Anda di halaman 1dari 12

RANCANGAN PEMBELAJARAN DAN SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

TENTANG SENAM KAKI DIABETES

Dosen Pembimbing :

Uun Nurul huda, M.Kep, Sp.KMB

DISUSUN OLEH :

RAHMA AZIZA

P17120016030

TINGKAT II A

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA 1
November 2017

RANCANGAN PEMBELAJARAN
I. GAMBARAN KASUS
Pada tanggal 1 desember 2017 di Rumah Sakit Y, Ny. A usia 54 tahun datang
dengan keluhan badan lemas dan sulit beraktivitas seperti biasa sejak 2 hari
yang lalu. Disertai mual, kepala pusing , sulit tidur dan merasakan
kesemutan pada kedua kakinya yang hilang timbul. Secara medis klien
terdiagnosa diabetes melitus tipe II. Klien mengatakan khawatir akan terkena
diabetes dengan luka karena yang klien tahu diabetes mennyebakan luka
sulit sembuh bahkan dapat diamputasi. Pada hari ke-4 perawatan pasien
direncanakan pulang. Keadaan umum pasien baik, sudah dapat beraktivitas
ringan. Klien mengatakan ingin dapat beraktivitas secara normal dan tidak
ada keluhan lagi pada kakinya.

II. ASPEK YANG DIKAJI


A. PENGKAJIAN FAKTOR PREDISPOSISI
1. RIWAYAT KEPERAWATAN
Sejak 2 bulan yang lalu pasien memeriksa gula darah dengan hasil
300g/dl. Klien mual (+), kepala pusing (+), sulit tidur (+), BAK pada
malam hari ± 5kali, BAB tidak ada keluhan. Sejak dua bulan yang
lalu klien banyak makan dan minum namun tidak disertai dengan
peningkatan berat badan yang sesuai. Terkadang pasien juga
merasakan kesemutan pada kedua kakinya yang dirasakan hilang
timbul.
2. KEADAAN FISIK
Pasien tampak lemah. Keadaan umum: pucat, kesadaran: compos
mentis, Tekanan Darah: 140/90 mmHg, Nadi: 70x/menit, RR:
20x/menit, Suhu 36,5oc. Hasil pemeriksaan gula darah dengan hasil
540mg/dl.
3. KESIAPAN BELAJAR
Klien ingin mengetahui informasi tentang senam kaki diabetes
karena takut jika diabetes yang dideritanya akan menimbukan luka
diabetes.

4. MOTIVASI
Ny. A sangat antusias dalam menerima informasi tentang senam kaki
diabetes untuk kesehatan nya.

5. KEMAMPUAN MEMBACA
Ny. A adalah seorang ibu rumah tangga lulusan SMA dan dapat
membaca dengan baik dan benar.
B. PENGKAJIAN FAKTOR PEMUNGKIN
Ny. A mengatakan bahwa ia tidak mengetahui senam kaki diabetes
sehingga Ny. A mengalami kecemasan.

C. PENGKAJIAN FAKTOR PENGUAT


Klien mengatakan merasa cemas dengan penyakit diabetes nya yang akan
menimbulkan luka yang sulit sembuh.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Berdasarkan data hasil pengkajian yang ditemukan, perawat berusaha
merumuskan diagnosa keperawatan. Adapun diagnosa keperawatan tersebut
dirumuskan sebagai berikut:
Defisit pengetahuan tentang perawatan senam kaki diabetes berhubungan
dengan kurang terpapar informasi

IV. INTERVENSI
Tindakan keperawatan di tetapkan untuk menyelesaikan diagnosa
keperawatan tersebut adalah berupa pendidikan kesehatan tentang senam kaki
diabetes yang ditujukan kepada Ny. A. Sebelum melaksanakan tindakan ini
maka harus dibuat terlebih dahulu satuan pembelajaran, berikut adalah satuan
pembelajaran yang dikembangkan oleh perawat.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Diagnose : Defisit pengetahuan tentang perawatan senam kaki diabetes


berhubungan dengan kurang terpapar informasi

Topik : Perawatan Diabetes Melitus

Sub Topik : Senam Kaki Diabetes

Sasaran : Ny. A ( 54 tahun )

Tempat : Poltekkes Jakarta 1

Hari/Tanggal : 5 Desember 2017


Waktu : 30 Menit

Penyuluh : Rahma Aziza mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian


Kesehatan Jakarta 1 Jurusan Keperawatan

I. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


Setelah di beri pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan klien
mampu menjelaskan tahap-tahap senam kaki diabetes dan mendemonstrasikan
tahap-tahap senam kaki diabetes dengan mandiri.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


Setelah diberikan pendidikan kesehatan , diharapkan klien mampu :

a. Menyebutkan pengertian senam kaki diabetes


b. Menyebutkan tujuan dari senam kaki diabetes
c. Mengetahui langkah-langkah dari senam kaki diabetes

III. SASARAN

Ny. A ( 54 tahun )

IV. MATERI
a. Pengertian senam kaki diabetes
b. Tujuan senam kaki diabetes
c. Langkah-langkah dari senam kaki diabetes

V. METODE

1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
4. Re - demonstrasi

VI. MEDIA
a. Leaflet
b. Lembar balik
c. Alat : kertas dan bangku

VII. Rancangan/ Setting tempat

Keterangan: = Alat Peraga

= Mahasiswa/ Perawat

= Klien/ Sasaran

VIII. Kegiatan Belajar Mengajar


Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Metode Media
peserta
1. Pembukaan 5 menit •Membuka dengan salam •Mendengarkan Ceramah -
•Memperkenalkan diri •Memperhatikan
•Menjelaskan maksud dan tujuan •Menjawab
penyuluhan pertanyaan
•Kontrak waktu
•Menggali pengetahuan peserta
sebelum dilakukan penyuluhan
2. Penyajian 20 menit • Menjelaskan tentang: •Mendengarkan Ceramah Leaflet
1. Pengertian senam kaki •Memberikan ,Tanya lembar
diabetes tanggapan dan jawab, balik
2. Tujuan senam kaki diabetes pertanyaan praktek
3. Langkah –langkah senam mengenai hal
kaki diabetes yang kurang
4. Mendemonstrasikan senam dimengerti
kaki diabetes
•Memberi kesempatan untuk
bertanya/diskusi tentang materi
penyuluhan
• Meminta klien untuk
mendemonstrasikan kembali
senam kaki diabetes
Penutup 10 menit • Menggali pengetahuan klien •Menjawab Tanya Leaflet
setelah dilakukan penyuluhan pertanyaan jawab, lembar
•Menyimpulkan hasil kegiatan •Memberikan balik
penyuluhan tanggapan
•Menutup dengan salam balik

IX. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP dan RAP
c. Kesiapan Media Leaflet dan Lembar balik
2. Kriteria Proses
a. Fase dilalui sesuai waktu yang direncanakan.
b. Mendapat respon dari klien berupa :
1) Bertanya hal yang belum diketahui.
2) Menjawab pertanyaan penyuluh dengan kriteria 75% jawaban
yang disebutkan benar.
3) Suasana penyuluhan nyaman dan kondusif.
3. Kriteria Hasil
Klien dapat :
a. Menjelaskan tahap-tahap senam kaki diabetes
b. Mampu mendemonstrasikan senam kaki diabetes
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

SENAM KAKI DIABETES

1. Definisi

Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus
untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian
kaki. (S,Sumosardjuno,1986)

2. Tujuan

a. Memperbaiki sirkulasi darah

b. Memperkuat otot-otot kecil

c. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki

d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha

e. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

(Tara, 2003).

3. Prosedur pelaksanaan

1. persiapan alat: Kertas Koran 2 lembar, Kursi


2. Persiapan Klien : Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan
senam kaki

3. Persiapan lingkungan : Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, Jaga


privacy pasien

4. Langkah-langkah:

 Senam kaki ini bisa dilakukan minimal 3x dalam seminggu

 Setiap gerakan diulangi 10x.

a. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk


tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai

b. Dengan Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki


diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar
ayam sebanyak 10 kali

c. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki
ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit
kaki diangkatkan ke atas.Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan
kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

d. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan
buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki
sebanyak 10 kali.

e. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan


memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
f. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan
turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak
10 kali.

g. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki


tersebut dan gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali
kelantai.

h. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun


gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.

i. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola
dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran
seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya
sekali saja

o Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.

o Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki

o Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki


lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
o Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

DAFTAR PUSTAKA
S,Sumosardjuno. (1986). Manfaat dan macam olahraga bagi penderita diabetes melitus.
Bandung

Tara, E. 2003. Buku Pintar kesehatan Kehamilan. Ladang pustaka. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai