Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

HALUSINASI

Nama klien : Ny. S


Hari/tangga : selasa, 08 Mei 2018
SP ke/ pertemuan ke : 2/pertemuan ke 2
Ruangan : Abimanyu RS Marzoeki Mahdi

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS : klien mengatakan sering mendengar suara-suara orang yang menyuruhnya
bunuh diri dan mengatakan ingin menurunkan/menggoyahkan keimanan kli8en,
klien juga mengatakan titik-titik kecil saat suara-suara muncul, suara muncul saaat
klien ingin tidur siang/malam.
DO : klien terlihat lebih tenang, tapi masih sering mondar-mandir
2. Diagnosa keperawatan : Halusinasi
3. Tujuan : 1.) klien dapat membina hubungan saling percaya
a.) Ekspresi wajah bersahabat
b.) Menunjukkan rasa senang
c.) Klien bersedia diajak berjabat tangan
d.) Klien bersedia menyebutkan nama
e.) Ada kontak mata
f.) Klien bersedia untuk berdampingan dengan perawat
g.) Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapi
2.) klien dapat mengetahui pentingnya minum obat secara teratur
4. Tindakan keperawatan
 Membina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik :
a. Sapa klien dengan ramah
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g. Beri perhatian kepada klien dengan memperhatikan kebutuhan dasar klien
 Menjelaskan tentang obat-obatan yang sedang diminum
 Menganjurkanklien untuk memasukkan kegiatan ke dalam JKH
 Memberikan pujian atas keberhasilan klien

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bu..., masih ingat dengan saya ? ya saya perawat....”
b. Evaluasi
“Bagai mana perasaan ibu pada pagi hari ini ? apakah suara-suaranya masih
muncul ? apakah sudah dipakai cara yang telah kita pelari kemarin ?
berkurangkah suara-suara tersebut ? bagus kalau begitu !”
c. Kontrak
 Topik : “ ibu apakah pagi ini sudah minum obat ? baik. Sesuai janji kita
kemarin, hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang ibu
minum dan pentingnya minum obat secara teratur”.
 Waktu : “Mau berapa lama kita berbincang bincang bu ? baiklah 15 menit
saja”
Tempat : “Dimana ibu mau berbincang bincang?Bagaimana kalau disini
saja”
 Tujuan : “nah bu, tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan
ketaatan serta motivasi untuk ibu minum obat secara teratur”
2. Fase Kerja
“Ibu sudah minum obat ? apa bedanya setelah minunm obat secara teratur ?
apakah suara-suara tersebut berkurang/hilang ? minum obat sangat penting
supaya suara-suara itu tidak muncul lagi.”
“Ada 3 obat yang ibu minum, pertama berwarna putih (Clozapine) gunanya
untuk menghilangkan suara-suara, yang kedua warnanya kuning (Risperidone)
gunanya untuk menghilangkan suara-suara juga, yang ketiga berwarna putih
juga (Trihexyphenidile) untuk merilekskan badan ibu agar tidak kaku. Kalau
suara-suaranya sudah hilang, ibu harus tetap minum obat, sebab jika putus
obat, dapat kambuh dan sulit untuk kembalika ke keadaan semula. Sebelum
ibu meminum obat lihat dulu label yang menempel di bungkus obat, apakah
benar nama ibu yang tertulis disitu. Selain itu perlu memperhatikan jenis
obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum, jam
berapa saja obatnya harus diminum, dan cara meminum obanya. Ibu harus
meminum obat secara teratur dan tidak menghentikannya tanpa konsultasi
dengan dokter.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tentang obat ?
Sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara ? bagus
sekali bu !
b. Evaluasi objektif
“coba ibu sebutkan apa saja yang sudah kita pelajari tadi !”
c. Kontrak
 Topik : “Baiklah, kalau suara suara tadi muncul, silahkan coba cara
tersebut ! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya lagi ?
Bagaimana kalau nani kita belajar cara mengendalikan suara suara
yang ibu dngar dengan cara ketiga, yaitu dengan cara bercaka[p-cakap
dengan orang lain.”
 Waktu : “Ibu mau bertemu lagi jam berapa ? Bagaimana kalau tiga
puluh menit lagi ? Berapa lama kita mau latihan ?
 Tempat : “Dimana tempatnya ? Baiklah sampai jumpa
d. Rencana tindak lanjut
Rencana tindak lanjut pada SP,Klien diberikan jadwal aktifitas sehari hari
yang harus dilakukan oleh klien.
“Baik ibu jangan lupa ibu masaukkan ke dalam JKH. Bila ibu mampu
melakukan sendiri tulis M, bila dibantu tulis B, berapa kali mau
latihan dan jam berapa saja”.

Anda mungkin juga menyukai