Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

KONSELING DAN EDUKASI GIZI


PUSKESMAS PADANG SERAI

Disusun Oleh:
GINA CYINTHIA RAMITN
P05130218024

PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


KONSELING DAN EDUKASI GIZI (KEG)

Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Konseling dan Eduksi Gizi di
Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh :

Mengetahui,

Pembimbing Akademik, Pembimbing Lapangan,

Desri Suryani, SKM.,M.Kes Rizky Dwi Handayani.SKM


NIP.197312051996022001 NIP.198606062009032009

Ka. Prodi S.Tr. Gizi dan Dietetika, Kepala Puskesmas,

Tetes Wahyu W., SST., M.Biomed dr.Ef Dowintha


NIP. 198106142006041004 NIP.197907232009031002

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya, saya dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Konseling dan
Edukasi Gizi di Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu. Dalam penyelesaian
laporan ini penyusun telah mendapatkan masukkan dan bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Eliana., SKM., MPH sebagai Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes


Bengkulu
2. Bapak Anang Wahyudi S.Gz.,M.PH sebagai Kepala Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bengkulu
3. Bapak Tetes Wahyu W., SST., M.Biomed sebagai kepala Prodi Sarjana
Terapan Gizi dan Dietetika Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu
4. Bapak dr.Ef Dowintha sebagai Kepala Puskesmas Padang serai Kota Bengkulu
5. Ibu Desri Suryani, SKM., M.Kes sebagai Dosen Gizi selaku pembimbing
Akademik Praktek Belajar Lapangan Perencanaan Program Gizi di Puskesmas
Padang Serai Kota Bengkulu
6. Ibu Rizky Dwi Handayani, SKM sebagai Pembimbing Lapangan di Puskesmas
Padang Serai Kota Bengkulu
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini belum sempurna
dan banyak kekurangan, baik dari segi pengetikan, perhitungan maupun penyusunan.
Oleh karena itu saya menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan.
Segala saran dan masukan sangat berarti demi perbaikan laporan ini.

Bengkulu, September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
LAMPIRAN.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................


A. Latar Belakang......................................................................................
B. Tujuan...................................................................................................
C. Manfaat.................................................................................................
D. Lokasi....................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................


A. Definisi Asi Ekslusif ...........................................................................
B. Manfaat Asi Ekslusif...........................................................................
C. Kandungan Asi Ekslusif......................................................................
D. Dampak Asi Ekslusif..........................................................................
E. Macam-macam pemeriksaan Hipertensi.............................................
BAB III PELAKSANAAN PBL.........................................................................
A. Gambaran Umum Lokasi PKL
B. Gambaran Kasus
1. Assesmen
2. Diagnosis
3. Intervensi
4. Monitoring
5. Evaluasi
6. Pembahasan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
Lampiran 1.............................................................................................................
Lampiran 2.............................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi dalam kehidupan pada


enam bulan pertama karena mengandung kebutuhan energi. Masalah ibu
terjadi ketika dalam memproduksi ASI yang tidak lancar akan menjadi faktor
penyebab terjadinya pemberian ASI eksklusif rendah (Annisa et al., 2020).
Pemberian ASI diberikan sampai pada bayi usia 2 tahun. Keuntungan akan
semakin besar jika pemberian ASI dimulai pada 1 jam pertama setelah
kelahiran, sebagaimana bayi membutuhkan asupan makanan tanpa pemberian
susu tambahan.
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi tanpa makanan dan
minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air gula), yang dimulai
sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan. Setelah bayi berumur enam
bulan, bayi boleh diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI), karena ASI
tidak dapat memenuhi lagi keseluruhan kebutuhan gizi bayi sesudah umur
enam bulan. Akan tetapi, pemberian ASI bisa diteruskan hingga bayi berusia
2 tahun
Meskipun menyusui bayi sudah menjadi budaya Indonesia, namun
upaya meningkatkan perilaku ibu menyusui ASI Eksklusif masih diperlukan
karena pada kenyataannya praktek pemberian ASI Eksklusif belum
dilaksanakan sepenuhnya
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Menjelaskan tentang konseling penyakit ASI Eksklusif.

