Anda di halaman 1dari 25

Faqihuddin (2020080025P)

Hardian Adi Sasongko (2020080026P)


Meli Candra Kinarti (2020080027P)
Wahyu Indah Rizki Isnaini (2020080028P)
Cicik Nurma Tristanti (2020080029P)
Reni Rahayu Yuspitasari (2020080030P)
Novi Lestari S (2020080031P)
Syihabuddin Al Farosi (2020080032P)
Marlia Sinta (2020080033P)
Dian Purnomo (2020080034P)
Burhan Khanif Rafsanjani (2020080035P)
Fauziyah Ningsih (2020080036P)

ASUHAN KEPERAWATAN
ULKUS DIABETIKUM

UNIVERSITAS GRESIK
Definisi Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen
yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau
hiperglikemia. Pada Diabetes Mellitus kemampuan tubuh untuk
bereaksi terhadap insulin dapat menurun atau pankreas dapat
menghentikan sama sekali produksi insulin (Brunner and Suddarth,
2013).
Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolik kronik yang tidak
dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol yang dikarakteristikan
dengan ketidakadekuatan penggunaan insulin (Engram, 2013).
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronik yang komplek
yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
dan berkembangnya komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan
neuroligis (Long, 2013).
Kriteria Diabetes Mellitus
(Manaf, 2007)

Jenis Indikator Nilai Indikator Nilai

Bukan DM Puasa Vena < 100 2 jam pp -


Kapiler < 80

Gangguan Puasa Vena 100-140 2 jam pp Vena 100-140


Toleransi Glukosa
Kapiler 80-120 Kapiler 80-120

DM Puasa Vena > 140 2 jam pp Vena >200


Kapiler >120 Kapiler >200
Klasifikasi Diabetes Mellitus

Menurut ADA tahun 2012 dilihat dari etiologinya


Diabetes Mellitus di bagi menjadi 4 jenis, klasifikasi ini
telah disahkan oleh WHO, yaitu:

1. Diabetes melitus tipe I


2. Diabetes Melitus tipe II
3. Diabetes Melitus Gestational
4. Diabetes Melitus tipe lain
Manifestasi Klinis
Diabetes Mellitus

Adanya Diabetes Mellitus ini pada awalnya seringkali tidak dirasakan dan
tidak disadari oleh penderita, beberapa keluhan dan gejala yang perlu
mendapat perhatian adalah :
• Keluhan Klasik

1. Banyak Kencing (Poliuria)


2. Banyak Minum (Polidipsia)
3. Banyak Makan (Polifagia)
4. Penurunan berat badan dan rasa lemah
• Keluhan lain
1. Gangguan saraf tepi/ kesemutan 4. Gangguan ereksi
2. Ganguan penglihatan 5. Keputihan Pada wanita
3. Gatal/Bisul
Etiologi Diabetes Mellitus tipe 1 (IDDM)
(Wijaya & Putri, 2013)

 Faktor Genetik / Herediter


 Faktor Infeksi Virus
 Faktor Imunologi
Way
Of
Caution
Diabetes
Melitus
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus dibagi menjadi dua :
 Jangka panjang : mencegah komplikasi
 Jangka pendek : menghilangkan keluhan/ gejala DM

Penatalaksanaan Diabetes Mellitus :


 Diet
 Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
 Latihan
 Pemantauan. Pemantauan kadar gula darah secara mandiri.
 Terapi (jika diperlukan)
 Pendidikan
Definisi Ulkus
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lender dan ulkus
adalah kematian jaringan yang luas dan disertai dengan invasive kuman
saprofit.Adanya kuman sarofit tersebut menyebabkan ulkus menjadi berbau,
ulkus diabetikum juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan
Diabetes Mellitus dengan neuropati perifer (Andyagreeni, 2010). Ulkus
diabetikum dikenal dengan istilah kaki diabetes (diabetic foot) didefinisikan
sebagai jaringan nekrosis atau jaringan mati yang disebabkan oleh adanya
emboli pembuluh darah besar arteri pada bagian tubuh sehingga suplai darah
berhenti. Dapat terjadi sebagai akibat proses inflamasi yang memanjang,
perlukaan (digigit serangga, kecelakaan kerja atau terbakar), proses degeneratif
(arteriosklerosis) atau gangguan metabolic Diabetes Mellitus (Gitarja, 1999).
Diabetic foot atau kaki diabetes adalah nikrosis jaringan pada bagian tubuh
perifer akibat Diabetes Mellitus. Biasanya diabetic foottersebut terjadi pada
daerah tungkai. Keadaan ini ditandai dengan pertukaran selulitis dan timbulnya
vesikula atau bula yang hemoragik kuman yang biasa menginfeksi pada kaki
diabetes adalah streptococcus (Soeatmaji, 1999).
Klasifikasi derajat ulkus menurut sistem
Meggitt-Wagner (Sari, 2016)

Derajat Keterangan

Belum ada luka terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan disertai
0
kelainan bentuk kaki
1 Luka superfisial
Luka sampai pada tendon atau lapisan subkutan yang lebih
2
dalam, namun tidak sampai pada tulang
3 Luka yang dalam, dengan selulitis atau formasi abses
Gangren yang terlokalisir (gangren dari jari-jari atau bagian
4
depan kaki/forefoot)
Gangren yang meliputi daerah yang lebih luas (sampai pada
5
daerah lengkung kaki/mid/foot dan belakang kaki/hindfoot)
Klasifikasi Ulkus menurut University of
Texas (Sari, 2016)

Tahapan Grade 0 Grade 1 Grade 2 Grade 3

Pre/post Luka Luka menembus Luka menembus


ulserasi, seuperfisial, ke tendon atau ke tulang atau
dengan tidak melibatkan kapsul tulang sendi
Stage A
jaringan epitel tendon atau
yang lengkap tulang

Stage B Infeksi Infeksi Infeksi Infeksi

Stage C Iskemia Iskemia Iskemia Iskemia

Stage D Infeksi dan Infeksi dan Infeksi dan Infeksi dan


Iskemia Iskemia Iskemia Iskemia
Klasifikasi PEDIS dari Wagner, konsensus
internasional tentang kaki diabetik pada tahun 2003

Gangguan Perfusi 1:Tidak ada


2:Penyakit arteri perifer tetapi tidak parah 3:Iskemi parah pada kaki

Ukuran (Extend) 1:Permukaan kaki, hanya sampai dermis


dalam mm dan 2:Luka pada kaki sampai di bawah dermis
Dalamnya (Depth) meliputi fasia, otot atahu tendon
3:Sudah mencapai tulang dan sendi

Infeksi 1:Tidak ada gejala


2:Hanya infeksi pada kulit dan jaringan tisu 3:Eritema > 2 cm atahu ifeksi meliputi
subkutan tetapi tidak ada tanda inflamasi
4:Infeksi dengan manifestasi demam, leukositosis, hipotensi dan azotemia

Hilang sensasi 1:Tidak ada


2:Ada
Kemudahan yang ingin diperkenalkan untuk menilai derajat
keseriusan luka adalah menilai warna dasar luka. Sistem ini
diperkenalkan dengan sebutan RYB yaitu:
 Red/Merah
Merupakan luka bersih, dengan banyak vaskulariasi, karena mudah berdarah.
Tujuan perawatan luka dengan warna dasar merah adalah mempertahankan
lingkungan luka dalam keadaan lembab dan mencegah terjadinya trauma dan
perdarahan.
 Yellow/Kuning

Luka dengan warna dasar kuning atau kuning kehijauan adalah jaringan
nekrosis. Tujuan perawatannya adalah dengan meningkatkan sistem autolisis
debridement agar luka berwarna merah, absorb eksudate, menghilangkan bau
tidak sedap dan mengurangi kejadian infeksi.
 Black/Hitam
Luka dengan warna dasar hitam adalah jaringan nekrosis, merupakan jaringan
vaskularisasi. Tujuannya adalah sama dengan warna dasar kuning yaitu warna
dasar luka menjadi merah.
Etiologi

Faktor – faktor yang berpengaruh atas terjadinya


kerusakan integritas jaringan dibagi menjadi faktor
eksogen dan endogen.
 Faktor Endogen : genetikmetabolik, angiopati
diabetik, neuropati diabetik
 Faktor eksogen : trauma, infeksi, obat
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
1. Pengkajian
• Biodata Pasien

Nama : Tn. “M”


Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 48 tahun
• Keluhan Utama

Nyeri
• Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengatakan cekot-cekot diluka pergelangan kaki kiri. Pasien mengatakan ­+ 1


minggu sebelum masuk rumah sakit pasien jatuh dari tempat tidur dan terdapat luka
goresan + 5 cm dipergelangan kaki kiri. Luka tidak sembuh-sembuh makin lama makin
melebar, terasa nyeri, keluar nanah dari luka tersebut akhir-akhir ini dan berbau. Pasien
sering merasa lemas dan pusing. Pasien juga mengatakan sebelum sakit kedua kakinya
sering merasa kesemutan. Sekarang pasien di rawat di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam
RSI Kendal.
• Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan memiliki riwayat DM.


Pengkajian px :
Sistem Pencernaan :
 Sebelum sakit: sekali per dua atau  tiga hari. Dan saat sakit di rumah sakit klien sekali per dua atau  tiga hari,
dengan konsistensi padat, warna kuning.
Sistem Perkemihan :
 Sebelum sakit klien BAK 7 – 8 kali sehari,warna kuning pekat

Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan


 Klien dan keluarga belum mengetahui penyakit diabetes mellitus yang diderita klien, karena klien dan
keluarga hanya mengetahui kalau klien tersebut dirawat di rumah sakit hanya karena adanya luka ulkus di
kaki kiri tersebut. Untuk pemerliharaan kesehatan klien selalu memeriksakan diri ke dokter atau mantri
praktek di sekitarrumahnya.
Pola Tidur dan Istirahat
 Klien tidur selama 7-8 jam setiap hari, tidak ada gangguan tidur

Pola Perceptual
 Klien mengatakan bahwa tidak ada perubahan pada penglihatan dan klien tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.
Pola Persepsi Diri
 Klien mengatakan pasrah dengan penyakit yang dideritanya

Sistem Nilai dan keyakinan


 Sebelum sakit klien taat sholat, saat sakit klien tidak bisa sholat lagi, tapi meyakini apapun penderitaannya
Tuhan yang mengaturNya.
Pemeriksaan Fisik
Keluhan saat ini
 Pasien mengatakan nyeri dikaki sebelah kiri, skala nyeri 4-5

Tanda Tanda Vital


 RR : 20 x/menit, frekuensi : normal
 Irama : reguler
 Kedalaman : normal
 Tekanan Darah : 140/90 mmHg
 Nadi : 84 x/menit

GCS : 4 5 6
Kesadaran : compos mentis
BB/TB
 Tinggi badan 165
 Berat badan 80
Kepala
 Bentuk : normochepal
 Rambut : hitam lebat

Mata : Conjungtiva : tidak pucat (-/-),Sklera: ikterus (- / -), Reflek cahaya +/+, fungsi
penglihatan baik
Mulut : bibir kelihatan kering, gigi sudah banyak yang berlubang
Leher : Tidak ada pembengkakan
Abdomen :
 Inspeks: Perut kelihatan lebih besar, dengan diameter 30 cm.
Palpasi  :Abdomen supel, hati dan limfe tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi:timpani
Auskultasi:Peristaltik 20xpermenit
Ektremitas :
 Terdapat ulkus di kaki kiri, luas ulkus dengan diameter ± 5 cm kadalamannya ± 1 cm,
nampak jaringan nekrotik warna putih. Terdapat udema di bagian distal kaki kiri.  Infus
terpasang di tangan kiri.
 Pemeriksaan Penunjang
 Hasil LAB :
 GDS : 479 mg/dl (<200 mg/dl)
 Asam Urat : 5,7 mg/dl (2,5 – 6,5
mg/dl)
 Cholesterol : 375 mg/dl (<200 mg/dl)
 Trigliserida : 372 mg/dl (<200 mg/dl)
Terapi
 Infus NaCl 1500 cc/hari
 Clidamicin 2 X 150 mg
 Vit. B kompleks 3 X 1 tab
 Captopril 3 X 12,5 mg
 Aspilet 1 X 80 mg
 Diit rendah garam
 Rawat luka setiap hari
Analisa
Data
Diagnosa Keperawatan

• Nyeri Akut berhubungan dengan Agens cidera biologis.


• Kerusakan Integritas jaringan berhubungan dengan ulkus DM.
• Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
• Kurangnya pengetahuan berhubungan dangan kurangnya.
Intervensi Keperawatan
Implementasi
Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai