PROMOSI KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN DALAM MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR
MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA WANITA KARIR PADA
RSUD JATI PADANG JAKARTA SELATAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Laporan Promosi Kesehatanini telah disetujui dan diperiksa oleh Pembimbing Akademik
Promosi Kesehatan
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Pembimbing Akademik
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
STIKIM
ini telah disetujui dan diperiksa oleh Pembimbing Akademik Promosi Kesehatan
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Jakarta,21 April 2021
Pembimbing Akademik
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
STIKIM
Mengetahui
Ka. Departemen Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
(Nina, SKM. M.Kes)
ASI EKSKLUSIF PADA WANITA KARIR PADA RSUD JATI PADANG JAKARTA SELATAN
2021
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji sykur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Promosi Kesehatan tentang “Promosi
Kesehatan Dalam mengetahui factor -faktor penghambat pemberian ASI EKSKLUSIF pada
wanita KARIR”ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Kami berterima
kasih kepada Ibu Astrid Novita dan Ibu Rindu selaku Dosen mata kuliah Promosi Kesehatan
Kami sangat berharap Laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Promosi Kesehatan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam Laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan Laporan ini di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kami mohon maaf jika ada kata-kata yang salah
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.2 Tujuan............................................................................................. 4
PENDAHULUAN
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat dilihat dari seiring dengan pertambahan umur,
tahapan yang dilalui sesuai dengan umur mereka, ditandai lewat kemajuan aktivitas yang
diperlihatkannya. Bayi yang diberikan makanan tambahan semi padat maupun padat pada usia.
Sebelum 6 bulan maka akan berbahaya bagi bayi hal tersebut akan mempengaruhi tumbuh
kembang bayi, bayi yang diberikan susu formula lebih sering menderita kurang gizi salah satu
faktor penyebab tingginya angka kematian bayi adalah status gizi bayi. Status gizi bayi dapat
ditingkatkan melalui ASI secara eksklusif selama 6 bulan, guna dapat menurunkan angka
kematian bayi di Indonesia setiap tahunnya (Fikawati, 2015).
Para ahli menemukan bahwa manfaat ASI akan sangat meningkatkan bila bayi hanya di
berikan ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupan nya. Peningkatan ini sesuai dengan
lamanya pemberian ASI eksklusif serta lamanya pemberian ASI eksklusif bersama sama
dengan makanan padat setelah bayi berumur 6 bulan.
Berdasarkan hal-hal di atas, WHO atau UNICEF membuat deklarasi yang di kenal dengan
Deklarasi Innocenti (Innocenti Declaration). Deklarasi yang dilahirkan di Innocenti, italia
tahun 1990 ini bertujuan untuk melindungi, mempromosikan, dan memberi dukungan pada
pemberi ASI. Deklarasi yang juga ditanda tangani Indonesia ini memuat hal-hal berikut.
Sebagai tujuan global untuk meningkatkan kesehatan dan mutu makanan bayi
secaraoptimal maka semua ibu dapat memberikan ASI eksklusif dan semua bayi diberiASI
eksklusif sejak lahir sampai berusia 4-6 bulan. Setelah berumur 4-6 bulan, bayi diberi makanan
pedamping/padat yang benar dan tepat, sedangkan ASI tetap diteruskan sampai usia 2 tahun
atau lebih. Pemberi makanan untuk bayi yang ideal seperti ini dapat dicapai
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas dan dalampenelitian ini agar
terlaksananya kelompok kami mengangka tema tentang Faktor-fakorpenghambat pemberian
ASI EKLUSIF pada wanita pekerja/ wanita KARIR
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
a. Mengeksplorasi bagaimana pengalaman kader kesehatan dalam promosi
kesehatan mengenai program ASI ekslusif
b. Bagaimana pengetahuan yang dimiliki Ibu Trimester 3 dan Ibu menyusui 6
bulan terhadap pentingnya ASI bagi bayi.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Tereksplorasinya makna dan arti ASI EkslusifbagIIbu
Trimesetr 3, Ibu menyusui 6 bulan.
b. Tereskplorasinya berbagai hal yang dibutuhkan Ibu
Trimesetr 3, Ibu menyusui 6 bulan terkait upaya promosi kesehatan
mengenai program ASI ekslusif.
c. Tereksplorasinya hambatan dalam meningkatkan program ASI
eklusif dimasyarakat
d. Tereksplorasinya hamabatan bagi Ibu Trimester 3 dan Ibu menyusui 6
bulan dalam mewujudkan program ASI ekslusif.
BAB 1I
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seperti yang dilansir Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan Indonesia menyebutkan, ASI eksklusif yakni Inisiasi
menyusu dini (IMD) pada satu jam pertama setelah lahir. ASI adalah sumber asupan
nutrisi yang penting untuk bayi. ASI diberikan kepada bayi selama 2 tahun sedangkan
ASI eksklusif diberikan kepada bayi selama 6 bulan dengan tanpa menambahkan
makanan atau minuman lainnya
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah
tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
perkembangannya. ASI memberi semua energi dan gizi yang dibutuhkan bayi selama
6 bulan pertama hidupnya. Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian
bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak seperti diare
dan radang paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit dan membantu
menjarangkan kelahiran.
ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan karena dalam ASI terkandung nutrien- nutrien yang
diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi yang tidak ada atau sedikit sekali terdapat pada
kandungan susu sapi antara lain. Taurin yaitu suatu bentuk zat putih telur yang hanya terdapat
pada ASI. Laktosa merupakan hidrat arang utama dari ASI yang hanya sedikit sekali terdapat
dalam susu sapi. Asam Lemak ikatan panjang (DHA, AA, Omega 3, Omega 6), merupakan asam
lemak utama dari ASI yang terdapat sedikit dalam susu sapi.
ASI Eksklusif juga dapat meningkatkan jalinan kasih sayang karena bayi yang sering berada
dalam dekapan ibu akan merasa kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tentram
yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian dan percaya diri
dan dasar spiritual yang baik.
Pemberian ASI eklusif selama 6 bulan memberikan manfaat kepada bayi yang meliputi :
1. Melindungi dari infeksi gastrointestinal
2. Bayi yang mendapat ASI ekslusif selama enam bulan tingkat pertumbuhannya sama
dengan yang ASI eksklusif hanya empat bulan.
3. ASI eksklusif enam bulan ternyata tidak menyebabkan kekurangan zat besi
Bayi yang dilahirkan sangat sehat, pada umur 6 bulan akan mencapai pertumbuhan atau
berat badan 2 kali lipat dari berat badan pada waktu dilahirkan. Untuk pertumbuhan bayi dengan
baik zat-zat yang sangat dibutuhkan adalah:
1. Protein, dibutuhkan 3-4 gram/kilogram berat badan.
2. Calsium (Cl)
3. Vitamin D, tetapi karena Indonesia berada di daerah tropis, maka hal ini tidak
menjadi masalah.
4. Vitamin A dan K yang harus diberikan.
5. Fe (zat besi) diperlukan, karena di dalam proses kelahiran sebagian Fe ikut
terbuang.
Secara alamiah sebenarnya zat-zat gizi tersebut sudah terkandung di dalam ASI.
Oleh sebab itu apabila gizi makanan ibu cukup baik, dan anak diberi ASI hingga 6 bulan,
zat-zat tersebut sudah dapat mencukupi. Pemberian ASI saja tanpa makanan tambahan
lain sampai usia 6 bulan ini disebut ASI eksklusif. Disamping itu ASI juga mempunyai
keunggulan yakni mengandung immunoglobin yang memberi daya tahan tubuh pada
bayi, yang berasal dari tubuh ibu. Immuboglobin ini dapat bertahan pada anak sampai
dengan bayi berusia 6 bulan.
Besarnya manfaat dan kontribusi IMD dalam keberhasilan ASIeksklusif maka sudah
sepatutnya IMD menjadi prosedur tetap bagi petugas penolong persalinan.17 Tanggung
jawab petugas kesehatanmelakukan IMD dipertegas dalam pasal 9 ayat (1) PP Nomor 33
Tahun2012 Tentang Pemberian ASI Eksklusif yang berbunyi tenaga kesehatandan
penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan wajib melakukaninisiasi menyusui dini
terhadap bayi yang baru lahir kepada ibunyapaling singkat selama 1 (satu) jam.
Keharusan melakukan IMD bagi tenaga kesehatan di fasilitaspelayanan kesehatan
sejalan dengan UU Nomor 35 Tahun 2014 TentangPerlindungan Anak pada Pasal 44 Ayat
1 (satu) yaitu Pemerintah danPemerintah Daerah wajib menyediakan fasilitas dan
menyelenggarakanupaya kesehatan yang komprehensif bagi anak, agar setiap
anakmemperoleh derajat kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan.Lebih lanjut
dijelaskan pada Ayat 3 (tiga) bahwa Upaya kesehatan yangkomprehensif sebagaimana
dimaksud pada Ayat 1 (satu) meliputi upayapromotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
baik untuk pelayanankesehatan dasar maupun rujukan. Inisiasi menyusui dini merupakan
salahsatu wujud upaya promosi kesehatan sesuai amanat Pasal 44 Ayat 3 (tiga)UU Nomor
23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
3. Tempat Kerja dan Tempat Sarana Umum Wajib Mendukung Program ASI Eksklusif
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012Pasal 30 Ayat 1 (satu) menyatakan
pengurus tempat kerja dan penyelenggara tempat sarana umum harus mendukung ASI
Eksklusif.Dilanjutkan pada Ayat 2 (dua) kebijakan mendukung ASI Eksklusifdisesuaikan
dengan peraturan perusahaan atau melalui perjanjian kerjaantara serikat pekerja dengan
perusahaan. Kemudian pada Ayat 3 (tiga)disebutkan bahwa pengurus tempat kerja atau
penyelenggara saranaumum harus menyediakan fasilitas khusus untuk menyusui dan
ataumemerah asi sesuai dengan kondisi dan kemampuan perusahaan. Pasal34 mewajibkan
pengurus tempat kerja untuk memberikan kesempatankepada ibu yang bekerja untuk
memberikan asi eksklusif kepada bayiatau memerah asi selama waktu kerja di tempat kerja.
Selanjutnya padaPasal 35 menyebutkan tempat kerja wajib membuat peraturan
internalyang mendukung keberhasilan asi eksklusif.
Termasuk tempat kerja sesuai Pasal 31 PP Nomor 33 Tahun 2012 meliputi perusahaan
dan perkantoran milik Pemerintah, PemerintahDaerah dan Swasta. Termasuk tempat sarana
umum sesuai Pasal 32 PPNomor 33 Tahun 2012 meliputi fasilitas pelayanan kesehatan,
hotel dan penginapan, tempat rekreasi, terminal, stasiun, bandar udara, pusatperbelanjaan,
tempat pengungsian dan lain sebagainya. Kedua pasaltersebut secara tegas menjelaskan
bahwa institusi Pemerintah dan swastaserta tempat sarana umum baik yang dikelola oleh
Pemerintah maupunswasta tunduk pada kewajiban untuk mendukung ASI Eksklusif. Ha
inisejalan dengan Pasal 25 (1) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 yangberbunyi
kewajiban dan tanggung jawab masyarakat terhadapperlindungan anak dilaksanakan
melalui kegiatan masyarakat dalam penyelenggaraan perlindungan pada anak.