Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF PADA BAYI BARU LAHIR

Oleh:

Emila Cahya Aisyah NIM 192311101012


Annisa Nur Ghosyiatul Aliyah NIM 192311101022
Elly Rindiantika NIM 192311101053
Vinda Prihartini NIM 192311101064
Anggario Eka Kifliannur NIM 192311101162

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2020
Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar hadir
Lampiran 3 : SAP
Lampiran 4 : SOP
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media
Leaflet
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2019/2020
Lampiran 2: Daftar Hadir

BERITA ACARA

Pada hari ini, 6 Januari 2020 jam WIB bertempat di ruang Mawar
Rumah Sakit Koesnadi Bondowoso telah dilaksanakan pendidikan kesehatan dan
demonstrasi mengenai Pentingnya Asi Eksklusif Pada Bayi Baru Lahir yang
dilaksanakan oleh Mahasiswa Keperawatan Universitas Jember yang diikuti
oleh...........orang (daftar terlampir)

Bondowoso, 6 Januari 2020


Mengetahui,
Pembimbing Klinik
Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2019/2020

DAFTAR HADIR
Kegiatan pendidikan kesehatan dan demonstrasi mengenai Pentingnya Asi Eksklusif
Pada Bayi Baru Lahir pada: 6 Januari 2020 jam 11.00- 11.30 WIB bertempat di Ruang
Mawar Rumah Sakit Koesnadi Bondowoso:

NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN


1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Bondowoso, 6 Januari 2020


Mengetahui, Pembimbing Klinik
Lampiran 3: Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik :Cara Menyusui Yang Benar


Sub Topik :Menjelaskan pengertian ASI eksklusif, menjelaskan pentingnya ASI eksklusif, Isu
pemberian ASI, lama dan frekuensi menyusui, dan mengajarkan cara menyusui
yang benar
Sasaran :Keluarga pasien dan pasien post natal yang sedang dirawat di ruang
Mawar RSUD Koesnadi Bondowoso
Tempat :Ruang Mawar
Hari/Tanggal :6 Januari 2019
Waktu :30 menit
Penyuluh :Mahasiswa Pendidikan Profesi Keperawatan Fakultas Keperawatan UNEJ

I. Analisa Data
A. Kebutuhan audien
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan ibu, apabila makanan
ibu secara teratur dan cukup mengandung gizi yang diperlukan akan mempengaruhi
produksi ASI, karena kelenjar pembuat ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa
makanan yang cukup. Untuk membentuk produksi ASI yang baik, makanan ibu
harus memenuhi jumlah kalori, protein, lemak, dan vitamin serta mineral yang cukup
selain itu ibu dianjurkan minum lebih banyak kurang lebih 8-12 gelas/hari. Mendapatkan
Air Susu Ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak pertama yang harus diterima oleh anak
ketika baru lahir dan sebelum mendapatkan hak yang lain. Namun pada kenyataannya hak
dasar anak ini banyak yang belum terpenuhi. Penyebabnya bermacam-macam, misalnya
karena ASI belum atau tidak keluar, kondisi ibu yang belum memungkinkan menyusui satu
jam pasca melahirkan maka bayi diberi susu formula. Alasan tersebut sering digunakan
untuk tidak memberikan ASI pada saat bayi baru lahir, sehingga mengakibatkan bayi tidak
terpenuhi haknya. hal ini banyak terjadi pada bayi dimanapun, tidak terkecuali di Jawa
Timur Masyarakat masih berasumsi bahwa kebutuhan ASI saja tidak cukup untuk
kebutuhan nutrisi bayi sehingga masyarakat memberi makanan pendamping asi dengan cara
memberi makanan seperti pisang bubur TIM dan masyarakat juga belum mengetahui apa
dampak dari pemberian makanan pendamping asi sebelum usia 6 bulan ke atas.
B. Karakteristik audien
Audien Ruang Mawar karena gaya hidup dan perilaku serta kurangnya pengetahuan.
II. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan melalui penyuluhan tentang “Pentingnya Asi
Eksklusif Pada Bayi Baru Lahir” diharapkan kelompok sasaran dapat meningkatkan
motivasinya untuk melakukan tindakan preventif.
III. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit, diharapkan warga mampu:
a. Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
b. Menjelaskan pentingnya ASI eksklusif
c. Menjelaskan tentang lama dan frekuensi menyusui
d. Menjelaskan cara menyusui yang benar
e. Isu pemberian ASI
IV.Materi (Terlampir)
a. Pengertian ASI eksklusif
b. Pentingnyaa ASI eksklusif
c. Lama dan frekuensi menyusui
d. Cara menyusui yang benar
e. Isu pemberian ASI
V. Metode
Ceramah, diskusi, simulasi
VI. Media
Lembar balik dan leaflet
VII. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 Pembukaan  Memberikan salam  Menjawab
1 menit  Perkenalan salam
 Menjelaskan TIU dan TIK  Mendengarkan
 Menyebutkan materi yang akan
dan
diberikan
 Menggali pengetahuan awal memperhatikan
peserta
2. Inti  Menjelaskan pengertian ASI  Menjawab
6 menit
eksklusif pertanyaan
 Menjelaskan pentingnyaa ASI
penyuuhan
eksklusif  Mendengarkan
 Menjelaskan tentang lama dan dan
frekuensi menyusui memperhatikan
 Menjelaskan cara menyusui yang  Bertanya pada
benar penyuluh bila
 Menjelaskan isu pemberian ASI
masih ada yang
belum jelas
3 Penutup  Evaluasi  Menjawab
3 menit  Tanya jawab pertanyaan
 Menyimpulkan
 Mengucapkan salam penutup  Memperhatikan
 Menjawab
salam
4. Simulasi  Mengajarkan cara menyusui yang  Peserta
20 menit
benar mengikuti dan
menirukan

VIII. Evaluasi
a. Jelaskan pengertian ASI eksklusif
b. Jelaskan pentingnyaa ASI eksklusif
c. Jelaskan lama dan frekuensi menyusui
d. Jelaskan cara menyusui yang benar
e. Jelaskan isu pemberian ASI

TINJAUAN PUSTAKA

A. Materi
1. Pengertian ASI Ekslusif
ASI eksklusif adalah intervensi yang paling efektif untuk mencegah kematian anak,
namun menurut Survei Demografi Kesehatan tingkat pemberian ASI eksklusif telah
menurun selama dekade terakhir. Ada banyak hambatan untuk menyusui di Indonesia,
termasuk anggota keluarga dan dokter yang tidak mendukung. Beberapa ibu juga takut
menyusui akan menyakitkan dan tidak praktis, tapi salah satu kendala terbesar adalah
kesalahpahaman dari istilah 'eksklusif'. ASI merupakan makanan yang disiapkan untuk
bayi mulai masa kehamilan payudara sudah mengalami perubahan untuk memproduksi
ASI. Makanan-makanan yang diramu menggunakan teknologi modern tidak bisa
menandingi keunggulan ASI karena ASI mempunyai nilai gizi yang tinggi dibandingkan
dengan makanan buatan manusia ataupun susu yang berasal dari hewan sapi, kerbau
atau kambing.
2. Isu tentang ASI
Menurut Khasanah (2011) Salah satu kendala ibu menyusui adalah kepercayaan
pada mitos, padahal mitos tidak dapat dipercaya kebenarannya. Berikut ini ada isu yang
sering menghantui para ibu menyusui :
a. ASI hari pertama harus dibuang ASI hari pertama justru tidak boleh dibuang karena
ASI yang keluar pada hari pertama disebut Kolostrum yang mengandung protein
yang kadarnya tinggi terutama kandungan zat daya tahan tubuh. Jadi, jika Kolostrum
yang berwarna jernih kekuningan ini dibuang bayi kurang mendapatkan zat-zat yang
melindungi dari infeksi.
b. ASI belum banyak pada hari pertama sehingga perlu ditambah cairan atau makanan
lain.
c. Setiap kali hendak menyusui saat pagi (setelah bangun tidur), semburan pertama ASI
harus dibuang karena dianggap basi.
d. ASI semburan pertama harus dibuang setelah berpergian keluar rumah.
e. Banyak istirahat bisa menambah produksi ASI.
f. ASI yang seperti warna santan lebih bagus.
g. ASI membuat bayi obesitas.

3. Cara Menyusui Yang Benar


Langkah-langkah menyusui Yang Benar (Suradi, 2004)
a. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu
dan areola sekitarnya.
b. Bayi diletakkan menghadap perut atau payudara.
c. Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang
rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran
kur
d. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak padamlengkung siku ibu dan
bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong
bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
e. Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu didepan.
f. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara.
g. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
h. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
i. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah.
Jangan menekan putting susu atau areolanya saja.
j. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara :
- Menyentuh pipi dengan putting susu.
- Menyentuh sisi mulut bayi.
k. Setelah bayi membuka mulut dan mulai mengisap, payudara tak perlu dipegang atau
disangga lagi
4. Lama dan frekuensi menyusui
Menurut Khasanah (2011) sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga
tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan
menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis
bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan atau kedinginan atau sekedar ingin
didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat
mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan
kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam
menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 sampai 2 minggu kemudian.

5. Pentingnya / Manfaat ASI eksklusif


a. Untuk Ibu dan Bayi
- ASI memberikan manfaat pada bayi karena mudah dicerna apabila ketika
pencernaannya belum begitu sempurna (dibawah usia 6 bulan).
- ASI dapat menyempurnakan tumbuh kembang bayi anda.Bahkan ASI dapat
membuat bayi sehat dan juga cerdas
- ASI dapat menjadi 9ntibody alami tubuh bayi terutama yang berhubungan dengan
penyakit infeksi.
- ASI akan selalu ada pada suhu yang tepat sehingga tidak perlu dikhawatirkan akan
membuat bayi terlalu panas atau dingin
- Bahkan komposisi dan volume ASI akan disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Anda
tidak perlu khawatir akan berkurang sampai 6 bulan.

b. Untuk Ibu

-Memberikan ASi ekslusif pada ibu juga memberikan manfaat. Pasca persalinan ibu
mengalami pendarahan akan dibantu dengan pemberian ASI ekslusif selain itu akan
mempercepat pengecilan rahim semula. Kondisi ini disebabkan karena pada saat
melahirkan dan segera disusukan akan membantu dalam merangsang hisapan bayi
dan diteruskan ke hipofisis pars posterior yang akan mengeluarkan hormon
progesterone.

-Manfaat ASI eksklusif akan membantu dalam mengembalikan tubuh ibu setelah hamil.
Dengan aktivitas menyusui maka timbunan lemak pada tubuh ibu akan
dipergunakan untuk membentuk ASI sehingga berat badan ibu akan kembali stabil

-Selanjutnya adalah ikatan batin antara ibu dan anak akan lebih terjaga karena ibu dapat
dengan mudah mengekspresikan sayang kepada anaknya. Dengan demikian ikatan
batin semakin kuat. Begitupula dengan pemulihan kesehatan ibu yang semakin
cepat ketika ibu memberikan ASI ekslusif pada bayi.
-Dapat mengurangi risiko kanker payudara dan juga kanker ovarium. Banyak
penelitian yang dilakukan untuk mengamati korelasi antara infertilitas dan tidak
menyusui akan meningkatkan risiko kanker baik kanker payudara maupun kanker
ovarium.

6.Komposisi ASI

Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan pada
stadium laktasi. Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1) Kolustrum: ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga
setelah bayi lahir.

2) ASI transisi : ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari ke
sepuluh.

3) ASI mature : ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai dengan
seterusnya.

Gambar. 1.1 Kandungan Air Susu Ibu


DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, eni retna. 2009. Asuhan kebudanan nifas. Jakarta. Mitra cendikia offset.

Budiyanto, Asti, A.D., Yuwono, P. (2015). Hubungan Ketersediaan Fasilitas Penunjang


Terhadap Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Yang Bekerja Sebagai
Tenaga Kesehatan. https://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id/index.php/JIKK/article/98

Cadwell, K. (2011). Buku Saku Manajemen Laktasi. Jakarta: EGC.Depkes RI. (2001).
Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas Kesehatan di Puskesmas.
Jakarta: Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat.

Departemen Kesehatan RI, 2002, Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Modul Diklat

Jarak Jauh, Jakarta

Doengoes, E. Marilyn, Rencana Perawatan Maternal/Bayi, Edisi 2, 2001, EGC, Jakarta.

Fatimah, S. 2013. Faktor Pelaksanaan Kesehatan Reproduksi Perusahaan dan Dukungan


Keluarga Dalam Penentuan Pola Menyusui Oleh Pekerja (Buruh) Wanita di
kabupaten Kudus. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/article/5209. \

FKUI, Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Persis Mary
Hamilton, Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, 2005, EGC,Jakarta

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2003, Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan Fisiologi
Bagi Dosen Diploma III Kebidanan, Asuhan Antenatal, Buku 2, Jakarta.

.
IX: Media Leaflet

Anda mungkin juga menyukai