JUDUL :
Oleh :
FITRIA ANDE, A.Md.Kep
NDH : 7
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
Oleh :
FITRIA ANDE,A.Md.Kep
NIP : 19940426 202012 2 023
COACH, MENTOR,
i
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
Oleh :
FITRIA ANDE,A.Md.Kep
NIP : 19940426 202012 2 023
Mengetahui :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Aktualisasi
nilai-nilai dasar ASN dengan judul “Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Pemeriksaan/ Deteksi Dini Penyakit Hepatitis Melalui Penyuluhan Di Kelrahan
Wakangka UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton”
Tujuan dari pembuatan Laporan Aktualisasi ini adalah sebagai bagian dari tugas dalam
pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Buton Golongan II angkatan XXII
tahun 2021. Aktualisasi dan Habituasi secara substansi dimaksudkan untuk meningkatkan
kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap perilaku ASN dan nilai dasar ASN yang terdiri
dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA).
Dalam menyelesaian rancangan aktualisasi nilai-nilai ASN ini, penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Bupati Buton Drs. La Bakry, M.Si yang Buton atas segala dukungan yang
menyetujui untuk dilaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021.
2. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas dan arahan selama
kegiatan berlangsung.
3. Bapak Drs. Awaluddin selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Buton beserta jajarannya
yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II.
4. Ibu Nurnia, SE selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada
penulis sehingga Laporan Aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.
5. Bapak Nasruddin,SP. MP. Selaku penguji.
6. Ibu Wa Ode Simpina Sariynta, AMG selaku mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingan selama penyelesaian Rancangan Aktualisasi.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan
pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di
instansi.
8. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan latsar.
iii
9. Orangtua, dan Saudara tercinta yang telah memberikan kasih sayang, doa, dukungan,
motivasi dan bantuan selama penulis mengikuti Latsar CPNS.
10. Keluarga besar UPTD Puskesmas Kapontori atas dukungan dan kerjasamanya.
11. Keluarga besar peserta Latsar CPNS Angkatan XX, XXI dan XXII tahun 2021.
Penulis berharap semoga Laporan Aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai “ANEKA”
dengan prinsip Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik dan Whole of
Government dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.
Penulis sadar bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena
itu penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan saran dan masukan serta kritik
yang membangun untuk penyempurnaan Laporan Aktualisasi ini.
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja dan gambar puskesmas Kapontori ............................ 6
Gambar 4.1 Menyiapkan bahan konsul (Rancangan Kegiatan) ................................. 54
Gambar 4.2 Melakukan pertemuan dengan Pimpinan ................................................ 55
Gambar 4.3 Mencatat arahan dari mentor .................................................................. 56
Gambar 4.4 Surat persetujuan dari mentor ................................................................. 57
Gambar 4.5 Menyiapkan kuisioner ............................................................................ 58
Gambar 4.6 Mengatur jadwal pertemuan dengan ibu hamil ...................................... 59
Gambar 4.7 Membagikan kuisioner kepada ibu hamil (pre tes)................................. 60
Gambar 4.8 Mencari bahan leaflet ............................................................................. 61
Gambar 4.9 Mendesain leaflet .................................................................................... 62
Gambar 4.10 Konsultasi dengan mentor terkait bahan dan
desain pembuatan Leaflet ..................................................................... 63
Gambar 4.11 Mencetak leaflet.................................................................................... 64
Gambar 4.12 Membuat jadwal penyuluhan ................................................................ 65
Gambar 4.13 Menyiapkan bahan penyuluhan ............................................................ 66
Gambar 4.14 Membagikan leaflet kepada ibu hamil.................................................. 67
Gambar 4.15 Mempersentasikan materi penyuluhan ................................................. 68
Gambar 4.16 Membagikan kuisioner pada ibu hamil (post test)................................ 69
Gambar 4.17 Menyiapkan alat dan bahan .................................................................. 71
Gambar 4.18 Melakukan pemeriksaan HbsAg ........................................................... 72
Gambar 4.19 Mencatat hasil pemeriksaan .................................................................. 73
Gambar 4.20 Mengumpulkan dokumen-dokumen ..................................................... 75
Gambar 4.21 Menganalisis hasil pri dan post tes ....................................................... 77
Gambar 4.22 Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan dan meminta surat
telah menyelesaikan aktualisasi dari pimpinan .................................... 78
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................................... 3
C. Manfaat ............................................................................................................. 4
D. Ruang Lingkup ................................................................................................. 4
E. Tempat dan Waktu ........................................................................................... 4
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah (UU No 5 tahun 2014). Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki tiga
fungsi penting yaitu sebagai pelayan publik, pembuat dan pelaksana kebijakan, serta
perekat dan pemersatu bangsa. ASN juga mempunyai peran yang amat penting dalam
rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945 (LAN, 2017).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun 2014, Pusat Kesehatan
Masyarakat (puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Menurut peraturan MENPAN-RB Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan
Fungsional Perawat. Pejabat Fungsional Perawat yang selanjutnya disebut Perawat adalah
PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan keperawatan dalam membeikan asuhan
kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun
sehat.
Hepatitis merupakan istilah umum dari peradangan sel – sel hati yang bisa
disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, parasit), obat – obatan (termasuk obat tradisional),
konsumsi alkohol, lemak yang berlebih dan penyakit autoimmune. Hepatitis dapat
disebabkan oleh berbagai macam virus seperti virus hepatitis A (HAV), hepatitis B
(HBV), hepatitis C (HCV), hepatitis D (HDV) dan hepatitis E (HEV) (Herydkk, 2019).
1
Menurut WHO (World Health Organization) penyakit Hepatitis B disebabkan
oleh virus hepatitis B dan menjadi masalah kesehatan global utama. Prevalensi Hepatitis
B tertinggi di sub- Sahara Afrika dan Asia Timur, di mana antara 5-10% populasi orang
dewasa terinfeksi kronis. Tingkat infeksi kronis yang tinggi juga ditemukan di Amazon
dan bagian selatan Eropa timur dan tengah. Di Timur Tengah dan anak benua India,
diperkirakan 2-5% populasi umum terinfeksi kronis. Kurang dari 1% populasi Eropa
Barat dan Amerika Utara terinfeksi secara kronis (WHO, 2016).
Pada kehamilan, risiko terinfeksi virus HBV sebenarnya sama dengan wanita
tidak hamil di usia yang sama dan dapat timbul di ketiga trimester kehamilan. Risiko
yang diperoleh wanita hamil yang terinfeksi HBV antara lain dapat mengalami abortus,
persalinan prematur dan perdarahan. Ibu hamil yang terinfeksi HBV juga dapat
menularkan infeksi secara vertikal ke janin yang dikandungnya saat persalinan maupun
segera setelah persalinan. Bayi yang tertular HBV 90% memiliki peluang mengidap
hepatitis B kronik selama hidup dan berpeluang besar menderita sirosis hepatis dan
kanker hati (Rahmadona, dkk, 2018).
2
Berdasarkan hasil pengamatan langsung dan informasi dari rekan sejawat di unit
kerja, penulis menemukan bahwa banyak ibu hamil yang tidak mengetahui pentingnya
pemeriksaan hepatitis selama kehamilan. Adapun faktor yang mempengaruhi kurangnya
pengetahuan ibu yaitu kurangnya dukungan dari keluarga, kurangnya pemanfaatan media,
dan belum tersedianya media edukasi. Sehingga penulis berinisiatif untuk membuat
laporan aktualisasi dengan judul Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Pemeriksaan/ Deteksi Dini Penyakit Hepatitis Melalui Penyuluhan Di UPTD Puskesmas
Wilayah Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terwujudnya aktualisasi nilai dasar ASN yang terkandung dalam nilai dasar
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) dan mengetahui kedudukan profesi peran ASN dalam NKRI (Manajemen
ASN, Whole of government, pelayanan public) Serta dapat menyelesaikan
permasalahan dan memberikan perubahan yang positif bagi lingkungan kerja kita.
2. Tujuan Khusus
1. Bagi Peserta
3
3. Bagi Stake Holder
Meningkatkan derajat kesehatan pada ibu hamil serta menambah pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya pemeriksaan/ Deteksi dini penyakit hepatitis.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi meliputi tugas pokok dan fungsi perawat dalam
bidang pelayanan dan promosi kesehatan di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan
Kapontori Kabupaten Buton yaitu tepatnya di Kelurahan Wakangka.
a. Waktu
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
A. DESKRIPSI ORGANISASI
1. Profil Organisasi
Berdasarkan PERMENKES No 75 Tahun 2014 tentang pusat kesehatan
masyarakat menyatakan bahwa kedudukan puskesmas yaitu:
a. Sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam sistem kesehatan nasional,
khususnya sub sistem upaya kesehatan.
b. Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/ kota
dan;
c. Dalam sistem pemerintah daerah memiliki jalur koordinasi horizontal dengan
pelayanan kesehatan primer lainnya.
Puskesmas kapontori merupakan puskesmas yang berada di Kecamatan
Kapontori Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara administrasi
puskesmas kapontori merupakan unit pelayanan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Buton yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
kecamatan kapontori. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten dan
merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan
kesehatan di Indonesia.
Wilayah kerja UPTD Puskesmas kapontori berbatasan dengan Yakni:
a. Sebelah Barat berbatasan dengan Hutan Lambusango.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Buton.
c. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bukit Asri Wilayah Kerja Puskesmas
Tuangila.
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Wakalambe Wilayah Kerja Puskesmas
Barangka.
