SMK/MAK
jilid 1
alat mesin
pasca panen
Suratman
Sukarnyoto
Didik Hariyanto
ALAT MESIN PASCA
PANEN
REDAKSIONAL
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Suratman
Sukarnyoto
Didik Haryanto
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah
Editor:
Nur Aini Farida
Desain Sampul
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Intan Sulistyani Widiarti
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik
di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen
Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/
MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.
DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara
tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan
penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang
menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para
guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu,
diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran yang
sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan
ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun
seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK
rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan
pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.
PRAKATA
PRAKATA
Buku yang berjudul “Alat Mesin Pascapanen kelas XI” ini dapat hadir sebagai
penunjang pembelajaran untuk Kompetensi Keahlian Alat Mesin Pertanian pada
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Buku ini disusun berdasarkan
Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan sesuai Keputusan Dirjen Pendidikan
Dasar dan Menengah Nomor: 330/D.D5/Kep/KR/2017 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B),
Dasar Bidang Keahlian (CI), Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian
(C3) dengan tujuan untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi spiritual sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara utuh.
Buku ini berisi materi pembelajaran yang membekali peserta didik dengan
pengetahuan dan keterampilan. Buku ini juga mendorong siswa untuk memiliki sikap
sosial dan spiritual melalui berbagai macam bentuk penugasan yang mendorong
peserta didik dapat berdiskusi dan saling menghargai diantara siswa dengan
pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013.
Buku Alat Mesin Pascapanen untuk SMK/MAK kelas XI program keahlian alat
mesin pertanian ini dibuat sesuai dengan kurikulum 2013, yang disajikan dalam 9
Bab. Kesembilan tersebut adalah sebagi berikut:
Bab I : Alat mesin Pascapanen.
Bab II : Mengidentifikasi kapasitas kerja alat mesin pascapanen.
Bab III : Cara kerja / Standar operasional prosedur (SOP) alat mesin pascapanen.
Bab IV : Menerapkan modifikasi alat mesin pascapanen.
Bab V : Menganalisis jenis-jenis alat mesin pascapanen.
Bab VI : Menganalisis kapasitas kerja alat mesin pascapanen
Bab VII : Menganalisis pengoprasian alat mesin pascapanen
Bab VIII : Menganalisis modifikasi alat mesin pascapanen
Bab IX : Mengevaluasi perbaikan dan perawatan alat mesin pascapanen
Kami menyadari buku ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami siap
menerima kritik dan saran pembaca untuk penyempurnaan.
Penyusun
Suratman
Sukarnyoto
Didik Haryanto
KATA PENGANTAR.................................................................................................... iv
PRAKATA.................................................................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL......................................................................................................... xi
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU.............................................................................. xii
PETA KONSEP BUKU............................................................................................... xiii
APERSEPSI..............................................................................................................xiv
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
Gambar 9.9................................................................................................................................159
Gambar 9.10.............................................................................................................................160
Gambar 9.11.............................................................................................................................160
Gambar 9.12.............................................................................................................................161
Gambar 9.12.............................................................................................................................161
Gambar 9.13.............................................................................................................................162
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
PETUNJUK
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
PENGGUNAAN BUKU
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku ini merupakan buku pelajaran Alat Mesin Pasca Panen yang diharapkan
dapat menjadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan
dan keterampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan
mmemperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
Untuk membantu anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam
buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum
benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing
saling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Akhir Bab. Jika anda
belum menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk
mempelajari materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila anda masih mengalami
kesulitan memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan
teman atau guru anda.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebuut adalah:
PETA KONSEP
PETA KONSEP
BUKU
BUKU
PASCAPANEN
APERSEPSI
APERSEPSI
BAB
ALAT MESIN PASCAPANEN
I
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi pada bab ini, peserta didik diharapkan mampu
menjelaskan berbagai alat mesin pasca panen dengan benar.
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Mesin Perontok
Kegiatan : Pembelajaran alat mesin pascapanen Pedal Tresher
Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Alat perontok pedal tresher
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik
dapat memahami deskripsi, alat mesin pascapanen pedal
tresher dengan baik, benar dan tepat.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 4 orang temanmu!
2. Analisislah gambar di bawah ini
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar APD
TUGAS MANDIRI
Menurut pendapat kalian Alat mesin pascapanen pedal tresher masih layak tidak
digunakan di Indonesia? Jelaskan berikut alasannya!
Kegiatan
Judul Kegiatan : Menganalisis deskripsi, alat perontok power tresher
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta
didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pascapanen
power tresher dengan baik dan benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini
TUGAS MANDIRI
MATERI PEMBELAJARAN
Adapun alat keselamatan kerja yang digunakan pada saat pengoprasian alat
Power Tresher adalah sepatu safty atau sepatu boot, sarung tangan, kaca mata
pelindung dan topi pelindung dari bulir padi atau panas matahari.
Keterangan:
1. Hopper pemasukan
2. Drum perontok padi
3. Belt transmisi
4. Blower (kipas)
5. Rumah / Kerangka perontok
6. Mesin /Motor penggerak
7. Roda untuk mobilitas
Gambar APD
Gambar 1.9 Macam-macam Alat Pelindung diri
Sumber: https://rindutanahbasah.files.wordpress.com/2016/06/apd-pertambangan.jpg
TUGAS MANDIRI
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan gambar :
1. Kumparan penarik 12. Ayakan utama
2. Batang pemotong 13. Konveyor tongkol
3. Kepala auger 14. Pendaur ulang tongkol
4. Konveyor biji-bijian 15. Aunger biji-bijian
5. Perangkap batu 16. Tangki biji-bijian
6. Drum perontok 17. Penekan Jerami
7. Cekungan 18. Kabin pengemudi
8. Pembawa jerami 19. Mesin
9. Nampan biji-bijian 20. Aunger pengeluaran
10. Kipas 21. Impeller
11.Ayakan yang dapat diatur
MATERI PEMBELAJARAN
B. Mesin Pemipil
Untuk mendukung kebutuhan jagung sebagai bahan pangan, dan bahan pokok bagi
industri pakan ternak maka diperlukan jaminan ketersediaan jagung dengan mutu
yang baik. Jagung merupakan produk musiman yang mudah rusak, untuk itu perlu
diterapkan teknologi pascapanen yang tepat agar komoditi jagung tetap tersedia
sepanjang tahun, tidak mudah rusak dan lebih tahan disimpan.
Penangana pascapanen jagung adalah segala kegiatan yang dilakukan sejak jagung
dipanen sampai menghasilkan produk yang siap dipasarkan. Yang termasuk dalam
pascapanen jagung antara lain kegiatan pemanenan, pengupasan, pengeringan
jagung tongkol, pemipilan, pengeringan jagung pipilan, penyimoanan dan
pengemasan serta pengolahan jagung.
Jagung tongkol adalah hasil panen tanaman jagung yang telah dikupas dan
dibersihkan serta dikeringkan. Jagung pipilan adalah hasil panen tanaman jagung
terpipil yang kering dan bersih. Seperti padi, jagung bisa dipanen tiap 3-4 bulan
sekali masa tanam.
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
MATERI PEMBELAJARAN
pemipil dibuat dari besi beton berdiameter 6mm dengan panjang 30mm yang
salah satu dari ujung besi dibuat bentuk pipih.
Gigi perontok disusun dalam baris di sepanjang silinder dengan jarak antargigi
30mm dan jarak antarbesi 30mm, serta masing-masing gigi antarbaris diposisikaan
selang-seling. Deretan gigi pemipil dalam baris dipasang membentuk garis dengan
kemiringan 150 terhadap lingkaran pinggir silinder pemipil. Adapun tujuanya
proses pemipilan menjadi lebih ringan karena pemipilan dalam satu baris bekerja
secara bergantian, serta untuk memudahkan pemutaran tongkol jagung pada saat
dipipil. Diantara baris gigi pemipil dipasang deretan paku 25mm sejajar baris gigi
pemipil. Paku ditancapkan sedalam 15 mm dan sisanya ditekuk kearah berlawanan
dengan arah putaran selinder pemipil pada saat prose pemipilan tetapi posisi
kepala paku masih diatas permukaan selinder.sehingga paku berfungsi membantu
memutar tongkol jagung. Dalam pengoprasianya operator duduk di bagian bangku
kemudian tangan kanan memutar engkol ke arah depan dan tangan kiri mengambil
dan meletakan ongkol di atas selinder pemipil dengan posisi tongkol memanjang
sejajar silinder pemipil serta menahanya dengan memberi tekanan dan tongkol
dapat berputar hingga jagung rontok terpisah dengan tongkolnya. Adapun
kapasitas metode ini adalah 75 kg pipilan/jam dengan butir rusak kurang dari 1 %
dan tingkat kebersihan hampir 100%
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
MATERI PEMBELAJARAN
Beras sangat baik untuk kesehatan tubuh dimana beras banyak mengandung pati,
vitamin, kalori, kalsium danprotein yang tinggi dan kandungan lemak yang rendah.
proses padi menjadi beras melalui tahapan pemanenan, perontokan pembersihan,
pengeringan dan penggilingan.
Setiap tahap kegiatan memerlukan penanganan dengan teknologi yang berbeda-
beda. Dimana hasil dari pemanenan kandungan air didalam permukaan atau
di dalam padi itu sendiri masih tinggi. Setiap padi memiliki 2 dua komponen
utama yaitu air dan bahan kering. Pembersihan padi selain bertujuan untuk
menghilangkan butir hampa, kotoran dan benda asing lainya juga mempertinggi
nilai jual persatuan bobot, Mempertinggi efisiensi pengeringan dan pengolahan
hasil serta memperpanjang daya simpan (menekan serangan hama gudang).
TUGAS MANDIRI
MATERI PEMBELAJARAN
dihambur pelan dari atas ke bawah dengan sedikit getaran sehingga padi turun
secara berlahan, dengan begitu kotoran ringan akan terhembus ke samping dan
gabah bersih akan jatuh vertikal ke bawah secara gravitasi bumi. Cara pembersihan
manual seperti itu sangat sederhana dan mudah akan tetapi kurang efektif efisien
serta membutuhkan waktu relatif lama karena tergantung dari proses alam.
Porses pemisahan yang dilakukan oleh industri rumah tangga masih
dilakukan dengan cara tradisional yaitu ditampi dengan menggerakkan tangan
naik dan turun sesuai secara berulang dengan mengharap berdasar berat jenis padi
dimana padi kosong serta kotoran lain akan maju dan terbuang dengan sendirinya.
Namun kapasitas hanya 6-7 kg/jam oleh satu orang tenaga kerja.
Proses ini dianggap tidak efektif dan efisien, oleh karena itu perlu perbaikan
secara mekanis, agar kapasitas persatuan waktu dapat tercapai. Dengan demikian
harapan peluang pasar menjadi lebih besar dan pada akhirnya bernilai ekonomis.
Pemisahan mekanis merupakan suatu cara pemisahan antara dua komponen
atau lebih yang dilakukan dengan cara mekanis.
Selain itu ada pemisah gabah gravitasi butiran berdasar berat jenis bahan.
Alat pemisah ini didasarkan pada dua keadaan yaitu kemampuan suatu butiran padi
mengalir ke bawah pada bidang miring dan pengaruh angkat atau pengembangan
yang dihasilkan oleh gerakan udara ke atas. Pembersihan penyortiran dan
penggolongan mutu akhir atrau klasifikasi hasil dilakukan berdasr sifat-sifat
antara lain : ukuran, bentuk, berat jenis, dan sifat permukaan. Proses pemisahan
pada umumnya menggunakan prinsip perbedaan berat antara antara biji padi
berisi dengan kotoran atau benda lain yang akan dibuang atau dipisahkan, dimana
tenaga yang digunakan adalah hembusan udara. Pembersihan dengan hembusan
udara akan optimal apabila hembusan udara sesuai dengan kecepatan terminal biji
padi tersebut.
Hasil dari stasiun kerja sortasi adalah data jumlah berat padi berdasarkan
mutu. Jumlah berat padi tersebut akan dibandingkan dengan permintaan atau
dengan target produksi per hari untuk mengontrol pencapaian produksi padi
berdasarkan mutu. Pada tahap akhir, akan dilakukan pengambilan keputusan
apakah padi tersebut harus dilakukan sortasi berat sehingga target produksi dapat
tercapai sesuai permintaan tiap jenis mutu padi.
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
D. Mesin Pemindah
TUGAS MANDIRI
Gambar 1.30 kegitan alat mesin pemindah roda dua dari sawah kejalan besar (Manol)
Sumber: http://rubrik.co.id/Bulukumba
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 1.31 Pemindahan hasil panen dari jalan besar ke gudang atau pabrik
Sumber: https://www.antaranews.com/,
MATERI PEMBELAJARAN
E. Mesin Pengupas
TUGAS MANDIRI
MATERI PEMBELAJARAN
pemisah gabah dan beras pecah kulit (brown rice separator), mesin penyosoh atau
mesin pemutih (polisher), mesin pengayak bertingkat (sifter), mesin atau alat bantu
pengemasan (timbangan dan penjahit karung). Bila ditinjau dari kapasitasnya,
mesin-mesin penggiling padi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu rice milling unit
(RMU) dan rice milling plant (RMP). Perbedaan yang mendasar antara keduanya
adalah pada ukuran, kapasitas dan aliran bahan dalam proses penggilingan
yang dilakukan. Penggilingan padi yang lengkap kadangkala dilengkapi dengan
pembersih gabah sebelum masuk mesin pemecah kulit, dan pengumpul dedak
sebagai hasil sampingan dari proses penyosohan.
Secara umum, mesin-mesin yang digunakan dalam usaha industri jasa
penggilingan padi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Mesin pemecah kulit/sekam atau pengupas kulit/sekam gabah kering giling
(huller atau husker)
2. Mesin pemisah gabah dan beras pecah kulit (brown rice separator)
3. Mesin penyosoh atau mesin pemutih (polisher)
4. Mesin pengayak bertingkat (sifter)
5. Mesin atau alat bantu pengemasan (timbangan dan penjahit karung)
Mesin pemecah kulit/sekam gabah kering giling berfungsi untuk
memecahkan dan melepaskan kulit gabah. Input bahan dari mesin ini adalah gabah
kering giling (GKG), yaitu gabah dengan kadar air sekitar 14% basis basah dan
outputnya berupa beras pecah kulit (BPK) yang berwarna putih kecoklatan (kusam)
atau disebut juga brown rice. Mesin pemecah kulit gabah yang banyak digunakan
dewasa ini adalah mesin tipe rubber roll yang prinsip kerjanya memecah kulit
gabah dengan cara memberikan tenaga tarik akibat kecepatan putar yang berbeda
dari dua silinder karet yang dipasang berhadapan. Persentase gabah terkupas,
beras patah dan beras menir tergantung pada kerapatan dan kelenturan silinder
karet ini. Silinder yang telah mengeras atau yang terlalu rapat satu sama lain akan
meningkatkan jumlah beras patah dan beras menir, sedangkan jarak kedua silinder
yang renggang akan menyebabkan persentase gabah tidak terkupas meningkat.
Biasanya gabah yang tidak terkupas akan dipisahkan dari beras pecah kulit dan
dimasukkan lagi ke dalam pengumpan hingga semuanya terkupas. Pekerjaan ini
dilakukan menggunakan mesin lain yang disebut mesin pemisah BPK dan gabah,
atau secaram umum disebut pengayak.
Mesin pemecah kulit diperlihatkan pada Gambar 1, sedangkan Gambar 2
memperlihatkan aliran gabah dalam mesin tersebut. Gabah yang diumpankan ke
dalam mesin pemecah kulit biasanya tidak seluruhnya terkupas. Besar kecilnya
persentase gabah tidak terkupas ini tergantung pada penyetelan mesin. Bagian
yang tidak terkupas tersebut harus dipisahkan dari beras pecah kulit untuk
diumpankan kembali ke dalam mesin pemecah kulit. Pemisahan ini dilakukan
dengan menggunakan mesin pemisah gabah dari beras pecah kulit, yang dapat
menyatu atau terpisah dengan mesin pemecah kulit.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM
Sebutkan part name dari mesin pemecah kulit gabah tipe Rubber roll di atas:
1. 11.
2. 12.
3. 13.
4. 14.
5. 15.
6. 16.
7 . 17.
8 18.
9. 19.
10. 20.
CONTOH SOAL
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
Menghitung Menghitung
Kapasitas Mesin Efisiensi
Pemipil Pemipilan
Menghitung Menghitung
Kapasitas Mesin Efisiensi
Pemisah Pemisah
Menghitung Menghitung
Kapasitas Mesin Efisiensi
Pengangkut Pengangkut
Menghitung Menghitung
Kapasitas Mesin Efisiensi
Pengupas Pengupas
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan:
K = Kapasitas perontokan (gr/jam)
Bg = Berat gabah yang dihasilkan (gr)
t = Waktu yang dibutuhkan (detik)
Keterangan:
p = Efisisensi perontokan (%).
BGR = Butir gabah terontok (g).
BGRT = Butir gabah tak terontok (g).
Untuk melakukan perontokan, salah satu hal yang tak kalah penting yaitu laju
pengumpanan padi, dimana dalam mengumpan padi ke dalam ruang perontokan
harus dilakukan secara berkesinambungan sehingga waktu yang digunakan pada
saat perontokan lebih efektif.
Semakin tinggi kecepatan putaran mesin maka kecepatan putar unit silinder
perontok juga akan semakin tinggi yang menyebabkan waktu perontokan juga
semakin cepat. Kapasitas mesin perontok dipengaruhi oleh kecepatan putar
silinder perontok. Makin tinggi kecepatan perputaran silinder perontok, makin
tinggi pula kapasitas kerja mesin.
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
MATERI PEMBELAJARAN
Pada pengujian ini, lama waktu pemipilan dihitung ketika jagung sudah
dimasukkan ke dalam lubang inlet, yang bertujuan untuk memperoleh waktu
pemipilan yang akurat.
Kapasitas alat
Kapasitas alat adalah jumlah jagung yang terpipil selama satu jam (SNI 7428,2008).
Dengan rumus kapasitass sebagai berikut:
MATERI PEMBELAJARAN
Efesiensi pemipilan ( )
Efesiensi pemipilan adalah perbandingan antara bobot biji jagung yang diperoleh
dari semua lubang pengeluaran terhadap total bobot biji jagung yang seharusnya
terpipil. Dihitung dalam persen berdasarkan sisa biji jagung dari tongkol(SNI 7428,
2008)
Rumus efisiensi pemipilan sebagai berikut
ή= (100-Wtt)
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
dapat memahami deskripsi. Perhitungan kapasitas kerja
alat mesin pemisah dengan baik, benar dan tepat.
P=Bg(kg)/t (jam)……………………………………..(1)
Keterangan:
P = Kapasitas pemisah (kg/jam)
Bg = Berat gabah yang dihasilkan (kg)
t = Waktu yang dibutuhkan (jam)
MATERI PEMBELAJARAN
Rendemen pemisah
Perhitunganya:
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
Kapasitas kupas
Perhitunganya:
Kapasitas kupas K=Bk (kg) / t (jam)…………….(1)
Dimana:
K = Kapasitas kupas(kg/jam)
Bk = Berat BPK yang dihasilkan(kg)
t = Waktu yang dibituhkan (jam)
Rendemen pengupasan
Perhitunganya:
R(%)=BTB dihasilkan / BGKG X 100%..................(2)
Dimana:
BTB dihasilkan = Berat total beras yang dihasilkan (kg)
BGKG dihasilkan = Berat gabah kering giling (kg)
Efisiensi pengupasan
Perhitunganya:
Efisiensi pengupasan = Berat BPK / berat BPK+ berat gabah X 100%......(3)
MATERI PEMBELAJARAN
Kualitas pengupasan
1. Ambil sampel sebanyak ± 100 gram
2. Pisahkan antara beras pecah kulit utuh, patah, menir, dan gabah tak terkupas.
3. Timbang masing-masing dari beras pecah kulit tersebut
4. Pengujian dilakukan sebanyak 9 kali ulangan:
Bs = Bm / Bc X 100%........................(4)
Dimana:
Bs = Persentase masing-masing bagian(%)
Bm = Berat bagian yang bersangkutan (gram)
Bc = Berat sampel (gram)
b. Kecepatan Keliling
Kecepatan keliling roda pengupas dihitung dengan rumus:
V = dn/60…………………………..(6)
Dimana:
V =Kecepatan keliling(m/sekon)
d =diameter rol pengupas(m)
n=Kecepatan putaran roda pengupas (rpm)
LEMBAR PRAKTIKUM
CONTOH SOAL
Hitunglah kapasitas perontokan padi dengan berat 900 gram dan waktunya 2
menit !
Diketahui: Bg = 900 gram
t = 2 menit =120 detik
Ditanyakan K ?
Penyelesaian K= Bg / t X 3600 =900gram / 120detik X 3600 = 27.000 gram/jam
CAKRAWALA
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Pengertian cara kerja (SOP Pengoprasian) alat mesin pascapanen adalah tahapan
tindakan yang diperlukan dalam pengoprasionalan mesin sesuai standar pabrik agar
pengoprasionalan berjalan sesuai yang diharapkan. Tujuanya untuk menjaga agar
alat dan mesin bekerja lebih awet sesuai dengan kemampuan spesifikasi komponen
alat maupun mesin.
Adapun tujuan utama dari pascapanen adalah untuk menghasilkan panen sesuai
standar nasional yang berlaku yang ramah terhadap lingkungan. Tindakan pascapanen
ini bertujuan untuk meminimalisasi kesalahan dan memperbaiki pada panen ke
depannya
Teknik penananganan sesuai prosedur akan membuat alat mesin tetap menjadi
produktif hingga tahapan pemanenan tahun berikutnya, sehingga masa panen priode
berikutnya alat mesin masih cukup baik dan bisa digunakan lagi.
Tindakan perawatan yang sesuai akan menghasilkan mesin selalu dalam
keadaan baik sehingga memenuhi unsur-unsur keamanan pengoprasionalan.
Tindakan pengoprasionalan membutuhkan perhatian yang layak, jika salah dalam
pengoprasionalan mengakibatkan kerusakan permanen pada mesin dan justru
merugikan karena harus mengeluarkan biaya yang tinggi dalam perbaikan.
Dalam pengoprasionalan salah satunya adalah kita harus memahami fungsi
masing-masing dari hendel, tuas maupun standar pengoprasionalan serta kemampuan
suatu alat saat beroprasi dari masing-masing pabrikan. Kesemuanya harus dikuasai
dan dipahami oleh seorang operator sehingga pada saat beropersi alat mesin tersebut
tidak ada kendala yang berarti di lapangan.
PENDAHULUAN
Pada Gambar 3.1 Merupakan salah satu dari berbagai macam alat pascapanen
yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk mempermudah proses pemanenan
padi pada umumnya.
Kalian akan menggunakan berbagai macam alat mesin pascapanen sesuai dengan
kebutuhan pada saat praktik di sekolah, baik pada lahan basah maupun pada lahan
kering sehingga proses pemanenan lebih efektif dan efisien.
Pascapanen merupakan kegiatan yang dilakukan terhadap sesuatu komiditi hasil
pertanian segera setelah komoditi tersebut dipanen. Penyegeraan pemanenan untuk
menghindari butir padi kuning. Pentingnya penanganan pascapanen disebabkan
beberapa faktor sebagai berikut :
1. Komoditas pangan masih merupakan komoditas penting dalam kehidupan
masyarakar.
2. Komoditas pangan tidak terbatas hanya pada padi saja, tetapi mencakup produk-
produk lainya
3. Beberapa teknologi penanganan pascapanen komoditi pangan telah banyak
dilakukan masyarakat
4. Swasembada pangan sulit dicapai tanpa penangan pascapanen yang baik
5. Penanganan pascapanen mempunyai nilai ekonomi dan dampak sosial yang
sangat luas
6. Pemanenan pada usia muda banya butir muda, butir hijau, dan kapur (tidak tahan
disimpan, rendemen rendah)
7. Panen tua prosentase susut lebih besar (gabah rontok banyak, Beras pecah besar)
8. Kadar air 22-29 % pada cuaca cerah, sawah dikeringkan 7-10 hari, sabit tajam,
alas terpal, pengankutan pakai wadah.
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan
pedal tresher diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu
bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktik pedal tresher padi hasil
pertanian.
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan
power tresher diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa
menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian power tresher padi
hasil pertanian.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian power tresher hasil
pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih
mendalam mengenai pengoprasian power tresher, pelajarilah uraian materi
berikut ini dalam menambah pengetahuanmu.
Berikut ini SOP perontokan padi, kacang kedelai, kacang ijo dengan alat tresher :
1. Pemotongan tangkai pendek disarankan dalam pemotongan dengan mesin
perontok tipe ‘throw in’dimana bagian yang akan dirontok masuk semua dalam
ruang perontokan
2. Padi, kacang kedelai/kacang ijo yang telah terpotong dikumpulkan dalam suatu
tempat alas / Terpal untuk mengurangi susut akibat tercecer
3. Taruhlah mesin ditempat yang rata, dekatkan mesin dengan tumpukan padi
yang akan dirontokan bila memungkinkan beri terpal atau alas plastik lainya
dibawah mesin dalam mengurangi sust karna tercecer.
4. Arah keluaran jerami/tangakai kacang maupun daun searah dengan mata angin
dan tidak boleh berlawanan dengan mata angina dengan tujuan agar jerami
tidak berbalik arah mengganggu proses kerja akibat berbalik jerami karna angin
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan
combine harvester diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa
menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian combine harvester
padi hasil pertanian.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian power tresher hasil pertanian
yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam
mengenai pengoprasian combine harvester, pelajarilah uraian materi berikut ini
dalam menambah pengetahuanmu.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan
mesin pemipil diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa
menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian mesin pemipil padi
hasil pertanian.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian mesin pemipil hasil pertanian
yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam
mengenai pengoprasian mesin pemipil, pelajarilah uraian materi berikut ini
dalam menambah pengetahuanmu.
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan
mesin pembersih diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa
menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian mesin pembersih
padi hasil pertanian.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian mesin pembersih hasil
pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih
mendalam mengenai pengoprasian mesin pembersih, pelajarilah uraian materi
berikut ini dalam menambah pengetahuanmu.
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan
mesin pemindah diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa
menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian mesin pemindah padi
hasil pertanian.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian mesin pemindah hasil
pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih
mendalam mengenai pengoprasian mesin pemindah, pelajarilah uraian materi
berikut ini dalam menambah pengetahuanmu.
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan
mesin pengupas diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa
menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian mesin pengupas padi
hasil pertanian.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian mesin pengupas hasil
pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih
mendalam mengenai pengoprasian mesin pengupas, pelajarilah uraian materi
berikut ini dalam menambah pengetahuanmu.
MATERI PEMBELAJARAN
8. Lakukan penyetelan pada adjust roll gap hingga padi semua dalam keadaan
pecah kulit berwarna coklat( brown rice separator )
9. Jika masih ada yang belum terpecah kembalikan kedalam bak sekrin/
penampung untuk dilakukan kedua kalinya
10. Pastikan semua beras dalam keadaan pecah kulit bewarna coklat (brown rice
separator)
11. Padi pecah kulit siap diteruskan menuju alat polisher (pemutih)
TUGAS MANDIRI
CONTOH SOAL
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
RANGKUMAN
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari uraian materi mengenai Alat mesin pascapanen, aku dapat
mengambil beberapa refleksi, antara lain:
1. Aku dapat memahami cara kerja mesin Perontok
2. Aku dapat memahami cara kerja mesin Pemipil
3. Aku dapat memahami cara kerja mesin Pemisah
4. Aku dapat memahami cara kerja mesin Pengangkut
5. Aku dapat memahami cara kerja mesin Pengupas
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
B. Modifikasi Alat Mesin Pemipil
TUGAS MANDIRI
Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Modifikasi Alat Pemipil Jagung
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta
didik dapat memahami deskripsi, modifikasi alat pemipil
jagung dengan baik dan benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini!
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
Winnower merupakan alat yang cara bekerjanya menyerupai alat gumbaan hanya
dalam segi sumber penggerak yang membedakan jika gumbaan diputar secara
manual maka winnower sudah menggunakan tenaga motor bensin diesel atau
listrik
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
Sumber: https://winnowerastra.google.search.com
Gambar 4.7 Modifikasi alat pengangkut
TUGAS MANDIRI
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar !
1. Jelaskan spesifikasi alat perontok padi !
2. Jelaskan sistem kerja Combine harvester !
3. Jelaskan keuntungan menggunakan alat mesin modifikasi !
4. Jelaskan spesifikasi mesin winnower !
5. Jelaskan cara kerja mesin penggiling padi sistem rubber roll!
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Reaper
Reaper merupakan mesin pemanen untuk memotong padi sangat cepat.
Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan sabit. Mesin
ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong tegakan tanaman dan
menjatuhkan atau merobohkan tanaman tersebut ke arah samping mesin reaper
dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk
sapu lidi ukuran besar.
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 5.1
Pada saat ini terdapat 3 jenis tipe mesin reaper yaitu reaper 3 row, reaper 4
row dan reaper 5 row. Bagian komponen mesin reaper adalah sebagai berikut :
Kerangka utama terdiri dari pegangan kemudi yang terbuat dari pipa baja dengan
diameter ± 32 mm, dilengkapi dengan tuas kopling, tuas pengatur kecepatan,
tuas kopling pisau pemotong yang merupakan kawat baja, unit transmisi tenaga
merupakan rangkaian gigi transmisi yang terbuat dari baja keras dengan jumlah
gigi dan diameter bermacam-macam sesuai dengan tenaga dan kecepatan putar
yang diinginkan, unit pisau pemotong terletak dalam rangka pisau pemotong
yang terbuat dari pipa besi, besi strip, besi lembaran yang ukurannya bermacam-
macam. Pisau pemotong merupakan rangkaian mata pisau berbentuk segitiga yang
panjangnya 120 cm, unit roda dapat diganti-ganti antara roda karet dan roda besi/
keranjang, motor penggerak bensin 3 HP – 2200 RPM dan penggunaan reaper di-
anjurkan pada daerah yang kekurangan tenaga kerja dan dioperasikan di lahan
pertanian dengan kondisi baik ( Rahmiana A.A dkk, 2003).
Menurut Rahmiana A.A dkk, 2003, adapun cara pengoperasian mesin reaper
adalah sebagai berikut:
1. Sebelum mengoperasikan mesin reaper, terlebih dahulu potong/panen padi
dengan sabit pada ke 4 sudut petakan sawah dengan ukuran ± 2 m x 2 m
sebagai tempat berputarnya mesin reaper.
2. Sebelum mesin dihidupkan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan
dipanen. Pemanenan dimulai dari sisi sebelah kanan petakan.
3. Pemotongan dilakukan sekaligus untuk 2 atau 4 baris tanaman dan akan
terlempar satu tertumpuk di sebelah kanan mesin tersebut.
4. Pemanenan dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah petakan.
Diantara berbagai jenis reaper manual, tipe tarik adalah yang paling ringan dan
praktis. Bila dilengkapi dengan rangka pengumpul, alat ini dapat digunakan untuk
mengumpulkan padi dalam dua tarikan pemotongan. Jika padi ditanam pada baris
MATERI PEMBELAJARAN
yang teratur, kinerja alat ini adalah 1,5 hingga 2 kali sabit. Karena cara pemakaiannya
sambil berdiri, maka kelelahan kerja menjadi lebih ringan dibandingkan dengan
menggunakan sabit. Mata pisau dapat digunakan untuk memanen sekitar 0,1 ha
tanpa harus diasah. Ada juga jenis windrower yang dipasangkan di depan traktor
tangan, dan digerakkan oleh enjin traktor tangan tersebut. Pisau pemotongnya
dapat berupa tipe rotari atau gunting.
B. Combine Harvester
1. Head-feed type combine harvester
Mesin panen combine jenis ini dikembangkan di Jepang. Mesin ini hanya
mengumpankan bagian malainya saja dari padi yang dipotong ke bagian
perontok mesin. Gabah hasil perontokan dapat ditampung pada karung atau
tangki penampung gabah sementara. Bagian pemotong dari mesin ini adalah
hampir sama dengan bagian pemotong dari binder. Bagian pengikatnya
digantikan dengan bagain perontokan. Jerami, setelah perontokan bisa dicacah
kecil-kecil sepanjang 5 cm dan ditebar di atas lahan, atau tidak dicacah, tetapi
diikat dan dilemparkan ke satu sisi, untuk kemudian dikumpulkan untuk
kemudian dapat dimanfaatkan untuk hal lain.
Combine jenis ini tersedia dalam tipe dorong maupun tipe kemudi. Lebar
pemotongan bervariasi dari 60 cm hingga 1,5 meter. Enjin yang digunakan
bervarias dari 7 hingga 30 hp. Karena jauh lebih berat dari pada binder bagian
penggerak majunya dibuat dalam bentuk trak karet (full track rubber belt).
Kecepatan maju berkisar antara 0,5 hingga 1 m/detik. Dengan
memperhitungkan waktu belok dan waktu pemotongan dengan manual di
bagian pojok lahan, biasanya waktu yang dibutuhkan untuk pemanenan berkisar
30 hingga 70 menit per 10 are, jika lebar pemotongan 1m.
a. Standard type combine harvester
Mesin panen padi jenis ini adalah mesin yang dikembangkan di Amerika
dan Eropa, yang digunakan juga untuk memanen gandum. Padi yang
dipotong termasuk jeraminya, semuanya dimasukkan ke bagian perontokan.
Gabah hasil perontokan ditampung dalam tangki, dan jeraminya ditebarkan
secara acak di atas permukaan tanah. Semua jenis combine ini dioperasikan
dengan cara dikendarai (riding type).
Gambar 5.2
MATERI PEMBELAJARAN
C. Thresher Padi
Kegiatan perontokan padi dilakukan setelah kegiatan panen menggunakan
sabit atau alat mesin panen (reaper). Kegiatan perontokan ini dapat dilakukan
secara tradisional (manual) atau menggunakan mesin perontok. Secara tradisional
kegiatan perontokan akan menghasilkan susut tercecer yang relatif besar, mutu
gabah yang kurang baik, dan membutuhkan tenaga yang cukup melelahkan. Oleh
karena itu, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah diciptakannya
suatu mesin yang digunakan untuk merontokkan hasil panen, seperti padi, jagung
dsb. Mesin perontok dirancang untuk mampu memperbesar kapasitas kerja,
meningkatkan effisiensi kerja, mengurangi kehilangan hasil dan memperoleh mutu
hasil gabah yang baik. Bermacam-macam jenis dan merk mesin perontok padi
dapat dijumpai di Indonesia, mulai dari yang mempunyai kapasitas kecil, sedang,
hingga kapasitas besar.
Berbagai macam jenis mesin perontok padi (Thresher), yaitu :
1. Pedal Thresher (Thresher Semi Mekanis)
2. Power Thresher (Thesher Mekanis)
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 5.4 Contoh ilustrasi alat perontok padi jenis power thresher
Alat dan Mesin Pertanian (mesin perontok padi) dapat memberi kontribusi
yang cukup berarti dalam rangka meningkatkan keuntungan usaha tani padi
sawah. Unsur-unsur yang mendukung peningkatan keuntungan adalah kecepatan
proses perontokan dan pembersihan sehingga menghemat waktu. Lebih penting
lagi power thresher terbukti dapat mengurangi kehilangan gabah saat perontokan
dan mengurangi kerusakan (pecah) butir gabah sehingga petani memperoleh
nilai tambah dalam usaha taninya.
MATERI PEMBELAJARAN
D. Traktor Tangan
Traktor tangan adalah traktor yang mempunyai poros roda tunggal dan
dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan daya antara 3-12 hp.
Berdasarkan besar daya motor, traktor tangan dibedakan dalam 3 kategori,
yaitu:
1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp.
2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga peggeraknya antara 5-7 hp
3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya 7-12 hp.
Komponen-komponen traktor tangan dapat dibagi dalam 5 bagian yaitu:
1. Unit motor penggerak
Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan 4 buah baut pengencang.
Motor dapat digeser ke arah depan atau belakang untuk memperoleh
keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran sabuk transmisi daya
yaitu sabuk V. Untuk menghidupkan traktor bermotor diesel digunakan engkol
sedangkan untuk traktor dengan bermotor bensin digunakan tali starter atau
recoil starter yaitu tali starter yang dapat kembali keposisi start setelah selesai
digunakan.
Gambar 5.5
MATERI PEMBELAJARAN
4. Unit implemen
Implemen traktor adalah unit yang dapat dilepas dan dipasang untuk
pekerjaan tertentu. Unit yang umum digunakan adalah:
a. Bajak singkal traktor tangan ada dua macam, yaitu bajak singkal yang
dapat membalik tanah ke satu arah saja (biasanya ke arah kanan) dan
bajak yang dapat bekerja dua arah (reversible plow) yaitu membalik tanah
ke arah kanan atau ke arah kiri.
b. Bajak rotari lebih dikenal dengan nama rotary tiller dan ada pula yang
menyebutnya bajak berpusing karena geraknya berputar pada porosnya.
Arah putaran bajak pada umumnya searah dengan arah putaran roda
traktor, akan tetapi ada pula yang dirancang berlawanan dengan arah
putaran roda.
c. Gelebeg adalah alat pengolah tanah (sawah) dan dipasang pada
penggandeng (hitch) traktor.
d. Ridger adalah alat untuk membuat guludan di lahan kering yang telah
diolah.
e. Transplanter adalah alat untuk menanam bibit padi di sawah.
f. Seeder. Benih padi ditebar sepanjang alur dengan menggunakan alat
yang disebut seed drill.
g. Trailer. Traktor tangan dapat digunakan untuk menarik trailer sehingga
dapat dimanfaatkan untuk mengangkut sarana produksi maupun hasil
produksi. Kapasitas trailer sekitar 500 kg.
Adapun kegunaan alat-alat ini untuk pertanian yaitu:
1. Mempercepat waktu penanganan prapanen.
2. Meningkatkan derajat taraf hidup petani.
3. Menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas serta kapasitas produksi pertanian.
4. Mengurangi tenaga manusia yang efisien.
5. Dapat melakukan perluasan areal pertanian.
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
https://www.bing.com/search?q=alat+mesin+
PERTANIAN+PANEN&qs=n&form=QBRE&sp=-
1&pq=alat+mesin+pertanian+panen&sc=1-26&sk=&cv
id=C2DEEB1DEA9E412196503B46A7268769
RANGKUMAN
RANGKUMAN
dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk
sapu lidi ukuran besar.
Prinsip dasar alat perontok ini adalah merontokkan bulir dari malai atau
tangkai tanaman dengan menarik-nariknya dengan menggunakan suatu silinder
putar yang dilengkapi gigi-gigi. Silinder diputar dengan menggunakan rantai
yang dihubungkan dengan engkol (untuk perontok manual) atau poros mesin
yang berputar. Gabah yang telah dirontokkan langsung ditampung dalam
karung. Kapasitas perontok manual dapat mencapai 67 kg per jam dengan
kebersihan 80%, sedangkan alat perontok mesin dapat mencapai 300 kg/jam
dengan tingkat kebersihan 95%.
Traktor tangan adalah traktor yang mempunyai poros roda tunggal dan
dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan daya antara 3-12 hp.
Berdasarkan besar daya motor, traktor tangan dibedakan dalam 3 kategori,
yaitu:
1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp.
2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga peggeraknya antara 5-7 hp
3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya 7-12 hp.
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
alat pemanen, faktor pembatasnya boleh jadi ialah kecepatan maksimum dapat
ditanganinya bahan secara efektif dengan mesin tersebut.
Waktu hilang merupakan variabel yang paling sulit dinilai dalam hubungannya
dengan kapasitas lapang.Waktu lapang bisa hilang akibat penyetelan / pembetulan
atau pelumasan alat, kerusakan, penggumpalan, belok di ujung, penambahan benih
atau pupuk, pengosongan hasil panenan, menunggu alat pengangkut, dsb. Dalam
kaitannya dengan kapasitas lapang efektif dan efisiensi lapang, waktu hilang
tidak mencakup waktu pemasangan atau perawatan harian alat, ataupun waktu
hilang akibat kerusakan yang berat. Waktu hilang hanya mencakup waktu untuk
perbaikan kecil di lapang dan waktu untuk pelumasan yang dibutuhkan di luar
perawatan harian, di samping hal-hal lain seperti diuraikan di depan. Waktu lapang
total dianggap sama dengan jumlah waktu kerja efektif ditambah waktu hilang.
Waktu yang dipakai untuk perjalanan dari dan ke lapangan biasanya
tercakup dalam menggambarkan biaya overall dari suatu pengerjaan, namun tak
diperhitungkan ketika menentukan kapasitas lapang efektif atau efisiensi lapang.
Kapasitas lapang efektif suatu mesin bisa dinyatakan sbb :
Ket:
C = kapasitas lapang efektif, dalam hektar per jam
S = kecepatan jalan, dalam km/jam
W = lebar teoritis alat, dalam meter
Ef = efisiensi lapang, dalam persen.
Renoll mengusulkan pengiraan kapasitas lapang efektif dalam satuan menit per
hektar, yang merupakan besarnya waktu teoritis per hektar ditambah waktu per
hektar yang diperlukan untuk belok ditambah waktu perhektar yang diperlukan
untuk “fungsi-fungsi penunjang”. Renoll menggolongkan seluruh waktu hilang
selain belok ke dalam fungsi penunjang. Item-item ini diukur dan diperkirakan
secara individual lalu dijumlahkan.
MATERI PEMBELAJARAN
pengkajian selama 8 tahun dengan peralatan 1, 2, dan 4 larik (jarak larik 102 cm)
mendapatkan bahwa waktu belok 12 – 18 detik per belokan bila daerah beloknya
halus, namun akan lebih besar 10 – 30 % bila daerah beloknya kasar. Waktu per
belokan akan naik sebanyak 50 % jika daerah belok begitu sempit sehingga traktor
harus diundurkan ketika belok.
Waktu per belokan pada head-land halus rata-rata hampir 5 % lebih besar
pada pemanen atau penyiang 4 larik dibanding 2 larik. Perbedaannya ialah 20 –
25 % pada head-land kasar. Pada pengujian dengan alat yang lebih lebar, Barnes
dkk mendapatkan bahwa waktu per belokan rerata 40 – 5- % lebih besar untuk
penyiang dan penanam 6 larik dibanding 4 larik.
Renoll mengajukan penggunaan suatu faktor yang disebut “indeks mesin
lapang” guna menunjukkan seberapa cocok suatu lapang tertentu terhadap
pengerjaan tanaman larik. Renoll mendefinisikan indeks ini sebagai perbandingan
prosentase dari waktu kerja efektif dibagi waktu kerja efektif + waktu belok. Harga-
harga indeks terbanding untuk lapang-lapang yang berbeda ditentukan oleh
pengkajian waktu aktual dengan mesin-mesin yang sama. Pengujian oleh Rnoll
menunjukkan bahwa indeks mesin lapanng untuk suatu lapang tertentu cenderung
konstan pada beragam pengerjaan tanaman larik.
Perjalanan tak kerja melintasi ujung-ujung suatu lapang menghasilkan
kehilangan lainnya yang sering tak terhindarkan dan khususnya penting jika tanah
yang luas dibagi-bagi ke dalam lapang-lapang yang pendek. Jika w adalah lebar
total masing-masing tanah (yaitu lebar luasan yang digarap sebagai sebuah satuan),
rerata jarak teoritis melintas tiap ujung ialah « w. Jika panjang lapang ialah L, rerata
perjalanan total per putaran adalah 2 L + w, dan prosentase jarak perjalanan tak
kerja adalah
MATERI PEMBELAJARAN
dengan
To = Waktu teoritik per hektar
Te = Waktu kerja efektif = To x 100/K
K = Persentase lebar alat yang dimanfaatkan secara actual
Th = Waktu hilang per hektar karena penghentian yang tak sebanding dengan luas,
setidaknya sebagian dari Th biasanya cenderung sebanding dengan Te
Ta = Waktu hilang per hektar karena penghentian yang cenderung sebanding
dengan luas.
Dalam praktik aktual, hubungan antara banyak tipe waktu hilang dan waktu kerja
efektif atau luas berada di suatu titik antara harga-harga ekstrem yang dihasilkan
oleh Th dan Ta. Sebagaimana ditunjukkan dalam pasal 3, waktu per belokan untuk
penanaman atau penyiangan tanaman larik naik sedikit jika lebar alat ditambah,
sehingga waktu belok pada alat yang lebih lebar mempunyai persentase yang
lebih besar terhadap waktu total namun merupakan jumlah terkecil per hektarnya.
Mengisi wadah benih, jika hanya memerlukan sejumlah kecil benih per hektar,
boleh jadi memerlukan waktu per hektar yang lebih kecil pada penanam lebar
dibanding penanam yang lebih kecil karena waktu yang dibutuhkan untuk turun
MATERI PEMBELAJARAN
dari traktor, berjalan menju wadah, dan kembali kira-kira hampir sama pada kedua
ukuran itu, dan akan merupakan sebuah persoalan yang signifikan dari waktu total
dalam penambahan benih.
Dengan
x1, x2, x3, ….. xn = kehandalan harapan alat individual dalam persen.
Hendaknya diperhatikan bahwa kehandalan yang ditunjukkan dengan
persamaan di atas hanyalah harga harapan statistik. Kehandalan
satuan individual suatu tipe tertentuberagam secara lebar dari harga
harapannya. kehandalan harapan dan faktor keragaman bisa ditentukan
secara statistik dari pengamatan terhadap sekelompok satuan
individual.
Sebuah mesin komplek, semacam pemanen padu, memiliki peluang kerusakan
yang jauh lebih besar dibanding sebuah mein sederhana, bahkan meskipun
kehandalan keberhasilan seluruh suku individualnya mungkin saja tinggi.
Sebagai contoh, sebuah mesin dengan hanya 10 bagian, masing-masing memiliki
kehandalan keberhasilan 97 % untuk suatu periode waktu tertentu, akan memiliki
kehandalan menyeluruh hanya sebesar 74 %. Sekalipun rancangan merupakan
faktor utama kehandalan keberhasilan, tata cara pembuatan dan cara perawatan
dan pemakaian mesin pun penting. Rancangan optimum merupakan suatu hasil
yang menyetimbangkan biaya guna mendapatkan kehandalan yang tinggi dengan
manfaat meminimumkan frekwensi terjadinya kerusakan.
Suatu survei terhadap lebih dari 1 500 petani di Indiana dan Illionis
menunjukkan bahwa kehandalan keberhasilan tidak terlalu dipengaruhi oleh umur,
baik pada mesin komplek maupun sederhana. Pada survei tersebut, kehandalan
didasarkan pada kerusakan yang acak, tak teramalkan, serta tidak menertakan
pengaruh keausan normal. Rerata terdapat 60 – 80 % peluang terjadinya satu atau
lebih kerusakan per tahun, diawali dari tahun pertama umur mesin. Pada mesin
MATERI PEMBELAJARAN
yang mengalami kerusakan, rerata hilangnya waktu lapang per tahun biasanya
lebih dari 8 jam untuk pemanen padu, 3 – 6 jam untuk pemetik jagung, 1 – 4 jam
untuk bajak, serta kurang dari 2 jam untuk penanam dan penyiang tanamn larik.
Waktu hilang yang besar pada kerusakan alat pemanen yang komplek mungkin
menghasilkan kerugian ekonomis yang serius dikarenakan ketaktepatan waktu.
Kehandalan pemakaian waktu pada mesin individual menjadi makin penting
jika beberapa mesin atau beberapa bagian mesin digunakan secara gabungan.
Untuk sebuah alat individual, waktu hilang sebesar 5 atau 10 % karena kerusakan,
penyetelan, pembetulan, penyumbatan/penggumpalan, atau berhenmti yang
lain berkaitan dengan mesin, umumnya tidak dianggap serius. Namun jika 4
satuan semacam itu, masing-masing dengan kehandalan pemakaian waktu 98 %,
digunakan secara beriritan, kehandalan pemakaian waktuharapan menyeluruh
gabungan tersebut akan terkurangi sampai menjadi tinggal 66 %. Kehandalan
pemakaian waktu, sebagaimana dibahas pada pasal ini, didasarkan pada waktu
kerja efektif dan waktu hilang dari pemberhentian yang dibutuhkan pada masing-
masing mesin individual dalam gabungan tersebut. Waktu hilang karena belok,
istirahat, pengisian wadah benih atau pupuk, dan sebagainya, kira-kira akan
tetap sama tak peduli berapa jumlah mesinnya, namun harus dimasukkan dalam
penghitungan efisiensi lapang gabungan tersebut.
Dikarenakan adanya pengurangan kehandalan pada mesin gabungan,
pemeliharaan preventif menjadi relatif lebih penting dibanding jika hanya dipakai
mesin tunggal. Semua mesin dalam suatu gabungan hendaklah dapat dipakai
sepanjang waktu yang sama. Antara perawatan dan kapasitas berbagai satuannya
hendaklah dapat disesuaikan dengan baik.
MATERI PEMBELAJARAN
68%
Jika yang diperlukan dari suatu pengkajian hanyalah efisiensi lapangnya. Hal itu
dapat diperoleh dengan mengamati waktu lapang total selama 1 hari atau lebih,
rerata kecepatan selama menghasilkan fungsinya secara aktual, total luas yang
tergarap, dan lebar mesin teoritis. Rerata kecepatan penggarapan aktual kemudian
dapat dihubungkan dengan kapasitas lapang teoritik untuk mendapatkan efisiensi
lapang.
Hasil-hasil kajian lapang oleh berbagai penyelidik telah dianalisis dan
dirangkum, menghasilkan harga-harga efisiensi lapang yang khas, sebagai berikut :
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Mesin panen padi reaperdan stripper dapat digunakan di lahan pasang surut
terutama untuk tanaman padi varietas unggul yang waktupanennya bertepatan
dengan musim kemarau pada penanaman kedua. Sistem kerja mesin reaper adalah
memotong batang padi dan hasil potongan dilepaskan ke samping mesin berjalan,
sehingga masih menggunakan tenaga kerja manusia untuk mengumpulkannya,
walau kondisi lahan sedikit berair, mesin reaper masih dapat dioperasikan.
Keragaan 2 jenis mesin panen di lahan rawa pasang surut, Inlittra Hd. Manarap,
Kalimantan Selatan pada tahun 2001
Tabel 6.1
Cara kerja mesin panen stripper adalah dengan merontokkan gabah yang
masih dimalai dengan cara menyisir malai langsung di pertanaman dan gabah yang
terontok dimasukkan ke dalam bak penampung. Apabila bak telah terisi penuh
maka dilakukan pergantian bak penampung lain yang sudah disiapkan sebagai
cadangan untuk menghindari kehilangan waktu kerja mesin. Hasil pengujian Noor,
et.al (2001), menunjukkan bahwa kapasitas karja yang dihasilkan reaper 5,63
jam/ha sedangkan stripper 8,50 jam/ha dengan keadaan gabah kotor yang telah
dirontok.
Mesin Perontok
Setelah dilakukan panen baik dengan sabit atau dengan mesin panen
(reaper), maka perontokan segera dilakukan untuk menghindari terjadinya
kerusakan karena kadar air yang masih tinggi pada tumpukan jerami yang akan
menyebabkan terjadinya panas yang tinggi dan akan membusuk. Penggunaan
mesin perontok untuk melepas gabah dari malai tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan padi varietas unggul baru berumur pendek dan mudah rontok.
Penggunaan mesin perontok diawali dengan menggunakan sabit untuk memanen
serta melepas butir gabah dengan memukulkan batang padi pada papan atau
susunan bambu yang renggang kemudian berkembang menjadi perontok semi
mekanis dengan sistem pedal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
MATERI PEMBELAJARAN
mesin perontok tipe TH66-G88 dengan kecepatan putar 370 rpm sampai 700 rpm
menghasilkan kapasitas perontokan 424,2 kg/jam-723,6 kg/jam dengan kerusakan
gabah < 1%. Pengembangan mesin perontok tipe TH6-G88 dapat menekanwaktu
perontok dari 12 jam/ha pada penelitian tahun 1999 menjadi 11,3 jam/ha (Umar,
et.al2001).
Mesin Pengering
Salah satu tahapan proses penanganan pascapanen yang sangat
menentukan adalah pengeringan, hal ini berkaitan dengan mutu beras yang akan
dihasilkan setelah diproses lebih lanjut ke penggilingan. Kadar air sekitar 13%
adalah batasan untuk mengetahui baik tidaknya hasil gabah yang telah dikeringkan
sehingga dalam proses lanjutan ke penggilingan, mutu beras akan tetap tinggi.
Masalah yang sering timbul adalah pengeringan gabah padamusim hujan.
Pada kondisi ini, terjadi penumpukan gabah dengan kadar air yang masih
tinggi dan akan berakibat tingginya kerusakan bahkan ada yang tumbuh. Selain
itu rata-rata petani tidak mempunyai lantai jemur, sehingga jumlah gabah yang
akan dijemur dalam sehari sangat sedikit yaitu lebih kecil dari satu ton. Untuk
mengatasi masalah tersebut, pemerintah membangun unit-unit penyewaan jasa
alsintan (UPJA). Melalui program ini petani dapat menyewa mesin pengering yang
akan berguna untuk proses pascapanen padi. Menurut Noorginayuwati, et.al.
(2002), penggunaan mesin pengering di lahan pasang surut pada beberapa desa
di Sumatera Selatan telah berkembang dan diminati oleh petani sedangkan di
Kalimantan Selatan penggunaan mesin pengering belum berkembang.
Mesin pengering juga dapat digunakan selain pada tanaman padi, karena
di lahan pasang surut banyak juga diusahakan tanaman palawija antara lain
jagung dan kacang-kacangan yang juga membutuhkan pengeringan. Dalam rangka
pengembangan mesin pengering, perlu diperhatikan mutu beras yang dihasilkan,
pengoperasian oleh operator dan transportasi untuk mengantarkan gabah ke
lokasi pengeringan.
MATERI PEMBELAJARAN
Selain itu bila keadaan atau kondisi tidak hujan maka petani lebih
mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan gabah. Selanjutnya untuk
pengembangan mesin pengering hasil kajian di Sumatera Selatan terhadap
penempatan mesin pengering yang menjadi satu dengan RMU adalah paling baik,
dan mesin pengering yang terpisah dari RMU kurangberkembang dengan baik.
Keefektifan mesin pengering bila disatukan dengan RMU adalah pengangkutan
gabah untuk dikeringkan sekaligus untuk kemudian gabah bisa langsung digiling.
Mesin Penggiling
Umumnya mesin penggilingan padi yang banyak diusahakan di wilayah
pasang surut Kalimantan Selatan adalah Rice Milling Unit (RMU) tipe double-pass,
yakni pemecah kulit dan pemutih berada pada unit yang terpisah, sedangkan tipe
single-pass (Engelbert) sudah tidak digunakan lagi. Namun RMU single-passyang
dilakukan pengujian adalah mesin bantuan Jepang merek Satake yang dikelola
dangan sistem UPJA. Saat ini unit penggilingan padi yang beroperasi di Kalimantan
Selatan sudah cukup banyak terutama di daerah sentra-sentra produksi padi.
Menurut Ananto et.al(1999), melaporkan bahwa dilahan pasang surut Sumatera
Selatan sebanyak 85,72% pemilik mengatakan usaha penggilingan padi
menguntungkan. Hasil giling pertahun dapat mencapai 747 ton atau sekitar 49%
dari kapasitas terpasang. Hasil penelitian menunjukan bahwa kapasitas kerja dari
mesin giling double-passpada putaran penyosoh904 rpm sebesar 237,75 kg/jam
tapi menurunkan persentase beras kepala rata-rata 29,6% (Umar,2003).Masalah
terbesar bagi usaha RMU adalah persaingan yang ketat dan seringnya terjadi
kegagalan panen, sehingga jumlah gabah yang akan digiling relatif berkurang,
dengan demikian menurunkan kinerja RMU. Hasil survey menunjukan bahwa
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
Siswa mampu menghitung kapasitas kerja alat mesin pascapanen dengan baik
dan benar.
CAKRAWALA
CAKRAWALA
upah tenaga kerja yang merupakan komponen biaya produksi yang cukup besar,
peningkatan produktivitas lahan dengan tercapainya pengolahan tanah yang
lebih sempurna, percepatan waktu dalam penanaman, pemeliharaan dan panen,
serta mengurangi kerugian akibat kehilangan hasil di saat panen (Daulay, 1999).
Dengan berbagai manfaaat dari penggunaan alsintan tersebut maka
terlihat peningkatan penggunaan alsintan pada sub sektor tanaman pangan
padadua dekade terakhir baik secara horizontal maupun vertikal. Hal ini dapat
dilihat melalui statistik penggunaan beberapa alsintan tanaman pangan yang
meningkat dari tahun 1994-1997
JELAJAH INTERNET
https://www.bing.com/search?q=menghitung+k
apasitas+kerja+alat+mesin+pertanian&qs=n&fo
rm=QBRE&sp=1&pq=menghitung+kapasitas+ke
rja+alat+mesin+pertanian&s=0-47&sk=&cvid=6-
13E806FE2504F7091091F6374F3AB88
RANGKUMAN
Waktu per hektar teoritis ialah waktu yang dibutuhkan pada kapasitas
lapang teoritis tersebut. Waktu kerja efektif ialah waktu sepanjang mana mesin
secara aktual melakukan fungsi/kerjanya. Waktu kerja efektif per hektar akan
lebih besar dibanding waktu kerja teoritik per hektar jika lebar kerja terpakai
lebih kecil dari lebar kerja teoritisnya.
Kapasitas lapang efektif ialah rerata kecepatan penggarapan yang
aktual menggunakan suatu mesin. Kapasitas lapang efektif biasanya dinyatakan
dalam hektar per jam. Efisiensi lapang ialah perbandingan antara kapasitas lapang
efektif dengan kapasitas lapang teoritis, dinyatakan dalam persen. Efisiensi
lapang melibatkan pengaruh waktu hilang di lapang dan ketakmampuan untuk
memanfaatkan lebar teoritis mesin.
Efisiensi kinerja ialah suatu ukuran efektifitas fungsional suatu mesin,
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan;
1. Reel 8. Centrifugal blower
2. Cutter bars 9. Concave sieve
3. Stripping header auger 10. Threshing cylinder
4. Control cab 11. Cylinder cap
5. Chassis assembly 12. Vibrating sieves
6. Chute 13. Re-threshing device
7. Grain tank 14. Grain auger
MATERI PEMBELAJARAN
5. Konveyor mangkuk
Konveyor mangkuk berfungsi membawa bahan (butiran gabah) ke bagian atas.
6. Kipas penghembus kotoran
Berfungsi meniup kotoran atau sisa-sisa gabah yang tidak terpakai.
7. Tangki gabah
Berfungsi sebagai tempat penampungan gabah yang telah dipotong.
8. Konveyor screw
Konveyor screw membawa bahan (butiran gabah) dalam arah horizontal.
9. Roda
Roda berfungsi untuk menggerakan mesin.
10. Station pemotongan
Station pemotongan adalah tempat pemotongan padi yang berfungsi untuk
menempatkan padi yang sudah dipotong.
11. Station perontok
Station perontok adalah tempat perontok padi yang berfungsi untuk
menempatkan padi yang sudah dirontokkan.
12. Station pengemasan
Station pengemasan adalah tempat pengemasan yang berfungsi untuk
menempatkan padi yang dilakukan pengarungan.
MATERI PEMBELAJARAN
Cara Megoperasikan :
1. Mausukan jagung yang telah terkupas tinggal pada alat pemipil
2. kemudian diputar dan disediakan bak penampung untuk menampung jagung
yang telah terpipil.
3. Kapasitas alat ini antara 12 - 15 kg/ jam/orang.
MATERI PEMBELAJARAN
Cara Mengoperasikan :
1. Memasukkan jagung tongkol ke dalam bak penampungan yang merupakan
tempat sementara sebelum jagung dipipil. Letak bak penampungan ini berada
di bagian depan tempat duduk operator. Hal ini dimaksudkan agar operator
dengan mudah mengambil dan memasukkan jagung tongkol ke dalam unit
pemipil melalui saluran pengumpanan.
2. Penutup yang terletak pada rangka bagian atas berfungsi untuk menghalangi
biji jagung agar tidak keluar pada saat pemipilan pertama terjadi. Dengan
demikian, kemungkinan biji jagung yang tercecer dapat dikurangi. Penutup
tersebut dihubungkan dengan engsel sehingga dapat dibuka dan dipasang
dengan mudah.
3. Saluran pengumpanan dipasang dengan kemiringan 11,5°. Kemiringan tersebut
menyebabkan jagung tongkol yang diumpankan dapat bergerak karena adanya
gaya berat jagung dan tanpa ada kemacetan.
4. Setelah melewati saluran pengumpanan, jagung tongkol masuk ke unit
pemipilan. Silinder alat pemipil jagung dibuat dengan panjang 50 cm karena
pada keadaan normal panjang jagung tongkol berkisar antara 8 - 42 cm.
5. Konstruksi bagian penutup dan saluran pengumpanan yang dapat dibongkar
pasang dengan mudah dimaksudkan untuk memudahkan pemasangan dan
pembongkaran silinder pemipilan dan saringan penahan bila karet ban sudah
aus dan perlu diganti.
6. Pada silinder pemipil terdapat satu baris baut yang menonjol ke permukaan dan
berfungsi sebagai pelepas biji jagung pertama. Selain itu, barisan baut tersebut
juga berfungsi untuk membalik dan mendorong tongkol jagung dari daerah
MATERI PEMBELAJARAN
pemipilan bila terjadi selip. Silinder tersebut ditutupi dengan ban mobil luar
bekas yang masih mempunyai gigi sehingga dapat menimbulkan gesekan dan
gaya pukul sehingga proses pemipilan terjadi lebih mudah.
7. Pemasangan ban mobil luar bekas pada silinder kayu dilakukan dengan sekrup
sehingga mudah dibongkar bila perlu diganti.
8. Saringan penahan dibuat dari besi begel 8 mm dan 5 mm. Komponen ini
dipasang pada jarak yang tidak sama, yaitu dari awal sampai akhir semakin kecil.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
perendaman buah, yaitu cabai yang sudah dibelah direndam dalam tong atau
ember yang berisi air bersih, selamma 1 malam. Setelah itu benih dicuci dengan
air bersih. Proses dengan menggunakan alat pemisah biji cabai sangat membantu
petani dalam pembenihan. Selain tidak memakan waktu yang terlalu lama, juga
menghemat tenaga kerja.
Adapun langkah proses kerja mesin pemisah biji cabai sebagai berikut:
1. Penyortiran dari pohon cabai. Seperti yang membusuk dibuang agar didapat
benih yang berkualitas
2. Cuci cabai sebelum dimasukkan ke dalam mesin pemisah biji cabai.
3. Cuci mesin sebelum memasukan buah cabai ke dalam mesin pemisah biji cabai,
agar tidak ada kerak atau sisa-sisa produksi sebelumnya.
4. Masukan cabai yang sudah disortir dan dipilih ke dalam mesin pemisah biji
cabai.
5. Alirkan air di atas hopper supaya biji dan kulit cabai tidak menempel ke dinding-
dinding dalam mesin.
6. Beri wadah ember atau tong, jangan lupa atasnya dikasih jarring supaya biji dan
air terpisah.
7. Setelah prosesing, benih dapat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan
tetapi tidak di bawah sinar matahari langsung, atau dengan cara dikeringkan di
ruang pengeringan dengan suhu 34 oC selama kurang lebih 5-6 hari.
8. Setelah pengeringan dilakukan sortasi benih, yaitu pemilihan benih yang
berukuran normal dan bernas.
Benih yang hampa, rusak dan yang berwarna hitam atau coklat dibuang. Untuk
menghindari adanya penyakit atau hama yang terbawa dari lapangan atau selama
dalam penyimpanan, benih dapat diberi perlakuan pestisida yang berbahan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. Conveyor buah di bawah penebah (Under Fruit Conveyor). Digunakan untuk
menghantar buah dari pemipilan thresher menuju elevator fruit. Biasanya
menggunakan jenis screw conveyor.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
RANGKUMAN
3. Mesin pemisah biji cabai dari kulitnya ini berfungsi untuk memisahkan biji
cabai dari kulitnya untuk kebutuhan benih cabai. Dengan alat ini diharapkan
kebutuhan cabai terpenuhi dikalangan petani, Dalam Proses benih cabai,
perontokan benih dapat dilakukan secara manual untuk jumlah sedikit.
Untuk yang jumlahnya banyak dapat digunakan alat bantu seperti mesin
pemisah biji cabai. Untuk itu benih dibersihkan dengan menggunakan air
yang mengalir. Dapat pula dilakukan perendaman buah, yaitu cabai yang
sudah dibelah direndam dalam tong atau ember yang berisi air bersih,
selamma 1 malam. Setelah itu benih dicuci dengan air bersih. Proses
dengan menggunakan alat pemisah biji cabai sangat membantu petani
dalam pembenihan. Selain tidak memakan waktu yang terlalu lama, juga
menghemat tenaga kerja.
4. Mesin Pengupas Biji Kopi kering merupakan alat mesin untuk menghilangkan
kulit kopi yang sudah mengering.
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan
1. Komponen ini menggunakan prinsip poros eksentrik. Poros tersebut berputar
menggunakan sumber putaran dari motor torak yang selanjutnya putaran
diteruskan untuk menggetarkanaya supaya gabah mudah terjatuh dan
terpisah dari kotoran.
2. Ayakan. Pada bagian ini menggunkan plat berlubang yang berfungsi untuk
menyaring dan memisahkan gabah dari kotoran jerami.
3. Blower. Putaran blower dihasilkan dari putaran motor torak. Blower ini
berfungsi sebagai media penghasil udara yang berfungsi untuk membuang
kotoran potongan jerami ke arah samping mesin perontok.
4. Motor torak 5 PK. Motor torak ini menjadi sumber tenaga dari mesin perontok
padi ini.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Bahan konstruksi 90% dibuat dari kayu dan untuk gigi pemipil, engkol pemutar, as
silinder pemipil, dan corong pengarah biji jagung dibuat dari besi. Silinder pemipil
dibuat dari kayu bulat - masif dengan diameter 200 mm dan panjang 300 mm untuk
tempat kedudukan gigi pemipil. Gigi pemipil dibuat dari besi beton berdiameter 6
mm dengan panjang 30 mm yang salah satu ujungnya dibuat pipih. Besi ditancapkan
pada silinder kayu sedalam 15 mm yang sebelumnya telah dilubangi dengan
kedalaman 5 mm. Gigi perontok disusun dalam baris di sepanjang silinder dengan
jarak antargigi 30 mm dan jarak antarbaris 30 mm, serta masing - masing gigi
antarbaris diposisikan selang - seling. Deretan gigi pemipil dalam baris dipasang
membentuk garis dengan kemiringan 150 terhadap lingkaran pinggir silinder
pemipil. Hal ini dimaksudkan agar proses pemipilan menjadi lebih ringan karena
gigi pemipil dalam satu baris bekerja secara bergantian, serta untuk memudahkan
pemutaran tongkol jagung pada saat dipipil. Di antara baris gigi pemipil dipasang
deretan paku 25 mm sejajar baris gigi pemipil. Paku ditancapkan sedalam 15 mm
dan sisanya ditekuk ke arah berlawanan dengan arah putaran silinder pemipil
pada saat proses pemipilan, tetapi posisi kepala paku masih di atas permukaan
silinder pemipil. Paku berfungsi untuk membantu memutar tongkol jagung.
Dalam pengoperasiannya, operator duduk di bagian bangku kemudian tangan
kanan memutar engkol ke arah depan dan tangan kiri mengambil dan meletakkan
tongkol di atas silinder pemipil dengan posisi tongkol memanjang sejajar silinder
pemipil. Pada saat silinder pemipil diputar, tongkol ditahan menggunakan telapak
tangan kiri dengan cara memberi tekanan ringan sehingga tidak menimbulkan
kelelahan pada telapak tangan, dan tongkol dapat berputar. Pemipil jagung model
bangku memiliki kapasitas 75 kg pipilan/jam dengan butir rusak kurang dari 1%
dan tingkat kebersihan hampir 100%. Apabila diasumsikan harga alat pemipil per
unit Rp250.000 maka biaya pokok operasi sebesar Rp25/kg. Dengan demikian,
penggunaan alat pemipil model bangku, selain dapat mengurangi kejerihan petani
dalam memipil jagung, juga dapat menghasilkan jagung pipilan dengan kualitas
yang lebih baik dibandingkan pemipilan secara konvensional. Pengeringan jagung
dari kadar air 17 - 18% ke kering simpan/giling juga lebih cepat dan efisien karena
jagung dikeringkan dalam bentuk pipilan, bukan dalam bentuk tongkol
MATERI PEMBELAJARAN
Cara Mengoperasikan :
1. Operator duduk di bagian bangku tangan kanan memutar engkel ke arah depan
dan tangan kiri mengambil serta meletakkan tongkol di atas silinder pemipil
dengan posisi tongkol memanjang sejajar silinder pemipil.
2. Pada saat silinder pemipil diputar, tongkol ditahan dengan menggunakan
tangan kiri dengan cara memberi tekanan ringan sehingga tidak menimbulkan
kelelahan pada telapak tangan dan tongkol dapat diputar.
Saat ini, telah dirancang suatu alat pemisah biji cabai dari kulitnya. Alat ini
berbentuk mirip drum yang berisi pisau potong pada poros dan pisau diam pada
dinding ruangan.
Pisau potong digerakkan oleh motor melalui V-belt sebagai penerus putaran,
sedangkan pisau diam membantu pisau potong dalam melakukan pemotongan
MATERI PEMBELAJARAN
atau pencacahan agar hasil pemotongan atau pencacahan yang diperoleh baik.
Sedangkan untuk memisahkan kulit dengan bijinya digunakan sebuah
saringan yang terletak di bawah pisau potong dengan bantuan sedikit air.
Air berfungsi untuk mendorong biji agar biji jatuh dengan sendirinya tanpa
menyangkut pada saringan.
Sementara untuk memisahkan kulit cabai dibutuhkan bantuan alat yang
mirip dengan kipas yang menjadi satu dengan poros dan bersebelahan dengan
pisau potong.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
diraih oleh reel bar lebih sedikit daripada saat digunakan keempat batang reel
bar, sehingga jumlah reel bar yang dipasang dikembalikan menjadi empat batang.
Bagian lain yang dimodifikasi yaitu pada bagian pengarah. Letak pengarah berada
pada bagian depan unit header yang berfungsi untuk mengatur dan mengarahkan
batang tanaman untuk dipotong oleh cutter bar. Pada kondisi existing saat mesin
ini dipergunakan untuk memanen padi, dimensi pengarah lebih pendek
MATERI PEMBELAJARAN
merupakan tempat pengupasan kulit kopi. Kotak ini terbuat dari plat besi dimana
di dalamnya terdiri dari silinder yang berputar (rotor) dan permukaan pisau yang
diam (stator). Rotor memiliki dimensi diameter 18 cm danpanjang 20 cm. Rotor
ini terbuat dari pipa bulat dan dilapisi dengan stainless stell yang telah dibentuk
memiliki tonjolan atau sering disebut bubble plate (Budiman, 2012). Tonjolan-
tonjolan ini berfungsi untuk menekan kopi sehingga terdorong menuju stator.
Stator terbuat dari plat besi yang memiliki bentuk setengah lingkaran. Hal ini
disebabkan untuk menyesuaikan dengan bentuk rotor yang berbentuk lingkaran.
Pada bagian atas stator dilapisi stainless stell yang telah memiliki tonjolan sebagai
permukaan yang mengupas dan menekan buah kopi sehingga biji kopi keluar dari
kulitnya. Sedangkan bagian bawah stator dibuat seperti jaring-jaring dengan jarak
7 - 8 m yang bertujuan untuk memisahkan saluran pengeluaran biji kopi dan kulit
kopi yang sudah terkupas. Biji kopi yang sudah terkupas akan menembus jaring-
jaring dan terjatuh pada saluran biji kopi. Sedangkan kulit kopi yang memiliki
ukuran lebih besar dari 7-8 m tidak lolos dari jaring-jaring akan terdorong ke bagian
belakang stator menuju saluran kulit buah. Pada alat penupas kopi ini, jarak celah
antara rotor dan stator sangat berpengaruh terhadap hasil pengupasan kulit kopi.
Jika jarak celah antara rotor dan stator terlalu renggang akan mengakibatkan buah
kopi tidak terkupas atau tidak terpisah antarabiji dan kulit buah kopi. Sementara
jika jarak celah antara rotor dan stator telalu sempit akan mengakibatkan biji kopi
yang rusak atau pecah. Alat ini menggunakan karet untuk mengurangi getaran pada
mesin, sehingga pada waktu mesin beroprasi mesin tidak bergetar begitu kuat.
Penyambungan baut dan mur juga bertujuan agar rotor dan stator mudah untuk
dibongkar dan dipasang. Dengan penyambungan ini alat mudah untuk diperbaiki
ketika rusak. Alat juga mudah dibersihkan setelah pemakaian alat sehingga
memperpanjang umur ekonomis alat
Prinsip Kerja Alat Pengupas Kopi
Untuk menggerakkan alat ini digunakan dua puli, yaitu puli pengupas dan
puli dihoper. Mekanisme alat ini ketika alat digerakkan oleh tenaga motor bakar
maka puli pengupasan dan puli di hoper berputar dengan bersamaan. Puli di hoper
berfungsi untuk memperlancar masuknya buah kopi kedalam rotor sehingga tidak
terjadi penumpukan buah di pintu masuk. Sedangkan puli pengupas berfungsi
memutar rotor yang dihubungkan oleh sabuk V dan mendorong buah ke stator,
sehingga buah terkupas dan masuk ke jaring-jaring (mes) untuk memisahkan bji
dan kulit, kemudian keluar melalui saluran pengeluaran dan saluran biji. Mata pisau
(bubble) yang digunakan pada alat ini berbentuk U dan tersusun rapi sehingga pada
waktu proses pengupasan kulit akan semakin besar rekanan yang akan diberikan
di rotor ke permukaan buah kopi sehingga proses pengupasan lebih cepat dan
hasilnya lebih bagus. Seperti yang dinyatakan Widyonto (2010) Komponen
bubble yang berada di permukaan silinder pengupas (rotor) akan memberikan
tekanan serta sobekan pada permukaan kulit buah agar proses pengupasan dapat
berlangsung lebih cepat dan hasil yang baik. Tinggi rendahnya persentase biji
pecah yang diperoleh dari proses pengupasan kulit buah dapat disebabkan oleh
perbedaan karakteristik fisik (Widyotomo, 2010).
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
TUJUAN M E N G E VA LU A S I MELAKUKAN
PERAWATAN ALAT ALAT MESIN PERAWATAN DAN
MESIN PASCAPANEN PERBAIKAN ALAT
PASCAPANEN MESIN PASCAPANEN
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Mesin Traktor
Traktor yang dirawat dengan baik mampu berfungsi sampai bertahun-
tahun. Namun, ada perbedaan mendasar dalam perawatan traktor dibandingkan
kendaraan lain. Selain itu, ada banyak jenis dan merek traktor sehingga tidak ada
panduan perawatan traktor komprehensif yang bisa diterapkan secara universal
pada semua jenis traktor. Namun, langkah-langkah di bawah ini dapat membantu
Anda.
1. Jadwal Perawatan
Jadwal perawatan ini memberi tahu interval perawatan rutin, termasuk
pelumasan sasis, penggantian oli mesin, transmisi, dan hidrolik, penggantian
MATERI PEMBELAJARAN
filter, dan perawatan lainnya. Spesifikasi Informasi ini berupa tabel yang
memberi tahu jenis cairan transmisi, sistem hidrolik, rem dan pendingin
mesin, serta kapasitasnya. Inflasi ban, torsi baut, dan informasi lainnya dapat
dilihat di bawah spesifikasi atau bagian lain di buku panduan. Lokasi titik
pelumasan (grease fitting), tongkat pengecek oli, atau sight glass, dan instruksi
pembersihan filter udara dan bahan bakar. Panduan pengoperasian dasar dan
informasi khusus lainnya untuk traktor.
2. Kunci
Perawatan traktor membutuhkan berbagai kunci inggris dan peralatan
berukuran besar lainnya dibandingkan perawatan kendaraan biasa. Oleh
karenanya, beli atau pinjam peralatan yang dibutuhkan.
Gambar 9.1
3. Pelindung
Lindungi traktor dari berbagai unsur. Oleh karena kebanyakan sawah
atau kebun kecil tidak memilki kabin untuk melindungi tempat duduk, panel
instrumen, dan komponen logam, sebaiknya simpan traktor di dalam gubuk
atau garasi. Kalau tidak bisa, usahakan sistem knalpot tidak terkena hujan dan
tutupi tempat duduk dan instrumen traktor.
Gambar 9.2
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 9.3
Gambar 9.4
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 9.5
7. Jaga sambungan rem tetap terlumasi dengan baik, dan pastikan remnya turut
disesuaikan
Banyak traktor memiliki rem mekanis yang dioperasikan oleh
sambungan dan sistem CAM alih-alih sistem cairan master/budak. Rem ini
berada di gandar belakang, dan berfungsi secara independen sehingga bisa
digunakan untuk menyetir traktor di sudut sempit atau bergerak mundur.
Pedal-pedal rem akan berpaut saat traktor berjalan sehingga mencegah salah
satu pedal tanpa sengaja aktif dan traktor tidak berputar saat melaju dalam
kecepatan tinggi.
Gambar 9.6
MATERI PEMBELAJARAN
8. Pantau meteran
Perhatikan meteran suhu, tekanan oli, dan takometer. Meteran suhu
juga seharusnya memiliki tanda rentang suhu operasional normal, tetapi setiap
kali meteran menunjukkan suhu melebihi 104 derajat Celsius, artinya mesin
sudah terlalu panas. Jika traktor memiliki mesin disel, tekanan oli harus berada
antara 3-4 kg/cm kuadrat. Takometer menunjukkan banyaknya revolusi per
menit pada putaran crankshaft (poros engkol). Mesin disel dirancang untuk
memiliki RPM lebih rendah dan torsi lebih tinggi dibandingkan mesin bensin,
dan tidak disarankan untuk “menginjak gas terlalu keras” (over-rev), atau
mengoperasikannya pada RPM maksimum.
Gambar 9.7
Gambar 9.9
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 9.10
Gambar 9.11
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 9.12
Gambar 9.12
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 9.13
MATERI PEMBELAJARAN
C. Penggilingan Padi
Mekanisme Kerja Penggilingan Padi. Untuk menjalankan rangkaian
penggilingan padi diperlukan rangkaian mesin/alat yang keselurahannya disebut
sistem penggilingan padi. Rangkaian mesin-mesin berfungsi mengupas kulit
gabah (sekam), memisahkan gabah yang belum terkupas dengan beras yang telah
terkupas (beras pecah kulit), melepaskan lapisan bekatul dari beras pecah kulit dan
yang terakhir memoles beras hingga siap dikonsumsi dan memiliki penampakan
yang menarik. Mesin-mesin yang dipakai dalam sistem penggilingan padi dapat
berupa rangkaian yang lengkap atau hanya rangkaian beberapa buah mesin.
Kelengkapan rangkaian mesin akan mempengaruhi kualitas akhir penggilingan.
Proses Pecah Kulit Padi
Proses pertama yang dilakukan dalam penggilingan gabah menjadi
beras putih adalah proses mengupaskulit gabah/rubber roll terlebih dahulu. Syarat
utama dari proses pengupasan gabah adalah keringnya kadarairgabah yang akan
digiling. Dalam proses ini kadar air gabah yang diperlukan harus sesuai dengan
standar SNI gabah yaitu dengan kadar air maksimal 14 %. Pada kadar air ini gabah
akan lebih mudah dalam proses penggilingan atau pengupasan kulit gabah(Warisno,
2014).Ada dua prinsip pemecahan atau pengupasan kulit gabah yaitu mesin-mesin
yang memakaiprinsip pemecahan kulit dengandua tegangan geser berlawanan
yang disebut kelompok friksional, dimana dinding bahan penggesek memberikan
gaya gesekan pada sisi-sisi gabah.Sedangkan yang memakai prinsip pemecahan
dengan satu tegangan geser disebut kelompok sentrifugal. Pada kelompok
sentrifugal , untuk menimbulkan tegangan geser yang cukup untuk pengupasan,
gabah dibenturkan dengan kecepatan tinggi. Ada beberapa jenis pemecah kulit
(husker) antara lain engelberg husker, under-runner disc husker, rubberroll husker,
impact husker, impeller husker, dan vacum husker, dan yang digunakan pada
penggilingan padi berjalan adalah pemecah kulit tipe rubberroll husker. Mesin
pemecah kulit tipe rol karet (rubber roll husker) memecahkan sekam dengan dua
buah rol karet yang dipasang berdekatan. Kedua rol karet tersebut diputar dengan
kecepatan yang berbeda dan arah yang berlawanan. Untuk mendapatkan hasil
pengupasan yang baik, jarak antar kedua rol diatur sekitar 0.5-0.8 mm, yaitu lebih
kecil daripada ketebalan satu butir gabah. Rol yang berputar dengan kecepatan
tinggi dinamai rol utama, sedangkan rol lainnya dinamakan rol pembantu. Rol utama
juga disebut fixed roll karena dipasang pada suatu poros stasioner, sedangkan rol
pembantu disebut movable roll karena posisinya dapat digeser untuk mengatur
jarak antara kedua rol. Rol utama berputar dengan kecepatan sudut 1050 rpm,
sedangkan rol pembantu berputar dengan kecepatan800 rpm, atau kira-kira
24% lebih lambatdaripada rol utama. Kedua rol mempunyai diameter yang sama,
berkisar antara 150-250 mm tergantung kapasitas yang direncanakan. Tebalnya
berkisar antara 60 mm sampai 250 mm. Mekanisme pemecahan kulit oleh rol karet
(Patiwiri, 2006).
Prinsip kerja dari proses pecah kullit padi adalah memanfaatkan daya tekan rol
karet yangterpasang sebanyak dua buahdengan posisi berdampingan,rol karet
yang berputar berlawanan arah, masing-masing berputar ke arah dalam.Kedua
rol duduk pada dua poros terpisah satu sama lain yang sejajar secarahorizontal.
MATERI PEMBELAJARAN
Setelah gabah dimasukan dalam penampungan (hopper), gabah akan turun dari
pintu bak penampungan dan jatuh diantara dua buah silinder karet yang telah
disetel jarak renggangnya. Gabah dengan ukuran tertentu akan terjepit diantara
kedua silinder tersebut, kulitnya akan terkoyak sehingga gabah akan terkupas dari
kulitnya dan menghasilkan beras pecah.
Menurut (warisno, 2014) Terkoyaknya kulit gabah karena adanya
perbedaan kecepatan putar dari kedua rol karet tersebut. Arah putaran tersebut
tidak boleh terbalik, artinya kedua rol tidak boleh berputar ke arah luar. Gesekan
gabah dan rol karet akan menimbulkan panas yang dapat menyebabkan karet
lembek, hingga memperbesar pengausan rol. Ruang untuk mengalirkan udara
perlu di dalam ruang pengupasan gabah agar dapat membantu mendinginkan rol
karet. Aliran angin yang disalurkan ke bagian ini juga dapat berfungsi menyebarkan
gabah yang turun dari bak penampungan serta beras pacah kulit dan sekam yang
jatuh dari sela-sela rol karet. Beras yang dihasilkan dari putaran rol mesin pemecah
kulit yang seimbang dan tidak terlalu tinggi akan menghasilkan mutu yang lebih
baik, demikian juga dengan silinder mesin penyosoh. Selain itu kelengkapan
dankondisi lingkungan yang baik akan memberi peluang untuk menghasilkan beras
yang bermutu baik. Sebaliknya apabila putaran terlalu besar akan berpengaruh
terhadap hasil beras giling. Jika tekanan dan deraan rol pemecah kulit dan silinder
penyosoh serta putaran yang tinggi maka akan banyak menghasilkan butir beras
patah dan butir menir (Umar, 2011).
Pemisahan Sekam
Pemisahan sekam dilakukan setelah pemecahan kulit. Tujuan pemisahan
sekam adalah memisahkan sekam dari beras pecah kulit dan gabah utuh yang
belum terkupas selama proses pemecahan kulit. Sekam harus dipisahkan karena
penyosohan tidak akan berfungsi baik apabila beras pecah kulit masih bercampur
sekam. Disamping itu, tanpa pemisahan sekam persentase beras patah pada
penyosohan akan lebih tinggi dan kualitas beras sosoh akan menjadi rendah.
Mesin yang digunakan untuk pemisahan ini disebut husk aspirator atau aspirator.
Prinsip pemisahan sekam sangat sederhana, yaitu memisahkan sekam dari beras
pecah kulit dan gabah utuh berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Pada umumnya
mesin pemisah sekam dilengkapi dengan kipas untuk menghisap sekam dan debu.
Beras pecah kulit dan gabah akan tetapmengalir ke bawah karena tidak terisap
oleh kipas akibat daya beratnya. Beberapa mesin pemisah sekam juga dilengkapi
ayakan bergetar untuk memisahkan beras pecah kulit dan dedak kasar sebelum
proses pemisahan sekam. Hal ini perlu dilakukan karena beras patah dan dedak
kasar memiliki nilai ekonomis.
Pada mesin penggiling padi tipe single pass mesin pecah kulit dan
mesin penyosoh menjadi satu bagian, sehingga seteleah proses pecah kulit dan
pemisahan sekam, gabah akan otomastis masuk dalam mesin penyosoh. Proses
pemindahan dari mesin pecah kulit ke mesin penyosoh dapat terlihat dengan jelas,
karena pintu keluar dari mesin pecah kulit dan pintu masuk pada mesin penyosoh
terdapat dibagian pinggir mesin penggilingan. Hal ini biasanya dimanfaatkan oleh
operator sebagai indikator untuk melihat persentase pecah kulit pada gabah,
MATERI PEMBELAJARAN
jika persentase terkupasnya kulit gabah dirasa masih rendah maka operator akan
mengatur jarak roll pemecah kulit gabah.
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP
Anonim. 1982. Sub Direktorat Pengambangan Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat
Bina Produksi Tanaman Pangan, Direktorat Jendral Tanaman Pangan,
Departeman Pertanian.
Anonim. 1986. Komisi Pengujian Alat dan Mesin Pertanian. Departemen Pertanian.
Badan Litbang Pertanian. 2000. Analisis Kebijaksanaan Peningkatan Produksi
Mendukung Ketahanan Pangan. Rapat kerja Badan Litbang Pertanian. Bogor,
22 – 24 Mei 2000. Balai Penelitian Tanaman Padi (Balitpa), Sukamandi, 1997,
Laporan Tahunan 1997/1998, Pulitbangtan 1998, p 71 – 72.
Handaka. 2007. Sistem Kontrak Kerja dan Pilihan Mekanisasi Pascapanen Padi. Seminar
dan Diskusi Pascapanen Padi. BBP Mektan. Serpong, 31 Oktober 2007.
Harbi.A, Tamrin, dan Lanya. B. 2012. Modifikasi Alat Perontok Padi Tipe Hammer Thresher.
Jurnal teknik pertanian Lampung-vol.1, No.1, Oktober 2012. Halaman 23-28.
Herawati.H .2008. Mekanisme dan Kinerja Pada Sistem Perontokan Padi. Jurnal Litbang
Provinsi Jawa Tengah, Vol.6 No.2 - Desember 2008. Halaman 195-203.
Koes_Sulistiadji. 1988. Pengolahan Padi. Fakultas Pascasarjana, IPB, Bogor, Indonesia.
Koes_Sulistiadji, 1996. Perancangan dan Pembuatan Mesin Penyisir Padi. Makalah
pada Pelatihan Pembuatan dan Operasi Mesin Penyisir Padi. Sukamandi 12-
13 Agustus 1996.
Munaf.R.D, Thomas.S, Rizaldi.I.J, Aulia M.B. 2008. Peran Teknologi Tepat Guna untuk
Masyarakat Daerah Perbatasan. Jurnal Sosioteknologi Edisi 13, April 2008.
Halaman 329-333.
Purwadaria, H.K. Pengantar Studi Pengembangan Mesin Pemanen Padi Tipe Sisir.
Makalah pada Seminar Pengembangan Mesin Pemanen Padi Tipe Sisir, Bogor
27 Nopember 1996.
Ridwan Tahir, Sutrisno, Hadi K. Purwadaria dan Koes Sulistiadji. Kinerja Mesin Penyisir
Padi, Makalah pada Seminar Pengembangan Mesin Pemanen Padi Tipe Sisir.
Bogor 27 Nopember 1996.
Satriawan.K, Setiyo.Y, dan Tuningrat.I. A. 2010. Pelatihan Pemanfaatan Power Thresher
dan Manajemen Usaha Bagi Kelompok Usaha Panen Padi Pemula di Desa
Subak Kabupaten Gianyar. Jurnal Udayana Mengabdi. Volume 9, Nomor 2,
Halaman 88-91. ISSN: 1412-0925.
Setyono, A. , Sutrisno dan S Nugroho. 2000. Pemanenan Padi sistem Kelompok dengan
Memanfaafkan Kelompompok Jasa Pemanen dan Jasa Perontok. Disampaikan
pada Apresiasi Seminar Hasil Penelitian Balitpa. Sukamandi 10-11 Nop.
2000.
Setyanto, A. 2010. Perbaikan Teknologi Pascapanen dalam Upaya Menekan Kehilangan
Hasil Padi. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian 3(3). Balai besar
penelitian tanaman padi, Halaman: 212-226. Dikutip dari Solopos edisi
21 Desember 2014. Kecamatan Eromoko siap menjadi wilayah cadangan
lumbung pangan.
GLOSARIUM GLOSARIUM
BIODATA PENULIS 1
Riwayat Pekerjaan :
1. Guru SMKN 3 PPU Sampaidengansekarang
Riwayat Pendidikan :
1. S1 TeknikMesin UNIVERSITAS SUNAN GIRI (Surabaya)
BIODATA PENULIS
Riwayat Pekerjaan
1. Guru ProduktifSMKN 3 PPU Sampai dengan sekarang
BIODATA PENULIS
Riwayat Pekerjaan
1. Guru SMKN 3 PPU Sampai dengan sekarang