Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN

SISTEM REPRODUKSI (GSR)


A. Pengkajian Keperawatan
Nama Mahasiswa : Christanti Pontoh
NIM : AICI21008
Tanggal Pengkajian :09/03/2022
Ruangan/RS : Al-Fattah (RSIA Siti Khadijah Makassar)
I. Data Umum Pasien
Nama Pasien: Nn. R
No Rekam Medik: 123075
Alamat: Takalar
Tgl Masuk RS: 09/03/2022
Tgl Pengkajian: 09/03/2022
Tindakan Medis: Rencana Operasi Kostektomi
II. Masalah Utama
1. Keluhan Utama : Pasien mengatakan cemas karena akan dioperasi
2. Riwayat Kesehatan Sekarang: Pasien mengeluh mual dan ingin muntah, pasien
mengatakan tidak nafsu makan, pasien mengeluh pusing, pasien mengatakan
merasa tegang karena akan menjalani operasi, pasien tampak gelisah, pasien
tampak ingin muntah.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran
Kualitatif : Compos mentis
Kuantitatif :
Skala Coma Glasgow
- Respon Membuka Mata : 4
- Respon Bicara :5
- Respon Motorik :6
- Jumlah : 15
b. Tanda-Tanda Vital:
- Tekanan Darah: 120/80 mmHg
- Nadi: 80 x/menit
- Suhu: 36,5 ˚C
- Respirasi: 18 x/menit
c. IMT
- Berat badan: 50 kg
- Tinggi Badan: 156 cm
Rumus IMT: Berat badan (kg) : Tinggi Badan (m²)
50 kg : 1,56m x 1,56 m= 20,54 kg/m²
Kesimpulan : Pasien memiliki tinggi badan 156 cm dan berat badan 50 kg
dengan IMT 20,54 kg/m²dengan kategori normal
d. Kepala: Bentuk kepala normocephal, simetris kiri dan kanan, tidak terdapat
benjolan, tida terdapat luka, rambut tampak bersih, tidak ada ketombe, tidak terdapat
perdarahan, tidak ada nyeri tekan.
e. Mata: Tidak ada luka, tidak ada perdarahan, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, respon pupil isokor 2.5 mm/2.5 mm, tidak ada luka, tidak terdapat nyeri
tekan.
f. Hidung: Simetris, tampak bersih, tidak ada perdarahan, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada luka.
g. Telinga: Simetris, tidak terdapat serumen, tampak bersih, tidak ada perdarahan,
tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan.
h. Mulut: Tampak bersih, mukosa bibir lembab, bibir simetris, gigi masing lengkap,
tidak ada sianosis, tidak ada perdarahan, tidak ada luka, tidak terdapat nyeri tekan.
i. Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada luka, tidak terdapat
benjolan, tidak ada nyeri tekan
j. Thorak:
- Inspeksi: Bentuk dada normochest dengan perbandingan 2:1, tidak terdapat
luka, tidak ada perdarahan, pengembangan dada kanan dan kiri simetris, tidak
terdapat benjolan
- Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi: Sonor
- Auskultasi: Vesikuler
k. Abdomen:
- Inspeksi: Perut tampak membesar, simetris, tidak ada luka
- Auskultasi : Terdengar peristaltic 8 x /menit
- Palpasi : Terdapat nyeri tekan, tidak ada distensi abdomen
- Perkusi : Tympani
l. Jantung :
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS 5
- Perkusi : Pekak
- Auskultasi : BJ I dan II terdengar
m. Ekstremitas
- Atas: Tidak terdapat luka, terpasang infus di ektremitas sinistra, tidak ada
edema, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit baik
- Bawah: Tidak terdapat luka, tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit
baik
- Kekuatan otot
5555 5555
5555 5555
n. Genitalia: Tampak bersih, tidak terdapat luka
4. Pola Kesehatan
a. Pola Persepsi Kesehatan Pemeliharahaan Kesehatan
Pasien mengatakan sudah menjaga pola gaya hidupnya, pasien mengonsumsi
makanan yang bergizi. Pasien mengatakan baru tahu tentang penyakitnya. Pasien
mengatakan tidak memiliki alergi.
b. Pola Nutrisi Metabolik
Di rumah: Pasien mengatakan dalam sehari mengonsumsi makanan 3 kali, pasien
biasanya mengonsumsi nasi, ikan, daging dan sayur mayur.
Di Rumah Sakit: Selama di RS pasien dipuasakan karena akan menjalani operasi,
Pasien tidak memiliki gangguan menelan, pasien tidak nafsu makan.
c. Pola Elimninasi
Di rumah: Pasien mengatakan bab dan bak lancar tidak ada gangguan
Di rumah sakit: Pasien mengatakan sejak masuk rumah sakit belum pernah bab, bak
pasien lancar
d. Pola Aktivitas Dan Latihan
Di rumah: Pasien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan dalam beraktifitas,
dapat melakukan pekerjaan dengan dengan baik.
Di rumah sakit: Pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktifitas seperti biasanya
karena keadaan pasien yang mengalami penyakit.
e. Pola Istirahat Tidur
Di rumah: Pasien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan tidur. Pasien tidur
7-8 jam per hari.
Di rumah Sakit: Pasien mengatakan dapat tidur di rumah sakit, pasien tidur 7-8 jam
per hari
f. Pola Persepsi Kognitif
Di rumah: Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan penglihatan, perasaan,
pembauan. Pasien dapat mengingat dengan baik peristiwa yang sudah lama terjadi,
pasien mampu berorientasi terhadap tempat, nama, hari.
Di rumah Sakit: Pasien tidak mengalami masalah pada persepsi kognitifnya
g. Pola Persepsi Dan Konsep Diri
Di rumah: Pasien mengatakan sebelum sakit tidak ada perubahan yang dialami
terkait tentang konsep diri, harga diri dan gambaran diri pasien.
Di rumah sakit: Pasien mengatakan saat sakit tidak mengalami gangguan tentang
konsep dirinya, harga diri, dan juga gambaran diri.
h. Pola Peran Dan Hubungan
Di rumah : Pasien mengatakan pasien dapat menjalankan perannya sebagai anak
orang dan hubungan dengan sesamanya juga baik.
Di rumah Sakit: Pasien tidak dapat menjalankan perannya dengan baik sebagai anak
seorang hubungan dengan sesama juga terganggu karena sakit yang pasien alami.
i. Pola Reproduksi-Seksual
- Usia menarche : umur 15 tahun
- Siklus haid : 28 hari
- Durasi haid : 5-6 hari
j. Pola Mekanisme Koping Dan Toleransi Terhadap Stres
Di rumah : Pasien mengatakan jika mengalami masalah atau stres pasien akan
mencari aktifitas lain untuk menghilangkan stres seperti memasak dan pergi jalan-
jalan.
Di rumah Sakit: Pasien mengatakan jika stres pasien hanya berdiam diri karena
merasa tidak berdaya dengan keadaannya.
k. Pola Sistem Nilai Kepercayaan
Di rumah: Pasien mengatakan tidak pernah meninggalkan sholat
Di rumah sakit: Pasien mengatakan tidak dapat menjalankan sholat karena
keadaannya yang sakit.
III. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil laboratorium (Tanggal 09/03/2022)
Nama pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Waktu pembekuan 10' 10-15 Menit
Waktu perdarahan 1'30" 1-3 Menit
IMUNOSEROLOG
I NON Non reaktif
HBSAg REAKTIF
KIMIA
GDS 125 75-150 mg/dL
GOT 28 P:<31 mg/dL
L : <37
mg/dL
GPT 17 P: <31
L : <37
Kreatinin 0.5 0.5-1.3 mg/dL
Urea 25 10-50 mg/dL

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Satuan Nilai Rujukan


HEMATOLOGI
WBC 5.8 10³/µL 4.0-9.0
NE 2.8 % 1.1-7.0/28.0-78.0
LY 2.7 % 0.7-5.1/17.0-57.0
MO 0.1 % 0.0-0.9/0.0-10.0
EO 0.1 % 0.0-0.9/0.0-10.0
BA 0.1 % 0.0-0.2/0.0-20
RBC 4.57 10⁶/µL 3.76-5.70
HGB 12.4 g/dL 12.0-18.0
HCT 43.3 % 33.5-52.0
MCV 94.7 fL 80.0-100
MCH 27.1 pg 28.0-32.0
MCHC 28.6 g/dL 31.0-35.0
RDW-CV 14.6 % 11.6-14.0
RDW-SD 55.3 fL 39.0-46.0
PLT 269 10³/µL 150-350
PCT 0.19 % 0.16-0.33
MPV 7.1 fL 7.0-11.0
PDW 17.3 % 15.0-17.0

2. Foto thorax (12-02-2022)


Hasil :
- Cor dan pulmo normal
- Elongatio et atherosclerosis aortae
3. Pemeriksaan Usg (31/01/2022)
Hasil
- Kista septasi tipis ukuran 15.42x10.7x14.30 cm di adnexa sinistra
Kesan: Cystadenoma ovarium dextra
IV. Terapi
No. Terapi Dosis Cara Pemberian Indikasi
1. Cefotaxime 1gr Intravena Obat antibiotik untuk
mengobati berbagai macam
penyakit infeksi bakteri
2. Ranitidine 50 mg Intravena Untuk menurunkan produksi
asam lambung.
3. Paracetamol 10 mg Intravena Untuk meredakan demam dan
nyeri
4. Ketorolac 30 mg Intravena Untuk meredakan nyeri dan
peradangan
5. Asam 1 gr Intravena Untuk mengurangi atau
traneksamat menghentikan perdarahan
6. Ondancetron 4 mg Intravena Untuk mengobati mual dan
muntah
7. Dexamethasone 10 mg Intravena Untuk meredakan efek
peradangan seperti
pembengkakan, kulit
kemerahan, dan rasa nyeri.

B. Diagnosis Keperawatan
1. Format Klasifikasi Data
Data subyektif Data obyektif
1. Pasien mengatakan cemas karena 1. Pasien tampak gelisah
akan dioperasi 2. Pasien tampak ingin muntah
2. Pasien mengeluh mual dan ingin
muntah
3. Pasien mengatakan tidak nafsu
makan
4. Pasien mengeluh pusing
5. Pasien mengatakan merasa tegang
karena akan menjalani operasi

2. Format Analisis Data


No Data Penunjang Masalah Keperawatan
1. DS : Ansietas (D.0080)
- Pasien mengatakan takut dan cemas
karena akan menjalani operasi
- Pasien mengatakan merasa tegang
karena akan menjalani operasi
- Pasien mengeluh pusing
DO
- Pasien tampak gelisah
2. DS : Nausea (D.0076)
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan
- Pasien mengeluh mual dan ingin
muntah
DO :
- Pasien tampak ingin muntah
3. Ds: Nyeri Akut (D.0077)
- Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas
operasi, nyeri dirasakan saat pasien
banyak bergerak, nyeri terasa seperti
teriris-iris, nyeri dirasakan kurang dari 10
detik dan sedikit berkurang saat pasien
tidak banyak bergerak.
Do:
- Skala nyeri skala 4 (sedang)
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak memegang lokasi nyeri

3. Penyimpangan KDM

Neoplasma Ovarium Kistik

Pre operatif Post operatif

Agen pencedera
fisik
Rasa penuh Adanya tindakan
pada abdomen operasi

Kontak dengan
Anoreksia Prosedur jaringan sekitar
pembedahan

Terpajan ujung saraf


Asam lambung Rasa cemas dan Stimulus diubah menjadi
meningkat takut meningkat impuls

Transmisi: melalui serabut


Rasa ingin mual Ansietas saraf A dan C
dan muntah
Impuls ke batang otak

Nausea Dari thalamus


disebarkan ke daerah
somasensorius

Nyeri Akut
4. Format Diagnosis Keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal teratasi
1. Ansietas berhubungan dengan 09/03/2022 10/03/2022
ancaman terhadap kematian
(D.0080)
2. Nausea berhubungan dengan faktor 09/03/2022 11/03/2022
psikologis (D.0076)
3. Nyeri akut berhubungan dengan 11/02/2022 11/03/2022
agen pencedera fisik (D.0077)
C. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tujuan/ kriteria Hasil Intervensi keperawatan
Dx
1. Ansietas berhubungan dengan ancaman Tujuan: Setelah dilakukan Reduksi Ansietas
terhadap kematian (D.0080) yang ditandai tindakan keperawatan 1x24 jam Observasi:
dengan: diharapkan tingkat ansietas  Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
DS : menurun dengan kriteria hasil :  Identifikasi kemampuan mengambil
- Pasien mengatakan takut dan cemas 1. Perilaku gelisah menurun (5) keputusan
2. Verbalisasi khawatir akibat  Monitor tanda-tanda ansietas
karena akan menjalani operasi kondisi yang dihadapi Terapeutik:
- Pasien mengatakan merasa tegang menurun (5)  Ciptakan suasana teraupetik untuk
karena akan menjalani operasi 3. Perilaku tegang menurun (5) menumbuhkan kepercayaan
 Temani pasien untuk mengurangi
- Pasien mengeluh pusing
kecemasan, jika memungkinkan
DO  Pahami situasi yang membuat ansietas
- Pasien tampak gelisah  Dengarkan dengan penuh perhatian
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
 Motivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
Edukasi
 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami
 Informasikan secara faktual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien
 Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
 Latih teknik relaksasi

2. Nausea berhubungan dengan faktor Tujuan: Setelah dilakukan Manajemen Mual


psikologis (D.0076) yang ditandai dengan: tindakan keperawatan 1x24 jam Observasi
DS : diharapkan tingkat nausea menurun  Identifikasi pengalaman mual
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan dengan kriteria hasil :  Identifikasi dampak mual terhadap kualitas
1. Keluhan mual menurun (5) hidup (mis,nafsu makan, aktivitas, kinerja,
- Pasien mengeluh mual dan ingin 2. Perasaan ingin muntah tanggung jawab peran, dan tidur)
muntah menurun (5) Terapeutik:
DO : 3. Nafsu makan meningkat (5)  Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab
mual (mis.kecemasan, ketakutan, kelelahan)
- Pasien tampak ingin muntah
Edukasi
 Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
 Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis
untuk mengatasi mual (mis. Biofeedback,
hypnosis, relaksasi, terapi music, akupresur)
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antiemetic, jika perlu
Manajemen Muntah
Observasi
 Identifikasi karakteristik muntah (mis. Warna,
konsistensi, adanya darah, waktu, frekuensi dan
durasi)
 Identifikasi riwayat diet (mis,makanan yang
disuka, tidak disuka, dan budaya)
Terapeutik
 kontrol factor lingkungan penyebab muntah
(mis.bau tak sedap, suara dan stimulus visual
yang tidak menyenangkan)
 Kurangi dan hilangkan keadaan penyebab
muntah (mis.kecemasan, ketakutan)
 Atur posisi untuk mencegah aspirasi
 pertahankan kepatenan jalan napas
 Bersihkan mulut dan hidung
 Berikan dukungan fisik saat muntaj
(mis.membantu mambungkuk atau
menundukkan kepala)
 Berikan kenyamanan selama muntah
(mis.kompres dingin didahi atau sediakan
pakaian kering dan bersih)
 Berikan cairan yang tidak mengandung
karbonasi minimal 30 menit setelah muntah
Edukasi
 Anjurkan memperbanyak istirahat
 Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis
untuk mengelola muntah (mis. Biofeedback,
hypnosis, relaksasi, terapi music, akupresur
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antiemetic, jika perlu
3. Nyeri Akut berhubungan dengan agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
pencedera fisik yang ditandai dengan: keperawatan 3x24 jam diharapkan Observasi:
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Ds: tingkat nyeri menurun dengan
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas kriteria hasil:  Identifikasi skala nyeri
operasi, nyeri dirasakan saat pasien Terapeutik:
banyak bergerak, nyeri terasa seperti 1. Keluhan nyeri menurun (5)  Berikan teknik nonfarmakologi untuk
teriris-iris, nyeri dirasakan kurang dari 10 Skala 4 menjadi skala 3 mengurangi rasa nyeri
Edukasi
detik dan sedikit berkurang saat pasien 2. Gelisah menurun (5)
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
tidak banyak bergerak. mengurangi rasa nyeri
Do: Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
- Skala nyeri skala 4 (sedang)
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak memegang lokasi nyeri

D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan


Tgl Diagnosa Jam Implementasi Keperawatan Jam Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
09/03/2022 Ansietas berhubungan 21.35 Wita 1. Mengidentifikasi saat tingkat 07.00 Wita S:
dengan ancaman ansietas berubah - Pasien mengatakan rasa
terhadap kematian Hasil: Pasien mengatakan merasa cemasnya sudah berkurang
(D.0080) cemas dan takut untuk menjalani O
operasi - Pasien tampak tidak
2. Memonitor tanda-tanda ansietas gelisah
21.37 Wita Hasien: Pasien tampak gelisah dan A : Masalah teratasi
tegang P : Hentikan Intervensi
3. Menciptakan suasana teraupetik
21.39 Wita untuk menumbuhkan kepercayaan
Hasil: Pasien tampak lebih rileks
saat berkomunikasi
4. Menganjurkan keluarga untuk tetap
21.40 Wita bersama pasien
Hasil: Keluarga pasien sudah
diedukasi untuk menemani pasien
5. Melatih teknik relaksasi (Relaksasi
22.0 ita napas dalam dan terapi musik)
Hasil: Pasien mengatakan rasa
cemasnya sedikt berkurang

09/03/2022 Nausea berhubungan 22.05 Wita 1. Mengidentifikasi pengalaman mual 07.10 Wita S:
dengan faktor Hasil: Pasien mengatakan sudah - Pasien mengatakan
psikologis (D.0076) pernah mengalami mual saat merasa masih kurang nafsu
cemas atau takut makan
22.10 Wita 2. Mengidentifikasi dampak mual - Pasien mengatakan rasa
terhadap kualitas hidup (mis,nafsu mual sudah berkurang
makan, aktivitas, kinerja, tanggung DO :
jawab peran, dan tidur) - Pasien tampak lebih
Hasil: Pasien mengatakan tidak tenang
nafsu makan A: Masalah teratasi sebagian
22.15 Wita 3. Mengurangi atau hilangkan keadaan P: Lanjutkan Intervensi
penyebab mual (mis.kecemasan, 1. Mengidentifikasi dampak
ketakutan, kelelahan) mual terhadap kualitas
Hasil: Pasien mengatakan masih hidup (mis,nafsu makan,
merasa mual aktivitas, kinerja,
22.20 Wita 4. Menganjurkan istirahat dan tidur tanggung jawab peran,
yang cukup dan tidur)
Hasil: Pasien diedukasi untuk 2. Mengurangi atau
beristirahat yang cukup hilangkan keadaan
22.23 Wita 5. Mengajarkan penggunaan teknik penyebab mual
nonfarmakologis untuk mengatasi (mis.kecemasan,
mual (Relaksasi dan terapi music) ketakutan, kelelahan)
Hasil: Pasien mengatakan akan 3. Menganjurkan istirahat
menerapkan tehnik farmakologis dan tidur yang cukup
yang sudag diajarkan

Tgl Diagnosa Jam Implementasi Keperawatan Jam Evaluasi (SOAP)


Keperawatan
11/03/2022 Nausea berhubungan 17.00 Wita 1. Mengidentifikasi dampak mual 21.30 Wita S:
dengan faktor terhadap kualitas hidup (mis,nafsu - Pasien mengatakan
psikologis (D.0076) makan, aktivitas, kinerja, tanggung masih kurang nafsu
jawab peran, dan tidur) makan
Hasil: Pasien mengatakan tidak - Pasien mengatakan sudah
nafsu makan tidak mual
17.20 Wita 2. Mengurangi atau hilangkan keadaan - Pasien mengatakan rasa
penyebab mual (mis.kecemasan, muntah tidak ada
ketakutan, kelelahan) DO :
Hasil: Pasien mengatakan rasa mual - Pasien tampak lebih
dan muntah tidak ada tenang
3. Menganjurkan istirahat dan tidur A: Masalah teratasi
17.25 Wita yang cukup P: Hentikan Intervensi
Hasil: Pasien diedukasi untuk
beristirahat yang cukup
11/03/2022 17.30 Wita 1. Mengidentifikasi lokasi, 21.00 Wita S:
karakteristik, durasi, frekuenasi, - Pasien mengatakan nyeri
kualitas, intensitas nyeri pada luka bekas operasi
Hasil: Lokasi nyeri bagian leher,
sudah berkurang, nyeri
dada, kaki kiri dan kaki kanan.
Karakteristik nyeri seperti tertusuk- dirasakan saat pasien banyak
tusuk, hilang timbul dengan durasi bergerak, nyeri terasa seperti
5 detik.
teriris-iris, nyeri dirasakan
17.35 Wita 2. Mengidentifikasi skala nyeri Hasil:
Skala nyeri 4 NRS (ringan) kurang dari 10 detik dan
17.40 Wita 3. Memberikan tehnik non sedikit berkurang saat pasien
farmakologi untuk mengurangi rasa
tidak banyak bergerak.
nyeri (Relaksasi nafas dalam)
Hasil: Pasien mengatakan nyeri Do:
sedikit berkurang - Nyeri dirasakan dengan
18.00 Wita 4. Mengajarkan teknik non- skala nyeri skala 3 (sedang),
farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri berupa teknik relaksasi - Pasien tampak lebih tenang
napas dalam A: Masalah teratasi
Hasil: Teknik napas dalam P: Hentikan Intervensi
diperagakan oleh pasien hingga
nyeri sedikit berkurang
19.00 Wita 5. Mengkolaborasikan pemberian obat
analgetik sesuai dengan instruksi
Hasil: Pasien mengatakan nyerinya
berkurang

Anda mungkin juga menyukai