Oleh:
Amalia Choirunnisa, S.Kep
15/390666/KU/18378
Kerjasama:
Ruang Melati 1,3 Instalasi Kesehatan Anak RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta dengan
Ners Muda Stase Manajemen Keperawatan Program Profesi PSIK UGM
RSUP Dr Sardjito
2016
LAPORAN INDIVIDU
UPAYA PELAKSANAAN DAN EVALUASI
DISKUSI REFLEKSI KASUS DAN CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT
DI RUANG MELATI 1,3 RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA
TANGGAL 7 MARET 26 MARET 2016
Oleh:
1. Sunarti, S.ST
2. Wiwik Herawati, S. ST
3. Amalia Choirunnisa, S.Kep.
Kerjasama:
Ruang Melati 1,3 Instalasi Kesehatan Anak RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta dengan
Ners Muda Stase Manajemen Keperawatan Program Profesi PSIK UGM
RSUP Dr Sardjito
2016
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI DISKUSI REFLEKSI KASUS DAN CONTINUING
PROFESSIONAL DEVELOPMENT DI RUANG MELATI 1,3 RSUP DR. SARDJITO
YOGYAKARTA
TANGGAL 7 MARET 26 MARET 2016
Sunarti, S.ST
NIP.19650201 1991032001
Pembimbing I
Ners Muda
Pembimbing II
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI DISKUSI REFLEKSI KASUS DAN CONTINUING
PROFESSIONAL DEVELOPMENT DI RUANG MELATI 1,3 RSUP DR. SARDJITO
YOGYAKARTA
TANGGAL 7 MARET 26 MARET 2016
vdgggssdg
Oleh :
Kepala Ruang Melati 1,3
Pembimbing II
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Praktek Profesi Stase Manajemen
Keperawatan di Ruang Melati 1,3 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Tugas ini disusun untuk
memenuhi tugas individu Profesi Stase Manajemen Keperawatan di Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Dalam penyusunan tugas ini, penulis mendapatkan banyak tantangan, hambatan dan
ujian. Namun berkat usaha, doa dan arahan serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis
dapat menyelesaikannya. Untuk itu, dalam kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat Bapak/Ibu:
1. Dr. Mochammad Syafak Hanung, SP.A selaku Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito
2. Endri Astuti, S.Kep.,Ns.,MPH selaku Kepala Bidang Keperawatan RSUP Dr Sardjito
Yogyakarta
3. Patricia.S.Lasmani,S.Kep,Ns.,MPH., Ketua Komite Keperawatan RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan memfasilitasi praktek profesi stase
manajemen keperawatan.
4. Nuryandari, SKM., M.Kes, selaku dan Pembimbing Akademik, yang memberikan bantuan
dan bimbingan dalam pelaksanaan praktek profesi stase manajemen keperawatan.
5. Totok Harjanto, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Pembimbing Akademik stase manajemen
keperawatan yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan.
6. Wiwik Herawati, S.ST selaku Kepala Ruang Melati 1,3 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang
telah memberikan bantuan, bimbingan dan menyediakan fasilitas.
7. Sunarti, S.ST. selaku Ketua Kelompok Fungsional (KFK) Anak RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan memfasiliasi praktek profesi stase
manajemen keperawatan.
8. Seluruh staf Ruang Melati 1,3 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta atas bantuan dan
kerjasamanya.
9. Teman-teman kelompok stase manajemen keperawatan atas bantuan dan kerjasamanya
selama ini.
v
10. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya untuk kelancaran proses praktek dan
pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari tugas ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis
berharap semoga tugas ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi semua pembaca
pada umumnya.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 ..................................................................................................................
Tabel 2 ..................................................................................................................
ii
Tabel 3 ..................................................................................................................
iii
Tabel 4 ..................................................................................................................
Tabel 4 ..................................................................................................................
vi
Tabel 4 ..................................................................................................................
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ruang Melati 1dan 3 secara khusus memberikan pelayanan kesehatan pada anak
dari umur 1 bulan sampai 18 tahun. Dalam setiap kegiatan selalu memprogramkan
pencapaian kualitas yang disesuaikan dengan tuntutan kepuasan pengguna jasa. Dalam
pelaksanaanya selalu berpedoman pada visi dan misi yang ada. Ruang Melati 1dan 3 juga
merupakan salah satu pemberi fasilitas pelayanan kesehatan dengan kasus disamping
kasus penyakit anak juga melayani pasien dengan kasus bedah anak ,bedah mulut dan
THT anak. Kegiatan pelayanan yang dilaksanakan mengutamakan kepada pelayanan
kesehatan anak secara paripurna, promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, bermutu dan
terjangkau. Sasaran pasar yang dicapai adalah seluruh lapisan masyarakat baik dalam
maupun luar negeri. Ruang Melati 1dan 3 adalah terdiri dari ruang VIP dan kelas 1 ,kelas
2 dengan tidak menghilangkan fungsi sosial dan sebagai bagian dari rumah sakit
pendidikan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter, perawat, dan tenaga kesehatan
lain kepada pasien memerlukan aturan yang baku, seragam untuk seluruh rumah sakit dan
berdasarkan standard an keilmuan yang ada, yang biasa kita kenal dengan istilah protap
(prosedur tetap). Prosedur tetap adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama
lainnya yang menunjukan adanya tahapan secara jelas dan pasti, serta cara-cara yang
harus ditempuh dalam rangka penyelesaian tugas. Adanya pedoman tetap diharapkan
dapat terjadi peningkatan kinerja pada setiap pelayanan yang diberikan oleh perawat yang
akhirnya dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan penerima layanan,
karena peningkatan kualitas kinerja yang berimplikasi terhadap kepuasan dari masyarakat
merupakan tujuan utama dibuatnya Standar Prosedur Operasional (SPO) / Standart
Operating Procedure (SOP). RSUP Dr. Sardjito memiliki banyak protap, baik protap
pelayanan, protap asuhan keperawatan dan protap kolaborasi. Protap kolaborasi dokterperawat/ bidan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta salah satunya adalah protap Diskusi
Refleksi Kasus (DRK) yang diterbitkan pada tanggal 10 Mei 2010.
Dari hasil wawancara didapatkan hasil bahwa selama ini belum pernah melakukan
DRK secara rutin yang merupakan diskusi intern antar perawat. Berdasarkan
studi
dokumentasi
oleh
diperoleh
bahwa
DRK
telah
dilakukan pada
tahun
2013
mahasiswa profesi ners PSIK FK UGM bekerja sama dengan ruang Melati 1,3.
Belum terlaksananya DRK secara rutin di ruang Melati 1,3 antara lain karena DRK
belum tersosialisasi dengan baik kepada staf medis maupun keperawatan di ruangan
Melati 1,3. Mereka tidak mengetahui tata cara pelaksanaannya. Sosialisasi yang masih
kurang menyebabkan pelaksanaan DRK belum dilaksanakan secara rutin karena kepala
ruangan, perawat dan dokter belum memahami tentang pelaksanaan, tujuan serta manfaat
dari DRK tersebut.
Faktor lain yang menjadi penyebab belum dilaksanakannya DRK secara rutin
karena beban kerja perawat sangat tinggi. Pada umumnya, DRK dilaksanakan pada pagi
hari sementara beban kerja perawat jaga pagi yang tinggi membuat perawat kesulitan
untuk mengatur waktu kegiatan yang lain, sehingga perawat tidak bisa menyempatkan
waktu untuk mengikuti DRK. DRK merupakan suatu sarana untuk komunikasi antar
perawat, dimana perawat dapat saling berbagi ilmu dalam dunia keperawatan atau
memecahkan masalah yang timbul dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
dam keluarga. Apabila masalah ini tidak teratasi maka dapat berdampak pada buruknya
hubungan professional antara perawat atau terhadap kualitas pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien dan keluarga. Kualitas pelayanan juga dapat ditingkatkan
melalui pengembangan keilmuan dan keterampilan perawat, salah satu kegiatan untuk
merefresh ilmu dan keterampilan perawat adalah melalui Continuing Professional
Development (CPD).
Berdasarkan hasil pengkajian diketahui bahwa belum pernah dilakukan CPD atau
dulu masih disebut dengan Continuing Nursing Education. Hal ini disebabkan karena
CPD belum diagendakan pada waktu khusus. Faktor penunjang belum terlaksananya
CPD dan DRK di ruang Melati 1,3 adalah beban kerja perawat yang tinggi. Perawat di
ruang Melati 1,3 sudah memenuhi kebutuhan tenaga perawat di ruangan namun ada
beberapa perawat yang sakit dan cuti melahirkan sehingga tenaga perawat terkadang
kurang di setiap shift jaga yang menyebabkan beban kerja perawat tinggi. Beban kerja
perawat yang tinggi membuat perawat kesulitan untuk mengatur waktu untuk kegiatan
2
yang lain. Selain itu, perawat juga mengalami keterbatasan dalam memperbarui ilmu
tentang dunia kesehatan, khususnya tentang keperawatan dan adanya kendala bahasa
dimana tidak semua perawat lancar berbahasa Inggris.
Pelaksanaan CPD yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan terhentinya
proses pembelajaran perawat sehingga perawat akan cenderung stagnan dengan taraf
keilmuan dan ketrampilannya saat ini. Selain itu, tanpa adanya pengembangan
pengetahuan dan sharing permasalahan perawat akan kesulitan dalam memahami
kebutuhan pasien dan keluarga. Selain itu apabila CPD tidak dilaksanakan akan
berdampak pada kualitas asuhan keperawatan itu sendiri. Perlunya transfer, refreshing
ilmu dan update konsep keilmuan dan teori yang terbaru akan meningkatkan performa
pelayananan perawat sebagai suatu profesi.
B. PROGRAM KEGIATAN
Program yang dilakukan adalah pelaksanaan Continuing Professional Development
(CPD) Instalasi Kesehatan Anak (INSKA) dan Diskusi Refleksi Kasus (DRK) di Ruang
Melati 1,3 RSUP Dr. Sardjito.
C. TUJUAN
1. Apakah dengan melakukan koordinasi dengan Kepala Ruang tentang rencana
pelaksanaaan DRK, melakukan studi literature, melaksanakan dan mengevaluasi
DRK yang dilakukan oleh ners muda kepada 8 perawat di ruang Melati 1,3 yang
dilakukan pada tanggal 22 Maret 2016 dapat terlaksana DRK satu kali dengan
kualitas 80% dari hasil penilaian?
2. Apakah dengan melakukan studi literature, menyusun materi CPD, koordinasi dan
konsultasi dengan pembimbing akademik, Kepala Ruang Melati 1,3 dan ketua KFK
anak dan melaksanakan refreshing materi Askep Gangguan Pemenuhan Nutrisi yang
dilakukan oleh Ners Muda, pembimbing akademik, kepala ruang dan KFK anak pada
tanggal 21 Maret 2016 di Ruang Nuri kepada 39 perawat INSKA dan 22 mahasiswa
stase manajemen dapat memperoleh apresiasi dari perawat anak terhadap CPD
dengan topik Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada
Anak dengan absensi kehadiran peserta minimal 80%, terlaksana CPD 1x di INSKA,
tersusun TOR CPD hingga 100%?
3. Apakah dengan melakukan studi literature, menyusun materi soal pre test dan post
test, koordinasi dengan pembimbing akademik, Ketua KFK dan melaksanakan pre
test dan post test pada acara CPD dapat menjadi bahan untuk mengevaluasi manfaat
kegiatan CPD dalam meningkatkan pengetahuan perawat sebesar 80% ?
BAB II
TINJAUAN TEORI
aktif
dalam
aktivitas
pembelajaran
sepanjang
waktu
untuk
bulan
ditetapkan
dua
orang
yang
bertugas
sebagai
penyaji
dan
anggota kelompok akan mempunyai kesempatan yang sama. Peserta dalam kelompok
diupayakan antara 5-8 orang.
c. Waktu pelaksanaan DRK
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut minimal 60 menit
dengan perincian sebagai berikut:
1) Pembukaan
: 5 menit
2) Penyajian
: 15 menit
3) Tanya jawab
: 30 menit
4) Penutup/kesimpulan
: 10 menit
Tanggal
Topik
No
Kegiatan
Indikator
1.
Pelatihan management
terapi cairan
ada
proposal
pelatihan
management terapi cairan
dilatih 100% perawat di ruang X
2.
Dst
Dst
f. Evaluasi
Komponen evaluasi meliputi:
1)
2)
3)
Evaluator
4)
Sample/peserta
5)
Instrumen evaluasi
6)
Metode evaluasi
7)
Tempat
8)
Kriteria evaluas
10
Tabel 1
Format Instrumen Observasi Penilaian Pelaksanaan Diskusi Refleksi Kasus
Petunjuk pengisian: berikan tanda () untuk jawaban ya dan (0) untuk tidak (n=1)
No
1. A. Persiapan
1. Alat tulis
2. Menentukan penyaji (dokter, perawat/tenaga kesehatan lain)
3. Laporan kasus yang akan didiskusikan
4. Menentukan fasilitator
5. Mengundang peserta
6. Mempersiapkan tempat diskusi
2.
B. Pelaksanaan
1. Fasilitator membuka diskusi dengan doa
2. Menyampaikan aturan dan tujuan diskusi
3. Melakukan kontrak waktu
4. Penyaji menyampaikan kasus diskusi
5. Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk
mengajukan pertanyaan
6. Fasilitator mengatur jalannya diskusi
C. Evaluasi
1. Fasilitator bertanya kepada peserta tentang manfaat yang
diperoleh dari diskusi
2. Memberikan reinforcement positif kepada penyaji dan
peserta
3. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
5. Membuat laporan hasil DRK dengan dilampiri undangan dan
daftar hadir
6. Menyimpan laporan DRK dilampiri dengan undangan dan
daftar hadir
7. Fasilitator menutup diskusi dengan doa bersama dan saling
berjabat tangan
11
Hasil
Ket.
Total
Nilai (%)
Observer
Tabel 2
Format Evaluasi Pelaksanaan Refleksi Kasus
Item Evaluasi
12
Target
Ket
BAB III
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. Pelaksanaan
1. Langkah-langkah kegiatan
Tabel 3
Langkah-Langkah Kegiatan
No
Kegiatan
A
1.
Persiapan
Melakukan
koordinasi
dengan Karu
tentang kasus,
jadwal kegiatan,
dan pelaksanaan
DRK
2.
Pelaksana
Sasaran
Tujuan
Waktu
Tempat
Ners
muda
Mendapat
kasus dan
terjadwalnya
DRK
Menyiapkan
materi DRK
Ners
Muda
Tersusunnya
materi DRK
3.
Koordinasi
dengan KFK
mengenai CPD di
INSKA
Ners
Muda
TOR CPD
di INSKA
Memiliki
persiapan materi
DRK
Tersusun materi
dan TOR CPD di
INSKA
4.
Melakukan
koordinasi
dengan KFK
tentang materi
CPD, jadwal
kegiatan, dan soal
pretest & posttest
Ners
muda
Materi dan
jadwal CPD
B.
5.
Pelaksanaan
Melaksanakan
diskusi refleksi
kasus (DRK)
KaRu
Melati
1,3
KaRu, PN,
AN
6.
Pelaksanaan
Continuing
Perawat
INSKA,
Ners
Perawat
INSKA,
Ners Muda
Diskusi refleksi
kasus (DRK)
dapat
dilaksanakan
sesuai protap
Pelaksanaan
CPD untuk
beberapa
13
22 Maret
2016
Ruang Melati
1,3 RSUP Dr.
Sardjito
21 Maret
2016
Ruang
Pertemuan
Nuri,
Professional
Development
(CPD)
C
7.
Evaluasi
Evaluasi
pelaksanaan
Diskusi Refleksi
Kasus
8.
Evaluasi
pelaksanaan
Continuing
Professional
Development
(CPD)
Muda
perawat di
INSKA
Ners
KaRu, PN
muda dan dan AN
KaRu
Melati 1,3
Melati
1,3
Terlaksananya
Diskusi Refleksi
Kasus (DRK)
sesuai protap,
antusiasme
peserta dan
kehadiran
Pelaksanaan
CPD untuk
beberapa
perawat di
INSKA
Ners
Muda
Perawat
INSKA,
Ners Muda
INSKA,
RSUP Dr.
Sardjito
22 Maret
2016
Ruang Melati
1,3 RSUP Dr.
Sardjito
21 Maret
2016
Ruang
Pertemuan
Nuri,
INSKA,
RSUP Dr.
Sardjito
2. Jadwal Kegiatan
Tabel 4
Jadwal Kegiatan
No
Kegiatan
A
1
Persiapan
Melakukan koordinasi dengan Karu
tentang kasus, jadwal kegiatan, dan
pelaksanaan DRK
Menyiapkan materi DRK
Pelaksanaan
16
B.
15
17
18
19
20
21
22
14
23
Pelaksanaan Continuing
Professional Development (CPD)
Evaluasi
: Perencanaan
: Pelaksanaan
3. Anggaran Biaya
No.
Tabel 5
Anggaran Biaya Kegiatan Continuing Professional Development (CPD)
Jenis
Jumlah
Rupiah
1.
Konsumsi
2.
Pengadaan materi
3.
Lain-lain
Jumlah
61 x 10.000
610.000
35 x 2000
7.000
20.000
20.000
637.000
B. Evaluasi
1. Ketentuan Evaluasi
No
2
3
Tabel 6
Diskusi Refleksi Kasus dan Continuing Professional Development
CPD
Komponen
DRK
Pretest &
Evaluasi
TOR
Presentasi
Posttest
Pengetahuan
Hal yang
Kepatuhan
Kehadiran,
TOR CPD
perawat
dievaluasi terhadap aturan
antusiasme peserta
tentang materi
Subyek
Perawat Melati Dokumen TOR Pembicara/pemberi
yang
Peserta
1,3
CPD
materi
dievaluasi
Evaluator
Ners Muda,
Ners Muda
Ners muda,
Ners Muda
15
Sample
Instrument
evaluasi
Metode
evaluasi
Waktu
Tempat
Kriteria
evaluasi
KaRu Melati
1,3
12 orang yang
hadir
Instrument
observasi
penilaian
Diskusi
Refleksi Kasus
(DRK),
Presensi
kehadiran dan
antusiasme
moderator
Dokumen TOR
CPD
61 undangan
25 perawat
Checklist
Presensi kehadiran,
forum diskusi
Soal pretest
dan posttest
Observasi, Tanya
jawab, ceramah
Senin, 21 Maret
2016
Ruang Nuri,
INSKA
Kehadiran 80% dan
ada diskusi dan
Tanya jawab
setelah presentasi
CPD
Studi
dokumentasi
Senin, 21
Maret 2016
Observasi
Observasi
Selasa, 22
Maret 2016
Ruang Melati
1,3
Rabu, 16
Maret 2016
Terlaksana 1
kali dengan
hasil penilaian
80%
INSKA
TOR CPD
tersusun 100%
INSKA
Hasil nilai post
test lebih baik
dari nilai pre
test minimal
80%
2. Hasil Evaluasi
a. Continuing Professional Education (CPD)
Tabel 7
Evaluasi Pelaksanaan Continuing Professional Development (CPD)
Di INSKA RSUP dr Sardjito Yogyakarta
.Item
Jumlah
Jumlah peserta
Target
Keterangan
Evaluasi
Undangan
hadir
Jumlah
Kehadiran
61
49
16
80,00%
Tercapai
Pre-test
Post-test
b.
Hari
: Selasa
Tanggal
: 22 Maret 2016
Waktu
Tempat
Kasus
: Post Conference
Penyaji
Fasilitator
: Amalia Choirunnsia
Jumlah peserta
: 12 orang
Tabel 7
1.
A. Persiapan
Hasil
1) Alat tulis
4) Menentukan fasilitator
5) Mengundang peserta
1
17
Keterangan
B. Pelaksanaan
1) Fasilitator membuka diskusi dengan doa
1
1
C. Evaluasi
1. Fasilitator bertanya kepada peserta tentang
manfaat yang diperoleh dari diskusi
Total
17
Nilai (%)
Observer
89,47%
: Amalia Choirunnisa
18
Tabel 6
Evaluasi Pelaksanaan Protap Refleksi Kasus Keperawatan
Di Ruang Melati 1,3 RSUP Dr. Sardjito
Tanggal 22 Maret 2016
Item Evaluasi
Nilai Hasil Penilaian
3.
Hasil
Sebelumnya
0%
Hasil Instrumen
Observasi
89,47%
Target
Keterangan
80%
Tercapai
rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang
merupakan suatu kebulatan. Sedangkan menurut Horby AS (1995) adalah serangkaian
kegiatan yang berurutan yang harus memperoleh atau mencapai sesuatu. Dari pernyataan
tersebut pengertian mengenai prosedur diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah
cara memecahkan suatu masalah yang dilakukan langkah demi langkah
Adanya pedoman baku diharapkan terjadi peningkatan kinerja pada setiap
pelayanan yang diberikan oleh perawat yang akhirnya dapat memenuhi kebutuhan dan
memberikan kepuasan penerima layanan, karena peningkatan kualitas kinerja yang
berimplikasi terhadap kepuasan dari masyarakat merupakan tujuan utama dibuatnya
Pedoman Prosedur Tetap / Standart Operating Procedure (SOP).
DRK merupakan suatu metode pembelajaran bagi tenaga keperawatan dalam
merefleksikan pengalaman yang aktual dan menarik/potensial dalam mengelola asuhan
keperawatan di tatanan klinis melalui suatu diskusi kelompok yang mengacu pada
pemahaman standar yang ditetapkan. DRK ini memiliki tujuan untuk mengembangkan
profesionalisme tenaga keperawatan dan merupakan salah satu wahana untuk
menyelesaikan masalah dengan mengacu pada standar keperawatan yang telah
ditetapkan. Para perawat di ruang Melati 1,3 belum familiar mendengar istilah DRK dan
masih memiliki pengetahuan yang minim tentang cara pelaksanaan DRK. Perawat di
Melati 1,3 juga jarang melakukan DRK dikarenakan terkendala oleh waktu. DRK
dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2016. Hal ini dapat dijadikan motivasi untuk
melaksanakan kembali diskusi refleksi kasus yang dapat diprogramkan satu bulan sekali.
19
b. Faktor Kendala
1) Upaya pelaksanaan DRK (Diskusi Refleksi Kasus) sulit dilakukan secara teratur pada
tanggal yang sama, karena terkendala oleh waktu dan kesibukan yang ada di ruang
Melati 1,3.
2) Persiapan pelaksanaan CPD mendadak sehingga tidak dapat secara maksimal. Selain
itu dikarenakan kendala waktu, sehingga CPD tidak dapat dilaksanakan secara
maksimal.
5. Kesinambungan
a. Kepala Ruangan membuat program DRK tahun 2016 dan tahun berikutnya untuk perawat
di Melati 1,3. DRK direncanakan akan diadakan sebulan sekali dengan tujuan untuk
menciptakan penyelesaian masalah dengan mengacu pada standar keperawatan yang telah
ditetapkan sehingga dapat mengembangkan profesionalisme keperawatan.
b. CPD akan dilaksanakan secara rutin dan nantinya akan diwajibkan bagi semua perawat di
RSUP Dr Sardjito untuk mengikuti CPD. KFK merencanakan akan menyusun kurikulum
materi CPD maksimal 30 jam. Perawat yang mengikuti CPD dan sudah memenuhi waktu
30 jam akan mendapatkan sertifikat.
6.
Refleksi
Gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh Ners muda adalah gaya kepemimpinan
demokratis dan konsultatif. Gaya kepemimpinan demokratis digunakan saat pelaksanaan
kegiatan kelompok. Sedangkan gaya kepemimpinan konsultatif digunakan saat konsultasi
dengan Karu, PN, dan dosen pembimbing akademik dalam pada kegiatan penyusunan
materi edukasi.
Dalam kegiatan kelompok digunakan gaya kepemimpinan demokratis, hal ini
karena dalam pelaksanaan kegiatan kelompok saling berdiskusi dan memberikan saran
serta dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan. Situasi yang ada memungkinkan untuk
dilakukan diskusi bersama terlebih dahulu. Dalam gaya kepemimpinan demokratis
21
pemimpin memberikan informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya
dalam melakukan pelaksanaan kegiatan.
Gaya kepemimpinan konsultatif digunakan dalam kegiatan penyusunan materi
edukasi yang membutuhkan bimbingan dan diskusi baik dengan Karu, PN dan
pembimbing akademik. Gaya kepemimpinan konsultatif ditandai dengan tinggi tugas dan
tinggi hubungan, komunikasi dua arah, dan peran pemimpin dalam pemecahan masalah
serta pengambilan keputusan cukup besar, bawahan diberi kesempatan untuk memberi
masukan, dan menampung keluhan. Kemudian dilanjutkan dengan mengajak perawat di
Melati 1, 3 untuk mengikuti kegiatan ini, serta ikut berpartisipasi dalam proses pelaksanaan
kegiatan. Strategi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara membacakan
kasus kemudian memdisukusikannya bersama-sama, disertai dengan menciptakan
komunikasi yang asertif dan tidak lupa memberikan reinsforcement positif kepada para
peserta diskusi atas partisipasi dan keaktifiannya dalam mengikuti proses diskusi.
22
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan Diskusi Refleksi Kasus (DRK) tercapai dengan penilaian 89,47%
2. Pelaksanaan CPD tercapai hingga 80% kehadiran.
3. Pelaksanaan CPD mampu meningkatkan pengetahuan perawat terkait asuhan keperawatan
pasien dengan gangguan nutrisi pada anak, hasil pretest adalah 52,22% sedangkan setelah
dilakukan CPD menjadi sebesar 81,5%.
B. Saran
1. Kepala Ruang perlu membuat jadwal secara bergilir untuk penyaji dan fasilitator dalam
pelaksanaan Diskusi Refleksi Kasus (DRK) sehingga semua perawat dapat aktif berperan.
2. CPD perlu dilakukan secara rutin oleh KFK bagi perawat di Melati 1,3 maupun perawat di
Instalasi Kesehatan Anak (INSKA) RSUP dr Sardjito.
3. Program CPD bisa disusun oleh KFK dengan TOR per bulannya.
23
DAFTAR PUSTAKA
Hennesy, D. 2001. Handout Reflective Case Discussion. disampaikan pada tutorial SPMKK di
Yogyakarta tahun 2006.
Nilawati, E.A. 2010. Pelaksanaan Continuing Nursing Education (CPD) perawatan kanker
pada anak (Suatu tinjauan pustaka). Laporan Tugas Manajemen. PSIK UGM.
Yogyakarta
Purborini, Nurul. 2010. Pelaksanaan Continuing Nursing Education (CPD) handling
complain (Suatu tinjauan pustaka). Laporan Tugas Manajemen. PSIK UGM. Yogyakarta
http://www.nursecredentialing.org/Accreditation/ResourcesServices/AccredOverviewBrochure.a
spx
http://www.enotes.com/nursing-encyclopedia/nursing-education
http://www.bne.state.tx.us/nursingeducation/ceu.html
http://www.aalnc.org/images/pdfs/ChaptLeaders/CEfaq.pd
24
LAMPIRAN
25