Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN


PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PERUMNAS LUBUK TANJUNG KOTA LUBUKLINGGAU

DI SUSUN

OLEH :

Jesica Meidina

PO.71.20.3.17.034

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

JURUSAN KEPERAWATAN

LUBUK LINGGAU

TAHUN 2019

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga ProposalYang Berjudul “Hubungan pengetahuan dan pekerjaan ibu
dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Lubuk
Tanjung Kota Lubuklinggau ” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan materi maupun pikirannya. Harapan kami
semoga Proposal ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
Proposal ini agar menjadi lebih baik lagi karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah
ini oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan Proposal ini.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................. 1

DAFTAR ISI........................................................................................................... 3

BAB I...................................................................................................................... 5

PENDAHULUAN...................................................................................................5

A.Latar Belakang.................................................................................................. 5

B.Rumusan Masalah............................................................................................. 6

C.Pertanyaan Penelitian........................................................................................ 6

D.Tujuan Penelitian..............................................................................................7

E.Manfaat Penelitian............................................................................................. 8

F.Ruang Lingkup Penelitian................................................................................. 8

BAB II..................................................................................................................... 9

TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................... 9

A.Konsep ASI Eksklusif....................................................................................... 9

1.Definisi.......................................................................................................... 9

2.Pemberian ASI.............................................................................................. 9

3.Kandungan ASI............................................................................................. 9

4.Keunggulan ASI.......................................................................................... 10

5.Manfaat ASI................................................................................................ 11

6.Akibat Tidak Memberikan ASI................................................................... 12

7.Cara Menjaga Mutu dan Jumlah Produksi ASI........................................... 13

B.Konsep Pengetahuan....................................................................................... 13

1.Definisi Pengetahuan.................................................................................. 13

2.Tingkatan Pengetahuan............................................................................... 14

3.Faktor-faktor Mempengaruhi Pengetahuan................................................. 15

3
C.Pekerjaan ibu................................................................................................... 16

1.Pengertian.................................................................................................... 16

2.Jenis-jenis Pekerjaan................................................................................... 16

D.Faktor yang Mempengaruhi dalam Pemberian ASI Eksklusif........................ 16

BAB III.................................................................................................................. 18

KERANGKA KONSEP....................................................................................... 18

A.Kerangka Konsep............................................................................................ 18

B.Definisi Operasional........................................................................................ 20

C.Hipotesis......................................................................................................... 21

BAB IV................................................................................................................. 22

METODE PENELITIAN.................................................................................... 22

A.Metode Penelitian........................................................................................... 22

B.Populasi dan Sampel Penelitian...................................................................... 22

C.Tempat Penelitian............................................................................................ 24

D.Waktu Penelitian............................................................................................. 25

E.Etika Penelitian Pengumpulan Data................................................................ 25

F.Pengolahan Data.............................................................................................. 25

G.Analisa Data.................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 27

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk menyukseskan Millenium Development Goals (MDGs) pada
tahun 2019 pemerintah merekomendasikan program kegiatan dibidang
kesehatan diantaranya peningkatan gizi masyarakat, penurunan angka
kematian ibu dan bayi, pemberantasan penyakit menular, penggunaan air
bersih dan ketersediaan dan keterjangkauan obat essensial (Kemenkes,
2015).

Sebanyak 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian


anak balita di dunia setiap tahunnya bisa dicegah melalui pemberian asi
(air susu ibu) secara eksklusif selama enam bulan semenjak kelahiran,
tanpa harus memberikan makanan dan minuman tambahan pada
bayi.Meskipun manfaat memberi asi eksklusif dapat membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak telah diketahui secara luas,namun
kesadaran para ibu untuk memberikan asi ekslusif di Indonesia baru
sekitar 14%, itu pun diberikan hanya sampai bayi berusia empat bulan
(Kemenkes, 2015).

ASI Eksklusif adalah Air Susu Ibu tanpa tambahan cairan lain
seperti susu formula, jeruk madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi dan
tim (Astutik, 2014).

Fenomena kurangnya pemberian ASI eksklusifdisebabkan oleh


beberapa faktor, diantaranya : pengetahuan ibu yang kurang memadai
tentang ASI Eksklusif, beredarnya mitos yang kurang baik tentang
pemberian ASI Eksklusif, serta kesibukan ibu dalam melakukan
pekerjaannya dan singkatnya pemberian cuti melahirkan yang diberikan
pemerintah terhadap ibu yang bekerja (Haryono dan Sulis, 2014).

