MINI PROPOSAL
OLEH :
REVI MINARSIH
1
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan garam
organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai
makanan utama bagi bayi. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi
tanpa makanan dan minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air
gula) yang dimulai sejak bayi lahir sampai dengan usia 6 bulan (Vita, 2021).
dan aman pada bayi (Adanya Ikatan Antara Ibu dan Bayi), terhindar dari
Manfaat untuk ibu dari pemberian ASI Ekslusif adalah mengatasi rasa
berfungsi menjadi zat penyerap yang tak akan menganggu enzim lain di usus
Pada tahun 2020 WHO memaparkan data berupa angka pemberian ASI
eksklusif secaraglobal, yaitu sekitar 44% bayi usia 0-6 bulan di seluruh dunia
targetpemberian ASI eksklusif. Pemberian ASI yang optimal yaitu saat anak
dari 820.000 anak di bawah usia 5 tahun setiap tahun (WHO, 2020).
2
Secara nasional, cakupan bayi mendapat ASI eksklusif tahun 2020 yaitu
sebanyak 66,06%. Angka tersebut telah melampaui target Renstra tahun 2020
ada di Provinsi Papua Barat (33,96%). Terdapat empat provinsi yang belum
mencapai sasaran Renstra tahun 2020, yaitu Maluku dan Papua Barat (Profil
sebesar 69,3%, dimana nomor ini masih pada bawah target yang diperlukan
yang menghambat dalam memberikan ASI Eksklusif pada bayi, karna ibu
berada di luar rumah untuk bekerja dan tidak mengerti cara melakukan dan
bahwa Ibu yang melakukan IMD cenderung memberikan ASI Eksklusif pada
3
dalam proses menyusui, karena berpengaruh terhadap kondisi ibu sehingga
secara tidak langsung mempengaruhi produksi air susu ibu. Seorang ibu yang
salah satu faktor yang berperan penting dalam praktik menyusui. Persalinan
nyeri ibu pasca operasi yang tidak dapat ditoleransi dan peningkatan tingkat
between caesarea section and breast feeding turkey, diperoleh bahwa angka
4
menyusu terlambat di antara wanita dengan persalinan pervaginam adalah
caesar. Rasio tingkat standar untuk inisiasi menyusui terlambat dan menyusui
caesar memiliki risiko lebih tinggi untuk inisiasi menyusui terlambat dan
pada bayi usia 0-6 bulan di Wilayah Puskesmes Wana Kabupaten Lampung
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
4. Manfaat Penelitian
a. Bagi Wilayah Tempat Peneliti
Hasil penelitian ini bisa menjadi masukan serta bahan evaluasi bagi
5. Tinjauan Teori
ASI adalah suatu suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan
garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu,
sebagai makanan utama bagi bayi (Vita, 2021). ASI Eksklusif adalah
pemberian ASI setelah bayi lahir sampai usia minimal 6 bulan, tanpa asupan
cairan, seperti susu formula, madu, teh manis, air putih, dan bubur susu
lainnya, bubur, nasi, pisang, dan lain-lain. Oleh karena itu, bayi hanya dapat
memperoleh ASI dari ibunya, dan jika terpaksa (sakit), bayi dapat
baru lahir mulai menambahkan makanan pendamping ASI, tetapi ASI tetap
memperkuat daya tahan tubuh bayi. Selain itu pemberian ASI minimal
selama 6 bulan juga dapat menghindarkan bayi dari obesitas atau kelebihan
(Mulyani, 2019).
7
Semua orangtelah mengakui bahwa ASI tidak perlu diragukan lagi
sumber makanan untuk melindungi bayi dari diare selama 4-6 bulan.
lebih unggul dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula (Yulianti
2) Komposisi ASI
Mineral (Meq/l)
-Kalsium 350 (tepat) 1440 (terlalu banyak)
-Fosfat 150 (tepat) 900 (terlalu banyak)
8
Zat besi Jumlah sedikit Jumlah sedikit
Diserap baik Diserap tidak baik
Cukup Tidak cukup
Vitamin Cukup Mungkin tidak cukup
Air Cukup Diperlukan lebih
Tidak perlu tambahan Diperlukan tambahan
lebih banyak
Catatan: Susu bubuk formula sama dengan susu sapi. Susu bubuk
rendah garam, protein, kalsium dan tinggi gula. Namun, kualitas protein dan
lemaknya tidak sebaik ASI. Jika susu bubuk tidak dicampur dengan benar,
mungkin terlalu asin. Susu skim kering bebas lemak, tidak pernah cocok
3) Volume ASI
memproduksi ASI. Dalam kondisi normal, pada hari pertama dan kedua
setelah bayi lahir, sekitar 50-100 ml ASI diproduksi per hari. Jumlahnya
meningkat menjadi 500 ml pada minggu kedua. Dan produksi ASI lebih
efektif dan meningkat 10-14 hari setelah melahirkan. Situasi ini akan
pada 0,51 jam pertama setelah lahir. Jika ada penundaan, proses menyusui
akan gagal lagi. Di awal kehidupannya, bayi biasanya tidak meminta ASI
secara teratur. Beberapa terlalu dekat atau terlalu jauh dari rencana
9
menyusui. Pemberian ASI ini setiap 2-3 jam sekali dan selalu berusaha
memberikannya setiap kali bayi meminta. Setelah 1-2 minggu bayi memiliki
Seorang bayi menyusui biasanya berlangsung 5-10 menit atau ada juga yang
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi selama 6 bulan sejak
(Perbup Sleman tentang IMD dan ASI Eksklusif) No. 38 Tahun 2015).
jamur.
buah hati.
10
Bayi yang disusui bertambah berat badannya setelah lahir, tumbuh
perdarahan pascapersalinan.
rahim.
11
menyusui,ovulasi dapat menunda pemulihan persalinan. Menyusui
a. Aspek ekonomi.
b. Aspek Psikologis.
c. Sisi kenyamanan.
saja tanpa minuman/makanan lain, kecuali obat berupa sirup dari dokter.
Berikan ASI sesuai keinginan bayi. Bayi biasanya meminta ASI setiap dua
12
jam sekali. Namun, jika bayi terlalu tenang, ibu bisa terus menyusui bayinya
setiap dua jam sekali. Atau sebaliknya, bayi selalu mencari ASI.
Dianjurkan untuk menyusui bayi sejak lahir tanpa jadwal (on demand)
yaitu setiap 2-3 jam sekali dan selalu berusaha memberikannya setiap kali
bayi memintanya. Setelah 1-2 minggu, hal ini tidak berlangsung lama,
menyusui bayinya:
2. Pastikan kaki ibu rata. Jika tingginya tidak cukup untuk menopang
tubuh bayi, ibu dapat menggunakan kursi kecil di kakinya untuk bisa
menapak dan bantal untuk menopang tubuh bayi dan ibu tidak dalam
3. Cuci tangan dan bersihkan puting dan areola dengan kapas yang
4. Dekatkan bayi ke dada dan sentuhkan puting susu ibu ke pipi bayi.
mulutnya.
13
5. Pastikan puting dan areola berada di dalam mulut bayi. Pastikan bayi
8. Dari waktu ke waktu, bayi lebih suka posisi bergantian dan menyusui
berikan salah satu payudara terlebih dahulu sampai bayi merasa puas
atau pijat hidung bayi, atau tempelkan ibu jari di sudut mulut bayi.
9. Untuk mencegah muntah, tegakkan bayi, sandarkan pada bahu ibu, dan
areola.
11. Jika ibu berhasil menyusui sambil duduk, ibu bisa belajar menyusui
tetap sejajar dengan mulut bayi sehingga bayi tidak perlu terlalu banyak
melihat ke atas. Ini dapat dengan cepat membuat leher lelah dan
2020).
14
6) Usaha Memperbanyak ASI
kalori dalam 0-4 bulan pertama, 500 kalori dalam 6 bulan berikutnya, dan
merangsang produksinya.
b. Berikan bayi, kedua belah dada ibu tiap kali menyusui, juga untuk
merangsang produksinya.
c. Biarkan bayi mengisap lama pada tiap buah dada. Makin banyak
susu maupun air putih, karena ASI yang diberikan pada bayi
bayi hanya mendapat ASI saja, ibu perlu tambahan nutrisi 700
15
kalori/hari. Bulan berikutnya 500 kalori/hari dan tahun kedua 400
kalori/hari.
h. Ibu harus banyak istirahat dan banyak tidur, keadaan tegang dan
i. Jika jumlah ASI yang diproduksi tidak cukup, maka dapat dicoba
dengan pemberian obat pada ibu, seperti tablet Moloco B12 untuk
2. Pijat Oksitosin
16
sehingga payudara menjadi terbuka. Cari titik pijatan, dengan
turun 1 ruas jari ke bawah, dan geser 2 jari ke kanan dan 2 jari ke
kiri kiri. Mulai memijit dua area itu hingga istri merasa rileks.
2. Dilihat secara subyektif pengamatan dan perasaan ibu yaitu bayi merasa
puas, tidur pulas setelah mendapat ASI dan ibu merasakan ada
17
a. Kulit lembab kenyal
lagi.
BB waktu lahir.
kurve KMS.
8) Jenis-jenis ASI
1. Kolostrum
ASI yang dihasilkan mulai hari ke-1 sampai hari ke-3 setelah bayi lahir.
kuningan.
ASI yang dihasilkan mulai dari hari ke-4 sampai hari ke-10
3. ASI Matur
18
ASI yang dihasilkan mulai dari hari ke-10 sampai seterusnya.
Perbedaan kadar gizi yang dihasilkan kolostrum, ASI transisi dan ASI
manajemen laktasi.
19
pertama setelah melahirkan.
mereka.
f. Jangan memberi makanan atau minuman lain kepada bayi yang baru
menyusu
2021).
Pemberian ASI Eksklusif adalah pemberian ASI dari bayi lahir sampai
a) Faktor Umur
pemberian ASI eksklusif pada bayinya ialah umur. Wanita muda pada
dengan wanita yang sudah berumur. Sebagian besar dari umur ibu yang
usia > 35 tahun yang termasuk usia berisiko pada usia reproduksi. Bila
perkembangan yang lebih baik secara psikologis atau mental. Hal ini
mereka yang berusia di bawah 20 tahun masih belum matang secara fisik,
mental atau psikologis. Hal ini juga dikarenakan ibu tidak memiliki
bingung dan tidak mengetahui cara menyusui bayi secara eksklusif. Hal
ini terjadi dikarenakan pada umur tersebut di anggap belum matang dan
akan lebih meningkat dalam berfikir dan bekerja. Waktu reproduksi sehat
adalah 20-35 tahun. Oleh sebab itu masa reproduksi sangat sesuai untuk
b) Pendidikan Ibu
dengan terbukanya akses ibu untuk bekerja. Ibu yang bekerja akan
dan tinggi apabila mempunyai tingkat ekonomi yang cukup baik bisa saja
c) Paritas
22
seorang ibu. Artian paritas dalam menyusui adalah pengalaman
ASI berpengaruh terhadap keputusan ibu untuk menyusui atau tidak. Ibu
yang dialami orang lain maka hal ini memungkinkan ibu akan ragu untuk
a) Definisi
(Fitriani, 2015).
Ekslusif adalah ibu tidak mempunyai waktu. Seorang Ibu yang sibuk
Hal ini dapat dilihat bahwa semakin sibuk ibu dalam bekerja semakin
sedikit ibuyang memberikan ASI eksklusif. Pada ibu yang bekerja tidak
status pekerjaan ibu tidak bekerja maka besar kemungkinan ibu dapat
24
eksklusif pada bayinya dengan cara memompa atau dengan memerah
ASI nya, kemudian disimpan dan diberikan pada bayinya nanti. Kondisi
Berikut cara bagaimana menyiapkan ibu yang akan bekerja agar tetap
terus menyusui:
a. Memerah ASI
1) Petunjuk Umum
areola.
memerah.
26
kepayu dara lainnya.
kosong (20-30menit).
b. Menyimpan ASI
1) Petunjuk umum
yang keras, terbuat dari kaca atau plastik keras sehingga dapat
kedap udara.
27
ASI yang diperah pada hari yang berbeda disimpan dalam
itu beri label tahan air pada wadah ASI dengan menuliskan
tempat penitipan).
ASI banyak mengandung zat gizi, zat anti bakteri dan anti
berikut:
jam. Kalau suhu ruangan >25°C tahan 2-4 jam. Wadah ASI
28
packs selama 24 jam.
hari.
dan panas terdistribusi merata, dan jangan mengaduk ASI. Sisa ASI
puting susu ibu sendiri dan tidak disodorkan langsung ke puting susu Ibu.
atau memberikan ASI segera setelah bayi dilahirkan dilakukan dalam waktu
puting, dan mulai menyusu. Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan
pada menit ke-45 hingga 60 dan berlangsung selama 10-20 menit dan bayi
cukup menyusu dari satu payudara. IMD merupakan kunci yang sangat
penting dalam keberhasilan menyusui. Hal ini disebabkan karena bayi yang
sehingga membuat proses menyusui lebih efektif karena bayi dapat melekat
dan bayi ini akan segera terjadi. Dengan IMD, ibu semakin percaya diri
untuk tetap memberikan ASI-nya dan bayi bisa nyaman menempel pada
payudara ibu atau tenang dalam pelukan ibu segera setelah lahir. IMD
puting susu dan juga mempersiapkan ibu mulai memproduksi ASI. Apabila
bayi tidak menghisap puting susu pada setengah jam setelah persalinan,
prolaktin akan turun dan akan sulit merangsang prolaktin sehingga ASI baru
bayi dengan kontak kulit ke kulit setidaknya selama satu jam, mempunyai
Hal ini sejalan dengan penelitian Deviana dkk (2015), bahwa ada
Menyusu Dini (IMD) dan bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif, 70%
Eksklusif. Nilai p0,005 dan nilai koefisien korelasi 0,456. Sehingga dapat
pada bayi usia 6-12 bulan dengan tingkat keeratan yang sedang.
1. Syarat-syarat ibu dan bayi yang dapat dan tidak dapat dilakukan IMD
31
Syarat dilakukannya IMD adalah apabila ibu dan bayi dalam
tidak dibenarkan.
bayi prematur dan berat badan lahir rendah karena refleks menelannya
32
menelan dan bernafas mulai munculdi usia kehamilan 32 dan 35
minggu. Sebagian besar bayi bisa menetek dengan baik jika di usia
payu dara yang membesar saat hamil dan menyusui, ASI yang
5. Tujuan IMD
a. Skin to skin contact membuat bayi dan ibu merasa lebih tenang.
c. Saat IMD bayi menelan bakteri baik dari kulit ibu yang akan
6. Tahapan IMD
33
bagian kelopak mata jangan dilap.
b. Bayi ditengkurapkan pada dada atau perut ibu, dengan kulit bayi
pada dasarnya bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting
susu ibunya.
c. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, ibu perlu
Suami adalah orang yang paling penting bagi seorang ibu menyusui.
Banyak bukti yang bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh
janin sejak masa kehamilan sampai setelah melahirkan. Suami yang terus
agar tetap sehat. Dukungan yang dapat diberikan suami misalnya, menjaga
membantu sebagian pekerjaan istri atau memberi pijatan ringan ketika istri
merasa pegal.
Dukungan suami sering dikenal dengan istilah lain yaitu dukungan yang
a. Informatif
hampir sama.
b. Perhatian Emosional
35
merupakan dukunan simpatik dan empatik, cinta, kepercayaan, dan
c. Bantuan Instrumental
d. Bantuan Penilaian
janin sejak masa kehamilan sampai setelah melahirkan. Suami yang terus
agar tetap sehat. Dukungan yang dapat diberikan suami misalnya, menjaga
membantu sebagian pekerjaan istri atau memberi pijatan ringan ketika istri
36
merasa pegal (Riskita, 2019).
.
14) Jenis Persalinan
dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Proses ini dimulai dengan
diinduksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya,
anaklewat insisi pada dinding abdomen dan uterus. Indikasi sectio caesarea
memberikan ASI kepada bayinya yaitu adanya luka operasi dan pengaruh
obat bius dapat berefek pada penundaan pemberian ASI dan jalinan
37
hubungan emosi ibu-anak. Bayi hasil operasi Caesar biasanya akan
disebabkan oleh posisi menyusui yang kurang tepat, nyeri pasca operasi dan
gerakan ini bertujuan agar sirkulasi darah menjadi lancar, menghin dari
persalinan. Dapat terjadi akibat psikologis dan kondisi ibu sectio caesarea
Pemberian ASI secara dini juga dapat diakibatkan oleh kondisi bayi
pertama namun sebagian ibu Sectio Cesarea tidak setuju untuk memberikan
pemberian ASI. Alasan ibu tidak melakukan inisiasi hari pertama yaitu bayi
bayinya dalam ruangan, kamar, atau suatu tempat secara bersama-sama dan
1. Ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin dan setiap saat atau kapan
2. Ibu dapat melihat dan memahami cara perawatan bayi dengan benar
38
seperti yang dilakukan oleh petugas.
4. Suami dan keluarga dapat dilibatkan secara aktif untuk mendukung dan
membantu ibu dalam menyusui dan merawat bayinya secara baik dan
benar.
Efek bagi bayi yang lahir dengan operasi cenderung membuat nafasnya
cepat dan tidak teratur, karena bayi tidak mengalami tekanan kompresi dada
saat kelahiran berbeda dengan bayi yang lahir normal, sehingga cairan
selama beberapa hari setelah lahir, sehingga angka APGAR bayi rata-rata
distimulasi sebagaimana bayi yang lahir normal. Sehingga bayi yang lahir
lewat operasi membutuhkan perawatan dan alat bantu pernafasan yang lebih
Pemberian ASI pada bayi akan terhambat, karena bayi tidak dapat
Selain itu bayi dari ibu yang diberi banyak obat ketika proses persalinan
yang baru. Namun, dari segi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang
mengalami proses operasi caesar, tidak terlalu banyak berbeda dengan bayi
yang lahir dari persalinan normal. Hal tersebut lebih banyak ditentukan oleh
39
kondisi bayi selama dalam kandungan. Jika saat dalam kandungan kondisi
bayi sudah baik, kondisinya tidak akan jauh berbeda pada saat dilahirkan.
Payudara berada di depan muka bayi. Letakkan tangan bayi yang satu
seperti memegang bola foot ball dengan kepala bayi berada pada tangan
ibu). Ini adalah posisi yang baik untuk ibu dengan operasi Caesar atau
bayi yang kecil. Posisiini akan mengurangi tekanan pada bagian perut
(Monica 2014)
Posisi tubuh ibu miring kesatu sisi dengan bayi menghadap ibu
menyokong kepala dan pundak anda. Posisi ini baik untuk ibu dengan
ASI yang benar adalah dengan menggerakan badan bayi kearah payu
dara dengan posisi yang nyaman buatibu dan bayi, bukan dengan
40
6. Kerangka Teori
FaktorPredisposisi
1. Pengetahuan Ibu Tentang Asi
Eksklusif
2. Sikap Ibu Tentang Pemberian
Asi
3. Pekerjaan Ibu
4. Psikologis
Pemberian ASI Eksklusif
FaktorPendorong
1. Dukungan keluarga
2. Suami
Faktor Pendukung
1. Tenaga Kesehatan
2. Sarana Prasarana
3. IMD
7. Kerangka Konsep
41
Dalam penelitian ini peneliti akan menggambarkan kerangka konsep sebagai
berikut:
Jenis Persalinan
8. Hipotesis
tersebut. Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian maka hipotesis ini
dapat benar ataut salah, dapat diterima atau ditolak. Bila diterima atau
2022.
2022.
2022.
42
Ho: tidak ada hubungan persalinan dengan pemberian ASI eksklusif di
2022.
a. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep
eksklusif.
b. Definisi Operasional
dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 2018).
44
uterus melalui abdomen dan
vagina ke uterus).
dunia (Dindy, 2016)
luar(Siwi dan
Endang, 2016) 1. Persalinan Secara
Normal (Proses
lahirnya bayi pada
letak belakang
kepala dengan
tenaga ibu sendiri,
tanpa bantuan alat-
alat serta tidak
melukai ibu dan
bayi yang
umumnya
berlangsung kurang
dari 24 jam). (Siwi
dan Endang, 2016)
45
DAFTAR PUSTAKA
Adityaningrum, A., Jusuf, H., & Nusi, P. P. (2021). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi Di Puskesmas Talaga
Jaya. Madu: Jurnal Kesehatan, 10 (1), 9-16.
Chomaria Nurul. 2020. ASI untuk Anakku. Jakarta: Alex Media Komputindo
Lestari, Lesti Tri. 2018. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan
Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif pada Bayi Usia > 6 – 12 Bulan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun2018.
Skripsi. Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu. Bengkulu
46
Mardalena Ida. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Gizi dalam Keperawatan. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press
Peraturan Bupati Pesisir Barat Nomor 41 Tahun 2018 Tentang Pemberian Air
Susu Ibu Eksklusif
Siwi, Endang. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta: Pustaka Baru
Siwi, Endang. 2017. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui. Yogyakarta:
Pustaka Baru
Vita Andini. 2021. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui Teori dalam Praktik
Kebidanan Profesional. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Yanti, Suci. 2021. Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Asi Eksklusif pada
Bayi Usia 6 Bulan Keatas Di Wilayah Kerja Puskesmas Ponre Kabupaten
Bone. Skripsi. Universitas Hasanudin. Makassar
Yulianti, M., & Ratnawati, R. (2021, November). Motivasi Ibu dalam Pemberian
ASI Eksklusif pada Bayi: Literature Review. In Prosiding Seminar Nasional
Kesehatan (Vol. 1, pp. 287-292).
47
48