Disusun oleh:
Siwi Aji Pramudhita
15/359157/KU/18380
15/359159/KU/18348
Ghina Kusumawati
15/390684/KU/18390
15/390672/KU/ 18384
G. PENGORGANISASIAN KEGIATAN
Pembawa Acara
Penyuluh
Fasilitator
Observer
H. SUSUNAN ACARA
No. Waktu
1.
3 menit
10.00-10.03
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
Pembukaan
a. Membuka
kegiatan
dengana. Menjawab salam
b. Mendengarkan
dan
mengcapkan salam
b. Memperkenalkan diri
memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
2.
30 menit
10.03-10.33
3.
20 menit
10.33-10.53
4.
2 menit
10.53-10.55
dan
Evaluasi
Menjawab pertanyaan
a. Menanyakan kepada peserta tentang
materi penyuluhan yang telah diberikan
b. Memberikan reinforcement positif
c. Simulasi
Terminasi
Menjawab salam
a. Mengucapkan terimakasih
b. Mengucapkan salam penutup
I. HASIL KEGIATAN
Sejak dimulainya kegiatan penyuluhan, semua anggota peserta memperhatikan
dengan baik dan berpartisipasi aktif dalam sesi ceramah terkait manajemen laktasi,
serta sesi tanya jawab dan diskusi. Dari materi yang disampaikan oleh penyaji,
pertanyaan yang diajukan oleh peserta dalam sesi tersebut, yaitu:
1. Saya kan bekerja shift dari jam 6 pagi hingga jam 3 sore, sementara saya ingin
memberikan ASI Eksklusif untuk anak saya. Kapan sebaiknya waktu yang tepat
untuk memerah asi dan cara menyimpannya sedangkan saya tidak memiliki
lemari pendingin?
J. EVALUASI PELAKSANAAN
STRENGTH:
WEAKNESS:
1. Antusiasme pasien cukup tinggi untukPeserta sedikit terdistraksi karena bayinya
mengikuti kegiatan penyuluhan
menangis, sehingga ada peserta yang harus
2. Letak ruangan yang strategis
bolak-balik untuk mengurus bayi, dan
3. Materi yang disampaikan menarik
akhirnya bayi dibawa ke tempat penyuluhan.
dengan menggunakan media lembar
Cuaca saat penyuluhan dilaksanakan hujan,
balik berisi gambar informative yang
sehingga suara pemateri terdistraksi sedikit
mudah dipahami peserta.
dengan suara hujan.
4. Hampir
semua
peserta
mampu
menjawab pertanyaan terkait materi
yang diberikan.
5. Adanya
pendampingan
dari
pembimbing klinik
OPPORTUNITIES:
THREAT:
Dukungan kuat dari pihak bangsal dan PKRS,baik dari perlengkapan penyuluhan serta
konsultasi materi.
K. HARAPAN
Tingginya antusiasme pasien untuk melakukan dan mencari tahun tentang
informasi manajemen laktasi, diharapkan kegiatan penyuluhan seperti ini dapat
rutin dilakukan. Melalui kegiatan penyuluhan manajemen laktasi ini, diharapkan
pasien dapat mengetahui pentingnya ASI eksklusif dan manajemen laktasi yang
tepat.
L. PENUTUP
Demikian laporan ini kami sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan
menjadi landasan bagi pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Atas perhatian dan kerja
sama yang baik dengan berbagai pihak, kami ucapkan terimakasih.
Disusun oleh:
Siwi Aji Pramudhita
15/359157/KU/18380
15/359159/KU/18348
Ghina Kusumawati
15/390684/KU/18390
15/390672/KU/ 18384
Sasaran
Tempat
Hari/Tanggal
Waktu
A. TUJUAN
3. Tujuan Instruksional Umum
Ibu post partum mampu memahami manajemen laktasi
4. Tujuan Instruksional Khusus
f.
g.
h.
i.
j.
B. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi dan Tanya jawab
C. MEDIA
1. Lembar balik
2. Leaflet
D. MATERI
4. Pengertian manajemen laktasi
5. Pentingnya ASI ekslusif
6. Teknik perawatan payudara yang tepat
7. Cara menyusui yang benar
8. Manajemen penyimpanan ASI bagi ibu pekerja dan cara pemberiannya
E. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu
1.
5 menit
2.
25 menit
3.
10 menit
4.
2 menit
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
Pembukaan
e. Membuka
kegiatan
denganc. Menjawab salam
d. Mendengarkan
dan
mengcapkan salam
f. Memperkenalkan diri
memperhatikan
g. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
h. Menyebutkan materi yang diberikan
Isi
c. Mendengarkan
dan
Menyampaikan
materi
denganmemperhatikan
menggunakan media, diskusi dan Tanyad. Mengajukan
jawab:
pertanyaan
f. Pengertian manajemen laktasi
g. Pentingnya ASI ekslusif
h. Teknik perawatan payudara yang tepat
i. Cara menyusui yang benar
j. Manajemen penyimpanan ASI bagi
ibu pekerja dan cara pemberiannya
Evaluasi
Menjawab pertanyaan
d. Menanyakan kepada peserta tentang
materi penyuluhan yang telah diberikan
e. Memberikan reinforcement positif
Terminasi:
Menjawab salam
c. Mengucapkan terimakasih
d. Mengucapkan salam penutup
F. PENGORGANISASIAN
1. Pembawa Acara : Ghina Kusumawati, S.Kep
2. Penyuluh
: Diva Viya F., S.Kep
3. Fasilitator
: Siwi Aji P., S.Kep
4. Observer
: Sofyan Adetya P., S.Kep
G. EVALUASI
a.
Evaluasi Struktur
1. Pasien/Ibu hadir di tempat penyuluhan.
2.
Evaluasi Proses
1.
c.
2.
3.
Evaluasi Hasil
1. Pasien/Ibu mampu menyebutkan pentingnya ASI ekslusif, memahami teknik
perawatan payudara yang tepat, menyebutkan cara menyusui yang benar,
memahami anajemen penyimpanan ASI bagi ibu pekerja dan cara pemberiannya.
2. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan pemateri/penyuluh.
2. Penyuluh / Pengajar
Uraian tugas :
a.
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta.
c.
3. Fasilitator
Uraian tugas :
a.
Lampiran Materi
MANAJEMEN LAKTASI
Manajemen laktasi adalah suatu upaya agar proses laktasi atau menyusui dapat
berjalan dengan lancar dan baik. Manajemen laktasi meliputi perawatan payudara, praktek
menyusui yang benar, serta dikenalinya masalah laktasi dan cara mengatasinya.
ASI EKSKLUSIF
A. Pengertian
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi sejak usia 0 6 bulan,
tanpa penambahan apapun, air juga tidak, benar-benar hanya ASI. Karena lambung
bayi sangat kecil, dan ASI saja sudah memenuhi seluruh kebutuhan gizi bayi secara
sempurna
B. Manfaat ASI Eksklusif pada bayi
1. ASI Ekslusif mengandung kombinasi dan jumlah gizi yang dibutuhkan bayi secara
lengkap dan sempurna
2. Bayi yang baru lahir membutuhkan tingkat lemak yang lebih tinggi selama 6 bulan,
tubuh seorang ibu akan mengetahui hal itu dan menyesuaikannya dengan tepat
sehingga membantu memulai kehidupannya dengan baik
3. ASI mengandung antibodi dalam jumlah besar yang berasal dari tubuh ibu,
sehingga bayi memiliki kekebalan dan terhindar dari penyakit di awal
kehidupannya
4. Bayi menjadi cerdas karena ASI mengandung nutrisi yang mendukung
pertumbuhan pesat otak bayi yang sedang terjadi diperiode emas ini
5. Hormon yang terdapat di dalam ASI menciptakan rasa kantuk dan rasa nyaman.
Hal ini dapat membantu menenangkan kolik, dan membantu membuat bayi tertidur
setelah menyusu, ini dibutuhkannya untuk bertumbuh
6. Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena
gerakan mengisap mulut bayi pada payudara sang ibu
7. Menyusui secara psikologis baik bagi bayi dan meningkatkan ikatan dengan ibu.
Ibu tetap bisa melakukan kegiatan sambil menyusui. Bayi tetap mendapat manfaat
dari kehangatan dan keamanan karena meringkuk ke tubuh ibu.
C. Manfaat ASI Eksklusif bagi ibu dan keluarga
1. Pelepasan hormon oksitosin ketika menyusui meningkatkan perasaan tenang,
nyaman, dan cinta untuk bayi
2. Bagus untuk kesehatan. Menyusui membantu uterus kembali ke ukuran normal
lebih cepat dan mencegah perdarahan. Wanita yang menyusui memiliki risiko lebih
sedikit terkena osteoporosis dan beberapa tipe kanker termasuk kanker payudara
dan kanker ovarium
3. ASI merupakan metode kontrasepsi yang alami
4. Ibu menjadi cantik dan ceria. Cara paling mudah untuk menurunkan berat badan!
Menyusui membakar ekstra kalori sebanyak 200-250 per hari. Biarkan wanita lain
berkeringat di tempat senam, semua yang perlu Anda lakukan adalah berpelukan
dengan bayi ibu
5. Ekonomis, karena menyusui itu gratis. Biaya untuk susu formula selama seminggu
bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Dan biaya selama setahun untuk susu formula
mencapai lebih dari jutaan rupiah . Dan lebih dari itu ibu harus membeli
perlengkapan seperti dot, botol dan peralatan sejenisnya kemudian Anda harus
menjaga barang-barang tersebut tetap bersih
6. Praktis karena ASI selalu siap tersedia. Tidak perlu mencampur susu formula atau
menunggu menghangatkan, sementara bayi menjerit tak bisa ditenangkan. Tidak
perlu khawatir kehabisan ketika tengah malam atau khawatir tidak cukup
membawa susu formula tersebut ketika sedang berpergian Memberi ASI
mendukung kelestarian lingkungan hidup
7. ASI bersuhu alami segar bebas bakteri, maka tak perlu dipanaskan dan disteril, bisa
mengurangi pemborosan bahan bakar.
D. Jenis ASI
Kolostrum adalah cairan kental berwarna kekuning-kuningan yang dihasilkan
pada hari pertama sampai hari ke-3. Kolostrum bisa dikatakan sebagai "imunisasi"
pertama yang diterima bayi karena banyak mengandung protein untuk daya tubuh yang
berfungsi sebagai pembunuh kuman dalam jumlah tinggi. Kadarnya 17 kali
dibandingkan dengan ASI.
ASI Transisi adalah air susu ibu yang di produksi setelah kolostrum antara hari
ke-4 sampai dengan hari ke-10. Dalam susu transisi ini terdapat Immunoglobulin,
protein dan laktosa dengan konsentrasi yang lebih rendah dari kolostrum tetapi
konsentrasi lemak dan jumlah kalori lebih tinggi, vitamin larut lemak berkurang,
vitamin larut air meningkat. Bentuk atau warna susu lebih putih dari kolostrum.
Susu Matur adalah susu yang keluar setelah hari ke-10. Berwarna putih kental.
Komposisi ASI yang keluar pada isapan-isapan pertama (foremilk) mengandung lemak
dan karbohidratnya lebih banyak dibandingkan hindmilk (ASI yang keluar pada
isapan-isapan terakhir), maka jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu
pada payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang diisapnya belum habis
agar bayi mendapat seluruh manfaat yang tersedia.
CARA MENYUSUI YANG BENAR
A. Posisi Badan Ibu dan Badan Bayi (DepKes RI, 2005, p.31)
1.
2.
3.
4.
5.
7. Ibu memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang
dibawah serta tidak menekan puting susu atau areola
8. Ibu menyentuhkan putting susu pada bagian sudut mulut bayi sebelum menyusui
9. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.
10. Ibu menatap bayi saat menyusui
11. Pasca Menyusui
a) Melepas isapan bayi dengan cara jari kelingking di masukkan ke mulut bayi
melalui sudut mulut bayi atau dagu bayi ditekan ke bawah
b) Setelah bayi selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan
pada putting susu dan aerola, biarkan kering dengan sendirinya
PERAWATAN PAYUDARA
A. Pengertian Perawatan payudara post partum
Perawatan payudara setelah melahirkan (breast care) adalah perawatan
payudara yang di lakukan selama post natal agar kondisi payudara baik demi mencapai
keberhasilan menyusui.
B. Tujuan
1. Memelihara kebersihan payudara
2. Memperbanyak/memperlancar produksi asi
3. Memperbaiki sirkulasi darah
4. Mengencangkan otot penyamgga payudara
5. Mencegah bendungan pada payudara/payudara bengkak
C. Kapan sebaiknya dilakukan
1. Pada hari kedua setelah melahirkan
2. Sebelum mandi/saat mau mandi
D. Persiapan alat dan bahan
1. Minyak kelapa/ baby oil pada tempatnya
2. Kapas pada tempat nya
3. Handuk 2 buah
4. Washlap 2 buah
5. 2 buah waskom masing-masing berisi air dingin dan hangat
6. Bengkok/kantong pelastik 1 buah
E. Langkah-langkah perawatan payudara
1. Mencuci tangan sebelum melakukan perawatan payudara
2. Kompres putting susu dengan menggunakan minyak ke;lapa/ baby oil kira-kira 2
menit bersihkan putting susu dan lamak susu dari lemak atau kotoran yang
menyumbat putting susu.
3. Tuangkan minyak ketangan secukupnya
4. Lakukan pemijatan :
a. Cara 1
langsung dari tubuh ibu, terkadang dalam kondisi tertentu kita terpaksa menyimpan ASI
tersebut, misalnya untuk ibu yang bekerja di kantor.
Contoh lainnya adalah ibu yang terpaksa harus menjalani operasi sehingga tidak
dapat menyusui bayinya dalam waktu beberapa hari. Untuk itu, sebaiknya kita benar-benar
mengetahui cara menyimpan ASI yang baik.
A. Tempat menyimpan ASI
Tempat yang baik untuk menyimpan ASI adalah tempat berbahan beling atau
plastik dengan tutup yang kedap udara, misalnya botol susu ditutup rapat, atau kantong
khusus untuk ASI. Jangan gunakan kantong yang bukan khusus untuk ASI, karena dapat
pecah ketika dibekukan di dalam freezer.
Pada dasarnya dengan cara menyimpan ASI yang tepat, ASI dapat tahan selama 68 jam bila suhu ruangan kurang dari 25C. Bila kurang dari suhu tersebut, ASI harus
disimpan di dalam kulkas atau freezer. Untuk ibu yang bekerja di kantor, ASI dapat
dipompa pada pagi hari lalu di simpan di dalam kulkas untuk kebutuhan selama bayi
ditinggal bekerja. Bila di simpan pada kulkas bersuhu 4C, ASI dapat disimpan
maksimum 5 hari.
ASI juga dapat dipompa ketika ibu berada di kantor lalu kemudian disimpan di
dalam kulkas kantor hingga waktunya pulang ke rumah. Gunakan termometer kulkas
untuk selalu memantau suhu kulkas atau freezer selama menyimpan ASI.Walaupun
sangat jarang terjadi, kadang kita butuh menyimpan ASI dalam jangka waktu yang lebih
lama. Bila dibekukan pada freezer bersuhu -15C, ASI dapat disimpan selama
maksimum 2 minggu.Selalu letakkan ASI pada bagian belakang kulkas atau freezer,
karena bagian ini memiliki suhu yang paling dingin. Bila waktu penyimpanan sudah
lewat, jangan gunakan lagi ASI tersebut.
Pengaruh penyimpanan pada suhu ruangan (suhuruang 25-28C) terhadap
penumnan kadar laktosa dan protein dalam A S I . Ada pengaruh penyimpanan pada
almari pendingin (suhu 2-8C) terhadap penunan kadar latosa danprotein dalam ASI.
Pengamh penyimpanan ASI pada almari pendingin lebih baik dibanding suhu ruangan
terhadap kadar laktosa dan protein ASI.
F. Menyajikan ASI yang sudah disimpan
Setelah dikeluarkan dari kulkas, cara yang paling tepat untuk memanaskannya
adalah dengan merendam botol atau tempat penyimpanan di dalam mangkuk berisi air
panas.Bila ASI tersebut tidak habis dalam sekali pakai, jangan digunakan kembali
setelah 24 jam. Jangan memanaskan ASI dengan microwave.
ASI yang beku dari freezer dapat dicairkan dengan cara :
1. Menaruhnya di dalam kulkas selama 4 jam, atau dengan cara ini : sirami tempat
penyimpanan (masih dalam kondisi tetap tertutup rapat) dengan air dingin yang
mengalir dari kran. Ketika ASI mulai mencair, gunakan air hangat dari kran sampai
seluruhnya mencair. Jangan mencairkan ASI beku dengan cara mendiamkannya
pada suhu ruangan.
2. Setelah ASI cair, rendam botol atau tempat penyimpanan di dalam mangkok atau
wadah yang diisi air panas
Lakukan cara menyimpan ASI sesuai panduan di atas, berhati-hatilah dalam setiap
langkah, karena ASI yang sudah rusak atau terkontaminasi dapat berbahaya bagi bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z., Indarto., Murwati.2009. Pengaruh Penyimpanan ASI Terhadap Kadar Laktosa
dan Protein Ibu Menyusui di Wilayah Puskesmas Jogonalan. Volume 2; Nomor 1;
Volume Z, Nomor 1. Poltekese Kesehatan Surakarta.
Destur. 2015. Satuan penyuluhan Breast Care. (perawatan payudara). Diakses melalui
www.senyumperawat.com
http://id.theasianparent.com/cara-menyimpan-asi/3/ diakses tanggal 10 April 2016 Pukul
21.00
Kemenkes RI. 2014. Lembar Balik Keluarga Sehat Idamanku Kota Sehat Kotaku. Diakses
melalui www.promkes.depkes.go.id
Tim Admin Grup Sharing ASI MP-ASI. 2015. Superbook For Supermom, Kupas Tuntas
Masalah Kehamilan, ASI, MP-ASI, Kesehatan Anak, Psikologi ibu dan Anak.Hal;
84-94.ISBN 979-006-539-6. Jakarta: FMedia.