2. Tujuan Khusus

1. Mampu merencanakan dan melakukan berbagai strategi komunikasi dalam


konseling gizi.

4
2. Mampu merencanakan dan melakukan konseling gizi serta
pendokumentasian kegiatan.
3. Mampu mengembangkan metode dan media konseling gizi tentang ASI
Eksklusif
4. Mampu melakukan monitoring evaluasi konseling gizi tentang ASI
Eksklusif
C. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

Dapat membantu dan menambah pengetahuan tentang konseling gizi

mengenai ASI Eksklusif dan bisa membantu pasien yang mempuyai masalah

ASI Eksklusif

2. Bagi Pihak Keluarga

Dapat memberikan konseling gizi mengenai ASI Eksklusif

D. Lokasi

Puskesmas Pasang Serai.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi ASI Eksklusif

ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi dalam kehidupan pada


enam bulan pertama karena mengandung kebutuhan energi. Masalah ibu
terjadi ketika dalam memproduksi ASI yang tidak lancar akan menjadi faktor
penyebab terjadinya pemberian ASI eksklusif rendah (Annisa et al., 2020).
Pemberian ASI diberikan sampai pada bayi usia 2 tahun. Keuntungan akan
semakin besar jika pemberian ASI dimulai pada 1 jam pertama setelah
kelahiran, sebagaimana bayi membutuhkan asupan makanan tanpa pemberian
susu tambahan.
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi tanpa makanan dan
minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air gula), yang dimulai
sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan. Setelah bayi berumur enam
bulan, bayi boleh diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI), karena ASI
tidak dapat memenuhi lagi keseluruhan kebutuhan gizi bayi sesudah umur
enam bulan. Akan tetapi, pemberian ASI bisa diteruskan hingga bayi berusia
2 tahun.
B. Manfaat ASI Eksklusif
Ada pula manfaat lain dari ASI ekslusif yaitu bagi bayi:
1. Sebagai nutrisi lengkap
2. Meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Meningkatkan kecerdasan mental dan emosional yang stabil diikuti
perkembangan sosial yang baik.
4. Mudah dicerna dan diserap Gigi, langit-langit dan rahang tumbuh secara
sempurna.
5. Memiliki komposisi lemak, karbohidrat, kalori, protein dan Vitamin
6. Meningkatkan kesehatan dan kepandaian secara optimal.

6
7. Perlindungan penyakit infeksi meliputi otitis media akut, daire dan
saluran pernafasan..
8. Perlindungan alergi karena dalam ASI mengandung antibody.
b. Manfaat bagi ibu dapat Mengatasi rasa trauma
Dapat menghilangkan trauma saat persalinan sekaligus dengan
kehadiran buah hati pertama kalinya bisa menjadi penyemangat hidup
seorang ibu. Pasca melahirkan biasanya ibu rentan mengalami baby blues
syndrome, terlebih lagi hal tersebut biasanya terjadi pada sang ibu yang
belum terbiasa bahkan tidak bersedia memberikan ASI eksklusifnya untuk
bayi mereka. Namun dengan menyusui, secara perlahan rasa trauma pun
akan hilang sendirinya dan ibu pun akan terbiasa menyusui bayinya.
c. Manfaat bagi ibu dapat Mencegah kanker payudara
Selain membuat kondisi kesehatan dan mental ibu menjadi lebih
stabil, ASI eksklusif juga bisa meminimalkan timbulnya resiko kanker
payudara. Sebab salah satu pemicu penyakit kanker payudara pada ibu
menyusui ialah kurangnya pemberian Asi eksklusif untuk bayi mereka
sendiri.
C. Kandungan Asi eksklusif
ASI memiliki kandungan nutrisi, hormon, kekebalan tubuh, anti
inflamasi dan anti alergi. Salah satunya ada kolostrum mengandung protein,
sel darah putih, dan antibody akan mendapatkan perlindungan bagi setiap
bayi sampai usia 6 bulan (Roslin E.M. Sormin, 2018). ASI juga banyak
mengandung zat besi dimana Asi diserap oleh si bayi 100% berbeda dengan
zat besi yang terkandung dalam susu kalengan. Sehingga 2 ibu perlu
menambah asupan zat besi agar produksi ASI bertambah (Dahliana &
Maisura, 2021)
A. Kandungan ASI
1. Air
2. Kolostrum
3. Karbohidrat (laktosa)
4. Protein
5. Lemak
6. Vitamin dan mineral

7
ASI SUSU FORMULA

Antibody Sangat banyak Sangat sedikit perlu


ditambahkan

Pencernaan Sangat mudah dicerna Tergantung beberapa bayi


dapat mengalami sakit perut

Tingkat kecocokan Bervariasi menyesuaikan usia Harus beganti jenis susu


bayi berbeda (0-6 bulan), (6-18
bulan), dan (18-36 bulan)

Keuangan Hemat Mahal

Keberhasilan Pasti bersih dan higines Belum tentu bersih tergantung


cara mencuci botol

D. Dampak tidak di berikan asi ekslusif


pasan, diare dan obesitas pada anak. Bila bayi tidak diberi ASI
Eksklusif memiliki dampak yang tidak baik bagi bayi. Adapun dampak
memiliki risiko kematian karena diare 3,94 kali lebih besar dibandingkan bayi
yang mendapat ASI Eksklusif. Bayi yang diberi ASI akan lebih sehat
dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.

8
BAB III

PELAKSANAAN PKL

A. Gambaran Umum Lokasi PBL

1. Sejarah Berdirinya Puskesmas Padang Serai

UPTD Puskesmas Padang Serai merupakan puskesmas induk yang


berada di wilayah kecamatan kampung melayu kota Bengkulu yang terdiri
dari 3 (tiga) kelurahan binaan yaitu kelurahan padang serai, kelurahan sumber
jaya dan kelurahan teluk sepang. Luas wilayah UPTD Puskesmas Padang
Serai + 8.625 km', yang terdiri dari tiga puskesmas pembantu yaitu
puskesmas pembantu Padang Serai, Puskesmas pembantu Bangkahan dan
Puskesmas Pembantu Teluk Sepang. Adapun batas-batas wilayah puskesmas
padang serai adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan kelurahan kandang
b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan kabupaten Seluma
c. Sebelah Timur : Berbatasan dengan kelurahan Betungan
d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan samudera Indonesia

Tabel Distribusi Jumlah Kelurahan Per Luas Wilayah Di Wilayah


Puskesmas Padang Serai
No Kelurahan Luas Wilayah /Km2
1. Padang Serai 1.900km2
2. Sumber Jaya 3.895 km2
3. Teluk Sepang 2.830 km2
Jumlah 8.625 km2
9
Sumber : Puskesmas Padang Serai
Semua wilayah puskesmas padang serai dapat dilalui oleh kendaraan
roda dua dan roda empat.

2. Topografi
Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Padang serai adalah dataran
tinggi.
3. Kependudukan
Penduduk di wilayah Puskesmas Padang serai pada tahun 2020
mencapai 19.338 jiwa Dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 9.259,
perempuan sehanyak 10.079. Penduduk kelurahan Padang serai buka 6.802
jiwa, kelurahan Sumber jaya buka 9.240 jiwa dan kelurahan Teluk sepang
berjumiah 3.296 jiwa.

TABEL JUMLAH PENDUDUK DIWILAYAH


PUSKESMAS PADANG SERAI
No Kelurahan Jumlah Jumlah Penduduk
L P JML
. KK
1 Padang Serai 1.836 3.445 3.357 6.802
2 Sumber jaya 2.610 4.258 4.982 9.240
3 Teluk Sepang 869 1.556 1.740 3.296
Jumlah 5.315 9.259 10.079 19.338

B. Gambaran Kasus

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Eza Aditya
Umur : 14 bulan
Agama : Islam
Nama ibu : Ny. Melinda
Pekerjaan ibu : IRT
Pendidikan ibu : SMA Sederajat

