Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PEMBERIAN ASI EKSKUSIF DAN CARA MENYUSUI YANG BENAR”


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan

Dosen Pembimbing :
Herawati M, SST., M.Pd., M.Psi

Disusun Oleh :
1. Mega Eka Puspita (1602450012)
2. Ika Septiana Saputri (1602450014)
3. Detty Amalia Silcha (1602450015)
4. Faiqo Diyana (1602450016)
5. Raiza Ulumiah Sari (1602450017)
6. Iqlaimah Ekasasti (1602450037)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah ini telah dipresentasikan pada tanggal ………………………….

dan dibaca, dikoreksi serta disetujui oleh :

Pembimbing

( Herawati Mansur, S.Psi., M.Pd., M.Psi )


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang tiada ternilai kepada kami, sholawat serta
salam semoga tercurah pada Rasululloh Muhammad SAW yang telah menuntut
umat manusia dari jaman jahiliah menuju jaman yang terang menerang seperti
saat ini, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Satuan Acara Penyuluhan mata
kuliah Promosi Kesehatan ini dengan baik dan tepat waktu.

Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan


makalah ini. Namun berkat bantuan dan dukungan oleh berbagai pihak, kami
dapat menyelesaikannya. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Herawati Mansur, S.Psi., M.Pd., M.Psi selaku dosen pembimbing mata


kuliah Promosi Kesehatan.
2. Orang tua kami yang selalu memberikan motivasi dan doa dalam
penyelesaian makalah ini.
3. Teman – teman kelas III A yang telah memberikan dukungan, motivasi
dan saran – saran dalam penyelesaian makalah ini.
4. Serta pihak lainnya

Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat sebagai informasi ataupun pengetahuan bagi pembaca.

Malang, 03 Oktober 2018


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah
memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain
kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin.
Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif pemberian ASI
eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap diberikan kepada bayi
sampai bayi berusia 2 tahun.
ASI mengandung gizi tinggi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan bayi,
bahkan WHO merekomendasikan bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif
selama enam bulan. Menyusui merupakan salah satu cara untuk mensukseskan
program yang dicanangkan oleh WHO. Menyusui bertujuan untuk menghapus
kemiskinan dan kelaparan. Memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan
dan diteruskan hingga bayi berusia 2 tahun merupakan kontribusi dalam
memberikan asupan yang sehat, dan menyediakan gizi dan energi yang cukup
bagi bayi, sehingga dapat mencegah kelaparan dan malnutrisi (Depkes, 2010).
Menyusui tidak memerlukan biaya dibandingkan dengan makanan
tambahan lain sehingga tidak menambah pengeluaran keluarga. Selain itu,
menyusui bertujuan untuk mengurangi angka kematian anak. Pemberian ASI
eksklusif dapat mengurangi 13% angka kematian anak. Sekitar 50- 60%
kematian anak dibawah 5 tahun disebabkan oleh malnutrisi dan menyusui
yang kurang optimal. Namun ternyata, capaian ASI eksklusif di Indonesia
belum mencapai angka yang diharapkan yaitu sebesar 42% (Kemenkes, 2016).

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Adapaun tujuan umum penulisan makalah yaitu diharapkan
mahasiswa dapat membuat penyusunan satuan acara penyuluhan
(SAP) yang baik dan benar terhadap kasus ibu postpartum
mengenai pentingnya ASI ekslusif dan cara menyusui yang benar.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus pembuatan makalah yaitu :
a. Mahasiswa dapat menyusun satuan acara penyuluhan (SAP)
dengan baik dan benar pada kasus ibu postpartum.
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tahap-tahap
penyusunan satuan acara penyuluhan (SAP) pada ibu
postpartum.
c. Mahasiswa dapat mengimplementasikan satuan acara
penyuluhan (SAP) sebagai suatu kegiatan .
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

I. IDENTITAS SAP
Pokok Bahasan : Pemberian ASI Eksklusif dan Cara Menyusui
yang benar
Sasaran : Ibu post partum hari ke 3 - 56
Hari/Tgl : November 2018
Jam : 09.00 - selesai
Waktu : 30 menit
Tempat : Gedung Kelas Kebidanan Malang Poltekkes
Kemenkes Malang

II. IDENTIFIKASI MASALAH

Mendapatkan Air Susu Ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak
pertama yang harus diterima oleh anak ketika baru lahir dan sebelum
mendapatkan hak yang lain. Namun pada kenyataannya hak dasar anak ini
banyak yang belum terpenuhi. Penyebabnya bermacam-macam, misalnya
karena ASI belum atau tidak keluar, kondisi ibu yang belum
memungkinkan menyusui satu jam pasca melahirkan maka bayi diberi
susu formula dan permasalah posisi ibu dalam menyusui yang kurang
benar. Alasan tersebut sering digunakan untuk tidak memberikan ASI pada
saat bayi baru lahir, sehingga mengakibatkan hak pertama bayi tidak
terpenuhi dan tumbuh kembang bayi tidak maksimal.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta dapat
mengetahui dan mengerti pentingnya pemberian ASI Ekslusif pada bayi
serta dapat memahami dan menerapkan bagaimana cara menyusui yang
benar.
IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta dapat
melakukan dan menjelaskan :
1. ibu mampu menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
2. ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu
3. ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi
4. ibu mampu menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI
5. ibu mampu menjelaskan apa yang harus dilakukan ketika ibu bayi
bekerja / pergi
6. ibu dapat melakukan penyimpanan ASI perah dengan benar
7. ibu dapat menjelaskan cara menghangatkan ASI perah
8. Ibu dapat menerapkan posisi atau cara menyusui yang benar.

V. MATERI
Terlampir (Lampiran 1)

VI. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab

VII. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Power point
4. Alat Peraga

VIII. PENGORGANISASIAN
1. Moderator
Membuka acara, memperkenalkan diri dan tim penyuluh, mengatur
proses penyuluhan, Tanya jawab serta menutup acara
2. Penyaji
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami
peserta penyuluhan.
3. Fasilitator
Mengevaluasi penyuluh, moderator, peserta dan jalannya proses
penyuluhan
4. Notulen
Mencatat pertanyaan yang diajukan audience/ peserta penyuluhan, dan
masukan dari fasilitator.
5. Peserta
Mendengarkan, memperhatikan, serta mengajukan pertanyaan

IX. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 Menit Pembukaan :
 Memberi salam  Menjawab Salam
 Perkenalan  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhan

2. 15 Menit Menjelaskan materi  Menyimak,


penyuluhan secara mendengarkan dan
berurutan dan teratur. mendemonstrasikan
Materi :
 Pengertian ASI
Eksklusif
 Keuntungan ASI untuk
ibu
 Keuntungan ASI untuk
bayi
 Hal-hal yang
mempengaruhi
produksi ASI
 Apa yang harus
dilakukan ketika ibu
bayi bekerja / pergi
 Penyimpanan ASI
perah dengan benar
 Cara menghangatkan
ASI perah
 Cara atau posisi
menyusui yang benar

3. 10 Menit Evaluasi :  Bertanya dan


Meminta Ibut untuk menjawab
menjelaskan kembali atau  Menjawab salam
menndemonstrasikan
kembali perawatan
payudara
Penututup :
 Mengucapkan
terimakasih dan
mengucapkan salam
X. SETTING TEMPAT
DENAH TEMPAT

AUDIENCE AUDIENCE

AUDIENCE AUDIENCE

AUDIENCE AUDIENCE

XI. DAFTAR PUSTAKA


Kristiyansari Weni, 2009. ASI, Menyusui & Sadari. Yogyakarta : Nuha
Medika
Kartika. 2008. Sehat Setelah Melahirkan. Cetakan ke-1. Yogyakarta :
Kawan Kita.
Maryunani, Atik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta
: Trans Info Media.
Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva Press :
Yogyakarta.
Roesli Utami. 2001. Asi Ekslusif. Pustaka Bunda : Jakarta
Suradi, Rululina dkk. 2008. Manfaat Asi dan Menyusui. Jakarta :
Fakultas Kedokteran Universirtas Indonesia. .
Lampiran 1 Materi

A. Pengertian ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman


tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004)
ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja,
tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit,
bubur dan nasi tim (Utami,2005)
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai
bayi berusia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dianjurkan
oleh pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang
manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga, maupun Negara (WHO,2001)
Jadi dapat disimpulkan bahwa ASI Eksklusif adalah pemberian ASI
tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi serta dapat diberikan
sampai bayi berusia 2 tahun.

B. Keuntungan ASI untuk ibu


1. Mengurangi insiden kanker payudara
Hal ini terjadi karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami
penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon
esterogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu
kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan
progesterone.
2. Mencegah perdarahan pasca persalinan
Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak
dan ke kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormone
oksitosin. Oksitosin membantu mengkontraksikan kandungan dan
mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.
3. Mengurangi anemia
Menyusui eklusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid.
Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan
mengurangi angka kejadian anemia
4. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
Menyusui secara eklusif dapat menjarangkan kehamilan. Rata-rata jarak
kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak
menyui adalah 11 bulan.Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja
menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya
kesuburan. ASI yang dapat digunakan sebagai metode KB sementara
dengan syarat: bayi berusia belum berusia 6 bulan, ibu belum haid kembali
dan ASI diberikan secara eklusif.
5. Mempercepat kembali ke berat badan semula
Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit. Lemak ini akan
terpakai untuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak menyusui,
lemak tersebut akan tetap tertimbun dalam tubuh.

C. Manfaat ASI untuk bayi


1. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan
jamur.
2. ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.
3. ASI meningkatkan jalinan kasih sayang
Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap perkembangan bayi.
Walaupun seorang ibu dapat memberikan kasih saying dengan
memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek
psikologis yang besar. Interaksi yang timbul waktu menyusi antara ibu dan
bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman sangat
penting untuk membangun dasar kepercayaan bayi (basic sense of trust)
yaitu dengan mulai mempercayai oranglain (ibu), maka selanjutnya akan
timbul rasa percaya pada diri sendiri.
4. Mengupayakan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik
setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan
mengurangi kemungkinan obesitas. Ibu-ibu yang diberikan penyuluhan
tentang ASI dan laktasi, turunya berat badan bayi (pada minggu pertama
kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan. Hal ini
karena kelompok ibu-ibu tersebut segera memberikan ASI setelah
melahirkan. Frekuensi menyusu yang sering (tidak dibatasi) juga
dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak
sehingga penurunan berat badan bayi hanya sedikit.
6. Steril, aman dari pencemaran kuman
7. Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi
8. Mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan virus
Tidak ada bahaya alergi

D. Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI


1. Makanan Ibu
Apabila ibu makan secara teratur, cukup mengandung gizi yang
dibutuhkan akan membanu terbentuknya ASI. Makanan ibu harus
memenuhi jamlah kalori, protein, lemak, vitamin, serta mineral, selain itu
minum lebih banyak dari biasanya 8-12 gelas sehari. Bahan makanan
yang dibatasi untuk ibu menyusui adalah yang merangsang seperti cabe,
merica, kopi, alkohol. Bahan makanan yang membuat kembung seperti
ubi, kol, sawi, dan bawang serta bahan makanan yang banyak
mengandung gula.
2. Ketenangan jiwa dan pikiran
Faktor kejiwaan akan mempengaruhi produksi ASI misalnya perasaan
yang tertekan, sedih, kurang percaya diri, dan berbagai ketegangan jiwa.
Volume ASI akan menurun bahkan tidak ada sama sekali.
3. Penggunaan alat kontrasepsi
Penurunan produksi ASI biasanya terjadi pada ibu yang menggunakan
kontrasepsi Pil.
4. Perawatan payudara
Perawatan payudara harus dimulai sejak masa kehamilan sehingga akan
memperbanyak dan memperlancar produksi ASI

E. Apa yang harus dilakukan ketika ibu bayi bekerja / pergi


1. Berikan ASI sebelum berangkat dan sesudah pulang kerja.
2. Bila payudara terasa penuh, ASI dapat dikeluarkan dan disimpan.
3. ASI dapat disimpan 6 jam pada suhu kamar 24 jam dalam lemari es.
4. ASI dimasukkan dalam tempat / gelas / botol yang benar dan bersih.
5. ASI tersebut dapat diberikan kepada bayi segera setelah ibu sampai
dirumah.
6. ASI tidak boleh dipanaskan secara langsung di atas api.

F. Penyimpanan ASI perah

Suhu Lama penyimpanan


ASI perah segar
Ruang hangat 27-32oC 3-4 jam
Suhu ruang 16-26 oC 4-8 jam (ideal 3-4 jam)
Cooler bag/box dengan
es batu atau ice gel atau 15 oC 24 jam
blue ice
ASI perah dalam kulkas (disimpan di kulkas bagian dalam/belakang, jauh dari
pintu)
ASI perah segar 0-4 oC 3-8 hari (ideal 72 jam)
ASI perah beku yang cair 0-4 oC 24 jam
ASI perah di freezer
Freezer di dalam kulkas
Bervariasi 2 minggu
satu pintu
Freezer terpisah (kulkas
<4 oC 6 bulan
2 pintu)
Freezer khusus (tidak
-18 oC 12 bulan (ideal 6 bulan)
menyatu dengan kulkas)

G. Cara Menghangatkan ASI perah


1. ASI perah tidak boleh direbus karena akan menghilangkan kandungan
ASI perah
2. ASI perah tidak boleh dihangatkan di microwave karena selain dapat
merusak kandungan, juga bisa terjadi beberapa bagian ASI perah panas
dan dapat membakar mulut bayi
3. Untuk ASI perah beku, ibu bisa mengeluarkannya dari lemari pembeku,
lalu dibiarkan cair di dalam kulkas kira-kira 24 jam, atau ibu dapat
mengalirkan air dingin bertahap menjadi hangat pada wadah ASI perah
beku, atau meletakan wadah ASI perah ke dalam baskom berisi air
hangat.
4. ASI perah yang tidak beku dapat dihangatkan dengan cara mengalirkan
air dingin bertahap menjadi hangat ke bagian luar wadah ASI perah
atau meletakkan wadah ASI perah ke dalam baskom berisi air hangat
5. ASI perah beku yang sudah cair sempurna dapat bertahan hingga 24
jam di kulkas atau hingga 4 jam di suhu ruang
6. ASI perah beku yang sudah dihangatkan tidak boleh dibekukan kembali
7. Lemak ASI yang terpisah dapat disatukan kembali dengan cara
menggoyang pelan wadah ASI, bukan mengocok atau mengaduknya
8. Sisa ASI perah yang sudah dihangatkan dan tidak dihabiskan bayi dapat
dimasukkan ke dalam kulkas selama 1-2 jam dan bila tidak dikonsumsi
bayi, segera buang

H. Posisi Menyusui yang Benar (langkah menyusui)


1. Cuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun.
2. Peras sedikit ASI dan oleskan disekitar puting .
3. Duduk dan berbaring sesuai posisi yang nyaman untuk ibu. jangan hanya
leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi harus lurus dan hadapkan
bayi kedada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan putting
susu, biarkan bibir bayi menyentuh putting susu ibu dan tunggu sampai
terbuka lebar .
4. Segera dekatkan bayi kepayudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah
bayi terletak dibawah puting susu. Cara meletakan mulut bayi dengan
benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar
dan bibir bayi membuka lebar.
5. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri lalu kesebelah
kanan sampai bayi merasa kenyang.
6. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan
dengan lap bersih yang telah direndam dengan air hangat.
7. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang
terhisap bisa keluar.
8. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI tahan puting susu dengan kain
supaya ASI berhenti keluar.
DAFTAR PUSTAKA
Kristiyansari Weni, 2009. ASI, Menyusui & Sadari. Yogyakarta : Nuha
Medika

Kartika. 2008. Sehat Setelah Melahirkan. Cetakan ke-1. Yogyakarta :


Kawan Kita.

Maryunani, Atik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta


: Trans Info Media.

Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva Press :
Yogyakarta.

Roesli Utami. 2001. Asi Ekslusif. Pustaka Bunda : Jakarta

Suradi, Rululina dkk. 2008. Manfaat Asi dan Menyusui. Jakarta :


Fakultas Kedokteran Universirtas Indonesia. .

Anda mungkin juga menyukai