PEMBINAAN TEKNIS
PERKESMAS DI
PUKESMAS DAN WILAYAH
KERJANYA
1 DESKRIPSI SINGKAT
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat. Dalam rangka menjalankan tugas tersebut,
Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan UKM dan UKP, Puskesmas harus menyelenggarakan:
manajemen Puskesmas, pelayanan kefarmasian, pelayanan keperawatan
kesehatan masyarakat (Perkesmas), pelayanan laboratorium dan kunjungan
keluarga.
1
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
yaitu sebagai Pendidik bagi rekan Perawatnya yang bekerja di Puskesmas yang
sama (Perawat pelaksana ataupun Penanggung Jawab Darbin).
2
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
2 TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pembinaan
teknis Perkesmas di Puskesmas dan wilayah kerjanya
3
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
Materi pokok dan sub materi pokok pada mata pelatihan ini meliputi:
1. Bimbingan Teknis Keperawatan
a. Preseptorsip
b. Mentorsip
2. Monitoring dan Evaluasi Keperawatan
a. Pengertian Monitoring dan Evaluasi Keperawatan
b. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Keperawatan
3. Tindak Lanjut Keperawatan
a. Analisis dan Interpretasi Data
b. Penyusunan Laporan
c. Tindak Lanjut Laporan
4
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
4 METODE
Mata pelatihan komunikasi efektif menggunakan metode:
1. CeramahTanya Jawab
2. Curah pendapat
3. Bermain peran (role play)
5
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
6
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
6 LANGKAH-LANGKAH
KEGIATAN PEMBELAJARAN
7
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
8
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
9
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
Sesi 5: Pengakhiran
Langkah proses pembelajaran sebagai berikut:
• Fasilitator melakukan evaluasi dengan cara memberikan pertanyaan kepada
peserta.
• Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan
jawaban.
• Fasilitator merangkum pembelajaran bersama-sama peserta.
• Fasilitator memberikan apresiasi kepada peserta yang telah aktif mengikuti
proses pembelajaran.
• Fasilitator menutup proses pembelajaran dengan mengucapakan permohonan
maaf dan terimakasih bila masih ada kekurangan dan salam penutup.
10
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
7 URAIAN MATERI
Pembinaan teknis Perkesmas adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
Koordinator Perkesmas dalam rangka meningkatkan kemampuan teknis Perawat
dalam menyelenggarakan pelayanan Perkesmas. Kegiatan ini meliputi bimbingan
teknis keperawatan, monitoring dan evaluasi keperawatan, dan tindak lanjut
keperawatan. Ketiga kegiatan ini dilakukan secara berkesinambungan dalam
rangka mencapai output program Perkesmas yang diharapkan.
Gambar.
Pelayanan Perkesmas Dalam Upaya Pencapaian
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
11
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
Berikut ini akan diuraikan lebih lanjut mengenai kegiatan preseptorsip dan
mentorsip.
A. Preseptorsip
12
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
1. Pengertian Preseptorsip
Preseptorsip adalah proses belajar mengajar antara individu yang belum
berpengalaman dengan yang sudah berpengalaman dalam kurun waktu
tertentu. Dalam dunia keperawatan, preseptorsip merupakan cara dengan
menitikberatkan metode role modelling untuk mendukung pembelajaran
dan pertumbuhan profesional bagi perawat dan meningkatkan kualitas
praktik secara keseluruhan (Hynes-Gay & Nagle, 2000). Penerapan metode
preseptorsip diyakini akan menumbuhkan iklim pembelajaran klinik dalam
memberikan pelayanan profesional bagi perawat pelaksana sebagai
Precepte dan klien sebagai penerima layanan.
13
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
2. Karakter Preseptor
Koordinator Perkesmas sebagai seorang preseptor diharapkan memiliki
karakter sebagai berikut:
a. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yg cukup terkait
pelayanan Perkesmas
b. Mampu mengembangkan keterampilan klinis (inovasi)
c. Mampu mengaitkan antara teori ke praktik
d. Memiliki kepercayaan diri
e. Memiliki sifat terbuka terhadap masukan atau pertanyaan
f. Memiliki sifat peduli, menghargai pendapat perawat pelaksana dan
toleransi
g. Bertanggung jawab
3. Peran Preseptor
Koordinator Perkesmas sebagai seorang Preseptor berperan sebagai
berikut:
a. Mengorientasikan ruang lingkup pekerjaan dan kebijakan/ peraturan/
pedoman/ panduan/ standar prosedur operasional kepada perawat
pelaksana
b. Memfasilitasi lingkungan pembelajaran yang informal, kolaboratif, dan
positif
c. Menjadi role model yang positif dan efektif
d. Memberikan pengalaman pembelajaran dalam memberikan asuhan
keperawatan di Puskesmas sesuai dengan acuan yang berlaku
e. Mengevaluasi penampilan kinerja perawat pelaksana dalam
memberikan asuhan keperawatan di Puskesmas.
f. Memberikan umpan balik selama proses bimbingan teknis
g. Menyampaikan hasil bimbingan teknis kepada perawat pelaksana.
14
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
a. Direct Instruction
Metode ini dilakukan dengan cara menyampaikan pengetahuan dan
keterampilan secara langsung dalam susunan dan langkah-langkah
sederhana secara berurutan kepada perawat pelaksana melalui arahan
langsung. Sebagai contoh: Koordinator Perkesmas memberikan arahan
langsung mengenai standar prosedur operasional tentang pengkajian
keperawatan dasar pada keluarga. Langkah-langkah yang dilakukan
terdiri dari:
1) Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada perawat pelaksana
3) Mendemonstrasikan pelaksanaan pengkajian keperawatan dasar
pada keluarga sesuai standar prosedur operasional yang ditetapkan
4) Membimbing perawat pelaksana untuk melakukan latihan
5) Mengevaluasi pemahaman perawat pelaksana dan memberikan
umpan balik
6) Memberikan kesempatan bagi perawat pelaksana untuk latihan
mandiri
b. Case-Based Teaching
Metoda ini sangat bermanfaat dalam pembelajaran bagi tenaga
kesehatan karena pendekatannya yang berfokus pada pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan. Kegiatannya dilakukan dengan
cara melibatkan perawat pelaksana dalam berdiskusi terkait kasus-
15
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
16
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
c. Case Presentation
Metode ini termasuk dalam bagian metode pembelajaran Problem
Based Learning (PBL). Metode Case Presentation merupakan kegiatan
pembelajaran yang sering dilakukan oleh mahasiswa/ tenaga kesehatan
di ruang diskusi. Koordinator Perkesmas dapat menggunakan metode
ini dengan meminta salah satu perwakilan perawat pelaksana untuk
menyajikan kasus asuhan keperawatan yang saat ini sedang
dikelolanya. Selanjutnya Koordinator Perkesmas memfasilitasi proses
diskusi antara perawat pelaksana yang menyajikan kasus dengan
rekan perawat lainnya.
d. Bed-side teaching/ Home-side Teaching
Metode ini juga termasuk dalam bagian metode pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dan merupakan komponen esensial dari clinical
training yang sudah dilakukan sejak lama. Dalam pendidikan klinis,
pasien merupakan guru, seperti yang diungkapkan oleh Wiliam Osler
1903: “no teaching without the patient for a text, and the best teaching is
often that taught by the patient himself” (Bliss, 1999). Tahapan yang
dilakukan meliputi:
1) Tahap Persiapan
Pada tahap ini, perawat pelaksana menyiapkan semua hal sebelum
asuhan keperawatan dilakukan. Apabila akan melakukan asuhan
keperawatan keluarga maka pastikan kontrak waktu dengan
keluarga sudah disepakati dan dikonfirmasi.
2) Tahap Briefing
Sebelum bertemu dengan klien maka antara Koordinator Perkesmas
dan perawat pelaksana perlu melakukan diskusi singkat untuk
karakteristik kasus klien dan pengorganisasian kegiatan yang akan
dilakukan saat kunjungan dibandingkan dengan perencanaan
tindakan keperawatan yang telah disusun
3) Tahap Pertemuan dengan Klien
Pada tahap ini perawat pelaksana melakukan interaksi langsung
dengan klien. Selama proses tersebut, Koordinator Perkesmas
17
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
18
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
Tabel 1.
Teknik Preseptorsip
19
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
B. Mentorsip
1. Pengertian Mentoring
Mentoring adalah pembimbingan peningkatan kinerja melalui transfer
pengetahuan dan keterampilan dari orang yang lebih berpengalaman di
bidang yang sama. Orientasi dari mentoring adalah pembentukan karakter
dan kepribadian Mentee (peserta mentoring). Seorang mentor biasanya
lebih senior dan berpengalaman, yang membantu dan memandu
pengembangan individu atau kelompok di tempat kerjanya.
20
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
2. Manfaat Mentoring
Manfaat Koordinator Perkesmas melakukan bimbingan teknis keperawatan
dengan metode mentorsip adalah:
a. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman perawat
pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan kepada sasaran
individu, keluarga dan kelompok/ masyarakat.
b. Mengembangkan keterampilan Koordinator Perkesmas dalam
pengajaran, konseling, dan kemampuan mendengarkan.
c. Memperluas jaringan kerja profesional dan personal
d. Meningkatkan kesadaran akan kebutuhan pelayanan Kesehatan
e. Meningkatkan motivasi kerja
3. Tipe Mentoring
Tipe mentoring dapat meliputi:
a. Mentoring yang bersifat alami
Kegiatan mentoring ini dilakukan secara non formal atau atas dasar
kesukarelaan antara Mentor dan Mentee. Biasanya Mentee akan
memilih sendiri Mentor yang dianggap cocok untuk pengembangan
karier profesionalnya. Tipe mentoring seperti ini biasanya berjalan dalam
waktu jangka panjang dan bisa sampai seumur hidup karena dapat
menumbuhkan persahabatan diantara keduanya.
b. Mentoring yang direncanakan
Kegiatan mentoring ini berupa program-program terstruktur dimana
Mentor dan Mentee memilah dan memadukan kegiatan mentoring
melalui proses-proses yang bersifat formal. Pada tipe ini biasanya
Mentor bisa berasal dari dalam atau luar organisasi kerjanya. Melalui
kegiatan mentoring yang telah terencana diharapkan dapat menjadi
pendukung Mentee dalam membantu pengembangan dan penguatan
proses pembelajaran mandiri, membangun rasa percaya diri,
meningkatkan loyalitas bagi organisasi kerjanya, membangun karier,
21
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
22
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
5. Implementasi Mentoring
Dalam implementasi mentoring terdapat tahapan kegiatan yang
dilaksanakan oleh Koordinator Perkesmas sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi perawat pelaksana yang akan diberikan mentoring
b. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu mentoring
c. Menyamakan persepsi tentang aspek-aspek yang ingin didiskusikan
selama proses mentoring
d. Melakukan proses mentoring
e. Mendokumentasikan kegiatan selama proses mentoring (format
mentoring sesuai Tabel 2)
f. Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan pasca mentoring.
Tabel 2.
Format Mentoring
23
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
24
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
i. Decision maker
Seorang Mentor dituntut mampu dalam mengambil keputusan, tidak
ragu dan tegas terhadap suatu solusi yang akan dilakukan.
7. Tugas Mentor
Koordinator Perkesmas yang berperan menjadi Mentor, harus dapat
melakukan tugasnya meliputi:
a. Menjadi contoh teladan bagi Mentee dalam menerapkan nilai-nilai
budaya kerja organisasi berorientasi pada pelayanan publik.
b. Mengembangkan kecerdasan emosional dan keterampilan Mentee, baik
hard skill maupun soft skill
c. Memotivasi Mentee untuk selalu mengembangkan kepribadian dan
karakternya secara berkesinambungan
d. Memberi tips dan saran berdasarkan contoh praktik keberhasilan dari
pengalaman dan rekam jejak yang baik
e. Memperlihatkan titik-titik kritis yang berpotensi menimbulkan
permasalahan atau terjadinya kendala dalam pekerjaan yang dilakukan
oleh Mentee
f. Memberi wawasan kepada Mentee tentang jenis-jenis kompetensi yang
dibutuhkan bekerja di instansi kerjanya saat ini
g. Membimbing dan memberi dukungan kepada Mentee dalam menyusun
rencana pengembangan karier dirinya ke depan
h. Mendiskusikan dan merumuskan mekanisme kerja baru yang lebih baik
kepada pimpinan maupun rekan kerjanya (inovasi)
25
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
10. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Mentee dalam pelaksanaan mentoring
a. Belajar menghargai Mentor sebagai orang yang sudah ahli di bidangnya,
apapun yang disampaikan Mentor dipergunakan oleh Mentee sebagai
sumber input dalam bidang kerja, tolak ukur apa yang benar/ tidak benar
dan apa yang boleh/ tidak boleh dilakukan.
b. Membuka diri dan memiliki keinginan untuk belajar
c. Memiliki keinginan atau kerelan untuk mengadopsi ilmu pengetahuan,
pengalaman dan konsep pikir.
26
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
27
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
28
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
29
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
30
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
B. Penyusunan Laporan
Laporan adalah bentuk penyampaian informasi baik secara lisan maupun
tulisan. Informasi yang disampaikan melalui laporan bisa bermacam-macam
tergantung kebutuhan mulai dari berita, keterangan, pemberitahuan ataupun
pertanggungjawaban. Laporan Monitoring dan Evaluasi Keperawatan adalah
laporan yang disampaikan secara tertulis sebab isi laporannya berupa hasil
analisa yang mendalam dan merupakan bentuk pertanggungjawaban tugas
sebagai Koordinator Perkesmas yang harus menjalankan fungsi pembinaan
teknis Perkesmas.
31
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
32
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
8 RANGKUMAN
Pembinaan teknis Perkesmas merupakan bagian dari pelayanan Perkesmas di
Puskesmas. Kegiatannya meliputi bimbingan teknis keperawatan, monitoring dan
evaluasi keperawatan, dan tindak lanjut keperawatan. Ketiga kegiatan ini dilakukan
secara berkesinambungan dalam rangka mencapai output program Perkesmas
yang diharapkan.
33
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
34
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
9 REFERENSI
1. Block, L.M & Korow, M.K (2005). The Value of Mentorsip Within Nursing
Organization. Nursing Forum, 40 (4), 134 – 140
2. Burns, C., Beauchesne, M., Ryan-Krause, P., & Sawin, K. (2006). Mastering the
Preceptor Role: Challenges of Clinical Teaching. Journal of Pediatric Health
Care, 20(3), 172–183. http://doi.org/10.1016/j.pedhc.2005.10.012
3. Chen, Y. L., Hsu, L. L., & Hsieh, S. I. (2012). Clinical nurse preceptor teaching
competencies: Relationship to locus of control and selfdirected learning. Journal
of Nursing Research, 20(2), 142–151.
http://doi.org/10.1097/JNR.0b013e318254ea72
4. Omer, T. A., Suliman, W. A., & Moola, S. (2015). Roles and responsibilities of
nurse preceptors: Perception of preceptors and preceptees. Nurse Education in
Practice, 16, 54–59. http://doi.org/10.1016/j.nepr.2015.07.005
5. Kementerian Kesehatan. ____. Pedoman Pelayanan Keperawatan Kesehatan
di Puskesmas. Kementerian Kesehatan: Jakarta.
6. Kementerian Kesehatan. 2017. Peraturan Kepala Badan Pengembangan dan
pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan
Nomor HK.02.03/I.2/03556/2017 tentang Pedoman Monitoring dan Evaluasi
Pembelajaran. Kementerian Kesehatan: Jakarta.
7. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 2019.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 35 tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat. Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Jakarta.
8. Moerdiyanto. ____. Teknik Monitoring dan Evaluasi (Monev) Dalam Rangka
Memperoleh Informasi Untuk Pengambilan keputusan Manajemen. ._____.
Diakses melalui http://staff.uny.ac.id/ tanggal 10 Juli 2021.
9. Sumiyarrini R., Rahayu G.R. & Suhoyo Y. 2017. Rubrik Nursing Clinical
Exercise: Pengembangan Instrumen Penilaian Kompetensi Klinik pada
35
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
36
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
10 LAMPIRAN
37
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
Lampiran 1.
Tujuan:
Setelah mengikuti bermain peran ini, peserta mampu melakukan bimbingan teknis
keperawatan di Puskesmas dan wilayah kerjanya.
Petunjuk:
1. Pengantar Awal (waktu: 10 menit)
Pelatih memberikan salam dan memperkenalkan tim fasilitator yang akan
terlibat dalam penugasan ini, kemudian menjelaskan pembagian kelompok dan
fasilitator serta rangkaian kegiatan bermain peran sebagai berikut:
a. Kegiatan bermain peran ini terbagi atas 2 setting skenario, yaitu Kunjungan
Keluarga dan Evaluasi Pasca Kunjungan.
b. Pembagian peserta dan fasilitator dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Dalam 1 kelompok berisi 10 orang (30 orang menjadi 3 kelompok)
2) Setiap kelompok didampingi oleh 1 orang fasilitator yang akan
bertanggung jawab terhadap kelompok tersebut
3) Daftar pembagian kelompok peserta dan fasilitator telah disiapkan di
awal acara
38
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
39
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
40
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
Lampiran 2.
41
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
42
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
Lampiran 3.
43
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
44
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
45
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
Lampiran 4.
Petunjuk:
• Fokus penilaian kepada Pemeran Utama (Koordinator Perkesmas) yang
melakukan bimbingan teknis kepada Perawat pelaksana.
• Kriteria penilaian disesuaikan dengan setting bermain peran (role play)
• Dalam memberikan nilai, berilah tanda (√) pada kolom nilai di bawah ini
Koordinator Perkesmas :
Observer/ Penilai :
Nilai
No Kriteria Penilaian
2 1 0
1 Persiapan (diri, peralatan dan bahan)
2 Menyampaikan pembukaan (salam, menanyakan
kabar, menyepakati tujuan dan kontrak waktu)
3 Teknik komunikasi verbal saat memberikan
bimbingan teknis keperawatan (penggunaan
bahasa, jeda, sistematika penjelasan, klarifikasi)
4 Teknik komunikasi non verbal saat memberikan
bimbingan teknis keperawatan (ekspresi, gestur,
kontak mata)
5 Sikap dalam melakukan pengamatan kepada
Perawat pelaksana (empati, menghargai Perawat,
fokus)
6 Memberikan umpan balik untuk perbaikan performa
Perawat pelaksana
7 Memberikan umpan balik untuk meningkatkan
motivasi Perawat pelaksana
8 Memberikan apresiasi terhadap upaya Perawat
pelaksana
9 Menyampaikan penutup (menyimpulkan,
menyampaikan saran, tindak lanjut dan salam
penutup)
Total Skor
Penilaiaan : Total Skor x 100
(Total jumlah kriteria x 2)
46
Mata Pelatihan Inti 5 Pembinaan Teknis Perkesmas di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas
Keterangan:
• Nilai 2 : Dilakukan dengan baik
• Nilai 1 : Dilakukan dengan cukup
• Nilai 0 : Dilakukan namun kurang mencukupi/ Tidak dilakukan
47