Oleh:
MITA WIDIYANTI
NPM: 07220200067
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN `
PROPOSAL SKRIPSI
` Disusun oleh :
MITA WIDIYANTI
NPM: 07220200067
Proposal Skripsi ini telah di periksa dan di setujui oleh dosen pembimbing untuk
diajukan dihadapkan Tim Penguji Proposal Skripsi Program Studi Sarjana
Terapan Kebidanan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia Maju
Jakarta, 2022
Pembimbing Skripsi
1
HALAMAN PENGESAHAN
Menerangkan Proposal Skripsi dengan Judul:
HUBUNGAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN SUAMI DAN TENAGA
KESEHATAN TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI
PUSKESMAS MUNJUL TAHUN 2022
Oleh:
MITA WIDIYANTI
NPM: 07220200067
Telah diuji dihadapan Tim Penguji dan di terima sebagai bagian dari persyaratan
yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Kebidanan
Jakarta,…………….2022
Mengesahkan
Pembimbing Penguji
(………………………………………………)
BAB I
PENDAHULUAN
2. Manfaat ASI
Air susu ibu merupakan makanan terbaik dan utama bagi bayi
karena di dalam ASI terkandung antibodi yang diperlukan bayi untuk
melawan penyakit-penyakit yang menyerangnya. Pada dasarnya ASI
adalah imunisasi pertama karena ASI mengandung bergbagai zat
kekebalan antara lain immunoglobulin. ASI juga mengurangi risiko
infeksi saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Pemberian ASI
eksklusif bagi bayi penting dilakukan karena dapat membantu proses
perkembangan otak dan fisik bayi. Membantu memperlancar
pencernaan bayi dan membuat sistem pencernaan bayi menjadi lebih
matang (Mufdillah et al. 2017).
2. Faktor Faktor
Konsep umum menurut Teori Green dalam (Irwan, 2017). yang
digunakan untuk mendiagnosis perilaku adalah konsep dari Lawrence
Green. Menurut Lawrence Green perilaku dari 3 faktor, yaitu:
Predisposing factors, enabling factors, reinforcing factor
1) Faktor Predisposisi (Predisposing Factors), adalah pengetahuan,
sikap kepercayan, keyakinan, nilai nilai dan sebagainya.
2) Faktor pendukung (Enabling Factors), lingkungan fisik, fasilitas
atau sarana sarana kesehatan (Media Konseling dan Bimbingan).
3) Faktor Penguat (Reinforcing Factors), adalah yang terwujud dalam
sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya yang
merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
3. Indikator
Membedakan karakteristik kemandirian atas tiga bentuk menurut
Desmita dalam Ramadhan (2017):
1) Kemandirian emosional, yakni kemandirian yang menyatakan
perubahan kedekatan hubungan emosional antar individu.
2) Kemandirian tingkah laku, yakni suatu kemampuan untuk
membuat keputusan- keputusan tanpa tergantung pada orang lain
dan melakukannya secara bertanggung jawab.
3) Kemandirian nilai, yakni kemampuan memaknai seperangkat
prinsip tentang benar dan salah, dan tentang apa yang penting dan
tidak penting.
4. Sintesa Perilaku
Kemampuan seorang ibu untuk bertingkah laku seorang diri dan
berprinsip mandiri sehingga bertingkah laku sesuai keinginannya
dalam melakukan pemberian ASI Eksklusif.
2.1.3 Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan Adalah berbagai gejala yang ditemui dan
diperoleh manusia melalui pengamatan akal, pengetajuan muncul ketika
seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau
kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau di rasakan
sebelumnya,misalnya ketik seseorang mencicipi masakan yang baru
dikenal,ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk,rasa dan
aroma masakan tersebut (“Pengetahuan - Wikipedia Bahasa Indonesia,
Ensiklopedia Bebas,2022,” n.d.)
Menurut (Rahman 2018) teori adalah inti dari ilmu
pengetahuan, ilmu yang matang idealnya menghasilkan suatu teori yang
dapat di identifikasi dengan jelas yang menjelaskan semua fenomena
yang domain,konsep dasar pengetahuan harus memeiliki definisi yang
jelas dalam hal syarat perlu dan syarat cukup filsafat umum sebagaian
besar tentang menjelaskan konsep-konsep ilmiah umum, terutama
penjelasan dan konfirmasi tujuanya adalah untuk menghasilkan
seperangkat kondisi yang diperlukan dan cukup untuk penerapan.
Secara sederhana setiap orang memahami pengetahuan sebagai
pemahaman atas pengalaman yang berulang-ulang dialaminya.
kemudian disimpulkan bahwa pengalaman yang dialaminya itu adalah
kebenaran menurut pemikirannya, teori pengetahuan adalah
keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun baik mengeiani mata
fisik maupun fisik tanpa memiliki metode dan mekanisme tertentu
(Nurdin and Hartati 2019) didalam diri orang tersebut terjadi proses
berurutan yakni:
1) Awareness (Kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu
2) Interest .yakni orang tertark pada kepada stimulus (Objek)
3) Evaluation (menimbang-nimbang baik atau tidaknya stimulus
tersebut bagi diri nya), hal ini sikap responden sudah lebih baik lagi
4) Trial orang yang mulai perilaku baru
5) Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikap terhadap stimulus(Notoatmodjo 2017)
3. Indikator Pengetahuan
Menurut Mujib Ubaidillah (M.Pd 1942) secara garis besar
pengetahuan dibagi menjadi 6 bagian yaitu:
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan hanya sebagian recall(memanggil)memori
yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu misalnya,
tahu buah jeruk mempunyai vitamin C untuk mengetahui atau
mengukur orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-
pertanyaan misalnya, bagaimana cara memberantas demam
berdarah.
2) Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek
tersebut tetapi orang tersebut harus dapat mempresentasikan,
misalnya biasa menjelaskan secara terinci dan klinis tentang objek
tertentu
3) Aplikasi (Application)
Diartikan apabila seseorang yang telah memahami objek
dapat mengunakan dan mengaplikasikan prinsip yang diketahui
seseorang yang telah paham tentang peternakan, ia harus dapat
mengaplikasikan peternakan di tempat kerja
4) Analisi (Analysis)
Adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan objek
tertentu lalu mencari komponen-komponen yang terdapat dalam
suatu objek,misalnya dapat membedakan nyamuk biasa dengan
nyamuk deman berdarah
5) Sintesis (Synthesis)
Adalah kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian
suatu objek. Misalnya dapat membuat atau meringkas dengan kata-
kata sendiri tentang hal-hal yang dibaca atau di dengar
6) Evaluasi (Evaluation)
Adalah kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi
terhadap suatu objek tertentu misalnya seorang dokter dapat menilai
atau menentukan seseorang menderita penyakit atau tidak
Pengetahuan tentang pemberian imunisasi sangat penting
dan sangat di perlukan karena imunisasi tersebut untuk menjaga
daya tahan tubuh terhadap penyakit,pada bayi 0-9 bulan dianjurkan
untuk memberikan imunisasi sehingga daya tahan tubuh menjadi
kebal terhadap suatu penyakit (Wahana 2011)
2.1.4 Sikap
1. Pengertian
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu
tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih
dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan
konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang
dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional
terhadap stimulus social. Sikap belum merupakan suatu tindakan suatu
perilaku.(IZZAHi 2021)
Proses pembentukan sikap itu berlangsung secara bertahap dan
mealalui proses belajar, proeses belajar tersebut dapat terjadi karena
pengalaman-pengalaman pribadi dengan objek tertentu dengan cara
menghubungkan obyek tersebut dengan pengalaman-pengalaman lain
atau melalui proses belajar social. Sebagian besar sikap itu dibentuk
melalui kombinasi dari beberapa cara tersebut. Proses pembentukan
sikap adalah adanya pengaruh orang lain terutama orang tua, guru, dan
rekan-rekannya. Kemampuan berfikir, kemampuan memilih dan
faktor-faktor intrinsik lainnya mempengaruhi sikap seseorang terhadap
obyek, terhadap orang lain dan terhadap peristiwa tertentu.(IZZAHi
2021)
Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu:
a. Menerima, diartikan bahwa orang (subyek) mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap
orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesedihan dan perhatian
terhadap ceramah-ceramah.
b. Merespons, diartikan memberikan jawaban apabila ditanya,
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu
indikasi dari sikap.
c. Menghargai, diartikan mengajak orang lain untuk mendiskusikan
terhadap suatu masalah adalah suatu indikasisikap tingkat tiga.
d. Bertanggung jawab, diartikan bertanggung jawb, diartikan
bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
dengan segala risiko adalah merupakan sikap yang paing tinggi.
Perubahan sikap diperoleh melalui proses balajar. Perubahan
dapat berupa penambahan, pengalihan ataupun modifikasi dari satu
atau lebih dari komponen afektif, kognitif, dan perilaku. Sekali sebuah
perubahan sikap telah terbentuk maka akan menjadi bagian intergral
dari individu itu sendiri.
Merubah sikap seseorang sedikit banyak juga ikut merubah
manusianya. Sikap dapat berubah dari positif ke negative begitupun
sebaliknya, tidak ada seorang pun yang selalu tetap konsisten benar
secara terus menerus, atau tidak mustahil terdapat inkonsistensi dalam
sikap seseorang terhadap obyek dan peristiwa.
2. Indikator
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
1) Pengalaman pribadi, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang
melibatkan faktor emosional,
2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting, pada umumnya
individu cenderung untuk memiliki sikap yang searah dengan
sikap orang yang dianggap penting (tokoh),
3) Pengaruh kebudayaan, tanpa disadari kebudayaan telah
menanamkan garis pengaruh sikap terhadap berbagai masalah
Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakat, karena
kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individu-
individu masyarakat.
4) Media massa, dalam media komunikasi berita atau informasi
yang disampaikan dipengaruhi oleh sikap penulisnya,
akibatnya berpengaruh terhadap sikap konsumennya.
5) Lembaga pendidikan dan lembaga agama, konsep moral dan
ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat
menentukan sistem kepercayaan sehingga mempengaruhi
sikap, dan;
6) Faktor emosional, kadangkala suatu bentuk sikap merupakan
pernyataan yang didasari emosi yang berfungsi sebagai
semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego.
3. Sintesis Sikap
Sikap itu berlangsung secara bertahap dan mealalui proses
belajar, proeses belajar tersebut dapat terjadi karena pengalaman-
pengalaman pribadi dengan objek tertentu dengan cara
menghubungkan obyek tersebut dengan pengalaman-pengalaman lain
atau melalui proses belajar sosial. Perubahan sikap diperoleh melalui
proses balajar. Perubahan dapat berupa penambahan, pengalihan
ataupun modifikasi dari satu atau lebih dari komponen afektif,
kognitif, dan perilaku. Sekali sebuah perubahan sikap telah terbentuk
maka akan menjadi bagian intergral dari individu itu sendiri
Pengaruh kebudayaan
Media massa
Faktor emosional,
Dukungan Suami
Dukungan Emosional
Dukungan Penghargaan
Dukungan Instrumental Gambar 2.1
Dukungan Informatif
Kerangka Teori
Pengetahuan
Perilaku Ibu dalam
pemberian ASI Eksklusif
Sikap
Dukungan Suami
Variabel Indevenden Variabel Dependen
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
2.5 Definisi Operasional
Tabel 4. 1
Definisi Operasional
Skala
No. Variabel Definisi Konsep Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Ukur
Variabel Dependent
1. Perilaku Ibu Perilaku pemberian ASI Perilaku adalah semua aktivitas Kuesioner Mengisi 1. Perilaku Baik Ordinal
eksklusif adalah atau aktivitas manusia, baik kuesioner biila skor >
dalam Pemberian
memberikan hanya ASI secara langsung diperhatikan mean
tanpa memberi- kan atau yang tidak dapat 2. Perilaku Tidak
makanan dan minuman lain diperhatikan oleh orang luar. baik bila skor
kepada bayi sejak lahir < mean
sampai bayi berusia 6 bulan,
kecuali obat dan vitamin.
Variabel Independent
2. Pengetahuan Pengetahuan merupakan Pengetahuan merupakan hasil Kuesioner Mengisi 1. Pengetahuan Ordinal
hasil dari proses mencari dari proses mencari tahu, dari kuesioner Baik biila skor
tahu, dari yang tadinya tidak yang tadinya tidak tahu > mean
tahu menjadi tahu, dari tidak menjadi tahu, dari tidak dapat 2. Pengetahuan
dapat menjadi dapat. Dalam menjadi dapat. Dalam proses Tidak baik bila
proses mencari tahu ini mencari tahu ini mencakup skor < mean
mencakup berbagai metode berbagai metode dan konsep-
dan konsep-konsep, baik konsep, baik melalui proses
25
melalui proses pendidikan pendidikan maupun melalui
maupun melalui pengalaman. Semakin tua
pengalaman. Semakin tua semakin bijaksana, semakin
semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang
banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak
dijumpai dan semakin hal yang dikerjakan sehingga
banyak hal yang dikerjakan menambah pengetahuannya.
sehingga menambah Indikator sikapa diantaranya :
pengetahuannya. 1. Tahu (Know)
2. Memahami
(comprehension)
3. Aplikasi (Application)
3. Sikap Sikap merupakan reaksi atau Sikap secara nyata Kuesioner Mengisi 1. Sikap Baik
respon yang masih tertutup menunjukkan konotasi adanya Kuesioner biila skor T
dari seseorang terhadap kesesuaian reaksi terhadap responden >
suatu stimulus atau objek. stimulus tertentu yang dalam mean T
Manifestasi sikap itu tidak kehidupan sehari-hari 2. Sikap Tidak
dapat langsung dilihat, tetapi merupakan reaksi yang bersifat baik bila skor
hanya dapat ditafsirkan emosional terhadap stimulus T responden <
terlebih dahulu dari perilaku social. Sikap belum merupakan mean T
yang tertutup. suatu tindakan suatu perilaku.
Indikator :
1. Pengalaman pribadi
2. Pengaruh orang lain yang
dianggap penting
3. Pengaruh kebudayaan
4. Media massa
5. Lembaga pendidikan dan
lembaga agama
6. Faktor emosional
4. Dukunga Suami Peran suami dalam Dukungan suami dapat Kuesioner Mengisi 1. Mendukung Ordinal
menghidupkan kasih sayang diungkapkan dengan kuesioner bila skor >
dan harga diri pada ibu dapat penghargaan terhadap ibu mean
dicurahkan melalui sikap melalui rasa simpati, berminat 2. tidak
perhatian serta pemberian terhadap ibu, bersikap toleran mendukung
dukungan kepada ibu. terhadap kelemahan-kelamahan bila skor <
ibu, menunjukan kehangatan mean
dan rasa tenang atau suka tanpa
syarat dan juga mencoba untuk
membantu ibu dalam
menghadapi suatu
permasalahan.
a. Dukungan Emosional
b. Dukungan Penghargaan
c. Dukungan Instrumental
d. Dukungan Informatif
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Sampel
Sampel adalah salah satu bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh suatu populasi dimana sampel ini diambil dari sebuah populasi
yang ada sehingga dapat mempresentasikan karakteristik populasi tersebut.
(Muhammad D. M. et. al. 2021) Pada penelitian ini sampel yang digunakan
yaitu ibu hamil berjumlah 75 orang dengan menggunakan total populasi
sampling.
Pada sampel ini dalam penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan
kriteria ekslusi. Maksud dari kriteria inklusi adalah perwakilan dari dalam
penelitian yang dapat memenuhi kriteria sampel. Sedangkan kriteria ekslusi
adalah kriteria yang tidak mampu mewakili sebagai sampel dari subjek
penelitian karena tidak memenuhi syarat sebagai salah satu sampel. Adapun
penyebab ini memiliki banyak sekali faktor diantaranya sikap yang tidak
sesuai atau tidak bersedia. (Sugiyono 2019)
28
Sampel penelitian ini dapat diambil dari populasi yang memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1) Kriteria inklusi
a) Ibu yang memiliki balita
b) Bersedia menjadi responden
c) Ibu dengan kondisi sehat secara fisik, psikologi dan mental
2) Kriteria Eksklusi
a) Tidak bersedia menjadi responden
b) Berhalangan pada saat penelitian
b. Data Sekunder
Data sekunder di dapat dari petugas kesehatan meliputi gambaran demografi,
geografis, data ibu hamil
P= Persentasi 100%
F= Frekuensi
N= Jumlah
2. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen dengan
variabel dependen,dilakukan uji pada tingkat kepercayaan 95% dan P Value
0,005 dengan menggunakan rumus chi-square adalah :
( O−E ) 2
X 2 =∑ ¿
E
DF=(b-1)(k-1)
Keterangan:
2
X =chi-square
DAFTAR PUSTAKA
Aisyaroh, Noveri, Emi Sutrisminah, and Widayati. 2018. Model Penerapan Kebijakan
ASI Eksklusif Pada Ibu Bekerja. 1st ed. Semarang: Unissula Press.
Azhari, Anna Sundari, and Terry Y.R. Pristya. 2019. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Pemberian ASI Ekskluif Pada Ibu Baduta Di RSIA Budi Kemuliaan
Jakarta.” Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan 13 (1): 1–14.
https://doi.org/10.33533/jpm.v13i1.779.
Azwar, Saifuddin. 2014. Sikap Dan Perilaku Manusia: Teori Dan Pengukurannya.
Yogyakarta: Pusat Belajar Offset, Yogyakarta.
Bakri, Indriyani, Merry Maeta Sari, and Fenti Dewi Pertiwi. 2019. “Hubungan
Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sempur Kota Bogor Tahun 2018.” Promotor: Jurnal Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat 2 (1): 27. https://doi.org/10.32832/pro.v2i1.1786.
Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja.
Rosdakarya.
Dewi, Rusmala. 2021. “Hubungan Promosi Susu Formula Dan ASI Eksklusif.” Jurnal
Berita Ilmu Keperawatan 14 (1): 10–18. https://doi.org/10.23917/bik.v14i1.13187.
Dinkes Banten. 2021. “Profil Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2021,” 1–68.
Dinkes Kabupaten Pandeglang. 2021. Profil Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun
2021. Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang.
Friedman, Marliyn M. 2014. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori Dan
Praktik. 5th ed. Jakarta: Widya Medika.
IZZAHi, DIAH NADIATUL. 2021. “HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI DAN MP-
ASI IBU BALITA USIA 6-23 BULAN DI DESA BONTO MARANNU
KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS TAHUN 2017.”
Skripsi, 2013–15.
Kemenkes RI. 2020. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Kementrian Kesehatan
Repoblik Indonesia. Vol. 42. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kurniawati, Dini, Ratna Sari Hardiani, and Iis Rahmawati. 2020. Buku Saku ASI (Air
Susu Ibu). Edited by Jauhari. NASPA Journal. Bondowoso: CV KHD Production.
Kusumayanti, Novira, and Triska Susila Nindya. 2018. “Hubungan Dukungan Suami
Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Daerah Perdesaan.” Media Gizi Indonesia 12
(2): 98. https://doi.org/10.20473/mgi.v12i2.98-106.
M.Pd, mujib ubaidillah. 1942. “Taksonomi Bloom.” Taksonomi Bloom, 1–13.
Maryunani, Anik. 2017. Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif Dan Manajemen Laktasi.
2nd ed. Jakarta: Trans Info Medika.
Mufdillah, Subijanto, Endang Sutisna, and Muhammad Akhyar. 2017. “Pedoman
Pemberdayaan Ibu Menyusui Pada Program ASI Eksklusif.” Peduli ASI Ekslusif,
1–38.
Notoadmodjo, S. 2014. “Promosi Kesehatan & Prilaku Kesehatan.” Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2017. “Promosi Kesehatan & Perilaku.” Jakarta: Rineka Cipta.
Nurdin, Ismail, and Sri Hartati. 2019. Metodologi Penelitian Sosial.
“Pengetahuan - Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas,2022.” n.d.
Rahman, M.Taufiq. 2018. Filsafa Ilmu Pengetahuan. Angewandte Chemie International
Edition, 6(11), 951–952.
Ramli, Riza. 2020. “Hubungan Pengetahuan Dan Status Pekerjaan Ibu Dengan
Pemberian ASI Eksklusif Di Kelurahan Sidotopo.” Jurnal PROMKES: The
Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education 8 (1): 36–46.
https://doi.org/10.20473/jpk.v8.i1.2020.36-46.
Roesli, Utami. 2014. “Mengenal Asi Ekslusif.” Trubus Agriwidya, 2014.
Saputra, Agustin Yudi, Kholid Faisal Fahdi, and Harlia Triyanan Putri. 2020.
“Hubungan Dukungan Suami Dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif Di
Wilayah Kerja Puskesmas Pusat Damai Kabupaten Sanggau.” Tanjungpura
Journal of Nursing Practice and Education 2 (1).
https://doi.org/10.26418/tjnpe.v2i1.39840.
Sinaga, Haripin Togap, and Marni Siregar. 2020. “Literatur Review: Faktor Penyebab
Rendahnya Cakupan Inisiasi Menyusu Dini Dan Pemberian ASI Eksklusif.”
AcTion: Aceh Nutrition Journal 5 (2): 164.
https://doi.org/10.30867/action.v5i2.316.
Sodikin. 2012. Prinsip Perawatan Demam Pada Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuatintatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Suryanto, Adi. 2018. “Konsep Dasar Penilaian Dan Pembelajaran.” Konsep Dasar
Penilaian Dan Pembelajaran, no. 1: 1–49.
UNICEF. 2020. “Breastfeeding: A Mother’s Gift, for Every Child - UNICEF DATA.”
Unicef. New York.
Wahana, Paulus. 2011. “Filsafat Ilmu Pengetahuan.” Pustaka Diamond 211 (9): 1689–
99.
WHO. 2020. “The Optimal Duration of Exclusive Breastfeeding: A Systematic
Review.” World Health Organization. Vol. 50. Geneva, Switzerland.
Yusrina, Arifa, and Shrimarti Rukmini Devy. 2018. “Faktor Yang Mempengaruhi Niat
Ibu Memberikan ASI Eksklusif Di Kelurahan Magersari, Sidoarjo.” Jurnal
PROMKES 4 (1): 11–21. https://doi.org/10.20473/jpk.v4.i1.2016.11-21.