Luas wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kapontori adalah 333 km2. Jarak
dari Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori ke ibukota Kabupaten adalah ± 100
km. Jumlah desa 4 (Empat) dan jumlah Kelurahan 2 (Dua) yang ada di wilayah kerja
Puskesmas, sehingga seluruhnya berjumlah 6 (Enam) desa/kelurahan. Sedangkan
5
jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kapontori berjumlah 4.723
jiwa dan 1.220 KK.
Berikut adalah Peta wilayah Kerja Puskesmas Kapontori yang terdiri dari 4
desa dan 2 kelurahan:
6
Tenaga kesehatan pada tahun 2021 di Puskesmas Kapontori. Berjumlah 70 orang,
sebagai mana tergambar pada tabel berikut :
Tabel 2.2 Tabel tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Wil. Kec. Kapontori
Status Ketenagaan
No Tenaga Kesehatan
PNS CPNS PTT NS MAGANG JUMLAH
1. Dokter Umum 1 0 1 2
2. Dokter Gigi 1 0 0 1
3. Kesehatan Masyarakat 2 0 7 9
4. Kesehatan lingkungan 0 0 0 1 1
5. Tenaga Kefarmasian 1 0 1 2
6. Keperawatan 10 3 10 23
7. Perawat Gigi 1 1 0 2
8. Kebidanan 8 1 10 4 2 25
9. Gizi 2 0 0 0 2
10. Ahli Teknologi Laboratorium 0 1 1 2
11. Rekam medik 0 1 0 0 1
Jumlah 26 7 30 5 2 70
Sumber : Data Puskesmas Tahun 2021
Tabel 2.3 Data ibu hamil di UPTD UPTD Puskesmas Wil. Kec. Kapontori
No. Desa/ kelurahan Jumlah Ibu Hamil
1 Desa waondowolio 3
2 Desa Wambulu 5
3 Kelurahan Wakangka 15
4 Kelurahan Watumotobe 5
5 Desa Lambusango Timur 3
6 Desa Lambusango 7
7
2. Visi, Misi Dan Nilai Organisasi
1) Visi Organisasi
Adapun visi dari UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatana Kapontori yaitu
meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2) Misi Organisasi
Adapun Misi dari UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatana Kapontori adalah
sebagai berikut :
a. Meningkatkan pelayanan yang bermutu
b. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.
c. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
d. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mendukung program kesehatan
3) Nilai Organisasi
Berikut ini adalah tata nilai dari UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan
Kapontori :
Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan pasien
Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta
keselamatan pasien
Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan yang terbaik
4) Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi
a. Tugas Pokok
Tugas pokok melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerja dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat.
b. Fungsi Organisasi
a) Penyelenggaraan UKM Tingkat Pertama di wilayah kerja dengan cara :
1. Melaksanakan perencanaan bedasarkan analisa masalah kesehatan
masyarakat dan analisa kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
8
4. Menggerakan masyarakat untuk mengidentidikasi dan menyelesaikan
masalah kesehtan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
beerjasama dengan sektor lain terkait.
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat.
6. Melaksanan peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas.
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses, mutu
dan cakupan pelayanan kesehatan.
9. Memberikan rekomendasi terkati masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
b) Penyelenggaraan UKP Tingkat Pertama di wilayah kerja dengan cara :
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu.
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif.
3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan
dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinasi dan
kerjasama inter dan antar profesi.
6. Melaksanakan rekam medis.
7. Melaksanana pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan.
8. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.
9. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wialayah kerjanya.
10. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
11. Sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan.
9
B. STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS KAPONTORI
KECAMATAN KAPONTORI
KABUPATEN BUTON
TAHUN 2021 KEPALA PUSKESMAS
WA ODE SIMPINA SARIYNTA, AMG
KEUANGAN SP 2 TP
BENDAHARA JKN/JAMPERSAL
SUARNY MADYA IBRAHIM
BENDAHARA PENERIMAAN
MEMI IRAWANA, A.Md. Kep
BENDAHARA PENGELUARAN
SUHAIDA, S. Kep
KOORDINATOR KOORDINATOR
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)/LAYANAN KLINIS
RIBKHA HANSWATI, AMK dr. WA ODE ASLINI
P2 SURVAILANS KEFARMASIAN
MEMI IRAWANA, A. Md. Kep WILDA R, A.Md. Farm
P2 ISPA/DIARE/KECACINGAN
WA ODE SRI REZKY BUCHARI, AM. Keb
P2 MALARIA/FILARIASIS/RABIES/DBD
10
C. NILAI - NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Dengan demikian kepercayaan
masyarakat (publik trust) kepada birokrasi akan semakin menguat karena aparaturnya
mampu berperan sebagai kontrol demokrasi, mencegah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Nilai-nilai akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya;
2. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok/instansi;
3. Integritas : konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan;
4. Tanggung Jawab : kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di
sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban;
5. Keadilan : kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang;
6. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas;.
7. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas;
8. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran
yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan, dan
9. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapai tujuan akhir.
11
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara
sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara
potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan
identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan
(Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya sendiri dan
pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan negara. Dengan nasionalisme yang
kuat, maka setiap PNS memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa, dan negara. Nasionalisme merupakan pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,
yaitu :
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa;
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab;
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbedabeda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa;
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
5. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa kepada orang lain.
b. Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa;
12
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya;
3. Berani membela kebenaran dan keadilan;
4. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia; dan
5. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa
lain.
13
e. Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotong royongan;
1. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama;
2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
3. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri;
4. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain; dan
5. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas, guna menjamin adanya perlindungan hak-hak
individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan
hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai
nila-nilai yang dianut. Adapun indikator nilai-nilai dasar etika publik, yaitu :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945;
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
14
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu
merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukran baik/ buruk.Bidang
apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stake holder.
a. Nilai-nilai komitmen mutu :
1. Efektivitas : dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai
dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target
(rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan
juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan;
2. Efisiensi : dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa. Tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya,
waktu, tenaga, dan pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan
untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu;
3. Inovasi : dapat muncul karena ada dorongan dari dalam (internal) untuk
melakukan perubahan, atau bisa juga karena ada desakan kebutuhan dari pihak
eksternal misalnya permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik harus
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi
setiap individu untuk membangun karakter dan mindset baru sebagai aparatur
penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya, bukan sekedar menjalankan
atau menggugurkan tugas rutin, dan
4. Orientasi mutu : mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah
dan tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas dalam
pelayanan.
15
b. Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan dalam mengevaluasi kualitas
pelayanan, yaitu :
1. Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi;
2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
3. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan
dengan tanggap;
4. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya; dan
5. Empathy, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,
dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan,
dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagi
kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, kelurga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas, kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu
yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selaku lembaga yang menangani tindak
pidana korupsi bersama para pakar anti korupsi telah mengidentifikasi nilai-nilai dasar
anti korupsi sebagai berikut :
a. Jujur
Jujur merupakan salah satu nilai yang paling utama dalam anti korupsi, karena
tanpa kejujuran seseorang tidak akan mendapat kepercayaan dalam berbagai hal,
termasuk dalam kehidupan sosial.
b. Mandiri
Mandiri memiliki arti tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam
berbagai hal. Kemandirian dianggap sebagai suatu hal yang penting harus dimiliki
oleh seorang pemimpin, karena tanpa kemandirian seseorang tidak akan mampu
memimpin orang lain.
16
c. Disiplin
Disiplin adalah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan. Sebaliknya untuk
mengatur kehidupan manusia memerlukan hidup yang disiplin. Manfaat dari dapat
mencpai tujuan dengan waktu yang lebih efisien.
d. Tanggung jawab
Tanggung jawab akan memiliki kecenderungan menyelesaikan tugas dengan
lebih baik. Penerapan nilai tanggung jawaban antara lain dapat diwujudkan dalam
bentuk menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh, menjaga amanah dan
kepercayaan yang diberikan.
e. Kerja keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan terkandung
teka, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian, ketabahan,
keteguhan dan pantang mundur.
f. Sederhana
Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi dengan
masyarakat disekitar. Dengan gaya hidup yang sederhana manusia dibiasakan untuk
tidak hidup boros, tidak sesuai dengan kemampuannya.
g. Berani
Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab, dan sebagainya.
h. Adil
Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial,
secara jelas dicantumkan dalam pancasila sila ke- 2 dan ke-5, serta UUD 1945.
Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa
yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan tidak melanggar
hukum.
17
D. NILAI-NILAI DASAR KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
zaman. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
2. Pelayanan Publik
Amanat UUD 1945 bahwa layanan untuk kepentingan publik menjadi tanggung
jawab pemerintah. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan kepercayaan
publik kepada pemerintah. Keberhasilan institusi pemerintah memberikan layanan
kepada masyarakat akan sangat bergantung pada mutu sumberdaya manusia serta
bagaimana potensi mereka. ASN sebagai sumber daya manusia yang dimiliki oleh
pemerintah untuk melaksanakan amanah UUD 1945 memiliki fungsi sebagai pelayan
publik yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam
pelayanan publik, yaitu organisasi penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan
(pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan
kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Prinsip-pinsip pelayanan prima antara lain:
Beberapa etiket dasar yang seharusnya dilakukan oleh ASN antara lain :
a. Politeness (sikap sopan);
b. Respectful (sikap menghormati dan menghargai pihak lain);
c. Attentive (sikap penuh perhatian);
d. Cooperatif (sikap suka menolong);
e. Tolerance (sikap tenggang rasa);
f. Informality (sikap ramah);
g. Self Control (sikap menguasai diri dan mengendalikan emosi.
19
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek antara
lain adalah : kapasitas SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi, serta
kepemimpinan.
Adapun berdasarkan polanya, pelayanan publik dapat dibedakan juga dalam
5 macam pola pelayanan yang masing-masing diuaraikan sebagaimana berikut ini :
1. Pola Pelayanan Teknis Fungsional
2. Pola Pelayanan Satu Atap
3. Pola Pelayanan Satu Pintu
4. Pola Pelayan Terpusat
5. Pola Pelayanan Elektronik
20
Tabel 2.4 Identifikasi Isu
Pelayanan Publik :
Dalam rangka mewujudkan
pelayanan publik yang maksimal
tidak terlepas dari nilai
konsisten dan komitmen dari
seluruh pihak di Puskesmas.
2. Mengumpulkan dan Ketidakefektifan Manajemen ASN :
mengecek laporan penanggung jawab ASN perlu bersikap professional
bulanan di Puskesmas laporan bulanan untuk dalam hal mengumpulkan
mengumpulkan laporan bulanan tepat waktu.
laporan tepat waktu Whole of Government :
Melakukan koordinasi dengan
pimpinan dan pihak- pihak lain
untuk mendapatkan solusi yang
efektif dan efisien dalam
pengumpulan laporan bulanan.
Pelayanan Publik :
Dalam penyelenggaraan
pelayanan publik dibutuhkan
parsitipatif dari para staf.
3. Memberikan Kurangnya Manajemen ASN :
penyuluhan pada ibu pengetahuan ibu hamil ASN perlu menjalankan
hamil dan keluarga tentang pentingnya Profesionalisme dalam
tentang hepatitis pemeriksaan/ deteksi mengedukasi ibu hamil agar
dini penyakit hepatitis mengetahui pentingnya
pemeriksaan hepatitis selama
kehamilan.
Whole Of Government :
Kerja sama dan koordinasi dari
pihak- pihak terkait untuk
mendapatkan informasi yang
efektif dan efisien dalam
memberikan penyuluhan untuk
meningkatkan pengetahuan ibu
21
hamil.
Pelayanan publik :
Peningkatan pengetahuan dan
edukasi kepada ibu hamil
merupakan salah satu bentuk
layanan publik di bidang
promosi Kesehatan.
22
Tabel 2.5 Penetapan isu melalui matriks APKL
Kriteria skor
No Isu teridentifikasi Total Rangking
A P K L
Kurangnya kesadaran individu/
1 masyarakat tentang perilaku hidup 4 4 5 5 18 2
bersih dan sehat
Ketidakefektifan penanggung jawab
2 laporan bulanan untuk mengumpulkan 5 4 4 4 17 3
laporan tepat waktu
Kurangnya pengetahuan ibu hamil
3 tentang pentingnya pemeriksaan/ deteksi 5 5 5 5 20 1
dini penyakit hepatitis
Keterangan :
1 : sangat tidak berpengaruh
2 : Tidak berpengaruh
3 : Kurang berpengaruh
4 : Berpengaruh
5 : Sangat Berpengaruh
23
2. Analisis Dampak
24
Berdasarkan teknik analisis isu di atas maka dipilih penyebab isu adalah
kurangnya dukungan keluarga, kurangnya pemanfaatan media, dan belum tersedianya
media edukasi
Oleh karena itu, penulis mengajukan pemecahan solusi kreatif dengan
melakukan pembuatan leaflet sebagai media edukasi, penyuluhan dan pemeriksaan
HbsAg. Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan penulis dapat memberikan
informasi yang bermanfaat bagi ibu hamil secara efektif dan efisien dalam
meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil serta menghindari risiko selama kehamilan.
25
MATERI HEPATITIS PADA IBU HAMIL
A. PENGERTIAN HEPATITIS
Hepatitis adalah peradangan hati serius yang bisa dengan mudah ditularkan ke orang
lain. Tidak mengherankan jika banyak ibu hamil yang sama sekali tidak sadar bahwa
mereka terinfeksi virus hepatitis. Biasanya karena gejalanya yang hanya bisa dirasakan
samar-samar, atau mungkin tidak muncul sama sekali. Dan tentunya, jika terdiagnosis
memiliki hepatitis saat hamil, salah satu kekhawatiran terbesar adalah mengenai
dampaknya pada kehamilan itu sendiri juga pada anak dalam kandungan.
B. PENYEBAB
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai macam virus seperti virus hepatitis A
(HAV), hepatitis B (HBV), hepatitis C (HCV), hepatitis D (HDV) dan hepatitis E (HEV).
Virus ini terdapat di dalam darah atau cairan tubuh penderita, seperti cairan vagina dan
sperma. Selain itu ada beberapa penyebab lain yang dapat menyebabkan seseorang rentan
menderita hepatitis, di antaranya pengguna narkoba suntik dan Bergonta ganti pasangan
saat berhubungan seksual.
C. CARA PENULARAN
Penyakit ini menular melalui kontak langsung dengan darah atau luka terbuka dari
penderita. Juga dapat menular melalui ciuman, percikan air liur ketika batuk atau bersin.
Sekitar 90% wanita hamil dengan infeksi hepatitis B akut akan “mewarisi” virus
tersebut ke bayi mereka. Sekitar 10-20% wanita dengan infeksi hepatitis B kronis akan
menularkannya. Sekitar 4% ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis C akan
menyebarkannya ke bayi mereka. Risiko penyebaran penyakit dari ibu ke anak juga terkait
dengan seberapa banyak jumlah virus (viral load) dalam tubuh ibu dan apakah dia juga
terinfeksi oleh HIV. Hepatitis B dan C menyebar melalui darah dan cairan tubuh yang
terinfeksi, misal cairan vagina atau air mani.
26
D. GEJALA
Adapun gejala hepatitis yaitu mual dan muntah, selalu kecapekan, kehilangan nafsu
makan, demam, sakit perut (terutama di sisi kanan atas, lokasi hati berada), sakit pada otot
dan persendian, serta jaundice alias penyakit kuning (kulit dan bagian putih mata yang
menguning), atau mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.
27
sangat parah pada bayi. Apabila anak terinfeksi virus hepatitis B semasa kecil, sebagian
besar kasusnya akan berlanjut menjadi kronis. Hepatitis kronis inilah yang bisa berakibat
buruk pada kesehatan anak di kemudian hari, yaitu berupa kerusakan hati (sirosis) dan
kadang kanker hati (terutama jika disertai infeksi virus hepatitis C).
F. CARA PENCEGAHAN
Saat melakukan pemeriksaan dinyatakan positif virus hepatitis B, biasanya ibu akan
diberikan vaksin yang memperkuat sistem imunitas tubuh guna mencegah perkembangan
virus dalam tubuh. Vaksin ini aman diberikan pada ibu hamil dengan janin yang tengah
berkemban. Dalam kasus yang lebih parah, biasanya dokter akan memberikan obat
antivirus guna mencegah perkembangan virus hepatitis B pada janin.
1. Semua makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging kambing dan babi,
jerohan, otak, es krim, susu full cream, keju, mentega / margarine, minyak serta
makanan bersantan seperti gulai, kare atau gudeg.
2. Makanan yang dikalengkan seperti sarden dan korned.
3. Kue atau camilan berlemak, seperti kue tart, gorengan, fast food.
4. Bahan makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak,
mentimun, durian, nangka.
5. Bumbu yang merangsang, seperti cabe, bawang, merica, cuka, jahe.
6. Minuman yang mengandung alkohol dan soda.
28
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Berdasarkan isu yang telah ditetapkan, gagasan kreatif/ terpilih adalah meningkatkan
pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan/ deteksi dini penyakit hepatitis. Kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor.
b. Melakukan pendataan awal pengetahuan ibu hamil tentang penyakit hepatitis selama
kehamilan
c. Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi
d. Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil
e. Melakukan pemeriksaan HbsAg
f. Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan.
Kegiatan ini berfokus pada penyuluhan dan pemeriksaan HbsAg pada ibu hamil.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi ibu hamil
tentang pentingnya pemeriksaan/ deteksi dini penyakit hepatitis secara efektif dan efisien
dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil serta menghindari risiko selama
kehamilan di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori. Gagasan pemecahan isu
ini akan dilakukan penyuluhan dan pemeriksaan HbsAg pada ibu hamil.
B. Deskripsi Kegiatan
29
Tabel 3.1
Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor.
Kontribusi terhadap
Keterkaitan Substansi Dengan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Visi- Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan
Misi Organisasi
1. Melakukan 1. Menyiapkan Tersedianya Akuntabilitas : Kegiatan ini mendukung : Kegiatan ini didukung oleh
konsultasi dengan bahan konsultasi bahan Transaparansi dengan “Visi dari Puskesmas yaitu tata nilai Organisasi :
kepala puskesmas konsultasi pimpinan dalam merencanakan meningkatkan pelayanan Profesional : Memiliki
selaku mentor kegiatan aktualisasi. kesehatan yang kompentensi dan
Nasionalisme : Bahan berkualitas”. kemampuan dalam
konsultasi menggunakan bahasa memberikan pelayanan
indonesia yang baik dan benar Dan mendukung Misi dari kesehatan yang terbaik.
sebagai bentuk cinta tanah air. Puskesmas yaitu : Unggul : Berupaya untuk
Etika Publik : Meningkatkan pelayanan memberikan pelayananan
Jujur dalam menyampaikan yang bermutu. yang terbaik yang
informasi. berorientasi pada kepuasan
Komitmen Mutu : Inofatif pasien.
dalam menyediakan bahan Solid : Memiliki sikap
konsultasi. kerjasama yang kuat untuk
Anti korupsi : Bertanggung meningkatkan pelayanan
30
jawab dalam menyediakan kesehatan yang terbaik.
bahan konsultasi.
31
pimpinan Nasionalisme : Bijaksana
dalam melaksanakan arahan dari
pimpinan.
Etika publik : cermat dalam
menjalankan arahan dari
pimpinan.
Komitmen mutu :
Melaksanakan arahan dari
pimpinan secara Efektif
Anti korupsi : jujur dalam
melaksanakan arahan dari
pimpinan.
4. Membuat surat Adanya surat Akuntabilitasi : Transparansi
persetujuan dari persetujuan dari dalam membuat surat
pimpinan pimpinan persetujuan dari pimpinan
Nasionalisme : menggunakan
bahasa Indonesia yang benar
sebagai bentuk cinta tanah air
Etika publik : berintegritas
dalam membuat surat
persetujuan dari pimpinan.
Komitmen mutu : cepat dan
32
tepat waktu dalam menyiapkan
surat persetujuan dari pimpinan.
Anti Korupsi : mandiri dalam
membuat surat persetujuan dari
pimpinan.
Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI :
Konsultasi dengan pimpinan merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan
tugasnya (Manajemen ASN). Adanya surat Persetujuan dari pimpinan menunjukkan suatu bentuk koordinasi terhadap pimpinan (WoG Whole of Goverment).
Dalam pembuatan Surat persetujuan menekankan pada nilai cepat, akurat dan dan daya guna (Pelayanan Publik).
Prediksi hambatan Mentor/Atasan tidak ada di tempat
Rencana Antisipasi Membuat jadwal pertemuan kembali
Dampak Hambatan Tidak adanya izin dari mentor/ pimpinan yang diberikan untuk melakukan kegiatan aktualisasi
33
2. Melakukan pendataan awal tentang pengetahuan ibu hamil
Kontribusi terhadap
Keterkaitan Substansi Dengan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Visi- Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan
Misi Organisasi
2. Melakukan 1. Menyiapkan Adanya kuisioner Akuntabilitas : Bertanggung Kegiatan ini mendukung: Kegiatan ini didukung oleh
pendataan awal kuisioner jawab dalam menyiapkan “Visi dari Puskesmas tata nilai Organisasi
tentang kuisioner yaitu meningkatkan Profesional : Memiliki
pengetahuan ibu Nasionalisme : Menggunakan pelayanan kesehatan kompentensi dan
hamil bahasa Indonesia yang baik dan yang berkualitas”. kemampuan dalam
benar sebagai bentuk cinta tanah memberikan pelayanan
air Dan mendukung Misi kesehatan yang terbaik.
Etika publik : cermat dalam dari Puskesmas yaitu Unggul : Berupaya untuk
membuat kuisioner sebagai berikut : memberikan pelayananan
Komitmen mutu : efisien dalam 1. Meningkatkan yang terbaik yang
melakukan tugas pelayanan yang berorientasi pada kepuasan
Anti korupsi : mandiri dalam bermutu pasien.
melakukan tugas. 2. Meningkatkan akses Amanah : Bersikap jujur
pelayanan kesehatan. dan dapat menjagan
2. Mengatur Adanya jadwal Akuntabilitas : Bertanggung kerahasiaan serta
jadwal pertemuan jawab dalam melakukan kegiatan keselamatan pasien.
pertemuan Nasionalisme : kerja sama Solid : Memiliki sikap
34
dengan ibu dengan ibu hamil dalam kerjasama yang kuat untuk
hamil melakukan tugas meningkatkan pelayanan
Etika publik : berintegritas kesehatan yang terbaik.
tinggi dalam melaksanakan
tugas.
Komitmen mutu : berinovatif
dalam melaksanakan kegiatan
Anti korupsi : sederhana dalam
mengatur jadwal pertemuan.
35
Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI :
Mendata ibu hamil dalam melakukan kegiatan aktualisasi menunjukkan kode ASN yaitu bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya
(Manajemen ASN). Adanya Kuisioner sebagai bentuk kerja sama dengan ibu hamil (WoG Whole of Goverment). Dalam pembuatan kuisioner menekankan
pada nilai cepat, akurat dan daya guna (Pelayanan Publik).
Prediksi Hambatan Jadwal pertemuan dengan ibu hamil dapat berubah
Rencana Antisipasi Mengatur kembali jadwal kegiatan
Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancar
Kontribusi terhadap
Keterkaitan Substansi Dengan Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Visi- Penguatan Nilai Organisasi
Pelatihan
Misi Organisasi
3. Membuat leaflet 1. Mencari bahan Terkumpulnya Akuntabilitas : bertanggung Kegiatan ini mendukung: Kegiatan ini didukung oleh
leaflet tentang bahan tentang jawab dalam mencari bahan leaflet. “Visi dari Puskesmas tata nilai Organisasi :
pentingnya pentingnya Nasionalisme : kerja keras dalam yaitu meningkatkan Profesional : Memiliki
pemeriksaan pemeriksaan mencari bahan leaflet. pelayanan kesehatan kompentensi dan
Hepatitis pada Hepatitis pada ibu Etika publik : cermat dalam yang berkualitas”. kemampuan dalam
ibu hamil hamil. mencari bahan leaflet. memberikan pelayanan
Komitmen mutu : cepat dan Dan mendukung Misi kesehatan yang terbaik.
tepat dalam mencari bahan leaflet. dari Puskesmas yaitu Unggul : Berupaya untuk
36
Anti korupsi : mandiri dalam sebagai berikut : memberikan pelayananan
mencari bahan leaflet. 1. Meningkatkan yang terbaik yang
pelayanan yang berorientasi pada kepuasan
2. Mendesain leaflet Adanya desain Akuntabilitas : tanggung jawab bermutu. pasien.
leaflet dalam melaksanakan tugas. 2. Meningkatkan akses Solid : Memiliki sikap
Nasionalisme : Menggunakan pelayanan kesehatan. kerjasama yang kuat untuk
bahasa Indonesia yang baik dan meningkatkan pelayanan
benar sebagai bentuk cinta tanah kesehatan yang terbaik.
air
Etika publik : cepat dan tepat
dalam mengumpulkan bahan leaflet
Komitmen mutu : inovatif dalam
mendesain leaflet
Anti korupsi : sederhana dalam
mendesain leaflet
37
Leaflet Menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar sebagai
bentuk cinta tanah air
Etika publik :
Saat berkoordinasi dengan mentor
tetap berperilaku ramah, sopan
dan santun.
Komitmen Mutu : Dalam
pengambilan materi dapat berjalan
dengan efisien dan efektif
Anti Korupsi : pengumpulan
bahan materi diperoleh dengan
jujur dan transparan.
38
Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI :
Pembuatan leaflet sebagai bahan penyuluhan merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan berintegritas
tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas (mentor) tentang leaflet sebagai media informasi kepada ibu
hamil (WoG Whole of Goverment). Dalam pembuatan leaflet menekankan pada nilai cepat, akurat dan daya guna (Pelayanan Publik).
Prediksi Hambatan Jika pembuatan leaflet tidak dilakukan
Rencana Antisipasi Membuat leaflet sesuai dengan rencana kegiatan
Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancer
39
Anti korupsi : mandiri dalam 1. Meningkatkan yang terbaik yang
melaksanakan tugas. pelayanan yang berorientasi pada kepuasan
bermutu pasien.
2. Menyiapkan Adanya bahan Akuntabilitas : bertanggung 2. Meningkatkan akses Amanah : Bersikap jujur
bahan penyuluhan jawab dalam menyiapkan bahan pelayanan kesehatan. dan dapat menjagan
penyuluhan penyuluhan. 3. Mendorong kerahasiaan serta
Nasionalisme : Menggunakan kemandirian keselamatan pasien.
bahasa Indonesia yang baik dan masyarakat untuk hidup Solid : Memiliki sikap
benar sebagai bentuk cinta bersih dan sehat. kerjasama yang kuat untuk
tanah air 4. Meningkatkan peran meningkatkan pelayanan
Etika publik : cepat dan tepat serta masyarakat untuk kesehatan yang terbaik.
dalam menyiapkan bahan mendukung program
penyuluhan. kesehatan
Komitmen mutu : inovatif
dalam menyiapkan bahan
penyuluhan.
Anti korupsi : sederhana
dalam menyiapkan bahan
penyuluhan.
40
3. Membagikan Leaflet dibagikan Akuntabilitas : Jelas dalam
leaflet kepada kepada ibu hamil menentukan sasaran penyuluhan.
ibu hamil Nasionalisme : Menggunakan
bahasa indonesia yang baik dan
benar sebagai bentuk cinta
tanah air.
Etika publik : Jujur dalam
menyampaikan informasi
Komitmen mutu : Efektif
dalam melakukan penyuluhan
Anti korupsi : mandiri dalam
melakukan tugas.
41
Komitmen mutu : Efektif
dalam melakukan penyuluhan
Anti korupsi : mandiri dalam
mempersentasikan penyuluhan.
42
Prediksi Hambatan Jadwal pertemuan dengan ibu hamil dapat berubah
Rencana Antisipasi Mengatur kembali jadwal kegiatan
Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancar
43
pemeriksaan dilakukan dalam melaksanakan tugas 3. Mendorong kerahasiaan serta
HBsAg Nasionalisme : Menggunakan kemandirian keselamatan pasien.
bahasa Indonesia yang baik dan masyarakat untuk hidup Solid : Memiliki sikap
benar sebagai bentuk cinta bersih dan sehat. kerjasama yang kuat untuk
tanah air 4. Meningkatkan peran meningkatkan pelayanan
Etika publik : Tidak serta masyarakat untuk kesehatan yang terbaik.
diskriminatif dalam melakukan mendukung program
pelayanan kesehatan
Komitmen mutu : Efektif
dalam melakukan pemeriksaan
Anti korupsi : sederhana
dalam melakukan pemeriksaan.
44
Komitmen mutu : Efektif
dalam mencatat hasil
pemeriksaan.
Anti korupsi : mandiri dalam
mencatat hasil pemeriksaan.
45
6. Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan
Kontribusi terhadap
Keterkaitan Substansi Dengan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Visi- Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan
Misi Organisasi
6. Melakukan 1. Mengumpulkan Tersedianya Akuntabilitas : mengumpulkan Kegiatan ini mendukung : Kegiatan ini didukung oleh
evaluasi kegiatan dokumen- dokumen- dokemen secara terintegritas.. “Visi dari Puskesmas yaitu tata nilai Organisasi :
dan melaporkan dokumen (hasil dokumen Nasionalisme : kerja keras meningkatkan pelayanan Profesional : Memiliki
hasilnya kepada pemeriksaan dalam dalam mengumpulkan kesehatan yang kompentensi dan
pimpinan. HbsAg, dokumen. berkualitas”. kemampuan dalam
Kuisioner) Etika publik : bertanggung memberikan pelayanan
jawab atas dokumen yang di Dan mendukung Misi dari kesehatan yang terbaik.
kumpulkan. Puskesmas adalah sebagai Unggul : Berupaya untuk
Komitmen mutu : Efektif berikut : memberikan pelayananan
dalam melakukan kegiatan 1. Meningkatkan yang terbaik yang
Anti korupsi : mandiri dalam pelayanan yang berorientasi pada kepuasan
mengumpulkaan dokumen. bermutu. pasien.
Amanah : Bersikap jujur
2. Menganalisis Tersedianya hasil Akuntabilitas : transparansi dan dapat menjagan
hasil pre dan analisis dalam menyusun laporan kerahasiaan serta
post tes Nasionalisme : Menggunakan keselamatan pasien.
bahasa Indonesia yang baik dan Solid : Memiliki sikap
46
benar sebagai bentuk cinta kerjasama yang kuat untuk
tanah air meningkatkan pelayanan
Etika publik : Jujur dalam kesehatan yang terbaik.
menyusun laporan
Komitmen mutu : Efektif
dalam menyusun laporan.
Anti korupsi : Sederhana
dalam menyusun laporan.
47
pemeriksaan.
Anti korupsi : Disiplin waktu
dalam menyampaikan laporan
hasil kegiatan.
48
Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan Tahapan 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Melakukan Menyiapkan bahan konsultasi
konsultasi dengan Melakukan pertemuan dengan Pimpinan
49
Melakukan Menyiapkan alat dan bahan
pemeriksaan Melakukan pemeriksaan HbsAg
HbsAg Mencatat hasil pemeriksaan
Melakukan Mengumpulkan dokumen-dokumen (hasil
evaluasi kegiatan pemeriksaan HbsAg, Kuisioner pre dan post)
dan melaporkan Menganalisis hasil pre dan post tes
hasilnya kepada Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan dan
pimpinan meminta surat telah menyelesaikan aktualisasi
dari pimpinan
50
BAB IV
CAPAIAN HASIL AKTUALISASI DAN NILAI – NILAI DASAR ASN
Habituasi secara harfiah diartikan sebagai sebuah proses pembiasaan pada/atau dengan
“sesuatu” supaya menjadi terbiasa atau terlatih untuk melakukan suatu kegiatan yang bersifat
instrinsik pada lingkungan kerja. Untuk melakukan kebiasaan itu tentunya diperlukan suatu
rancangan yang benar-benar tepat, agar apa yang kita lakukan tidak sia- sia. Dalam
melaksanakan aktualisasi ditempat kerja ini tentunya akan ditemui beberapa kendala yang akan
dihadapi, oleh sebab itu perlu kita lakukan langkah-langkah antisipasi.
Adapun kendala dan antisipasinya, yaitu sesuai dengan tabel berikut:
51
Kegiatan 3
Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi
1. Mencari bahan leaflet Tidak ada kendala saat Segala sesuatunya tetap
tentang pentingnya membuat dan berkonsultasi dilakukan sesuai rencana
pemeriksaan Hepatitis pada dengan mentor terkait kegiatan aktualisasi.
ibu hamil pembuatan leaflet
2. Mendesain leaflet
3. Konsultasi dengan mentor
terkait bahan dan desain
pembuatan Leaflet
4. Mencetak leaflet
Kegiatan 4
Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil.
1. Membuat jadwal Tidak ada kendala saat Rancangan kegiatan tetap
penyuluhan membuat dan dilakukan sesuai dengan
2. Menyiapkan bahan mempersentasikan materi rencana kegiatan aktualisasi.
penyuluhan penyuluhan kepada ibu hamil
3. Membagikan leaflet kepada tentang penyakit hepatitis
ibu hamil
4. Mempersentasikan materi
penyuluhan sesuai dengan
keilmuan secara jelas, sopan
dan santun
5. Membagikan kuisioner post
tes
Kegiatan 5
Melakukan pemeriksaan HbsAg
1. Menyiapkan alat dan bahan Tidak ada kendala saat Rancangan kegiatan tetap
2. Melakukan pemeriksaan melakukan pemeriksaan dilakukan sesuai dengan
HBsAg kepada ibu hamil rencana kegiatan aktualisasi
3. Mencatat hasil pemeriksaan
52
Kegiatan 6
Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan
1. Mengumpulkan dokumen- Tidak ada kendala dalam Rancangan kegiatan tetap
dokumen (hasil menyusun laporan hasil dilakukan sesuai dengan
pemeriksaan HbsAg, evaluasi. rencana kegiatan aktualisasi
Kuisioner)
2. Menganalisis hasil pre dan
post tes
3. Melaporkan hasil kegiatan
ke pimpinan dan meminta
surat telah menyelesaikan
aktualisasi dari pimpinan.
B. Hasil Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi ini mulai dilaksanakan sejak tanggal 26 September sampai tanggal 22
Oktober 2021 di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori. Capaian hasil aktualisasi
direalisasikan berdasarkan 6 (enam) kegiatan rancangan aktualisasi yang telah dibuat dengan
menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
Anti Korupsi) sebagaimana tertuang pada tabel berikut :
Tabel 4.2 Hasil Aktualisasi
Kegiatan 1
Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor
Tanggal Pelaksanaan 27 September 2021 s.d 28 September 2021
Kegiatan
Tahap 1 Menyiapkan bahan konsultasi
Waktu : 27 September 2021
Output : Tersedianya bahan konsultasi
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas :
Penulis mempersiapkan bahan konsultasi secara Transaparansi dengan
pimpinan agar konsultasi berjalan sesuai tujuan yang diharapkan.
Nasionalisme : Dalam menyiapkan bahan konsultasi penulis menggunakan
bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.
Etika Publik :
Dalam menyampaikan informasi penulis bersikap Jujur agar konsultasi
berjalan sesuai tujuan yang diharapkan..
Komitmen Mutu : penulis berInofatif dalam menyediakan bahan konsultasi.
53
Anti korupsi : Dalam menyediakan bahan konsultasi penulis Bertanggung
jawab.
Bukti Kegiatan/
Evidence
54
Bukti Kegiatan/
Evidence
55
Bukti Kegiatan/
Evidence
56
Bukti Kegiatan/
Evidence
57
Kegiatan 2
Melakukan pendataan awal tentang pengetahuan ibu hamil
Tanggal Pelaksanaan Waktu : 29 September 2021 s.d 04 Oktober 2021
Kegiatan
Tahap 1 Menyiapkan kuisioner
Waktu : 29 - 30 September 2021
Output : Adanya kuisioner
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : Penulis Bertanggung jawab dalam menyiapkan kuisioner
Nasionalisme : Penulis Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
sebagai bentuk cinta tanah air
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis cermat dalam membuat
kuisioner
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis efisien dalam
melakukan tugas
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mandiri dalam
melakukan tugas.
Bukti Kegiatan/
Evidence
58
kegiatan berjalan sesuai yang diharapkan.
Komitmen mutu : Penulis berinovatif dalam melaksanakan kegiatan agar
berjalan sesuai yang diharapkan.
Anti korupsi : Dalam mengatur jadwal pertemuan penulis membuat secara
sederhana.
Bukti Kegiatan/
Evidence
59
Bukti Kegiatan/
Evidence
Keterkaitan dengan Mendata ibu hamil dalam melakukan kegiatan aktualisasi menunjukkan kode
Peran dan Kedudukan ASN yaitu bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan
ASN tugasnya (Manajemen ASN). Adanya Kuisioner sebagai bentuk kerja sama
dengan ibu hamil (WoG Whole of Goverment). Dalam pembuatan kuisioner
menekankan pada nilai cepat, akurat dan daya guna (Pelayanan Publik).
60
Kegiatan 3
Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi
Tanggal Pelaksanaan Waktu : 05 s.d 08 Oktober 2021
Kegiatan
Tahap 1 Mencari bahan leaflet tentang pentingnya pemeriksaan Hepatitis pada ibu
hamil
Waktu : 05 Oktober 2021
Output : Terkumpulnya bahan tentang pentingnya pemeriksaan Hepatitis pada
ibu hamil.
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis bertanggung jawab
dalam mencari bahan leaflet.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis bekerja keras dalam
mencari bahan leaflet.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis cermat dalam mencari
bahan leaflet.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis cepat dan tepat
dalam mencari bahan leaflet.
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mandiri dalam mencari
bahan leaflet.
Bukti Kegiatan/
Evidence
61
Tahap 2 Mendesain leaflet
Waktu : 06 Oktober 2021
Output : Adanya desain leaflet
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis bertanggung jawab
dalam melaksanakan tugas mendesain leaflet.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis cepat dan tepat dalam
mengumpulkan bahan leaflet
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis berinovatif dalam
mendesain leaflet agar menarik
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mendesain leaflet secara
sederhana dan menarik.
Bukti Kegiatan/
Evidence
62
baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.
Etika publik :
dalam melakukan kegiatan ini penulis saat berkoordinasi dengan mentor tetap
berperilaku ramah, sopan dan santun.
Komitmen Mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis mengambil materi
secara efisien dan efektif agar kegiatan berjalan sesuai yang diharapkan.
Anti Korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mengumpulkan bahan
materi secara jujur dan transparan.
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.10 konsultasi dengan mentor terkait bahan dan desain pembuatan
Leaflet
Tahap 4 Mencetak leaflet
Waktu : 08 Oktober 2021
Output : Tercetaknya leaflet
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitasi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mencetak leaflet
secara transparansi
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis semangat dalam
bertugas agar kegiatan aktualisasi terlaksana sesuai harapan.
Etika publik: dalam melakukan kegiatan ini penulis dengan cermat mencetak
leaflet.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis cepat dan tepat
63
waktu mencetak leaflet agar kegiatan aktualisasi terlaksana sesuai harapan.
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam
menyiapkan leaflet
Bukti Kegiatan/
Evidence
64
Kegiatan 4
Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil.
Tanggal Waktu : 11 s.d 14 Oktober 2021
Pelaksanaan Kegiatan
Tahap 1 Membuat jadwal penyuluhan
Waktu : 11 Oktober 2021
Output : Adanya jadwal penyuluhan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis Bertanggung jawab
dengan apa yang telah ditentukan dalam pembuatan jadwal
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis Amanah dalam
menentukan jadwal.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis Jujur dalam
menyampaikan informasi
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis Efektif dalam
melakukan penyuluhan
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mandiri dalam
melaksanakan tugas.
Bukti Kegiatan/
Evidence
65
Tahap 2 Menyiapkan bahan penyuluhan
Waktu : 12 – 13 Oktober 2021
Output : Adanya bahan penyuluhan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis bertanggung jawab
dalam menyiapkan bahan penyuluhan
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis cepat dan tepat dalam
menyiapkan bahan penyuluhan
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis inovatif dalam
menyiapkan bahan penyuluhan
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis sederhana dalam
menyiapkan bahan penyuluhan.
Bukti Kegiatan/
Evidence
66
Tahap 3 Membagikan leaflet kepada ibu hamil
Waktu : 14 Oktober 2021
Output : Leaflet dibagikan kepada ibu hamil
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis, Jelas menentukan
sasaran penyuluhan.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam
menyampaikan informasi
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam
melakukan penyuluhan
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam
melakukan tugas.
Bukti Kegiatan/
Evidence
67
Tahap 4 Mempersentasikan materi penyuluhan sesuai dengan keilmuan secara jelas,
sopan dan santun
Waktu : 14 Oktober 2021
Output : Adanya penyuluhan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Profesional
dalam melakukan penyuluhan
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam
menyampaikan informasi
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif
dalam melakukan penyuluhan
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam
mempersentasikan penyuluhan.
Bukti Kegiatan/
Evidence
68
Tahap 5 Membagikan kuisioner pada ibu hamil (post test)
Waktu : 14 Oktober 2021
Output : Kuisioner telah di bagikan kepada ibu hamil
Akuntabilitasi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara jelas
membagikan kuisioner post tes kepada ibu hamil.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis melakukan tugas selalu
menghormati hak orang lain
Etika publik: dalam melakukan kegiatan ini penulis brsikap Sopan saat
membagikan kuisioner post tes kepada ibu hamil.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara efektif dalam
membagikan kuisioner post tes kepada ibu hamil.
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam
melakukan tugas post tes kepada ibu hamil.
Bukti Kegiatan/
Evidence
69
Penguatan Nilai- Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi :
Nilai Organisasi Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik.
Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan pasien.
Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta
keselamatan pasien.
Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
Keterkaitan dengan Pembuatan bahan penyuluhan merupakan kegiatan aktualisasi yang
Peran dan Kedudukan menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan
ASN berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Dalam
melaksanakan kegiatan penyuluhan ibu hamil dilibatkan sebagai bentuk dari
Whole of Goverment. Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada ibu
hamil harus efektif dan efisien sebagai bentuk Pelayanan Publik.
Kegiatan 5
Melakukan pemeriksaan HbsAg
Tanggal Pelaksanaan Waktu : 14 s.d 15 Oktober 2021
Kegiatan
Tahap 1 Menyiapkan alat dan bahan
Waktu : September 2021
Output : Tersedianya alat dan bahan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis Bertanggung jawab
dengan apa yang telah disediakan.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis kerja keras dalam
menyiapkan alat dan bahan.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam
menyampaikan informasi.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam
melakukan kegiatan
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam
menyiapkan alat dan bahan.
70
Bukti Kegiatan/
Evidence
71
Gambar 4.18 Melakukan pemeriksaan HbsAg
Tahap 3 Mencatat hasil pemeriksaan
Waktu : 14 s.d 15 Oktober 2021
Output : Adanya catatan pemeriksaan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jelas mencatat
hasil pemeriksaan.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara menggunakan
bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam
mencatat hasil pemeriksaan.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam
mencatat hasil pemeriksaan.
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam
mencatat hasil pemeriksaan.
72
Bukti Kegiatan/
Evidence
73
Keterkaitan dengan Pemeriksaan HbsAg merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode
Peran dan Kedudukan ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam
ASN
melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Dalam melaksanakan kegiatan
Pemeriksaan HbsAg kepada ibu hamil harus efektif dan efisien sebagai bentuk
Pelayanan Publik.
Kegiatan 6
Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan
Tanggal Pelaksanaan Waktu : 18 s.d 21 Oktober 2021
Kegiatan
Tahap 1 Mengumpulkan dokumen-dokumen (hasil pemeriksaan HbsAg, Kuisioner pre
dan post)
Waktu : 18 Oktober 2021
Output : Tersedianya dokumen-dokumen
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis mengumpulkan
dokemen secara terintegritas.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis bekerja keras dalam
mengumpulkan dokumen.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis bertanggung jawab atas
dokumen yang di kumpulkan.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam
melakukan kegiatan
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam
mengumpulkaan dokumen.
Bukti Kegiatan/
Evidence
Pre tes
74
Post tes
Hasil pemeriksaan
HbsAg
75
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam
menganalisis hasil pri dan post tes.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam
menganalisis hasil pri dan post tes.
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Sederhana dalam
menganalisis hasil pri dan post tes.
Bukti Kegiatan/
Evidence
76
skor post test
102
100
98
96
94
92
90
88
86
84
120
100
80
60
40
20
77
Tahap 3 Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan dan meminta surat telah
menyelesaikan aktualisasi dari pimpinan
Waktu : 21 Oktober 2021
Output : Adanya laporan hasil kegiatan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis Bertanggung jawab
atas laporan hasil kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam
menyampaikan laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam
melaporkan hasil laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Disiplin waktu
dalam menyampaikan laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.22 Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan dan meminta surat telah
menyelesaikan aktualisasi dari pimpinan
78
Kontribusi terhadap Kegiatan ini mendukung :
visi dan misi “Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang
Organisasi berkualitas”.
Dan mendukung Misi dari Puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan yang bermutu.
Penguatan Nilai- Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi :
Nilai Organisasi Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik.
Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan pasien.
Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta
keselamatan pasien.
Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
Keterkaitan dengan Dalam mengevaluasi hasil kegiatan dan melaporkan kepada pimpinan
Peran dan Kedudukan merupakan sikap yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung
ASN Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen
ASN). Berkoordinasi kepada Pimpinan dalam melaporkan hasil kegiatan
(Whole of Goverment).
C. Analisis Dampak
Kegiatan 1
Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor.
Tahapan kegiatan
1. Menyiapkan bahan konsultasi
2. Melakukan pertemuan dengan Pimpinan
3. Mencatat petunjuk dan arahan pimpinan
4. Membuat surat persetujuan dari pimpinan
Dampak Positif Dampak Negatif
Apabila penulis dalam melaksanakan Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan
kegiatan melakukan konsultasi dengan melakukan konsultasi dengan mentor tidak
mentor menanamkan nilai-nilai dasar ASN menanamkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
yaitu ANEKA, maka kegiatan ini akan ANEKA, maka kegiatan ini tidak akan
terlaksana dengan baik dan bisa saja terlaksana dengan baik dan bisa saja
memberikan dampak yang baik pula. memberikan dampak yang kurang baik pula.
Adapun dampaknya sebagai berikut : Adapun dampaknya sebagai berikut :
- Akuntabilitas - Akuntabilitas
79
Apabila menerapkan nilai dasar tanggung Apabila tidak menerapkan nilai dasar tanggung
jawab dan transparan dalam menyiapkan jawab dan transparan dalam menyiapkan
bahan konsultasi dan saat berkonsultasi bahan konsultasi dan saat berkonsultasi
dengan atasan maka dapat meningkatkan dengan atasan maka dapat mengurangi
kepercayaan atasan sehingga aktualisasi kepercayaan atasan sehingga aktualisasi pun
berjalan lancar menjadi terhambat.
- Nasionalisme - Nasionalisme
Apabila penulis menyampaikan dengan Apabila penulis menyampaikan dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik menggunakan bahasa yang tidak dimengerti,
dan benar, atasan dapat memahami isi atasan tidak dapat memahami isi aktualisasi.
aktualisasi.
- Etika Publik - Etika Publik
Apabila saat berkonsultasi dengan atasan Apabila saat berkonsultasi dengan atasan tidak
bersikap sopan dan ramah, maka atasan bersikap sopan dan ramah, maka atasan
cenderung akan menghormati pendapat cenderung tidak akan menghormati pendapat
penulis dan dapat mempermudah proses penulis dan dapat menghambat proses
persetujuan aktualisasi. persetujuan aktualisasi.
- Komitmen Mutu - Komitmen Mutu
Apabila penulis memanfaatkan waktu Apabila penulis tidak memanfaatkan waktu
dengan efektif dan efisien maka kegiatan dengan efektif dan efisien maka kegiatan
berkonsultasi dengan atasan akan berjalan berkonsultasi atasan akan mundur dan
sesuai rencana. menghambat kegiatan yang lainnya.
- Anti Korupsi - Anti Korupsi
Apabila penulis bertanggung jawab, jujur, Apabila penulis tidak bertanggung jawab,
serta mandiri dalam memanfaatkan waktu jujur, serta mandiri dalam memanfaatkan
maka aktualisasi dapat berjalan sesuai waktu maka aktualisasi tidak dapat berjalan
rancangan jadwal. sesuai rancangan jadwal.
Kegiatan 2
Melakukan pendataan awal tentang pengetahuan ibu hamil
Tahapan kegiatan
1. Menyiapkan kuisioner
2. Mengatur jadwal pertemuan dengan ibu hamil
3. Membagikan kuisioner pada ibu hamil
Dampak Positif Dampak Negatif
Apabila penulis dalam melaksanakan Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan
kegiatan melakukan pendataan awal tentang melakukan pendataan awal tentang pengetahuan
pengetahuan ibu hamil dengan menanamkan ibu hamil tidak menanamkan nilai-nilai dasar
nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA, maka ASN yaitu ANEKA, maka kegiatan ini tidak
kegiatan ini akan terlaksana dengan baik dan akan terlaksana dengan baik dan bisa saja
bisa saja memberikan dampak yang baik memberikan dampak yang kurang baik pula.
80
pula. Adapun dampaknya sebagai berikut : Adapun dampaknya sebagai berikut :
- Akuntabilitas - Akuntabilitas
Dengan adanya sikap yang bertanggung Apabila tidak menerapkan nilai dasar tanggung
jawab dan jelas saat mengumpulkan jawab dan jelas saat mengumpulkan bahan
bahan materi maka bahan yang materi untuk membuat kuisioner akan dapat
diperoleh dapat dijadikan sebagai menghambat proses aktualisasi.
dasar membuat kuisioner untuk
memahami tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang pemeriksaan hepatitis.
- Nasionalisme - Nasionalisme
Penulis menggunakan bahasa Indonesia Apabila penulis menyampaikan dengan
yang baik dan benar, serta menghormati menggunakan bahasa yang tidak dimengerti,
hak orang lain dalam melakukan serta tidak menghormati hak orang lain, maka
pendataan awal pengetahuan ibu hamil proses aktualisasi akan terhambat dan dapat
agar mudah dipahami oleh ibu hamil memberikan dampak yang buruk.
sehingga mempermudah aktualisasi.
- Etika Publik - Etika Publik
Dengan bersikap cermat dan berintegritas Apabila saat menyiapkan kuisioner kurang
tinggi dalam menyiapkan kuisioner serta cermat dan tidak berperilaku sopan ketika
sopan dalam membagikan kuisioner akan membagikan kuisioner maka akan dapat
mempermudah proses aktualisasi. menghambat proses aktualisasi dan akan
memberikan dampak yang buruk.
- Komitmen Mutu - Komitmen Mutu
Dengan sikap kreatif dan inovatif dalam Jika tidak bersikap kreatif dan inovatif dalam
pembuatan kuisioner menyebabkan pembuatan kuisioner dapat menyebabkan
pertanyaan yang ingin disampaikan mudah pertanyaan yang ingin disampaikan tidak
dimengerti dan dipahami oleh ibu hamil. mudah dimengerti dan dipahami oleh ibu
- Anti Korupsi hamil.
Dengan adanya kemandirian dalam - Anti Korupsi
mengumpulkan bahan kuisioner untuk Tidak adanya kemandirian dalam
data awal maka akan menambah wawasan mengumpulkan bahan kuisioner untuk data
dan pengalaman penulis dalam awal maka tidak akan menambah wawasan
melaksanakan aktualisasi. dan pengalaman penulis dalam melaksanakan
aktualisasi.
81
Kegiatan 3
Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi
Tahapan kegiatan
1. Mencari bahan leaflet tentang pentingnya pemeriksaan Hepatitis pada ibu hamil
2. Mendesain leaflet
3. Konsultasi dengan mentor terkait bahan dandesain pembuatan Leaflet
4. Mencetak leaflet
Dampak Positif Dampak Negatif
Apabila penulis dalam melaksanakan Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan
kegiatan membuat leaflet menanamkan nilai- membuat leaflet tidak menanamkan nilai-nilai
nilai dasar ASN yaitu ANEKA, maka dasar ASN yaitu ANEKA, maka kegiatan ini
kegiatan ini akan terlaksana dengan baik dan tidak akan terlaksana dengan baik dan bisa saja
bisa saja memberikan dampak yang baik memberikan dampak yang kurang baik pula.
pula. Adapun dampaknya sebagai berikut: Adapun dampaknya sebagai berikut:
- Akuntabilitas: - Akuntabilitas:
Dengan adanya sikap bertanggung jawab Apabila membuat leaflet dilakukan dengan
dan transparan saat mengumpulkan tidak bertanggung jawab dan transparan saat
bahan materi maka bahan yang mengumpulkan bahan materi maka bahan
diperoleh dapat dijadikan sebagai yang diperoleh sulit untuk dijadikan
dasar untuk membuat leaflet. Dan juga sebagai dasar untuk membuat leaflet. Dan
masyarakat bisa mendapatkan informasi juga masyarakat bisa mendapatkan informasi
yang benar. yang tidak benar
- Nasionalisme - Nasionalisme
Dengan adanya sikap semangat dan kerja Jika tidak memiliki sikap semangat dan kerja
keras dalam membuat leaflet maka hasil keras dalam membuat leaflet maka hasil yang
yang dicapai memuaskan. Selanjutnya dicapai tidak memuaskan. Selanjutnya jika
senantiasa menghargai atasan saat tidak menghargai atasan saat berkonsultasi
berkonsultasi agar tidak menimbulkan dapat menimbulkan ketersinggungan atasan
ketersinggungan atasan yang bisa yang bisa berdampak pada proses aktualisasi.
berdampak pada proses aktualisasi.
- Etika Publik - Etika Publik
Dalam membuat leaflet perlu cermat, Jika dalam membuat leaflet tidak cermat,
cepat dan tepat, apabila terdapat beberapa cepat dan tepat, maka apabila terdapat
kendala dalam pelaksanaannya, maka akan beberapa kendala dalam pelaksanaannya,
dapat diselesaikan. Selanjutnya adanya akan sulit untuk diselesaikan. Tidak adanya
sikap ramah dan sopan menerima saran- ramah dan sopan ketika menerima saran-
saran atasan maka atasan bisa memberikan saran atasan maka atasan enggan
gagasan yang solutif jika terdapat kendala memberikan gagasan yang solutif jika
dalam membuat leaflet.
82
- Komitmen Mutu terdapat kendala dalam membuat leaflet.
Dengan sikap kreatif dalam pembuatan - Komitmen Mutu
leaflet menyebabkan informasi yang ingin Jika tidak kreatif dalam pembuatan leaflet
disampaikan mudah dimengerti dan dapat menyebabkan informasi yang ingin
dipahami oleh ibu hamil. disampaikan tidak mudah dimengerti dan
- Anti Korupsi dipahami oleh ibu hamil.
Dengan adanya kemandirian, jujur dan - Anti Korupsi
sederhana dalam mengumpulkan bahan Tidak adanya kemandirian, jujur dan
dan mendesain leaflet, maka pembuatan sederhana dalam mengumpulkan bahan dan
leaflet dapat berjalan lancar. mendesain leaflet, maka pembuatan leaflet
dapat berjalan lancar.
Kegiatan 4
Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil.
Tahapan kegiatan
1. Membuat jadwal penyuluhan
2. Menyiapkan bahan penyuluhan
3. Membagikan leaflet kepada ibu hamil
4. Mempersentasikan materi penyuluhan sesuai dengan keilmuan secara jelas, sopan dan santun
5. Membagikan kuisioner post tes
83
- Etika Publik - Etika Publik
Dengan adanya sikap jujur saat melakukan Jika tidak adanya jujur saat melakukan
penyuluhan akan mempermudah penyuluhan maka akan menghambat
pelaksanaan penyuluhan. pelaksanaan penyuluhan.
- Komitmen Mutu - Komitmen Mutu
Jika pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan Jika pelaksanaan penyuluhan tidak
secara efektif maka kegiatan aktualisasi dilaksanakan secara efektif dan efisien maka
akan terlaksana dengan baik. kegiatan aktualisasi tidak akan terlaksana
dengan baik.
- Anti Korupsi - Anti Korupsi
Dengan adanya sikap kemandirian dalam Apabila tidak adanya sikap kemandirian
menyampaikan penyuluhan, maka akan dalam menyampaikan penyuluhan, maka
menambah wawasan dan pengalaman tidak akan menambah wawasan dan
penulis selama melakukan kegiatan pengalaman penulis selama melakukan
aktualisasi. kegiatan aktualisasi.
Kegiatan 5
Melakukan pemeriksaan HbsAg
Tahapan kegiatan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan pemeriksaan HBsAg
3. Mencatat hasil pemeriksaan
Dampak Positif Dampak Negatif
Apabila penulis dalam melaksanakan Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan
kegiatan konseling dan pemberian leaflet konseling dan pemberian leaflet tidak
menanamkan nilai-nilai dasar ASN yaitu menanamkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
ANEKA, maka kegiatan ini akan terlaksana ANEKA, maka kegiatan ini tidak akan terlaksana
dengan baik dan bisa saja memberikan dengan baik dan bisa saja memberikan dampak
dampak yang baik pula. Adapun dampaknya yang kurang baik pula. Adapun dampaknya
sebagai berikut: sebagai berikut:
- Akuntanbilitas - Akuntanbilitas
Dengan adanya sikap profesional dan Jika tidak ada sikap profesional dan
bertanggung jawab pada saat melakukan bertanggung jawab pada saat melakukan
pemeriksaan maka kegiatan akan berjalan pemeriksaan maka kegiatan tidak akan
dengan baik. berjalan dengan baik.
- Nasionalisme - Nasionalisme
Dalam melakukan kegiatan penulis Apabila dalam melakukan kegiatan penulis
menggunakan bahasa indonesia yang baik tidak menggunakan bahasa indonesia yang
dan benar sehingga ibu hamil dapat baik dan benar maka ibu hamil tidak dapat
memahami dengan baik tentang memahami dengan baik tentang pemeriksaan
84
pemeriksaan yang dilakukan. yang dilakukan.
- Etika Publik - Etika Publik
Dengan adanya sikap jujur dan tidak Apabila tidak adanya sikap jujur dan
diskriminatif maka pasien akan lebih diskriminatif maka pasien tidak akan nyaman
nyaman saat dilakukan pemeriksaan. saat dilakukan pemeriksaan.
Kegiatan 6
Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan
Tahapan kegiatan
1. Mengumpulkan dokumen-dokumen (hasil pemeriksaan HbsAg, Kuisioner)
2. Menganalisis hasil pri dan post tes
3. Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan dan meminta surat telah menyelesaikan aktualisasi dari
pimpinan
Dampak Positif Dampak Negatif
Apabila penulis dalam melaksanakan Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan
kegiatan evaluasi dan pelaporan evaluasi dan pelaporan tidak menanamkan
menanamkan nilai-nilai dasar ASN yaitu nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA, maka
ANEKA, maka kegiatan ini akan terlaksana kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik
dengan baik dan bisa saja memberikan dan bisa saja memberikan dampak yang
dampak yang baik pula. Adapun dampaknya kurang baik pula. Adapun dampaknya sebagai
sebagai berikut: berikut:
- Akuntabilitas - Akuntabilitas
Dengan adanya sikap bertanggung jawab, Apabila penulis tidak bertanggung jawab,
transparan dan terintegrasi dalam transparan dan terintegrasi dalam menginput
menginput data maka data yang terinput data maka data yang terinput tidak akan
benar sesuai hasil kegiatan. sesuai hasil kegiatan.
- Nasionalisme - Nasionalisme
Apabila penulis dalam melaksanakan Apabila penulis dalam melaksanakan evaluasi
evaluasi bekerja keras maka evaluasi pun tidak bekerja keras maka evaluasi pun tidak
akan berjalan optimal. akan optimal .
85
- Etika Publik - Etika Publik
Apabila penulis bertanggung jawab dalam Apabila penulis tidak bertanggung jawab
melaksankan evaluasi maka akan berjalan dalam melaksankan evaluasi maka tidak akan
optimal. Selain itu juga selalu jujur pada berjalan optimal. Selain itu juga apabila tidak
atasan maka pelaporan kegiatan akan jujur pada atasan maka pelaporan kegiatan
berjalan dengan baik. tidak berjalan dengan baik.
- Komitmen Mutu - Komitmen Mutu
Apabila melaksanakan evaluasi dilakukan Apabila melaksanakan evaluasi tidak
secara efektif dan efisien maka kegiatan dilakukan secara efektif maka kegiatan ini
ini akan berjalan maksimal. akan kurang maksimal.
- Anti Korupsi - Anti Korupsi
Apabila dalam melaksanakan evaluasi Apabila dalam melaksanakan evaluasi tidak
secara disiplin, maka kegiatan aktualisasi disiplin, maka kegiatan aktualisasi akan
akan berjalan sesuai jadwal. berjalan sesuai jadwal.
86
Tabel 4.4 Matriks Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN
Partisipatif
Profesional 2
Adil
Integritas 1
Konsisten
Jujur
Kejelasan target 4
Bekerja keras 3
Disiplin
Saling menghormati 2
Bijaksana 1
Nasionalisme
Religious
Adil
Kerja sama 1
Rela berkorban
Amanah 1
Sederhana
Tidak memaksakan
kehendak
Semangat 1
87
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 6
Nilai dasar aneka Jumlah
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3
Mengutamakan
kepentingan publik
Cinta tanah air 12
Etos kerja
Cermat 4
Jujur 8
Integritas 2
Menjaga rahasia
Cepat dan tepat 3
Etika Publik
Tanggung jawab
Ramah 1
Sopan 4
Santun 1
Adil
Tidak diskriminatif 1
Hormat 1
Tulus
Terbuka
Orientasi mutu
Inovatif 4
Komitmen
Mutu
Efisien 3
Efektif 13
Responsif 3
88
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 6 Jumlah
Nilai dasar aneka
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3
Mandiri 11
Jujur 2
Kerja keras
Anti Korupsi
Sederhana 5
Disiplin 1
Adil
Transparansi 1
Tanggung jawab 1
Berani 1
89
Tabel 4.5 Matriks Keterkaitan dengan Visi, Misi dan Penguatan
Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan
Indikator Sub indikator
1 2 3 4 5 6
Visi Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas
2. Meningkatkan pelayanan yang bermutu
2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.
Misi
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mendukung program kesehatan.
Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik.
Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan pasien.
Tata nilai
Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjaga kerahasiaan serta
keselamatan pasien.
Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
90
D. Faktor Kunci Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan
Adapun hal-hal yang menjadi kunci keberhasilan dari pelaksanaan aktualisasi ini
adalah sebagai berikut:
1. Dukungan dari Kepala Puskesmas sebagai mentor dalam memberikan saran dan
masukan selama kegiatan aktualisasi sehingga kegiatan aktualisasi berjalan baik dan
lancar;
2. Adanya bimbingan dari coach selama pelaksanaan aktualisasi;
3. Usaha yang sungguh – sungguh dari penulis untuk menyelesaikan setiap tahapan
kegiatan;
4. Saat berada di puskesmas, menyusun hal – hal yang dikerjakan untuk mendukung
penyelesaian kegiatan aktualisasi;
5. Ibu hamil dapat berkomunikasi dan menyimak dengan baik tetang hal-halyang
disampaikan oleh petugas saat kegiatan penyuluhan;
6. Kerja sama yang baik dengan ibu hamil saat kegiatan pemeriksaan HbsAg;
7. Menjaga komunikasi dengan baik dan sopan selama kegiatan.
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Jumlah kegiatan yang terlaksana ada 6 kegiatan dengan jumlah tahapan masing-masing
kegiatan 3-5 tahapan sesuai dengan rancangan aktualisasi, dimana semua nilai-nilai
ANEKA teraktualisasi dalam setiap tahapannya.
B. Saran
92
2. Diharapkan kegiatan penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan/deteksi dini penyakit
hepatitis pada ibu hamil mendapat perhatian khusus dari tenaga kesehatan di UPTD
Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori serta partisipasi ibu hamil dalam melakukan
pemeriksaan hepatitis/deteksi dini selama kehamilan dalam mendukung program
Kementrian Kesehatan yaitu Eliminasi Penyakit Hepatitis pada Ibu Hamil.
93
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Akuntabilitas. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Nasionalisme. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Etika Publik. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Komitmen Mutu. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Whole of Government. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Pelayanan Publik. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Anti Korupsi. Jakarta.
PENGENDALIAN KEGIATAN
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
STRATEGI PEMBIBINGAN
OLEH MENTOR
STRATEGI PEMBIBINGAN
OLEH COACH
Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Nama : Fitria Ande, A.Md.Kep
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori
Waktu Pelaksanaan : 27 September s.d 25 Oktober
kegiatan Tahapan 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 1
2
3
4
2 1
2
3
3 1
2
3
4
4 1
2
3
4
5
5 1
2
3
6 1
2
3
Pengendalian Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
(Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan )
Menyetujui Kendari
COACH Peserta Diklat
SURAT PERSETUJUAN
Berkonsutasi dengan mentor
KEGIATAN 2
MENYIAPKAN KUISIONER
Mendesain leaflet
Mencetak leaflet
Mencari bahan untuk pembuatan leaflet
Mendesain leaflet
Berkonsultasi dengan mentor tentang hasil pembuatan leaflet
Mencetak leaflet
KEGIATAN 4
MENGUMPULKAN DOKUMEN-DOKUMEN
MENYUSUN LAPORAN
120
100
80
60
40
20
0