Abstrak
Pendahuluan : Pemberian ASI Eksklusif sangat dianjurkan pada bayi umur 0 - 6 bulan, karena ASI mengandung
gizi yang lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pemerintah menargetkan pemberian ASI Ekslusif
mecapai 80%, tp kenyataannya tahun 2021 yaitu sebesar 56,9%. Keberhasilan pemberian ASI Eksklusif
dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu pengetahuan ibu tentang ASI. Tujuan Penelitian : Untuk Mengetahui
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Indong
Kecamatan Mandioli Utara. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Responden
penelitian adalah Ibu yang memiliki Anak Usia 0-12 sebanyak 42 reponden. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik Purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah variable tunggal. Pengambilan data
dilakukan secara langsung dari responden melalui kuesioner. Data di analisis dan disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi. Hasil Penelitian : Yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang pemberian ASI Eksklusif
sebanyak 50%. umur 20 - 35 tahun (40,5%), riwayat paritas multipara (31%), pendidikan SMA/SMK (19%), tidak
bekerja atau ibu rumah tangga (40,5%) dan yang mendapatkan informasi dari petugas kesehatan (43%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu yang memiliki anak usia 0-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Indong
tentang pemberian ASI Eksklusif baik. Selain dilakukan sosialisasi/penyuluhan, sumber/media informasi penting
untuk mengetahui tentang pemberian ASI Eksklusif.
Abstrak
Pendahuluan : Pemberian ASI Eksklusif sangat dianjurkan pada bayi umur 0 - 6 bulan, karena ASI mengandung
gizi yang lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pemerintah menargetkan pemberian ASI Ekslusif
mecapai 80%, tp kenyataannya tahun 2021 yaitu sebesar 56,9%. Keberhasilan pemberian ASI Eksklusif
dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu pengetahuan ibu tentang ASI. Tujuan Penelitian : Untuk Mengetahui
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Indong
Kecamatan Mandioli Utara. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Responden
penelitian adalah Ibu yang memiliki Anak Usia 0-12 sebanyak 42 reponden. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik Purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah variable tunggal. Pengambilan data
dilakukan secara langsung dari responden melalui kuesioner. Data di analisis dan disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi. Hasil Penelitian : Yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang pemberian ASI Eksklusif
sebanyak 50%. umur 20 - 35 tahun (40,5%), riwayat paritas multipara (31%), pendidikan SMA/SMK (19%), tidak
bekerja atau ibu rumah tangga (40,5%) dan yang mendapatkan informasi dari petugas kesehatan (43%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu yang memiliki anak usia 0-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Indong
tentang pemberian ASI Eksklusif baik. Selain dilakukan sosialisasi/penyuluhan, sumber/media informasi penting
untuk mengetahui tentang pemberian ASI Eksklusif.
PENDAHULUAN
ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber gizi ASI sangat penting dalam membentuk
utama bagi bayi karena mengandung sel darah sistim imun pada bayi dimana dapat membantu
putih, zat kekebalan, enzim, hormon, dan melindungi anak dari banyak penyakit. ASI
protein yang cocok untuk bayi. Eksklusif merupakan proses pemberian ASI
pada bayi selama enam bulan pertama
Alamat Korespondesi Penulis : kehidupan bayi tanpa tambahan cairan lain,
Suhartini
Email : niniully@yahoo.com termasuk air putih. Ada beberapa dampak yang
Alamat : Jln. Nurul Syifa No. 1 Desa Indong, 97791
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)
dialami jika bayi tidak mendapatkan ASI yaitu Maluku, Papua, Gorontalo, Papua Barat,
1
eksklusif, seperti rentan mengalami infeksi. dan Sulawesi Utara3.
ASI memiliki kontribusi yang besar Berdasarkan data dan laporan dari
terhadap tumbuh kembang dan daya tahan dinas kesehatan kabupaten Halmahera
tubuh anak. Anak yang diberi ASI eksklusif selatan, capaian ASI Eksklusif pada tahun 2019
adalah yang hanya diberikan ASI saja sejak sebesar 53%, tahun 2020 menurun berkisar
lahir sampai berumur 6 bulan. Selanjutnya, 44%, pada tahun 2021 sebesar 47%, kemudian
memberikan Makanan Pendamping air susu meningkat sebesar 49% pada tahun 2022. Data
ibu (MP-ASI) setelah anak berumur umur 6 Cakupan ASI Ekslusif di Puskesmas Indong
bulan dan tetap memberikan ASI hingga pada tahun 2019 sebesar 50%, tahun 2020
berusia 2 tahun akan membuat tumbuh dan sebesar 65%, kemudian di tahun 2021 yakni
kembang anak menjadi optimal. Pemberian 68% dan pada tahun 2022 capaian sebesar
ASI hingga 2 tahun kepada anak juga 65%. Capaian pemberian ASI Eksklusif di
berhubungan dengan periode 1000 hari Kabupaten Halmahera Selatan dan di
pertama dalam kehidupan atau disebut periode Puskesmas Indong Kecamatan Mandioli Utara
emas (golden Period). Hal ini dikarenakan belum memenuhi target Nasional. Pemerintah
periode awal kehidupan juga disebut periode menargetkan pemberian ASI Ekslusif mecapai
sensitive, yaitu didasarkan pada masa 80%, tetapi kenyataannya pada tahun 2019
kehamilan (janin) sampai anak usia 2 tahun hanya mencapai 35,1%. Keberhasilan
terjadi proses tumbuh kembang yang sangat pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi oleh
cepat dan tidak terjadi pada kelompok usia beberapa faktor salah satunya adalah
lain2. pengetahuan ibu tentang ASI11.
Menurut WHO dan UNICEF (2016) Pemerintah terus berkomitmen
laporan anak dunia yaitu dari 136,7 juta bayi memberikan pembinaan dan dorongan kepada
lahir diseluruh dunia dan hanya 38% dari para ibu agar berhasil dalam inisiasi menyusu
mereka yang disusui secara eksklusif selama 6 dini (IMD), memberikan ASI eksklusif (hanya
bulan pertama. Di Indonesia (2016) meskipun ASI saja sampai usia 6 bulan), dan meneruskan
sejumlah besar perempuan (96%) menyusui pemberian ASI sampai berumur 2 tahun atau
anak mereka hanya 49,51% yang mendapat lebih didampingi makanan pendamping yang
2
ASI Eksklusif . Menurut Data Profil Kesehatan tepat. Selain itu, Kemenkes juga menyuarakan
Indonesia Tahun 2021, Secara Nasional agar anak senantiasa mendapat pola
cakupan bayi mendapat ASI Eksklusif tahun pengasuhan yang tepat untuk tumbuh
4
2021 yaitu sebesar 56,9%. Angka tersebut kembang yang optimal .
sudah melampaui target program tahun 2021 Menurut Lawrence Green (1980)
yaitu 40%. Persentase tertinggi cakupan dalam Notoadmodjo (2015) terdapat berbagai
pemberian ASI eksklusif terdapat pada Provinsi macam faktor yang mempengaruhi pemberian
Nusa Tenggara Barat (82,4%), sedangkan ASI eksklusif diantaranya pengetahuan ibu
persentase terendah terdapat di Provinsi tentang ASI eksklusif, pendidikan, psikologis,
Maluku (13,0%). Terdapat lima provinsi yang kelainan bayi, kelainan payudara, ketersediaan
belum mencapai target program tahun 2021, sumber/fasilitas, keterjangkauan fasilitas, sikap
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)
dan perilaku petugas kesehatan. Diantara lama pemberian ASI Eksklusif yang benar
sejumlah faktor yang mempengaruhi sesuai dengan yang yang dianjurkan
rendahnya ASI eksklusif tersebut, salah pemerintah (Roesli, 2018)37.
satunya yang berperan cukup penting yaitu Hasil penelitian sebelumnya yang di
pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif. Hal ini lakukan oleh Rosmega pakpahan (2018) di
dikarenakan pengetahuan ibu yang kurang desa Bandar Purba Kecamatan Mardingding
tentang ASI eksklusif menyebabkan gagalnya Kabupaten Karo bertujuan untuk mengetahui
pemberian ASI eksklusif. Pengetahuan yang bagaimana gambaran pengetahuan ibu
dimiliki ibu umumnya sebatas pada tingkat menyusui, jumlah populasi 150 orang dan
“tahu”, sehingga tidak begitu mendalam dan sampelnya sebanyak 30 orang. Hasil penelitian
tidak memiliki ketrampilan untuk distribusi frekuensi menunjukkan bahwa
mempraktekkannya. Jika pengetahuan ibu mayoritas berpengetahuan kurang dari
lebih luas dan mempunyai pengalaman tentang distribusi frekuensi adalah 22 responden
ASI eksklusif baik yang dialami sendiri maupun (73,3%), dari segi Umur mayoritas responden
dilihat dari teman, tetangga atau keluarga maka berpengetahuan kurang pada umur 20-35
ibu akan lebih terinspirasi untuk tahun sebanyak 25 responden (83,4%), dari
mempraktekkannya (Roesli, 2018). segi pendidikan mayoritas berpengetahuan
Pengetahuan menjadi salah satu faktor yang kurang pada pendidikan SMP yaitu sebanyak
dapat menimbulkan motivasi seorang ibu untuk 12 responden (40%), dari segi pekerjaan
memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. mayoritas berpengetahuan kurang pada
Pengetahuan merupakan domain yang sangat pekerja petani 16 responden (33,3%), dan
penting untuk terbentuknya tindakan media cetak sebanyak 6 responden (20%).
seseorang dari pengalaman dan penelitian Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan
terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh bahwa pengetahuan ibu menyusui tentang
pengetahuan akan menetap lebih lama dari pemberian ASI Eksklusif masih dalam kategori
pada perilaku yang tidak didasari oleh kurang, tetapi tidak semua tentang ASI
pengetahuan (Roesli, 2018). Motivasi eksklusif mereka ketahui seperti manfaat dan
pemberian ASI diartikan sebagai suatu sikap tujuan pemberian ASI Eksklusif 38.
penciptaan situasi yang merangsang Keberhasilan pemberian ASI Eksklusif
kegairahan ibu-ibu untuk memberikan ASI dipengaruhi oleh beberapa faktor salah
pada bayinya, sehingga dapat terciptanya satunya adalah pengetahuan ibu tentang ASI
manusia yang berkualitas dan berdaya saing Ekslusif. Di Wilayah Kerja Puskesmas Indong
yang tinggi. Kedua faktor tersebut masih dipengaruhi oleh budaya memberikan
dimungkinkan memiliki pengaruh yang cukup makanan dan minuman terlalu dini kepada bayi
besar dalam motivasi pemberian ASI Eksklusif. baru lahir akibat dari pengetahuan tentang ASI
Jika tingkat pendidikan ibu rendah maka eksklusif yang sangat minim. Pengetahuan
pengetahuan ibu tentang ASI juga akan rendah yang baik mengenai ASI ekskusif akan
sehingga pemberian ASI Eksklusif selama 6 berdampak pada kemauan ibu dalam
bulan tidak akan tercapai. Apalagi ditambah memberikan ASI Ekslusif dan sangat penting
dengan ketidaktahuan masyarakat tentang dalam peningkatan status gizi anak. Kurangnya
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)
pengetahuan Ibu Tentang pentingnya ASI Eksklusif. Populasi dalam penelitian ini adalah
eksklusif dapat menyebabkan anak rawan ibu menyusui yang memiliki anak usia 0-12
terhadap penyakit. bulan sebanyak 47 orang. Penelitian ini
Untuk mengatasi masalah tersebut, menggunakan sampel dari populasi yang
pemerintah membuat program yang dapat memenuhi kriteria inklusi sebanyak 42
mendukung penggunaan ASI Eksklusif antara reaponden. Pengambilan sampel pada
lain melalui pemberian pendidikan kesehatan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif metode nonprobability sampling. Teknik
pada masyarakat. Penelitian-penelitian yang sampling ini menggunakan purposive
dapat menunjang program pemberian ASI sampling. Penelitian ini akan menggunakan
ekslkusif seperti tentang komposisi ASI juga data primer yang diperoleh dari hasil pengisian
terus dilakukan. kuesioner oleh responden. Data primer adalah
Dari masalah ini sebagai petugas data yang diperoleh langsung dari subjek
kesehatan harus sesering mungkin penelitian dengan menggunakan alat ukur atau
memberikan edukasi dan sosialisasi tentang alat pengambilan data langsung pada subjek
kesehatan dan ASI Eksklusif pada ibu dan sebagai sumber informasi yang di cari.
