PROPOSAL
Nim : 16010028
Menyatakan dengan benar bahwa proposal ini saya susun tanpa tindakan
Meterai
Proposal ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang
Nim : 16010028
Nim : 16010028
Judul Proposal : Hubungan Motivasi Dengan Sikap Ibu Dalam Pemberian ASI
DEWAN PENGUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, karena hanya dengan limpahan Rahmat-nya lah saya dapat
Motivasi dengan Sikap Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja
Puskesmas Marowo”. Proposal ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam
rasa terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Terima kasih kepada kedua orang tua saya Syam Musili dan Hesty Lantang
kepada saya, dan tidak lupa pula kepada tante saya Murniwati yang telah
proposal ini.
2. Tasnim Mahmud, S.Kep., Ns., M.M. selaku Ketua Yayasan STIKes Husada
Mandiri Poso.
3. Ferdy Lainsamputty, M.S., Ns. selaku penguji proposal saya terima kasih atas
waktunya.
4. Ni Made Dewi Susanti, S.Kep., Ns,. M.Kes. selaku pembimbing I yang telah
6. Dosen dan Staf Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Husada Mandiri
Vidya, Radovan, Veni, dan selvida yang telah mensuport selama dalam
pembuatan proposal ini dan tak lupa juga untuk teman-teman seangakatan
2016 lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang saling
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai
semua pihak pasti akan mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT,
Amin.
Peneliti,
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN ORISINILITAS....................................................................iv
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................v
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................vi
KATA PENGANTAR......................................................................................vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR TABEL……………………………………………………………xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................5
C. Tujuan Penelitian..................................................................................5
1. Tujuan Umum.................................................................................5
2. Tujuan Khusus................................................................................5
D. Manfaat Penelitian................................................................................5
1. Pengertian Motivasi........................................................................7
2. Jenis Motivasi.................................................................................8
3. Tujuan Motivasi..............................................................................9
4. Fungsi Motivasi..............................................................................9
5. Pengukuran Motivasi……………………………………………..10
2. Struktur sikap..................................................................................12
3. Ciri-Ciri Sikap.................................................................................13
5. Pengukuran Sikap…………………………………………………14
6. Klasifikasi Menyusui…………………………………………….. 22
D. Keaslian Penelitian................................................................................ 26
E. Kerangka Teori..................................................................................... 29
A. Kerangka Penelitian..............................................................................30
B. Hipotesis........ .......................................................................................31
C. Definisi Operasional.............................................................................32
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian..................................................................................34
C. Variabel Penelitian................................................................................37
E. Instrumen Penelitian.............................................................................37
F. Etika Penelitian.....................................................................................39
I. Pengolahan Data...................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................46
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi, karena
mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut. The American
pertama setelah melahirkan, menyusui setiap kali bayi mau, dan tidak
Bayi pada awal bulan paling berisiko terhadap berbagai penyakit, ASI
eksklusif membantu melindungi terhadap diare dan infeksi lainnya. ASI dapat
pada telinga tengah), meningitis bakteri (radang selaput otak), infeksi saluran
bulan tanpa Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) inilah yang disebut
menyusui dini dalam satu jam pertama. UNICEF menyatakan bahwa 30.000
kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak balita di dunia setiap
tahun bisa bisa dicegah melalui pemberian ASI eksklusif. Selain itu
tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi yang bergabung dalam
menyusui Indonesia (AIMI) yang telah bekerja sama dengan WHO dan
UNICEF. Selain itu juga tersedia rumah menyusui yang merupakan salah satu
rangkaian dalam kampanye Peduli Kesehatan ibu dan anak terutama dalam
Data WHO (2016), menunjukkan cakupan ASI Eksklusif pada bayi usia
0-6 bulan di seluruh dunia sebesar 39%. Sedangkan cakupan pemberian ASI
Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Indonesia berdasarkan data dan informasi
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018 masih rendah yakni sebesar 65,16% di
momok tersendiri bagi ibu yang menyusui. Hal ini menjadikan ibu malas
untuk menyusui bayinya. Tetapi ketika ibu sudah dibekali oleh pengetahuan
dan motivasi yang bagus tentang cara mengatasi masalah menyusui, ibu tidak
perlu merasa cemas untuk memberikan ASI pada bayinya. Keberhasilan dari
menyusui dapat berasal dari motivasi ibu yang kuat. Oleh karena itu, harus
senantiasa tertanam motivasi dalam setiap diri ibu untuk dapat menyusui
bayinya sendiri. Ibu juga perlu mengetahui manfaat dari ASI, sehingga ibu
masih cukup kurang. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) pada tahun 2013
angka 42%. Meski menunjukkan tren kenaikan jika dibanding dengan hasil
Riskesda 2007, angka cakupan ASI Eksklusif masih dinilai jauh dari harapan.
ASI Eksklusif. Proses pemberian ASI bergantung pada banyak hal yaitu
motivasi sehingga ibu dapat memberikan ASI kepada bayinya sampai 6 bulan
karena dapat menghemat biaya karena tidak perlu membeli susu formula.
Imbalan yang positif akan semakin memotivasi ibu untuk melaksanakan ASI
Eksklusif sampai dengan umur 4-5 bulan. Sedangkan Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013, angka pemberian ASI Eksklusif pada bayi berumur
0-6 bulan hanya mencapai angka 30,2%. Angka yang relative masih sedikit,
padahal dengan ASI dan menyusui baik ibu dan bayinya akan mendapatkan
memberikan ASI Eksklusif sebagian besar motivasi ibu dalam pemberian ASI
pemberian ASI Eksklusif pada kategori motivasi Intrinsik dengan tidak baik
(43,4%).
besar ibu yang mempunyai bayi usia 6 bulan yang aktif melakukan kunjungan
dan makanan tambahan lainnya sejak usia 3 bulan dengan anggapan kurang
setuju jika hanya diberikan ASI. Tidak hanya itu, faktor kurang motivasi dari
suami dan keluarga kepada ibu yang memberi ASI sehingga dapat
alasan keterbatasan waktu dalam memberikan ASI akibat puting susu lecet,
rasa tidak nyaman pada payudara ketika menyusui dan beberapa ibu yang
anjuran pada usia 0-6 bulan tanpa diberikan makanan tambahan lain.
Pemberian ASI secara Eksklusif dapat menekan angka kematian bayi. Oleh
karena itu peneliti ingin mengetahui hubungan motivasi dengan sikap ibu
B. Rumusan Masalah
yang signifikan antara motivasi dengan sikap ibu dalam pemberian ASI
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran motivasi ibu di wilayah kerja Puskesmas
Marowo.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
kesehatan ibu dan anak (KIA) dan kader-kader posyandu untuk dapat
2. Bagi Pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air susu ibu (ASI) merupakan bahan makanan utama bayi yang
disekresikan oleh kelenjar payudara ibu yang berupa suatu emulsi lemak
2011). ASI juga dapat dimengerti sebagai minuman alami yang sangat
bayi selama dua tahun pertama kehidupannya yang Allah ciptakan bahan
payudara ibu dan berguna untuk menunjang kehidupan si bayi hingga dua
kehidupannya.
2. Pengertian ASI Eksklusif
seperti susu formula, jeruk, madu, air the, air putih dan tanpa tambahan
makanan seperti pisang, papaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim
(Arini, 2012).
ASI Eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi
sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI
Esklusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman
a. Kolostrum
pada hari keempat sampai sepuluh. Pada fase ini, protein akan
c. ASI Matur
(angka terkena penyakit) pada bayi ASI eksklusif jauh lebih rendah
dibanding dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI. Anak yang sehat
Bayi yang sering ada dalam dekapan ibunya karena menyusui, dapat
merasakan kasih sayang ibu dan mendapatkan rasa aman, tentram, dan
terlindung. Hal ini yang menjadi dasar perkembangan emosi bayi, yang
Manfaat ASI eksklusif selama enam bulan baik untuk bayi maupun
untuk ibunya:
a. Untuk bayi
b. Untuk ibu
1. Menambah panjang kembalinya kesuburan.
3. Mencegah kanker.
dan status kerja), (2) faktor psikologis (takut kehilangan daya tarik sebagai
wanita), (3) faktor fisik ibu (ibu yang sakit misalnya mastitis, dan
kepada bayinya adalah ASI tidak cukup, ibu bekerja dengan cuti hanya 3
terhadap ASI dan promosi susu formula dan makanan tambahan yang
penjelasan berikut:
a. Pengetahuan
(Notoadmojo, 2010).
b. Sikap
dapat dilihat tetapi dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari yang tertutup.
Menurut penelitian
dengan sikap yang kurang baik, dan ada faktor lain yang
terjadwal (3-4 kali dalam sehari) dan 18,6% tidak tentu. Hal ini
menunjukkan bahwa sikap bukan merupakan suatu faktor yang mutlak
untuk melakukan tindakan, tetapi tidak terlepas dari faktor lain seperti
c. Pekerjaan
d. Paritas
paritas lebih dari satu tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayinya
bahwa dengan ibu memiliki anak yang banyak serta memiliki jarak
kelahiran yang dekat maka ibu tidak memiliki waktu untuk menyusui
anaknya apalagi bayi sudah usia 6-12 bulan maka kebanyakan ibu
dukungan suami.
melahirkan bayinya saja. Fungsi ibu dalam menyusui bayi tidak dapat
6. Klasifikasi Menyusui
dipisahkan dari menyusui. Berikut ini terdapat tiga jenis variasi dalam
proses menyusui dibedakan atas dasar ada atau tidaknya zat tambahan
a. Menyusui Eksklusif
saja tanpa disertai bahan tambahan lainnya kecuali obat, vitamin, atau
pertama bayi hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan yang lain
b. Menyusui Predominan
Menurut Riskesdes (2010) dalam Kemenkes RI (2014) merupakan
pertama sejak kelahiran pernah diberikan zat tambahan lain selain ASI,
c. Menyusui Parsial
Merupakan susu kondisi dimana bayi tetap diberi ASI namun juga
bulan, baik sacara terus menerus atau tidak (Riskesdes, 2010 dalam
Pemberian ASI Eksklusif yaitu bayi hanya diberikan ASI saja mulai sejak
dengan makanan atau minuman lain (Kemenkes RI, 2012). Adapun durasi
bulan pertama manfaat ASI terus meningkat, sehingga akan sangat baik
jika ASI saja yang diberikan pada bayi periode tersebut dan bayi yang
sehat kebutuhan asupannya sudah dapat tercukupi meskipun dengan
Indonesia pun sangat mendukung penuh hal ini. Agar ibu merasa
diantaranya yaitu:
atau feedback yang biasanya dari pihak sekitar ibu, yang dapat berupa
maka terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan utamanya oleh ibu
atau lainnya.
d. Melakukan kontak dan menyesui dini bayi yang baru lahir (1/2-1 jam
setelah lahir).
lahir.
kesehatan.
1. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan
aktivitas tertentu guna untuk mencapai satu tujuan atau kebutuhan (Djaali,
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif
(Hasibuan, 2012).
2. Jenis Motivasi
jenis, yaitu:
3. Tujuan Motivasi
ibu menyusui secara eksklusif yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan.
jelas dan di dasari oleh yang di motivasi serta sesuai dengan kebutuhan
orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang memberikan
motivasi harus mengenal dan memahami latar belakang kehidupan,
4. Fungsi Motivasi
berikut:
kegiatan yang sesuai dengan arah dan tujuan yang hendak di capai.
5. Pengukuran Motivasi
yang disampaikan oleh Stockdale, et al (2008), yaitu pengukuran skala
jawaban dengan skala likert yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), kurang
setuju (KS), dan tidak setuju (TS), untuk pernyataan positif skor jawaban
eksternal. Faktor internal motivasi yang ada pada diri seseoran sedangkan
a. Fisik
b. Proses mental
f. Tingkat pengetahuan.
a. Lingkungan
b. Penguatan/kekuatan
c. Media.
1. Pengertian sikap
dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat di tafsirkan terlebih dahulu dari
(Sunaryo, 2012).
perbuatan tersebut positif dan bila ia percaya bahwa orang lain ingin agar
a. Komponen kognitif
pikirannya. Kepercayaan timbul dari apa yang kita lihat dan kita
pribadi dan akan membentuk stereotype yang sudah berakar sejak lama
b. Komponen konatif
dengan objek sikap yang dihadapinya. Hal ini didasari oleh asumsi
(Aswar, 2012).
3. Ciri-ciri sikap
Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari. Dan sikap
dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan tertentu
a. Pengalaman pribadi.
faktor emosional.
penting atau seseorang yang berarti khusus bagi kita, akan banyak
c. Pengaruh kebudayaan.
d. Media masa.
5. Pengukuran sikap
Scale (IIFAS) (Twells et al, 2016), yang terdiri dari 17 item pernyataan
menjadi dua yaitu sikap positif = 1 jika skor ≥ 51 dan sikap negative = 2
D. Keaslian Penelitian
Asi Eksklusif di Kabupaten Jember pada tahun 2012 masih rendah yaitu
32,32% jauh di bawah target yang di tetapkan Dinas Kabupaten Jember
skala ukur ordinal, populasi yang didapatkan oleh peneliti terlebih dahulu
Kabupaten Jember”.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Pemberian ASI
Eksklusif
1. Pengetahuan Penurunan
2. Sikap pemberian ASI
Eksklusif
3. Pekerjaan
4. Paritas
Faktor yang
mempengaruhi
pembentukan sikap
1. Pengalaman
pribadi
2. Pengaruh orang Faktor-faktor yang
lain mempengaruh Motivasi
3. Pengaruh 1. Fisik
kebudayaan 2. Proses mental
4. Media massa 3. Faktor kematangan
Gambar 2.1 Kerangka Teori
BAB III
KERANGKA KONSEP
tinjauan teori. Berdasarkan teori konsep yang telah penulis paparkan pada
Motivasi Sikap
Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian hubungan motivasi dengan sikap ibu
B. Hipotesis
Marowo.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dapat terjadi selama proses penelitian (Burn & Grove, 1991 dalam
adalah setiap subjek penelitian hanya dilakukan observasi sekali saja dan
pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat
dalam pemberian ASI eksklusif sebagai variabel terikat yang hanya dilakukan
1. Populasi
2. Sampel
penelitian ini adalah sebagian ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan yang
N
n=
1+ N . D2
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
191
n=
1+ 191 ( 0,5 ) 2
191
n = 1+ 191 ( 0,05 )
¿
¿
191
n=
1+ 1,91
191
n=
2,91
n = 65,635
n = 66 sampel
3. Sampling Penelitian
a. Kriteria inklusi:
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
2. Ibu yang memiliki bayi yang berusia 0-6 bulan yang masih diberi
ASI
b. Kriteria eksklusi :
C. Variabel penelitian
2. Variabel dependen atau di kenal dengan variabel terkait adalah faktor yang
Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu sikap ibu dalam pemberian
ASI eksklusif.
E. Instrumen penelitian
variabel yang diteliti sehingga dapat diartikan bahwa instrument adalah suatu
alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
suatu penelitian.
Marowo.
b. Kuesioner motivasi
(S), kurang setuju (KS), dan tidak setuju (TS), untuk pernyataan positif
Scale (IIFAS) (Twells et al, 2016), yang terdiri dari 17 item pernyataan
menjadi dua yaitu sikap positif = 1 jika skor ≥ 51 dan sikap negative = 2
F. Etika Penelitian
belah pihak memiliki hak dan kewajibannya sesuai dengan prinsip etika dan
1. Informed consent
Pada penelitian ini, peneliti memberikan informed consent (lembar
2. Confidentiality
tidak dilaporkan dengan cara apapun dan tidak mungkin di akses oleh
jaga dengan tidak menunjukan data hasil penelitian kepada orang lain.
dijamin oleh peneliti dan hanya digunakan pada penelitian ini saja
3. Anonymity
4. Beneficence
Prinsip beneficence menekankan pada manfaat dan kebaikan yang
2010) manfaat penelitian ini bagi responden antara lain sebagai masukan
5. Non-memaleficence
antara dukungan motivasi dengan sikap ibu dalam pembrian ASI Eksklusif
6. Justice
dengan moral yang benar dan pantas memberi setiap orang haknya, serta
menekankan pada distribusi seimbang dan adil antara beban dan manfaat
mencakup seleksi subjek yang adil dan tidak diskriminatif, perlakuan yang
tidak menghukum bagi mereka yang menolak atau mengundurkan diri dari
1. Uji reliabilitas
ukur. Apabila dilihat dari stabilitas atau konsistensi internal dari jawaban
alat ukur di gunakan berulang dan hasil yang diperoleh relative konsisten
sebaliknya nilai alpha cronbac < r table maka instrument tersebut tidak
reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item
reliable dan seluruh tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat.
(Suryaningsih, 2012).
Attitude Scale (IIFAS) (Twell et al. 2016). Kuesioner sikap ini telah diuji
dengan nilai cronch alpha 0,938 sehingga kuesioner sikap ini dikatakan
reliabel.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai
data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Diperoleh melalui
dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua).
I. Pengolahan Data
1. Editing
kembali data tersebut disebut dengan tahap editing. Tahap editng atau
relevan, dan tepat, melalui tahap ini peneliti dapat meningkatkan kualitas
2. Coding
3. Tabulasi
sehingga dapat jelas terbaca (Hasim, 2019; Hulu & Sinaga, 2019).
4. Entry
J. Analisa data
1. Analisa univariat adalah analisis yang dilakukan untuk suatu variabel atau
kontrasepsi), variabel motivasi dan variabel sikap ibu (Ghani & Amalia,
2015).
bivariat akan dilakukan dengan menggunakan uji chi-square syarat uji chi-
square alternatifnya harus transpom ke skala ordinal jika nilai expected
countn tidak boleh dibawa 5, dengan nilai p value < 0,05 di gunakan untuk
Marowo.
a. Bila pada tabel 2x2 dijumpai nilai harapan (expected value=E) kurang
b. Bila pada tabel 2x2 dan semua nilai E >5 (tidak ada nilai E< 5), maka
c. Bila tabelnya lebih dari 2x2, misalnya 3x2, 3x3 dan lain-lain, maka
DAFTAR PUSTAKA
Aini, N., Yusnitasari, E., & Armini, A. (2012). Hubungan dukungan suami
dengan produksi ASI pada Ibu Post Partum di wilayah kerja Puskesmas
Senor Kabupaten Tuban. Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga,
Surabaya.
Hasibuan, Malayu S.P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.
Bumi Aksara. Jakarta.
Kemenkes RI, (2014). Pekan ASI Sedunia 2014. Kemenkes RI–Dirjen Bina Gizi
dan KIA, kategoro Hot News edisi 22 Juni 2013, tersedia dalam diakses 1
Mei 2020.
Purwanto, R. (2012). Peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada kompeten
Sistem Koordinasi melalui Metode Pembelajaran Teaching Game Team
Terhadap Siswa Kelas XI IPA SMA SMART EKSELENSIA
INDONESIA Tahun Pelajaran 2010-2011. Jurnal Pendidikan Dompet
Dhuafa, 2(01), 55-65.
Proverawati. (2010). Kapita Selekta ASI & Menyusui. Yogyakarta : Nuha Medika.
Sunaryo, S., Ulfiana, E., & Yasmara, D. (2012). Pendidikan Kesahatan tentang
ROM meningkatkan Motivasi keluarga dalam melakukan Range Of
Motion (ROM) Pada pasien Stroke Infark di Irna seruni A RSUD Dr.
SOETOMO SURABAYA. Critical Medical and Surgical Nursing
Journal, 3(2).
Sulistyorini, E., & Fitriyani, F. (2011). Gambaran Motivasi Ibu Menyusui dalam
memberikan ASI Eksklusif di Posyandu Melawati Desa Malangan Tanduk
Ampel Boyolali Tahun 2011. Jurnal Kebidanan Indonesia: Journal of
Indonesia Midwifery, 2(2).
Stockdale, J., et al. (2008). Assesing the impact of midwives instruction: The
breastfeeding motivational instructional measurement scale. Evidence
Based Midwifery, 6(1), 27-34.
Twells, L.K. et al., 2016. Assessing Infant Feeding Attitudes of Expectant Women
in a Provincial Population in Canada: Validation of the Iowa Infant
feeding Attitude Scale. Journal of Human Lactation, 32(3), pp.9-18.
Available at: doi:10. 1177/0890334414559647 [Accessed Juni 6, 2020].
ID :
A. Data Demografi
Nama (insial ) :
Umur Ibu :
Pendidikan terakhir : SD SMP
SMA Perguruan tinggi
Tidak sekolah
Jumlah anak :
Usia Bayi :
B. Karakteristik Reproduksi
Pemakaian kontrasepsi ibu : IUD Implan
Kondom Suntik Kb
Ceaser
C. Kuesioner Motivasi
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah dengan baik setiap nomor soal pernyataan
2. Pilih satu jawaban sesuai dengan yang anda alami, dengan memberikan
tanda (√ ) pada pilihan yang telah disediakan
3. Jawaban anda adalah rahasia pribadi yang tidak akan diketahui oleh
siapapun karena nama anda tidak tercantum.
4. Keterangan pilihan jawaban :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
NO PERNYATAAN JAWABAN
SS S KS TS
1 Saya merasa kecewa ketika
tidak dapat memberikan ASI
pada bayi
2 Memberikan ASI adalah hal
yang penting bagi bayi dan saya
3 Memberikan ASI adalah hal
yang menyenangkan bagi saya
4 ASI adalah hal yang sangat
berarti bagi bayi dan saya
5 Saya merasa bangga ketika saya
berhasil memberikan ASI pada
bayi
6 Saya merasa aman dan nyaman
ketika bayi saya sudah diberikan
ASI
7 Saya akan memberikan ASI
pada anak saya yang kedua dan
selanjutnya
8 Saya akan terus belajar tentang
bagaimana pemberian ASI yang
baik bagi bayi saya
9 Saya akan bertanya pada
petugas kesehatan jika saya
mengalami kesulitan ketika
memberikan ASI
10 Saya akan mempraktekan
informasi dari petugas kesehatan
tentang pemberian ASI
11 Saya terpaksa memberikan ASI
pada bayi saya karena alasan
ekonomi keluarga
12 bayi saya mempunyai hak untuk
mendapatkan ASI
13 Saya merasa tidak percaya diri
untuk memberikan ASI
14 ASI saya keluar hanya seditik,
tetapi saya akan tetap
memverikan ASI pada bayi saya
sampai ASI saya keluar
15 Pemberian ASI banyak
memberikan keuntungan bagi
saya
16 Saya tidak akan memberikan
ASI karena saya mempunyai
dana untuk membeli susu
formula
17 Saya akan beristirahat yang
cukup dan makan–makanan
yang bergizi sehingga ASI dapat
keluar banyak.
JUMLAH
Sumber: modifikasi teori Stockdale, et al (2008), “Breasfeeding Motivational
Instructional Measurement Scale” (BMIMS).
NO PERNYATAAN JAWABAN
Sangat Tidak setuju Sangat
tidak setuju setuju
setuju
1 Manfaat akhir ASI hanya
selama bayi disusui
2 Pemberian susu formula lebih
muda daripada ASI
3 ASI tidak mengandung zat
besi
4 Menyusui meningkatkan
ikatan ibu dan bayi
5 Bayi yang diberi susu formula
lebih mungkin mengalami
kelebihan berat badan
dibanding bayi yang diberi
ASI
6 Pemberian susu formula
adalah pilihan yang lebih baik
jika ibu berencana untuk
kembali bekerja
7 Ibu yang memberi susu
formula kehilangan salah satu
kegembiraan sebagai ibu
karena harus bekerja diluar
8 Wanita tidak boleh menyusui
ditempat umum misalnya
rumah makan
9 Bayi yang diberi ASI lebih
sehat daripada bayi yang
diberi susu formula
10 Bayi yang diberin ASI
cenderung mengalami
kelebihan berat badan
dibandingkan bayi yang diberi
susu formula
11 Ayah merasa ditinggalkan jika
ibu menyusui
12 ASI merupakan makanan
ideal untuk bayi
13 ASI lebih muda dicerna
dibanding susu formula
14 Susu formula sama sehatnya
bagi bayi seperti ASI
15 Menyusui (ASI ) lebih muda
daripada susu formula
16 ASI lebih murah daripada
susu formula
17 Seorang ibu yang sesekali
minum alcohol sebaiknya
tidak menyusui bayinya
JUMLAH
Sumber: Twells, L.K. et., al., 2016 “Iowa Infant feeding Attitude Scale”
(IIFAS)