Anda di halaman 1dari 49

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III


ANGKATAN III TAHUN 2022
“OPTIMALISASI PROSES PENERIMAAN SPESIMEN DI LABORATORIUM
PATOLOGI ANATOMI RSUP DR JOHANES LEIMENA AMBON”

Disusun Oleh:

Nama : Desty Rosadela Suailo, S.Tr.A.K

NIP : 199412152022032002

Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan

Instansi : RSUP Dr Johanes Leimena Ambon

No. Presensi : 27

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN MAKASSAR
2022
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PROSES PENERIMAAN SPESIMEN DI


JUDUL LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI RSUP DR
JOHANNESLEIMENAAMBON
DISUSUN
DESTY ROSADELA SUAILO, S.Tr.A.K
OLEH
NO.
27
PRESENSI
INSTANSi RSUP DR JOHANES LEIMENA AMBON
JABATAN PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN-AHLI PERTAMA
Ambon, Agustus 2022

Disetujui sebagai bahan Ujian/Seminar Aktualisasi

Mengetahui, Menyetujui,
COACH MENTOR

Sahruni, SKM, M.Kes dr. Liliefna Anthony Yanathan


NIP, 197711162005022003 NIP.197502242009121001
BERITA ACARA

SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

Pada Hari Rabu


Tanggal :24 Agustus 2022
Pukul :13.45 14.30 WITA
Tempat :Ambon

Telah Diseminarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Kementerian


Kesehatan Ri Golongan Ill Angkatan ll Tahun 2022

OPTIMALISASI PROSES PENERIMAAN SPESIMEN DI


JUDUL LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI RSUP DR
JOHANNES LEIMENA AMBON
DISUSUN
DESTY ROSADELA SUAILO, S.Tr.A.K
OLEH
NO.
27
PRESENSI
INSTANSI RSUP DR JOHANES LEIMENA AMBON
JABATAN : PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN-AHLI PERTAMMA

Dan telah mendapat pengujian/komentar/masukan/saran dari Penguji, Mentor dan


Coach/Moderator.

COACH PESERTA

Sahruni, SKM,M.KeS Desty Rosadela Suailo, S.Tr.A.K


NIP.197711162005022003 NIP.199412152022032002

PENGUJI MENTOR

Muhammad Iskandar Hafid,SKM, MPH dr.Liliefna Ahthony Yonathan


NIP.197403131996031002 NIP.197502242009Y21001
KATA PENGANTAR


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Taala atas izin,
limpahan karunia serta rahmat-Nya sehingga saya sebagai peserta Latsar CPNS
Kemenkes Golongan III Angkatan III Tahun 2022 dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Proses Penerimaan Spesimen di
Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Dr Johanes Leimena Ambon”.

Penyusunan rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu prasyarat


penilaian dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan III Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2022. Rancangan ini dapat selesai berkat bimbingan, bantuan,
petunjuk dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini diucapkan banyak terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah berperan dalam penyelesaian rancangan ini.

Penyusun menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari


kesempurnaan, untuk itu sangat diharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan
kelengkapan rancangan aktualisasi ini.

Akhir kata semoga segala kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada
penyusun mendapat balasan dari Allah SWT dan semoga tugas ini bermanfaat bagi
kita semua. Aamiin.

Ambon, Agustus 2022

Penyusun,

IV
DAFTAR ISI

Halaman.

LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI .................................... ii


BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN ...........................................................iii

KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
DAFTAR ISI ..........................................................................................................v

DAFTAR TABEL....................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1


A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Tujuan ........................................................................................................2
C. Ruang Lingkup .......................................................................................... 2
BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA ..........................................................3
A. Profil Instansi ..............................................................................................3
B. Profil Peserta ..............................................................................................6

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ...................................................................7


A. Deskripsi Isu ...............................................................................................7
B. Penerapan Core Issue................................................................................13
C. Analisis Core Issue .....................................................................................15
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Issue .................................................17
E. Dampak Core Isu Tidak Diselesaikan .........................................................19
F. Nilai Nilai Dasar Profesi ASN......................................................................20
G. Kedudukan ASN dan Peran ASN dalam NKRI ...........................................21
H. Matriks Rancangan Aktualisasi...................................................................22
I. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK) ............40
J. Jadwal Kegiatan Aktualisasi .......................................................................40
K. Kendala dan Antisipasi ...............................................................................41

DAFTAR PUSTAKA

V
DAFTAR TABEL
Halaman.

Tabel 1 Pemberian Skoring USG .........................................................................14


Tabel 2 Penetapan core issue metode USG .........................................................14

Tabel 3. Matriks Rancangan Aktualisasi ...............................................................22


Tabel 4. Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK) .............................40

Tabel 5. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi .....................................................40


Tabel 6. Kendala dan Antisipasi Rancangan Aktualisasi.......................................41

VI
DAFTAR GAMBAR
Halaman.

Gambar 1 Struktur Organisasi RSUP Dr Johannes Leimena Ambon....................5


Gambar 2 (isu ke 2)...............................................................................................9

Gambar 3 (isu ke 2)...............................................................................................9


Gambar 4 (isu ke 3)...............................................................................................12

Gambar 5 (isu ke 3)...............................................................................................12


Gambar 6 Diagram fishbone .................................................................................19

VII
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara tertuang penjelasan mengenai Aparatur Sipil Negara atau yang
dikenal dengan sebutan ASN. Seorang ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana
kebijakan, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa untuk mewujudkan
prinsip dan fungsi ASN tersebut maka seorang ASN perlu mengikuti proses
Pendidikan dan pelatihan. Rancangan aktualisasi merupakan syarat yang harus
dipenuhi oleh seorang CPNS dalam menjalankan Pelatihan Dasarnya yang
bertujuan agar setiap ASN dapat memahami dan mengimplementasikan core
value ASN BerAKHLAK dalam menjalankan tugas, peran, fungsi dan tanggung
jawabnya sebagai ASN. Sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan (habituasi)
saat bekerja di Intstansi masing-masing salah satunya yaitu Intansi bidang
Kesehatan.
Berdasarkan Permenkes 34 Tahun 2019 telah ditetapkan Struktur
Organisasi dan Tata Laksana RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon. Rumah
Sakit ini masih memiliki banyak hal yang perlu dibenahi dan dikembangkan untuk
meningkatkan kualitas mutu pelayanan. Perlunya penguatan dan pengelolaan
SDM yang baik dan kelengkapan sarana dan prasarana untuk mendukung
berjalannya kegiatan pelayanan dengan baik. Pelayanannya, RSUP Dr.
Johannes Leimena Ambon memiliki salah satu pelayanan penunjang yaitu
Laboratorium. Menururt Permenkes No. 43 Tahun 2013 tentang Cara
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik menyatakan bahwa setiap
laboratorium harus diselenggarakan secara baik dengan memenuhi kriteria
organisasi atau ketenagaan, ruang dan fasilitas, peralatan, bahan, spesimen,
metode pemeriksaan, mutu, keamanan, pencatatan dan pelaporan.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka penyusun akan membuat
rancangan aktualiasasi atas dasar pemahaman mata pelatihan menajemen ASN
dan Smart ASN yang dilandasi dengan nilai-nilai dasar BerAKHLAK dengan judul
“Optimalisasi Proses Penerimaan Spesimen di Laboratorium Patologi
Anatomi RSUP Dr Johannes Leimena Ambon”

1
B. Tujuan
Penyusunan rancangan aktualisasi ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mampu menyusun rancangan aktualisasi atas dasar pemahaman mata
pelatihan menajemen ASN dan Smart ASN yang dilandasi dengan nilai-nilai
dasar BerAKHLAK;
2. Mampu menyusun rancangan aktualisasi dalam penyelesaian isu di Instansi;
3. Mampu memahami keterkaitan antara kegiatan dalam rancangan aktualisasi
yang telah disusun dengan nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK) yang
mendasari kegiatan baik secara langsung maupun tidak langsung;
4. Mampu mengimplementasikan rancangan kegiatan aktualisasi yang
dikaitkan dengan nilai-nilai dasar profesi PNS yang mencakup Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
serta mampu menjalankan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang
mencakup manajemenASN dan smart ASN.
5. Mampu menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Penerimaan
Spesimen di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Dr J Leimena Ambon.
6. Mencapai Misi dan dan tujuan RSUP Dr Johannes Leimena Ambon.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup cakupan rancangan ini terbatas pada rancangan aktualisasi


dengan judul “Optimalisasi Proses Penerimaan Spesimen di Laboratorium
Patologi Anatomi RSUP Dr Johannes Leimena Ambon”. Proses
pelaksanaannya juga terbatas mulai dari proses persiapan hingga monitoring
dan evaluasi kegiatan sesuai dengan yang sudah direncanakan pada matriks
rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan pada 25 Agustus 2022 sampai
dengan 28 September 2022 di Laboratoriun Patologi Anatomi RSUP Dr
Johannes Leimena Ambon.

2
BAB III
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil Instansi
RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon adalah salah satu satuan kerja/unit
pelaksana teknis yang bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Berdasarkan Permenkes 34 Tahun 2019
telah ditetapkan Struktur Organisasi dan Tata Laksana RSUP Dr. Johannes
Leimena Ambon dan berdasarkan Surat Izin Operasional dari Gubernur Nomor
01/DPMTSP/RS-B/2019 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas B.
RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon merupakan Rumah Sakit Rujukan
untuk Maluku dan Maluku Utara. RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon
mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan secara
serasi, terpadu dan berkesinambungan. Dan dalam melaksanakan tugas
tersebut RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon sebagai Rumah Sakit Vertikal
Kelas B, menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran;
2. Pelaksanaan pelayanan medis spesialistik
3. Pelaksanaan pelayanan penunjang medis
4. Pelaksanaan pelayanan penunjang non medis;
5. Pelaksanaan pelayanan keperawatan;
6. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan
7. Pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang
pelayanan kesehatan;
8. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara;
9. Pengelolaan sumber daya manusia;
10. Pelaksanaan kerjasama;
11. Pengelolaan sistem informasi;
12. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;
13. Pelaksanaan urusan umum; dan
14. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

3
a. Sasaran Strategis
Adapun sasaran strategis RSUP Dr Johannes Leimena Ambon
adalah “Menjadi Rumah Sakit Kemaritiman Berbasis Teknologi Informasi Yang
Terintegrasi, Bermutu dan Terjangkau Di Indonesia Bagian Timur Tahun 2024”.

b. Misi
Adapun misi RSUP Dr Johannes Leimena Ambon adalah:
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang lengkap dengan unggulan
pelayanan kesehatan kemaritiman terpadu, pelayanan penyakit kanker
terpadu dan penyakit jantung terpadu di Indonesia bagian timur
2. Menjadi wahana pendidikan dan pelatihan yang berkualitas bagi peserta
didik dan peserta Latihan
3. Mengembangkan SDM bidang kesehatan yang berkompetensi dan
berkinerja
4. Menjadi pusat riset dan pengembangan teknologi kesehatan kemaritiman
5. Menumbuhkembangkan sistem informasi rumah sakit yang handal
6. Membangun jejaring dan stakeholders kesehatan lainnya di dalam dan di
luar negeri

c. Tata Nilai
Adapun tata nilai RSUP Dr Johannes Leimena Ambon adalah:
1. Profesional
2. Integritas
3. Responsif
4. Komitmen

d. Motto
Adapun motto RSUP Dr Johannes Leimena Ambon adalah “Ramah Santun
untuk Pelayanan” (RSUP).

4
e. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI RSUP DR. JOHANNES LEIMENA AMBON

MENTERI KESEHATAN
Gambar 1. Struktur Organisasi RSUP Dr Johannes Leimena Ambon
REPUBLIK INDONESIA,

ttd
NILA FARID MOELOEK

5
B. Profil Peserta

Nama Desty Rosadela Suailo, S.Tr.A.K


NIP 199412152022032002
TTL Ambon, 15 Desember 1994
Jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli Pertama
Instansi RSUP Dr Johannes Leimena Ambon
Tanah Rata, Batu Merah RT 01/RW 08
Alamat
Kec. Sirimau Kota Ambon
- D3 Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes
Maluku.
Pendidikan
- D4 Analis Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Semarang (UNIMUS)

Berdasarkan PermenPAN & RB No. PER/08/M.PAN/3/2006 tentang Jabatan Fungsional Pranata


Laboratorium Kesehatan dan Angka Kreditnya, pada pasal 8 rincian kegiatan dan unsur yang dinilai
untuk Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli Pertama, sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam
butir kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan penyusunan rencana kegiatan,
2. Melakukan proses persiapan pasien secara khusus,
3. Melakukan proses penetapan spesimen/sampel rujukan,
4. Melakukan pemeriksaan persiapan spesimen/sampel secara khusus,
5. Melakukan pemeriksaan fisika, kimia dan mikrobiologi canggih,
6. Melakukan pengesahan laporan hasil pemeriksaan umum.

6
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu
Berdasarkan hasil pengamatan kondisi lingkungan kerja di
Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Dr J Leimena Ambon dalam
melaksanakan tugas sebagai ATLM, didapati beberapa isu sebagai berikut:
1. Belum tersedianya Alur Pelayanan di Laboratorium Patologi Anatomi
RSUP Dr J Leimena Ambon
a. Kondisi saat ini
Saat ini, alur Pelayanan di Laboratorium patologi anatomi di
RSUP DR Johannes Leimena Ambon masih menggunakan alur
yang sama dengan laboratorim patologi klinik. Mengingat,
Pelayanan Laboratorium Patologi Anatomi di RSUP Dr Johannes
Leimena Ambon masih melakukan rujukan pemeriksaan Patologi
anatomi ke Laboratorium MOU padahal telah memiliki standar
ketenagaan dan standar fasilitas yang cukup memadai. Namun
masih diperlukan panduan kerja untuk alur pelayanan, pencatatan,
pelaporan hasil, pelaporan nilai kritis dan pengarsipan guna
mendukung berjalannya pelayanan di Laboratorium Patologi.

b. Dampak
Dampak dari isu ini akan dirasakan oleh beberapa pihak jika
tidak diselesakan, Kebijakan pemerintah pada PMK
411/Menkes/Per/III/2010 tentang Laboratorium Klinik tidak
terealisasi dengan baik sehingga hal ini berdampak pada arah
kebijakan Pemerintah Indonesia. Dampak terhadap terhadap
instansi yaitu RSUP Dr J akan memiliki citra yang kurang baik
karena dianggap kurang dalam memberikan pelayanan bermutu
bagi masyarakat dengan terhambatnya salah satu pelayanan
penunjang yang mereka miliki yaitu pelayanan di laboratorium
Patologi Anatomi. Serta menghambat proses tercapainya misi dan
fungsi dari RSUP Dr J Leimena. Isu ini akan berdampak pada
tupoksi individu sebagai Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli

7
Pertama dengan tidak melaksanakan sasaran kinerja yang
tercantum dalam Permenpan RB No. 8 Tahun 2006 dan
Penerapan Nilai-Nilai BerAKHLAK.

c. Kaitan dengan agenda 3


Untuk membentuk karakter penyusun yang SMART ASN dan
Management ASN, penyusun harus mampu bekerja sesuai alur
pelayan mulai dari menjalankan tahapan pra analitik, analitik, dan
pasca analitik. Tahapan pra analitik dimulai saat penerimaan
orderan pemeriksaan spesimen Patologi Anatomi yang masuk di
SIMRS dan berakhir dengan mengeluarkan hasil pemeriksaan
melalui SIMRS juga. sehingga Sesuai pada sasaran kinerja
sebagai Pranata Laboratorium Kesehatan dengan kompetensi dan
penguasaan SIMRS. Pranata Laboratorium Kesehatan harus
mampu mengakses dan mengoperasikan SIMRS dengan baik
dengan mengikuti perkembangan tegnologi yang telah diterapkan
di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Dr J Leimena Ambon.
Pranata Lab harus mampu melaksanakan perannya sebagai ASN
dengan berlandaskan Nilai-Nilai BerAkhlak pada tahapan ini, yaitu
Profesionalisme dan kompetensi yang dimiliki sehingga alur
pelayanan dapat terlaksana dengan Optimal.

2. Belum Optimalnya Proses Penerimaan Spesimen di Laboratorium


Patologi Anatomi RSUP Dr J Leimena Ambon
a. Kondisi saat ini
Penerimaan Spesimen merupakan kegiatan yang dilakukan
pada tahapan awal pemeriksaan/tahapan pra analitik dari suatu
proses pengendalian mutu internal (PMI). Pemantapan Mutu
Internal merupakan kegiatan pencegahan dan pengawasan yang
dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus menerus agar
tidak terjadi atau mengurangi kejadian error/penyimpangan
sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat dan untuk
mengetahui penyimpangan hasil laboratorium agar segera
diperbaiki. Cakupan objek pemantapan mutu internal meliputi

8
kegiatan: tahap pra analitik, tahap analitik dan tahap pasca analitik.
Menurut PMK 411/Menkes/Per/III/2010 Laboratorium wajib
melakukan Pemantapan Mutu Internal dengan memastikan bahwa
semua proses pra analitik, analitik dan post analitik telah dilakukan
dengan benar.
Kesalahan yang terjadi pada tahap pra analitik adalah yang
terbesar, yaitu dapat mencapai 60% - 70%. Hal ini dapat
disebabkan dari spesimen yang diterima oleh laboratorium tidak
memenuhi syarat yang ditentukan. Spesimen dari pasien dapat
diibaratkan seperti bahan baku yang akan diolah. Jika bahan baku
tidak baik, tidak memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan, maka
akan didapatkan hasil/ output pemeriksaan yang salah.
Saat ini, penerimaan spesimen di Laboratorium Patologi
Anatomi RSUP Dr Johannes Leimena Ambon belum dilaksanakan
dengan baik hal ini dilihat dari beberapa spesimen yang telah
diterima dan masuk keruang grossing tidak memiliki label pada
wadahnya dan beberapa formulir permintaan kurang jelas/ tidak
dapat diidentifikasi akibat terkena bocoran/tumpahan cairan
specimen.

Gambar 2. Spesimen Tanpa Identitas Pada Wadah

Gambar 3. Formulir Kurang Jelas Dibaca akibat bocoran/tumpahan cairan

9
Tentu hal ini dapat menghambat proses identifikasi pasien dan
identifikasi spesimen serta terjadi kesalahan dalam penanganan
spesimen selanjutnya yang akan mengakibatkan kesalahan dalam
diagnosis yang akan berpengaruh pada mutu pelayanan.
Beberapa Formulir permintaan pemeriksaan Laboratorium Patologi
Anatomi pada SIMRS juga belum terdaftar yang mengakibatkan
pengecekan/ pencocokan spesimen yang masuk dengan formulir
permintaan yang diterima tidak dapat dilakukan dengan tepat
sehingga terjadi penundaan pemeriksaan dikarenakan menunggu
konfirmasi dari dr pengirim. Oleh karena itu, penting sekali untuk
menyusun dan menerapkan SPO/ panduan kerja Penerimaan
Spesimen di Laboratorium Patologi Anatomi.

b. Dampak
Dampak dari isu ini akan dirasakan oleh beberapa pihak jika
tidak diselesakan, Kebijakan Pemerintah pada PMK 411/
Menkes/Per/III/2010 tentang Laboratorium Klinik tidak terealisasi
dengan baik sehingga hal ini berdampak pada arah kebijakan
Pemerintah Indonesia. Dampak terhadap terhadap instansi yaitu
RSUP Dr J akan memiliki citra yang kurang baik karena dianggap
kurang dalam memberikan pelayanan bermutu bagi masyarakat
dengan terhambatnya salah satu pelayanan penunjang yang
mereka miliki yaitu pelayanan di laboratorium Patologi Anatomi.
Serta menghambat proses tercapainya misi dan fungsi dari RSUP
Dr J Leimena. Isu ini akan berdampak pada tupoksi individu
sebagai Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli Pertama dengan
tidak melaksanakan sasaran kinerja yang tercantum dalam
Permenpan RB No. 8 Tahun 2006 dan Penerapan Nilai-Nilai
BerAKHLAK.

c. Kaitan dengan agenda 3


Untuk membentuk karakter penyusun yang SMART ASN dan
Management ASN, penyusun harus mampu menjalankan proses

10
penerimaan spesimen Patologi Anatomi sesuai pada sasaran
kinerja sebagai Pranata Laboratorium Kesehatan dengan
kompetensi dan penguasaan SIMRS. Pranata Laboratorium
Kesehatan harus mampu mengakses dan mengoperasikan SIMRS
dengan baik dengan mengikuti perkembangan tegnologi yang telah
diterapkan di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Dr J Leimena
Ambon. Pranata Lab harus mampu melaksanakan perannya
sebagai ASN dengan berlandaskan Nilai-Nilai BerAkhlak pada
tahapan ini, yaitu Profesionalisme dan kompetensi yang dimiliki
sehingga Proses Penerimaan Spesimen dapat terlaksana dengan
Optimal.
3. Belum optimalnya penerapan Prosedur Kerja K3 di Laboratorium
Patologi Anatomi RSUP Dr J Leimena Ambon
a. Kondisi saat ini
Laboratorium Patologi Anatomi di RSUP Dr J Leimena Ambon
banyak memiliki peralatan dan komponen perlengkapannya,
sehingga laboratorium patologi anatomi memiliki potensi untuk
menimbulkan bahaya kepada orang-orang yang berkecimpung di
dalamnya. Beberapa penelitian menunjukkan telah terjadi
kecelakaan kerja dengan intensitas yang tinggi di tiap harinya
khusus di laboratorium patologi Anatomi. Dengan tingginya
kecelakaan kerja di laboratorium patologi anatomi maka perlu yang
namanya tindakan pencegahan yang dirangkum dalam kegiatan
Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) atau laboratory safety.
Studi prospektif pada kecelakaan yang terjadi di laboratorium
Patologi Rumah Sakit kecelakaan pada laboratorium histologi
mencapai angka 40%, dan laboratorium sitologi mencapai 7%.
Kecelakaan yang terjadi antara lain teriris oleh benda tajam
sebesar 47% diikuti oleh percikan oleh bahan cairan seperti darah
atau bahan kimia sebesar 27%. Dari keseluruhan kecelakaan di
laboratorium rumah sakit, 67% berasal dari kecelakaan yang
melibatkan teknisi laboratorium kesehatan, 20% dari petugas dan
sisanya adalah petugas kesehatan dan teknisi laboratorium junior.
Meskipun kecelakaan yang dilaporkan terbilang sepele, sangat

11
penting untuk mendokumentasikan kejadian itu dan menjadikan
perhatian bagi semua pihak di laboratorium. Hal ini dilakukan guna
mencegah kecelakaan besar yang mungkin terjadi dan juga karena
implikasi hukum kesehatan.

Gambar 4. Sirkulasi Udara pada Gambar 5. Penyimpanan Reagen


Ruang Grossing Tidak Baik yang belum ada

Saat ini penerapan K3 di Laboratorium Patologi anatomi belum


berjalan optimal dilihat dari ruang penyimpanan reagen belum
difungsikan akibat belum disediakan lemari peyimpanan selain itu
pada ruang grossing yang Sebagian besar merupakan
penyimpanan jaringan yang telah difiksasi menggunakkan
formalin. Ketika proses pemotongan jaringan dilakukan akan terjadi
penguapan formalin yang memenuhi ruang grossing tentu hal ini
sangat tidak baik bagi petugas yang bekerja saat itu dikarenakan
formalin merupakan bahan yang bersifat karsinogenik. Oleh karena
itu diperlukan penerapan k3 di laboratorium patologi anatomi
RSUP Dr Johannes Leimena Ambon.
b. Dampak
Dampak dari isu ini akan dirasakan oleh beberapa pihak jika
tidak diselesakan, Kebijakan pemerintah tentang penerapan K3 di
laboratorium tidak terealisasi dengan baik sehingga hal ini
berdampak pada arah kebijakan Pemerintah Indonesia. Hal ini juga
akan berdampak pada Instansi RSUP Dr J Leimena yang dituntut
mampu melakukan upaya Kesehatan dan keselamatan kerja yang
terintegritas dan menyeluruh serta mampu menjamin Kesehatan

12
dan keselamatan pasien, penyedia layanan/pekerja maupun
masyarakat sekitar. Instansi akan dianggap tidak mampu
memberikan Pelayanan yang bermutu jika isu ini tidak
diselesaikan. Isu ini akan berdampak pada tupoksi individu sebagai
Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli Pertama dengan tidak
melaksanakan sasaran kinerja yang tercantum dalam Permenpan
RB No. 8 Tahun 2006.

c. Kaitan dengan agenda 3


Untuk membentuk karakter penyusun yang SMART ASN dan
Management ASN, penyusun harus mampu menerapkan dan
menjalankan Prosedur Kerja K3 di Laboratorium Patologi sesuai
pada sasaran kinerja sebagai Pranata Laboratorium Kesehatan
dengan kompetensi dan penguasaan alat-alat baik alat semi
otomatis maupun yang otomatis. Pranata Laboratorium Kesehatan
harus mampu mengakses dan mengoperasikan alat dengan baik
dengan mengikuti perkembangan tegnologi yang telah diterapkan
di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Dr J Leimena Ambon.
Pranata Lab harus mampu melaksanakan perannya sebagai ASN
dengan berlandaskan Nilai-Nilai BerAkhlak pada tahapan ini, yaitu
Profesionalisme dan kompetensi yang dimiliki sehingga proses
penerapan Prosedur Kerja K3 dapat terlaksana dengan Optimal.

B. Penetapan Core Issue


Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) merupakan metode
yang dipilih penyusun untuk diterapkan dalam penapisan isu untuk
menentukan core issue. Metode ini digunakan untuk menyusun
urutan core issue berdasarkan pemberian nilai (scoring). Pemberian
bobot skoring dilihat dari Urgency yaitu dari seberapa mendesak isu
tersebut dibahas dan dihubungkan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu. Seriousness, dilihat dari seberapa serius isu perlu
dibahas dan dihubungkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau

13
akibat yang menimbulkan masalah lain kalau masalah penyebab isu
tidak dipecahkan, dan Growth, dilihat dari seberapa kemungkinan-
kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau
dibiarkan.

Tabel 1
Pemberian Skoring USG

Kriteria
Nilai
urgency Seriousness Growth
5 Sangat Penting Sangat serius Sangat Berkembang
4 Cukup Penting Cukup Serius Cukup Berkembang
3 Penting Serius Berkembang
2 Kurang Penting Kurang Serius Kurang Berkembang

Sangat Kurang Sangat Kurang


1 Sangat Kurang Serius
Penting Berkembang

Tabel 2
Penetapan Core Issue Dengan Metode USG

Kriteria Peringkat
No Isu Total
U S G isu
Belum tersedianya Alur Pelayanan
1. 4 5 3 12 III
Pemeriksaan Laboratorium Patologi Anatomi
Belum Optimalnya Penerimaan Spesimen di
2. 5 5 5 15 I
Laboratorium PA
Belum optimalnya penerapan Prosedur Kerja
3. K3 di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP 4 5 4 13 II
Dr J Leimena Ambon

14
Berdasarkan Analisis isu diatas, didapatkan skor tertinggi pada isu
“Belum Optimalnya Proses Penerimaan Spesimen di Laboratorium
Patologi Anatomi” dengan tingkat Urgency, Seriousness dan Growth
lebih tinggi dibandingkan isu lainnya”. Sehingga, dari analisis isu
tersebut didapatkan rumusan isu: “belum diterapkannya SPO
Penerimaan Spesimen di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Dr J Leimena
Ambon”.

C. Analisis Core Issue


Analisis core issue merupakan tahapan untuk mengidentifikasi
penyebab dari terjadinya core issue. Pengidentifikasian penyebab core
issue ini menggunakan metode analisis fishbone diagram.
Pada core issue “Belum Optimalnya Proses Penerimaan Spesimen di
Laboratorium Patologi Anatomi” dilakukan identifikasi dan penentuan
kategori penyebab isu sehingga didapati empat kategori penyebab isu yaitu
Metode, Sumber Daya Manusia, Lingkungan dan Material. Dari empat
kategori ini kemudian diturunkan menjadi sebab-sebab potensi lainnya, dan
terakhir yaitu menentukan sebab pokok dari isu yang terjadi.
Berdasarkan analisis core issue pada diagram fishbone, ditemukan
sebab pokok dari “Belum Optimalnya Proses Penerimaan Spesimen di
Laboratorium Patologi Anatomi yaitu belum adanya Standar Operasional
Prosedur (SOP) Penerimaan Spesimen di Laboratorium Patologi Anatomi
RSUP Dr Johannes Leimena Ambon.

15
Gambar 6. Diagram Fishbone

16
D. Gagasan kreatif penyelesaian
Setelah dilakukan analisis core issue “Belum Optimalnya Proses
Penerimaan Spesimen di Lab PA RSUP Dr J Leimena Ambon”
dengan metode tree diagram, maka ditemukan akar penyebab masalah
dari core issue tersebut yaitu: belum adanya standar procedur
operasional yang menjadi dasar panduan kerja. Berdasarkan hasil
analisis core issue, maka penyusun memiliki gagasan kreatif
penyelesaian core issue yaitu: “Optimalisasi Proses Penerimaan
Spesimen di Laboratorium Patologi RSUP Dr Johannes Leimena
Ambon”. Gagasan tersebut terkait dengan Agenda III Manajemen ASN
yaitu merupakan bentuk peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat yang merupakan perwujudan dari salah satu fungsi ASN
yaitu sebagai pelayan publik. Serta pengecekan orderan permintaan
melalui SIMRS dan Kegagapan dalam menggunakan IT yang
merupakan wujud dari penggunaan literasi digital dalam sistem
pelayanan sebagai bentuk keterkaitan dengan MP Agenda III Smart
ASN. Untuk mewujudkan gagasan kreatif penyelesaian core issue
tersebut, kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam aktualisasi
adalah sebagai berikut:
1. Membuat rancangan SPO Penerimaan Spesimen di Laboratorium
Patologi Anatomi RSUP Dr Johannes Leimena Ambon
a. Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Dokter Patologi Anatomi
untuk menyampaikan rancangan pembuatan SPO Penerimaan
Spesimen di Laboratorium Patologi Anatomi
b. Mengumpulkan referensi tentang Proses Penerimaan Spesimen
yang baik dan benar
c. Membuat draf SPO Penerimaan Spesimen di Laboratorium Patologi
Anatomi
d. Konsultasi dengan Mentor dan Dokter Patologi Anatomi terkait
pembuatan draft SPO Penerimaan Spesimen di Laboratorium
Patologi Anatomi
2. Melakukan Uji Coba SPO Penerimaan Spesimen di Laboratorium
Patologi Anatomi RSUP Dr Johannes Leimena Ambon

17
a. Melakukan Koordinasi kepada Analis di laboratorium terkait
rencana uji coba SPO Penerimaan Spesimen di Laboratorium
Patologi Anatomi
b. Menyiapkan SPO Penerimaan Spesimen di Laboratorium Patologi
Anatomi
c. Menjelaskan uji coba SPO Penerimaan Spesimen di Laboratorium
Patologi Anatomi oleh Analis di Laboratorium
d. Meminta masukan dari Analis di laboratorium terhadap SPO
Penerimaan Spesimen di Laboratorium Patologi Anatomi
e. Melakukan Revisi berdasarkan masukan dari Analis di laboratorium
terhadap SPO Penerimaan Spesimen di laboratorium Patologi
Anatomi
f. Konsul dengan Mentor dan Dokter Patologi terkait Revisi SPO
Penerimaan Spesimen di Laboratorium Patologi Anatomi
g. Meminta legalitas terhadap SPO Penerimaan Spesimen di
Laboratorium Patologi Anatomi kepada Direktur Utama RSUP Dr
Johannes Leimena Ambon
3. Melakukan Sosialisasi SPO Penerimaan Spesimen di Laboratorium
Patologi Anatomi RSUP Dr Johannes Leimena Ambon
a. Konsutasi dengan mentor terkait sosialisasi SPO Penerimaan
Spesimen di Laboratorium Patologi Anatomi
b. Koordinasi kesediaan waktu dan tempat Analis di Laboratorium
terkait sosialisasi SPO Penerimaan Spesimen di Laboratorium
Patologi Anatomi
c. Membuat undangan sosialisasi SPO Penerimaan Spesimen di
Laboratorium Patologi Anatomi
d. Menyebarkan undangan sosialisasi SPO Penerimaan Spesimen di
Laboratorium Patologi Anatomi
e. Menyiapkan bahan sosialisasi SPO Penerimaan Spesimen di
Laboratorium Patologi Anatomi
f. Memaparkan bahan sosialisasi SPO Penerimaan Spesimen di
Laboratorium Patologi Anatomi
g. Melakukan evaluasi hasil sosialisasi SPO Penerimaan Spesimen di
Laboratorium Patologi Anatomi

18
h. Melaporkan hasil sosialisasi SPO Penerimaan Spesimen di
Laboratorium Patologi Anatomi kepada mentor
4. Evaluasi Optimalisasi Penerimaan Spesimen di Laboratorium Patologi
Anatomi RSUP Dr Johannes Leimena Ambon
a. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait Evaluasi Optimalisasi
Penerimaan Spesimen di Laboratorium Patologi Anatomi
b. Menentukan indikator evaluasi Optimalisasi Penerimaan Spesimen
di Laboratorium Patologi Anatomi
c. Membuat kuesioner evaluasi Optimalisasi Penerimaan Spesimen di
Laboratorium Patologi Anatomi
d. Menyebarkan link evaluasi Optimalisasi Penerimaan Spesimen di
Laboratorium Patologi Anatomi
e. Meminta Analis di Laboratorium untuk mengakses link evaluasi
Optimalisasi Penerimaan Spesimen di Laboratorium Patologi
Anatomi
f. Melaporkan hasil evaluasi Optimalisasi Penerimaan Spesimen di
Laboratorium Patologi Anatomi kepada Dokter Patologi Anatomi
dan Mentor

E. Dampak core issue tidak Diselesaikan


Dampak dari isu ini akan dirasakan oleh beberapa pihak jika tidak
diselesakan, Kebijakan pemerintah pada PMK 411/Menkes/Per/III/2010
tentang Laboratorium Klinik tidak terealisasi dengan baik sehingga hal ini
berdampak pada arah kebijakan Pemerintah Indonesia. Dampak terhadap
terhadap instansi yaitu RSUP Dr Johannes Leimena akan memiliki citra
yang kurang baik karena dianggap kurang dalam memberikan pelayanan
bermutu bagi masyarakat dengan terhambatnya salah satu pelayanan
penunjang yang mereka miliki yaitu pelayanan di laboratorium Patologi
Anatomi. Serta menghambat proses tercapainya misi dan tujuan dari RSUP
Dr J Leimena. Isu ini akan berdampak pada tupoksi individu sebagai
Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli Pertama dengan tidak
melaksanakan sasaran kinerja yang tercantum dalam Permenpan RB No.
8 Tahun 2006 dan Penerapan Nilai-Nilai BerAKHLAK.

19
F. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN
Pada rancangan aktualisasi pelatihan dasar CPNS, diharapkan tiap
tahapan dalam kegiatan pemecahan isu selalu berkaitan dengan nilai-nilai
dasar profesi ASN yaitu Ber-Akhlak yang terdiri dari Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif.
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan merupakan komitmen dalam memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
2. Akuntabel
Akuntabel memiliki makna bertanggungjawab atas tugas yang
diberikan.
3. Kompeten
Kompeten dapat dimaknakan terus belajar dan mengembangkan
potensi diri.
4. Harmonis
Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan. Kata kunci
dari harmonis yaitu peduli, perbedaan dan selaras.
5. Loyal
Definisi loyal yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara.
6. Adaptif
Adaptif bermakna terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan
ataupun menghadapi perubahan.
7. Kolaboratif
Kolaboratif berarti membangun kerjasama yang sinergis. Kata kuncinya
yaitu kesediaan kerja sama dan sinergi kerja untuk hasil yang terbaik.

20
G. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
1. Manajemen ASN
Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai
negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam Konsep Manajemen
ASN ini dikenal apa yang disebut dengan sistem merit. Sistem Merit
adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul,
jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

2. Smart ASN
Berdasarkan petunjuk khusus dari Presiden pada Rapat Terbatas
Perencanaan Transformasi Digital, bahwa transformasi digital di masa
pandemi maupun pandemi yang akan datang akan mengubah secara
struktural cara kerja, beraktivitas, berkonsumsi, belajar, bertransaksi
yang sebelumnya luring dengan kontak fisik menjadi lebih banyak ke
daring yang akan dihadapi oleh semua lapisan masyarakat termasuk
ASN. Literasi digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh
peserta CPNS dan diharapkan para peserta mampu mengikuti dan
beradaptasi dengan perubahan transformasi digital yang berlangsung
sangat cepat. Kompetensi literasi digital diperlukan agar seluruh
masyarakat digital dapat menggunakan media digital secara
bertanggung jawab. Penilaiannya dapat ditinjau dari etis dalam
mengakses media digital (digital ethics), budaya menggunakan digital
(digital culture), menggunakan media digital dengan aman (digital
safety), dan kecakapan menggunakan media digital (digital skills).

21
H. Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Pusat Dr Johannes Leimena Ambon

Isu Yang diangkat : Belum Optimalnya Proses Penerimaan Spesimen di Laboratorium Patologi Anatomi
RSUP Dr J Leimena Ambon

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Proses Penerimaan pesimen di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP
Dr J Leimena Ambon
Tujuan Gagasan : Proses penerimaan Spesimen dapat dilakukan sesuai SPO agar dapat meberikan
pelayanan yang optimal

Tabel 3. Matriks Rancangan Aktualisasi


Kontribusi
Tahapan Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan Visi/Misi Organisasi
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Membuat Pembuatan Rancangan SPO Penerimaan Spesimen di Pembuatan SPO Kegiatan
rancangan Laboratorium Patologi Anatomi merupakan pengaplikasian Penerimaan rancangan dan
SPO Manajemen ASN dan Smart ASN. Karena kegiatan ini Spesimen akan pembuatan SOP
Penerimaan dilakukan dengan menjunjung tinggi kode etik dan kode dikerjakan Penerimaan
Spesimen di perilaku ASN dalam pengembangan kompetensi dan dengan cermat specimen di
Laboratoriu professional ASN.Kegiatan ini juga terdapat tahapan kegiatan dan teliti. Laboratorium
m Patologi yang menerapkan pilar literasi digital yaitu digital skill, digital Kegiatan ini dapat Patologi Anatomi
Anatomi culture, digital ethics dan digital safety. berkontribusi RSUP Dr.
RSUP Dr terhadap misi Johannes
Johannes organisasi yaitu Leimena Ambon
Leimena “Mengembangka berkontribusi
Ambon n SDM bidang pada pencapaian
kesehatan yang penguatan nilai-

22
berkompetensi nilai organisasi
dan berkinerja” yaitu nilai
Profesional,
Integritas,
Responsif dan
Komitmen.
a. Melakukan Dokter PA - Saya akan membuat janji terlebih dahulu dengan mentor dan
konsultasi dan Mentor dokter PA, menanyakan kesediaan waktu dan tempat secara
dengan Mentor mengetahui santun. Kemudian saya akan hadir tepat waktu sebagai
dan Dokter rancangan bentuk kedisiplinan. Hal ini sebagai wujud nilai dasar
Patologi SPO dan Akuntabel.
Anatomi untuk memberikan - Setelah membuat janji, sebelum masuk ke ruangan mentor,
menyampaika arahan saya mengetuk pintu terlebih dahulu dan mengucapkan
n rancangan salam untuk meminta izin masuk dan bersikap ramah
pembuatan Dokumentasi dengan tersenyum. Hal ini sebagai wujud nilai dasar
SPO hasil Berorientasi Pelayanan.
Penerimaan pertemuan - saat melakukan pertemuan memerlukan sikap
Spesimen di Evidence: nasionalisme dengan menggunakan Bahasa Indonesia
Laboratorium Foto dan yang baik dan benar yang merupakan wujud nilai dasar
Patologi catatan Loyal.
Anatomi konsultasi - Dalam berkomunikasi mengutamakan komunikasi yang baik
dan sikap menghargai guna membangun lingkungan
kerja yang kondusif yang merupakan nilai dasar Harmonis
- konsultasi untuk meningkatkan kompetensi diri untuk
mencapai keberhasilan penyusunan SOP penerimaan
spesimen yang menggambarkan nilai Kompeten
- Langkah awal konsultasi ini bertujuan untuk membangun
kerja sama yang sinergis. Hal ini menggambarkan nilai
dasar Kolaboratif
- Konsultasi ini merupakan bentuk sikap proaktif untuk
penyelesaian isu yang didapat dan merupakan wujud nilai
dasar Adaptif
b. Mengumpulka Referensi - Saya melakukan Pengumpulan referensi dilakukan secara
n referensi terkumpul proaktif untuk mendapatkan inovasi. Hal ini sebagai wujud
tentang Proses nilai dasar Adaptif.

23
Penerimaan Dokumentasi - Pengumpulan referensi dilakukan dengan jujur,
Spesimen Hasil bertanggung jawab dan dengan integritas tinggi. Hal ini
yang baik dan kegiatan merupakan wujud Akuntabilitas.
benar - Pengumpulan referensi dilakukan dengan Learning Agility
Evidence: untuk mencapai keberhasilan penyusunan SOP Penelitian.
Screenshot Hal ini merupakan wujud nilai dasar Kompeten
buku/web - Mencari Sebagian referensi dari beberapa
yang dibuka kebijakan/peraturan perundang-undangan yang dijadikan
dan daftar sebagai landasan dalam penyusunan SPO yang
pustaka mewujudkan nilai dasar Loyal

c. Membuat draf Draf SPO - Saya membuat draft dengan jujur bertanggung jawab dan
SPO penerimaan dengan integritas tinggi. Hal ini merupakan wujud
Penerimaan Spesimen di Akuntabilitas.
Spesimen di Laboratorium - Saya membuat draf dengan semangat belajar yang tinggi
Laboratorium PA telah dengan Learning Agility dengan menggunakan kertas kerja
Patologi tersusun di media digital (laptop) untuk mencapai keberhasilan
Anatomi penyusunan SPO Penerimaan Spesimen di Laboratorium
Dokumentasi Patologi Anatomi. Hal ini merupakan wujud nilai dasar
kegiatan Kompeten
- Menjadikan kebijakan/peraturan perundang-undangan
Evidence: sebagai landasan dalam penyusunan draft SPO yang
Screenshot mewujudkan nilai dasar Loyal
Draf SPO
d. Konsultasi Dokter PA - Saya akan membuat janji terlebih dahulu dengan mentor dan
dengan Mentor dan Mentor dokter PA, menanyakan kesediaan waktu dan tempat secara
dan Dokter telah santun. Kemudian saya akan hadir tepat waktu sebagai
Patologi menverifikasi bentuk kedisiplinan. Hal ini sebagai wujud nilai dasar
Anatomi terkait draft SPO Akuntabel.
pembuatan yang telah - Setelah membuat janji, sebelum masuk ke ruangan mentor,
draft SPO dibuat saya mengetuk pintu terlebih dahulu dan mengucapkan
Penerimaan salam untuk meminta izin masuk dan bersikap ramah
Spesimen di dengan tersenyum. Hal ini sebagai wujud nilai dasar
Laboratorium Berorientasi Pelayanan.

24
Patologi Dokumentasi - saat melakukan pertemuan memerlukan sikap
Anatomi hasil nasionalisme dengan menggunakan Bahasa Indonesia
pertemuan yang baik dan benar yang merupakan wujud nilai dasar
Evidence: Loyal.
Foto dan - Dalam berkomunikasi mengutamakan komunikasi yang baik
catatan dan sikap menghargai guna membangun lingkungan
konsultasi kerja yang kondusif yang merupakan nilai dasar Harmonis
- konsultasi untuk meningkatkan kompetensi diri untuk
mencapai keberhasilan penyusunan SOP penerimaan
spesimen yang menggambarkan nilai Kompeten
- Langkah awal konsultasi ini bertujuan untuk membangun
kerja sama yang sinergis. Hal ini menggambarkan nilai
dasar Kolaboratif
- Konsultasi ini merupakan bentuk sikap proaktif untuk
penyelesaian isu yang didapat dan merupakan wujud nilai
dasar Adaptif
2. Melakukan Melakukan Uji Coba SPO Penerimaan Spesimen di Pelaksanaan uji Kegiatan Uji coba
Uji Coba Laboratorium Patologi Anatomi merupakan pengaplikasian coba SPO SPO Penerimaan
SPO Manajemen ASN dan Smart ASN. Karena kegiatan ini Penerimaan specimen di
Penerimaan dilakukan dengan menjunjung tinggi kode etik dan kode Spesimen di Lab Laboratorium
Spesimen di perilaku ASN dalam pengembangan kompetensi dan PA akan Patologi Anatomi
Laboratoriu professional ASN. dilakukan dengan RSUP Dr.
m Patologi Kegiatan ini juga terdapat tahapan kegiatan yang cermat, Johannes
Anatomi menerapkan pilar literasi digital yaitu digital skill, digital culture, bertanggung Leimena Ambon
RSUP Dr digital ethics dan digital safety. jawab dan berkontribusi
Johannes menghargai pada pencapaian
Leimena pendapat dan penguatan nilai-
Ambon masukan dari nilai organisasi
rekan kerja yang yaitu nilai
akan dijadikan Profesional,
bahan evaluasi Integritas,
sehingga memiliki Responsif dan
kontribusi Komitmen.
terhadap
pencapaian misi

25
organisasi yaitu
Rumah Sakit
“Menjadi wahana
pendidikan dan
pelatihan yang
berkualitas bagi
peserta didik dan
peserta latihan
serta
mengembangkan
SDM bidang
kesehatan yang
berkompetensi
dan berkinerja”
a. Melakukan Jadwal uji - Saya akan membuat janji terlebih dahulu dengan PJ
Koordinasi coba telah laboratorium terkait kesediaan waktu dan tempat secara
kepada Analis ditentukan santun. Kemudian saya akan hadir tepat waktu sebagai
di laboratorium bentuk kedisiplinan. Hal ini sebagai wujud nilai dasar
terkait rencana Dokumentasi Akuntabel.
uji coba SPO hasil - Langkah awal koordinasi ini bertujuan untuk membangun
Penerimaan kegiatan: kerja sama yang sinergis. Hal ini menggambarkan nilai
Spesimen di dasar Kolaboratif
Laboratorium Screenshot - Koordinasi ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi
Patologi WA/foto Analis untuk mencapai keberhasilan penyusunan SOP
Anatomi koordinasi penerimaan spesimen yang menggambarkan nilai
Kompeten
- Dalam melakukan koordinasi tidak membeda-bedakan
rekan Analis yang akan dilakukan uji coba dan saling
menghargai waktu mereka. Yang merupakan wujud nilai
dasar Harmonis

b. Menyiapkan SPO - Saya menyiapkan SPO dengan jujur, bertanggung jawab,


SPO Penerimaan dan dengan integritas tinggi. Hal ini merupakan wujud
Penerimaan Spesimen di Akuntabilitas.
Spesimen di Laboratorium

26
Laboratorium Patologi - Saya menyiapkan SPO dengan semangat belajar yang tinggi
Patologi Anatomi siap dengan Learning Agility dengan menggunakan kertas kerja
Anatomi yang untuk Uji di media digital (laptop) untuk mencapai keberhasilan
akan Coba penyusunan SPO Penerimaan Spesimen di Laboratorium
dilakukan Uji Patologi Anatomi. Hal ini merupakan wujud nilai dasar
Coba Dokumentasi Kompeten
hasil - Menjadikan kebijakan/peraturan perundang-undangan
pertemuan sebagai landasan dalam penyusunan draft SPO yang
mewujudkan nilai dasar Loyal
Evidence:
Foto dan
absensi
c. Menjelaskan Hasil uji coba - Sebelum menjelaskan isi SPO Penerimaan Spesimen,
uji coba SPO SPO terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih kepada
Penerimaan Penerimaan Penanggung jawab Laboratorium karena telah bersedia
Spesimen di Spesimen di meluangkan waktunya serta meminta izin untuk menjelaskan
Laboratorium Laboratorium isi SPO Penerimaan Spesimen kepada rekan-rekan Analis di
Patologi Patologi laboratorium. serta bersikap sopan dan bersikap ramah.
Anatomi oleh Anatomi oleh Hal ini sebagai wujud nilai dasar Berorientasi Pelayanan.
Analis di analis - Selain itu Saya akan menjelaskan SPO Penerimaan
Laboratorium laboratorium Spesimen dengan kemampuan dan kualitas terbaik yang
saya miliki sehingga penjelasan saya bisa dimengerti dan
Evidence: dipahami oleh rekan-rekan semua dan Uji coba dilakukan
Foto kegiatan untuk meningkatkan kompetensi Analis untuk mencapai
dan notulensi keberhasilan penyusunan SOP penerimaan spesimen yang
kegiatan menggambarkan nilai Kompeten.
- Dalam melakukan uji coba tidak membeda-bedakan rekan
Analis yang akan dilakukan uji coba dan saling menghargai
waktu mereka. Yang merupakan wujud nilai dasar Harmonis
- Penjelasan uji coba ini bertujuan untuk membangun kerja
sama yang sinergis. Hal ini menggambarkan nilai dasar
Kolaboratif
d. Meminta Saran dan - saya juga akan memberi kesempatan kepada rekan kerja
masukan dari masukan dari untuk memberikan kontribusi berupa saran dan masukan
Analis di rekan analis

27
laboratorium berdasarkan terkait SPO tersebut. Hal ini sebagai wujud nilai dasar
terhadap SPO hasil uji coba Kolaboratif.
Penerimaan - Saat saya menyampaikan SPO ini kepada rekan saya, saya
Spesimen di Dokumentasi akan menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan dan
Laboratorium hasil kegiatan Instansi dengan menggunakan kalimat yang tidak
Patologi menyinggung suatu SARA, menggunakan bahasa
Anatomi Evidence: Indonesia dengan tetap menjaga etika dalam berbicara.
Foto kegiatan Hal ini sebagai wujud nilai dasar Loyal.
dan notulensi - Saat melakukan kegiatan ini saya senantiasa membangun
kegiatan lingkungan kerja yang kondusif dengan sesama rekan
kerja, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan nyaman.
Hal ini sebagai wujud nilai dasar Harmonis.
e. Melakukan SPO - saya akan melakukan revisi secara teliti berdasarkan
Revisi Penerimaan masukan dari rekan-rekan kerja di laboratorium sehingga
berdasarkan Spesimen di mewujudkan SPO Penerimaan Spesimen yang mudah
masukan dari laboratorium dipahami oleh rekan kerja. Hal ini merupakan wujud nilai
Analis di Patologi dasar Kompeten dan Kolaboratif
laboratorium Anatomi siap - saya merevisi SPO Penerimaan Spesimen di laboratorium
terhadap SPO untuk Patologi Anatomi dengan jujur, penuh tanggung jawab
Penerimaan verifikasi dan integritas tinggi merupakan wujud nilai dasar
Spesimen di Akuntabel
laboratorium Dokumentasi
Patologi hasil
Anatomi pertemuan
Evidence:
Foto dan
bukti refisi

28
f. Konsul Dokter PA - Saya akan membuat janji terlebih dahulu dengan mentor dan
dengan dan Mentor dokter PA, menanyakan kesediaan waktu dan tempat secara
Mentor dan
mengetahui santun. Kemudian saya akan hadir tepat waktu sebagai
Dokter hasil revisi bentuk kedisiplinan. Hal ini sebagai wujud nilai dasar
Patologi SPO dan Akuntabel.
terkait Revisi
memberikan - Setelah membuat janji, sebelum masuk ke ruangan mentor,
SPO verifikasi saya mengetuk pintu terlebih dahulu dan mengucapkan
Penerimaan hasil revisi salam untuk meminta izin masuk dan bersikap ramah
Spesimen di dengan tersenyum. Hal ini sebagai wujud nilai dasar
Laboratorium
Dokumentasi Berorientasi Pelayanan.
Patologi hasil - saat melakukan pertemuan memerlukan sikap
Anatomi kegiatan: nasionalisme dengan menggunakan Bahasa Indonesia
Foto dan yang baik dan benar yang merupakan wujud nilai dasar
Serah terima Loyal.
revisi SPO - Dalam berkomunikasi mengutamakan komunikasi yang baik
Penerimaan dan sikap menghargai guna membangun lingkungan
Spesimen di kerja yang kondusif yang merupakan nilai dasar Harmonis
Lab PA - konsultasi untuk meningkatkan kompetensi diri untuk
mencapai keberhasilan penyusunan SOP penerimaan
spesimen yang menggambarkan nilai Kompeten
- Langkah awal konsultasi ini bertujuan untuk membangun
kerja sama yang sinergis. Hal ini menggambarkan nilai
dasar Kolaboratif
- Konsultasi ini merupakan bentuk sikap proaktif untuk
penyelesaian isu yang didapat dan merupakan wujud nilai
dasar Adaptif
g. Meminta SPO telah - Saya akan membuat janji terlebih dahulu dengan mentor dan
legalitas ditandatanga dokter PA, menanyakan kesediaan waktu dan tempat secara
terhadap SPO ni Direktur santun. Kemudian saya akan hadir tepat waktu sebagai
Penerimaan RSUP bentuk kedisiplinan. Hal ini sebagai wujud nilai dasar
Spesimen di Leimena dan Akuntabel.
Laboratorium siap - Setelah membuat janji, sebelum masuk ke ruangan mentor,
Patologi diterapkan saya mengetuk pintu terlebih dahulu dan mengucapkan
Anatomi salam untuk meminta izin masuk dan bersikap ramah
kepada

29
Direktur Dokumentasi dengan tersenyum. Hal ini sebagai wujud nilai dasar
Utama RSUP hasil Berorientasi Pelayanan.
Dr Johannes kegiatan: - saat melakukan pertemuan memerlukan sikap
Leimena Foto saat nasionalisme dengan menggunakan Bahasa Indonesia
Ambon legalitas dan yang baik dan benar yang merupakan wujud nilai dasar
SPO Loyal.
Penerimaan - Dalam berkomunikasi mengutamakan komunikasi yang baik
Spesimen di dan sikap menghargai guna membangun lingkungan
Laboratorium kerja yang kondusif yang merupakan nilai dasar Harmonis
Patologi - konsultasi untuk meningkatkan kompetensi diri untuk
Anatomi yang mencapai keberhasilan penyusunan SOP penerimaan
telah spesimen yang menggambarkan nilai Kompeten
ditandatanga - Langkah awal konsultasi ini bertujuan untuk membangun
ni Direktur kerja sama yang sinergis. Hal ini menggambarkan nilai
RSUP dasar Kolaboratif
Leimena - Konsultasi ini merupakan bentuk sikap proaktif untuk
penyelesaian isu yang didapat dan merupakan wujud nilai
dasar Adaptif
3. Melakukan Sosialisasi SPO Penerimaan Spesimen di Laboratorium Sosialisasi SPO Kegiatan
Sosialisasi Patologi Anatomi merupakan pengaplikasikan Manajemen Penerimaan Sosialisasi SPO
SPO ASN dan Smart ASN. Karena kegiatan ini dilakukan dengan Sampel di Lab PA Penerimaan
Penerimaan menjunjung tinggi kode etik dan kode perilaku ASN dalam akan dilakukan specimen di
Spesimen di pengembangan kompetensi dan professional ASN. Kegiatan dengan Laboratorium
Laboratoriu ini juga terdapat tahapan kegiatan yang profesional, Patologi Anatomi
m Patologi menerapkan pilar literasi digital yaitu digital skill, digital culture, musyawarah, dan RSUP Dr.
Anatomi digital ethics dan digital safety. terpimpin untuk Johannes
RSUP Dr menyampaikan Leimena Ambon
Johannes informasi secara berkontribusi
Leimena utuh sehingga pada pencapaian
Ambon memiliki penguatan nilai-
kontribusi nilai organisasi
terhadap yaitu nilai
pencapaian misi Profesional,
organisasi yaitu Integritas,
“Mengembangka

30
n SDM bidang Responsif dan
kesehatan yang Komitmen.
berkompetensi
dan berkinerja”
a. Konsutasi Dokumentasi - Saya akan membuat janji terlebih dahulu dengan mentor,
dengan hasil menanyakan kesediaan waktu dan tempat secara santun.
mentor terkait pertemuan Kemudian saya akan hadir tepat waktu sebagai bentuk
sosialisasi Evidence: kedisiplinan. Hal ini sebagai wujud nilai dasar Akuntabel.
SPO Foto dan - Setelah membuat janji, sebelum masuk ke ruangan mentor,
Penerimaan Catatan saya mengetuk pintu terlebih dahulu dan mengucapkan
Spesimen di Konsultasi salam untuk meminta izin masuk dan bersikap ramah
Laboratorium dengan tersenyum. Hal ini sebagai wujud nilai dasar
Patologi Berorientasi Pelayanan.
Anatomi - saat melakukan pertemuan memerlukan sikap
nasionalisme dengan menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar yang merupakan wujud nilai dasar
Loyal.
- Dalam berkomunikasi mengutamakan komunikasi yang baik
dan sikap menghargai guna membangun lingkungan
kerja yang kondusif yang merupakan nilai dasar Harmonis
- konsultasi untuk meningkatkan kompetensi diri untuk
mencapai keberhasilan penyusunan SOP penerimaan
spesimen yang menggambarkan nilai Kompeten
- konsultasi ini bertujuan untuk membangun kerja sama yang
sinergis. Hal ini menggambarkan nilai dasar Kolaboratif
- Konsultasi ini merupakan bentuk sikap proaktif untuk
penyelesaian isu yang didapat dan merupakan wujud nilai
dasar Adaptif
b. Koordinasi Jadwal - Saya akan membuat janji terlebih dahulu dengan PJ
kesediaan sosialisasi laboratorium terkait kesediaan waktu dan tempat secara
waktu dan telah santun. Kemudian saya akan hadir tepat waktu sebagai
tempat Analis ditentukan bentuk kedisiplinan. Hal ini sebagai wujud nilai dasar
di Akuntabel.
Laboratorium
terkait

31
sosialisasi Dokumentasi - Langkah awal koordinasi ini bertujuan untuk membangun
SPO Hasil kerja sama yang sinergis. Hal ini menggambarkan nilai
Penerimaan Kegiatan dasar Kolaboratif
Spesimen di - Koordinasi ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi
Laboratorium Evidence: Analis untuk mencapai keberhasilan penyusunan SOP
Patologi foto penerimaan spesimen yang menggambarkan nilai
Anatomi kegiatan/scre Kompeten
enshot WA - Dalam melakukan koordinasi tidak membeda-bedakan
rekan Analis yang akan mendapatkan sosialisasi dan saling
menghargai waktu mereka. Yang merupakan wujud nilai
dasar Harmonis

c. Membuat Undangan - Saya membuat undangan dengan bertanggung jawab dan


undangan siap dengan integritas tinggi. Hal ini merupakan wujud
sosialisasi disebarkan Akuntabilitas.
SPO - Saya membuat undangan dengan semangat yang tinggi
Penerimaan Dokumentasi dengan Learning Agility untuk mencapai keberhasilan
Spesimen di : pembuatan undangan yang benar. Hal ini merupakan wujud
Laboratorium Foto nilai dasar Kompeten
Patologi undangan - Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
Anatomi pembuatan undangan menunjukan wujud nilai dasar Loyal

d. Menyebarkan Undangan - Saya menyebarkan undangan dengan bertanggung jawab


undangan telah diterima dan integritas tinggi. Hal ini merupakan wujud
sosialisasi rekan analis Akuntabilitas
SPO di - Saat menyebarkan undangan selalu memberikan salam dan
Penerimaan laboratorium senyuman yang merupakan wujud nilai dara berorientasi
Spesimen di pelayanan
Laboratorium Dokumentasi - Dengan menyebarkan undangan ini saya dapat membangun
Patologi Kegiatan kerja sama yang sinergis. Hal ini menggambarkan nilai
Anatomi dasar Kolaboratif
Foto - saat menyebarkan undangan memerlukan sikap
penyebaran nasionalisme dengan menggunakan Bahasa Indonesia
undangan yang baik dan benar yang merupakan wujud nilai dasar
Loyal.

32
- Dalam berkomunikasi mengutamakan komunikasi yang baik
dan sikap menghargai guna membangun lingkungan
kerja yang kondusif yang merupakan nilai dasar Harmonis
e. Menyiapkan Bahan - Saya menyiapkan bahan sosialisasi dengan penuh
bahan sosialisasi tanggung jawab dan dengan integritas tinggi. Hal ini
sosialisasi siap dalam merupakan wujud Akuntabilitas.
SPO bentuk PPT - Saya menyiapkan bahan sosialisasi dengan semangat yang
Penerimaan tinggi dengan Learning Agility dengan menggunakan kertas
Spesimen di Dokumentasi kerja di media digital (laptop) untuk mencapai keberhasilan
Laboratorium hasil pembuatan bahan sosialisasi berupa PPT. Hal ini merupakan
Patologi pertemuan wujud nilai dasar Kompeten
Anatomi - Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
pembuatan bahan sosialisasi yang mewujudkan nilai dasar
Evidence: Loyal
PPT
f. Memaparkan SPO - Sebelum mensosialisasikan rancangan pengeluaran hasil,
bahan Penerimaan terlebih dahulu saya ucapkan salam dan terima kasih kepada
sosialisasi Spesimen di rekan-rekan sejawat karena telah bersedia meluangkan
SPO Laboratorium waktunya untuk mengikuti sosialisasi ini dengan bersikap
Penerimaan Patologi sopan dan bersikap ramah. Hal ini sebagai wujud nilai
Spesimen di Anatomi dasar Berorientasi Pelayanan.
Laboratorium tersampaikan - Selain itu Saya akan menyampaikan sosialisasi saya dengan
Patologi kepada analis kemampuan dan kualitas terbaik yang saya miliki sehingga
Anatomi laboratorium SPO saya bisa dipahami oleh rekank sejawat. Hal ini sebagai
wujud nilai dasar Kompeten.
Dokumentasi - Saat saya menyampaikan sosialisasi ini kepada rekan
hasil sejawat, saya akan menjaga nama baik sesama ASN,
pertemuan Pimpinan dan Instansi dengan menggunakan kalimat yang
tidak menyinggung suatu SARA, menggunakan bahasa
Indonesia dengan tetap menjaga etika dalam berbicara.
Evidence: Hal ini sebagai wujud nilai dasar Loyal.
Bukti foto - Saat melakukan sosialisasi saya senantiasa membangun
kegiatan dan lingkungan kerja yang kondusif dengan rekan kerja,
absen sehingga kegiatan sosialisasi dapat berjalan dengan
nyaman. Hal ini sebagai wujud nilai dasar Harmonis.

33
g. Melakukan Analis - Sebelum simulasi terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih
evaluasi hasil laboratorium kepada rekan-rekan analis karena telah bersedia melakukan
sosialisasi mengerti dan simulasi dengan bersikap sopan dan bersikap ramah. Hal
SPO memahami ini sebagai wujud nilai dasar Berorientasi Pelayanan.
Penerimaan SPO - Selain itu simulasi dilakukan dengan kemampuan dan
Spesimen di Penerimaan kualitas terbaik yang saya dan rekan analis miliki sehingga
Laboratorium Spesimen di dapat menerapkan SPO nantinya dan mencapai kinerja
Patologi Laboratorium terbaik. Hal ini sebagai wujud nilai dasar Kompeten.
Anatomi Patologi - Saat simulasi, menggunakan bahasa Indonesia dengan
berupa Anatomi tetap menjaga etika dalam berbicara. Hal ini sebagai wujud
simulasi nilai dasar Loyal.
Evidence:buk - Membangun suasana yang kondusif saat simulasi dengan
ti video rekan kerja, sehingga kegiatan simulasi dapat berjalan
simulasi dengan tepat dan nyaman. Hal ini sebagai wujud nilai dasar
Harmonis.
h. Melaporkan Hasil - Saya akan membuat janji terlebih dahulu dengan mentor,
hasil sosialisasi sosialisasi menanyakan kesediaan waktu dan tempat secara santun.
SPO terlaporkan Kemudian saya akan hadir tepat waktu sebagai bentuk
Penerimaan kedisiplinan. Hal ini sebagai wujud nilai dasar Akuntabel.
Spesimen di - Setelah membuat janji, sebelum masuk ke ruangan mentor,
Laboratorium Dokumentasi saya mengetuk pintu terlebih dahulu dan mengucapkan
Patologi pertemuan: salam untuk meminta izin masuk dan bersikap ramah
Anatomi Foto dan dengan tersenyum. Hal ini sebagai wujud nilai dasar
kepada mentor notulen Berorientasi Pelayanan.
pertemuan - saat melakukan pertemuan memerlukan sikap
nasionalisme dengan menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar yang merupakan wujud nilai dasar
Loyal.
- Dalam berkomunikasi mengutamakan komunikasi yang baik
dan sikap menghargai guna membangun lingkungan
kerja yang kondusif yang merupakan nilai dasar Harmonis
- Pelaporan hasil sosialisasi untuk meningkatkan kompetensi
diri untuk mencapai keberhasilan penyusunan SOP
penerimaan spesimen yang menggambarkan nilai
Kompeten

34
- Langkah awal konsultasi ini bertujuan untuk membangun
kerja sama yang sinergis. Hal ini menggambarkan nilai
dasar Kolaboratif
- pelaporani ini merupakan bentuk sikap proaktif untuk
penyelesaian isu yang didapat dan merupakan wujud nilai
dasar Adaptif
4. Evaluasi Evaluasi Optimalisasi Penerimaan Spesimen di Laboratorium Evaluasi Kegiatan Evaluasi
Optimalisasi Patologi Anatomi merupakan pengaplikasian Manajemen optimalisasi Optimalisasi
Penerimaan ASN dan Smart ASN. Karena kegiatan ini dilakukan dengan Penerimaan Penerimaan
Spesimen di menjunjung tinggi kode etik dan kode perilaku ASN dalam Spesimen di Lab Spesimen di
Laboratoriu pengembangan kompetensi dan professional ASN. Kegiatan PA dilaksanakan Laboratorium
m Patologi ini juga terdapat tahapan kegiatan yang dengan penuh Patologi Anatomi
Anatomi menerapkan pilar literasi digital yaitu digital skill, digital culture, tanggung jawab, RSUP Dr.
RSUP Dr digital ethics dan digital safety. jujur dan Johannes
Johannes transparan Leimena Ambon
Leimena sehingga dapat berkontribusi
Ambon meningkatkan pada pencapaian
pelayanan penguatan nilai-
kepada pasien, nilai organisasi
hal ini memiliki yaitu nilai
kontribusi Profesional,
terhadap Integritas,
pencapaian misi Responsif dan
organisasi yaitu Komitmen.
“Melaksanakan
pelayanan
kesehatan yang
lengkap dengan
unggulan
pelayanan
kesehatan
kemaritiman
terpadu,
pelayanan
penyakit kanker

35
terpadu dan
penyakit jantung
terpadu di
Indonesia bagian
timur serta
Mengembangkan
SDM bidang
kesehatan yang
berkompetensi
dan berkinerja”
a. Melakukan Arahan - Saya akan membuat janji terlebih dahulu dengan mentor,
konsultasi mengenai menanyakan kesediaan waktu dan tempat secara santun.
dengan evaluasi Kemudian saya akan hadir tepat waktu sebagai bentuk
mentor terkait optimalisasi kedisiplinan. Hal ini sebagai wujud nilai dasar Akuntabel.
Evaluasi penerimaan - Setelah membuat janji, sebelum masuk ke ruangan mentor,
Optimalisasi spesimen di saya mengetuk pintu terlebih dahulu dan mengucapkan
Penerimaan laboratorium salam untuk meminta izin masuk dan bersikap ramah
Spesimen di Patologi dengan tersenyum. Hal ini sebagai wujud nilai dasar
Laboratorium Anatomi Berorientasi Pelayanan.
Patologi - saat melakukan pertemuan memerlukan sikap
Anatomi Dokumentasi nasionalisme dengan menggunakan Bahasa Indonesia
hasil yang baik dan benar yang merupakan wujud nilai dasar
pertemuan Loyal.
- Dalam berkomunikasi mengutamakan komunikasi yang baik
Evidence: dan sikap menghargai guna membangun lingkungan
Foto dan kerja yang kondusif yang merupakan nilai dasar Harmonis
Catatan - konsultasi untuk meningkatkan kompetensi diri untuk
Konsultasi mencapai keberhasilan penyusunan SOP penerimaan
spesimen yang menggambarkan nilai Kompeten
- konsultasi ini bertujuan untuk membangun kerja sama yang
sinergis. Hal ini menggambarkan nilai dasar Kolaboratif
- Konsultasi ini merupakan bentuk sikap proaktif untuk
penyelesaian isu yang didapat dan merupakan wujud nilai
dasar Adaptif

36
b. Menentukan Tersedianya - Saya menentukan indikator evaluasi dengan penuh
indikator indikator tanggung jawab dan dengan integritas tinggi sesuai
evaluasi evaluasi dengan tujuan dan manfaat penerapan SPO. Hal ini
Optimalisasi merupakan wujud Akuntabilitas.
Penerimaan Dokumentasi - Saya menetukan indikator evaluasi dengan semangat yang
Spesimen di hasil kegiatan tinggi dengan Learning Agility dengan menggunakan
Laboratorium google form untuk mencapai keberhasilan penentuan
Patologi Evidence: indicator evaluasi. Hal ini merupakan wujud nilai dasar
Anatomi indicator Kompeten
dokumentasi - Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
kegiatan penentuan indikator yang mewujudkan nilai dasar Loyal
c. Membuat Link - Saya membuat kuesioner evaluasi dengan penuh tanggung
kuesioner kuesioner jawab dan dengan integritas tinggi sesuai dengan tujuan
evaluasi telah tersedia dan manfaat penerapan SPO. Hal ini merupakan wujud
Optimalisasi Akuntabilitas.
Penerimaan Dokumentasi - Saya membuat kuesioner evaluasi dengan semangat yang
Spesimen di hasil kegiatan tinggi dengan Learning Agility dengan menggunakan
Laboratorium google form untuk mencapai keberhasilan pembuatan
Patologi Evidence: kuesioner evaluasi. Hal ini merupakan wujud nilai dasar
Anatomi Foto Kompeten
Kegiatan - Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
Screenshot pembuatan kuesioner yang mewujudkan nilai dasar Loyal
kuesioner
d. Menyebarkan Link siap - Saya menyebarkan link evaluasi dengan bertanggung
link evaluasi diakses oleh jawab dan integritas tinggi. Hal ini merupakan wujud
Optimalisasi analis Akuntabilitas
Penerimaan laboratorium - Saat menyebarkan link evaluasi selalu memberikan salam
Spesimen di dan senyuman yang merupakan wujud nilai dara
Laboratorium Evidence: berorientasi pelayanan
Patologi Foto kegiatan - Dengan menyebarkan link evaluasi ini saya dapat
Anatomi Screenshot membangun kerja sama yang sinergis. Hal ini
WA menggambarkan nilai dasar Kolaboratif
penyebaran - saat menyebarkan link evaluasi memerlukan sikap
link nasionalisme dengan menggunakan Bahasa Indonesia

37
yang baik dan benar yang merupakan wujud nilai dasar
Loyal.
- Dalam berkomunikasi mengutamakan komunikasi yang baik
dan sikap menghargai guna membangun lingkungan
kerja yang kondusif yang merupakan nilai dasar Harmonis
e. Meminta Google form - Saya memberikan salam dan senyuman sebelum meminta
Analis di telah diisi kesediaan rekan analis untuk mengakses link evalusi dengan
Laboratorium sopan yang dan berterima kasih atas kesediaan rekan
untuk Dokumentasi merupakan wujud nilai dari berorientasi pelayanan
mengakses pelaporan - Dengan meminta kesediaan rekan sejawat dalam pengisian
link evaluasi link ini saya dapat membangun kerja sama yang sinergis.
Optimalisasi Evidence: Hal ini menggambarkan nilai dasar Kolaboratif
Penerimaan Hasil - saat meminta kepada rekan analis memerlukan sikap
Spesimen di pengisian nasionalisme dengan menggunakan Bahasa Indonesia
Laboratorium google form yang baik dan benar yang merupakan wujud nilai dasar
Patologi Loyal.
Anatomi - Dalam berkomunikasi mengutamakan komunikasi yang baik
dan sikap menghargai guna membangun lingkungan
kerja yang kondusif yang merupakan nilai dasar Harmonis
f. Melaporkan Hasil evaluasi - Saya akan membuat janji terlebih dahulu dengan mentor,
hasil evaluasi Optimalisasi menanyakan kesediaan waktu dan tempat secara santun.
Optimalisasi Penerimaan Kemudian saya akan hadir tepat waktu sebagai bentuk
Penerimaan Spesimen di kedisiplinan. Hal ini sebagai wujud nilai dasar Akuntabel.
Spesimen di Laboratorium - Setelah membuat janji, sebelum masuk ke ruangan mentor,
Laboratorium Patologi saya mengetuk pintu terlebih dahulu dan mengucapkan
Patologi Anatomi salam untuk meminta izin masuk dan bersikap ramah
Anatomi terlaporkan dengan tersenyum. Hal ini sebagai wujud nilai dasar
kepada Berorientasi Pelayanan.
Mentor - saat melakukan pertemuan memerlukan sikap
Dokumentasi nasionalisme dengan menggunakan Bahasa Indonesia
pertemuan: yang baik dan benar yang merupakan wujud nilai dasar
Foto dan Loyal.
notulen - Dalam berkomunikasi mengutamakan komunikasi yang baik
pertemuan dan sikap menghargai guna membangun lingkungan
kerja yang kondusif yang merupakan nilai dasar Harmonis

38
- Pelaporan hasil sosialisasi untuk meningkatkan kompetensi
diri untuk mencapai keberhasilan penyusunan SOP
penerimaan spesimen yang menggambarkan nilai
Kompeten ini bertujuan untuk membangun kerja sama yang
sinergis. Hal ini menggambarkan nilai dasar Kolaboratif
- pelaporani ini merupakan bentuk sikap proaktif untuk
penyelesaian isu yang didapat dan merupakan wujud nilai
dasar Adaptif

39
I. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)

Dari matriks rancangan aktualisasi, kemudian dilakukan rekapitulasi terhadap


nilai-nilai dasar PNS yang dikaitkan dengan tiap kegiatan dalam rancangan
aktualisasi.

Tabel. 4
Rekapitulasi Rencana Aktualisasi Nilai Nilai PNS (BerAKHLAK)
Rencana Jumlah
Kegiatan Aktualisasi Per
No Mata Pelatihan
MP
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4
1 Berorientasi Pelayanan 2 3 5 4 14
2 Akuntabel 5 5 6 5 21
3 Kompeten 4 6 7 4 21
4 Harmonis 2 4 5 3 14
5 Loyal 4 4 7 6 21
6 Adaptif 3 2 2 3 10
7 Kolaboratif 2 6 4 4 16
Jumlah MP yang akan 22 30 36 29 117
Diaktualisasikan Per Kegiatan

J. Jadwal Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi direncanakan berlangsung selama 5 (lima) pekan,
dimulai pada tanggal 25 Agustus 2022 sampai dengan 28 September 2022.
Setiap pekan direncanakan terlaksana sekitar satu kegiatan besar.

Tabel 5
Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Bulan
No Kegiatan Agustus September Ket
IV I II III IV
Membuat rancangan SPO Penerimaan Spesimen di Laboratorium Patologi
1 Anatomi RSUP Dr Johannes Leimena Ambon
(25 Agustus-31 Agustus)
Melakukan Uji Coba SPO Penerimaan Spesimen di Laboratorium Patologi
2 Anatomi RSUP Dr Johannes Leimena Ambon
(1 September-11 september)

40
Mensosialisasikan SPO Penerimaan Spesimen di Laboratorium Patologi
3 Anatomi RSUP Dr Johannes Leimena Ambon
(12 September-18 September)
Evaluasi Optimalisasi Penerimaan Spesimen di Laboratorium Patologi
4 Anatomi RSUP Dr Johannes Leimena Ambon
(19 September-28 September)

K. Kendala dan Antisipasi


Dalam pelaksanaan aktualisasi selama lima pekan kedepan,
diperkirakan akan mengalami beberapa kendala. Sehingga, perlu
dipersiapkan antisipasi terhadap kendala yang mungkin terjadi.
Tabel 6
Kendala dan Antisipasi Rancangan Aktualisasi

No KENDALA ANTISIPASI
1 Direktur RSUP Dr Johannes Leimena Ambon Selalu menanyakan jadwal
belum melegalisir SPO Karena terkendala sedang Direktur agar tidak terlambat
melakukan Perjalanan Dinas dalam proses legalisir
2 Dikarenakan Beberapa Reagen di Laboratorium Menggunakan specimen
Patologi Anatomi Masih dalam proses pemesanan yang akan dirujuk untuk
maka belum dilakukan pemeriksaan sehingga belum proses evaluasi
ada spesimen yang masuk ke laboratorium dimana
akan menghambat proses evaluasi

41
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia. 2014. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014


tentang Aparatur Sipil Negara. Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2014 nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494. Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia: Jakarta

Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2018.


Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor
12 tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia: Jakarta

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Analisis Isu


Kontemporer: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia

Giuseppe Lippi and Gian Cesare Guid. (2011). The Preanalytical Phase in
Quality assurance in Quality Assurance in the Pathology Laboratory.
Taylor and Francis Group, LLC. CRC Press.

Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. 2017.


Sitohistoteknologi: Bahan Ajar TLM. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai