Anda di halaman 1dari 11

1.

Coba lakukan analisa terhadap program UKM dan UKP di Puskesmas mengenai
faktor penyebab indikator program tidak tercapai dilihat dari proses administrasi
(P1,P2,P3) !
Jawab :
Puskesmas adalah fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bertanggung jawab atas
kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya pada satu natau bagian wilayah kecamatan.
Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) dinas kesehatan kab/ kota, sehingga dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya, sehinggadalam melaksanakan tugas dan fungsinya, akan mengacu
pada kebijakan pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota
bersangkutan, yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPMJD) dan Rencana Lima Tahunan dinas Kesehatan Kab./ Kota.
Yang termasuk dalam Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) Essensial, antara lain :
a. Promosi Kesehatan;
b. Kesehatan Lingkungan;
c. Pelayanan Gizi, KIA dan KB;
d. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular;
e. Surveilans dan Santinel SKDR;
f. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.
Yang termasuk dalam Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan, antara lain :
a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS);
b. Kesehatan Jiwa;
c. Kesehatan Gigi Masyarakat;
d. Kesehatan Tradisional dan Komplementer;
e. Kesehatan Olahraga;
f. Kesehatan Kerja;
g. Kesehatan Indra;
h. Kesehatan Lanjut Usia;
i. Pelayanan Kesehatan lainnya sesuai dengan kebutuhan Puskesmas.
Yang termasuk dalam Unit Kesehatan Pelayanan (UKP), antara lain :
a. Kunjungan Puskesmas;
b. Pelayanan Umum;
c. Kesehatan Gigi dan Mulut;
d. Rawat Inap, UGD, Kematian, dll.

Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol (Planning, Organizing, Actuating, Controling)
untuk mencapai sasaran/tujuan secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan
yang diharapkan dapat dicapai melalui proses penyelenggaraan yang dilaksanakan dengan
baik dan benar serta bermutu, berdasarkan atas hasil analisis situasi yang didukung dengan
data dan informasi yang akurat (evidence based). Sedangkan efisien berarti bagaimana
Puskesmas memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk dapat melaksanaan upaya
kesehatan sesuai standar dengan baik dan benar, sehingga dapat mewujudkan target
kinerja yang telah ditetapkan.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya
dan berfungsi menyelenggarakan UKM dan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya.
Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota, merupakan bagian dari
dinas kesehatan kabupaten/kota sebagai UPTD dinas kesehatan kabupaten/kota. Oleh
sebab itu, Puskesmas melaksanakan tugas dinas kesehatan kabupaten/kota yang
dilimpahkan kepadanya, antara lain kegiatan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan Kabupaten/kota dan upaya kesehatan yang secara spesifik dibutuhkan
masyarakat setempat (local specific).

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas tersebut, Puskesmas harus


melaksanakan manajemen Puskesmas secara efektif dan efisien. Siklus manajemen
Puskesmas yang berkualitas merupakan rangkaian kegiatan rutin berkesinambungan, yang
dilaksanakan dalam penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan secara bermutu, yang
harus selalu dipantau secara berkala dan teratur, diawasi dan dikendalikan sepanjang
waktu, agar kinerjanya dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam satu siklus “Plan-Do-
Check-Action (P-D-C-A)”.

Upaya kesehatan Puskesmas yang dilaksanakan secara merata dan bermutu sesuai
standar, diwujudkan dengan bukti adanya perbaikan dan peningkatan pencapaian target
indikator kesehatan masyarakat dan perseorangan. dalam upaya mewujudkan kinerja
Puskesmas yang bermutu, mendukung tercapainya sasaran dan tujuan penyelenggaraan
upaya kesehatan di Puskesmas, agar dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang
dihadapi masyarakat di wilayah kerjanya. Manajemen Puskesmas akan mengintegrasikan
seluruh manajemen yang ada (sumber daya, program, pemberdayaan masyarakat, sistem
informasi Puskesmas, dan mutu) didalam menyelesaikan masalah prioritas kesehatan di
wilayah kerjanya.

Dalam menyusun perencanaan 5 (lima) tahun Puskesmas, selain mengacu pada


Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota, Puskesmas juga harus
memperhatikan dan mengacu pada Rencana Lima Tahunan Kementerian Kesehatan.
Apabila Puskesmas sebelumnya telah menyusun rencana 5 (lima) tahunan dan rencana
tahunan, maka dengan keluarnya kebijakan baru yang berkaitan dengan kesehatan,
Puskesmas perlu menelaah kembali rencana 5 (lima) tahun Puskesmas yang telah disusun
sebelumnya untuk dapat disesuaikan dengan hal-hal yang sangat prinsip dan prioritas.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB INDIKATOR PROGRAM UKM DAN UKP


TIDAK TERCAPAI

a. PERENCANAAN
Proses perencanaaan Puskesmas mengikuti siklus perencanaan daerah yang dimulai
dari tingkat desa/kelurahan,selanjutnya disusun pada tingkat kecamatan dan kemudian
diusulkan kepada kabupaten kota melalui Dinas Kesehatan. Perencanaan puskesmas
harus terintegrasi dengan perencanan kecamatan. Perencanaan puskesmas meliputi
perencanaan 5 tahunan dan perencanaan tahunan.
1) Penyusunan rencana lima tahunan
Dalam rangka meningkatkan prinsip penyelenggaraan Puskesmas dan mencapai
tujuan yang diharapkan serta mengembangkan dan membina pelayanan kesehatan
diwilayah nya secara efektif dan efisien maka perlu disusun rencana lima tahunan
tingkat puskesmas. Dengan adanya rencana lima tahunan puskesmas maka
kelangsungan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan pada setiap tahun nya
untuk setiap periode lebih terjamin dengan menyesuaikan dengan rencana lima
tahunan yang telah ada.
Tahapan penyusunan rencana lima tahun puskesmas :
a) Tahap persiapan
 Kepala Puskesmas membentuk Tim managemen Puskesmas
 Kepala Puskesmas menjelaskan tentang managemen puskesmas
 Tim mempelajari rencana lima tahunan dan rencana tahunan dinas
kesehatan kabupaten kota, propinsi, dan kementrian kesehatam. Stadar
minimal pelayanan, target, PIS-PK,dll
b) Analisis situasi
Mengidentifikasi masalah kesehatan di wilayah kesja puskesmas agar dapat
merumuskan kebutuhan pelayanan masyarakat yang rasional. Tahap analisis
situansi meliputi :
 Mengumpulkan data kinerja puskesmas yang terdiri dari data dasar
 Data UKM esensial dan pengembangan,
 Data UKP
 Data keperwatan masyarakat laboratorium dan farmasai
 Kondisi keluarga di wilayah kerja puskesmas melalui PIS-PK.
c) Analisis data.
Dalam rangka mendapatkan informasi sebagai landasan penyusunan Rencana
Lima Tahunan Puskesmas, dilaksanakan analisis data Puskesmas, berdasarkan
hasil analisis perhitungan IKS dan data kesehatan lain yang telah
dikumpulkan.
 Analisis Deskriptif
Menggambarkan/menjelaskan data yang terdapat dalam tabel sesuai
karakteristik data yang ditampilkan, termasuk nilai rata-rata, nilai minimal
dan maksimal, serta nilai kuartil.
 Analisis Komparatif
Menjelaskan data dengan membandingkan karakteristik data wilayah yang
satu dengan wilayah lainnya atau membandingkan dengan target/standar
tertentu, antar jenis kelamin, antar kelompok umur, antar sumber data.
 Analisis Hubungan Dalam Program dan Antar Program Analisis
hubungan dalam program dan antar program adalah analisis yang
menjelaskan hubungan/keterkaitan variabel dalam dan atau antar program
yang secara logika memiliki hubungan
d) Analisis masalah dari sisi pandang masyarakat, yang dilakukan melalui Survey
Mawas Diri/Community Self Survey (SMD/CSS)
e) Identifikasi Masalah
f) Prioritas Masalah
g) Mencari akal penyebab masalah
h) Menetapkan cara pemecahan masalah

2) Perencanaan tahunan
Penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas harus dilengkapi dengan usulan
pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana dan operasional Puskesmas.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk tahun mendatang (N+1)
disusun pada bulan Januari tahun berjalan (N) berdasarkan hasil kajian pencapaian
kegiatan tahun sebelumnya (N-1), dan diharapkan proses penyusunan RUK telah
selesai dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan Januari tahun berjalan (N).
Adapun tahapan penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas seperti tahapan
penyusunan Rencana Lima Tahunan Puskesmas, yaitu:
 Persiapan
 Analisis stuasi
 Perumusan Masalah
 Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

Faktor perencanaan tidak tercapai :


A. Faktor Data
Data sangat diperlukan untuk menyusun perencanaan puskesmas untuk rencana
lima tahun dan rencana tahunan.
Dengan adanya data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan maka akan
dapat membaca permasalahan kesehatan di Puskesmas serta bagaimana cara
mengatasi permasalahan kesehatan yang terjadi dimasyarakat.
Data tersebut meliputi data dasar, data UKM dan data UKP serta data pendukung
lainnya

B. Faktor Sumber daya manusia


Sumber daya manusia meliputi jumlah tenaga dan kompetensi tenaga yang
memadai mempengaruhi proses perencanaan puskesmas.
Setiap data yang ada di Puskesmas seperti Data UKM harus di tangani dan diolah
oleh tenaga kesehatan yang kompeten di bidang nya, begitu juga data UKP.

C. Faktor Kepemimpinan
Kepala Puskesmas merupakan faktor penentu yang menunjukan managemen
Puskesmas berjalan secara efektif dan efesien

b. PELAKSANAAN
Penggerakan dan Pelaksanaan program/kegiatan merupakan kegiatan lanjutan dari
RPK. Penggerakan pelaksanaan program/kegiatan dapat dilakukan melalui berbagai
cara, diantaranya adalah rapat dinas, pengarahan pada saat apel pegawai, pelaksanaan
kegiatan dari setiap program sesuai penjadwalan pada Rencana Pelaksanaan Kegiatan
bulanan, maupun dilakukan melalui forum yang dibentuk khusus untuk itu. Forum
yang dibentuk khusus untuk melakukan penggerakan pelaksanaan program/kegiatan
dinamakan forum Lokakarya Mini Puskesmas. Dalam rangka penggerakan dan
pelaksanaan program/kegiatan, Kepala Puskesmas dapat melakukan pengorganisasian
ulang petugas di Puskesmas dalam rangka penguatan dan pemantapan organisasi.

Pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas


Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan sasaran kegiatan
diperlukan umpan balik dari masyarakat dan sasaran kegiatan untuk melakukan
penyesuaian dan perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan UKM
Puskesmas.
Umpan balik dapat diperoleh melalui pembahasan atau pertemuan konsultatif
dengan tokoh masyarakat, kelompok masyarakat atau individu yang merupakan sasaran
melalui forum-forum yang ada, misalnya badan penyantun Puskesmas, konsil kesehatan
masyarakat dan forum-forum komunikasi yang lain
Agar tujuan program tercapai dan pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas dapat
memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat, maka kepala Puskesmas, Penanggung
jawab, dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas melaksanakan kegiatan sesuai dengan
pedoman dan rencana kegiatan yang telah disusun berdasarkan kebutuhan dan harapan
masyarakat atau sasaran.
Agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik, tujuan, langkahlangkah kegiatan,
dan jadwal kegiatan perlu diinformasikan kepada masyarakat, kelompok masyarakat,
maupun individu yang
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas tergantung pada peran aktif
masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang menjadi sasaran. Penanggungjawab
UKM Puskesmas dan pelaksana kegiatan mengupayakan kemudahan bagi sasaran
untuk mengakses informasi tentang kegiatan, maupun untuk berperan aktif dalam
pelaksanaan kegiatan, dan memberikan umpan balik tentang pelaksanaan kegiatan
Agar UKM Puskesmas diterima oleh masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan
sasaran, maka rencana pelaksanaan kegiatan perlu memperhatikan hasil-hasil analisis
kebutuhan dan harapan masyarakat dan/atau sasaran.
Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat tidak dapat hanya dilakukan
oleh sektor kesehatan sendiri, program kesehatan perlu didukung oleh sektor di luar
kesehatan, demikian juga pembangunan berwawasan kesehatan harus dipahami oleh
sektor terkait. • Pembinaan, komunikasi, dan koordinasi perlu ditetapkan dengan
prosedur yang jelas, melalui mekanime lokakarya mini bulanan untuk lintas program,
dan lokakarya mini tribulan untuk lintas sektor, atau mekanisme koordinasi yang lain.

1. Lokarya mini bulanan


Lokakarya mini bulanan bertujuan untuk menilai sampai seberapa jauh
pencapaian dan hambatan-hambatan yang dijumpai oleh para pelaksana
program/kegiatan pada bulan atau periode yang lalu sekaligus pemantauan
terhadap pelaksanaan rencana kegiatan Puskesmas yang akan datang; sehingga
dapat dibuat perencanaan ulang yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai. Disamping itu, kita ketahui bersama bahwa keberhasilan
pelaksanaan kegiatan Puskesmas memerlukan keterpaduan baik lintas program
maupun lintas sektor. Lokakarya mini Lokakarya mini bulanan dilaksanakan pada
setiap awal bulan.
Keterpaduan lintas program adalah keterpaduan internal Puskesmas yang
bertujuan agar seluruh petugas mempunyai rasa memiliki dan motivasi yang tinggi
dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
secara terintegrasi. Seluruh komponen Puskesmas harus memiliki kesadaran bahwa
Puskesmas merupakan satu sistem dan mereka adalah subsistemnya.
Pengorganisasian internal Puskesmas sekaligus pemantauan kegiatan dilaksanakan
melalui Lokakarya mini Bulanan Puskesmas yang menghasilkan perencanaan
ulang.

2. Lokarya tribulanan
Masalah kesehatan (termasuk kejadian kesakitan dan kematian) yang terjadi
dimasyarakat disebabkan oleh banyak faktor, dimana sebagai penyebab utamanya
diluar faktor kesehatan. Penyebab masalah kesehatan dapat disebabkan antara lain
oleh faktor lingkungan (termasuk sosial-ekonomi-budaya), perilaku masyarakat,
pelayanan kesehatan, keadaan demografi dan faktor keturunan. Oleh karena itu
untuk memecahkan masalah kesehatan dibutuhkan kerjasama antara sektor
kesehatan dengan sektor-sektor lain yang terkait dengan penyebab terjadinya
masalah kesehatan. Untuk menumbuhkan semangat kerjasama antar sektor yang
terkait dalam pembangunan kesehatan diperlukan upaya pengggalangan dan
peningkatan kerjasama lintas sektoral sektoral, agar diperoleh hasil yang optimal.
Untuk memelihara kerjasama lintas sektor perlu dilakukan upaya
penggalangan dan pemantauan pelaksanaan kerjasama melalui suatu forum
lokakarya mini yang diselenggarakan setiap tribulan yang disebut Lokakarya Mini
Tribulanan. Lokakarya mini tribulanan bertujuan untuk menginformasikan dan
mengidentifikasikan capaian hasil kegiatan tribulan sebelumnya, membahas dan
memecahkan masalah dan hambatan yang dihadapi oleh lintas sektor pada kegiatan
tribulan sebelumnya, dan menganalisa serta memutuskan Rencana Tindak Lanjut
(RTL) dengan memasukkan aspek umpan balik dari masyarakat dan sasaran
program. Lokakarya mini bulanan tetap dilaksanakan jika pada bulan yang
bersamaan ada lokakarya mini tribulanan, dimana lokakarya mini bulanan
mempersiapkan bahan untuk pelaksanaan lokakarya mini tribulanan.
Faktor-faktor yang menghambat Upaya Kesehatan Mayarakat
a) Kepemimpinan Kepala Puskesmas dalam pembagian tugas penanggung jawab
UKM
b) Kurang ketersedian petugas yang sesuai dengan bidangnya sebagai penanggung
UKM
c) Dukungan dari pemerintah mulai dari Pusat sampai level kelurahan/desa dalam hal
kerja sama lintas sektor
d) Kurangnya evaluasi kegiatan UKM secara berkala
e) Kurangnya dukungan masyarakat terhadap program kesehatan seperti Imunisasi

Pelaksanaan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Puskesmas


Usaha Kesehatan perorangan merupakan setiap kegiatan yang dilakukan
Puskesmas untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Kegiatan
Puskesmas dalam gedung yang merupakan Upaya Kesehatan Perorangan meliputi :
1. Kunjungan Puskesmas
2. Pelayanan Umum
3. Kesehatan gigi dan mulut
4. Rawat inap, UGD , kematian dll

Dalam menjalankan upaya kesehatan perorangan di Puskesmas yang harus


diperhatikan :
a. Tersedia prosedur pendaftaran.
b. Tersedia bagan alur pendaftaran.
c. Petugas mengetahui dan mengikuti prosedur tersebut.
d. Pelanggan mengetahui dan mengikuti alur yang ditetapkan.
e. Terdapat cara mengetahui bahwa pelanggan puas terhadap proses pendaftaran. 6.
Terdapat tindak lanjut jika pelanggan tidak puas.
f. Keselamatan pelanggan terjamin di tempat pendaftaran
g. Ditempat pendaftaran terdapat informasi yang diperlukan oleh pasien atau
pelanggan puskesmas

Dalam pelayanan pasien harus ditangani secara baik oleh petugas medis di
Puskesmas.
Ketika pasien diterima di Puskesmas untuk memperoleh pelayanan perlu
dilakukan kajian awal yang lengkap dalam menetapkan alasan kenapa pasien perlu
mendapat pelayanan klinis di Puskesmas. Pada tahap ini, Puskesmas membutuhkan
informasi khusus dan prosedur untuk mendapat informasi, tergantung pada kebutuhan
pasien dan jenis pelayanan yang harus diberikan. Kebijakan dan prosedur harus
ditetapkan tentang bagaimana proses ini dilaksanakan, informasi apa yang harus
dikumpulkan dan didokumentasikan.
Agar kajian kebutuhan pasien konsisten, perlu ditetapkan kebijakan Kepala
Puskesmas tentang kajian kebutuhan pasien, yang memuat: isi minimal dari kajian
yang harus dilaksanakan oleh dokter, bidan dan perawat. Kajian dilaksanakan oleh
setiap disiplin dalam lingkup praktik, profesi, perizinan, undang-undang dan peraturan
terkait atau sertifikasi. Hanya mereka yang kompeten dan berwenang
Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, maka hasil kajian harus dicatat
dalam rekam medis pasien. Informasi yang ada dalam rekam medis harus mudah
diakses oleh petugas yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada
pasien, agar informasi tersebut dapat digunakan pada saat dibutuhkan demi menjamin
kesinambungan dan keselamatan pasien. Rekam medis pasien adalah catatan tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan medis, penunjang medis dan
keperawatan
Kajian hanya boleh dilakukan oleh tenaga professional yang kompeten. Proses
kajian tersebut dapat dilakukan secara individual atau jika diperlukan oleh tim
kesehatan antar profesi yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan
tenaga kesehatan yang lain sesuai dengan kebutuhan pasien. Kajian awal tersebut
memberikan informasi untuk:
 Memahami pelayanan apa yang dicari pasien
 Menetapkan diagnosis awal
 Mengetahui riwayat pasien terhadap pengobatan sebelumnya
 Memahami respons pasien terhadap pengobatan sebelumnya
 Memilih jenis pelayanan/tindakan yang terbaik bagi pasien serta rencana
tindak lanjut dan evaluasi

Selama proses pelaksanaan layanan pasien, petugas kesehatan harus


memperhatikan dan menghargai kebutuhan dan hak pasien. Kebutuhan dan keluhan
pasien diidentifikasi selama proses pelaksanaan layanan. Perlu ditetapkan kebijakan
dan prosedur untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keluhan pasien/keluarga pasien,
menindaklanjuti, dan menggunakan informasi tersebut untuk perbaikan. Dalam
penanganan pasien harus ada :
 Tersedia peralatan dan tempat pemeriksaan yang memadai untuk melakukan
pengkajian awal pasien secara paripurna.
 Ada jaminan kualitas terhadap peralatan di tempat pelayanan.
 Peralatan dan sarana pelayanan yang digunakan menjamin keamanan pasien
dan petugas.

Rujukan
Merujuk pasien secara langsung ke fasilitas kesehatan lain dapat merupakan
proses yang singkat dengan pasien yang sadar dan dapat berbicara, atau merujuk pasien
koma yang membutuhkan pengawasan keperawatan atau medis yang terus menerus.
Pada kedua kasus tersebut pasien perlu dimonitor, namun kompetensi staf yang
melakukan tugas berbeda. Kompetensi staf yang mendampingi selama transfer
ditentukan oleh kondisi pasien.
Kepuasan pasien dan keluarganya serta masyarakat merupakan keberhasilan dari
program Usaha Kesehatan Perorangan di Puskesmas. Memberikan hak pasien dan
keuarganya merupakan tugas dari penanggung jawab UKP.
Faktor-Faktor yang menghambat program Upaya Kesehatan Perorangan :
1. Tidak tersedianya SOP di dalam gedung Puskesmas
2. Tidak tersedianya alur penanganan pasien
3. Tidak tersedianya petugas yang memadai
4. Tidak tersedianya peralatan untuk menanganan pasien di puskesmas yang sesuai
dengan standar kesehatan
5. Dll
2. Lakukanlah evaluasi terhadap program kesehatan yang ada di puskesmas
berdasarkan unsur adminitrasi (input, proses, output dan dampak) kemudian
kemukakan saran saudara untuk hasil evaluasi tersebut bagi puskesmas !
Jawab :

Anda mungkin juga menyukai