ANDI NUHERIANA,S.Gz
UPT BLUD PUSKEMAS KAHU
TAHUN 2022
Kata Pengantar
Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Inovasi MALEBBI dengan tepat waktu. Salam dan sholawat tak lupa pula kami
haturkan buat junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan
menyusui dan permasalahan pemberian ASI dapat diatasi di Wilayah Kerja UPT BLUD
Puskesmas Kahu.
Pada kesempatan kali ini tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada :
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Atas saran dan kriktik yang diberikan,
penulis mengucapkan banyak terima kasih. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat.
PENULIS
1
Daftar Isi
Kata Pengantar.....................................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................................4
B. Tujuan.......................................................................................................................5
C. Sasaran......................................................................................................................5
BAB II Pembahasan............................................................................................................6
A. Pengertian.................................................................................................................6
B. Dasar Pemikiran........................................................................................................7
C. Langkah-Langkah Pembentukan Inovasi MALEBBI sebagai berikut :...................8
D. Sumber daya.............................................................................................................9
E. Evaluasi.....................................................................................................................9
BAB III Penutup................................................................................................................11
A. Kesimpulan.............................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................................11
Daftar Pustaka....................................................................................................................12
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberian ASI dikenal sebagai salah satu yang memberikan pengaruh paling
kuat terhadap kelangsungan hidup anak, pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian
menyatakan bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dalam 1 jam pertama dapat
mencegah 22% kematian bayi dibawah umur 1 bulan di negara-negara berkembang.
Pencapaian 6 bulan ASI eksklusif bergantung pada keberhasilan inisiasi dalam satu
jam pertama. ASI ekskusif selama 6 bulan pertama kehidupan, bersamaan dengan
makanan pedamping ASI dan meneruskan ASI dari 6 bulan sampai 2 tahun, dapat
mengurangi sedikitnya 20% kematian anak Balita.
ASI sangat berperan dalam pemenuhan nutrisi bayi. Konsumsi ASI juga dapat
meningkatkan kekebalan tubuh bayi sehingga mampu menurunkan risiko penyakit
infeksi. Sampai usia 6 bulan, bayi direkomendasikan hanya mengonsumsi Air Susu
Ibu (ASI) eksklusif. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012, ASI
eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan,
tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (kecuali
obat, vitamin dan mineral). Setelah usia 6 bulan, di samping ASI kemudian bisa
diberikan makanan tambahan (Kementerian Kesehatan RI & MCA Indonesia, 2015).
Kebijakan dan dan strategi pola asuh diatur dalam Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 128, yang isinya adalah sebagai berikut :
1. Setiap bayi berhak mendapatkan ASI Eksklusif sejak dilahirkan selama 6 bulan,
kecuali atas indikasi medis.
2. Selama pemberian ASI pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah,
masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan
fasilitas khusus.
3. Meningkatkan peran dan dukungan keluarga, masyarakat, pemerintah, dan
pemerintah daerah terhadap pemberian ASI Eksklusif.
4. Tenaga kesehatan dan penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan wajib
melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) terhadap bayi yang baru lahir kepada
ibunya paling singkat selama 1 jam. Inisiasi Menyusui Dini sebagaimana
dimaksud dilakukan dengan cara meletakkan bayi secara tengkurap di dada atau
perut ibu sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu.
3
B. Tujuan
1. Meningkatkan keterampilan Komunikasi Antar Pribadi pada Kader Motivator
ASI
2. Merubah Perilaku pemberian ASI pada ibu menyusui
3. Meningkatkan capaian pemberian ASI Ekslusif
C. Sasaran
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Inovasi MALEBBI adalah kegiatan memberdayakan masyarakat dalam
merubah perilaku ibu menyusui agar memberikan ASI kepada anaknya dengan
mengunakan pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
Inovasi MALEBBI ini sesuai dengan visi misi UPT BLUD Puskesmas Kahu
1. Melibatkan masyarakat dalam menyelesaikan permasalah kesehatan khususnya
masalah pemberian ASI
2. Menggunakan pendekatan KAP Komunikasi Antar Pribadi dalam mempengaruhi
dan merubah perilaku ibu agar mau membrikan ASI kepada Anaknya
3. Tepat sasaran, tepat solusi serta berorientasi ke perubahan perilaku.
5
5. Kurang lebih 256.4 Milyar Dollar pengeluaran untuk biaya pengobatan akibat
diare dan pneumonia disebabkan pemberian ASI yang tidak adekuat dapat
diselamatkan
6. 14% pendapatan bulanan dari setiap keluarga dapat ditabung karena tidak harus
membeli susu formula
Inovasi MALEBBI ini salah satu upaya UPT Puskesmas Kahu dalam
mewujudkan Peraturan Bupati Nomor 8 tahun 2014 tentang Inisiasi Menyusu
Dini dan Air Susu Ibu Ekslusif
B. Dasar Pemikiran
6
efektif antara kader dengan ibu hamil dan menyusui dalam membentuk sebuah
pemahaman dan perubahan perilaku pada ibu menyusui. Komunikasi akan efektif
apabila dapat mengubah sikap seseorang. Komunikasi Antar Pribadi merupakan gaya
komunikasi efektif yang dapat merubah perilaku seseorang.
1. Tempat Kader Motivator Asi meberikan motivasi, informasi, edukasi dan solusi
pada ibu menyusui di posyandu, dirumah tangga yang memiliki bayi atau Baduta.
2. Setiap bulan kader motivator ASI mencatat data ibu hamil di register
pemantauan pemberian ASI
3. Setiap bulan kader motivator ASI ikut bersama bidan desa melakukan kunjungan
nifas untuk memantau pemberian ASI pada bayi baru lahir
4. Setiap bulan kader motivator ASI mencatat, memantau dan momotivasi ibu
menyusui dalam pemberian ASI
5. Setaip bayi akan dipantau pemberian ASI nya selama 6 bulan berturut-turut
6. Kader Motivator ASI, bidan desa dan petugas gizi mengunjungi sasaran apabila
ibu menyusui/bayi sakit atau ada ibu menyusui mengalami masalah pemberian
ASI serta tidak dating ke Posyandu
7. Merujuk ke Puskesmas apabila ditemukan permasalahan pemberian ASI yang
perlu pengobatan untuk ditangani dokter
7
E. Sumber daya
8
4 2021 40 48.92
Berdasarkan tabel diatas dapat di ketahui bahwa capaian pemberian ASI
Ekslusif pada bayi 6 bulan di tahun 2018 sebesar 42.28 % dan tahun 2019
sebesar 46.7 % yang berarti capaian pemberian ASI pada tahun tersebut belum
mencapai target yaitu 50 %, Sedangkan capaian pemberian ASI Ekslusif pada
tahun 2020 sebesar 40.83 % dan pada tahun 2021 sebesar 48.92 %. Hal ini
menunjukkan bahwa capaian pemberian ASI ekslusif pada payi 6 bulan sudah
mencapai target.
2. Capaian Pemberian ASI Ekslusif pada bayi 0-1 tahun berdasarkan Data
Survei Mawas Diri (SMD)
Berdasarkan data PIS-PK pada tahun 2021 di dapatkan data bahwa capaian
bayi 7-23 bulan yang mendapatkan ASI Ekslusif sebesar 91.18 %
9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan data hasil Evaluasi Pemberian ASI Ekslusif di atas
dapat di simpulkan bahwa :
1. Capaian pemberian ASI Ekslusif pada tahun 2018 dan tahun 2019 belum
mencapai target
2. Capian pemberian ASI Ekslusif pada tahun 2020 dan tahun 2021 telah
mencapai target
3. Pembentukan kader motivator ASI yang dibentuk sejak tahun 2016 dan
pembinaan kader motivator ASI tahun 2017, 2018 dan 2019 ternyata tidak
terlalu berdampak pada pemberian ASI Ekslusif
4. Pembentukan Inovasi MALEBBI Motivator ASI Lembut Berbagi informasi
ASI pada akhir tahun 2019 memberikan dampak yang signifikan terhadap
capaian pemberian ASI sebesar 48.92 % dari target indikator program sebesar
40 %
5. Komunikasi Antar Pribadi dapat merubah perilaku pemberian ASI kepada ibu
menyusui
6. Motivasi pemberian ASI dengan pendekatan Komunikasi Antar Pribadi dapat
meningkatkan capaian pembeian ASI Ekslusif
B. Saran
1. Diharapakan kader motivator ASI memiliki SK ditingkat desa agar tidak sering
terjadi pergantian kader.
2. Semua sarana kesehatan dan institusi di wilayah kerja UPT Puskesmas Kahu
memiliki pojok laktasi untuk memudahkan para ibu menyusui dalam memberikan
ASI
10
Daftar Pustaka
Sari, S. amelia. (2017). No Title –40 ,549 ,מים והשקייה.השפעות של השקיית גינות במים אפורים
42.
Sampe, A., Rindani, C. T., & Monica, A. M. (2020).Hubungan Pemberian ASI Eksklusif
Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Relationship between Exclusive
Breastfeeding and Stunting in Toddlers.Juni, 11(1), 448–455.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.314
Dewi, U. M., & Novianti, H. (2021). Pengaruh Pelatihan Kader Asi Terhadap
Peningkatan Pelayanan Dalam Pemberian Asi. Midwifery Journal: Jurnal
Kebidanan UM. Mataram, 6(1), 39. https://doi.org/10.31764/mj.v6i1.1324
Peraturan Bupati Bone Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah
Kab. Bone Nomor 8 Tahun 2014 tentang Inisiasi Menyusu Dini dan ASI
Ekslusif.pdf. (n.d.).
11
LAMPIRAN
12
2. SK Pembina KAP (komunikasi Antar Pribadi tahun 2019
13
3. Lampran SK inovasi MALEBBI (Motivator ASI lembut berbagi informasi
ASI) tahun 2019
14
4. SK Pembina KAP tahun 2022
15
16
5. Sertifikat pelatihan KAP
17
7. Sertifikat penghargaan tenaga gizi terbaik tahun 2017
18
9. Dokumentasi kegiatan
19
PELATIHAN KAP PADA PETUGAS KESEHATAN TAHUN 2019
20
PELATIHAN KPP (KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU) DI BAPELKES
PADA TAHUN 2019
1
PEMBINAAN KADER MOTIVATOR ASI DI AULAH KECAMATAN KAHU
TAHUN 2017
2
PEMBINAAN KADER MOTIVATOR ASI DI AULA PUSKESMAS KAHU
TAHUN 2019
3
PELATIHAN KAP ( KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI) DI AULA
PERTEMUAN PKM KAHU TAHUN 2021
4
SOSIALISASI INOVASI MALEBBI TINGKAT PUSKESMAS TAHUN 2019
5
SOSIALISASI INOVASI MALEBBI DI DESA ARALLAE TAHUN 2021
6
PENYULUHAN ASI DI DESA ARALLAE DENGAN SASARAN IBU HAMIL
DAN IBU BALITA PADA KEGIATAN PENCEGAHAN STUNTING
7
PENYULUHAN TENTANG ASI PADA KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN
PADA TAHUN 2021
8
PENYULUHAN 1000 HPK PADA KEGIATAN HARI KONSELING GIZI DI
DESA ARALLAE TAHUN 2018
9
MELAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH BERSAMA BIDAN DESA DAN
KADER MOTIVATOR ASI UNTUK MEMBERIKAN KONSELING ASI
KEPADA IBU NIFAS YANG BAYINYA BBLR DI DESA ARALLAE TAHUN
2020
10
MELAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH BERSAMA BIDAN DESA DAN
KADER MOTIVATOR ASI UNTUK MEMBERIKAN KONSELING ASI PADA
IBU YANG BAYINYA BGM DI KELURAHAN PALATTAE TAHUN 2019
11
KONSELING ASI DI RUANG NIFAS
12
KKONSELING ASI DIRUANG KLINIK GIZI
13
PELANTIKAN PENGURUS PERSAGI DPC BONE TAHUN 2017
14