keluarga agar ibu dan keluarga terdekat dapat Instrumen penelitian berupa kuesioner.
mengetahui pentingnya pemberian ASI Ekslusif Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 – 17
dan mau memberikan ASI eksklusif pada bayi. Juli 2023. Analisis data penelitian ini adalah
Berdasarkan latar belakang diatas dengan analisis univariate. Setelah data-data
penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkumpul, langkah selanjutnya yaitu
terkait Tingkat Pengetahuan Ibu tentang pengolahan dan analisis data yang bertujuan
Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja untuk mengubah data menjadi informasi.
Puskesmas Indong Kecamatan Mandioli Utara Kegiatan dalam pengolahan data yaitu
Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku penyuntingan (editing), pengkodean (coding),
Utara. entry, skoring dan tabulating.
tertinggi responden yang mendapatkan tentang ASI eksklusif yang diperoleh ibu
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)
baik yang diperoleh ibu secara pribadi dan pemberian ASI dan tidak terpengaruh oleh
didukung oleh informasi yang diperoleh promosi susu formula, sebaliknya pada ibu
ketika melakukan kegiatan Posyandu yang baik pengetahuannya tentang ASI
dapat membantu dalam mengetahui dan tetapi tetap tidak memberikan ASI eksklusif
memahami tentang pengetahuan ASI kepada bayinya, hal ini dapat terjadi karena
eksklusif yang baik dan benar11. sikap ibu yang negatif terhadap pemberian
ASI dan terpengaruh oleh promosi susu
7. Asi Eksklusif formula.
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Responden Pengetahuan merupakan salah satu
Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif dan penentu perilaku kesehatan yang timbul
Tingkat Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja dari seseorang atau masyarakat disamping
Puskesmas Indong Kecamatan Mandioli Utara
tradisi, kepercayaan, sikap, dan
Pemberian Tingkat Pengetahuan Jumlah
ASI Baik Cukup Kurang sebagainya. Ketersediaan fasilitas serta
Eksklusif f % f % f % f % perilaku dan sikap para petugas kesehatan
Ya 17 33 8 19 3 9,5 28 67
Tidak 4 17 6 14,3 4 7,2 14 33 juga berperan dalam mendukung dan
Jumlah 21 50 14 33,3 7 16,7 42 100 memperkuat terbentuknya perilaku.
Pengetahuan menurut teori Lawrence
Berdasarkan tabel 7 maka dapat
Green digolongkan sebagai faktor
disimpulkan bahwa distribusi frekuensi
predisposisi bersama dengan keyakinan,
tertinggi responden yang memberikan ASI
sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai.
Eksklusif memiliki tingkat pengetahuan
Sedangkan ketersediaan fasilitas dapat
yang baik (33%) dibandingkan responden
dikategorikan sebagai faktor pendukung
yang tidak memberikan ASI Eksklusif
dan perilaku serta sikap petugas kesehatan
(17%). Penelitian berbeda dengan yang
sebagai faktor pendorong. Ketiga faktor
dilakukan Jubaedah dengan judul
inilah yang mempengaruhi perilaku
penelitian “Hubungan Pengetahuan Ibu
kesehatan seseorang (Notoatmodjo,
Dengan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
2015). Perilaku seseorang juga dapat
Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Badak
dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Tahun 2020” Hasil penelitian diketahui
Besarnya pengaruh faktor lingkungan yang
bahwa dari 64 responden yang
terkadang melebihi karakteristik individu itu
berpengetahuan kurang baik tentang asi
sendiri dapat menentukan perilaku yang
eksklusif, responden yang tidak
ditimbulkannya. Hal ini terjadi karena nilai-
memberikan ASI Eksklusif sejumlah 42
nilai, motif, sikap, serta sifat kepribadian
orang (45,7%), sedangkan yang
saling berinteraksi satu sama lain dan
memberikan ASI Eksklusif berjumlah 22
selanjutnya juga berinteraksi dengan faktor
orang (23,9%). Data penelitian pada ibu
lingkungan. Manusia memiliki karakteristik
yang kurang baik pengetahuannya tentang
reaksi perilaku yang menarik, salah
ASI tetapi bayinya mendapatkan ASI
satunya yaitu sifat diferensialnya. Artinya
eksklusif, hal ini karena ada faktor lain yang
bahwa, satu stimulus yang diterima
mempengaruhinya seperti sikap
seseorang dapat menghasilkan
responden yang positif terhadap
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)
2
positif terhadap pemberian ASI ekslusif. Izwardy D, Roelsi U, Ginting E. Berikan ASI
Petugas kesehatan sebaiknya memberikan eksklusif agar anak sehat dan cerdas
informasi atau gambaran tentang manfaat ASI [Internet] 2016 Agu 05 [cited 2023 Mar 04]
eksklusif baik bagi ibu maupun bagi bayinya, Available From:
sehingga tidak terjadi salah persepsi untuk https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rili
mengarahkan sikap ibu kearah yang lebih s-media/20160805/4015579/berikan-ASI-
positif, seperti memberikan brosur dan ekslusif-agar-anak-sehat-dan-cerdas/
memasang spanduk tentang pentingnya ASI.
3
Keterbatasan Penelitian Sibuea F, Hardhana B, Widiantini W.
Berdasarkan pada pengalaman langsung Kemenkes ri tahun 2022. Profil kesehatan
peneliti dalam proses penelitian ini, ada indonesia 2021. 2022 Jul;(5):164
beberapa keterbatasan yang dialami dan dapat
4
menjadi beberapa faktor yang agar dapat untuk Pritasari K. Berikan ASI untuk tumbuh
lebih diperhatikan bagi peneliti-peneliti yang kembang optimal [Internet] 2019 Agu 7
akan datang dalam lebih menyempurnakan [cited 2023 Mar 12] Avaliable From
penelitiannya karna penelitian ini sendiri tentu https://www.kemkes.go.id/article/print/1908
memiliki kekurangan yang perlu terus 0800004/berikan-ASI-untuk-tumbuh-
diperbaiki dalam penelitian-penelitian kembang-optimal.html
kedepannya. Beberapa keterbatasan dalam
5
penelitian tersebut, antara lain : Kementrian Kesehatan. Pekan ASI sedunia
1. Dalam proses pengambian data, informasi [Internet] 2019 Agu 7 [cited 2023 Mar 12]
yang diberikan responden melalui kuesioner Avaliable from
terkadang tidak menunjukkan pendapat https://promkes.kemkes.go.id/pekan-ASI-
responden yang sebenarnya, hal ini terjadi sedunia-tahun-2019
karena kadang perbedaan pemikiran,
6
anggapan dan pemahaman yang berbeda Nua F, Humaniora. Kemenkes catat 66% bayi
tiap responden, juga faktor lain seperti faktor terima ASI eksklusif di 2022. [Internet] 2022
kejujuran dalam pengisian pendapat Agu 6 [cited 2023 Mar 04] Avaliable from
responden dalam kuesionernya. https://epaper.mediaindonesia.com/detail/6
2. Karena lokasi penelitian yang berada di 6-bayi-dapatkan-ASI-eksklusif-pada-2022
daerah lautan, peneliti bermitra dengan
7
kader dan bidan desa dalam proses Promosi Kesehatan. Pekan ASI sedunia
penelitian. tahun 2021. Melindungi dan memfasilitasi
busui adalah kewajuban. [Internet] 2021
Agu 1 [cited 2023 Mar 4] Avaliable from
DAFTAR PUSTAKA
1
https://dinkes.surakarta.go.id/pekan-ASI-
Fadhly RM. ASI [Internet] 2022 [cited 2023
sedunia-tahun-2021-melindungi-dan-
Mar 04] Available from:
memfasilitasi-busui-adalah-kewajiban/
https://web.prod.halodoc.com/kesehatan/A
SI
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)
8 13
Karana KP. Pekan Menyusui Sedunia. Agustina N. Kemenkes dirjen pelayanan
UNICEF dan WHO serukan dukungan lebih kesehatan. ASI dan manfaatnya. [Internet]
besar terhadap pemberian ASI d Indonesia 2022 Sep 7 [cited 2023 Mar 4] Avaliable
seiring penurunan tingkat menyusui selama from
pandemic covid-19 [Internet] 2022 Agu 1 https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-ASI-
[cited 2023 Mar 4] Avaliable from eksklusif-untuk-ibu-dan-bayi#:
https://www.unicef.org/indonesia/id/press-
14
releases/pekan-menyusui-sedunia-unicef- Sembiring T. Kemenkes dirjen pelayanan
dan-who-serukan-dukungan-yang-lebih- kesehatan. ASI Eksklusif. [Internet] 2022
besar-terhadap Agu 4 [cited 2023 Mar 4] Avaliable from
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/10
9
Rizaty MA. Cakupan pemberian ASI eksklusif 46/ASI-eksklusif
di 20 provinsi ini mASIh dibawah nasional
15
[Internet] 2022 Jan 25 [cited 2023 Mar 4] Nutriclub. Kehamilan dan menyusui. Proses
Avaliable from dan mekanisme keluarnya ASI saat
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/ menyusui. [Internet] [cited 2023 Mar 12]
2022/01/25/cakupan-pemberian-ASI- Avaliable from
ekslusif-di-20-provinsi-ini-masih-di-bawah- https://www.nutriclub.co.id/artikel/kehamilan
nasional -menyusui/persalinan-
menyusui/mekanisme-keluarnya-ASI#
10
Badan Pusat Statistik. Pesentase bayi
16
kurang 6 bulan mendapat ASI eksklusif Putri DI. Ibu menyusui. 3 jenis ASI yang wajib
[Internet] 2022 [cited 2023 Mar 4] Avaliable diketahui ibu baru. [Internet] 2020 Jan 2
from [cited 2023 Mar 12] Avaliable from
https://www.bps.go.id/indicator/30/1340/1/p https://www.klikdokter.com/ibu-anak/ibu-
ersentase-bayi-usia-kurang-dari-6-bulan- menyusui/3-jenis-ASI-yang-wajib-diketahui-
yang-mendapatkan-ASI-eksklusif-menurut- ibu-baru
provinsi.html
17
Azizah N. Buku ajar asuhan kebidanan nifas
11
Legy YFS, Margono, Arum DNS. Gambaran dan menyusui. 2019 Agu;3(1):166
tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian
18
ASI eksklusif di kelurahan rejosari semin Agustin S. 13 manfaat memberikan ASI
gunungkidul. 2021 Jun 26;2(1):14-5 eksklusif. [Internet] 2021 Des 24 [cited 2023
Mar 13] Avaliable from
12
Lelo NS, Mau JT, Rua YM. Gambaran tingkat https://www.alodokter.com/13-manfaat-
pengetahuan ibu tentang pemberian ASI memberikan-ASI-eksklusif
eksklusif di uptd puskesmas haliwen. 2021
19
Feb;3(1):18 Fadhilatunnur. ASI vs susu formula. [Internet]
2022 Apr 4 [cited 2023 Mar 13] Avaliable
from
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)
25
https://stem.prasetiyamulya.ac.id/blog/antar Heryana A. Metodologi Penelitian. Kerangka
a-ASI-vs-susu-formula-mana-yang-lebih- Teori, Kerangka Konsep dan Definisi
baik/ Operasional. 2019
20 26
Wardoyo H. Bkkbn. Cegah stunting lewat ASI Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu
eksklusif. [Internet] 2022 Okt 10 [ cited 2023 Keperawatan: Pendekatan Praktis. (P. P.
Mar 11] Avaliable from Lestari, Ed.) (4th ed.). Jakarta: Salemba
https://www.bkkbn.go.id/berita-cegah- Medika
stunting-lewat-ASI-eksklusif-selama-6-
27
bulan Notoatmodjo, S 2010, Metodologi Penelitian
Kesehatan, Jakarta : PT Rineka Cipta.
21
Wijaya TA, Prichilia F. Tujuh kiat sukses
28
berikan ASI eksklusif. [Internet] 2018 Jul 11 Imas, M. Nauri, A. Metodologi Penelitian
[cited 2023 Mar 14] Avaliable from Kesehatan. Jakarta: Kementerian
https://kumparan.com/kumparanmom/7- Kesehatan Republik Indonesia, Agustus
kiat-sukses-berikan-ASI-eksklusif- 2018.
2743111079054325
29
Sugiyono. Metode Penelitian KombinASI.
22
Nurcahyani DI. Berapa lama waktu bayi Bandung: Alfabeta. 2012
menyusu. [Internet] 2019 Jun 16 [cited 2023
30
Mar 14] Avaliable from Arikunto. S. Prosedur Penelitian: Suatu
https://www.haibunda.com/menyusui/20190 Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,
614104439-54-44915/berapa-lama-waktu- 2013. Hal. 193.
ideal-bayi-menyusu
31
Sastroasmo S, Ismael S. Dasar – Dasar
23
Erlita D. Ibu bekerja juga bisa ASI eksklusif. Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta:
[Internet] 2022 Jul 23 [cited 2023 Mar 14] Sagung Seto, 2011
Avaliable from
32
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/42 Nursalam. Metodologi Penelitian Ilmu
6/ibu-bekerja-juga-bisa-ASI-eksklusif Keperawatan: Pendekatan Praktis. Edisi 3.
Jakarta: Salemba Medika, 2014
24
Putri DA. Memahami pengertian dan cara
33
membuat kerangka konseptual. [Internet] Notoatmodjo,S. Metodologi Penelitian
2022 Des 19 [cited 2023 Mar 18] Avaliable Kesehatan. Jakarta: PT.Rineka Cipta. 2012.
from https://bakai.uma.ac.id/2022/01/27/pengerti
https://katadata.co.id/agung/berita/639f7f25 an-macam-dan-langkah-langkah-dari-
7acbd/memahami-pengertian-dan-cara- teknik-analisis-data/
membuat-kerangka-konseptual
34
Pahlephi RD. Data Primer: Pengertian,
Fungsi, Contoh dan cara mendapatkannya.
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)
35
Oktaviana E. Kerangka Konseptual menurut
teori Lawrence green. 2017 Avaliable from
https://eprints.umm.ac.id/42379/4/jiptummp
p-gdl-elysoktavi-48345-4-3.babi-i.pdf
36
Marpaung MR. Posisi menyusui dan
perlekatan ASI yang benar. 2021 Jan 17
avaliable from
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/13
21/teknik-menyusu-yang-benar
37
Junaedah. Hubungan pengetahuan ibu
dengan pemberian air susu ibu eksklusif di
wilayah kerja puskesmas muara badak.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur.
2020: 2-3
38
Zalukhu WF. Gambaran pengetahuan ibu
tentang asi eksklusif pada bayi di desa
ononamolo tumula kecamatan alasa.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan :
2021 ; 3-4
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)