10
II. DATA PENGKAJIAN
1. ASSASMENT GIZI
A. Riwayat Gizi
Ea biasaanya diberikan ASI hamper setiap pagi,siang,sore, bahkan
malam, waktu tidak tentu saat An.F merengek ingin ASI,ASI
diberikan dengan frekuesni hampir ±10x/hari, dengan lama waktu
pemberian ±10 menit. BB 8 kg, PB 80 cm, keadaan umum Ea.
Nampak sehat dan ceria.
Tabel 1 : Hasil Recall 24 jam
Zat Gizi
Kebutuhan Asupan Persentase Kategori
Energy (kkal) 650,2 kkal 542,5 kkal 85 % (baik)
Protein (gr) 32,6 gr 13,1 gr 41 % (kurang)
Lemak (gr) 14,5 gr 28,8 gr 198 % (lebih)
Karbohidrat (gr) 97,5 gr 62 gr 63 % (kurang)

Tabel 2 : Klasifikasi kecakupan energi menurut WNPG 2004

<80 % Kurang
80-110 % Baik
>110 % Lebih

B. Antropometri
BB = 8 Kg
PB = 80 Cm
1) BB/U = -1,9 (Kurang)

Tabel 3 : BB/U
Umur -3SD -2SD -1SD Median +1SD +2SD +3SD
14 bln 7,2 8,1 9,0 10,1 11,3 12,6 14,0
Median = 10,1
Simpang rujukan : (-1SD) = 10,1 – 9,0 = 1,1

11
( BB ) kg−median 8−10,1
Nilai Z-Score : = =−1,9 kurang
simpang rujukan 10,1−9,0
2) PB/U = 0,8
Tabel 4 : PB/U
Umur -3SD -2SD -1SD Median +1SD +2SD +3SD
14 bln 70,6 73,1 75,6 78,0 80,5 83,0 85,5
Median = 78,0
Simpang rujukan : median – ( +1SD) = 78,0– 80,5 = -2,5
( PB ) cm−median 80−78,0 2
Nilai Z-Score : = = =0,8
simpang rujukan 80,5−78.0 2,5

pendek

3) BB/PB = 1,3 ( Gizi Baik)


Tabel 5 : BB/PB
PB(cm) -3SD -2SD -1SD Median +1SD +2SD +3SD
80,0 8,2 8,9 9,6 10,4 11,4 12,4 13,6
Median = 10,4
Simpang rujukan : (-1SD) - Median = 10,4 – 9,6 = 0,8
( BB ) kg−median 8−10,4 −2,4
Nilai Z-Score : = ¿ = -3 Gizi
simpang rujukan 10,4−9,6 0,8

kurang
Tabel 6 : Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak
Indeks Kategori status gizi Ambang batas (z-score)
BB/U anak usia 0-60 BB sangat kurang < - 3SD
bulan BB kurang -3 SD sd < - 2 SD
BB normal -2 SD sd +1 SD
BB Lebih >+1 SD
TB/U atau TB/U anak Sangat pendek < - 3SD
usia 0-60 bulan Pendek -3 SD sd < - 2 SD
Normal -2 SD sd +3 SD
Tinggi >+3 SD
BB/PB atau BB/TB Gizi buruk < - 3SD
anak usia 0-60 bulan Gizi kurang -3 SD sd < - 2 SD
Gizi baik -2 SD sd +1 SD

12
Beresiko gizi lebih >+ 1SD sd +2SD
Gizi Lebih >+ 2SD sd +3 SD
Obesitas >+3SD

C. Data Biokimia : -
D. Data Clinic / Fisik
1) Clinic : -
2) Fisik : Nampak sehat, dan ceria

E. Riwayat Klien
1) Riwayat Personal
Usia : 14 bulan
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : islam
2) Riwayat Medis :-
3) Riwayat Social :-

2. DIAGNOSA GIZI

Tabel 7 : Diagnosa Gizi

Domain Problem Etiologi Sign/Symptoms


NB.1.1 Kurang Berkaitan dengan kurang Ditandai dengan tingkat
pengetahuan pengetahuan tentang ASI pendidikan ibu SMA
terkait Eksklusif sederajat
makanan dan
zat gizi

3. INTERVENSI GIZI

1. Nama diet : TKTP


2. Prinsip diet : Energi Tinggi Protein Tinggi
3. Tujuan diet :

13
a) Memberikan edukasi gizi mengenai ASI Eksklusif
4. Bentuk Makanan : makanan cair (ASI Ekslusif)
5. Syarat diet :
a) Energi diberikan secara bertahap yaitu 668 kkal
b) Protein diberikan sesuai kebutuhan, yaitu 33,4 gram
c) Lemak diberikan sesuai kebutuhan, yaitu 14,8 gram
d) Karbohidrat diberikan sesuai kebutuhan, yaitu 100,2 gram
e) Vitamin A 375 mcg, Vitamin C 40 mg, Vitamin E 4 mg
f) Mineral Ca 200 mg, Na 120 mg, K 500 mg, Mg 30 mg

6. Perhitungan kebutuhan :
Taksiran Volume /Konsumsi ASI :
Diketahui : Frekuensi ASI ±12kali sehari, lama menyususi ±15
menit, Volume ASI untuk menyusui tahun pertama 700ml/24 jam,
maka ;
Taksiran Volume ASI yang dikonsumsi sehari 12 kali x 15 menit
180 menit, : (24 jam  24 x 60 = 1140 menit), (180 menit : 1140
menit) x 700 ml = 87,5 ml/hari
Nilai gizi dari ASI yang dikonsumsi sehari (87,5 ml ASI)
Diketahui : dalam 100 ml ASI mengandung Energi 62 kkal,
Protein 1,5 gr, Lemak 3,3 gr, dan KH 7 gr
Kebutuhan Energi :
EER = (89 x BB kg) – 44
= (89 x 8kg) – 44
= 712 – 44 = 668 kkal

Kebutuhan zat gizi makro :


20 % ×668 Kkal
a) Protein = = 33,4 gr
4
20 % ×668 Kkal
b) Lemak = = 14 ,8 gr
9
60 % ×668 Kkal
c) Karbohidrat = = 100,2 gr
4
14
Rencana Konsultasi untuk meningkatkan Pengatahuan kepada pasien

Masalah Gizi Tujuan Konsultasi Materi Konslutasi Keterangan


Pengetahuan 1. Klien dapat 1. Menjelaskan ke klien Topik : ASI
mengetahui tentang tentang ekslusif
tentang pentingnya ASI Sasaran : ibu
pentingnya ASI Ekslusif klien
Ekslusif Tempat:
Puskesmas
Padang serai
Media : Leaflet

Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan


1. Makanan yang dianjurkan
Asi Eksklusif
2. Makanan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan yang tidak dianjurkan adalah makanan yang
mengandung alkohol, teh kental atau kopi kental, minuman bersoda,
susu , makanan yang mengandung garam tinggi, makanan dengan
campuran bahan tambahan sintetis atau berpengawet, serta
pembatasan terhadap bahan makanan yang mengandung tinggi garam.

4. INTERVENSI / SOLUSI
Memberikan diet TETP, mencukupi kebutuhan ASI ekslusif
5. MONITORING DAN EVALUASI
Memonitor pengetahuan klien sesudah diberi edukasi

15
1.

16
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1) Rencana intervensi yang akan diberikan kepada ibu dari En bertujuan
untuk Memberikan pengetahuan tentang Manfaat dari Asi Ekslusif dan
pemberian Asi Ekslusif kepada En. setelah mengetahui kandungan Asi
Ibu bayi dapat mengetahui lebih luas lagi mengenai pentingnya
pemberian Asi Ekslusif.

B. Saran
1) Memonitor pengetahuan klien sesudah diberi edukasi gizi tentang Asi
Ekslusif.
2) Memonitor Ibu bayi untuk tidak memberikan makanan lain selain Asi
pada usia 0-6 bulan.

17
DAFTAR PUSTAKA
Persatuan Ahli Gizi Indonesia Asosiasi Dietesien Indonesia. 2019. Penuntun Diet
dan Terapi Gizi : Jakarta. Kedokteran EGC.

Yusrina dan Devy. 2016. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga dan
Ilmu Perilaku. Faktor yang mempengaruhui niat ibu memberikan ASI Eksklusif
di Kelurahan Magersari,Sidoarjo. Surabaya.

18
L

N
Lampiran 1 : Konseling Gizi

1
Lampiran 2 : Leaflet Konseling Gizi

2
3
4
5

Anda mungkin juga menyukai