Anda di halaman 1dari 26

MODUL MATA PELATIHAN INTI 4

PENGAWASAN,
PENGENDALIAN, DAN
PENILAIAN HASIL
KEGIATAN PELAYANAN
PERKESMAS

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN
JAKARTA
2021
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

1 1 DESKRIPSI SINGKAT

Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai koordinator Perkesmas yakni


melakukan koordinasi semua pelayanan keperawatan yang diterima oleh individu,
kelompok, keluarga dan masyarakat maka diperlukan upaya integrasi dengan
manajemen Puskesmas. Hal ini selaras tugas dari koordinator perkesmas yang
akan bertanggung jawab untuk pelaksanaan asuhan keperawatan masyarakat di
Puskesmas dan wilayah kerjanya. Upaya ini mendukung capaian indikator keluarga
sehat di wilayah kerja masing-masing. Dalam pengelolaan pelayanan perkesmas
terdapat kegiatan yang melekat yakni pengawasan, pengendalian dan penilaian
kegiatan pelayanan Perkesmas. Kegiatan ini selaras dengan P3 dalam manajemen
Puskesmas. Sehingga tugas dari Koordinator Perkesmas akan senantiasa
bersinergi dengan manajemen puskesmas untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Dalam menjalankan tugas sebagai Koordinator pengalaman kerja
yang dimilikinya selama ini akan sangat mendukung untuk pelaksanaan
pengawasan, pengendalian, dan penilaian kegiatan pelayanan Perkesmas.

1
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

2 TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pengawasan,
pengendalian dan penilaian kegiatan pelayanan perkesmas diwilayah kerjanya

B. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:
1. Melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan pelayanan Perkesmas di
Puskesmas dan wilayah kerjanya
2. Melakukan penilaian kegiatan pelayanan Perkesmas di Puskesmas dan
wilayah kerjanya

2
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

3 MATERI POKOK dan


SUB MATERI POKOK
Materi pokok dan sub materi pokok pada mata pelatihan ini meliputi:
1. Pengawasan dan Pengendalian kegiatan pelayanan perkesmas di Puskesmas
dan wilayah kerjanya
a. Penetapan Target Capaian Pelayanan Perkesmas
b. Jenis Indikator Pengawasan
c. Pemilihan Indikator Pengawasan
d. Tindakan Koreksi/Perbaikan

2. Penilaian/evaluasi hasil pelayanan perkesmas di Puskesmas dan wilayah


kerjanya
a. Pengukuran Kinerja Pelayanan Perkesmas
b. Perbandingan Kinerja Aktual dengan standar yang ditentukan

3
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

4 METODE
Mata pelatihan Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Kegiatan Pelayanan
Perkesmas menggunakan metode :

1. Ceramah Tanya Jawab (CTJ)


2. Studi Kasus
3. Observasi Lapangan (OL)

4
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

5 MEDIA DAN ALAT BANTU


Media dan alat bantu yang digunakan pada mata pelatihan Pengawasan,
Pengendalian, dan Penilaian Kegiatan Pelayanan Perkesmas meliputi:

1. Bahan tayang
2. Modul
3. Komputer/ laptop
4. LCD
5. Flipchart
6. Spidol
7. ATK
8. Dokumen perencanaan (dari tempat OL)
9. SPM Kab/ Kota (dari tempat OL)
10. Lembar kasus
11. Panduan Studi Kasus
12. Panduan Observasi Lapangan

5
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

6 LANGKAH-LANGKAH
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Sesi 1: Pengkondisian Peserta (10 menit)
Langkah proses pembelajaran sebagai berikut:
• Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum pernah
menyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan perkenalan. Perkenalkan diri
dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja, materi yang akan
disampaikan.
• Fasilitator melakukan bina suasana dengan memberikan game singkat, agar
peserta fokus dan antusias dalam mengikuti materi.
• Melakukan apersepsi terhadap pemahaman peserta tentang Pengawasan,
Pengendalian, dan Penilaian Kegiatan Pelayanan Perkesmas
• Sampaikan tujuan pembelajaran mata pelatihan ini dan materi pokok yang akan
disampaikan, sebaiknya dengan menggunakan bahan tayang.

Sesi 2: Penyampaian Materi Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan


Pelayanan Perkesmas Di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya. (40 Menit)
Langkah proses pembelajaran sebagai berikut:
• Fasilitator mengajukan pertanyaan kepada peserta tentang pengalaman atau
informasi yang pernah didapat peserta mengenai pengawasan kegiatan
pelayanan perkesmas di puskesmas dan wilayah kerjanya;
• Fasilitator memberikan tanggapan atas sharing yang disampaikan peserta;
• Fasilitator menyampaikan materi dengan menggunakan bahan tayang. Materi
yang disampaikan adalah: jenis indikator pengawasan, pemilihan indikator
pengawasan dan pengawasan sesuai indikator yang dipilih;
• Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk melaksanakan tanya
jawab kemudian fasilitator menanggapi pertanyaan peserta;
• Fasilitator menyimpulkan materi dan memberikan penguatan.

6
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Sesi 3: Penilaian Hasil Pelayanan Perkesmas Di Puskesmas Dan Wilayah


Kerjanya (30 Menit)
Langkah proses pembelajaran sebagai berikut:
• Fasilitator mengajukan pertanyaan kepada peserta tentang pengalaman atau
informasi yang pernah didapat peserta tentang Pengendalian Kegiatan
Pelayanan Perkesmas Di Puskesmas Dan Wilayah Kerjanya;
• Fasilitator memberikan tanggapan atas sharing yang disampaikan peserta;
• Fasilitator menyampaikan materi dengan menggunakan bantuan bahan tayang.
materi yang disampaikan adalah: jenis indikator penilaian/ evaluasi, pemilihan
inkator penilaian/ evaluasi, penilaian/ evaluasi sesuai indikator yang dipilih;
• Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk melaksanakan tanya
jawab kemudian fasilitator menanggapi pertanyaan peserta;
• Fasilitator menyimpulkan materi dan memberikan penguatan.

Sesi 4: Penugasan Studi Kasus ( 4 JPL 180 menit)


• Fasilitator menerangkan mekanisme pelaksanaan penugasan. Penugasan
dalam bentuk diskusi studi kasus;
• Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 6 orang anggota. Setiap kelompok memilih ketua, sekretaris
dan anggota.
• Setiap kelompok didampingi oleh 1 (satu) orang pendamping/instruktur.
• Fasilitator meminta peserta menyiapkan data Puskesmas yang akan digunakan
sebagai bahan Latihan dengan kelengkapan sebagai berikut:
1. Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota
2. Profil Puskesmas (termasuk penilaian kinerja Puskesmas)
3. Data PIS-PK tahun sebelumnya
4. LAKIP Puskesmas tahun sebelumnya
5. Laporan Bulanan Perkesmas 1 tahun sebelumnya
6. RUK RPK RKA Puskesmas tahun berjalan
• Fasilitator mempersilahkan peserta untuk mendiskusikan kasus, dengan
langkah-langkah sbb:

7
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

1. Melakukan identifikasi indikator masukan sesuai dengan profile Puskesmas


yang terpilih dan laporan Bulanan Perkesmas 1 Tahun yang lalu beserta RPK,
RKA Puskesmas
2. Melakukan identifikasi target dan capaian dari setiap indicator output
Perkesmas yang dibuat oleh Puskesmas
3. Melakukan identifikasi Indikator outcome/dampak dalam pelayanan
Perkesmas yaitu peningkatan Indeks Keluarga Sehat (IKS) tingkat
Puskesmas
4. Melakukan telaah laporan kegiatan perkesmas disesuaikan dengan hasil
identifikasi indicator masukan, proses dan luaran/dampak.
5. Melakukan penilaian untuk melihat capaian kinerja yang disesuaikan dengan
RUK/RPK Kegiatan Perkesmas
6. Memberikan umpan balik atau rekomendasi yang konstruktif solutif terkait
hasil temuan kegiatan Pengawasan Pengendalian dan Penilaian Kegiatan
Perkesmas
• Fasilitator memfasilitasi peserta untuk melakukan presentasi hasil diskusi kasus.
Kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan;
• Fasilitator menyimpulkan hasil diskusi dan memberikan penguatan.

Sesi 5: Pengakhiran (10 menit)


Langkah proses pembelajaran sebagai berikut:
• Fasilitator melakukan evaluasi dengan cara memberikan pertanyaan kepada
peserta.
• Memberikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan jawaban.
• Merangkum pembelajaran bersama-sama peserta.
• Memberikan apresiasi kepada peserta yang telah aktif mengikuti proses
pembelajaran.
• Menutup proses pembelajaran dengan mengucapakan permohonan maaf dan
terimakasih.

8
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Sesi 6: Observasi Lapangan


Langkah proses pembelajaran sebagai berikut:
• Fasilitator memberikan penjelasan tentang rangkaian kegiatan observasi
lapangan sebagai berikut:
1. Latar belakang kegiatan
2. Tujuan kegiatan
3. Mekanisme kegiatan
• Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok. Setiap kelompok
beranggotakan 6 orang peserta
• Kegiatan observasi lapangan dilaksanakan di 2 (dua) lokus Puskesmas sehingga
setiap lokus Puskesmas akan didatangi oleh 3 kelompok peserta. Lokus
Puskesmas yang dipilih haruslah yang telah melakukan pelayanan Perkesmas
secara rutin
• Selama proses kegiatan observasi lapangan berlangsung akan dipandu oleh
Pendamping/ Pelatih/ Instruktur
• Sebelum melaksanakan observasi lapangan, kelompok membuat daftar tilik
untuk mempermudah pengumpulan data pada saat observasi
• Mekanisme observasi lapangan
1. Peserta tiba di lokus Puskesmas
2. Peserta menyimak paparan pengenalan program kegiatan Perkesmas di
Puskesmas yang menjadi lokus
3. Peserta melakukan tanya jawab singkat
4. Peserta mengumpulkan data perencanaan yang terdiri dari:
a. Dokumen Rencana Strategis Puskesmas,
b. Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota
c. Profil Puskesmas (termasuk penilaian kinerja Puskesmas) tahun
sebelumnya
d. Data PIS-PK tahun sebelumnya
e. LAKIP Puskesmas tahun sebelumnya
f. Laporan Bulanan Perkesmas selama 1 tahun terakhir.
g. RUK Puskesmas tahun berjalan (khususnya pelayanan Perkesmas)
h. Data pembentukan Tim Perkesmas di Puskesmas (SK, Skema Bagan,
Surat Penunjukkan)
5. Peserta mengumpulkan data pengawasan yang terdiri dari:

9
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

a. Laporan Bulanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun


sebelumnya
b. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahunan Puskesmas tahun
sebelumnya dan tahun berjalan (khususnya pelayanan Perkesmas)
c. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) bulanan Puskesmas 1 tahun
sebelumnya dan tahun berjalan (khususnya pelayanan Perkesmas),
contoh 1 (satu) bulan
d. Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) Puskesmas tahun sebelumnya
(khususnya pelayanan Perkesmas)
e. Laporan Monev kegiatan pelayanan Perkesmas tahun sebelumnya
6. Setiap kelompok melakukan analisis terhadap data
7. Peserta menyusun laporan hasil observasi lapangan, sesuai ketentuan
8. Peserta mempresentasikan hasil observasi lapangan
9. Kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan
10. Fasilitator menyampaikan pembahasan, memberikan masukan dan
tanggapan
11. Fasilitator merangkum dan menyimpulkan

10
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

7 URAIAN MATERI

Materi Pokok 1: Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan


Pelayanan Perkesmas Di Puskesmas dan Wilayah Kerjanya

A. Penetapan Target Capaian Pelayanan Perkesmas


Pengawasan adalah rangkaian upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan
operasional untuk menjamin pelaksanaan perkesmas sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan di awal tahun. Hal ini sebagai bagian
tanggung jawab Koordinator Perkesmas untuk menemukan pelaksanaan
kegiatan perkesmas konsisten atau selaras dengan perencanaan dan tujuan
dari Puskesmas setempat. Dalam pedoman manajemen Puskesmas
disampaikan bahwa kegiatan pengawasan harus mencakup administrasi,
sumber daya, pencapaian kinerja dan teknis pelayanan. Untuk itulah
pemahaman terhadap perencanaan, standar maupun peraturan yang
melandasi kegiatan perkesmas harus senantiasa dijadikan acuan untuk
kegiatan pengawasan. Kegiatan pengawasan dapat dilaksanakan melalui
kegiatan supervisi yang terjadwal maupun mendadak.

Pengendalian atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Controlling harus


senantiasa dilaksanakan oleh Koordinator Perkesmas demi mencapai tujuan
dan menjaga mutu layanan perkesmas. Merujuk dari ilmu manajemen
pengendalian memiliki fungsi sebagai alat kendali dalam memastikan bahwa
pelaksanaan kegiatan dalam organisasi dilakukan sesuai dengan yang
direncanakan. Bila diselaraskan dengan pelayanan perkesmas, pengendalian
merupakan langkah untuk melihat dan memastikan pelaksanaan pelayanan
perkesmas disesuaikan dengan perencanaan kegiatan perkermas. Dengan
adanya fungsi pengendali ini maka sumber daya yang digunakan untuk
pelayananan perkesmas dapat dipastikan diguna dayakan secara efektif dan
efisien sesuai tujuan pencapaian Indeks Keluarga Sehat setempat. Proses

11
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

yang dilaksanakan saat pengawasan dan pengendalian yakni


membandingkan secara aktual kegiatan perkesmas dengan standar yang
telah disusun dalam hal ini indicator-indikator yang ada. Indikator masukan,
proses luaran/dampak sebaiknya dapat menjadi tilikan dan pertimbangan bagi
koordinator perkesmas. Pengawasan dan Pengendalian yang aktif senantiasa
mengikuti siklus manajemen yakni dimulai dari masukan, proses dan
luaran/dampak. Apabila dijumpai hal yang tidak sesuai, disegerakan untuk
melakukan tindakan perbaikan berkelanjutan.

Langkah awal dari pengawasan dan pengendalian yakni penetapan target


sesuai capaian dari setiap indicator yang digunakan. Dalam pemilhan
indikator perlu di ingat prinsip Tangible dan Intangible.
▪ Tangible (terukur atau nyata) – Tangible adalah standar yang dapat
diukur dan nyata. Biasanya disebut juga dengan Standar yang terukur
(Measurable Standards). Standar Terukur yang ditentukan oleh
Manajemen dapat berupa Standar waktu yang harus dicapai (Time),
standar biaya (Cost), standar penjualan (Sales), standar pangsa pasar
(Market Share), standar produktivitas (Productivity) hingga laba yang harus
dicapai (Profit).
▪ Intangible (Tidak Terukur atau tidak berwujud) – Intangible adalah
standar yang tidak dapat diukur secara moneter ataupun angka. Standar
Intangible ini lebih sulit diukur jika dibandingkan dengan standar tangible.
Contohnya Standar Intangible seperti sikap dan tingkah laku seorang
karyawan, penyimpangan pekerjaan seorang karyawan, kreativitas
karyawan ataupun kesetiaan pelanggan.

Kegiatan pengawasan dan pengendalian kordinator Perkesmas akan lebih


mudah dalam mengendalikan kegiatan pelayanan bila telah menetapkan dari
awal target dari pengawasan pengendalian yang masuk dalam RUK/RPK
Kegiatan Perkesmas. Sehingga keselerasan program perkesmas dapat
melekat dalam siklus manajemen Puskesmas.

Merujuk dalam pedoman manajemen Puskesmas pengendalian merupakan


kegiatan untuk mengawal kesesuaian kegiatan dengan perencanaan yang

12
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

telah ditetapkan sebelumnya. Kegiatan pengawasan dan pengendalian


berupa membandingkan atau memadankan capaian dengan target yang telah
ditetapkan. Upaya pengendalian adalah bila dijumpai hal yang tidak sesuai
maka tindakan perbaikan (corrective action). Untuk menjamin dan menjaga
mutu layanan perkesmas, kegiatan pengawasan dan pengendalian
senantiasa dilaksanakan selaras dengan perencanaan, pelaksanaannya.
Kegiatan pengendalian secara berjenjang dimulai dari koordinator perkesmas,
PJ UKM, Kepala Puskesmas sampai Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Kegiatan pengawasan dan pengendalian adalah saling melekat dan


berkelindan sebagai rangkaian siklus manajemen dalam hal ini kegiatan
Perkesmas. Secara singkat tujuan dari Pengawasan dan pengendalian
adalah:
1. Melihat pelayanan kesehatan perkesmas dengan rujukan standar,
RUK/RPK yang telah ditetapkan dengan melihat perihal administrasi,
sumber daya yang digunakan secara efektif dan efisien.
2. Melihat hambatan, kendala maupun tantangan pelayanan perkesmas,
sehingga tindakan perbaikan segera dapat diambil.
3. Melihat penyimpangan yang ada terkait pelayanan perkesmas apakah
sesuai sasaran, indicator masukan proses dan luaran/proses.
4. Mendapatkan informasi yang objektif terkait penyimpangan dan
penyebabnya sebagai bahan umpan balik perbaikan berikutnya

B. Jenis Indikator Pengawasan dan Pengendalian


Dalam pengawasan dan pengendalian kegiatan perkesmas penting untuk
memahami indikator dari masukan, proses dan luaran atau dampak. Berikut
penjelasan detilnya. Peran koordinator secara aktif melakukan pengawasan
dan pengendalian internal secara aktif periodik sesuai jenis indikator yang
telah ditetapkan.

Berikut jenis -jenis Indikator pelayanan perkesmas.


1. Indikator Masukan
Indikator masukan dalam pelayanan Perkesmas meliputi:

13
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

a. Jumlah Perawat Puskesmas yang sudah mendapat pelatihan teknis


terkait Perkesmas serta peningkatan kompetensi lainnya.
b. Jumlah kit Keperawatan Kesehatan Masyarakat (PHN Kit).
c. Tersedia sarana transportasi untuk kunjungan ke
keluarga/kelompok/masyarakat.
d. Tersedia Standar/Pedoman/Standar Prosedur Operasional
(SPO)/Instruksi Kerja terkait pelayanan Perkesmas.
e. Tersedia Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Perkesmas.
f. Tersedia Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Perkesmas.
g. Tersedia rencana kegiatan pembinaan teknis Perkesmas.
h. Tersedia dukungan administrasi terkait pencatatan dan pelaporan
kegiatan pelayanan Perkesmas.

2. Indikator Proses
Indikator proses dalam pelayanan Perkesmas meliputi:
a. Jumlah individu yang mendapatkan asuhan keperawatan di Puskesmas
sesuai target RPK;
b. Jumlah keluarga binaan yang mendapatkan asuhan keperawatan sesuai
target RPK;
c. Jumlah kelompok binaan yang mendapatkan asuhan keperawatan
sesuai target RPK;
d. Jumlah desa/kelurahan binaan yang mendapatkan asuhan keperawatan
sesuai target RPK; dan
e. Jumlah Perawat yang mendapat pembinaan teknis Perkesmas oleh
Koordinator Perkesmas sesuai rencana.

3. Indikator Luaran
Indikator luaran/output dalam pelayanan Perkesmas meliputi:
a. Individu
Persentase individu dengan hasil asuhan keperawatan teratasi.
Cara Pengukuran: Jumlah individu dengan hasil asuhan keperawatan
teratasi dibagi dengan jumlah individu yang mendapat asuhan
keperawatan di Puskesmas, dikali 100%.

14
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

b. Keluarga
Persentase keluarga binaan dengan hasil asuhan lepas bina.
Cara Pengukuran: Jumlah keluarga binaan dengan hasil asuhan lepas
bina, dibagi dengan jumlah keluarga binaan yang mendapat asuhan
keperawatan, dikali 100%.
c. Kelompok
Persentase kelompok binaan yang meningkat kemandiriannya.
Cara Pengukuran: Jumlah kelompok binaan dengan hasil asuhan KM-II,
KM-III dan KM-IV, dibagi jumlah kelompok binaan yang mendapat
asuhan keperawatan, dikali 100%.
d. Masyarakat
Persentase desa/kelurahan binaan yang mendapatkan asuhan
keperawatan.
Cara Pengukuran: Jumlah desa/kelurahan binaan yang mendapatkan
asuhan keperawatan dibagi jumlah desa/kelurahan di wilayah kerja
Puskesmas, dikali 100%.

4. Indikator Dampak
Indikator outcome/dampak dalam pelayanan Perkesmas yaitu peningkatan
Indeks Keluarga Sehat (IKS) tingkat Puskesmas.

Pemahaman dari jenis indikator pengawasan dan pengendalian dari


masukan, proses dan luaran/dampak menjadi acuan saat melakukan
pengawasan dan pengendalian kegiatan perkesmas. Pelaksanaan
penyelenggaraan perkesmas akan tercatat dalam sebuah laporan kegiatan.
Laporan tersebut menjadi bahan kegiatan pengawasan, pengendalian dan
penilaian untuk melihat dengan perencanaan sebelumnya. Data Rancangan
Usulan Kegiatan (RUK) maupun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dan
Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) Perkesmas pada tahun berjalan berserta
notulensi atau dokumen terkait laporan kegiatan menjadi bahan untuk
pengawasan bagi Koordinator Perkesmas. Pengawasan internal diselaraskan
dengan penanggung jawab kegiatan UKM esensial atau pengembangan.
Peranan Koordinator Perkesmas dalam pengawasan dan pengendalian
pelayanan UKP antara lain pelayanan perkesmas pada sasaran individu

15
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan kemandirian individu dalam


perawatan diri yang yang telah dilayani dalam waktu berjalan disesuaikan data
perencanaan kegiatan (RUK. RKA dan atau RPK).

C. Pemilihan Indikator Pengawasan dan Pengendalian


Setelah memahami jenis-jenis indikator, maka koordinator perkesmas
melakukan analisis situasi disesuaikan dengan perencanaan yang disusun.
Dalam penggerakan pelayanan perkesmas senantiasa merujuk dari indicator
yang telah ditetapkan puskesmas tersebut sesuai sumber daya yang
dimilikinya. Indikator yang dipilih diselaraskan dengan data capaian Indikator
hasil maupuan dampak di Wilayah Puskesmas. Sekali lagi kelengkapan
dokumen RUK, RPK, RKA dan SPM serta laporan kegiatan pelaksanaan
perkesmas akan mendukung dalam pemilihan.

Sebagai contoh capaian bulanan perkesmas terkait sasaran individu tentang


prosentase asuhan keperawatan masyarakat bagi ibu hamil resiko tinggi
sebanyak 50% dari target 70%. Belum tercapainya target bisa menjadi bahan
pengawasan dalam bulan berjalan maupun waktu kedepannya. Kegiatan
koordinator perkesmas dalam pengawasan perkesmas yakni saat menilik
indikator luaran yakni indeks capaian keluarga sehat wilayah desa A sebesar
< 0,05. Peranan koordinator perkesmas dalam penyelarasan IKS PIS PK
adalah kemampuan untuk mengenali memahami dan menetapkan intervensi
sasaran keluarga binaan sesuai kegiatan perkesmas. Kemampuan
koordinator selaras dari awal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pengendalian dan penilaian kinerja perkesmas. Kegiatan perkesmas tidak
mungkin bisa diselenggarakan secara individual. Perkesmas membutuhkan
sinergi lintas nakes, sectoral maupun stakeholder yang akan mendukung
Perkesmas. Disinilah tantangan koordinator Perkesmas dalam melaksanakan
pemilihan dan pemilahan indikator.

Koordinator perkesmas bersama dengan penanggung jawab UKM esensial


dalam pelayanan perkesmas senantiasa dipantau dan diawasi secara

16
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

langsung oleh Kepala Puskesmas. Adapun pengawasan eksternal


dilaksanakan oleh Pemerintah daerah dan pusat dalam rangka pembinaan
dan pengawasan untuk jaga mutu pelayanan perkesmas. Koordinator
Perkesmas melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pencapaian
output program Perkesmas melalui kegiatan berikut;
1. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan asuhan
keperawatan baik di dalam gedung maupun luar gedung Puskesmas sesuai
dengan perencanaan kegiatan pelayanan Perkesmas. Apabila terdapat
ketidaksesuaian maka koordinator Perkesmas bersama dengan Perawat
lainnya melakukan modifikasi terhadap perencanaan kegiatan pelayanan
Perkesmas untuk diterapkan selanjutnya;
2. Memastikan pencatatan keperawatan dilaksanakan sebagai bentuk bukti
fisik pekerjaan Perawat;
3. Melakukan evaluasi dengan menilai efektivitas dan efisiensi
penyelenggaraan kegiatan pelayanan Perkesmas sebagai bagian dari
penilaian kinerja Perkesmas, dilihat dari perencanaan program di awal,
hasil asuhan keperawatan yang diperoleh dan dukungan terhadap target
pencapaian SPM kabupaten/kota;
4. Menyusun register pelayanan Perkesmas, laporan bulanan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat (mengacu kepada Sistem Informasi Puskesmas),
laporan evaluasi hasil kegiatan pelayanan Perkesmas di Puskesmas dan
laporan lainnya sesuai perencanaan program atau kebutuhan; dan
5. Menyusun rencana tindak lanjut untuk program kegiatan pelayanan
Perkesmas selanjutnya.

D. Tindakan Koreksi/Perbaikan
Kegiatan berikutnya dalam rangka pengawasan dan pengendalian pelayanan
perkesmas berupa tindakan perbaikan. Koordinator perkesmas harus
senantiasa aktif, peduli dan dinamis dalam pengawasan dan pengendalian
pelayanan perkesmas. Dengan kolaborasi yang selaras bersama PJ UKM
Esensial, Koordinator harus segera melakukan tindakan perbaikan bila
dijumpai adanya penyimpangan pelayanan perkesmas. Saat mengambil
upaya perbaikan atau tindakan koreksi Koordinator Perkesmas harus

17
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

senantiasa menjalin komunikasi efektif dalam hal ini melaporkan kepada


atasan langsung yakni Kepala Puskesmas.

Untuk jenis penyimpangan kecil maka tindakan perbaikan bisa langsung


segera diambil oleh koordinator Perkesmas, dengan tetap lapor kepada
Kepala Puskesmas. Adapun untuk penyimpangan yang besar kiranya
melaporkan segera kepada Kepala Puskesmas.

Tindakan perbaikan dapat melibatkan pihak eksternal bila memang


penyimpangan dari pelayanan perkesmas cukup besar dan melibatkan lintas
sektor. Kegiatan pengawasan dan pengendalian perkesmas senantiasa
diselaraskan dalam siklus manajemen puskesmas. Puskesmas akan
senantiasa melaksanakan siklus P1, P2 dan P3 berkelanjutan melalui
rangkaian lokakarya mini bulanan dan tribulanan.

Materi Pokok 2: Penilaian Kegiatan Pelayanan Perkesmas di


Puskesmas dan Wilayah Kerjanya

Kegiatan lanjutan setelah pengawasan dan pengendalian adalah penilaian.


Penilaian merupakan proses lanjutan sebagai salah satu instrument untuk melihat
performa secara menyeluruh sebuah kegiatan/program perkesmas. Koordinator
perkesmas dalam kegiatan P3 sesuai siklus manajemen Puskesmas, senantiasa
aktif untuk dapat menilai capaian pelayanan perkesmas baik pelayanan dalam
maupun luar Gedung. Dengan merunut siklus manajemen Puskesmas, maka
Kordinator Perkesmas dapat melakukan penilaian secara mandiri terkait kegiatan
perkesmas.

A. Pengukuran Kinerja Pelayanan Perkesmas


Kegiatan lanjutan setelah pengawasan dan pengendalian pelayanan
perkesmas, maka koodinator perkesmas harus dapat mengukur kinerja hasil
pelayanan perkesmas. Kejelasan kriteria kinerja atau capaian indikator

18
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

perkesmas disesuaikan dengan target, SPM Pelayanan Kesehatan Kab/Kota


maupun IKS Puskesmas setempat. Kejelasan satuan dari indikator harus
setara misalnya % ataukah rupiah, satuan orang. Kejelasan ini akan
mempermudah dalam pengukuran kinerja. Pengukuran akan dapat dicapai
atau dilalui bila pelaksanaan perkesmas tercatat dan terdokumentasikan
sehingga proses pengukuran kinerja akan berlanjut. Pengukuran kinerja
pelayanan perkesmas dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan
informasi-informasi yang didapat dari berbagai sumber misalnya saja
laporan lisan, laporan statistik, pengamatan dan laporan tertulis. Perlu
diketahui bahwa pengukuran kinerja nyata harus dibuat berdasarkan
fakta dan temuan yang ada.

Pelaksanaan pemantauan, pengendalian dan penilaian pelayanan perkesmas


sebagai bagian dari menjaga mutu layanan perkesmas sebagai bagian dari
mutu layanan puskesmas. Mutu layanan puskesmas meliputi pelayanan yang
sesuai standar mutu layanan diantaranya pelayanan perkesmas bagi
masyarakat di wilayah Puskesmas setempat. Hal ini menjadi pertimbangan
bagi kordinator perkesmas dalam melakukan penilaian kegiatan perkesmas
dengan memperhatikan indicator masukan, proses luaran/dampak. Data yang
mendukung penilaian perkesmas dapat diperoleh dari Sistem Informasi
Puskesmas yang mencakup pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas
dan jaringannya, survey lapangan, laporan lintas sektor terkait dan laporan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.

B. Perbandingan Kinerja Aktual dengan standar yang ditentukan.


Penilaian hasil pelayanan perkesmas di Puskesmas dan wilayah kerjanya
pada akhir tahun merupakan lanjutan yang tidak terpisahkan dari pengawasan
dan pengendalian. Untuk dapat melakukan penilaian Koordinator perkesmas
melakukan pengukuran dilanjutkan dengan perbandingan kinerja aktual
dengan standar pelayanan minimal Daerah terkait kegiatan Perkesmas.
Langkah ini sangat penting sebagai sarana penilaian secara kuantitas
maupun kualitas mutu layanan perkesmas.

19
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Penilaian pelayanan perkesmas bagian dari penilaian kinerja Puskesmas


dalam ruang lingkup cakupan pelayanan kesehatan. Penilaian sebagai
proses yang obyektif dan sistematis untuk melihat kegiatan /program
perkesmas apakah telah berjalan efektif dan efisien, sesuai sasaran dan
standar/peraturan yang berlaku. Penilaian perkesmas oleh kordinator
perkesmas sebagai bagian dari menjaga mutu layanan perkesmas. Penilaian
kegiatan perkesmas menjadi bagian penilaian kinerja Puskesmas yang
selanjutnya akan diverifikasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Hasil
pencapaian indikator pelayanan Perkesmas digunakan oleh Puskesmas untuk
mengukur keberhasilan pelayanan Perkesmas sekaligus sebagai bahan
penyusunan perencanaan kegiatan pelayanan Perkesmas berikutnya. Selain
itu hasil pencapaian indikator pelayanan Perkesmas juga digunakan sebagai
bahan rekomendasi penyusunan kebijakan pelayanan Perkesmas.

Merujuk pedoman Manajemen Puskesmas penilaian kegiatan perkesmas


dapat diselaraskan dengan tujuan dari penilaian kinerja puskesmas. Tujuan
dari penilaian kegiatan perkesmas adalah :
1. Mendapatkan gambaran hasil kegiatan perkesmas yang meliputi capaian
sasaran dan mutu layanan.
2. Mendapatkan masukan dalam penyusunan kegiatan perkesmas di tahun
berikutnya.
3. Bahan perbaikan berkelanjutan untuk penanganan tantangan/ hambatan/
kendala terkait kegiatan /program perkesmas.
4. Bahan kelengkapan untuk manajemen Puskesmas sebagai penilaian
kinerja Puskesmas.
5. Bahan evaluasi untuk pemilihan prioritas kegiatan program perkesmas.

Pelaksanaan penilaian berupa pengukuran dan perbandingan terhadapa


kegiatan perkesmas dapat menggunakan table bantu sesuai dengan
pedoman manajemen Puskesmas seperti gambar di bawah ini.

20
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Tabel penilaian Perkesmas

Keterangan:
1. Matriks tersebut diatas merupakan beberapa contoh kegiatan yang dilakukan
Puskesmas. Kegiatan selanjutnya sesuai RPK Puskesmas
2. Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah,
dengan tidak mengurangi variabel kolom yang ada.
3. Kolom (2). Upaya Kesehatan diisi dengan UKM, UKP, pelayanan kefarmasian,
keperawatan kesehatan masyarakat, dan pelayanan laboratorium yang
dilaksanakan di Puskesmas. Diisi sesuai dengan RPK Puskesmas. Dan untuk
Perkesmas bisa lebih di detilkan kegiatannya
4. Kolom (3). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya
yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan
5. Kolom (4). Satuan diisi dengan satuan kegiatan, seperti orang, ibu hamil, bayi, balita,
dan lainya sesuai dengan NSPK masing-masing program.
6. Kolom (5). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi geografis,
jumlah sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian terdahulu.
7. Kolom (6). Pencapaian diisi pencapaian kegiatan dari target sasaran yang telah
ditentukan.
8. Kolom (7). Cakupan, diperoleh dengan menghitung pencapaian hasil kegiatan
(kolom 6) dibagi dengan target sasaran (kolom 5). Cakupan dihitung reratanya dari
hasil masing-masing variabel, sedangkan tiap variabel dihitung dari rerata sub
variabel. Penetapan kelompok variabel dan sub variabel dilaksanakan oleh
Puskesmas bersama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota, dengan mengacu
pada NSPK program

Untuk mempermudah tampilan dari penilaian perkesmas sajian data yang


dihasilkan dapat disajikan dalam bentuk grafik sarang laba-laba atau
diagram radar. Dengan grafik sarang laba-laba atau diagram radar
diharapkan dapat lebih mudah diketahui tingkat kesenjangan pencapaian dan
ketidakserasian antara hasil cakupan kegiatan pada setiap desa/kelurahan di
wilayah kerja Puskesmas. Penyajian grafik tersebut sebaiknya dibuat secara
periodik bulanan atau triwulan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan
pemantauan dan identifikasi masalah sedini mungkin. Berikut contoh

21
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

penggunaan grafik sarang laba-laba atau diagram radar untuk tampilan kinerja
Puskesmas.

Gambar 1.
Contoh Grafik Kinerja Puskesmas Tahun 2017

TAHUN 2017

Promosi Kesehatan
100
Program Lansia 80 Pelayanan Kesling
60
40
Upaya Kesehatan Jiwa Pelayanan KIA
20
0
Upaya Kesehatan Gigi dan
Pelayanan Gizi
Mulut

Upaya Perawatan Kesehatan


Upaya P2P
Masyarakat
Usaha Kesehatan Sekolah

TARGET CAPAIAN

Gambar 2.
Contoh Grafik Kinerja Puskesmas Tahun 2018

TAHUN 2018

Promosi Kesehatan
100
upaya Kesehatan
Program Lansia 80 Lingkungan
60
40
Kesehatan Jiwa Upaya KIA dan KB
20
0

Kesehatan gigi dan mulut Pelayanan Gizi

Upaya Perawatan Kesehatan


Upaya P2P
Masyarakat
Usaha Kesehatan Sekolah

TARGET CAPAIAN

22
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Gambar grafik radar di atas adalah sajian pencapaian kinerja di Puskesmas,


dimana pada tahun berikutnya dapat dilihat capaian kinerja pelayan perawat
kesehatan masyarakat meningkat.

23
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

8 RANGKUMAN
Koordinator Perkesmas harus mampu bersinergi dalam pelayanan perkesmas
dengan manajemen Puskesmas. Siklus MP dalam hal ini P3 selaras dengan
kegiatan kordinator untuk dapat melakukan Pengawasan, Pengendalian, Dan
Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas. Adanya kejelasan indicator
capaian yang Pengendalian, Dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas.

Kegiatan Pengawasan, Pengendalian, Dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan


Perkesmas untuk menjaga mutu layanan yang berkualitas bagi Perkesmas.

24
Mata Pelatihan Inti 4 Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

9 REFERENSI
1. Pedoman Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016
tentang Manajemen Puskesmas
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Manajemen
Puskesmas
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
9. Pedoman Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas

25

Anda mungkin juga menyukai