Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

OPTIMALISASI PENGAWASAN PEMBERIAN CAIRAN


INFUS PADA PASIEN DI BANGSAL ASTER
RSUD MAJENANG

DISUSUN OLEH:

Nama : Ridwan Kustanto Prakoso,A.Md.Kep

NIP : 199004162019021006

Gol/Angkatan : II/IV

No. Presensi : 26

Jabatan : Perawat Terampil

Unit Kerja : RSUD Majenang

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
2019

i
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Judul : OPTIMALISASI PENGAWASAN PEMBERIAN CAIRAN


INFUS PADA PASIEN DI BANGSAL ASTER RSUD
MAJENANG
Nama : Ridwan Kustanto Prakoso,A.Md.Kep
NIP : 199004162019021006
Angkatan : 4
No. Presensi : 26

Disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Jumat
Tanggal : 3 Mei 2019
Tempat : Aula Diklat Praja Kabupaten Cilacap

Cilacap, 3 Mei 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Ridwan Kustanto Prakoso,A.Md.Kep


NIP. 199004162019021006

Menyetujui,
Coach, Mentor,

Diyah Mubarokah A.,S.Pi.,M.Pi H.Son Haji,S.Kep.,Ns


Widyaiswara Ahli Muda Pembina
NIP.196901091997032002 NIP.196311051985011001

ii
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Judul : OPTIMALISASI PENGAWASAN PEMBERIAN CAIRAN


INFUS PADA PASIEN DI BANGSAL ASTER RSUD
MAJENANG
Nama : Ridwan Kustanto Prakoso,A.Md.Kep
NIP : 199004162019021006
Angkatan : 4
No. Presensi : 26

Disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Jumat
Tanggal : 3 Mei 2019
Tempat : Aula Diklat Praja Kabupaten Cilacap

Mengesahkan,
Coach, Mentor,

Diyah Mubarokah A.,S.Pi.,M.Pi H.Son Haji,S.Kep.,Ns


Widyaiswara Ahli Muda Pembina
NIP.196901091997032002 NIP.196311051985011001

Narasumber,

Drs.Joeliono
Widyaiswara

iii
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan nikmat dan
karunianya semata, sehingga penulis dapat mengikuti Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II dan menyelesaikan
laporan aktualisasi.

Laporan aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi panduan awal


bagi penulis dalam melaksanakan kegiatan yang telah dirancang dan
menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dan peran kedudukan PNS dalam
NKRI di Bangsal Aster RSUD Majenang. Penyusunan laporan aktualisasi
ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si. selaku kepala BPSDMD Provinsi


Jawa Tengah
2. Ibu drg. Hj. Dewi Marhenny,MM selaku Direktur RSUD Majenang.
3. Bapak H. Son Haji, S.Kep.,Ns selaku Kepala Bidang Keperawatan
RSUD Majenang dan mentor di lapangan yang telah memberikan
kami banyak arahan dan menfasilitasi penulis dalam penyusunan
laporan aktualiasi selama Pelatihan Dasar CPNS.
4. Ibu Diyah Mubarokah A.,S.Pi.,M.Pi selaku coach yang dengan
sabar dan penuh perhatian dalam memberikan arahan dan
bimbingan dalam menyusun laporan aktualisasi ini.
5. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmu tentang
implementasi dan internalisasi nilai-nilai ANEKA serta peran dan
kedudukan PNS.
6. Bapak Pamong yang senantiasa menjaga dan membimbing kami
selama ada diasrama.
7. Rekan-rekan teman sejawat Bangsal Aster RSUD Majenang.
8. Rekan-rekan golongan II dan III angkatan 4 yang telah berjuang
bersama-sama dengan penulis selama 21 hari, semoga kita
menjadi PNS yang dapat menjadi pelopor pembangun bangsa.

iv
9. Istri dan anak tercinta yang telah mensupport penulis dari depan
ataupun belakang, kalianlah semangat penulis.
10. Orang tua dan mertua yang telah mendukung penulis dengan
ikhlas.

Penulis menyadari di dalam laporan aktualiasi ini banyak


kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
selalu penulis terima guna perbaikan yang kontinyu bagi penulis dalam
pelaksanaan pelatihan dasar ini, maupun bagi masa depan penulis.

Cilacap, 3 Mei 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER.................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... iii

PRAKATA.................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................... vi

DAFTAR TABEL ......................................................................... viii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................... 1

B. Identifikasi Isu............................................................ 4

C. Tujuan........................................................................ 11

D. Manfaat ..................................................................... 11

BAB II. TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi....................................................... 12

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat.................................. 22

C. Role Model.............................................................. 24

BAB III. RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi.................. 25

B. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan................. 36

BAB IV. HASIL KEGIATAN AKTUASLIASI – HABITUASI

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi-Habituasi Nilai-Nilai

Dasar ANEKA.......................................................... 37

B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai

vi
ANEKA..................................................................... 47

C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala.......... 50

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................. 51

B. Rekomendasi........................................................... 52

C. Rencana Aksi........................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 54

LAMPIRAN BIODATA ..................................................................... 55

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indikator APKL............................................................ 7

Tabel 1.2 Analisis APKL ........................................................... 7

Tabel 1.3 Parameter USG......................................................... 9

Tabel 1.4 Analisis USG............................................................. 9

Tabel 2.1 Jumlah SDM RSUD Majenang.................................. 18

Tabel 2.2 Data Jumlah Tempat Tidur per Ruangan................. 21

Tabel 3.1 Kegiatan dengan Keterkaitan ANEKA........................ 28

Tabel 3.2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi................................ 36

Tabel 4.1 Kegiatan dengan Keterkaiatan ANEKA..................... 38

Tabel 4.2 Matriks Rekapitulasi.................................................. 47

Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala.......... 50

Tabel 5.1 Rencana Aksi Kegiatan pada Aktualisasi................ 53

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu peranan cairan tubuh adalah mengatur suhu tubuh


sekaligus sebagai alat transportasi untuk mengedarkan oksigen dan
nutrisi ke seluruh tubuh. Jika tubuh mengalami kekurangan cairan
atau dehidrasi, bisa berakibat terhambatnya seluruh kerja organ
dalam tubuh manusia.

Cairan tubuh manusia terdiri dari air dan ion, sehingga saat
kehilangan cairan tubuh, bukan hanya air yang hilang tapi juga ion.
Ion memiliki peranan penting dalam mencegah kelelahan pada otot.
Salah satu penyebab kelelahan otot adalah terhambatnya glikolisis
atau pemecahan glikogen menjadi tenaga. Seharusnya asam laktat
dapat digunakan sebagai cadangan tenaga, namun karena tubuh
kurang cairan, proses perubahan itu menjadi terganggu. Sehingga
timbul gejala tubuh lemas dan kelelahan.

Fungsi cairan infus umumnya diberikan kepada seseorang yang


mengalami kekurangan elektrolit dalam tubuh. Beberapa pasien
membutuhkan asupan tambahan melalui pembuluh darah vena untuk
mempercepat proses asupan tambahan ke dalam tubuh. Asupan
tambahan tersebut didapatkan melalui manfaat air infus yang
dipasang pada tubuh pasien. Meskipun cairan infus pada umumnya
digunakan sebagai terapi kesembuhan pasien, namun pada beberapa
kasus fungsi cairan infus juga dapat digunakan untuk menjaga daya
tahan tubuh. Berbagai macam cairan infus digunakan sesuai dengan
kebutuhan pasien, termasuk manfaat cairan infus untuk wajah. Cairan
infus dimasukkan ke dalam tubuh melalui pembuluh darah vena

1
dengan menggunakan jarum. Perlu diingat bahwa pemberian cairan
infus harus berdasarkan pemeriksaan dari dokter.

Salah satu tugas inti dari seorang perawat adalah memenuhi


kebutuhan cairan dan elektrolit, ini sesuai dengan SKKNI profesi
perawat. Kebutuhan cairan dan elektrolit masuk dalam kebutuhan
dasar manusia (kebutuhan fisiologis) yang harus segera ditangani
oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan). Kekurangan volume
cairan atau elektrolit akan berakibat buruk bagi sistem homeostasis
tubuh.

Untuk bertahan hidup, seseorang harus menjaga volume dan


komposisi cairan tubuh, baik ekstraseluler (CES) maupun cairan
Intraseluler (CIS). Keseimbangan cairan dan elektrolit amatlah
penting, jika ini terganggu dan tidak segera ditolong dapat
menimbulkan kematian. Contoh kasus yang dapat membuat
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah pada penyakit
diare, peritnitis, ileus obstruktif, terbakar/luka bakar, atau perdarahan
yang banyak.

Presentasi cairan dalam tubuh adalah 60% dari total berat badan
laki-laki dewasa. Presentasi cairan tubuh bervariasi antara individu
sesuai dengan jenis kelamin dan umur individu tersebut. Pada wanita
dewasa presentasi cairan 50% dari total berat badan, sementara pada
bayi dan anak-anak presentasi cairan relatif lebih besar dibandingkan
dengan orang dewasa. Dalam pengaturan kebutuhan cairan dan
elektrolit dalam tubuh diatur oleh beberapa organ yakni ginjal, kulit,
paru-paru dan gastrointestinal.

Peran perawat dalam memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit


pada pasien amatlah penting dan perawat harus memiliki
pengetahuan terkait rumus kebutuhan cairan dan elektrolit dan rumus
tetesan infus sehingga kebutuhan cairan diberikan sesuai.
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit diberikan oleh perawat
harus sesuai dengan indikasi medis, dimana peran kolaboratif perawat

2
sangat penting dalam penentuan jenis cairan dan jumlah kebutuhan
cairan. Untuk itu perawat harus mengetahui jumlah kebutuhan cairan
yang dibutuhkan oleh pasien yang didapat berdasarkan
penilaian/pengkajian oleh perawat.

Sebagai seorang perawat sekaligus PNS memiliki peranan yang


menentukan dalam mengelola kekayaan alam yang berlimpah,
potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan
demokrasi yang relatif stabil untuk dapat mewujudkan visi negara
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Tahun 1945. Untuk memainkan peran tersebut, diperlukan sosok PNS
yang profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi standart
kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas
jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok
PNS yang profesional maka perlu dilaksanakan pembinaan melalui
jalur pelatihan. Selama ini pelatihan pembentukan Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) dilakukan melalui Pendidikan dan Pelatihan
Dasar (Diklat Latsar).

Untuk membentuk PNS profesional, dibutuhkan pembaharuan


atas pola penyelenggaraan diklat yang ada saat ini dan yang didukung
oleh semua pihak. Praktik penyelenggaraan Diklat Prajabatan dengan
pola pembelajaran klasikal yang didominasi dengan metode ceramah,
menunjukkan bahwa tidak mudah untuk membentuk nilai-nilai dasar
profesi PNS, terutama proses internalisasi pada diri masing-masing
peserta.

Berkaitan dengan pembentukan PNS yang profesional, penulis


sebagai perawat terampil di Bangsal Melati RSUD Majenang
mengidentifikasi kekurangan- kekurangan yang perlu mendapat
perhatian serius guna mencapai tujuan untuk membentuk PNS yang
profesional dan dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi.
Melalui kegiatan aktualisasi yang menerapkan konsep nilai dasar
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti

3
korupsi (ANEKA) maka penulis berharap dapat memberikan kontribusi
melalui kegiatan yang bersifat solutif dan inovatif sehingga nantinya
bisa menjadi ASN yang profesional sebagai perawat di RSUD
Majenang. Selama bekerja, penulis menemukan beberapa
permasalahan, salah satunya belum optimalnya pengawasan
pemberian cairan infus pada pasien di Bangsal Aster RSUD
Majenang.

B. Identifikasi Isu

Isu adalah masalah yang belum ditemukan solusi


penyelesaiannya. Isu lebih menggambarkan tentang adanya
kesenjangan antara praktik nyata dengan apa yang diharapkan
stakeholder. Jadi dapat kita simpulkan bahwa isu adalah sebagai
suatu konsekuensi atas beberapa tindakan yang dilakukan oleh satu
atau beberapa pihak yang dapat menghasilkan negosiasi dan
penyesuaian sektor swasta, kasus pengadilan sipil atau kriminal atau
dapat menjadi masalah kebijakan publik melalui tindakan legislatif
atau perundangan menurut Hainsworth & Meng.

Isu merepresentasikan suatu kesenjangan antara praktik


korporat dengan harapan-harapan para stakeholder. Berdasarkan
definisi yang telah disebutkan di atas, isu adalah suatu hal yang terjadi
baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani
secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan
berlanjut pada tahap krisis.

Deskripsi isu bertujuan untuk menjelaskan masalah-masalah


yang terjadi, sehingga masalah-masalah tersebut dapat diuji melalui
media yang telah tersedia untuk menentukan isu utama atau core
issue, sehingga mampu menentukan kegiatan-kegiatan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan isu tersebut. Isu tersebut juga telah
direlevansi dengan nilai-nilai dasar PNS dan juga Pelayanan Publik,
Manajemen ASN dan Whole of Government, sehingga isu-isu tersebut
layak untuk dijadikan isu utama

4
1. Isu-isu yang Ada di Bangsal Melati RSUD Majenang

Berdasarkan studi lapangan, penulis menemukan beberapa


isu di Bangsal Aster RSUD Majenang yang bisa penulis angkat,
yaitu:

a. Belum optimalnya pengaplikasian five moment hand hygiene


pada petugas kesehatan di bangsal Aster RSUD Majenang
Saat ini infeksi di Rumah Sakit lebih banyak terjadi
karena infeksi nosokomial yang disebabkan karena belum
optimalnya pengaplikasian five moment pada hand hygiene
yang dilakukan oleh petugas Rumah Sakit baik petugas medis
ataupun penunjang medis.
b. Belum optimalnya penerapan 5S (Salam, Senyum, Sapa,
Sopan dan Santun) pada petugas kesehatan di bangsal Aster
RSUD Majenang
Dibeberapa sektor instalasi terutama bangsal Melati
masih ditemukan petugas Rumah Sakit yang belum
menerapkan 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan & Santun)
secara optimal. Apalagi petugas kesehatan yang sehari-
harinya mereka bersosilisasi dengan pasien harus
menerapkan 5S agar si pasien bisa merasa nyaman dan bisa
cepat sembuh.
c. Belum optimalnya pembagian obat sesuai waktu pemberian
oleh petugas di bangsal Aster RSUD Majenang
Pemberian obat tepat dan efektif adalah salah syarat
untuk bisa menunjang kesembuhan pasien yang sakit. Tetapi
kadang syarat tersebut belum bisa diaplikasikan secara
optimal. Hal itulah yang menyebabkan penulis mengangkat isu
tersebut karena berhubungan dengan Pelayanan Publik yang
ada di bangsal tersebut.

5
d. Belum optimalnya tingkat kebersihan kamar mandi bangsal di
bangsal Aster RSUD Majenang
Kamar mandi bersih dan wangi adalah salah satu syarat
yang bisa membuat orang lain bisa nyaman disuatu tempat. Di
Rumah Sakit Majenang pun berlaku hal tersebut. Kadang dari
pihak kebersihan Rumah Sakit kurang teliti dalam
membersihkan, sehingga bisa menimbulkan komplain oleh
keluarga pasien.
e. Belum optimalnya pengawasan pemberian cairan infus pada
pasien di bangsal Aster RSUD Majenang
Cairan infus digunakan untuk mengganti cairan yang
hilang karena dehidrasi ataupun terjadinya kehilangan cairan
secara aktif yang disebabkan muntah, diare dan sebagainya.
Tetapi kelebihan cairan pun bisa menimbulkan masalah
serius, dari sesak nafas sampai kematian. Oleh karena
pengawasan terhadap pemberian cairan infus juga harus
diperhatikan.

2. Analisis Isu Terpilih


Setelah didiskripsikan pada bagian sebelumnya, maka isu
perlu dipilah sesuai dengan tugas dan jabatan. Diperlukan analisis
lanjutan dari isu terpilih untuk menentukan isu utama. Analisis ini
dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Disamping itu
semua isu tidak bisa digolongkan menjadi isu aktual, oleh karena
perlu dilakukan analisis kriteria isu. Alat analisis kriteria isu dengan
menggunakan alat analisis APKL (Aktual, Problematika,
Kekhalayakan, Layak), sedangkan menentukan kualitas isu
dengan menggunakan alat analisis USG (Urgency, Seriousness,
Growth).

6
a. APKL
Analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan
Layak) digunakan untuk menentukan kelayakan suatu isu
dengan indikator sebagai berikut (Modul Pendidikan dan
Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV, 2008).

Tabel 1.1 Indikator APKL


No Indikator Keterangan
1 2 3
1 Aktual (A) Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian,
sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat,
atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu
dekat. jadi bukan isu yang sudah lepas dari
perhatian masyarakat atau isu yang sudah basi.
2 Problematik (P) Isu yang menyimpang dari harapan standar,
ketentutan yang menimbulkan kegelisahan yang
perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.
3 Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak, masyarakat pelanggan pada
umumnya, dan bukan hanya untuk kepentingan
seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu
saja.
4 Layak (L) Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan
dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
wewenang, dan tanggung jawab.

Berikut beberapa isu yang ada pada Bangsal Melati


RSUD Majenang, yang akan ditentukan kelayakannya
menggunakan metode APKL, untuk lebih jelasnya lihat tabel
dibawah ini :

Tabel 1.2 Analisis APKL

No Kriteria Data dan Sumber


Identifikasi Isu Keterangan
A P K L Data

1. Belum optimalnya + + + + Memenuhi Masih ada petugas


pengaplikasian five syarat kesehatan yang
moment hand belum menerapkan
hygiene pada five moment hand
petugas kesehatan hygiene dibangsal
di bangsal Aster
RSUD Majenang

7
2 Belum optimalnya + - + + Tidak Masih adanya
penerapan 5S memenuhi pelayanan yang
(Salam, Senyum, syarat belum menerapkan
Sapa, Sopan dan 5S dibangsal
Santun) pada
petugas kesehatan
di bangsal Aster
RSUD Majenang

3 Belum optimalnya + + + - Tidak Pemberian obat


pembagian obat memenuhi kadang melebihi
sesuai waktu syarat waktu pemberian
pemberian oleh obat
petugas di bangsal
Aster RSUD
Majenang

4 Belum optimalnya + + + + Memenuhi Masih adanya


tingkat kebersihan syarat komplain dari
bangsal di bangsal keluarga pasien
Aster RSUD tentang kebersihan
Majenang
5 Belum optimalnya + + + + Memenuhi Masih adanya
pengawasan syarat kasus keblongan
pemberian cairan cairan infus
infus pada pasien
di bangsal Aster
RSUD Majenang

8
b. USG
Analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth) adalah
analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan
ditindak lanjuti. Adapun indikator analisis USG adalah sebagai
berikut :
Tabel 1.3 Parameter USG

No Komponen Keterangan
1 2 3
1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan
demgan waktu yang tersedia serta seberapa keras
tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu
2 Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan
pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut
atau akibat yang ditimbulkan masalah-masalah lain kalu
masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain)
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab
isu akan semakin memburuk jika dibiarkan

