Anda di halaman 1dari 23

IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

DAN PIS-PK

1. Penilaian Kinerja Puskesmas

Dari hasil pengumpulan dan analisa data, diketahui pencapaian kinerja


Puskesmas dan diidentifikasi masalah yang ditemui, untuk melakukan identifikasi
masalah maka dibuat daftar masalah yang dikelompokkan menurut jenis upaya,
target, pencapaian dan masalah yang ditemukan.

Tabel 4.1 Tabel Identifikasi Masalah Upaya Pelayanan Kesehatan Tahun 2021
Pen
Target
No Upaya Kesehatan capaian Masalah
(%)
(%)

I UKM ESSENSIAL

Promosi Kesehatan Luar


A
Gedung

Cakupan Pengkajian dan Masih ada 96,1 % yang belum


Pembinaan PHBS di dilakukan pengkajian dan
1 100 3,9
Tatanan Rumah Tangga Pembinaan PHBS di Tatanan
Rumah Tangga

Cakupan Pemberdayaan Masih ada 76,2 % yang belum


Masyarakat melalui dilakukan pemberdayaan
2 Penyuluhan Kelompok 100 23,8 masyarakat melalui penyuluhan
oleh Petugas di kelompok oleh petugas
Masyarakat masyarakat

Cakupan Pembinaan Masih ada 75 % yang belum


UKBM dilihat melalui dilakukan pembinaan UKBM
3 100 25,0
persentase (%) Posyandu dilihat melalui persentase (%)
Purnama dan Mandiri Posyandu Purnama dan Mandiri

Cakupan Pemberdayaan Masih ada 81,7 % yang belum


Individu/ Keluarga melalui dilakukan pemberdayaan
4 100 18,3
Kunjungan Rumah Individu / Keluarga melalui
kunjungan rumah

B Upaya Perbaikan Gizi


Pen
Target
No Upaya Kesehatan capaian Masalah
(%)
(%)

Masyarakat

Cakupan Keluarga Sadar Masih ada 52,9 % Keluarga


5 100 47,1
Gizi yang belum sadar gizi

Cakupan Balita Ditimbang Masih ada 92,4 % Balita yg


6 100 7,6
(D/S) belum ditimbang

Cakupan Distribusi Kapsul Masih ada 51,2 % anak balita


7 Vitamin A bagi Bayi (6-11 100 38,2 umur 6-11 bulan yang belum
bulan) mendapat kapsul Vitamin A

Cakupan Distribusi Kapsul Masih ada 74,1 % Anak balita


8 Vitamin A Bagi Anak Balita 100 25,9 yang belum mendapat Vitamin A
(12-59 bulan) (12-59)

Cakupan Distribusi Kapsul Masih ada 12,9 % Ibu Nifas


9 Vitamin A bagi Ibu Nifas 100 87,1 yang belum mendapat Kapsul
Vitamin A

Cakupan Distribusi Tablet Masih ada 9,7% Ibu hamil yang


10 100 90,3
Fe 90 tablet pada ibu hamil belum mendapat Tablet Fe

Cakupan ASI Eksklusif Masih ada 60,7% Bayi tidak


11 100 13,6
mendapatkan ASI Ekslusif

a.Upaya Pencegahan &


P2M
C
Pelayanan Imunisasi
Dasar dan Lanjutan

Masih ada 2,1% bayi yang


12 Cakupan BCG 95 92,9
belum diimunisasi BCG

Masih ada 3,3% bayi yang


13 Cakupan DPTHB 1 95 91,7
belum diimunisasi DPTHB1

Masih ada 3,7% bayi yang


14 Cakupan DPTHB 3 95 91,3
belum diimunisasi DPTHB3

15 Cakupan Polio 4 95 90,8 Masih ada 4,2% bayi yang


Pen
Target
No Upaya Kesehatan capaian Masalah
(%)
(%)

belum mendapat imuninasi Polio


4

Masih ada 2,8% bayi yang


16 Cakupan Polio 1 95 92,2 belum mendapat imunisasi Polio
1

Masih ada bayi 4,6% yang


17 Cakupan Campak 95 90,4 belum mendapat Imunisasi
Campak

Masih ada 43,3% anak sekolah


18 Cakupan BIAS DT 95 51,7 yang belum mendapat imunisasi
DT

Masih ada 23,6 anak sekolah


19 Cakupan BIAS TD 95 71,4 yang belum mendapatkan
imunisasi TD

Masih ada 40,6 % anak sekolah


20 Cakupan BIAS Campak 95 54,4 yang belum mendapatkan
imunisasi Campak

Cakupan Sistem Masih ada 27,7% yang belum


21 Kewaspadaan Dini 100 72,3 menerapkan sistem
kewaspadaan dini

b. Penemuan dan
penanganan penderita
penyakit

Cakupan Penemuan Masih ada 97,6% cakupan


22 Penderita Pneumonia 100 2,4 pneumonia yang belum
Balita ditemukan pada balita

Cakupan penemuan Masih ada 72,5% yang belum


23 terduga TB Paru 90 17,5 ditemukan cakupan terduga TB
(SUSPEK) Paru (SUSPEK)

24 Cakupan penemuan 90 33,3 Masih ada 56,7% kasus TB yang


semua kasus TB (sesuai
Pen
Target
No Upaya Kesehatan capaian Masalah
(%)
(%)

dengan Mandatory target belum ditemukan


TB)

Cakupan Tingkat Masih ada 60,3% tingkat


25 Kebenaran Periksa 80 19,7 kebenaran spesimen yang
Spesimen belum diperiksa

Cakupan jumlah orang Masih ada 69,7% orang yang


dengan TB yang belum mendapatkan pelayanan
26 100 30,3
mendapatkan pelayanan TB sesuai standart
TB sesuai standar

Cakupan Pasien TB yang Masih ada 17,2% Pasien TB


27 90 72,8
di Tes HIV yang belum di tes HIV

D Kesehatan Lingkungan

Cakupan kelurahan yang Belum ada kelurahan yang


28 menyelenggarakan 220 0,0 menyelenggarakan tatanan
tatanan kawasan sehat kawasan sehat

Cakupan Pelayanan Masih ada 4,5% yang belum


Kesehatan Lingkungan di mendapatkan pelayanan
29 100 95,5
Puskesmas kesehatan di lingkungan
Puskesmas

E KIA/ KB

Cakupan Kunjungan Ibu Masih ada 7,6% Ibu hamil yang


30 100 92,4
Hamil K4 belum melakukan kunjungan K4

Cakupan Pertolongan Masih ada 2,6% ibu yang belum


Persalinan oleh Tenaga mendapat pertolongan
31 100 97,4
Kesehatan persalinan oleh tenaga
kesehatan

Cakupan Pelayanan Nifas Masih ada 2,6% Bufas yang


32 100 97,4 belum mendapatkan pelayanan
nifas

33 Cakupan Kunjungan 100 87,9 Masih ada 12,1% Bayi yang


Neonatus 1 (KN1) belum mendapatkan kunjungan
Pen
Target
No Upaya Kesehatan capaian Masalah
(%)
(%)

Neonatus 1 (KN1)

Cakupan Kunjungan Bayi Masih ada 17,8% Bayi yang


34 100 82,2 belum melum melakukan
kunjungan ke Puskesmas

Cakupan Kunjungan Masih ada 18,7% yang belum


35 Neonatus Lengkap (KN 100 81,3 melakukan Kunjungan Neonatus
Lengkap) Lengkap (KN Lengkap)

II UKM PENGEMBANGAN

Cakupan Puskesmas yang Masih ada 75% cakupan


melaksanakan kegiatan Puskesmas yang belum
36 kesehatan olahraga pada 100 25 melaksanakan kegiatan
kelompok masyarakat di kesehatan olahraga pada
wilayah kerjanya kelompok masyarakat

Cakupan Tingkat Keluarga Masih ada 21,06% Keluarga


37 100 78,94
Mandiri yang belum mandiri

Cakupan Deteksi Dini Masih ada 89,97 yang belum


38 100 10,026
Gangguan Kesehatan Jiwa terdeteksi gangguan jiwa

Cakupan Penanganan Masih ada 74,2% pasien yang


39 Pasien Terdeteksi 100 25,80 terdeteksi gangguan jiwanya
Gangguan Kesehatan Jiwa yang belum ditangani

Cakupan Pembinaan Masih ada 4,45% yang belum


40 Kesehatan Gigi di 60 55,55 dilakukan pembinaan Kesehatan
Masyarakat Gigi di Masyarakat

Cakupan Pembinaan Masih ada 85,72% yang belum


41 Kesehatan Gigi di TK 100 14,28 dilakukan pembinaaan
kesehatan di TK

Cakupan Penanganan Masih ada 32,45% siswa SD


Siswa SD yang yang membutuhkan perawtan
42 80 47,55
Membutuhkan Perawatan gigi yang belum ditangani
Kesehatan Gigi
Pen
Target
No Upaya Kesehatan capaian Masalah
(%)
(%)

Cakupan Pemeriksaan Masih ada 87,3% Siswa SD


43 Kesehatan Gigi dan Mulut 100 12,70 yang belum diperiksa kesehatan
Siswa SD gigi dan mulut

Pelayanan Kesehatan Masih ada 27,76% Usia Lanjut


44 Pada Usia Lanjut 100 72,24 yang belum mendapatkan
pelayanan kesehatan

Cakupan Pembinaan Masih ada 60% yang belum


45 Upaya Kesehatan 100 40,00 melakukan pembinaan Upaya
Tradisional (Kestrad) Kesehatan Tradisional (Kestrad)

Cakupan Pengobat Masih ada 90% pengobat


46 Tradisional Terdaftar/ 100 10,00 tradisional yang belum terdaftar/
berijin berijin

Cakupan Pembinaaan Masih ada 89,06% Kelompok


47 Kelompok Taman Obat 100 10,94 Taman Obat Keluarga (TOGA)
Keluarga (TOGA) yang belum dibina
2. Identifikasi Masalah Survey Mawas Diri

Tabel 4.2 Tabel Identifikasi Masalah Survey Mawas Diri Tahun 2021
Pen
Target
No Upaya Capaian Masalah
(%)
(%)

A Kelurahan Suka Mulia

1 Upaya Kesehatan Masih ada 13% masyarakat yang


Lingkungan, tidak memiliki ventilasi di tempat
100 87
Memiliki Jendela atau tiggal atau rumahnya.
Ventilasi di rumah

2 Upaya Kesehatan Keluarga, Masih ada 27% masyarakat yang


masyarakat berobat ke 100 73 tidak berobat ke Fasyankes
Fasyankes

3 Upaya Kesehatan Ibu dan Masih ada 10% Ibu hamil yang
Anak, Ibu hamil belum memeriksakan kesehatan di
100 90
memeriksakan kesehatan di Fasyankes
Fasyankes

4 Upaya Kesehatan KB, Masih ada 41,67 % Pasagan Usia


Pasangan Usia Subur yang 100 58,33 Subur yang belum melakukan KB
melakukan KB

5 Upaya Kesehatan remaja Ada 6,78% anggota keluarga yang


yang mempunyai kebiasaan 100 6,78 tidak merokok
merokok

6 Kesehatan usia lanjut, Lansia Masih ada 75% lansia yang belum
aktif memeriksakan 100 25 melakukan pemeriksaan kesehatan
kesehatan di Puskesmas di Puskesmas

7 Masyarakat yang sudah Masih ada 45% masyarakat yang


melakukan vaksinasi covid 100 55 belum melakukan vaksinasi covid
19 19.

B Kelurahan Suka Maju

Upaya Kesehatan Masih ada 27% masyarakat yang


Lingkungan, belum memiliki ventilasi/ jendela di
1 100 73
Memiliki Jendela atau rumah
Ventilasi di rumah

2 Upaya Kesehatan Keluarga, 100 42,50 Masih ada 57,5% masyarakat yang
masyarakat berobat ke belum berobat ke fasyankes
Pen
Target
No Upaya Capaian Masalah
(%)
(%)

Fasyankes

Upaya Kesehatan Ibu dan Masih ada 7,69% ibu hamil yang
3 Anak, Ibu hamil memeriksa 100 92,31 belum memeriksakan
kesehatan kesehatannya

Upaya Kesehatan KB, Masih ada 72,64% Pasangan Usia


4 Pasangan Usia Subur yang 100 27,36 Subur yang belum melakukan KB
melakukan KB

Upaya Kesehatan remaja Ada 33,74 reamaja yang


5 yang mempunyai kebiasaan 100 33,74 mempunyai kebiasaan rokok
merokok

Kesehatan usia lanjut, Lansia Masih ada 60% Lansia yang belum
6 aktif memeriksakan 100 40 memeriksakan kesehatannya di
kesehatan di Puskesmas Puskesmas

Masyarakat yang sudah Masih ada 48,06% masyarakat


7 melakukan vaksinasi covid 100 51,94 yang belum melakukan vaksinasi
19 covid 19

C Kelurahan Cinta Raja

1 Upaya Kesehatan Masih ada 17,78% masyarakat


Lingkungan, yang belum memiliki jendela/
100 82,22
Memiliki Jendela atau ventilasi di rumah
Ventilasi di rumah

2 Upaya Kesehatan Keluarga, Masih ada 58% masyarakat yang


masyarakat berobat ke 100 42 tidak berobat ke Fasyankes
Fasyankes

3 Upaya Kesehatan Ibu dan Masih ada 78% Ibu hamil yang
Anak, Ibu hamil memeriksa 100 22 belum memeriksakan
kesehatan kesehatannya ke fasyankes

4 Upaya Kesehatan KB, Masih ada 88,64% Pasangan Usia


Pasangan Usia Subur yang 100 11,36 Subur yang tidak melakukan KB
melakukan KB

5 Upaya Kesehatan remaja Masih ada 42,67% yang


yang mempunyai kebiasaan 100 42,67 mempunyai kebiasaan merokok
merokok
Pen
Target
No Upaya Capaian Masalah
(%)
(%)

6 Kesehatan usia lanjut, Lansia Masih ada 60% lansia yang belum
aktif memeriksakan 100 40 memeriksakan kesehatan di
kesehatan di Puskesmas Puskesmas

7 Masyarakat yang sudah Masih ada 85% masyarakat yang


melakukan vaksinasi covid 100 15 belum melakukan vaksinasi covid
19 19

3. Identifikasi Masalah PIS-PK ( Program Indonesia Sehat dan Pendekatan


Keluarga)

Tabel 4.3 Tabel Identifikasi Masalah PIS-PK Tahun 2021


Pen
Target
No Upaya Capaian Masalah
(%)
(%)

1 Keluarga mengikuti Masih ada 45,56% Keluarga


program KB 100 54,44 yang belum mengikuti Program
KB

2 Persalinan Ibu di fasilitas Masih 9,63% Ibu yang


100 90,64
pelayanan kesehatan melahirkan bukan di Fasyankes

3 Bayi mendapatkan Masih ada 5,82% bayi yang


imunisasi dasar lengkap 100 94,18 belum mendapatkan imunisasi
dasar lengkap

4 Bayi mendapatkan ASI Masih ada 18,51% Bayi yang


Eksklusif 100 81,49 belum mendapatkan ASI
Ekslusif

5 Pertumbuhan Balita Masih ada 13,14% Balita


dipantau 100 86,86 pertumbuhannya yang belum
dipantau

6 Penderita TB Paru yang Masih ada 60,27 % penderita


berobat sesuai standar 100 39,73 TB Paru yang belum berobat
sesuai standart

7 Penderita hipertensi yang 100 47,56 Masih ada 52,44% penderita


berobat teratur hipertensi yang tidak berobat
secara teratur

8 Penderita gangguan jiwa Masih ada 90,96% pasien


berat, diobati dan tidak 100 09,04 gangguan jiwa yang belum
ditelantarkan diobati dan tidak ditelantarkan

9 Anggota keluarga tidak Masih ada 34,86% anggota


100 65,14
ada yang merokok keluarga yang merokok

10 Keluarga sudah menjadi Masih ada 34.6% keluarga yang


100 65,40
anggota JKN belum menjadi anggota JKN

11 Keluarga memiliki Masih ada 2,44% keluarga yang


akses/menggunakan 100 97,56 belum memiliki akses
sarana air bersih /menggunakan sarana air bersih

12 Keluarga memiliki Masih ada 4,82% keluarga yang


akses/menggunakan 100 95,18 belum memiliki akses/
jamban keluarga menggunakan jamban keluarga

4. URUTAN PRIORITAS MASALAH


Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah maka
perlu dipilih prioritas masalah yang ada di Puskesmas. Dalam penetapan prioritas
masalah digunakan dengan metode USG. USG (Urgency, Seriousness, Growth)
dilakukan dengan menentukan tingkat urgency, keseriusan, dan perkembangan isu
dengan skor 1-5. Isu yang memiliki skor tertinggi merupakan isu prioritas.

Tabel 4.4 Urutan Prioritas Masalah Tahun 2021


Total
No Masalah U S G Prioritas
Nilai

1 Masih ada 69,7% orang yang


belum mendapatkan pelayanan 5 5 5 15 1
TB sesuai standart

2 Masih ada 74,2% pasien yang


terdeteksi gangguan jiwanya 3 3 4 10 3
yang belum ditangani

3 Masih ada 65 % lansia yang belum


memeriksakan kesehatan di 1 2 1 4 5
Puskesmas
4 Masih ada 92,4 % Balita yg
2 1 2 5 4
belum ditimbang (D/S)

5 Masih ada 52,44% penderita


hipertensi yang tidak berobat 4 4 3 11 2
secara teratur

Prioritas Masalah Tahun 2021


Pelayanan TB
100
69.7

50
Pelayanan Hipertensi Pelayanan Jiwa
74.2
52.44
0

Persentase Masalah
(%)
65
92.4
Balita D/S Pelayanan Lansia

Dia Diagram Laba-laba Persentase Masalah Kesehatan Tahun 2021


5. AKAR PENYEBAB MASALAH
1. Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif Rendahnya pengetahuan Manusia
masyarakat mengenai penyakit
Alat TBC

Peran Kader TB belum


Kurangnya anggaran dalam Pasien tidak melanjutkan
maksimal
pelatihan terhadap pengobatan dan kontrol ke
kader/petugas dalam FASYANKES
pencegahan penularan TBC Masih kurangnya kemauan dari diri sendiri dan
kepedulian masyarakat dalam pentingnya
Kurangnya dukungan dan
menjaga kesehatan agar tidak mengidap
himbauan dari petugas/kader
Kurangnya dana penyakit TBC
dalam pencegahan TBC

Masih ada 69,7%


orang yang belum
mendapatkan
pelayanan TB
Kurangnya penyuluhan yang sesuai standart
Kurangnya media informasi kesehatan dilakukanoleh kader/petugas
seperti pemberian brosur, billboard, mengenai TBC
dan media lainnya yang berkaitan Berkurangnya kunjungan rumah
dengan TBC karena wabah pandemi
Kurangnya kerjasama dengan
lintas sektor untuk monitoring Kurangnya PHBS di rumah
pasien TBC tangga

Masih ada stigma negative tentang


TB di Lingkungan masyarakat
Media Metode Lingkungan

2. Cakupan penderita hipertensi yang belum berobat secara teratur


Alat Manusia

Pasien tidak disiplin minum obat Belum ada follow up dari


Dinas Kesehatan
Kurangnya anggaran dalam
Kurangnya dukungan dari Pengetahuan masyarakat
pelatihan terhadap kader/petugas
keluarga untuk mendampingi rendah tentang penyakit
anggota keluarga berobat hipertensi

Kurangnya dana Pasien menghentikan


pengobatan ketika merasa
sudah sehat
Masih ada 52,44%
penderita hipertensi
yang tidak berobat
Kurangnya penyuluhan yang
secara teratur
dilakukan oleh petugas
Promkes tentang penyakit
Kurangnya media informasi kesehatan Hipertensi
seperti pemberian brosur, billboard, Berkurangnya kunjungan
dan media lainnya yang berkaitan pasien Hipertensi karena
Metode Penyuluhan yang
dengan Hipertensi wabah pandemi
kurang menarik mengenai
hipertensi
Belum ada kader
Hipertensi
Kurangnya screening
hipertensi
Media Jarak rumah ke
Fasyankes yang jauh
Metode Lingkungan
3. Upaya Kesehatan Jiwa

Alat/ Biaya Manusia


Rendahnya pengetahuan
keluarga dalam memperhatikan
anggota keluarga ODGJ Kurangnya kemauan dan
kepedulian keluarga dalam
Kurangnya anggaran dalam
Kurangnya edukasi dan informasi kesembuhan pasien ODGJ
pelatihan terhadap kader/petugas
dari keluarga untuk mengurangi
beban psikologis

Kurangnya dana Kurangnya dukungan keluarga


untuk membawa berobat
kefasilitas kesehatan
Masih ada 74,2% pasien
yang terdeteksi
gangguan jiwanya yang
belum ditangani
Kurangnya penyuluhan yang kesehatan
dilakukan oleh petugas
Kurangnya media informasi kesehatan
Promkes tentang penyakit
seperti pemberian brosur, billboard,
Jiwa Masih rendahnya kerja sama
dan media lainnya yang berkaitan
Lintas sektor dalam pengobatan
dengan ODGJ
Metode Penyuluhan yang pasien ODGJ
kurang menarik mengenai
penyakit jiwa Stigma negatif terhadap
pasien ODG dan anggota
keluarga
Media

Metode Lingkungan
4. Cakupan Bayi Ditimbang (D/S)

Alat/ Biaya Manusia


Orangtua tidak membawa
anaknya ke Posyandu setelah
selesai Imunisasi Kurangnya kesadaran
Kurangnya dana untuk pelatihan orang tua membawa
kader posyandu/ petugas anaknya ke Posyandu
Tingkat sosial ekonomi orangtua
kesehatan
yang rendah

Kurangnya dana

Alat peraga terbatas Orangtua pindah tempat tinggal

Masih ada 79,9% Balita


yang belum ditimbang
(D/S)
Kurangnya penyuluhan yang
dilakukan oleh petugas
Promkes tentang pemantauan
Kurangnya media informasi tentang Berat Badan Balita Berkurangnya kegiatan
kegiatan di Posyandu Posyandu karena wabah
Metode Penyuluhan yang Pandemi
kurang menarik atau monoton
Kerajasama Lintas Program dan
Lintas Sektor yang rendah
Kondisi Posyandu kurang
menarik Lokasi posyandu yang jauh
Media dari tempat tinggal

Metode Lingkungan
5. Upaya Kesehatan Penyakit HIV

Alat/ Biaya Manusia


Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang PTM pada
Lansia Kurangnya pelatihan PTM
Kurangnya dana untuk pelatihan pada lansia
kader / petugas kesehatan Tingkat sosial ekonomi yang
rendah

Kurangnya anggaran alokasi


dana untuk pemeriksaan Pasien enggan untuk berobat ke
pendukung Kesehatan lansia Fasyankes karena keterbatasan
seperti pem. laboratorium fisik lansia Masih ada 65 % lansia yang
belum memeriksakan
kesehatan di Puskesmas
Belum ada SOP untuk
Kurangnya media informasi tentang penanganan Lansia
kegiatan di Posyandu Lansia
Kurangnya sosialisasi yang Lansia takut dating berobat ke
dilakukan oleh petugas Fasyankes karena pandemic Covid
Peralatan Kesehatan kurang Promkes tentang PTM pada 19
memadai untuk pemeriksaan Lansia Kurangnya kesadaran untuk
Kesehatan Lansia mengutamakan para Lansia
Masih rendahnya koordinasi
Belum adanya kebijakan untuk
Poster dan leaflet terbatas dengan lintas sektor untuk
memprioritaskan pasien Lansia
menjangkau Lansia di Wilayah
kerja Puskesmas
Media Fasilitas yang belum memadai untuk
Metode Lingkungan mendukung pelayanan Lansia
6. CARA PEMECAHAN MASALAH

PEMECAHAN MASALAH
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN
TERPILIH

1 Masih ada 69,7% orang 1. Peran Kader TB belum 1. Melakukan pembinaan kader TB 1. Pembinan/Pelatihan Kader TB/
yang belum mendapatkan maksimal untuk meningakatkan pengetahuan Petugas Kesehatan.
pelayanan TB sesuai 2. Masih kurangnya kemauan dari kader 2. Meningkatkan edukasi kepada
standart diri sendiri dan kepedulian 2. Meningkatkanpenyuluhan/sosilisasi pasien dan keluarga pasien
masyarakat dalam pentingnya kepada masyarakat di posyandu tentang penyakit TB dan
menjaga kesehatan agar tidak atau kegiatan lain di masyarakat pengobatannya
mengidap penyakit TBC tentang Penyakit TB dan 3. Membuat media informasi,
3. Kurangnya dukungan dan penularannya. brosur atau spanduk tentang
himbauan dari petugas/kader 3. Meningkatkan edukasi kepada penyakit TB
dalam pencegahan TBC pasien tentang penyakit TB 4. Melakukan kunjungan rumah
4. Pasien tidak melanjutkan 4. Melakukan kunjungan rumah untuk untuk pasien TB (jemput bola)
pengobatan dan kontrol ke pasien TB (jemput bola) dengan dengan protokol kesehatan
FASYANKES protokol kesehatan
5. Rendahnya pengetahuan 5. Meningkatkan koordinasi antar
masyarakat mengenai penyakit lintas program dan lintas sektoral
TBC untuk pemantauan pasien dalam
6. Kurangnya anggaran dalam pengobatan TB
pelatihan terhadap 6. Bekerja sama dengan Kader
kader/petugas dalam Melakukan monitoring pengobatan
pencegahan penularan TBC pasien TB.
7. Kurangnya media informasi 7. Melakukan pendekatan dan
kesehatan seperti pemberian penyuluhan kepada anggota
brosur, billboard, dan media keluarga serumah pasien positif
PEMECAHAN MASALAH
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN
TERPILIH

lainnya yang berkaitan dengan TB.


