Disusun oleh :
Disusun Oleh :
Nama : Anisa Purwanti, A.Md.AK
NIP 19920528 202202 2 001
NDH 16
Jabatan : Pelaksana – Terampil Pranata
Laboratorium Kesehatan
Instansi : UPTD Puskesmas Lemahabang
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Coach,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji,
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan aktualisasi ini dengan sebaik-
baiknya. Laporan hasil aktualisasi ini berisi kegiatan yang dilakukan oleh penulis
untuk menyelesaikan isu terpilih di unit kerja. Dalam penulisan laporan hasil
aktualisasi ini, tidak terlepas dari masukan dan dukungan dari banyak pihak, baik
secara moral maupun maupun materiil. Maka dari itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan
dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi.
2. Bapak Dr. Hery Antasari, S.T., M.Dev.Plg. selaku Kepala BPSDM Jawa
Barat beserta jajaran.
3. Bapak H. Abdullah Majid, S.H., M.M selaku Kepala BKPSDM Kabupaten
Bekasi beserta jajaran.
4. Bapak Dadang Suharto,S.H,MM selaku coach yang telah memberikan
arahan dan saran dalam proses penyusunan rancangan aktualisasi.
5. drh.Yusni, M.P selaku Penguji yang telah memberikan koreksi dan saran
pada seminar rancangan aktualisasi.
6. dr.Erni Herdiani selaku mentor yang telah memberikan masukan
dukungan, bimbingan dan saran yang membangun dalam proses
penyusunan rancangan aktualisasi.
7. Keluarga penulis yang selalu memberikan doa dan dukungan.
8. Kelompok 1 angkatan VI Latsar CPNS Kabupaten Bekasi yang telah
menyusun rancangan aktualisasi ini secara bersama-sama.
9. Angkatan VI Latsar CPNS Kabupaten Bekasi yang telah memberikan
semangat serta dukungan selama latsar.
10. Rekan-rekan CPNS Puskesmas Lemahabang yang telah membantu dan
berbagi ilmu dalam penyusunan rancangan aktualisasi.
Dengan segala kekurangan yang ada pada rancangan aktualisasi ini, mohon
kepada pembaca untuk memberikan masukan dan saran agar aktualisasi ini
terlaksana dengan lancar dan meningkatkan efisiensi kinerja di unit kerja.
iv
DAFTAR ISI
Hal.
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberkulosis yang selanjutnya disingkat TB adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang
paru dan organ lainnya. TB menjadi satu penyakit yang sampai saat ini
masih merupakan suatu masalah kesehatan dunia walaupun upaya
penanggulangannya sudah dilaksanakan di banyak negara sejak tahun 1995.
Mengacu pada WHO Global TB Report tahun 2020, 10 juta orang di
dunia menderita tuberkulosis (TBC) dan menyebabkan 1,2 juta orang
meninggal setiap tahunnya. Indonesia merupakan salah satu negara dengan
beban TBC tertinggi di dunia.
Jumlah kasus TB di Indonesia menurut laporan WHO tahun 2020,
diperkirakan ada 824.000 kasus TB paru per tahun (301 per 100.000
penduduk) dengan 93.000 kematian pertahun (34 per 100.000 penduduk).
Diperkirakan 18.000 kasus TB dengan HIV positif (7 per 100.000
penduduk). Angka Notifikasi Kasus (Case Notification Rate/CNR) dari
semua kasus, jumlah seluruh kasus 393.323 kasus, diantaranya 384.025
adalah kasus baru. Secara nasional perkiraan prevalensi HIV diantara pasien
TB diperkirakan sebesar 4%. Jumlah kasus TB-RO diperkirakan sebanyak
7.921 kasus yang berasal dari 1,9% kasus TBRO dari kasus baru TB dan ada
12% kasus TB-RO dari TB dengan pengobatan ulang.
Puskesmas Lemahabang membuat inovasi efektif dan efisien untuk
mendukung program TB pemerintah yaitu inovasi GEBOT (Gerakan
Bersama Obati Tuberkulosa). Inovasi GEBOT ini dilakukan dengan
membentuk dan membina kader GEBOT yang berperan penting dalam
menemukan kasus TB, mengantar spesimen dahak suspek ke puskesmas dan
mendampingi pengobatan sampai sembuh. Kader GEBOT bertugas
melakukan pendampingan untuk pasien yang kesulitan dalam menjalani
pengobatan dengan memberi semangat dan edukasi serta menginformasikan
selalu perkembangan ke puskesmas.
1
Pemeriksaan laboratorium mikroskopis BTA di Puskesmas dilakukan
untuk membantu diagnosa dokter terkait pasien-pasien terduga TB untuk
pengobatan yang optimal. Penetapan diagnosa TB oleh dokter untuk
menentukan pengobatan, memerlukan pemeriksaan hasil laboratorium
dahak, yaitu pemeriksaan mikroskopis BTA (Bakteri tahan Asam). Hasil
pemeriksaan dahak sangat erat kaitannya dengan tata cara menampung
dahak yang dilakukan pasien. Semakin bagus kualitas dahak yang
ditampung, maka semakin valid hasil pemeriksaan. Pengambilan sampel
dahak pasien terduga TB Puskesmas Lemahabang semua dilakukan di
rumah. Sampai saat ini masih ada beberapa pasien yang belum paham dalam
pengambilan dahak dengan benar. Sampel yang didapatkan berupa air liur,
sementara sampel untuk pemeriksaan laboratorium dibutuhkan dahak. Hal
ini menyulitkan petugas laboratorium untuk melakukan pemeriksaan dahak.
Oleh karena itu, seorang pranata laboratorium kesehatan harus bisa
menjelaskan informasi tentang tata cara menampung dahak yang benar
kepada pasien sesuai tupoksi seorang pranata laboratorium kesehatan, yaitu
mempersiapkan sampel secara sederhana untuk pemeriksaan laboratorium.
Selama ini pemberian informasi dan edukasi tentang cara menampung
dahak dilakukan secara lisan. Oleh karena itu, penulis ingin mengedukasi
pasien tentang tata cara menampung dahak yang benar secara tertulis agar
bisa dibaca dan dipahami masyarakat, sehingga penulis mengangkat judul
aktualisasi “Peningkatan Kualitas Spesimen Dahak Pasien Terduga TB
dengan Media Pamflet Dan Video Tentang Tatacara Pengambilan Sampel
Dahak Yang Benar di Laboratorium UPTD Puskesmas Lemahabang”
B. Tujuan
Diharapkan dengan adanya rancangan aktualisasi ini didapatkan
tujuan yang berguna bagi unit kerja, rekan kerja, maupun diri sendiri adapun
tujuan yang dapat diambil yaitu :
1. Tujuan untuk pribadi
a. Melatih kepekaan untuk mengidentifikasi masalah di unit
b. Melatih kemampuan dalam menganalisis, merumuskan dan
2
menetapkan gagasan pemecahan masalah
c. Membentuk ASN sesuai tugas dan fungsinya sebagai pelaksana
kebijakan publik,sebagai pelayan publik dan perekat pemersatu
bangsa
2. Tujuan untuk unit kerja
a. Menganalisa masalah yang ada di unit kerja
b. Sebagai penunjang keberhasilan program puskesmas untuk
meningkatkan kualitas kesehatan
c. Menjadi bahan referensi pemecahan masalah yang serupa
C. Ruang lingkup
1. Kegiatan akan dilaksanakan di laboratorium UPTD Puskesmas
Lemahabang
2. Kegiatan akan dilaksanakan selama masa aktualisasi yaitu dimulai
tanggal 14 April – 31 Mei 2022
3. Pelaksanaan aktualisasi ini ditujukan kepada pasien yang berobat ke
Puskesmas UPTD Lemahabang, terutama pasien terduga TB.
3
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. Profil Instansi
Puskesmas Lemahabang terletak di Desa Jatibaru Kecamatan
Cikarang Timur, dimana secara umum memiliki kondisi lingkungan dataran
rendah. Wilayah kerja Puskesmas Lemahabang memiliki luas 23,38 km².
Terdiri dari 4 Desa dengan jumlah penduduk 58.899 jiwa, secara geografis
berada di bagian Timur Kabupaten Bekasi, dan sebagian besar merupakan
wilayah pertanian.
1. Wilayah Kerja
Puskesmas Lemahabang mempunyai wilayah administratif sebanyak 4
desa, terdiri dari:
a. Desa Jatibaru
MempunyaI luas 4.1 km² terdiri darI 44 RT dan 11 RW dengan
jumlah penduduk 8.437 jiwa.
b. Desa Jatireja
Mempunyai luas 5.59 km² terdiri darI 59 RT dan 13 RW dengan
jumlah penduduk 23.430 jiwa.
c. Kelurahan Sertajaya
Mempunyai luas wilayah 5.26 km² terdiri dari 43 RT dan 11 RW
dengan jumlah penduduk 15.277 jiwa
d. Desa Karangsari
4
Mempunyai luas 8.35 km² terdiri dari 21 RT dan 7 RW dengan jumlah
penduduk 11.755 jiwa
2. Visi dan Misi Instansi
a. Visi
Adapun visi dari UPTD Puskesmas Lemahabang Kabupaten Bekasi
Provinsi Jawa Barat ialah “Puskesmas dengan Pelayanan
Komprehensif Menuju Masyarakat Sehat dan Mandiri”.
b. Misi
Adapun misi dari UPTD Puskesmas Lemahabang Kabupaten Bekasi
Provinsi Jawa Barat yaitu :
1) Meningkatkan Kompetensi dan Profesionalisme Pegawai.
2) Memberikan Pelayanan sesuai standar dan bermutu.
3) Meningkatkan Peran Serta Masyarakat untuk menuju kemandirian
hidup sehat.
4) Meningkatkan kemitraan dengan lintas sektoral dalam pelayanan
kesehatan masyarakat
3. Tata Nilai
Nilai-nilai organisasi untuk pengembangan budaya kerja pegawai di
lingkungan UPTD Puskesmas Lemahabang Kabupaten Bekasi Provinsi
Jawa Barat yaitu Puskesmas Lemahabang “SEHATI” :
a. Santun (S)
Seluruh petugas Puskesmas Lemah Abang bekerja dengan
memberikan pelayanan yang mengedepankan kesopanan dan
keramahan petugas.
b. Edukatif (E)
Petugas Puskesmas Lemah Abang mampu memberikan informasi
dan mengedepankan unsur edukasi dalam melayani masyarakat dan
Puskesmas menjamin peningkatan kompetensi dan intelektual
pegawai dengan memberikan pendidikan dan pelatihan yang
dibutuhkan.
c. Harmonis (H)
5
Seluruh petugas Puskesmas dapat menjaga hubungan yang baik
dengan lintas sektoral dan lintas program.
d. Amanah (A)
Seluruh petugas Puskesmas melaksanakan tugasnya sesuai dengan
uraian tugas dengan mematuhi pedoman dan aturan yang berlaku dan
mempertanggungjawabkannya kepada pimpinan.
e. Tanggap (T)
Seluruh petugas Puskesmas harus secara tanggap dalam menangani
permasalahan yang ada di lingkungan dan wilayah 12 kerja
Puskesmas Lemah Abang. Mendukung pembangunan yang
berwawasan kesehatan.
f. Ikhlas (I)
Seluruh petugas Puskesmas Lemahabang menerapkan perilaku tidak
menerima imbalan yang tidak semestinya sesuai peraturan yang
berlaku.
4. Struktur Organisasi
UPTD Puskesmas Lemahabang memiliki struktur organisasi yang
memiliki tugasnya masing-masing.
6
Gambar 2 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Lemahabang Kabupaten Bekasi
Provinsi Jawa Barat
5. Data Pegawai
Rincian data pegawai Puskesmas Lemahabang adalah sebagai berikut:
7
8. Nutrisionis 2 - 2
9. Perawat 11 3 14
10. Pranata Lab 3 - 3
11. Apoteker - 1 1
12. Asisten Apoteker 1 - 1
13. Kesehatan kerja - 1 1
14. Administrasi umum 1 4 5
15. Petugas keamanan - 2 3
16. Petugas kebersihan - 5 5
17. Juru masak - 1 1
18. Supir ambulance - 1 1
Jumlah 33 24 54
B. Profil Peserta
Penulis adalah seorang pranata laboratorium kesehatan yang lulus
pada tahun 2013. Sebelumnya penulis pernah bekerja sebagai karyawan
swasta di salah satu laboratorium klinik milik swasta dan perusahan
penyedia solusi medis. Berdasarkan Permen No PER/08/M.Pan/3/2006
tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan dan angka
kreditnya menjelaskan :
1. Pranata Laboratorium Kesehatan adalah pegawai negeri sipil yang diberi
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan laboratorium
kesehatan, pada laboratorium kesehatan. Pranata laboratorium kesehatan
tingkat terampil adalah Pranata Laboratorium kesehatan keterampilan
yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yang
berkaitan dengan penerapan konsep atau metode operasional di bidang
laboratorium kesehatan.
2. Laboratorium kesehatan adalah unit kerja yang mempunyai fungsi dan
tugas pelayanan laboratorium kesehatan secara menyeluruh meliputi
salah satu atau lebih bidang pelayanan yang terdiri dari bidang
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi, toksikologi,
8
kimia lingkungan, patologi anatomi (histopatologi, sitopatologi,
histokimia, imunopatologi, patologi molekuler), biologi dan fisika.
Pelayanan laboratorium kesehatan meliputi :
1. Persiapan kegiatan laboratorium kesehatan
2. Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium kesehatan
3. Pelaksanaan evaluasi dan laporan hasil pemeriksaan laboratorium
kesehatan
4. Pelaksanaan pemecahan masalah laboratorium kesehatan
5. Pelaksanaan penanganan peralatan dan bahan penunjang laboratorium
kesehatan
6. Pelaksanaan pemantapan kualitas pemeriksaan
7. Pelaksanaan pembinaan teknis laboratorium
9
14. Melakukan ekstraksi untuk pemeriksaan toksikolcgi dan kimia
lingkungan secara manual;
15. Melakukan ekstraksi untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia
lingkungan secara elektrik;
16. Melakukan pemurnian untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia
lingkungan;
17. Melakukan pemeriksaan secara makroskopik atau organoleptik;
18. Melakukan pemeriksaan secara elektrometri/setara;
19. Melakukan pemeriksaan sediaan sederhana secara mikroskopik;
20. Melakukan pemeriksaan spesimenlsampel dengan metode cepat;
21. Melakukan pemeriksaan secara titrasilsetara;
22. Melakukan pemeriksaan secara aglutinasi kualitatiflsetara;
23. Melakukan pemeriksaan secara gravimetrifsetara;
24. Melakukan pemeriksaan dengan fotometrilsetara secara manual;
25. Menghitung hasil pemeriksaan manual;
26. Melakukan pemeriksaan hitung kolonilsetara;
27. Melakukan perneriksaan EIA/setara;
28. Melakukan pemeriksaan dengan TLCIsetara;
29. Melakukan pemeriksaan di lapangan secara sederhana;
30. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan umum;
31. Melakukan perbaikan peralatan laboratorium sederhana;
32. Memusnahkan sisa spesimen/sampel dan bahan penunjang;
33. Membuat reagenibahan biologis secara sederhana;
34. Membuat media untuk pembiakan kuman secara sederhana;
35. Memelihara organisme untuk pengolahan air limbah.
C. Nilai - Nilai Dasar ASN Berakhlak
Praktek berAKHLAK di lingkungan kerja yang bisa
diimplementasikan dalam setiap harinya merupakan kewajiban setiap insan,
terlebih ASN yang merupakan panutan dan pelayan bagi masyarakat
(pelayan publik). BerAKHLAK itu sendiri selain sebagai kata yang
bermakna juga merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
10
1. Berorientasi Pelayanan
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Singkatnya, definisi berorientasi pelayanan adalah
komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
2. Akuntabel
Akuntabel memiliki arti yaitu bertanggung jawas atas kepercayaan yang
diberikan. Aspek - Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut
yaitu akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi
pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas
memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.
3. Kompeten
Definisi dari kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan diri.
Selalu berusaha menjadi ASN yang haus akan ilmu.
4. Harmonis
Definisi harmonis adalah menghargai orang lain apapun latar
belakangnya, serta mampu menjalin hubungan yang baik dengan pasien,
atasan/pimpinan, rekanan, serta anak buah dan lain sebagainya.
5. Loyal
Loyal memiliki arti berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa
dan Negara. Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari Bahasa
Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Bagi seorang
Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling
tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
6. Adaptif
Definisi dari adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan ataupun menghadapi perubahan.
11
7. Kolaboratif
Kolaboratif artinya dapat membangun kerjasama yang sinergis.
D. Role Model
12
taman dan ruang publik agar masyarakat dapat beraktivitas. Selain itu,
mengutamakan pelayanan selalu sesuai dengan SOP.
b. Akuntabilitas Sikap panutan : Semua kegiatan penganggaran dan
kegiatan Jawa Barat terpublikasi dan terekam jejaknya melalui website
online pemerintahan Jawa Barat.
c. Kompeten Sikap panutan : Beliau kompeten di Bidangnya, walau
background pendidikan beliau bukan di bidang pemerintahan melainkan
di bidang Arsitek, namun beliau bisa menerapkan kompetensinya untuk
diambil kebijakan publik dan bermanfaat bagi masyarakat. Beliau juga
berkompeten selama menjabat menjadi Gubernur karena sebelumnya
pernah mempunyai pengalaman sebagai Walikota Bandung.
d. Harmonis Sikap panutan : Di akun sosial medianya pak Ridwan Kamil
selalu menampilkan sosok yang harmonis dan humoris, bila terdapat
perbedaan argumen di kolom komentar sosial medianya, beliau
menanggapi dengan bijak setiap perbedaan tersebut. Sikap toleransi
terhadap perbedaan pendapat merupakan salah satu contoh sikap
harmonis.
e. Loyalitas Sikap panutan : Beliau loyal terhadap pemerintahan dengan
mewujudkan Jawa Barat lebih baik, begitu juga di kehidupan sehari-
harinya belia Loyal kepada istri dan keluarganya.
f. Adaptif Sikap panutan : Begitu banyak permasalahan di masyarakat
Jawa Barat, dalam pengambilan kebijakan beliau selalu mencari solusi
yang adaptif, yang dapat diterapkan dan memberi manfaat bagi
masyarakat Jawa Barat.
g. Kolaboratif Sikap panutan : Kolaborasi dengan pemerintah provinsi lain
dalam memecahkan masalah di Jawa Barat.
13
BAB III
RINGKASAN AKTUALISASI
14
dahak mukoid (lendir) dan dahak purulen (nanah) dengan volume yang
cukup (3-5 ml).
Pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosis, menilai
keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan.
DiagnosisTB Paru pada orang dewasa ditegakkan dengan ditemukannya
kuman TB (BTA) dalam dahaknya.
BTA yang ditemukan menegakkan diagnosis TB dan jumlah BTA
yang ditemukan menunjukkan beratnya penyakit, oleh karena itu sangat
penting untuk mencatat gradasi hasil pemeriksaan secara benar. Jika
kualitas sampel yang didapatkan tidak baik maka dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan yang didapatkan.
Tabel 2Data sampel dahak
Sampel
NO Nama Tanggal periksa Dahak
Dahak darah Air liur
nanah/lendir
1 Odih 21-Mar-22 V
2 Mutia Sari 21-Mar-22 V
3 Anggi 21-Mar-22 V
4 Ipah Saripah 22-Mar-22 V
5 Bariyah 23-Mar-22 V
6 Vina Nur Octavia 24-Mar-22 V
7 Naufal Miftahudin 25-Mar-22 V
8 Adi Dwi Nugroho 25-Mar-22 V
9 Ilham Ady Nugraha 25-Mar-22 V
10 Zhari Aldika F 28-Mar-22 V
15
dimilikinya komitmen yang baik untuk menjadikan layanan
laboratorium lebih baik lagi. Kurangnya media informasi membuat
prinsip pelayanan publik jadi kurang maksimal.
2. Rendahnya pelaksaanaan dokumentasi hasil pemeriksaan laboratorium,
masih ditulis tangan
a. Deskripsi isu
Laboratorium harus selalu memperhatikan mutu pelayanan dan mutu
pemeriksaan. Laboratorium akan memberikan informasi berupa hasil
pemeriksaan kepada para klinisi sehingga dapat digunakan untuk
menegakkan diagnosis dan tindak lanjut pengobatan terhadap pasien.
Para klinisi selalu mengharapkan hasil pemeriksaan merupakan hasil
yang tepat dan akurat sesuai dengan kondisi pasien saat itu. Hasil
pemeriksaan dan pengukuran yang tepat dapat memperkecil kesalahan
dalam menentukan diagnosis penyakit yang diderita pasien saat itu.
Selain dari hasilnya yang harus tepat dan akurat, penyajian hasil
pemeriksaan laboratorium yang masih ditulis tangan tentu beresiko
terdapat kesalahan penulisan dan kesalahan pembacaan oleh dokter.
b. Dampak adanya isu
Hasil pemeriksaan laboratorium yang masih ditulis tangan memiliki
dampak:
1. Kesalahan pencatatan oleh petugas laboratorium
2. Kesalahan pembacaan oleh dokter disebabkan tulisan petugas yang
sulit terbaca
3. Kesalahan diagnosis berakibat kesalahan juga pada pemberian obat
c. Keterkaitan dengan Smart Governance
Isu ini jika dikaitkan dengan smart governance termasuk ke dalam
manajemen ASN dan pelayanan publik. Seharusnya petugas pranata
laboratorium kesehatan membuat log pemeliharaan untuk setiap alat
dan melakukan checklist pengecekan alat sesuai dengan log
pemeliharaan yang ada. Hal itu juga terkait tentang pelayanan publik
dalam peningkatan mutu pelayanan.
3. Belum terlaksananya pelabelan reagen (tanggal buka, ED reagen, metode
16
fefo)
a. Deskripsi isu
Untuk melakukan pemeriksaan terhadap suatu spesimen, dibutuhkan
reagen. Reagen adalah zat kimia yang digunakan dalam suatu reaksi
untuk mendeteksi, mengukur, memeriksa, dan menghasilkan zat lain.
Reagen biasanya harganya mahal, tetapi saat ini pelabelan reagen
belum optimal dilakukan. Hal ini mengakibatkan reagen banyak
kadaluarsa, sehingga tidak bisa digunakan lagi untuk pemeriksaan.
b. Dampak adanya isu
Dampak yang muncul jika isu tersebut tidak diselesaikan adalah
adanya reagen kadaluarsa yang tidak dapat digunakan lagi untuk
pemeriksaan sehingga harus dibuang. Hal ini menyebabkan
peningkatan anggaran untuk pembelian reagen baru.
c. Keterkaitan dengan Smart Governance
Kaitan dengan perwujudan smart governance yaitu manajemen ASN.
Karena seharusnya petugas laboratorium mampu melaksanakan tugas
dan fungsinya secara bertanggung jawab termasuk diantaranya yaitu
manajemen atau inventarisasi stok barang masuk dan keluar.
17
Tabel 3 Penetapan Core Isu dengan Analisis USG
2 Rendahnya pelaksaanaan 3 5 3 11 II
dokumentasi hasil pemeriksaan
laboratorium, masih ditulis
tangan
18
Tabel 5 Deskripsi Kriteria SERIOUSNESS
19
c. Growth : masalah tersebut termasuk harus ditangani segera (5) karena
jika dibiarkan dapat menyebabkan masalah baru, misal kurang validnya
hasil pemeriksaan laboratorium.
20
Dari penyebab isu diatas, maka yang akan penulis coba selesaikan dalam
rancangan aktualisasi ini adalah penyebab masalah nomor 2, 4 , 5 dan 7.
21
E. Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Lemahabang
Identifikasi isu :1. Kurangnya kualitas spesimen dahak pasien terduga TB untuk pemeriksaan BTA (Bakteri Tahan
Asam)
2. Kurang optimalnya dokumentasi hasil pemeriksaan laboratorium, masih ditulis tangan
3. Kurang optimalnya pelabelan reagen (tanggal buka, ED reagen, metode fefo)
Isu yang diangkat : Kurangnya kualitas spesimen dahak pasien terduga TB untuk pemeriksaan BTA (Bakteri Tahan
Asam)
Gagasan pemecahan isu: Peningkatan Kualitas Spesimen Dahak Pasien Terduga TB dengan Media Pamflet Dan Video Tentang
Tatacara Pengambilan Sampel Dahak Yang Benar di Laboratorium UPTD Puskesmas Lemahabang
22
rencana aktualisasi melaksanakan perbaikan yang peningkatan kompetensi dan organisasi yaitu :
akan dilakukan profesionalisme pegawai Tanggap
3. Kompeten : mencari masalah dan kegiatan yang akan dilakukan
perbaikannya sesuai dengan
kompetensi
4. Harmonis : saling membantu dalam
mencari masalah dan perbaikannya
5. Loyal : Bekerjasama dengan atasan
untuk mendapatkan masalah dan
perbaikannya yang sesuai serta
melakukanmusyawarah untuk
mendapatkan kesepakatan bersama
sesuai pancasila sila ke-4
6. Adaptif : membuat inovasi terkait
perbaikan dari masalah
7. Kolaboratif : membangun
kerjasama dengan atasan untuk
mencari masalah dan perbaikannya
2. Menyampaikan dan
mendiskusikan 2. Tercapainya 1. Berorientasi pelayanan : mencari
rencana dan jadwal kesepakatan masalah yang dapat memperbaiki
yang akan dilakukan tentang jadwal pelayanan agar lebih baik
yang akan 2. Akuntabel : Bertanggung jawab
dilakukan melaksanakan perbaikan yang
23
akan dilakukan
3. Harmonis : saling membantu dalam
mencari masalah dan perbaikannya
4. Loyal : Bekerjasama dengan atasan
untuk mendapatkan masalah dan
perbaikannya yang sesuai serta
melakukanmusyawarah untuk
mendapatkan kesepakatan bersama
sesuai pancasila sila ke-4
5. Kolaboratif : membangun
kerjasama dengan atasan untuk
mencari masalah dan perbaikannya
2 Melakukan koordinasi Memberikan kontribusi Dalam hal koordinasi
dengan petugas terhadap salah satu Misi dengan rekan kerja
laboratorium Puskesmas Puskesmas Lemahabang yaitu mengenai rencana
Lemahabang dan pada poin 2 “Memberikan kegiatan Aktualisasi
pemegang program TBC pelayanan sesuai standard akan memberikan
terkait rencana dan bermutu”, karena penguatan pada nilai
aktualisasi berkaitan dengan pelayanan organisasi yaitu :
1. Menyampaikan dan 1. Catatan hasil diskusi 1. Berorientasi pelayanan: Sopan laboratorium yang akan Harmonis
mendiskusikan dan dokumentasi santun dalam melakukan diskusi dan diselenggarakan
rencana dan jadwal 2. Akuntabel : Bertanggung jawab
yang akan dilakukan dalam melakukan konsultasi dengan
jujur dan transparan kepada rekan
24
kerja
3. Harmonis : menerima masukan dan
arahan saat diskusi
4. Loyal : melakukan musyawarah
untuk mendapatkan kesepakatan
Bersama sesuai pancasila sila ke-4
5. Kolaboratif : membangun
kerjasama dengan atasan dan rekan
kerja
25
3 Pembuatan video dan Memberikan kontribusi Dalam pembuatan video
pamflet tata cara terhadap salah satu Misi dan pamfelt tata cara
pengambilan dahak yang Puskesmas Lemahabang yaitu pengambilan dahak yang
benar 1. Pembuatan SOP tata 1. Terbentuknya SOP 1. Akuntabel:Melaksanakan tugas pada poin 1“Meningkatkan benar dan analisisnya
cara pengambilan tata cara dengan jujur, bertanggung jawab, Kompetensi dan mengenai rencana
dahak yang benar pengambilan dahak cermat dan disiplin Profesionalisme Pegawai”, kegiatan Aktualisasi akan
yang benar 2. Kompeten:Meningkatkan karena berkaitan dengan memberikan penguatan
kompetensi diri peningkatan kompetensi dan pada nilai organisasi
profesionalisme pegawai yaitu :
2. Membuat dan 2. Terbentuknya video 3. Kompeten:Meningkatkan kegiatan yang akan dilakukan Amanah,Tanggap
mendesain pamflet tata cara kompetensi diri
dan video tata cara pengambilan dahak 4. Adaptif:Terus menerus melakukan
pengambilan dahak dengan benar perbaikan mengikuti perkembangan
dengan benar teknologi
26
9. Kolaboratif:Bekerjasama dengan
pihak lain
27
kirim melalui
whatsapp
5 Evaluasi kegiatan Memberikan kontribusi Adanya evaluasi dan
1. Melakukan konsultas 1. Catatan hasil diskusi 1. Berorientasi Pelayanan: Bersikap terhadap salah satu Misi laporan terkait kegiatan
kepada atasan terkait dan dokumentasi sopan Puskesmas Lemahabang yaitu yang dilaksanakan akan
evaluasi kegiatan 2. Akuntabel:Melaksanakan tugas pada poin 2 “Memberikan memberikan penguatan
yang telah dengan jujur, cermat dan pelayanan sesuai standar dan pada nilai-nilai
dilaksanakan berintegritas tinggi bermutu” organisasi yaitu:
3. Adaptif: Bersikap proaktif Amanah
4. Kolaboratif:Bekerjasama dengan
atasan dan rekan kerja
2. Melakukan 2. Catatan hasil diskusi 1. Berorientasi Pelayanan: Bersikap
pelaporan dalam dan dokumentasi sopan
bentuk Laporan 2. Akuntabel:Melaksanakan tugas
Aktualisasi. dengan jujur, cermat dan
berintegritas tinggi
3. Adaptif: Bersikap proaktif
4. Kolaboratif:Bekerjasama dengan
atasan dan rekan kerja
28
F. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Pada pelaksanaan kegiatan aktualisai atau habituasi ini penulis menargetkan penerapan nlai – nilai BerAKHLAK pada setiap
kegiatan. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
Tabel 8Matriks Rekapitulasi Rencana Habaituasi Core Value
Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Aktualisasi
perMP
1. Berorientasi Pelayanan 2 2 1 1 2 8
2. Akuntabel 2 2 2 1 2 9
3. Kompeten 1 0 3 1 0 5
4. Harmonis 2 2 0 1 0 5
5. Loyal 2 2 0 1 0 5
6. Adaptif 1 0 2 1 2 6
7. Kolaboratif 2 2 1 1 2 8
Jumlah Aktualisasi per 12 10 9 7 8 46
Kegiatan
G. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan dari tanggal 14 April – 31 Mei 2022 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 9Jadwal Kegiatan Aktualisasi
29
April Mei
No Kegiatan
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Persiapan rancangan aktualisasi
a. Konsultasi dengan Kepala
Puskesmas Lemahabang sebagai
mentor tentang rencana aktualisasi
b. Menyampaikan dan
mendiskusikan rencana dan jadwal
yang akan dilakukan
2 Melakukan koordinasi dengan
petugas laboratorium Puskesmas
Lemahabang dan pemegang
program TBC terkait rencana
aktualisasi
a. Menyampaikan dan
mendiskusikan rencana dan jadwal
yang akan dilakukan
b. Mendiskusikan bagaimana teknis
pelaksanaan aktualisasi
3
Pembuatan video dan pamflet tata
cara pengambilan dahak yang benar
a. Pembuatan SOP tata cara
pengambilan dahak yang benar
b. Membuat dan
mendesain video tata cara
pengambilan dahak dengan benar
c. Konsultasi dengan mentor
tentang SOP,video dan pamflet
30
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
31
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 14 April 2022 di UPTD Puskesmas
Lemahabang.
Notulen hasil kegiatan ini adalah:
Kesepakatan mengenai tema yang akan diambil saat aktualisasi
tentang peningkatan kulaitas dahak untuk pemeriksaan BTA (Bakteri
Tahan Asam)
Masukkan untuk menambahkan media video tentang cara
pengambilan sampel dahak yang benar
Membuat SOP pengambilan dahak terpisah dari SOP pengambilan
sampel lain
Menambahkan data tentang kualitas sampel dahak yang sudah
dilakukan pemeriksa
Output Kegiatan
Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah persetujuan serta
saran dan masukan dari mentor yang kemudian saya tulis kembali
sebagai notulen saran.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini berkaitan dengan nilai –
nilai mata pelatihan pada agenda II yaitu:
Berorientasi pelayanan : mencari masalah yang dapat
memperbaiki pelayanan agar lebih baik
Akuntabel : Bertanggung jawab melaksanakan perbaikan yang
akan dilakukan
Kompeten : mencari masalah dan perbaikannya sesuai dengan
32
kompetensi
Harmonis : saling membantu dalam mencari masalah dan
perbaikannya
Loyal : Bekerjasama dengan atasan untuk mendapatkan masalah
dan perbaikannya yang sesuai serta melakukan musyawarah
untuk mendapatkan kesepakatan bersama sesuai pancasila sila
ke-4
Adaptif : membuat inovasi terkait perbaikan dari masalah
Kolaboratif : membangun kerjasama dengan atasan untuk
mencari masalah dan perbaikannya
Analisis Dampak
Jika konsultasi tidak dilaksanakan dengan sopan, hormat, dan tidak
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar maka akan
terjadi salah paham, menimbulkan pandangan bahwa bukan
seseorang yang patuh pada atasan, dan hilangnya empati serta
kepercayaan dari atasan.
b) Menyampaikan dan mendiskusikan rencana dan jadwal yang akan
dilakukan
Saya telah menyampaikan dan berdiskusi rencana dan jadwal kgiatan
aktualisasi yang akan dilakukan dengan mentor dan didapatkan saran dan
masukkan sebagai berikut:
Menambahkan total penduduk yang dilayani di Puskesmas
Lemahabang di profil instansi pada BAB II
Menambahkan penjelasan mengenai inovasi GEBOT (Gerakan
Bersama Obati Tuberkulosis) di latar belakang pada BAB I
Menambahkan penyebab masalah pada indikator Man dan
Environment pada diagram Fishbone
Menambahkan sosialisai tentang tatacara penampungan dahak yang
baik kepada kader GEBOT pada matriks kegiatan aktualisasi
33
Gambar 6 Diskusi dengan Mentor tentang rencana pelaksanaan
aktualisasi
Output Kegiatan
Output yang dihasilkan saran dan masukan dari mentor tentang
rencana dan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan saat aktualisasi.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini berkaitan dengan nilai –
nilai mata pelatihan pada agenda II yaitu:
Berorientasi pelayanan : mencari masalah yang dapat
memperbaiki pelayanan agar lebih baik
Akuntabel : Bertanggung jawab melaksanakan perbaikan yang
akan dilakukan
Harmonis : saling membantu dalam mencari masalah dan
perbaikannya
Loyal : Bekerjasama dengan atasan untuk mendapatkan masalah
dan perbaikannya yang sesuai serta melakukan musyawarah
untuk mendapatkan kesepakatan bersama sesuai pancasila sila
ke-4
34
Kolaboratif : membangun kerjasama dengan atasan untuk
mencari masalah dan perbaikannya
Analisis Dampak
Jika konsultasi tidak dilaksanakan dengan sopan, hormat, dan tidak
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar maka akan
terjadi salah paham, menimbulkan pandangan bahwa bukan
seseorang yang patuh pada atasan, dan hilangnya empati serta
kepercayaan dari atasan.
35
Gambar 7 Diskusi dengan rekan kerja Pranata Laboratorium
Kesehatan
Output Kegiatan
Output kegiatan ini adalah tercapainya kesepakatan mengenai rencana
dan jadwal yang akan dilaksanakan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini berkaitan dengan nilai – nilai
mata pelatihan pada agenda III yaitu:
Berorientasi pelayanan: Sopan santun dalam melakukan diskusi
dan
Akuntabel : Bertanggung jawab dalam melakukan konsultasi
dengan jujur dan transparan kepada rekan kerja
Harmonis : menerima masukan dan arahan saat diskusi
Loyal : melakukan musyawarah untuk mendapatkan kesepakatan
bersama sesuai pancasila sila ke-4
Kolaboratif : membangun kerjasama dengan atasan dan rekan
kerja
Analisis Dampak
Jika konsultasi tidak dilaksanakan dengan sopan, hormat, dan tidak
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar maka akan
terjadi salah paham, menimbulkan pandangan bahwa bukan seseorang
yang patuh pada atasan, dan hilangnya empati serta kepercayaan dari
rekan kerja.
36
b) Mendiskusikan bagaimana teknis pelaksanaan aktualisasi.
Saya berdiskusi dengan rekan kerja Pranata Laboratorium Kesehatan dan
pemegang program TB dengan bersikap sopan saat menyampaikan dan
mendiskusikan teknis pelaksanaan aktualisasi yang akan dilakukan.
Saran dari Ibu Hj. Yayat selaku pemegang Program TB untuk sosialisasi
kader GEBOT dilakukan per orang agar lebih dipahami dan tidak
sungkan untuk bertanya.
.
Output Kegiatan
Ouput yang didapatkan dari kegiatan ini adalah tercapainya
kesepakatan tentang teknis pelaksanaan aktualisasi
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini berkaitan dengan nilai – nilai
mata pelatihan pada agenda III yaitu:
Berorientasi pelayanan: Sopan santun dalam melakukan diskusi
Akuntabel : Bertanggung jawab dalam melakukan konsultasi
dengan jujur dan transparan kepada rekan kerja
Harmonis : menerima masukan dan arahan saat diskusi
Loyal : melakukan musyawarah untuk mendapatkan kesepakatan
Bersama sesuai pancasila sila ke-4
Kolaboratif : membangun kerjasama dengan atasan dan rekan
37
kerja
Analisis Dampak
Jika konsultasi tidak dilaksanakan dengan sopan, hormat, dan tidak
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar maka akan
terjadi salah paham, menimbulkan pandangan bahwa bukan seseorang
yang patuh pada atasan, dan hilangnya empati serta kepercayaan dari
rekan kerja.
b. Kontribusi terhadap Tusi/Tujuan Organisasi
Memberikan kontribusi terhadap salah satu Misi Puskesmas Lemahabang
yaitu pada poin 2“Memberikan pelayanan sesuai standard dan
bermutu”, karena berkaitan dengan pelayanan laboratorium yang akan
diselenggarakan SDM.
c. Penguatan Nilai Organisasi
Dalam hal koordinasi dengan rekan kerja mengenai rencana kegiatan
Aktualisasi akan memberikan penguatan pada nilai organisasi yaitu :
Harmonis
3. Pembuatan video dan pamflet tata cara pengambilan dahak yang benar
a. Tahapan Kegiatan
a) Pembuatan SOP tata cara pengambilan dahak yang benar
Kegiatan pembuatan SOP tata cara pengambilan dahak yang benar ini
diawali dengan berdoa agar diberi kelancaran dan kemudahan. Saat
mengerjakannya pun harus cermat, disiplin dan bekerja keras agar tidak
terjadi kekeliruan. Pembuatan SOP ini mengacu pada Peraturan Menteri
Kesehatan No 67 tahun 2016 tentang Penanggulan Tuberkulosis.
38
Gambar 9Pembuatan SOP tata cara berdahak yang benar
Output Kegiatan
Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah SOP tentang
tatacara berdahak yang benar.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini berkaitan dengan nilai –
nilai mata pelatihan pada agenda II yaitu:
Akuntabel:Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat dan disiplin
Kompeten:Meningkatkan kompetensi diri
Analisis Dampak
Dampak yang terjadi jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai
BerAKHLAK adalah SOP yang dibuat tidak sesuai dengan aturan
yang sudah ditetapkan dan kompetensi diri tidak akan meningkat.
b) Membuat dan mendesain pamflet dan video tata cara pengambilan dahak
dengan benar
Membuat dan mendesain pamflet dan video tata cara pengambilan
dahak sesuai dengan SOP yang telah dibuat dengan menggunakan
aplikasi Canva.
39
Gambar 10 Pembuatan video dan pamflet tata cara berdahak yang
benar
Output Kegiatan
Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah video dan pamflet
tentang tata cara berdahak yang benar.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini berkaitan dengan nilai –
nilai mata pelatihan pada agenda II yaitu:
Kompeten:Meningkatkan kompetensi diri
Adaptif:Terus menerus melakukan perbaikan mengikuti
perkembangan teknologi
Analisis Dampak
Dampak yang terjadi jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai
BerAKHLAK adalah kompetensi diri tidak akan meningkat dan
tidak mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
c) Konsultasi dengan mentor tentang SOP,video dan pamflet
Melakukan konsultasi dengan mentor terkait SOP , video dan pamflet
40
tentang tata cara berdahak yang benar dan menerima masukan dan saran
dari mentor guna mendapatkan video dan pamflet yang lebih menarik
dan mudah dipahami.
Output Kegiatan
Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah didapatkan SOP,
pamflet dan video tata cara berdahak yang benar yang menarik dan
mudah dipahami.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini berkaitan dengan nilai – nilai
mata pelatihan pada agenda II yaitu:
Berorientasi Pelayanan: Bersikap sopan
41
Kompeten:Meningkatkan kompetensi diri
Harmonis:Menghargai orang lain
Adaptif:Terus menerus melakukan perbaikan mengikuti
perkembangan teknologi
Kolaboratif:Bekerjasama dengan pihak lain
Analisis Dampak
Jika konsultasi tidak dilaksanakan dengan sopan, hormat, dan tidak
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar maka akan
terjadi salah paham, menimbulkan pandangan bahwa bukan seseorang
yang patuh pada atasan, dan hilangnya empati serta kepercayaan dari
rekan kerja.
42
Melakukan sosialisasi ke kader GEBOT dengan sopan dan menjaga nama
baik ASN dan semangat saat mensosialisasikan.
Output Kegiatan
Output yang dihasilkan adalah kader dapat mengetahui tata cara
berdahak yang benar dan dapat menjelaskan dengan baik kepada
pasien.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini berkaitan dengan nilai – nilai
mata pelatihan pada agenda II yaitu:
Berorientasi Pelayanan: Bersikap sopan
Akuntabel:Melaksanakan tugas dengan jujur, cermat dan
berintegritas tinggi
Kompeten:Membagi ilmu dan pengetahuan yang dimiliki kepada
orang lain
Kolaboratif:Bekerjasama dengan pihak lain.
Analisis Dampak
Dampak yang terjadi jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai
BerAKHLAK adalah timbulnya pandangan kader bahwa kita tidak
bisa menghormati orang lain dan merusak citra ASN . Selain itu jika
43
tidak disampaikan dengan baik maka akan terjadi mis-informasi
tentang tata cara berdahak yang benar.
b) Mengarahkan pasien melihat video tata cara pengambilan dahak yang
benar bisa di akses di instagram Puskesmas Lemahabang atau di kirim
melalui whatsapp
Melakukan sosialisasi ke pasien dengan sopan dan menjaga nama baik
ASN dan semangat saat mensosialisasikan tata cara berdahak yang benar
dan bersikap jujur, cermat dan berintegritas tinggi serta bersikap proaktif
jika pasien bertanya.
Output Kegiatan
Output yang didapat dari kegaitan ini adalah pasien mengerti
mengenai tata cara berdahak yang benar sehingga didapatkan kualitas
dahak yang baik.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini berkaitan dengan nilai – nilai
mata pelatihan pada agenda II yaitu:
Loyal:Menjaga nama baik sesama ASN
Adaptif: Bersikap proaktif
Analisis Dampak
Dampak yang terjadi jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai
BerAKHLAK adalah timbulnya pandangan pasien bahwa kita tidak
bisa menghormati orang lain dan merusak citra ASN. Selain itu jika
44
tidak disampaikan dengan baik maka akan terjadi mis-informasi
tentang tata cara berdahak yang benar.
b. Kontribusi terhadap Tusi/Tujuan Organisasi
Menginformasikan informasi yang dibutuhkan kepada pihak terkait
termasuk visi Puskesmas Lemahabang yaitu:“Puskesmas dengan
Pelayanan Komprehensif Menuju Masyarakat Sehat dan Mandiri”.
c. Penguatan Nilai Organisasi
Dalam sosialisasi tata cara pengambilan dahak yang benar dan
analisisnya mengenai rencana kegiatan Aktualisasi akan memberikan
penguatan pada nilai organisasi yaitu : Santun,Edukatif
5. Evaluasi kegiatan
a. Tahapan Kegiatan
a) Melakukan konsultasi kepada mentor terkait evaluasi kegiatan yang
dilaksanakan
Saya telah berdiskusi dengan mentor untuk melaporkan hasil kualitas
dahak setelah dilakukan evaluasi. Memberikan laporan dengan jujur dan
bertanggung jawab tanpa memanipulasi data.
Output Kegiatan
Output yang dihasilkan adalah catatan dari mentor dan dokumentasi.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini berkaitan dengan nilai – nilai
mata pelatihan pada agenda II yaitu:
45
Akuntabel: Melaksanakan tugas dengan jujur, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
Kompeten: Melaksanakan tugas dengan hasil terbaik.
Adaptif: Membuat inovasi dengan memanfaatkan teknologi yang
ada.
Analisis Dampak
Jika laporan buku log tidak disusun dengan cermat dan tidak sesuai
dengan aturan dan petunjuk dari distributor maka tidak sesuai dengan
kebutuhan pemeliharaan setiap alat dan akan menjadi pemeliharaan
yang kurang sesuai dan maksimal.
b) Melakukan pelaporan dalam bentuk Laporan Aktualisasi.
Setelah semua tahapan kegiatan terselesaikan dibuatlah pelaporan
dalam bentuk laporan aktualisasi.
Output Kegiatan
Output yang didapat dari kegaitan ini adalah tanda tangan atasan di
laporan akhir aktualisasi.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini berkaitan dengan nilai –
46
nilai mata pelatihan pada agenda II dan III yaitu:
Berorientasi pelayanan: Melakukan pelaporan dengan sopan
kepada atasan.
Akuntabel: Melaksanakan tugas dengan jujur, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi.
Loyal: Menjaga nama baik/reputasi sesame sejawat dan
penanggung jawab.
Harmonis: Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Kolaboratif: Bekerjasama dengan pihak lain.
Analisis Dampak
Jika dalam pelaksanaan pelaporan oleh pimpinan tidak dilakukan
dengan rasa tanggung jawab serta pelaksanaan tidak disertai dengan
sikap yang ramah maka pelaksanaan evaluasi ini akan sedikit
terhambat. Pelaporan adalah bentuk akhir dari pertanggungjawaban
penulis dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi, jika tidak dilakukan
dengan disiplin dan cermat, maka proses pembuatan laporan akan
terhambat.
b. Kontribusi terhadap Tusi/Tujuan Organisasi
Memberikan kontribusi terhadap salah satu Misi Puskesmas Lemahabang
yaitu pada poin 2 “Memberikan pelayanan sesuai standar dan bermutu”
c. Penguatan Nilai Organisasi
Adanya evaluasi dan laporan terkait kegiatan yang dilaksanakan akan
memberikan penguatan pada nilai-nilai organisasi yaitu: Amanah
C. Dampak Aktualisasi
47
agar lebih dipahami.
Sampel
No Nama Tanggal periksa Dahak
Air liur
nanah/lendir
1 Odih 21-Mar-22 1
2 Mutia Sari 21-Mar-22 1
3 Anggi 21-Mar-22 1
4 Ipah Saripah 22-Mar-22 1
5 Bariyah 23-Mar-22 1
6 Vina Nur Octavia 24-Mar-22 1
7 Naufal Miftahudin 25-Mar-22 1
8 Adi Dwi Nugroho 25-Mar-22 1
9 Ilham Ady Nugraha 25-Mar-22 1
10 Zhari Aldika F 28-Mar-22 1
Jumlah 2 8
Jumlah sampel : 10
48
Prosentase kualitas dahak
pasien sebelum sosialisasi
Dahak nanah/lendir Air liur
20%
80%
Dari data di atas dapat dilihat bahwa prosentase sampel berupa air
liur/tidak memenuhi syarat di bulan Maret masih cukup tinggi, dari 10 sampel
terdapat 8 sampel (80%). Hal ini menunjukkan perlunya solusi untuk mengurangi
prosentase jumlah sampel air liur.
Solusi berupa dibuatnya pamflet dan video tata cara berdahak yang
benar, kemudian dijelaskan kepada pasien agar lebih dipahami. Setelah dilakukan
solusi tersebut, didaptkan data sampel di bulan Mei 2022 sebagai berikut:
Tabel 11 Data kualitas sampel dahak setelah sosialisasi
Sampel
No Nama Tanggal periksa Dahak
Air liur
nanah/lendir
1 M. Qoyum Farihin 11-Mei-22 1
2 Maspud 17-Mei-22 1
3 Rio Sempana 17-Mei-22 1
4 Aura Mewingsih 17-Mei-22 1
5 Minih 19-Mei-22 1
6 Ade Wiguna 20-Mei-22 1
Jumlah 5 1
49
Jumlah sampel : 6
17%
83%
D. Kendala Aktualisasi
Pada kegiatan aktualisasi ini tidak terlepas dari beberapa kendala yang penulis
hadapi. Adapun kendala serta penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
a. Padatnya kegiatan mentor sehingga perlu penyesuaian jadwal konsultasi.
Hal ini dapat diatasi dengan melakukan konsultasi via media aplikasi
Whatsapp.
b. Pada awalnya belum tahu cara penyusunan SOP, pamflet dan video yang
benar dan menarik, karena itu penulis berkonsultasi dengan mentor dan
50
rekan pranata laboratorium kesehatan untuk mendapatkan SOP,pamflet
dan video yang menarik.
51
F. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN (BerAKHLAK)
Setiap kegiatan aktualisasi yang sudah dilaksanakan tidak terlepas dari nilai – nilai BerAKHLAK dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 12 Matriks Rekapitulasi Realisasi NND
Kegiatan Jumlah Aktualisasi
No Mata Pelatihan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 per MP
Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
1. Berorientasi Pelayanan 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 8 8
2. Akuntabel 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 9 9
3. Kompeten 1 1 0 0 3 3 1 1 0 0 5 5
4. Harmonis 2 2 2 2 0 0 1 1 0 0 5 5
5. Loyal 2 2 2 2 0 0 1 1 0 0 5 5
6. Adaptif 1 1 0 0 2 2 1 1 2 2 6 6
7. Kolaboratif 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 8 8
Jumlah Aktualisasi per
Kegiatan 12 12 10 10 10 10 7 7 8 8 46 46
52
G. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi ini sudah tersusun dan terlaksana dengan baik, besar harapan penulis agar kegiatan ini tetap
dilaksanakan secara berkelanjutan di unit kerja. Untuk menindaklanjuti hasil aktualisasi di tempat kerja penulis membuat
rencana tindak lanjut aktualisasi sebagai berikut:
Tabel 13 Rencana tindak lanjut hasil aktualisasi
1. Menerapkan kepada pasien Didapatkan kualitasSetiap hari Pranata Laboratorium Tanpa Biaya -
panduan tata cara berdahak sampel dahak yang Kesehatan, Pasien
yang benar sesuai aturan sesuai
2. Monitoring dan evaluasi Panduan sesuai Setiap ada perubahanPranata Laboratorium Tanpa Biaya -
panduan tata cara berdahak dengan aturan yang peraturan terkait tataKesehatan
yang benar berlaku cara penampungan
dahak
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
54
Loyal : melakukan musyawarah untuk mendapatkan kesepakatan
bersama sesuai pancasila sila ke-4
Kolaboratif : membangun kerjasama dengan rekan kerja
c. Kegiatan 3: Pembuatan video dan pamflet tata cara pengambilan dahak
yang benar. Dalam kegiatan ini penulis mengaktualisasikan core value
yaitu:
Berorientasi Pelayanan: Bersikap sopan
Akuntabel:Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat dan disiplin
Kompeten:Meningkatkan kompetensi diri
Harmonis:Menghargai orang lain
Adaptif:Terus menerus melakukan perbaikan mengikuti
perkembangan teknologi
Kolaboratif:Bekerjasama dengan pihak lain
d. Kegiatan 4: Melakukan sosialisasi kepada kader GEBOT dan edukasi
pada pasien yang datang ke puskesmas tentang tata cara pengambilan
dahak yang benar. Dalam kegiatan ini penulis mengaktualisasikan core
value yaitu:
Berorientasi Pelayanan: Bersikap sopan
Akuntabel:Melaksanakan tugas dengan jujur, cermat dan
berintegritas tinggi
Kompeten:Membagi ilmu dan pengetahuan yang dimiliki kepada
orang lain
Loyal:Menjaga nama baik sesama ASN
Adaptif: Bersikap proaktif
Kolaboratif:Bekerjasama dengan pihak lain.
e. Kegiatan 5: Evaluasi kegiatan. Dalam kegiatan ini penulis
mengaktualisasikan core value yaitu:
Berorientasi Pelayanan: Bersikap sopan
Akuntabel:Melaksanakan tugas dengan jujur, cermat dan
berintegritas tinggi
55
Adaptif: Bersikap proaktif
Kolaboratif:Bekerjasama dengan atasan dan rekan kerja
Isu terpilih adalah Isu terpilih adalah Kurangnya kualitas spesimen dahak
pasien terduga TB untuk pemeriksaan BTA (Bakteri Tahan Asam). Untuk
mengatasi isu tersebut maka gagasan pemecahan isu penulis yaitu sosialisasi
cara berdahak yang benar dengan pamflet dan video. Pamflet dan video ini
dipilih karena lebih menarik dan mudah dipahami dan diaplikasikan oleh
pasien.
56
REFERENSI
Indonesia, Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
"Berorientasi Pelayanan". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "Akuntabel". Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "Kompeten". Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "Harmonis". Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "Loyal". Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "Adaptif". Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "Kolaboratif". Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "Manajemen ASN". Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
WHO. 2021. Global Tuberculosis Report, diakses pada 16 April 2022 dari
https://www.who.int/teams/global-tuberculosis-programme/data
57
PER/08/M.Pan/3/2006 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium
Kesehatan dan angka kreditnya.
58
LAMPIRAN
59
Lampiran 1. Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Mentor
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
Lampiran 2. Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Coach
74
Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Coach
Nama Peserta Anisa Purwanti, A.Md.AK
NIP 19920528 202202 2 001
Nama Coach Dadang Suharno, S.H., M.M
Nama Mentor dr. Erni Herdiani
Unit Kerja UPTD Puskesmas Lemahabang
Jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
Rumusan Isu “Peningkatan Kualitas Spesimen Dahak Pasien Terduga TB dengan
Media Pamflet Dan Video Tentang Tatacara Pengambilan Sampe
Dahak Yang Benar di Laboratorium UPTD Puskesmas Lemahabang”
Coaching Minggu ke 2
Tanggal 16 Mei 2022 Pukul 08.00-09.25 WIB
Catatan coaching :
1. Implementasikan nilai-nilai BerAKHLAK di tiap kegiatan
2. Setelah sebulan melaksanakan aktualisasi, dengan adanya aktualisasi harus
menghasilkan sesuatu yang lebih baik atau perubahan, pningkatan dari
sebelum melaksanakan aktualisasi dan setelah dilaksanakannya aktualisasi,
dapat dalam bentuk presentasi atau nilai angka sebagai pembanding.
3. Jika kegiatan aktualisasi terdapat SOP, maka SOP harus sudah di TTD dan di
sahkan oleh pejabat berwenang
4. Bisa pula di tampilkan testimoni dari masyarakat atau instansi tentang
kegiatan TCM yang telah dilaksanakan
5. Pertemuan minggu depan sudah sudah dapat menyajikan, menyusun laporan
aktualisasi.
6. Produk atau gagasan kreatif harus di presentasikan di dalam laporan, dapat
berupa video sosialisasi, poster, atau banner.
75
Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Coach
Nama Peserta Anisa Purwanti, A.Md.AK
NIP 19920528 202202 2 001
Nama Coach Dadang Suharno, S.H., M.M
Nama Mentor dr. Erni Herdiani
Unit Kerja UPTD Puskesmas Lemahabang
Jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
Rumusan Isu “Peningkatan Kualitas Spesimen Dahak Pasien Terduga TB dengan
Media Pamflet Dan Video Tentang Tatacara Pengambilan Sampe
Dahak Yang Benar di Laboratorium UPTD Puskesmas Lemahabang”
Coaching Minggu ke 3
Tanggal 21 Mei 2022 Pukul 09.00-11.00 WIB
Catatan coaching :
1. Kegiatan Aktualisasi adalah implementasi dari nilai BerAKHLAK
2. Dalam pelaksanaan aktualisasi harus selalu ada eviden
3. Ide kreatif harus selalu di impelementasikan dalam kehidupan sehari-hari
4. Perbandingan hasil sebelum dan sedudah aktualisasi
76
Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Coach
Nama Peserta Anisa Purwanti, A.Md.AK
NIP 19920528 202202 2 001
Nama Coach Dadang Suharno, S.H., M.M
Nama Mentor dr. Erni Herdiani
Unit Kerja UPTD Puskesmas Lemahabang
Jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
Rumusan Isu “Peningkatan Kualitas Spesimen Dahak Pasien Terduga TB dengan
Media Pamflet Dan Video Tentang Tatacara Pengambilan Sampe
Dahak Yang Benar di Laboratorium UPTD Puskesmas Lemahabang”
Coaching Minggu ke 3
Tanggal 28 Mei 2022 Pukul 09.00-11.00 WIB
Catatan coaching :
1. Judul laporan akhir adalah Laporan aktualisasi
2. Ada baiknya dibuat testimoni dari rekan kerja/masyarakat tentang aktualisasi
3. Dampak adanya aktualisasi
4. Konsultasi berikutnya membahas mengenai PPT yang akan di presentasikan
77
Lampiran 3. Bukti-Bukti Pendukung Kegiatan dan Dokumentasi
UPT PUSKESMAS
dr ERNI HERDIANI
LEMAHABANG
NIP.19761213 200604
KABUPATEN
2 005
BEKASI
1. Pengertian Pengambilan sampel sputum pada saluran pernapasan pasien yang dicurigai
mengandung kuman Mycobacterium Tuberculosis dengan cara dibatukkan.
Sputum adalah sekret atau mukus yang dihasilkan dari paru-paru, bronkus dan
trakea.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menjelaskan kepada pasien cara pengumpulan
sputum
3. Kebijakan SK Kebijakan Penunjang Pelayanan Klinis di Puskesmas lemahabang
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016
tentang Penanggulan Tuberkulosis
2. Departemen Kesehatan RI .2007. Diagnosis Tuberculosis secara
Laboratorium dengan Pemeriksaan Mikroskopis Dahak.
78
sputum yang benar kepada pasien
5. Pasien diminta berkumur dengan air sebelum mengeluarkan dahak.
Bila memakai gigi palsu, lepaskan sebelum berkumur
6. Pasien dalam posisi berdiri, bila tidak memungkinkan diminta duduk
agak condong ke depan
7. Tarik nafas dalam sebanyak 2-3 kali dan setiap kali hembuskan dengan
kuat
8. Letakkan pot yang sudah di buka dekat dengan mulut kemudian segera
batukkan kuat-kuat agar dahak keluar
9. Ulangi beberapa kali hingga didapatkan dahak yang berkualitas
danvolume yang cukup (3-5 ml)
10. Tutup pot dengan rapat dengan cara memutar tutupnya
11. Setelah mengeluarkan dahak jangan lupa cuci tangan
12. Bila sputum sulit dikeluarkan dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Lakukan olahraga ringan kemudian menarik napas dalam beberapa
kali. Bila terasa akan batuk, nafas ditahan sebentar selama mungkin
lalu batuk
b. Malam hari sebelum tidur banyak minum air atau minum 1 gelas teh
manis
c. Minum ekspektoran sesuai anjuran pemakaian
d. Menghirup uap air panas di ember atau panci
13. Sputum dibawah ke lab untuk diserahkan ke petugas lab
14. Sampel dahak
79
15. Hal-hal yang
perlu -
diperhatikan
16. Unit Terkait Poli TB, Poli Umum
80
81
82