Untuk sistem skor penulis menggunakan angka numerik


1 sampai 5 disetiap item USG. Hasil dari penetapan isu
menggunakan APKL selanjutnya akan diperingkatkan untuk
segera ditindaklanjuti (diselesaikan) maka penulis
menggunakan analisis USG yang dijelaskan pada tabel
berikut :

Tabel 1.4 Analisis USG


Parameter (1-5) Total
No Isu
Urgency Seriousness Growth skor

1 Belum optimalnya 5 4 4 13
pengaplikasian five
moment hand hygiene
pada petugas kesehatan
di bangsal Aster RSUD
Majenang

9
2 Belum optimalnya tingkat 3 3 3 9
kebersihan bangsal di
bangsal Aster RSUD
Majenang

3 Belum optimalnya 5 5 5 15
pengawasan pemberian
cairan infus pada pasien
di bangsal Aster RSUD
Majenang

Isu yang terpilih:


“ Belum optimalnya pengawasan pemberian cairan infus pada
pasien dibangsal Aster RSUD Majenang “

c. Alasan pemilihan core issue terpilih


Penulis memang mengangkat lima isu yang ada
dibangsal Aster RSUD Majenang yang belum ada solusinya.
Namun dua isu yakni belum optimalnya penerapan 5S (Salam,
Senyum, Sapa, Sopan dan Santun) pada petugas kesehatan
di bangsal Aster RSUD Majenang dan belum optimalnya
pemberian obat sesuai jam pemberian di bangsal Aster RSUD
Majenang belum bisa penulis jabarkan karena menurut
penulis dua isu tersebut belum urgent untuk dicarikan
solusinya menurut penyaringan analisa APKL.
Adapun 3 issu lainnya yang disaring APKL selanjutnya
disaring lagi menggunakan USG, dan ditemukan satu core isu
yang menurut penulis isu tersebut urgent dan harus dicari
solusinya dengan cepat karena menyangkut pelayanan pada
publik agar tidak terjadi komplain dari keluarga pasien.

10
C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai pada laporan aktulisasi ini adalah :


1. Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasi
keterkaitan prinsip nilai dasar Aparatur Sipil Negara pada kegiatan
untuk melaksanakan optimalisasi pengawasan pemberian cairan
infus pada pasien di bangsal Aster RSUD Majenang.
2. Mampu memberikan manfaat kepada pasien, agar pasien merasa
aman dan nyaman terhadap pelayanan yang ada di bangsal Aster
RSUD Majenang khususnya pelayanan pemberian cairan infus.

D. Manfaat

Manfaat dari laporan aktualisasi ini yaitu :


1. Memahami cara pengidentifikasian, penyusunan, dan menetapkan
solusi alternatif dalam mengoptimalkan pelayanan pengawasan
pemberian cairan infus di bangsal Aster RSUD Majenang.
2. Mampu menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai
ANEKA di lingkungan bangsal.
3. Mampu bekerja dengan berprinsip pada Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan WoG pada setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan.
4. Mendukung dan mewujudkan visi dan misi RSUD Majenang.

11
BAB II

TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Majenang didirikan pada tahun
1960 dengan nama Rumah Sakit Pembantu Majenang, dengan
kapasitas 15 tempat tidur, kemudian pada tahun 1972 diubah
statusnya sebagai Puskesmas Rawat Inap Utama, dan pada
tahun 1998 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor : 1410/Menkes/XII/1997 tanggal 8
Desember 1997 diubah statusnya menjadi Rumah Sakit kelas C
dengan nama Rumah Sakit Umum Daerah Majenang dan
diresmikan oleh Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI pada tanggal
30 April 1998.
Dengan Terbitnya Peraturan Bupati Cilacap Nomor :
446/37/36 /Tahun 2012, RSUD Majenang menjadi BLUD ( Badan
Layanan Umum Daerah) dalam Tata Kelola Keuangan, tetapi
efektif dilaksanakan pada tahun 2013.

a. Undang-Undang Nomor.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


b. Undang-Undang Nomor.44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
c. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara
d. Undang-Undang Nomor. 15 Tahun 2004, tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan
Negara
e. Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 2004, tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
f. Undang-Undang Nomor. 32 Tahun 2004, tentang
Pemerintahan Daerah – sebagaimana telah diubah terakhir

12
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah.
g. Undang-Undang Nomor. 33 Tahun 2004, tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
h. Peraturan Pemerintah Nomor. 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
i. Peraturan Pemerintah Nomor.58 Tahun 2005, tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah
j. Peraturan Pemerintah Nomor.65 Tahun 2005, tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Stadar Pelayanan
Minimal
k. Peraturan Pemerintah Nomor.8 Tahun 2006, tentang
Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
l. Peraturan Pemerintah Nomor. 38 Tahun 2007, tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten/kota
m. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 59 Tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
n. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 61 Tahun 2007,
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah.
o. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 6 Tahun 2007,
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan
Standar Pelayanan Minimal
p. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 79 Tahun 2007,
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian
Standar Pelayanan Minimal
q. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.340/Menkes/Per/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah
Sakit

13
r. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
159.b / Menkes / SK / Per / II / 1988, tentang Rumah Sakit
s. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1410 / Menkes / XII / 1997 tanggal 8 Desember 1997 tentang
Perubahan Status RSUD Majenang menjadi RSUD Klas C
t. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal
u. Surat Keputusan KARS Nomor.800/33.A/2008 tetang
Akreditasi RSUD Majenang
v. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor. 6/2009
tentang Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan RSUD
Majenang
w. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor.14/2010
tentang SOTK RSUD Majenang

2. Visi dan Misi Organisasi


a. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Majenang Kabupaten
Cilacap
“Rumah Sakit yang mengutamakan kepuasan pasien,
sejahtera dan berdaya saing”
b. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Majenang Kabupaten
Cilacap
1) Menciptakan kepuasan pelayanan bagi pasien.
2) Meningkatkan kualitas pelayanan di semua instalasi
sesuai dengan protap dan professional.
3) Melaksanakan pelayanan dengan cepat, tepat ,murah dan
berkualitas.
4) Meningkatkan Sumber Daya Manusia, sarana dan
prasarana sehingga mempunyai daya saing.

14
c. Indikator Visi
1) Meningkatnya jumlah kinerja layanan.
2) Meningkatnya jumlah kinerja keuangan.
3) Meningkatnya kinerja manfaat (pelayanan kepada
masyarakat miskin).
d. Tujuan Rumah Sakit
Acuan yang digunakan untuk merumuskan tujuan yang
telah ditentukan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian
Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah
dan Kementerian terkait.
Adapun tujuan dari Rumah Sakit Umum Daerah
Majenang Kabupaten Cilacap dibagi menjadi tujuan umum
dan tujuan khusus.
1) Tujuan Umum
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan
upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pelayanan
rujukan, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan,
penelitian dan pengembangan serta pengabdian.
2) Tujuan khusus
a) Meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat yang optimal.
b) Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Majenang
Kabupaten Cilacap sebagai pusat rujukan di wilayah
Cilacap bagian barat.
f. Falsafah
1) Pasien adalah sasaran pasar dan customer yang perlu
diutamakan dalam pelayanan.
2) Pelayanan yang berorientasi kepada kebutuhan pasien
akan menjadikan rumah sakit berkembang.
3) Profesionalisme dalam pelayanan dan semangat kerja
yang tinggi akan menjadi kunci keberhasilan.

15
4) Karyawan merupakan aset yang sangat berharga perlu
didukung dalam pengem-bangan karier dan
kesejahteraan.
g. Budaya Organisasi / Budaya Kerja
RSUD Majenang mempunyai Budaya organisasi atau
Budaya kerja yang telah disepakati oleh semua karyawan,
yaitu 5 S dan 1E.
1) Senyum : Selalu senyum kepada customer dan rekan
kerja.
2) Salam : Selalu mengucapkan salam kepada customer
dan rekan kerja.
3) Sapa : Selalu bertegur sapa kepada customer dan
rekan kerja.
4) Sopan : Selalu bersikap sopan kepada customer dan
rekan kerja.
5) Santun : Selalu berperilaku santun kepada customer dan
rekan kerja.
6) Empati : Selalu memiliki rasa empati kepada customer
dan rekan kerja.

16
3. Struktur organisasi
Gambar Struktur Organiasi RSUD Majenang Cilacap
Perda No. 14 Tahun 2010.

DIREKTUR

JAB.FUNGSIONAL KA.BAG.UMUM

KA.SUB.BAG KA.SUB.BAG KA.SUB.BAG


UMUM & PERENCA- KEUANGAN
KEPEG NAAN

KA.BID.PELAYANAN KA.BID.KEPERAWATAN

KA.SI.MUTU & ETIKA KA.SI.BIMLAK & ASUHAN


PELAYANAN KEPERAWATAN

KA.SI.PENUNJANG, KA.SI.PELAYANAN
PELAYANAN MEDIK KEPERAWATAN

Direktur : drg. Hj Dewi Marhenny, MM

Kabag Umum : Dedi Sarwedi, SKM, MM

Kabid Pelayanan : dr. Cahyono Anggorojati

Kabid Keperawatan : H. Sonhaji, S.Kep, Ns

Ka Sub Bag Umum dan Kepegawaian : Slamet, SH

Ka Sub Bag Keuangan : Andi Setiawan, SE, MM

Ka Sub Bag Perencanan : Nanang Supriyo.SP, SE, MM

Ka sie. Mutu dan etika Pelayanan : Dalyanto, SKM, MM

Ka sie. Penunjang, Pelayanan Medik : dr.Wartoyo

Ka sie. Bimbingan Pelaksanaan askep :-

Ka sie. Pelayanan Keperawatan : Sri Nani, S.Kep, Ns

17
4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lainnya
a. Deskripsi SDM
Pengelolaan rumah sakit diperlukan tata kelola
keuangan yang fleksibel dan responsif yang dapat menjawab
permasalahan pengelolaan rumah sakit pada umumnya.
Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor. 23
Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Keuangan Badan
Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor.61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah diharapkan menjadi
angin segar bagi pengelolaan Rumah Sakit di seluruh
Indonesia, begitu pula dengan RSUD Majenang untuk
menjawab tantangan masa kini dan masa depan, menjadi
BLUD (Badan Layanan umum Daerah) merupakan hal yang
pasti sehingga dalam penerapannya akan menganut pola
pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa
keleluasaan untuk menerapkan praktek praktek bisnis yang
sehat, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta untuk
menghadapi persaingan global
Tabel 2.1 Jumlah SDM RSUD Majenang

No Ketenagaan PNS CPNS Honda Harlok THDSK Jumlah

1 Direktur 1 1

2 Struktural 10 10

3 Dokter Spesialis 9 2 11

4 Dokter Umum 14 3 17

5 Dokter Gigi 1 1 2

6 Perawat 71 9 55 135

7 Perawat Gigi 2 1 3

8 Bidan 14 26 40

18
9 Rehabilitasi Medik 3 3

10 Perekam Medis 1 5 6

11 Radiologi 6 6

12 Laboratorium 4 5 9

13 Apoteker 5 2 7

14 Asisten Apoteker 5 1 1 4 11

15 Gizi /Nutrisionis 4 1 5

16 Sanitarian 2 2

17 Psikologi 1 1

18 Refraksionis 1 1

Atem / Teknik Elektro


19
Medik 2 1 3

20 Tenaga Administrasi 21 3 20 44

21 Pengemudi 2 1 2 5

22 Tenaga Teknis 4 1 12 17

Jumlah 179 0 2 14 141 339

b. Sarana dan Prasarana


Fasilitas pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum
Daerah Majenang adalah :
1) Pelayanan rawat jalan/ Klinik meliputi :
a) Klinik Umum
b) Klinik Gigi
c) Klinik Spesialis Penyakit Anak
d) Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan
e) Klinik Spesialis Penyakit Dalam
f) Klinik Spesialis Bedah
g) Klinik Spesialis Mata
h) Klinik DOT
i) Klinik Psikologi
j) Klinik VCT

19
2) Pelayanan penunjang medis meliputi :
a) Fisioterapi
b) Radiologi
c) Laboratorium
d) Gizi
e) Farmasi
f) Rehabilitasi Medis
g) Haemodialisa
3) Pelayanan buka 24 jam meliputi :
a) Instalasi Gawat Darurat / IGD
b) Instalasi Bedah Sentral / IBS
c) Instalasi Laboratorium
d) Instalasi Radiologi
e) Instalasi Care Unit (ICU)
4) Fasilitas Alat Kesehatan yang dimiliki :
a) Peralatan Obgyn : USG 4D, Alat Vacum,
Gynocolog elektrik, CTG,Dopler, Curetage set,
Partus set
b) Peralatan bedah : Instrumen Mayor Set, Mesin
Anaestesi, Ventilator, Meja Operasi, Operating
Microscope
c) Peralatan penyakit dalam : Mesin Haemodialisa, ECG,
USG multi pungsi
d) Peralatan penyakit Anak : Nebulizer, Baby incubator,
Photo Therapy
e) Peralatan Rontgen : X-ray unit 300 MA, X-ray unit
300 MA, Panoramic and Chepalometric X-ray
f) Peralatan ICU : Bed side monitor, Mobile Ventilator,
Respirator
g) Peralatan Laboratorium : Hematologi Analizer, Photo
meter, Blood Gas Analizer, Electrolit Analizerdonah

20
h) Peralatan Rehabilitasi medis : TEN, SWD, Traksi unit,
Tread mild with monitor
i) Alat pengolah limbah : Incenerator
j) Peralatan Mata : Digital Slit Lamp, Funduscopy Direct
Opthalmoscope, Tonometer Sctizot, Auto Chart
Projector, Trial lens set, Microscop Katarak set.

Tabel 2.2 Data Jumlah Tempat Tidur per ruangan di RSUD Majenang

RUANG UTAMA ISOLASI I II III ICU VIP JUMLAH

FLAMBOYAN 4 - 9 - - - - 13

ASTER 2 1 4 2 11 - - 20

ICU - - - - - 6 - 6

BOUGENVILE - 1 2 4 14 - - 21

MAWAR 2 2 1 3 13 - - 21

SOKA - - - - 12 - - 12

ANGGREK - - - 14 - - - 14

MELATI - 1 - - 26 - - 27

CEMPAKA - - - - 15 - - 15

WIJAYA
2 - - - - - 4 6
KUSUMA

JUMLAH 10 5 16 23 91 6 4 155

21
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
1. Tugas Pokok Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 Tahun 2014
Pasal 11 menjelaskan bahwa tugas ASN adalah:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Tugas Pokok Perawat
Menurut Permenpan Nomor 25 Tahun 2014 menjelaskan
tugas pokok dan fungsi perawat terampil yaitu :
(1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
(2) Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu
dalam rangka melakukan upaya promotif
(3) Membuat media untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya
promotif
(4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau
pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera
pada individu dalam rangka upaya preventif
(5) Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya
(melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien)
pada individu dalam rangka upaya preventif
(6) Memfasilitasi penggunaan pelindung daripada kelompok
dalam melakukan upaya preventif
(7) Memberikan oksigenasi sederhana
(8) Memberikan bantuan hidup dasar
(9) Melakukan pengukuran antropometri

22
(10) Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan
eliminasi
(11) Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien
(12) Melakukan mobilisasi posisi pasien
(13) Mempertahankan posisi anatomis pasien
(14) Melakukan fiksasi fisik
(15) Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat
(16) Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien
(17) Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung
kenyamaan pada pasien
(18) Melakukan pemeliharaan diri pasien
(19) Memandikan pasien
(20) Membersihkan mulut pasien
(21) Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin
(22) Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan
(23) Melakukan komunikasi teraupetik dalam pemberian asuhan
keperawatan
(24) Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal
(25) Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
meninggal
(26) Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka
dan kematian
(27) Memfasilitasi suasana lingkungan yang aman dan tenang.
(28) Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan
(29) Menyusun rencana kegiatan individu perawat
(30) Melaksanakan kegiatan bantuan/partispasi kesehatan
(31) Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan
(32) Melakukan penanggulangan penyakit/wabah tertentu
(33) Melakukan supervisi lapangan

23
C. Role Model
Dalam kegiatan aktualisasi ini, figur yang menjadi role model
adalah Bapak H. Sonhaji, S.Kep.,Ns selaku Kepala Bidang
Keperawatan RSUD Majenang. Meskipun di usia yang sudah tidak
lagi muda dan hampir memasuki masa pensiun, namun semangat
kerja beliau sangat patut untuk ditiru. Beliau sudah cukup banyak
berpengalaman di berbagai posisi jabatan di RSUD Majenang.
Selama menjalani tugas beliau selalu tegas, cekatan dan teliti. Beliau
begitu memperhatikan setiap detail pekerjaan. Semua tertata secara
rapi dan hal ini menjadi sumber inspirasi bagi penulis khusunya dalam
melakukan pekerjaan di masa kini dan masa yang akan datang.
Kedisiplinan, penampilan, kepedulian terhadap lingkungan
sekitar yang beliau tunjukkan mencerminkan sikap aparatur sipil
negara yang berintegritas dan penerapan nilai-nilai dasar ANEKA
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, beliau merupakan figur
yang cocok untuk penulis jadikan role model.

24
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI-HABITUASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan


Substansi Mata Pelatihan
Rencana kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan
isu-isu yang terjadi dan penulis hadapi di bangsal Aster RSUD
Majenang tempat penulis bekerja. Berdasarkan isu yang telah penulis
pilih baik dengan metode APKL dan USG pada pembahasan bab
sebelumnya akan penulis terapkan untuk kegiatan sehari-hari di
ruangan.
1. Identifikasi Isu
a. Belum optimalnya pengaplikasian five moment hand hygiene
pada petugas kesehatan di bangsal Aster RSUD Majenang
(Pelayanan Publik)
b. Belum optimalnya penerapan 5S (Salam, Senyum, Sapa,
Sopan dan Santun) pada petugas kesehatan di bangsal Aster
RSUD Majenang (Pelayanan Publik)
c. Belum optimalnya pembagian obat sesuai waktu pemberian
oleh petugas di bangsal Aster RSUD Majenang (Whole
Government)
d. Belum optimalnya tingkat kebersihan kamar mandi bangsal di
bangsal Aster RSUD Majenang (Whole Government)
e. Belum optimalnya pengawasan pemberian cairan infus pada
pasien di bangsal Aster RSUD Majenang (Pelayanan Publik)
2. Isu yang Diangkat
Belum optimalnya pengawasan pemberian cairan infus pada
pasien di bangsal Aster RSUD Majenang.
3. Gagasan Pemecahan Isu
Optimalisasi pengawasan pemberian cairan infus pada
pasien di bangsal Aster RSUD Majenang.

25
4. Rancangan Kegiatan
a. Pembuatan Tabel Gantungan Pengawasan Cairan Infus
1) Mengkonsultasikan rencana pembuatan tabel gantungan
pengawasan cairan infus kepada atasan
2) Merancang pembuatan tabel gantungan pengawasan
cairan infus
3) Menyiapkan bahan yang akan digunakan untuk membuat
tabel gantungan pengawasan cairan infus
4) Mencetak tabel gantungan pengawasan infus yang akan
diuji coba
b. Pengujian Tabel Gantungan Pengawasan Infus
1) Melakukan pengujian tabel gantungan pengawasan infus
2) Memastikan posisi tabel gantungan pengawasan infus
agar mudah dalam pengamatan baik oleh dokter visit
ataupun teman perawat bangsal Aster untuk menulis dan
mengamati
c. Pembuatan SOP Tabel Gantungan Pengawasan Infus
1) Mengkonsutasikan pembuatan SOP tabel gantungan
pengawasan infus kepada atasan
2) Mencetak SOP tabel gantungan pengawasan infus dan
mengajukan kepada direktur RSUD Majenang
d. Sosialisasi dan Penyetokan Tabel Gantungan Pengawasan
Infus
1) Mensosialisasikan kepada teman sejawat perawat
bangsal Aster tentang Tabel Gantungan pengawasan
infus
2) Mendistribusikan Tabel Gantungan pengawasan infus di
bangsal

26
e. Evaluasi Tabel Gantungan pengawasan infus
1) Mengamati penggunaan dan keefektifan Tabel Gantungan
pengawasan infus
2) Membuat evaluasi dengan kepala ruang bangsal Aster
setiap 3 hari sekali tentang penggunaan Tabel Gantungan
pengawasan infus

27
Tabel 3.1 rancangan kegiatan aktualiasi

Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-


No Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
Kegiatan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Pembuatan 1. Mengkonsultasikan a. Video hasil a. Akuntabilitas: Dengan adanya Dengan


rencana pembuatan konsultasi didalam rancangan berkonsultasi dan
Tabel
Tabel Gantungan b. Foto hasil pembuatan tabel pembuatan sistem mufakat
Gantungan pengawasan cairan konsultasi pengawasan tabel pengawasan mendukung nilai
infus kepada c. Tabel infus dilakukan flabot infus maka misi budaya organisasi
pengawasan
atasan gantungan dengan rasa Rumah Sakit tentang yaitu Sopan,
cairan infus 2. Merancang pengawasan penuh tanggung
Meningkatkan Santun
pembuatan Tabel infus jawab agar
kualitas pelayanan
Gantungan mendapatkan
pengawasan cairan hasil yang disemua instansi
infus maksimal. sesuai protap dan
3. Menyiapkan bahan b. Etika Publik: profesional bisa
yang akan dalm pembuatan dimaksimalkan.
digunakan untuk tabel
membuat Tabel pengawasan
Gantungan infus diperlukan
pengawasan cairan sifat menghargai
infus konsultasi,
4. Mencetak Tabel komunikasi dan
Gantungan kerjasama.
pengawasan infus c. Nasionalisme:
yang akan diuji coba dalam
pembuatan tabel
pengawasan
infus terdapat
proses

28
musyawarah
yaitu saat
konsultasi
dengan atasan
sebagai
pembimbing
dalam
kegiatan.(Sila ke-
3)
d. Komitmen Mutu:
membuat desain
pelebelan
merupakan
bagian dari kita
beinovasi untuk
memajukan
pelayanan.
e. Anti Korupsi:
dalam
pembuatan tabel
gantungan
pengawasan
infus dilakukan
dengan mandiri,
kerja keras dan
dengan penuh
tanggung jawab
akan tugas pokok
dan fungsi
profesi penulis..

29
2 Pengujian 1. Melakukan a. Foto a. Akuntabilitas: Dengan melakukan Berinovasi dan
Tabel pengujian Tabel penempatan dalam pengujian pengujian untuk berkreasi untuk
Gantungan Gantungan tabel tabel gantungan jumlah flabot infus meningkatkan
pengawasan pengawasan infus gantungan infus diperlukan maka misi Rumah pelayanan pada
infus 2. Memastikan posisi pengawasan kejelasan dan Sakit tentang masyarakat
Tabel Gantungan infus konsistensi Meningkatkan mendukung nilai
pengawasan infus dalam
kualitas pelayanan budaya organisasi
agar mudah dalam penerapannya
di semua instansi yaitu empati
pengamatan baik agar bisa
oleh dokter visit dimanfaatkan sesuai protap dan
ataupun teman oleh teman profesional bisa lebih
perawat bangsal sejawat yang lain optimal
Aster untuk menulis b. Etika publik:
dan mengamati dalam pengujian
tabel
pengawasan
infus diperlukan
sifat
Memberikan
layanan kepada
publik secara
jujur, tanggap,
cepat, tepat,
akurat, berdaya
guna, berhasil
guna, dan
santun.
c. Nasionalisme:
dalam pengujian
tabel
pengawasan

30
infus dilakukan
dengan tidak
memihak pasien
dengan latar
belakang
apapun.(sila ke-
5)
d. Komitmen Mutu:
dengan
melakukan
pengujian
mencerminkan
sifat inovatif yang
ada pada diri kita.
e. Anti korupsi: saat
melakukan
pengujian tabel
pengawasan
infus dilakukan
dengan rasa
tanggung jawab
dan disiplin akan
tugas penulis.

3 Pembuatan 1. Mengkonsutasikan a. Video a. Akuntabilitas: Dengan mengusulkan Dengan berinovasi


pembuatan SOP konsultasi pembuatan SOP SOP pengisian tabel untuk kepentingan
SOP
Tabel Gantungan dengan pengisian tabel pengawasan infus publik dapat
Pengisian pengawasan infus atasan pengawasan infus dan terlaksananya mencerminkan nilai
kepada atasan b. Foto dilakukan dengan kegiatan bisa budaya organisasi
Tabel
2. Mencetak SOP konsultasi adil dan jelas agar meningkatkan yaitu empati
Tabel Gantungan dengan terciptanya

31
Gantungan pengawasan infus atasan konsistensi kualitas pelayanan
dan mengajukan c. SOP kegiatan yang di semua istalasi
pengawasan
kepada direktur pengisian optimal sesuai protap dan
infus RSUD Majenang tabel b. Nasionalisme: profesional secara
pengawasan pembuatan SOP lebih optimal
cairan infus pengisian tabel
pengawasan infus
dilakukan dengan
musyawarah atau
konsultasi dengan
pihak terkait
seperti atasan
penulis.(sila ke-3)
c. Etika Publik: dalam
pembuatan SOP
penulis
menerapkan rasa
Menghargai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama agar
kegiatan lebih
maksimal
d. Komitmen Mutu:
membuat konsep
melatih kreatifitas
penulis.
e. Anti korupsi:
pembuatan SOP
pengisian tabel
pengawasan infus

32
dilakukan dengan
jujur dan tanggung
jawab agar proses
bisa transparan
untuk semua
teman sejawat.

4 Sosialisasi dan 1. Mensosialisasikan a. Foto a. Akuntabilitas: Dengan melakukan Mensosialisasikan


kepada teman sosialisasi mensosialisasikan sosialisasi tentang suatu konsep untuk
penyetokan
sejawat perawat b. Daftar hadir tabel pengawasan tabel pengawasan kepentingan publik
Tabel bangsal aster sosialisasi infus dilakukan monitoring infus bisa mencermin nilai
tentang Tabel c. Notulen dengan rasa meningkatkan budaya organisasi
Gantungan
Gantungan kegiatan tanggungjawab kualitas pelayanan yaitu empati
pengawasan pengawasan infus sosialiasi. dan jelas agar bisa
disemua instalasi
2. Mendistribusikan ditangkap oleh
infus sesuai protap dan
Tabel Gantungan audience.
pengawasan infus b. Nasionalisme: profesional serta
di bangsal dengan melakukan menciptakan
sosialiasi kita kepuasan
menerapkan asas pelanggan.
keadilan saat
berbicara didepan
audience (sila ke-
5)
c. Etika Publik:
dengan
menerapkan rasa
Mengutamakan
pencapaian hasil
dan mendorong
kinerja pegawai

33
maka sosialiasi
akan berjalan baik
d. Komitmen Mutu:
dengan melakukan
sosialisasi maka
penulis
menerapkan
keefektifan
kegiatan agar bisa
dipahami oleh
teman sejawat dan
kegiatan bisa
berjalan dengan
baik.
e. Anti korupsi: saat
mensosialisasikan
dilakukan dengan
penuh tanggung
jawab, disiplin dan
berani

5 Evaluasi Tabel 1. Mengamati a. Foto a. Akuntabilitas: Dengan melakukan Melakukan


penggunaan dan kegiatan saat melakukan evaluasi monitoring evaluasi pelayanan
Gantungan
keefektifan Tabel b. Checklist evaluasi infus bisa merupakan
pengawasan Gantungan pengawasa dilakukan meningkatkan pencerminan nilai
pengawasan infus n kegiatan dengan rasa kualitas pelayanan budaya organisasi
infus
2. Membuat evaluasi tanggung jawab disemua instalasi yaitu empati
dengan kepala dan berkeadilan
sesuai protap dan
ruang bangsal Aster b. Nasionalisme:
profesional serta
setiap 3 hari sekali dengan
tentang melakukan menciptakan

34
penggunaan Tabel evaluasi sesuai kepuasan pelanggan
Gantungan dengan asas
pengawasan infus kaedilan
kepada semua
pihak (sila ke-5)
c. Etika publik:
melakukan
evaluasi
kegiatan harus
dengan nilai
Menjalankan
tugas secara
profesional dan
tidak berpihak.
d. Komitmen
Mutu: dengan
melakukan
evaluasi
kegiatan, kita
bisa mengawasi
keefektifan
kegiatan
apakah berjalan
sesuai protap
atau tidak.
e. Anti korupsi:
melakukan
evaluasi
dengan rasa
tanggung jawab
dan adil.

35
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi

Tabel 3.2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Minggu habituasi
No Kegiatan Output/Bukti kegiatan
I II III IV
1 Merancang konsep tabel gantungan pengawasan Catatan hasil konsultasi dengan
infus pada flabot infus √
atasan
2 Membuat dan mengedit tabel gantungan Tabel gantungan pengawasan
pengawasan infus untuk flabot infus agar mudah √ infus
dipahami
3 Mengusulkan pembuatan buku monitoring infus √ Buku pemantauan infus
4 Mensosialisasikan konsep tabel gantungan Dokumentasi
pengawasan infus dan buku monitoring kepada √
teman sejawat kesehatan yang lain dibangsal
5 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan √ √ Dokumentasi

36
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI-HABITUASI

Aktualisasi dan Habituasi yang dilakukan oleh penulis sebagai


perawat terampil di RSUD Majenang dilaksanakan selama off campus
terhitung dari tanggal 1 April 2019 sampai dengan 30 April 2019. Jadwal
pelaksanaan mengalami perubahan dikarenakan kondisi di lapangan yang
tidak terduga yaitu adanya kegiatan orientasi selama kurang lebih 1
minggu. Disini penulis melaksanakan 5 kegiatan yang diaplikasikan di
bangsal Aster RSUD Majenang. Dari 5 kegiatan tersebut terdapat sub
kegiatan yang merupakan penjabaran kegiatan utama yang penulis
lakukan.
Kegiatan aktualiasi-habituasi dilandaskan akan nilai-nilai yang
terkandung dalam ANEKA, sehingga bisa dipertanggungjawabkan akan
hasilnya. Dalam pelaksanaan aktualisasi-habituasi penulis menerapkan
nilai-nilai ANEKA sebagai azas pelaksanaannya.

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar


ANEKA
Hasil kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan yang telah dilakukan,
manfaat kegiatan, penguatan nilai organisasi dan dukungan bukti kegiatan
dijabarkan sebagai berikut:

37
Tabel 4.1 kegiatan dengan keterkaitan ANEKA
Tahapan Kontribusi Dampak Jika Kegiatan
Output / Hasil Penguatan Nilai-
No Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi Tidak Dilaksanakan
Kegiatan Nilai Organisasi
Misi Organisasi dengan Nilai ANEKA

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pembuatan 1. Mengkonsulta a. Video hasil a. Akuntabilitas: Dengan adanya Dengan 1. Akuntabilitas


sikan rencana konsultasi didalam rancangan berkonsultasi dan Bila dalam
Tabel
pembuatan b. Foto hasil pembuatan tabel pembuatan sistem mufakat pembuatan tabel
Gantungan Tabel konsultasi pengawasan infus tabel pengawasan mendukung nilai pengawasan infus
Gantungan c. Tabel dilakukan dengan flabot infus maka budaya tidak dilakukan
pengawasan
pengawasan gantungan rasa penuh misi Rumah Sakit organisasi yaitu dengan rasa
cairan infus cairan infus pengawasan tanggung jawab tanggung jawab
tentang Sopan, Santun
kepada atasan infus agar mendapatkan maka hasil yang
Meningkatkan
2. Merancang hasil yang diharapkan tercapai
pembuatan maksimal. kualitas tidak akan
Tabel b. Etika Publik: dalm pelayanan terlaksana.
Gantungan pembuatan tabel disemua instansi 2. Nasionalisme
pengawasan pengawasan infus sesuai protap dan Jika dalam
cairan infus diperlukan sifat profesional bisa pelksanaan
3. Menyiapkan menghargai dimaksimalkan. kegiatan tidak
bahan yang konsultasi, dilaksanakan
akan komunikasi dan musyawarah atau
digunakan kerjasama. konsultasi terlebih
untuk c. Nasionalisme: dahulu maka akan
membuat dalam pembuatan terjadi miss
Tabel tabel pengawasan komunikasi tentang
Gantungan infus terdapat apa yang
pengawasan proses diharapkan tentang
cairan infus musyawarah yaitu kegiatan tersebut.
4. Mencetak saat konsultasi 3. Komitmen Mutu

38
Tabel dengan atasan Jika dalam
Gantungan sebagai pembuatan tabel
pengawasan pembimbing dalam pengawasan infus
infus yang kegiatan.(Sila ke- tidak didasari
akan diuji 3) kualitas mutu
coba d. Komitmen Mutu: pelayanan maka
membuat desain akan terjadi
pelebelan ketidakefektifan
merupakan bagian kegiatan.
dari kita beinovasi 4. Etika publik
untuk memajukan Jika dalam
pelayanan. pembuatan tabel
e. Anti Korupsi: gantungan infus
dalam pembuatan penulis tidak bisa
tabel gantungan berinovatif dan
pengawasan infus bertanggungjawab
dilakukan dengan maka hasil yang
mandiri, kerja didapatkan tidak
keras dan dengan akan maksimal
penuh tanggung 5. Anti Korupsi
jawab akan tugas Dalam pembuatan
pokok dan fungsi tabel gantungan
profesi penulis. pengawasan infus
jika penulis tidak
melakukannya
dengan penuh
tanggung jawab
dan kemandirian
maka hasil
pengerjaan
kegiatan itupun

39
tidak akan sesuai
yang diharapkan.

2 Pengujian 1. Melakukan a. Foto f. Akuntabilitas: Dengan melakukan Berinovasi dan 1. Akuntabilitas


Tabel pengujian penempatan dalam pengujian pengujian untuk berkreasi untuk Jika dalam
Gantungan Tabel tabel tabel gantungan jumlah flabot infus meningkatkan pengujian tidak ada
pengawasan Gantungan gantungan infus diperlukan maka misi Rumah pelayanan pada kejelasan tempat
infus pengawasan pengawasan kejelasan dan Sakit tentang masyarakat dan konsistensi
infus infus konsistensi dalam Meningkatkan mendukung nilai kegiatan maka
2. Memastikan penerapannya kegiatan tidak akan
kualitas budaya
posisi Tabel agar bisa bisa berjalan.
pelayanan di organisasi yaitu
Gantungan dimanfaatkan oleh 2. Nasionalisme
pengawasan teman sejawat semua instansi empati Jika dalam
infus agar yang lain sesuai protap dan pengujian tidak ada
mudah dalam g. Etika publik: dalam profesional bisa keadilan dalam
pengamatan pengujian tabel lebih optimal perlakuan maka
baik oleh pengawasan infus akan terjadi
dokter visit diperlukan sifat diskriminasi antara
ataupun Memberikan pasien kelas 1, 2
teman layanan kepada atau 3
perawat publik secara jujur, 3. Etika Publik
bangsal Aster tanggap, cepat, Jika tidak dilakukan
untuk menulis tepat, akurat, pengujian
dan berdaya guna, pemasangan atau
mengamati berhasil guna, dan penempatan
santun. ditakutkan
h. Nasionalisme: pemasangan dan
dalam pengujian penempatan tabel
tabel pengawasan akan dilakukan
infus dilakukan sembarangan
dengan tidak sehingga

40
memihak pasien menyulitkan
dengan latar pengawasan
belakang 4. Komitmen Mutu
apapun.(sila ke-5) Jika dalam
i. Komitmen Mutu: pengujian tidak
dengan melakukan didasari sifat
pengujian inovatif maka hasil
mencerminkan yang
sifat inovatif yang didapatkanpun
ada pada diri kita. tidak akan
j. Anti korupsi: saat maksimal
melakukan 5. Anti Korupsi
pengujian tabel Jika dalam
pengawasan infus pengujian tidak
dilakukan dengan didasari rasa
rasa tanggung tanggungjawab
jawab dan disiplin yangtinggi dan rasa
akan tugas disiplin maka akan
penulis. terjadi
keterlambatan
dalam mengatur
waktu kegiatan.

3 Pembuatan 1. Mengkonsutas a. Video f. Akuntabilitas: Dengan Dengan 1. Akuntabilitas


ikan konsultasi pembuatan SOP mengusulkan SOP berinovasi untuk Jika SOP pengisian
SOP
pembuatan dengan atasan pengisian tabel pengisian tabel kepentingan tabel pengawasan
Pengisian SOP Tabel b. Foto konsultasi pengawasan infus pengawasan infus publik dapat infus tidak dibuat
Gantungan dengan atasan dilakukan dengan dan terlaksananya mencerminkan maka akan
Tabel
pengawasan c. SOP pengisian adil dan jelas agar kegiatan bisa nilai budaya membuat
Gantungan infus kepada tabel terciptanya kerancuan dalam
meningkatkan organisasi yaitu
atasan pengawasan konsistensi kegiatan pengisian tabel

41
pengawasan 2. Mencetak cairan infus yang optimal kualitas empati 2. Nasionalisme
SOP Tabel g. Nasionalisme: pelayanan di Jika tidak dilakukan
infus
Gantungan pembuatan SOP semua istalasi musyawarah dalam
pengawasan pengisian tabel sesuai protap dan pembuatan SOP
infus dan pengawasan infus profesional secara maka akan terjadi
mengajukan dilakukan dengan lebih optimal ketidak sesuaian
kepada musyawarah atau konsep format baku
direktur RSUD konsultasi dengan dari pihak Rumah
Majenang pihak terkait seperti Sakit
atasan penulis.(sila 3. Anti Korupsi
ke-3) Jika dalam
h. Etika Publik: dalam pembuatan SOP
pembuatan SOP tidak dilakukan
penulis menerapkan dengan jujur dan
rasa Menghargai transparan akan
komunikasi, menyebabkan
konsultasi, dan ketidak sesuaian
kerjasama agar pengisian tabel
kegiatan lebih pengawasan infus.
maksimal 4. Etika Publik
i. Komitmen Mutu: Jika dalam
membuat konsep pembuatan SOP
melatih kreatifitas penulis tidak
penulis. menerapkan rasa
j. Anti korupsi: kepedulian,
pembuatan SOP tanggungjawab dan
pengisian tabel inovatif maka hasil
pengawasan infus pembuatan SOP
dilakukan dengan tidak akan bisa
jujur dan tanggung selesai tepat sesuai
jawab agar proses target

42
bisa transparan 5. Komitmen Mutu
untuk semua teman Dalam membuat
sejawat. SOP jika penulis
tidak menerapkan
kreatifitas maka
hasil pengerjaan
akan tersendat dan
selesai tidak sesuai
target.

4 Sosialisasi 1. Mensosialisa a. Foto sosialisasi f. Akuntabilitas: Dengan melakukan Mensosialisasika 1. Akuntabilitas


sikan kepada b. Daftar hadir mensosialisasikan sosialisasi tentang n suatu konsep Jika sosialiasi tidak
dan
teman sosialisasi tabel pengawasan tabel pengawasan untuk dilakukan dengan
penyetokan sejawat c. Notulen infus dilakukan monitoring infus kepentingan jelas dan
perawat kegiatan dengan rasa bisa publik mencermin bertanggungjawab
Tabel
bangsal sosialiasi. tanggungjawab dan meningkatkan nilai budaya maka kegiatan
Gantungan aster tentang jelas agar bisa tidak akan bisa
kualitas organisasi yaitu
Tabel ditangkap oleh berjalan dengan
pengawasan pelayanan empati
Gantungan audience. baik.
infus pengawasan g. Nasionalisme: disemua instalasi 2. Nasionalisme
infus dengan melakukan sesuai protap dan Jika dalam
2. Mendistribusi sosialiasi kita profesional serta menjelaskan saat
kan Tabel menerapkan asas menciptakan sosialiasi dengan
Gantungan keadilan saat kepuasan tidak mnerapkan
pengawasan berbicara didepan pelanggan. asas keadilan
infus di audience (sila ke-5) maka akan terjadi
bangsal h. Etika Publik: dengan miss komunikasi
menerapkan rasa dalam pengisian
Mengutamakan tabel
pencapaian hasil 3. .Etika Publik
dan mendorong Jika penulis tidak

43
kinerja pegawai menerapkan rasa
maka sosialiasi kebersamaan dan
akan berjalan baik kepedulian maka
i. Komitmen Mutu: para audience pun
dengan melakukan tidak akan paham
sosialisasi maka dengan yang
penulis menerapkan penulis sampaikan
keefektifan kegiatan 4. Komitmen Mutu
agar bisa dipahami Bila penulis tidak
oleh teman sejawat melakukan
dan kegiatan bisa sosialisasi maka
berjalan dengan kegaiatan tidak
baik. akan bisa berjalan
j. Anti korupsi: saat efektif di bangsal
mensosialisasikan 5. Anti Korusi
dilakukan dengan Bila penulis tidak
penuh tanggung menerapkan rasa
jawab, disiplin dan tanggungjawab
berani maka kegiatan
sosialiasi tidak
akan berjalan dan
kegiatan yang
lainpun tidak akan
berjalan

5 Evaluasi 1. Mengamati a. Foto f. Akuntabilitas: Dengan melakukan Melakukan 1. Akuntabilitas


penggunaan kegiatan saat melakukan evaluasi monitoring evaluasi jika evaluasi
Tabel
dan b. Checklist evaluasi infus bisa pelayanan kegaiatan tidak
Gantungan keefektifan pengawasan dilakukan dengan meningkatkan merupakan dilakukan dengan
Tabel kegiatan rasa tanggung kualitas pencerminan nilai rasa tanggung
pengawasan
Gantungan jawab dan jawab maka

44
infus pengawasan berkeadilan pelayanan budaya evaluasi kegiatan
infus g. Nasionalisme: disemua instalasi organisasi yaitu tidak akan bisa
2. Membuat dengan sesuai protap dan empati dievaluasi secara
evaluasi melakukan profesional serta optimal
dengan kepala evaluasi sesuai menciptakan 2. Nasionalisme
ruang bangsal dengan asas kepuasan jika evaluasi tidak
Aster setiap 3 kaedilan kepada dilakukan dengan
pelanggan
hari sekali semua pihak (sila adil maka penilaian
tentang ke-5) keefektifan
penggunaan h. Etika publik: kegiatan tidak bisa
Tabel melakukan dijadikan acuan
Gantungan evaluasi kegiatan keberhasilan
pengawasan harus dengan kegiatan
infus nilai 3. Etika Publik
Menjalankan Jika dalam evaluasi
tugas secara tidak didasari rasa
profesional dan tanggungjawab
tidak berpihak. maka hasil evaluasi
i. Komitmen Mutu: yang diharapkan
dengan tidak akan
melakukan maksimal
evaluasi 4. Komitmen Mutu
kegiatan, kita Jika dalam
bisa mengawasi melakukan evaluasi
keefektifan penulis tidak
kegiatan apakah menjaga mutu
berjalan sesuai evaluasi maka
protap atau tidak. keefektifan
j. Anti korupsi: kegaiatan tidak
melakukan akan bisa
evaluasi dengan dipertahankan.

45
rasa tanggung 5. Anti Korupsi
jawab dan adil. Bila dalam evaluasi
tidak didasari rasa
tanggungjawab dan
adil maka
pencapaian
kegiatan tidak akan
bisa dipastikan.

46
B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai ANEKA
Berikut ini adalah uraian proporsi penerapan Nilai-nilai ANEKA dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai ANEKA
Capaian Nilai-nilai Dasar ANEKA Jumla
No. Nama Kegiatan
A N E K A h

1. Membuat Tabel Gantungan menghargai


Kerja keras,
Pengawasan Cairan Infus tanggung konsultasi, Inovasi,kreatifit
Sila ke-3 mandiri, 5
jawab komunikasi dan as
tanggung jawab
kerjasama

2. Menguji Tabel Gantungan Memberikan


Pengawasan Cairan Infus layanan kepada
publik secara
Tanggung
kejelasan Sila ke-5 jujur, tanggap, inovatif 5
cepat, tepat, jawab, disiplin
akurat, berdaya
guna, berhasil
guna, dan santun.
3. Membuat SOP Pengisian Tabel menghargai
Gantungan Pengawasan Cairan komunikasi,
Adil, jelas sila ke-3 Kreatifitas. Jujur, 5
Infus konsultasi, dan
kerjasama inovatif tanggungjawab

4. Sosialisasi tentang Tabel Mengutamakan


Gantungan Pengawasan Cairan tanggung pencapaian hasil Tanggungjawab
Sila ke-5 efektif 5
Infus jawab, jelas dan mendorong , disiplin, berani
kinerja pegawai

47
5. Evaluasi pelaksanaan Tabel Menjalankan
Gantungan Pengawasan Cairan tanggung tugas secara tanggung
Infus sila ke-5 efektif 5
jawab, adil profesional dan jawab, adil
tidak berpihak.

Jumlah 5 5 5 5 5 25

Prosentase 5/25*100=20 5/25*100=20 5/25*100=20 5/25*100=20 5/25*100=20 100

48
Proporsi penerapan Nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaan
kegiatan adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas sebesar 20%. Nilai dasar akuntabilitas diterapkan
hampir pada seluruh kegiatan untuk memecahkan isu. Nilai
akuntabilitas yang paling sering digunakan adalah tanggung jawab.
Melalui kegiatan aktualisasi diharapkan nilai akuntabilitas dapat
dihabituasikan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai
perekam medis.
2. Nasionalisme sebesar 20%. Nilai nasionalisme yang paling sering
digunakan adalah sila ke-3 dan sila ke-5 yaitu pelaksanaan
musyawarah untuk mufakat dan adanya perlakuan adil terhadap
setiap orang.
3. Etika Publik sebesar 20%. Nilai dasar etika publik diterapkan pada
hampir seluruh kegiatan pemecahan isu, terutama kegiatan yang
berhubungan dengan konsultasi dan diskusi dengan pihak yang
berkaitan. Nilai yang paling banyak digunakan adalah menghargai
komunikasi, konsultasi, dan kerjasama, serta mengutamakan
pencapaian hasil.
4. Komitmen Mutu sebesar 20%. Nilai dasar komitmen mutu
diutamakan pada sebagian besar kegiatan yaitu untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang lebih baik, terutama
di bagian rekam medis. Semua nilai yang terdapat pada komitmen
mutu diterapkan selama aktualisasi yaitu nilai efektif, efisien,
inovasi, dan mutu.
5. Anti Korupsi sebesar 20%. Nilai dasar anti korupsi yang diterapkan
adalah nilai berani, jujur, dan tanggung jawab. Nilai tersebut
berkontribusi dalam optimalisasi kegiatan aktualisasi yang telah
berjalan.
Nilai-nilai yang diaktualisasikan dan dihabituasikan tersebut
bertujuan untuk mendukung penyelesaian isu terkait belum optimalnya
pengawasan pemberian cairan infus pada pasien di Bangsal Aster
RSUD Majenang.

49
C. Antisipasi Dan Strategi Menghadapi Kendala
Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
No Kegiatan Kendala Antisipasi & Strategi
1 Membuat tabel Atasan yang sedang Membuat janji terlebih
gantungan dinas luar untuk dahulu dengan atasan
pengawasan cairan berkonsultasi
infus
2 Menguji coba tabel Tinggi badan perawat Meletakan tabel
gantungan yang berbeda-beda ditempat yang mudah
pengawasan cairan dijangkau semua
infus perawat
3 Membuat SOP Atasan yang sedang Membuat janji terlebih
Pengisian Tabel dinas luar untuk dahulu dengan atasan
Pengawasan Cairan berkonsultasi
Infus
4 mensosialisasikan Teman sejawat Bergantian dalam
Tabel gantungan sedang sibuk mensosialisasikan
pengawasan cairan mengurusi pasien atau mencari waktu
infus saat personil sedang
kumpul semua
5 mengevaluasi Kurang konsistennya Melakukan evaluasi
pelaksanaan petugas dalam setiap 3 hari sekali
kegiatan tabel melaksanakan bersama kepala ruang
gantungan evaluasi
pengawasan infus

50
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Langkah awal dari implementasi aktualisasi adalah rancangan
aktualisasi. Rancangan ini memetakan isu yang yang terjadi serta
kegiatan sebagai jawaban isu yang akan di aktualisasikan di tempat kerja
nantinya secara khusus dalam hal ini RSUD Majenang. Rancangan
aktualisasi ini juga mencoba menganalisis kegiatan mensingkronisasikan
nilai dasar PNS yang bisa di terapkan di antaranya Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi setra
kedudukan PNS di didalam NKRI seperti Whole of Goverment, Pelayan
Publik, ataupun Manajemen ASN.
Selain penyerapan nilai dasar ASN, rancangan aktualisasi ini juga
memetakan kontribusinya terhadap misi organisasi dan tata nilai RSUD
Majenang. Tujuan dari penyusunan laporan ini untuk memberikan
gambaran tentang apa yang akan diaktualisasikan selama proses
habituasi.
Pentingnya penyusunan laporan aktualisasi dan habituasi ini
diharapkan dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan 5 kegiatan
aktualisasi dan habituasi ANEKA, terdapat kemungkinan kegiatan tersebut
mengalami kendala sehingga rancangan kegiatan ini tidak dapat
direalisasikan secara optimal atau tidak tercapai aktualisasinya. Oleh
sebab itu Penulis berharap agar rancangan aktualisasi di Bangsal Aster
RSUD Majenang bisa berjalan sebagaimana jadwal dan tahapan yang
telah disusun dengan dukungan segenap pihak.
Dampak jika laporan aktualisasi optimalisasi pengawasan
pemberian cairan infus pada pasien di bangsal Aster RSUD Majenang
tidak dilaksanakan maka akan berdampak pada kesehatan pasien yang
bisa menjadi lebih memburuk dari sebelumnya.

51
B. Rekomendasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilandasi
semangat melaksanakan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA terbukti
memberikan dampak positif, baik untuk pribadi, lingkungan maupun
instansi. Berikut rekomendasi agar implementasi nilai-nilai ANEKA dapat
dilakukan secara berkelanjutan:
1. Untuk peserta LATSAR
Melakukan aktualisasi dan habituasi dengan menerapkan nilai-nilai
ANEKA pada setiap aktifitas kerja sebagai upaya mewujudkan
pribadi PNS yang handal, berkompeten dan berkualitas.
2. Untuk RSUD Majenang
Harapan penulis niali-nilai yang terkandung dalam ANEKA dapat
diterapkan secara menyeluruh kepada PNS yang ada di RSUD
Majenang agar Visi dan Misi yang telah ada di RSUD Majenang
bisa tercapai dengan hasil yang memuaskan serta bisa melayani
masyarakat dengan lebih maksimal.

C. Rencana Aksi
Rencana aksi kegiatan pada aktualisasi dan habituasi Nilai-Nilai
Dasar PNS merupakan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai
bentuk komitmen penulis. Kemudian mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar
PNS untuk menjalankan fungsi PNS sebagai pelaksana kebijakan,
pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa diharapkan dapat
terinternalisasi pada ASN. Uraian rencana aksi secara rinci tercantum
dalam tabel berikut:

52
Tabel 5.1 Rencana Aksi Kegiatan pada Aktualiasi dan Habituasi
No Kegiatan Rencana Aksi Waktu Pelaksanaan
1 Membuat tabel 1. Melakukan pengecekan 1. Setiap 2 minggu
gantungan ketersedian tabel di bangsal sekali
pengawasan cairan 2. Melakukan pengecekan kondisi 2. Setiap operan jaga
infus tabel yang terpasang pada perawat
pasien rusak atau tidak
2 Melakukan 1. Melakukan review apakah perlu 1. Jika diperlukan
pengujian tabel melakukan revisi untuk kegiatan 2. Jika diperlukan
gantungan 2. Melakukan review apakah perlu
pengawasan cairan untuk penambahan kolom
infus pemantauan
3 Membuat SOP 1. Menjalankan SOP pengisian 1. Setiap pasien baru
pengisian tabel tabel pengawasan cairan infus atau lama
pengawasan cairan 2. Melakukan review apakah 2. Jika diperlukan
infus diperlukan revisi atau tidak
4 Sosialisasi tentang 1. Menambah pemahaman 1. Setiap pelayanan
pengisian tabel petugas bangsal terutama yang langsung
gantungan perawat bangsal yang langsung bersentuhan
pengawasan cairan melakukan kegiatan tersebut dengan pasien
infus 2. Merekomendasikan ke instalasi 2. Meminta izin ke
lain untuk menerapkannya kepala ruang lain
5 Melakukan evaluasi 1. Melakukan review pelaksanaan 1. Review
kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh pelaksanaan setiap
penerapan tabel kepala bangsal 1 minggu sekali
gantungan 2. Melakukan review kefektifan 2. Review kefektifan
pengawasan cairan kegiatan terhadap keamanan setiap 1 bulan
infus pasien sekali.

53
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, Elly, dan Erna Irawati. 2016. Manajemen ASN. Jakarta:


Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Kusumasari, Bevaola, Septiana Dwiputrianti, dan Enda Laluk Allo. 2015.
Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Latief, Yudi, Adi Suryanto, dan Abdul Aziz Muslim. 2015. Nasionalisme.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno, Yogi, dan Tri Atmojo Sejati. 2016. Whole of Gorvernment.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Anti Korupsi. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kementerian_Hukum_dan_Hak_Asas
i_Manusia_Republik_Indonesia

Yuniarsih, Tjutju, dan Muhammad Taufik. 2015. Komitmen Mutu. Jakarta:


Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

54
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi
Nama : Ridwan Kustanto Prakoso,A.Md.Kep
NIP : 19900416 201902 1 006
Unit Kerja : RSUD Majenang
Gol/Angkatan : II/IV
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat,Tgl.Lahir : Purbalingga, 16 April 1990
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Menikah
Alamat : Jl. Garuda RT 4 RW 1 Kec. Maos Kab. Cilacap
No.Telp : 081358837658
Email : ridwanprakoso90@gmail.com
Pendidikan : Diploma III Keperawatan

Pendidikan
1. SD N Karangrena 03
2. SMP N 02 Maos
3. SMA N 1 Cilacap
4. AKPER Serulingmas Cilacap

Pengalaman Kerja
1. Perawat Magang di RSI Arafah Rembang selama 3 bulan
2. Perawat Pelaksana di Klinik Hamada Kuripan selama 4 bulan
3. Perawat pelaksana di RSU Siaga Medika Banyumas selama 2 tahun
4. Perawat pelaksana di RSI Fatimah Cilacap selama 6 bulan
5. Perawat pelaksana di RSUD Prembun Kebumen selama 2 tahun
6. Perawat pelaksana di RSUD Majenang Cilacap sampai sekarang

55
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

KEGIATAN I
1. Pembuatan tabel gantungan pengawasan cairan infus
a. Foto
b. Video
c. Lembar Konsultasi

56
Gambar 1 Konsultasi dengan mentor

Gambar 2 hasil pembuatan tabel gantungan pengawasan cairan infus

57
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

KEGIATAN II
2. Pengujian tabel gantungan pengawasan cairan infus
a. Foto

58
gambar 3 pengujian pemasangan tabel gantungan pengawasan cairan infus

gambar 4 pengujian pemasangan tabel gantungan pengawasan cairan infus

59
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

KEGIATAN III
3. Pembuatan SOP pengisian tabel pengawasan cairan infus
a. Foto
b. Draf Pengajuan SPO

60
Gambar 5 Konsultasi dengan mentor tentang pembuatan SOP

Gambar 6 pengajuan SOP untuk pengesahan

61
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

KEGIATAN IV
4. Sosialisasi tentang tabel gantungan pengawasan cairan infus
a. Foto
b. Video
c. Undangan Sosialisasi
d. Daftar Hadir
e. Notulen

62
Kepada Yth.

Karyawan Karyawati

Bangsal Aster

Di tempat

Mengharap kehadiran bapak / ibu / saudara, pada :

Hari, tanggal : Sabtu, 13 April 2019

Waktu : 09.00

Tempat : Bangsal Aster RSUD Majenang

Acara : Sosialisasi Tentang Pengisian dan Penggunaan Tabel

Gantungan Pengawasan Cairan Infus

Demikian atas perhatian dan kehadiran bapak / ibu / saudara disampaikan

terima kasih.

Hormat saya,

Ridwan Kustanto Prakoso

63
Gambar 7 Kegiatan sosisalisasi di bansal Aster

64
Gambar 8 Kegiatan sosisalisasi di bangsal Aster

65
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

KEGIATAN V
5. Evaluasi kegiatan penggunaan tabel gantungan pengawasan cairan
infus
a. Foto
b. Form Catatan Evaluasi

66
Gambar 9 Evaluasi kegiatan bersama Kepala Bangsal

Gambar 10 Evaluasi kegiatan bersama Kepala Bangsal

67
Gambar 11 Aplikatif Tabel yang sudah digunakan di Bangsal

68

Anda mungkin juga menyukai