TBC 8. Membuat proposal untuk bantuan
8. Kurangnya penyuluhan yang kegiatan di lingkungan wilayah
dilakukanoleh kader/petugas kerja
mengenai TBC
9. Kurangnya kerjasama dengan
lintas sektor untuk monitoring
pasien TBC
10. Berkurangnya kunjungan
rumah karena wabah pandemi
11. Masih ada stigma negative
tentang TB di Lingkungan
masyarakat

2 Masih ada 52,44% 1. Kurangnya pengetahuan 1. Meningkatkan 1. Meningkatkan edukasi ke


penderita hipertensi yang masyarakat tentang pentingnya penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat untuk pengecekan
tidak berobat secara teratur minun obat secara teratur masyarakat tentang hipertensi hipertensi secara teratur
2. Kurangnya dukungan dari dan pentingnya berobat teratur 2. Merencanakan posbindu PTM
keluarga untuk mendampingi 2. mengedukasi pasien dan dengan protokol kesehatan
anggota keluarga berobat keluarga untuk menjaga pola 3. Membuat media informasi
3. Pengetahuan masyarakat hidup sehat terkait sosialisasi penyakit
rendah tentang penyakit 3. Melakukan pelatihan terhadap hipertensi
hipertensi petugas
4. Pasien menghentikan 4. Membuat media informasi
pengobatan ketika merasa berupa brosur, leafleat dan
sudah sehat spanduk tentang penyakit
PEMECAHAN MASALAH
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN
TERPILIH

5. Kurangnya anggaran dalam hipertensi


pelatihan terhadap 5. Melakukan monitoring terhadap
kader/petugas pasien hipertensi untuk
6.Kurangnya media informasi pengecekan tekanan darah
kesehatan seperti pemberian 6. Meningkatkan screening pasien
brosur, billboard, dan media Hipertensi
lainnya yang berkaitan dengan 7. Merencanakan posbindu PTM
Hipertensi dengan protokol kesehatan
7. Kurangnya penyuluhan yang
dilakukan oleh petugas Promkes
tentang penyakit Hipertensi
8. Metode Penyuluhan yang kurang
menarik mengenai hipertensi
9. Berkurangnya kunjungan pasien
Hipertensi karena wabah
pandemi
10. Belum ada kader Hipertensi
11. Kurangnya screening hipertensi
3 Masih ada 74,2% pasien 1. Rendahnya pengetahuan 1. Melakukan edukasi dan 1. Meningkatkan sosialisasi secara
yang terdeteksi gangguan keluarga dalam memperhatikan penyuluhan tentang penyakit luas kepada masyarakat tentang
jiwanya yang belum anggota keluarga ODGJ gangguan jiwa Kesehatan Jiwa
ditangani kesehatan 2. Kurangnya edukasi dan 2. Memberikan sosialisasi kepada 2. Bekerja sama dengan lintas
informasi dari keluarga untuk keluarga dari orang dengan sektor dalam melakukan
mengurangi beban psikologis ODGJ untuk mendapatkan kunjungan ke rumah Orang
3. Kurangnya dukungan keluarga pelayanan kesehatan dengan ODGJ untuk pelayanan
untuk membawa berobat 3. Melakukan pendekatan kepada kesehatan dengan protokol
PEMECAHAN MASALAH
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN
TERPILIH

kefasilitas kesehatan anggota keluarga untuk kesehatan


kesembuhan pasien ODGJ 3. Alokasi anngaran untuk
4. Kurangnya kemauan dan 4. Meningkatkan penyuluhan di Melakukan pelatihan Petugas
kepedulian keluarga dalam Posyandu atau di Kegiatan Kesehatan dalam Pelayanan
kesembuhan pasien ODGJ Masyarakat tentang Penyakit kesehatan Jiwa
5. Kurangnya penyuluhan yang Jiwa
dilakukan oleh petugas 5. Membuat media dan inovasi
Promkes tentang penyakit Jiwa penyuluhan tentang penyakit
Jiwa
6. Metode Penyuluhan yang kurang 6. Membuat media seperti brosur
menarik mengenai penyakit jiwa dan spanduk informasi tentang
Penyakit Jiwa
7. Masih rendahnya kerja sama
7. Melakukan pelatihan petugas
Lintas sektor dalam pengobatan
kesehatan dalam penanganan
pasien ODGJ
pasien ODGJ
8. Stigma negatif terhadap pasien 8. Bekerja sama lintas sektor
ODG dan anggota keluarga untuk pelayanan kesehatan
Orang dengan ODGJ agar
9. Kurangnya media informasi mendapatkan pelayanan
kesehatan seperti pemberian kesehatan.
brosur, billboard, dan media
lainnya yang berkaitan dengan
ODGJ

10. Kurangnya anggaran dalam


pelatihan terhadap
PEMECAHAN MASALAH
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN
TERPILIH

kader/petugas

4 Masih ada 79,9% Balita yg 1. Kurangnya kesadaran orang tua 1. Meningkatkan penyuluhan 1. Monitoring secara Berkala
belum ditimbang (D/S) membawa anaknya ke Posyandu tentang pentingnya pemantauan dengan Kader Posyandu dalam
2. Orangtua pindah tempat tinggal Berat badan anak secara pencatatan dan pelaporan
3. Orangtua tidak membawa berkala 2. Meningkatkan penyuluhan
anaknya ke Posyandu setelah 2. Monitoring secara Berkala tentang pentingnya pemantauan
selesai Imunisasi dengan Kader Posyandu dalam Berat badan anak secara berkala
4. Tingkat sosial ekonomi orangtua pencatatan dan pelaporan 3. Memperbaiki kondisi Posyandu
yang rendah 3. Alokasi anggaran untuk dengan melakukan inovasi
5. Kurangnya dana untuk pelatihan pelatihan atau refreshing kader terbaru
kader posyandu/ petugas Posyandu
kesehatan 4. Membuat media informasi atau
6. Alat peraga terbatas alat peraga tentang Kesehatan
7. Kurangnya media informasi Bayi Balita
tentang kegiatan di Posyandu 5. Memperbaiki kondisi Posyandu
8. Kurangnya penyuluhan yang dengan melakukan inovasi
dilakukan oleh petugas Promkes terbaru
tentang pemantauan Berat 6. Melakukan penimbangan bayi
Badan Balita balita oleh kader dengan
9. Kondisi Posyandu kurang protokol kesehatan.
menarik 7. Meningkatkan kerja sama Lintas
10. Metode Penyuluhan yang sektor dan Lintas program
kurang menarik atau monoton dalam pencatatan Berat Badan
11. Berkurangnya kegiatan Bayi Balita.
PEMECAHAN MASALAH
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN
TERPILIH

Posyandu karena wabah 8. Melakukan kegiatan konseling


Pandemi gizi di posyandu
12. Kerajasama Lintas Program
dan Lintas Sektor yang rendah
13. Lokasi posyandu yang jauh
dari tempat tinggal

5 Masih ada 65 % lansia 1. Kurangnya pengetahuan 1. Meningkatkan Sosialisasi tentang 1. Meningkatkan Sosialisasi
yang belum memeriksakan masyarakat tentang PTM pada Pelayanan Kesehatan Lansia di tentang Pelayanan Kesehatan
kesehatan di Puskesmas Lansia Fasyankes dan Posyandu Usila Lansia di Fasyankes dan
2. Tingkat sosial ekonomi yang kepada masyarakat Posyandu Usila kepada
rendah 2. Alokasi anggaran untuk membuat masyarakat
3. Pasien enggan untuk berobat ke media informasi tentang PTM 2. Alokasi anggaran untuk
Fasyankes karena keterbatasan (Penyakit Tidak Menular) pada membuat media informasi
fisik lansia Lansia tentang PTM (Penyakit Tidak
4. Kurangnya pelatihan PTM pada 3. Melakukan pemeriksaan Menular) pada Lansia
lansia laboratorium oleh petugas 3. Melakukan kunjungan rumah
5. Kurangnya dana untuk pelatihan kesehatan dengan protokol Pasien Lansia yang beresiko
kader / petugas kesehatan kesehatan dan tidak mampu berobat ke
6. Kurangnya anggaran alokasi 4. Melakukan pelatihan ulang Puskesmas.
dana untuk pemeriksaan petugas kesehatan tentang
pendukung Kesehatan lansia pelayanan pada Lansia
seperti pemeriksaan laboratorium 5. Melakukan sosialisasi Kesehatan
7. Kurangnya media informasi Lansia tentang penyakit tidak
tentang kegiatan di Posyandu menular termasuk Hipertensi dan
Lansia Diabetes Melitus pada Lansia di
PEMECAHAN MASALAH
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN
TERPILIH

8. Peralatan Kesehatan kurang kegiatan masyarakat


memadai untuk pemeriksaan 6. Melakukan kerja sama dan
Kesehatan Lansia koordinasi lintas sektor untuk
9. Poster dan leaflet terbatas menjangkau lansia untuk Wilayah
10. Belum ada SOP untuk Kerja Puskesmas
penanganan Lansia 7. Melakukan kunjungan rumah
11. Kurangnya sosialisasi yang Pasien Lansia yang beresiko dan
dilakukan oleh petugas Promkes tidak mampu berobat ke
tentang PTM pada Lansia Puskesmas.
12.Kurangnya kesadaran untuk 8. Menetapkan sasaran riil program
mengutamakan para Lansia dari Puskesmas.
13. Belum adanya kebijakan untuk
memprioritaskan pasien Lansia
14. Fasilitas yang belum memadai
untuk mendukung pelayanan
Lansia
15. Lansia takut datang berobat ke
Fasyankes karena pandemic
Covid 19

Anda mungkin juga menyukai