5
Secara Nasional cakupan pemberian ASI Eksklusif di Indonesia
berfluktuasi dan menunjukkan kecenderungan menurun selama tiga tahun
terakhir. Cakupan pemberian ASI Ekslusif 0-6 bulan turun dari 62,2%
tahun 2016 menjadi 56,2% pada tahun 2017. Sedangkan cakupan
pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai 6 bulan turun dari 28,6% tahun
2016 menjadi 24,3% pada tahun 2017 (Susenas 2017-2018).

Dinas Kesehatan Propivinsi Sumatera Selatan tahun 2018 diketahui


bahwa cakupan pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Sumatera Selatan
pada tahun 2018 mencapai 36,33% (Rentang: 6,44%-77,63% dan di Kota
Lubuklinggau menduduki tingkat ke enam yaitu mencapai 19,22% dari
total jumlah balita yang ada.

Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau pada tahun


2019 di ketahui bahwa jumlah bayi yang di berikan ASI Eksklusif yaitu
sebanyak 1.875% dari 3.817% bayi yang ada. Di Puskesmas Perumnas
menduduki cakupan terendah ibu yang memberikan ASI Eksklusif yaitu
111 atau 23,62% dari 646 bayi yang ada.

Dari uraian latar belakang maka penulis tertarik untuk mengadakan


penelitian yang berjudul “Hubungan pengetahuan dan pekerjaan ibu
dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lubuk
Tanjung Kota Lubuklinggau tahun 2019”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belkang penulis merumuskan masalah “Adakah
Hubungan Pengetahuan ibu dan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI
Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Lubuk Tanjung Kota
Lubuklinggau tahun 2019” ?

C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana distribusi frekuensi pemberian ASI Eksklusif di wilayah
kerja puskesmas Perumnas Lubuk Tanjung Kota Lubuklinggau ?

6
2. Bagaimana distribusi frekuensi pengetahuan ibu di wilayah kerja
Puskesmas Perumnas Lubuk Tanjung Kota Lubuklinggau ?
3. Bagaimana distribusi frekuensi pekerjaan ibu di wilayah kerja
Puskesmas Perumnas Lubuk Tanjung Kota Lubuklinggau?
4. Adakah hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif
di Puskesmas Perumnas Lubuk Tanjung Kota Lubuklinggau?
5. Adakah hubungan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di
wilayah kerja Puskesmas Perumnas Lubuk Tanjung Kota
Lubuklinggau?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Diketahui hubungan pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan
pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Lubuk
Tanjung Kota Lubuklinggau.

2. Tujuan Khusus
a. Diketahui distribusi frekuensi pemberian ASI Eksklusif di wilayah
kerja Puskesmas Perumnas Lubuk Tanjung Kota Lubuklinggau.
b. Diketahui distribusi frekuensi pengetahuan ibu di wilayah kerja
Puskesmas Perumnas Lubuk Tanjung Kota Lubuklinggau.
c. Diketahui distribusi frekuensi pekerjaan ibu di wilayah kerja
Puskesmas Perumnas Lubuk Tanjung Kota Lubuklinggau.
d. Diketahui hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI
Eksklusif di Puskesmas Perumnas Lubuk Tanjung Kota
Lubuklinggau.
e. Diketahui hubungan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI
Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Lubuk Tanjung
Kota Lubuklinggau.

7
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau
Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai masukan dalam
melaksanakan program kegiatan dalam pemberian ASI Ekslusif di
wilayah kerjanya.
2. Bagi Puskesmas Perumnas
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
acuan untuk merencanakan program kegiatan mengenai ASI Eksklusif
di Puskesmas Perumnas di Kota Lubuklinggau.
3. Bagi Prodi Keperawatan Lubuklinggau
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan
menambah kepustakaan dan wawasan mahasiswa Jurusan
Keperawatan Lubuklinggau tentang pemberian ASI Eksklusif.
4. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman penulis
khususnya tentang masalah pemberian ASI Eksklusif dan sebagai
tugas akhir di Prodi Keperawatan Lubuklinggau.

F. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan
ibu dan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah
kerja Puskesmas Lubuk Tanjung Kota Lubuklinggau tahun 2019.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep ASI Eksklusif

1. Definisi
ASI (Air Susu Ibu) merupakan makanan yang sempurna dan
terbaik bagi bayi khususnya bayi 0-6 bulan karena mengandung unsur-
unsur gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
bayi yang optimal (Dinkes Kota Semarang, 2015)
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu,
biskuit, dan nasi tim. Pemberian ASI ini dianjurkan dalam jangka
waktu 6 bulan (Haryono, dan Setianingsih, 2014 : 4).

2. Pemberian ASI
ASI mulai diberikan segera 30 menit setelah ibu melahirkan
untuk merangsang agar ASI cepat keluar dan menghentikan
pendarahan. Jangan memberikan makanan atau minuman pada bayi
sebelum diberikan ASI, karena sangat membahayakan kesehatan bayi
dan mengganggu keberhasilan menyusui.
ASI eksklusif diberiakan sampai bayi berusai 6 bulan setelah
6 bulan mulai diberi makanan tambahan atau pendamping asi,
sedangkan ASI dapat diberikan sampai 2 tahun/lebih.

3. Kandungan ASI
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa
dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu,
yang berguna sebagai makanan bagi bayi nya. Kandungan zat gizi
dalam kolostrum memiliki protein yang sangat tinggi.

9
Kolostrum adalah cairan kekuningan-kuningan yang
diproduksi pada hari pertama hingga keempat dengan kandungan
protein dan zat anti infeksi yang tinggi serta berfungsi sebagai
pemenuhan gizi dan proteksi bayi baru lahir (Astutik, 2014)
Komposisi zat gizi yang terdapat pada ASI menurut Astutik
(2014), zat gizi yang terkandung tersebut terdiri dari :
a. Karbohidrat
Karbohidrat dalam ASI berberntuk laktosa yang jumlahnya
berubah-ubah setiap hari menurut kebutuhan tumbuh kembang
bayi.
b. Protein
Protein dalam ASI lebih rendah dibandingkan dengan PASI.
Namun demikian ASI sangat cocok karena unsure protein di
dalamnya hampir seluruhnya terserap oleh sistem pencernaan bayi
yaitu protein.
c. Lemak
Jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai
panjang yang dibutuhkan oleh sel jaringan otak dan sangat mudah
dicerna karena mengandung enzim lipase. Lemak dalam bentuk
Omega 3, omega 6 dan DHA yang sangat diperlukan pertumbuhan
sel-sel jaringan otak.
d. Mineral
ASI mengandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya
relative rendah, tetapi bisa mencukupi kebutuhan bayi sampai
berumur 6 bulan.
e. Vitamin
Vitamin pada ASI diantaranya vitamin D, E dan K.

4. Keunggulan ASI
a. Mengandung zat gizi sesuai dengan kebutuhan bayi untuk
pertumbuhan dan perkembang fisik serta kecerdasan.

10
b. Mengandung zat kekebalan untuk mencegah bayi dari berbagai
penyakit infeksi seperti diare, batuk pilek, radang tenggorokan dan
gangguan pernafasan.
c. Melindungi bayi dari alergi.
d. Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan
kepada bayi dalam keadaan segar.
e. Tidak akan pernah basi, mempunyai shu yang tepat dan dapat
diberikan kapan saja dan dimana saja.
f. Membantu memperbaiki reflekas menghisap, menelan dan
pernafasan bayi.

5. Manfaat ASI
Manfaat ASI menurut Astutik (2014) adalah :

a. Bagi Ibu
1) Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi
2) Mengurangi pendarahan setelah persalinan
3) Mempercepat pemulihan kesehatan ibu
4) Menunda kehamilan berikutnya
5) Mengurangi risiko terkena kanker payudara
6) Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap
saat bayi membutuhkan.
7) Menumbuhkan rasa percaya diri ibu untuk menyusui.
b. Bagi bayi
1) Merupakan makanan alamiah yang sempurna
2) Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan
dan perkembangan yang sempurna.
3) Mengandung DHA dan AA yang manfaat untuk kecerdasan bayi
4) Mengandung zat kekebalan untuk mencegah bayi dari berbagai
penyakit infeksi seperti diare, batuk pilek, radang tenggorokan
dan gangguan pernafasan.
5) Melindungi bayi dari alergi.

