Anda di halaman 1dari 102

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan
Kegiatan PKL Interprofesional IPE/IPC yang telah dilaksanakan leh
kelompok yang terdiri dari jurusan Kebidanan, Keperawatan, Gizi, Teknologi
Laboratorium Medik, Farmasi, Teknik Gigi dan Kesehatan Lingkungan di
Kampung Joharan, Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah
dari tanggal 28 Maret – 14 April 2022 telah telaksanakan dengan baik.
Semua kegiatan telah terjadwal dari panitia telah terlaksanakan.
Adapun prioritas masalah yang ada dikampung joharan terdiri dari dua
Keluarga yaitu, Keluarga Bapak Warno didusun 4 yaitu hipertensi dan
diabetes militus yang di derita istrinya yaitu Ibu Karmi. Keluarga Bapak
Nurahohman didusun 1 yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK) yang di
derita istrinya Ibu Sulis. Telah dilakukan binaan terhadap keluarga tersebut
sebagai tindak lanjut untuk mengatasi penyakit tersebut.
Selain melakukan binaan kepada keluarga beresko tersebut, kami juga
melakukan bebrapa kegiatan lain untuk masyarakat seperti beberapa
penyuluhan kepada lansia, anak sekolah, ibu hamil, selain penyuluhan
kegiatan lainnya seperti penyegaran kader, Kelompok Wanita Tani (KWT)
menanam beberapa sayuran. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menamabah
pengetahuan dan menjadi motivasi untuk masyarakat agar selalu menjaga
kebersihan dan kesehatan baik untuk diri sendiri maupun keluarga.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan yaitu agar masyarakat selal
menjaga kesehatan, melakukan cek kesehatan secara rutin dan menjaga pola
makan maupun pola hidup yang sehat dengan makan dengan makanan yang
bergizi seimbang dan juga menyempatkan untuk berolahraga selain itu bidan
desa dan kader maupun yang lainnya dapat membantu Kampung Joharan
untuk keberlangsungan kegiatan agar masyarakat memiliki kebiasaan hidup
sehat.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pelayanan Kesehatan Pada Keluarga Binaan
1. Keluarga Binaan I Hipertensi dan Diabetes Militus (DM)

2. Keluarga Binaan II KEK pada Ibu hamil


Lampiran 2. Penyuluhan Kesehetan

1. Penyuluhan kepada Lansia

2. Penyuluhan kepada anak sekolah


3. Penyuluhan kepada Ibu Hamil

Lampiran 3. Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan

1. Posyandu Lansia

2. Kelurga binaan
3. Golongan Darah

4. Triple Eliminasi Ibu hamil (HIV, HBsAg, Syphilis)


Lampiran 4. Kegiatan Tambahan

1. KWT (Kelompok Wanita Tani)

2. Kegiatan olahraga bersama ibu PIS

3. Kunjungan Keluarga PIS


4. Senam Bersama Lansia

5. Pemberian Bantuan Material (Pembuatan Jamban)

6. Pemberian Maknan Gizi Seimbang (keluarga binaan)


7. FGD & MMD

Lampiran 5. Daftar Hadir


Lampiran 6. Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

SHALITA AUGUSTINANDA (GIZI)

A. PENYULUHAN GIZI SEIMBANG PADA IBU MENYUSUI

1. Perencanaan

Kegiatan penyuluhan ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan pada saat


MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) yang dilaksanakan pada tanggal 05
April 2022 di Kantor Kelurahan Kampung Joharan. Kegiatan dilanjutkan
dengan kunjungan ke bidan desa dan kader posyandu untuk menyepakati
waktu pelaksanaan. Berdasarkan kesepakatan tersebut selanjutnya mahasiswa
melakukan rapat koordinasi untuk pembagian penugasan dan persiapan proses
pelaksanaan.

2. Pelaksanaan
a) Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah ibu balita di kampong joharan kecamatan
putra rumbia Lampung Tengah.

b) Metode Pelaksanaan

Kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari sabtu, minggu, 10 April


2022 yang bertempat di Dusun 3. Metode pelaksanaan kegiatan penyuluhan
Gizi Seimban pada ibu menyusui ini berupa penyuluhan yang memaparkan
tentang pengertian gizi seimbang pada ibu menyusui. Diskusi dan tanya jawab
yang dirancang sedemikian rupa dan senyaman mungkin sehingga ibu
memahami yang disampaikan oleh penyuluh.
c) Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari sabtu, minggu, 10 April


2022bertempat di Dusun 3 Kampung joharan

d) Sarana dan Alat yang digunakan

Sarana dan alat yang digunakan dalam penyampaian materi


penyuluhan dengan menggunakan Leaflet PPT dan Video

e) Hasil Kegiatan

1. Persiapan Kegiatan

Persiapan meliputi kegiatan rapat membahas tentang lokasi kegiatan yang


akan digunakan, jenis kegiatan penyuluhan serta pembagian tugas dalam
tim. Rapat koordinasi dilakukan membahas tentang teknik pelaksanaan di
lapangan dan bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan.

2. Koordinasi dengan desa

Lokasi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara bidan desa, kader


posyandu dan Lurah Kampung Joharan Kecamatan Putra Rumbia. Kader
menyediakan tempat penyuluhan dan mengundang ibu hamil untuk datang
pada kegiatan penyuluhan tersebut. Setelah melakukan koordinasi dengan
desa melalui Lurah desa, bidan desa dan kader posyandu telah disepakati
bahwa pelaksanaan penyuluhan gizi dapat dilakukan pada tanggal minggu,
10 April 2022 mulai pukul 10.00 sampai selesai. Pihak kader posyandu
mendampingi mahasiswa PKL.

3. Pengorganisasian

Pengorganisasian kelompok dibentuk berdasarkan kesepakatan tim


mahasiswa PKL dengan pengorganisasian sebagai berikut:

Penyuluh: Shalita Augustinanda


AnggotaTim :
1. Muhammad Rafi Zhafran
2. Septa Cahyantri
3. Kesi Wulandari
4. Mustika Jussi Arumdani
5. Fenny Novita
6. Fitria Indah Cahyani
7. Bimo Adi Wibowo
8. Sukoco
9. Dewi Hayati

Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan didukung oleh Bidan desa, kader


posyandu dan Lurah Kampung Joharan. Penyuluhan ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Ibu menyusui dalam Pola
makan dan bahayanya kekurangan gizi untuk ibu menyusui. Pola Aktivitas
dan Pola genetik. Penyuluhan gizi seimbang pada ibu menyusui diawali
dengan pembukaan, apersepsi, penyampaian materi dari penyuluh tentang
pengertian Gizi seimbang dan sesi tanya jawab, kemudian diakhiri dengan
penutup. Pada penyuluhan diawali dengan menggali permasalahan tentang
pentingnya mengetahui bahaya kekurangan gizi pada ibu menyusui.
Adapun sebagai hasil kegiatan Edukasi Gizi ini, para ibu merespon dan
memahami dengan baik dimana terjadi interaksi dua arah antara ibu
dengan pemberi materi. Para ibu antusias dalam mengajukan pertanyaan
seputar tetang gizi seimbang pada balita. Dan hasil rencana tindak
lanjutnya adalah ibu menyusui akan mulai mengkonsumsi gizi seimbang,
mengkonsumsi makanan dengan zat gizi yang terpenuhi.
f) Evaluasi
Tabel 1

Penyulihan Gizi Seimbang Ibu Menyusui

Kegiatan Yang Input Proses Output


Di Evaluasi

Penyuluhan 1. Sasaran : Ibu 1. Evaluasi Meningkatnya


Menyusi Struktural pengetahuan dan
Tentang
2. Tempat : 2. Evaluasi kesadaran ibu
Gizi Seimbang Dusun 3 Proses tentang
Pada Ibu 3. Waktu : 3. Evaluasi pentingnya
Menyusui Minggu, 10 Hasil mengkonsumsi
april 2022 gizi seimbang
4. Media : untuk ibu
Leaflet, PPT menyusi
dan video
5. Dana Rp.
100.000,-

Evaluasi dilakukan untuk melihat hasil pelaksanaan penyuluhan. Evaluasi ini


meliputi evaluasi struktural, proses dan hasil. Hasil evaluasi yaitu kehadiran
undangan peserta penyuluhan sebanyak 10 orang (100%) hadir, peserta penyuluhan
seluruhnya mengikuti penyuluhan sampai selesai dan peserta sangat antusias dengan
mengajukan pertanyaan dan peserta juga mampu menjawab seluruh pertanyaan yang
diajukan oleh penyuluh. Ruang/ tempat penyuluhan sangat kondusif dan dan media
tersedia dan dapat digunakan.
Lampiran 1. Satuan Acara

SATUAN ACARA PENYULUHAN


GIZI BUSUI
Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
Kuliah IPE

Disusun Oleh:
NAMA : SHALITA AUGUSTINANDA
NIM : 1913411029

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


TAHUN 2022
sATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Gizi Seimbang
Peserta : Ibu Menyusui 10 Orang
Hari/Tanggal : 05 Maret 2022
Jam /Waktu : 10.00-selesai

Tempat : Dusun 3 Kampung Joharan


Penyuluh : Shalita Augustinanda

A. Analisa Situasi
Makanan yang dikonsumsi ibu menyusui secara tidak langsung mempengaruhi
kualitas, maupun jumlah air susu yang dihasilkan. Ibu yang menyusui tidak perlu
makan berlebihan, tetapi cukup menjaga keseimbangan konsumsi gizi. Apabila ibu
menyusui mengurangi makan atau menahan rasa lapar maka akan mengurangi
produksi ASI. Pada kenyataanya, tidak ada makanan atau minuman khusus yang
dapat memproduksi ASI secara ajaib, meskipun banyak orang yang mempercayai
bahwa makanan atau minuman tertentu akan meningkatkan produksi ASI
(Prasetyono, 2005). Pola makan adalah salah satu penentu keberhasilan ibu dalam
menyusui. Sehingga ibu yang menyusui perlu mengonsumsi makanan dengan gizi
seimbang. Nutrisi yang seimbang akan menghasilkan gizi yang baik dan berkualitas.
Beberapa penelitian membuktikan ibu dengan gizi yang baik, umumnya mampu
menyusui bayinya selama minimal 6 bulan, sebaliknya ibu yang gizinya kurang,
biasanya tidak mampu menyusui selama itu bahkan tidak jarang air susunya tidak
keluar (Proverawati, 2009).

C.Tujuan

1.Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan ibu dapat mengerti tentang gizi
seimbang ibu menyusui .
2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan, gizi seimbang pada ibu menyusui diharapkan ibu
mampu:

a. Menjelaskan tentang pengertian gizi seimbang pada ibu menyusui


b. Menjelaskan manfaat gizi seimbang pada ibu menyusui
c. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk ibu menyusui
d. Menyebutkan sumber gizi seimbang untuk ibu menyusui

D. Isi Materi (Uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)

1. Pengertian gizi seimbang pada ibu menyusui


2. Manfaat gizi seimbang pada ibu menyusui
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk ibu menyusui
4. Sumber zat gizi untuk ibu menyusui
E. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

F. Media

1. Laptopdan LCD(PowerPoint)

2. Leaflet

G.Langkah-Langkah Kegiatan/Strategis

Langkah Kegiatan

1. Pembukaan  Penyuluh mengucapkan salam, memperkenalkan


(3menit) diri, menyampaikan tujuan
 Peserta menjawab salam
2. Apersepsi  Penyuluh menanyakan pengetahuan peserta tentang
(6 menit) apa itu gizi seimbang pada ibu menyusui meliputi
pengertian, sumber gizi seimbang ibu menyusui
 Peserta memperhatikan dan menjawab pertanyaan
3. Informasi  Penyuluh memberikan informasi tentang topik
(3 menit) yang akan disampaikan dan tujuan penyuluhan
 Peserta memperhatikan informasi yang diberikan
4. Penyuluhan  Penyuluh menjelaskan tentang gizi seimbang ibu
(30 menit) menyusui meliputi pengertian, manfaat gizi balita,
hal yang perlu diperhatikan selama ibu saat
menyusui, sumber zat gizi ibu, manfaat zat gizi
pada saat menyusui
 Peserta memperhatikan penjelasan yang diberikan
 Penyuluh memberi kesempatan kepada peserta
untuk bertanya bila ada penjelasan yang diberikan
 Peserta menanyakan tentang materi yang belum
dipahami
 Penyuluh menstimulasi peserta lainnya untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan
 Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
 Penyuluh menjelaskan kembali materi yang belum
dipahami
 Peserta memperhatikan penjelasan
5. Penutup  Penyuluh mengajukan beberapa pertanyaan secara
(5 menit) lisan untuk mengevaluasi tingkat pemahaman
masyarakat tentang materi yang telah diberikan
 Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
 Penyuluh menyimpulkan materi
 Peserta memperhatikan
 Penyuluh mengucap salam
 Peserta menjawab salam

H. Evaluasi

1. Evaluasi Struktural

a) Sasaran hadir ditempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan


b) Ruang kondusif untuk kegiatan
c) Peralatan memadai dan berfungsi
d) Media dan materi tersedia dan memadai
e) Undangan/ peserta sesuai
f) SDM memadai

2. Evaluasi Proses

a) Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan


b) Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan
sampai acara berakhir
c) Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil
penyuluhan
d) Ketepatan waktu

3. Evaluasi Hasil
Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai dilakukan teslisan. Penyuluh
mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada peserta tentang
materi penyuluhan yang dijelaskan. Bila peserta dapat menjawab lebih dari
75% dari pertanyaan yang diajukan, maka penyuluhan dikatakan berhasil.
No. Evaluasi Lisan Respons Nilai
Audiens
1. Pengertian gizi seimbang
2. Manfaat gizi seimbang ibu menyusui
3. Apa saja yang harus diperhatikan selama menyusui
4. Apa saja sumber zat gizi yang penting untuk ibu menyusui
5. Apa saja manfaat gizi seimbang ibu menyusui

Sumber Pustaka :

Prasetyono. D. S. (2005). Buku Pintar ASI Ekslusif. Diva Press.Yogyakarta.

Proverawati, A. (2009). Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Nuha Medika. Yogyakarta.

Lampiran 2. Penyuluhan Gizi Seimbang Pada Ibu Menyusui


A. Penyuluhan Kek Pada Ibu Hamil (Keluarga Binaan)

1. PERENCANAAN

Kegiatan penyuluhan ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan pada saat


MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) yang dilaksanakan pada tanggal Rabu-
Jumat, 06-08 April 2022 di dusun 4 rumah kelurga binaan. Kegiatan
dilanjutkan dengan kunjungan ke bidan desa dan kader posyandu untuk
menyepakati waktu pelaksanaan. Berdasarkan kesepakatan tersebut
selanjutnya mahasiswa melakukan rapat koordinasi untuk pembagian
penugasan dan persiapan proses pelaksanaan.

2. PELAKSANAAN

a. Sasaran

Sasaran kegiatan ini adalah ibu hamil di kampong joharan


kecamatan putra rumbia Lampung Tengah.

b. Metode Pelaksanaan

Kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari sabtu, Rabu-Jumat, 06-


08 April 2022 di dusun 4 rumah kelurga binaan. Metode pelaksanaan
kegiatan penyuluhan KEK (Kekurangan Energi Kronis) pada ibu
hamil ini berupa penyuluhan yang memaparkan tentang pengertian
KEK dan bayanya KEK pada ibu hamil. Diskusi dan tanya jawab
yang dirancang sedemikian rupa dan senyaman mungkin sehingga ibu
memahami yang disampaikan oleh penyuluh.
c. Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan penyuluhan dilakukan pada Rabu-Jumat, 06-08 April


2022 di dusun 4 rumah kelurga binaan.

d. Sarana dan Alat yang digunakan

Sarana dan alat yang digunakan dalam penyampaian materi


penyuluhan dengan menggunakan Leaflet PPT dan Video
e. Hasil Kegiatan
1) Persiapan Kegiatan
Persiapan meliputi kegiatan rapat membahas tentang lokasi
kegiatan yang akan digunakan, jenis kegiatan penyuluhan serta
pembagian tugas dalam tim. Rapat koordinasi dilakukan membahas
tentang teknik pelaksanaan di lapangan dan bentuk kegiatan yang
akan dilaksanakan.
2) Koordinasi dengan desa
Lokasi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara bidan desa,
kader posyandu dan Lurah Kampung Joharan Kecamatan Putra
Rumbia LampungTengah. Kader menyediakan tempat penyuluhan
dan mengundang ibu hamil untuk datang pada kegiatan penyuluhan
tersebut.
Setelah melakukan koordinasi dengan desa melalui Lurah desa,
bidan desa dan kader posyandu telah disepakati bahwa pelaksanaan
penyuluhan gizi dapat dilakukan pada tanggal Rabu-Jumat, 06-08
April 2022 mulai pukul 09.00 sampai selesai. Pihak kader
posyandu mendampingi mahasiswa PKL.
3) Pengorganisasian
Pengorganisasian kelompok dibentuk berdasarkan kesepakatan
tim mahasiswa PKL dengan pengorganisasian sebagai berikut:
Penyuluh: Shalita Augustinanda

AnggotaTim :
1. Muhammad Rafi Zhafran
2. Septa Cahyantri
3. Kesi Wulandari
4. Mustika Jussi Arumdani
5. Fenny Novita
6. Fitria Indah Cahyani
7. Bimo Adi Wibowo
8. Sukoco
9. Dewi Hayati
4) Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan didukung oleh Bidan desa,
kader posyandu dan Lurah Kampung Joharan. Penyuluhan ini
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Ibu
hamil dalam Pola makan dan bahayanya KEK untuk ibu hamil. Pola
Aktivitas dan Pola genetik. Penyuluhan KEK Pada Ibu Hamil
diawali dengan pembukaan, apersepsi, penyampaian materi dari
penyuluh tentang pengertian KEK dan sesi tanya jawab, kemudian
diakhiri dengan penutup.
Pada penyuhan diawali dengan menggali permasalahan tentang
pentingnya mengetahui bahaya KEK pada ibu hamil. Adapun
sebagai hasil kegiatan Edukasi Gizi ini, para ibu merespon dan
memahami dengan baik dimana terjadi interaksi dua arah antara ibu
dengan pemberi materi. Para ibu antusias dalam mengajukan
pertanyaan seputar tetang KEK pada ibu hamil. Dan hasil rencana
tindak lanjutnya adalah ibu akan mulai mengkonsumsi gizi
seimbang, mengkonsumsi vitamin dan tablet tambah darah untuk
mencegah terjadinya KEK.
F. Evaluasi
Tabel 1
Penyulihan KEK Pada Ibu Hamil
Kegiatan Yang Input Proses Output
Di Evaluasi
Penyuluhan 6. Sasaran : Ibu 4. Evaluasi Meningkatnya
Tentang Hamil Struktural pengetahuan
KEK Pada Ibu 7. Tempat : 5. Evaluasi dan kesadaran
Hamil Dusun 4 ibu tentang
Proses
8. Waktu : pentingnya
Sabtu, 5 6. Evaluasi Hasil mengkonsumsi
Maret 2022 gizi seimbang,
9. Media : vitamin dan
Leaflet, PPT olahraga untuk
dan video mencegah
10. Dana KEK.
Rp. 400.000,-

Evaluasi dilakukan untuk melihat hasil pelaksanaan penyuluhan. Evaluasi ini


meliputi evaluasi struktural, proses dan hasil. Hasil evaluasi yaitu kehadiran
undangan peserta penyuluhan sebanyak 10 orang (100%) hadir, peserta penyuluhan
seluruhnya mengikuti penyuluhan sampai selesai dan peserta sangat antusias dengan
mengajukan pertanyaan dan peserta juga mampu menjawab seluruh pertanyaan yang
diajukan oleh penyuluh. Ruang/ tempat penyuluhan sangat kondusif dan dan media
tersedia dan dapat digunakan.
Lampiran 1. Satuan Acara Penyuluhan

SATUAN ACARA PENYULUHAN


KEK PADA IBU HAMIL

Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
Kuliah IPE

Disusun Oleh :

SHALITA AUGUSTINANDA 1913411029

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


TAHUN 2022

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik : Gizi Ibu Hamil
Peserta : Ibu Hamil Berjumlah 10 Orang
Hari/Tanggal : Rabu-Jumat, 06-08 April 2022
Jam /Waktu : 09.00-selesai
Tempat : Dusun 3 Kampung Joharan
Penyuluh : Shalita Augustinanda

B. Analisa Situasi
Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam derajat
kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari
suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan selama masa kehamilan
sehingga hal ini menjadi masalah yang besar di Indonesia. Penyebab langsung
yang sering terjadi pada kematian lbu adalah, perdarahan sebesar 28%,
eklampsia 24% dan penyakit infeksi 11%, sedangkan penyebab tidak langsung
adalah kurang energi kronis (KEK) sebesar 37% dan anemia 40%.2 Kurang
Energi Kronis (KEK) merupakan masalah utama berkaitan dengan status gizi
pada ibu hamil. Kekurangan energi kronis (KEK) yaitu keadaan ibu hamil yang
menderita kekurangan makanan yang berlangsung lama (kronik) dengan
berbagai timbulnya gangguan kesehatan. Sampai saat ini masih banyak ibu hamil
yang mengalami masalah gizi khususnya adalah gizi kurang seperti kurang
energi kronik dan anemia gizi. Kondisi ini ditandai dengan lingkar lengan atas
(LILA) kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil yang mengalami resiko KEK akan
menimbulkan beberapa permasalahan, baik pada ibu maupun janin. Risiko dan
komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak
bertambah secara normal, dan penyakit infeksi. Sedangkan pengaruh KEK
terhadap proses persalinan dapat berupa persalinan sulit dan lama, persalinan
sebelum waktunya (prematur), pendarahan setelah persalinan, serta
kecenderungan persalinan dengan operasi meningkat. KEK pada ibu hamil dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,
bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia
intrapartum (mati dalam kandungan), lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan Ibu Hamil mengerti


tentang bahayanya KEK pada ibu hamil.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ibu hamil diharapkan mampu :

a. Menjelaskan tentang pengertian KEK pada ibu hamil

b. Menjelaskan bahayanya KEK pada ibu hamil

c. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan

C. Isi Materi ( Uraian materi penyuluhan terlampir/ dilampirkan)

1. Pengertian KEK

2. Bahaya KEK

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan ibu hamil

D. Metode

1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media

1. Laptop dan LCD (power point)


2. Leaflet

F. Langkah- Langkah Kegiatan

Langkah Kegiatan
6. Pembukaan  Penyuluh mengucapkan salam, memperkenalkan
(3 menit) diri, menyampaikan tujuan
 Peserta menjawab salam
7. Apersepsi  Penyuluh menanyakan pengetahuan peserta tentang
(6 menit) apa itu KEK pada ibu hamil.
 Peserta memperhatikan dan menjawab pertanyaan
8. Informasi  Penyuluh memberikan informasi tentang topik
(3 menit) yang akan disampaikan dan tujuan penyuluhan
 Peserta memperhatikan informasi yang diberikan
9. Penyuluhan  Penyuluh menjelaskan tentang KEK pada ibu
(30 menit) hamil meliputi pengertian, bahaya KEK , hal yang
perlu diperhatikan selama masa hamil.
 Peserta memperhatikan penjelasan yang diberikan
 Penyuluh memberi kesempatan kepada peserta
untuk bertanya bila ada penjelasan yang diberikan
 Peserta menanyakan tentang materi yang belum
dipahami
 Penyuluh menstimulasi peserta lainnya untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan
 Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
 Penyuluh menjelaskan kembali materi yang belum
dipahami
 Peserta memperhatikan penjelasan
10. Penutup  Penyuluh mengajukan beberapa pertanyaan secara
(5 menit) lisan untuk mengevaluasi tingkat pemahaman
masyarakat tentang materi yang telah diberikan
 Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
 Penyuluh menyimpulkan materi
 Peserta memperhatikan
 Penyuluh mengucap salam
 Peserta menjawab salam

G. Evaluasi

1. Evaluasi Struktural

a) Sasaran hadir ditempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan

b) Ruang kondusif untuk kegiatan

c) Peralatan memadai dan berfungsi

d) Media dan materi tersedia

e) Undangan/ peserta sesuai

f) SDM memadai

2. Evaluasi Proses

a) Sasaran antusisas terhadap materi penyuluhan

b) Tdak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara selesai

c) Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil penyuluhan

d) Ketepatan waktu

3. Evaluasi Hasil
Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai dilakukan tes lisan. Penyuluh
mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada peserta tentang materi
penyuluhan yang dijelaskan. Bila peserta dapat menjawab lebih dari 75% dari
pertanyaan yang diajukan, maka penyuluhan dikatakan berhasil.

