Anda di halaman 1dari 37

MALEBBI

MOTIVATOR ASI LEMBUT BERBAGI INFORMASI ASI)

ANDI NUHERIANA,S.Gz
UPT BLUD PUSKEMAS KAHU
TAHUN 2022
Kata Pengantar

Bismillahirrohmannirrohim, Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada

Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah Inovasi MALEBBI dengan tepat waktu. Salam dan sholawat tak lupa pula kami

haturkan buat junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan

Syafa’atnya kepada kita semua.

MALEBBI merupakan inovasi yang dikembangkan oleh program gizi untuk

meningkatkan capaian pemberian ASI dengan pendekatan Komunikasi Antar Pribadi

(KAP). Dengan adanya kegiatan inovasi MALEBBI diharapkan permasalahan ibu

menyusui dan permasalahan pemberian ASI dapat diatasi di Wilayah Kerja UPT BLUD

Puskesmas Kahu.

Pada kesempatan kali ini tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada :

1. Kepala UPT BLUD Puskesmas Kahu

2. Kesubag TU UPT BLUD Puskesmas Kahu

3. Seluruh staf UPT BLUD Puskesmas Kahu

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Atas saran dan kriktik yang diberikan,

penulis mengucapkan banyak terima kasih. Penulis berharap semoga makalah ini dapat

memberikan manfaat.

Palattae, 26 Juni 2022

PENULIS

1
Daftar Isi

Kata Pengantar.....................................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................................4
B. Tujuan.......................................................................................................................5
C. Sasaran......................................................................................................................5
BAB II Pembahasan............................................................................................................6
A. Pengertian.................................................................................................................6
B. Dasar Pemikiran........................................................................................................7
C. Langkah-Langkah Pembentukan Inovasi MALEBBI sebagai berikut :...................8
D. Sumber daya.............................................................................................................9
E. Evaluasi.....................................................................................................................9
BAB III Penutup................................................................................................................11
A. Kesimpulan.............................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................................11
Daftar Pustaka....................................................................................................................12

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberian ASI dikenal sebagai salah satu yang memberikan pengaruh paling
kuat terhadap kelangsungan hidup anak, pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian
menyatakan bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dalam 1 jam pertama dapat
mencegah 22% kematian bayi dibawah umur 1 bulan di negara-negara berkembang.
Pencapaian 6 bulan ASI eksklusif bergantung pada keberhasilan inisiasi dalam satu
jam pertama. ASI ekskusif selama 6 bulan pertama kehidupan, bersamaan dengan
makanan pedamping ASI dan meneruskan ASI dari 6 bulan sampai 2 tahun, dapat
mengurangi sedikitnya 20% kematian anak Balita.
ASI sangat berperan dalam pemenuhan nutrisi bayi. Konsumsi ASI juga dapat
meningkatkan kekebalan tubuh bayi sehingga mampu menurunkan risiko penyakit
infeksi. Sampai usia 6 bulan, bayi direkomendasikan hanya mengonsumsi Air Susu
Ibu (ASI) eksklusif. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012, ASI
eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan,
tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (kecuali
obat, vitamin dan mineral). Setelah usia 6 bulan, di samping ASI kemudian bisa
diberikan makanan tambahan (Kementerian Kesehatan RI & MCA Indonesia, 2015).
Kebijakan dan dan strategi pola asuh diatur dalam Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 128, yang isinya adalah sebagai berikut :
1. Setiap bayi berhak mendapatkan ASI Eksklusif sejak dilahirkan selama 6 bulan,
kecuali atas indikasi medis.
2. Selama pemberian ASI pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah,
masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan
fasilitas khusus.
3. Meningkatkan peran dan dukungan keluarga, masyarakat, pemerintah, dan
pemerintah daerah terhadap pemberian ASI Eksklusif.
4. Tenaga kesehatan dan penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan wajib
melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) terhadap bayi yang baru lahir kepada
ibunya paling singkat selama 1 jam. Inisiasi Menyusui Dini sebagaimana
dimaksud dilakukan dengan cara meletakkan bayi secara tengkurap di dada atau
perut ibu sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu.

