Anda di halaman 1dari 3

Nama Kegiatan : Pertemuan Evaluasi Pendampingan Kelas Balita dan Menyusui

Pimpinan rapat : Intan Khusna Nasekhah

Tempat : Aula Puskesmas Wanayasa 2

Waktu : 09.00 s.d selesai

Tanggal : 3 Mei 2018

Sasaran : Kader Kesehatan di Wilayah UPT Puskesmas Wanayasa 2

Agenda Rapat Bulan Sebelumnya : -

Proses Kegiatan :

1. Pembukaan
Pertemuan Evaluasi Pendampingan Kelas Balita dan Menyusui di Puskesmas
dibuka dengan membaca basmallah bersama-sama.
2. Sambutan Kepala UPT Puskesmas Wanayasa 2

Pertemuan Evaluasi Pendampingan Kelas Balita dan Menyusui merupakan salah


satu upaya memantau progres kegiatan yang dilaksanakan di luar gedung dalam
rangka mengoptimalkan pelayanan bagi ibu dan balita. Peran kader sebagai
pendamping sangat vital untuk mendukung kesuksesan kegiatan, sasaran yang
tepat dan progres kesehatan ibu dan balita.

3. Pemaparan Materi

Pemaparan materi meliputi :


a. Penyelenggaraan Kelas Ibu Balita & Menyusui
- Definisi
- Sasaran Kelas Ibu Menyusui
- Tujuan kelas ibu menyusui
- Periode pelaksanaan kelas
- Kegiatan kelas ibu menyusui meliputi : persiapan, pelaksanaan (dalam
pelaksanaan terlebih dahulu konselor laktasi mengikuti pelatihan),
persiapan tempat dan sarpras, dan menentukan sasaran kegiatan. Dalam
menentukan sasaran kegiatan koordinasi dengan Bidan Desa sangat
diperlukan agar tepat sasasaran.
- Mempersiapkan materi. Materi yang diberikan kepada peserta kelas
disesuaikan dengan modul atau tahap-tahap yang ada dalam proses
menyusui serta kemungkinan kesulutan yang dihadapi.
- Teknik melaksanakan kelas : membuat suasana yang menyenangkan/bina
suasana, memilih topik berdasarkan kebutuhan.
- Metode pelaksanaan kegiatan : metode pelaksanaan disesuaikan dengan
keadaan, tidak monoton, umumnya dengan metode ceramah.
- Monitoring dan evaluasi kegiatan pendampingan kelas ibu menyusui
dilaksanakan oleh Tim Puskesmas, Dinas Kesehatan dan sektor terkait.
- Evaluasi dampak kegiatan, merupakan sarana/upaya mengetahui dampak
positif yang terjadi setelah dilaksanakan kelas. Mengenai status
gizi/perkembangan balita, efektivitas menyusui, kualitas menyusui yang
dilaksanakan ibu, permasalahan menyusui yang dihadapi bisa teratasi
atau tidaak.
- Indikator keberhasilan meliputi
1. Indikator input.
a. % petugas kesehatan/kader sebagai fasilitator kelas ibu menyusui
b. % ibu menyusui yang mengikuti kelas ibu menyusui
c. % suami/anggota keluarga yang hadir mengikuti kelas ibu menyusui
2. Indikator Proses
a. Fasilitator : manajemen waktu, penggunaan variasi metode
pembelajaran, bahasa penyampaian, penggunaan alat bantu,
kemampuan melibatkan peserta.
b. Peserta : Frekuensi kehadiran, keaktifan bertanya dan berdiskusi,
hasil pra dan pasca kuesioner kelas ibu menyusui
c. Penyelenggaraan : tempat, sarana, waktu
3. Indikator Ouput
a. % peningkatan pengetahuan ibu menyusui yang mengikuti kelas
ibu menyusui
b. % Suami/Keluarga yang mendukung pemberian ASI
c. % ibu menyusui yang memberikan ASI Eksklusif
d. % bayi yang memiliki Buku KIA
e. % bayi yang mendapat Imunisasi lengkap
f. % bayi ( 6-11 bulan) yang mendapat Vit A 100.000 IU
g. % bayi yang ditimbang 8 kali pertahun
h. % bayi yang mendapat pelayanan SDIDTK minimal 4 kali pertahun

b. Diskusi :
1. Usulan semua kader kesehatan diberikan pelatihan konsleor laktasi
agar bisa membatu konselor laktasi yang sudah dilatih.
2. Upaya konselor laktasi jika ditemui ibu dengan masalah menyusui
sudah dilaksanakan pendampingan, konseling dan kunjungan setiap
hari.
3. Masih terdapat masalah jika Tim Puskesmas berhalangan hadir
konselor laktasi belum bisa 100% menghandle kegiatan.
4. Kelas ibu menyusui dan kelas balita umumnya hanya dihadiri oleh ibu
saja, keluarga atau suami banyak yang tidak hadir. Sehingga untuk
mengefiensikan kegiatan pada pertemuan kelas hanya mengundang
ibu saja.
5. Memaksimalkan peran konselor laktasi maupun kader dalam
pelaksanaan kelas. Mulai dari tahap persiapan tempat, pemetaan
sasaran dan pelaksanaan kegiatan.
6. Rujukan pasien dengan maslaah gizi, pertumbuhan atau menyusui
sudah dilaporkan kepada bidan desa dan ditindak lanjuti dalam bentuk
konseling dan kunjungan, konsultasi dengan dokter juga dilaksanakan
sebagai upaya pemecahan masalah terintegrasi.
c. Penutup
Pertemuan Evaluasi Pendamping Kelas Ibu Balita dan Menyusui ditutup
dengan membaca hamdallah bersama-sama.
Kesimpulan :

1. Pelaksanaan kelas mengundang ibu balita/ibu menyusui


2. Peran konselor laktasi dan kader belum 100% dalam pelaksanaan kelas
3. Melaporkan permasalahan yang dihadapi oleh peserta, kegiatan maupun
progres kegiatan
4. Belum semua kader dilatih menjadi konselor laktasi

Rekomendasi :

1. Memaksimalkan peran kader dalam pelaksanaan kelas


2. Melaporkan permasalahan yang dihadapi oleh peserta, kegiatan maupun
progres kegiatan
3. Tim puskesmas dijadwalkan untuk menjadi pemateri kegiatan kelas

Tindak Lanjut:

1. Menindaklanjuti laporan konselor/kader terkait pelaksanaan kelas.


2. Mengevaluasi kegiatan kelas agar menemukan pemecahan masalah dan
intervensi lanjutan.
3. Tim puskesmas dijadwalkan untuk menjadi pemateri kegiatan kelas

Notulis Penanggungjawab UKM

Ani Riswiyanti Adiningtyas Nursanti


NRTHL. 003.01.016 NIP. 19770528 201101 2 005

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Wanayasa 2

Susi Kurnitasari, SKM,MSi


NIP.19701202 199303 2 009

Anda mungkin juga menyukai