No. Evaluasi Lisan Respons Nilai

1. Pengertian KEK
2. Bahaya KEK pada Ibu Hamil
3. Apa saja yang harus diperhatikan selama hamil

Sumber Pustaka :

Dharma, I. P. P. S. (2019). Multiparitas sebagai Faktor Risiko Kejadian Kurang


Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Kecamatan Biduk-Biduk Kabupaten
Berau. Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science, 2(2), 111-117.

Lampiran 2. Penyuluhan KEK Pada Ibu Hamil

a) Leaflet
SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI SEIMBANG BAGI ANAK SEKOLAH

Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
Kuliah IPE

Disusun Oleh :

SHALITA AUGUSTINANDA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Gizi Seimbang bagi Anak Sekolah


Peserta : Anak sekolah Berjumlah 25 Orang
Hari/Tanggal : Senin-Selasa, 11-12 April 2022
Jam /Waktu : 09.00 - selesai

Tempat : SD-TK KAMPUNG JOHARAN


Penyuluh : SHALITA AUGUSTINANDA
A. Analisa Situasi
Hingga saat ini Indonesia masih mengalami beban masalah ganda gizi
masyarakat. Masalahmasalah gizi tersebut di antaranya adalah kekurangan energi
protein (KEP), kekurangan vitamin A (KVA), goiter (gondok), anemia defisiensi zat
besi dan obesitas. Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa ada adanya
penurunan angka gizi buruk (5,7 menjadi 3,9) dan gizi kurang (13,9 menjadi 13,8)
hampir di seluruh propinsi di Indonesia. Ada peningkatan angka proporsi anemia
pada ibu hamil pada 2013-2015 (37,1 menjadi 48,9). (Kemenkes RI, 2018).
Konsumsi makanan yang mengandung zat gizi dapat mempengaruhi status gizi
kesehatan. Status gizi yang baik dapat menjadikan kesehatan seseorang tersebut
menjadi baik. Jika konsumsi gizi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan akan
menyebabkan masalah pada kesehatan baik konsumsi yang berlebih atau yang
kurang (Sulistyoningsih, 2012).
Selama ini, di Indonesia dikenal istilah empat sehat lima sempurna. Namun,
sejak tahun 2014, pemerintah Indonesia melalui Dirjen Gizi dan KIA giat
menyosialisasikan mengenai “Gizi Seimbang”. Gizi seimbang memiliki perbedaan
yang mendasar dengan “empat sehat lima sempurna”. Gizi seimbang sendiri adalah
susunan pangan seharihari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman
pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan
normal untuk mencegah masalah gizi (Kemenkes RI, 2014).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan anak-anak dapat


mengerti tentang Gizi Seimbang.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan, anak-anak diharapkan mampu:

e. Menjelaskan tentang pengertian Gizi Seimbang bagi anak


prasekolah.
f. Menjelaskan tentang manfaat Gizi Seimbang bagi anak prasekolah.
g. Menjelaskan sumber makanan Gizi Seimbang bagi anak prasekolah.
h. Menjelaskan besarnya porsi Gizi Seimbang bagi anak prasekolah.
C. Isi Materi (Uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)
1. Pengertian Gizi Seimbang bagi anak prasekolah.
2. Manfaat Gizi Seimbang bagi anak prasekolah.
3. Sumber makanan Gizi Seimbang bagi anak prasekolah.
4. Besar porsi Gizi Seimbang bagi anak prasekolah.
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Video
F. Langkah-Langkah Kegiatan/Strategis
Langkah Kegiatan

10. Pembukaan  Penyuluh mengucapkan salam, memperkenalkan


diri, menyampaikan tujuan
(3 menit)  Peserta menjawab salam

11. Apersepsi  Penyuluh menanyakan pengetahuan peserta tentang


(6 menit) apa itu Gizi Seimbang bagi anak prasekolah
meliputi pengertian, manfaat bagi anak prasekolah,
sumber makanan Gizi Seimbang dan besar porsi
dalam Gizi Seimbang. Peserta memperhatikan dan
menjawab pertanyaan.
12. Informasi  Penyuluh memberikan informasi tentang topik
(3 menit) yang akan disampaikan dan tujuan penyuluhan
 Peserta memperhatikan informasi yang diberikan
13. Penyuluhan  Penyuluh menjelaskan tentang Gizi seimbang bagi
(30 menit) anak prasekolah meliputi pengertian, manfaat gizi
seimbang dan sumber makanan gizi seimbang dan
porsi makanannya.
 Penyuluh memberi kesempatan kepada peserta
untuk bertanya bila ada penjelasan yang diberikan
 Peserta menanyakan tentang materi yang belum
dipahami
 Penyuluh menstimulasi peserta lainnya untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan
 Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
 Penyuluh menjelaskan kembali materi yang belum
dipahami
 Peserta memperhatikan penjelasan
14. Penutup  Penyuluh mengajukan beberapa pertanyaan secara
(5 menit) lisan untuk mengevaluasi tingkat pemahaman
masyarakat tentang materi yang telah diberikan
 Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
 Penyuluh menyimpulkan materi
 Peserta memperhatikan
 Penyuluh mengucap salam
 Peserta menjawab salam
H. Evaluasi

1. Evaluasi Struktural

a) Peralatan memadai dan berfungsi


b) Media dan materi tersedia dan memadai
c) Undangan/ peserta sesuai
d) SDM memadai
2. Evaluasi Proses

a) Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan


b) Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai
acara berakhir
c) Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil
penyuluhan
d) Ketepatan waktu

4. Evaluasi Hasil
Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai dilakukan tes lisan. Penyuluh
mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada peserta tentang
materi penyuluhan yang dijelaskan. Bila peserta dapat menjawab lebih dari
75% dari pertanyaan yang diajukan, maka penyuluhan dikatakan berhasil.

No. Evaluasi Lisan Respons Nilai

1. Pengertian Gizi Seimbang bagi anak prasekolah


2. Manfaat Gizi Seimbang bagi anak prasekolah
4. Sumber makanan Gizi Seimbang bagi anak prasekolah
5. Besar porsi Gizi Seimbang bagi anak prasekolah

G.Hasil dan Pembahasan


1. Hasil

2. Pembahasan
Kegiatan penyuluhan mengenai Gizi Seimbang pada anak di TK dan
SD Kampung Joharan Kecamatan Putra Rumbia yang dilaksanakan pada hari
Senin-selasa 11-12 april 2022 dimulai pada pukul 09.00-selesai WIB yang
dilaksanakan di ruang kelas. Sasaran pada penyuluhan ini adalah 20 orang
anak sekolah yang berada di dalam kelas. Kegiatan penyuluhan dimulai dari
registrasi peserta terlebih dahulu, kemudian pembukaan oleh pembawa acara.
Kemudian pemberian materi kepada peserta oleh penyuluh. Materi yang
disampaikan adalah Pengertian Gizi Seimbang, Manfaat Gizi Seimbang,
Sumber makanan Gizi Seimbang, dan Besar Porsi dalam Gizi Seimbang.
Dari hasil pengamatan pada saat penyuluhan, peserta masih banyak
yang tidak memperhatikan ketika penyuluh menyampaikan materi. Dari 25
peserta yang datang hanya beberapa peserta yang memperhatikan ketika
penyuluh menyampaikan materi. Hal tersebut dapat terjadi karena usia peserta
yang masih anak-anak sehingga mereka sulit untuk memperhatikan materi
yang disampiakan dan sebagian peserta kurang memahami kata-kata yang
sulit ketika penyuluh menyampaikan materi.

Sumber Pustaka :

Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementrian Kesehatan.


Kemenkes RI. 2018. Laporan Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan.
Sulistyoningsih, H. 2012. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
FITRIA INDAH CAHYANI (KESEHATAN GIGI)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYULUHAN TERKAIT KESEHATAN GIGI

Satuan Acara Penyuluhan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah Interprofesional Colaboration

DisusunOleh:

Fitria Indah Cahyani

1912402028

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

JURUSAN KESEHATAN GIGI

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Kesehatan Gigi dan Mulut Lansia
Sub Pokok Bahasan : 1. Bagaimana cara merawat kebersihan gigi
2. Masalah gigi pada lansia
3. Waktu yang tepat menggosok gigi
4. Teknik menyikat gigi yang benar
5. Dampak tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut
Sasaran : Lansia11 Orang
Hari/Tanggal : Jumat 1 April 2022
Jam /Waktu : 09.00-selesai

Tempat : Dusun 4 Kampung Joharan


Penyuluh : Fitria Indah Cahyani

A. Tujuan InstruksionalUmum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan lansia dapat mengerti
tentang bagaimana cara merawat kesehatan gigi dan mulut .

B. Tujuan InstruksionalKhusus

Setelah mengikuti penyuluhan, cara merawat kesehatan gigi pada lansia


diharapkan lansia mampu:

i. Menjelaskan tentang bagaimana cara merawat kebersihan gigi


j. Menyebutkan masalah gigi pada lansia
k. Menjelaskan waktu yang tepat menggosok gigi
l. Menjelaskan teknik menyikat gigi yang benar
m. Menjelaskan dampak tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut
C. Materi

Bagaimana cara merawat kebersihan gigi


Kebersihan gigi dan mulut adalah keadaan yang menunjukan bahwa didalam
rongga mulut seseorang terbebas dari kotoran, seperti plak dan calculus. Mulut
merupakan bagian awal tubuh yang menerima makanan, cairan dan juga salah
satu organ yang terlibat dalam proses pencernaan. Zat yang masuk ke mulut
bisa saja mengandung bakteri atau kotoran jika bakteri atau kotoran dibiarkan
mengendap hal ini dapat membuat seseorang terkena penyakit tertentu.
Cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yaitu menggunakan pasta gigi
berflouride, makan makanan bergizi, kurangi konsumsi makanan manis dan
melekat, kontrol gigi ke ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.
Masalah gigi pada lansia
a. Gigi Ompong
b. Penyakit Periodontal
c. Gigi Berlubang
d. Mulut Kering
Waktu yang tepat dalam menggosok gigi
Penggunaan sikat gigi dan pasta gigi yang baik dan waktu menyikat gigi, lama
menggosok gigi tidak ditentukan tetapi biasanya dianjurkan maksimal 5 menit
(minimal 2 menit). Frekuensi menyikat gigi menurut para ahli adalah 2 kali
sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
Teknik menyikat gigi
5. Sikatlah semua permukaan gigi depan atas dan bawah dengan gerakan atas
bawah
6. Permukaan gigi yang menghadap pipi disikat dengangerakan memutar
7. Permukaan gigi yang digunakan mengunyah dengan gerakan maju mundur
8. Permukaan gigi yang menghadap kelangit dengan gerakan mencongkel
9. Lidah juga disikat
Dampak tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut
Tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut dapat menyebabkan gangguan
kesehatan di rongga mulut itu sendiri seperti karies gigi, kalkulus, halitosis (bau
mulut), dan penyakit periodontal (gingivitis, dan periodontitis). Selain itu bila
kesehatan gigi dan mulut tidak terjaga, penyakit bukan hanya bisa timbul pada
rongga mulut, tapi juga pada organ lainnya yang terserang kuman dari gigi dan
mulut.

D. Metode
1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. Media

1. Leaflet

2. Phantom gigi

F.Kegiatan Jumat 1 April 2022

No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience Waktu


.
1. Pembukaan Menjawab dan 2 menit
1. Salam pembuka mendengarkan
2. Perkenalan
3. Maksud dan
tujuan
2. Pelaksanaan Mendengarkan 15 Menit
1. Menjelaskan tentang penjelasan yang di
bagaimana cara berikan dan bertanya
merawat kebersihan jika tidak paham
gigi
2. Menyebutkan masalah
gigi pada lansia
3. Menjelaskan waktu
yang tepat menggosok
gigi
4. Menjelaskan teknik
menyikat gigi yang benar
5. Menjelaskan dampak
tidak menjaga kebersihan
gigi dan mulut
3. Penutup Mempraktikan 3 Menit
1. Evaluasi Mendengar dan
2. Saran Menjawab
3. Salam Penutup

Evaluasi diharapkan keluarga mampu :

1. Menjelaskan tentang bagaimana cara merawat kebersihan gigi


2. Menyebutkan masalah gigi pada lansia
3. Menjelaskan waktu yang tepat menggosok gigi
4. Menjelaskan teknik menyikat gigi yang benar
5. Menjelaskan dampak tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut

G. Susunan Organisasi

Moderator :Muhammad Rafi Zhafran

Pembicara :Fitria Indah Cahyani

Notulen : Kesi Wulandari

Fasilitator : Yulia Novika J. SP., MKM


Lampiran dokumentasi dan leaflet

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Penyuluhan dan Demonstrasi Sikat Gigi
Sub Pokok Bahasan : 1. Teknik menyikat gigi
2. Waktu yang tepat menggosok gigi
3. Makanan yang merusak gigi
Sasaran : 36 Siswa
Hari/Tanggal : Senin 11 April 2022
Jam /Waktu : 09.00-selesai

Tempat : Dusun 3 Kampung Joharan


Penyuluh : Fitria Indah Cahyani

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan sasaran (Anak TK) dapat memahami
teknik menyikat gigi, waktu yang tepat untuk menyikat gigi, dan bahayanya
mengkonsumsi makanan manis dan melekat untuk gigi.

B. Tujuan InstruksionalKhusus

Setelahpenyuluhanselesaidiharapkansasaran (Anak TK) dapat :


a. Memahami teknik menyikat gigi.
b. Mengetahui waktu yang tepat untuk menyikat gigi.
c. Mengetahui bahayanya mengkonsumsi makanan manis dan melekat untuk
gigi.

C. Materi

Teknik menyikat gigi


1. Sikatlah semua permukaan gigi depan atas dan bawah dengan gerakan atas
bawah
2. Permukaan gigi yang menghadap pipi disikat dengangerakan memutar
3. Permukaan gigi yang digunakan mengunyah dengan gerakan maju mundur
4. Permukaan gigi yang menghadap kelangit dengan gerakan mencongkel
5. Lidah juga disikat

Waktu menyikat gigi yang tepat


Penggunaan sikat gigi dan pasta gigi yang baik dan waktu menyikat gigi, lama
menggosok gigi tidak ditentukan tetapi biasanya dianjurkan maksimal 5 menit
(minimal 2 menit). Frekuensi menyikat gigi menurut para ahli adalah 2 kali
sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Makanan yang dapat merusak gigi
Makanan kariogenik adalah makanan yang dapat menyebabkan terjadinya
karies gigi apabila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Sifat
makanan kariogenik yaitu banyak mengandung karbohidrat, lengket, dan
mudah hancur didalam mulut. Gula sangat berpengaruh terhadap karies,
karena mengkonsumsi gula yang berlebihan adalah awal dari kerusakan gigi,
gula juga mempunyai peran penting dalam pembentukan karies, kerusakan
gigi terjadi karena gula dari hasil penguraian karbohidrat dalam tubuh akan
menghasilkan asam secara perlahan dapat memicu timbulnya karies.
Seseorang yang sering mengkonsumsi makanan manis dan melekat, maka
akan sering pula sisa-sisa makanan tertinggal dipermukaaan gigi, sehingga
meningkatkan terjadinya karies. Oleh karena itu dianjurkan untuk menyikat
gigi, atau minimal berkumur-kumur dengan air bersih setelah makn makanan
manis dan lengket.

D. Metode
1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. Media

1. Leaflet

2. Poster

3. Phantom gigi

F.Kegiatan Jumat 1 April 2022

No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience Waktu


.
1. Pembukaan Menjawab dan 2 menit
1. Salam mendengarkan
pembuka
2. Perkenalan
3. Maksud dan
tujuan
2. Pelaksanaan Mendengarkan 10 Menit
1. Menjelaskan teknik penjelasan yang di
menyikat gigi berikan dan bertanya
2. Menjelaskan waktu yang jika tidak paham
tepat menggosok gigi
3. Menjelaskan makanan
yang dapat merusak gigi
3. Penutup Mempraktikan 3 Menit
1. Evaluasi Mendengar dan
2. Saran Menjawab
3. Salam Penutup

Evaluasi diharapkan keluarga mampu :

1. Memahami teknik menyikat gigi.


2. Mengetahui waktu yang tepat untuk menyikat gigi.
3. Mengetahui bahayanya mengkonsumsi makanan manis dan melekat untuk gigi.

G. Susunan Organisasi

Moderator :Sukoco
Pembicara :Fitria Indah Cahyani
Notulen : Dewi Hayati
Fasilitator : Yulia Novika J. SP., MKM

Lampiran dokumentasi, dan poster


SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Penyuluhan dan Demonstrasi Sikat Gigi
Sub Pokok Bahasan : 1. Teknik menyikat gigi
2. Waktu yang tepat menggosok gigi
3. Makanan yang merusak gigi
Sasaran : 60 Siswa
Hari/Tanggal : Senin 11 April 2022
Jam /Waktu : 09.00-selesai

Tempat : Dusun 3 Kampung Joharan


Penyuluh : Fitria Indah Cahyani

A. Tujuan InstruksionalUmum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan sasaran (Anak SD) dapat memahami
teknik menyikat gigi, waktu yang tepat untuk menyikat gigi, dan bahayanya
mengkonsumsi makanan manis dan melekat untuk gigi.

B. Tujuan InstruksionalKhusus

Setelah penyuluhan selesai diharapkan sasaran (Anak SD) dapat :

1. Memahami teknik menyikat gigi.


2. Mengetahui waktu yang tepat untuk menyikat gigi.
3. Mengetahui bahayanya mengkonsumsi makanan manis dan
melekat untuk gigi.

C. Materi

Teknik menyikat gigi


1. Sikatlah semua permukaan gigi depan atas dan bawah dengan
gerakan atas bawah
2. Permukaan gigi yang menghadap pipi disikat dengangerakan
memutar
3. Permukaan gigi yang digunakan mengunyah dengan gerakan maju
mundur
4. Permukaan gigi yang menghadap kelangit dengan gerakan
mencongkel
5. Lidah juga disikat

Waktu menyikat gigi yang tepat


Penggunaan sikat gigi dan pasta gigi yang baik dan waktu menyikat gigi, lama
menggosok gigi tidak ditentukan tetapi biasanya dianjurkan maksimal 5 menit
(minimal 2 menit). Frekuensi menyikat gigi menurut para ahli adalah 2 kali
sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Makanan yang
dapat merusak gigi Makanan kariogenik adalah makanan yang dapat
menyebabkan terjadinya karies gigi apabila seseorang mengabaikan
kebersihan gigi dan mulut. Sifat makanan kariogenik yaitu banyak
mengandung karbohidrat, lengket, dan mudah hancur didalam mulut. Gula
sangat berpengaruh terhadap karies, karena mengkonsumsi gula yang
berlebihan adalah awal dari kerusakan gigi, gula juga mempunyai peran
penting dalam pembentukan karies, kerusakan gigi terjadi karena gula dari
hasil penguraian karbohidrat dalam tubuh akan menghasilkan asam secara
perlahan dapat memicu timbulnya karies. Seseorang yang sering
mengkonsumsi makanan manis dan melekat, maka akan sering pula sisa-sisa
makanan tertinggal dipermukaaan gigi, sehingga meningkatkan terjadinya
karies. Oleh karena itu dianjurkan untuk menyikat gigi, atau minimal
berkumur-kumur dengan air bersih setelah makn makanan manis dan lengket.

D. Metode
1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. Media

1. Leaflet

2. Poster

3. Phantom gigi

E.Kegiatan Selasa 12 April 2022

No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience Waktu


.
1. 1. Pembukaan Menjawab dan 2 menit
2. Salam pembuka mendengarkan
3. Perkenalan
4. Maksud dan
tujuan
2. Pelaksanaan Mendengarkan 10 Menit
1. Menjelaskan teknik penjelasan yang di
menyikat gigi berikan dan bertanya
2. Menjelaskan waktu yang jika tidak paham
tepat menggosok gigi
3. Menjelaskan makanan
yang dapat merusak gigi
3. Penutup Mempraktikan 3 Menit
1. Evaluasi Mendengar dan
2. Saran Menjawab
3. Salam Penutup
Evaluasi diharapkan keluarga mampu :

1. Memahami teknik menyikat gigi.


2. Mengetahui waktu yang tepat untuk menyikat gigi.
3. Mengetahui bahayanya mengkonsumsi makanan manis dan melekat
untuk gigi.

G. Susunan Organisasi

Moderator :Shalita Augustinanda

Pembicara :Fitria Indah Cahyani

Notulen : Fenny Novita

Fasilitator : Yulia Novika J. SP., MKM

Lampiran dokumentasi, dan poster

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Kebersihan Gigi Dan Mulut
Sub Pokok Bahasan : 1. Pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut
2. Dampak tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut
3. Cara menjaga kebersihan gigi dan mulut
4. Waktu dan cara menyikat gigi yang baik dan benar
Sasaran : Keluarga Tn.Warno
Hari/Tanggal : Minggu 10 april 2022 11 April 2022
Jam /Waktu : 16:20-selesai

Tempat : Dusun 4 Kampung Joharan


Penyuluh : Fitria Indah Cahyani

A. Tujuan InstruksionalUmum
Setelah pemberian penyuluhan tentang waktu dan cara menyikat gigi diharapkan
keluarga mbah Warno dapat memahami materi penyuluhan yang diberikan serta
mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan InstruksionalKhusus

1. Memahami pentingnya menjaga kebersihan gigi mulut


2. Memahami dampak tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut
3. Memahami cara menjaga kebersihan gigi dan mulut
4. Memahami waktu dan cara menyikat gigi yang baik dan benar

C. Materi

Pengertian

Kebersihan gigi dan mulut adalah keadaan yang menunjukkan bahwa di dalam
rongga mulut seseorang bebas dari kotoran, seperti plak dan calculus

Pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut

Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan
yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum. Maka dari itu,
kesehatan gigi dan mulut penting untuk selalu dijaga karena dapat memengaruhi
kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sebagai contoh, saat gigi atau gusi
terinfeksi, kuman penyebab infeksi di dalam mulut dapat menyebar ke organ lain.

Dampak tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut

Tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut dapat menyebabkan gangguan kesehatan
di rongga mulut itu sendiri seperti karies gigi, kalkulus, halitosis (bau mulut), dan
penyakit periodontal (gingivitis dan periodontitis). Selain itu, bila kesehatan gigi
dan mulut tidak terjaga, penyakit bukan hanya bisa timbul pada rongga mulut,
tapi juga pada organ lainnya yang terserang kuman dari gigi dan mulut.

Cara menjaga kebersihan gigi dan mulut

1. Sikat gigi menggunakan pasta gigi berflouride

2. Makan makanan bergizi untuk kebutuhan gigi dan mulut seperti makanan yang
kaya kalsium (susu, keju, telur, teri, bayam, katuk, sawi, dll.)

3. Kurangi konsumsi makanan manis dan lengket, perbanyak makan makanan


yang berserat dan berair

4. Kontrol secara teratur ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali

Waktu dan cara menyikat gigi yang benar

Waktu menyikat gigi adalah minimal 2x sehari yaitu setelah sarapan pagi dan
sebelum tidur.

Cara menyikat gigi yang benar adalah :

1. Siapkan pasta gigi dan sikat gigi


2. Tempatkan sikat pada sudut 45o terhadap gusi
3. Awali dari seluruh bagian gigi yang menghadap ke bibir, lakukan
gerakan menyikat ringan dengan cara sikat gigi dari atas kebawah.
4. kemudian pada bagian geraham yang menghadap ke pipi lakukan
dengan cara gerakan sikat gigi secara melingkar dari bagian kanan
dan kiri
5. sikat permukaan mengunyah lakukan gerakan dengan cara tarik dari
bagian belakang ke bagian depan
6. sikat gigi bagian depan yang mengadap ke lidah dan langit langit
dengan gerakan vertical (keatas dan kebawah) atau seperti sedang
mencangkul, baik pada deretan yang atas maupun bawah dan
menyikat bagian lidah.

D. Metode
1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. Media

1. Leaflet

2. Poster

F.Kegiatan Minggu 10 April 2022

No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience Waktu


.
1. Pembukaan Menjawab dan 2 menit
1. Salam mendengarkan
pembuka
2. Perkenalan
3. Maksud dan
tujuan
2. Pelaksanaan Mendengarkan 15 Menit
1. Pentingnya menjaga penjelasan yang di
kebersihan gigi dan berikan dan bertanya
mulut jika tidak paham
2. Dampak tidak menjaga
kebersihan gigi dan
mulut
3. Cara menjaga
kebersihan gigi dan
mulut
4. Waktu dan cara yang
tepat dalam menggosok
gigi
3. Penutup Mempraktikan 3 Menit
1. Evaluasi Mendengar dan
2. Saran Menjawab
3. Salam Penutup

Evaluasi diharapkan keluarga mampu :

1. Memahami pentingnya menjaga kebersihan gigi mulut


2. Memahami dampak tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut
3. Memahami cara menjaga kebersihan gigi dan mulut
4. Memahami waktu dan cara menyikat gigi yang baik dan benar

G. Susunan Organisasi

Moderator : Kesi Wulandari

Pembicara :Fitria Indah Cahyani

Notulen : Dewi Hayati

Fasilitator : Yulia Novika J. SP., MKM


Lampiran dokumentasi, dan leaflet
MUHAMMAD RAFI ZHAFARAN (FARMASI)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“DAGUSIBU OBAT”

Satuan Acara Penyuluhan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas


Interprofesional Education (IPE)

Disusun Oleh :

Muhammad Rafi Zhafran

1948401029

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

JURUSAN FARMASI

TAHUN 2022
Isi SAP: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : DAGUSIBU Obat

Peserta : Ibu Rumah Tangga (Lansia)

Hari/Tanggal : Jumat, 08 April 2021

Jam /Waktu : 08.00-09.30

Tempat : Dusun 4 Joharan

Penyuluh : Muhammad Rafi Zhafran

C. Analisa Situasi
Banyaknya jenis obat yang beredar di pasaran, disertai informasi yang
kurang memadai dan tidak akurat baik melalui media cetak maupun elektronik
akan menimbulkan kesalahan dalam penggunaan obat. Agar terhindar dari
dampak negatif tersebut, maka perlu diberikan informasi yang memadai kepada
masyarakat mengenai cara mendapatkan obat dengan benar, menggunakan obat
dengan benar, menyimpan obat dengan benar dan membuang obat dengan benar.

Apoteker memiliki peran utama dalam membantu pasien untuk konsisten


dalam hal penggunaan obat dengan benar, untuk menjamin pasien mendapatkan
manfaat dari obat yang mereka konsumsi. Dalam rangka peran sertanya di dalam
dunia kesehatan, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) memiliki rangkaian kegiatan
yang menyentuh langsung ke masyarakat. Salah satu kegiatan tersebut adalah
Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO). Gerakan ini merupakan upaya konkrit
dari Apoteker baik secara individu maupun institusi untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat melalui tercapainya derajat kesehatan setinggi-
tingginya.
Apoteker melalui Gerakan Keluarga Sadar Obat mencetuskan istilah
komunikatif yakni “DAGUSIBU” untuk memudahkan masyarakat memahami
tentang berbagai informasi dari suatu obat. DAGUSIBU merupakan singkatan
dari DApatkan, GUnakan, SImpan dan BUang. Lebih tepatnya, slogan ini
mengajak masyarakat untuk mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan
membuang obat dengan benar. Karena kenyataannya masih banyak yang belum
mengetahui cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat
dengan baik dan benar.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan


memahami bagaimana cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan
membuang obat dengan benar dan tepat.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan DAGUSIBU obat, ibu-ibu lansia


diharapkan mengetahui tentang:

n. Cara mendapatkan obat dengan benar dan tepat.


o. Cara menggunakan obat dengan benar dan tepat.
p. Cara menyimpan obat dengan benar dan tepat.
q. Cara membuang obat dengan benar dan tepat.

C. Isi Materi (Uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)

1. Cara mendapatkan obat dengan benar dan tepat.


2. Cara menggunakan obat dengan benar dan tepat.
3. Cara menyimpan obat dengan benar dan tepat.
4. Cara membuang obat dengan benar dan tepat.

D. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. Media

1. Leafleat

F. Langkah-Langkah Kegiatan/Strategis

Langkah Kegiatan

11. Pembukaan  Penyuluh mengucapkan salam, memperkenalkan


(1 menit) diri, menyampaikan tujuan
 Peserta menjawab salam
12. Apersepsi  Penyuluh menanyakan pengetahuan peserta tentang
(3 menit) jenis-jenis obat berdasarkan logo obat beserta cara
mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan
membuang obat
 Peserta memperhatikan dan menjawab pertanyaan
13. Informasi  Penyuluh memberikan informasi tentang topik
(3 menit) yang akan disampaikan dan tujuan penyuluhan
 Peserta memperhatikan informasi yang diberikan
14. Penyuluhan  Penyuluh menjelaskan tentang jenis-jenis obat
(10 menit) beserta cara mendapatkan, menggunakan,
menyimpan dan membuang obat dengan benar dan
tepat
 Peserta memperhatikan penjelasan yang diberikan
 Penyuluh memberi kesempatan kepada peserta
untuk bertanya bila ada penjelasan yang diberikan
 Peserta menanyakan tentang materi yang belum
dipahami
 Penyuluh menjelaskan kembali materi yang belum
dipahami
 Peserta memperhatikan penjelasan
15. Penutup  Penyuluh mengajukan beberapa pertanyaan secara
(3 menit) lisan untuk mengevaluasi tingkat pemahaman
masyarakat tentang materi yang telah diberikan
 Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
 Penyuluh menyimpulkan materi
 Peserta memperhatikan
 Penyuluh mengucap salam
 Peserta menjawab salam

G. Evaluasi

1. Evaluasi Struktural

a) Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan


b) Tempat kondusif untuk kegiatan
c) Peralatan memadai dan berfungsi
d) Media dan materi tersedia serta memadai
e) Undangan/peserta sesuai
f) SDM memadai
2. Evaluasi Proses

e) Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan


f) Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai
acara berakhir
g) Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil
penyuluhan
h) Ketepatan waktu

5. Evaluasi Hasil
Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai dilakukan tes lisan. Penyuluh
mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada peserta tentang
materi penyuluhan yang dijelaskan. Bila peserta dapat menjawab lebih dari
75% dari pertanyaan yang diajukan, maka penyuluhan dikatakan berhasil.

No. Evaluasi Lisan Respond Nilai


Audiens

1. Cara mendapatkan obat dengan benar


dan tepat

2. Cara menggunakan obat dengan benar


dan tepat

3. Cara menyimpan obat dengan benar dan


tepat

4. Cara membuang obat dengan benar dan


tepat

Sumber Pustaka :

IAI. 2014. Pedoman Pelaksanaan Gerakan Keluarga Sadar Obat.


MUSTIKA JUSSI ARUMDANI (KEPERAWATAN KOTABUMI)

FENNY NOVITA (KEPERAWATAN TJK)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Satuan Acara Penyuluhan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah Interprofesional Colaboration

DISUSUN OLEH

MUSTIKA JUSSI ARUMDANI (1914471001)

FENNY NOVITA (1914401001)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Pokok Pembahasan : Hipertensi

Sub Pokok Bahasan :

1. Bagaimana pengertian hipertensi ?

2. Apa saja penyebab hipertens?

3. Bagaimana tanda dan gejala hipertensi ?

4. Bagaimana cara mengatasi dan mencegah hipertensi?

5. Apa saja komplikasi dari hipertensi?

6. bagaimana cara membuat herbal jus daun seledri?

Sasaran : Keluaga Ny. K

Hari/Tanggal : Senin/04 April 2022

Waktu : 20 Menit

Tempat : Kediaman Ny. K

A. Tujuan Instruksional Umum :


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 20 menit warga desa terutama
warga dewasa desa tersebut dapat memahami tentang hipertensi.
B. Tujuan Instruksonal Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 20 menit diharapkan warga desa
dewasa tersebut dapat :
1. Menjelaskan apa itu Hipertensi
2. Menyebutkan cara pencegahan Hipertensi
3. Menyebutkan penyebab Hipertensi
4. Membedakan ciri dan gejala Hipertensi
5. Menyebutkan apa saja pengobatan Hipertensi

C. Materi : (terlampir)

D. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

E. Media dan sumber : Media cetak (Leaflet), media komplementer

F. Kegiatan Belajar Mengajar

NO TAHAP WAKTU KEGIATAN SASARAN MEDIA


KEGIATAN PENYULUHAN
1. Pembukaan 3 menit 1. Mengucapkan 1. Menjawab Kata
salam salam kata /
2. Memperkenalkan 2.Mendengarkan kalimat
diri dan menyimak 3.
3. Menyampaikan Bertanya
tentang tujuan mengenai
pokok materi perkenalan dan
4. Meyampakaikan tujuan jika ada
pokok pembahasan yang kurang jelas
5. Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 12 menit Penyampaian 1.Mendengarkan Leaflet
Materi dan menyimak 2.
1. Menjelaskan Bertanya
pengertian 2. mengenai halhal
Menjelaskan yang belum jelas
penyebab dan dimengerti
3. Menjelaskan
tanda dan gejala
4. Menjelaskan
faktor resiko
5. Menjelaskan
upaya pencegahan
3. Penutup 5 menit 1. Tanya jawab 1. Sasaran dapat Kata
2. Memberikan menjawab kata atau
kesempatan pada tentang kalimat
peserta untuk pertanyaan yang
bertanya diajukan
3. Melakukan 2. Mendengar
evaluasi 3.Memperhatikan
4. Menyampaikan 4. Menjawab
kesimpulan materi salam
5. Mengakhiri
pertemuan dan
mengucapkan
salam

G. Susunan Organisasi

Moderator : Septa Cahyantri

Pembicara : Mustika Jussi Arumdani dan Fenny Novita

Notulen : Dewi Hayati

Fasilitator : Yulia Novika S.Sp.,MKM


SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASAM URAT

Pokok Bahasan : Asam Urat

Sub Pokok bahasan : 1. Pengertian Asam Urat

2. Pencegahan Asam Urat

3. Penyebab asam urat

4. Ciri atau Gejala asam urat

5.Pengobatan asam urat

Sasaran : Keluarga

Hari/Tanggal : Rabu , 06 April 2022

Waktu : 35 menit ( 09:00- 09:35 )

Tempat : Rumah Tn. W

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU) :


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 35 menit warga desa terutama
warga dewasa desa tersebut dapat memahami tentang gout arthritis.

B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK) :


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 35 menit diharapkan warga desa
dewasa tersebut dapat :
1. Menjelaskan apa itu gout athritis
2. Menyebutkan cara pencegahan gout athritis
3. Menyebutkan penyebab gout athritis
4. Membedakan ciri dan gejala gout athritis
5. Menyebutkan apa saja pengobatan gout athritis
6. mendemonstrasikan cara batuk yang baik dan benar (etika batuk)

C. Materi : (terlampir)

D. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

E. Media dan sumber : Media cetak (Leaflet), media komplementer

F. Kegiatan Belajar Mengajar

No Tahapan Kegiatan Waktu


Penyuluh Sasaran
1. Pembukaan - mengucapkan - menjawab salam 2 menit
salam
-memperhatikan
-memperkenalkan
diri -menyetujui kontak
waktu yang di buat
- menjelaskan
maksud dan tujuan

- kontrak waktu
(35 menit)
2. Pelaksanaan - Menjelaskan apa - Menyimak dan 30 menit
(penyampaian itu gout athritis memperhatikan
materi) penjelasan tentang
- Menjelaskan cara gout athritis
pencegahan gout
athritis
-Bertanya/
- Memjelaskan apa menjawab seputar
saja penyebab gout arthritis
gout athritis

- Menjelaskan ciri
dan gejala gout
athritis

- Menjelaskan
pengobatan gout
athritis

- membuka sesi
tanya jawab
(memberikan
pertanyaan atau
menjawab
pertanyaan)
3. Evaluasi -Kesimpulan - memperhatikan 3 menit
dan menyimak
- Mengucapkan kesimpulan yang
terimakasi disampaikan

- Mengucapkan - Mengucap
salam penutup terimakasi

- menjawab salam
penutup

G. Susunan Organisasi

Moderator : Kesi Wulandari

Pembicara : Mustika Jussi Arumdani dan Fenny Novita

Notulen : Fitri Indah Cahyani

Fasilitator : Yulia Novika S.Sp.,MKM

SATUAN ACARA PENYULUHAN


DIABETES MELLITUS

Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus


Sub Pokok bahasan : Gambaran tentang Diabetes Mellitus
Sasaran : Keluarga Tn.W
Hari/Tanggal : Minggu/ 10 April 2022
Waktu : 25 Menit
Tempat : Rumah Tn.W
A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan 25 menit, diharapkan keluarga Tn. W mampu
memahami dan mengerti tentang Diabetes Mellitus

B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit tentang Diabetes Mellitus,
diharapkan keluarga Tn. W dapat:
Menjelaskan tentang pengertian Diabetes Mellitus
a) Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Mellitus
b) Menyebutkan faktor risiko Diabetes Mellitus
c) Menjelaskan tentang diet pada Diabetes Mellitus
d) Menyebutkan cara pencegahan Diabetes Mellitus
e) Menjelaskan cara senam kaki untuk diabetes mellitus

C. Materi (Terlampir)
1. Pengertian Diabetes Mellitus
2. Tanda dan gejala Diabetes Mellitus
3. Faktor risiko Diabetes Mellitus
4. Diet pada Diabetes Mellitus
5. Pencegahan Diabetes Mellitus
6. Cara senam kaki untuk diabetes mellitus

D. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
E. Media dan sumber
1. Leaflet

F. Kegiatan Belajar Mengajar


No Tahapan Kegiatan Waktu
Penyuluh Sasaran
1 Pembukaan a. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 Menit
b. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
c. Menyampaikan menyimak
tentang tujuan pokok 3. Bertanya mengenai
materi perkenalan dan
d. Meyampakaikan tujuan jika ada yang
pokok pembahasan kurang jelas
e. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan a. Penyampaian Materi a. Mendengarkan dan 15
b. Menjelaskan tentang menyimak Menit
pengertian Diabetes b. Bertanya mengenai
Mellitus hal-hal yang belum
c. Menyebutkan tanda jelas dan dimengerti
dan gejala diabetes
mellitus
d. Menyebutkan faktor
risiko diabetes mellitus
e. Menjelaskan tentang
diet pada diabetes
mellitus
f. Menyebutkan cara
pencegahan diabetes
mellitus
g. Menjelaskan cara
melakukan senam kaki
untuk diabetes mellitus
h. Tanya Jawab
i. Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk bertanya
3 Penutup b. Melakukan evaluasi a. Sasaran dapat 5 Menit
c. Menyampaikan menjawab tentang
kesimpulan materi pertanyaan yang
d. Mengakhiri pertemuan diajukan
dan menjawab salam b. Mendengar
c. Memperhatikan
d. Menjawab salam

G. Evaluasi
Diharapkan keluarga mampu menjawab 4 dari 7 pertanyaan yang diberikan :
1. Menjelaskan tentang pengertian diabetes mellitus
2. Menyebutkan tanda dan gejala diabetes mellitus
3. Menyebutkan faktor risiko diabetes mellitus
4. Menjelaskan tentang diet pada diabetes mellitus
5. Menyebutkan cara pencegahan diabetes mellitus
6. Menjelaskan cara melakukan senam kaki untuk diabetes mellitus

H. Susunan Organisasi

Moderator : Kesi Wulandari

Pembicara : Fenny Novita dan Mustika Jussi Arumdani

Notulen : Shalita Agustinanda

Fasilitator : Yulia Novika S.Sp.,MK


Lampiran

DIABETES MELLITUS

A.Pengertian
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula
darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai
akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh
gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar
pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin
(WHO, 1999).

B.Tanda Dan Gejala Diabetes Mellitus


1. Gejala Utama Klasik:
 Sering Kencing ( Poliuri )
 Cepat Lapar ( Polifagia )
 Sering Haus ( Polidipsi )
2. Gejala Tambahan
 Berat badan menurun cepat tanpa penyebab yang jelas
 Bisul yang hilang timbul
 Kesemutan
 Gatal di daerah kemaluan wanita
 Penglihatan kabur
 Cepat lelah
 Keputihan pada wanita
 Luka sulit sembuh
 Mudah mengantuk
C. Faktor Resiko Diabetes Mellitus
1. Faktor yang dapat diubah
 Kegemukan (Berat badan lebih /IMT > 23 kg/m2) dan Lingkar Perut (Pria >
90 cm dan Perempuan > 80cm)
 Kurang aktivitas fisik
 Dislipidemia(Kolesterol HDL ≤ 35 mg/dl, trigliserida ≥250 mg/dl
 Riwayat penyakit jantung
 Hipertensi/ Tekanan darah Tinggi (> 140/90 mmHg)
 Diet tidak seimbang (tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat)

2. Faktor yang tidak dapat diubah


 Usia ≥40 tahun
 Mempunyai riwayat keluarga menderita DM
 Kehamilan dengan gula darah tinggi
 Ibu dengan riwayat melahirkan bayi dengan (Berat Badan Lahir) > 4 kg
 Bayi yang memiliki Berat Badan Lahir (BBL) < 2,5 kg

D.Diet Pada Diabetes Mellitus


1. Cara Pengaturan Makanan :
 Jumlah kalori ditentukan menurut umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi
badan dan aktivitas.
 Batasi penggunaan karbohidrat kompleks seperti : Nasi, lontong, roti, ketan,
jagung, kentang, dll.Dikurangi jumlahnya dari kebiasaan sehari-hari
 Hindari penggunaan sumber karbohidrat sederhana / mudah diserap seperti
gula pasir, gula jawa, sirup, selai, manisan, buah-buahan, susu kental manis,
minuman botol ringan, dodol, es krim, kue-kue manis, bolu, tarcis, abon,
dendeng, dan sarden
 Bahan makanan yang diperbolehkan :
 Lauk hewani dan nabati dalam jumlah yang cukup sesuai yang dianjurkan
 Aneka ragam sayuran untuk memberikan rasa kenyang dan kandungan serat
tinggi
 Buah-buahan dalam jumlah cukup
 Minyak dan garam dalam jumlah yang tidak berlebihan.
 Jumlah makanan yang dimakan dalam satu hari dibagi dan diatur dengan baik
terutama bagi penderita yang menggunakan obat dan suntikan insulin.
 Untuk mengganti gula dapat digunakan sakarin dengan perbandingan 1 gelas
minuman digunakan 2 tablet sakarin atau 1/4 sendok teh sakarin kristal. Bila
menggunakan sakarin jangan dipanaskan karena dapat memberikan rasa pahit

E. Pencegahan
 Mempertahankan berat badan ideal
 Rutin beraktivitas fisik 30 menit setiap hari. Biasakan beraktivitas dengan
intensitas sedang setiap hari untuk mengendalikan berat badan.
 Makan makanan sehat antara 3-5 porsi buah dan sayuran sehari, dan kurangi
asupan gula, garam dan lemak jenuh.
 Hindari penggunaan tembakau (merokok, tembakau kunyah) dan hindari
mengonsumsi alkohol
 Kelola stres
 Tes glukosa darah dan kadar HbA1c secara teratur

F. Senam Kaki
Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-otot
kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki (deformitas)
 Latihan senam kaki dapat dilakukan dengan posisi berdiri, duduk, dan tidur
 Senam kaki dapat dilakukan dengan cara menggerakkan kaki dan sendi-sendi
kaki misalnya berdiri dengan kedua tumit diangkat, mengangkat kaki dan
menurunkan kaki.
 Gerakan dapat berupa gerakan menekuk, meluruskan, mengangkat memutar
keluar atau kedalam. Selain itu gerakan mencengkram dan meluruskan jari-
jari kaki juga menjadi bagian dari senam kaki Diabetes.
 Latihan senam kaki Diabetes dapat dilakukan setiap hari secara teratur,
dimana saja. Bisa sambil bersantai bersama keluarga maupun menonton
televisi. Ketika kaki terasa dingin, lakukan senam kaki Diabetes.

KESI WULANDARI (KEBIDANAN TJK)


SEPTA CAHYANTRI (KEBIDANAN METRO)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYULUHAN TERKAIT IBU HAMIL

Satuan Acara Penyuluhan ini disusun untuk memenuhi


salah satu tugas Mata Kuliah Interprofesional Colaboration

DISUSUN OLEH :

KESI WULANDARI (1915401124)


SEPTA CAHYANTRI (1915471093)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN KEBIDANAN
2021/2022

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Ibu Hamil KEK
Sub Pokok Bahasan : 1. Definisi KEK
2. Risiko Kekurangan Energi Kronis
(KEK)
3. Penyebab KEK
4. Tanda dan gejala KEK
5. Dampak yang ditimbulkan
6. Penanggulangan KEK
7. Pencegahan KEK
8. Pesan Umum Gizi Seimbang
Sasaran : Ibu Hamil KEK
Hari/Tanggal : Jum´at/08 April 2022
Waktu : 35 menit (04.00- 04.35) WIB
Tempat : Kediaman Ny.S
A. Tujuan Instruksional Umum : Setelah diberikan penyuluhan selama 35
menit Ny.S dan suami dapat memahami
tentang KEK.
B. Tujuan Instruksional Khusus : Setelah diberikan penyuluhan selama 35
Menit Ny. S dan suami diharapkan dapat :
1. Menjelaskan apa itu KEK.
2. Menjelaskan risiko KEK.
3. Menyebutkan penyebab KEK.
4. Membedakan tanda dan gejala KEK.
5. Menjelaskan dampak yang ditimbulkan
KEK.
6. Menjelaskan penanggulangan KEK.
7. Menjelaskan pencegahan KEK.
8. Memahami dan menyebutkan 10 pesan
gizi seimbang.
C. Materi (Terlampir) :
1. Definisi
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana remaja
putri/wanita mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang
berlangsung lama atau menahun.
2. Risiko KEK
Seseorang dilakatakan menderita risiko KEK bila Lingkar Lengan Atas
(LLA) < 23,5 cm.
3. Penyebab
a. Ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan
pengeluaran energi
b. Usia ibu hamil, melahirkan pada usia muda atau terlalu tua
mengakibatkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga merugikan
Kesehatan ibu. Karena terjadi kompetisi makanan antara janin dan ibunya
yang masih dalam masa pertumbuhan.
c. Jarak kehamilan, jarak kelahiran ≤ 2 tahun mengakibatkan kualitas
janin/anak yang rendah dan juga merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak
memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri, dengan mengandung
Kembali makan akan menimbulkan masalah gizi ibu dan janin berikut
yang dikandung.
d. Perilaku
Terdiri dari kebiasaan ibu : merokok dan mengkonsumsi kafein yang
menghambat penyerapan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh ibu dan
janin.
4. Tanda dan gejala
a. LLA sebelah kiri < 23,5 cm.
b. Kurang cekatan dalam bekerja.
c. Sering terlihat lemah, letih, lesu dan lunglai.
d. Jika hamil cenderung melahirkan anak secara premature atau melahirkan
bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
5. Dampak yang ditimbulkan
a. Ibu, menyebabkan resiko dan komplikasi : anemia, perdarahan, berat
badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi
sehingga akan meningkatkan kematian ibu.
b. Persalinan, sulit dan lama, prematur/sebelum waktunya, perdarahan post
partum serta persalinan dengan Tindakan operasi cesar cenderung
meningkat.
c. Janin, mempengaruhi proses pertumbuhan janin, menimbulkan
keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, lahir dengan berat badan
lahir rendah (BBLR)
6. Penanggulangan
a. PMT bumil, diberikan segera sebelum uk 16 minggu. Pemberian PMT
dengan porsi kecil tapi sering. Penambahan 200-450 kkal dan 12-20 gram
protein adalah angka yang mencakupi untuk memenuhi kebutuhan janin.
b. Konsumsi tablet tambah darah selama kehamilan.
7. Pencegahan
a. Makan-makanan bervariasi dan cukup kalori dan protein dengan
menerapkan pedoman umum gizi seimbang.
b. Pemberian makanan tambahan dan zat besi.
8. 10 pesan umum gizi seimbang
a. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan.
b. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan.
c. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi.
d. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok.
e. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak.
f. Biasakan sarapan.
g. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman.
h. Biasakan membaca label pada kemasan pangan.
i. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir.
j. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal.

D. Metode : Ceramah dan tanya jawab


E. Media : Leaflet
F. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM):
Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience
Pembukaan 1. Menjawab salam
1. Mengucapkan salam 2. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri 3. Menyetujui kontrak waktu
2 menit 3. Menjelaskan maksud dan yang dibuat
tujuan
4. Kontrak waktu 35 menit

Pelaksanaan 1. Memperhatikan dan


1. Menjelaskan apa itu KEK. memahami penjelasan
2. Menjelaskan risiko KEK. mengenai KEK.
3. Menyebutkan penyebab 2. Tanya jawab tentang KEK.
KEK.
4. Membedakan tanda dan
gejala KEK.
5. Menjelaskan dampak yang
30 menit ditimbulkan KEK.
6. Menjelaskan
penanggulangan KEK.
7. Menjelaskan pencegahan
KEK.
8. Memahami dan
menyebutkan 10 pesan gizi
seimbang.
9. Membuka sesi tanya jawab.
3 menit Evaluasi 1. Memperhatikan dan
1. Kesimpulan. menyimak kesimpulan
2. Mengucapkan terimakasih. yang disampaikan.
3. Mengucapkan salam 2. Mengucapkan
penutup. Terimakasih.
3. Menjawab salam penutup.

G. Susunan Organisasi
Moderator : Fitria Indah Cahyani
Pembicara : Kesi Wulandari dan Septa Cahyantri
Notulen : Shalita Augustinanda
Fasilitator : Yulia Novika J. SP., MKM

Lampiran
Dokumentasi dan leaflet

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Asi Eksklusif


Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian ASI eksklusif
2. Keunggulan ASI
3. Manfaat ASI
4. Kapan dan bagaimana ASI diberikan
5. Bagaimana cara menjaga mutu dan
jumblah produksi ASI
6. Pemberian ASI bagi ibu yang bekerja
7. Cara menyimpan ASI dirumah
8. Komposisi ASI
9. ASI awal dan ASI akhir
Sasaran : Ibu-ibu hamil
Hari/Tanggal : Rabu/13 April 2022
Waktu : 35 menit (09.00- 09.35) WIB
Tempat : Balai Kampung
A. Tujuan Instruksional Umum : Setelah diberikan penyuluhan selama 35
menit ibu-ibu hamil dapat memahami
tentang ASI eksklusif.
B. Tujuan Instruksional Khusus : Setelah diberikan penyuluhan selama 35
menit ibu-ibu hamil diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif.
2. Menyebutkan keunggulan ASI.
3. Menyebutkan manfaat ASI.
4. Menyebutkan kapan dan bagaimana ASI
diberikan.
5. Menjelaskan cara menjaga mutu dan
jumblah produksi ASI.
6. Menjelaskan cara pemberian ASI pada ibu
bekerja.
7. Membedakan cara menyimpan ASI
dirumah.
8. Membedakan komposisi ASI.
9. Membedakan ASI awal dan ASI akhir.
C. Materi (Terlampir) :
1. Pengertian
ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang
cukup dan sesuai kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang
dengan baik.
ASI eksklusif adalah bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan hanya diberikan asi
saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air teh, madu,
air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur
susu, biskuit, bubur nasi dan tim.
2. Keunggulan ASI
a. Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi.
b. Mengandung zat kekebalan tubuh/antibody.
c. Melindungi bayi dari alergi.
d. Aman dan terjamin kebersihannya.
e. Tidak akan pernah basi.
f. Membantu memperbaiki reflek mengisap, menelan dan pernapasan bayi.
3. Manfaat ASI
a. Bagi Ibu
 Hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi.
 Mengurangi perdarahan setelah persalinan.
 Mempercepat pemulihan kesehatan ibu
 Menunda kehamilan berikutnya (KB alami).
 Mengurangi resiko terkena kanker payudara.
 Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan.
b. Bagi Bayi
 Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng.
 Bayi tidak sering sakit.
 Sebagai nutrisi lengkap.
 Meningkatkan daya tahan tubuh.
 Mudah dicerna dan diserap.
 Gigi, langit-langit dan rahang tumbuh secara sempurna.
 Perlindungan penyakit infeksi seperti, diare dan saluran pernapasan.
 Perlindungan alergi karena dalam asi mengandung antibody.
 Memberikan rangsangan intelegensi dan saraf.
c. Bagi Keluarga
 Tidak perlu biaya untuk pembelian susu formula dan
perlengkapannya.
 Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula.
 Tidak perlu biaya dan waktu untuk merawat dan mengobati bayi
yang sering sakit.
 Mengurangi biaya dan waktu untuk pemeliharaan kesehatan.
4. Kapan dan bagaimana ASI diberikan
a. Ibu harus yakin mampu menyusui.
b. ASI mulai diberikan segera 30 menit setelah bayi lahir.
c. Waktu dan lama menyusui tidak perlu dibatasi dan tidak perlu dijadwal.
d. Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan.
e. Setelah bayi berusia 6 bulan, selain ASI diberikan juga MP-ASI.
f. Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun.
5. Cara menjaga mutu dan jumblah produksi ASI
a. Memijat payudara secara teratur dan membersihkan payudara dengan cara
mengompres dengan air hangat dan air dingin.
b. Sering menyusui.
c. Makanan gizi seimbang.
6. Pemberian ASI bagi ibu yang bekerja
a. Beri ASI sebelum berangkat kerja.
b. Keluarkan ASI pada malam hari dan siang hari bila berada dikantor setiap
3-4 jam sekali.
c. ASI disimpan didalam lemari pendingin dan diberikan saat ibu tidak
dirumah.
d. ASI dihangaktkan dengan merendamnya dalam air hangat.
e. ASI yang tersisa tidak boleh disimpan Kembali dengan lemari pendingin.
f. Berikan ASI dengan air/sendok.

7. Cara menyimpan ASI dirumah


a. Ditempat sejuk tahan 6-8 jam.
b. Didalam termos berisi es batu tahan 24 jam.
c. Dilemari es tahan 3 kali 24 jam.
8. Komposisi ASI
a. Kolostrum, keluar dihari ke-1 sampai ke-3 kelahiran bayi, berwarna
kekuningan, kental. Kolostrum mengandung zat gizi dan antibody lebih
tinggi dari pada ASI matur. Kandungan gizi antara lain protein 8,5%,
lemak 2,5%, sedikit karbohidrat 3,5%, garam dan mineral 0,4%, air
85,1%.
b. ASI masa transisi, keluar dari hari ke 4 sampai ke 10 kelahiran bayi.
Kadar protein semakin rendah sedangkan kadar lemak, karbohidrat
semakin tinggi, dan volume meningkat.
c. ASI matur, keluar dari hari ke 10 sampai seterusnya. Kadar karbohidrat
ASI relative stabil. Komponen laktosa (karbohidrat) adalah kandungan
utama dalam ASI sebagai sumber energi untuk otak.
9. ASI awal dan ASI akhir
a. ASI awal (foremilk), bening dan cair kegunaannya mengatasi rasa haus
bayi.
b. ASI akhir (Hindmilk), lebih keruh keegunaannya sumber makanan, untuk
pertumbuhan, memberikan rasa kenyang.