11
6) Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan
kepada bayi dalam keadaan segar.
7) Tidak akan pernah basi, mempunyai shu yang tepat dan dapat
diberikan kapan saja dan dimana saja.
8) Membantu memperbaiki reflekas menghisap, menelan dan
pernafasan bayi.
c. Bagi Keluarga
1) Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu formula
dan pelengkapnya.
2) Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu
formula, misalnya merebus air dan pencucian peralatan.
3) Tidak perlu biaya dan waktu untuk merawat dan mengobati
bayi yang sering sakit karena pemberian susu formula.
4) Mungurangi biaya dan waktu untuk pemeliharaan kesehatan
ibu.
d. Dari Segi Gizi
Dari segi gizi, adalah :
1) Zat gizi dari ASI sangat mudah diserap, sehingga bayi yang
diberi ASI jarang terkena gangguan perut.
2) ASI memberi kekebalan infeksi selama bulan-bulan pertama
kehidupannya.
3) Bayi ASI lebih jarang terkena gangguan alergi dibanding bayi
yang diberi susu botol.
4) Kejadian mati mendadak lebih kecil jumlahnya pada bayi ASI.
5) Sulit untuk memberi makanan berlebihan pada bayi ASI.

6. Akibat Tidak Memberikan ASI


a. Akibat Pada Bayi
1) Bayi tidak memperoleh zat kekebalan tubuh, sehingga mudah
mengalami sakit.

12
2) Bayi tidak mendapat makanan yang bergizi dan berkualitas
tinggi sehingga akan menghambat pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasannya.
3) Hubungan kasih sayang bayi dan ibu tidak terjalin secara dini.
b. Akibat Pada Ibu
1) Perdarahan setalah persalinan lebih lama
2) Cepat terjadinya kehamilan kembali
3) Berisiko terkena kanker payudara dan kanker rahim
4) Waktu ibu banyak tersita karena harus menyiapkan susu botol
dan merawat bayi yang sering sakit.
5) Pengeluaran keluarga bertambah.

7. Cara Menjaga Mutu dan Jumlah Produksi ASI


Mutu dan jumlah produksi ASI perlu diperhatikan, caranya antra
lain ibu harus :
a) Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, banyak makan
sayuran dan buah-buahan. Makan lebih banyak dari biasanya.
b) Banyak minum air putih paling sedikit 8 gelas setiap hari
c) Cukup istirahat dengan tidur siang berbaring selama 1-2 jam
dan menjaga ketenangan pikiran.
d) Memijat payudara secara teratur dan sering menyusui. Jika
jarang menyusui, produksi ASIdi kwatirkan akan menurun.

B. Konsep Pengetahuan

1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indera yang dimiliki (mata, hidung,
telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan
sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh
intensitas perhatian persepsi terhadap pbjek. Sebagian besar

13
pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga)
dan indera penglihatan (mata).

2. Tingkatan Pengetahuan
Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau
tingkat yang berbeda-beda secara garis besarnya bagi dalam tingkatan
pengetahuan yaitu :
a. Tahu (know)
Diartikan hanya sebagai recail (memanggil) memori yang telah
ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.
b. Memahami (coprehesion)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek
tersebut tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut
harus dapat menginterprestasikan secara benar tentang objek yang
diketahui tersebut.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang
dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang
di ketahui tersebut pada situasi yang lain.
d. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk
merangkum atau melibatkan atau meletakkan dalam suatu
hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang
dimiliki.
e. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan dan
atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-
komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang
diketahui.
f. Evaluasi (evaluation)

14
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu objek tertentu.

3. Faktor-faktor Mempengaruhi Pengetahuan


Menurut Nasution, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
dalam masyarakat yaitu: (Mulyadi, 2015)
a. Sosial Ekonomi
Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan
seseorang. Bila ekonomi baik maka tingkat pendidikan akan tinggi
dan pengetahuan akan tinggi pula.
b. Kultur (budaya dan agama)
Budaya akan sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan
seseorang karena informasi-informasi yang didapata kan disaring
terlebih dahulu apakah sesuai atau tidak dengan budaya atau agama
masyarakat tersebut.
c. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan makan seseorang akan mudah
menerima hal baru dan akan mudah menyesuaikan hal baru
tersebut.
d. Pengalaman
Pengalaman disini berkaitan dengan umur dan pendidikan individu.
Pendidikan yang tinggi maka pengalaman yang diperoleh juga akan
lebih luas, sedangkan semakin tua seseorang maka pengalaman
akan semakin banyak.
Pengetahuan akan mempengaruhi sikap terhadap perilaku
hidup sehat dan dalam menanggulangi masalah yang kurang
mengerti tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif tersebut.
Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari banyak ibu-ibu yang
mempunyai sikap dan kebiasaan yang dilakukan tanpa melalui
penalaran apakah yang dilakukannya baik atau tidak dalam
pemberian ASI.

15
C. Pekerjaan ibu

1. Pengertian
Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menafkahi diri dan keluarganya dimana pekerjaan tersebut tidak ada
yang mengatur dan dia bebas karena tidak ada etika yang mengatur
(Pratama, 2015).

2. Jenis-jenis Pekerjaan
Jenis-jenis pekerjaan dapat dibedakan berdasarkan hasil dari
pekerjaannya, yaitu barang dan jasa.
a. Pekerjaan yang menghasilkan barang
Jenis pekerjaan ini menghasilkan barang yang dapat dipakai
untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti makanan minuman dan
perabot rumah tangga, dan lain-lain. Seperti petani menghasilkan
padi, jagung dan lain-lain, pengrajin menghasilkan meja, kursi dan
kerajinan lain-lain, peternak menghasilkan telur, daging dan susu.
b. Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa
Jenis pekerjaan ini menghasilkan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Kita membutuhkan pendidikan, layanan kesehatan,
layanan transportasi, dan lain-lain. Dokter merupakan pekerjaan
yang menghasilkan jasa dalam bidang kesehatan. Jenis pekerjaan
lain yang menghasilkan jasa ialah montir, sopir, pengacara, polisi
tentara, jaksa, hakim, pegawai negeri, perias pengantin, dan
perawat.

D. Faktor yang Mempengaruhi dalam Pemberian ASI Eksklusif


Menurut Haryono dan Sulis (2014), mengungkapkan bahwa
fenomena kurangnya pemberian ASI Eksklusif disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya : pengetahuan ibu yang kurang memadai tentang ASI
Ekslusif, beredarnya mitos yang kurang baik tentang pemberian ASI
Eksklusif, serta kesibukkan ibu dalam melakukan pekerjaannya dan

16
singkatnya pemberian cuti melahirkan yang diberikan oleh pemerintah
terhadap ibu yang bekerja. Sehingga dapat di gambarkan dalam kerangka
teori berikut ini :

Gambar 2.1
Kerangka Teori

Pengetahuan ibu

Mitos Kurang Baik


Dalam Pemberian ASI
Pemberian ASI
Eksklusif
Pekerjaan Ibu

Singkatnya Pemberian
Cuti Melahirkan

Sumber : Haryono dan Sulis (2014)

17
BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN

HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep
Sugiyono (2014: 128) menyatakan bahwa kerangka konsep akan
menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu
antara variabel independen dengan variabel dependen.

Adapunkerangka konsep dalam penelitian ini yang menyatakan


bahwa fenomena kurangnya pemberian ASI Eksklusif disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya : pengetahuan ibu yang kurang memadai
tentang ASI Eksklusif, beredarnya mitos yang kurang baik tentang
pemberian ASI Eksklusif, serta kesibukkan ibu dalam melakukan
pekerjaannya. Karena keterbatasan penulis hanya meneliti variabel
pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif yang
dapat dilihat pada gambar berikut ini :

18
Gambar 3.1

Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan Ibu
ASI
EKSKLUSIF
Pekerjaan Ibu

Sumber : Sugiyono (2014: 128)

Gambar 3.1 Kerangka konsep hubungan pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan
pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Lubuk
Tanjung Kota Lubuklinggau tahun 2019.

