ASUHAN KEPERAWATAN
ULKUS DIABETIKUM
UNIVERSITAS GRESIK
Definisi Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen
yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau
hiperglikemia. Pada Diabetes Mellitus kemampuan tubuh untuk
bereaksi terhadap insulin dapat menurun atau pankreas dapat
menghentikan sama sekali produksi insulin (Brunner and Suddarth,
2013).
Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolik kronik yang tidak
dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol yang dikarakteristikan
dengan ketidakadekuatan penggunaan insulin (Engram, 2013).
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronik yang komplek
yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
dan berkembangnya komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan
neuroligis (Long, 2013).
Kriteria Diabetes Mellitus
(Manaf, 2007)
Adanya Diabetes Mellitus ini pada awalnya seringkali tidak dirasakan dan
tidak disadari oleh penderita, beberapa keluhan dan gejala yang perlu
mendapat perhatian adalah :
• Keluhan Klasik
Derajat Keterangan
Belum ada luka terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan disertai
0
kelainan bentuk kaki
1 Luka superfisial
Luka sampai pada tendon atau lapisan subkutan yang lebih
2
dalam, namun tidak sampai pada tulang
3 Luka yang dalam, dengan selulitis atau formasi abses
Gangren yang terlokalisir (gangren dari jari-jari atau bagian
4
depan kaki/forefoot)
Gangren yang meliputi daerah yang lebih luas (sampai pada
5
daerah lengkung kaki/mid/foot dan belakang kaki/hindfoot)
Klasifikasi Ulkus menurut University of
Texas (Sari, 2016)
Luka dengan warna dasar kuning atau kuning kehijauan adalah jaringan
nekrosis. Tujuan perawatannya adalah dengan meningkatkan sistem autolisis
debridement agar luka berwarna merah, absorb eksudate, menghilangkan bau
tidak sedap dan mengurangi kejadian infeksi.
Black/Hitam
Luka dengan warna dasar hitam adalah jaringan nekrosis, merupakan jaringan
vaskularisasi. Tujuannya adalah sama dengan warna dasar kuning yaitu warna
dasar luka menjadi merah.
Etiologi
Nyeri
• Riwayat Penyakit Sekarang
Pola Perceptual
Klien mengatakan bahwa tidak ada perubahan pada penglihatan dan klien tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.
Pola Persepsi Diri
Klien mengatakan pasrah dengan penyakit yang dideritanya
GCS : 4 5 6
Kesadaran : compos mentis
BB/TB
Tinggi badan 165
Berat badan 80
Kepala
Bentuk : normochepal
Rambut : hitam lebat
Mata : Conjungtiva : tidak pucat (-/-),Sklera: ikterus (- / -), Reflek cahaya +/+, fungsi
penglihatan baik
Mulut : bibir kelihatan kering, gigi sudah banyak yang berlubang
Leher : Tidak ada pembengkakan
Abdomen :
Inspeks: Perut kelihatan lebih besar, dengan diameter 30 cm.
Palpasi :Abdomen supel, hati dan limfe tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi:timpani
Auskultasi:Peristaltik 20xpermenit
Ektremitas :
Terdapat ulkus di kaki kiri, luas ulkus dengan diameter ± 5 cm kadalamannya ± 1 cm,
nampak jaringan nekrotik warna putih. Terdapat udema di bagian distal kaki kiri. Infus
terpasang di tangan kiri.
Pemeriksaan Penunjang
Hasil LAB :
GDS : 479 mg/dl (<200 mg/dl)
Asam Urat : 5,7 mg/dl (2,5 – 6,5
mg/dl)
Cholesterol : 375 mg/dl (<200 mg/dl)
Trigliserida : 372 mg/dl (<200 mg/dl)
Terapi
Infus NaCl 1500 cc/hari
Clidamicin 2 X 150 mg
Vit. B kompleks 3 X 1 tab
Captopril 3 X 12,5 mg
Aspilet 1 X 80 mg
Diit rendah garam
Rawat luka setiap hari
Analisa
Data
Diagnosa Keperawatan