Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 8

KMB I

Nadya Franssina Rini Cahyani


(P17120016024) (P17120016032)
TREADMILL TEST
Pemeriksaan ini dapat
memberikan informasi
apakah jantung Anda
memiliki asupan darah dan
oksigen dari sirkulasi saat
terjadi stres fisik yang
mungkin tidak muncul
Adalah uji latih beban pada EKG saat istirahat. Alat tersebut berupa ban
jantung dengan cara
berjalan dengan kecepatan
memberikan stress fisiologi
mulai 1-10 mil/jam. Sudut
yang dapat menyebabkan
ban berjalan bisa diatur
abnormalitas
mulai dari 0° sampai 20°
kardiovaskuler yang tidak
seperti layaknya jalan yang
ditemukan pada saat
mendaki.
istirahat.

Treadmill
test
TUJUAN TREADMILL TEST

Menilai fungsi jantung Mendeteksi penyakit


Mencari diagnose sesudah serangan infark
jantung koroner yang
penyebab sakit dada tidak/belum menimbulkan
atau pembedahan gejala (asimtomatik)

Mendeteksi aritmia Menilai hasil pengobatan


yang timbul pada saat dengan obat-obatan
kerja fisik antiaritmia atau anti angina.
Durasi menurut protokol bruce

Subjektif Objektif

Hipertensi/
Nyeri dada hebat
hipotensi

Aritmia , tanda2
Sesak nafas/vertigo
perfusi
Tes ini memakan
waktu sekitar 20-40
menit tergantung ST depresi/ elevasi
Nyeri sendi kaki
dari kapasitas latihan > 3 mm
pasien dan waktu
munculnya gejala. Kelelahan, pasien Target HR maksimal
The Bruce Protocol minta dihentikan tercapai
memakan waktu
total 21 menit, Indikasi penghentian tes
periode pemulihan
10 menit, dan
persiapan 10 menit.
INDIKASI TREADMILL TEST
Aterosklerosis koroner/ iskemia miokardium, dengan pasien
yang tidak merasakan gejala.

Pasien dengan tanda gejala/ faktor resiko CAD

Mengevaluasi toleransi aktivitas ketika pasien mengalami


kelelahan yg tak dapat dijelaskan serta adanya keluhan SOB

Mrngevaluasi TD terhadap latihan pada pasien dengan


borderline hipertensi

Mengidentifikasi kelainan irama jantung berupa distrimia

Membantu mengembangkan program latihan yang aman


selama rehabilitasi

Mengevaluasi efektivitas pengobatan pada


angina dan iskemia
KONTRAINDIKIASI
TEADMILL TEST
Mutlak Relatif

1) Infark miokard akut dalam 2 hari 1) Stenosis di pembuluh darah koroner

2) Angina tak stabil yang beresiko left main


2) Penyakit jantung katup stenosis
tinggi
3) Gangguan elektrolit
3) Aritmia jantung tak terkontrol
4) Hipertensi berat
dengan gejala dan gangguan
5) Takiaritmia dan bradiaritmia
hemodinamika
6) Kardiomiopati hipertrofi dan bentuk
4) Stenosis aorta berat dengan gejala
lain hambatan aliran ke luar jantung
5) Infark paru atau emboli paru akut
7) Gangguan fisik dan mental yang
6) Perikarditis atau miokarditis akut mengganggu jalannya pemeriksaan
7) Diseksi aorta akut 8) Blok atrioventrikular derajat tinggi
Kematian

Syncope
Cardiac
dan Trauma
stroke arrest
fisik

Infark
hipotensi Distrimia
myocard
yang
acute
berat

KOMPLIKASI TEADMILL TEST


PERSIAPAN PASIEN
1
• Puasa 3 jam sebelum prosedur

2
• Obat spesifik jantung sebaiknya dihentikan 2 hari sebelum prosedur

3
• Menggunakan baju dan sepatu yang nyaman

4
• Jelaskan prosedur yang akan dilakukan (durasi)

5
• Anamnese tentang RP & kemampuan aktivitas fisik terakhir

6
• Kaji TTV dalam keadaan istirahat posisi nyaman

7
• Persiapan terhadap kebersihan kulit

8
• Lakukan tes EKG dengan 12 lead pada posisi berbaring & berdiri

9
• Surat informed concern perlu ditanda tangani oleh pasien
PERSIAPAN ALAT TREADMILL TEST
CARA PELAKSANAAN TREADMILL TEST
1. Tata cara Sebelum Melakukan Treadmill Test :
a) Pertama-tama catat Heart Rate dan ukur tekanan darah dalam kondisi istirahat
(diam). Hal ini dilakukan di ruang laboratorium dimana kegiatan akan
dilaksanakan.
b) Rekatkan electroda pada dinding dada, bahu dan pinggul kemudian hubungkan
ECG ke bagian mesin.
c) 12-LEAD EKG akan direkam secara tertulis. Setiap lead dari EKG akan
menunjukkan hasil yang berbeda dari jantung.
Sebagai contoh:
-Lead 2, 3, dan aVF = menunjukan bagian inferior jantung.
-V1 dan V2 = Septum jantung
-V3, V4, V5 dan V6 = Anterior jantung.
-Lead 1 dan aVL = Superior jantung.
-aVR menunjukan ruang (cavity) jantung dan tidak memberikan nilai klinik yang
bermakna dalam mengidentifikasi coronary desease.
2. Pelaksanaan Treadmill Test :
a. Pasien di anamnesa dan menjelaskan tentang tata cara, maksud, manfaat dan resiko dari treadmill.
b. Menentukan target HR submaximal dan maximal (target HR max : 220 dikurang umur dan
submaximal adalah 85 % dari target HR max)
c. Pasien menandatangani formulir informed consent.
d. Pasien dipersilahkan ganti pakaian, celana dan sepatu treadmill yang telah disediakan.
e. Pasien berbaring dengan tenang di tempat tidur
f. Bersihkan tubuh pasien pada lokasi pemasangan electrode dengan menggunakan kassa alkohol.
g. Tempelkan electrode sesuai dengan tempat yang sudah ditentukan.
h. Sambungkan dengan kabel treadmill
i. Fiksasi electrode dengan sempurna
j. Masukkan data pasien ke alat treadmill
k. Ukur tekanan darah
l. Rekam EKG 12 leads
m. Jalankan alat treadmill dengan kecepatan sesuai dengan prosedur.
n. Setiap 3 menit speed dan elevation akan bertambah sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan.
o. Pantau terus perubahan EKG dan keluhan pasien selama tets.
p. Rekam EKG 12 leads dan BP setiap tiga menit.
q. Hentikan test sesuai dengan prosedur.
3. Recovery :
a) Rekam EKG 12 leads dan ukur tekanan darah
setelah test dihentikan.
b) Persilahkan pasien untuk duduk/berbaring.
c) Pantau terus gambaran EKG selama pemulihan.
d) Rekam EKG 12 leads dan ukur tekanan darah
setiap tiga menit.
e) Pemulihan biasanya selama enam menit/sembilan
menit (hingga gambaran EKG ,HR, dan tekanan
darah kembali seperti semula)
f) Memberitahukan pada pasien bahwa test sudah
selesai.
g) Lepaskan elektrode dan manset BP.
h) Bersihkan jelly yang menempel di dada pasien .
i) Merapihkan kembali alat–alat pada tempatnya.
j) Sebaiknya selama 15 menit pasca treadmill test
pasien masih berada dalam pengawasan petugas.

Anda mungkin juga menyukai