19
B. Definisi Operasional
1. Variabel Independen

No. Variabel Pengertian Cara Ukur Alat ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
1. Pengetahuan Segala sesuatu Wawancara Kuesioner 1. Baik, 76-100% Ordinal
Ibu yang diketahui ibu 2. Cukup, 56-75%
tentang pemberian 3. Kurang, <56%
ASI Eksklusif (Nursalam,
2016)
2. Pekerjaan Suatu kegiatan Wawancara Kuesioner 1. Bekerja Ordinal
Ibu yang dilakukan ibu 2. Tidak bekerja
untuk menafkahi
diri dan
keluarganya
(Pratama, 2015)

20
2. Variabel Dependen
No. Variabel Pengertian Cara Ukur Alat ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
1. ASI ASI Eksklusif adalah Wawancara Kuesioner 1. Ya, jika ibu Ordinal
Eksklusif pemberian ASI saja tanpa memberikan
tambahan cairan lain ASI Eksklusif
seperti susu formula, pada usia 0-6
jeruk, madu, air teh, air bulan
putih dan tanpa tambahan 2. Tidak, jika ibu
makanan padat seperti tidak
pisang, pepaya, bubur memberikan
susu, biskuit, dan nasi ASI Eksklusif
tim. Pemberian ASI ini pada usia 0-6
dianjurkan dalam jangka bulan
waktu 6 bulan (Haryono,
dan Setianingsih, 2014 :
4).

C. Hipotesis
1. Ada hubungan pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah
kerja Puskesmas Perumnas Lubuk Tanjung Kota Lubuklinggau tahun 2019.
2. Ada hubungan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah
kerja Puskesmas Perumnas Lubuk Tanjung Kota Lubuklinggau tahun 2019.

21
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode survey yaitu suatu
penelitian yang dilakukan tanpa melakukan intervensi terhadap subjek
penelitian (masyarakat), dengan pendekatan Cross Sectional yaitu variabel
sebab atau risiko atau kasus yang terjadi pada objek penelitian di ukur atau
dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan)
(Notoatmodjo, 2012).

Variabel independen dari penelitian ini yaitu pengetahuan ibu dan


pekerjaan ibu sedangkan variabel dependen yaitu pemberian ASI
Eksklusif.

B. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi adalah setiap objek yang memenuhi yng telah ditetapkan
(Nursalam, 2016). Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian.
Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi usia
6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Lubuk Tanjung Kota
Lubuklinggau pada bulan Januari-April tahun 2019 sebanyak 438 bayi.
2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan
objek yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoatmodjo, 2012).
a. Besar Sampel
Besar sampel di dapat dengan menggunakan rumus, yaitu sebagai
berikut :

𝑋 2 . N. P(1 − P)
S= 2
𝑑 . +𝑥 2 . 𝑃 (1 − 𝑃)

22
1,962 (438)(0.5)(1 − 0.5)
=
(0.1)2 (438 − 1) + (1.96)2 (0.5)(1 − 0.5)

3.84(219)(0.5)
=
0.01(437) + 3,84(0.5)(0.5)

420,48 420,48
= =
4,37 + 0.96 5,33

= 78,89 = 79 sampel

Jadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 79 responden.

Dari 84 sampel di alokasikan pada 11 kelurahan dengan


NH
menggunakan rumus Notoadmojo (2012) : nh = 𝑋𝑛
𝐻

Keterangan :

