PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan gizi pada masa bayi dan anak dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan bayi tersebut dikemudian hari. Bayi akan tumbuh lebih sehat dan
Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah
walaupun air putih sampai umur 6 bulan. ASI eksklusif merupakan alat untuk
menjalin ikatan kasih sayang antara ibu dan bayinya, selain itu ASI juga
Banyak kasus kurang gizi pada anak-anak berusia di bawah dua tahun yang
ASI eksklusif. Oleh sebab itu, ASI ekslusif dijadikan sebagai prioritas program di
Negara kita. Ketidaktahuan ibu tentang pentingnya ASI, cara menyusui yang
benar, serta pemasaran yang dilancarkan secara agresif oleh para produsen susu
(SDKI, 2008)
Angka ini masih jauh dibawah target 80%. Dan yang lebih memprihatinkan
tiga belas persen bayi dibawah umur 2 bulan telah diberi susu formula dan satu
dari tiga bayi usia 2-3 bulan telah diberi makanan tambahan. Sedangkan cakupan
ASI ekslusif enam bulan hanya 32,3 % (SDKI), masih jauh dari rata-rata yaitu
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada tahun 2008 ibu menyusui
secara eksklusif 20,28% dan tahun 2009 ibu menyusui secara eksklusif 35,48
persen. Dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar pada tahun 2008 ibu menyusui
secara ekslusif yaitu 20,22% dan tahun 2009 ibu menyusui secara ekslusif 39,66
persen, dimana semestinya harus dicapai sebesar 80%. Dan data dari Puskesmas 1
Denpasar Selatan yaitu tahun 2009 ibu menyusui secara ekslusif 48,49 % dan
tahun 2010 ibu menyusui secara eksklusif 40,78 % dimana semestinya harus
Jumlah kunjungan ibu menyusui di Bidan Praktek Swasta Luh Ayu Koriawati
A.Md.Keb pada tahun 2009 yaitu 720 orang, kunjungan ibu menyusui tahun 2010
2
yaitu 780 orang dan data terakhir dari bulan Januari – Juli 2011 adalah 420
orang.
orang ibu menyusui diperoleh 70 % orang ibu mengatakan tidak memberikan ASI
eksklusif dengan berbagai alasan antara lain harus bekerja, kurang mengetahui
tentang ASI eksklusif dan produksi ASI kurang atau sedikit dan 30% orang ibu
diberikan informasi oleh petugas kesehatan dan jumlah ASI yang keluar banyak.
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dan 30% ibu mengatakan sudah
penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui bayi umur 0-12 bulan
tentang ASI eksklusif di Bidan Praktek Swasta Luh Ayu Koriawati A.Md.Keb
tahun 2011.
Dari latar belakang tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pencapaian target
pemberian ASI ekslusif di Indonesia masih kurang. Oleh karena itu peneliti
Bayi Umur 0-12 Bulan Tentang ASI Eksklusif Studi Dilakukan di Bidan Praktek
Selatan “?
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
ibu menyusui bayi umur 0-12 bulan tentang ASI eksklusif studi dilakukan di
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
eksklusif.
4
b. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat
2. Manfaat Praktis