DASAR PNS
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui
Pembimbing, Mentor,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
iii
Surat Pernyataan
1. Peserta Pelatihan
Nama : Ana Trisnawati Wimbagya, S.Kep., Ners.
NIP : 19940505 201902 2 006
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Instansi : RSUD Cilacap
Adalah Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III Angkatan III Pemerintah Kabupaten Cilacap
Bekerjasama dengan Badan Pelatihan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019.
Mengetahui,
Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan Yang Menyatakan,
RSUD Cilacap
iv
ABSTRAK
v
PRAKATA
vi
baik
6. Bapak Agus Pujianto, SH, MM. selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga
laporan aktualisasi ini dapat selesai dengan baik
7. Bapak Sunardi Adi Wibowo, S.Kep.,Ns, MH.Kes. selaku mentor
dari yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga
laporan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik
8. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I
9. Seluruh Panitia penyelenggara dan Pamong Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III Angkatan I yang telah memberikan fasilitas
terbaik untuk peserta
10. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I
atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
11. Seluruh keluarga atas dukungannya selama ini.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ......................................................................... iv
ABSTRAK .............................................................................................. v
PRAKATA .............................................................................................. vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………….....vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah .............................................. 3
1. Identifikasi isu ............................................................................... 4
2. Penetapan Isu .............................................................................. 5
3. Penetapan Isu yang Terpilih ......................................................... 8
4. Rumusan Masalah........................................................................ 13
C. Tujuan ............................................................................................... 13
D. Manfaat ............................................................................................. 13
BAB II PROFIL TEMPAT KERJA ................................................................. 15
A. Profil Organisasi ................................................................................ 15
1. Profil Rumah Sakit ........................................................................ 15
2. Organisasi dan Tatalaksana ......................................................... 16
3. Tugas Pokok dan Fungsi .............................................................. 17
4. Dasar Hukum ............................................................................... 18
5. Struktur Organisasi ....................................................................... 21
B. Role Model Sebagai Inspirator…………………………………………22
viii
Mata Pelatihan ....................................................................................... 23
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ....................................................... 32
BAB IV HASIL KEGIATAN AKTUALISASI…………………………………34
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar
ANEKA .................................................................................................. 34
B. Pelaksanaan Habituasi Nilai-nilai Dasar ANEKA .............................. 47
C. Rencana Aksi Kegiatan dan Aktualisasi – Habituasi Nilai-nilai
Dasar PNS............................................................................................. 53
BAB V
PENUTUP.................................................................................................56
A. Simpulan ........................................................................................... 56
B. Rekomendasi .................................................................................... 57
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................58
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................61
LAMPIRAN……………………………………………………………………62
ix
DAFTAR TABEL
x
Daftar Gambar
Struktur organisasi…………………………………………………………… 21
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
(PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang strategis
untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi
profesional adalah Diklat Prajabatan.
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan merupakan pembekalan
komprehensif agar CPNS mempunyai pengetahuan, keterampilan
dan kemampuan untuk melaksanakan tugas sebagai Aparatur Sipil
Negara, sesuai dengan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 Tahun
2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan CPNS, yaang menggunakan pola baru,
peserta diklat mengikuti proses pembelajaran yang mencakup nilai-
nilai dasar profesi PNS yaitu berdasarkan kurikulum pelatihan dasar
CPNS terdiri atas : 1) agenda sikap dan perilaku disiplin PNS; 2)
agenda nilai-nilai dasar PNS yang terdiri atas nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti
korupsi); 3) agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang
terdiri atas manajemen ASN, Whole of Government, dan pelayanan
publik; dan 4) agenda habituasi,yaitu aktualisasi melalui
pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperoleh melalui
berbagai mata pelatihan yang dipelajari. Peserta pelatihan dasar
CPNS dalam pembelajaran agenda habituasi akan difasilitasi untuk
menciptakan suatu penciptaan situasi dan kondisi tertentu yang
memungkinkan peserta pelatihan membiasakan diri untuk
berperilaku sesuai dengan nilai sehingga terbentuk karakter diri
yang ideal melalui proses internalisasi dan pengumpamaan melalui
intervensi tertentu di tempat kerja. Penciptaan suatu intervensi yang
akan digunakan dalam pembelajaran habituasi yaitu intervensi
aktualisasi.
Untuk kebutuhan aktualisasi,dipilih satu core issue yang
menjadi prioritas untuk dipecahkan melalui gagasan-gagasan
kegiatan kreatif dan inovatif yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar
PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,komitmen mutu
2
dan anti korupsi (ANEKA) yang dituangkan dalam sebuah laporan
aktualisasi. Dalam hal kesehatan dapat diambil contoh
permasalahan terkait keselamatan pasien. Dari beberapa isu yang
ditemukan di Bangsal Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Cilacap ditetapkan satu core issue yaitu kurang optimalnya
meminimalisir kejadian atau kesalahan dalam pemberian obat
injeksi pada pasien. Dimana hal tersebut termasuk ke dalam salah
satu indikator mutu keselamatan pasien. Terdapat 6 indikator mutu
keselamatan pasien yaitu, ketepatan indentifikasi pasien,
peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan
pemberian obat, ketepatan tepat lokasi, prosedur, pasien operasi,
pengurangan resiko infeksi dan pengurangan resiko jatuh.
Berdasarkan uraian diatas,penulis membuat laporan aktualisasi dan
habituasi dengan judul “Upaya Menghindari Kesalahan dalam
Pemberian Obat Injeksi pada Pasien di Bangsal Catelya Rumah
Sakit Umum Daerah Cilacap”
3
Tabel 1.1. Identifikasi Isu
No. Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat ini Kondisi yang
Diharapkan
WoG Man.ASN Yan.Blik
4
4. Kurangnya V Di dalam buku Selain
penulisan operan perawat dan diagnosa
diagnosa medis rekam medis pasien keperawatan,
pada buku operan untuk diagnosa perlu ditulis
perawat medis masih sering diagnosa medis
belum ditulis pasien
2. Penetapan Isu
Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan
menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis
isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan
prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui
gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu
dilakukan dengan menggunakan alat bantu APLK (Aktual,
Problematik, Kelayakan, Kekhalayakan) dan USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth).
a. Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan,Kelayakan)
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis
5
ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat
aktual, problematik, kekhalayan, dan kelayakan dari isu-isu
yang ditemukan di lingkungan Bangsal Catelya RSUD Cilacap.
Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki
masalah yang kompleks sehingga perlu segera dicarikan
solusinya. Kekhalayakan artinya isu menyangkut hajat hidup
orang banyak. Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan
realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai positif
atau negatif pada masing-masing kriteria aktual, problematik,
kelayakan,dan kekhalayan. Jika isu yang ditemukan
memenuhi kriteria maka diberi nilai positif, sebaliknya jika tidak
memenuhi kriteria diberi nilai negatif. Jika semua kriteria
memiliki nilai positif,maka isu dinyatakan memenuhi
persyaratan dan berkualitas. Jika tidak, maka isu dinyatakan
tidak memenuhi persyaratan dan kurang berkualitas. Hasil
analisis APKL terkait isu-isu di Bangsal Catelya RSUD Cilacap
disajikan dalam tabel 1.2. di bawah ini:
6
3. Belum optimalnya meminimalisir + + + + Memenuhi
kejadian/kesalahan pemberian obat persyaratan
injeksi pada pasien
7
Tabel 1.3 identifikasi Isu dengan USG
No. Identifikasi Isu U S G Total Peringkat
1 Belum optimalnya penggunaan APD 4 3 3 10 2
. oleh perawat saat melakukan tindakan
keperawatan pada pasien
Keterangan:
1 : Kurang Problematik
2 : Cukup Problematik
3 : probematik
4 : Sangat Problematik
8
Tabel 1.4. Isu yang Terpilih
No Isu Terpilih Mata Pelatihan Gagasan Kreatif / Sumber Isu Aktor yang Terlibat Peran Aktor Yang Terlibat
Terkait Kegiatan
1. Belum Akuntabilitas Bedah dan Review - Unit - Kepala Bidang Karu : Sebagai Fasilitator
optimalnya Etika Publik SOP Pemberian kerja Keperawatan dalam melaksanakan
meminimalisir Komitmen Mutu Obat - Individu (Kabid) kegiatan review SOP
kejadian/kesalah Pelayanan Publik - Kepala Ruang Pemberian Obat
an pemberian (Karu)
obat injeksi pada - Individu Kabid : Berperan
pasien (penulis/peserta mendampingi dan sebagai
latsar) pembuat kebijakan dalam
setiap kegiatan yang akan
dilakukan
Penulis : Menyelenggarakan
kegiatan dan mengatur
jalannya kegiatan, sebagai
pencetus ide dan gagasan
kegiatan
Akuntabilitas Membuat Poster - Unit - Kepala Bidang Karu : Sebagai Fasilitator
Etika Publik Prinsip 6 Benar kerja Keperawatan dalam melaksanakan
Komitmen Mutu Pemberian Obat - Individu - Kepala Ruang kegiatan pembuatan poster
Anti korupsi - Individu
(penulis/peserta Kabid : Berperan
latsar) mendampingi dan sebagai
- Tim percetakan pembuat kebijakan dalam
setiap kegiatan yang akan
dilakukan, memberikan
masukan dan revisi atau
perbaikan
9
Penulis : Menyelenggarakan
kegiatan dan mengatur
jalannya kegiatan, sebagai
pencetus ide dan gagasan
kegiatan, membuat desain
poster
Penulis : Menyelenggarakan
kegiatan dan mengatur
jalannya kegiatan, sebagai
pencetus ide dan gagasan
kegiatan, mendesain label
untuk dicetak
10
Nasionalisme Melakukan - Unit - Kepala Bidang Karu : Sebagai Fasilitator
Komitmen Mutu Pelabelan pada kerja Keperawatan dalam melaksanakan
Akuntabilitas Spuit Obat Injeksi - Individu - Kepala Ruang kegiatan pemberian label
Etika Publik yang akan diberikan - Individu pada spuit obat injeksi
Anti korupsi ke Pasien (penulis/peserta
Management ASN latsar) Kabid : Berperan
- Seluruh perawat mendampingi dan sebagai
di bangsal pembuat kebijakan dalam
catelya setiap kegiatan yang akan
dilakukan
Penulis : Menyelenggarakan
kegiatan dan mengatur
jalannya kegiatan, sebagai
pencetus ide dan gagasan
kegiatan
Perawat : melaksanakan
kegiatan inovasi yang
ditelah disetujui oleh Kabid
dan Karu
Akuntabilitas Pengkondisian Troly - Unit - Kepala Bidang Kabid : Sebagai Fasilitator
Etika Publik Emergency dengan kerja Keperawatan dalam melaksanakan
Komitmen Mutu Melakukan Review - Saran - Kepala Ruang kegiatan review SOP
Pelayanan Publik SOP Pengelolaan mentor - Individu pengkondisian troly
Troly Emergency (Pejabat (penulis/peserta emergency, mendampingi
Bidang latsar) dan sebagai pembuat
Kepera - Seluruh perawat kebijakan dalam setiap
watan) di bangsal kegiatan yang akan
catelya dilakukan
11
Karu : mendukung jalannya
kegiatan dengan
mengarahkan seluruh
perawat ikut ikut serta dan
menghadiri kegiatan
Penulis : Menyelenggarakan
kegiatan dan mengatur
jalannya kegiatan, sebagai
pencetus ide dan gagasan
kegiatan, memimpin
jalannya acara
12
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran identifikasi isu dan penetapan isu
diatas, rumusan masalah dalam laporan aktualisasi ini adalah
bagaimana cara mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang
tekandung dalam akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) dalam Upaya
Menghindari Kesalahan dalam Pemberian Obat Injeksi pada
Pasien di Bangsal Catelya Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan
laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah sebagai berikut:
a. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang terkandung
dalam akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,komitmen
mutu dan anti korupsi (ANEKA) dalam Upaya Menghindari
Kesalahan dalam Pemberian Obat Injeksi pada Pasien di
Bangsal Catelya Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap
b. Menganalisis dampak apabila nilai-nilai dasar PNS yang
tekandung dalam akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) tidak
diimplementasikan dalam Upaya Menghindari Kesalahan
dalam Pemberian Obat Injeksi pada Pasien di Bangsal
Catelya Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap
D. Manfaat
Manfaat laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS golongan III
i. Mampu memahami, menginternalisasi dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang
meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
13
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
ii. Menjadi tenaga medis (perawat) yang mampu
menjalankan fungsisebagai pelaksana kebijakan,
pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa
yang memiliki integritas dan profesional di
iii. lingkungan RSUD Cilacap pada umumnya.
b. Bagi Instansi (RSUD CILACAP)
i. Laporan aktualisasi ini dapat meningkatkan
efektivitas, efisiensi,dan inovasi serta mutu
pelayanan keperawatan di RSUD Cilacap
ii. Terwujudnya visi dan misi RSUD Cilacap
iii. Menjadi Rumah Sakit yang memiliki kualitas dan
menuju daya saing internasional
c. Bagi Stakeholder
Mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhan dan harapannya dalam bidang kesehatan.
14
BAB II
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
15
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap (BLUD-
RSUD).
16
Falsafah
Visi
Rumah Sakit pilihan Masyarakat.
Misi
a) Menyelenggarakan pelayanan yang prima dan professional
b) Menggunakan tata kelola manajerial yang profesional dan
taat hokum
c) Menjadikan pusat rujukan pelayanan kesehatan
d) Meningkatkan sumber daya manusia profesional dan
berorientasi pada kepuasan pelanggan serta mengutamakan
keselamatan pasien
e) Menggunakan sistem informasi dan teknologi kedokteran
modern guna menunjang pelayanan untuk meingkatkan
efektivitas kerja.
Motto
Kepuasan Anda Tujuan Kami.
Budaya Kerja
1. Profesional
2. Visioner
3. Kerjasama
4. Akuntabel
17
pendukung tugas Bupati di bidang pelayanan kesehatan. Tugas
pokok RSUD Cilacap adalah melaksanakan pelayanan
pengobatan, pemulihan peningkatan kesejahteraan dan
pencegahan penyakit.
Dalam melaksanan tugas pokok tersebut RSUD Cilacap
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan;
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis;
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan;
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
D. DASAR HUKUM
Sebagai pedoman untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
di Rumah Sakit dibutuhkan peraturan-peraturan yang dapat
digunakan sebagai Payung Hukum Rumah Sakit. Dasar hukum atau
peraturan-peraturan tersebut antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4355);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
18
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 538);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 5063 );
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 5072);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578) ;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 1 Tahun 2008
tentang Pembentukan dan Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) (Lembaran Daerah Kabupaten
19
Cilacap Tahun 2008 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Cilacap Tahun 2008 Nomor 11);
10. Peraturan Bupati Cilacap Nomor 69 Tahun 2015 tentang
Peraturan Internal Rumah Sakit pada Rumah Sakit Umum
Daerah Cilacap.
11. Peraturan Bupati Cilacap Nomor Nomor : 120 Tahun 2016
tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Badan Layanan Umum
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap.
12. Keputusan Bupati Nomor 446/209/44.1 tahun 2008 tanggal 27
Pebruari 2008 tentang Penetapan Status Badan Layanan Umum
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap (BLUD-
RSUD).
13. Keputusan Bupati Cilacap Nomor : 445/86/35/TAHUN 2016
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif 24 (Dua Puluh Empat) Jam Pada
Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap
20
E. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
CILACAP
Direktur
Bid. Pely.
Bagian Prog. Bagian Bagian Keperawatan
dan Keuangan Umum
Pengembangan
Bid. Pely.
Penunjang
Sub. Bag. Bina Sub. Bag. Medis
program Anggaran
penelitian dan dan
pengembangan Perbendaha
raan
Sub. Bag.
TU dan
Sub. Bag. Sub. Bag. Kepegawaia
Peningkatan Akuntansi n
SDM, Hukum dan
dan Humas verifikasi Sub. Bag.
Rumah
Tangga dan
Logistik
21
F. ROLE MODEL
22
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
23
pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan penguatan terhadap
nilai-nilai organisasi.
Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rencana operasional
pelaksanaan aktualisasi dan habituasi yang akan diterapkan oleh
penulis selama 30 hari kerja mulai tanggal 01 April 2019 sampai
dengan 30 April 2019 di Bangsal Catelya RSUD Cilacap.
Rancangan kegiatan aktualisasi disajikan secara rinci dalam tabel
3.1. berikut ini:
24
Pemberian Obat Injeksi pada Pasien di
Bangsal Catelya Rumah Sakit Umum
Daerah Cilacap
25
Tabel 3.1 Kegiatan Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
Kegiatan dengan Materi terhadap Nilai-Nilai
Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Bedah dan 1. Koordinasi dengan 1. Mendapat Akuntabilitas Dalam Kegiatan ini
Review SOP Kepala Ruang yang perseetujuan (Transparansi dan kegiatan ini mencerminka
Pemberian Obat ada di Bangsal dari kepala kejelasan informasi meguatkan n nilai
mereview SOP ruang tentang alur layanan nilai dari visi organisasi
terkait pemberian serta tanggung jawab) misi Rumah profesional,
obat 2. Persetujuan Nasionalime Sakit pada kerjasama
bersama (Musyawarah) point ke-2 dan
2. Koordinasi dengan dalam Etika Publik yaitu akuntabel
perawat bangsal memberikan (sopan santun, menggunakan
untuk membuat label pada Memelihara dan tata kelola
komitmen bersama spuit saat menjunjung tinggi manajerial
menyiapkan standar etika) yang
obat sebelum professional
diberikan pada Komitmen Mutu dan taat
pasien (memberikan hukum
pelayanan yang
memuaskan)
Pelayanan Publik
(pemenuhan
kebutuhan
masyarakat)
26
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
Kegiatan dengan Materi terhadap Nilai-Nilai
Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Membuat Poster 1. Mendiskusikan 1. terbentuk draf Akuntabilitas Membuat Kegiatan ini
Prinsip 6 Benar gagasan pembuatan poster (Transparansi dan Poster Prinsip mencerminka
Pemberian Obat Poster prinsip 6 2. Desain poster kejelasan dalam 6 Benar n nilai
benar pemberian disetujui pemberian obat) Pemberian organisasi
obat kepada atasan 3. terbentuk poster Etika Publik Obat profesional,
(kepala ruang) yang prinsip 6 benar (Integritas) menguatkan akuntabel
akan diletakkan di pemberian obat Komitmen Mutu nilai dari Misi
bangsal atau di 4. poster (inovatif/ mudah Rumah Sakit
ruang tindakan dan terpasang di dimengerti) yang ke-5
obat dinding ruang yaitu
tindakan dan Anti Korupsi Menggunakan
2. Membuat desain obat (Kepedulian, tanggung system
poster prinsip 6 benar jawab) informasi dan
pemberian obat teknologi
3. Konsultasi desain kedokteran
poster prinsip 6 benar modern guna
pemberian obat menunjang
pelayanan
4. Mencetak desain untuk
poster prinsip 6 benar meningkatkan
pemberian obat efektifitas
kerja
5. Memasang desain
poster prinsip 6 benar
27
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
Kegiatan dengan Materi terhadap Nilai-Nilai
Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pemberian obat yang
sudah dibuat di
tempat yang relevan
6. Mendokumentasikan
hasil kegiatan
3. Membuat Label 1. Mendiskusikan 1.mendapat Komitmen Mutu Pembuatan Kegiatan ini
untuk Spuit gagasan tentang persetujuan (Inovasi dan Label untuk mencerminka
Obat Injeksi Pembuatan Label pembuatan label Kejelasan) Spuit Obat n nilai
untuk Spuit Obat 2.terbentuk point- Injeksi organisasi
Injeksi point yang akan Akuntabilitas menguatkan Profesional,
ditulis di label (Kejelasan dan nilai dari Misi Akuntabel,
2. Konsultasi 3.terbentuk label Keadilan) Rumah Sakit dan Inovatif.
rancangan point- obat siap pakai yang ke-2
point yang ditulis sesuai desain Etika Publik yaitu
pada label yang telah (Keunggulan, menggunakan
ditentukan Kepedulian) tata kelola
3. Pembuatan label
4.terdapat manajerial
4. Mendokumentasi dokumentasi Anti Korupsi yang
kan hasil kegiatan (tidak membeda professional
kegiatan bedakan, dan taat
kedisiplinan hukum
Pelayanan Publik
28
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
Kegiatan dengan Materi terhadap Nilai-Nilai
Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(pemenuhan
kebutuhan
pelayanan)
4. Melakukan 1. Melakukan 1.mendapat Nasionalisme Melakukan Kegiatan ini
Pelabelan pada koordinasi dengan persetujuan dari (berkoordinasi Pelabelan mencerminka
Spuit Obat atasan dan perawat kepala ruang dengan atasan-Sila pada Spuit n nilai
Injeksi yang yang ada di bangsal terkait kegiatan ke 4) Obat yang organisasi
akan diberikan tersebut untuk pemberian label akan diberikan profesional,
ke Pasien mengaktifkan pada spuit Komitmen Mutu ke Pasien akuntabel,
kegiatan memberikan 2.perawat (Inovasi) menguatkan kerjasama.
label pada spuit obat berkomitmen nilai dari Misi
injeksi pada saat untuk Akuntabilitas organisasi
persiapan obat membiasakan (tanggung jawab) yang ke-1
2. Bekerjasama dengan diri identifikasi yaitu
perawat dibangsal keselamatan Etika Publik Menyelenggar
tersebut untuk psien dengan (Kepedulian) akan
melakukan dan pemberian label pelayanan
membiasakan pada spuit obat Anti Korupsi yang prima
kegiatan tersebut 3. dokumentasi (Transparan) dan
saat menyiapkan hasil kegiatan profesional
obat, sebelum obat Manajemen ASN
tersebut diberikan (profesional)
pada pasien
29
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
Kegiatan dengan Materi terhadap Nilai-Nilai
Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Mendokumentasikan
hasil kegiatan
30
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
Kegiatan dengan Materi terhadap Nilai-Nilai
Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dalam (pemenuhan
memanfaatkan troly kebutuhan
emergency sesuai masyarakat)
prosedur.
31
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
32
Tabel 3.2. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
RENCANA JADWAL
UPAYA MENGHINDARI KESALAHAN DALAM PEMBERIAN OBAT INJEKSI PADA PASIEN DI BANGSAL
CATELYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILACAP
No Kegiatan APRIL 2019 Bukti
Kegiatan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1. Bedah dan Review SOP Foto dan
Pemberian Obat video
33
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
34
Analisis Dampak Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan:
1. Akuntabilitas (tanggungjawab)
Tanggungjawab dalam membuat resume SOP
sampai resume terselesaikan dengan baik.
2. Nasionalisme (musyawarah)
Dalam melakukan review SOP dilakukan secara
musyawarah sehingga kualitas resume yang
disusun semakin baik
3. Etika Publik (menghargai karya orang lain,
tidak plagiasi)
Dengan menerapkan nilai etika publik yaitu
menghargai karya orang lain dan tidak melakukan
plagiasi, akan resume yang original dan hasil
pemikiran penulis. Merujuk karya orang lain tidak
melakukan kejahatan akademik
4. Komitmen mutu (inovatif, orientasi mutu)
Mereview dan menyusun resume akan
meningkatkan komitmen ,mutu dalam melayani
masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku
35
Konstribusi output Kegiatan ini mencerminkan nilai organisasi yaitu
kegiatan terhadap Profesional dan Akuntabel
nilai-nilai organisasi
36
Analisis Dampak Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan:
1. Akuntabilitas (tanggungjawab)
Tanggungjawab dalam membuat poster, mulai dari
draft hingga terbentuk poster terselesaikan dengan
baik.
2. Etika Publik (menghargai karya orang lain, tidak
plagiasi)
Dengan menerapkan nilai etika publik yaitu
menghargai karya orang lain dan tidak melakukan
plagiasi, membuat poster yang original dan
mencantumkan sumber. Apabila merujuk karya
orang lain untuk selalu mencantumkan sumber
3. Komitmen mutu (inovatif, orientasi mutu)
Memberikan reminder untuk perawat terkait
pemberian obat dengan membuat inovasi yang
lebih menarik dan mudah di ingat sehingga
perawat dalam memberikan pelayanan pemberian
obat lebih berjalan secara maksimal dan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan.
4.Anti Korupsi
Dalam memcetak poster ke percetakan dimintakan
struk pembayaran
37
Konstribusi output Membuat Poster Prinsip 6 Benar Pemberian Obat
Kegiatan pada Visi menguatkan nilai dari Misi Rumah Sakit yang ke-5
dan Misi Organisasi yaitu Menggunakan system informasi dan teknologi
kedokteran modern guna menunjang pelayanan untuk
meningkatkan efektifitas kerja
38
8. Terbentuk label yang sesuai dengan rancangan
39
4. Jika tidak didasari dengan nilai anti korupsi, tidak
akan tercipta kejujuran, yang terjadi adalah
pembohongan public dan merugikan anggaran
rumah sakit
5. Jika tidak didasari dengan nilai pelayanan public
akan sangat merugikan pasien dan mutu kualitas
pelayanan rumah sakit
40
Kronologi Kegiatan 1. Berkoordinasi dengan kepala ruang terkait
pelaksanaan kegiatan memberi label pada spuit
obat yang dilaksanakan setiap hari sebelum ke
pasien
2. Memberikan pengertian kepada seluruh perawat
untuk selalu menerapkan kegiatan pelabaelan
obat dalam tindakan sehari-hari
3. Melakukan pelabelan bersama dengan perawat
saat menyiapkan obat injeksi
4. Selalu mengingatkan perawat untuk menerapkan
tindakan pelabelan obat saat meeting morning
yang dilakukan setiap hari di pagi ini saat operan
shift
41
yang mudah dan menarik.
2. Jika tidak didasari dengan rasa peduli terhadap
pasien akan sangat merugikan pasien dan
rumah sakit itu sendiri, yang akan mendapat
penilaian negative dari masyarakat
3. Jika tidak didasari dengan komitmen mutu, tidak
akan muncul inovasi dan ide-ide kreatif yang bisa
disalurkan dalam membuat label sebagai alat
bantu identifikasi pasien dalam melakukan
tindakan pemberian obat injeksi oleh perawat.
Sehingga kemungkinan terjadi kesalahan
pemberian dapat terjadi kerena kurangnya
idenetifikasi pasien.
4. Jika tidak didasari dengan nilai anti korupsi, tidak
akan tercipta kejujuran, yang terjadi adalah
pembohongan public dan merugikan anggaran
rumah sakit
5. Jika tidak didasari dengan nilai professional
dalama melayani pasien akan merugikan pasien
dan rumah sakit yang aman perawat tidak
memenuhi standar yang ada dalam melakukan
pelayanan
42
5. Pengkondisian Troly Emergency dengan Melakukan Review SOP
Pengelolaan Troly Emergency
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 4.5 berikut.
43
Dengan menerapkan nilai etika publik yaitu dengan
menjunjung tinggi standar etik yang ada sehingga
troly emergency dapat berjalan dan dapat
digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan
SOP yang ada
3. Komitmen mutu (inovatif, orientasi mutu)
Tercipta komitmen guna meningkatkan mutu
pelayanan sesuai standar prosedur yang telah
ditetapkan
4.Pelayanan Publik
Dengan terkondisikannya troly emergency dengan
baik dan sesuai dengan standar prosedur yang
ada, Mampu memenuhi kebutuhan masyarakat jika
terjadi kondisi darurat
Konstribusi output Dalam kegiatan ini meguatkan nilai dari visi misi
Kegiatan pada Visi Rumah Sakit pada point ke-2 yaitu menggunakan tata
dan Misi Organisasi kelola manajerial yang professional dan taat hukum
44
setiap hari di pagi hari saat operan shift
Pengalaman Baru Dengan mengaktualisasi dan menghabituasikan nilai-
yang didapat nilai ANEKA, perawat dapat dengan mudah
melaporkan penggantian obat apabila dituliskan
terlebih dahulu kedalam buku laporan
Lampiran Kegiatan 1 Foto Kegiatan
Buku Laporan
Fotokopi SOP pengkondisian Troly Emergency
Notulensi kegiatan
45
Proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS direkap dalam tabel berikut ini:
46
Proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan kegiatan
adalah sebagai berikut:
a. Akuntabilitas sebesar 20,83 %. Nilai dasar akuntabilitas diterapkan
pada keseluruhan kegiatan untuk memecahkan isu. Nilai
akuntabilitas yang paling banyak diterapkan adalah tanggungjawab,
transparan, dan kejelasan. Melalui Penerapan nilai akuntabilitas
harapannya dapat dihabituasikan dalam memenuhi tanggung jawab
yang diamanahkan oleh unit kerja kepada perawat.
b. Nasionalisme sebesar 20,83 %. Nilai dasar nasionalisme diterapkan
pada hampir keselruhnya kegiatan untuk memecahkan isu. Yang
paling banyak diterapkan dalam seluruh kegiatan adalah
musyawarah mufakat, karena setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan selalu diawali adanya diskusi atau musyawarah.
c. Etika Publik sebesar 20,83 % Indikator yang terdapat dalam nilai
etika publik tidak pernah lepas dari setiap kegiatan karena fungsi
ASN sebagai pelayan publik sehingga berhubungan dengan publik
dan kepuasan publik.
d. Komitmen Mutu sebesar 20,83 %. Nilai dasar komitmen mutu
diterapkan dalam upaya terus meningkatkan mutu layanan prima
kepada pasien. Nilai yang paling menonjol adalah inovasi dan
berorientasi pada mutu.
e. Anti Korupsi 16, 68 %. Nilai dasar anti korupsi yang diterapkan
adalah nilai disiplin, jujur dan berani.
47
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk menumbuhkan
karakter ideal seorang PNS yang didasari oleh nilai-nilai ANEKA tidak
hanya berhenti sampai kegiatan aktualisasi dan habituasi selama 30
hari. Penulis senantiasa melakukan internalisasi nilai ANEKA
senantiasa diterapkan dalam menjalankan pekerjaan sebagai perawat.
48
Tabel 4.7. Pelaksanaan Habituasi Nilai-Nilai Dasar Aneka
1 Bedah dan Review SOP Akuntabilitas (Transparansi dan 1. Akuntabilitas (Transparansi dan kejelasan informasi
Pemberian Obat kejelasan informasi tentang alur tentang alur layanan serta tanggung jawab)
layanan serta tanggung jawab) Nilai akuntabilitas dihabituasi pada kegiatan dengan
cara tanggung jawab, memberikan informasi yang jelas
Nasionalisme (koordinasi, kepada kepala ruang terkait maksud dan tujuan
musyawarah dan diskusi) mereview SOP Pemberian Obat bersama dengan
kepala ruang
Etika Publik (menghargai) 2. Nasionalisme (koordinasi, musyawarah dan diskusi)
Nilai nasionalisme dihabituasi dengan cara
Komitmen Mutu (inovatif, musyawarah terlebih dahulu dengan mentor dan kepala
orientasi mutu) ruang, jika akan dilaksanakan kegiatan mereview SOP
3. Etika Publik (menghargai)
Nilai etika publik dihabituasi dengan menghargai
adanya SOP yang sudah terbentuk, tidak plagiarism,
ataupun merubah komponen yang ada dalam SOP
tersebut
4. Komitmen Mutu (inovatif, orientasi mutu)
Nilai komitmen mutu dihabituasi dengan cara mengacu
pada orientasi mutu, yaitu sebelum melakukan tindakan
melihat terlebih dahulu SOP yang benar, sesuai
dengan prosedur, sehingga tercipta komitmen yang
berorientasi pada mutu pelayanan yang benar sesuai
prosedur.
49
2 Membuat Poster Prinsip 6 Akuntabilitas 1. Akuntabilitas (Transparansi dan kejelasan informasi
Benar Pemberian Obat (Transparansi dan kejelasan tentang alur layanan serta tanggung jawab)
dalam pemberian obat) Nilai akuntabilitas dihabituasi pada kegiatan dengan
cara membuat poster Prinsip 6 benar pemberian obat
Etika Publik secara jelas, mudah dipahami, dihafal, dan dibaca dari
(Integritas) kejauhan. Sesuai dengan literature yang ada.
2. Etika Publik (menghargai)
Komitmen Mutu Nilai etika publik dihabituasi dengan menghargai
(inovatif/ mudah dimengerti) adanya SOP yang sudah terbentuk, tidak plagiarism,
ataupun merubah komponen yang ada dalam SOP
Anti Korupsi tersebut
(Jujur, tanggung jawab) 3. Komitmen Mutu (inovatif, orientasi mutu)
Nilai komitmen mutu dihabituasi dengan cara membuat
inovasi baru dalam mempermudah menghafal 6 prinsip
pemberian obat melalui alat bantu poster yang ditempel
di ruang tindakan perawat
4. Anti Korupsi (kepedulian, tanggung jawab)
Nilai anti korupsi dihabituasi dengan cara memegang
teguh kejujuran yaitu transparan ketika mencetak poster
di percetakan dimintakan nota total biaya yang telah
dikeluarkan.
3 Membuat Label untuk Spuit Komitmen Mutu 1. Komitmen Mutu (inovatif, orientasi mutu)
Obat Injeksi (Inovasi dan Kejelasan) Nilai komitmen mutu dihabituasi dengan cara membuat
inovasi baru dalam mempermudah mengidentifikasi
Nasionalisme pasien sebelum memberikan obat injeksi sehingga
(Diskusi, musyawarah, tidak akan terjadi kesalahan dalam pemberian obat.
koordinasi) 2. Nasionalisme (koordinasi, musyawarah dan diskusi)
Nilai nasionalisme dihabituasi dengan cara
Akuntabilitas musyawarah terlebih dahulu dengan mentor dan kepala
50
(Kejelasan dan Keadilan) ruang, jika akan dilaksanakan kegiatan membuat label
untuk spuit obat, konsultasi tekait desain label yang
Etika Publik akan dicetak.
(Keunggulan, Kepedulian) 3. Akuntabilitas (Kejelasan dan Keadilan)
Nilai akuntabilitas dihabituasi pada kegiatan dengan
Anti Korupsi cara membuat label di desain secara jelas dan mudah
(jujur, tanggung jawab) dipahami untuk digunakan setiap hari.
Pelayanan Publik 4. Etika Publik (Keunggulan, Kepedulian)
(pemenuhan kebutuhan Nilai etika publik dihabituasi dengan cara menghargai
pelayanan) dan peduli terhadap keselamatan pasien dengan
mempermudah perawat sebelum memberikan obat
injeksi agar tidak terjadi kesalahan pemberian obat
dengan cara menggunakan alat bantu pemberian label
pada spuit obat
5. Anti Korupsi (jujur, tanggung jawab)
Nilai anti korupsi dihabituasi dengan cara memegang
teguh kejujuran yaitu transparan ketika mencetak label
obat di percetakan dimintakan nota total biaya yang
telah dikeluarkan.
6. Pelayanan Publik (pemenuhan kebutuhan pelayanan)
Nilai pelayanan publik dihabituasi dengan cara
memenuhi kebutuhan pasien dengan memberikan
pelayanan yang prima tanpa merugikan pasien dan
perawat itu sendiri, sehingga meminimalisir kejadian
kesalahan pemberian obat sehingga perawat pun akan
aman dari tindak hukum.
4 Melakukan Pelabelan pada Nasionalisme (musyawarah, 1. Nasionalisme (koordinasi, musyawarah dan diskusi)
Spuit Obat Injeksi yang akan diskusi, koordinasi) Nilai nasionalisme dihabituasi dengan cara musyawarah
diberikan ke Pasien terlebih dahulu dengan mentor dan kepala ruang dan
Komitmen Mutu seluruh perawat yang ada di bangsal Catelya jika akan
51
(Inovasi) dilaksanakan kegiatan pelabelan pada spuit obat, yang
dilakukan saat persiapan obat, sebelum diberikan
Akuntabilitas kepada pasien.
(tanggung jawab) 2. Komitmen Mutu (inovatif, orientasi mutu)
Nilai komitmen mutu dihabituasi dengan cara membuat
Etika Publik inovasi baru dalam mempermudah mengidentifikasi
(Kepedulian) pasien sebelum memberikan obat injeksi sehingga
tidak akan terjadi kesalahan dalam pemberian obat,
Anti Korupsi (Transparan) dengan memberikan label pada spuit obat yang
aplikatif dan menarik.
Manajemen ASN (profesional) 3. Akuntabilitas (Kejelasan dan Keadilan)
Nilai akuntabilitas dihabituasi pada kegiatan dengan
cara membuat label di desain secara jelas dan mudah
dipahami untuk digunakan setiap hari.
4. Etika Publik (Keunggulan, Kepedulian)
Nilai etika publik dihabituasi dengan cara menghargai
dan peduli terhadap keselamatan pasien dengan
mempermudah perawat sebelum memberikan obat
injeksi agar tidak terjadi kesalahan pemberian obat
dengan cara menggunakan alat bantu pemberian label
pada spuit obat
5. Anti Korupsi (jujur, tanggung jawab)
Nilai anti korupsi dihabituasi dengan cara memegang
teguh kejujuran yaitu transparan ketika mencetak label
obat di percetakan dimintakan nota total biaya yang
telah dikeluarkan.
6. Manajemen ASN (profesional)Nilai pelayanan publik
dihabituasi dengan cara memenuhi kebutuhan pasien
dengan memberikan pelayanan yang prima tanpa
merugikan pasien dan perawat itu sendiri, sehingga
meminimalisir kejadian kesalahan pemberian obat
52
sehingga perawat pun akan aman dari tindak hokum.
53
C. Rencana Aksi Kegiatan dan Aktualisasi – Habituasi Nilai-nilai
Dasar PNS
54
Tabel 4.6. Rencana Aksi Kegiatan dan Aktualisasi – Habituasi Nilai-nilai
Dasar PNS
No Kegiatan dan Nilai- Rencana Aksi Waktu
nilai Dasar yang Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan
akan Dilanjutkan
1 Bedah dan Review Berkoordinasi dengan Satu bulan
SOP Pemberian Obat kepala ruang dan sekali ,
seluruh perawat di dilakukan ketika
bangsal catelya untuk meeting morning
selalu mereview SOP saat operan
agar dalam setiap antar shift
tindakan kegiatan
pemberian obat injeksi
bisa berjalan sesuai
dengan prosedur yang
telah ditetapkan.
55
Troly Emergency dilakukannya review obat dari troly
SOP pengkondisian emergency
troly emergency yaitu :
1. Mencatat obat
yang keluar dari
troly emergency
atau digunakan
pada kondisi
tertentu
2. Melaporkan
kepada pihak
farmasi maksimal
24 jam setalah
digunakan
56
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1) Isu yang dipilih dalam aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS
yakni Belum optimalnya meminimalisir kejadian/kesalahan pemberian
obat injeksi pada pasien. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut,
seluruh kegiatan aktualisasi dan habituasi mengarah pada Upaya
Menghindari Kesalahan dalam Pemberian Obat Injeksi pada Pasien di
Bangsal Catelya Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap yang penulis
implementasikan melalui 5 (lima) kegiatan sebagai berikut:
1. Bedah dan Review SOP Pemberian Obat
2. Membuat Poster Prinsip 6 Benar Pemberian Obat
3. Membuat Label untuk Spuit Obat Injeksi
4. Melakukan Pelabelan pada Spuit Obat Injeksi yang akan diberikan
ke Pasien
5. Pengkondisian Troly Emergency dengan Melakukan Review SOP
Pengelolaan Troly Emergency
57
diterapkan pada hampir keselruhnya kegiatan untuk
memecahkan isu. Yang paling banyak diterapkan dalam
seluruh kegiatan adalah musyawarah mufakat, karena setiap
kegiatan yang akan dilaksanakan selalu diawali adanya diskusi
atau musyawarah.
c. Etika Publik sebesar 20,83% Indikator yang terdapat dalam
nilai etika publik tidak pernah lepas dari setiap kegiatan karena
fungsi ASN sebagai pelayan publik sehingga berhubungan
dengan publik dan kepuasan publik.
d. Komitmen Mutu sebesar 20,83%. Nilai dasar komitmen mutu
diterapkan dalam upaya terus meningkatkan mutu layanan
prima kepada pasien. Nilai yang paling menonjol adalah inovasi
dan berorientasi pada mutu.
e. Anti Korupsi 16,68 %. Nilai dasar anti korupsi yang diterapkan
adalah nilai disiplin, jujur dan berani.
Dalam pelaksanaan kegiatan penulis menerapkan nilai-nilai ANEKA
dengan presentase 100%.
3) Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS tersebut
dilaksanakan untuk mendukung penyelesaian isu dan kedudukan
dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
B. Rekomendasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilandasi
semangat melaksanakan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA terbukti
memberikan dampak positif, baik untuk pribadi, lingkungan civitas
akademika, maupun institusi. Berikut rekomendasi agar implementasi
nilai-nilai ANEKA dapat dilakukan secara berkelanjutan:
1. Untuk Peserta Latsar
Mengaktualisasi dan menghabituasi seluruh nilai-nilai dasar
ANEKA pada setiap aktifitas kerja sebagai upaya mewujudkan
pribadi PNS yang profesional
58
2. Untuk Pimpinan Bidang Keperawatan
Hendaknya nilai dasar ANEKA diterapkan tidak hanya oleh
seluruh PNS yang ada di unit kerja, tetapi juga sebagai landasan
berorganisasi dan tata kelola unit kerja, agar visi, misi dan tujuan
Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap dapat tercapai dengan lebih
baik.
59
Daftar Pustaka
60
Online (http://bdksemarang.kemenag.go.id/membangun-aparatur-
sipil-negara-asn-yang-handal-dalam-menjalankan-revolusi-mental/).
Diakses 07 April 2019.
61
BIODATA PENULIS
a. Identitas Diri
b. Riwayat Pendidikan
62
LAMPIRAN KEGIATAN
63
64
65
B. Kegiatan 2. Pembuatan Poster Prinsip 6 Benar Pemberian Obat
66
67
C. Kegiatan 3. Pembuatan Label Pada Spuit Obat Injeksi
68
D. Melakukan Pelabelan pada Spuit Obat Injeksi yang akan diberikan
ke Pasien
1. Video (terlampir)
2. Foto
69
E. Pengkondisian Troly Emergency dengan Melakukan Review
SOP Pengelolaan Troly Emergency
70
71
72
Notulensi Bedah dan Review SOP Pemberian Obat
1. Penulis
2. Kepala Ruang Catelya RSUD Cilacap
Dari hasil kegiatan bedah dan review SOP yang dilakukan oleh
penulis dengan Kepala Ruang di dapatkan bahwa, prosedur pertama di
tahap pra interaksi, yaitu pada point verifikasi data, merupakan point yang
masuk sebagai acuan dalam melakukan kegiatan 2 tentang pembuatan
poster dan kegiatan 3 tentang pembuatan label obat. Dimana dalam
melakukan desain label, tercantum data-data pasien, meliputi nama,
no.rm, nama obat, dosis. Hal tersebut sudah sangat jelas tercantum pada
Standar Prosedur Operasional Pemberian Obat Injeksi Intravena.
Kegiatan Pembukaan :
Hasil kegiatan :
Hasil kegiatan :
1. Menuliskan obat atau alat yang keluar dari troly emergency pada
buku laporan penggunaan troly emergency
2. Melaporkan segera ke satelit farmasi jika ada obat di troly
emergency yang telah digunakan untuk pasien yang membutuhkan
3. Dalam pelaporan ke satelit farmasi waktu maksimal 1x24 jam
4. Segera mengisi kekosongan obat dan alat yang ada di troly
emergency.
Penutupan kegiatan :