Anda di halaman 1dari 4

“ KASUS KODE ETIK PROFESI AKUNTAN OLEH AKUNTAN PUBLIK PETRUS

MITRA WINATA PADA PT. MUZATEK JAYA “

Anggota Kelompok 2 :
 Muhamad Ridwan Firdaus ( 191011200083 )
 Sumiyati ( 191011200676 )
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Etika profesi atau kode etik profesi merupakan acuan perilaku individu atau perusahaan
dan dianggap sebagai perilaku yang diikuti oleh peserta dalam kegiatan profesional. Tenaga
profesional memiliki pengetahuan dan keahlian khusus, dan secara khusus telah merumuskan kode
etik untuk mengelola cara menggunakan pengetahuan dan keterampilan tersebut, terutama pada
masalah etika.
Kode etik profesi perlu diterapkan dalam setiap jenis profesi. Kode etik ini menetapkan
prinsip dasar dan aturan etika profesi yang harus diterapkan oleh setiap individu. Dalam prinsip
akuntansi, etika akuntan harus lebih dijaga daripada kepentingan perusahaan. Tanpa etika, profesi
akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses
pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis, dengan berdasarkan kepentingan banyak
pihak yang terlibat dengan perusahaan. Dan bukan didasarkan pada beberapa pihak tertentu saja.
Karena itu, bagi akuntan, prinsip akuntansi adalah aturan tertinggi yang harus diikuti. Kode etik
dalam akuntansi pun menjadi barang wajib yang harus mengikat profesi akuntan.
Akuntan Publik merupakan seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa
akuntansi publik di indonesia (UU AP No.5 Tahun 2011). Akuntan Publik memberikan layanan
salah satu nya yaitu pemeriksaan objektif atas laporan keuangan atau yang lebih dikenal
dengan audit, layanan tersebut menghasilkan sebuah laporan audit yang berisi opini terhadap
laporan keuangan. Profesi auditor memiliki standar dalam melaksanakan setiap pekerjaannya,
dalam standar profesional auditor terdapat standar umum dan salah satu standar umum yang paling
penting bagi profesi auditor ialah independensi. Menurut Yulius Jogi Christiawan, Independensi
adalah komponen etika yang harus dijaga oleh akuntan publik, karena independensi menjadi
pondasi dalam struktur etika. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), Akuntan Publik
tidak diperbolehkan memihak kepentingan siapapun. Profesi auditor diwajibkan untuk selalu jujur
kepada siapapun yang meletakkan kepercayaan atas pekerjaan akuntan publik

PT. Muzatek Jaya adalah perusahaan yang terletak di Jakarta Pusat, perusahaan ini
menyediakan layanan jasa berupa manajemen gedung dan pengembangan properti.

TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan penelitian ini pertama menganalisis bentuk–bentuk pelanggran yang dilakukan oleh
akuntan publik petrus mitra winata pada PT. Muzatek Jaya dan,
2. mengkaji dampak pelanggaran kode etik tersebut
ISI

PT. Muzatek Jaya melakukan pelanggaran SPAP pada tahun 2004, pelanggaran tersebut
berhubungan dengan pemeriksaan audit pada tahun buku 31 desember 2004 untuk laporan
keuangan PT. Muzatek yang dijalankan oleh akuntan publik bernama Petrus Mitra Winata. Petrus
Mitra Winata merupakan seorang auditor yang memberikan layanan jasa kepada masyarakat
umum yang berada di bidang audit terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya yaitu
PT. Muzatek Jaya. Namun, pada suatu hari Petrus melakukan kecurangan atas audit laporan
keuangan PT. Muzatek Jaya. Pertrus Mitra Winata hanya mengaudit laporan keuangan umum atas
dasar permintaan kliennya yaitu PT. Muzatek Jaya. Dengan melakukan hal tersebut, Petrus Mitra
Winata akan mendapatkan keuntungan berupa bayaran yang sesuai dari kliennya, sedangkan PT.
Muzatek Jaya akan mendapatkan keuntungan atas kecurangan yang telah dilakukannya bersama
Petrus. Tidak hanya itu, pelanggaran terhadap pembatasan penugasan audit umum atas laporan
keuangan juga dilakukan oleh Petrus Mitra Winata.
Dalam kasus ini, PT. Muzatek Jaya telah melakukan pelanggaran etika bagi dunia bisnis.
Pelanggaran dan tindakan manupalasi yang dilakukan ini membuat masyarakat dan pelaku bisnis
lain berprasangka buruk terhadap nilai perusahaan tersebut, hal ini juga pasti akan berpengaruh
kepada nama baik PT. Muzatek Jaya.
Kasus pelanggaran kode etik ini, membuat Mentri Keuangan (Menkeu) Sr Mulyani
Indrawati turun tangan. Sejak 15 Maret 2007, Menkeu Sri Mulyani Indrawati membekukan izin
Petrus Mitra Winata dan rekan sebagai akuntan publik dari Kantor Akuntan Publik (KAP) selama
2 tahun. Sanksi pembekuan izin diberikan kepada Petrus Mitra Winata karena akuntan publik
tersebut telah melakukan pelanggaran atas Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), Hal itu
dijelaskan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat Departemen Keuangan Samsur Said pada
siaran pers Selasa, 27 Maret 2007. Selama pembekuan izin tersebut Petrus tetap bertanggung jawab
terhadap jasa - jasa yang telah ia berikan dan juga wajib melakukan ketentuan untuk ikut
Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL), tetapi akuntan publik tersebut dilarang melakukan
pelayanan jasa atestasi termasuk audit khusus, review, audit kinerja, serta audit umum. Pembekuan
izin oleh Menkeu tersebut sesuai dengan Keputusan Menkeu Nomor 423/KMK.06/2002 tentang
Jasa Akuntan Publik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menkeu Nomor
359/KMK.06/2003 (Hukumonline.com).
KESIMPULAN & DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULAN

Dalam kasus diatas, pelanggaran tersebut sudah termasuk pelanggaran terhadap Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP). Seharusnya setiap akuntan publik harus berpegang teguh dan
berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang telah ditetapkan oleh Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI). Didalam SPAP terdapat standar umum, dan standar umum kedua
berbunyi "Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor", setiap akuntan publik harus bersikap independen
terhadap kepentingan klien dan pemakai laporan keuangan agar akuntan pubik dapat memperoleh
kepercayaan dari klien dan para pemakai laporan keuangan. Para pengguna laporan keuangan bisa
saja tidak yakin atau ragu bahwa informasi yang disajikan itu kredibel jika seorang auditor tidak
independen. Apabila seorang auditor independen atau suatu Kantor Akuntan Publik lalai atau gagal
memptahankan sikap independensinya, maka kemungkinan besar anggapan masyarakat bahwa
semua akuntan publik tidak independen (A.Dethan, 2016).

DAFTAR PUSTAKA

- https://www.kompasiana.com/ai88379/628a06f21ee9226b6a541a64/kasus-
pelanggaran-standar-profesional-akuntan-publik-oleh-petrus-mitra-winata-pada-
pt-muzatek-jaya?page=all#sectionall
- https://www.academia.edu/31208982/PELANGGARAN_ATAS_STANDAR_PROF
ESIONAL_AKUNTAN_PUBLIK_KASUS_PT_MUZATEK_JAYA_2004
- https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-759142/akuntan-publik-mitra-
winata-dibekukan

Anda mungkin juga menyukai