DISUSUN OLEH:
Nama : Mei Andriyanti, AMK
NIP : 199005062019022004
Gol/Angkatan : II/XX
No. Presensi : 064
Jabatan : Perawat Terampil
Unit Kerja : RSUD CILACAP
22
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
Menyetujui,
Coach, Mentor,
23
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
Menyetujui,
Coach, Mentor,
Narasumber,
Drs. Sutarjo, MM
Widyaiswara Ahli Utama
NIP 196003251987031004
24
SURAT PERNYATAAN
1. Peserta Pelatihan
Nama : Mei Andriyanti, AMK
NIP : 199005062019022004
Jabatan : Perawat Terampil
Instansi : RSUD Cilacap
Adalah Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II Angkatan XX Pemerintah Kabupaten Cilacap
Bekerjasama dengan Badan Pelatihan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019.
25
Cilacap, 29 Mei 2019
Mengetahui,
Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan Yang Menyatakan,
RSUD Cilacap
26
ABSTRAK
27
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan nikmat dan
karunianya semata, sehingga penulis dapat mengikuti Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II dan menyelesaikan
laporan aktualisasi dan habituasi nilai nilai dasar Aparatur Negara dengan
judul optimalisasi edukasi resiko pasien jatuh terhadap orang tua pasien
ruang Catelya RSUD Cilacap
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Ibu dr. Pramesti Griana Dewi, M.Kes, M.Si selaku direktur RSUD
CILACAP
2. Bapak Sunardi Adi Wibowo, S.Kep.Ns. MH.Kes selaku Ka. Bid
Pelayanan Keperawatan RSUD CILACAP dan mentor di lapangan
yang telah memberikan kami banyak arahan dan menfasilitasi penulis
dalam penyusunan rancangan aktualiasi selama Pelatihan Dasar
CPNS.
3. Selaku coach Bapak Ir. Djoko Suwarso, MP yang dengan sabar dan
penuh perhatian dalam memberikan arahan dan bimbingan dalam
menyusun rancangan aktualisasi ini
4. Bapak Drs.Sutarjo, MM selaku narasumber yang telah memberikan
masukan dan arahan
5. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmu tentang
implementasi dan internalisasi nilai-nilai ANEKA serta peran dan
kedudukan PNS.
6. Kepada kedua orang tua dan saudara yang dengan setia mendoakan
ananda agar sukses di setiap langkahnya
7. Rekan-rekan golongan II dan III angkatan XX yang telah berjuang
bersama-sama, semoga kita menjadi PNS yang dapat menjadi
pelopor pembangun bangsa
28
Penulis menyadari didalam laporan aktualiasi ini banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
selalu penulis terima guna perbaikan yang kontinyu bagi penulis dalam
pelaksanaan pelatihan dasar ini, maupun bagi masa depan penulis.
29
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ............................................................................................ v
PRAKATA ............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
B. Identifikasi Isu.............................................................................. 3
C. Tujuan ......................................................................................... 11
D. Manfaat ....................................................................................... 11
30
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................... 57
B. Rekomendasi .............................................................................. 60
DAFTAR ISI
31
DAFTAR TABEL
32
DAFTAR GAMBAR
33
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan. Selama ini PNS identik dengan
stigma negatif, mulai dari kerja santai, tidak displin, gampang disuap,
dan stigma negatif lainnya. Agar stigma tersebut berubah, maka
perubahan harus dimulai dari diri PNS itu sendiri. Dengan
diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah:
pertama berubah dari penguasa menjadi pelayan; kedua berubah dari
wewenang menjadi peranan; ketiga menyadari bahwa jabatan publik
adalah amanah, yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di
dunia tapi juga di akhirat. Perubahan mindset harus dilakukan pada
sistem manajemen, kelembagaan, ketatalaksanaan, budaya kerja dan
lain-lain untuk merealisasikan penyelenggaraan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) (LAN, 2014d). Berbagai
cara dilakukan untuk memperbaiki mutu pelayanan pegawai ASN
meliputi memahami fungsi, tugas pokok, dan peran masing-masing;
kompeten pada bidang pekerjaannya; memiliki target mutu layanan;
memahami karakter masyarakat yang membutuhkan layanan;
menguasai teknik melayani prima dengan memberikan layanan prima
dan bersedia menerima kritik untuk perbaikan ke depan (LAN, 2014e).
34
Pembentukan PNS yang professional harus diawali dengan
Pendidikan dan Pelatihan yang ditegaskan dalam PP Nomor 101
Tahun 2000 tentang Diklat Prajabatan Pegawai Negeri Sipil dan
Peraturan Kepala LAN Nomor 16 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil untuk
membentuk Pegawai Negeri Sipil yang memiliki karakter yang
dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS yang sudah diatur dalam
Undang-undang sehingga mampu melaksakan tugas dan perannya
secara prima sebagai pelayan publik. Dengan adanya pelatihan dan
pendidikan pembentukan PNS professional, maka penyelenggaraan
negara dapat berjalan dengan baik khususnya di bidang
pembangunan kesehatan.
Untuk menjadi seorang pelayan publik yang professional diperlukan
pembekalan kepada PNS dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yang
dikenal dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dan Whole of Goverment . Untuk
melengkapi peningkatan kompetensi dan penguatan karakter CPNS,
pada pelatihan ini diberikan juga materi Wawasan Kebangsaan, Bela
Negara dan Dinamika Kelompok.
35
B. IDENTIFIKASI ISU
Isu adalah masalah yang belum ditemukan solusi
penyelesaiannya. Isu lebih menggambarkan tentang adanya
kesenjangan antara praktik nyata dengan apa yang diharapkan
stakeholder. Jadi dapat kita simpulkan bahwa Isu adalah sebagai
suatu konsekuensi atas beberapa tindakan yang dilakukan oleh
satu atau beberapa pihak yang dapat menghasilkan negosiasi dan
penyesuaian sektor swasta, kasus pengadilan sipil atau kriminal
atau dapat menjadi masalah kebijakan publik melalui tindakan
legislatif atau perundangan menurut Hainsworth & Meng
Sedangkan menurut Barry Jones & Chase isu adalah
sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil
keputusannya.
Isu merepresentasikan suatu kesenjangan antara praktik
korporat dengan harapan-harapan para stakeholder. Berdasarkan
definisi yang telah disebutkan di atas, isu adalah suatu hal yang
terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak
ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap
organisasi dan berlanjut pada tahap krisis.
Deskripsi isu bertujuan untuk menjelaskan masalah-
masalah yang terjadi, sehingga masalah-masalah tersebut dapat
diuji melalui media yang telah tersedia untuk menentukan isuutama
atau core issue, sehingga mampu menentukan kegiatan-kegiatan
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan isu tersebut. Isu tersebut
juga telah direlevansi dengan nilai-nilai dasar PNS dan juga
Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government,
sehingga isu-isu tersebut layak untuk dijadikan isu utama
36
1. Isu Isu Yang Ada di Bangsal Catelya RSUD Cilacap
a. Belum optimalnya pengaplikasian five moment hand hygiene
pada petugas kesehatan di bangsal Catelya RSUD Cilacap
b. Belum optimalnya pembagian obat sesuai waktu pemberian
oleh petugas di bangsal Catelya RSUD Cilacap
c. Belum optimalnya penerapan 5S (Salam, Senyum, Sapa,
Sopan dan Santun) pada petugas kesehatan di bangsal
Catelya RSUD Cilacap
d. Belum optimalnya pengawasan pemberian cairan infus pada
pasien di bangsal Catelya RSUD Cilacap
e. Belum optimalnya Edukasi resiko pasien jatuh terhadap
Orang tua pasien di Ruang Catelya RSUD Cilacap
2. Analisis Isu Terpilih
Setelah didiskripsikan pada bagian sebelumnya, maka isu
perlu dipilah sesuai dengan tugas dan jabatan. Diperlukan
analisis lanjutan dari isu terpilih untuk menentukan isu
utama. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu
tertinggi. Disamping itu semua isu tidak bisa digolongkan
menjadi isu aktual, oleh karena perlu dilakukan analisis
kriteria isu. Alat analisis kriteria isu dengan menggunakan
alat analisis APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan,
Layak), sedangkan menentukan kualitas isu dengan
menggunakan alat analisis USG (Urgency, Seriousness,
Growth)
a. APKL
Analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan
Layak) digunakan untuk menentukan kelayakan suatu isu
dengan indikator sebagai berikut (Modul Pendidikan dan
Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV, 2008)
37
Tabel 1.1 Indikator APKL
NO Indikator Keterangan
1 2 3
1 Aktual (A) Isu yang sedang terjadi atau dalam proses
kejadian, sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat, atau isu yang
diperkirakan bakal terjadi dalam waktu
dekat. jadi bukan isu yang sudah lepas dari
perhatian masyarakat atau isu yang sudah
basi
2 Problematika (P) Isu yang menyimpang dari harapan standar,
ketentutan yang menimbulkan kegelisahan
yang perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya
3 Kekhalayakan(K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak, masyarakat pelanggan
pada umumnya, dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau sekelompok
kecil orang tertentu saja.
4 Layak ( L) Isu yang masuk akal (logis), pantas,
realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan
tugas, hak, wewenang, dan tanggung
jawab.
38
Tabel 1.2 penetapan Isu
Kriteria Keteran Data dan
No Identifikasi Isu
A P K L gan Sumber Data
1. Belum optimalnya + + + + Memen Masih ada
pengaplikasian five uhi petugas
moment hand syarat kesehatan
hygiene pada yang belum
petugas kesehatan di menerapkan
bangsal Catelya five moment
RSUD Cilacap hand Hygiene
dibangsal
2 Belum optimalnya + + + - Tidak Pemberian
pembagian obat memen obat kadang
sesuai waktu uhi melebihi waktu
pemberian oleh syarat pemberian
petugas di bangsal obat
Catelya RSUD
Cilacap
3 Belum optimalnya + - + + Tidak Masih adanya
penerapan 5S memen pelayanan
(Salam, Senyum, uhi yang belum
Sapa, Sopan dan syarat menerapkan
Santun) pada 5S dibangsal
petugas kesehatan di
bangsal Catelya
RSUD Cilacap
4 Belum optimalnya + + + + Memen Masih adanya
pengawasan uhi kasus
pemberian cairan syarat keblongan
infus pada pasien di cairan infus.
bangsal Catelya
RSUD Cilacap
39
5 Belum optimalnya + + + + Memen Masih ada
Edukasi resiko pasien uhi keluarga
jatuh terhadap Orang syarat pasien yang
tua pasien di Ruang masih belum
Catelya RSUD paham resiko
Cilacap jatuh,masih
adanya
perawat yang
belum
melakukan
edukasi resiko
pasien jatuh
40
b. USG
Analisis USG ( Urgency,Seriousness,Growth) adalah analisis
yang di gunakan untuk memprioritaskan isu yang akan di tindak
lanjuti. Adapun indikator analisis USG adalah sebagai berikut :
Tabel 1.3 Parameter USG
No Komponen Keterangan
1 2 3
1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebuut di
bahas di kaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan
waktu tersebut untuk memecahkan
masalah untuk menyebabkan isu
2 Seriousness Seberapa serius isuu tersebuut di bahas
di kaitkan dengan akibat yang timbuul
dengan penundaan pemecahhan
masalah yang menimbulkan isuu
tersebut atau akibat yang di timbulkan
masalah – masalah lain kalau masalaha
penyebab isu tidak di pecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain)
41
Untuk sistem skor penulis menggunakan angka numerik 1 sampai 5
disetiap item USG. Hasil dari penetapan isu menggunakan APKL
selanjutnya akan diperingkatkan untuk segera ditindaklanjuti
(diselesaikan) maka penulis menggunakan analisis USG yang dijelaskan
pada tabel berikut :
Tabel 1.4 analisis USG
42
1. Isu yang terpilih :
Belum optimalnya Edukasi resiko pasien jatuh terhadap Orang tua
pasien di Ruang Catelya RSUD Cilacap
2. Alasan pemilihan core issue terpilih
Penulis memang mengangkat lima issu yang ada dibangsal
Catelya yang belum ada solusinya. Namun dua issu yakni belum
optimalnya penerapan 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan
Santun) pada petugas kesehatan di bangsal Catelya RSUD
Cilacap dan Belum optimalnya pembagian obat sesuai waktu
pemberian oleh petugas di bangsal Catelya RSUD Cilacap belum
bisa penulis jabarkan karena menurut penulis 2 issu tersebut
belum urgent untuk dicarikan solusinya menurut penyaringan
analisa APKL.
3 issu lainnya yang disaring APKL selanjutnya disaring lagi
menggunakan USG, dan ditemukan satu core issu yang menurut
penulis issu tersebut urgent dan harus dicari solusinya dengan
cepat karena menyangkut Pelayanan pada publik agar tidak
terjadi komplain dari keluarga pasien,dan penulis mengangkat
issu Belum optimalnya Edukasi resiko pasien jatuh terhadap
Orang tua pasien di Ruang Catelya RSUD Cilacap
Adapun kenapa penulis mengangkat isu tersebut adalah
pengurangan resiko pasien jatuh merupakan salah satu dari 6
sasaran keselamatan pasien yang tentunya menjadi prioritas juga
dalam peningkatan mutu pelayanan.Serta penulis menemukan di
Lapangan, Orang tua masih belum paham akan bahaya resiko
pasien jatuh.
43
C. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai pada perancangan aktulisasi ini adalah :
1. Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasi
keterkaitan prinsip Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara pada
kegiatan untuk meningkatkan Pengetahuan orang tua pasien
tentang resiko jatuh pada pasien anak di ruang Catelya RSUD
Cilacap melalui pengoptimalan edukasi
2. Mampu memberikan manfaat kepada pasien, agar pasien
merasa aman dan nyaman terhadap pelayanan yang ada di
bangsal Catelya khususnya tentang keselamatan pasien
dengan meningkatkan pengetahuan orang tua tentang resiko
pasien jatuh.
D. MANFAAT
Manfaat dari perancangan aktualisasi ini yaitu :
a. Bagi Peserta
1. Mampu menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai
ANEKA di lingkungan bangsal Catelya RSUD Cilacap
2. Mampu bekerja dengan berprinsip pada Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan WoG pada setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan
b. Bagi Instansi
1. Mendukung dan mewujudkan visi, misi RSUD Cilacap
2. Mengoptimalkan Edukasi oleh perawat Ruang Catelya
c. Steakeholder
1. Mengoptimalkan peran orang tua dalam ikut serta
mengurangi resiko pasien jatuh
2. Mampu memberikan pengetahuan kepada orang tua pasien
tentang resiko jatuh pada pasien anak ruang Catelya RSUD
Cilacap,
44
BAB II
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. PROFIL ORGANISASI
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap adalah rumah
sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap yang terletak di
Jalan Gatot Subroto No. 28 Cilacap dan dirintis mulai tahun 1946
yang secara Yuridis Formal ditetapkan dengan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah kota
kecil dalam lingkungan provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan Menteri
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia Nomor
1807/Menkes-Kesos/SK/XII Tahun 2000, RSUD Cilacap ditetapkan
sebagai rumah sakit tipe B non pendidikan. Sistem pengelolaan
keuangan RSUD Cilacap berupa BLUD (Badan Layanan Umum
Daerah). Tahun 2016, RSUD Cilacap telah memenuhi standar
akreditasi Rumah Sakit dan dinyatakan lulus tingkat Paripurna.
Predikat Paripurna disimbolkan dengan bintang lima diraih oleh
RSUD Cilacap, sebagai yang pertama kali di Kabupaten Cilacap.
2. Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan Organisasi
RSUD Cilacap didirikan di atas tanah seluas 68.504 m²
dengan luas bangunan 15.574 m². RSUD Cilacap mempunyai
tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna melalui penyediaan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat. Upaya untuk merealisasi kegiatan rumah sakit
tersebut serta berdasar Intruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kerja Instansi
Pemerintah, maka RSUD Cilacap memiliki Visi, Misi,Motto, Budaya
Kerja, Nilai falsafah, dan Tujuan sebagai berikut:
45
a. Visi
Rumah Sakit Pilihan Masyarakat
b. Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan yang prima dan profesional
2) Menggunakan tata kelola manajerial yang professional dan
taat hukum
3) Menjadikan pusat rujukan pelayanan kesehatan
4) Meningkatkan sumber daya manusia profesional dan
berorientasi pada kepuasan pelanggan serta mengutamakan
keselamatan pasien
5) Menggunakan sistem informasi dan teknologi kedokteran
modern guna menunjang pelayanan untuk meningkatkan
efektivitas kerja
c. Nilai Organisasi
Rumah Sakit memberikan pelayanan kesehatan Humanis
dan Paripurna serta membina jaringan kemitraan dan rujukan
guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
1) Motto : “Kepuasan Anda Tujuan Kami”
2) Budaya Kerja : Profesional, Visioner, dan Kerjasama
d. Tujuan Organisasi
1) Bagi Pemilik (Pemerintah Daerah)
a. Memberikan citra yang baik kepada Pemerintah Daerah
b. Mendukung pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah
dibidang kesehatan
c. Memberikan iklim kerja yang inovatif
2) Bagi Konsumen
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan,
cepat dan akurat
b. Memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
c. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
kode etik kedokteran
3) Bagi Karyawan
46
a. Meningkatkan kesejahteraan karyawan secara
proposional
b. Memperlakukan karyawan sebagai Asset Organisasi
c. Memberikan kesempatan pengembangan bakat,
kemampuan dan keteladanan
d. Memberikan kesempatan berkarir bagi karyawan yang
berprestasi
e. Menjadikan sebagai tempat kerja dan mengabdi yang
menjanjikan masa sekarang dan masa yang akan datang
4) Bagi Masyarakat Sekitar
a. Memberikan kesempatan usaha bagi masyarakat sekitar
dilingkungan rumah sakit
b. Memberikan bantuan sosial bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat dalam arti luas
c. Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai kelompok
pemasar rumah sakit
d. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan kesehatan
kepada masyarakat sekitar
e. Ikut membantu menciptakan suasana lingkungan yang
bersih dan sehat
47
3. Struktur Organisasi
48
1. Direktur : dr. Pramesti Griana Dewi, M.Kes, M.Si
49
4. Deskripsi SDM, Sarana Prasarana, dan Sumber Daya Lain
Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap memiliki instalasi dan unit
sebagai berikut:
a. Instalasi/Unit dibawah Pelayanan Medik
1) Instalasi Rawat Inap
2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi Gawat Darurat / IGD
4) Instalasi Bedah Sentral / IBS
5) Instalasi Perawatan Intensif / ICU
6) Unit Pelayanan Hemodialisa
b. Instalasi dibawah Pelayanan Penunjang Medik
1) Instalasi Radiologi
2) Instalasi Farmasi
3) Instalasi Laboratorium
4) Instalasi Gizi
5) Instalasi Rehabilitasi Medik
6) Instalasi Rekam Medik dan SIM-RS
7) Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
8) Instalasi Pemulasaraan Jenasah
9) Instalasi CSSD
c. Unit PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)
50
Ruang perawatan dibedakan berdasarkan penyakit yang
ditangani di ruang tersebut. Ruang dahlia dan kenanga menangani
penyakit dalam dan saraf; ruang cathelia dan melati menangani
perawatan penyakit anak/neonatal; ruang bougenvile dan anggrek
menangani penyakit bedah; ruang mawar, teratai dan cempaka
menangani penyakit kandungan dan kebidanan; ruangasoka
menangani penyakit bedah, dalam, syaraf dan jantung; ruang
amarilis menangani penyakit paru dan TB-MDR; ruang rajawali,
wijaya kusuma dan flamboyan menangani perawatan umum.
RSUD Cilacap telah melakukan kegiatan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. Hasil pelayanan di Instalasi Gawat Darurat
sampai tahun 2017 adalah sebanyak 14.392 orang. Selama tahun
2017, hasil pelayanan rawat jalan sebanyak 111.356 pasien. Hasil
pelayanan Instalasi Rawat Inap sebanyak 19.475 orang. Hasil
palayanan dan tindakan operasi Instalasi Bedah Sentral sebanyak
4.880 orang. Pelayanan kunjungan ibu hamil sebanyak 2.058 orang.
Hasil pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebanyak 1.664 kasus.
Hasil pelayanan kesehatan di ICU sebanyak 247 pasien. Pelayanan
kesehatan di Instalasi Penunjang RSUD Cilacap tahun 2017 adalah
sebagai berikut :
1) Instalasi Laboratorium : 13.582 pasien
2) Instalasi Radiologi : 17.864 pasien
3) Instalasi Farmasi : 224.760 resep
4) Instalasi Gizi : 78.283 pasien
51
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Tugas pokok perawat
Menurut Permenpan nomor 25 tahun 2014 menjelaskan tugas
pokok dan fungsi perawat terampil yaitu:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu
dalam rangka melakukan upaya promotif
3. Membuat media untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya
promotif
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau
pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera
pada individu dalam rangka upaya preventif
5. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan
kondisinya (melakukan pemeriksaan fisik, mengamati
keadaan pasien) pada individu dalam rangka upaya
preventif
6. Memfasilitasi penggunaan pelindung daripada kelompok
dalam melakukan upaya preventif
7. Memberikan oksigenasi sederhana
8. Memberikan bantuan hidup dasar
9. Melakukan pengukuran antropometri
10. Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan
eliminasi
11. Memantau keseimbangan cairan dan elektrolitpasien
12. Melakukan mobilisasi posisi pasien
52
13. Mempertahankan posisi anatomis pasien
14. Melakukan fiksasi fisik
15. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat
16. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien
17. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung
kenyamaan pada pasien
18. Melakukan pemeliharaan diri pasien
19. Memandikan pasien
20. Membersihkan mulut pasien
21. Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin
22. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan
23. Melakukan komunikasi teraupetik dalam pemberian asuhan
keperawatan
24. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal
25. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
meninggal
26. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka
dan kematian
27. Memfasilitasi suasana lingkungan yang aman dan tenang.
28. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan
keperawatan
29. Menyusun rencana kegiatan individu perawat
30. Melaksanakan kegiatan bantuan/partispasi kesehatan
31. Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan
32. Melakukan penanggulangan penyakit/wabah tertentu
33. Melakukan supervisi lapangan
53
4. Menerapkan prinsip etika keperawatan/kebidanan
5. Menerapkan 5 prinsip infeksi nosokomial
6. Menerapkan prinsip keselamatan pasien
7. Menerapkan proses keperawatan kebutuhan
8. Melakukan perawatan luka sederhana
9. Melakukan ambulasi pasien
10. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen dasar
11. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektroli
12. Memfasilitasi pemberian darah dan produk darah
13. Memfasilitasi pemberian obat sederhana
14. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
15. Melakukan peningkatan mutu asuhan keperawan
C. ROLE MODEL
Dalam kegiatan aktualisasi ini, figur yang menjadi role model
adalah Bapak Sunardi Adi Wibowo,S.Kep,Ns, MH.Kes selaku
Kepala Bidang Keperawatan RSUD Cilacap. Selama menjalani
tugas beliau selalu tegas, cekatan dan teliti. Beliau begitu
memperhatikan setiap detail pekerjaan. Semua tertata secara rapi
dan hal ini menjadi sumber inspirasi bagi penulis khususnya dalam
melakukan pekerjaan di masa kini dan masa yang akan datang.
Kedisiplinan, penampilan, kepedulian terhadap lingkungan sekitar
yang beliau tunjukkan mencerminkan sikap aparatur sipil negara
yang berintegritas dan penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, beliau merupakan figur
yang cocok untuk penulis jadikan role model.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
54
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan
Substansi Mata Pelatihan
Rencana kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan
isu-isu yang terjadi dan penulis hadapi di bangsal Catelya RSUD
Cilacap yang dimana tempat tersebut penulis bekerja. Berdasarkan
isu yang telah penulis pilih baik dengan metode APKL dan USG pada
pembahasan bab sebelumnya akan penulis terapkan untuk kegiatan
sehari-hari di ruangan.
1. Identifikasi Isu
a. Belum optimalnya pengaplikasian five moment hand hygiene
pada petugas kesehatan di bangsal Catelya RSUD Cilacap
b. Belum optimalnya pembagian obat sesuai waktu pemberian oleh
petugas di bangsal Catelya RSUD Cilacap
c. Belum optimalnya penerapan 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan
dan Santun) pada petugas kesehatan di bangsal Catelya RSUD
Cilacap
d. Belum optimalnya pengawasan pemberian cairan infus pada
pasien di bangsal Catelya RSUD Cilacap
e. Belum Optimalnya edukasi resiko pasien jatuh terhadap orang
tua pasien ruang Catelya RSUD CILACAP
2. Isu Yang Di Pilih
Belum Optimalnya edukasi resiko pasien jatuh terhadap orang tua
pasien ruang Catelya RSUD CILACAP
3. Gagasan Pemecah Isu
Optimalisasi edukasi resiko pasien jatuh terhadap orang tua pasien
ruang Catelya RSUD CILACAP
4. Rancangan kegiatan
55
a. Melakukan koordinasi dengan kepala ruang serta mentor terkait
dengan kegiatan yang akan dilakukan dan membahas
rancangan kuisioner dan edukasi
b. Memberikan quosiner kepada Keluarga Pasien
c. Membuat leaflet resiko pasien jatuh
d. Memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang resiko
jatuh
e. Membuat poster resiko jatuh pada anak
f. Monitor pelaksanaan edukasi resiko pasien jatuh
56
Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan.
Pemecahan isu :
3.1Tabel pemecahan isu
Kontribusi
Penguatan
No Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai
. Kegiatan Pelatihan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan Rancangan Kegiatan yang Kegiatan
koordinasi kegiatan yang dilakukan
tersebut
dengan di setujui mendukung
kepala a) Membuat Janji a) Mendapat Akuntabilitas : misi RSUD menguatkan
ruang serta dengan kepala kesepakatan Kejelasan waktu dan tempat bertemu cilacap yang
nilai
mentor ruang dan tempat dan Komitmen mutu : ke 1
terkait mentor waktu yang Efisien waktu : Bertemu tepat waktu Menyelenggar kerjasama
dengan jelas untuk sesuai janji yang di sepakati akan
kegiatan bertemu pelayanan
yang akan yang prima
dilakukan b) Melakukan b) Terbentuk Komitmen mutu dan
dan pertemuan rancangan Inovasi Profesional
membahas dengan kepala kegiatan Diwujudkan dengan membuat
rancangan ruang serta edukasi dan rancangan kegiatan yang baru
kuisioner mentor kemudian kuisioner Nasionalisme
dan edukasi berkonsultasi melalui Sila ke 4
tentang musyawarah Musyawarah
rancangan dengan Diwujudkan dengan melakukan
kegiatan edukasi mentor dan diskusi bersama atasan sehingga
57
Kontribusi
Penguatan
No Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai
. Kegiatan Pelatihan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dan kuisioner kepala ruang didapatkan keputusan bersama
yang dibuat ETIKA PUBLIK
Berkonsultasi dengan sopan santun
58
Kontribusi Penguata
N
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi n Nilai
o Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Misi Organisas
.
Organisasi i
1 2 3 4 5 6 7
2. Memberika hasil kuisioner Kegiatan yang Kegiatan
n kuisioner dilakukan tersebut
kepada mendukung menguatka
Keluarga misi RSUD n nilai
pasien cilacap yang visioner
1. Izin kepada ijin dari kepala ruang Etika public ke 1
kepala kepala Izin kepada kepala kepala ruang Menyelenggar
ruang dengan dengan sopan dan santun akan
sopan dan santun Nasionalisme pelayanan
yang prima
Bermusyawarah dalam
dan
pembuatan kuisioner Profesional
59
Kontribusi Penguata
No Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi n Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan
. Kegiatan Pelatihan Misi Organisas
Organisasi i
1 2 3 4 5 6 7
3 Membuat terwujudnya Kegiatan yang Membuat
leaflet leaflet resiko dilakukan program
resiko pasien jatuh mendukung yang
pasien misi RSUD inovatif
jatuh cilacap yang mendukun
1. Mengumpulkan Materi materi Akuntabilitas :
ke 1 g budaya
materi tentang yang benar dan Dengan menyiapkan materi dari
Menyelenggar kerja yang
resiko pasien jatuh dari sumber yang sumber yang jelas
akan visioner
jelas Komitmen mutu :
pelayanan
Dengan mempersiapkan dahulu
yang prima
materi maka akan lebih efisien
dan
Profesional
2. Membuat konsep Konsep leaflet Etika publik
leaflet dengan yang telah di Dengan meminta izin terlebih dahulu
berkonsultasi setujui kepala kepada kepala ruang maka
dengan kepala ruang dan mentor menghargai komunikasi dan
ruang dan mentor konsultasi
60
Kontribusi Penguata
No Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi n Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan
. Kegiatan Pelatihan Misi Organisas
Organisasi i
1 2 3 4 5 6 7
Nasionalisme
61
Kontribusi Penguata
No Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi n Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan
. Kegiatan Pelatihan Misi Organisas
Organisasi i
1 2 3 4 5 6 7
1. Menghadap Mendapatkan Nasionalisme dan
kepala ruang arahan dari Sila ke-4 (musyawarah) berorientasi
untuk koordinasi kepala ruang dan Diwujudkan dengan berkoordinasi pada
dan musyawarah mentor dan musyawarah kepuasan
terkait kegiatan pelanggan
edukasi serta
mengutamaka
n keselamatan
2. Melakukan Teridentifikasinya Akuntabilitas pasien
identifikasi dan
data pasien yang Kejelasan identitas pasien
pengkajian lengkap dan Etika Publik:
pasien dengan
jelas Melakukan pengkajian dan
sopan Terkajinya identifikasi dengan sopan
riwayat jatuh dan
skor humty dumty
3. Melakukan Waktu yang di Komitmen mutu:
kontrak waktu setujui keluarga Efisien waktu: dengan kontrak, waktu
dengan keluarga pasien terlebih dahulu maka waktu yang
pasien akan di gunakan menjadi tepat
Etika publik
Dalam kontrak waktu dengan pasien
saya melakukan dengan sopan
Anti korupsi :
62
Kontribusi Penguata
No Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi n Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan
. Kegiatan Pelatihan Misi Organisas
Organisasi i
1 2 3 4 5 6 7
Dalam melakukan edukasi ke
keluarga pasien saya tidak meminta
imbalan
63
Kontribusi Penguata
No Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi n Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan
. Kegiatan Pelatihan Misi Organisas
Organisasi i
1 2 3 4 5 6 7
jawabkan mendokumentasika Hasil kegiatan
yang dapat di pertangguung
jawabkan
Penguata
Kontribusi
No Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata n Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi
. Kegiatan Pelatihan Organisas
Misi Organisasi
i
1 2 3 4 5 6 7
5. Membuat Poster resiko Kegiatan tersebut Kegiatan
poster jatuh pada mendukung fisi tersebut
resiko anak rumah sakit ke-4 menguatka
jatuh yaitu n nilai
pada 1. Merancang poster Terbentuk Komitmen mutu meningkatkan kerjasama
anak resiko jatuh rancangan Dibuktikan dengan adanya media sumber daya dan
desain poster poster untuk meningkatkan kualitas manusia yang profesional
pelayanan professional dan isme
berorientasi pada
Etika Publik kepuasan
pelanggan serta
Berdiskusi dengan mentor secara
64
Penguata
Kontribusi
No Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata n Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi
. Kegiatan Pelatihan Organisas
Misi Organisasi
i
1 2 3 4 5 6 7
sopan mengutamakan
keselamatan
pasien
2 Mendiskusikan desain Desain poster Nasionalisme
poster dengan pihak disetujui oleh Sila ke-4 musyawarah
percetakan dan mentor
mentor
65
Penguata
Kontribusi
No Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata n Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi
. Kegiatan Pelatihan Organisas
Misi Organisasi
i
1 2 3 4 5 6 7
6 Monitor Pelaksanaan Kegiatan yang Kegiatan
pelaksan edukasi resiko dilakukan tersebut
aan pasien jatuh mendukung misi menguatka
edukasi secara RSUD cilacap n nilai
resiko konsisten yang ke 1 profession
pasien Menyelenggaraka al
jatuh 1. Mengingatkan Perawat Etika publik : n pelayanan yang
pada perawat di ruangan melaksanakan Mengingatkan perawat atau teman prima dan
keluarga saat prekonfren untuk edukasi kepada sejawat merupakan kerja sama Profesional
pasien melaksanakan keluarga pasien Nasionalisme
edukasi resiko pasien Prekonfren merupakan wujud sila
jatuh terhadap ke 4 permusyawaratan
keluarga pasien yang
memiliki resiko pasien
jatuh tinggi untuk
meningkatkan mutu
66
Penguata
Kontribusi
No Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata n Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi
. Kegiatan Pelatihan Organisas
Misi Organisasi
i
1 2 3 4 5 6 7
pelayanan
67
B. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 3.2. Jadwal rencana pelaksanaan kegiatan
Portofolio atau
Hari Habituasi bulan April dan Mei
bukti kegiatan
No Kegiatan 2 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6
2. Memberikan Foto
kuisioner kepada Kuisioner
Keluarga pasien Laporan
analisis
kuisioner
68
kepada keluarga vidio
pasien tentang resiko lembar
jatuh balik
daftar
penerima
edukasi
5. Membuat poster Foto
resiko jatuh pada Poster
anak vidio
: Pelaksanaan Kegiatan
: Hari libur
69
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Tabel 3.3. Antisipasi dan strategi menghadapi kendala
No Antisipasi dan Strategi Menghadapi
Kegiatan Kendala yang mungkin terjadi
. Kendala
Melakukan koordinasi dengan Atasan yang sulit ditemui karena ada Membuat janji terlebih dahulu sebelum
kepala ruang serta mentor terkait kepentingan dinas melakukan konsultasi
dengan kegiatan yang akan
1
dilakukan dan membahas
rancangan kuisioner dan edukasi
Memberikan kuisioner kepada Kesulitan dalam merancang Mengumpulkan materi materi yang ter up
2 Keluarga pasien kuosioner dalam mengumpulkan date dengan menggunakan media internet
materi
Membuat leaflet resiko pasien jatuh Kesulitan dalam mengumpulkan Memanfaatkan media internet untuk mencari
3 materi leaflet tentang resiko jatuh materi dan konsul atasan
pada anak
Memberikan edukasi kepada Kesulitan dalam menentukan jadwal Membuat janji telebih dahulu dengan
4 keluarga pasien tentang resiko jatuh edukasi dengan keluarga terkait keluarga pasien
dengan situasi
Membuat poster resiko jatuh pada Desain poster yang kurang menarik Membuat desain poster yang unik dan
anak menarik serta mendiskusikan desain dengan
5
pihak percetakan dan mentor
Agar mudah di pahami oleh keluarga pasien
Monitor pelaksanaan edukasi resiko Perawat masih belum terbiasa Selalu mengingatkan untuk melakukan
6
pasien jatuh pada keluarga pasien melakukan edukasi karena kesibukan edukasi
70
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
38
L. Habituasi Nilai 1. Akuntabilitas :
Dasar ANEKA Kejelasan waktu dan tempat bertemu
2. Nasionalisme
Sila ke 4
Musyawarah
Diwujudkan dengan melakukan diskusi
bersama atasan sehingga didapatkan
keputusan bersama
39
Gambar 1.1 membuat janji dengan Gambar 1.2 Meminta izin Mentor
mentor
Z.
AA.
BB.
CC.
DD.
EE.
FF.
GG.
HH.
1. Memberikan kuisioner kepada Keluarga pasien
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Pelaksanaan Kegiatan 2
40
II.
41
yang Didapat dan menghabituasikan nilai-nilai
ANEKA,harus memberikan inovasi
untuk kemajuan Rumah sakit
HHH. Lampiran 1. Foto
Kegiatan 1 2. Kuisioner
3. Laporan analisis kuisioner
42
III. Uraian
JJJ. Keterangan
Kegiatan
KKK. Nama Kegiatan LLL. Membuat leaflet resiko pasien jatuh
43
Kegiatan 1 IIII. 2. leaflet
44
JJJJ. Uraian Kegiatan KKKK. Keterangan
LLLL. Nama Kegiatan MMMM. Memberikan edukasi
kepada keluarga pasien tentang resiko
jatuh
NNNN. Sumber Kegiatan OOOO. Inovasi
PPPP. Tanggal QQQQ. 9 Mei sampai 16 Mei 2019
Pelaksanaan
RRRR. Tahapan Kegiatan SSSS. 1. Menghadap kepala ruang
untuk koordinasi dan musyawarah
terkait kegiatan edukasi
TTTT.
UUUU.
VVVV. 2. Melakukan identifikasi dan
pengkajian pasien dengan sopan
WWWW. 3. Melakukan kontrak
waktu dengan keluarga pasien
XXXX. 4. Melakukan edukasi pada
keluarga pasien tentang resiko pasien
jatuh
YYYY.
ZZZZ. 5. Membagikan leaflet tentang
resiko pasien jatuh sesuai jumlah
keluarga yang mendapat edukasi
AAAAA. 6. mendokumentasikan
hasil kegiatan dan daftar peserta
edukasi secara jujur dan dapat di
pertanggung jawabkan
BBBBB. Habituasi 1. Akuntabilitas
Nilai Dasar ANEKA Kejelasan identitas pasien
2. Nasionalisme
Sila ke-4 (musyawarah)
Diwujudkan dengan berkoordinasi dan
musyawarah
3. Etika Publik:
Melakukan pengkajian dan identifikasi
dengan sopan
4. Komitmen mutu:
Efisien waktu: dengan kontrak, waktu
terlebih dahulu maka waktu yang akan
di gunakan menjadi tepat
5. Anti korupsi :
Di wujudkan dengan
mendokumentasika Hasil kegiatan yang
dapat di pertangguung jawabkan
45
dan Output Kegiatan pada mendukung visi rumah sakit ke-4 yaitu
Visi dan Misi Organisasi meningkatkan sumber daya manusia
yang professional dan berorientasi pada
kepuasan pelanggan serta
mengutamakan keselamatan pasien
EEEEE.Kontribusi dan Kegiatan tersebut menguatkan nilai
output Kegiatan pada kerjasama dan profesionalisme
Nilai-Nilai Organisasi FFFFF.
GGGGG. Kendala HHHHH. Kesulitan dalam
menentukan jadwal edukasi dengan
keluarga terkait dengan situasi
IIIII. Strategi Memanfaatkan media internet untuk
Penyelesaian mencari materi dan konsul atasan
JJJJJ. Pengalaman Baru KKKKK. Dengan mengaktualisasi
yang Didapat dan menghabituasikan nilai-nilai ANEKA
LLLLL. Belajar tentang
keadilan,belajar tentang menghargai
dan bersikap sopan terhadap pelanggan
MMMMM. Lampiran 1. foto
Kegiatan 1 2. vidio
3. lembar balik
4. daftar penerima edukasi
46
Gambar 4.3 Membagikan leaflet
NNNNN.
OOOOO.
PPPPP.
QQQQQ.
RRRRR.
SSSSS.
TTTTT.
UUUUU.
VVVVV.
WWWWW.
XXXXX.
YYYYY.
ZZZZZ.
AAAAAA.
BBBBBB.
CCCCCC.
DDDDDD.
EEEEEE.
FFFFFF.
GGGGGG.
HHHHHH.
IIIIII.
JJJJJJ.
KKKKKK.
LLLLLL.
MMMMMM.
5. Membuat poster resiko jatuh pada anak
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 4.5 berikut.
47
Tabel 4.5 Pelaksanaan Kegiatan 5
NNNNNN.
OOOOOO. Uraian
PPPPPP. Keterangan
Kegiatan
QQQQQQ. Nama Membuat poster resiko jatuh pada
Kegiatan anak
RRRRRR.
SSSSSS. Sumber Inovasi
Kegiatan
TTTTTT. Tanggal UUUUUU. 24 Mei 2019
Pelaksanaan
VVVVVV. Tahapan WWWWWW. 1. Merancang poster
Kegiatan resiko jatuh
XXXXXX.
YYYYYY. 2 Mendiskusikan
desain poster dengan pihak
percetakan dan mentor
ZZZZZZ.
AAAAAAA. 3. Membuat poster resiko
jatuh pada anak dan menempelkan
ditempat yang strategis
BBBBBBB. Habituasi 1. Akuntabilitas
Nilai Dasar ANEKA Kejelasan : Mencantumkan sumber
dan pembuat di poster yang di buat
2. Komitmen mutu
Dibuktikan dengan adanya media
poster untuk meningkatkan kualitas
pelayanan inovasi
3. Nasionalisme
Sila ke 4
Musyawarah
Diwujudkan dengan melakukan
diskusi bersama atasan
4. Etika Publik
Berdiskusi dengan mentor secara
sopan
5. Anti Korupsi
Kerja keras : berusaha sebaik
mungkin membuat poster yang
bagus
48
pada kepuasan pelanggan serta
mengutamakan keselamatan pasien
EEEEEEE. Kontribusi Kegiatan tersebut menguatkan nilai
dan output Kegiatan pada kerjasama dan profesionalisme
Nilai-Nilai Organisasi FFFFFFF.
GGGGGGG. Kendala HHHHHHH. Desain poster yang
kurang menarik
IIIIIII. Strategi Membuat desain poster yang unik dan
Penyelesaian menarik serta mendiskusikan desain
dengan pihak percetakan dan mentor
Agar mudah di pahami oleh keluarga
pasien
JJJJJJJ. Pengalaman KKKKKKK. Dengan mengaktualisasi
Baru yang Didapat dan menghabituasikan nilai-nilai
ANEKA
LLLLLLL. Belajar berinovasi dengan
merancang sesuatu yang bermanfaat
bagi pelanggan
MMMMMMM. Lampiran 1. Foto
Kegiatan 1 2. Poster
3. vidio
NNNNNNN.
49
OOOOOOO.
PPPPPPP. 6. Monitor pelaksanaan edukasi resiko pasien jatuh
pada keluarga pasien
QQQQQQQ.
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.6. Pelaksanaan Kegiatan 6
RRRRRRR.
SSSSSSS. Uraian
TTTTTTT. Keterangan
Kegiatan
UUUUUUU. Nama Kegiatan VVVVVVV. Monitor pelaksanaan
edukasi resiko pasien jatuh pada
keluarga pasien
WWWWWWW. Sumber XXXXXXX. Inovasi
Kegiatan
YYYYYYY. Tanggal ZZZZZZZ. 25 Mei 2019
Pelaksanaan
AAAAAAAA. Tahapan BBBBBBBB. 1. Mengingatkan
Kegiatan perawat di ruangan saat prekonfren
untuk melaksanakan edukasi resiko
pasien jatuh terhadap keluarga
pasien yang memiliki resiko pasien
jatuh tinggi untuk meningkatkan
mutu pelayanan
CCCCCCCC.
DDDDDDDD. 2. Melakukan edukasi
setiap ada pasien dengan resiko
jatuh secara konsisten
EEEEEEEE.
FFFFFFFF. 3. Evaluasi bersama
tentang pelaksanaan edukasi resiko
pasien jatuh
GGGGGGGG.
HHHHHHHH. Habituasi Nilai 1. Akuntabilitas
Dasar ANEKA Konsistensi melakukan edukasi
2. Nasionalisme
Prekonfren merupakan wujud sila ke
4 permusyawaratan
3. Etika publik :
Mengingatkan perawat atau teman
sejawat merupakan kerjasama
4. Komitmen mutu:
Efektifitas kegiatan edukasi yang di
lakukan
50
kerja sama
5. Anti korupsi
pencapaian hasil edukasi dengan
jujur dan data yang jelas
51
Gambar 6.2 dokumentasi setelah perawat melakukan edukasi
52
B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi ANEKA
Proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS direkap dalam tabel berikut ini:
PPPPPPPPP.
Memberikan 2 kuisioner QQQQQQQQQ. Musyawarah
- RRRRRRRRR. SSSSSSSSS.
S TTTTTTTTT.
E a UUUUUUUUU. 4
kepada Keluarga pasien opan santun fektif dan dil
efisien
VVVVVVVVV.
Membuat leaflet
3 resiko WWWWWWWWW. j
Musyawarah XXXXXXXXX. YYYYYYYYY. ZZZZZZZZZ.
e - AAAAAAAAAA. 4
pasien jatuh elas Cermat dan fisien
teliti
BBBBBBBBBB.
Memberikan 4 edukasi CCCCCCCCCC. Musyawarah
k DDDDDDDDDD.EEEEEEEEEE.
s FFFFFFFFFF.
e GGGGGGGGGG.
T 5
kepada keluarga pasien ejelasan opan fisien anggung
53
tentang resiko jatuh jawab
HHHHHHHHHH.
Membuat poster
5 resiko jatuh IIIIIIIIII. k Musyawarah JJJJJJJJJJ. s KKKKKKKKKK. LLLLLLLLLL.
i K MMMMMMMMMM. 5
pada anak ejelasan opan novasi erja keras
NNNNNNNNNN.
Monitor 6 pelaksanaan OOOOOOOOOO.musyawarah
K PPPPPPPPPP. QQQQQQQQQQ.
k RRRRRRRRRR.
e SSSSSSSSSS.
a 5
edukasi resiko pasien jatuh onsisten erjasama fektif dil
pada keluarga pasien
TTTTTTTTTT.
Jumlah UUUUUUUUUU.VVVVVVVVVV.
5 WWWWWWWWWW.
6 XXXXXXXXXX.
6 YYYYYYYYYY.
6 ZZZZZZZZZZ.
5 2
8
AAAAAAAAAAA.
Prosentase (%) BBBBBBBBBBB.CCCCCCCCCCC.
1 2
21,43% 21,43% DDDDDDDDDDD.EEEEEEEEEEE.
1 1
7,86% 1,43% 7,86% 00 %
54
Proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan kegiatan
adalah sebagai berikut:
a. Akuntabilitas sebesar 17,86%Nilai dasar akuntabilitas diterapkan
pada sebagian kegiatan untuk memecahkan isu. Nilai akuntabilitas
yang paling banyak diterapkan adalah kejelasandan konsisten
Melalui Penerapan nilai akuntabilitas harapannya dapat
dihabituasikan dalam memenuhi tanggung jawab yang
diamanahkan oleh unit kerja kepada perawat.
b. Nasionalisme sebesar 21,43%Nilai dasar nasionalisme diterapkan
pada hampir keseluruhnya kegiatan untuk memecahkan isu. Yang
paling banyak diterapkan dalam seluruh kegiatan adalah
musyawarah karena setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selalu
diawali adanya diskusi atau musyawarah.
c. Etika Publik sebesar 21,43% Indikator yang terdapat dalam nilai
etika publik tidak pernah lepas dari setiap kegiatan karena fungsi
ASN sebagai pelayan publik sehingga berhubungan dengan publik
dan kepuasan publik.
d. Komitmen Mutu sebesar 21,43% Nilai dasar komitmen mutu
diterapkan dalam upaya terus meningkatkan mutu layanan prima
kepada pasien. Nilai yang paling menonjol adalah efektif efisien
dan inovasi
e. Anti Korupsi 17,86%Nilai dasar anti korupsi yang diterapkan adalah
nilai cermat adil dan tanggung jawab
55