Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN

PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT (PKM)


PENERAPAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI
LABORATORIUM LINGKUNGAN ROKAN HULU TAHUN
2023

MAHASISWA PROGAM STUDI


S1 KESEHATAN
MASYARAKAT

PEMINATAN:
KESEHATAN LINGKUNGAN

TEMPAT:
LABORATORIUM
LINGKUNGAN

NAMA MAHASISWA:

SYELBI NURHALIZA :

19011015

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU
PEKANBARU
2023
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Laporan ini telah diperiksa, disetujui dan diseminarkan dihadapan tim


penguji PKM Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana
Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Pekanbaru, April 2022


Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

(Syukaisih, Skm, M.Kes) (Pauziah,SKM )


NIDN : 1009108101 NIP : -

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRATIKUM KESEHATAN


MASYARAKAT DI PUSKESMAS KOTO RAJO
TAHUN 2022

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh

: Nama mahasiswa :
1. Deri Winarto 20012014

Telah diuji dan dipertahankan dihadapan tim penguji PKM


Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana
Universitas Hang Tuah Pekanbaru tanggal 24 Mei 2021
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

( Welly Sando, SP, MKM ) ( Ns. Frimadona, S. Kep )


NIDN : 1009108101 NIP : 19790614 200642025

Pekanbaru, April 2022


Ketua
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Program Sarjana
Universitas Hang Tuah Pekanbaru

(Dr.Reno Renaldi,
SKM,M.Kes) Noreg :
10306113207

ii
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan begitu banyak nikmat, sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan PKM. Dalam pembuatan laporan ini tidak terlepas dari dukungan dan
bantuan berbagai pihak, untuk itu pada keempatan ini kami ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak H. Ahmad Hanafi, SKM, M.Kes selaku Ketua STIKes hang Tuah
Pekanbaru.
2. Bapak Reno Renaldi, SKM. M.Kes selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru.
3. Bapak Welly Sando, SP, MKM selaku Pembimbing Akademik yang telah
membimbing kami.
4. Ibu Ns. Frimadona, S. Kep selaku Kepala Puskesmas Koto Rajo yang telah
memberikan izin kepada kami untuk melakukan Praktikum Kesehatan
Masyarakat (PKM) di wilayah kerja Puskesmas Koto rajo
5. Bapak Makomulamin SKM. M.Kes selaku Penanggung Jawab
Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
6. Seluruh Staff Puskesmas Koto Rajo yang telah memberikan izin untuk
melakukan PKM dan memberikan kesempatan untuk kami belajar dan
memperoleh data serta informasi dalam penulisan laporan PKM rekan
mahasiswa/i Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana
Universitas Hang Tuah Pekanbaru khususnya Peminatan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

iii
Kami menyadari bahwa laporan PKM ini masih belum sempurna, utuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga laporan
PKM ini bermanfaat bagi pembaca.

Pekanbaru, April
2022 Tim Penyusun

Tim PKM Kelompok 43

iv
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBNG....................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................v
DAFTAR TABEL............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................1
B. Tujuan PKM..............................................................................3
C. Manfaat PKM............................................................................4

BAB II GAMBARAN UMUM...................................................................6


A. Kondisi Geografis dan Demografis...........................................6
B. Visi, Misi, dan Struktur Organisasi...........................................6
C. Sarana dan Prasarana.................................................................10
D. Ketenagaan.................................................................................13
E. Gambaran Program Kegiatan.....................................................14

BAB III ANALISIS SITUASI......................................................................17


A. Gambaran Program Administrasi Kebijakan Kesehatan...........17
B. Gambaran Program....................................................................23

BAB IV HASIL KEGIATAN......................................................................27


A. Uraian Kegiatan.........................................................................27
B. Identifikasi Masalah...................................................................27
C. Penetapan Prioritas Masalah......................................................28
D. Analisis Penyebab Masalah.......................................................28

v
E. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah.............................30
F. Kontribusi Peserta PKM............................................................31
G. Monitoring dan Evaluasi............................................................31

BAB V PEMBAHASAN.............................................................................32
A. Tinjauan Kepustakaan................................................................32
B. Pendekatan Konsep Program POAC (Planning, Organizing,
Actuating, Controling)...............................................................33

BAB VI PENUTUP.......................................................................................35
A. Kesimpulan................................................................................35
B. Saran..........................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Sarana dan Prasarana Puskesmas Umban Sari 10
Tabel 2.2 Data Ketenagaan Puskesmas Umban Sari 13
Tabel 3.1 Pencapaian Program UKM Puskesmas Umban Sari 22
Tabel 4.1 Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah 30

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Umban Sari 8
Gambar 2.2 Struktur Tim Mutu & Keselamatan Pasien 7
Gambar 4.1 Diagram Tulang Ikan (Fish Bone) 29

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Selesai PKM


Lampiran 2 Jadwal Kegiatan
PKM
Lampiran 3 Daftar Hadir Mahasiswa PKM di UPTD Puskesmas Umban Sari
Lampiran 4 Daftar Hadir PKM Mahasiswa Prodi Kesmas STIKes Hang
Tuah
Pekanbaru
Lampiran 5 Jadwal Piket Mahasiswa STIKes Hang Tuah
Pekanbaru Lampiran 6 Absensi Musyawarah Prioritas Masalah
Lampiran 7 Sertifikat PKM
Lampiran 8 Dokumentasi
Lampiran 9 Slogan

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktikum Kesehatan Masyarakat (PKM) adalah kegiatan intrakurikuler


terstruktur yang merupakan wahana bagi mahasiswa untuk mempelajari
sistem kesehatan di bidang pelayanan kesehatan yang dalam proses
pelaksanaanya bekerja dengan suatu instansi yang sesuai dengan bidang
ilmunya. PKM ini pada dasarnya merupakan kegiatan belajar di institusi yang
melibatkan mahasiswa secara aktifdi dalam prosesnya. Kegiatan ini dirancang
untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa, sehingga nantinya
mampu mendeskripsikan suatu kegiatan berdasarkan tujuan, komponen-
komponen kegiatan dan proses kegiatan. Selanjutnya diharapkan mahasiswa
dapat menemukan masalah yang dihadapi dari kegiatan, menganalisis serta
memberikan saran pemecahannya. Pengalaman yang diperoleh dari PKM ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan, keterampilan serta menumbuhkan
sikap responsif dan antisipatif mahasiswa dalam memecahkan berbagai
masalah kesehatan masyarakat.

Melalui PKM di harapkan terbentuk kemitraan antara program studi


kesehatan masyarakat dengan institusi kesehatan dan perusahaan sehingga
akan tercipta suatu dialog antara pendekatan akademik dengan pendekatan
operasional. Proses diaolog ini diyakini akan melahirkan pemahaman yang
lebih utuh dan akhirnyapengetahuan serta keterampilan yang relevan dengan
isu-isuperkembangan kesehatan masyarakat dapat dicapai.

Program studi Kesehatan Masyarakat di STIKes Hang Tuah Pekanbaru


mempunyai tujuh peminatan, satu diantaranya adalah peminatan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu usaha
untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari

1
kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau
tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun
jiwa manusia. Kecelakan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam
hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja.
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan,
baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya
tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada
khususnya.

Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut WHO ialah


sebuah upaya untuk memelihara dann juga meningkatkan kesehatan fisik
tubuh kita menignkatkan kesehatan mental pekerja dan juga meningkatkan
kesehatan sosial pada setiap para pekerja yang ada. Dengan adanya K3, maka
derajat semua pekerja harus ditingkatkan setinggi mungkin dan ini berlaku
untuk semua jenis dari suatu pekerjaan. Perusahaan harus melakukan
tindakan untuk pencegahan pada saat terjadi gangguan kesehatan yang terjadi
pada pekerja yang disebabkan oleh pekerjaan yang ia lakukan ditempat kerja
yang sedang ia kerjakan.

Pengertian dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau yang biasa


disebut dengan K3 itu bisa terbagi menjadi 3 versi, ada menurut filosofi, ada
yang menurut keilmuan dan ada juga yang menurut OHSAS.

1) Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Filosofi.


K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu pemikiran
untuk menjamin keutuhan atau kesehatan bagi jasmani maupun rohani
para tenaga kerja dan semua orang atau warga di setiap Negara
khususnya Indonesia.
2) Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Ilmuan.
3) K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan semua yang ada
pada ilmu dan penerapannya untuk mencegah terjadinya suatu kejadian
seperti kecelakaan, penyakit yang terjadi akibat kejadian di tempat kerja,

2
kebakaran, pencemaran lingkungan dan lain sebagainya yang
menyangkut kejadian di tempat kerja.
4) Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut OHSAS
18001:2007
K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan sebuah kondisi
dan faktor yang berdampak pada keselamatan dan kesehatan para
ketenagakerjaan maupun orang lain yang menyangkut atau yang berada
di sekitar lingkungan pekerjaan tersebut.
Di wilayah kerja Puskesmas Koto Rajo di temukan masalah pada
ruangan laboratorium yang ada di Puskesmas Koto Rajo tidak
tersedianya Alat Pemadam Api Ringan (APAR) druangan laboratorium
masih kurangnya APD, dan ditemukan ada atap yang bocor sehingga
ketika hujan bisa menghambat tenaga kesehatan dalam melakukan
pemeriksaan dan membuat lantai menjadi licin. Berdasarkan identifikasi
masalahtersebut maka yang menjadi prioritas masalah dari permasalahan
diatas adalah penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada ruangan
laboratorium.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji
lebih dalam tentang Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Ruangan Laboratorium di Puskesmas Koto Rajo Tahun.

B. Tujuan PKM

a. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu dalam mengimplementasikan ilmu yang di peroleh


dibangku kuliah dengan peminatan Keselamtan dan Kesehatan Kerja
terhadap aspek-aspek kesehatan masyarakat yang ada diPuskesmas Koto Rajo
Tahun 2022

b. Tujuan Khusus

1) Mahasiswa mampu mendeskripiskan suatu program kesehatan yang dimulai


dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi di Puskesmas Koto

3
Rajo Tahun 2022

2) Mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja yang ditemukan di Puskesmas Koto Rajo Tahun 2022

3) Mahasiswa mampu memberikan kontribusi terhadap program kegiatan


keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di Puskesmas Koto Rajo Tahun
2022.

C. Manfaat PKM

a. Bagi Mahasiswa

a. Mendapatkan pengetahuan tentang masalah administrasi kebijakan


kesehatan di wilayah Kerja Puskesmas Koto Rajo Tahun 2022

b. Dapat memperaktikkan ilmu yang telah didapat selama di bangku


perkuliahan.

c. Mahasiswa/i dapat berinterksi langsung dengan elemen lain diluar


kampus, sehingga memperoleh wawasan dan pengalaman yang tidak
diperoleh dibangku perkuliahan serta menjembatani dunia akademik
dengan realita dalam masyarakat dan dunia kerja.

d. Mendapatkan pengalaman menggunakan metode analisis masalah yang


tepat terhadap pemecahan masalah kesehatan masyarakat.
b. Bagi Puskesmas Koto Rajo

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi Puskesmas Umban Sari dan
sebagai evaluasi pada program P2P.
c. Bagi Universitas Hang Tuah

a. Laporan PKM dapat menjadi salah satu audit internal kualitas pengajaran

b. Memperkenalkan program kepada instansi yang bergerak di bidang


kesehatan.
c. Mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan kurikulum

4
yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja
d. Terbinanya jaringan kerja sama dengan instansi tempat Praktikum
Kesehatan Masyarakat (PKM) dalam rangka meningkatkan keterkaitan
dan kesepadanan antara substansi akademik dengan pengetahuan dan
Keterampilam sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan
kesehatan masyarakat.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Kondisi Geografis dan Demografis


1. Kondisi Geografis
Kondisi iklim di Kecamatan Kuantan Hilir Seberang suhu udara
berkisar 19,5 derajat celcius sampai dengan 34,2 derajat celcius dan termasuk
kategori Iklim Tropis dimana ada dua musim yaitu musim hujan yang terjadi
antara bulan September s/d Maret sedangkan musim kemarau terjadi antara
bulan April s/d Agustus .
Melihat keadaan tanah bahwa Kecamatan Kuantan Hilir Seberang
memiliki jenis tanah lapisan atas berjenis podsolid kuning dengan kemasaman
tanah antara 4,5 sampai 5.5 dengan posisi tanah dataran kurang lebih 85 %
dengan kemiringan tanah antara 0 sampai dengan 2 %. Dan Kecamatan
Kuantan Hilir Seberang dilintasi oleh aliran sungai besar dari Sumatra Barat
dengan nama “Sungai Kuantan” dan sekaligus sungai tersebut merupakan
batas alam yang memisahkan antara Kecamatan Kuantan Hilir dengan
Kecamatan Kuantan Hilir Seberang.

2. Kondisi Demografis
Penduduk Kecamatan Kuantan Hilir Seberang sampai keadaan akhir
Desember 2013 berjumlah 10.042 jiwa yang terdisi dari 4.950 jiwa laki-laki
dan 5192jiwa perempuan ,dengan jumlah Kepala Keluarga kurang lebih
2794 KK dengan angka kemiskinan 446 KK yang kalau dilihat dari mata
pencaharian pada umumnya mereka yang miskin adalah berpencaharian
sebagai buruh tani dan petani yang mempunyai lahan sendiri tetapi tidak
memadai . Dari angka kemiskinan yang ada tidak mempengaruhi stabilitas
keamanan yang dibuktikan bahwa tidak adanya pencurian atau kriminilitas
yang dilakukan oleh mereka yang termasuk kategori miskin.

6
Dari jumlah penduduk tersebut diatas terdapat 6834 yang memiliki
hak pilih pada Pemilihan DPRD II, DPRD I dan DPR,DPD bulan April 2014
dan dilihat dari partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilih
mencapai diatas 85 % . Kalau ditinjau dari kesadaran masyrarakat terhadap
pendidikan ,saat ini telah ada peningkatan yang signifikan dimana minat
masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya pada tingkat PAUD dan
Taman Kanak-kanak ( TK ) cukup tinggi dan saat ini telah ada 7 Taman
Kanak-kanak dan beberapa PAUD yang telah difungsikan untuk kegiatan
belajar dan mengajar begitu juga untuk tingkat SD ,SLTP dan SLTA tidak
lagi terjadi yang namanya Putus Sekolah. Hal tersebut terjadi karena tidak
terlepas dari kesadaran masyarakat dan dukungan berbagai unsur dan lintas
sektor yang saling bersinergi.

B. Visi dan Misi Struktur Organisasi

1) Visi

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya dalammemberikan

pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Kecamatan Kuantan Hilir Seberang maka Puskesmas Koto Rajo memiliki

Visi yaitu “Mewujudkan Kecamatan Kuantan Hilir Seberang Sehat

2022”.

2) Misi

Agar visi Puskesmas Koto Rajo tercapai maka harus dilakukan upaya-upaya

yang dirumuskan dalam bentuk misi yang nantinya akandilaksanakan, yaitu:

a) Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan

b) Mendorong kemandirian keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat

c) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang

bermutu merata dan terjangkau

7
d) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu keluarga

dan masyarakat secara fisik dan mental beserta lingkungannya.

C. Sarana dan Prasarana

1) Puskesmas Induk : 1 unit


2) Puskesmas Pembantu : 3 unit
3) Poskesdes : 8 unit
4) Posyandu bayi dan balita : 15 unit
5) Posyandu lansia : 1 unit
6) Ambulance : 1 unit

3.1.2 Jenis Pelayanan Uptd kesehatan UPTD Kesehatan

Puskesmas Koto Rajo

Ruang Pelayanan Pemeriksaan Umum

Ruang Pemeriksaan Gigi dan Mulut

Ruang Pelayanan KIA-KB-Imunisasi

Ruang Pelayanan TB Paru

Ruang Tindakan

Ruang Persalinan

Ruang Pelayanan Konseling Gizi, Promkes dan Kesling

Laboratorium

8
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS KOTO RAJO

KEPALA PUSKESMAS KASUBAG TATA USAHA


FRIMADONA, S.Kep DEWI RAHAYU N, AMK

SIMPUS
KEPEGAWAIAN DINA UMUM & KEUANGAN
Budi Winarto,
Rosiana, Amd.Keb RT Dina Rosiana, Amd.Keb
AMKG Riko Hariyanto, Amd.PK
Wildawina, Amd.Keb

PENANGGUNG JAWAB UNIT UKM PENANGGUNG JAWAB UNIT UKP PENANGGUNG JAWAB J2
Dr. Tuko Gustari Lisa dr.Mira Maries YANKES

UKM LABORATORIUM FARMASI JARINGAN JEJARING


UKM RAWAT JALAN
ESENTIAL Silvia Herlina R,Amd. Rosi Wulandari, Amd.FAR
PENGEMBANGAN dr.Mira Maries
Ak

PROMKES RS
YANKES JIWA PEMERIKSAAN UMUM
Angela Mahakena, SKM Yen Elpi Suryani, AMK RUJUKAN
Marini Mutiara, Amd.Kep
KESLING PUSTU
Resky Syaputra, Amd.KL YANKES GILUT PEMERIKSAAN GIGI MULUT
Drg. Sri Buana Dewi Drg. Sri Buana Dewi LABORATORIUM
KIA
YANKES OLAHRAGA PEMERIKSAAN KIA
Lendriani, Amd.Keb
Desti O, Amd.Keb Lendriani, Amd.Keb
PUSTU TANJUNG PUSTU PULAU BERALO APOTEK
KB PEMERIKSAAN KB Dina Rosiana, Amd.Keb Lusi Tanela, Amd.Keb
YANKES LANSIA
Uci Melyani, Amd.Keb Uci Melyani, Amd.Keb
Reni Juliarti, AMK
GIZI MASYARAKAT KONSELING PROMKES GIZI, KESLING
YANKES BATRA
Riana Siska, AMKG Riana Siska, AMG
Sri Roza R, Amd.Kep Resky Syaputra, Amd.KL
IMUNISASI PEMERIKSAAN TB
Dewi Rahayu N, AMK Trinova D Y, AMK
PERKEMAS
R. TINDAKAN
Yen Elpi Suryani, AMK Meiwitri MN, Amd.Kep
Gambar 2.2
Struktur Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas Koto
KETUA TIM K3
Reski Syaputra, Amd.KL
Rajo

ANGGOTA TIM K3
1. Meiwitri Mulia Ningsih, Amd.Kep
2. Mardiansyah, Amd.Kep
3. Reni Juliarti, Amd.Kep
4. Dina Rosiana, Amd.Kep
5. Yen Elpi Suryani, Amd.Kep
6. Silvia Herlina Rahman, Amd.AK

Sumber daya pembangunan kesehatan yang ada di puskesmas koto rajo


termasuk didalamnya adalah sumber daya kesehatan. Keadaaan tenaga
kesehatan yang dimiliki sampai saat ini adalah sebanyak orang, terdiri dari :

NAMA HONOR
NO PNS Kontrak JKN TOTAL
JABATAN BOK

JABATAN
A.
STRUKTURAL

Kepala
1 1
Puskesmas

JABATAN
B. FUNGSIONAL
TERTENTU

1 Dokter Umum 3 1 4

2 Dokter Gigi 1 1

3 Bidan 2 2

4 Bidan Desa 7 7

5 Perawat 4 1 5

11
6 Perawat Gigi 1 1

7 Rekam Medis 1 1

8 Apoteker 0 0

Asisten
9 1 1
Apoteker

Analis
10 1 1
Kesehatan

Tenaga
11 0 1 1
Promkes

12 Tenaga Kesling 1 1

13 Tenaga Gizi 0 1 1

Pengelola
14 0
Keuangan

Petugas
15 1 1
Kebersihan

16 Sopir 1 1

Jumlah 23 4 2 29

3.1.3 Kondisi UPTD Kesehatan Puskesmas Koto Rajo

Nama Instansi : UPTD Kesehatan Puskesmas Koto Rajo

Alamat : Jln. Jend. Sudirman No. 50 Desa Koto Rajo, Kecamatan Kuantan Hilir

Seberang.

Email : Pkmkotorajo@gmail.com

12
A. Gambaran Keadaan Laboratorium

Ruangan laboratorium di Puskesmas Koto Rajo terletak bersebalahan dengan


ruangan imunisasi, dengan luas ruangan kurang lebih 5x6 meter dan ruangan
laboratorium memiliki struktur organisasi antara lain:

Dokter penanggung Jawab : dr. Mira Maries

Penanggung jawab Ruangan : Silvia Herlina Rahman, Amd. AK

Anggota : Nelpira, Amd. Keb

Sarana dan prasarana Laboratorium terdiri dari :

1) Kursi putar

2) Kursi plastik

3) Meja tulis

4) Filling ccabinel

5) Lemari

6) Kulkas

7) Mikroskop binokuler

8) Hematocrit centrifuge

9) Urin chemistry analyzer

10) Ose jarum

11) Brus pembersih

12) Kertas asbes

13) Gelas ukuran 200 ml

14) Gelas ukuran 250 ml

15) Bunsenn

16) Eelemeyer glass

17) Tabung reaksi urine

18) Tabung reaksi

19) Pipel volume


13
20) Kaki tiga

21) Mikro piper

22) Gelas ukur

23) Penjepit

24) Pipet ukur

25) Haemometer

26) Corong

27) Rak pengering

28) Rak pewarna

29) Gelas ukur

30) Easy touch GCU

31) Skala hematokrit

32) Boks slide besar

33) Boks slide kecil

34) Lancing device

35) Timer

36) Botol semprot

37) Gelas ukur plastik

38) Rak pewarna

39) Kipas angin

B. Gambaran Pelaksaan Kegiatan

Hasil pelaksanaan kegiatan program kesehatan pada bulan Januari


sampai dengan bulan Desember 2018 yang mengacu pada MDGs sudah
mencapai %, sesuai dengan target kegiatan yang telah di tetapkan. Pencapaian
yang di dapat tidaklah membuat kami cepat berpuas diri, akan tetapi justru
akan memacu puskesmas untuk bekerja lebih maksimal lagi agar program
program puskesmas dapat memenuhi target dan bermanfaat bagi masyarakat.
14
Keberhasilan pencapaian program bukan berarti tanpa kekurangan,
tantangan dan hambatan bagi pelaksanaan program tetap ada. Keikutsertaan
dan kesadaran masyarakat dalam berbagai kegiatan program dapat di lihat
dari peningkatan pelaksanaan kegiatan tersebut. Program Promosi Kesehatan
yang melakukan penyuluhan langsung ke masyarakat seperti penyuluhan
tentang kesehatan lingkungan, penyuluhan TB Paru, ASI Ekslusif dan lain –
lain.
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi dinas kesehatan apabila
dalam menentukan target sasaran program, hendaknya menggunakan data riil
dari masing – masing kecamatan. Pada beberapa program kegiatan, target
sasaran tidak dapat tercapai dikarenakan tingginya target sasaran yang
diberikan. Data yang digunakan adalah data BPS, namun terkadang ada
perbedaan data yang di dapatkan dari BPS dengan data riil di lapangan.
Dari seluruh penyajian data yang disampaikan ini, kami menyadari
masih jauh dari kata sempurna, namun demikian kami akan tetap berusaha
untuk dapat menyajikan data yang akurat sesuai dengan target dan pencapaian
kami di tahun 2018. Sebagai bahan pertimbangan bahwa kegiatan yang di
lakukan di puskesmas koto rajo sudah sesuai dengan Juklak dan Juknis dari
masing – masing kegiatan program. Lebih dari itu kami mohon arahan dan
bimbingan dari Sub Bab Program dalam penyusunan data profil untuk
kedepannya.

15
BAB III
ANALISIS SITUASI

A. Gambaran Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 tentang


fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja di fasilitas pelayanan kesehatan,
disebutkan fasilitas pelayanan kesehatan yang selanjutnya disebut fasyankes
adalah suatu alat dan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif
yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat
Keselamatan dan kesehatan kerja difasilitas pelayanan kesehatan yang
selanjutnya disebut K3 di fasyankes adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi sumber daya manusia fasilitas pelayanan kesehatan, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun masyarakat di sekitar lingkungan
fasilitas pelayanan kesehatan agar sehat, selamat, dan beba dari gangguan
kesehatan dan pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan, lingkungan,
dan aktivitas kerja.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di fasilitas
pelayanan kesehatan yang selanjutnya disebut SMK3 di fasyankes adalah
bagian dari sistem manajemen fasilitas pelayanan kesehatan secara
keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaita dengan aktivitas
proses kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan guna terciptanya lingkungan
kerja yang sehat, selamat, aman dan nyaman.
Untuk menjamin bahwa keselamatan dan kesehatan kerja pada
puskesmas, pihak puskesmas telah membuat tim K3 dan kerangka acuan
program keselamatan dan kesehatan kerja laboratorium UPTD Kesehatan
Puskesmas Koto Rajo. Yang mana terdapat kegiatan pokok dan rincian
kegiatan antara lain:

16
a) Identifikasi

Pengenalan dari berbagai bahaya dan risiko kesehatan ditempat dan


lingkungan kerja biasanya dilakukan dengan cara melihat dan mengenal
(walk throuh survey). Untuk dapat mengenal bahaya dan risiko lingkungan
kerja dengan baik dan tepat diperlukan informasi mengenai:

- Alur proses dan cara kerja yang digunakan

- Bahan kimia, media dan reagen yang digunakan

- Spesimen yang diperiksa

- Sarana dan prasarana dan alat laboratorium’

- Limbah yang dihasilkan

- Efek kesehatan dari semua bahan berbahaya ditempat dan lingkungan


kerja

- Perkiraan petugas yang potensial terpapar/terpajan

b) Perencanaan

Analisis situasi kesehatan dan keselamatan kerja di laborotorium


puskesmas, analisis situasi merupakan langkah pertama yang harus
dilakukan, dengan melihat sumber daya yang kita miliki, sumber dana
yang tersedia, dan bahaya potensial apa yang mengancam laboratorium
puskesmas.Identifikasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja dapat
dilakukan dengan mengadakan inpeksi tempat kerja dan mengadakan
pengukuran lingkungan kerja. Dari kegiatan ini kita dapat menemukan
masalah-masalah kesehatan dan keselamatan kerja.Alternatif rencana
upaya penanggulangannya Dari masalah- masalah yang ditemukan dicari
alternatif upaya penanggulangannya berdasarkan dan dan daya yang
tersedia

c) Pelaksanaan

Membuat SOP pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja

17
laboratorium puskesmas dan melakukan revisi apabila diperlukan
Meningkatkan kerja sama antara personil tim K3 melalui pertemuab secara
berkala untuk membahas pelaksanaan tugas tim K3 dari kendala yang ada
Melaksanakan K3 dilaboratorium

d) Pengawasan

Melakukan pengawasan dan pengendalian penerapan program


keselamatan dan kesehatan kerja laboratorium Melakukan penyelidikan
sesuai kebutuhan di dalam laboratorium jika terjadi pelepasan bahan
infeksi dan bahan berbahaya.Melaporkan kejadian yang berkaitan dengan
K3 kepada pihak yang berwenang sesuai kebutuhan Mencatat kejadian
atau masalah K3 dilaboratorium puskesmas

B. Gambaran Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di


Laboratorium
Tata pelaksana kegiatan identifikasi, perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan upaya perbaikan dari peraturan keputusan kepala UPTD
Kesehatan Puskesmas Koto Rajo tentang pembentukan tim kesehatan dan
keselamatan kerja nomor 445/ PUSK-KR/SK/2019/643

1) Identifikasi
a. Alur proses dan cara kerja yang digunakan
b. Bahan kimia, media dan reagen yang digunakan
c. Spesimen yang diperiksa
d. Sarana prasarana dan alat laboratorium
e. Limbah yang dihasilkan
f. Efek kesehatan dari semua bahan berbahaya ditempat dan lingkungan
kerja
g. Perkiraan petugas yang potensial terpapar

2) Perencanaan

a. Analisis situasi kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium

18
puskesmas

b. Identifikasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium


puskesmas dan bahaya potensial di laboratorium puskesmas

3) Pelaksanaan

a. Membuat SOP melakukan Revisi

b. Meningkatkan kerja sama antara personil tim K3

c. Melakukan k3 laboratorium

d. Pengawasan

e. Pengawasan dan pengendalian penerapan program


keselamatan/keamanan laboratorium

f. Penyelidikan jika terjadi pelepasan bahan infeksi dan bahan berbahaya

g. Melaporkan kejadian yang berkaitan dengan mencatat kejadian atau


masalah K3 dilaboratorium puskesmas

4) Sasaran

a. Tempat kerja dan lingkungan kerja yang menunjang K3

b. Pelaksanaan praktek laboratorium yang sesuai dengan standar dan


peraturan yang berlaku

c. Tersedianya peralatan keamanan sesuai praktek di laboratorium


(tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat pemadam
kebakaran)

d. Penggunaan APD (jas lab, masker, sarung tangan atau alas kaki) di
laboratorium

e. Pelaksanaan cuci tangan yang baik dan benar

f. Tidak ada pengelolaan spesimen yang tidak sesuai dengan standar dan
peraturan yang berlaku

19
g. Tidak ada pengelolaan bahan kimia yang menyalahi aturan

h. Tidak ada pengelolaan limbah yang menyalahi aturan

i. 100% insiden keselamatan laboratorium dilaporkan dan


ditindaklanjuti.

20
BAB IV
HASIL KEGIATAN

A. Uraian Kegiatan
Kegiatan PKM berlangsung dari tanggal 21 Maret – 21 April 2022 di
Puskesmas Koto Rajo, adapun kegiatan yang dilakukan mulai dari pengenalan
dengan staf puskesmas, ikut andil dalam suatu kegiatan yang di arahkan oleh staf
puskesmas, observasi dan wawancara, sampai pembuatan laporan PKM di bawah
bimbingan pembimbing akademik dan Pembimbing Lapangan.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah tindakan yang diperlukan untuk mengetahuiinti
dari problem atau persoalan, penyebab permasalahan,sekaligus solusi yang tepat
untuk memperbaiki atau menyelesaikan permasalahan tersebut. Saat kita
melakukan identifikasi masalah, berarti kita melakukan dugaan atau perkiraan atas
suatu kejanggalan yang menyebabkan munculnya permasalahan.

Berdasarkan pembahasan diatas peneliti mendapatkan masalah utama yang


ada pada ruangan Laboratorium yaitu ditemukan atap yang bocor pada ruangan
Laboratorium sehingga membuat lantai licin dan menyulitkan petugas dalam
menjalankan tugas dan akan menimbulkan kecelakaan kerja ataupun penyakit
akibat kerja.

C. Penetapan Prioritas Masalah


Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan
oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan
urutan masalah dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Maka dapat
diidentifikasikan permasalahan yang terjadi di Puskesmas Koto Rajo khususnya
pada ruangan laboratorium yaitu:

21
a. Adanya kebocoran atap pada ruangan Laboratorium sehingga menyulitkan petugas
dalam melakukan pekerjaan dan menyebabkan lantai menjadi licin
b. Tidak tersedianya Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di ruangan Laboratorium
c. Tidak adanya Tenaga medis dengan latar belakang K3 di Puskesmas Koto Rajo

Cara menentukan prioritas masalah pada 3 prioritas masalah yang diangkat


di Puskesmas Koto Rajo yaitu dengan menggunakan metode Brainstroming (Tukar
Pendapat) lewat pendapat beberapa pegawai puskesmas telah sepakat menentukan
prioritas masalah adalah Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di ruangan
Laboratorium di Puskesmas Koto Rajo Tahun 2022.

D. Analisis Penyebab Masalah


Analisis adalah sebuah proses untuk memecahkan sesuatu kedalam bagian-
bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya. Analisa penyebab masalah
merupakan suatu kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi
komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda dari setiap komponen,
hubungan satu sama lain dan fungsi masing - masing dalam suatu keseluruhan
yang terpadu.
Dari Hasil Musyawarah ditetapkan prioritas masalah yaitu Penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di ruangan Laboratorium di Puskesmas Koto
Rajo Tahun 2022.

22
Material Man
Method Money
Tidak adanya tenaga
kesehatan dengan
latar belakang
Kurangnya APD/
pendidikan
pelaksanaan Sarana Cukupnya keselamatan dan
identifikasi risiko Prasaran alokasi dana di kesehatan kerja
penilaian dan terbatas laboratorium
pengendalian risiko

Ditemukan
masalah pad
ruangan
laboratorium

Ditemukan
Mengidentifikas atap yang
i risikio bocor
Penilaian risiko sehingga
Pengendalian menyulitkan
risiko petugas
kesehatan
dalam
mengerjakan
Market Machines
tugasnya

Gambar 4.1

Diagram Tulang Ikan


(Fish Bone)

E. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Setelah dilakukan analisa penyebab masalah yang ada di Puskesmas Koto Rajo
Kecamatan Kuantan Hilir Seberang. Berdasarkan penetapan prioritas masalah di
dapat prioritas masalah pada Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
ruangan Laboratorium di Puskesmas Koto Rajo diakibatkan karena masih kurangnya
identifikasi risiko, penilaian dan pengendalian risiko druangan laboratorium. Maka

23
dapat dilakukan alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan, yaitu:
Tabel 4.1
Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Penyebab Masalah Alternatif Masalah


1 Man Direkrutnya tenaga medis dengan
 Tidak adanya Tenaga Kesehatan dengan latar belakang pendidikan K3 dan
latar belakang pendidikan Keselamatan Membagi tugas tim khusus untuk
dan Kesehatan Kerja melaksanakan kegiatan .
2 Money Mendiskusikan kembali kepada kepala
 Sudah tercukupinya alokasi dana puskesmas terkait penempatan alokasi
dana yang tepat

3 Material Mendiskusikan kembali kepada kepala


 APD dan Sarana prasarana untuk puskesmas terkait sarana prasarana.
di ruangan laboratorium
4 Method Melakukan pengecekan secara berkala
 Kurangnya pelaksanaan identifikasi risiko dan melakukan identifikasi penilaian
penilaian dan pengendalian risiko dan pengendalian risiko secara rutin

5 Machines Memperbaiki atap yang bocor sesuai


 Ditemukan atap yang bocor sehingga ketentuan
menyulitkan petugas kesehatan dalam
mengerjakan tugasnya
6 Market Menjalankan tim k3 dengan SOP sesuai
 Mengidentifikasi dengan aturan perundang- undangan
 Penilaian
 Dan pengendalian risiko

24
F. Kontribusi Peserta PKM
Kelompok PKM di Puskesmas Koto Rajo telah melakukan kegiatan
antara lain:
a. Ikut serta dalam melakukan goro di Puskesmas Koto Rajo
b. Membantu penginputan data Bantuan Operasional Kesehatan yang ada di
Puskesmas Koto Rajo
c. Membantu tim K3 di Puskesmas Koto Rajo
d. Berkontribusi di bagian tim K3 di Puskesmas Koto Rajo
e. Berkontribusi di bagian ruangan Promkes Puskesmas Koto Rajo
f. Berkontribusi di bagian perancangan tempat pembuangan limbah di
Puskesmas Koto Rajo

G. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan Evaluasi dalam penerapan K3 di ruangan laboratorium di
puskesmas koto rajo bertujuan untuk mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja, Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah sudah berjalan dengan
lancar kerangka acuan atau Standar Operasional Prosedur program keselamatan
dan kesehatan kerja pada ruangan laboratorium di Puskesmas Koto Rajo.

25
BAB V
PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kepustakaan
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dalam Undang-undang No. 1 tahun 1970 dinyatakan bahwa setiap
tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan
produksi serta produktivitasnasional melalui pembinaan norma-norma
perlindungan kerja yang bertujuan untuk mencegah dan
mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikis serta diharapkan mampu memperoleh keserasian antara tenaga
kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya. Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) adalah usaha pencegahan yang dibuat
untuk pekerja atau buruh maupun pengusaha sebagai pencegahan
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja di
dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali potesi yang akan
menimbulkan kecelakaan kerjadan penyakit akibat kerja (PAK).

b. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Laboratorium


Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Laboratorium adalah semua
upaya untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja
laboratorium dari risiko-risiko yang ada di laboratorium.
Keselamatan dan kesehatan kerja laboratorium sangat penting untuk
dipahami mengingat banyaknya laboratorium yang digunakan baik
itu di pabrik ataupun di Lembaga Pendidikan dan penelitian.

26
Dalam peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 37
tahun 2012. Setiap kegiatan yang dilakukan di laboratorium
puskesmas dapat menimbulkan bahaya terhadap petugas yang berada
di dalam laboratorium maupun lingkungan sekitarnya.
Untuk mengurangi dan mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas
laboratorium harus mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas
laboratorium harus melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Kegiatan tersebut merupakan upaya kesehatan dan
keselamatan kerja laboratorium.

Beberapa hal yang perlu dperhatikan


a) Ditempat kerja dan lingkungan
- Desain tempat kerja yang menunjang K3
- Ruang kerja yang dirancang khusus untuk memudahkan
proses kerja dilaboratorium
- Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja
- Pencahayaan cukup dan nyaman
- Ventilasi cukup dan sesuai
- Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah
dijangkau jika diperlukan
- Dipasang tanda peringatan untuk daerah berbahaya
- Santilasi lingkungan
- Semua ruangan harus bersih, kering dan higienis
- Sediakan tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi
dengan kantong plastik dan diberi tanda khusus
- Tata ruang laboratorium harus baik sehingga tidak dapat
dimasuki/menjadi sarang serangga binatang pengerat

27
- Sediakan tempat cuci tangan yang mengalir dan besihkan
secara teratur
- Petugas laboratorium dilarang makan dan minum dalam
laboratorium
- Dilarang meletakkan hiasan dalam bentuk apapun di dalam
laboratorium
b) Proses kerja, bahan dan peralatan kerja
- Melaksanakan praktek laboratorium yang benar setiap petugas
laboratorium harus mengerti dan melaksanakan upaya
pencegahan terhadap bahaya yang mungkin terjadi dapat
digunakan setiap peralatan laboratorium dan peralatan
kesehatan dan keselamatan kerja dengan benar, serta
mengetahui cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan
dilaboratorium
- Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan
keselamatan kerja seperti : cuci tangan dengan air mengalir
dan alat pemadam kebakaran.
- Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas laboratorium,
masker, sarung tangan, alas kaki tertutup) yang sesuai selama
bekerja.
- Jas laboratorium yang bersih harus dipakai terus menerus
selama bekerja dalam laboratorium dan harus dilepaskan serta
ditinggalkan di laboratorium (hati-hati dengan jas
laboratorium yang berpotensi infeksi)
- Untuk menghindari kecelakaan, rambut panjang harus diikat
ke belakang dengan rapi
- Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih, kaca pecah,
jarum atau benda tajam dan barang sisa laboratorium harus
ditempatkan di bak/peti dalam laboratorium dan di beri
keterangan.

28
c. Tata ruang dan fasilitas laboratorium
1. Ruangan laboratorium
- Seluruh ruangan dalam laboratorium haarus mudah dibersihkan
- Pertemuan antara dua dinding dibuay melengkung
- Permukaan meja kerja harus tidak tembus air, juga tahan asam,
alkali, larutan organik dan panas yang sedang. Tepi meja dibuat
melengkung
- Ada jarak antara meja kerja, lemari dan alat sehungga mudah
dibersihkan
- Ada dinding pemisah antara ruangan pasien dan laboratorium
- Tersedianya wastafel dengan air mengalir dalam setiap ruangan
laboratorium dekat pintu keluar
- Pintu laboratorium sebaiknya dilengkapi dengan label KELUAR,
alat penutup perlu otomatis dan diberi label BAHAYA INFEKSI
(BIOHAZARD)
- Darah ruang laboratorium yang lengkap (termasuk letak telepon,
alat pemadam kebakaran, pintu keluar darurat) diagntungkan di
beberapa tempat yang mudah terlihat
- Tempat sampah kertas, sarung tangan karet/plastik, dan tabung
plastik harus dipisahkan dari tempat sampah gelas/kaca/botol.
- Tersedia ruang ganti pakaian, ruang makan/minum dan kamar
kecil
- Tanaman hias dan hewan piaraan tidak diperbolejkan berada
diruang kerja laboratorium
2. Koridor, gang, lantai dan tangga
- Koridor, tangga dan gang harus bebas dari halangan
- Penerangan di koridor dan gang cukup
- Lantai laboratorium harus bersih, kering dan tidak licin

29
- Tangga yang memiliki lebih dari 4 anak tangga dilengkapi
dengan pegangan tangan
- Permukaan anak tangga rata dan tidak licin.

B. Pendekatan Konsep Program (POAC) Planning, Organizing,


Actuating,Controling.
1. Perencanaan (Planning)
- Merancang ulang tim K3 dan menganalisis kinerja tim
- Membuat poster/leafleat untuk di laboratorium
- Meningkatkan kerjasama dalam menjaga ruangan Laboratorium

2. Pengorganisasian (Organizing)

Organisasi di Puskesmas Koto Rajo perlu membuat tim khusus untuk


ruangan laboratorium sesuai Standar Operasional Prosedur
3. Pelaksanaan (Actuating)
- Mengecek kembali setiap sudut ruangan laboratorium sesuai dengan
SOP yang telah di rencanakan
- Mengidentifikasi risiko yang ada di laboratorium
- Melakukan penilaian risiko dan pengendalian risiko
4. Pemantauan (Controling)
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan, perlu dilakukan pemantauan secara terus menerus agar
dapat meningkatkan suatu pengendalian dan program. Pelaporan dari
Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dilakukan scara
mingguan dan bulanan. Umpan balik pelaporan perlu dilakukan untuk
meningkatkan kualitas dan memelihara kesinambungan pelaporan,
kelengkapan dan ketepatan waktu pelaporan serta analisis terhadap
laporan.

30
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilaksanakan di Puskesmas Umbansari
Koto Rajo dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil identifikasi masalah ditemukannya beberapa permasalahan pada
ruangan laboratorium Puskesmas Koto Rajo Kuantan Hilir Seberang
2. Prioritas masalah yang diangkat kurangnya APD, dan masih
ditemukan atap yang bocor sehingga menyulitkan petugas dalam
melaksanakan tugas
3. Analisa penyebab masalah ditinjau dari beberapa aspek yaitu :
Planning, Organizing, Actuating dan Controling.
4. Alternatif pemecahan masalah tentang masalah yang ada pada ruangan
laboratorium ditinjau dari aspek Planning, Organizing, Actuating dan
Controling.
5. Intervensi dan evaluasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada
ruangan laboratorium terkait kebijakan kepala Puskesmas dan Dinas
Kesehatan Kota Pekanbaru.

B. Saran

1. Bagi Puskesmas Koto Rajo Kecematan Kuantan Hilir Seberang

a. Dapat menjadi bahan masukan dan informasi untuk perencanaan


keselamatan dan kesehatan kerja pada ruangan laboratorium
b. Meningkatkan fasilitas yang ada di ruangan laboratorium dengan
pendekatan Planning, Organizing, Actuating dan Controling, dan
kemajuan di semua program puskesmas
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga pelaksana
program keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan mengadakan
pertemuan untuk membahas suatu hal yang harus diperbaiki.

28
d. Meningkatkan peran serta tenaga pelaksana dalam melaksanakan
program K3 dengan baik dan mengikuti Peraturan Perundang-
undangan yang ada.

28
DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Praktikum Kesehatan Masyarakat (PKM) Universitas Hang Tuah


Pekanbaru 2022.
Buku Pendoman Praktik Labrotarium kesehatan yang benar, 2008. Departemen
kesehatan republik indonesia, jakarta
Siswantoro, Hadjar,dkk. Pengembangan Indeks Mutu Pelayanan KesehatanPuskesmas.
Permenkes No. 44 Tahun 2016 Tentang Manajemen Puskesmas.
Profil Puskesmas Koto Rajo Kec.Kuantan Hilir Seberang Kota Tahun 2022. Kemenkes
RI (2014). Profil Kesehatan Indonesia 2014.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013, Cara
penyelenggaraan laboratorium klinik yang baik
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012,
penyelenggaraan laboratorium pusat kesehatan masyarakat
LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING
AKADEIK PRATIKUM KESEHATAN
MASYARAKAT (PKM) DI DINAS KESEHATAN
KOTA PEKANBARU TAHUN AKADEMIK
2021/2022

Nama Mahasiswa : 1. Deri Winarto 20012014


Judul Laporan PKM : Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Ruangan
Laboratorium di Puskesmas Koto Rajo Tahun 2022.
Tempat PKM : Puskesmas Koto Rajo
Pembimbing Lapangan : Ns. Frimadona. S.
Kep

No Hari/Tanggal Topik Diskusi Tanda Tangan


Pembimbing
Lapangan
1 Konsultasi Masalah

2 Konsultasi Judul

3 Diskusi Mengenai Penarapan K3 pada


Laboratorium

4 Diskusi Mengenai isi laporan PKM di


Puskesmas Koto Rajo

Mengetahui
Ketua PKM

(M.Dedi Widodo, SKM,


M.Kes) NIDN: 1005128901
LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING
AKADEIK PRATIKUM KESEHATAN
MASYARAKAT (PKM) DI DINAS KESEHATAN
KOTA PEKANBARU TAHUN AKADEMIK
2021/2022

Nama Mahasiswa : 1. Deri Winarto 20012014

Judul Laporan PKM : Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Ruangan
Laboratorium di Puskesmas Koto Rajo Tahun 2022.
Tempat PKM : Puskesmas Koto Rajo
Pembimbing Lapangan : Ns. Frimadona. S.
Kep

No Hari/Tanggal Topik Diskusi Tanda Tangan


Pembimbing
Akademik
1 Konsultasi Masalah

2 Konsultasi Judul

3 Konsultasi Bab I,II,III,IV,V,VI

4 Perbaiki

5 Acc Laporan

Mengetahui
Ketua PKM

(M.Dedi Widodo, SKM,


M.Kes) NIDN: 1005128901
JADWAL KEGIATAN PKM MAHASISWA UNIVERSITAS HANG
TUAH PEKANBARU DI DINAS KESEHATAN KOTA PEKANBARU
PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

No Hari/Tanggal Kegiatan yang dilakukan Catatan


Pembimbing
Lapangan
21 Maret 2022 Serah terima mahasiswa PKM
22 Maret 2022 Perbaikan pipa slang air

Minggu 23 Maret 2022 Pengisian laporan BOK


I
24 Maret 2022 Pembentukan tim k3 ulang
25 Maret 2022 Melihat ulang SOP k3
26 Maret 2022 Gotong royong
28 Maret 2022 Berdiskusi tentang SOP K3

Minggu 29Maret 2022 Menjemput pasien sakit


II
30 Maret 2022 Pengecekan setiap ruangan

31 Maret 2022 Pengecekan setiap ruangan pada


puskesmas
01 April 2022 Membantu program vaksin

02 April 2022 Melakukan gotong royong

04 April 2022 Membantu membawa pasien meninggal

05 April 2022 Melakukan pengecekan pada limbah B3

Minggu 06 April 2022 Melakukan pengecekan di limbah


III
07 April 2022 Melakukan pengecekan labor dan
ditemukan masalah
08 April 2022 Melakukan pengecekan ulang SOP
laboratorium
11 April 2022 Diskusi 3 prioritas masalah di
puskesmas koto rajo
Minggu 12 April 2022 Diskusi penentuan prioritas masalah
IV yang akan di angkat
13 April 2022 Pengumpulan data sekunder
14 April 2022 Berdiskusi tentang SOP K3 dilabor

15 April 2022 Melakukan pengcekan pada luar


ruangan labor
18 April 2022 Pembuatan media intervensi
Minggu 19 April 2022 Penyusunan dan penyelesaian laporan
V
20 April 2022 Persiapan penutupan pratikum
kesehatan masyarakat
21 April 2022 Penutupan kegiatan pratikum kesehatan
masyarakat
DOKUMENTASI
Melakukan Pengecekan terhadap SOP K3 di Puskesmas Koto Rajo
Pengecekan Ruangan Laboratorium di Puskesmas Koto Rajo
Penyerahan Cendra Mata dari kelompok 43 PKM Kepada Kepala Puskesmas Koto Rajo
PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA RUANGAN
LABORATORIUM DI PUSKESMAS KOTO RAJO TAHUN 2022

*, Deri Winarto*
1
Dosen Pembimbing Akademik, 2Pembimbing Lapangan PKM Universitas Hang Tuah
Pekanbaru,
3
Mahasiswa Program Studi (S1) Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Hang Tuah
Pekanbaru

ABSTRAK

Latar Belakang : kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja
serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia. Kecelakan kerja adalah
kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja.
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah
manusia serta hasil karya dan
budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya . Tujuan :
menginplementasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan menyesuaikan teori yang ada dengan
pelaksanaan dilapangan khususnya yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja terutama dalam
menjaga dan dan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja. Metode : Pengumpulan data kualitatif
dilakukan dengan cara observasi, wawancara medalam. Untuk menetapkan prioritas masalah dengan diskusi
dan kesepakatan bersama. Hasil : tidak adanya tenaga K3, Kurangnya alokasi dana, tidak adanya APAR di
laboratorium, kurangnya pelaksanaan identifikasi, penilaian dan pengendalian risiko, adanya atap bocor.
Simpulan : Upaya penerapan K3 tidak berjalan dengan lancar terutama pada ruangan laboratorium, masih ada
kekurangan pada laboratorium dan fasilitas yang kurang memadai. Saran : Diharapkan Puskesmas Koto Rajo
lebih mengkoordinasi tim K3 yang ada pada puskesmas, dan menerapkan K3 sesuai peraturan perundang-
undangan.

Kata Kunci : Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Laboratorium


ABSTRAK

Background: an accident is an unwanted or unintentional incident or event that suddenly causes losses, both
property and human life. A work accident is an accident that occurs in an employment relationship or is doing
work in a workplace. Work safety is to ensure the condition, integrity and perfection, both physically and
spiritually of humans and the results of their work and culture are aimed at the welfare of society in general
and humans in particular. Objective: to implement the knowledge gained during lectures and adapt existing
theories to the implementation in the field, especially those related to Occupational Safety and Health,
especially in maintaining and improving occupational safety and health. Methods: Collecting qualitative data
is done by means of observation, in-depth interviews. To set priority issues by discussion and mutual
agreement. Results: absence of K3 personnel, lack of allocation of funds, absence of fire extinguishers in the
laboratory, lack of implementation of risk identification, assessment and control, leaky roof. Conclusion:
Efforts to implement K3 do not run smoothly, especially in the laboratory room, there are still shortcomings in
the laboratory and inadequate facilities. Suggestion: It is hoped that the Koto Rajo Health Center will
coordinate the K3 team at the puskesmas, and apply K3 according to the legislation.

Keywords: Occupational Health and Safety,


laboratories
PENDAHULUAN Pengertian dari Keselamatan dan Kesehatan
Praktikum Kesehatan Masyarakat (PKM) Kerja atau yang biasa disebut dengan K3 itu bisa
adalah kegiatan intrakurikuler terstruktur yang terbagi menjadi 3 versi, ada menurut filosofi, ada
merupakan wahana bagi mahasiswa untuk yang menurut keilmuan dan ada juga yang menurut
mempelajari sistem kesehatan di bidang pelayanan OHSAS
kesehatan yang dalam proses pelaksanaanya
bekerja dengan suatu instansi yang sesuai dengan
1) Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
menurut Filosofi.
bidang ilmunya. PKM ini pada dasarnya
merupakan kegiatan belajar di institusi yang K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja
melibatkan mahasiswa secara aktifdi dalam merupakan suatu pemikiran untuk menjamin
prosesnya. Kegiatan ini dirancang untuk keutuhan atau kesehatan bagi jasmani maupun
memberikan pengalaman praktis kepada rohani para tenaga kerja dan semua orang atau
mahasiswa, sehingga nantinya mampu warga di setiap Negara khususnya Indonesia.
mendeskripsikan suatu kegiatan berdasarkan 2) Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
tujuan, komponen- komponen kegiatan dan proses menurut Ilmuan.
kegiatan. Selanjutnya diharapkan mahasiswa dapat
menemukan masalah yang dihadapi dari kegiatan, 3) K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja
menganalisis serta memberikan saran merupakan semua yang ada pada ilmu dan
pemecahannya. Pengalaman yang diperoleh dari penerapannya untuk mencegah terjadinya suatu
PKM ini diharapkan dapat menambah kejadian seperti kecelakaan, penyakit yang terjadi
pengetahuan, keterampilan serta menumbuhkan akibat kejadian di tempat kerja, kebakaran,
sikap responsif dan antisipatif mahasiswa dalam pencemaran lingkungan dan lain sebagainya yang
memecahkan berbagai masalah kesehatan menyangkut kejadian di tempat kerja.
masyarakat. 4) Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Melalui PKM di harapkan terbentuk menurut OHSAS 18001:2007
kemitraan antara program studi kesehatan K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja
masyarakat dengan institusi kesehatan dan merupakan sebuah kondisi dan faktor yang
perusahaan sehingga akan tercipta suatu dialog berdampak pada keselamatan dan kesehatan para
antara pendekatan akademik dengan pendekatan ketenagakerjaan maupun orang lain yang
operasional. Proses diaolog ini diyakini akan menyangkut atau yang berada di sekitar
melahirkan pemahaman yang lebih utuh dan lingkungan pekerjaan tersebut.
akhirnyapengetahuan serta keterampilan yang HASIL
relevan dengan isu-isuperkembangan kesehatan Di wilayah kerja Puskesmas Koto Rajo di temukan
masyarakat dapat dicapai. masalah pada ruangan laboratorium yang ada di
Program studi Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Koto Rajo tidak tersedianya Alat
STIKes Hang Tuah Pekanbaru mempunyai tujuh Pemadam Api Ringan (APAR) druangan
peminatan, satu diantaranya adalah peminatan laboratorium masih kurangnya APD, dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Keselamatan ditemukan ada atap yang bocor sehingga ketika
dan Kesehatan Kerja adalah suatu usaha untuk hujan bisa menghambat tenaga kesehatan dalam
menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman melakukan pemeriksaan dan membuat lantai
bebas dari kecelakaan adalah suatu kejadian atau menjadi licin. Berdasarkan identifikasi
peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak masalahtersebut maka yang menjadi prioritas
disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan masalah dari permasalahan diatas adalah penerapan
kerugian, baik harta maupun jiwa manusia. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada ruangan
Kecelakan kerja adalah kecelakaan yang terjadi laboratorium.
dalam hubungan kerja atau sedang melakukan Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti
pekerjaan disuatu tempat kerja. Keselamatan kerja tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang
adalah menjamin keadaan, keutuhan dan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah Ruangan Laboratorium di Puskesmas Koto Rajo
manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju Tahun.
pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan Penentuan prioritas masalah kesehatan
manusia pada khususnya. adalah suatu proses yang dilakukan oleh
Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja sekelompok orang dengan menggunakan metode
menurut WHO ialah sebuah upaya untuk tertentu untuk menentukan urutan masalah dari
memelihara dann juga meningkatkan kesehatan yang paling penting sampai yang kurang penting.
fisik tubuh kita menignkatkan kesehatan mental Maka dapat diidentifikasikan permasalahan yang
pekerja dan juga meningkatkan kesehatan sosial terjadi di Puskesmas Koto Rajo khususnya pada
pada setiap para pekerja yang ada. Dengan adanya ruangan laboratorium yaitu:
K3, maka derajat semua pekerja harus ditingkatkan
setinggi mungkin dan ini berlaku untuk semua a. Adanya kebocoran atap pada ruangan Laboratorium
jenis dari suatu pekerjaan. Perusahaan harus sehingga menyulitkan petugas dalam melakukan
melakukan tindakan untuk pencegahan pada saat pekerjaan dan menyebabkan lantai menjadi licin
terjadi gangguan kesehatan yang terjadi pada b. Tidak tersedianya Alat Pemadam Api Ringan
pekerja yang disebabkan oleh pekerjaan yang ia (APAR) di ruangan Laboratorium
lakukan ditempat kerja yang sedang ia kerjakan.
c. Tidak adanya Tenaga medis dengan latar belakang penyakit akibat kerja (PAK).
K3 di Puskesmas Koto Rajo
Cara menentukan prioritas masalah pada 3 b. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
prioritas masalah yang diangkat di Puskesmas Koto Laboratorium
Rajo yaitu dengan menggunakan metode
Brainstroming (Tukar Pendapat) lewat pendapat Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
beberapa pegawai puskesmas telah sepakat Laboratorium adalah semua upaya untuk
menentukan prioritas masalah adalah Penerapan menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di ruangan laboratorium dari risiko-risiko yang ada di
Laboratorium di Puskesmas Koto Rajo Tahun 2022. laboratorium. Keselamatan dan kesehatan kerja
H. Kontribusi Peserta PKM laboratorium sangat penting untuk dipahami
mengingat banyaknya laboratorium yang
Kelompok PKM di Puskesmas Koto Rajo digunakan baik itu di pabrik ataupun di Lembaga
telah melakukan kegiatanantara lain: Pendidikan dan penelitian.
a. Ikut serta dalam melakukan goro di Puskesmas Koto
Rajo Dalam peraturan menteri kesehatan republik
indonesia nomor 37tahun 2012. Setiap
b. Membantu penginputan data Bantuan Operasional kegiatan yang dilakukan di laboratorium
Kesehatan yang ada diPuskesmas Koto Rajo puskesmas dapat menimbulkan bahaya terhadap
petugas yang berada di dalam laboratorium
c. Membantu perancangan ulang pembentukan maupun lingkungan sekitarnya.
tim K3 di PuskesmasKoto Rajo Untuk mengurangi dan mencegah bahaya yang
d. Berkontribusi di bagian tim K3 di Puskesmas Koto terjadi, setiap petugas laboratorium harus
Rajo mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas
laboratorium harus melaksanakan tugas sesuai
e. Berkontribusi di bagian ruangan Promkes dengan ketentuan yangberlaku. Kegiatan tersebut
Puskesmas Koto Rajo merupakan upaya kesehatan dan keselamatan
f. Berkontribusi di bagian perancangan tempat kerja laboratorium.
pembuangan limbah diPuskesmas Koto Rajo
Beberapa hal yang perlu dperhatikan

a) Ditempat kerja dan lingkungan


I. Monitoring dan Evaluasi
- Desain tempat kerja yang menunjang K3
Monitoring dan Evaluasi dalam penerapan
K3 di ruangan laboratorium di puskesmas koto rajo - Ruang kerja yang dirancang khusus untuk
bertujuan untuk mengurangi kecelakaan kerja dan memudahkanproses kerja dilaboratorium
penyakit akibat kerja, Evaluasi dilakukan untuk - Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara
mengetahui apakah sudah berjalan dengan lancar kerja
kerangka acuan atau Standar Operasional Prosedur
program keselamatan dan kesehatan kerja pada - Pencahayaan cukup dan nyaman
ruangan laboratorium di Puskesmas Koto Rajo.
- Ventilasi cukup dan sesuai
PEMBAHASAN
Keselamatan dan Kesehatan Kerja - Prosedur kerja tersediadisetiap
ruangan dan mudahdijangkau jika diperlukan
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja - Dipasang tanda peringatan untuk daerah berbahaya
Dalam Undang-undang No. 1 tahun 1970 - Santilasi lingkungan
dinyatakan bahwa setiap tenaga kerja berhak
mendapat perlindungan atas keselamatan dalam - Semua ruangan harus bersih, kering dan higienis
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan
meningkatkan produksi serta - Sediakan tempat sampah yang sebelah
produktivitasnasional melalui pembinaan norma- dalamnya dilapisi dengan kantong plastik dan
norma perlindungan kerja yang bertujuan untuk diberi tanda khusus
mencegah dan mengendalikan timbulnya - Tata ruang laboratorium harus baik sehingga
penyakit akibat kerja baik fisik maupun psikis tidak dapat dimasuki/menjadi sarang serangga
serta diharapkan mampu memperoleh keserasian binatang pengerat
antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara - Sediakan tempat cuci tangan yang mengalir dan
dan proses kerjanya. Keselamatan dan Kesehatan
besihkansecara teratur
Kerja (K3) adalah usaha pencegahan yang dibuat
untuk pekerja atau buruh maupun pengusaha - Petugas laboratorium dilarang makan dan minum
sebagai pencegahan timbulnya kecelakaan kerja dalamlaboratorium
dan penyakit akibat hubungan kerja di dalam - Dilarang meletakkan hiasan dalam bentuk
lingkungan kerja dengan cara mengenali potesi apapun di dalamlaboratorium
yang akan menimbulkan kecelakaan kerjadan b) Proses kerja, bahan dan peralatan kerja
- Melaksanakan praktek laboratorium yang benar diperbolejkan berada diruang kerja laboratorium
setiap petugas laboratorium harus mengerti dan 4. Koridor, gang, lantai dan tangga
melaksanakan upaya pencegahan terhadap
bahaya yang mungkin terjadi dapat digunakan - Koridor, tangga dan gang harus bebas dari
setiap peralatan laboratorium dan peralatan halangan
kesehatan dan keselamatan kerja dengan benar,
serta mengetahui cara mengatasi apabila terjadi - Penerangan di koridor dan gang cukup
kecelakaan dilaboratorium
- Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan
- Lantai laboratorium harus bersih, kering dan tidak
licin
dan keselamatan kerja seperti : cuci tangan
dengan air mengalir dan alat pemadam
kebakaran.
- Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas - Tangga yang memiliki lebih dari 4 anak tangga
laboratorium, masker, sarung tangan, alas kaki dilengkapi denganpegangan tangan
tertutup) yang sesuai selama bekerja. - Permukaan anak tangga rata dan tidak licin.
- Jas laboratorium yang bersih harus dipakai terus
menerus selama bekerja dalam laboratorium dan
harus dilepaskan serta ditinggalkan di C. Pendekatan Konsep Program
laboratorium (hati-hati dengan jas laboratorium (POAC) Planning, Organizing,
yang berpotensi infeksi) Actuating,Controling.
- Untuk menghindari kecelakaan, rambut panjang 1. Perencanaan (Planning)
harus diikat ke belakang dengan rapi
- Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih, - Merancang ulang tim K3 dan menganalisis kinerja
kaca pecah, jarum atau benda tajam dan barang tim
sisa laboratorium harus ditempatkan di bak/peti
dalam laboratorium dan di beri keterangan.
- Membuat poster/leafleat untuk di laboratorium

- Meningkatkan kerjasama dalam menjaga ruangan


Laboratorium

c. Tata ruang dan fasilitas laboratorium 2. Pengorganisasian (Organizing)


3. Ruangan laboratorium
Organisasi di Puskesmas Koto Rajo perlu
- Seluruh ruangan dalam laboratorium haarus mudah membuat tim khusus untukruangan laboratorium
dibersihkan sesuai Standar Operasional Prosedur
3. Pelaksanaan (Actuating)
- Pertemuan antara dua dinding dibuay melengkung
- Mengecek kembali setiap sudut ruangan
- Permukaan meja kerja harus tidak tembus air, laboratorium sesuai dengan SOP yang telah di
juga tahan asam, alkali, larutan organik dan rencanakan
panas yang sedang. Tepi meja dibuat - Mengidentifikasi risiko yang ada di laboratorium
melengkung
- Ada jarak antara meja kerja, lemari dan alat - Melakukan penilaian risiko dan pengendalian risiko
sehungga mudah dibersihkan
- Ada dinding pemisah antara ruangan pasien dan 4. Pemantauan (Controling)
laboratorium Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan, perlu
- Tersedianya wastafel dengan air mengalir dalam
dilakukan pemantauan secara terus menerus agar
setiap ruangan laboratorium dekat pintu keluar
dapat meningkatkan suatu pengendalian dan
- Pintu laboratorium sebaiknya dilengkapi dengan program. Pelaporan dari Puskesmas ke Dinas
label KELUAR, alat penutup perlu otomatis dan Kesehatan Kabupaten/Kota dilakukan scara
diberi label BAHAYA INFEKSI mingguan dan bulanan. Umpan balik pelaporan
(BIOHAZARD) perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan
- Darah ruang laboratorium yang lengkap memelihara kesinambungan pelaporan,
(termasuk letak telepon, alat pemadam kelengkapan dan ketepatan waktu pelaporan serta
kebakaran, pintu keluar darurat) diagntungkan di analisis terhadap laporan.
beberapa tempat yang mudah terlihat KESIMPULAN
- Tempat sampah kertas, sarung tangan
karet/plastik, dan tabung plastik harus dipisahkan Berdasarkan hasil praktikum yang dilaksanakan
dari tempat sampah gelas/kaca/botol. di Puskesmas Umbansari Koto Rajo dapat
disimpulkan sebagai berikut:
- Tersedia ruang ganti pakaian, ruang
makan/minum dan kamar kecil 1. Hasil identifikasi masalah ditemukannya
beberapa permasalahan pada ruangan
- Tanaman hias dan hewan piaraan tidak
laboratorium Puskesmas Koto Rajo Kuantan
Hilir Seberang
2. Prioritas masalah yang diangkat yaitu tidak
tersedianya APAR dan kurangnya APD, dan
masih ditemukan atap yang bocor sehingga
menyulitkan petugas dalam melaksanakan tugas
3. Analisa penyebab masalah ditinjau dari
beberapa aspek yaitu : Planning, Organizing,
Actuating dan Controling.
4. Alternatif pemecahan masalah tentang masalah
yang ada pada ruanganlaboratorium ditinjau
dari aspek Planning, Organizing, Actuating dan
Controling.
5. Intervensi dan evaluasi tentang keselamatan dan
kesehatan kerja pada ruangan laboratorium
terkait kebijakan kepala Puskesmas dan Dinas
Kesehatan Kota Pekanbaru.

C. Saran

1. Bagi Puskesmas Koto Rajo Kecematan


Kuantan Hilir Seberang

a. Dapat menjadi bahan masukan dan informasi


untuk perencanaan keselamatan dan kesehatan
kerja pada ruangan laboratorium
b. Meningkatkan fasilitas yang ada di ruangan
laboratorium dengan pendekatan Planning,
Organizing, Actuating dan Controling, dan
kemajuan di semua program puskesmas
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
tenaga pelaksana program keselamatan dan
Kesehatan Kerja dengan mengadakan
pertemuan untuk membahas suatu hal yang
harus diperbaiki.

d. Meningkatkan peran serta tenaga pelaksana


dalam melaksanakan program K3 dengan baik
dan mengikuti Peraturan Perundang- undangan
yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Praktikum Kesehatan Masyarakat
(PKM) Universitas Hang TuahPekanbaru 2022.
Buku Pendoman Praktik Labrotarium kesehatan
yang benar, 2008. Departemen kesehatan republik
indonesia, jakarta
Siswantoro, Hadjar,dkk. Pengembangan Indeks
Mutu Pelayanan KesehatanPuskesmas.
Permenkes No. 44 Tahun 2016 Tentang Manajemen
Puskesmas.
Profil Puskesmas Koto Rajo Kec.Kuantan Hilir
Seberang Kota Tahun 2022. Kemenkes RI (2014).
Profil Kesehatan Indonesia 2014.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2013, Cara penyelenggaraan
laboratorium klinik yang baik
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 37 Tahun 2012, penyelenggaraan
laboratorium pusat kesehatan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai