Anda di halaman 1dari 34

MODUL MATA PELATIHAN DASAR 1

KEBIJAKAN PELAYANAN
KEPERAWATAN
KESEHATAN MASYARAKAT
DI PUSKESMAS

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN
JAKARTA
2021
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

1 DESKRIPSI SINGKAT
Dalam rangka pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota khususnya
di bidang kesehatan, UKM tingkat pertama dan UKP tingkat pertama harus
diselenggarakan oleh setiap Puskesmas. Pelaksanaan UKM dan UKP tersebut
dilakukan salah satunya dengan menyelenggarakan kegiatan pelayanan
Perkesmas.

Pelayanan Perkesmas merupakan bagian dari Pelayanan Keperawatan yang


pengaturannya mengacu pada Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan. Pelayanan Perkesmas yang dilaksanakan secara benar, terarah, dan
terpadu dengan upaya kesehatan lain diharapkan akan meningkatkan jangkauan
pelayanan kesehatan dan meningkatkan cakupan program, termasuk keluarga
sehat melalui pendekatan keluarga.

Pelayanan Perkesmas diberikan kepada seluruh masyarakat (individu, keluarga,


kelompok/masyarakat) dalam rentang sehat sakit dengan mempertimbangkan
seberapa jauh masalah kesehatan yang dihadapi secara menyeluruh dan terpadu,
dengan tetap memperhatikan kolaborasi interprofesi dalam penanganan kesehatan
sesuai kewenangan masing-masing.

Perkesmas dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan


mengatasi masalah kesehatan sesuai kewenangannya sehingga tercapai
peningkatan kesehatan masyarakat yang optimal serta meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam merawat diri sendiri
atau keluarga dan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kesehatannya.

1
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

2 TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami tentang
kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) di
Puskesmas

B. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:
1. Menjelaskan Kebijakan dan Strategi Bidang Kesehatan
2. Menjelaskan Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas
3. Menjelaskan Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas)

2
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

3 MATERI POKOK dan


SUB MATERI POKOK
Materi pokok dan sub materi pokok pada mata pelatihan ini meliputi:
1. Kebijakan dan Strategi Bidang Kesehatan
a. Arah Kebijakan RPJMN
b. Konsep PIS-PK dan SPM
2. Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas
a. Pengertian
b. Tugas dan Fungsi Puskesmas
c. Organisasi, Jejaring, dan Jaringan Puskesmas
d. Sistem Informasi Puskesmas
3. Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
a. Pengertian Perkesmas
b. Tujuan Perkesmas
c. Tugas dan Wewenang Perawat
d. Lingkup Pelayanan Perkesmas
e. Metode Pendekatan Pelayanan Perkesmas
f. Sasaran Pelayanan Perkesmas
g. Sumber Daya Pelayanan Perkesmas
h. Kegiatan Pelayanan Perkesmas
i. Integrasi Perkesmas dengan PIS- PK

3
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

4 METODE
Mata pelatihan Kebijakan Pelayanan Perkesmas menggunakan metode :

1. Ceramah Tanya Jawab (CTJ)


2. Curah Pendapat

4
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

5 MEDIA DAN ALAT BANTU


Media dan alat bantu yang digunakan pada mata pelatihan Kebijakan Pelayanan
Perkesmas meliputi:

1. Bahan tayang
2. Modul
3. Komputer/ laptop
4. LCD
5. Flipchart
6. Spidol
7. ATK

5
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

6 LANGKAH-LANGKAH
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Sesi 1: Pengkondisian Peserta
Langkah proses pembelajaran sebagai berikut:
• Fasilitator mengucapkan salam dan menyapa peserta dengan ramah dan
hangat. Apabila belum pernah menyampaikan sesi materi sebelumnya, fasilitator
memulai dengan perkenalan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi
kerja, jabatan dalam pekerjaan dan topik materi yang akan disampaikan.
• Fasilitator melakukan bina suasana dengan mengajak peserta untuk
mempertunjukkan yel-yel atau tepuk semangatnya agar peserta fokus dan
antusias dalam mengikuti materi.
• Fasilitator melakukan apersepsi terhadap pemahaman peserta tentang
Kebijakan Pelayanan Perkesmas
• Fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran mata pelatihan ini dan materi
pokok yang akan disampaikan dengan dengan menggunakan bahan tayang.

Sesi 2: Uraian Materi


Langkah proses pembelajaran sebagai berikut:
• Fasilitator menyampaikan paparan tentang kebijakan Pelayanan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) di Puskesmas. Dengan sub materi:
- Kebijakan dan Strategi Bidang Kesehatan
- Kebijakan penyelenggaraan Puskesmas
- Kebijakan Pelayanan Perkesmas
• Fasilitator mempersilahkan peserta untuk menanggapi materi yang telah
disampaikan oleh fasilitator atau mengajukan pertanyaan bila ada yang tidak
dimengerti peserta
• Fasilitator memberikan komentar atas tanggapan yang peserta sampaikan atau
menjawab pertanyaan peserta

6
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Sesi 3: Pengakhiran
Langkah proses pembelajaran sebagai berikut:
• Fasilitator melakukan evaluasi dengan cara memberikan beberapa pertanyaan
kepada peserta
• Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk menjawabnya
• Fasilitator merangkum pembelajaran mata pelatihan ini bersama-sama dengan
peserta.
• Fasilitator memberikan apresiasi kepada peserta yang telah aktif mengikuti
proses pembelajaran.
• Fasilitator menutup proses pembelajaran dengan mengucapkan terima kasih,
permohonan maaf bila masih ada kekurangan dan salam penutup.

7
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

7 URAIAN MATERI

Materi Pokok 1: Kebijakan dan Strategi Bidang Kesehatan

A. Arah Kebijakan RPJMN


Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan kesehatan yaitu untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis. (Pasal 2 UU 36/2009)

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-


2024 fokus agenda pembangunan Prioritas Nasional adalah peningkatan
SDM berkualitas dan berdaya saing.

Salah satu arah kebijakan dan strategi dalam RPJMN adalah meningkatkan
pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama
penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan
mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan
pemanfaatan teknologi antara lain melalui strategi:
1. Peningkatan Kesehatan Ibu Anak, KB dan Kesehatan Reproduksi
2. Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
3. Peningkatan Pengendalian Penyakit
4. Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

8
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

5. Penguatan Pelayanan Kesehatan dan Pengawasan Obat dan Makanan

Dalam mendukung peningkatan SDM berkualitas dan berdaya saing, PIS-PK


dapat mengukur perubahan perilaku masyarakat untuk hidup sehat sehingga
hasil akhirnya akan diperoleh SDM unggul.

Dalam RPJMN Tahun 2020–2024, implementasi PIS-PK termasuk salah satu


indikator yang dinilai. Indikator terkait implementasi PIS-PK adalah Jumlah
kabupaten/kota yang melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dengan cakupan 100% intervensi keluarga.
Indikator ini implementasinya dilaksanakan oleh Puskesmas selaku ujung
tombak pelayanan kesehatan serta pelaksana PIS-PK. Untuk mewujudkan
tercapainya indikator tersebut, intervensi lanjut PIS-PK diharapkan dapat
dilaksanakan secara optimal oleh Puskesmas.

Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan berfokus pada:


1. Penguatan fungsi Puskesmas dan jaringannya
2. Optimalisasi penguatan pelayanan kesehatan dasar melalui pendekatan
keluarga
3. Revitalisasi Posyandu dan UKBM lainnya
4. Pengembangan kebijakan khusus untuk pelayanan kesehatan di daerah
terpencil, sangat terpencil dan daerah dengan karakteristik geografis
tertentu (kepulauan)
5. Pengembangan pelayanan kesehatan lanjut usia;
6. Penyempurnaan sistem akreditasi pelayanan kesehatan pemerintah dan
swasta;
7. Pemenuhan dan pemerataan penyediaan sarana, prasarana, dan alat
kesehatan yang mengacu rencana induk penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan
8. Inovasi dan pemanfaatan teknologi dalam pelayanan kesehatan
9. Perluasan pelayanan kesehatan bergerak (flying dan sailing health care)
dan gugus pulau
10. Pengembangan dan peningkatan kualitas RS Khusus

9
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

11. Penyediaan pengelolaan limbah medis fasilitas pelayanan kesehatan dan


pengendalian bahan berbahaya dan beracun (B3)

Transformasi sistem kesehatan tahun 2021-2024 dituangkan dalam 6 pilar


transformasi, yaitu (1) transformasi layanan primer: edukasi penduduk,
pencegahan primer, pencegahan sekunder, meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas layanan primer, (2) transformasi layanan rujukan: meningkatkan
akses dan kualitas layanan sekunder dan tersier, (3) transformasi sistem
ketahanan kesehatan: meningkatkan ketahanan sektor farmasi dan alat
kesehatan, memperkuat ketahanan tanggap darurat (4) transformasi sistem
pembiayaan kesehatan: menjamin transparansi dan efektivitas pendanaan
untuk sistem dan akses yang adil bagi setiap populasi, (5) transformasi SDM
kesehatan: mempercepat ketersediaan, kualitas dan distribusi SDM bidang
kesehatan dan (6) transformasi teknolgi kesehatan; mempercepat adopsi
teknologi dan solusi kesehatan digital, meingkatkan pengambilan keputusan
berdasarkan data.

Dalam Global Conference on Primary Health Care yang diadakan di Astana,


Kazakhstan pada Oktober 2018, disepakati Deklarasi Astana, di mana salah
satu visinya adalah mengenai Primary Health Care and Health Service yang
harus berkualitas, aman, komprehensif, terintegrasi, dapat diakses, tersedia
dan terjangkau untuk seluruh masyarakat di mana pun berada. Pelayanan
kesehatan tersebut harus diberikan oleh tenaga kesehatan yang terlatih,
memiliki kompetensi dan kewenangan, bermotivasi dan berkomitmen.
Deklarasi Astana ini dapat diwujudkan melalui Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Hal ini karena Pendekatan Keluarga
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas dilaksanakan untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas dengan mendatangi
seluruh keluarga (total coverage).

B. Konsep PIS-PK dan SPM


Standar Pelayanan Minimal merupakan penerapan dari program prioritas
nasional yang tertuang dalam Prioritas RPJMN IV 2020 - 2024. Undang –

10
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan


penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing
daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan
kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk itu, Undang – Undang mengatur tentang urusan pemerintahan
konkuren yang bersifat wajib yang diserahkan kewenangannya dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah sebagai dasar pelaksanaan
otonomi daerah. SPM ini pun menjadi instumen untuk penilaian kinerja
Pemerintah Daerah (Kepala Daerah) dan berfungsi sebagai instrumen untuk
memperkuat pelaksanaan Performance Based Budgeting.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan pada pemerintah daerah


terdiri dari SPM provinsi serta SPM kabupaten/kota merupakan ketentuan
tentang jenis dan mutu pelayanan dasar kesehatan yang merupakan urusan
pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara
minimal. Dalam pelaksanaan pemenuhan jenis dan mutu pelayanan dasar,
disepakati adanya SPM Bidang kesehatan yaitu pada tingkat provinsi terdiri
dari:
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
bencana dan/atau berpotensi menjadi bencana provinsi
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa
provinsi.

Adapun SPM Bidang Kesehatan kabupaten/kota terdiri dari 12 Pelayanan


Dasar:
1. pelayanan kesehatan ibu hamil;
2. pelayanan kesehatan ibu bersalin;
3. pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
4. pelayanan kesehatan balita;
5. pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
6. pelayanan kesehatan pada usia produktif;
7. pelayanan kesehatan pada usia lanjut;

11
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

8. pelayanan kesehatan penderita hipertensi;


9. pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
10. pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
11. pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan
12. pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus),
bersifat peningkatan/promotif dan pencegahan/preventif.

Dalam Permenkes Nomor 4 Tahun 2019, Penetapan sasaran layanan dasar


SPM di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi
BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi
dari hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah.

Data riil didapatkan dari kunjungan keluarga PIS-PK (jika sudah dilaksanakan
secara total coverage). Sasaran SPM yang ditemukan adalah ibu hamil,
jumlah per kelompok umur dan jumlah kelompok suspek/penderita TB,
Hipertensi, ODGJ.

Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan


jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan
kesehatan dengan mendatangi keluarga dan langsung diberikan intervensi
awal terhadap permasalahan kesehatan setiap keluarga.
Sehingga Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan
di dalam gedung saja, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi
setiap keluarga di wilayah kerjanya.

Pendekatan pelayanan yang mengintegrasikan UKP & UKM secara


berkesinambungan, dengan target keluarga, didasari informasi kesehatan
setap anggota keluarga dari profil kesehatan keluarga (sehingga informasinya
valid) dan memberikan intervensi awal bila ada masalah kesehatan terhadap
12 indikator seperti yang terdapat pada Paket Informasi Kesehatan Keluarga
(Pinkesga). Selanjutnya Puskesmas akan melakukan analisis terhadap hasil
kunjungan keluarga dan merencanakan upaya intervensi lanjut yang

12
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

dilakukan terhadap masalah kesehatan yang dibahas dalam forum lokakarya


mini Puskesmas. Dengan demikian pendekatan keluarga tidak hanya berupa
pendataan/sensus saja.

Tujuan Pendekatan Keluarga:


1. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang
komprehensif meliputi pelayanan promotif dan preventif serta pelayanan
kuratif dan rehabilitatif dasar
2. Mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
kabupaten/kota melalui meningkatan akses dan skrining kasehatan
3. Mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta JKN
4. Mendukung tercapainya Program Indonesia Sehat

Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati


adanya dua belas indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah
keluarga. Kedua belas indikator utama tersebut adalah sebagai berikut :
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Terdapat tujuh indikator yang beririsan antara PIS-PK dan SPM, sehingga bila
ketujuh indikator ini tercapai maka akan dapat dicapai atau didukung

13
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

pencapaiannya dengan diterapkannya pendekatan keluarga. Ketujuh indikator


yang akan mendukung tercapainya SPM tersebut adalah:
1. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
2. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
3. Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif
4. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
5. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
6. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
7. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan

Dengan demikian, bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, pendekatan


keluarga merupakan salah satu cara yang sangat besar artinya bagi
terlaksananya SPM Bidang Kesehatan. Jika SPM menghendaki cakupan
pelayanan secara universal (total coverage), demikian pun dengan
pendekatan keluarga. Dalam pendekatan keluarga, Puskesmas harus
mendata seluruh (total coverage) dari keluarga yang ada di wilayah kerjanya
dan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi setiap anggota
keluarga.

Puskesmas saat ini harus aktif pro-aktif mengunjungi total keluarga karena
masih banyak permasalahan kesehatan yang belum ditemukan oleh
Puskesmas, sebagai contoh:
1. Masih banyak Balita yang tidak datang penimbangan ke posyandu.
Dengan kunjungan rumah, Balita yang belum pernah ditimbang akan
terdeteksi dengan kegiatan ini dan dianjurkan untuk ke Posyandu atau
Puskesmas.
2. Pada Penyakit Tidak Menular (PTM),contoh hipertensi, dari hasil survei,
terdapat 2/3 penderita hipertensi yang belum sadar bahwa mereka
menderita hipertensi. Hanya 1/3 penderita yang mau datang ke
Puskesmas/fasilitas kesehatan. Sehingga dengan pendekatan keluarga
akan dapat menjaring seluruh penderita atau penduduk yang beresiko
hipertensi, untuk mau memeriksakan diri secara teratur ke Posbindu atau
Puskesmas.

14
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Sehingga kunjungan rumah ini tidak berarti mematikan Upaya Kesehatan


Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang ada, tetapi justru untuk
memperkuat UKBM yang selama ini dirasakan masih kurang efektif. Hal ini
karena ketika saat kunjungan rumah terdapat anggota keluarga yang perlu
mendapatkan pelayanan kesehatan, dapat dimotivasi untuk memanfaatkan
UKBM yang ada dan/atau pelayanan Puskesmas

Materi Pokok 2: Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas

A. Pengertian
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya.

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kab/kota yang


bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau
sebagian wilayah kecamatan.

B. Tugas dan Fungsi Puskesmas


Puskesmas bertugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas
tersebut Puskesmas berfungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerjanya.

Terdapat 2 jenis UKM, yaitu:


1. UKM esensial, yang wajib diselenggarakan oleh Puskesmas, meliputi
pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan,
pelayanan kesehatan keluarga, pelayanan gizi, dan pelayanan
pencegahan dan pengendalian penyakit

15
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

2. UKM pengembangan, yang bersifat inovatif dan/atau disesuaikan dengan


prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja, serta potensi
sumber daya yang tersedia

UKP di Puskesmas dilakukan dalam bentuk rawat jalan (baik kunjungan sehat
maupun kunjungan sakit), pelayanan gawat darurat, pelayanan persalinan
normal, perawatan di rumah, dan/atau rawat inap berdasarkan pertimbangan
kebutuhan pelayanan.

Dalam melaksanakan UKM dan UKP, Puskesmas menyelenggarakan


kegiatan manajemen Puskesmas, pelayanan kefarmasian, pelayanan
Perkesmas, pelayanan laboratorium, dan kunjungan keluarga.

C. Organisasi, Jejaring, dan Jaringan Puskesmas


Pengaturan organisasi Puskesmas kami sesuaikan dengan regulasi terkait,
diantaranya yaitu PP Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Disini
dinyatakan bahwa Puskesmas merupakan unit organisasi yang bersifat
fungsional dan unit layanan yang bekerja secara profesional.

Puskesmas berkedudukan sebagai unit pelaksana teknis yang berada di


bawah dan bertanggung jawab kepada kadinkes kabupaten/kota sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Puskesmas dipimpin oleh Kepala Puskemas sesuai dengan kriteria.


Organisasi Puskesmas paling sedikit terdiri atas:
1. kepala Puskesmas
2. kepala tata usaha
3. penanggung jawab, paling sedikit terdiri atas:
a. penanggung jawab UKM dan perkesmas
b. penanggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium
c. penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
Puskesmas

16
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

d. penanggung jawab bangunan, prasarana, dan peralatan Puskesmas,


dan
e. penanggung jawab mutu.

Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan Kesehatan, Puskesmas


didukung oleh jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring Puskesmas

Jaringan pelayanan Puskesmas terdiri atas:


1. Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu memberikan pelayanan kesehatan secara
permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas. Tujuan
Puskesmas Pembantu adalah untuk meningkatkan jangkauan dan mutu
pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Puskesmas Keliling
Puskesmas keliling memberikan pelayanan kesehatan yang sifatnya
bergerak (mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan
bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh
pelayanan dalam gedung Puskesmas. Tujuan dari Puskesmas Keliling
adalah untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan
bagi masyarakat terutama masyarakat di daerah terpencil/sangat terpencil
dan terisolasi baik di darat maupun di pulau-pulau kecil serta untuk
menyediakan sarana transportasi dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan. Fungsi dari Puskesmas Keliling adalah sebagai: (1). sarana
transportasi petugas; (2). sarana transportasi logistik; (3. sarana pelayanan
kesehatan; dan (4). sarana pendukung promosi kesehatan.

3. Praktik bidan desa.


Praktik Bidan desa merupakan praktik bidan yang memiliki Surat izin
Praktik Bidan (SIPB) di Puskesmas, dan bertempat tinggal serta
mendapatkan penugasan untuk melaksanakan praktik kebidanan dari
Pemerintah Daerah pada satu desa/kelurahan dalam wilayah kerja
Puskesmas yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Bidan desa mempunyai tugas sesuai dengan

17
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

kewenangannya yaitu Pelayanan KIA-KB, Pelayanan promotif, preventif


dan pemberdayaan masyarakat dan.pelayanan kesehatan prioritas lainnya
yang ditugas oleh kepala Puskesmas.

Sedangkan jejaring Puskesmas terdiri atas klinik, rumah sakit, apotek,


laboratorium, tempat praktik mandiri tenaga kesehatan, dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya, termasuk juga UKBM dan UKS. Kecuali apotek
dan laboratorium, Jejaring Puskesmas wajib melaporkan kegiatan dan hasil
pelayanan Kesehatan kepada Puskesmas.

Salah satu turunan dari UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja adalah
PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko, dimana dalam lampirannya diatur mengenai perizinan
berusaha Puskesmas. Dalam hal ini, perizinan Puskesmas yang semula
berupa izin operasional dan dikeluarkan oleh instansi pemberi izin setempat,
menjadi sertifikat standar yang prosesnya melalui sistem OSS dan
dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal PTSP. Adapun standar usaha
Puskesmas mengacu pada Permenkes Nomor 14 Tahun 2021 tentang
Standar Kegiatan Usaha dan Produk Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Sektor Kesehatan Permenkes baru tersebut tidak mencabut Permenkes
43/2019, karena masih ada beberapa standar yang mengacu pada
Permenkes 43/2019.

D. Sistem Informasi Puskesmas


Untuk meningkatkan manajemen penyelenggaraan Puskesmas perlu
dukungan Sistem Informasi Puskesmas yang mampu menjamin ketersediaan
data dan informasi secara cepat, akurat, terkini, berkelanjutan, dan dapat
dipertanggungjawabkan, oleh karena itu Puskesmas WAJIB melakukan
kegiatan sistem informasi Puskesmas (SIP).

SIP merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan kabupaten/kota yang


dapat diselenggarakan secara elektronik maupun non elektronik. Ketentuan
terkait dengan SIP diatur dalam Permenkes Nomor 31 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Puskesmas.

18
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Puskesmas terintegrasi melalui Sistem


informasi Puskesmas, paling sedikit mencakup:
1. Pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya
2. Pencatatan dan pelaporan keuangan Puskesmas dan jaringannya
3. Survei lapangan
4. Laporan lintas sektor
5. Laporan jejaring Puskesmas

Pencatatan Puskesmas terdiri dari Data dasar yaitu identitas Puskesmas,


wilayah kerja, sumber daya, sasaran program, dan data program UKM
esensial, UKM pengembangan, UKP, Program lainnya.

Pelaporan terdiri dari laporan data dasar yang dilakukan setiap tahun dan
laporan data program yang dilakukan secara rutin mingguan, bulanan, laporan
tahunan serta laporan tidak rutin.

1. Laporan mingguan yaitu laporan penyakitt menular potensi KLB


2. Laporan bulanan: laporan bulanan promosi kesehatan, laporan bulanan
kesehatan lingkungan, laporan bulanan gizi, kesehatan ibu dan anak,
laporan bulanan imunisasi, laporan bulanan pencegahan dan pengendalian
penyakit menular, laporan bulanan pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular, laporan bulanan keperawatan kesehatan masyarakat,
laporan bulanan kesehatan kerja dan olah raga, laporan bulanan pelayanan
Puskesmas, laporan bulanan kesakitan umum, laporan bulanan kesakitan
berdasarkan gejala, penyabab penyakit/kondisi, laporan bulanan
kesehatan gigi dan mulut, laporan bulanan kesakitan terbanyak, laporan
bulanan kematian di Puskesmas, laporan bulanan permintaan dan
pemakaian obat, laporan bulanan kelahiran di Puskesmas
3. Laporan tahunan

19
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Materi Pokok 3: Kebijakan Pelayanan Perkesmas

A. Pengertian Perkesmas
Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) adalah suatu bidang
dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif yang berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat, melalui proses keperawatan untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri
dalam upaya kesehatannya.

Pelayanan Perkesmas merupakan salah satu kegiatan pokok Puskesmas


yang telah ada sejak konsep Puskesmas diperkenalkan. Pelayanan
Perkesmas merupakan salah satu kegiatan pokok Puskesmas yang telah ada
sejak konsep Puskesmas diperkenalkan. Perkesmas awalnya sering disebut
dengan Public Health Nursing (PHN), namun saat ini sering juga disebut
dengan Community Health Nursing (CHN). Perubahan istilah public menjadi
community, terjadi di banyak negara karena istilah “public” sering kali
dihubungkan dengan bantuan dana pemerintah (government subsidy atau
public funding), sementara Perkesmas dapat dikembangkan tidak hanya oleh
pemerintah tetapi juga oleh masyarakat atau swasta, khususnya pada
sasaran individu (UKP) seperti perawatan kesehatan individu di rumah atau
home health nursing.

B. Tujuan Perkesmas
Tujuan pelayanan Perkesmas adalah Meningkatnya kemandirian individu,
keluarga, kelompok/ masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan
dengan pelayanan keperawatan sesuai kewenangannya sehingga tercapai
peningkatan kesehatan masyarakat yang optimal.

Pelayanan keperawatan diberikan secara langsung kepada seluruh


masyarakat dalam rentang sehat-sakit dengan mempertimbangkan seberapa
jauh masalah kesehatan masyarakat mempengaruhi individu, keluarga, dan
kelompok maupun masyarakat.

20
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

C. Tugas dan Wewenang Perawat


Berdasarkan permenkes nomor 26/2019 tentang peraturan pelaksanaan
undang-undang nomor 38 tahun 2014 tentang keperawatan, tugas dan
wewenang perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan di bidang UKP
yaitu:
1. Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik
2. Menetapkan diagnosis keperawatan
3. Merencanakan tindakan keperawatan
4. Melaksanakan tindakan keperawatan
5. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan
6. Melakukan rujukan
7. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai kompetensi
8. Memberi konsultasi keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter
9. Melakukan penyuluhan kesehatan
10. Melakukan konseling
11. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai dengan
resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas

Sedangkan tugas dan wewenang perawat sebagai pemberi asuhan


keperawatan di bidang UKM yaitu:
1. Melakukan pengkajian keperawatan kesehatan masyarakat di tingkat:
keluarga, kelompok/masyarakat
2. Menetapkan permasalahan keperawatan kesehatan masyarakat
3. Membantu penemuan kasus penyakit
4. Merencanakan tindakan keperawatan kesehatan masyarakat
5. Melaksanakan tindakan keperawatan kesehatan masyarakat
6. Melakukan rujukan kasus
7. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan kesehatan masyarakat
8. Melakukan pemberdayaan masyarakat
9. Melaksanakan advokasi dalam peawatan kesehatan masyarakat
10. Menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat: Melakukan
penyuluhan kesehatan dan Melakukan konseling
11. Mengelola kasus, dan

21
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

12. Melakukan penatalaksanaan keperawatan komplementer dan alternatif

D. Lingkup Pelayanan Perkesmas


Pelayanan Perkesmas dapat dilakukan baik di dalam maupun luar gedung
Puskesmas dimana penyelenggaraannya terintegrasi dalam kegiatan UKM
dan UKP tingkat pertama.
1. Pelayanan perkesmas dalam UKM
Pelayanan Perkesmas dalam UKM ditujukan untuk meningkatkan
kemandirian keluarga, kelompok dan masyarakat. Pelayanan Perkesmas
pada sasaran keluarga dilakukan untuk meningkatkan fungsi keluarga serta
meningkatkan kemandirian pelaksanaan lima tugas kesehatan keluarga
(mengenal masalah, mengambil keputusan, merawat, memodifikasi
lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan). Kegiatan
pelayanan Perkesmas pada sasaran keluarga dapat dilakukan di rumah
(home care, follow up care). Pelayanan Perkesmas pada sasaran kelompok
dilakukan untuk meningkatkan kemandirian kelompok hingga menjadi
kelompok swabantu/mandiri. Jenis sasaran kelompok dapat berupa Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), karang taruna atau
sejenisnya, Upaya Kesehatan Kerja (UKK), sekolah, rumah
tahanan/lembaga pemasyarakatan, panti dan jenis kelompok lainnya yang
ada di masyarakat. Pelayanan Perkesmas pada sasaran masyarakat
dilakukan untuk mempertahankan keseimbangan peran dan meningkatkan
peran efektif masyarakat dalam penanganan masalah kesehatan secara
mandiri. Kegiatan pelayanan Perkesmas untuk masyarakat dapat dilakukan
di daerah binaan (desa/ kelurahan).

2. Pelayanan perkesmas dalam UKP


Pelayanan Perkesmas pada sasaran individu dilakukan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan dasar manusia dan meningkatkan kemandirian
individu dalam perawatan diri, meliputi: memenuhi kebutuhan oksigenasi,
kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan sirkulasi, kebutuhan nutrisi,
kebutuhan eliminasi buang air kecil, kebutuhan eliminasi buang air besar,
kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan, kebutuhan istirahat dan tidur,
kebutuhan keamanan dan keselamatan, kebutuhan rasa nyaman,

22
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

kebutuhan integritas jaringan, kebutuhan aktivitas dan latihan, kebutuhan


psikososial, kebutuhan interaksi sosial, kebutuhan perasaan kehilangan,
menjelang ajal, dan menghadapi kematian, kebutuhan belajar; kebutuhan
spiritual, kebutuhan respons seksual, kebutuhan ketahanan dan
kemandirian klien.
Kegiatan pelayanan Perkesmas pada sasaran individu dapat dilakukan di
rawat jalan, pelayanan gawat darurat, dan rawat inap Puskesmas serta
jaringan Puskesmas.

E. Metode Pendekatan Pelayanan Perkesmas


Pelayanan Perkesmas dilakukan dengan pendekatan proses keperawatan
(nursing process) meliputi tahapan kegiatan pengkajian keperawatan,
penetapan diagnosis keperawatan, penetapan rencana tindakan
keperawatan, pelaksanaan tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan.
Dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan diharapkan Perawat
dapat memberikan Pelayanan Keperawatan kepada kliennya sesuai respon
manusia sehingga akan terjadi proses alih peran dari Perawat Puskesmas
kepada sasaran klien (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) secara
bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai kemandirian klien dalam
menyelesaikan masalah kesehatannya. Proses alih peran tersebut
digambarkan sebagai lingkaran dinamis proses keperawatan.

Gambar 1. Proses Ahli Peran

Dengan demikian, pelayanan Perkesmas mempunyai ciri yaitu:


1. Merupakan perpaduan keperawatan dan kesehatan masyarakat;

23
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

2. Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan (continuity of care);


3. Fokus pelayanan pada upaya promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan upaya kuratif & rehabilitatif
secara menyeluruh dan terpadu
4. Pelayanan diberikan dengan menggunakan metode proses keperawatan
(nursing process);
5. Terjadi proses alih peran dari Perawat kepada klien (individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat) untuk mencapai kemandirian klien dalam
menyelesaikan masalah kesehatannya;
6. Menjalin kemitraan antara Perawat dengan lintas program dan lintas
sektor terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian kliennya; dan
7. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam memberikan
pelayanan.

F. Sasaran Pelayanan Perkesmas


Sasaran dalam pelayanan Perkesmas adalah seluruh masyarakat baik sehat
maupun sakit di wilayah kerja Puskesmas, terdiri dari individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
1. Sasaran Individu
Sasaran individu sebagai klien dalam pelayanan Perkesmas adalah
berdasarkan siklus hidup manusia, mulai dari ibu hamil dan bersalin, bayi
dan ibu menyusui, balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa sampai pada
lanjut usia. Adapun sasaran individu yang diutamakan sesuai dengan area
masalah kesehatan yang menjadi prioritas saat ini untuk pembangunan
kesehatan antara lain Bayi risiko tinggi, Balita gizi buruk, Ibu hamil risiko
tinggi, Penyakit menular seperti TBC, HIV-AIDS dan Malaria; dan Penyakit
tidak menular seperti Hipertensi, Diabetes mellitus, Obesitas, Kanker (leher
rahim dan payudara) dan gangguan jiwa

2. Sasaran Keluarga
Sasaran keluarga sebagai klien dalam pelayanan Perkesmas diutamakan
keluarga rentan masalah kesehatan yang menjadi prioritas saat ini untuk
pembangunan kesehatan atau keluarga berisiko tinggi akibat perilaku hidup
tidak sehat, antara lain:

24
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

a. Keluarga yang mempunyai masalah kesehatan, antara lain bayi risiko


tinggi, balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi, TBC, HIV-AIDS, Malaria,
Hipertensi, Diabetes mellitus, Obsesitas, Kanker, gangguan jiwa;
b. Keluarga yang belum pernah kontak dengan fasilitas pelayanan
kesehatan;
c. Keluarga yang belum memiliki akses air bersih dan jamban sehat; dan
d. Keluarga yang belum mempunyai Jaminan Kesehatan Nasional.

3. Sasaran Kelompok:
Sasaran kelompok sebagai klien dalam pelayanan Perkesmas diutamakan
kelompok masyarakat yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan,
baik kelompok yang terikat maupun tidak terikat dalam suatu institusi,
seperti:
a. Kelompok masyarakat yang terikat dalam suatu institusi, antara lain
sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah
tahanan/lembaga pemasyarakatan, industri, pusat rehabilitasi jiwa,
pusat pelayanan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
(NAPZA); dan
b. Kelompok khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara lain Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Pembinaan Terpadu Penyakit
Tidak Menular (Posbindu PTM), kelompok balita, kelompok remaja,
kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok penderita
penyakit tertentu (jantung, diabetes mellitus, kanker, dan lain-lain).

4. Sasaran Masyarakat
Sasaran masyarakat sebagai klien dalam pelayanan Perkesmas
diutamakan masyarakat di suatu desa/kelurahan yang rentan terhadap
timbulnya masalah kesehatan, antara lain:
a. Masyarakat dengan cakupan pelayanan kesehatan yang rendah;
b. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular;
c. Masyarakat di lokasi/barak pengungsian akibat bencana atau akibat
lainnya;
d. Masyarakat di daerah dengan kondisi geografis sulit seperti daerah
terpencil, perbatasan, dan kepulauan, daerah berkonflik

25
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

e. Masyarakat di daerah Komunitas Adat Terpencil (KAT).

G. Sumber Daya Pelayanan Perkesmas


1. Ketenagaan
Pelayanan Perkesmas dilaksanakan oleh Perawat sebagai bagian dari
tenaga kesehatan di Puskesmas. jenis Perawat Puskesmas terdiri atas
Perawat vokasi dan profesi. Setiap Perawat harus bekerja sesuai standar
profesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional dan etika profesi.
Selain itu, Perawat juga harus menghormati hak klien serta mengutamakan
kepentingan dan keselamatan klien dengan memperhatikan keselamatan
dan kesehatan Perawat dalam bekerja.

Pengorganisasian Perawat dalam menyelenggarakan pelayanan


Perkesmas terdiri dari pelaksana Perkesmas, penanggung jawab daerah
binaan (darbin) Perkesmas, dan koordinator Perkesmas.
a. Pelaksana Perkesmas, bertugas:
1) Memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat sesuai kualifikasi pendidikan dan jabatan fungsional
perawat;
2) Menyusun dokumentasi asuhan keperawatan pada kartu asuhan
keperawatan dan pencatatan lainnya sesuai kebutuhan;
3) Berkoordinasi dengan penanggung jawab darbin Perkesmas terkait
asuhan keperawatan klien kelolaannya;
4) Menyusun dan menyampaikan hasil asuhan keperawatan yang
dikelolanya kepada kepada penanggung jawab darbin Perkesmas;
dan
Pelaksanaan tugas dan fungsi pelaksana Perkesmas sesuai dengan
kualifikasi pendidikan dan jabatan fungsional Perawat di Puskesmas
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
antara lain sesuai dengan Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019 tentang
Jabatan Fungsional Perawat.

b. Penanggung Jawab Darbin Perkesmas, bertugas:

26
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

1) Membantu koordinator Perkesmas dalam pengelolaan pelayanan


Perkesmas khususnya untuk daerah binaan kelolaannya;
2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan yang
dilakukan di lingkup daerah binaan kelolaannya;
3) Bertugas sebagai pelaksana Perkesmas;
4) Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain/ penanggung jawab
program kesehatan terkait penanganan masalah kesehatan yang
dialami sasaran klien; dan
5) Menyusun dan menyampaikan rekap hasil asuhan keperawatan yang
dilakukan di lingkup daerah binaan kelolaannya sebagai data dukung
pengisian register pelayanan Perkesmas maupun laporan lainnya
kepada koordinator Perkesmas.

c. Koordinator Perkesmas, bertugas:


1) Pelayanan Perkesmas merupakan tanggung jawab Kepala
Puskesmas dibantu oleh penanggung jawab UKM Esensial dan
Perkesmas dengan berkoordinasi bersama penanggung jawab
program lainnya.
2) Dalam pelaksanaannya, Kepala Puskesmas menunjuk Perawat
sebagai koordinator Perkesmas dengan memperhatikan usulan
penanggung jawab UKM Esensial dan Perkesmas.
3) Persyaratan kualifikasi koordinator Perkesmas adalah Perawat profesi
dan telah berpengalaman sebagai penanggung jawab Darbin minimal
satu tahun.
4) Tugasnya yaitu:
⚫ Melakukan pengelolaan pelayanan Perkesmas tingkat
Puskesmas
⚫ Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan
di Puskesmas dan wilayah kerjanya
⚫ Sebagai pelaksana Perkesmas
⚫ Melakukan pembinaan teknis pelayanan Perkesmas
⚫ Menyusun register pelayanan Perkesmas

27
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

⚫ Menyusun dan menyampaikan laporan bulanan Keperawatan


Kesehatan Masyarakat maupun laporan lainnya kepada
penanggung jawab UKM esensial dan Perkesmas
⚫ Melakukan evaluasi (penilaian kinerja Perkesmas) dan menyusun
laporan evaluasi hasil kegiatan pelayanan Perkesmas di
Puskesmas

2. Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan Perkesmas di dalam
gedung memanfaatkan peralatan yang tersedia di rawat jalan, pelayanan
gawat darurat, dan rawat inap Puskesmas. Peralatan yang digunakan untuk
kegiatan pelayanan Perkesmas di luar gedung adalah Kit Keperawatan
Kesehatan Masyarakat (PHN Kit) dengan rincian peralatan sesuai dengan
yang tertuang dalam Permenkes 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas.
Jumlah kit disesuaikan dengan jumlah Perawat dan beban kerja kegiatan
pelayanan Perkesmas yang diselenggarakan Puskesmas, dimana jumlah
minimal adalah 2 (dua) kit untuk setiap Puskesmas.

H. Kegiatan Pelayanan Perkesmas


Pelayanan Perkesmas meliputi kegiatan:
1. Pengelolaan Perkesmas
Pengelolaan Perkesmas di Puskesmas merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pengelolaan kegiatan Puskesmas lainnya. Pengelolaan
Perkesmas diselenggarakan sesuai dengan konsep manajemen
Puskesmas meliputi: (1) Perencanaan (P1); (2) Penggerakan dan
Pelaksanaan (P2) serta (3) Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian
(P3).
2. Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatan adalah rangkaian interaksi Perawat dengan Klien dan
lingkungannya untuk mancapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan
kemandirian klien dalam merawat dirinya. Dalam penyelenggaraan
kegiatan pelayanan Perkesmas, Perawat melakukan asuhan keperawatan
yang diberikan sesuai sasaran klien (individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat) sesuai perencanaan program melalui alur proses keperawatan

28
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

(pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi


keperawatan)
3. Pembinaan Teknis Perkesmas
Pembinaan Perkesmas merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
koordinator Perkesmas dalam rangka meningkatkan kemampuan teknis
Perawat dalam menyelenggarakan pelayanan Perkesmas melalui
bimbinga teknis, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut keperawatan.

I. Integrasi Perkesmas dengan PIS-PK


Pelayanan Perkesmas dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan sumber
daya dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing Puskesmas.
Pelayanan Perkesmas dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai
pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas dalam bentuk UKM Esensial dan
Pengembangan serta UKP. Keterpaduan tersebut dilakukan dalam hal
sasaran klien, bentuk kegiatan, tenaga kesehatan dalam pengertian
kolaborasi, biaya dan/atau sumber daya lainnya. Dalam pelaksanaannya,
pelayanan Perkesmas dapat terintegrasi dengan pelaksanaan pendekatan
keluarga/PIS-PK dan program kesehatan lainnya sehingga diharapkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat lebih bermutu karena diberikan
secara utuh (holistik), komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan.

Integrasi pelayanan Perkesmas dengan pendekatan keluarga dan program


kesehatan lainnya dilakukan dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan
Perkesmas dan keluarga sehat. Pendekatan keluarga merupakan kegiatan
skrining awal atau salah satu pintu masuk pelayanan Perkesmas. Melalui
kunjungan keluarga dalam rangka PIS-PK, koordinator Perkesmas akan
memperoleh data untuk penetapan sasaran keluarga binaan yang
membutuhkan intervensi lebih lanjut dalam bentuk pelayanan Perkesmas.

Dalam pelaksanaan integrasi pelayanan Perkesmas dengan PIS-PK, Perawat


dapat berperan sebagai:
1. Bagian dari Tim Pembina Keluarga PIS-PK yang memantau status
kesehatan keluarga terhadap indikator utama keluarga sehat dan
memberikan intervensi awal;

29
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

2. Pelaksana Perkesmas, penanggung jawab darbin Perkesmas, dan/atau


koordinator Perkesmas yang memberi pelayanan Perkesmas dalam rangka
intervensi lanjut terhadap sasaran keluarga binaan tersebut; dan
3. Penanggung jawab program terkait dengan masalah kesehatan yang
dipantau dalam PIS-PK dan/atau program kesehatan lainnya.

Tahapan Pelaksanaan Integrasi Pelayanan Perkesmas Dengan PIS-PK


meliputi:

1. Persiapan pelaksanaan, terdiri dari pertemuan koordinasi, sosialisasi


internal dan pertemuan teknis tim, penyiapan sarana dan prasarana.
2. Kunjungan keluarga dan intervensi awal
a) Pemantauan status kesehatan keluarga menggunakan Prokesga,
Penemuan kasus baru/deteksi dini, pemeriksaan sanitasi rumah,
Pendataan program kesehatan lain yang diintegrasikan dalam
kunjungan keluarga, Identifikasi keluarga bermasalah
kesehatan/berisiko Kesehatan,
b) Pengkajian keperawatan keluarga dan individu dalam konteks
keluarga
c) Intervensi awal untuk masalah yang memerlukan penanganan
langsung, misalnya penyuluhan dengan menggunakan Pinkesga dan
tindakan keperawatan lainnya.
d) Kontrak keluarga rencana tindak lanjut untuk pembinaan kesehatan
keluarga bagi yang membutuhkan intervensi lanjut
3. Analisis hasil kunjungan keluarga dan rencana intervensi lanjut
a) Dalam konteks PIS-PK, selesai kunjungan keluarga, Perawat sebagai
pembina keluarga PIS-PK segera mengumpulkan hasil kunjungan
keluarga (Prokesga yang sudah diisi) dan melaporkan penanggung
jawab PIS-PK untuk diinput ke dalam aplikasi Keluarga Sehat dan/atau
secara manual. Selanjutnya penanggung jawab PIS-PK
menyampaikan data dasar Prokesga, data temuan kasus dan data
lainnya kepada tiap penanggung jawab program kesehatan terkait
untuk intervensi lanjut. Contoh: data temuan keluarga yang

30
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

bermasalah kesehatan/berisiko tinggi dikoordinasikan dengan


koordinator Perkesmas.
b) Dalam konteks pelayanan Perkesmas, selesai kunjungan keluarga,
Perawat yang memegang tugas sebagai pembina keluarga PIS-PK
maupun sebagai pelaksana Perkesmas yaitu berkoordinasi dengan
penanggung jawab darbin Perkesmas terkait sasaran keluarga yang
memerlukan tindak lanjut, menyusun diagnosis keperawatan,
menyusun perencanaan tindakan keperawatan, dokumentasi
menggunakan pada kartu asuhan keperawatan termasuk kegiatan
pada kunjungan keluarga dan intervensi awal.
4. Intervensi lanjut
a) Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana. Untuk individu
dan keluarga atau kelompok/masyarakat sesuai dengan 12 indikator
keluarga sehat
b) Melakukan evaluasi hasil tindakan keperawatan dengan metode SOAP
c) Menyusun dokumentasi asuhan keperawatan keluarga pada kartu
asuhan keperawatan dan pencatatan lainnya sesuai kebutuhan.
d) Menyusun dan menyampaikan hasil asuhan keperawatan yang
dikelolanya kepada kepada penanggung jawab darbin Perkesmas.
5. Pemantauan dan evaluasi hasil intervensi lanjut

31
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

8 RANGKUMAN
Pelayanan Perkesmas merupakan bagian dari Pelayanan Keperawatan yang
pengaturannya mengacu pada Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan. Pelayanan Perkesmas yang diselenggarakan dalam bentuk kegiatan
UKM maupun UKP yang terdiri atas pengelolaan, asuhan keperawatan dan
pembinaan teknis yang dilaksanakan secara benar, terarah, dan terpadu dengan
upaya kesehatan lain diharapkan akan meningkatkan jangkauan pelayanan
kesehatan dan meningkatkan cakupan program, termasuk keluarga sehat melalui
pendekatan keluarga. Selain untuk memberikan pemenuhan kebutuhan dasar
individu, peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit, dan pemulihan kesehatan serta
mencapai kemandirian kesehatan bagi individu, keluarga, kelompok/masyarakat.

32
Mata Pelatihan Dasar 1 Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

9 REFERENSI
1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
2. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3. Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelanggaraan Pelaksanaan Program Indonesia dengan Pendekatan
Keluarga
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi
Puskesmas
9. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan
Fungsional Perawat
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 279/MENKES/V/2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
12. Keputusan Menkes RI tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
tahun 2020-2024
13. Pedoman Penyelenggaraan Keperawatan Kesehatan Masyarakat terintegrasi
dengan Program Indonesia dengan Pendekatan Keluarga

33

Anda mungkin juga menyukai