Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi esensial yang mengandung sel-

sel darah putih, imunogobulin, hormon dan protein spesifik serta zat

gizi lainnya yang diperlukan untuk kelangsungan tumbuh bayi. WHO

(World Health Organitation) merekomendasikan pemberian ASI

secara eksklusif, ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan pada 6

bulan pertama kehidupan tanpa pemberian cairan atau makanan lain,

kecuali vitamin, mineral dan obat yang telah di izinkan karena adanya

alasan medis (WHO 2017).

Adapun cakupan pemberian ASI eksklusif di Afrika Tengah

sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur

sebanyak 30%, Asia Selatan sebanyak 47%, dan negara berkembang

sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di

bawah usia enam bulan diberi ASI Eksklusif (WHO, 2015) dalam

(Winda, Yessy, 2020).

Secara Nasional, cakupan bayi mendapat ASI Eksklusif tahun

2020 yaitu sebesar 66,06%. Angka tersebut sudah melampaui target

Renstra tahun 2020 yaitu 40%. Persentase tertinggi cakupan

pemberian ASI Ekslusif terdapat pada Provinsi Nusa Tenggara Barat

(87,33%). Sedangkan persentase terendah terdapat di Provinsi Papua

1
2

Barat (33,6%). Terdapat dua provinsi yang belum mencapai target

Renstra tahun 2020 yaitu Maluku, Papua Barat. (Profil Kesehatan

Indonesia 2020)

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara

pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan sebanyak 51%.

Sedangkan menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Utara,

jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif dari 16 Puskesmas yang berada

di Kabupaten Kolaka Utara berjumlah 1558 dengan persentase 63%.

Sedangkan menurut Profil UPTD Puskesmas Pakue Utara tahun 2021

sendiri, cakupan pemberian ASI eksklusif masih sebesar 45%. Angka

tersebut lumayan tertinggal jika dibandingkan dengan Puskesmas lain

yang berada di Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2014) Perilaku manusia

dalam hal kesehatan dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu Faktor

Predisposisi (predisposing factors), yaitu faktor-faktor yang memper

mudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang,

antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tra

disi   dan pendidikan. Faktor-faktor pemungkin (enabling factors), yaitu 

faktor-faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku

atau tindakan. Faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau

fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan dan Faktor-

faktor  penguat (reinforcing factors), adalah faktor-faktor yang

mendorong dan memperkuat terjadinya perilaku, seperti dukungan


3

dari orang lain. (Nurhayati, Ilyas, & Murhan, 2015)

Sikap dan pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif

yang masih rendah dapat mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI

eksklusif pada bayi. Ini merupakan fenomena yang memerlukan

penelitian lebih lanjut untuk mengetahui ada hubungan atau tidak

diantara variabel tersebut. Hal tersebut menjadi dasar bagi peneliti

untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan dan

Sikap Ibu terhadap Pemberian ASI Ekslusif pada bayi umur 6-12

bulan di UPTD Puskesmas Pakue Utara Kab. Kolaka Utara tahun

2022.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimanakah hubungan pengetahuan dan sikap

ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif di wilayah  UPTD Puskesmas

Pakue Utara, Kabupaten Kolaka Utara tahun 2022?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menjelaskan hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhahap

pemberian ASI Eksklusif di wilayah UPTD Puskesmas Pakue

Utara, Kabupaten Kolaka Utara Tahun 2022.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 6-12

bulan di wilayah UPTD Puskesmas Pakue Utara, Kabupaten


4

Kolaka Utara Tahun 2022.

b. Mengidentifikasi  pengetahuan ibu menyusui terhadap pemberi

an ASI Eksklusif di wilayah UPTD Puskesmas Pakue Utara

Kabupaten Kolaka Utara Tahun 2022.

c. Mengidentifikasi sikap ibu menyusui terhadap pemberian ASI

Eksklusif di wilayah UPTD Puskesmas Pakue Utara

Kabupaten Kolaka Utara Tahun 2022.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Menambah referensi dalam perkembangan ilmu kebidanan

khususnya di bidang perawatan maternitas dan komunitas terkait

dengan pentingnya aspek pengetahuan dan sikap ibu dalam

pencapaian keberhasilan ASI Eksklusif yang amat penting bagi

kesejahteraan masyarakat terutama ibu dan bayi.

2. Praktis

a. Bagi Ibu dan Keluarga

Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan ibu menyusui

dan keluarga untuk merubah perilaku masyarakat dalam upaya

meningkatkan derajat kesehatan terutama pemberian ASI

Eksklusif.

b. Bagi Bidan

Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kesadaran agar

bidan bersedia memberikan KIE kepada ibu dan keluarga


5

untuk menjalankan perannya sebagai pemberi ASI Eksklusif.

c. Bagi Institusi Pelayanan

Sebagai masukan di dalam penyusunan program manajemen

kelas ibu menyusui dan meningkatkan keberhasilan ASI

Eksklusif di Puskesmas setempat.

Anda mungkin juga menyukai