Anda di halaman 1dari 8

KASUS LAPORAN KEUANGAN PT MUZATEK JAYA TAHUN 2004

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI


UJIAN TENGAH SEMESTER
MATAKULIAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

DOSEN PENGAMPUH :
VITRIYAN ESPA, S.E, M.S.A, Ak, C.Ht,CA.

OLEH :
BASTA SYIFA AKTSAR
( B1033171077 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji kita panjatkan kepada Allah atas nikmat yang
tak terhingga. Kami telah berusaha dengan kemampuan, tenaga, waktu, dan
pikiran guna menghasilkan karya tulis ini dalam rangka meningkatkan daya serap
atau pemahaman mata kuliah, khususnya mata kuliah Pratikum audit. Tujuannya
agar kami lebih mengutamakan konsep ilmu yang diberikan karena hal tersebut
merupakan masalah utama dalam proses belajar.
Berbagai informasi dan referensi telah kami baca guna menunjang
penulisan proposal rencana bisnis yang lebih mendalam bagi mahasiswa.
Semoga proposal sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
pembaca yang ingin terus mendalami bidang keilmuannya. Kami senantiasa
menanti saran dan masukan demi perbaikan di masa datang. Selamat belajar
semoga Allah SWT meridhoi kita semua. Aaminnn.

Pontianak, 28 maret 2020

Penyusun,

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan Keuangan yang accountable dan auditable sangatlah penting,
baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi para pelaku bisnis lainnya.
Disini peran akuntan publik sangatlah penting. Akuntan publik sebagai suatu
profesi yang mengemban kepercayaan publik harus bekerja dalam kerangka
peraturan perundang-undangan, kode etik dan standar profesi yang jelas.
Berbagai pelanggaran etika yang dilakukan para akuntan telah banyak
terjadi saat ini, misalnya berupa perekayasaan laporan keuangan untuk
menunjukkan kinerja perusahaan agar terlihat lebih baik, ini merupakan
pelanggaran akuntan terhadap kode etik profesinya yang telah melanggar
kode etik akuntan karena akuntan telah memiliki seperangkat kode etik
tersendiri yang disebut sebagai aturan tingkah laku moral bagi para akuntan
dalam masyarakat.
B. Rumusan masalah
1. Kasus yang pernah terjadi diindonesia
2. Analisis kasus dari sisi etika profesi
3. Langkah – langkah yang perlu diambil agar kasus serupa tidak terjadi
lagi.
C. Tujuan
1. Mengetahui kasus manipulasi laporan keuangan yang pernah terjadi di
indonesia
2. Mengetahui lebih lanjut mengenai etika profesi yang harus ditaati
3. Mengetahui langkah – langkah apa saja yang dapat diambil agar kasus
serupa tidak terjadi lagi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Uraian kasus
kasus pelanggaran profesi yang dilakukan oleh akuntan publik di sebuah
perusahaan yaitu PT Muzatek Jaya 2004. Dijelaskan dalam kasus tersebut
bahwa akuntan bernama Drs. Petrus M. Winata dari KAP Drs. Mitra Winata
dan Rekan secara sengaja bekerjasama dengan kliennya dalam rangka
melakukan rekayasa atas Laporan Keuangan PT Muzatek Jaya. Intinya
akuntan tersebut telah melanggar kode etik akuntan khususnya Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP) yaitu tidak menjunjung tinggi kejujuran
dan tidak bertanggung jawab dalam penyampaian bukti, mengabaikan nilai
objektifitas, lemahnya moral, tidak independen, dan lebih memilih
kepentingan pribadi.
Menteri Keuangan langsung memberikan sanksi pembekuan terhadap ijin
AP (Akuntan Publik) Drs Petrus M. Winata dari KAP Drs. Mitra Winata dan
Rekan selama 2 tahun yang terhitung sejak 15 Maret 2007. Sanksi
pembekuan dilakukan karena AP tersebut melakukan suatu pelanggaran atas
SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik).Pelanggaran tersebut berkaitan
dengan pelaksanaan pemeriksaan audit terhadap Laporan Keuangan PT.
Muzatek Jaya pada tahun buku 31 Desember 2004 yang dijalankan oleh
Petrus.
PT Muzatek Jaya telah melakukan pelanggaran moral dan etika dalam
dunia bisnis dengan melakukan suap terhadap Akuntan Publik Petrus Mitra
Winata Agar Akuntan Publik Petrus Mitra Winata hanya mengaudit laporan
keuangan umum. Dengan begitu PT Muzatek Jaya akan mendapatkan
keuntungan dari kecurangan tersebut dan Akuntan Publik Petrus Mitra
Winata akan mendapatkan keuntungan yang sesuai karena telah melakukan
pekerjaan seperti keinginan klien. Perbuatan semacam ini tentu menciderai
etika profesi akuntan dan dapat menimbulkan citra buruk terhadap profesi
akuntan di masyarakat luas.
Akuntan Publik Petrus Mitra Winata adalah Auditor Independen yaitu
auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum,
terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang disajikan oleh
kliennya, pada PT Muzatek Jaya, tetapi ia telah melakukan kecurangan
terhadap pengauditan laporan keuangan. Maka dari itu harus dikenakan
sanksi hukum yaitu Pembekuan izin oleh Menkeu tersebut sesuai dengan
Keputusan Menkeu Nomor 423/KMK.06/2006 tentang Jasa Akuntan Publik
dan juga sanksi sosial. Akuntan Publik tersebut juga dilarang memberikan
jasa atestasi termasuk audit umum, review, audit kinerja dan audit khusus
serta dilarang menjadi pemimpin rekan atau pemimpin cabang KAP namun
tetap bertanggung jawab atas jasa-jasa yang telah diberikan, serta wajib
memenuhi ketentuan mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL).
B. Analisa kasus dari sisi etika profesi
1. mengabaikan nilai objektifitas
auditor tersebut telah melanggar prinsip keempat, yaitu prinsip
objektivitas. Dimana setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan
bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban
profesionalnya
2. lemahnya moral dan lebih memilih kepentingan pribadi.
lemahnya moral ini di tunjukan dengan tergodanya seorang akuntan
dengan tawaran suap yang dilakukan oleh pihak klien, yang dalam kasus
ini di lakukan oleh pt. Muzatek jaya
3. tidak bertanggung jawab dalam penyampaian bukti
4. tidak independen
5. tidak menjunjung tinggi kejujuran
C. langkah langkah yang perlu diambil agar kasus serupa tidak terulang.
1. Pemberian sanksi yang tegas
Pemberian sanksi yang lebih tegas lagi diperlukan agar kasus surupa
tidak lagi terjadi dimasa mendatang, pemberian sanksi sendiri dapat
dipertegas dengan cara pencabutan izin akuntan publik secara permanen.
Agak pihak – pihak yang berprofesi sebagai akuntan takut untuk
melakukan hal serupa.
2. Program pelatihan rutin
Langkah selanjutnya yang mungkin dapat dilakukan agar kasus
pelanggaran serupa tidak terjadi lagi adalah diadakannya pelatihan rutin
terhadap pihak pihak yang beprofesi sebagai akuntan, pelatihan ini
dimaksudakan untuk mengingatkan kepada pihak – pihak yang terkait
tentang pentingnya etika profesi yang harus ditaati. Pelatihan ini juga
dapat membangun mental seorang akuntan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanpa etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi
adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh
para pelaku bisnis, dengan berdasarkan kepentingan banyak pihak yang
terlibat dengan perusahaan. Dan bukan didasarkan pada beberapa pihak
tertentu saja. Karena itu, bagi akuntan, prinsip akuntansi adalah aturan
tertinggi yang harus diikuti. Oleh karena itu sikap profesional dan ketaatan
pada kode etik profesi akuntansi sangat penting untuk dimiliki oleh setiap
akuntan.
DAFTAR PUSTAKA

http://fitrilliyanivadila13.blogspot.co.id/2015/10/etika-profesi-akuntansi-
pelanggaran.html

https://herlinassitorus.wordpress.com/2015/11/22/kasus-pt-muzatek-jaya-2004/

http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/01/contoh-kasus-etika-profesi-akuntansi.html

http://angeliamitchols-angelia.blogspot.co.id/2013/12/kasus-pelanggaran-kode-etik-
profesi.html

https://m.tempo.co/read/news/2007/03/27/05696474/izin-kantor-akuntan-publik-
mitra-winata-dibekukan

http://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/759142/akuntan-publik-mitra-winata-
dibekukan

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=217716

http://www.academia.edu/8112014/Kasus-Kasus_dalam_etika_profesi

http://www.antaranews.com/berita/57201/menkeu-bekukan-izin-akuntan-publik-
petrus-mitra-winata

Anda mungkin juga menyukai