3
B. Tujuan
1. Meningkatkan keterampilan Komunikasi Antar Pribadi pada Kader Motivator
ASI
2. Merubah Perilaku pemberian ASI pada ibu menyusui
3. Meningkatkan capaian pemberian ASI Ekslusif

C. Sasaran

1. Dokter Puskesmas sebagai ketua dalam pembinaan kader motivator ASI


2. Bidan jaga, sebagai motivator kepada ibu bersalin dalam melaksanakan kegiatan
IMD ,
3. Petugas Gizi sebagai konselor ASI ditingkat Puskesmas
4. Bidan desa motivator pemberian ASI saat kunjungan nifas
5. Kader Motivator ASI, mencatat, memantau, memotivasi, mengedukasi ibu
menyusui dalam pemberian ASI
6. Ibu hamil adalah sasaran edukasi pemberian ASI
7. Ibu menyusui sasaran langsung dalam edukasi pemberian ASI
8. Keluarga dan Masyarakat sasaran tidak langsung yang menerima edukasi dari
motivator ASI sekaligus bisa menjadi motivator buat ibu menyusui dalam
keluarganya agar mau memberikan ASI.

4
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian
Inovasi MALEBBI adalah kegiatan memberdayakan masyarakat dalam
merubah perilaku ibu menyusui agar memberikan ASI kepada anaknya dengan
mengunakan pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP)

Inovasi MALEBBI ini sesuai dengan visi misi UPT BLUD Puskesmas Kahu
1. Melibatkan masyarakat dalam menyelesaikan permasalah kesehatan khususnya
masalah pemberian ASI
2. Menggunakan pendekatan KAP Komunikasi Antar Pribadi dalam mempengaruhi
dan merubah perilaku ibu agar mau membrikan ASI kepada Anaknya
3. Tepat sasaran, tepat solusi serta berorientasi ke perubahan perilaku.

LEMBUT merupakan singkatan dari beberapa metode Komunikasi Antar Pribadi


Yaitu
1. Luwes (bina suasana) dalam menghadapi ibu menyusui sehingga terbina suasana
yang nyaman.
2. EMpati terhadap permasalahan yang di hadapi oleh ibu menyusui.
3. Beri Usulan atau solusi sesuai dengan permasalahan pemberian ASI yang di
alami ibu
4. Tentukan komunikasi selanjutnya untuk memotoring dan Evaluasi hasil kegiatan
Inovasi MALEBBI ini salah satu upaya UPT Puskesmas Kahu dalam
mewujudkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang
Meningkatkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, dengan indikator jumlah
petugas kesehatan yang menjadi konselor ASI dan jumlah kegiatan kampanye ASI
Ekslusif serta berkontribusi terhadap capaian nasional SDGs/TPB (Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan) khususnya tujuan global 1 pengurangan kemiskinan
yang berdampak positif bagi ekonomi dan kesehatan yaitu:
1. Mencegah kematian dini dan kerugian akibat pengeluaran biaya kesehatan
2. Meningkatkan produktivitas SDM untuk penghidupan yang layak
3. Pemenuhan gizi terbaik bagi baduta dengan harga yang murah sehingga dapat
diakses lapisan masyarakat manapun (equitable)
4. Kerugian 1.34 Milyar Dollar setiap tahun akibat berkurangnya penghasilan dapat
dicegah dengan meningkatkan pemberian ASI dapat mendorong kemampuan
setiap anak untuk mendapatkan penghasilan yang layak

5
5. Kurang lebih 256.4 Milyar Dollar pengeluaran untuk biaya pengobatan akibat
diare dan pneumonia disebabkan pemberian ASI yang tidak adekuat dapat
diselamatkan
6. 14% pendapatan bulanan dari setiap keluarga dapat ditabung karena tidak harus
membeli susu formula
Inovasi MALEBBI ini salah satu upaya UPT Puskesmas Kahu dalam
mewujudkan Peraturan Bupati Nomor 8 tahun 2014 tentang Inisiasi Menyusu
Dini dan Air Susu Ibu Ekslusif

B. Dasar Pemikiran

Ibu menyusui sering mengalami masalah dalam pemberian ASI, misalnya


puting lecet, mastitis, bengkak, dan tidak nyaman. Terdapat kecenderungan ibu untuk
tidak memberikan ASI jika mengalami hal tersebut, Pengalaman tidak
menyenangkan dalam proses menyusui akan memengaruhi keputusan ibu menyusui
tentang pemberian makanan tambahan pada bayi. Alasan lain yang cukup mendasari
terjadinya penyapihan atau tidak diberikannya ASI adalah ketakukan ibu tentang
ketidak cukupan persediaan Asi. Selain itu, rasa kurang percaya diri dan kurangnya
pengetahuan yang mendalam yang dialami oleh ibu juga mengakibatkan persepsi
yang kurang tepat mengenai pasokan ASI, walau pada kenyataannya, persediaan ASI
dirancang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi (Mufdlilah, 2017).

Sebagai upaya untuk meningkatan pemberian ASI diperlukan peran serta


masyarakat untuk memberikan motivasi, konsultasi, edukasi, informasi dan solusi
kepada ibu hamil dan menyusui dalam memberikan ASI kepada bayinya secara
eksklusif selama enam bulan dan dilanjutkan selama dua tahun. Masyarakat dianggap
lebih dekat dan lebih cepat mengetahui adanya masalah yang terjadi di
lingkungannya.saat mengetahui adanya masalah pemberian ASI di lingkungannya,
diharapkan masyarakat peka dan dapat memberikan solusi pada masalah yang
bersifat ringan dan tidak memerlukan penanganan medis. Keterbatasan dalam
memberikan solusi yang membutuhkan penanganan medis dapat diatasi dengan
melakukan fungsi rujukan ke unit pelayanan kesehatan terdekat yaitu puskesmas.

Untuk memberdayakan masyarakat agar mampu memberikan motivasi,


konsultasi, edukasi, informasi dan solusi dalam pemberian ASI diperlukan
pembentukan kader ASI yang memiliki keterampilan berkomunikasi yang lebih

6
efektif antara kader dengan ibu hamil dan menyusui dalam membentuk sebuah
pemahaman dan perubahan perilaku pada ibu menyusui. Komunikasi akan efektif
apabila dapat mengubah sikap seseorang. Komunikasi Antar Pribadi merupakan gaya
komunikasi efektif yang dapat merubah perilaku seseorang.

C. Langkah-Langkah Pembentukan Inovasi MALEBBI sebagai berikut :


1. Membentuk Tim Pembina Motivator ASI Tingkat Puskesmas tahun Yang terlibat
dalam TIM Pembina motivator ASI adalah dokter Puskesmas dan Bidan jaga
terutama pada pelaksanaan IMD di ruang bersalin. Bidan desa turut memantau
pemberian ASI pada kunjungan Ibu Nifas pasca bersalin
2. Membentuk Kader Motivator ASI 2 orang perdesa
3. Melakukan pembinaan kader Motivator ASI
4. Membentuk TIM KAP UPT Puskesmas Kahu
5. Membekali kader motivator ASI tentang Komunikasi Antar Pribadi
6. Membentuk grup WA kader Motivator ASI
7. Membuat register pencatatan pemantauan pemberian ASI per posyandu

D. tata cara pelaksanaan kegiatan kader motivator ASI adalah

1. Tempat Kader Motivator Asi meberikan motivasi, informasi, edukasi dan solusi
pada ibu menyusui di posyandu, dirumah tangga yang memiliki bayi atau Baduta.
2. Setiap bulan kader motivator ASI mencatat data ibu hamil di register
pemantauan pemberian ASI
3. Setiap bulan kader motivator ASI ikut bersama bidan desa melakukan kunjungan
nifas untuk memantau pemberian ASI pada bayi baru lahir
4. Setiap bulan kader motivator ASI mencatat, memantau dan momotivasi ibu
menyusui dalam pemberian ASI
5. Setaip bayi akan dipantau pemberian ASI nya selama 6 bulan berturut-turut
6. Kader Motivator ASI, bidan desa dan petugas gizi mengunjungi sasaran apabila
ibu menyusui/bayi sakit atau ada ibu menyusui mengalami masalah pemberian
ASI serta tidak dating ke Posyandu
7. Merujuk ke Puskesmas apabila ditemukan permasalahan pemberian ASI yang
perlu pengobatan untuk ditangani dokter

7
E. Sumber daya

Untuk melaksanakan inovasi MALEBBI beberapa sumber daya yang digunakan


yaitu sebagai berikut :
1. Pembiayaan inovasi MALEBBI diawali dengan DAK Bidang Kesehatan melalui
program upaya perbaikan Gizi Masyarakat sebesar Rp.2.542.000,- per tahun;
2. Pelaksanaan inovasi MALEBBI melibatkan beberapa tenaga kesehatan Dokter,
Bidan, dan lintas sektor kader dan ibu PKK
3. Metode yang digunakan dalam melaksanakan inovasi MALEBBI adalah
pendampingan perorangan maupun kelompok, pendampingan pemberian ASI
adalah cara yang efektif mengubah perilaku masyarakat ke arah yang baik
sesuai dengan prinsip-prinsip gizi (Diba et al., 2020).
F. Evaluasi

1. Capaian Pemberian ASI Ekslusif berdasarkan indikator Program Gizi


a. Capaian Pemberian ASI Ekslusif pada bayi di bawah usia 6 bulan

NO Tahun Target Cakupan bayi kurang dari 6 bulan


indikator mendapat Asi Ekslusif (%)
%
1 2018 47 46.9
2 2019 50 46.1
3 2020 40 51.2
4 2021 45 58.3
Berdasarkan tabel diatas dapat di ketahui bahwa capaian pemberian ASI
Ekslusif pada bayi 0-6 bulan di tahun 2018 sebesar 46.9 % dan tahun 2019
sebesar 46.1 % yang berarti capaian pemberian ASI pada tahun tersebut belum
mencapai target yaitu 47 %, Sedangkan capaian pemberian ASI Ekslusif pada
tahun 2020 sebesar 51.2 % dan pada tahun 2021 sebesar 58.3 %. Hal ini
menunjukkan bahwa capaian pemberian ASI ekslusif pada payi 0-6 bulan
sudah mencapai target.
b. Capaian Pemberian ASI Ekslusif pada bayi yang berusia 6 bulan

NO Tahun Target Cakupan bayi usia 6 bulan mendapat


indikator Asi Ekslusif
1 2018 47 22.28
2 2019 50 26.7
3 2020 35 40.83

8
4 2021 40 48.92
Berdasarkan tabel diatas dapat di ketahui bahwa capaian pemberian ASI
Ekslusif pada bayi 6 bulan di tahun 2018 sebesar 42.28 % dan tahun 2019
sebesar 46.7 % yang berarti capaian pemberian ASI pada tahun tersebut belum
mencapai target yaitu 50 %, Sedangkan capaian pemberian ASI Ekslusif pada
tahun 2020 sebesar 40.83 % dan pada tahun 2021 sebesar 48.92 %. Hal ini
menunjukkan bahwa capaian pemberian ASI ekslusif pada payi 6 bulan sudah
mencapai target.
2. Capaian Pemberian ASI Ekslusif pada bayi 0-1 tahun berdasarkan Data
Survei Mawas Diri (SMD)

No Tahun Capaian (%)


1 2018 85
2 2019 84.91
3 2020 84.87
4 2021 89.60
Berdasrakan sumber data SMD yang di peroleh dari program promkes
dapat diketahui bahwa capaian bayi 0-1 tahun yang mendapatkan ASI Ekslusif
pada tahun 2018 85 %, tahun 2019 84.91 %, tahun 2020 84.87 % dan pada tahun
2021 meningkat menjadi 81.60 %
3. Data PIS-PK

Berdasarkan data PIS-PK pada tahun 2021 di dapatkan data bahwa capaian
bayi 7-23 bulan yang mendapatkan ASI Ekslusif sebesar 91.18 %

9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan data hasil Evaluasi Pemberian ASI Ekslusif di atas
dapat di simpulkan bahwa :
1. Capaian pemberian ASI Ekslusif pada tahun 2018 dan tahun 2019 belum
mencapai target
2. Capian pemberian ASI Ekslusif pada tahun 2020 dan tahun 2021 telah
mencapai target
3. Pembentukan kader motivator ASI yang dibentuk sejak tahun 2016 dan
pembinaan kader motivator ASI tahun 2017, 2018 dan 2019 ternyata tidak
terlalu berdampak pada pemberian ASI Ekslusif
4. Pembentukan Inovasi MALEBBI Motivator ASI Lembut Berbagi informasi
ASI pada akhir tahun 2019 memberikan dampak yang signifikan terhadap
capaian pemberian ASI sebesar 48.92 % dari target indikator program sebesar
40 %
5. Komunikasi Antar Pribadi dapat merubah perilaku pemberian ASI kepada ibu
menyusui
6. Motivasi pemberian ASI dengan pendekatan Komunikasi Antar Pribadi dapat
meningkatkan capaian pembeian ASI Ekslusif

B. Saran

1. Diharapakan kader motivator ASI memiliki SK ditingkat desa agar tidak sering
terjadi pergantian kader.
2. Semua sarana kesehatan dan institusi di wilayah kerja UPT Puskesmas Kahu
memiliki pojok laktasi untuk memudahkan para ibu menyusui dalam memberikan
ASI

10
Daftar Pustaka

Sari, S. amelia. (2017). No Title –40 ,549 ,‫מים והשקייה‬.‫השפעות של השקיית גינות במים אפורים‬
42.

Astuti, I. (2013). Determinan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Menyusui.Health


Quality, 4, 1–76.

Listyaningrum, T. U., & Vidayanti, V. (2016).Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Ibu


Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Bekerja.Jurnal Ners Dan
Kebidanan Indonesia, 4(2), 55. https://doi.org/10.21927/jnki.2016.4(2).55-62

Sampe, A., Rindani, C. T., & Monica, A. M. (2020).Hubungan Pemberian ASI Eksklusif
Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Relationship between Exclusive
Breastfeeding and Stunting in Toddlers.Juni, 11(1), 448–455.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.314

Turistiati, A. T., Nurcandrani, P. S., Putri, R., & Nurkhalida, E. (2021).Pelatihan


Komunikasi Asertif Bagi Kader ASI Hebat Jejaring Kesehatan Purwokerto
Utara.Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal, 4(1), 51–58.
https://doi.org/10.33330/jurdimas.v4i1.944

Ibu, K. B. (n.d.). 2.2.4. konseling bagi ibu.

Dewi, U. M., & Novianti, H. (2021). Pengaruh Pelatihan Kader Asi Terhadap
Peningkatan Pelayanan Dalam Pemberian Asi. Midwifery Journal: Jurnal
Kebidanan UM. Mataram, 6(1), 39. https://doi.org/10.31764/mj.v6i1.1324

Peraturan Bupati Bone Nomor  7 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah
Kab. Bone Nomor 8 Tahun 2014 tentang Inisiasi Menyusu Dini dan ASI
Ekslusif.pdf. (n.d.).

11
LAMPIRAN

1. Lampiran Sk Pengurus Persagi DPC Bone tahun 2017

12
2. SK Pembina KAP (komunikasi Antar Pribadi tahun 2019

13
3. Lampran SK inovasi MALEBBI (Motivator ASI lembut berbagi informasi
ASI) tahun 2019

14
4. SK Pembina KAP tahun 2022

15
16
5. Sertifikat pelatihan KAP

6. Sertifikat Pelatihan KPP

17
7. Sertifikat penghargaan tenaga gizi terbaik tahun 2017

8. Sertifikat Pelatihan Implementasi IMD,ASI Ekslusif dan PMBA

18
9. Dokumentasi kegiatan

PELATIHAN KONSELOR ASI BAGI PETUGAS GIZI


KAB.BONE TAHUN 2016

PESERTA PELATIHAN KONSELOR ASI DI WISMA


RENNUTA TAHUN 2016

19
PELATIHAN KAP PADA PETUGAS KESEHATAN TAHUN 2019

PRAKTEK KONSELING DENGAN TEHNIK KAP

20
PELATIHAN KPP (KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU) DI BAPELKES
PADA TAHUN 2019

PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA)


TAHUN 2019
PEMBENTUKAN KADER MOTIVATOR ASI TAHUN 2016

24 KADER MOTIVATOR ASI DARI 12 DESA


DI WILAYAH KERJA PKM KAHU

1
PEMBINAAN KADER MOTIVATOR ASI DI AULAH KECAMATAN KAHU
TAHUN 2017

24 PESERTA PEMBINAAN KADER MOTIVATOR ASI

2
PEMBINAAN KADER MOTIVATOR ASI DI AULA PUSKESMAS KAHU
TAHUN 2019

PRAKTEK KONSELING ASI DENGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

3
PELATIHAN KAP ( KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI) DI AULA
PERTEMUAN PKM KAHU TAHUN 2021

PRAKTEK KONSELING DENGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI OLEH


PESERTA PELATIHAN KAP

4
SOSIALISASI INOVASI MALEBBI TINGKAT PUSKESMAS TAHUN 2019

SOSIALISASI INOVASI MALEBBI PADA KEGIATAN PELATIHAN KADER


TINGKAT KECAMATAN KAHU DI AULA PENDIDIKAN TAHUN 2021

5
SOSIALISASI INOVASI MALEBBI DI DESA ARALLAE TAHUN 2021

SOSIALISASI INOVASI MALEBBI DI DESA PASAKA TAHUN 2022

6
PENYULUHAN ASI DI DESA ARALLAE DENGAN SASARAN IBU HAMIL
DAN IBU BALITA PADA KEGIATAN PENCEGAHAN STUNTING

PENYULUHAN GIZI 1000 HPK PADA IBU HAMIL, IBU MENYUSUI DI


DESA PASAKA TAHUN 2022

7
PENYULUHAN TENTANG ASI PADA KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN
PADA TAHUN 2021

PESERTA PENYULUHAN DI DESA LABUAJA

8
PENYULUHAN 1000 HPK PADA KEGIATAN HARI KONSELING GIZI DI
DESA ARALLAE TAHUN 2018

MEMBERIKAN EDUKASI TENTANG PEMBERIAN ASI BERSAMA BIDAN


DESA DAN KADER MOTIVATOR ASI TAHUN 2018

9
MELAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH BERSAMA BIDAN DESA DAN
KADER MOTIVATOR ASI UNTUK MEMBERIKAN KONSELING ASI
KEPADA IBU NIFAS YANG BAYINYA BBLR DI DESA ARALLAE TAHUN
2020

MELAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH BERSAMA BIDAN DESA DAN


PENDAMPING GIZI GAMMARANA UNTUK MEMBERIKAN KONSELING
ASI KEPADA IBU YANG BAYINYA KEMBAR DI DESA ARALLAE TAHUN
2020

10
MELAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH BERSAMA BIDAN DESA DAN
KADER MOTIVATOR ASI UNTUK MEMBERIKAN KONSELING ASI PADA
IBU YANG BAYINYA BGM DI KELURAHAN PALATTAE TAHUN 2019

KADER MOTIVATOR ASI MEMBERIAKAN EDUKASI ASI PADA IBU


BALITA DI PSOYANDU NUSA INDAH I DESA MAGGENRANG TAHUN
2022

11
KONSELING ASI DI RUANG NIFAS

KONSELING ASI DI RUANG LAKTASI

12
KKONSELING ASI DIRUANG KLINIK GIZI

MEMBERIKAN EDUKASI PADA IBU HAMIL TETANG MANFAAT ASI


PADA KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI DESA NUSA TAHUN 2019

13
PELANTIKAN PENGURUS PERSAGI DPC BONE TAHUN 2017

MENERIMA PENGHARGAAN DARI BUPATI BONE SEBAGAI PETUGAS


GIZI TERBAIK TAHUN 2017

14

Anda mungkin juga menyukai