Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gangguan gizi pada masa bayi dan anak dapat menghambat pertumbuhan dan

perkembangan bayi tersebut dikemudian hari. Bayi akan tumbuh lebih sehat dan

cerdas dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) (Depkes, 2008).

Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah

persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberikan makanan tambahan,

walaupun air putih sampai umur 6 bulan. ASI eksklusif merupakan alat untuk

menjalin ikatan kasih sayang antara ibu dan bayinya, selain itu ASI juga

meningkatkan kesehatan dan kepandaian secara optimal serta membuat anak

potensial memiliki perkembangan sosial yang baik (Sr.jenny, 2006).

Banyak kasus kurang gizi pada anak-anak berusia di bawah dua tahun yang

sempat melanda beberapa wilayah Indonesia dapat mengurangi melalui pemberian

ASI eksklusif. Oleh sebab itu, ASI ekslusif dijadikan sebagai prioritas program di

Negara kita. Ketidaktahuan ibu tentang pentingnya ASI, cara menyusui yang

benar, serta pemasaran yang dilancarkan secara agresif oleh para produsen susu

formula merupakan faktor penghambat bagi kesadaran orang tua dalam

memberikan ASI eksklusif (Journal Paediatrics, 2006).

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2008, ada lima kategori

pemberian ASI eksklusif


Tabel 1.1 Lima kategori pemberian ASI eksklusif

Umur Persentase pemberian ASI Target


eksklusif
0-2 bulan 64% 80%

2-3 bulan 45,5% 80%

3-4 bulan 14% 80%

4-5 bulan 7,8% 80%

6 bulan 6,6% 80%

(SDKI, 2008)

Angka ini masih jauh dibawah target 80%. Dan yang lebih memprihatinkan

tiga belas persen bayi dibawah umur 2 bulan telah diberi susu formula dan satu

dari tiga bayi usia 2-3 bulan telah diberi makanan tambahan. Sedangkan cakupan

ASI ekslusif enam bulan hanya 32,3 % (SDKI), masih jauh dari rata-rata yaitu

tiga puluh delapan persen.

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada tahun 2008 ibu menyusui

secara eksklusif 20,28% dan tahun 2009 ibu menyusui secara eksklusif 35,48

persen. Dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar pada tahun 2008 ibu menyusui

secara ekslusif yaitu 20,22% dan tahun 2009 ibu menyusui secara ekslusif 39,66

persen, dimana semestinya harus dicapai sebesar 80%. Dan data dari Puskesmas 1

Denpasar Selatan yaitu tahun 2009 ibu menyusui secara ekslusif 48,49 % dan

tahun 2010 ibu menyusui secara eksklusif 40,78 % dimana semestinya harus

dicapai sebesar 80%.

Jumlah kunjungan ibu menyusui di Bidan Praktek Swasta Luh Ayu Koriawati

A.Md.Keb pada tahun 2009 yaitu 720 orang, kunjungan ibu menyusui tahun 2010
2
yaitu 780 orang dan data terakhir dari bulan Januari – Juli 2011 adalah 420

orang.

Studi pendahuluan yang dilakukan di Bidan Praktek Swasta Luh Ayu

Koriawati A.Md.Keb pada bulan Maret 2011 dengan wawancara terhadap 10

orang ibu menyusui diperoleh 70 % orang ibu mengatakan tidak memberikan ASI

eksklusif dengan berbagai alasan antara lain harus bekerja, kurang mengetahui

tentang ASI eksklusif dan produksi ASI kurang atau sedikit dan 30% orang ibu

mengatakan menberikan ASI eksklusif, menyatakan alasannya yaitu sudah

diberikan informasi oleh petugas kesehatan dan jumlah ASI yang keluar banyak.

Berdasarkan latar belakang diatas 70% orang ibu mengatakan tidak

memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dan 30% ibu mengatakan sudah

memberikan ASI eksklusif, sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui bayi umur 0-12 bulan

tentang ASI eksklusif di Bidan Praktek Swasta Luh Ayu Koriawati A.Md.Keb

tahun 2011.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Dari latar belakang tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pencapaian target

pemberian ASI ekslusif di Indonesia masih kurang. Oleh karena itu peneliti

tertarik untuk meneliti tentang “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusui

Bayi Umur 0-12 Bulan Tentang ASI Eksklusif Studi Dilakukan di Bidan Praktek

Swasta Luh Ayu Koriawati A.Md.Keb, Wilayah Kerja Puskesmas 1 Denpasar

Selatan “?

3
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan

ibu menyusui bayi umur 0-12 bulan tentang ASI eksklusif studi dilakukan di

Bidan Praktek Swasta Luh Ayu Koriawati A.Md.Keb, wilayah kerja

Puskesmas 1 Denpasar Selatan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengindentifikasi pengetahuan ibu menyusui bayi umur 0-12

bulan tentang ASI eksklusif berdasarkan umur

b. Untuk mengindentifikasi pengetahuan ibu menyusui bayi umur 0-12

bulan tentang ASI eksklusif berdasarkan pendidikan

c. Untuk mengindentifikasi pengetahuan ibu menyusui bayi umur 0-12

bulan tentang ASI eksklusif berdasarkan paritas

d. Untuk mengindentifikasi pengetahuan ibu menyusui bayi umur 0-12

bulan tentang ASI eksklusif berdasarkan pekerjaan

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk institusi pendidikan diharapkan hasil penelitian ini dapat

menambah bahan kepustakaan dan dapat digunakan untuk

pengembangan teori dan ilmu pengetahuan khususnya tentang ASI

eksklusif.

4
b. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat

dilanjutkan dan dikembangkan lagi.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan :

a. Untuk masyarakat diharapkan dapat memberikan informasi yang

berkelanjutan mengenai ASI eksklusif.

b. Untuk tempat penelitian diharapkan dapat meningkatkan mutu dan

pelayanan yang lebih optimal tentang ASI eksklusif.

Anda mungkin juga menyukai