Alhamdulillah, puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan Tugas
Individu yang berjudul Gaya Bahasa ini dengan baik. Tugas ini disusun berdasarkan
literatur kepustakaan yang ada. Setiap bagian dalam tulisan ini selalu di mulai dengan
motivasi yang menunjukkan bagaimana setiap isi tulisan yang disajikan akan berguna
jika dipelajari. Pada kesempatan ini penulis
ingin
mengucapkan
terima
kasih
kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas ini.
Tak ada gading yang tak retak, Penulis menyadari bahwa tugas ini masih
memiliki kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan Penulis. Untuk itu kritik dan saran yang membangun penulis
harapkan untuk perbaikan dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya. Akhirnya
Kami berharap semoga tugas individu ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Metro, Desember 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................
A. Pengertian Gaya Bahasa ..................................................................
B. Sendi Gaya Bahasa ..........................................................................
C. Jenis-Jenis Gaya Bahasa .................................................................
BAB III KESIMPULAN .............................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Komunikasi antarpersonal merupakan proses memberikan sesuatu
kepada orang lain dengan kontak tertentu atau dengan mempergunakan suatu
alat. Komunikasi interpersonal hanya melibatkan satu individu.
Penggunaanbahasa yang baik sangat mendukung komunikasi. Dengan
menggunakan bahasa yang baik pihak yang dituju dalam komunikasi
antarpersonal dapta menerima dan memahami pesan yang disampaikan
komunikator, lebih dari itu, situasi komunikasi yang efektif dan serasipun
dapat dikembangkan.
Kemampuan menggunakan bahasa yang baik tidak hanya terkait
dengan
kemampuan
seseorang
memahami
dan
menerapkan
kaidah
B.
Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana diksi dalam retorika?
2. Bagaimana gaya bahasa dalam retorika?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gaya Bahasa
Gaya atau khususnya gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan
istilah style. Kata style diturunkan dari kata Latin stiliis, yaitu semacam alat
untuk menulis pada lempengan lilin. Keahlian menggunakan alat ini
akan mempengaruhi jelas tidaknya tulisan pada lempengan tadi.
Kelak
pada
waktu
penekanan
dititikberatkan
pada
keahlian
untuk menulis indah, maka style lalu berubah menjadi kemampuan dan
keahlian untuk menulis atau mempergunakan kata-kata secara indah.
Walaupun kata style berasal dan bahasa Latin, orang Yunani sudah
mengembangkan sendiri teori-teori mengeenai style itu. Ada dua aliran yang
terkenal, yaitu:
Aliran
Platonik:
menganggap
style
sebagai
kualitas
suatu
ungkapan; menurut mereka ada ungkapan yang memiliki style, ada juga
yang tidak rneinihiki style.
mengatakan
demikian,
aliran
gaya
bahasa
seseorang,
semakin
buruk
ketidakjujuran.
menyampaikan
isi
pikirannya
Pembicara
secara
terus
atau
terang;
penulis
ia
tidak
seolah-olah
kalimat
yang
berbelit-belit
tak
menentu.
Ia
hanya
kabur dan hebat: hanya agar bisa tampak lebih intelek atau lebih
dalam pengetahuannya.
Yang dimaksud dengan sopan-santun adalah memberi penghargaan
atau menghormati orang yang diajak bicara, khususnya pendengar atau
pembaca. Rasa hormat di sini tidak berarti memberikan penghargaan atau
menciptakan kenikmatan melalui kata-kata, atau mempergunakan kata-kata
yang manis sesuai dengan hasa-basi dalam pergaulan masyarakat beradab.
Rasa hormat dalam
dan
gaya
bahasa
kesingkatan. Menyampaikan
dimanifestasikan
melalui
kejelasan
berarti tidak
apa
yang
ditulis
mendengar atau
membaca sesuatu secara panjang lebar, kalau hal itu bisa diungkapkan dalam
beherapa rangkaian kata. Kejelasan dengan demikian akan diukur dalam
heberapa butir kaidah berikut, yaitu:
pengarang.
nama pengarang
gaya
dikenal
digunakan pengarang
yang
berdasarkan
atau
penulis
kuat dapat
disebut
sesuai
ciri
pengenal
dalam
mempengaruhi
dengan
yang
karangannya.
Pengarang
yang
orang-orang
sejamannya,
dalam
bahasa
Indonesia,
Prancis,
atau
Jepang.
karangan
dapat
mempengaruhi
pula
gaya
bahasa
maksud
mana pengarang
yang
ingin
ingin
disampaikan
mencurahkan
gaya
oleh
gejolak
pengarang.
emotifnya.
di
Ada
humor.
2. Segi Bahasa
Dilihat dan sudut bahasa atau unsur-unsur bahasa yang digunakan
maka gaya bahasa dapat dibedakan berdasarkan titik tolak unsur bahasa
yang dipergunakan, yaitu:
baik
dan
terpelihara.
Amanat
kepresidenan,
berita
dalam
bahasa
standar,
khususnya
dalam
bahasa
berdasarkan
nada
didasarkan
pada
sugesti
yang
a. Gaya Sederhana
Gaya ini biasanya cocok untuk memberi instruksi, perintah,
pelajaran,
perkuliahan,
dan
sejenisnya.
Sebab
itu
untuk
Ian
biasanya
dipergunakan
untuk
setiap
pendengar.
pula
menggerakkan
kesusilaan
dan
dengan nada yang agung dan mulia. Tetapi di balik keagungan dan
kemuliaan itu terdapat tenaga penggerak yang luar biasa, tenaga yang
benar-benar mampu menggetarkan emosi para pendengar atau
pembaca.
c. Gaya Menengah
Gaya menengah adalah gaya yang diarahkan kepada usaha untuk
menimbulkan suasana senang dan damai. Karena tujuannya adalah
menciptakan suasana senang dan damai, maka nadanya juga bersifat
lemah-lembut, penuh kasih sayang, dan mengandung humor
yang sehat. Pada kesempatan-kesempatan khusus seperti pesta,
pertemuan, dan rekreasi, orang lebih menginginkan ketenangan dan
kedamaian. Akan ganjillah rasanya, atau akan timbul disharmoni,
yang dikemukakan
di atas,
pikiran
kepentingannya dan
yang
setiap
kali
gagasan-gagasan
semakin
sebelumnya.
meningkat
Klimaks
disebut juga gradasi. Istilah ini dipakai sebagai istilah umum yang
sebenamya merujuk
Bila
klimaks
kepada
tingkat
atau
gagasan
tertinggi.
dihasilkan
oleh
kalimat
yang
berstruktur
Paralelisme
adalah
semacam
gaya
bahasa
yang
berusaha
kata
yang
berlawanan.
Gaya
ini
timbul
dan
maka
dalam
oratori
timbullah
bermacam-macam
D. Pengertian Retorika
isi atau unsur isi puisi, sarana retorika adalah unsur pembangun struktur
puisi merupakan wilayah bentuk lahiriah. Untuk mengenali sarana
retorika berikut contoh.
Ah
rasa yang dalam
datang Kau padaku!
Aku telah mengecap luka
Aku telah membelai aduhai
Aku telah tiarap harap
Aku telah mencium aum!
Aku telah dipukau au!
aku telah meraba
celah
lubang
pintu
aku telah tinggalkan puri purapuraMu
rasa yang dalam
rasa dari segala risau sepi dari segala nabi Tanya dari segala nyata sebab dari
sebagai abad sungsang dari segala sampai duri dari segala rindu luka dari
segala laku igau dari segala risau (Sutardji,1981).
Bunga Gugur
Bunga gugur
di atas nyawa yang gugur
gugurlah semua yang bersamanya
Kekasihku
Bunga gugur
di atas tempatmu terkubur
gugurlah segala hal ikhwal antara kita
Baiklah kita ikhlaskan saja
Tiada janji kan jumpa di sorga
Karena di sorga tiada kita kan perlu asmara
Asmara cuma lahir di bumi
(di mana segala berujung di tanah mati)
ia mengikuti hidup manusia
BAB III
KESIMPULAN
Gaya bahasa adalah mempelajari atau memahami segala cara untuk
mencapai suatu efek tertentu dan pernyataan. Gaya bahasa memungkinkan kita dapat
menilai pribadi, watak, dan kemampuan seseorang yang mempergunakan bahasa itu.
Semakin baik gaya bahasanya, semakin baik pula penilaian orang terhadapnya;
semakin buruk gaya bahasa seseorang, semakin buruk pula penilaian diberikan
padanya. Gaya adalah cara mengungkapkan diri sendiri, entah melalui bahasa,
tingkah laku, berpakaian, dan sebagainya.
Dilihat dari segi bahasa terdapat berbagai jenis-jenis gaya bahasa :
1. Gaya bahasa berdasarkan Pilihan kata
2. Gaya bahasa berdasarkan Nada
3. Gaya bahasa berdasarkan Struktur kalimat
4. Gaya bahasa berdasarkan Langsung tidaknya makna.
DAFTAR PUSTAKA
Badrun, Drs. Ahmad, Pengantar Ilmu Sastra (Teori Sastra), Usaha NasionalSurabaya, Tahun Akademik 2009 / 2010.
Hartoko, Dick dan Rahmanto, B. 1985. Pemandu di Dunia Sastra. Penerbit
Kanisius : Yogyakarta.
Keraf, Gorys, Dr. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Penerbit Nusa Indah :
Ende-Flores.
Lubis, Muchtar. 1990. Jalan Tak Ada Ujung. Penerbit Pustaka Jaya : Jakarta.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1987. Pengkajian Puisi. Gadjah Mada University
Press : Yogyakarta.
Sujiman, Panuti, Dr. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Pustaka Jaya : Jakarta.
http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/pesona-puisi/beberapa-gaya-bahasadalam-pandangan-teori-klasik/
http://danririsbastind.wordpress.com/2009/11/27/gaya-bahasa-dalam-bahasaindonesia/
http://info-makalah.blogspot.com/2009/12/makalah-gaya-bahasa.html
Download
of 15
A.
PENGERTIAN RETORIKA