D. Metode : Ceramah dan tanya jawab


E. Media : Leaflet
F. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM):
waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan audience
Pembukaan 1. Menjawab salam
1. Mengucapkan salam 2. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri 3. Menyetujui kontrak
2 menit
3. Menjelaskan maksud dan waktu yang dibuat
tujuan
4. Kontrak waktu 35 menit
Pelaksanaan 1. Memperhatikan dan
1. Menjelaskan pengertian ASI memahami penjelasan
eksklusif mengenai ASI
2. Menyebutkan eksklusif.
keunggulangan ASI. 2. Tanya jawab tentang
3. Menyebutkan manfaat ASI. ASI eksklusif.
4. Menyebutkan kapan dan
bagaimana ASI diberikan.
30 menit 5. Menjelaskan cara menjaga
mutu dan jumblah produksi
ASI.
6. Menjelaskan cara pemberian
ASI dirumah.
7. Membedakan komposisi
ASI.
8. Membedakan ASI awal dan
ASI akhir.
Evaluasi 1. Memperhatikan dan
1. Kesimpulan menyimak kesimpulan
2. Mengucapkan terimakasih yang disampaikan
3 menit 3. Mengucapkan salam penutup 2. Mengucapkan
terimakasih
3. Menjawab salam
penutup
G. Susunan Organisasi
Moderator : Septa Cahyantri
Pembicara : Kesi Wulandari dan Septa Cahyantri
Notulen : Mustika Jussi Arumdani
Fasilitator : Yulia Novika J. SP., MKM

Lampiran
Dokumentasi dan leaflet

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Cuci tangan 7 langkah
Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian cuci tangan
2. kapan harus cuci tangan
3. kenapa harus mencuci tangan
4. Langkah- Langkah mencuci tangan
Sasaran : Anak SD
Hari/Tanggal : Selasa/12 April 2022
Waktu : 35 menit (09.00- 09.35) WIB
Tempat : ruang kelas sd 01 joharan
A. Tujuan Instruksional Umum : Setelah diberikan penyuluhan selama 35
menit anak-anak sd dapat memahami
tentang 7 langkah cuci tangan.
B. Tujuan Instruksional Khusus : Setelah diberikan penyuluhan selama 35
menit anak-anak sd diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian cuci tangan
2. Menjelaskan kapan harus cuci tangan.
3. Menjelaskan kenapa harus mencuci
tangan.
4. Mempraktikan Langkah- Langkah
mencuci tangan.
C. Materi (Terlampir) :
1. Pengertian cuci tangan
Mencuci tangan adalah membasuh kedua telapak tangan dengan sabun dan air
mengalir sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan.
2. Kapan harus cuci tangan
a. Sebelum makan
b. Sesudah makan
c. Sesudah bermain
d. Setelah buang air besar
3. Kenapa harus cuci tangan
a. Mencuci tangan mencegah kita tertular dari penyakit menular seperti
batuk, pilek, diare, gatel- gatel, dan tipes.
b. Di telapak tangan terdapat 39.000 sampai 460.000 kuman, bisa
berkembang sampai 2 x lipat dalam hitungan menit, kuman tersebut dapat
hidup sampai 3 jam di tangan bila tidak di bersihkan.
4. 7 langkah cuci tangan
a. Telapak tangan
b. Punggung tangan
c. Sela-sela jari
d. Buku-buku jari
e. Memutar ibu jari
f. Kuku-kuku jari
g. Pergelangan tangan
D. Metode : Ceramah dan tanya jawab
E. Media : Leaflet
F. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM):
Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan audience
Pembukaan 1. Menjawab salam
1. Mengucapkan salam 2. Memperhatikan
2 menit
2. Memperkenalkan diri 3. Menyetujui kontrak waktu
3. Kontrak waktu 35 menit yang kita buat
30 menit Pelaksanaan 1. Memperhatikan dan
1. Menjelaskan pengertian memahami penjelasaan
cuci tangan mengenai cuci tangan
2. Menjelaskan kapan 2. Tanya jawab tentang cuci
harus cuci tangan. tangan
3. Menjelaskan kenapa
harus mencuci tangan.
4. Mempraktikan
Langkah- Langkah
mencuci tangan.
Evaluasi 1. Memperhatikan dan
1. Kesimpulan menyimak kesimpulan yang
2. Mengucapkan disampaikan.
3 menit
terimakasih 2. Mengucapkan terimakasih
3. Mengucapkan salam 3. Menjawab salam penutup
penutup

G. Susunan Organisasi
Moderator : Bimo Adi Wibowo
Pembicara : Kesi Wulandari dan Septa Cahyantri
Notulen : Fenny Novita
Fasilitator : Yulia Novika J. SP., MKM

Lampiran
Dokumentasi dan leaflet

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Materi : Anemia pada Kehamilan


Sasaran pokok bahasan : 1. Pengertian anemia pada kehamilan
2. Penyebab anemia pada kehamilan
3. Tanda dan gejala anemia pada kehamilan
4. Pencegahan anemia pada kehamilan
5. Komplikasi anemia pada kehamilan
6. Penatalaksanaan anemia pada ibu hamil
7. Pentingnya asupan nutrisi bagi ibu dan janin
8. Sumber-sumber nutrisi bagi ibu dan janin
Sasaran : Ibu- ibu hamil
Tempat : Balai Kampung Joharan
Penyaji : Septa Cahyantri
Kesi Wulandari
Sasaran : ibu-ibu hamil
Hari, Tanggal : 13 April 2022
Waktu : 09.00 – selesai
Jumlah Peserta : 14 orang

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan anemia pada ibu hamil di harapkan ibu hamil
mampu memahami tentang anemia pada kehamilan dan dapat memanfaatkan
fasilitas kesehatan dalam penanganan anemia dalam kehamilan.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ibu hamil diharapkan mampu :
a. Mengetahui pengertian anemia pada kehamilan
b. Mengetahui penyebab anemia pada kehamilan
c. Mengetahui tanda dan gejala anemia pada kehamilan
d. Mengetahui pencegahan anemia pada kehamilan
e. Mengetahui komplikasi anemia pada kehamilan
f. Mengetahui penatalaksanaan anemia pada ibu hamil
g. Mengetahui pentingnya asupan nutrisi bagi ibu dan janin
h. Mengetahui sumber-sumber nutrisi bagi ibu dan janin

C. Materi
a. Pengertian anemia pada kehamilan
b. Penyebab anemia pada kehamilan
c. Tanda dan gejala anemia pada kehamilan
d. Pencegahan anemia pada kehamilan
e. Komplikasi anemia pada kehamilan
f. Penatalaksanaan anemia pada ibu hamil
g. Pentingnya asupan nutrisi bagi ibu dan janin
h. Sumber-sumber nutrisi bagi ibu dan janin

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Media
Leaflet

F. Kegiatan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 5 Pembukaan :
menit a. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
b. Menjelaskan tujuan 2. Memperhatikan dan
c. Menyebutkan materi- mendengarkan
materi yang akan diberikan
d. Menanyakan kesiapan
Peserta
2 20 Melakukan penyampaian 1. Memperhatikan apa
menit materi dengan ceramah,
tanya jawab dn diskusi yang dijelaskan oleh
tentang : penyaji
a. Pengertian, penyabab, 2. Menjawab pertanyaan
tanda dan gejala,
komplikasi dan
penatalaksanaan pada ibu
hamil dengan anemia
b. Bertanya kepada klien
3 10 Evaluasi a. Memberikan jawaban sesuai
menit a. Menanyakan pada peserta materi yang diberikan oleh
tentang materi yang telah penguji
diberikan b. Menjawab salam
b. Mengklasifikasi tentang
hal-hal yang telah
diberikan
c. Mengklasifikasikan
tentang hal-hal yang telah
diberikan
d. Menyimpulkan materi
e. Mengucapkan salam

G. Susunan Organisasi

Moderator : Septa Cahyantri

Pembicara : Kesi Wulandari dan Septa Cahyantri


Notulen : Mustika Jussi Arumdani

Bidan Pendamping : Istiyanah.,Amd.,Keb

Fasilitator : Yulia Novika S.Sp.,MKM

Sumber Pustaka :

http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:l11UNiH_sH0J:repository.pkr.ac.id/1438/12/
LAMPIRAN.pdf+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id

Lampiran :

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TABLET TAMBAH DARAH (FE) BAGI IBU HAMIL

Topik : Tablet Zat Besi Bagi Ibu Hamil


Sasaran pokok bahasan : 1. pengertian tablet besi.
2. manfaat tablet besi bagi ibu hamil.
3. kebutuhan / dosis zat besi selama kehamilan.
4. efek samping tablet besi.
5. waktu dan cara minum tablet besi yang benar.
6. bahan-bahan makanan yang mengandung zat besi.
Penyuluh : Septa Cahyantri
Kesi Wulandari
Waktu : 09.00 – selesai
Sasaran : ibu-ibu hamil
Hari, Tanggal : 13 April 2022
Tempat : Balai kampung Johran
Jumlah peserta : 14 orang

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang tablet zat besi atau Fe pada ibu
hamil di harapkan ibu hamil mampu memahami tentang pentingnya tablet zat
besi atau Fe dan dapat selalu periksa kehamilan di fasilitas kesehatan.

B. Tujuan Khusus
A. Ibu dapat menjelaskan pengertian tablet besi.
B. Ibu dapat menjelaskan manfaat tablet besi bagi ibu hamil.
C. Ibu dapat menjelaskan tentang kebutuhan / dosis zat besi selama kehamilan.
D. Ibu dapat memahami efek samping tablet besi.
E. Ibu dapat menjelaskan kembali teantang waktu dan cara minum tablet besi
yang benar.
F. Ibu dapat mengetahui tentang bahan-bahan makanan yang mengandung zat
besi.

C. MATERI
Terlampir
D. METODE
Ceramah dan Tanya jawab

E. MEDIA
Leafleat

F. SUSUNAN KEGIATAN
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode Media

Awal 5 1. Mengucap salam 1. Menjawab Cerama


menit2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan h
3. Menyampaikan
kontrak waktu 3. Memperhatikan
4. Menjelaskan sekilas
tentang materi 4. Memperhatikan
penyuluhan

Kerja 20 1. Menjelaskan 1. Memperhatikan Cerama, Leaflet


menit mengenai pengertian diskusi.
tablet zat besi .
2. Menjelaskan
mengenai manfaat tablet2. Memperhatikan
zat besi bagi ibu hamil.
3. Menjelaskan
mengenai dosis tablet zat
besi selama kehamilan
4. Menjelaskan 3. Memperhatikan
mengenai Efek samping
tablet besi..
5. Menjelaskan
mengenai Waktu dan Memperhatikan
cara minum tablet besi
yang benar
6. Menjelaskan 4. Memperhatikan
mengenai Bahan
makanan yang
mengandung zat besi.
5. Memperhatikan

6.
Penutup 15 1. Memberi 1. Bertanya
menit kesempatan pada
ibu untuk ibu
bertanya. 2.
2. Menjawab Memperhatikan
pertanyaan.
3. Mengajukan 3. Menjawab
pertanyaan.
4. Mengklasifikasika4. Memperhatikan
n jawaban.
5. Menyimpulkan 5. Memperhatikan
6. Mengakhiri 6. Memperhatikan
pembicaraan.
7. Mengucapkan
terimakasih.
8. Salam.
Menjawab Salam

G. Susunan Organisasi

Moderator : Kesi Wulandari

Pembicara : Septa Cahyantri dan Kesi Wulandari

Notulen : Mustika Jussi Arumdani

Bidan Pendamping : Istiyanah.,Amd.,Keb

Fasilitator : Yulia Novika S.Sp.,MKM

Sumber pustaka :
http://ietkekem.blogspot.com/2013/09/satuan-acara-penyuluhan-tablet-zat-besi.html

Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai