NPM : 210404010140
KELAS : M21 C
TOPIK : Etika Bisnis
Tugas :
Jawab:
1. Sebab penerapan prinsip etika bisnis dalam sebuah tindakan adalah suatu
keharusan untuk di pegang teguh oleh semua aspek yang terkait dengan
perusahaan.prinsip etika bisnis mencangkup segalah aspek lebihh umum, namun
penerapannya harus tepat sasaran karena sebagai pondasi dalam membangun sebuah
perusahaan.penerapan prinsip etika bisnis di sebuah perusahaan akan membangun
hubngan yang adil dan sehat,baik diantara sesame rekan kerja,pemegang
saham,pelanggan dan masyarakat. Dan semua pihak tersebutt perlu memahami.
2.
a. Kasus pelanggaran PB Djarum
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis yang pertama datang dari perusahaan
rokok yakni PB Djarum. Pada beberapa tahun silam, PB Djarum
mendapatkan peringkat keras sebab terdapat indikasi bahwa perusahaan ini
menggunakan buruh anak – anak untuk melakukan kegiatan dalam
pabrik.kasus ini pada awalnya di ketahui pertama kali ketika yayasan lentera
anak melaporkan PB Djarum pada komisi perlindungan anak. Mereka
melaporkan perusahaan tersebut sebab mereka menemukan bahwa terdapat
anak – anak yang mengunakan kaos bertuliskan merk Djarum di area pabrik.
Hal tersebut merupakan sebuah penggaran sebab bahan utama untuk
membuat rokok yaitu tembakau sangat berbahaya untuk kesehatan.PB
Djarum pun di anggap melanggar tiga pasal yang membuat mereka di berikan
beberapa hukuman.
Kasus ini bermula ketika mantan karyawan Uber, yakni Susan Fowler
menyatakan kepada publik bahwa perusahaan memiliki budaya pelecehan
seksual yang begitu mendarah daging. Karena dugaan tersebut begitu
mencengangkan, maka Uber pun mengalami periode kesengsaraan dan
membuatnya harus menyerahkan mayoritas pangsa pasarnya pada
perusahaan lain yaitu Lyft.
Facebook masih menjadi salah satu aplikasi yang diminati oleh beragam
kalangan di seluruh dunia. Akan tetapi, hal tersebut membuatnya sangat
rawan untuk diretas dan disusupi oleh pihak musuh yang menginginkan
reputasinya hancur berantakan di kalangan publik.
Contoh pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh media sosial ini terjadi
ketika data-data yang dimiliki oleh berjuta-juta pengguna justru teretas dan
membuat privasi para pengguna menjadi tidak aman lagi. Hal tersebut tentu
saja membuat nama baiknya menjadi begitu buruk di kalangan masyarakat
dan banyak yang mulai meragukan kredibilitas Facebook.
Selain itu, pada tahun 2017 lalu pihak Facebook dan juga Google pun
menyatakan bahwa terdapat berbagai akun di dalam portal mereka yang
ternyata masih memiliki ikatan kuat dengan pemerintah Rusia. Sebelumnya,
kedua pihak ini lebih memilih untuk mengabaikan spekulasi bahwa akan
semakin banyak berita tidak kredibel yang beredar di media sosial dan
mempengaruhi Pemilu AS 2016.
Hingga kini, pihak Google, Facebook, dan juga Twitter masih sering
menyelidik berbagai aktivitas negara Rusia yang berkeliaran di platform
mereka. Mereka pun memutuskan untuk mengambil langkah yang lebih ketat
daripada sebelumnya dengan cara membuat user baru mengisi data yang
sesuai dengan data yang mereka miliki di dunia nyata untuk menghindari
afiliasi dengan Rusia.
Contoh pelanggaran etika bisnis yang selanjutnya datang dari PT. Ajinomoto.
Perusahaan yang satu ini memang sudah lama terkenal sebagai produsen
terbesar yang memproduksi bumbu penyedap untuk makanan. Akan tetapi,
mereka pernah tersandung sebuah skandal yang cukup membuat nama
mereka sedikit buruk di kalangan masyarakat pada tahun 2000 silam.
Kasus pelanggaran ini bermula ketika ada laporan bahwa perusahaan ini
menggunakan bahan bactosoyone untuk membuat bumbu penyedap mereka.
BPOM dan LPPOMMUI yang melaporkan kejadian tersebut pun berharap
bahwa pemerintah harus menghentikan peredaran produknya dari pasar
sebab sudah melanggar kode etik keamanan dan konsumsi konsumen.
Kasus yang berikutnya ini cukup heboh sebab masyarakat sekitar sampai
harus bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk menghentikan serta
mencabut perizinan yang dilakukan oleh perusahaan ini. Hal tersebut
membuat pihak ini kehilangan citra baiknya selama beberapa waktu dan
harus menerima konsekuensi atas pelanggaran yang mereka lakukan.
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis yang satu ini bermula ketika PT. Tirta
Freshindo Jaya yang berencana untuk membangun gudang di daerah
Pandeglang dan Serang yang memakan lahan sekitar 32 hektar. Meskipun
mereka telah mendapatkan izin dari dinas setempat untuk melakukan hal
tersebut, pada praktiknya mereka justru menjadikan tempat itu untuk
memproduksi minuman kemasan.
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis yang terakhir datang dari pelanggaran
yang dilakukan oleh BUMN bidang transportasi paling terkenal di negara ini,
yaitu PT. Garuda Indonesia. Kasus ini berawal ketika ditemukannya status
plat merah dari saham perusahaan ini yang ada di dasar Bursa Efek
Indonesia.
Hal ini membuat para pemegang saham menjadi sangat marah sebab kasus
tersebut masuk ke dalam kasus penipuan yang sangat fatal. Memiliki status
plat merah memiliki arti bahwa saham yang dimiliki oleh perusahaan
kualitasnya tidak baik dan digunakan sebagai mainan oleh kalangan trader
bursa.
Pada tahun 2018, PT.Garuda Indonesia talah melanggar kode etik dalam
berbisnis dengan manipulasi laporan keuangannya. Kasus ini bersal dari
dalam Buersa Efek Indonesia (BEI). Hal tersebut menjelaskan bahwa saham
PT.Garuda Indonesia menjadi saham gorengan atau saham dengan kualitas
tidak baik dan hanya sebagai mainan di kalangan trader brusa.