Anda di halaman 1dari 12

Latihan Agenda 4 (1)

Petunjuk:
1. Identifikasi visi dan misi organisasi atau unit kerja Anda.
2. Identifikasi tugas dan fungsi organisasi sampai level penempatan Anda.
3. Identifikasi tugas dan fungsi individu sesuai jabatan Anda.
4. Identifikasi isu organisasi (lebih dari satu isu) dan apa pentingnya isu tersebut (analisis setiap isu dengan
mata pelatihan Agenda 3 Peran dan Kedudukan PNS, Whole of Government, Pelayanan Publik, Manajemen
PNS dan SMART ASN.
5. Analisis prioritas isu yang akan diselesaikan dalam aktualisasi Anda (analisis dengan tools manajemen yang
sesuai dengan kebutuhan)

1. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi

Visi Puskesmas Jakenan adalah “Terwujudnya masyarakat Jakenan yang mandiri untuk hidup
sehat”. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka misi Puskesmas Jakenan adalah:

1) Menggerakkan pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Jakenan.

2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, masyarakat dan


lingkungannya.

3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan


pelayanan kesehatan.

Untuk mendorong motivasi kerja dan kesungguhan dalam mencapai kinerja maka UPTD
Puskesmas Jakenan memilih tata nilai dan budaya kerja yang dikembangkan dalam perilaku
keseharian adalah “PESAT” yang merupakan akronim:

1) Profesional

Memiliki kompetensi dan kemampuan di bidangnya serta menjunjung tinggi etika dalam
pelayanan.

2) Edukatif

Memiliki kemampuan mendidik terhadap diri sendiri, lingkungan dan masyarakat.

3) Sensitif
1
Memiliki rasa peduli dan kepekaan terhadap persoalan di lingkungan dan masyarakat.

4) Aplikatif

Memiliki kemapuan aplikatif yang dapat diterapkan dalam lingkungan dan kehidupan
masyarakat.

5) Transparansi

Memiliki sikap terbuka dan jujur dalam penyampaikan informasi dalam pelayanan.

2. Tugas dan Fungsi Organisasi

Stuktur organisasi puskesmas dibentuk dan disusun berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas teknis dinas kesehatan di bidang penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat.

Pusat Kesehatan Masyarakat dalam melaksanakan tugas sebagai pelaksana kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat, menyelenggarakan fungsi :

a. Penyelenggara UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya;

b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Struktur organisasi UPTD Puskesmas Jakenan adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1.Struktrur organisasi Puskesmas Jakenan

2
3. Tugas dan Fungsi

Tugas pokok dan fungsi jabatan organisasi di UPTD Puskesmas Jakenan adalah sebagai
berikut :

1. Kepala Puskesmas

a. Tugas Pokok

Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya Kecamatan Sehat.

b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala UPT Puskesmas mempunyai fungsi:

- Menyelengggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama di wilayah kerjanya

- Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan tngkat pertama di wilayah kerjaya

Dalam menjalankan tupoksinya Kepala UPT Puskesmas mempunyai rincian tugas sebagai
berikut:

- Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi


penyelenggaraan kegiatan puskesmas

- Menyiapkan rencana strategi bisnis, rencana bisnis dan anggaran

- Menyiapkan rencana kerja anggaran DPA, POA tahunan, laporan evaluasi program

- Mengangkat penanggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium, penanggung jawab


UKM dan puskesmas, penanggung jawab UKM dan perkesmas, penanggungjawab jaringan
pelayanan dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan, penanggungjawab keuangan dan tim
mutu dengan persetujuan Kepala Dinas

3
- Menetapkan pelaksana program sesuai kebutuhan Puskesmas selain penanggungjawab yang
telah ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan

- Menyampaikan serta mempertanggungjawabkan kinerja operasional dan keuangan


puskesmas kepada Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan

2. Kasubag Tata Usaha

a) Tugas Pokok

Kasubag tata usaha dalam membantu kepala puskesmas mempunyai tugas pokok
melakukan pengelolaan sistem informasi puskesmas, kepegawaian, pendidikan, pelatihan
dan rumah tanggga, sarana prasarana dan kehumasan.

b) Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokoknya kepala subbag tata usaha puskesmas mempunyai
fungsi menyelenggarakan pengelolaan sistem informasi puskesmas, kepegawaian,
pendidikan, pelatihan dan rumah tangga, sarana prasarana dan kehumasan puskesmas

3. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan, Farmasian dan Laboratorium


Puskesmas

a. Tugas Pokok

Membantu kepala puskesmas untuk terlaksananya kegiatan pelayanan UKP,


kefarmasian dan pelayanan laboratorium.

b. Fungsi

Menjamin terlaksananya upaya kesehatan perorangan meliputi:

1) rawat jalan

2) pelayanan gawat darurat

3) pelayanan satu hari (one day care)

4) home care dan

5) rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan

- Menjamin pelaksanaan kegiatan kefarmasian

4
- Menjamin terlaksananya kegiatan laboratorium;

5
4. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perkesmas.

a. Tugas Pokok

Membantu kepala puskesmas untuk terlaksanakan upaya kesehatan masyarakat.

b. Fungsi

Melakukan koordinasi dan membuat rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan kegiatan
monitoring pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dalam kegiatan.

a) Upaya kesehatan masyarakat essensial

- Pelayanan promosi kesehatan;

- Pelayanan kesehatan lingkungan;

- Pelayanan kesehatanibu, anak dan keluarga berencana

- Pelayanan gizi

- Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit;

- Perkesmas

b) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan.

5. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas

a. Tugas pokok

Membantu kepala puskesmas untuk memonitor terlaksananya pelayanan kesehatan diluar


gedung puskesmas yang dilaksanakan oleh puskesmas dan fasilitas swasta yang
diselenggarakan secara mandiri

b. Fungsi

- Melakukan koordinasi dan mengoorganisasi semua kegiatan pelayanan luar gedung


puskesmas;

- Melakukan koordinasi dengan jejaring puskesmas untuk memberikan pelayanan


kesehatan yang bermutu dan mendukung tujuan pembangunan kesehatan;

- Mekakukan pembinaan saranan kesehatan swasta;

6
- Memonitor pelayanan kesehatan swasta yang bermutu dan aman pada masyarakat.

6. Ketua Tim Mutu

a. Tugas pokok

Ketua tim mutu dalam membantu kepala puskesmas mempunyai tugas pokok
mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di puskemas.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya Ketua Tim Mutu mempunyai rincian tugas
yaitun memastikan system manajemen mutu ditetapkan, diiimplementasikan dan
dipelihara, melaporkan kepada manajemen tentang system manajemen mutu dan kinerja
pelayanan, memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan
pelanggan, mempersiapkan akreditasi puskesmas setipa tiga tahun sekali.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya ketua tim mutu puskesmas dibantu oleh
penangungjawab UKM dan perkesmas, penanggungjawab UKP kefarmasian dan
laboratorium, penanggungjawab jaringan pelayanan dan jejaring fasyankes serta
penanggungjawab keuangan.

b. Fungsi

Untuk menjalankan tugasnya ketua tim mutu puskesmas mempunyai kewajiban


sebagai berikut: merencanakan perencanaan system manajemen mutu/sasaran mutu yang
ditetapkan berdasrakan stanadar mutu yang meliputi indikator- indikator pelayanan
perseorangan, indikator penyelenggaraan upaya puskesmas yang disusun dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan serta
upaya untuk mencapai saran kinerja yang ditetapkan, menyususn rencana bisnis anggaran
dan rencana strategi bisnis tim mutu puskesmas, melakukan komunikasi internal dengan
cara workshop, pertemuan, diskusi, email, sms, memo dan media lain yang tepat untuk
melakukan komunikasi, melakukan audit internal untuk membantu menyelesaikan
permasalahan organisasi, melakukan pengelolaan manjemen resiko melalui proses
mengenal, mengevaluasi, mengendalikan dan meminimalkan resiko dalam suatu organisai
secara menyeluruh, melaksanakan

7
rapat tinjauan manajemen untuk meninjau kinerja system manajemen mutu dan kinerja
pelayanan, memastikan kelanjutan, kesesuaian, kecukupan dan efektifitas system
manajemen mutu dan system pelayanan yang dilakukan minimal dua kali dalam setahun,
melaksanakan persiapan manajemen system akreditasi puskesmas setiap tiga tahun sekali

7. Penanggung Jawab Keuangan

a. Tugas Pokok

Penanggungjawab pengelola keuangan dalam membantu kepala UPT Puskesmas


mempunyai tugas pokok melakukan pengelolaan keuangan UPT Puskesmas yang meliputi
penyusunan dan evaluasi anggaran serta aset Puskesmas, perbendaharaan dan mobilisasi
dana serta akuntansi dan verifikasi anggaran dan pertanggungjawaban.

b. Rincian Tugas

- Mengkoordinasikan penyusunan rencana bisnis dan anggaran UPT Puskesmas

- Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran

- Melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya

- Menyelenggarakan pengelolaan kas

- Melakukan pengelolaan utang piutang

- Menyelenggarakan remunerasi karyawan

- Menyusun kebijakan operasional pengelolaan barang, aset tetap dan investasi

- Mengelola system informasi manajemen aset (aspak) UPT Puskesmas

- Menyelanggarakan sistem informasi manajemen keuangan

- Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.

- Mengkoordinasikan pengelolaan pola tarif pelayanan dan pelayanan administrasi


keuangan

- Mengkoordinasikan pelaksanakaan pengelolaan keuangan serta pemantauannya


dengan bekerja sama dengan Satuan Pengawas internal.

8
- Menyiapkan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan UPT
Puskesmas dan pendokumentasiannya.

- Menerima pendelegasian wewenang dari kepala UPT


Puskesmas

- Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai bidangnya.

8. Tugas Peserta

1) Tugas Pokok Aparatur Sipil Negara

Undang Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 tahun 2014 Pasal 11


menjelaskan bahwa tugas ASN adalah :

a) Melaksanakan Kebijakan Publik yang dibuat oleh Pejabat


Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan

b) Memberikan Pelayanan publik yang profesional dan


berkualitas

c) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan


Republik Indonesia

2) Tugas Pokok dan Fungsi Peserta Pelatihan

Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


Dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2019 Tentang Jabatan
Fungsional Bidan Dan Angka Kreditnya, Jabatan Fungsional Bidan
adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan asuhan
kebidanan.

Pejabat Fungsional Bidan yang selanjutnya disebut Bidan


adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,wewenang dan hak
secara penuh oleh pejabat yangberwenang untuk melaksanakan

9
pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan tugas dan
kewenangannya berdasarkan peraturan yang berlaku.

Tugas Jabatan Fungsional Bidan yaitu melakukan kegiatan kebidanan yang


meliputi persiapan, pelaksanaan, dan pengelolaan pelayanan kebidanan.

Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Bidan :

1) Pelayanan Kesehatan Ibu;

2) Pelayanan Kesehatan Anak;

3) Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan

4) Keluarga Berencana;

5) Pelayanan Kebidanan Komunitas;

6) Mengelola Pelayanan Kebidanan;

7) Melaksanakan Program Pemerintah; dan

8) Melakukan Inovasi Pelayanan Kebidanan.

Adapun Sasaran Kerja Pegawai ( S K P ) Bidan Terampil, meliputi:

1) melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;

2) melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan


kebidanan;

3) merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan;

4) memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;

5) melakukan tindakan pencegahan infeksi;

6) memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/ personal hygiene;

7) memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan kasus


fisiologis;

8) melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil;

9) memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai

10
dengan kebutuhan;

10) melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;

11) melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;

12) melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis;

13) melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;

14) melakukan pengkajian pada ibu nifas;

15) melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga
pasca persalinan (KF1 )

16) melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan (KF
2)

17) melakukan asuhan kebidanan masa nifas harike 29-42 pasca persalinan (KF
3);

18) melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan


pendampingan;

19) melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD)pada persalinan normal;

20) melakukan asuhan bayi baru lahir normal;

21) melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir


Rendah (BBLR);

22) memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan


anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;

23) melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;

24) memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan


reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan;

25) Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan

26) melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada

11
anak sekolah.

4. IDENTIFIKASI ISU

Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa


isu yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai Bidan di instansi
tempat bekerja, yaitu UPTD Puskesmas Jakenan, Kabupaten Pati. Sumber
isu yang diangkat berasal dari individu, tempat kerja, maupun organisasi.

Isu-isu yag menjadi dasar Rancangan Aktualisasi ini bersumber dari


aspek Management Aparatur Sipil Negara, Whole of Goverment (WoG),
dan Pelayanan Publik. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis
dan arahan dari mentor, ditetapkan beberapa isu atau problematika sebagai
berikut :

1) Belum optimalnya pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan ibu


hamil dengan resiko tinggi di Puskesmas Jakenan

Deskripsi Isu : Kurangnya upaya deteksi dini faktor resiko pada ibu hamil
membuat tingginya angka ibu hamil dengan resiko tinggi di wilayah
puskesmas Jakenan.

Pelayanan antenatal yang kurang baik dan tidak terlaksana akan


mengakibatkan rendahnya pemantauan terhadap kesehatan ibu hamil dan
tidak terdeteksinya gangguan selama kehamilan atau ibu hamil resiko
tinggi yang dapat berakibat pada terancamnya kesehatan baik bagi ibu
maupun bayinya. Kematian Ibu dapat terjadinya jika risiko tinggi
kehamilan tidak diketahui secara dini.

Faktanya tidak ada upaya pencegahan yang jelas dalam hal penurunan
angka pada ibu hamil dengan resiko tinggi seperti pemberian tanda pada
ibu hamil dengan resiko ( tinggi, sedang, normal ), skrening pada ibu hamil
dengan resiko tinggi secara berkala.

Penyebabnya adalah kurangnya media penanda ibu hamil saat deteksi


resiko untuk menggolongkan jenis resiko, Kurangnya media edukasi dan
skrening berkelanjutan untuk ibu hamil dengan resiko tinggi.

12

Anda mungkin juga menyukai