A. LATAR BELAKANG
Menurut WHO, setiap tahun terdapat 1 1,5 juta bayi di dunia meninggal
karena tidak diberi ASI secara Eksklusif kepada sang buah hati. Sayangnya, masih
banyak ibu yang kurang memahami manfaat pentingnya pemberian ASI utuk sang
buah hati, ASI eksklusif sangat penting sekali bagi bayi usia 0-6 bulan karena semua
kandungan gizi ada pada ASI yang sangat berguna.
Kurangnya pengetahuan ibu menyebabkan pada akhirnya ibu memberikan
susu formula yang berbahaya bagi kesehatan bayi.Terjadinya kerawanan gizi pada
bayi disebabkan karena selain makanan yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI)
banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi
kebutuhan. Hal ini pertanda adanya perubahan sosial dan budaya yang negatif
dipandang dari segi gizi
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah
ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam
ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan
pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan. Setelah itu ASI hanya berfungsi
sebagai sumber protein vitamin dan mineral utama untuk bayi yang mendapat
makanan tambahan yang tertumpu pada beras.
Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata mampu
menghasilkan air susu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya secara penuh
tanpa makanan tambahan. Selama enam bulan pertama. Bahkan ibu yang gizinya kurang
baikpun sering dapat menghasilkan ASI cukup tanpa makanan tambahan selama tiga
bulan pertama.
ASI sebagai makanan yang terbaik bagi bayi tidak perlu diragukan lagi, namun
akhir-akhir ini sangat disayangkan banyak diantara ibu-ibu meyusui melupakan
keuntungan menyusui. Selama ini dengan membiarkan bayi terbiasa menyusu dari alat
pengganti, padahal hanya sedikit bayi yang sebenarnya menggunakan susu botol atau
susu formula. Kalau hal yang demikian terus berlangsung, tentunya hal ini merupakan
ancaman yang serius terhadap upaya pelestarian dari peningkatan penggunaan ASI.
Menurut Ketua TP PKK Prov. Jatim yang biasa disapa Bude Karwo, target yang
ditetapkan di tingkat nasional untuk pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif kepada bayi
sebesar 80 persen dari seluruh jumlah ibu menyusui. Sedangkan data di tahun 2015, ada
sembilan daerah kabupaten di Jawa Timur yang telah melebihi target tersebut, yaitu
Kabupaten Bojonegoro, Nganjuk, Lamongan, Jombang, Magetan, Lumajang, Jember,
Ponorogo dan Pacitan. Dari data tersebut, terlihat masyarakat kabupaten atau daerah
lebih peduli dengan pemberian ASI eksklusif kepada bayinya, dan masyarakat perkotaan
dapat dikatakan kepeduliannya masih rendah. Walaupun saat ini di tahun 2015 capaian
target pemberian ASI eksklusif secara agregat di Jatim telah mencapai 73,8 persen.
Berdasarkan uraian di atas, maka kami mengambil penyuluhan mengenai
Pemberian ASI Eksklusif karena sangat penting untuk memBerikan informasi secara dini
dan tepat agar dapat menghindari terjadinya kurang gizi/komplikasi berdampak buruk
pada bayi. Maka dari itu penyuluhan tentang Pemberian ASI Eksklusif sangat perlu
dilakukan pada ibu yang sedang dalam masa menyusui.
B. TUJUAN
1) Tujuan Instruksional Umum :
Memberikan pengetahuan kepada pasien maupun keluarga pasien di
kamar nifas Ruang Bersalin Cempaka RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Blitar
mengenai Pemberian ASI Eksklusif
D. ORGANISASI
Moderator : Nicky Putri Capindo
Notulen : Dara Aza Smarayudizta
Penyaji : Dela Putri Andartiwi
Observer : Dara Aza Smarayudizta
Fasilitator : Dela Putri Andartiwi
F. METODE
Metode yang penyuluh gunakan dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah dan tanya
jawab
G. MEDIA
Media yang penyuluh gunakan dalam penyuluhan ini adalah lembar bolak balik dan leaflet
H. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Persiapan media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan
dalam penyuluhan, yaitu lembar balik dan leaflet.
b. Persiapan materi
Materi disisipkan dalam bentuk makalah dan di buatkan leaflet yang ringkas,
menarik, lengkap, dan mudah dimengerti oleh peserta.
c. Perijinan
Sebelum melakukan penyuluhan, dilakukan perijinan kepada pihak RSUD
Ngudi Waluyo Wlingi, Blitar.
2. Evaluasi Proses
a. Klien mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan dengan baik.
b. Klien terlibat aktif selama pendididkan kesehatan
c. Klien aktif bertanya.
3. Evaluasi hasil
a. 70% klien dapat menjelaskan materi yang disampaikan dengan baik.
b. Klien mampu menjelaskan definisi Pemberian ASI Eksklusif
c. Klien mampu menyebutkan kurang lebih 3 tujuan Pemberian ASI Eksklusif
d. Klien mampu menjelasakan langkah langkah Pemberian ASI Eksklusif
e. Klien dapat menyebutkan kurang lebih 3 cara memperbanyak ASI Eksklusif..
LAMPIRAN MATERI
A. Definisi
Pemberian ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan untuk bayi sejak baru
lahir sampai 6 bulan tanpa makanan pendamping dan minuman pralakteal (air gula,
aqua, dan lainnya).
Mengurangi resiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak, dan
diduga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.
Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet,
ASI tidak keluar optimal sehingga mempngaruhi produki ASI selanjutnya atau bayi
enggan menyusu.
1. Sebelum menyusui ASI dikeluarkn sedikit, kemudian dioleskan pada puting &
sekitar areola sebagai desinfektan & menjaga kelembaban puting susu.
2. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi , bayi ditidurkan diatas
pangkuan ibu dengan cara :
Bayi dipegang dengan satu lengan kepala bayi diletakkan pada lengkung siku
ibu dan bokong baui diletakkan pada lengan. Kepala bayi tidak boleh
tertengadah atau bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
Satu tangan bayi diletakkan dielakang badan ibu dan yang satu didepan.
Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
3. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu jari menekan
bagian atas areola .
4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut ( rooting refleks) dengan cara
menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh mulut bayi
5. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu
dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi . usahakan sebagian besar
areola dapat masuk mulut bayi , sehingga puting susu berada dibawah langit langit
dan lidah bayi akan menekan asi keluar daritempat penampungan asi yang terletak
dibawah areola
Hj. Deslidel, dkk.. 2008. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC
BoBak, Irene M. 2000 . Perawatan Maternitas dan Ginekologi. Bandung : Yayasan Ikatan
Alumni Pendidikan Keperawatan Pelajaran.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Disusun Oleh :
Kelompok 11