nh = Sampel terpilih

H = Total sampel yang terpilih

NH = Jumlah sampel yang terpilih

n = Total Sampel

1. Lubuk Tanjung
36
nh = 438 𝑋 79 = 6,49 dibuatkan menjadi 7 sampel

2. Tanjung Indah
35
nh = 438 𝑋 79 = 6,31 dibuatkan menjadi 7 sampel

3. Tanjung Aman
35
nh = 438 𝑋 79 = 6,13 dibulatkan menjadi 6 sampel

4. Lubuk Aman
32
nh = 438 𝑋 79 = 6,49 dibulatkan menjadi 6 sampel

5. Pelita jaya

23
45
nh = 438 𝑋 79 = 8,11 dibulatkan menjadi 8 sampel

6. Bandung Ujung
38
nh = 438 𝑋 79 = 8,65 dibulatkan menjadi 9 sampel

7. Suka Jadi
52
nh = 438 𝑋 79 = 9,37 dibulatkan menjadi 9 sampel

8. Muara Enim
55
nh = 438 𝑋 79 = 9,92 dibulatkan menjadi 10 sampel

9. Kayu Ara
29
nh = 438 𝑋 79 = 5,23 dibulatkan menjadi 5 sampel

10. Lubuk Durian


21
Nh = 438 𝑋 79 = 3,78 dibulatkan menjadi 4 sampel

11. Bandung Kiri


50
nh = 438 𝑋 79 = 9,01 dibulatkan menjadi 9 sampel

b. Cara Mengambil sampel


Tehnik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah
tehnik accidental sampling adalah dengan mengambil kasus atau
responden yang kebetulan ada atau tersedia pada saat penelitian.
c. Kriteria Subyek Penelitian
1) Ibu-ibu mempunyai bayi 6-12 bulan yang datang pada saat
posyandu di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Lubuk Tanjung
Kota Lubuklinggau tahun 2019.
2) Bersedia menjadi responden.
3) Bisa membaca dan menulis.

C. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah posyandu di wilayah kerja Pusekesmas
Perumnas Lubuk Tanjung Kota Lubuklinggau tahun 2019.

24
D. Waktu Penelitian
Penelitian ini diperkirakan selama 1 bulan yaitu bulan Mei-
Juni2019.

E. Etika Penelitian Pengumpulan Data


1. SumberData
a. Data Primer
Data yang dikumpulkan dengan intrumen berupa kuesioner yang
berisi pertanyaan yang memilik beberapa alternatif jawaban.
Penulis melakukan sendiri pengumpulan data pada ibu-ibu yang
mempunyai bayi pada saat posyandu di wilayah kerja Puskemas
Perumnas Kota Lubuklinggau tahun 2019.
b. Data Sekunder
Data yang diambil dari Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau dan
Puskesmas Perumnas pada tahun 2018.
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner dan
wawancara langsung dengan ibu-ibu yang mempunyai bayi.
3. Alat atau Instrumen Data
a. Alat
Alat tulis : pena, pensil, penghapus dan kertas
b. Intrumen
Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang telah
berisi tentang pengetahuan ibu dan pekerjaan ibu dan ASI Ekslusif.

F. Pengolahan Data
1. Coding
Kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk
angka/bilangan. Kegunaannya untuk mempermudah pada saat analisa
data mempercepat saat entry data
2. Editing

25
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan formulir /
kuesioner apakah jawaban sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten.
3. Entry Data
Setlah semua kuesioner terisi penuh dan benar selanjutnya
memasukkan data dari kuesioner ke tabulasi.
4. Cleaning Data
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entri
apakah ada kesalahan atau tidak (Hastono, 2006).

G. Analisa Data
1. Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian (Notoadmojo, 2010) Mendeskripsikan variabel pemberian
ASI Eksklusif, pengetahuan ibu dan pekerjaan ibu.
Untuk mengetahui distribusi frekuensi dari tiap variabel dengan
menggunakan rumus perhitungan persentase (%) yaitu :
𝐹
P= 𝑁 𝑋 100%.

Keterangan:
P = Jumlah persen yang dicari
F = Jumlah frekuensi untuk tiap sistemik
N= Jumlah objek penelitian
2. Analisan Bivariat
Analisa bivariat adalah analisa dilakukan terhadap dua variabel
yang di duga berhubungan atau korelasi (Notoatmodjo, 2005(. Analisa
ini digunakan untuk mengetahui hubungan variabel independen
(pengetahuan ibu dan pekerjaan ibu) dengan variabel dependen
(pemberian ASI Eksklusif) dengan menggunak Uji Chi-square dengan
derajat kemaknaan 0,05. Bila nilai ρ value >α (0,05) berarti hasil
perhitungan statistik tidak bermakna (tidak signifikan).

26
DAFTAR PUSTAKA

Astutik R,Y. (2014). Payudara dan Laktasi. Jakarta: Selemba


Medika.

Baskoro, A. (2016). Asi Panduan Praktis Ibu menyusui.


Yogyakarta: Banyu Media.

Dinkes Kota Semarang. (2015). Profil Kesehatan Kota Semarang.


Jateng: Diktorat Bina Kesehatan Masyarakat.

Haryono R, Setianingsih, S. 2014. Manfaat Asi Eksklusif Untuk


Buah Hati Anda. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Hastono. (2016). Basic Data Analysis For Health Research.


Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Kemenkes. (2010). Surveilans Gizi di Tingkat Kabupaten Kota.


Jakarta.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:


Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Prinsip-Prinsip Ilmu Kesehatan


Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

27

Anda mungkin juga menyukai