Anda di halaman 1dari 187

2019

SMK/MAK

jilid 1

alat mesin
pasca panen

bidang keahlian Agribisnis dan Agroteknologi


program keahlian Teknik Pertanian Alat Mesin Pertanian

Suratman
Sukarnyoto
Didik Hariyanto
ALAT MESIN PASCA
PANEN

REDAKSIONAL

Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran

Penulis:
Suratman
Sukarnyoto
Didik Haryanto

Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono

Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah

Editor:
Nur Aini Farida

Desain Sampul
Sonny Rasdianto

Layout/Editing:
Intan Sulistyani Widiarti

ALAT MESIN PERTANIAN iii


ALAT MESIN PASCA
PANEN

KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR

Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik
di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen
Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/
MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.
DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara
tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan
penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang
menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para
guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu,
diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran yang
sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan
ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun
seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK
rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan
pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.

SMK Bisa! SMK Hebat!

iv ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PRAKATA
PRAKATA

Buku yang berjudul “Alat Mesin Pascapanen kelas XI” ini dapat hadir sebagai
penunjang pembelajaran untuk Kompetensi Keahlian Alat Mesin Pertanian pada
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Buku ini disusun berdasarkan
Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan sesuai Keputusan Dirjen Pendidikan
Dasar dan Menengah Nomor: 330/D.D5/Kep/KR/2017 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B),
Dasar Bidang Keahlian (CI), Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian
(C3) dengan tujuan untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi spiritual sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara utuh.
Buku ini berisi materi pembelajaran yang membekali peserta didik dengan
pengetahuan dan keterampilan. Buku ini juga mendorong siswa untuk memiliki sikap
sosial dan spiritual melalui berbagai macam bentuk penugasan yang mendorong
peserta didik dapat berdiskusi dan saling menghargai diantara siswa dengan
pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013.
Buku Alat Mesin Pascapanen untuk SMK/MAK kelas XI program keahlian alat
mesin pertanian ini dibuat sesuai dengan kurikulum 2013, yang disajikan dalam 9
Bab. Kesembilan tersebut adalah sebagi berikut:
Bab I : Alat mesin Pascapanen.
Bab II : Mengidentifikasi kapasitas kerja alat mesin pascapanen.
Bab III : Cara kerja / Standar operasional prosedur (SOP) alat mesin pascapanen.
Bab IV : Menerapkan modifikasi alat mesin pascapanen.
Bab V : Menganalisis jenis-jenis alat mesin pascapanen.
Bab VI : Menganalisis kapasitas kerja alat mesin pascapanen
Bab VII : Menganalisis pengoprasian alat mesin pascapanen
Bab VIII : Menganalisis modifikasi alat mesin pascapanen
Bab IX : Mengevaluasi perbaikan dan perawatan alat mesin pascapanen
Kami menyadari buku ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami siap
menerima kritik dan saran pembaca untuk penyempurnaan.

Penyusun

Suratman
Sukarnyoto
Didik Haryanto

ALAT MESIN PERTANIAN v


ALAT MESIN PASCA
PANEN

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... iv
PRAKATA.................................................................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL......................................................................................................... xi
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU.............................................................................. xii
PETA KONSEP BUKU............................................................................................... xiii
APERSEPSI..............................................................................................................xiv

BAB I ALAT MESIN PASCAPANEN................................................................................ 1


A. Mesin Perontok............................................................................................................3
B. Mesin Pemipil ........................................................................................................... 11
C. Mesin Pemisah /Pembersih .................................................................................. 21
D. Mesin Pemindah....................................................................................................... 28
E. Mesin Pengupas ....................................................................................................... 30

BAB II MENGIDENTIFIKASI KAPASITAS KERJA ALAT MESIN PASCAPANEN................ 38


A. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Perontok.................................................... 39
B. Menghitung Kapasitas Kerja Alat Mesin Pemipil.............................................. 42
C. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Pemisah/pembersih (Winnower)........ 44
D. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Pemindah.................................................. 46
E. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Pengupas................................................... 47

BAB III CARA KERJA (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) ALAT MESIN


PASCAPANEN.......................................................................................................... 53
A. Standar Operasional Prosedur Alat Perontok Pedal Tresher.......................... 55
B. Standar Operasional Prosedur Mesin Power Thresher.................................... 57
C. Standar Operasional Prosedur Mesin Combine Harvester............................... 60
D. Standar Operasional Prosedur Mesin Pemipil................................................... 62
E. Standar Operasional Prosedur Mesin Pembersih............................................. 63
F. Standar Operasional Prosedur Mesin Pemindah.............................................. 65
G. Standar Operasional Prosedur Mesin Pengupas............................................... 66

BAB IV MENERAPKAN MODIFIKASI ALAT MESIN PASCAPANEN


(PERONTOK, PEMIPIL , PEMISAH, PEMINDAH DAN PENGUPAS).............................. 73
A. Modifikasi Alat Perontok Padi .............................................................................. 74
B. Modifikasi Alat Mesin Pemipil............................................................................... 78
C. Modifikasi Alat Pemisah / Pembersih.................................................................. 80
D. Modifikasi Alat Pengangkut................................................................................... 82
E. Modifikasi Alat Pengupas....................................................................................... 84

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL....................................................................... 89

vi ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

DAFTAR ISI

BAB V MENGANALISIS JENIS - JENIS ALAT MESIN PASCAPANEN (PERONTOK


/ PEMIPIL / PEMISAH / PEMINDAH / PENGUPAS)...................................................... 90
A. Reaper......................................................................................................................... 91
B. Combine Harvester.................................................................................................. 93
C. Thresher Padi............................................................................................................ 94
D. Traktor Tangan........................................................................................................... 96

BAB VI MENGANALISIS KAPASITAS KERJA ALAT MESIN PASCAPANEN


(PERONTOK/PEMIPIL/PEMISAH/PEMINDAH/PENGUPAS)....................................... 100
A. Istilah-Istilah yang Berkaitan dengan Kinerja Lapang Alat Mesin
Pertanian..................................................................................................................102
B. Kapasitas Lapang Efektif......................................................................................102
C. Waktu Hilang Untuk Belok...................................................................................103
D. Waktu Hilang yang Sebanding dengan Luas....................................................105
E. Waktu Hilang Berkenaan dengan Kehandalan Mesin....................................106
F. Menghitung Waktu Hilang dan Efisiensi Lapang............................................107
G. Memperbaiki Efisiensi Lapang............................................................................109

BAB VII MENGANALISIS PENGOPERASIAN ALAT MESIN PASCAPANEN ( PERONTOK


/ PEMIPIL / PEMISAH / PEMINDAH / PENGUPAS )................................................... 116
A. Mengoperasikan Alat Mesin Perontok..............................................................117
B. Mengoperasikan Alat Mesin Pemipil.................................................................119
C. Mengoperasikan Alat Mesin Pemisah................................................................124
D. Mengoperasikan Alat Mesin Pemindah.............................................................126
D. Mengoperasikan Alat Mesin Pengupas............................................................134

BAB VIII MENGANALISIS MODIFIKASI ALAT MESIN PASCAPANEN ( PERONTOK


/ PEMIPIL / PEMISAH / PEMINDAH / PENGUPAS )................................................... 139
A. Melakukan Modifikasi Alat Pascapanen Perontok..........................................140
B. Melakukan Modifikasi alat Mesin Pascapanen Pemipil.................................142
C. Melakukan Modifikasi Alat Mesin Pascapanen Pemisah...............................145
D. Melakukan Modifikasi Alat Mesin Pascapanen Pemindah............................147
E. Melakukan Modifikasi Alat Mesin Pascapanen Pengupas.............................148

BAB IX MENGEVALUASI PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT MESIN


PASCAPANEN ( PERONTOK / PEMIPIL / PEMISAH / PEMINDAH / PENGUPAS ).......... 154
A. Mesin Traktor...........................................................................................................155
B. Mesin Pemipil Jagung...........................................................................................161
C. Penggilingan Padi..................................................................................................163

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP..................................................................... 168

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 169


GLOSARIUM.......................................................................................................... 170
BIODATA PENULIS................................................................................................. 171

ALAT MESIN PERTANIAN vii


ALAT MESIN PASCA
PANEN

DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pascapanen Manual Perontok padi (Geblok)...................................................2


Gambar 1.2 pemotongan tangkai padi...................................................................................3
Gambar 1.3 Alat pascapanen Perontok padi (Pedal Tresher).............................................3
Gambar 1.4 Alat pedal tresher...................................................................................................4
Gambar 1.5 Alat pascapanen Perontok padi (pedal Tresher).............................................5
Gambar 1.6 Macam-macam Alat Pelindung diri....................................................................6
Gambar 1.7 Alat pascapanen Perontok padi (power Tresher)..........................................7
Gambar 1.8 Alat pascapanen Perontok padi (Power Tresher)............................................7
Gambar 1.9 Macam-macam Alat Pelindung diri....................................................................8
Gambar 1.10 Alat pascapanen Combin harvester..................................................................9
Gambar 1.11 Alat pascapanen combine harvester............................................................ 10
Gambar 1.12 Combine Harvester.............................................................................................. 11
Gambar 1.13 Kegitan pengumpulan jagung tongkol....................................................... 11
Gambar 1.15 Kegitan pemipilan jagung dengan manual............................................... 13
Gambar 1.16 Kegitan pemipilan jagung dengan alat pipa............................................. 14
Gambar 1.17 Kegitan pemipilan jagung model bangku.................................................. 15
Gambar 1.18 Alat pascapanen pemipil jagung model kikian......................................... 16
Gambar 1.19 Alat pascapanen pemipil jagung model TPI.............................................. 17
Gambar 1.20 Kegitan pemipilan jagung dengan Model Ban.......................................... 18
Gambar 1.21 Kegitan pemipilan jagung power tresher.................................................. 19
Gambar 1.22 Alat pascapanen pemipil jagung power tresher...................................... 20
Gambar 1.23 Alat pascapanen pemipil jagung power tresher...................................... 21
Gambar 1.24 Alat pembersihan padi manual.................................................................... 21
Gambar 1.25 Kegitan pembersihan padi manual.............................................................. 22
Gambar 1.27 Kegitan pembersihan padi winnower manual/gumbaan....................... 25
Gambar 1.28 Alat Mesin Winnower diesel.......................................................................... 26
Gambar 1.29 Alat mesin winnower elektrik....................................................................... 27
Gambar 1.32 Kegitan alat mesin pengupas padi (Poles)................................................. 30
Gambar 1.33 Mesin pemecah kulit gabah tipe rubber roll ............................................... 32
Gambar 3.1 pascapanen combine harvester ........................................................................ 54
Gambar 3.2 Kegiatan pedal tresher...................................................................................... 56
 Gambar 3.3 Alat pedal tresher . .............................................................................................. 57
Gambar 3.5 Kegiatan mesin Tresher..................................................................................... 59
Gambar 3.7 Kegiatan mesin pemipil tresher..................................................................... 62
Gambar 3.8 Kegiatan mesin pemipil tresher..................................................................... 63
Gambar 3.9 Kegiatan mesin pembersih padi..................................................................... 64
Gambar 3.10 Kegiatan pengangkutan padi........................................................................ 65
Gambar 3.11 Kegiatan mesin pemindah............................................................................. 66
Gambar 3.12 Kegiatan mesin pengupas............................................................................. 67
Gambar 4.1 Kegitan modifikasi pedal tresher................................................................... 75
Gambar 4.2 Kegitan modifikasi pemipil jagung................................................................ 78
Gambar 4.4 Modifikasi alat pembersih................................................................................ 80
Gambar 4.5 Modifikasi alat pembersih................................................................................ 81
Gambar 4.6 Kegitan modifikasi alat pengangkut............................................................... 82
Gambar 4.7 Modifikasi alat pengangkut............................................................................. 83

viii ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.5 kegitan modifikasi penambahan kipas alat pengupas............................... 84


Gambar 5.1.................................................................................................................................. 92
Gambar 5.2 ................................................................................................................................. 93
Gambar 5.3 Pedal Thresher..................................................................................................... 94
Gambar 5.4 Contoh ilustrasi alat perontok padi jenis power thresher........................... 95
Gambar 5.5.................................................................................................................................. 96
Gambar 7.1. Bagian Bagian Mesin Combine Harvester...................................................118
Gambar 7.2 Alat Pemipil Jagug Dengan Tangan...............................................................119
Gambar 7.3 Alat Pemipil Jagung Tipe Tpi...........................................................................120
Gambar 7.4 Alat Pemipil Jagung Tipe BAN........................................................................121
Gambar 7.5 Mesin Pemipil Jagung Kapasitas 500 Kg – 1000 Kg / Jam.......................122
Gambar 7.6 Mesin Pemipil Jagung Kapasitas 250 - 500 kg/jam..................................123
Gambar 7.7 ITGM.....................................................................................................................124
Gambar 7.8 Mesin Pemisah biji cabai................................................................................125
Gambar 7.9 Fruit Elevator.....................................................................................................126
Gambar 7.10 Thresher Conveyor.............................................................................................127
Gambar 7.11 Empty Bunch Conveyor ( Jenis Scrapper Conveyor)................................128
 Gambar 7.12 Distribution fruit conveyor............................................................................128
Gambar 7.13 Manual Hand Trucks..........................................................................................129
Gambar 7.14 Hydraulic Hand Trucks......................................................................................130
Gambar 7.15 Electric Hand Trucks..........................................................................................131
Gambar 7.16 Electric fork lift................................................................................................131
Gambar 7.17 Diesel engine fork lift....................................................................................132
Gambar 7.18 Car on rails, heavy duty .................................................................................132
Gambar 7.19 Order Picker.....................................................................................................133
Gambar 7.21 Mesin Pengupas Kopi Kering........................................................................134
Gambar 8.5 Mekanisme pengayak.......................................................................................141
Gambar 8.1 sebelum modifikasi..........................................................................................141
Gambar 8.3 drum sebelum modifikasi................................................................................141
Gambar 8.2 setelah modifikasi.............................................................................................141
Gambar 8.4 drumhasil modifikasi........................................................................................141
Gambar 8.6 Mekanisme penggetar ayakan.......................................................................142
Gambar 8.7 Alat Pemipil Besi Diputar................................................................................143
Gambar 8.8 Alat Pemipil Jagung Model Bangku...............................................................144
Gambar 8.9 Memisahkan cabai dari biji.............................................................................145
Gambar 8.10 Mesin pemecah biji........................................................................................146
Gambar 8.11 Bentuk pengarah pada mesin existing sebelum modifikasi ................148
Gambar 8.12 Mesin pengupas kopi basah.........................................................................150
Gambar 9.1................................................................................................................................156
Gambar 9.2................................................................................................................................156
Gambar 9.3................................................................................................................................157
Gambar 9.4................................................................................................................................157
Gambar 9.5................................................................................................................................158
Gambar 9.6................................................................................................................................158
Gambar 9.7................................................................................................................................159

ALAT MESIN PERTANIAN ix


ALAT MESIN PASCA
PANEN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 9.9................................................................................................................................159
Gambar 9.10.............................................................................................................................160
Gambar 9.11.............................................................................................................................160
Gambar 9.12.............................................................................................................................161
Gambar 9.12.............................................................................................................................161
Gambar 9.13.............................................................................................................................162

x ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL

Tabel 6.1 ...................................................................................................................................110


Tabel 6.2 Pengaruh kekuatan motor penggerak terhadap kapasitas perontokan
dengan mesin perontok tipe TH6-G88............................................................111
Tabel 6.3 Kinerja mesin penggiling pada berbagai cara penempatan........................112

ALAT MESIN PERTANIAN xi


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PETUNJUK
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
PENGGUNAAN BUKU
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku ini merupakan buku pelajaran Alat Mesin Pasca Panen yang diharapkan
dapat menjadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan
dan keterampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan
mmemperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
Untuk membantu anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam
buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum
benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing
saling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Akhir Bab. Jika anda
belum menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk
mempelajari materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila anda masih mengalami
kesulitan memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan
teman atau guru anda.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebuut adalah:

Digunakan untuk memberikan gambaran soal yang akan


Contoh Soal
ditanyakan dan cara menyelesaikannya.
Lembar acuan yang digunakan untuk melatih keterampilan
Praktikum
peserta didik sesuai kompetensi keahlianya.
Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menambah
sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link sumber belajar
Jelajah Internet
dan QR code yang dapat diakses melalui QR code scanner yang
terdapat pada smartphone.
Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan
Cakrawala
dengan ilmu yang sedang dipelajari.
Kegiatan yang bertujan untuk melatih peserta didik dalam
Tugas Mandiri
memahami suatu materi dan dikerjakan secara individu.
Rangkuman Berisi ringkasan pokok materi dalam satu bab.
Digunakan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang
Penilaian Akhir Bab
sudah dicapai peserta didik setelah mempelajari satu bab.
Digunakan untuk mengevaluasi kompetensi peserta didik
Penilaian Akhir Semester
setelah mempelajari materi dalam satu semester.
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta didik maupun guru
Refleksi di akhir kegiatan pembelajaran guna mengevaluasi kegiatan
belajar mengajar.

xii ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PETA KONSEP
PETA KONSEP
BUKU
BUKU

BAB I ALAT MESIN ASCAPANEN

BAB II MENGIDESTIFIKASI KAPASITAS KERJA


ALAT MESIN PASCAPANEN

BAB III CARA KERJA ALAT MESIN


ALAT MESIN PASCAPANEN KELAS XI

PASCAPANEN

BAB IV MENERAPKAN MODIFIKASI ALAT


MESIN PASCAPANEN

BAB V MENGANALISIS JENIS – JENIS ALAT


MESIN PASCAPANEN

BAB VI MENGANALISIS KAPASITAS KERJA


ALAT MESIN PASCAPANEN

BAB VII MENGANALISIS PENGOPERASIAN


ALAT MESIN PASCAPANEN

BAB VIII MENGANALISIS MODIFIKASI ALAT


MESIN PASCAPANEN

BAB IX MENGEVALUASI PERAWATAN DAN


PERBAIKAN ALAT MESIN PASCAPANEN

ALAT MESIN PERTANIAN xiii


ALAT MESIN PASCA
PANEN

APERSEPSI
APERSEPSI

Pengertian pascapanen hasil pertanian adalah tahapan kegiatan yang dimulai


sejak pemungutan (pemanenan) hasil pertanian yang meliputi hasil tanaman pangan,
holtikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan sampai siap untuk dipasarkan
(Anonim, 1986). Hasil utama pertanian adalah hasil pertanian yang merupakan produk
utama untuk tujuan usaha pertanian dan diperoleh hasil melalui maupun tidak melalui
proses pengolahan (Anonim, 1986).
Adapun yang dimaksud dengan penanganan pascapanen adalah tindakan
yang disiapkan atau dilakukan segera pada tahapan penanganan pascapanen agar
hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen dan atau diolah lebih lanjut
oleh industri (Anonim, 1986). Penanganan pascapanen hasil pertanian meliputi
semua kegiatan perlakuan dan pengolahan langsung terhadap hasil pertanian yang
karena sifatnya harus segera ditangani untuk meningkatkan mutu hasil pertanian agar
mempunyai daya simpan dan daya guna lebih tinggi. Sesuai dengan pengertian tersebut
diatas, kegiatan pascapanen meliputi kegiatan pemungutan hasil (pemanenan),
perawatan, pengawetan, pengangkutan, penyimpanan, pengolahan, penggundangan
dan standardisasi mutu ditingkat produsen. Khususnya terhadap komoditas padi,
tahapan pascapanen padi meliputi pemanenan, perontokan, perawatan, pengeringan,
penggilingan, pengolahan, transportasi, penyimpanan, standardisasi mutu dan
penanganan limbah.
Penanganan pascapanen hasil pertanian bertujuan untuk menekan tingkat
kerusakan hasil panen komoditas pertanian dengan meningkatkan daya simpan dan
daya guna komoditas pertanian agar dapat menunjang usaha penyediaan bahan baku
industri dalam negeri, meningkatkan nilai tambah dan pendapatan, meningkatkan
devisa negara dan perluasan kesempatan kerja serta melestarikan sumberdaya alam
dan lingkugan hidup.
Berdasarkan uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa penanganan
pascapanen mempunyai peranan yang sangat luas guna mengatasi masalah yang
dihadapi petani. Namun demikian, karena terlalu banyaknya masalah yang dihadapi,
maka penanganan pascapanen tidak dapat menyelesaikan semua masalah secara
sekaligus. Oleh karena itu perlu menetapkan prioritas masalah yang akan diatasi

xiv ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

BAB
ALAT MESIN PASCAPANEN
I

BAB I ALAT MESIN PASCAPANEN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi pada bab ini, peserta didik diharapkan mampu
menjelaskan berbagai alat mesin pasca panen dengan benar.

PETA KONSEP

Alat Mesin Perontok

Alat Mesin Pemisah

PENDAHULUAN Alat Mesin Pemipil

Alat Mesin Pemisah

Alat Mesin Pengupas

KATA KUNCI

Perontok, pengupas, Pemipil, Tresher, Pemisah, Seed cleaner

ALAT MESIN PERTANIAN 1


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PENDAHULUAN

Bacalah teks berikut ini !


Pengertian pascapanen adalah suatu tindakan penanganan hasil tanaman
pertanian segera setelah pemanenan. Adapun penanganan pascapanen mencakup:
pengambilan, pengeringan, pendinginan, pembersihan, penyortiran, penyimpanan,
dan pengemasan.
Adapun tujuan utama dari pascapanen adalah untuk menghasilkan panen sesuai
standar nasional yang berlaku di negara kita. Tindakan pascapanen ini bertujuan untuk
meminimalisasi hasil yang kurang memuaskan pada periode tanam selanjutnya.
Dalam pascapanen juga harus ada tindakan yang diperlukan dalam menangani
pascapanen dengan bertujuan agar memiliki daya jual yang tinggi pada konsumen.
Penangan pascapanen dimaksudkan untuk menjaga hasil panen dan lahan tetap
terjaga kondisinya.
Teknik penananganan sesuai prosedur akan membuat lahan tetap menjadi
produktif hingga tahapan tanam tahun berikutnya, sehingga masa tanam priode
berikutnya hasilnya lebih sesuai yang diharapkan.
Tindakan pascapanen yang yang sesuai akan menghasilkan komoditas yang
super sehingga memenuhi unsur-unsur keamanan produksi. Tindakan pascapanen
membutuhkan perhatian yang layak, jika salah dalam penanganan mengakibatkan
kegagalan panen pada tahap musim berikutnya.
Dalam mempercepat proses pemanenan salah satunya adalah kita harus
menggunakan alat bantu yang tentunya memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga
mengurangi biaya dalam proses pemanenan itu sendiri.

Gambar 1.1 Pascapanen Manual Perontok padi (Geblok)


Sumber: www.Antaranews.com

2 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

A. Mesin Perontok
Kegiatan : Pembelajaran alat mesin pascapanen Pedal Tresher
Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Alat perontok pedal tresher
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik
dapat memahami deskripsi, alat mesin pascapanen pedal
tresher dengan baik, benar dan tepat.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 4 orang temanmu!
2. Analisislah gambar di bawah ini

Gambar kegiatan pedal tresher padi

Gambar 1.2 pemotongan tangkai padi


Sumber:https://int.search.myway.com/

Gambar 1.3 Alat pascapanen Perontok padi (Pedal Tresher)


Sumber:https://int.search.myway.com/ diakses sabtu 2 Nov 2019, 13.00 wita
3. Kegiatan apa saja yang dipersiapkan dalam proses perontokan padi? Diskusikan

ALAT MESIN PERTANIAN 3


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

dan simpulkan melalui kelompokmu!


4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu. Kesimpulan itu bisa
menjadi masukan dalam kegiatan praktik pengoprasionalan alat mesin
pascapanen perontok.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi alat mesin pascapanen perontok pedal
tresher yang digunakan para petani pada umumnya. Kalian tentu ingin mempelajari
lebih mendalam mengenai alat mesin pascapanen perontok, pelajari uraian materi
berikut ini untuk menambah pengetahuanmu.

Deskripsi Mesin Perontok Pedal Tresher


  Perontokan merupakan tahap penanganan pascapanen setelah pemotongan,
penumpukan dan pengumpulan baik pada padi maupun kacang kedelai/kacang
ijo. Pada tahap ini, kehilangan hasil akibat ketidak tepatan dalam melakukan
perontokan dapat mencapai lebih dari 5 %. Cara perontokan padi, kacang dan
kedelai kacang ijo telah mengalami perkembangan dari cara digeblok atau dipukul
menjadi menggunakan pedal thresher dan power thresher.
Dengan menggunakan pedal tresher maupun tresher maka didapat beberapa
keuntungan diantaranya dapat menghasilkan hasil lebih baik juga menunjukkan
efisiensi waktu dan tenaga lebih tinggi, kehilangan bulir yang lebih rendah serta
kapasitas kerja 75  –  100 kg per jam dan cukup dioperasikan oleh 1 orang.
Rangkaian alat pedal tresher

Gambar 1.4 Alat pedal tresher


Sumber:https://2.bp.blogspot.com,

4 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.5 Alat pascapanen Perontok padi (pedal Tresher)


Sumber:https://int.search.myway.com/

Bagian komponen pedal thresher terdiri dari:


Kerangka utama terbuat dari kayu /besi, uk. 40 mm x 40 mm x 4 mm dan plat
lembaran baja lunak tebal 1 – 3 mm, bisa juga di dinding dari papan kayu atau
plywood.
Silinder perontok terbuat dari besi strip dengan diameter berjajar berkeliling
membentuk silinder dengan diameter 30 – 40 cm dan lebar 40 – 60 cm, atau bisa
juga terbuat dari kayu yang yang sudah ada pakunya sebagai perontok. Di sisi kiri
dan kanan ditutup dengan lembaran bulat tebal 2 – 3 mm. Pada besi strip atau
kayu balok yang melintang tersebut terpasang gigi perontok yang terbuat dari
besi as baja/baut 10 mm, panjang 50 – 60 mm yg biasanya juga digunakan untuk
baut bangunan dimana diperkuat dengan mur atau juga paku yg ditancapkan pada
kayu dimana panjang paku 5 Inc. Jumlah gigi perontok 30 – 88 buah. Diameter
poros perontok 25 mm, pada kedua ujung poros diberi bantalan ball bearing yang
posisinya duduk pada kerangka utama.
Pada bagian kanan alat terdapat bos ger dan chain/rantai sepeda gayung yang
berfungssi untuk memutar diameter poros perontok dengan arah putaran searah
dimana plat perontok atau kayu perontok akan merontokan biji padi agar terpisah
dengan malai.
Adapun alat keselamatan kerja yang digunakan pada saat pengoprasian alat
pedal tresher antara lain sepatu safty atau sepatu boot, sarung tangan, kaca
mata pelindung dan topi pelindung dari bulir padi atau kacang kedelai serta sinar
matahari yang menyengat tentunya.

ALAT MESIN PERTANIAN 5


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar APD

Gambar 1.6 Macam-macam Alat Pelindung diri


Sumber:https://rindutanahbasah.files.wordpress.com/2016/06/apd-pertambangan.jpg

TUGAS MANDIRI

Menurut pendapat kalian Alat mesin pascapanen pedal tresher masih layak tidak
digunakan di Indonesia? Jelaskan berikut alasannya!

Kegiatan
Judul Kegiatan : Menganalisis deskripsi, alat perontok power tresher
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta
didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pascapanen
power tresher dengan baik dan benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini

Gambar 1.7 Alat pascapanen Perontok padi (power Tresher)


Sumber: https://int.search.myway.com/

6 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai hal apa saja yang harus dipersiapkan dalam pengoprasian alat
mesin pascapanen power tresher !
4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!
6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin
pascapanen power tresher. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk
menambah pengetahuanmu dengan baik!

Mesin Power Tresher


Mesin perontok padi (Power Threser) merupakan transformasi dari alat
perontok padi tradisional atau di Gebot dalam bahasa daerah, kini menjadi
tenaga mesin. Dengan menggunakan alat ini selain lebih efisien dan efektif juga
memberikan keuntungan yang berlebih bagi para petani padi dalam segi waktu.
Proses perontokan padi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa
teknik, Mulai dari memukul-mukulkan padi pada sebilah kayu dengan membiarkan
gabahnya jatuh pada tempat penampung tertentu, menginjak-injak jerami padi
dengan tenaga manusia atau hewan, dan perontokan padi dengan menggunakan
tenaga mesin. perontokaan padi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin
perontok padi. Jenis mesin perontok padi yang saat ini digunakan juga bervariasi
seperti tresher dan power tresher dengan berbagai tipe termasuk alat perontok
multiguna. Alat perontok multiguna tersebut dideskripsikan dapat merontokkan
biji-bijian seperti padi dan kedelai.
Mesin Power Thresher (mesin perontok padi, kacang kedelai/kacang ijo)
adalah jenis mesin perontok yang memisahkan padi/kacang kedelai/kacang ijo
dengan tangkainya dengan tenaga motor bensin/diesel. Mesin power tresher
telah terbukti sangat  cocok dengan berbagai jenis lahan persawahan di Indonesia.
Unsur-unsur yang mendukung peningkatan keuntungan adalah kecepatan proses
perontokan dan pembersihan sehingga menghemat waktu. Lebih penting lagi
power thresher terbukti dapat mengurangi kehilangan  gabah saat perontokan dan
mengurangi kerusakan (pecah) butir padi /kacang sehingga petani memperoleh
nilai tambah dalam usaha taninya.

Gambar 1.8 Alat pascapanen Perontok padi (Power Tresher)


Sumber: https://int.search.myway.com/

ALAT MESIN PERTANIAN 7


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Adapun alat keselamatan kerja yang digunakan pada saat pengoprasian alat
Power Tresher adalah sepatu safty atau sepatu boot, sarung tangan, kaca mata
pelindung dan topi pelindung dari bulir padi atau panas matahari.

Keterangan:
1. Hopper pemasukan
2. Drum perontok padi
3. Belt transmisi
4. Blower (kipas)
5. Rumah / Kerangka perontok
6. Mesin /Motor penggerak
7. Roda untuk mobilitas

Gambar APD


Gambar 1.9 Macam-macam Alat Pelindung diri
Sumber: https://rindutanahbasah.files.wordpress.com/2016/06/apd-pertambangan.jpg

8 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Alat Combine harvester


Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran
peserta didik dapat memahami deskripsi, alat mesin
pascapanen combine harvester dengan baik dan
benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut.
a. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
b. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini

Gambar kegiatan combine harvester padi

Gambar 1.10 Alat pascapanen Combin harvester


Sumber:https://int.search.myway.com/

c. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai proses alat mesin pascapanen combine harvester
d. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
e. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya
jawab!
f. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat
mesin pascapanen Combne harvester. Sekarang Pelajari uraian materi
berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik!

Mesin Combine Harvester


Combine Harvester merupakan suatu alat pemanen padi yang praktis untuk
digunakan. Alat ini mempunyai tiga fungsi sekaligus yaitu memotong,
merontokkan dan mengemas padi. Namun alat pertanian seperti combine
harvester ini bekerjanya sering terkendala dengan areal lahan yang sempit
dan lumpur yang dalam.

ALAT MESIN PERTANIAN 9


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Secara umum fungsi operasional dasar Combine harvester adalah sebagai


berikut:
Memotong tanaman yang masih berdiri
a. Menyalurkan tanaman yang terpotong ke selinder perontok
b. Merontokkan padi dari tangkai atau batang
c. Membersihkan padi dengan cara membuang padi kosong dan benda asing
Kemampuan kerja mesin pemanen padi otomatis tipe combine harvester
dirancang mampu dalam menggabungkan kerja potong-angkut-rontok-
pembersih-sortasi-pengantongan dalam suatu proses kegiatan yang
terkontrol.
Adanya proses kegiatan panen yang tergabung dan terkontrol menyebabkan
susut hasil yang terjadi hanya sebesar 1,87 % atau berada di bawah rata-
rata susut hasil panen manual sekitar 10 %. Sedangkan tingkat kebersihan
gabah panen yang dihasilkan oleh mesin tersebut mencapai 99,5%. Mesin
panen padi indo Combine harvester yang dioperasikan oleh 1 Orang operator
dan 2 pambantu mampu menggantikan tenaga kerja panen sekitar 50 tenaga
harian kerja/Ha dimana kapasitas mesin mencapai 3-4 Jam per hektar.

Gambar 1. 11 Alat pascapanen combine harvester


Sumber:https://id.m.wikipedia.org/wiki/pemanen_kombinasi

Keterangan gambar :
1. Kumparan penarik 12. Ayakan utama
2. Batang pemotong 13. Konveyor tongkol
3. Kepala auger 14. Pendaur ulang tongkol
4. Konveyor biji-bijian 15. Aunger biji-bijian
5. Perangkap batu 16. Tangki biji-bijian
6. Drum perontok 17. Penekan Jerami
7. Cekungan 18. Kabin pengemudi
8. Pembawa jerami 19. Mesin
9. Nampan biji-bijian 20. Aunger pengeluaran
10. Kipas 21. Impeller
11.Ayakan yang dapat diatur

10 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.12 Combine Harvester


Sumber:https://, https://int.search.myway.com/

B. Mesin Pemipil
Untuk mendukung kebutuhan jagung sebagai bahan pangan, dan bahan pokok bagi
industri pakan ternak  maka diperlukan jaminan ketersediaan jagung dengan mutu
yang baik. Jagung merupakan produk musiman yang mudah rusak, untuk itu perlu
diterapkan teknologi pascapanen yang tepat agar komoditi jagung tetap tersedia
sepanjang tahun, tidak mudah rusak dan lebih tahan disimpan.
Penangana pascapanen jagung adalah segala kegiatan yang dilakukan sejak jagung
dipanen sampai menghasilkan produk yang siap dipasarkan. Yang termasuk dalam
pascapanen jagung antara lain kegiatan pemanenan, pengupasan, pengeringan
jagung tongkol, pemipilan, pengeringan jagung pipilan, penyimoanan dan
pengemasan serta pengolahan jagung.
Jagung tongkol adalah hasil panen tanaman jagung yang telah dikupas dan
dibersihkan serta dikeringkan. Jagung pipilan adalah hasil panen tanaman jagung
terpipil yang kering dan bersih. Seperti padi, jagung bisa dipanen tiap 3-4 bulan
sekali masa tanam.

Gambar 1.13 Kegitan pengumpulan jagung tongkol


Sumber: https://int.search.myway.com/

ALAT MESIN PERTANIAN 11


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Masalah utama dalam penanganan pascapanen jagung di tingkat petani


adalah masih tingginya kehilangan hasil mulai dari panen sampai pascapanen.
Hal ini disebabkan terbatasnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam
penanganan panen dan pascapanen serta alsin yang cukup mahal.
Berdasarkan bentuk fisiknya, pemanenan jagung umumnya dilakukan setelah
batang dan daun berwarna kuning atau pada saat kadar air maksimal mencapai 30-
40% meskipun demikian, di daerah yang berbeda jagung dipanen setelah batang
dan berwarna coklat pada tingkat kadar air mencapai 20 %.
Panen pada kadar air maksimal atau masih tinggi 30% - 40% membutuhkan
waktu lama dalam pengeringan jagung, Apabila penundaan penjemuran terjadi
akibat gangguan hujan sehingga udara lembab, maka disarankan :
a. Jagung disegerakan untuk dipipil dengan menggunakan alat tenaga mekanis
b. Jagung dihampar di lantai dan dikipas

TUGAS MANDIRI

Kegiatan Pemipilan manual


Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Alat Mesin Pemipil
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta
didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pascapanen
mesin pemipil dengan baik dan benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini
Gambar kegiatan pemipilan jagung

Gambar 1.14 Gambar pemipilan jagung manual


Sumber: https://int.search.myway.com/

3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai apa saja yang perlu disiapkan dalam proses alat mesin pemipil
jagung!
4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!

12 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!


Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pemipilan jagung
secara, manual. Sekarang Pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah
pengetahuanmu dengan baik!

Pemipilan jagung manual


Pemipilan adalah pemisahan biji jagung dari tongkolnya. Pemipilan dapat
dilakukan bila tongkol sudah kering dan kadar air biji tidak lebih dari 20 %, yaitu
bila dipipil dengan tangan tidak tertinggal pada janggel. Pemipilan secara manual
memiliki beberapa keuntungan antara lain persentase biji rendah dan sedikit
kotoran yang tercampur dalam biji, namun kapasitas pemipilanya sangat rendah
yaitu 10-20 kg/jam/orang sehingga dibutuhkan waaktu 8,33 hari untuk memipil
satu ton jagung, lamaya waktu pemipilan menyebabakan penundaan proses
selanjutnya. Sehingga mempercepat berkembangnya aflaktosin.
Pemipilan tenaga manusia dapat dilakukan dengan tangan, tongkat pemukul,
gosokan, pemipil besi yang diputar, pemipil besi bergerigi dan alat pemipil
jagung sederhana lainya. Pemipilan jagung tenaga manusia sebaiknya dilakukan
pada tingkat kadar air 17 % hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya
peningkatan kerusakan mutu pada jagung.

Gambar 1.15 Kegitan pemipilan jagung dengan manual


Sumber:Makalah Alat dan mesin pertanian oleh Qurrotu A’ayuni

ALAT MESIN PERTANIAN 13


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Pemipilan dengan metode manual dengan alat pipa

Gambar 1.16 Kegitan pemipilan jagung dengan alat pipa


Sumber:Makalah Alat dan mesin pertanian oleh Qurrotu A’ayuni

Secara manual mempunyai beberapa keuntungan, antara lain persentase


biji rendah dan sedikit kotoran yang tercampur dalam biji. Namun, kapasitas
pemipilanya sangat rendah hanya mencapai 10-20 kg/jam/orang sehingga
dibituhkan waktu 8,33 hari untuk memipil satu ton jagung. Lamanya waktu
pemipilan menyebabkan penundaan proses penjemuran sehingga bisa merusak
kualitas jagung tersebut

14 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

Pemipilan Secara mekanis


Kegiatan Konstruksi pemipil jagung model bangku
Judul Kegiatan : Menganalisis deskripsi alat mesin pemipil jagung model
bangku
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik
dapat memahami deskripsi, alat mesin pemipil model bangku
dengan baik dan benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini

Gambar kegiatan pemipilan Jagung model Bangku

Gambar 1.17 Kegitan pemipilan jagung model bangku


Sumber:Makalah Alat dan mesin pertanian oleh Qurrotu A’ayuni

3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai persiapan apa saja yg dilakukan dalam pengoprasian alat mesin
pascapanen pemipil jagung model bangku!
4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!
6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin
pascapanen pemipil jagung model bangku. Sekarang pelajari uraian materi
berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik!

Pemipil jagung model bangku


Pemipilan jagung secara mekanis model bangku tediri atas selinder pemipil,
engkol pemutar, ruang pemipil, bangku, dan pengarah atau corong jagung terpipil.
Konstruksi 90 % dibuat dari kayu dan untuk gigi pemipil, engkol pemutar, serta as
selinder pemipil dibuat dari besi. Selinder pemipil dibuat dari kayu bulat massif
dengan diameter 200mm dan panjang 300mm untuk tempat kedudukan gigi

ALAT MESIN PERTANIAN 15


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

pemipil dibuat dari besi beton berdiameter 6mm dengan panjang 30mm yang
salah satu dari ujung besi dibuat bentuk pipih.
Gigi perontok disusun dalam baris di sepanjang silinder dengan jarak antargigi
30mm dan jarak antarbesi 30mm, serta masing-masing gigi antarbaris diposisikaan
selang-seling. Deretan gigi pemipil dalam baris dipasang membentuk garis dengan
kemiringan 150 terhadap lingkaran pinggir silinder pemipil. Adapun tujuanya
proses pemipilan menjadi lebih ringan karena pemipilan dalam satu baris bekerja
secara bergantian, serta untuk memudahkan pemutaran tongkol jagung pada saat
dipipil. Diantara baris gigi pemipil dipasang deretan paku 25mm sejajar baris gigi
pemipil. Paku ditancapkan sedalam 15 mm dan sisanya ditekuk kearah berlawanan
dengan arah putaran selinder pemipil pada saat prose pemipilan tetapi posisi
kepala paku masih diatas permukaan selinder.sehingga paku berfungsi membantu
memutar tongkol jagung. Dalam pengoprasianya operator duduk di bagian bangku
kemudian tangan kanan memutar engkol ke arah depan dan tangan kiri mengambil
dan meletakan ongkol di atas selinder pemipil dengan posisi tongkol memanjang
sejajar silinder pemipil serta menahanya dengan memberi tekanan dan tongkol
dapat berputar hingga jagung rontok terpisah dengan tongkolnya. Adapun
kapasitas metode ini adalah 75 kg pipilan/jam dengan butir rusak kurang dari 1 %
dan tingkat kebersihan hampir 100%

TUGAS MANDIRI

Kegiatan : Alat Pemipil jagung kikian


Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Alat Pemipil jagung model kikian
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta
didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pemipil jagung
model kikian dengan baik dan benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini
Gambar kegiatan pemipilan Jagung model kikian

Gambar 1.18 Alat pascapanen pemipil jagung model kikian


Sumber:https://int.search.myway.com

16 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai proses alat mesin pascapanen model kikian!
4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!
6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan 2.3 kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin
pascapanen model kikian. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk
menambah pengetahuanmu dengan baik!

Alat pemipil jagung model kikian


Alat pemipil jaging model kikian adalah alat pemipil jagung model tradisional.
Rangkaianya terbuat dari kayu dan diletakkan seng berlubang di bagian tengah.
Cara kerja dari alat ini adalah:
1. Digesekkannya tongkol jagung ke seng berlubang secara manual
2. Gaya gesek akan melepaskan biji jagung dari tonglkolnya
3. Ditampung hasil pemipilan dalam tempat atau terpal selanjutnya akan dijemur
Alat pemipil model kikian cendrung banyak digunakan oleh masyarakat
karena dianggap paling praktis dibanding sistem manual akan tetapi memilki
kekurangan dimana sebagian kulit ari jagung akan tersayat kasar karena penekanan
bagian permukaan agar bergesekan dengan seng yang bergelombang dan bersisi
tajam.

TUGAS MANDIRI

Kegiatan: Alat Pemipil jagung model TPI


Judul Kegiatan : Menganalisis deskripsi, alat pemipil jagung model TPI
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta
didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pemipil jagung
model TPI dengan baik dan benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini
Gambar kegiatan pemipilan Jagung model TPI

Gambar 1.19 Alat pascapanen pemipil jagung model TPI


Sumber: Makalah Alat dan mesin pertanian oleh Qurrotu A’ayuni

ALAT MESIN PERTANIAN 17


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai proses alat mesin pascapanen model TPI!
4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
5. Presentasikan hasil analisismu di depan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!
6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat
mesin pascapanen model TPI. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk
menambah pengetahuanmu dengan baik!

Alat pemipil jagung model TPI


Alat pemipil jaging model TPI adalah alat pemipil jagung manual yang digunakan
pada jagung dengan ukuran tertentu. Dengan demikian, apabila ukuran jagung
cukup beragam maka diperlukan alat pemipil jagung model TPI lebih dari satu
buah. Kapasitas alat ini adalah 12-15 kg jam/orang.
Pengoprasian alat pemipil jagung model TPI ini sangat mudah yaitu dengan
memasukkan tongkol jagung yang terkupas pada alat pemipil jagung dengan cara
memutarnya dengan pemberian tekanan pada kedua tangan operator. Hal penting
yang perlu diperhatikan pada saat pemipilan adalah sortirisasi berdasarkan ukuran
tongkol jagung sehingga dapat mempercepat pemipilanya. Hal ini yang perlu
diperhatikan adalah penyediaan penampung denga diameter yang cukup lebar.

TUGAS MANDIRI

Kegiatan : Alat Pemipil jagung Model Ban


Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Alat Pemipil jagung model ban
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta
didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pemipil jagung
model ban dengan baik dan benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini
Gambar kegiatan pemipilan Jagung model ban

Gambar 1.20 Kegitan pemipilan jagung dengan Model Ban


Sumber:Makalah Alat dan mesin pertanian oleh Qurrotu A’ayuni

18 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai proses alat mesin pascapanen model ban!
4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!
6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat
mesin pascapanen model ban. Sekarang Pelajari uraian materi berikut ini untuk
menambah pengetahuanmu dengan baik!

Alat pemipil jagung model Ban


Alat pemipil jaging model Ban adalah alat pemipil jagung model tradisional.
Diamana selinder pemipil berfungsi untuk menggerakkan tongkol jagung dan
melepaskan biji jagung dengan gaya gesek yang ditimbulkanya. Penahanan
berfungsi untuk menahan dan menekan jagung yang akan dipipil sehingga proses
pemipilan dapat berlangsung dengan baik. Selain itu saringan juga berfungsi untuk
memisahkan biji jagung yang telah terpipil denga tongkol jagung. Pada saringan
penahan dilengkapi dengan per pegas yang berfungsi untuk membantu proses
pemipilan dan pengaturan celah antara silinder dengan saringan penahan karena
ukuran jagung yang dipipil beragam.

TUGAS MANDIRI

Kegiatan : Alat Pemipil jagung Power Tresher


Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Alat Pemipil jagung Power tresher
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta
didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pemipil jagung
model ban dengan baik dan benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini
Gambar kegiatan pemipilan Jagung power tressher

Gambar 1.21 Kegitan pemipilan jagung power tresher


Sumber:https://int.search.myway.com/ diakses

ALAT MESIN PERTANIAN 19


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai proses alat mesin pascapanen power tresher!
4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!
6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin
pascapanen power tresher. Sekarang Pelajari uraian materi berikut ini untuk
menambah pengetahuanmu dengan baik!

Alat pemipil jagung power tresher


Fungsi alat pemipil jagung adalah alat untuk merontokkan jagung dari bonggolnya,
atau memipil dari bonggolnya. Jagung yang dirontokkan adalah jagung kering,
kemudian hasil pipilan jagung siap digunakan untuk ditepung.
Jagung dalam kondisi masih bertongkol dimasukkan kedalam lubang pemipil
(hopper) dan karena ada gerakan dan tekanan, pemutaran yang berlangsung dalam
corn sheller maka butir-butir biji akan terlepas dari tongkol, butir-butir tersebut
langsung akan keluar dari lubang pengeluaran untuk selanjutnya ditampung dalam
wadah atau karung.

Gambar 1.22 Alat pascapanen pemipil jagung power tresher


Sumber: https://int.search.myway.com/

Dalam operasional power tresher jagung, memiliki kelebihan dan kekurangan


antara lain kelebihanya adalah: kecepatan proses perontokan dan pembersihan
jagung lebih menghemat waktu adapun lebih penting lagi menggunakan alat ini
terbukti dapat mengurangi kehilangan jagung saat perontokan, mobilitas tinggi
serta menggunakan roda transportasi lebih cepat dalm mobilisasi ketempat lainya.
Adapun kekuranganya adalah biaya perawatan lebih mahal.

20 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.23 Alat pascapanen pemipil jagung power tresher


Sumber: https://int.search.myway.com/

C. Mesin Pemisah /Pembersih

Sumber:https://int.search.myway.com/ diakses sabtu 2 Nov 2019, 13.00 wita


Gambar 1.24 Alat pembersihan padi manual

Beras sangat baik untuk kesehatan tubuh dimana beras banyak mengandung pati,
vitamin, kalori, kalsium danprotein yang tinggi dan kandungan lemak yang rendah.
proses padi menjadi beras melalui tahapan pemanenan, perontokan pembersihan,
pengeringan dan penggilingan.
Setiap tahap kegiatan memerlukan penanganan dengan teknologi yang berbeda-
beda. Dimana hasil dari pemanenan kandungan air didalam permukaan atau
di dalam padi itu sendiri masih tinggi. Setiap padi memiliki 2 dua komponen
utama yaitu air dan bahan kering. Pembersihan padi selain bertujuan untuk
menghilangkan butir hampa, kotoran dan benda asing lainya juga mempertinggi
nilai jual persatuan bobot, Mempertinggi efisiensi pengeringan dan pengolahan
hasil serta memperpanjang daya simpan (menekan serangan hama gudang).

ALAT MESIN PERTANIAN 21


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

Kegiatan : Alat pembersih padi manual


Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Alat Pembersih padi manual
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran Peserta
didik dapat memahami deskripsi, Alat mesin pembersih
padi manual dengan baik dan benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini

Gambar kegiatan pembersihan padi manual

Gambar 1.25 Kegitan pembersihan padi manual


Sumber:image diakses 12 Jul 2020, 13.00 wita

3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai proses alat mesin pembersih manual!
4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
5. Presentasikan hasil analisismu di depan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!
6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat
mesin pembersih manual. Sekarang Pelajari uraian materi berikut ini untuk
menambah pengetahuanmu dengan baik!

Alat Pembersih Padi Manual


Pembersihan padi dapat dilakukan secara tradisional seperti dengan
memanfaatkan hembusan angin alami saat berada di lapangan menggunakan garpu,
shovel atau keranjang terbuat dari anyaman bambau, atau ember plastik dimana
mekanisme kerjanya adalah pada saat angin berhembus kencang gabah atau padi

22 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

dihambur pelan dari atas ke bawah dengan sedikit getaran sehingga padi turun
secara berlahan, dengan begitu kotoran ringan akan terhembus ke samping dan
gabah bersih akan jatuh vertikal ke bawah secara gravitasi bumi. Cara pembersihan
manual seperti itu sangat sederhana dan mudah akan tetapi kurang efektif efisien
serta membutuhkan waktu relatif lama karena tergantung dari proses alam.
Porses pemisahan yang dilakukan oleh industri rumah tangga masih
dilakukan dengan cara tradisional yaitu ditampi dengan menggerakkan tangan
naik dan turun sesuai secara berulang dengan mengharap berdasar berat jenis padi
dimana padi kosong serta kotoran lain akan maju dan terbuang dengan sendirinya.
Namun kapasitas hanya 6-7 kg/jam oleh satu orang tenaga kerja.
Proses ini dianggap tidak efektif dan efisien, oleh karena itu perlu perbaikan
secara mekanis, agar kapasitas persatuan waktu dapat tercapai. Dengan demikian
harapan peluang pasar menjadi lebih besar dan pada akhirnya bernilai ekonomis.
Pemisahan mekanis merupakan suatu cara pemisahan antara dua komponen
atau lebih yang dilakukan dengan cara mekanis.
Selain itu ada pemisah gabah gravitasi butiran berdasar berat jenis bahan.
Alat pemisah ini didasarkan pada dua keadaan yaitu kemampuan suatu butiran padi
mengalir ke bawah pada bidang miring dan pengaruh angkat atau pengembangan
yang dihasilkan oleh gerakan udara ke atas. Pembersihan penyortiran dan
penggolongan mutu akhir atrau klasifikasi hasil dilakukan berdasr sifat-sifat
antara lain : ukuran, bentuk, berat jenis, dan sifat permukaan. Proses pemisahan
pada umumnya menggunakan prinsip perbedaan berat antara antara biji padi
berisi dengan kotoran atau benda lain yang akan dibuang atau dipisahkan, dimana
tenaga yang digunakan adalah hembusan udara. Pembersihan dengan hembusan
udara akan optimal apabila hembusan udara sesuai dengan kecepatan terminal biji
padi tersebut.
Hasil dari stasiun kerja sortasi adalah data jumlah berat padi berdasarkan
mutu. Jumlah berat padi tersebut akan dibandingkan dengan permintaan atau
dengan target produksi per hari untuk mengontrol pencapaian produksi padi
berdasarkan mutu. Pada tahap akhir, akan dilakukan pengambilan keputusan
apakah padi tersebut harus dilakukan sortasi berat sehingga target produksi dapat
tercapai sesuai permintaan tiap jenis mutu padi.

TUGAS MANDIRI

Kegiatan : Alat Pembersih padi winnower manual/ gumbaan


Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Alat Pembersih winnower manual
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran Peserta didik
dapat memahami deskripsi, Alat mesin pembersih
winnower manual dengan baik dan benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini !

ALAT MESIN PERTANIAN 23


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

Gambar kegiatan pembersih winnower manual/gumbaan

Gambar 1.26 Kegitan pembersihan winnower manual/ gumbaan


Sumber:image

3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai proses alat mesin pembersih winnower manual!
4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!
6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin
pembersih winnower manual. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk
menambah pengetahuanmu dengan baik!

Winnower manual/ gumbaan


Pembersih padi atau winnowing adalah proses pembersihan padi yang
dapat dilakukan sebelum atau sesudah proses pengeringan. Apabila panen padi
dilakukan menggunakan mesin combine harvester, teknologi pembersihan padi
tidak diperlukan lagi karena outlet mesin combine harvester telah menghasilkan
padi yang bersih dari kotoran gabah atau padi hampa. Namun bila proses
perontokan padi menggunakan tresher atau gebot, maka proses pembersihan padi
perlu dilakukan untuk memperoleh gabah atau padi bersih.
Pembersihan padi dapat dilakukan secara tradisional seperti alat dari
gumbaan khas Kalimantan selatan dengan memanfaatkan hembusan angin secara
kontinyu didapat dari kerja putar kipas secara manual didapat dengan memutar
menggunakan tangan yang menghasilkan angin untuk memilih biji penuh dengan
biji kosong. Prinsip fisika sederhana tentang perbedaan berat benda ini menjadikan
pekerjaan memilih padi semakin mudah dan meningkatkan produktivitas para
petani di daerah Banjar Kalimantan Selatan
Gumbaan terdiri dari bagian:

24 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

1. Putaran kipas yang menghasilkan angina.


2. Lubang masukan padi pada bagian atas.
3. Katup pengatur jumlah padi yang masuk.
4. Lubang 1 untuk keluar padi yang bagus.
5. Lubang 2 untuk keluar padi kosong.
6. Lubang 3 untuk keluar sampah rumput atau batang padi kosong.

Gambar 1.27 Kegitan pembersihan padi winnower manual/gumbaan


Sumber: https://int.search.myway.com/

ALAT MESIN PERTANIAN 25


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

Kegiatan : Alat Mesin Winnower


Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Alat Pembersih padi Mesin
winnower
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta
didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pembersih
padi manual dengan baik dan benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini!

Gambar kegiatan pembersihan padi mesin winnower

Gambar 1.28 Alat Mesin Winnower diesel


Sumber: https://antaranews.com/

3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai proses alat mesin pembersih tenaga diesel
4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!
6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan 3.2 kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin
pembersih winnower diesel. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk
menambah pengetahuanmu dengan baik!

Alat Mesin Winnower


Winnower  merupakan alat mesin pertanian yang memiliki fungsi untuk
menyortir hasil panen yang memanfaatkan dari tiupan angin yang memisahkan
hasil panen berdasarkan massa atau berat hasil panen itu sendiri. sortasi kering
merupakan kegiatan pengelompokan padi jadi kedalam jenis-jenis mutu dengan
bobot ukuran yang spesifikasinya sesuai dengan standar padi baik. Tujuan dari
sortasi ini adalah untuk memisahkan padi bermutu berdasarkan berat jenis
mutunya.

26 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Winnower berperan penting dalam proses mutu padi pada tahapan sortasi


yang dimana memisahkan  padi bagus dengan padi jabuk/kosong itu sendiri.
Penggunaan alat  winnower  berfungsi untuk memisahkan padi sesuai berat dan
memisahkan dari daun ataupun batang jerami. Dengan memanfaatkan hembusan
angin yang berasal dari blower atau kipas angin.
Kelebihan dari alat winnower adalah:
1. dapat menangani padi, jagung, kacangan kacangan, gandum dan lain lain.
2. konsumsi bahan bakar diesel, Bensin atau listrik .
3. efisiensi kerja yang tinggi.
4. struktur kompak, ringan, mudah untuk tetap dan bergerak.
Namun, winnower juga memiliki kekurangan antara lain:
1. harga yang masih relatif mahal.
2. operator perlu memahami cara penggunaan alat.
3. kecepatan angin pada setiap lubang winnower tidak stabil.
Mesin pemisah/pembersih padi pada umumnya untuk membersihkan
dan memisahkan gabah atau benih padi dari kotoran, seresah dan gabah hampa.
Keunggulan dari mesin ini adalah waktu pembersihan lebih cepat dan dengan
tingkat kebersihan tinggi karena menggunakan double blower.
Mesin pembersih gabah dan padi (winnower) terdiri dari dua komponen
utama yaitu unit pembersih dan bucket conveyor untuk mempermudah proses
pengumpanan gabah yang akan dibersihkan ke dalam hopper mesin pembersih.
Unit pembersih digerakkan dengan motor diesel 8 HP atau motor bensin 5 HP
sedangkan unit pengumpan gabah digerakkan oleh motor listrik 1 HP.

Gambar 1.29 Alat mesin winnower elektrik


Sumber: https://int.search.myway.com/

ALAT MESIN PERTANIAN 27


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Pada mesin pembersih motor listrik diperlukan untuk menggerakkan ayakan


getar, saringan, dan 2 blower. Sedangkan pada bucket conveyor motor listrik
digunakan untuk menggerakkan mangkok pembawa gabah.

D. Mesin Pemindah

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi Mesin Pemindah


Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik
dapat memahami deskripsi, alat mesin pemindah dengan baik
dan benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini

Gambar kegiatan alat mesin Pemindah

Gambar 1.30 kegitan alat mesin pemindah roda dua dari sawah kejalan besar (Manol)
Sumber: http://rubrik.co.id/Bulukumba

c. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai proses alat mesin pemindah
d. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
e. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!
f. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat
mesin pemindah. Sekarang Pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah
pengetahuanmu dengan baik!

28 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Alat Mesin Pemindah


Mesin pemindah atau angkutan hasil panen merupakan mata rantai dari tiga
aktivitas terpenting dan saling mempengaruhi yaitu panen, angkut dan olah/
simpan. Proses pemindahan/transport ini dipengaruhi oleh 4 hal yang menjadi
sasaran kelancaran transport itu sendiri antara lain:
a. Menjaga agar hasil panen tidak rusak/layu
b. Kapasitas atau kelancaran pengolahan ditempat produkisi/pabrik
c. Keamanan hasil di lahan/lapangan
d. Cost transport yang minimal
Untuk menghitung jumlah kebutuhan kendaraan truk pengangkut hasil panen
harus mempertimbangkan produksi dan faktor lainnya, yaitu :
a. Kondisi jalan dan jembatan
b. Kapasitas mobil/ truk
c. Kecepatan kendaraan 
d. Jarak lokasi panen
e. Lamanya muat buah di lapangan
f. Lamanya pembongkaran buah di pabrik
Bentuk/pola jalan dilahan diusahakan lurus dan pendek, jalan-jalan buntu (tidak
tembus) diminimalkan tidak ada, serta di areal berbukit jalan dibangun di kaki
bukit bukan di puncak bukit.
Kondisi perawatan alat transport harus memadai dan layak jalan dengan
pengetahuan tekhnis para supir yang mumpuni dalam mengidentifikasi kesehatan
unitnya sebelum melakukan muatan dan menghindari muatan yang berlebih dari
ketentuan yang semestinya.

Gambar 1.31 Pemindahan hasil panen dari jalan besar ke gudang atau pabrik
Sumber: https://www.antaranews.com/,

ALAT MESIN PERTANIAN 29


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

E. Mesin Pengupas

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Mesin Pengupas


Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran Peserta didik
dapat memahami deskripsi, Alat mesin pengupas dengan
baik dan benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini

Gambar kegiatan alat mesin Pengupas

Gambar 1.32 Kegitan alat mesin pengupas padi (Poles)


Sumber: http://rubrik.co.id/Bulukumba

3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai proses alat mesin penggilingan padi!
4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!
6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan 1.4 kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat
mesin penggilingan padi. Sekarang Pelajari uraian materi berikut ini untuk
menambah pengetahuanmu dengan baik!

Alat Mesin Pengupas/Penggilingan padi


Secara umum, mesin-mesin yang digunakan dalam usaha industri jasa
penggilingan padi adalah mesin pemecah kulit/sekam, (huller atau husker), mesin

30 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

pemisah gabah dan beras pecah kulit (brown rice separator), mesin penyosoh atau
mesin pemutih (polisher), mesin pengayak bertingkat (sifter), mesin atau alat bantu
pengemasan (timbangan dan penjahit karung). Bila ditinjau dari kapasitasnya,
mesin-mesin penggiling padi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu rice milling unit
(RMU) dan rice milling plant (RMP). Perbedaan yang mendasar antara keduanya
adalah pada ukuran, kapasitas dan aliran bahan dalam proses penggilingan
yang dilakukan. Penggilingan padi yang lengkap kadangkala dilengkapi dengan
pembersih gabah sebelum masuk mesin pemecah kulit, dan pengumpul dedak
sebagai hasil sampingan dari proses penyosohan.
Secara umum, mesin-mesin yang digunakan dalam usaha industri jasa
penggilingan padi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Mesin pemecah kulit/sekam atau pengupas kulit/sekam gabah kering giling
(huller atau husker)
2. Mesin pemisah gabah dan beras pecah kulit (brown rice separator)
3. Mesin penyosoh atau mesin pemutih (polisher)
4. Mesin pengayak bertingkat (sifter)
5. Mesin atau alat bantu pengemasan (timbangan dan penjahit karung)
 
Mesin pemecah kulit/sekam gabah kering giling berfungsi untuk
memecahkan dan melepaskan kulit gabah. Input bahan dari mesin ini adalah gabah
kering giling (GKG), yaitu gabah dengan kadar air sekitar 14% basis basah dan
outputnya berupa beras pecah kulit (BPK) yang berwarna putih kecoklatan (kusam)
atau disebut juga brown rice. Mesin pemecah kulit gabah yang banyak digunakan
dewasa ini adalah mesin tipe rubber roll yang prinsip kerjanya memecah kulit
gabah dengan cara memberikan tenaga tarik akibat kecepatan putar yang berbeda
dari dua silinder karet yang dipasang berhadapan. Persentase gabah terkupas,
beras patah dan beras menir tergantung pada kerapatan dan kelenturan silinder
karet ini. Silinder yang telah mengeras atau yang terlalu rapat satu sama lain akan
meningkatkan jumlah beras patah dan beras menir, sedangkan jarak kedua silinder
yang renggang akan menyebabkan persentase gabah tidak terkupas meningkat.
Biasanya gabah yang tidak terkupas akan dipisahkan dari beras pecah kulit dan
dimasukkan lagi ke dalam pengumpan hingga semuanya terkupas.  Pekerjaan ini
dilakukan menggunakan mesin lain yang disebut mesin pemisah BPK dan gabah,
atau secaram umum disebut pengayak.
 
Mesin pemecah kulit diperlihatkan pada Gambar 1, sedangkan Gambar 2
memperlihatkan aliran gabah dalam mesin tersebut. Gabah yang diumpankan ke
dalam mesin pemecah kulit biasanya tidak seluruhnya terkupas. Besar kecilnya
persentase gabah tidak terkupas ini tergantung pada penyetelan mesin. Bagian
yang tidak terkupas tersebut harus dipisahkan dari beras pecah kulit untuk
diumpankan kembali ke dalam mesin pemecah kulit. Pemisahan ini dilakukan
dengan menggunakan mesin pemisah gabah dari beras pecah kulit, yang dapat
menyatu atau terpisah dengan mesin pemecah kulit.

ALAT MESIN PERTANIAN 31


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.33 Mesin pemecah kulit gabah tipe rubber roll  (Sumber : PT Agrindo)


Sumber: http://web.ipb.ac.id/~usmanahmad/Penangananpadi.htm/

Gambar 1.34 Mesin pemecah kulit gabah tipe rubber roll  (Sumber : PT Agrindo)


Sumber: http://web.ipb.ac.id/~usmanahmad/Penangananpadi.htm/

32 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Selanjutnya beras pecah kulit mengalami proses penyosohan yang dilakukan


menggunakan mesin penyosoh atau disebut juga mesin pemutih. Hasil dari proses
penyosohan adalah beras putih yang siap dipasarkan atau dimasak. Mesin penyosoh
yang umum digunakan di Indonesia adalah mesin tipe friksi jetpeller. Beras pecah
kulit yang diumpankan ke dalam mesin ini didorong memasuki silinder dengan
permukaan dalam tidak rata dan pada bagian dalamnya terdapat silinder lain
yang lebih kecil dan mempunyai permukaan luar yang tidak rata serta berlubang-
lubang. Beras pecah kulit akan berdesakan dan bergesekan dengan permukaan
silinder yang tidak rata sehingga lapisan kulit arinya (aleuron) yang berwarna
kecoklatan terkikis. Kulit ari yang terkikis ini menjadi serbuk dedak yang dapat
menempel pada permukaan beras dan juga permukaan dinding silinder, sehingga
dapat menurunkan kapasitas penyosohan. Oleh karena itu mesin penyosoh tipe
jetpeller dilengkapi dengan hembusan udara yang kuat dari dalam silinder kecil
yang berlubang-lubang, sehingga mendorong dan melepaskan serbuk dedak dari
permukaan beras dan dinding silinder untuk mendapatkan beras putih yang bersih
dan menjaga kapasitas giling tidak menurun. Selain itu hembusan udara ini juga
berfungsi untuk menjaga suhu beras tetap rendah selama proses penyosohan
sehingga penurunan mutu akibat perubahan kimia (menyebabkan cracking pada
beras) yang disebabkan oleh panas dapat dicegah. Gambar 3 memperlihatkan
mesin penyosoh beras.

Gambar 1.35 Mesin pemecah kulit gabah tipe rubber roll  (Sumber : PT Agrindo)


Sumber: http://web.ipb.ac.id/~usmanahmad/Penangananpadi.htm/,

Beras putih hasil proses penyosohan kemudian perlu dipisahkan menurut


kelompok mutunya yaitu beras utuh dan beras kepala sebagai mutu terbaik, beras
patah sebagai mutu kedua, dan beras menir sebagai mutu ketiga. Pemisahan
dilakukan menggunakan mesin pengayak bertingkat (sifter) atau silinder pemisah
(silinder separator). Ketiga macam mutu beras tadi akan dicampurkan kembali
dengan perbandingan tertentu untuk menentukan harga jual sebelum beras

ALAT MESIN PERTANIAN 33


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

dikemas bila akan dipasarkan. Pengemasan umumnya menggunakan karung plastik


berukuran 50 kg. Penimbangan dilakukan secara manual, demikian pula penutupan
karung, dapat dilakukan secara manual baik dengan atau pun tanpa bantuan alat
penjahit portabel. Gambar 4 memperlihatkan cara kerja mesin pengayak beras
dengan saringan bertingkat beserta hasil pemisahannya.

Gambar 1.36 Mesin pemecah kulit gabah tipe rubber roll  (Sumber : PT Agrindo)


Sumber: http://web.ipb.ac.id/~usmanahmad/Penangananpadi.htm

LEMBAR PRAKTIKUM

Lengkapi daftar nama Komponen gambar berikut ini

34 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

LEMBAR PRAKTIKUM

Sebutkan part name dari mesin pemecah kulit gabah tipe Rubber roll di atas:
1. 11.
2. 12.
3. 13.
4. 14.
5. 15.
6. 16.
7 . 17.
8 18.
9. 19.
10. 20.

CONTOH SOAL

Lengkapilah nama komponen mesin penyosoh tipe rubber roll !


Komponen mesin penyosoh beras tipe rubber roll:

ALAT MESIN PERTANIAN 35


ALAT MESIN PASCA
PANEN

JELAJAH INTERNET

Lakukan scan dengan aplikasi QR Code scaner yang


berkaitan dengan laman berikut ini

RANGKUMAN

1. Pengertian pascapanen adalah suatu tindakan penanganan hasil tanaman


pertanian segera setelah pemanenan.
2. penanganan pascapanen mencakup: pengambilan, pengeringan,
pendinginan, pembersihan, penyortiran, penyimpanan, dan pengemasan.
3. Mesin Power Thresher (Mesin Perontok Padi) adalah jenis mesin perontok
yang memisahkan padi dengan tangkainya dengan tenaga motor bensi/
diesel.
4. Pemipilan adalah pemisahan biji jagung dari tongkolnya. Pemipilan dapat
dilakukan bila tongkol sudah kering dan kadar air biji tidak lebih dari 18%,
yaitu bila dipipil dengan tangan lembaga tidak tertinggal pada janggel.
5. Mesin pemisah/pembersih padi berfungsi untuk membersihkan dan
memisahkan gabah atau padi dari kotoran, seresah dan gabah hampa.
6. Proses pemindahan/transport ini dipengaruhi oleh 4 hal yang menjadi
sasaran kelancaran transport itu sendiri antara lain:
a. Menjaga agar hasil panen tidak rusak/layu
b. Kapasitas atau kelancaran pengolahan ditempat produkisi/pabrik
c. Keamanan hasil dilahan/lapangan
d. Cost transport yang minimal
7. Secara umum, mesin-mesin yang digunakan dalam usaha industri jasa
penggilingan padi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Mesin pemecah kulit/sekam atau pengupas kulit/sekam gabah kering
giling (huller atau husker)
b. Mesin pemisah gabah dan beras pecah kulit (brown rice separator)
c. Mesin penyosoh atau mesin pemutih (polisher)
d. Mesin pengayak bertingkat (sifter)
e.  Mesin atau alat bantu pengemasan (timbangan dan penjahit karung)

36 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

1. Buatlah rangkuman mengenai materi alat mesin pascapanen!


2. Sebutkan jenis APD berikut fungsinya yang digunakan pada saat pengoprasian
mesin tresher

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar!


1. Jelaskan pengertian alat mesin pascapanen!
2. Jelaskan tujuan dilakukan pascapanen pada pertanian!
3. Sebutkan fungsi mesin tresher!
4. Sebutkan fungsi alat pemipil jagung!
5. Jelaskan perbedaan antara huller dan polisher!

REFLEKSI

Setelah mempelajari uraian materi mengenai alat mesin pascapanen, siswa


dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain:
1. Siswa dapat memahami pengertian alat mesin pascapanen.
2. Siswa dapat memahami jenis-jenis alat mesin pascapanen.
3. Ssiwa bisa menjelaskan komponen alat pascapanen.

ALAT MESIN PERTANIAN 37


ALAT MESIN PASCA
PANEN

BAB MENGIDENTIFIKASI KAPASITAS KERJA ALAT


II MESIN PASCAPANEN

BAB II MENGIDENTIFIKASI KAPASITAS KERJA ALAT MESIN PASCAPA-


NEN

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa Mampu Menghitung kapasitas alat mesin pascapanen perontok.


2. Siswa Mampu Menghitung kapasitas alat mesin pascapanen pemipil.
3. Siswa Mampu Menghitung kapasitas alat mesin pascapanen pemisah.
4. Siswa Mampu Menghitung kapasitas alat mesin pascapanen pengangkut.
5. Siswa Mampu Menghitung kapasitas alat mesin pascapanen pengupas.

PETA KONSEP

PENDAHULUAN

PENGERTIAN Menghitung Menghitung


Kapasitas Mesin Efisiensi
Perontok Perontokan

Menghitung Menghitung
Kapasitas Mesin Efisiensi
Pemipil Pemipilan

Menghitung Menghitung
Kapasitas Mesin Efisiensi
Pemisah Pemisah

Menghitung Menghitung
Kapasitas Mesin Efisiensi
Pengangkut Pengangkut

Menghitung Menghitung
Kapasitas Mesin Efisiensi
Pengupas Pengupas

KATA KUNCI

Perontok, pengupas, Pemipil, Kapasitas, Pemisah

38 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PENDAHULUAN

Pengertian kapasitas adalah penghitungan kemampuan kerja suatu alat mesin


baik jumlah atau volume persatuan waktu.
Upaya dalam meningkatakan hasil pertanian masyarakat yang telah
diupayakan oleh kementrian pertanian belum diikuti dengan penanganan pascapanen
dengan baik. Masalah besar petani adalah kehilangnan hasil, mutu yang rendah,
dan harga yang fluktuatif yang cendrung tidak memberikan insentif kepada mereka
sehingga perlu segera solusinya. Sebenarnya jenis tanaman yang ditanam pada
dasarnya adalah varietas unggul baru. Varietas unggul tersebut memiliki kelemahan,
sehingga menyebabkan kehilangan pada saat panen. Disadari bahwa penangan pada
saat panen yang kurang tepat dapat menyebabkan susut atau kehilangan baik mutu
maupun fisik. Penggunaan teknologi diharapkan dapat menekan angka penyusutan
dan meningkatakan hasil pendapatan pertanian dimana syaratnya penerapan
teknologi yang sesuai dengan spesifikasi serta kondisi lokasi lahan setempat.

MATERI PEMBELAJARAN

A. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Perontok


Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, perhitungan kapasitas kerja mesin
perontok
Jenis Kegiatan : Tugas kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik
dapat memahami deskripsi, perhitungan kapasitas kerja
mesin perontok dengan baik, benar dan tepat.

Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.


1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu!
2. Coba praktikkan perbedaan hasil perontokan dengan perbandingan dua
variable berat gabah yang sama dengan kecepatan mesin yang berbeda.
3. Lihatlah perbedaan waktu selesai dari dua variabel praktik. Diskusikan dan
simpulkan dengan kelompokmu!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu. Kesimpulan itu bisa
menjadi masukan dalam kegiatan praktik penghitungan kapasitas perontokan
padi dan hasil pertanian.

ALAT MESIN PERTANIAN 39


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Kalian telah menyimpulkan deskripsi perhitungan kapasitas perontokan


hasil pertanian yang digunakan pada umumnya. Kalian tentu ingin mempelajari
lebih mendalam mengenai penghitungan kapasitas kerja, pelajarilah uraian materi
berikut ini dalam menambah pengetahuanmu.

Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Perontok


Kehilangan hasil pertanian banyak terjadi pada proses penanganan
pascapanen. Proses perontokan merupakan bagian dari pascapanen padi yang
dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan berbagai jenis mesin perontok
padi. Alat perontok multiguna termasuk salah satu jenis perontok yang dapat
merontokkan biji-bijian seperti padi dan kedelai. Pengujian efisiensi kinerja alat
perontok multiguna bertujuan untuk mengetahui efisiensi kinerja alat perontok.
Parameter yang diukur adalah kapasitas perontokan, efisiensi perontokan, dan
kualitas perontokan.
Dalam menghitung kapasitas alat mesin perontokan menurut jurnal ilmiah
rekayasa pertanian dan Biosistem vol.6 2018 adalah untuk mengetahui kapasitas
atau berat gabah yang akan dirontokkan dengan alat perontok multiguna per
satuan waktu.
Adapun tahapan yang digunakan untuk menghitung kapasitas alat mesin
perontok gabah adalah sebagai berikut:
1. Penyiapan alat dan bahan
2. Menetapkan petak pengambilan sampel dengan sistem acak
3. Pengukuran petakan sampel dengan ukuran 2,5 m x 2,5 m dengan 3 petakan
berbeda
4. Melakukan pemanenan pada setiap petakan
5. Menimbang gabah yang sudah dipanen
6. Menghidupkan alat perontok multiguna
7. Mengatur kecepatan putaran mesin 2500 rpm
8. Memasukkan gabah secara bertahap tidak terputus ke dalam ruang perontokan
bersama dengan menyalakan stopwatch
9. Mematikan stopwatch
10. Menampung gabah yang telah dirontokan
11. Menimbang gabah hasil perontokan
12. Mencatat berat gabah hasil rontokan (gr)
13. Mengulang prosedur b sampai kecepatan l pada kecepatan putaran mesin
3,000 rpm. Mengulang prosedur b sampai kecepatan l pada kecepatan putaran
mesin 3,000 rpm.
14. Mengulang prosedur b sampai kecepatan l pada kecepatan putaran mesin
2,500 rpm.
Menurut Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Biosistem (2018), Persamaan yang digunakan
dalam mengetahui kapasitas perontokan sesuai dengan prosedur di atas adalah
sebagai berikut:

40 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Menentukan kapasiatas perontokan:

K = Bg(gr) /t(detik) x 3600……………………………………..(1)

Keterangan:
K = Kapasitas perontokan (gr/jam)
Bg = Berat gabah yang dihasilkan (gr)
t = Waktu yang dibutuhkan (detik)

Menentukan efisiensi perontokan


Tujuan dari menghitung efisisensi perontokan adalah untuk mengetahui
perbandingan antara bobot gabah terlepas dari malai dan gabah yang tidak
terlepas dari malai dimana hasilnya tertuang dalam persen.
Langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung efisiensi perontokan adalah
sebagai berikut:
1. Memisahkan gabah yang terlepas dari malai
2. Memisahkan gabah yang tidak terlepas dari malai
3. Menimbang Gabah yang terlepas dari malai
4. Menimbang gabah yang tidak terlepas dari malai
5. Mencatat hasil penimbangan gabah yang terlepas dari malai dan yang tidak
terlepas dari malai.
Menurut Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Biosistem (2018) persamaan yang dapat
digunakan untuk mengetahui efisiensi perontokan sesuai dengan prosedur adalah
sebagai berikut:

p=BGR / BGR + BGRT X 100%.........................(2)

Keterangan:
p = Efisisensi perontokan (%).
BGR = Butir gabah terontok (g).
BGRT = Butir gabah tak terontok (g).
Untuk melakukan perontokan, salah satu hal yang tak kalah penting yaitu laju
pengumpanan padi, dimana dalam mengumpan padi ke dalam ruang perontokan
harus dilakukan secara berkesinambungan sehingga waktu yang digunakan pada
saat perontokan lebih efektif.
Semakin tinggi kecepatan putaran mesin maka kecepatan putar unit silinder
perontok juga akan semakin tinggi yang menyebabkan waktu perontokan juga
semakin cepat. Kapasitas mesin perontok dipengaruhi oleh kecepatan putar
silinder perontok. Makin tinggi kecepatan perputaran silinder perontok, makin
tinggi pula kapasitas kerja mesin.

ALAT MESIN PERTANIAN 41


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

B. Menghitung Kapasitas Kerja Alat Mesin Pemipil

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, perhitungan kapasitas kerja


mesin pemipil
Jenis Kegiat : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta
didik dapat memahami deskripsi, Perhitungan kapasitas
kerja Alat mesin pemipil dengan baik, benar dan tepat.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu!
2. Coba praktikkan perbedaan waktu hasil pemipilan dengan perbandingan
antar manual dengan mesin dengan berat sama keduanya .
3. Lihatlah perbedaan waktu selesai dari dua variabel praktik di atas Diskusikan
dan simpulkan melalui kelompokmu!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu. Kesimpulan itu bisa
menjadi masukan dalam kegiatan praktik penghitungan kapasitas perontokan
padi dan hasil pertanian.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi perhitungan kapasitas perontokan hasil
pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih
mendalam mengenai penghitungan kapasitas kerja mesin pemipil, pelajarilah
uraian materi berikut ini dalam menambah pengetahuanmu.

Menghitung kapasitas kerja mesin pemipil


Dalam menghitung kapasitas kerja alat mesin pemipil menurut Agroteknika
2(1) 2019 dilakukan dengan tiga kali pengujian dan menghabiskan bahan baku
sebanyak 9 kg jagung. Hasil pengujian kinerja alat dapat dilihat pada Tabel 1.Oleh
Agroteknika 2 (1): (2019)
No Uraian Pengujian Rata-rata
1 2 3
1 Berat Jagung (kg) 3 kg 3kg 3kg 3kg
2 Waktu total pemipilan 0,052 jam 0,082 jam 0,078 jam 0,071 jam
3 Berat biji jagung terpipil(kg) 2,4 kg 2,55kg 2,8kg 2,58kg
4 Berat jagung tidak terpipil(kg) 0,02 kg 0,01 kg 0,01 kg 0,013 kg
5 Berat Tongkol 0,4 kg 0,35 kg 0,19 kg 0,31 kg
6 Nisbah Jagung (kg) 2,82 kg 2,91 kg 3 kg 2,91 kg
7 Biji jagung tercecer (%) 6% 3% 0% 3%

42 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Pada pengujian ini, lama waktu pemipilan dihitung ketika jagung sudah
dimasukkan ke dalam lubang inlet, yang bertujuan untuk memperoleh waktu
pemipilan yang akurat.

Kapasitas alat
Kapasitas alat adalah jumlah jagung yang terpipil selama satu jam (SNI 7428,2008).
Dengan rumus kapasitass sebagai berikut:

Kapasiatas Alat =Jumlah Hasil pipilan (kg) / Waktu total (jam)…………….(1)


Rata-rata kapasitas alat= Pengujian 1+Pengujian 2+Pengujian 3 / 3
=38 kg / jam

Persentase biji jagung tidak terpipil (Wtt)


Biji jagung tidak terpipil adalah semua jagung ayang masih melekat pada
tongkol setelah proses perontokan /pemipilan (SNI 7428,2008). Adapun rumus
persentase biji jagung yang tidak terpipil sebagai berikut:

Wtt = (Wtt1 / Wo) x 100%

Rata-rata Wtt = Pengujian 1 + Pengujian 2 + Pengujian 3 / 3


= 0,83 % + 0,4 % + 0,36 % / 3
= 0,53 %
Dimana:
Wtt =Persentase biji jagung yang tidak terpipil (%)
Wtt1=Bobot jagung tidak terpipil (kg)
Wo = Bobot total biji jagung yang seharusnya diperoleh berdasarkan nisbah biji
jagung tongkol (kg)

Persentase susut hasil (W1)


Persentase susut hasil adalah perbandingan bobot biji jagung yang tidak terpipil
dan biji jagung yang tercecer terhadap total bobot biji jagung yang seharusnya
terpipil dihitung berdasarkan nisbah biji jagung dari tongkol (SNI 7428, 2008).
Rumus persentase susut hasil sebagai berikut:
W1 = Wtt + Wc

Rata-rata persentase susut hasil=Pengujian 1 + pengujian 2 + pengujian 3 / 3


= 6,83% + 3,4% + 0,36% / 3
= 3,53% ή
Dimana:
W1 = Persentase susut hasil (%)
Wtt = Persentase biji jagungang yang tiadak terpipil (%)
Wc = Persentase biji jagung yang tercecer

ALAT MESIN PERTANIAN 43


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Efesiensi pemipilan ( )
Efesiensi pemipilan adalah perbandingan antara bobot biji jagung yang diperoleh
dari semua lubang pengeluaran terhadap total bobot biji jagung yang seharusnya
terpipil. Dihitung dalam persen berdasarkan sisa biji jagung dari tongkol(SNI 7428,
2008)
Rumus efisiensi pemipilan sebagai berikut

ή= (100-Wtt)

Rata-rata Efisiensi pemipilan = Pengujian 1 + Pengujian 2 + Pengujian 3 / 3


= 99,2% + 99,6% + 99,64% / 3
= 99,5 %
Dimana:
ή=Efisisensi pemipilan (%)
Wtt=Persentase biji jagung yang tidak terpipil (%)

Rendemen pemipilan (Sr)


Rendemen pemipilan adalah perbandingan antara bobot biji jagung yang
akan diperoleh dari lubang pengeluaran utama (Primary outlet) terhadap bobot
biji jagung yang seharusnya terpipil berdasarkan nisbah biji jagung dari tongkol
dinyatakan dalam persen.(SNI 7428, 2008), dimana rumus rendemen adalah
sebagai berikut:
Sr= (Wp / Wa) x 100%
Rata-rata rendemen pemipilan= Pengujian 1 + Pengujian 2 + Pengujian 3 / 3
= 80 % + 85% + 93,3% /3
= 86,1%
Dimana:
Sr = Remdemen Pemipilan (%)
Wa= Berat Tongkol jagung sebagai bahan awal (kg)
Wp= Berat total jagung (utuh dan pecah) yang keluar dari lubangpengeluaran
utama (kg)

C. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Pemisah/pembersih (Winnower)

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, perhitungan kapasitas kerja mesin


pemisah
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik

44 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI
dapat memahami deskripsi. Perhitungan kapasitas kerja
alat mesin pemisah dengan baik, benar dan tepat.

Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.


1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu!
2. Coba praktikkan dengan membersihkan padi dalam satuan berat
menggunakann alat pemisah persatuan waktu!
3. Amatilah berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap
tahapan di atas. Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu. Kesimpulan itu
bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktik penghitungan kapasitas
pembersihan padi hasil pertanian.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi perhitungan kapasitas pemisahan hasil
pertanian yang digunakan pada umumnya. Kalian tentu ingin mempelajari lebih
mendalam mengenai penghitungan kapasitas kerja mesin pemisah, pelajarilah
uraian materi berikut ini dalam menambah pengetahuanmu!

Menghitung kapasitas alat mesin pemisah/pembersih (Winnower)


Dalam menghitung kapasitas alat mesin pemisah menurut jurnal ilmiah
rekayasa pertanian dan Biosistem vol.6 2018 adalah untuk mengetahui kapasitas
atau berat gabah yang akan dipisahkan dengan alat pemisah per satuan waktu.
Adapun tahapan yang digunakan untuk menghitung kapasitas alat mesin
pemisah gabah adalah sebagai berikut:
1. Penyiapan alat dan bahan
2. Penyiapan bahan gabah sebayak 9 kg
3. menghidupkan alat pemisah
4. Mengatur kecepatan putaran mesin 2500 rpm
5. Memasukkan Gabah secara bertahap tidak terputus ke dalam ruang pemisah
bersama dengan menyalakan stopwatch
6. Mematikan stopwatch
7. Menampung gabah yang telah dipisahkan
8. Menimbang gabah hasil pemisahan

Menghitung kapasitas mesin pemisah


Menurut Jurnal ilmiah rekayasa dan biosistem (2018), Persamaan yang
digunakan dalam mengetahui kapasitas mesin pemisah adalah sebagai berikut:

P=Bg(kg)/t (jam)……………………………………..(1)
Keterangan:
P = Kapasitas pemisah (kg/jam)
Bg = Berat gabah yang dihasilkan (kg)
t = Waktu yang dibutuhkan (jam)

ALAT MESIN PERTANIAN 45


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Rendemen pemisah
Perhitunganya:

R(%)=BTG dihasilkan / BGB X 100%..................(2)


Dimana:
BTG dihasilkan = Berat total gabah yang dihasilkan (kg)
BGB yang dihasilkan = Berat gabah bersih (kg)

Efisiensi mesin pemisah


Perhitunganya:
Efisiensi pemisahan = Berat BTG / berat BTG+ berat BGB X 100%......(3)
Dimana:
BTG dihasilkan = Berat total gabah yang dihasilkan (kg)
BGB yang dihasilkan = Berat gabah bersih (kg)

D. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Pemindah


TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, perhitungan kapasitas kerja mesin


pemindah
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik
dapat memahami deskripsi, perhitungan kapasitas kerja Alat
mesin pemindah dengan baik, benar dan tepat.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu!
2. Coba praktikkan dengan mencoba kapasitas daya angkut masing-masing
kendaraan pada medan jalan yang berbeda-beda
3. Amatilah jumlah daya angkut maksimal sesuai medan jalan dan kapasitas
muat berdasar keluaran pabrik. Diskusikan dan simpulkan melalui
kelompokmu!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu. Kesimpulan itu bisa
menjadi masukan dalam kegiatan praktek penghitungan kapasitas alat mesin
pemindah.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi perhitungan kapasitas alat mesin
pemindah hasil pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin
mempelajari lebih mendalam mengenai penghitungan kapasitas kerja mesin
pemindah. Pelajarilah uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu

Menghitung kapasitas alat mesin pemindah


Dalam menghitung kapasitas mesin pemindahan hasil pertanian pada
umumnya sudah memiliki ketentuan tergantung dari beberapa faktor antara lain:

46 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

1. Kondisi jalan dan jembatan


2. Kapasitas mobil / truk
3. Kecepatan kendaraan 
4. Jarak lokasi panen
5. Lamanya muat buah di lapangan
6. Lamanya pembongkaran buah di pabrik
Kemampuan suatu kendaraan dalam mengangkut muatan hasil pertanian
sudah memiliki standar muat dari pabrikan masing-masing, tergantung faktor yang
mempengaruhi misalkan jalan yang jelek dan terjal sehingga tidak memungkinkan
untuk mengangkut muatan secara maksimal. Kemungkinan hanya sebagian dari
kuantitas maksimal daya angkut kendaraan tersebut.
a. Untuk kendaraan roda empat jenis L300 mampu mengangkut max hingga
2 Ton
b. Untuk kendaraan roda empata jenis truk mampu mengankut max hingga 8
Ton
c. Untuk gerobak traktor roda 2 mampu mengangakut max hingga 500 kg
d. Untuk gerobak traktor roda 4 mampu mengangkut max hingga kapasitas 1
ton
Melihat kondisi yang ada pada saat ini ternyata masyarakat masih banyak
menggunakan cara tradisional untuk mengangkut hasil panen terutama padi
dimana padi diangkut dengan kendaraan bermotor modif trail dari lokasi yang
tidak terjangkau oleh kendaraan roda empat yang dikenal ojek manol atau jasa
pengankutan padi dari sawah menuju jalan yang mampu dijangkau oleh kendaraan
mobil roda empat. Untuk tarif berfariasi tergantung perjanjian serta jarak tempuh
lokasi tersebut. Kemampuan sepeda motor tersebut mampu mengangkat 1 karung
padi basah dengan berat 50 – 55 kg. Adapun kemampuan pengangkutan untuk
roda empat berpariatif bisa 1-2 ton hingga 8 ton dari lokasi jalan pertanian,
menyesuaikan dengan lokasi dan faktor-faktor di atas.

E. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Pengupas

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, perhitungan kapasitas kerja


mesin pengupas
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta
didik dapat memahami deskripsi, perhitungan kapasitas
kerja alat mesin pengupas dengan baik, benar dan tepat.

Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.


1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu!
2. Coba praktikkan dengan membersihkan padi dalam satuan berat

ALAT MESIN PERTANIAN 47


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

menggunakan alat pengupas persatuan waktu


3. Amatilah berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap
tahapan di atas. Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu. Kesimpulan itu
bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktik penghitungan kapasitas
pembersihan padi hasil pertanian.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi perhitungan kapasitas pengupas hasil
pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih
mendalam mengenai penghitungan kapasitas kerja mesin pengupas, pelajarilah
uraian materi berikut ini dalam menambah pengetahuanmu.

Alat mesin pengupas


Dalam pengujian kapasitas mesin pengupas ada beberapa hal yang perlu
disiapkan menurut jurnal Agri Techno (Vol.11 2018) antara lain:
1. Sediakan gabah sebanyak 20 kg setiap satu kali penggilingan.
2. Gabah dimasukkan kedalam alat dalam keadaan corong umpan (hopper)
tertutup
3. Setelah mesin pengupas berjalan pada kecepatan operasional, hopper dibuka
dan rol disetel kembali pada posisi dimana daya pengupasan tertinggi.
4. Setelah daya pengupasan berjalan dan stabil, BPK ditampung dalam satuan
waktu tertentu (tergantung kapasitas mesin yang akan diuji) kemudian
ditimbang.

Kapasitas kupas
Perhitunganya:
Kapasitas kupas K=Bk (kg) / t (jam)…………….(1)
Dimana:
K = Kapasitas kupas(kg/jam)
Bk = Berat BPK yang dihasilkan(kg)
t = Waktu yang dibituhkan (jam)

Rendemen pengupasan
Perhitunganya:
R(%)=BTB dihasilkan / BGKG X 100%..................(2)
Dimana:
BTB dihasilkan = Berat total beras yang dihasilkan (kg)
BGKG dihasilkan = Berat gabah kering giling (kg)

Efisiensi pengupasan
Perhitunganya:
Efisiensi pengupasan = Berat BPK / berat BPK+ berat gabah X 100%......(3)

48 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Kualitas pengupasan
1. Ambil sampel sebanyak ± 100 gram
2. Pisahkan antara beras pecah kulit utuh, patah, menir, dan gabah tak terkupas.
3. Timbang masing-masing dari beras pecah kulit tersebut
4. Pengujian dilakukan sebanyak 9 kali ulangan:
Bs = Bm / Bc X 100%........................(4)
Dimana:
Bs = Persentase masing-masing bagian(%)
Bm = Berat bagian yang bersangkutan (gram)
Bc = Berat sampel (gram)

Cara hitung kondisi uji


a. Menghitung derajat kebersihan gabah
a. Ambil sampel sebanyak 100 gram gabah
b. Kupas sampel gabah tersebut
c. Pisahkan antara butir kapur, Butir rusak, butir asing, dan butir hijau.
d. Timbang masing-masing bagian tersebut
Perhitungan:
Bs = Bm / Bc X 100%.........................(5)
Dimana:
Bs = Persentase masing-masing bagian (%)
Bm = Berat komponen yang bersangkutan (gram)
Bc = Berat sampel (gram)

b. Kecepatan Keliling
Kecepatan keliling roda pengupas dihitung dengan rumus:
V = dn/60…………………………..(6)
Dimana:
V =Kecepatan keliling(m/sekon)
d =diameter rol pengupas(m)
n=Kecepatan putaran roda pengupas (rpm)

LEMBAR PRAKTIKUM

Buatlah gambar Winnower sederhana berikut nama bagiannya!

ALAT MESIN PERTANIAN 49


ALAT MESIN PASCA
PANEN

CONTOH SOAL

Hitunglah kapasitas perontokan padi dengan berat 900 gram dan waktunya 2
menit !
Diketahui: Bg = 900 gram
t = 2 menit =120 detik
Ditanyakan K ?
Penyelesaian K= Bg / t X 3600 =900gram / 120detik X 3600 = 27.000 gram/jam

CAKRAWALA

Agribisnis adalah yang pertama sejak orde pembangunan nasional dimulai


di Indonesia dalam bentuk Trilogi pembangunan, (pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, pemerataan pembangunan dan hasil pembangunan, stabilitas yang mantap
dan dinamis) yang ditetapkan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia. Dewasa ini
untuk menata pertanian yang semakin tergerus oleh berbagai aspek- aspek yang
menyudutkan pertanian, Agribisnis hadir sebagai disiplin ilmu maupun media
agar supaya pertanian tetap eksis sebagai salah satu penentu keberlangsungan
kehidupan.
Agribisnis terbentuk dalam suatu sistem yang yang terdiri dari beberapa
subsistem yang saling mempengaruhi antara lain:
1. Subsistem agribisnis hulu ( upstream agribusiness off-farm)
Ini merupakan kegiatan ekonomi yang menyediakan sarana produksi bagi
pertanian, seperti industri dan perdagangan agrokimia (pupuk, pestisida,
dll), Industri agro otomotif (Mes
2. Subsistem produksi / usaha tani ( on-farm agribusiness)
Sub sistem ini merupakan kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana
produksi yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis hulu untuk menghasilkan
produk pertanian primer. Termasuk ke dalam subsistem usaha tani adalah
usaha tanaman pangan, usaha tanaman holtikultura, usaha perikanan, usaha
peternakan, dan kehutanan.
3. Subsistem agribisnis hilir (down-stream agribusiness)(off-farm)
Berupa kegiatan ekonomi yang mengolah produk pertanian primer menjadi
produk olahan, baik produk antara maupun produk akhir, beserta kegiatan
perdagangan di pasar domestik maupun dipasar internasional. Kegiatan
ekonomi yang termasuk dalam subsistem agribisnis hilir ini antara lain
adalah industri pengolahan makanan, industri pengolahan minuman, industri
pengolahan serat (Kayu kulit, karet, sutera, jerami), industri jasa boga, industri
farmasi dan bahan kecantikan dan lain-lain beserta perdagangannya.
4. Subsistem lembaga penunjang (off-farm)

50 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

CAKRAWALA

Seluruh kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis, seperti lembaga


keuangan, lembaga penelitian, dan pengembangan lembaga transportasi,
lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan (kebijakan fiscal dan moneter,
perdagangan internasional, kebijakan tata-ruang, serta kebijakan lainya.
Semua subsistem tersebut mempunyai keterkaitan satu sama lain, jika
salah satu subsistem yang ada tidak berjalan dengan baik maka akan
mempengaruhi subsistem yang lainya (simbiosis mutualisme). Dewasa ini,
Agribisnis sangat berperan untuk menuju pertanian tangguh yang diinginkan
oleh seluruh lapisan masyarakat terutama petani-petani kecil.

JELAJAH INTERNET

Lakukan scan dengan aplikasi QR Code scaner yang


berkaitan dengan laman berikut ini

RANGKUMAN

1. Pengertian kapasitas adalah penghitungan kemampuan kerja suatu alat


mesin baik jumlah atau volume persatuan waktu.
2. Rumus kapasitas mesin perontok K=Bg(gr) /t(detik) x 3600
3. Rumus efisiensi perontokan p=BGR / BGR + BGRT X 100%
4. Rumus kapasitas mesin pemipil =Jumlah Hasil pipilan (kg) / Waktu total
(jam)
5. Rumus efisiensi pemipilan ή= (100-Wtt)
6. Menghitung kapasitas mesin pemecah P=Bg(kg) / t (jam)
7. Menghitung kapasitas mesin pengupas K=Bk (kg) / t (jam)
8. Rumus efisiensi kapasitasEfisiensi pengupasan = Berat BPK / berat BPK+
berat gabah X 100%

ALAT MESIN PERTANIAN 51


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

Jelaskan manfaat yang didapat dalam penghitungan kapasitas mesin pascapanen.

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar!


1. Tuliskan rumus kapasitas mesin perontok!
2. Tuliskan rumus kapasitas mesin pemipil!
3. Tuliskan rumus kapasitas mesin pemisah!
4. Tuliskan rumus kapasitas mesin pembersih!
5. Tuliskan rumus kapasitas mesin pengupas!

REFLEKSI

Setelah mempelajari uraian materi mengenai alat mesin pascapanen, siswa


dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain:
1. Siswa dapat menghitung kapasitas alat mesin pascapanen.
2. Siswa dapat menghitung efesiensi alat mesin pascapanen.

52 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

CARA KERJA (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) BAB


ALAT MESIN PASCAPANEN
III
BAB III CARA KERJA (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
ALAT MESIN PASCAPANEN

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu memahami cara kerja alat mesin pascapanen perontok.


2. Siswa mampu memahami cara kerja alat mesin pascapanen pemip.
3. Siswa mampu memahami cara kerja alat mesin pascapanen pemisah.
4. Siswa mampu memahami cara kerja alat mesin pascapanen pengangkut.
5. Siswa mampu memahami cara kerja alat mesin pascapanen pengupas.

PETA KONSEP

CARA KERJA MESIN PERONTOK

CARA KERJA MESIN PEMIPIL

CARA KERJA ALAT


CARA KERJA MESIN PENGANKUT
MESIN PASCAPANEN
CARAKERJA MESIN PEMISAH

CARA KERJA MESIN PENGUPAS

KATA KUNCI

Perontok, pengupas, Pemipil, pembersih, Pemisah, Cara kerja

ALAT MESIN PERTANIAN 53


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PENDAHULUAN

Pengertian cara kerja (SOP Pengoprasian) alat mesin pascapanen adalah tahapan
tindakan yang diperlukan dalam pengoprasionalan mesin sesuai standar pabrik agar
pengoprasionalan berjalan sesuai yang diharapkan. Tujuanya untuk menjaga agar
alat dan mesin bekerja lebih awet sesuai dengan kemampuan spesifikasi komponen
alat maupun mesin.
Adapun tujuan utama dari pascapanen adalah untuk menghasilkan panen sesuai
standar nasional yang berlaku yang ramah terhadap lingkungan. Tindakan pascapanen
ini bertujuan untuk meminimalisasi kesalahan dan memperbaiki pada panen ke
depannya
Teknik penananganan sesuai prosedur akan membuat alat mesin tetap menjadi
produktif hingga tahapan pemanenan tahun berikutnya, sehingga masa panen priode
berikutnya alat mesin masih cukup baik dan bisa digunakan lagi.
Tindakan perawatan yang sesuai akan menghasilkan mesin selalu dalam
keadaan baik sehingga memenuhi unsur-unsur keamanan pengoprasionalan.
Tindakan pengoprasionalan membutuhkan perhatian yang layak, jika salah dalam
pengoprasionalan mengakibatkan kerusakan permanen pada mesin dan justru
merugikan karena harus mengeluarkan biaya yang tinggi dalam perbaikan.
Dalam pengoprasionalan salah satunya adalah kita harus memahami fungsi
masing-masing dari hendel, tuas maupun standar pengoprasionalan serta kemampuan
suatu alat saat beroprasi dari masing-masing pabrikan. Kesemuanya harus dikuasai
dan dipahami oleh seorang operator sehingga pada saat beropersi alat mesin tersebut
tidak ada kendala yang berarti di lapangan.

Gambar 3.1 pascapanen combine harvester


Sumber: https://www.mongabay.co.id/

54 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PENDAHULUAN

Pada Gambar 3.1 Merupakan salah satu dari berbagai macam alat pascapanen
yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk mempermudah proses pemanenan
padi pada umumnya.
Kalian akan menggunakan berbagai macam alat mesin pascapanen sesuai dengan
kebutuhan pada saat praktik di sekolah, baik pada lahan basah maupun pada lahan
kering sehingga proses pemanenan lebih efektif dan efisien.
Pascapanen merupakan kegiatan yang dilakukan terhadap sesuatu komiditi hasil
pertanian segera setelah komoditi tersebut dipanen. Penyegeraan pemanenan untuk
menghindari butir padi kuning. Pentingnya penanganan pascapanen disebabkan
beberapa faktor sebagai berikut :
1. Komoditas pangan masih merupakan komoditas penting dalam kehidupan
masyarakar.
2. Komoditas pangan tidak terbatas hanya pada padi saja, tetapi mencakup produk-
produk lainya
3. Beberapa teknologi penanganan pascapanen komoditi pangan telah banyak
dilakukan masyarakat
4. Swasembada pangan sulit dicapai tanpa penangan pascapanen yang baik
5. Penanganan pascapanen mempunyai nilai ekonomi dan dampak sosial yang
sangat luas
6. Pemanenan pada usia muda banya butir muda, butir hijau, dan kapur (tidak tahan
disimpan, rendemen rendah)
7. Panen tua prosentase susut lebih besar (gabah rontok banyak, Beras pecah besar)
8. Kadar air 22-29 % pada cuaca cerah, sawah dikeringkan 7-10 hari, sabit tajam,
alas terpal, pengankutan pakai wadah.

MATERI PEMBELAJARAN

A. Standar Operasional Prosedur Alat Perontok Pedal Tresher

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Standar Operasioanal Prosedur alat


mesin perontok pedal tresher
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik
dapat memahami deskripsi, SOP Pengoprasionalan alat
mesin pedal tresher dengan baik, benar dan tepat.

Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.


1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu!
2. Coba pahami dan amati gambar dibawah ini

ALAT MESIN PERTANIAN 55


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

Gambar 3.2 Kegiatan pedal tresher


Sumber : https://2.bp.blogspot.com

3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan
pedal tresher diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu
bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktik pedal tresher padi hasil
pertanian.

Kalian telah menyimpulkan deskripsi kegiatan pedal tresher dari hasil


pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih
mendalam mengenai pengoprasian pedal tresher, pelajarilah uraian materi
berikut ini dalam menambah pengetahuanmu.

Berikut ini SOP perontokan padi dengan pedal tresher : 


1. Pastikan padi maupun kacang kedelai/kacang ijo yang akan dipanen sudah
benar-benar masak dengan ciri warna buah menguning secara merata
2. Padi yang telah terpotong dikumpulkan dalam suatu tempat alas /terpal
dengan posisi tersusun
3. Pemotongan tangkai panjang disarankan untuk merontok secara manual
dengan alat mesin yang mempunyai tipe hold-on dimana tangkai jerami
dipegang.
4. hanya pada bagian ujung padi yang ada butiranya ditekankan kepada alat
perontok
5. Arah pedal perontok searah dengan mata angin dan tidak boleh berlawanan
dengan mata angin
6. Pedal perontok diinjak dengan kaki menggayuh pedal secara kontinyu

56 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

7. putaran poros pemutar memutar silinder perontok.


8. putaran silinder perontok yang memiliki gigi perontok dimanfaatkan dengan
memukul batang helai padi/kacang yang menempel sampai rontok. 
9. Lakukan pemakanan hingga bulir padi/kacang kedelai benar-benar bersih dan
terpisah dengan tangkai serta lakukan secara bolak-balik dan merata.
10. Jika sudah bersih maka lakukan pembuangan kearah yang jauh dan tidak
berlawanan dengan mata angin

   Gambar 3.3 Alat pedal tresher  


Sumber:https://int.search.myway.com/ diakses sabtu 2 Nov 2019, 13.00 wita

B. Standar Operasional Prosedur Mesin Power Thresher

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi,SOP pengoprasian kerja power


tresher
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik
dapat memahami deskripsi, SOP Pegoprasian dengan baik,
benar dan tepat.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu!
2. Coba pahami dan amati gambar dibawah ini

ALAT MESIN PERTANIAN 57


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

Gambar 3.4 Kegiatan power tresher


Sumber: https://int.search.myway.com/

3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan
power tresher diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa
menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian power tresher padi
hasil pertanian.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian power tresher hasil
pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih
mendalam mengenai pengoprasian power tresher, pelajarilah uraian materi
berikut ini dalam menambah pengetahuanmu.

Berikut ini SOP perontokan padi, kacang kedelai, kacang ijo dengan alat tresher : 
1. Pemotongan tangkai pendek disarankan dalam pemotongan dengan mesin
perontok tipe ‘throw in’dimana bagian yang akan dirontok masuk semua dalam
ruang perontokan
2. Padi, kacang kedelai/kacang ijo yang telah terpotong dikumpulkan dalam suatu
tempat alas / Terpal untuk mengurangi susut akibat tercecer
3. Taruhlah mesin ditempat yang rata, dekatkan mesin dengan tumpukan padi
yang akan dirontokan bila memungkinkan beri terpal atau alas plastik lainya
dibawah mesin dalam mengurangi sust karna tercecer.
4. Arah keluaran jerami/tangakai kacang maupun daun searah dengan mata angin
dan tidak boleh berlawanan dengan mata angina dengan tujuan agar jerami
tidak berbalik arah mengganggu proses kerja akibat berbalik jerami karna angin

58 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

5. Sebelum mesin dioperasikan terlebih dahulu dilakukan pengecekan/identifikasi


awal alat power tresher mengenai kekencangna seluriuh baut,pelumasan
seluruh bantalan, air radiator, Oli mesin, bahan bakar, ketegangan v-belt juga
tidak kalah penting karna jika tidak lurus dengan garis lini puly maka akan
memperpendek usia v-belt.
6. Setelah mesin dihidupkan atur putaran selinder perontok sesuai dengan yang
diinginkan dalam merontokan buah padi atau kacang
7. Masukkan sedikit tangkai padi yang sudah terkumpul untuk melihat day
kemampuan mesin perontok jika hasilnya tidak bersih atau masih ada padi
pada tangkai naikkan lagi putaran RPM mesin
8. Setelah mesin siap beropersi, masukkan tangkai padi secara bertahap dan
kontinyu dengan tidak menyebabkan overload pada mesin.Tumpukan padi
dimeja pemasukan seefektif mungkin dilakukan secara terus menerus dan
mengurangi pemasukan jikaa terjadi overload.
9. Putaran selinder perontok akan menarik jerami padi atau kacang yang
dimasukkan dari pintu pemasukan Jerami atau tangkai kacang akan diputar
didalam ruang perontok, tergesek terpukul dan dan terbawa oleh gigi perontok
dan sirip pembawa menuju pintu pengluaran jerami .
10. Butiran padi atau kacang kedelai dan jerami beserta kotoran yang lolos dari
saringan perontok akan jatuh keayakan dengan bergoyang dan juga terhembus
udara dari kipas
11. Benda yang lebih besar dari butiran padi akan terpisah melalui ayakan yang
berlubang, sedang butir padi akan jatuh dan tertampung pada pintu pengluaran
padi.

Gambar 3.5 Kegiatan mesin Tresher


Sumber: https://1.bp.blogspot.com, diakses sabtu 2 nov 2019, 13.00 wita

ALAT MESIN PERTANIAN 59


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

C. Standar Operasional Prosedur Mesin Combine Harvester

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi,SOP pengoprasian kerja combin harvester


Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik
dapat memahami deskripsi, SOP Pegoprasian combine
harvester dengan baik, benar dan tepat.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu!
2. Coba pahami dan amati gambar dibawah ini

Gambar 3.6 Kegiatan combine harvester


Sumber: https://int.search.myway.com/ diakses sabtu 2 Nov 2019, 13.00 wita

3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan
combine harvester diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa
menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian combine harvester
padi hasil pertanian.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian power tresher hasil pertanian
yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam
mengenai pengoprasian combine harvester, pelajarilah uraian materi berikut ini
dalam menambah pengetahuanmu.

Berikut ini Standar Pengoprasian Standar mesin combine harvester : 


1. Buah yang akan dipanen sudah dalam katagori masak atau siap panen
2. Reel:Fungsinya menarik/mengait batang tanaman padi dari posisi
tegakkearahpisau pemotong

60 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

3. Silinder perontok berfungsi untuk merontokkan(melepaskan) butiran padi


dari malainya batang yang sudah masak.
4. Unit pembersih/pemisah berfungsi untuk membersihkan padi yang telah
rontok ari potongan batang, daun, malai dan kotoran serta benda asing lainya.
Porses pemisahan dan pembersihan berlangsung beberapa tahap penyaringan
dan penampian.
5. Konveyor mangkok berfungsi untuk membawa bahan (butiran padi)ke bagain
atas sedang konveyor screw befungsi membawa butiran padi dalam arah
horizontal

Cara pengoprasian combine harvester


1. Menghidupkan combine harvester
Combine harvester menggunakan mesin yang bahan bakarnya diesel, dimana
mengidupkanya dengan cara starter menggunakan aru DC (Batrai/aki).
sebelum menghidupkan pastikan tansmisi utama, pengatur kecepatan , gas,
dalam keadaa netral dan posisi kopling dalam keadaan parkir. Putar kunci
kontak pada posisi pre head dalam memanaskan busi pijardan tunggu hingga
lampu padam. Kemudian langsung putar kekanana pada tombil on dan star
dimulai. Jangan menstarter lebih dari 45 detik karn adapat mengaibatkan
over-head yang langsug dapat merusak bagian-bagian sistem tersebut.
2. Mesmajukan/menjalankan dan memundurkan combine
Combine mampu bergerak jika mesin dalam keadaan hidup, kemudian
masukkan gigi transmisi utama dengan kecepatgan low, netral, high dan deep
dengan perseneleng maju 1,2 dan 3 serta mundur R. Pastikan pandangan
operator lurus kedepan sertga menjangkau semua sistemnya agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Membelokkan combine
Sistem pembelokan pada combine sangat efektif dapat dioperasikan dengan
satu handel yang mampu mengarahkan baik kekanan maupun kekiri.serta
dilengkapi dengan roda rantai disebut crawler yang juga memiliki tingkat
fleksibilitas dan cengkraman yangtinggi untuk segala keadaan tanah.
4. Menghidupkan tresher, pisau pemotong pada combine
Sistem tresher pada combine dilengkapi dengan suatu putaran, dimana hanya
dengan menarik tuas tresher maka tresher berfungsi mengenyesuaikan
dengan kecepatan putaranya. Demikian juga pisau ketika tuas ditarik maka akan
menyesuaikan dengan kecepatan putarnya dan juga jarak pemotonaganya.
5. Menghentikan combine
Combine dapat dihentikan dengan cara bertahap dari kecepatan tingggi
hingga rendah serta dilengkapi sistem pengereman hidrulik sehingga hanya
dengan tarik tuas kopling keposisi parkir maka combine akan terhenti dan
semua sistem harus dihentikan atau dalam posisi off.

ALAT MESIN PERTANIAN 61


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

D. Standar Operasional Prosedur Mesin Pemipil


TUGAS MANDIRI
Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi,SOP pengoprasian kerja mesin
pemipil
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik
dapat memahami deskripsi, SOP Pegoprasian mesin pemipil
dengan baik, benar dan tepat.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu!
2. Coba pahami dan amati gambar dibawah ini

Gambar 3.7 Kegiatan mesin pemipil tresher


Sumber:https://int.search.myway.com/ diakses sabtu 2 Nov 2019, 13.00 wita

3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan
mesin pemipil diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa
menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian mesin pemipil padi
hasil pertanian.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian mesin pemipil hasil pertanian
yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam
mengenai pengoprasian mesin pemipil, pelajarilah uraian materi berikut ini
dalam menambah pengetahuanmu.

SOP Pengoprasian mesin tresher pemipil jagung:


1. Jagung yang sudah dipanen dikeringkan hingga kadar air 20 %
2. Kumpulkan jagung dalam suatu tempat baik ember maupun timba
3. Menyiapkan tersher dengan mengecek terlebih dahulu
4. Tambahkan bahan bakar, periksa oli mesin, filter udara, maupun air pendingin
serta v-belt dan kekencangan baut.
5. Hidupkan mesin hingga 2500rpm

62 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

6. Tuang jagung secara kontinyu kedalam bak penampung tresher pemipil


7. Buah jagung akan terpisah dengan tongkolnya dan buah dikumpulkan dalam
satu tempat

Gambar 3.8 Kegiatan mesin pemipil tresher


Sumber:https://int.search.myway.com/ diakses sabtu 2 Nov 2019, 13.00 wita

E. Standar Operasional Prosedur Mesin Pembersih


TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi,SOP pengoprasian mesin pembersih


Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik
dapat memahami deskripsi, SOP mesin pembersih dengan
baik, benar dan tepat.

ALAT MESIN PERTANIAN 63


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.


1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu!
2. Coba pahami dan amati gambar dibawah ini

Gambar 3.9 Kegiatan mesin pembersih padi


Sumber:https://int.search.myway.com

3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan
mesin pembersih diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa
menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian mesin pembersih
padi hasil pertanian.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian mesin pembersih hasil
pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih
mendalam mengenai pengoprasian mesin pembersih, pelajarilah uraian materi
berikut ini dalam menambah pengetahuanmu.

SOP Pengoprasian mesin pembersih/Winnower:

64 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

1. Padi dikeringkan hingga kadar air 20%


2. Kumpulkan padi kedalam suatu tempat ember atau timba
3. Mempersiapkan mesin Winnower ditempat rata dengan memberi alas terpal
terlebih dahulu
4. Arahkan mesin power tresher (pembuangan padi jabuk) searah dengan mata
angin
5. Isi bahan bakar, cek filter udara, cek air pendingin maupun oli mesin, kekencangan
baut serta kekencangan v-belt.
6. Hidupkan mesin, naikkan RPM secara berlahan
7. Padi dituang secara kontinyu hingga bersih terpisah antar padi berisi dengan
padi jabuk
8. padi yang bersih dipisahkan dan disimpun

F. Standar Operasional Prosedur Mesin Pemindah

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi,SOP pengoprasian kerja mesin


pemindah
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta
didik dapat memahami deskripsi, SOP Pegoprasian mesin
pemindah dengan baik, benar dan tepat.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu!
2. Coba pahami dan amati gambar dibawah ini

Gambar 3.10 Kegiatan pengangkutan padi


Sumber:https://int.search.myway.com

ALAT MESIN PERTANIAN 65


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan
mesin pemindah diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa
menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian mesin pemindah padi
hasil pertanian.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian mesin pemindah hasil
pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih
mendalam mengenai pengoprasian mesin pemindah, pelajarilah uraian materi
berikut ini dalam menambah pengetahuanmu.

SOP Pengoprasian mesin pemindah:


1. Setelah pemanenan dilaksanakan maka kita segera mengangkut hasil pertanian
ketempat yang aman baik dirumah maupun dipabrik
2. Pengankutan dilakukan dengan kendaraan baik roda dua maupun roda empat
3. Pengankutan bertujuan untuk dilakukan proses berikutnya baik itu penjemuran
maupun pengolahan
4. Jika pengangkutan memungkinkan untuk langsung dengan roda empat maka
lebih baik jika tidak memungkinkan maka kita harus mengangsurnya dengan
becak atau kendaraan bermotor lainya
5. Pengankutan sebaiknya menyesuaikan dengan kondisi jalan, kapasitas muat,
kecepatan ,jarak lokasi dan keamanan

Gambar 3.11 Kegiatan mesin pemindah


Sumber:https://int.search.myway.com

G. Standar Operasional Prosedur Mesin Pengupas

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi,SOP pengoprasian kerja mesin


pengupas
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta

66 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

didik dapat memahami deskripsi, SOP Pegoprasian mesin


pengupas dengan baik, benar dan tepat.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu!
2. Coba pahami dan amati gambar dibawah ini

Gambar 3.12 Kegiatan mesin pengupas


Sumber:https://int.search.myway.com/ diakses sabtu 2 Nov 2019, 13.00 wita

3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan
mesin pengupas diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!!
4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa
menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian mesin pengupas padi
hasil pertanian.
Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian mesin pengupas hasil
pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih
mendalam mengenai pengoprasian mesin pengupas, pelajarilah uraian materi
berikut ini dalam menambah pengetahuanmu.

SOP Pengoprasian mesin pemecah kulit gabah (Husker):


1. Pada umumnya padi yang akan dipecah kulit adalah padi yang bersih dari
jerami maupun dari padi jabuk serta kadar air padi 14%.
2. Padi dinaikkan menuju lubang sekrin pada mesin pengupas (husker)
3. Pembukaan tali pengikat pada karung mempermudah dalm penuangan menuju
bak penampung/sekrin dimana kedudukan sekrin dalam keadaan tertutup
4. Sebelum dioperasikan mesin husker terlebih dahulu dilakukan pengecekan
pada bagian mesin antara lain pemeriksaan pada : pengisisan bahan bakar, oli
mesin, filter udara, air pendingin, v-belt, kekencangan baut dll.
5. Hidupkan mesin dan stabilkan rpm dalam putaran stasioner beberapa saat
6. Naikkan rpm hingga 2500 rpm
7. Buka katup utama untuk menurunkan jumlah debit padi yang sesuai turun ke
roll gap

ALAT MESIN PERTANIAN 67


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

8. Lakukan penyetelan pada adjust roll gap hingga padi semua dalam keadaan
pecah kulit berwarna coklat( brown rice separator )
9. Jika masih ada yang belum terpecah kembalikan kedalam bak sekrin/
penampung untuk dilakukan kedua kalinya
10. Pastikan semua beras dalam keadaan pecah kulit bewarna coklat (brown rice
separator)
11. Padi pecah kulit siap diteruskan menuju alat polisher (pemutih)

TUGAS MANDIRI

Buatlah makalah singkat yang berkaitan dengan urutan pascapanen pada


jagung!

CONTOH SOAL

Sebutkan SOP pengoprasian alat pedal tersher ?


Jawab: Berikut ini SOP perontokan padi dengan pedal tresher : 
1. Pastikan padi maupun kacang kedelai/kacang ijo yang akan dipanen sudah
benar-benar masak dengan ciri warna buah menguning secara merata
2. Padi yang telah terpotong dikumpulkan dalam suatu tempat alas /terpal
dengan posisi tersusun
3. Pemotongan tangkai panjang disarankan untuk merontok secara manual
dengan alat mesin yang mempunyai tipe hold-on dimana tangkai jerami
dipegang.
4. hanya pada bagian ujung padi yang ada butiranya ditekankan kepada alat
perontok
5. Arah pedal perontok searah dengan mata angin dan tidak boleh berlawanan
dengan mata angin
6. Pedal perontok diinjak dengan kaki mengayuh pedal secara kontinyu
7. putaran poros pemutar memutar silinder perontok.
8. putaran silinder perontok yang memiliki gigi perontok dimanfaatkan dengan
memukul batang helai padi/kacang yang menempel sampai rontok. 
9. Lakukan pemakanan hingga bulir padi/kacang kedelai benar-benar bersih
dan terpisah dengan tangkai serta lakukan secara bolak-balik dan merata.
10. Jika sudah bersih maka lakukan pembuangan kearah yang jauh dan tidak
berlawanan dengan mata angin

68 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

CAKRAWALA

Kementerian Pertanian (Kementan) siapkan alat mesin pertanian (Alsintan)


dalam bentuk Pemanen Kombinasi (Combine Harvester). Hal tersebut disampaikan
melalui rilis Kementan yang diterima oleh Kompas.com, Senin (10/6/2019).
“Di antara serealia yang dipanen seperti padi, gandum, oat,  rye,  barley,
jagung, kedelai, dan  flax, ini (mesin pemanen) adalah salah satu penemuan
penting di bidang pertanian,” ungkap Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana
Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy.
Bahkan, ditambahkan oleh Sarwo, mesin pemanen yang dikembangkan di
Jepang tersebut mampu menghemat biaya tenaga kerja dan mengefisiensikan
usaha tani.
Mesin combine harvester yang disediakan oleh Kementan tersebut tersedia
dalam tipe dorong dan tipe kemudi dengan lebar pemotongan dan mesin yang
bervariasi.Untuk lebar pemotongannya,  combine harvester  ini tersedia mulai dari
60 sentimeter (cm) hingga 1,5 meter. Sementara untuk mesinnya tersedia mulai
dari 7 horse power (hp) hingga 30 hp.
“Kecepatan maju berkisar antara 0,5 hingga 1 meter per detik. Dengan
memperhitungkan waktu belok dan waktu pemotongan manual di bagian pojok
lahan, biasanya waktu yang dibutuhkan untuk pemanenan berkisar 2 jam per
hektar,” jelasnya.
Sarwo berharap dengan pemberian bantuan alat dan mesin pascapanen
ini dapat meningkatkan produksi tanaman padi dan palawija dalam rangka
meningkatkan produksi pangan. Mesin combine harvester ini hanya mengumpankan
bagian mulai dari padi yang kemudian dipotong ke bagian perontok mesin.
Mesin combine harvester asal Jepang ini tersedia dalam tipe dorong dan
tipe kemudi dengan lebar pemotongan dan mesin yang bervariasi. 
Setelah itu, gabah hasil perontokan ditampung dalam karung atau tangki
penampung gabah sementara. Bagian pemotong dari mesin ini sebenarnya
hampir sama dengan bagian pemotong dari binder, hanya saja bagian pengikatnya
digantikan dengan bagian perontokan.  

JELAJAH INTERNET

Lakukan scan dengan aplikasi QR Code scaner yang


berkaitan dengan laman berikut ini

ALAT MESIN PERTANIAN 69


ALAT MESIN PASCA
PANEN

RANGKUMAN

SOP Pengoprasian mesin power tresher


1. Pemotongan tangkai pendek disarankan dalam pemotongan dengan mesin
perontok tipe ‘throw in’dimana bagian yang akan dirontok masuk semua
dalam ruang perontokan
2. Padi, kacang kedelai/kacang ijo yang telah terpotong dikumpulkan dalam
suatu tempat alas / Terpal untuk mengurangi susut akibat tercecer
3. Taruhlah mesin ditempat yang rata, dekatkan mesin dengan tumpukan padi
yang akan dirontokan bila memungkinkan beri terpal atau alas plastik lainya
dibawah mesin dalam mengurangi sust karna tercecer.
4. Arah keluaran jerami/tangakai kacang maupun daun searah dengan mata
angin dan tidak boleh berlawanan dengan mata angina dengan tujuan agar
jerami tidak berbalik arah mengganggu proses kerja akibat berbalik jerami
karna angin
5. Sebelum mesin dioperasikan terlebih dahulu dilakukan pengecekan/
identifikasi awal alat power tresher mengenai kekencangna seluruh baut,
pelumasan seluruh bantalan, air radiator, Oli mesin, bahan bakar, ketegangan
v-belt juga tidak kalah penting karna jika tidak lurus dengan garis lini puly
maka akan memperpendek usia v-belt.
6. Setelah mesin dihidupkan atur putaran selinder perontok sesuai dengan
yang diinginkan dalam merontokan buah padi atau kacang
7. Masukkan sedikit tangkai padi yang sudah terkumpul untuk melihat day
kemampuan mesin perontok jika hasilnya tidak bersih atau masih ada padi
pada tangkai naikkan lagi putaran RPM mesin
8. Setelah mesin siap beropersi, masukkan tangkai padi secara bertahap dan
kontinyu dengan tidak menyebabkan overload pada mesin. Tumpukan padi
dimeja pemasukan seefektif mungkin dilakukan secara terus menerus dan
mengurangi pemasukan jikaa terjadi overload.
9. Putaran selinder perontok akan menarik jerami padi atau kacang yang
dimasukkan dari pintu pemasukan jerami atau tangkai kacang akan diputar di
dalam ruang perontok, tergesek terpukul dan dan terbawa oleh gigi perontok
dan sirip pembawa menuju pintu pengluaran jerami .
10. Butiran padi atau kacang kedelai dan jerami beserta kotoran yang lolos
dari saringan perontok akan jatuh keayakan dengan bergoyang dan juga
terhembus udara dari kipas
11. Benda yang lebih besar dari butiran padi akan terpisah melalui ayakan
yang berlubang, sedang butir padi akan jatuh dan tertampung pada pintu
pengluaran padi.

SOP Pengoprasian mesin tresher pemipil jagung:


1. Jagung yang sudah dipanen dikeringkan hingga kadar air 20 %
2. Kumpulkan jagung dalam suatu tempat baik ember maupun timba
3. Menyiapkan tersher dengan mengecek terlebih dahulu
4. Tambahkan bahan bakar, periksa oli mesin, filter udara, maupun air pendingin
serta v-belt dan kekencangan baut.
5. Hidupkan mesin hingga 2500rpm

70 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

RANGKUMAN

6. Tuang jagung secara kontinyu kedalam bak penampung tresher pemipil


7. Buah jagung akan terpisah dengan tongkolnya dan buah dikumpulkan dalam
satu tempat

SOP Pengoprasian mesin pemindah :


1. Setelah pemanenan dilaksanakan maka kita segera mengangkut hasil
pertanian ketempat yang aman baik dirumah maupun dipabrik
2. Pengankutan dilakukan dengan kendaraan baik roda dua maupun roda empat
3. Pengankutan bertujuan untuk dilakukan proses berikutnya baik itu
penjemuran maupun pengolahan
4. Jika pengangkutan memungkinkan untuk langsung dengan roda empat maka
lebih baik jika tidak memungkinkan maka kita harus mengangsurnya dengan
becak atau kendaraan bermotor lainya
5. Pengankutan sebaiknya menyesuaikan dengan kondisi jalan, kapasitas muat,
kecepatan ,jarak lokasi dan keamanan

SOP Pengoprasian mesin pembersih/Winnower:


1. Padi dikeringkan hingga kadar air 20%
2. Kumpulkan padi kedalam suatu tempat ember atau timba
3. Mempersiapkan mesin Winnower ditempat rata dengan memberi alas terpal
terlebih dahulu
4. Arahkan mesin power tresher (pembuangan padi jabuk) searah dengan mata
angin
5. Isi bahan bakar, cek filter udara, cek air pendingin maupun oli mesin,
kekencangan baut serta kekencangan v-belt.
6. Hidupkan mesin, naikkan RPM secara berlahan
7. Padi dituang secara kontinyu hingga bersih terpisah antar padi berisi dengan
padi jabuk
8. padi yang bersih dipisahkan dan disimpun

SOP Pengoprasian mesin pemecah kulit gabah(Husker):


1. Pada umumnya padi yang akan dipecah kulit adalah padi yang bersih dari
jerami maupun dari padi jabuk serta kadar air padi 14%
1. Padi dinaikkan menuju lubang sekrin pada mesin pengupas(husker)
2. Pembukaan tali pengikat pada karung mempermudah dalm penuangan
menuju bak penampung/sekrin dimana kedudukan sekrin dalam keadaan
tertutup
3. Sebelum dioperasikan mesin husker terlebih dahulu dilakukan pengecekan
pada bagian mesin antara lain pemeriksaan pada : pengisisan bahan bakar,
oli mesin, filter udara, air pendingin, v-belt, kekencangan baut dll.
4. Hidupkan mesin dan stabilkan rpm dalam putaran stasioner beberpa saat
5. Naikkan rpm hingga 2500rpm
6. Buka katup utama untuk menurunkan jumlah debit padi yang sesuai turun
ke roll gap
7. Lakukan penyetelan pada adjust roll gap hingga padi semua dalam keadaan

ALAT MESIN PERTANIAN 71


ALAT MESIN PASCA
PANEN

RANGKUMAN

pecah kulit berwarna coklat( brown rice separator )


8. Jika masih ada yang belum terpecah kembalikan kedalam bak sekrin/
penampung untuk dilakukan kedua kalinya
9. Pastikan semua beras dalam keadaan pecah kulit bewarna coklat (brown rice
separator)
10. Padi pecah kulit siap di teruskan menuju alat polisher (pemutih)

TUGAS MANDIRI

Gambarkan sistematis kerja combine harvester berikut penjelasanya!

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar!


1. Jelaskan cara kerja mesin pedal tresher !
2. Jelaskan cara kerja mesin power tresher !
3. Jelaskan cara kerja mesin pemipil !
4. Jelaskan cara kerja mesin pemisah !
5. Jelaskan cara kerja mesin pembersih !

REFLEKSI

Setelah mempelajari uraian materi mengenai Alat mesin pascapanen, aku dapat
mengambil beberapa refleksi, antara lain:
1. Aku dapat memahami cara kerja mesin Perontok
2. Aku dapat memahami cara kerja mesin Pemipil
3. Aku dapat memahami cara kerja mesin Pemisah
4. Aku dapat memahami cara kerja mesin Pengangkut
5. Aku dapat memahami cara kerja mesin Pengupas

72 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MENERAPKAN MODIFIKASI ALAT MESIN PASCAPANEN BAB


(PERONTOK, PEMIPIL , PEMISAH, PEMINDAH DAN PENGUPAS)
IV
BAB IV MENERAPKAN MODIFIKASI ALAT MESIN PASCAPANEN
(PERONTOK, PEMIPIL , PEMISAH, PEMINDAH DAN PENGUPAS)

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu memahami modifikasi alat mesin pascapanen perontok.


2. Siswa mampu memahami modifikasi alat mesin pascapanen pemipil.
3. Siswa mampu memahami modifikasi alat mesin pascapanen pemisah.
4. Siswa mampu memahami modifikasi alat mesin pascapanen pengangkut.
5. Siswa mampu memahami modifikasi alat mesin pascapanen pengupas.

PETA KONSEP

Modifikasi Alat Mesin Perontok

Modifikasi Alat Mesin Pemipil

MODIFIKASI Modifikasi Alat Mesin Pemisah

Modifikasi Alat Mesin Pengangkut

Modifikasi Alat Mesin Pengupas

KATA KUNCI

Modifikasi, Perontok, Pemipil, pemisah, Pengankut, Pengupas

ALAT MESIN PERTANIAN 73


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PENDAHULUAN

Bacalah teks berikut ini !


Latar belakang mekanisasi pertanian merupakan bidang ilmu yang mengkaji
tentang penciptaan, modifikasi serta mengevaluasi alat dan mesin pertanian.
Perkembangan alat dan mesin pertanian cukup tinggi terjadi di Indonesia. Hal ini setara
dengan upaya yang telah dilakukan untuk menciptakan teknologi tepat guna alat dan
mesin pertanian. Berbagai upaya telah dilakukan secara terus menerus dalam rangka
pengembangan teknologi alat dan mesin pertanian sehingga dapat mempertinggi
produktivitas kerja di bidang mekanisasi pertanian.
Pembangunan pertanian di Indonesia dimaksudkan untuk meningkatkan
daya saing dan meningkatkan kesejahteraan petani dengan pola pertanian modern.
Salah satu ciri pertanian modern adalah penggunaan mekanisasi pertanian yang
dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi sumber daya serta nilai produk
pertanian. (Kusno hadiutomo, 2010). Penanganan pascapanen yang dimulai dari
tingkat petani merupakan titik awal penting untuk menjamin peningkatan pendapatan
dan kesejahteraan mereka. Kegagalan penanganan pascapanen pada tingkat petani
ini dapat mengakibatkan rendahnya mutu hasil dan tingginya tingkat susut atau
kehilangan hasil dan kerusakan hasil pertanian. (Andoko, 2002).
Teknologi Pertanian berperan dalam menyalurkan serta mengembangkan
ide dan pemikiran untuk menciptakan, memodifikasi, menguji, mengevaluasi
dan menganalisa alat dan mesin pertanaian. Teori - teori yang berkaitan dengan
penggunaan dan pemanfaat alat serta mesin pertanian sesuai dengan kemajuan
zaman yang semakin moderen.

MATERI PEMBELAJARAN

A. Modifikasi Alat Perontok Padi

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Modifikasi Alat Perontok Padi


Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta
didik dapat memahami deskripsi, modifikasi alat perontok
padi dengan baik dan benar.

Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut.


1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini!

74 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

Gambar kegiatan modifikasi alat perontok padi

Gambar 4.1 Kegitan modifikasi pedal tresher


Sumber: https://www.google.com/search?q=modifikasi+pedal+thresher

3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai persiapan apa saja yang dilakukan dalam modifikasi alat mesin
pedal tresher!
4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
5. Presentasikan hasil analisismu di depan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!
6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin
pascapanen pemipil jagung model bangku. Sekarang pelajari uraian materi
berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik!

Modifikasi alat perontok padi tresher

Berdasarkan hasil penelitian modifikasi sebuah alat perontok padi dengan


tipe drum thresher berayun bebas. Hammer thresher tersebut berfungsi sebagai
alat pemukul dan perontok bahan yang bekerja berdasarkan prinsip putaran
dan pemukulan di dalam ruang perontok. Perbandingan alat perontok padi tipe
thresher dengan hasil modifikasinya

ALAT MESIN PERTANIAN 75


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Spesifikasi alat perontok padi tipe thresher

Bagian Sebelum Modifikasi Sesudah Modifikasi


Tidak ada saluran
Adanya penambahan
Ruang perontok saluran pengarah pada
pengarah dinding atas
dinding atas
Kerapatan Baut pada ujung
6cm x 5cm 5cm x 4.5cm
Hammer thresher (pxl
Jarak pada bagian ujung Unit Tidak menggunakan
9,5 cm x 5cm
Pendorong (pxl) unit pendorong
17 cm x 9cm 17cm x 15cm. (Di
Saluran pengeluaran jerami (p
(Disamping ruang belakang ruang
x l)
perontok) perontok)
Jarak hammer thresher dengan
1 cm 2,5 cm
drum perontok

Kapasitas 37 kg/jam 106,43 kg/jam

76 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

1. Bagian terpenting yang dimodifikasi adalah: Jarak antargigi yang semula 8 cm


dimodifikasi menjadi 6 cm, dengan cara membuat lagi yang baru sebanyak 8
buah plat strip tempat dudukan gigi-gigi perontok di drum (plat strip tersebut
diberi lobang/dibor dengan jarak antar lobang 6 cm) dan dilas di sisi dekat plat
strip dudukan gigi-gigi perontok yang lama, gigi yg lama dipindahkan ke lobang
yang baru. Tentu saja akan dibutuhkan tambahan gigi perontok lagi, karena
jumlah gigi perontok yang lama belum mencukupi.
2. Parameter Kritis : Jarak antar ujung gigi-gigi perontok terhadap permukaan
konkaf (pada posisi titik singgung terdekat, posisi ini dapat pada posisi tegak/
vertikal atau posisi lain non vertikal/tegak) harus dijaga/diatur sebesar 1,5 cm
12 sampai 2 cm jangan lebih dari 1 inchi dengan cara mengatur ulir pada leher
GIGI-GIGI perontok (gigi menancap di plat strip menggunakan ulir & mur-baut).
Apabila ini tidak dipenuhi (jaraknya melebihi 1 inchi) dapat dipastikan bahwa
thresher tidak akan mampu merontok secara sempurna alias tidak bisa dipakai
untuk merontok. Sebaliknya apabila gigi-gigi perontok terlalu rapat, maka selain
banyak kotoran yang ikut terontok, susut kualitas maupun susut kuantitas akan
menjadi besar, banyak butiran padi yang ikut terlempar di pintu jerami.
3. Pada sudut ruang perontok bagian ujung samping bering duduk diberi jarak
lebih sempit dengan harapan tidak banyak jerami yang terlilit/terperangkap
pada masing-masing sudut as perontok yang bisa mengurangi daya maksimal
pemutaran hammer tresher.
4. Apabila kecepatan hembusan angin dianggap kurang, maka modifikasi dilakukan
dengan cara mengganti puli pada kipas dengan ukuran diameter puli yang lebih
kecil dari diameter yang sebelumnya, apabila hal ini tidak dimungkinkan jalan
lain adalah mencari jenis kipas yang sudut (sayapnya) berjumlah lebih banyak
dari jumlah sudut (sayap) sebelumnya.
5. Ruang perontok berdiameter 40 cm dengan panjang 60 cm. Bagian atas ruang
perontok diberi tambahan saluran pengarah yang berfungsi untuk mengarahkan
jerami menuju pintu pengeluaran jerami. Jarak antara plat yaitu 7 cm dan plat
berjumlah 7 buah. Sudut kemiringan masing-masing plat besi yaitu 20 derajat.
Jarak antara hammer thresher dengan ruang perontok sebesar 2,5 cm, sehingga
jerami pada saat di dalam drum lebih lama dan hasilnya pada saat keluar jerami
sudah dalam keadaan bersih atau seluruh biji padi/gabah sudah dalam keadaan
terontok.
6. Hammer thresher digerakkan oleh motor yang terhubung melalui poros pada
puli dan selanjutnya mentransmisikannya ke poros hammer thresher. Hammer
thresher dalam alat perontok ini berjumlah 16 buah yang ditopang dengan
batang besi. Hammer ini berbentuk besi bulat bisa juga baut dengan ukuran
sisinya 5 cm x 4,5 cm. Bahan hammer dipilih terbuat dari bahan besi agar lebih
awet pada saat terjadi benturan di dalam ruang perontok.

ALAT MESIN PERTANIAN 77


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN
B. Modifikasi Alat Mesin Pemipil
TUGAS MANDIRI
Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Modifikasi Alat Pemipil Jagung
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta
didik dapat memahami deskripsi, modifikasi alat pemipil
jagung dengan baik dan benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini!

Gambar kegiatan modifikasi alat pemipil

Gambar 4.2 Kegitan modifikasi pemipil jagung


Sumber: https://www.google.com/search?q=modifikasi+pemipil+jagung

3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai persiapan apa saja yg dilakukan dalam modifikasi alat pemipil
jagung!
4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
5. Presentasikan hasil analisismu di depan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!
6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik modifikasi pemipil jagung.
Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu
dengan baik!

Modifikasi alat pemipil jaguang


Peningkatan produksi jagung melalui perbaikan teknologi budidaya dapat
dikatakan cukup berhasil. Selam kurun waktu lima tahun terakhir produksi
jagung terus meningkat. Namun peanganan pascapanen belum dapat menjamin
ketersediaan jagung baik kuantitas, kualitas, maupun kontinyuitas. Dengan
adanya permasalahan itu maka diperlukan penanganan pascapanen jagung yang
memenuhi standar mutu dan keamanan stok pangan dalam memberikan nilai

78 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

tambah yang signifikan kepada petani.


Pemipilan merupakan cara penanganan pascapanen jagung yang perlu
mendapat perhatian tingginya kehilangan hasil jagung ditingkat petani pada tahap
pemipilan yang mencapai 4% dan total kehilangan hasil jagung pada tingkat petani
5,2 % (Sudjudi, 2004) dimana yang paling tepat dalam memipil jagung adalah
kondisi kadar air jagung berkisar 18-20 %. Selain mempertahan kan fungsi jagung
untuk jangka waktu yang cukup lama, penangana tersebut akan meningkatakan
nilai jual jagung yang berdampak pada penongkatan pendapatan petani. Peluang
tersebut dapat diwujudkan melalui pengoprasian mesin pemipil yang dapat
menekan tingkat kerusakan biji jagung itu sendiri.
Upaya modifikasi alat mesin pemipil jagung terus dilakukan dalam
meningkatakan kualitas mutu jagung seperti modifikasi alat pemipil di bawah ini:

Gambar 4.3 Kegiatan mesin pemipil jagung


Sumber:https://int.search.myway.com/

Berdasarkan hasil pengamatan yang melatarbelakangi penemuan alat tersebut


adalah :
1. Tenaga kerja pemipil jagung terbatas
2. Efisiensi biaya upah tenaga kerja pemipil jagung
3. Bermula dari pemipil manual dengan tangan, parutan, ban sepeda,
berbagai  tahapan menjadi modifikasi mesin pompa air dengan menggunaka
sumber arus listrik sebagai alat penggerak kayu silinder yang dilapisi ban
sepeda motor.
Bahan pembuatan mesin pemipil jagung sbb :
1. Pompa air air listrik bekas/baru dan v-belt
2. Roda penggilas pipa berdiameter Diameter 5,5 cm yang diberi betoneser 6mm
berulir
3. Bering duduk
4. Puli

ALAT MESIN PERTANIAN 79


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

5. Ban bekas sepeda motor


6. Plat panjang 2 meter
7. Baut, besi siku
8. Kabel listrik dan stop kontak
Prinsip cara pembuatannya adalah 
1. Pembuatan rangka baik sebagai tempat motor maupun roda penggilas dan
bodi/casing yang  berfungsi agar jagung tidak menyebar kemana-mana
2. Buat alat pemimpil jagung dengan pipa roda penggilas yang ditempeli oleh 2
potongan  betoneser sepanjang pipa bebentuk mengulir yang berfungsi sebagai
penggilas jagung tongkol, pasang bering bagian kedua ujung silinder sebagai
alat pemutar dari motor.
3. Pasang streng, stop kontak dan kabel 
4. Hubungkan stop kontak dengan arus listrik sebagai sumber penggerak poros
roda penggilas berputar dan siap untuk memipil jagung diatas roda penggilas.

C. Modifikasi Alat Pemisah / Pembersih

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Modifikasi Alat Pembersih


Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta
didik dapat memahami deskripsi, modifikasi alat pemisah/
pembersih padi dengan baik dan benar.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini
Gambar kegiatan modifikasi alat pembersih

Gambar 4.4 Modifikasi alat pembersih


Sumber: image

80 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai persiapan apa saja yg dilakukan dalam modifikasi alat pembersih!
4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
5. Presentasikan hasil analisismu di depan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!
6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik modifikasi alat pembersih.
Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu
dengan baik!

Modifikasi Alat Pembersih Padi


Winnower merupakan alat mesin pertanian yang memiliki fungsi untuk menyortir
hasil panen yang memanfaatkan dari tiupan angin yang memisahkan hasil panen
berdasarkan massa atau berat hasil panen itu sendiri. Namun seluruh proses
pembersihan harus terlebih dahulu melalui pengeringan agar kadar air maksimal
80% supaya hasil yang didapat bisa maksimal.
Pada dasarnya alat pembersih manual gumbaan asal Banjar (Kalimantan selatan)
sudah sangat membantu pekerjaan petani terutama dalam proses pembersihan
secara manual, akan tetapi dalam segi efisiensi masih kurang efektif. Oleh karena
itu modifikasi dilakukan dengan harapan mempercepat agar efektif dalam hal
waktu.

Gambar 4.5 Modifikasi alat pembersih


Sumber: https://seed cleaning mechine.mywy.search.com

Winnower merupakan alat yang cara bekerjanya menyerupai alat gumbaan hanya
dalam segi sumber penggerak yang membedakan jika gumbaan diputar secara
manual maka winnower sudah menggunakan tenaga motor bensin diesel atau
listrik

ALAT MESIN PERTANIAN 81


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Adapun keunggulan alat pembersih gabah/padi bermesin adalah:


1. Memperkecil waktu dan biaya pengeringan
2. Menghindari memburuknya gabah/padi selama penyimpanan
3. Menghindari bahan dari kerusakan conveying dan penggilingan
4. Menghindari bahan dari penurunan grade
5. Memperkecil tempat penyimpanan

Hal-hal yang diperlukan dalam proses pembersihan yaitu:


1. Selama pembersihan harus menggunakan alas secukupnya baik terpal atau
lainya.
2. Pembersihan setelah perontokan mempercepat pengeringan karana
berkuranganya kotoran yang menutupi padi terkena sinar matahari.
3. Pembersihan mempercepat pengarungan dan pengangkutan.
4. Pembersihan gabah/padi diulang sesudah padi dalam keadaan kering sehingga
padi hampa dan kotoran menjadi lebih ringan dan sedikit.

D. Modifikasi Alat Pengangkut

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Modifikasi Alat Pengangkut


Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik
dapat memahami deskripsi, modifikasi alat pengangkut
dengan baik dan benar.

Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.


1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini
Gambar kegiatan modifikasi alat pengangkut

Gambar 4.6 Kegitan modifikasi alat pengangkut


Sumber: image

82 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai persiapan apa saja yg dilakukan dalam modifikasi alat pembersih!
4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
5. Presentasikan hasil analisismu di depan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!
6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan di atas, kalian dapat memahami teknik modifikasi alat
pengangkut. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah
pengetahuanmu dengan baik!

Modifikasi alat pengangkut

Sumber: https://winnowerastra.google.search.com
Gambar 4.7 Modifikasi alat pengangkut

Proses modifikasi alat pengangkut diera modern sangat beragam dengan


harapan alat pengangkut mampu tetap berfungsi di berbagi cuaca dan lingkungan
yang mendukung terutama iklim Indonesia sebagai negara tropis
Kebutuhan alat pengangkut untuk saat ini memang sangat dibutuhkan
dalam mengeluarkan hasil pertanian dimana kondisi jalan sebagian besar pada
lahan pertanian yang tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan roda empat.
Selain akses jalan yang ekstrem, jembatan kurang layak juga menjadi kendala
besar pada saat ini.
Dengan demikian, dibutuhkan kendaraan atau alat pengangkut hasil pertanian
seperti wintor, motor trail hasil modifikasi yang memiliki roda dan desain rangka
yang kuat dengan suspensi yang didesain khusus sehingga mampu mengangkat
hasil pertanian dari dalam lokasi menuju jalan layak atau jalan poros yang
selanjutya diteruskan menuju tempat tujuan.

E. Modifikasi Alat Pengupas

ALAT MESIN PERTANIAN 83


ALAT MESIN PASCA
PANEN

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Modifikasi Alat Pengupas


Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik
dapat memahami deskripsi, modifikasi alat pengupas dengan
baik dan benar.

Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut.


1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu!
2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini!

Gambar kegiatan modifikasi alat pengupas

Gambar 4.5 kegitan modifikasi penambahan kipas alat pengupas


Sumber: image diakses Minggu 30 agustus 2020, 13.00 wita

3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu


mengenai persiapan apa saja yg dilakukan dalam modifikasi alat pengupas!
4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin!
5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab!
6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu!
Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik modifikasi alat
pengangkut. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah
pengetahuanmu dengan baik!

84 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Modifikasi alat pengupas


Modifikasi blower pembantu yang dipasang pada mesin pemutih beras (rice
polisher) blower akan dirangkaikan dengan saluran pipa pengeluaran dedak ketika
mesin beroperasi, maka blower akan berputar yang tujuannya untuk menghisap
dedak dan akan dikeluarkan kembali pada pipa pengeluaran jauh dari tempat
penggilingan padi (rice milling unit).
Prosedur atau langkah kerja dalam modifikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Mengukur Kecepatan Angin
a. Melakukan pengukuran kecepatan angin yang dihasilkan dari blower yang
digunakan.
b. Menyesuaikan ukuran pulley yang digunakan untuk mendapatkan kecepatan
angin.
2. Melakukan Perhitungan Mutu Beras
Mengambil sampel dari beras pecah kulit sebanyak 4 titik sebanyak 3 kali
ulangan dan dibersihkan.
Blower merupakan peralatan mekanis yang digunakan untuk memindahkan
atau mengalirkan sejumlah udara atau gas secara kontinu dengan memberikan
energi pada udara atau gas tersebut melalui suatu empeling yang berputar,
sehingga mengakibatkan adanya perubahan energi kinetis menjadi energi potensial
atau tekanan (Manurung, 2012). Alat blower yang dibuat dalam modifikasi ini
diharapkan lebih optimal, dengan prinsip kerja yaitu membersihkan kotoran pada
saluran pengeluaran dedak dengan menggunakan tenaga angin yang dihasilkan
dari putaran kipas (blower)
Sebelum menggunakan Blower, kualitas beras utuh mencapai 89,6% sedang
kualitas menir mencapai 10,2% sedang kotoran mencapai 0,20%. Namun Sesudah
menggunakan Blower (Pulley 2,5 inch) kualitas beras utuh mencapai 98,1% sedang
kualitas menir mencapai 1,9% dan kotoran mencapai 0,01% (“Jurnal modifikasi
blower pada penggilingan padi” Ganda Guna Ngumbara dkk)

TUGAS MANDIRI

Buatlah makalah modifikasi alat pertanian yang sering digunakan di lingkungan


kalian!

ALAT MESIN PERTANIAN 85


ALAT MESIN PASCA
PANEN

CAKRAWALA

Pembangunan pertanian untuk kedaulatan pangan menjadi prioritas


utama pemerintah. Sebagai upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan
berbagai program kegiatan pembangunan pertanian diarahkan untuk peningkatan
produksi beberapa komoditas pertanian yang didukung dengan keberpihakan
kebijakan pemerintah terhadap masyarakat petani.
Kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian tersebut terlihat
pada upaya pengendalian harga produk pertanian, penerbitan aturan-aturan
terkait perlindungan lahan pertanian, mendorong penerapan teknologi dalam
usaha tani, dan peningkatan etos kerja di bidang pertanian. Pedoman teknis
pengadaan dan penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian APBN TA. 2019.
Pada tahun 2019, Kementerian Pertanian kembali melakukan Upaya Khusus
(UPSUS) dalam rangka pencapaian produksi komoditas pertanian. Berbagai
program kegiatan untuk mendukung pencapaian produksi pertanian seperti
penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana pertanian tetap dilanjutkan.
Kegiatan baru yang akan dilaksanakan mulai tahun 2019 oleh Kementerian
Pertanian diantaranya adalah kegiatan optimalisasi pengelolaan lahan rawa.
Dengan adanya berbagai kegiatan peningkatan produksi pertanian
maka Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan
Sarana Pertanian berkewajiban mendukung ketersediaan sarana pertanian
terutama alat dan mesin pertanian, serta adanya pembinaan dan pengembangan
pengelolaan alat dan mesin pertanian tersebut. Pengelolaan alat dan mesin
pertanian diharapkan dapat melibatkan kaum muda untuk terjun di bidang
pertanian sekaligus untuk mengurangi permasalahan ketersediaan tenaga kerja.
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana
Pertanian mengalokasikan anggaran APBN 2019 untuk penyediaan alsintan pra-
panenguna mempercepat pengolahan tanah berupa Traktor Roda Dua dan Traktor
Roda Empat beserta kelengkapannya. Penyediaan pompa air sebagai sarana
untuk mendukung ketersediaan air irigasi. Sedangkan penyediaan Excavator
Pedoman Teknis Pengadaan dan Penyaluran Bantuan Alat dan Mesin Pertanian
APBN TA. 2019 sebagai sarana dalam optimalisasi pengelolaan lahan rawa dan
pembukaan lahan baru serta normalisasi jaringan irigasi. Penyediaan alsintan
untuk mendukung pengolahan tanah komoditas hortikultura berupa Cultivator.
Dalam rangka memperlancar penyediaan alsintan, maka diperlukan
pedoman pelaksanaan pengadaan dan penyaluran alsintan serta pedoman bagi
petugas di daerah maupun penerima bantuans sehingga pelaksanaannya tidak
mengalami kendala

86 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

JELAJAH INTERNET

Lakukan scan dengan aplikasi QR Code scaner yang


berkaitan dengan laman berikut ini

RANGKUMAN

Hammer thresher digerakkan oleh motor listrik yang terhubung melalui


poros pada puli dan selanjutnya mentransmisikannya ke poros hammer thresher.
Hammer thresher dalam alat perontok ini berjumlah 16 buah yang ditopang
dengan batang besi, hammer ini berbentuk persegi terbuat dari karet dengan
ukuran sisinya 5 cm x 4,5 cm. Bahan hammer dipilih terbuat dari bahan karet agar
gabah yang dihasilkan tidak pecah pada saat terjadi benturan di dalam ruang
perontok.
Untuk memotong pelepah daun dan tandan buah kelapa sawit, digunakan
dua jenis alat, yaitu: Dodos (Chisel), yaitu alat untuk memanen kelapa sawit pada
pohon yang masih rendah, dengan ketinggian maksimal 3 meter. Dodos manual
memiliki pegangan panjang yang terbuat dari kayu, bambu, atau pipa, dengan
mata pisau berbentuk pipih dan tajam pada ujungnya. Egrek (Sickle), yaitu alat
untuk memanen kelapa sawit pada pohon yang sudah tinggi, lebih dari 3 meter.
Egrek manual memiliki galah dengan panjang antara 6-12 meter dan mata pisau
berbentuk sabit melengkung dengan sudut sebesar 135 derajat.

TUGAS MANDIRI

Buatlah rangkuman mengenai materi penerapan modifikasi alat mesin


pascapanen!

ALAT MESIN PERTANIAN 87


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar!


1. Jelaskan fungsi dari alat penggiling padi sistem penyosoh!
2. Sebutkan jenis-jenis alat mesin pascapanen berikut fungsinya !

REFLEKSI

Setelah mempelajari uraian materi Penerapan Modifikasi Alat Mesin


Pascapanen, siswa dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain siswa dapat
melakukan modifikasi alat mesin pascapanen.

88 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar !
1. Jelaskan spesifikasi alat perontok padi !
2. Jelaskan sistem kerja Combine harvester !
3. Jelaskan keuntungan menggunakan alat mesin modifikasi !
4. Jelaskan spesifikasi mesin winnower !
5. Jelaskan cara kerja mesin penggiling padi sistem rubber roll!

ALAT MESIN PERTANIAN 89


ALAT MESIN PASCA
PANEN

BAB MENGANALISIS JENIS - JENIS ALAT MESIN PASCAPANEN


V ( PERONTOK/PEMIPIL/PEMISAH/PEMINDAH/PENGUPAS )

BAB V Menganalisis Jenis - Jenis Alat Mesin Pascapanen


( Perontok / Pemipil / Pemisah / Pemindah / Pengupas )

TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa mampu memilih jenis-jenis alat mesin pascapanen

PETA KONSEP

PENDAHULUAN

TUJUAN PEMILIHAN MENGANALISIS


MEMILIH JENIS –
JENIS – JENIS ALAT JENIS – JENIS ALAT
JENIS ALAT MESIN
MESIN MESIN
PASCAPANEN
PASCAPANEN PASCAPANEN

KATA KUNCI

Reaper, Combine Harvester, Head-feed type combine harvester, Standard type


combine harvester, Thresher Padi, Pedal Thresher (Thresher Semi Mekanis)
Traktor Tangan

90 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PENDAHULUAN

Bacalah teks berikut ini !


Sejalan dengan perkembangan teknologi dan pemikiran manusia dari waktu ke
waktu, cara pemungutan hasil (panen) pertanian pun ikut mengalami perkembangan
sesuai dengan kebutuhan. Tuntutan kebutuhan manusia akan pangan mendesak
pemikir untuk memecahkan masalah bagaimana meningkatkan produksi, dan
produksi kerja sesuai dengan waktu yang tersedia.
Dalam meningkatkan produksi, salah satu aspek yang harus ditekan serendah 
mungkin adalah masalah kehilangan produksi di waktu panen. Sedangkan dalam
meningkatkan kemampuan kerja adalah bagaimana menekan waktu yang dibutuhkan
dalam memanen dalam satuan luas tertentu. Ini bertujuan agar dalam waktu yang
cepat dapat memungut hasil yang optimum dengan kehilangan hasil yang serendah
mungkin dan efisiensi kerja serendah mungkin.
Alat dan mesin panen terdiri dari banyak macam dan jenisnya yang digolongkan
menurut jenis tanaman dan tenaga penggerak, juga menurut cara traditional maupun
semi mekanis sampai modern. Menurut jenis tanaman, alat dan mesin panen
digolongkan untuk hasil tanaman yang berupa biji-bijian, tebu, rumput-rumputan,
kapas dan umbi-umbian. Sedangkan untuk hasil tanaman yang berupa biji-bijian
dibagi jenisnya untuk padi, jagung, kacang-kacangan.
Kegiatan pemanenan bisa dilakukan menggunakan alat tradisional ataupun
mesin pemanen. Penggunaan mesin pemanen ditujukan agar lebih memudahkan
petani untuk memunggut hasil panen serta mengurangi kehilangan hasil panen.
Prinsip kerja mesin pemanen mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan
sabit. Mesin ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong tegakkan
tanaman dan menjatuhkannya atau merobohkan tanaman tersebut, bahkan ada yang
langsung otomatis mengikat tanaman menjadi seperti berbentuk sapu lidi berukuran
besar.
Penggunaan mesin panen pertama kali di California, Amerika Serikat pada
tahun1885, digunakan untuk pemanenan gandum

MATERI PEMBELAJARAN

A. Reaper
Reaper merupakan mesin pemanen untuk memotong padi sangat cepat.
Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan sabit.  Mesin
ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong tegakan tanaman dan
menjatuhkan atau merobohkan tanaman tersebut ke arah samping mesin reaper
dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk
sapu lidi ukuran besar. 

ALAT MESIN PERTANIAN 91


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 5.1

Pada saat ini terdapat 3 jenis tipe mesin reaper yaitu reaper 3 row, reaper 4
row dan reaper 5 row.  Bagian komponen mesin reaper adalah sebagai berikut :
Kerangka utama terdiri dari pegangan kemudi yang terbuat dari pipa baja  dengan
diameter ± 32 mm, dilengkapi dengan tuas kopling, tuas pengatur kecepatan,
tuas kopling pisau pemotong yang merupakan kawat baja, unit transmisi tenaga
merupakan rangkaian gigi transmisi yang terbuat dari baja keras dengan jumlah
gigi dan diameter bermacam-macam sesuai dengan tenaga dan kecepatan putar
yang diinginkan, unit pisau pemotong terletak dalam rangka pisau pemotong
yang terbuat dari pipa besi, besi strip, besi lembaran yang ukurannya bermacam-
macam. Pisau pemotong merupakan rangkaian mata pisau berbentuk segitiga yang
panjangnya 120 cm, unit roda dapat diganti-ganti antara roda karet dan roda besi/
keranjang, motor penggerak bensin 3 HP – 2200 RPM dan penggunaan reaper di-
anjurkan pada daerah yang kekurangan tenaga kerja dan dioperasikan di lahan
pertanian dengan kondisi baik ( Rahmiana A.A dkk, 2003).
Menurut Rahmiana A.A dkk, 2003, adapun cara pengoperasian mesin reaper
adalah sebagai berikut:
1. Sebelum mengoperasikan  mesin reaper, terlebih dahulu potong/panen padi
dengan sabit pada ke 4 sudut petakan sawah dengan ukuran ± 2 m x 2 m
sebagai tempat berputarnya mesin reaper.
2. Sebelum mesin dihidupkan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan
dipanen. Pemanenan dimulai dari sisi sebelah kanan petakan.
3. Pemotongan dilakukan sekaligus untuk 2 atau 4 baris tanaman dan akan
terlempar satu tertumpuk di sebelah kanan mesin tersebut.
4. Pemanenan dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah petakan.
Diantara berbagai jenis reaper manual, tipe tarik adalah yang paling ringan dan
praktis. Bila dilengkapi dengan rangka pengumpul, alat ini dapat digunakan untuk
mengumpulkan padi dalam dua tarikan pemotongan. Jika padi ditanam pada baris

92 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

yang teratur, kinerja alat ini adalah 1,5 hingga 2 kali sabit. Karena cara pemakaiannya
sambil berdiri, maka kelelahan kerja menjadi lebih ringan dibandingkan dengan
menggunakan sabit. Mata pisau dapat digunakan untuk memanen sekitar 0,1 ha
tanpa harus diasah. Ada juga jenis windrower yang dipasangkan di depan traktor
tangan, dan digerakkan oleh enjin traktor tangan tersebut. Pisau pemotongnya
dapat berupa tipe rotari atau gunting.

B. Combine Harvester
1. Head-feed type combine harvester
Mesin panen combine jenis ini dikembangkan di Jepang. Mesin ini hanya
mengumpankan bagian malainya saja dari padi yang dipotong ke bagian
perontok mesin. Gabah hasil perontokan dapat ditampung pada karung atau
tangki penampung gabah sementara. Bagian pemotong dari mesin ini adalah
hampir sama dengan bagian pemotong dari binder. Bagian pengikatnya
digantikan dengan bagain perontokan. Jerami, setelah perontokan bisa dicacah
kecil-kecil sepanjang 5 cm dan ditebar di atas lahan, atau tidak dicacah, tetapi
diikat dan dilemparkan ke satu sisi, untuk kemudian dikumpulkan untuk
kemudian dapat dimanfaatkan untuk hal lain.
Combine jenis ini tersedia dalam tipe dorong maupun tipe kemudi. Lebar
pemotongan bervariasi dari 60 cm hingga 1,5 meter. Enjin yang digunakan
bervarias dari 7 hingga 30 hp. Karena jauh lebih berat dari pada binder bagian
penggerak majunya dibuat dalam bentuk trak karet (full track rubber belt).
Kecepatan maju berkisar antara 0,5 hingga 1 m/detik. Dengan
memperhitungkan waktu belok dan waktu pemotongan dengan manual di
bagian pojok lahan, biasanya waktu yang dibutuhkan untuk pemanenan berkisar
30 hingga 70 menit per 10 are, jika lebar pemotongan 1m.
a. Standard type combine harvester
Mesin panen padi jenis ini adalah mesin yang dikembangkan di Amerika
dan Eropa, yang digunakan juga untuk memanen gandum. Padi yang
dipotong termasuk jeraminya, semuanya dimasukkan ke bagian perontokan.
Gabah hasil perontokan ditampung dalam tangki, dan jeraminya ditebarkan
secara acak di atas permukaan tanah. Semua jenis combine ini dioperasikan
dengan cara dikendarai (riding type).

Gambar 5.2

ALAT MESIN PERTANIAN 93


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Lebar pemotongan berkisar antara1,5 hingga 6 meter. Namun yang populer


adalah 4 meter. Enjin sebagai sumber tenaga gerak adalah sekitar 25 hp per 1
meter lebar pemotongan. Bagian penggerak majunya adalah menggunakan roda,
atau half-track type atau full-track type.

C. Thresher Padi
Kegiatan perontokan padi dilakukan setelah kegiatan panen menggunakan
sabit atau alat mesin panen (reaper). Kegiatan perontokan ini dapat dilakukan
secara tradisional (manual) atau menggunakan mesin perontok. Secara tradisional
kegiatan perontokan akan menghasilkan susut tercecer yang relatif besar, mutu
gabah yang kurang baik, dan membutuhkan tenaga yang cukup melelahkan. Oleh
karena itu, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah diciptakannya
suatu mesin yang digunakan untuk merontokkan hasil panen, seperti padi, jagung
dsb. Mesin perontok dirancang untuk mampu memperbesar kapasitas kerja,
meningkatkan effisiensi kerja, mengurangi kehilangan hasil dan memperoleh mutu
hasil gabah yang baik. Bermacam-macam jenis dan merk mesin perontok padi
dapat dijumpai di Indonesia, mulai dari yang mempunyai kapasitas kecil, sedang,
hingga kapasitas besar.
Berbagai macam jenis mesin perontok padi (Thresher), yaitu :
1. Pedal Thresher (Thresher Semi Mekanis)
2. Power Thresher (Thesher Mekanis)

1. Pedal Thresher (Thresher Semi Mekanis)


Thresher jenis pedal ini mempunyai konstruksi sederhana, dapat dibuat
sendiri oleh petani dan cukup dioperasikan oleh satu orang serta mudah
dijinjing ke tengah lapangan/ sawah. Pada umumnya hanya dipakai untuk
merontok padi.
Dengan menggunakan pedal tresher maka didapat beberapa keuntungan,
yaitu selain menunjukkan hasil lebih baik juga menunjukkan efisiensi waktu
dan tenaga lebih tinggi serta kehilangan bulir yang lebih rendah.

Gambar 5.3 Pedal Thresher

94 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Spesifikasi Pedal Thresher :


a. Mampu menghemat tenaga dan waktu
b. Kebutuhan operatus 1 (satu) orang
c. Mudah dioperasikan dan akan mengurangi susut tercecer
d. Kapasitas kerja : 67 kg per jam dengan kebersihan 80%

Prinsip Kerja Pedal Thresher


Prinsip dasar alat perontok ini adalah merontokkan bulir dari mulai atau
tangkai tanaman dengan menarik-nariknya dengan menggunakan suatu silinder
putar yang dilengkapi gigi-gigi. Silinder diputar dengan menggunakan rantai
yang dihubungkan dengan engkol (untuk perontok manual) atau poros mesin
yang berputar. Gabah yang telah dirontokkan langsung ditampung dalam karung.
Kapasitas perontok manual dapat mencapai 67 kg per jam dengan kebersihan
80%, sedangkan alat perontok mesin dapat mencapai 300 kg/jam dengan tingkat
kebersihan 95%.
2. Power Thresher (Thresher Mekanis)
Mesin Power Thresher (Mesin Perontok Padi) adalah jenis mesin perontok
yang telah terbukti handal dan sangat cocok dengan berbagai jenis lahan
persawahan di Indonesia.

Gambar 5.4 Contoh ilustrasi alat perontok padi jenis power thresher

Alat dan Mesin Pertanian (mesin perontok padi) dapat memberi kontribusi
yang cukup berarti dalam   rangka meningkatkan keuntungan usaha tani padi
sawah. Unsur-unsur yang mendukung peningkatan keuntungan adalah kecepatan
proses perontokan dan pembersihan sehingga menghemat waktu. Lebih penting
lagi power thresher terbukti dapat mengurangi kehilangan gabah saat perontokan
dan mengurangi kerusakan (pecah) butir gabah sehingga petani memperoleh
nilai tambah dalam usaha taninya.

ALAT MESIN PERTANIAN 95


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

D. Traktor Tangan
Traktor tangan adalah traktor yang mempunyai poros roda tunggal dan
dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan daya antara 3-12 hp.
Berdasarkan besar daya motor, traktor tangan dibedakan dalam 3 kategori,
yaitu:
1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp.
2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga peggeraknya antara 5-7 hp
3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya 7-12 hp.
Komponen-komponen traktor tangan dapat dibagi dalam 5 bagian yaitu:
1. Unit motor penggerak
Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan 4 buah baut pengencang.
Motor dapat digeser ke arah depan atau belakang untuk memperoleh
keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran sabuk transmisi daya
yaitu sabuk V. Untuk menghidupkan traktor bermotor diesel digunakan engkol
sedangkan untuk traktor dengan bermotor bensin digunakan tali starter atau
recoil starter yaitu tali starter yang dapat kembali keposisi start setelah selesai
digunakan.

Gambar 5.5

2. Unit kerangka dan transmisi


Kerangka berperan sebagai tempat kedudukan motor penggerak, unit
transmisi dan bagian traktor lainnya. Motor penggerak dan unit transmisi
ditautkan ke unit kerangka dengan beberapa buah baut pengencang.
3. Unit roda
Traktor tangan mempunyai 3 macam roda yaitu:
a. Roda ban digunakan untuk transportasi dan untuk membajak tanah di
lahan kering.
b. Roda pengatur dalam pembajakan merupakan kelengkapan dari unit
bajak rotari.
c. Roda besi pada umumnya digunakan untuk bekerja di lahan sawah.
d. Roda apung digunakan untuk mengolah lahan sawah yang dalam.

96 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

4. Unit implemen
Implemen traktor adalah unit yang dapat dilepas dan dipasang untuk
pekerjaan tertentu. Unit yang umum digunakan adalah:
a. Bajak singkal traktor tangan ada dua macam, yaitu bajak singkal yang
dapat membalik tanah ke satu arah saja (biasanya ke arah kanan) dan
bajak yang dapat bekerja dua arah (reversible plow) yaitu membalik tanah
ke arah kanan atau ke arah kiri.
b. Bajak rotari lebih dikenal dengan nama rotary tiller dan ada pula yang
menyebutnya bajak berpusing karena geraknya berputar pada porosnya.
Arah putaran bajak pada umumnya searah dengan arah putaran roda
traktor, akan tetapi ada pula yang dirancang berlawanan dengan arah
putaran roda.
c. Gelebeg adalah alat pengolah tanah (sawah) dan dipasang pada
penggandeng (hitch) traktor.
d. Ridger adalah alat untuk membuat guludan di lahan kering yang telah
diolah.
e. Transplanter adalah alat untuk menanam bibit padi di sawah.
f. Seeder. Benih padi ditebar sepanjang alur dengan menggunakan alat
yang disebut seed drill.
g. Trailer. Traktor tangan dapat digunakan untuk menarik trailer sehingga
dapat dimanfaatkan untuk mengangkut sarana produksi maupun hasil
produksi. Kapasitas trailer sekitar 500 kg.
Adapun kegunaan alat-alat ini untuk pertanian yaitu:
1. Mempercepat waktu penanganan prapanen.
2. Meningkatkan derajat taraf hidup petani.
3. Menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas serta kapasitas produksi pertanian.
4. Mengurangi tenaga manusia yang efisien.
5. Dapat melakukan perluasan areal pertanian.

ALAT MESIN PERTANIAN 97


ALAT MESIN PASCA
PANEN

CAKRAWALA

Peralatan pertanian adalah setiap jenis alat yang digunakan dalam bidang


pertanian. Puluhan alat pertanian atau mungkin ratusan jenis alat pertanian
yang ada di seluruh dunia. Dari sekian banyak alat pertanian ada dua macam
alat pertanian yaitu alat pertanian modern dan juga alat pertanian tradisional
(klasik). Nah, pada postingan ini saya akan membahas artikel alat pertanian
untuk memanen padi, ada alat pertanian tradisional dan ada juga alat pertanian
modern yang dapat digunakan sebagai cara memanen padi secara modern.
Masa pemanenan adalah operasi pemotongan, pemetikan, penggalian
atau kombinasi dari operasi ini untuk menghilangkan hasil panen dari bawah
tanah atau di atas tanah dan menghilangkan bagian buah yang berguna
dari tumbuh-tumbuhan yang membutuhkan bantuan alat pertanian untuk
melakukannya.
Hingga saat ini sebagian besar para petani di Indonesia masih
menggunakan alat pertanian tradisional sebagai alat bantu dalam lahan mulai
dari penanaman hingga masa panen meskipun alat-alat pertanian kini telah
mengalamai banyak kemajuan dengan adanya berbagai macam alat yang lebih
modern. Namun faktanya masyarakat Indonesia masih banyak yang belum
menggunakan mesin pertanian modern yang kini sudah banyak beredar.

JELAJAH INTERNET

Lakukan scan dengan aplikasi QR Code scaner yang


berkaitan dengan laman berikut ini

https://www.bing.com/search?q=alat+mesin+
PERTANIAN+PANEN&qs=n&form=QBRE&sp=-
1&pq=alat+mesin+pertanian+panen&sc=1-26&sk=&cv
id=C2DEEB1DEA9E412196503B46A7268769

RANGKUMAN

Reaper merupakan mesin pemanen untuk memotong padi sangat cepat.


Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan sabit.  Mesin
ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong tegakan tanaman dan
menjatuhkan atau me-robohkan tanaman tersebut kearah samping mesin reaper

98 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

RANGKUMAN

dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk
sapu lidi ukuran besar. 
Prinsip dasar alat perontok ini adalah merontokkan bulir dari malai atau
tangkai tanaman dengan menarik-nariknya dengan menggunakan suatu silinder
putar yang dilengkapi gigi-gigi. Silinder diputar dengan menggunakan rantai
yang dihubungkan dengan engkol (untuk perontok manual) atau poros mesin
yang berputar. Gabah yang telah dirontokkan langsung ditampung dalam
karung. Kapasitas perontok manual dapat mencapai 67 kg per jam dengan
kebersihan 80%, sedangkan alat perontok mesin dapat mencapai 300 kg/jam
dengan tingkat kebersihan 95%.
Traktor tangan adalah traktor yang mempunyai poros roda tunggal dan
dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan daya antara 3-12 hp.
Berdasarkan besar daya motor, traktor tangan dibedakan dalam 3 kategori,
yaitu:
1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp.
2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga peggeraknya antara 5-7 hp
3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya 7-12 hp.

TUGAS MANDIRI

Buatlah rangkuman mengenai materi pemilihan jenis-jenis alat mesin


pascapanen!

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar!


1. Jelaskan yang dimaksud traktor tangan !
2. Langkah apa yang harus dilakukan sebelum mengoperasikan mesin, jelaskan!
3. Jelaskan prinsip kerja alat perontok padi !

REFLEKSI

Setelah mempelajari uraian materi menganalisis jenis-jenis alat mesin


pasca panen, siswa dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain: Siswa dapat
memilih jesin-jenis alat mesin pascapanen.

ALAT MESIN PERTANIAN 99


ALAT MESIN PASCA
PANEN

BAB MENGANALISIS KAPASITAS KERJA ALAT MESIN PASCAPANEN


VI (PERONTOK/PEMIPIL/PEMISAH/PEMINDAH/PENGUPAS)

VI Menganalisis Kapasitas Kerja Alat Mesin Pascapanen


( Perontok / Pemipil / Pemisah / Pemindah / Pengupas )

TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa mampu memilih jenis-jenis alat mesin pascapanen

PETA KONSEP

PENDAHULUAN

TUJUAN MENGANALISIS MENGHITUNG


PERHITUNGAN KAPASITAS KERJA KAPASITAS KERJA
KERJA ALAT MESIN ALAT MESIN ALAT MESIN
PASCAPANEN PASCAPANEN PASCAPANEN

KATA KUNCI

Reaper, Combine Harvester, Head-feed type combine harvester, Standard type


combine harvester, Thresher Padi, Pedal Thresher (Thresher Semi Mekanis)
Traktor Tangan

100 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PENDAHULUAN

Bacalah teks berikut ini !


Perkembangan zaman dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi
memiliki dampak yang luar biasa terhadap kehidupan manusia. Manusia sebagai
makhluk yang memiliki potensi untuk berfikir akan selalu mengembangkan sesuatu
hal agar menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik. Penggunaan alat dan mesin
pertanian sudah sejak lama digunakan dan perkembangannya mengikuti dengan
perkembangan kebudayaan manusia. Pada awalnya alat dan mesin pertanian masih
sederhana dan terbuat dari batu atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan
logam. Susunan alat ini mula-mula sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat
mesin pertanian yang komplek.
Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara
langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian contohnya mesin
pengolahan tanah dahulunya menggunakan tenaga hewan sekarang menggunakan
mesin seperti traktor (Sukirno, 1999). Namun beberapa alat yang digunakan dalam
pengolahan tanah seperti traktor  perlu diuji terlebih dahulu untuk mengetahui kinerja
dan efisensi  alat tersebut terhadap lahan yang akan diolah agar mendapatkan hasil
yang maksimal oleh karena itu perlu dilakukan praktikan alat dan mesin pertanian
untuk mengetahui tingkat efektivitas hasil pembajakan serta membandingkan
kapasitas aktual dan teoritis
Pada tahun 2007 pemerintah telah mentargetkan produksi padi mencapai
61 juta ton gabah kering giling (GKG) melalui program Peningkatan Produksi Beras
Nasional(P2BN). Untuk mendukung program ini tidak hanya mengenai input dalam
bentuk luas areal dan jenis tanaman yang dibudidayakan, melainkan juga mengenai
kebutuhan alat dan mesin pertanian sebagai faktor pendukung usaha tani. Peran
keteknikan dan teknologi mekanisasi merupakan salah satu upaya menciptakan sistem
pertanian yang lebih baik dan efisien, yang mencakup pula penyediaan alsintan,
mendorong petani meningkatkan produktivitas lahan, mengatasi masalah transport
serta meningkatkan kualitas lahan dan hasil pertanian. Pengembangan teknologi
mekanisasi atas dasar kondisi fisik dan sosial ekonomi akan berdampak positif pada
perubahan dan mendorong berkembangnya usaha pertanian.
Alsintan tepat guna untuk tanaman padi meliputi alat dan mesin pengolah
tanah, alat tanam, mesin panen, mesin perontok, mesin pengering, keterbatasan dana
untuk memiliki alsintan dapat dilakukan dengan sistem sewa jasa melalui Usaha
PelayananJasa Alsintan (UPJA), sehingga teknologi mekanisasi yang ada dapat lebih
diadopsi untuk pengembangan agribisnis.

ALAT MESIN PERTANIAN 101


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

A. Istilah-Istilah yang Berkaitan dengan Kinerja Lapang Alat Mesin Pertanian


Kecepatan penggarapan suatu lapang dengan sebuah
mesin, merupakan salah satu dasar pertimbangan dalam
menghitung biaya pengerjaan tersebut per satuan luas.
Kapasitas lapang teoritis sebuah alat ialah kecepatan penggarapan lahan yang
akan diperoleh seandainya mesin tersebut melakukan kerjanya memanfaatkan
100 % waktunya, pada kecepatan maju teoritisnya dan selalu memenuhi 100 %
lebar kerja teoritisnya.
Waktu per hektar teoritis ialah waktu yang dibutuhkan pada kapasitas lapang
teoritis tersebut.
Waktu kerja efektif ialah waktu sepanjang mana mesin secara aktual melakukan
fungsi/kerjanya. Waktu kerja efektif per hektar akan lebih besar dibanding waktu
kerja teoritik per hektar jika lebar kerja terpakai lebih kecil dari lebar kerja
teoritisnya.
Kapasitas lapang efektif ialah rerata kecepatan penggarapan yang aktual
menggunakan suatu mesin. Kapasitas lapang efektif biasanya dinyatakan dalam
hektar per jam.
Efisiensi lapang ialah perbandingan antara kapasitas lapang efektif dengan
kapasitas lapang teoritis, dinyatakan dalam persen. Efisiensi lapang melibatkan
pengaruh waktu hilang di lapang dan ketakmampuan untuk memanfaatkan lebar
teoritis mesin.
Efisiensi kinerja ialah suatu ukuran efektifitas fungsional suatu mesin,
misalnya prosentase perolehan produk bermanfaat dari penggunaan sebuah
mesin pemanen.

B. Kapasitas Lapang Efektif


Kapasitas lapang efektif suatu alat merupakan fungsi dari lebar kerja teoritis
mesin, prosentase lebar teoritis yang secara aktual terpakai, kecepatan jalan dan
besarnya kehilangan waktu lapang selama pengerjaan. Dengan alat-alat semacam
garu, penyiang lapang,pemotong rumput dan pemanen padu, secara praktis tidak
mungkin untukmemanfaatkan lebar teoritisnya tanpa adanya tumpang tindih.
Besarnya tumpang tindih yang diperlukan terutama merupakan fungsi dari
kecepatan, kondisi tanah dan ketrampilan operator. Pada beberapa keadaan, hasil
suatu tanaman bisa jadi terlalu banyak sehingga pemanen tidak dapat digunakan
memanen selebar lebar kerjanya, bahkan pada kecepatan maju minimum yang
masih mungkin.
Untuk alat yang terdiri dari satuan-satuan mata terpisah, semisal alat penanam
atau penyiang tanaman larik, pengicir bijian, lebar teoritisnya adalah hasil kali
banyaknya satuan (misalnya banyaknya larik, pembuka alur) dengan jarak antar
satuan. Dengan kata lain, lebar teoritisnya dianggap mencakup setengah jarak
satuan pada kedua sisi sebelah luar mata-mata paling ujung. Mesin-mesin tanaman
larik memanfaatkan 100% lebar teoritisnya, sedangkan alat lapang terbuka yang
memiliki mata terpisah akan terkena kehilangan karena tumpang tindih.
Kecepatan maju terbesar yang diizinkan berkaitan dengan faktor-faktor
semacam sifat pengerjaan, kondisi lapang, dan besarnya daya tersedia. Untuk

102 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

alat pemanen, faktor pembatasnya boleh jadi ialah kecepatan maksimum dapat
ditanganinya bahan secara efektif dengan mesin tersebut.
Waktu hilang merupakan variabel yang paling sulit dinilai dalam hubungannya
dengan kapasitas lapang.Waktu lapang bisa hilang akibat  penyetelan  / pembetulan
atau pelumasan alat, kerusakan, penggumpalan, belok di ujung, penambahan benih
atau pupuk, pengosongan hasil panenan, menunggu alat pengangkut, dsb. Dalam
kaitannya dengan kapasitas lapang efektif dan efisiensi lapang, waktu hilang
tidak mencakup waktu pemasangan atau perawatan harian alat, ataupun waktu
hilang akibat kerusakan yang berat. Waktu hilang hanya mencakup waktu untuk
perbaikan kecil di lapang dan waktu untuk pelumasan yang dibutuhkan di luar
perawatan harian, di samping hal-hal lain seperti diuraikan di depan. Waktu lapang
total dianggap sama dengan jumlah waktu kerja efektif ditambah waktu hilang.
Waktu yang dipakai untuk perjalanan dari dan ke lapangan biasanya
tercakup dalam menggambarkan biaya overall dari suatu pengerjaan, namun tak
diperhitungkan ketika menentukan kapasitas lapang efektif atau efisiensi lapang.
Kapasitas lapang efektif suatu mesin bisa dinyatakan sbb :

Ket:
C = kapasitas lapang efektif, dalam hektar per jam
S = kecepatan jalan, dalam km/jam
W = lebar teoritis alat, dalam meter
Ef = efisiensi lapang, dalam persen.
Renoll mengusulkan pengiraan kapasitas lapang efektif dalam satuan menit per
hektar, yang merupakan besarnya waktu teoritis per hektar ditambah waktu per
hektar yang diperlukan untuk belok ditambah waktu perhektar yang diperlukan
untuk “fungsi-fungsi penunjang”. Renoll menggolongkan seluruh waktu hilang
selain belok ke dalam fungsi penunjang. Item-item ini diukur dan diperkirakan
secara individual lalu dijumlahkan.

C. Waktu Hilang Untuk Belok


Belok di ujung atau di sudut suatu lapang menghasilkan suatu kehilangan
waktu yang seringkali sangat berarti, terutama pada lapang-lapang pendek. Tidak
peduli apakah suatu lapang dikerjakan pulang balik, dari tepi ke tengah ataukah
digarap dengan mengelilingi titik pusatnya. Jumlah waktu belok per satuan luas
untuk sebuah alat dengan lebar tertentu akan berbanding terbalik dengan panjang
lapang. Untuk suatu lapang persegi tertentu digarap searah panjangnya ataukah
memutarinya. Jumlah putaran perjalanan yang diperlukan akan sama pada ketiga
cara di atas. Menggarap secara pulang balik memerlukan 2 kali belokan 180o per
putaran, sedang kedua cara lainnya mencakup empat belokan 90o per putaran.
Waktu yang diperlukan untuk belok pada pengerjaan bolak-balik, misalnya
pada tanaman larik, juga dipengaruhi oleh ketakteraturan bentuk lapang, besarnya
ruang belok di head-land, kekasaran daerah belok dan lebar alat. Renll dalam suatu

ALAT MESIN PERTANIAN 103


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

pengkajian selama 8 tahun dengan peralatan 1, 2, dan 4 larik (jarak larik 102 cm)
mendapatkan bahwa waktu belok 12 – 18 detik per belokan bila daerah beloknya
halus, namun akan lebih besar 10 – 30 % bila daerah beloknya kasar. Waktu per
belokan akan naik sebanyak 50 % jika daerah belok begitu sempit sehingga traktor
harus diundurkan ketika belok.
Waktu per belokan pada  head-land halus rata-rata hampir 5 % lebih besar
pada pemanen atau penyiang 4 larik dibanding 2 larik. Perbedaannya ialah 20 –
25 % pada head-land kasar. Pada pengujian dengan alat yang lebih lebar, Barnes
dkk mendapatkan bahwa waktu per belokan rerata 40 – 5- % lebih besar untuk
penyiang dan penanam 6 larik dibanding 4 larik.
Renoll mengajukan penggunaan suatu faktor yang disebut “indeks mesin
lapang” guna menunjukkan seberapa cocok suatu lapang tertentu terhadap
pengerjaan tanaman larik. Renoll mendefinisikan indeks ini sebagai perbandingan
prosentase dari waktu kerja efektif dibagi waktu kerja efektif + waktu belok. Harga-
harga indeks terbanding untuk lapang-lapang yang berbeda ditentukan oleh
pengkajian waktu aktual dengan mesin-mesin yang sama. Pengujian oleh Rnoll
menunjukkan bahwa indeks mesin lapanng untuk suatu lapang tertentu cenderung
konstan pada beragam pengerjaan tanaman larik.
Perjalanan tak kerja melintasi ujung-ujung suatu lapang menghasilkan
kehilangan lainnya yang sering tak terhindarkan dan khususnya penting jika tanah
yang luas dibagi-bagi ke dalam lapang-lapang yang pendek. Jika w adalah lebar
total masing-masing tanah (yaitu lebar luasan yang digarap sebagai sebuah satuan),
rerata jarak teoritis melintas tiap ujung ialah « w. Jika panjang lapang ialah L, rerata
perjalanan total per putaran adalah 2 L + w, dan prosentase jarak perjalanan tak
kerja adalah

Dengan membagi pembilang dan penyebut dengan w, diperoleh

Dalam praktiknya, perjalanan maksimum melintasi ujung suatu lapang akan


sedikit lebih besar dibanding w, dan perjalanan minimum bila lapang dipersempit
akan dibatasi oleh jejari belok mesin atau traktor. Karena itu dalam menghitung I 
sebaiknya diambil nilai w yang sedikit lebih besar dibanding lebar lapang.

104 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

D. Waktu Hilang yang Sebanding dengan Luas


Beberapa waktu hilang, semacam karena istirahat dan penyetelan atau
pemeriksaan alat, biasanya cenderung sebanding dengan waktu kerja efektif
(atau dengan waktu lapang total) jika kecepatan kerja atau lebar alat ditambah.
Perjalanan tak kerja melintasi ujung lapang cenderung sebanding dengan waktu
kerja efektif jika kecepatan kerja normal dipertahankan saat melintasi ujung.
Kehilangan waktu yang lain, semacam yang disebabkan oleh halangan,
penggumpalan, penambahan pupuk atau benih, dan pengisian tabung semprotan,
seringkali cenderung lebih sebanding dengan luas daripada dengan waktu kerja.
Waktu per hektar untuk belok pulang-balik pada pengerjaan tanaman larik
cenderung tetap konstan (atau turun cuma sedikit) jika kecepatan kerja dinaikkan,
karena kecepatan biasanya dikurangi saat belok, kecuali jika kecepatan kerja
normalnya memang telah rendah. Waktu hilang yang disebabkan pengosongan
hasil panen cenderung sebanding dengan jumlah hasil disamping sebanding
dengan luasnya.
Waktu hilang yang cenderung sebanding dengan luas menjadi makin penting
bila lebar atau kecepatan alat dinaikkan, karena waktu hilang tersebut akan
terhitung dengan prosentase yang lebih besar dengan berkurangnya total waktu
per hektar. Dengan demikian, mengganti penanam 4 larik dengan 6 larik pada
kecepatan maju yang sama dapat menaikkan keluaran cuma 30 % bukannya 50 %.
Pentingnya secara relatif dari waktu berhenti yang sebanding dengan luas bisa
ditentukan dari persamaan berikut, yang didasarkan pada definisi efisiensi lapang.

dengan
To = Waktu teoritik per hektar
Te = Waktu kerja efektif = To x 100/K
K = Persentase lebar alat yang dimanfaatkan secara actual
Th = Waktu hilang per hektar karena penghentian yang tak sebanding dengan luas,
setidaknya sebagian dari Th biasanya cenderung sebanding dengan Te
Ta = Waktu hilang per hektar karena penghentian yang cenderung sebanding
dengan luas.
Dalam praktik aktual, hubungan antara banyak tipe waktu hilang dan waktu kerja
efektif atau luas berada di suatu titik antara harga-harga ekstrem yang dihasilkan
oleh Th dan Ta. Sebagaimana ditunjukkan dalam pasal 3, waktu per belokan untuk
penanaman atau penyiangan tanaman larik naik sedikit jika lebar alat ditambah,
sehingga waktu belok pada alat yang lebih lebar mempunyai persentase yang
lebih besar terhadap waktu total namun merupakan jumlah terkecil per hektarnya.
Mengisi wadah benih, jika hanya memerlukan sejumlah kecil benih per hektar,
boleh jadi memerlukan waktu per hektar yang lebih kecil pada penanam lebar
dibanding penanam yang lebih kecil karena waktu yang dibutuhkan untuk turun

ALAT MESIN PERTANIAN 105


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

dari traktor, berjalan menju wadah, dan kembali kira-kira hampir sama pada kedua
ukuran itu, dan akan merupakan sebuah persoalan yang signifikan dari waktu total
dalam penambahan benih.

E. Waktu Hilang Berkenaan dengan Kehandalan Mesin


Peluang kerusakan alat, yang akan berakibat hilangnya waktu di lapang, adalah
berbanding terbalik dengan kehandalan mesin. Kehandalan keberhasilan dapat
didefinisikan sebagai peluang statistik berfungsinya suatu alat secara memuaskan
pada kondisi tertentu sepanjang periode waktu tertentu. Sebagai contoh, jika
sebuah alat memiliki kehandalan keberhasilan 1000 jam sebesar 90 %, rerata 10
% dari alat tersebut akan rusak sebelum 1000 jam dan 90 %-nya akan berumur
pakai lebih dari 1000 jam. Cara lain untuk menyatakan kehandalan keberhasilan
ialah dengan menyatakannya sebagai rerata selang waktu antara terjadinya
kerusakan-kerusakan.
Kehandalan suatu gabungan suku atau gabungan mesin ialah hasil kali faktor-
faktor kehandalan individual. Persen kehandalan harapan pada sebuah gabungan
dari bagian ialah

Dengan
x1, x2, x3, ….. xn = kehandalan harapan alat individual dalam persen.
Hendaknya diperhatikan bahwa kehandalan yang ditunjukkan dengan
persamaan di atas hanyalah harga harapan statistik. Kehandalan
satuan individual suatu tipe tertentuberagam secara lebar dari harga
harapannya. kehandalan harapan dan faktor keragaman bisa ditentukan
secara statistik dari pengamatan terhadap sekelompok satuan
individual.
Sebuah mesin komplek, semacam pemanen padu, memiliki peluang kerusakan
yang jauh lebih besar dibanding sebuah mein sederhana, bahkan meskipun
kehandalan keberhasilan seluruh suku individualnya mungkin saja tinggi.
Sebagai contoh, sebuah mesin dengan hanya 10 bagian, masing-masing memiliki
kehandalan keberhasilan 97 % untuk suatu periode waktu tertentu, akan memiliki
kehandalan menyeluruh hanya sebesar 74 %. Sekalipun rancangan merupakan
faktor utama kehandalan keberhasilan, tata cara pembuatan dan cara perawatan
dan pemakaian mesin pun penting. Rancangan optimum merupakan suatu hasil
yang menyetimbangkan biaya guna mendapatkan kehandalan yang tinggi dengan
manfaat meminimumkan frekwensi terjadinya kerusakan.
Suatu survei terhadap lebih dari 1 500 petani di Indiana dan Illionis
menunjukkan bahwa kehandalan keberhasilan tidak terlalu dipengaruhi oleh umur,
baik pada mesin komplek maupun sederhana. Pada survei tersebut, kehandalan
didasarkan pada kerusakan yang acak, tak teramalkan, serta tidak menertakan
pengaruh keausan normal. Rerata terdapat 60 – 80 % peluang terjadinya satu atau
lebih kerusakan per tahun, diawali dari tahun pertama umur mesin. Pada mesin

106 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

yang mengalami kerusakan, rerata hilangnya waktu lapang per tahun biasanya
lebih dari 8 jam untuk pemanen padu, 3 – 6 jam untuk pemetik jagung, 1 – 4 jam
untuk bajak, serta kurang dari 2 jam untuk penanam dan penyiang tanamn larik.
Waktu hilang yang besar pada kerusakan alat pemanen yang komplek mungkin
menghasilkan kerugian ekonomis yang serius dikarenakan ketaktepatan waktu.
Kehandalan pemakaian waktu pada mesin individual menjadi makin penting
jika beberapa mesin atau beberapa bagian mesin digunakan secara gabungan.
Untuk sebuah alat individual, waktu hilang sebesar 5 atau 10 % karena kerusakan,
penyetelan, pembetulan, penyumbatan/penggumpalan, atau berhenmti yang
lain berkaitan dengan mesin, umumnya tidak dianggap serius. Namun jika 4
satuan semacam itu, masing-masing dengan kehandalan pemakaian waktu 98 %,
digunakan secara beriritan, kehandalan pemakaian waktuharapan menyeluruh
gabungan tersebut akan terkurangi sampai menjadi tinggal 66 %. Kehandalan
pemakaian waktu, sebagaimana dibahas pada pasal ini, didasarkan pada waktu
kerja efektif dan waktu hilang dari pemberhentian yang dibutuhkan pada masing-
masing mesin individual dalam gabungan tersebut. Waktu hilang karena belok,
istirahat, pengisian wadah benih atau pupuk, dan sebagainya, kira-kira akan
tetap sama tak peduli berapa jumlah mesinnya, namun harus dimasukkan dalam
penghitungan efisiensi lapang gabungan tersebut.
Dikarenakan adanya pengurangan kehandalan pada mesin gabungan,
pemeliharaan preventif menjadi relatif lebih penting dibanding jika hanya dipakai
mesin tunggal. Semua mesin dalam suatu gabungan hendaklah dapat dipakai
sepanjang waktu yang sama. Antara perawatan dan kapasitas berbagai satuannya
hendaklah dapat disesuaikan dengan baik.

F. Menghitung Waktu Hilang dan Efisiensi Lapang


Pengkajian waktu hilang telah dilakukan oleh sejumlah penyelidik untuk
menentukan efisiensi lapang dan memberi informasi untuk keperluan analisa
lapang. Pengkajian waktu terinci meliputi pengamatan dan pencatatan waktu
secara menerus pada tiap kegiatan yang tercakup dalam pengerjaan lapang, untuk
satu atau lebih perioda hari. Jika K = 100 %, efisiensi lapang ialah persentase total
waktu lapang sepanjang mana mesin secara aktual menghasilkan fungsinya, dan
dapat ditentukan secara langsung dari data waktu.
Contoh suatu pengkajian waktu terinci pada sebuah pemetik jagung satu larik
disajikan di bawah ini. Waktu teramati telah diubah menjadi per hektar.

Aktivitas menit per hektar


Belok di ujung larik 6.4
Mengosongkan keranjang 11.4
Membrsihkan mesin 5.7
Perjalanan tak kerja 2.7
Perjalanan dari dan ke gandengan 8.9

ALAT MESIN PERTANIAN 107


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Mengumpulkan keranjang 5.2


Waktu berhenti lain 1.7
Pemetikan aktual 89.0
Jumlah waktu per hektar 131.0
Dari hasil tersebut, efisiensi lapangnya ialah

68%

Jika yang diperlukan dari suatu pengkajian hanyalah efisiensi lapangnya. Hal itu
dapat diperoleh dengan mengamati waktu lapang total selama 1 hari atau lebih,
rerata kecepatan selama menghasilkan fungsinya secara aktual, total luas yang
tergarap, dan lebar mesin teoritis. Rerata kecepatan penggarapan aktual kemudian
dapat dihubungkan dengan kapasitas lapang teoritik untuk mendapatkan efisiensi
lapang.
Hasil-hasil kajian lapang oleh berbagai penyelidik telah dianalisis dan
dirangkum, menghasilkan harga-harga efisiensi lapang yang khas, sebagai berikut :

Kebanyakanpengerjaan pengolahan tanah (pembajakan, 


75 – 90 %
penyiangan, dsb)
Pengiciran atau pemupukan tanaman larik atau bijian 60 – 80 %
Pengiciran dan pemupukan tanaman larik atau bijian 45 – 65 %
Pemanenan padu 65 – 80 %
Petik jagung 55 – 70 %
Petik kapas (mesin tipe gelendong) 60 – 75 %
Potong rumput 75 – 85 %
Keruk rumput 75 – 90 %
Panen rumput atau bijian dengan windrower swa gerakdi
65 – 80 %
lapang yang ada saluran irigasi
Panen rumput atau bijian dengan windrowerdi lapang
75 – 85 %
tanpa saluran
Gulung jerami (gulungan diletakkan di tanah) 65 – 80 %
Gulung jerami (dengan keretapemuat digandeng di
55 – 70 %
belakang)
Pencacah / perajang lapang 50 – 75 %
Penyemprotan – 65 %

108 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

G. Memperbaiki Efisiensi Lapang


Dengan bertambah komplek dan bertambah mahalnya mesin,
makin pentinglah untuk mendapatkan keluaran maksimum dari mesin tersebut.
Meminimumkan waktu hilang di lapang merupakan salah satu cara guna memperbaiki
kapasitas lapang. Para insinyur dapat menyumbang usaha mendapatkan efisiensi
yang tinggi dengan merancang mesin yang memiliki kehandalan maksimum dan
kebutuhan perawatan minimum.
Pengkajian waktu sering menunjukkan daerah perbaikan potensial dalam
pengelolaan mesin. Jumlah waktu belok yang berlebihan dapat menunjukkan
kebutuhan untuk memperbaiki kondisi atau lebar head-land aatu mengganti
pola belok. Waktu berhenti yang berlebihan dapat berarti dibutuhkannya sistem
perawatan preventif yang lebih baik.
Pengembangan alat dan sistem penanganan bahan di lapang yang lebih
efisien menawarkan adanya potensi besar untuk meningkatkan efisiensi lapang.
Benih, pupuk, herbisida, insektisida, dan bahan-bahan lain harus diangkut menuju
lapang dan dimuat ke atas mesin. Hasil panen harus dibongkar dan diturunkan
di tempat penyimpanan. Pada pengerjaan penanaman-pemupukan, penanganan
bahan dalam karung di lapang dapat dengan mudah menyita 25 % dari total waktu
lapang. Penanganan pupuk kering secara curah, atau pemakaian pupuk cair dan
pompa pemindah dapat secara nyata mengurangi waktu penanganan bahan dan
dengan demikian akan menaikkan efisiensi lapang. Renoll mendapatkan bahwa
penggantian cara penanganan air pada pemberian bahan kimia pra tuna pada
pengerjaan penanam tertentu menaikkan kapasitas penanam dari 1,4 ha/jam
menjadi 1,6 ha/jam.

Alat Dan Mesin Panen dan Pascapanen


Panen sebagai bagian akhir produksi menjadi sangat kritis manakala faktor
tenaga kerja merupakan salah satu variable pembatas. Hampir 25% tenaga
kerja dicurahkan pada kegiatan panen, seperti halnya pada pengolahan tanah.
Pertimbangan utama dalam melakukan substitusi tenaga kerja adalah susut panen
yang besar (6-9%). Penelitian menunjukkan bahwa panen harus dilakukan pada
saat yang tepat, agar susut panen menjadi minimum terutama untuk varietas-
varietas padi yang mudah rontok. Kelangkaan tenaga kerja merupakan masalah
yang sering timbul pada saat akan dilaksanakan panen, sehingga memberikan
peluang mundurnya waktu panen, sehingga susut akan menjadi besar.Teknologi
mekanisasi panen yang sudah ada saat ini adalah reaper, reaper binder, stripper,
combine harvester. Hasil pengujian teknologi tersebut memberikan angka susut
bervariasi dari angka 0,1% sampai maksimum 2% pada reaper (Balai Besar Alat
Dan MesinPertanian, 1999). Umumnya alat yang banyak dijumpai di lapangan saat
panen adalah sabit, baik sabit biasa maupun bergerigi. Penggunaan sabit sebagai
alat panen karena perontokan padi akan dilakukan dengan cara banting (gebot)
terutama untuk padi varietas unggul. Tetapi saat ini penggunaan sabit sudah
banyak diterapkan untuk panen padi lokal, walaupun demikian penggunaan ani-ani
masih tetap digunakan terutama untuk tanaman padi lokal yang umur panennya
tidak merata atau terjadi kerebahan karena varietas dan angin. Masukan teknologi
alsintan berupa alat panen bermesin merupakan harapan dari setiap petani padi.

ALAT MESIN PERTANIAN 109


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Mesin panen padi reaperdan stripper dapat digunakan di lahan pasang surut
terutama untuk tanaman padi varietas unggul yang waktupanennya bertepatan
dengan musim kemarau pada penanaman kedua. Sistem kerja mesin reaper adalah
memotong batang padi dan hasil potongan dilepaskan ke samping mesin berjalan,
sehingga masih menggunakan tenaga kerja manusia untuk mengumpulkannya,
walau kondisi lahan sedikit berair, mesin reaper masih dapat dioperasikan.
Keragaan 2 jenis mesin panen di lahan rawa pasang surut, Inlittra Hd. Manarap,
Kalimantan Selatan pada tahun 2001

Tabel 6.1

Sumber: Noor dan Muhammad (1998); Noor et. al.,(2002)

Cara kerja mesin panen stripper adalah dengan merontokkan gabah yang
masih dimalai dengan cara menyisir malai langsung di pertanaman dan gabah yang
terontok dimasukkan ke dalam bak penampung. Apabila bak telah terisi penuh
maka dilakukan pergantian bak penampung lain yang sudah disiapkan sebagai
cadangan untuk menghindari kehilangan waktu kerja mesin. Hasil pengujian Noor,
et.al (2001), menunjukkan bahwa kapasitas karja yang dihasilkan reaper 5,63
jam/ha sedangkan stripper 8,50 jam/ha dengan keadaan gabah kotor yang telah
dirontok.

Mesin Perontok
Setelah dilakukan panen baik dengan sabit atau dengan mesin panen
(reaper), maka perontokan segera dilakukan untuk menghindari terjadinya
kerusakan karena kadar air yang masih tinggi pada tumpukan jerami yang akan
menyebabkan terjadinya panas yang tinggi dan akan membusuk. Penggunaan
mesin perontok untuk melepas gabah dari malai tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan padi varietas unggul baru berumur pendek dan mudah rontok.
Penggunaan mesin perontok diawali dengan menggunakan sabit untuk memanen
serta melepas butir gabah dengan memukulkan batang padi pada papan atau
susunan bambu yang renggang kemudian berkembang menjadi perontok semi
mekanis dengan sistem pedal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan

110 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

mesin perontok tipe TH66-G88 dengan kecepatan putar 370 rpm sampai 700 rpm
menghasilkan kapasitas perontokan 424,2 kg/jam-723,6 kg/jam dengan kerusakan
gabah < 1%. Pengembangan mesin perontok tipe TH6-G88 dapat menekanwaktu
perontok dari 12 jam/ha pada penelitian tahun 1999 menjadi 11,3 jam/ha (Umar,
et.al2001).

Tabel 6.2 Pengaruh kekuatan motor penggerak terhadap kapasitas


perontokan dengan mesin perontok tipe TH6-G88

Sumber: Umar, et.al,(2001)

Mesin Pengering
Salah satu tahapan proses penanganan pascapanen yang sangat
menentukan adalah pengeringan, hal ini berkaitan dengan mutu beras yang akan
dihasilkan setelah diproses lebih lanjut ke penggilingan. Kadar air sekitar 13%
adalah batasan untuk mengetahui baik tidaknya hasil gabah yang telah dikeringkan
sehingga dalam proses lanjutan ke penggilingan, mutu beras akan tetap tinggi.
Masalah yang sering timbul adalah pengeringan gabah padamusim hujan.
Pada kondisi ini, terjadi penumpukan gabah dengan kadar air yang masih
tinggi dan akan berakibat tingginya kerusakan bahkan ada yang tumbuh. Selain
itu rata-rata petani tidak mempunyai lantai jemur, sehingga jumlah gabah yang
akan dijemur dalam sehari sangat sedikit yaitu lebih kecil dari satu ton. Untuk
mengatasi masalah tersebut, pemerintah membangun unit-unit penyewaan jasa
alsintan (UPJA). Melalui program ini petani dapat menyewa mesin pengering yang
akan berguna untuk proses pascapanen padi. Menurut Noorginayuwati, et.al.
(2002), penggunaan mesin pengering di lahan pasang surut pada beberapa desa
di Sumatera Selatan telah berkembang dan diminati oleh petani sedangkan di
Kalimantan Selatan penggunaan mesin pengering belum berkembang.
Mesin pengering juga dapat digunakan selain pada tanaman padi, karena
di lahan pasang surut banyak juga diusahakan tanaman palawija antara lain
jagung dan kacang-kacangan yang juga membutuhkan pengeringan. Dalam rangka
pengembangan mesin pengering, perlu diperhatikan mutu beras yang dihasilkan,
pengoperasian oleh operator dan transportasi untuk mengantarkan gabah ke
lokasi pengeringan.

ALAT MESIN PERTANIAN 111


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Selain itu bila keadaan atau kondisi tidak hujan maka petani lebih
mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan gabah. Selanjutnya untuk
pengembangan mesin pengering hasil kajian di Sumatera Selatan terhadap
penempatan mesin pengering yang menjadi satu dengan RMU adalah paling baik,
dan mesin pengering yang terpisah dari RMU kurangberkembang dengan baik.
Keefektifan mesin pengering bila disatukan dengan RMU adalah pengangkutan
gabah untuk dikeringkan sekaligus untuk kemudian gabah bisa langsung digiling.

Tabel 6.3 Kinerja mesin penggiling pada berbagai cara penempatan

Sumber: Sutrisno dan Ananto (2000)

Mesin Penggiling
Umumnya mesin penggilingan padi yang banyak diusahakan di wilayah
pasang surut Kalimantan Selatan adalah Rice Milling Unit (RMU) tipe double-pass,
yakni pemecah kulit dan pemutih berada pada unit yang terpisah, sedangkan tipe
single-pass (Engelbert) sudah tidak digunakan lagi. Namun RMU single-passyang
dilakukan pengujian adalah mesin bantuan Jepang merek Satake yang dikelola
dangan sistem UPJA. Saat ini unit penggilingan padi yang beroperasi di Kalimantan
Selatan sudah cukup banyak terutama di daerah sentra-sentra produksi padi.
Menurut Ananto et.al(1999), melaporkan bahwa dilahan pasang surut Sumatera
Selatan sebanyak 85,72% pemilik mengatakan usaha penggilingan padi
menguntungkan. Hasil giling pertahun dapat mencapai 747 ton atau sekitar 49%
dari kapasitas terpasang. Hasil penelitian menunjukan bahwa kapasitas kerja dari
mesin giling double-passpada putaran penyosoh904 rpm sebesar 237,75 kg/jam
tapi menurunkan persentase beras kepala rata-rata 29,6% (Umar,2003).Masalah
terbesar bagi usaha RMU adalah persaingan yang ketat dan seringnya terjadi
kegagalan panen, sehingga jumlah gabah yang akan digiling relatif berkurang,
dengan demikian menurunkan kinerja RMU. Hasil survey menunjukan bahwa

112 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

pengembangan RMU double-passpada permasalahan di lapangan bahwa dalam


masalah memilih RMU petani biasanya lebih memperhatikan jumlah beras yang
dihasilkan dibandingkan mutu berasnya. Umumnya alat introduksi seperti perontok
atau penggilingan double-pass, walau kapasitas kerja yang dihasilkan tinggi tetapi
tingkat kerusakan fisik juga masih tinggi. Hal ini disebabkan makin cepat putaran
silinder perontok atau penyosoh menyebabkan makin keras gabah menerima
deraan sehingga gabah bisa retak dan saat penggilinganakan terjadi butir/beras
patah. Hal ini yang banyak menimbulkan kerusakan fisik.

LEMBAR PRAKTIKUM

Siswa mampu menghitung kapasitas kerja alat mesin pascapanen dengan baik
dan benar.

CAKRAWALA

Teknologi tepat guna secara sederhana diartikan sebagai teknologi yang


dapat dibuat atas dasar ketersediaan komponen lokal, dan dapat dikembangkan
oleh sumber daya manusia lokal pula (Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan,
1994). Jika dikaitkan dengan keberadaannya maka hand tractor, power thresher,
pedal thresher, alat penyemprot hama merupakan alsintan yang seluruh
komponennya hampir dapat diciptakan dan dikembangkan secara lokal.
Pengembangan alsintan dapat membantu penciptaan lapangan kerja baru bagi
masyarakat/petani, dalam bidang pendapatan untuk pemilik atau pengusaha
alat, operator dan bengkel-bengkel pengrajin (DinasPertanian, 1997).
Pemilihan tipe dan ukuran alsintan umumnya dihubungkan dengan
luas areal dan jenis tanaman. Alsintan yang selektif dalam pemakaiannya akan
mampu menjamin keberhasilan petani pada tingkat komersil. Diantara berbagai
manfaat yang dapat diperoleh dengan penggunaan alsintan adalah penurunan

ALAT MESIN PERTANIAN 113


ALAT MESIN PASCA
PANEN

CAKRAWALA

upah tenaga kerja yang merupakan komponen biaya produksi yang cukup besar,
peningkatan produktivitas lahan dengan tercapainya pengolahan tanah yang
lebih sempurna, percepatan waktu dalam penanaman, pemeliharaan dan panen,
serta mengurangi kerugian akibat kehilangan hasil di saat panen (Daulay, 1999).
Dengan berbagai manfaaat dari penggunaan alsintan tersebut maka
terlihat peningkatan penggunaan alsintan pada sub sektor tanaman pangan
padadua dekade terakhir baik secara horizontal maupun vertikal. Hal ini dapat
dilihat melalui statistik penggunaan beberapa alsintan tanaman pangan yang
meningkat dari tahun 1994-1997

JELAJAH INTERNET

https://www.bing.com/search?q=menghitung+k
apasitas+kerja+alat+mesin+pertanian&qs=n&fo
rm=QBRE&sp=1&pq=menghitung+kapasitas+ke
rja+alat+mesin+pertanian&s=0-47&sk=&cvid=6-
13E806FE2504F7091091F6374F3AB88

RANGKUMAN

Waktu per hektar teoritis ialah waktu yang dibutuhkan pada kapasitas
lapang teoritis tersebut. Waktu kerja efektif ialah waktu sepanjang mana mesin
secara aktual melakukan fungsi/kerjanya. Waktu kerja efektif per hektar akan
lebih besar dibanding waktu kerja teoritik per hektar jika lebar kerja terpakai
lebih kecil dari lebar kerja teoritisnya.
Kapasitas lapang efektif ialah rerata kecepatan penggarapan yang
aktual menggunakan suatu mesin. Kapasitas lapang efektif biasanya dinyatakan
dalam hektar per jam. Efisiensi lapang ialah perbandingan antara kapasitas lapang
efektif dengan kapasitas lapang teoritis, dinyatakan dalam persen. Efisiensi
lapang melibatkan pengaruh waktu hilang di lapang dan ketakmampuan untuk
memanfaatkan lebar teoritis mesin.
Efisiensi kinerja ialah suatu ukuran efektifitas fungsional suatu mesin,

114 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

RANGKUMAN

misalnya persentase perolehan produk bermanfaat dari penggunaan sebuah


mesin pemanen.
Kapasitas lapang efektif suatu alat merupakan fungsi dari lebar kerja
teoritis mesin, persentase lebar teoritis yang secara aktual terpakai, kecepatan
jalan dan besarnya kehilangan waktu lapang selama pengerjaan. Dengan alat-
alat semacam garu, penyiang lapang,pemotong rumput dan pemanen padu,
secara praktis tidak mungkin untuk memanfaatkan lebar teoritisnya tanpa adanya
tumpang tindih. Besarnya tumpang tindih yang diperlukan terutama merupakan
fungsi dari kecepatan, kondisi tanah dan keterampilan operator. Pada beberapa
keadaan, hasil suatu tanaman bisa jadi terlalu banyak sehingga pemanen tidak
dapat digunakan memanen selebar-lebar kerjanya, bahkan pada kecepatan maju
minimum yang masih mungkin.

TUGAS MANDIRI

Buatlah rangkuman menghitung kapasitas kerja alat mesin pascapanen!

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar!


1. Jelaskan fungsi dari lebar kerja teoritis mesin !
2. Jelaskan cara kerja mesin panen stripper !
3. Jelaskan yang dimaksud dengan waktu per hektar teoritis !
4. Jelaskan yang dimaksud dengan waktu kerja efektif !
5. Jelaskan yang dimaksud dengan kapasitas lapang efektif !
6. Jelaskan yang dimaksud dengan efisiensi lapang !
7. Jelaskan yang di maksud dengan efisiensi kinerja !

REFLEKSI

Setelah mempelajari uraian materi menganalisis kapasitas kerja alat mesin


pascapanen, siswa dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain : Siswa dapat
menghitung kapasitas kerja alat mesin pascapanen.

ALAT MESIN PERTANIAN 115


ALAT MESIN PASCA
PANEN

BAB MENGANALISIS PENGOPERASIAN ALAT MESIN PASCAPANEN


VII (PERONTOK/PEMIPIL/PEMISAH/PEMINDAH/PENGUPAS)

BAB VII Menganalisis Pengoperasian Alat Mesin Pascapa-


nen

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu mengoperasikan alat mesin pascapanen perontok.


2. Siswa mampu mengoperasikan alat mesin pascapanen pemipil.
3. Siswa mampu mengoperasikan alat mesin pascapanen pemisah.
4. Siswa mampu mengoperasikan alat mesin pascapanen pemindah.
5. Siswa mampu mengoperasikan alat mesin pascapanen pengupas.

PETA KONSEP

PENDAHULUAN

JENIS – JENIS CARA MENGOPERASIKAN


ALAT MESIN PENGOPERASIAN ALAT MESIN
PASCAPANEN ALAT MESIN PASCA PASCAPANEN
PANEN

KATA KUNCI

Perontok, Pemipil, Pemisah, Pemindah, Pengupas

116 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PENDAHULUAN

Bacalah teks berikut ini !


Sebagaimana telah diinformasikan dalam pendahuluan bahwa buku ini hanya
sebagian dari sumber belajar yang dapat Anda pelajari untuk menguasai kompetensi
alat mesin pascapanen untuk mengembangkan kompetensi anda dalam life skill, Anda
perlu latihan. Aktivitas-aktivitas yang dirancang dalam buku ini selain mengembangkan
kompetensi keteknikan bidang pertanian, juga mengembangkan kompetensi life skill
Anda. Oleh karena itu, Anda harus melaksanakan tugas-tugas yang telah dirancang
untuk Anda dalam buku ini. Buku ini berisi tentang bagaimana mengoperasikan
alat mesin pascapanen. Kegiatan pengoperasian dimulai dari cara menggunakan
alat, menghidupkan mesin, mengemudikan, sampai cara merawatnya. Kemampuan
mengoperasikan alat mesin pascapanen digunakan sebagai syarat dalam mempelajari
alat mesin pascapanen perontok/pemipil/pemisah/pemindah/pengupas.

MATERI PEMBELAJARAN

A. Mengoperasikan Alat Mesin Perontok


Combine harvester merupakan suatu alat yang praktis untuk digunakan dimana
alat ini mempunyai tiga fungsi yakni memotong, merontokkan dan mengemaskan
padi. Secara umum fungsi operasional dasar combine harvester adalah sebagai
berikut :
1. Memotong tanaman yang masih berdiri.
2. Menyalurkan tanaman yang terpotong ke selinder.
3. Merontokkan gabah dari tangkai atau batang.
4. Memisahkan gabah dari jerami.
5. Membersihkan gabah dengan cara membuang gabah kosong dan benda asing

Prinsip kerja dari combine harvester adalah sebagai berikut :


1. Padi yang dipotong termasuk jeraminya.
2. Jerami akan di hantarkan menggunakan konveyor ke treser.
3. Semuanya dimasukkan ke bagian perontokan.
4. Gabah hasil perontokan akan turun ke penampungan dengan dihembuskan
oleh bower, sehingga gabah yang kosong akan tertiup oleh hembusan angin.
5. Gabah yang berisi padi akan langsung keluar dari tong pengeluaran. Namun
pada gabah yang tertiup angina akan di ayak ulang.
6. Semua jenis combine ini dioperasikan dengan cara dikendarai (riding type).
Lebar pemotongan 2 meter.
7. Kemudian jerami sisa akan terbuang ke atas tanah.

ALAT MESIN PERTANIAN 117


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Fungsi dan bagian bagian

Gambar 7.1. Bagian Bagian Mesin Combine Harvester

Keterangan;
1. Reel 8. Centrifugal blower
2. Cutter bars 9. Concave sieve
3. Stripping header auger 10. Threshing cylinder
4. Control cab 11. Cylinder cap
5. Chassis assembly 12. Vibrating sieves
6. Chute 13. Re-threshing device
7. Grain tank 14. Grain auger

Adapun bagian-bagian utama dari mesin Combine harvester adalah sebagai


berikut:
1. Reel
Fungsinya menarik/mengait batang tanaman padi dari posisi tegak kearah
pisau pemotong.
2. Pisau pemotong
Fungsi dari pisau pemotong ini ialah sebagai pemotong rumpun padi yang
masih utuh.
3. Silinder perontok
Bagian ini berfungsi merontokkan (melepaskan) butiran gabah dari malainya
gabah dari batang yang baru masuk. Gabah yang masih belum terpisah dari
malainya yang masih terkumpul dari hasil penyaringan dibawa kembali oleh
konveyor mangkok ke bagian perontok untuk dirontokkan kembali.
4. Unit pembersih/pemisah
Bagian ini berfungsi untuk membersihkan padi yang telah rontok dari
potongan batang, daun, malai dan benda asing lainnya. Proses pemisahan dan
pembersihan ini berlangsung beberapa tahap penyaringan dan penampian.

118 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

5. Konveyor mangkuk
Konveyor mangkuk berfungsi membawa bahan (butiran gabah) ke bagian atas.
6. Kipas penghembus kotoran
Berfungsi meniup kotoran atau sisa-sisa gabah yang tidak terpakai.
7. Tangki gabah
Berfungsi sebagai tempat penampungan gabah yang telah dipotong.
8. Konveyor screw
Konveyor screw membawa bahan (butiran gabah) dalam arah horizontal.
9. Roda
Roda berfungsi untuk menggerakan mesin.
10. Station pemotongan
Station pemotongan adalah tempat pemotongan padi yang berfungsi untuk
menempatkan padi yang sudah dipotong.
11. Station perontok
Station perontok adalah tempat perontok padi yang berfungsi untuk
menempatkan padi yang sudah dirontokkan.
12. Station pengemasan
Station pengemasan adalah tempat pengemasan yang berfungsi untuk
menempatkan padi yang dilakukan pengarungan.

B. Mengoperasikan Alat Mesin Pemipil


Setelah masa panen jagung, jagung yang telah kering sudah bisa dilakukan
pemipilan. Pemipilan merupakan salah satu kegiatan dalam proses pascapanen
jagung yang banyak menyerap tenaga kerja dan menentukan kualitas biji jagung.
Proses pemipilan dengan cara manual :
Pemipil Menggunakan Tangan
Pemipilan jagung yang paling sederhana adalah dengan menggunakan
tangan. Dengan metode ini, kapasitasnya rendah dan kerusakan mekanisnya kecil,
tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengerjaannya.

Gambar 7.2 Alat Pemipil Jagug Dengan Tangan

ALAT MESIN PERTANIAN 119


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Alat Pemipil Jagung Tipe Tpi


Alat pemipil jagung tipe TPI adalah alat pemipil manual yang digunakan pada
jagung dengan ukuran tertentu. Dengan demikian, apabila ukuran jagung cukup
beragam maka diperlukan alat pemipil jagung tipe TPI lebih dari satu buah.
Ukuran tertentu dari jagung tersebut tidak mutlak harus satu ukuran, tetapi dapat
dimanfaatkan untuk selang ukuran yang mendekati ukuran rata-rata dari jagung
yang ada. Pengoperasian alat pemipil jagung tipe TPI ini sangat mudah, yaitu
hanya dengan memasukkan tongkol jagung yang terkupas pada alat pemipil lalu
memutamya dengan pemberian tekanan pada kedua tangan operator. Hal penting
yang perlu diperhatikan pada saat proses pemipilan ini adalah dilakukannya
pengelompokan ukuran tongkol jagung sehingga dapat mempercepat proses
pemipilannya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penyediaan bak penampung
dengan diameter yang cukup lebar. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
terlempamya jagung yang telah terpipil keluar dari bak penampungan.

Gambar 7.3 Alat Pemipil Jagung Tipe Tpi

Cara Megoperasikan :
1. Mausukan jagung yang telah terkupas tinggal pada alat pemipil
2. kemudian diputar dan disediakan bak penampung untuk menampung jagung
yang telah terpipil.
3. Kapasitas alat ini antara 12 - 15 kg/ jam/orang.

Alat Pemipil Jagung Tipe BAN


Mekanisme pemipilan dilakukan oleh silinder pemipil dan
saringan penahan. Silinder pemipil berfungsi untuk menggerakkan tongkol jagung
dan melepaskan biji jagung dengan gaya gesek yang ditimbulkannya. Saringan
penahan berfungsi untuk menahan dan menekan jagung yang akan dipipil sehingga
proses pemipilan dapat berlangsung dengan baik. Selain itu, saringan penahan
juga berfungsi untuk memisahkan biji jagung yang telah terpipil dengan tongkol
jagung. Pada saringan penahan dilengkapi dengan per (pegas) yang berfungsi
untuk membantu proses pemipilan dan pengaturan celah antara silinder dengan
saringan penahan karena ukuran jagung yang dipipil beragam.

120 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 7.4 Alat Pemipil Jagung Tipe BAN

Cara Mengoperasikan :
1. Memasukkan jagung tongkol ke dalam bak penampungan yang merupakan
tempat sementara sebelum jagung dipipil. Letak bak penampungan ini berada
di bagian depan tempat duduk operator. Hal ini dimaksudkan agar operator
dengan mudah mengambil dan memasukkan jagung tongkol ke dalam unit
pemipil melalui saluran pengumpanan.
2. Penutup yang terletak pada rangka bagian atas berfungsi untuk menghalangi
biji jagung agar tidak keluar pada saat pemipilan pertama terjadi. Dengan
demikian, kemungkinan biji jagung yang tercecer dapat dikurangi. Penutup
tersebut dihubungkan dengan engsel sehingga dapat dibuka dan dipasang
dengan mudah.
3. Saluran pengumpanan dipasang dengan kemiringan 11,5°. Kemiringan tersebut
menyebabkan jagung tongkol yang diumpankan dapat bergerak karena adanya
gaya berat jagung dan tanpa ada kemacetan.
4. Setelah melewati saluran pengumpanan, jagung tongkol masuk ke unit
pemipilan. Silinder alat pemipil jagung dibuat dengan panjang 50 cm karena
pada keadaan normal panjang jagung tongkol berkisar antara 8 - 42 cm.
5. Konstruksi bagian penutup dan saluran pengumpanan yang dapat dibongkar
pasang dengan mudah dimaksudkan untuk memudahkan pemasangan dan
pembongkaran silinder pemipilan dan saringan penahan bila karet ban sudah
aus dan perlu diganti.
6. Pada silinder pemipil terdapat satu baris baut yang menonjol ke permukaan dan
berfungsi sebagai pelepas biji jagung pertama. Selain itu, barisan baut tersebut
juga berfungsi untuk membalik dan mendorong tongkol jagung dari daerah

ALAT MESIN PERTANIAN 121


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

pemipilan bila terjadi selip. Silinder tersebut ditutupi dengan ban mobil luar
bekas yang masih mempunyai gigi sehingga dapat menimbulkan gesekan dan
gaya pukul sehingga proses pemipilan terjadi lebih mudah.
7. Pemasangan ban mobil luar bekas pada silinder kayu dilakukan dengan sekrup
sehingga mudah dibongkar bila perlu diganti.
8. Saringan penahan dibuat dari besi begel 8 mm dan 5 mm. Komponen ini
dipasang pada jarak yang tidak sama, yaitu dari awal sampai akhir semakin kecil.

Mesin Pemipil Jagung


Mesin pemipil jagung adalah sebuah mesi yang digunakan untuk
memisahkan biji jagung dengan tongkolnya. Sebelum adanya mesin pemipil jagung,
pemisahan biji jagung dan tongkolnya dilakukan secara manual atau memipil
jagung satu persatu dengan menggunakan tangan. Sehingga membutuhkan waktu
yang sangat lama dan tenaga kerja yang cukup banyak. Mesin pemipil jagung ini
merupakan mesin yang menggunakan motor listrik sebagai penggereknya dan
listrik sebagai sumber energinya. Dengan adanya mesin ini pekerjaan pemipilan
jagung menjadi lebih efektif dan efesien dibandingkan dengan cara manual.
Kemajuan teknologi yang semakin pesat maka banyak menciptakan mesin pemipil
dipasaran yang sangat bermanfaat bagi petani. Adapun dua jenis mesin pemipil
jagung yang sudah dikembangkan saat ini yaitu mesin pemipil jagung nondaun
dan mesin pemipil jagung berkelobot.

Mesin Pemipil Jagung Non Daun


Berikut kami sampaikan mesin pemipil jagung kering yang sudah
terkelupas daunnya, atau jagung tanpa daun.
Spesifikasi Mesin Pemipil Jagung Kapasitas 500 Kg – 1000 Kg / Jam

Gambar 7.5 Mesin Pemipil Jagung Kapasitas 500 Kg – 1000 Kg / Jam

122 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Kapasitas : 500 Kg – 1000 Kg/ Jam.


Material Mesin : Plat Mild Steel.
Penggerak : Motor Diesel.
Daya ( Power ) : 12 HP.
Energi Yang Digunakan : Solar.
Rangka : Besi Siku UNP.
Dimensi Mesin : 2000 x 900 mm x 1600 mm
Dilengkapi dengan roda
Aplikasi / Penggunaan : Untuk memipil jagung kering dari
batangnya yang sudah terkelupas daunnya ( Klobotnya ).
Spesifikasi Mesin Pemipil Jagung Kapasitas 250 Kg – 500 Kg / Jam

Gambar 7.6 Mesin Pemipil Jagung Kapasitas 250 - 500 kg/jam

Kapasitas : 250 Kg – 500 Kg/ Jam.


Material Mesin : Plat Mild Steel.
Penggerak : Motor Diesel.
Daya ( Power ) : 8 PK RRT.
Energi Yang Digunakan : Solar.
Rangka : Besi Siku UNP.
Dimensi Mesin : 1200 x 700 mm x 1400 mm.
Aplikasi / Penggunaan : Untuk memipil jagung kering dari
batangnya yang sudah terkelupas daunnya ( Klobotnya ).

ALAT MESIN PERTANIAN 123


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

C. Mengoperasikan Alat Mesin Pemisah


ITGM
ITGM atau Integrated Thressing Grading Machine adalah mesin pertanian
yang dapat digunakan untuk merontokkan sekaligus mengupas padi menjadi
beras dan memisahkan menirnya. Namun perlu diperhatikan, kadar air pada beras
tidak boleh kurang dari 14 persen. Jika kurang, maka akan mengakibatkan beras
menjadi patah.  Alsintan ini dilengkapi dengan sistem kontrol otomatis electrik.
Artinya semua sistem yang ada pada ITGM digunakan arus listrik dan arus ini
saling berhubungan antara sistem yang satu dengan yang lainnya (seri), apabila
pada salah satu sistem terjadi not regular contraction current, maka sistem ini akan
terputus dengan sendirinya tanpa merusak sistem lainnya.

Gambar 7.7 ITGM

ITGM memiliki 4 bagian utama, yaitu :


1.  Thresher
2.  Huller
3.  Selector
4.  Converyor

Mesin pemisah biji cabai


Mesin pemisah biji cabai dari kulitnya ini berfungsi untuk memisahkan biji cabai
dari kulitnya untuk kebutuhan benih cabai. Dengan alat ini diharapkan kebutuhan
cabai terpenuhi di kalangan petani. Dalam proses benih cabai, perontokan benih
dapat dilakukan secara manual untuk jumlah sedikit. Untuk yang jumlahnya
banyak dapat digunakan alat bantu seperti mesin pemisah biji cabai. Untuk itu
benih dibersihkan dengan menggunakan air yang mengalir. Dapat pula dilakukan

124 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

perendaman buah, yaitu cabai yang sudah dibelah direndam dalam tong atau
ember yang berisi air bersih, selamma 1 malam. Setelah itu benih dicuci dengan
air bersih. Proses dengan menggunakan alat pemisah biji cabai sangat membantu
petani dalam pembenihan. Selain tidak memakan waktu yang terlalu lama, juga
menghemat tenaga kerja.

Gambar 7.8 Mesin Pemisah biji cabai

Adapun langkah proses kerja mesin pemisah biji cabai sebagai berikut:
1. Penyortiran dari pohon cabai. Seperti yang membusuk dibuang agar didapat
benih yang berkualitas
2. Cuci cabai sebelum dimasukkan ke dalam mesin pemisah biji cabai.
3. Cuci mesin sebelum memasukan buah cabai ke dalam mesin pemisah biji cabai,
agar tidak ada kerak atau sisa-sisa produksi sebelumnya.
4. Masukan cabai yang sudah disortir dan dipilih ke dalam mesin pemisah biji
cabai.
5. Alirkan air di atas hopper supaya biji dan kulit cabai tidak menempel ke dinding-
dinding dalam mesin.
6. Beri wadah ember atau tong, jangan lupa atasnya dikasih jarring supaya biji dan
air terpisah.
7. Setelah prosesing, benih dapat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan
tetapi tidak di bawah sinar matahari langsung, atau dengan cara dikeringkan di
ruang pengeringan dengan suhu 34 oC selama kurang lebih 5-6 hari.
8. Setelah pengeringan dilakukan sortasi benih, yaitu pemilihan benih yang
berukuran normal dan bernas.
Benih yang hampa, rusak dan yang berwarna hitam atau coklat dibuang. Untuk
menghindari adanya penyakit atau hama yang terbawa dari lapangan atau selama
dalam penyimpanan, benih dapat diberi perlakuan pestisida yang berbahan

ALAT MESIN PERTANIAN 125


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

aktif metalaxyl dengan konsentrasi 0,2%. Untuk penyimpanan jangka panjang,


sebaiknya benih dikeringkan sampai kadar airnya mencapai 7-8%.

D. Mengoperasikan Alat Mesin Pemindah


Alat Pemindah Bahan (Elevator dan Conveyor)
        Penggunaan alat pemindah bahan pada pabrik kelapa sawit merupakan
bagian yang sangat berperan penting pada keberlangsungan pengolahan TBS
hingga menjadi minyak. Dimana penggunaannya disesuaikan baik dari segi
penggunaan jenis, kapasitas, dan kecepatan daya hantarnya. Adapun beberapa
penjelasan penggunaan alat pemindah bahan pada beberapa stasiun pengolahan
di PKS berdasarkan jenis dan penggunaannya.
Ada 3 jenis penggunaan alat pemindahan bahan pada PKS yaitu :
1. Elevator : merupakan alat pemindah bahan yang dilengkapi dengan bucket
dan penggunaannya untuk memindahkan bahan yang letak pemindahannya
memerlukan arah vertikal (atas ke bawah atau sebaliknya).
2. Conveyor merupakan alat pemindahan yang terdiri dari beberapa macam jenis
antara lain : scrapper, belt, srew, yang digunakan untuk memindahkan bahan
dengan daerah lintasan horizontal, inklinasi, maupun kombinasi
3. Crane merupakan alat pemindah bahan  mengangkat muatan secara vertikal,
menahannya apabila  diperlukan, dan menurunkan muatan ke tempat yang
telah ditentukan dengan mekanisme pendongak (liffing), pemutar (slewing)
dan pejalan (travelling). Penggunaan alat pemindah bahan pada beberapa
stasiun pengolahan kelapa sawit :
Stasiun Thresher :
a. Fruit Elevator
Berfungsi untuk transfer buah hasil pemipilan thresher ke fruit distributing
conveyor hingga menuju ke digester. Biasanya mempunyai kecepatan 18 m/
menit, dan ketinggian elevator 12- 14 m ( Disesuiakan dengan kontruksi pabrik). 

Gambar 7.9 Fruit Elevator

126 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

                        Komponen utama Fruit Elevator :


                          1. Chain
                          2. Bucket
                          3. Take up Bearing
                          4. Body / Casing
                          5. Elektro Motor
                          6. Sprocket & Roller Chain

b. Conveyor  buah  di  bawah  penebah  (Under Fruit Conveyor).  Digunakan untuk
menghantar  buah  dari  pemipilan thresher menuju elevator fruit. Biasanya
menggunakan jenis screw conveyor.

Gambar 7.10 Thresher Conveyor

c. Empty bunch conveyor ( Conveyor Janjang Kosong)


Berfungsi untuk memindahkan janjangan kosong dari lemparan
stripper thresher yang ke penampungan janjang sementara (empty bunch
area). Empty Bunch conveyor terdiri dari: 
1) Scrapper chain untuk  membawa janjangan kosong dengan posisi
horisontal dan vertikal.,
2) Gear box,
3)  Chain, sprocket,
4)  Liner chain
5) Gear Box
6)  Motor listrik. 

ALAT MESIN PERTANIAN 127


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 7.11 Empty Bunch Conveyor ( Jenis Scrapper Conveyor)

Stasiun Press dan Digester :


Distributing Conveyor 
Distribution fruit conveyor berfungsi untuk mendistribusikan brondolan (fruit)
dari elevator fruit ke penampungan digester. Menggunakan jenis scew conveyor.

 Gambar 7.12 Distribution fruit conveyor


 
Recycle Fruit Conyeyor
Berfungsi untuk mengembalikan buah kembali ke bottom disributing
conveyor jika terjadi penumpukan buah yang berlebihan di upper distributing
conveyor digester.

128 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Manual Hand Trucks


Manual Hand Trucks, yaitu alat pemindah barang secara manual atau
dengan tenaga manusia. Variasi Hand Truck ini cukup banyak, karena rata-rata
design alat menyesuaikan kondisi operasi. Jadi di bawah ini baru contoh kecil
saja yang umum digunakan. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan operasi yang
khusus, alat terkadang harus didesain dan dibuat secara customized. Umumnya
orang menyebut alat ini dengan Trolley.

Gambar 7.13 Manual Hand Trucks

ALAT MESIN PERTANIAN 129


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Hydraulic Hand Trucks


Hydraulic Hand Trucks, jenis alat ini digunakan untuk memindahkan
barang, tapi dilengkapi dengan mekanisme pengangkat secara hidraulic. Contoh
di bawah yang umum digunakan dalam industri, hand pallet,  jack pallet, Scissors
Lift Table, Hidraulic Stackers, dll. Sistem Hidraulic tidak memerlukan sumber
listrik dalam operasinya, sehingga penggunaannya bisa lebih luas.

Gambar 7.14 Hydraulic Hand Trucks

130 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Electric Hand Trucks


Electric Hand Trucks, jenis alat ini digunakan untuk memindahkan barang,
tapi dilengkapi dengan mekanisme pengangkat/lifting secara electric/baterai.
Jadi syarat utama penggunaannya stasiun kerja harus memiliki sumber arus listrik. 

Gambar 7.15 Electric Hand Trucks

Digerakkan dengan tenaga mesin.


Barang dipindahkan dengan menggunakan mesin-mesin penggerak,
umumnya alat ini dilengkapi dengan mekanisme pengangkat secara hidraulic
atau electric.
a) Fork Lift,
Menurut penggunaan dan sumber tenaganya ada beberapa tipe fork lift,
diantaranya electric forklift, Diesel Engine Fork Lift, Gasoline/LPG engine
fork lift. Penggunaan di dalam lingkungan Industri biasanya berkisar pada
beban angkat 2,5 - 5 Ton. Namun rentang daya angkat fork lift yang tersedia
di pasaran mulai dari 0,5 - 40 Ton.

Gambar 7.16 Electric fork lift

ALAT MESIN PERTANIAN 131


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 7.17 Diesel engine fork lift

b) Car on Rails, heavy duty load,


Alat ini banyak digunakan dalam industri logam berat, karena bobot dan
sizenya yang relatif besar, dan bentuk yang rata-rata standard. Pemindahan
barang tidak memungkinkan menggunakan crane, sehingga harus tetap
bertumpu di lantai dengan menggunakan jalur khusus (Rail).

Gambar 7.18 Car on rails, heavy duty 

132 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

c) Order Picker,   digunakan indoor dan dikendalikan oleh oeprator/driver.


Umumnya bertenaga listrik atau hidrogen. Memiliki dimensi relatif kecil,
sehingga mampu bermanuver di dalam ruang yang terbatas.

Gambar 7.19 Order Picker

d) Crane, banyak digunakan diindustri yang berhubungan dengan pemindahan


barang dengan bobot relatif berat, namun memiliki bentuk yang tidak
standard. Aplikasinya banyak digunakan di area kerja Maintenance,
Workshop, Perakitan mesin-mesin berat.

Gambar 7.20 Crane AGV

ALAT MESIN PERTANIAN 133


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

D. Mengoperasikan Alat Mesin Pengupas


Mesin Pengupas Biji Kopi Kering
Mesin Pengupas Biji Kopi kering merupakan alat mesin untuk menghilangkan
kulit kopi yang sudah mengering.
Alat ini sistemnya cukup sederhana, operasioanalnya juga sederhana, didesain
mudah digunakan dan mudah dibawa kemana-mana, serta di desain hemat energi
dan bahan bakar.
Model dan Spesifikasi Mesin Pengupas Biji Kopi Kering

Gambar 7.21 Mesin Pengupas Kopi Kering

Untuk Mengupas Kulit Kopi Dari Biji Kopi


Kering / Untuk Menghilangkan Kulit Kopi
Fungsi :
Kering Yang Masih Menempel Sesaat Setelah
Panen.
Bahan Material : Platezzer.
Bahan Material Rangka : Besi Siku.
Penggerak : Elektro Motor ( Motor Listrik ) / Motor Bensin.
1 HP 1 Phase ( Motor Listrik ) / 5,5 HP ( Motor
Daya (Power) :
Bensin ).
Tegangan Listrik (Motor Listrik) : 220 Volt.
Frekuensi Listrik (Motor Listrik) : 50 Hz / 60 Hz..
Listrik ( Motor Listrik ) / Bensin ( Motor Bensin
Energi Yang Digunakan :
).
Bahan Material Pisau : Stainless Steel Anti Karat.
Kapasitas : 200 Kg / Jam.

134 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Spesifikasi Mesin Pengupas Biji Kopi Kering :


Cara Kerja Mesin Pengupas Biji Kopi Kering
Masukkan biji kopi kering kedalam mesin, kemudian buah tersebut digiling
dengan putaran searah jarum jam.
Hasil pengolahan (biji) akan keluar dari bagian depan mesin dan (kulit) akan
keluar dari bagian belakang mesin. Mesin ini bisa menggunakan proses manual dan
dengan menggunakan penggerak.
Keunggulan Mesin Pengupas Biji Kopi Kering
1. Mutu biji dan keseragaman konsisten.
2. Mudah dioperasikan.
3. Mudah dibawa kemana-mana.
4. Hemat energi dan bahan bakar.

ALAT MESIN PERTANIAN 135


ALAT MESIN PASCA
PANEN

CAKRAWALA

Teknologi tepat guna secara sederhana diartikan sebagai teknologi yang


dapat dibuat atas dasar ketersediaan komponen lokal, dan dapat dikembangkan
oleh sumber Pada saat ini terdapat 3 jenis tipe mesin reaper yaitu reaper 3 row,
reaper 4 row dan reaper 5 row.  Bagian komponen mesin reaper adalah sebagai
berikut: Kerangka utama terdiri dari pegangan kemudi yang terbuat dari pipa
baja  dengan diameter ± 32 mm, dilengkapi dengan tuas kopling, tuas pengatur
kecepatan, tuas kopling pisau pemotong yang merupakan kawat baja, unit
transmisi tenaga merupakan rangkaian gigi transmisi yang terbuat dari baja
keras dengan jumlah gigi dan diameter bermacam-macam sesuai dengan tenaga
dan kecepatan putar yang diinginkan, unit pisau pemotong terletak dalam
rangka pisau pemotong yang terbuat dari pipa besi, besi strip, besi lembaran
yang ukurannya bermacam-macam, pisau pemotong merupakan rangkaian mata
pisau berbentuk segitiga yang panjangnya 120 cm, unit roda dapat diganti-ganti
antara roda karet dan roda besi/keranjang, motor penggerak bensin 3 HP – 2200
RPM  dan penggunaan reaper dianjurkan pada daerah yang kekurangan tenaga
kerja dan dioperasikan di lahan pertanian dengan kondisi baik ( Rahmiana A.A dkk,
2003).
Menurut  Rahmiana A.A dkk, 2003  adapun cara pengoperasian mesin
reaper adalah sebagai berikut:
1. Sebelum mengoperasikan  mesin reaper, terlebih dahulu potong/panen padi
dengan sabit pada ke 4 sudut petakan sawah dengan ukuran ± 2 m x 2 m
sebagai tempat berputarnya mesin reaper.
2. Sebelum mesin dihidupkan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan
dipanen. Pemanenan dimulai dari sisi sebelah kanan petakan.
3. Pemotongan dilakukan se-kaligus untuk 2 atau 4 baris tanaman dan akan
terlempar satu tertumpuk di sebelah kanan mesin tersebut.
4. Pemanenan dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah petakan.
Diantara berbagai jenis reaper manual, tipe tarik adalah yang paling
ringan dan praktis. Bila dilengkapi dengan rangka pengumpul, alat ini dapat
digunakan untuk mengumpulkan padi dalam dua tarikan pemotongan. Jika padi
ditanam pada baris yang teratur, kinerja alat ini adalah 1,5 hingga 2 kali sabit.
Karena cara pemakaiannya sambil berdiri, maka kelelahan kerja menjadi lebih
ringan dibandingkan dengan menggunakan sabit. Mata pisau dapat dipergunakan
untuk memanen sekitar 0,1 ha tanpa harus diasah.
Ada juga jenis windrower yang dipasangkan di depan traktor tangan,
dan dipgerakkan oleh enjin traktor tangan tersebut. Pisau pemotongnya dapat
berupa tipe rotari atau gunting.
daya manusia lokal pula (Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1994).
Jika dikaitkan dengan keberadaannya maka hand tractor, power thresher, pedal
thresher, alat penyemprot hama merupakan alsintan yang seluruh komponennya
hampir dapat diciptakan dan dikembangkan secara lokal. Pengembangan alsintan

136 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

CAKRAWALA

dapat membantu penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat/petani, dalam


bidang pendapatan untuk pemilik atau pengusaha alat, operator dan bengkel-
bengkel pengrajin (DinasPertanian, 1997).
Pemilihan tipe dan ukuran alsintan umumnya dihubungkan dengan
luas areal dan jenis tanaman. Alsintan yang selektif dalam pemakaiannya akan
mampu menjamin keberhasilan petani pada tingkat komersil. Diantara berbagai
manfaat yang dapat diperoleh dengan penggunaan alsintan adalah penurunan
upah tenaga kerja yang merupakan komponen biaya produksi yang cukup besar,
peningkatan produktivitas lahan dengan tercapainya pengolahan tanah yang
lebih sempurna, percepatan waktu dalam penanaman, pemeliharaan dan panen,
serta mengurangi kerugian akibat kehilangan hasil di saat panen (Daulay, 1999).
Dengan berbagai manfaaat dari penggunaan alsintan tersebut maka
terlihat peningkatan penggunaan alsintan pada sub sektor tanaman pangan
padadua dekade terakhir baik secara horizontal maupun vertikal. Hal ini dapat
dilihat melalui statistik penggunaan beberapa alsintan tanaman pangan yang
meningkat dari tahun 1994-1997

JELAJAH INTERNET

Lakukan Browsing yang berkaitan dengan laman


berikut ini
https://search.mysearch.com/web?apn_
uid=119B395D-0CAC-424F-B82A-

RANGKUMAN

1. Combine harvester merupakan suatu alat yang praktis untuk digunakan


dimana alat ini mempunyai tiga fungsi yakni memotong , merontokkan dan
mengemaskan padi.
2. Setelah masa panen jagung, jagung yang telah kering sudah bisa dilakukan
pemipilan. Pemipilan merupakan salah satu kegiatan dalam proses pascapanen
jagung yang banyak menyerap tenaga kerja dan menentukan kualitas biji
jagung.

ALAT MESIN PERTANIAN 137


ALAT MESIN PASCA
PANEN

RANGKUMAN

3. Mesin pemisah biji cabai dari kulitnya ini berfungsi untuk memisahkan biji
cabai dari kulitnya untuk kebutuhan benih cabai. Dengan alat ini diharapkan
kebutuhan cabai terpenuhi dikalangan petani, Dalam Proses benih cabai,
perontokan benih dapat dilakukan secara manual untuk jumlah sedikit.
Untuk yang jumlahnya banyak dapat digunakan alat bantu seperti mesin
pemisah biji cabai. Untuk itu benih dibersihkan dengan menggunakan air
yang mengalir. Dapat pula dilakukan perendaman buah, yaitu cabai yang
sudah dibelah direndam dalam tong atau ember yang berisi air bersih,
selamma 1 malam. Setelah itu benih dicuci dengan air bersih. Proses
dengan menggunakan alat pemisah biji cabai sangat membantu petani
dalam pembenihan. Selain tidak memakan waktu yang terlalu lama, juga
menghemat tenaga kerja.
4. Mesin Pengupas Biji Kopi kering merupakan alat mesin untuk menghilangkan
kulit kopi yang sudah mengering.

TUGAS MANDIRI

Buatlah rangkuman mengenai materi menganalisis pengoperasian alat mesin


pascapanen!

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar!


1. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen perontok !
2. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen pemipil !
3. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen pemisah !
4. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen pemindah !
5. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen pengupas !

REFLEKSI

Setelah mempelajari uraian materi mengenai Pengoperasian Alat Mesin


Pascapanen, siswa dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain :
1. Siswa dapat menganalisis pengoperasian alat mesin pascapanen perontok.
2. Siswa dapat menganalisis pengoperasian alat mesin pascapanen pemipil.
3. Siswa dapat menganalisis pengoperasian alat mesin pascapanen pemisah.
4. Siswa dapat menganalisis pengoperasian alat mesin pascapanen pemindah.
5. Siswa dapat menganalisis pengoperasian alat mesin pascapanen pengupas.

138 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MENGANALISIS MODIFIKASI ALAT MESIN PASCAPANEN BAB


(PERONTOK/PEMIPIL/PEMISAH/PEMINDAH/PENGUPAS ) VIII
BAB VIII Menganalisis Modifikasi Alat Mesin Pascapanen
( Perontok / Pemipil / Pemisah / Pemindah / Pengupas )

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu melakukan modifikasi alat mesin pascapanen perontok.


2. Siswa mampu melakukan modifikasi alat mesin pascapanen pemipil.
3. Siswa mampu melakukan modifikasi alat mesin pascapanen pemisah.
4. Siswa mampu melakukan modifikasi alat mesin pascapanen pemindah.
5. Siswa mampu melakukan modifikasi alat mesin pascapanen pengupas.

PETA KONSEP

PENDAHULUAN

JENIS – JENIS ALAT DAN BAHAN MELAKUKAN


ALAT MESIN MODIFIKASI ALAT MODIFIKASI ALAT
PASCAPANEN MESIN MESIN
PASCAPANEN PASCAPANEN

KATA KUNCI

Modifikasi, Perontok, Pemipil, pemisah, Pengankut, Pengupas

ALAT MESIN PERTANIAN 139


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PENDAHULUAN

Bacalah teks berikut ini !


Rangkaian pengumpul dan rangkaian meja potong pada mesin pemanen
jagung dengan kombinasi (Combine Harvester) dilakukan modifikasi. Modifikasi
mengacu kepada kinerja mesin pemanen padi dengan kombinasi pada model CCH
7130 yang digunakan untuk memanen jagung. Mesin pemanen untuk padi tidak
dapat langsung digunakan untuk melakukan pemanenan jagung sehingga diperlukan
modifikasi dan penyesuaian.
Karateristik lahan dan tanaman jagung dipelajari untuk mendapatkan
modifikasi yang sesuai pada bagian rangkaian meja pengumpul dan meja potong.
Modifikasi diimplementasikan pada sub komponen pengarah yang terdapat pada
meja potong. Pada rangkaian pengumpul dilakukan penyesuaian ketinggian serta
pengaturan arah kuku pengumpul.
Uji coba kinerja pada desain rangkaian pengumpul dan meja potong untuk
pemanenan jagung dianalisis. Setelah dilakukan modifikasi terjadi peningkatan
produktivitas pemanenan jagung, dimana jumlah jagung yang jatuh ke tanah dari
rangkaian pengumpul dapat berkurang. Bahasan ini diharapkan dapat menjadi contoh
kasus bagi pengembangan atau modifikasi mesin pemanen padi menjadi mesin
pemanen jagung untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada mekanisasi
alat mesin pascapanen.

MATERI PEMBELAJARAN

A. Melakukan Modifikasi Alat Pascapanen Perontok


Desain modifikasi sebuah mesin perontok padi. Mesin perontok
padi digerakkan dengan menggunakan motor torak berdaya 5 PK dan putaran
disalurkan dengan menggunakan pulley dan belt. Motor torak berfungsi untuk
memutar drum, pada drum terdapat topangan kayu memanjang yang dilengkapi
dengan paku baja. Paku baja berfungsi sebagai perontok butiran gabah dari batang
padi yang selanjutnya butiran gabah jatuh ke bawah dan melewati ayakan untuk
memisahkan antara gabah dan kotoran potongan jerami. Model drum perontok
sesudah dimodifikasi mempunyai 12 barisan paku beton sebagai perontok yang
di tumpu pada kayu sebanyak 16 dan ditata mengelilingi drum. Dengan pisau
perontok menggunakan paku, membuat mesin menjadi lebih mudah dalam
merontokkan gabah, sehingga putaran mesin yang diguanakan semakin rendah
pulayang akan membuat hemat bbm. Hasil modifikasi mesin perontok padi bisa
dilihat pada gambar berikut.

140 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 8.1 sebelum modifikasi Gambar 8.2 setelah modifikasi

Gambar 8.3 drum sebelum modifikasi Gambar 8.4 drumhasil modifikasi

Drum perontok dibuat dengan diameter lebih besar supaya


memudahkan proses perontokankarenajerami tidaktersangkutdanikut tergiling.
Selain itu modifikasi dilakukuan dengan mengganti material pisau perontok
menjadilebih runcing untuk memaksimalkan persentase gabah terontok

Gambar 8.5 Mekanisme pengayak

ALAT MESIN PERTANIAN 141


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Bagian dari modifikasi yang lain adalah penambahan mekanisme


pengayak pada mesin perontok padi. Pengayakini berfungsi untuk memisahkan
antara potongan jerami yang ikut terontok dengan butiran gabah dengan
caradigetarkan. Butiran gabah akan jatuh ke bawah melewati ayakan dan potongan
jerami akan terbuang ke samping dengan dorongan blower.

Gamabar 8.6 Mekanisme penggetar ayakan

Keterangan
1. Komponen ini menggunakan prinsip poros eksentrik. Poros tersebut berputar
menggunakan sumber putaran dari motor torak yang selanjutnya putaran
diteruskan untuk menggetarkanaya supaya gabah mudah terjatuh dan
terpisah dari kotoran.
2. Ayakan. Pada bagian ini menggunkan plat berlubang yang berfungsi untuk
menyaring dan memisahkan gabah dari kotoran jerami.
3. Blower. Putaran blower dihasilkan dari putaran motor torak. Blower ini
berfungsi sebagai media penghasil udara yang berfungsi untuk membuang
kotoran potongan jerami ke arah samping mesin perontok.
4. Motor torak 5 PK. Motor torak ini menjadi sumber tenaga dari mesin perontok
padi ini.

B. Melakukan Modifikasi alat Mesin Pascapanen Pemipil


Pemipil Besi Diputar
Pemipilan secara manual mempunyai beberapa keuntungan, antara lain
persentase biji rendah dan sedikit kotoran yang tercampur dalam biji. Kapasitas
pemipilannya sangat rendah yaitu 10 - 20 kg/jam/orang, sehingga dibutuhkan waktu
8,33 hari untuk memipil satu ton jagung. Lamanya waktu pemipilan menyebabkan
penundaan proses selanjutnya, sehingga mempercepat berkembangnya aflatoksin.

142 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 8.7 Alat Pemipil Besi Diputar

Alat Pemipil Jagung Semi Mekanis


Pemipilan secara semi mekanis yaitu dengan menggunakan mesin
pemipil jagung (corn sheller). Keuntungan dari penggunaan mesin adalah kapasitas
pemipilan lebih besar dari cara manual. Namun apabila cara pengoperasiannya
tidak benar dan kadar air jagung yang dipipil tidak sesuai, maka akan mempengaruhi
viabilitas benih. Adapun beberapa alat pemipil jagung semi mekanis yaitu :
Alat Pemipil Jagung Model Bangku. Alat pemipil jagung model
bangku merupakan satu dari sekian pemipil jagung sederhana. Alat ini dapat
dibuat oleh bengkel di pedesaan dengan bahan yang tersedia secara lokal.
Pemipil jagung model bangku dapat memipil jagung dengan kadar air 17 - 18%
dengan tingkat kerusakan biji kurang dari 1%. Dengan demikian penggunaan alat
ini dapat membantu proses pengeringan jagung dalam bentuk biji. Jagung yang
dihasilkan petani sering terkontaminasi oleh aflatoksin. Menurut hasil penelitian,
kandungan aflatoksin pada ambang atas tertentu dapat mengganggu kesehatan
ternak maupun manusia, sehingga jagung yang terkontaminasi aflatoksin kurang
kompetitif di pasaran bahkan ditolak oleh pabrik pakan ternak. Selain masalah
kontaminasi alfatoksin, kehilangan hasil akibat penanganan pascapanen yang
kurang tepat juga cukup tinggi, baik susut bobot maupun susut mutu. Penanganan
pascapanen biji jagung pada kadar air 17 - 20% mengakibatkan susut bobot
hingga 4,7% dan susut mutu 9%. Kehilangan hasil akan lebih besar lagi pada
kadar air tinggi (35 - 40%). Oleh karena itu, usaha pengembangan jagung nasional
perlu didukung oleh penanganan pascapanen yang memadai seperti pengeringan
dan pemipilan. Perbaikan penanganan pascapanen diharapkan dapat menekan
kehilangan hasil dan memberikan nilai tambah kepada petani, mengingat terdapat
standar mutu jagung pipilan agar dapat diterima oleh industri pakan ternak. Petani
biasanya mengeringkan jagung dalam bentuk tongkol dan melakukan pemipilan
secara manual, sehingga selain memerlukan waktu yang lama juga tingkat
kejerihan kerjanya cukup tinggi. Berkaitan dengan masalah tersebut, Balai Besar
Pengembangan Mekanisasi Pertanian telah merekayasa pemipil jagung sederhana
model bangku. Konstruksi pemipil jagung model bangku terdiri atas silinder pemipil,
engkol pemutar, ruang pemipil, bangku, dan pengarah (corong) jagung pipilan.

ALAT MESIN PERTANIAN 143


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Bahan konstruksi 90% dibuat dari kayu dan untuk gigi pemipil, engkol pemutar, as
silinder pemipil, dan corong pengarah biji jagung dibuat dari besi. Silinder pemipil
dibuat dari kayu bulat - masif dengan diameter 200 mm dan panjang 300 mm untuk
tempat kedudukan gigi pemipil. Gigi pemipil dibuat dari besi beton berdiameter 6
mm dengan panjang 30 mm yang salah satu ujungnya dibuat pipih. Besi ditancapkan
pada silinder kayu sedalam 15 mm yang sebelumnya telah dilubangi dengan
kedalaman 5 mm. Gigi perontok disusun dalam baris di sepanjang silinder dengan
jarak antargigi 30 mm dan jarak antarbaris 30 mm, serta masing - masing gigi
antarbaris diposisikan selang - seling. Deretan gigi pemipil dalam baris dipasang
membentuk garis dengan kemiringan 150 terhadap lingkaran pinggir silinder
pemipil. Hal ini dimaksudkan agar proses pemipilan menjadi lebih ringan karena
gigi pemipil dalam satu baris bekerja secara bergantian, serta untuk memudahkan
pemutaran tongkol jagung pada saat dipipil. Di antara baris gigi pemipil dipasang
deretan paku 25 mm sejajar baris gigi pemipil. Paku ditancapkan sedalam 15 mm
dan sisanya ditekuk ke arah berlawanan dengan arah putaran silinder pemipil
pada saat proses pemipilan, tetapi posisi kepala paku masih di atas permukaan
silinder pemipil. Paku berfungsi untuk membantu memutar tongkol jagung.
Dalam pengoperasiannya, operator duduk di bagian bangku kemudian tangan
kanan memutar engkol ke arah depan dan tangan kiri mengambil dan meletakkan
tongkol di atas silinder pemipil dengan posisi tongkol memanjang sejajar silinder
pemipil. Pada saat silinder pemipil diputar, tongkol ditahan menggunakan telapak
tangan kiri dengan cara memberi tekanan ringan sehingga tidak menimbulkan
kelelahan pada telapak tangan, dan tongkol dapat berputar. Pemipil jagung model
bangku memiliki kapasitas 75 kg pipilan/jam dengan butir rusak kurang dari 1%
dan tingkat kebersihan hampir 100%. Apabila diasumsikan harga alat pemipil per
unit Rp250.000 maka biaya pokok operasi sebesar Rp25/kg. Dengan demikian,
penggunaan alat pemipil model bangku, selain dapat mengurangi kejerihan petani
dalam memipil jagung, juga dapat menghasilkan jagung pipilan dengan kualitas
yang lebih baik dibandingkan pemipilan secara konvensional. Pengeringan jagung
dari kadar air 17 - 18% ke kering simpan/giling juga lebih cepat dan efisien karena
jagung dikeringkan dalam bentuk pipilan, bukan dalam bentuk tongkol

Gambar 8.8 Alat Pemipil Jagung Model Bangku

144 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Cara Mengoperasikan :
1. Operator duduk di bagian bangku tangan kanan memutar engkel ke arah depan
dan tangan kiri mengambil serta meletakkan tongkol di atas silinder pemipil
dengan posisi tongkol memanjang sejajar silinder pemipil.
2. Pada saat silinder pemipil diputar, tongkol ditahan dengan menggunakan
tangan kiri dengan cara memberi tekanan ringan sehingga tidak menimbulkan
kelelahan pada telapak tangan dan tongkol dapat diputar.

C. Melakukan Modifikasi Alat Mesin Pascapanen Pemisah


Mesin Pembenihan Cabai
Untuk mendapatkan benih tanaman cabai, biasanya petani menggunakan cara
tradisional yaitu dengan cara memotong-motong cabai dan memisahkan biji cabai
dari kulitnya. Namun cara ini dirasa kurang efektif bila kebutuhan benih cukup
banyak.
Dalam prosesing benih cabai, perontokan benih dapat dilakukan secara manual
untuk buah yang jumlahnya sedikit. Untuk buah yang jumlahnya banyak dapat
digunakan alat bantu seperti penggiling daging yang telah dimodifikasi.

Gambar 8.9 Memisahkan cabai dari biji

Saat ini, telah dirancang suatu alat pemisah biji cabai dari kulitnya. Alat ini
berbentuk mirip drum yang berisi pisau potong pada poros dan pisau diam pada
dinding ruangan.
Pisau potong digerakkan oleh motor melalui V-belt sebagai penerus putaran,
sedangkan pisau diam membantu pisau potong dalam melakukan pemotongan

ALAT MESIN PERTANIAN 145


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

atau pencacahan agar hasil pemotongan atau pencacahan yang diperoleh baik.
Sedangkan untuk memisahkan kulit dengan bijinya digunakan sebuah
saringan yang terletak di bawah pisau potong dengan bantuan sedikit air.
Air berfungsi untuk mendorong biji agar biji jatuh dengan sendirinya tanpa
menyangkut pada saringan.
Sementara untuk memisahkan kulit cabai dibutuhkan bantuan alat yang
mirip dengan kipas yang menjadi satu dengan poros dan bersebelahan dengan
pisau potong.

Gambar 8.10 Mesin pemecah biji

Berikut adalah langkah-langkah dalam menggunakan mesin pemisah biji cabai:


1. Sortir dan cuci bersih cabai yang akan dimasukkan dalam mesin. Pastikan dipilih
cabai terbaik
2. Cabai dimasukkan ke dalam pemisah biji cabai
3. Kemudian, air dialirkan di atas hopper agar biji dan kulit cabai tidak menempel
ke dinding-dinding dalam mesin.
4. Beri wadah ember atau tong, jangan lupa atasnya diberi jaring agar biji dan air
terpisah.
5. Setelah prosesing, selanjutnya benih dapat dikeringkan.

146 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

D. Melakukan Modifikasi Alat Mesin Pascapanen Pemindah


Mesin pemanen jagung kombinasi adalah mesin pemanen yang dapat
melakukan beberapa tahapan proses sekaligus dalam satu mesin, yaitu proses :
memotong, merontokkan dan membersihkan jagung. Mesin pemanen jagung
kombinasi terdiri atas beberapa bagian utama yaitu bagian header meliputi bagian
pengait dan pengarah (reel guider) yang disebut dengan rangkaian pengumpul,
pemotong batang jagung (cutter bar) yang disebut rangkaian pemotong, pembawa
hasil potongan tanaman jagung dan buah jagung (transporter), bagian perontok
(thresher), bagian pembersih (separator), bagian pengeluaran batang, daun dan
klobot jagung (chaff outlet), bagian penampung pipilan jagung (hopper), bagian
pengeluaran hasil (grain outlet), bagian rangka kendaraan (main chassis), bagian
hidrolik untuk mengatur ketinggian header, bagian engine, dan bagian pengendali
(controller). Mekanisme kerja mesin pemanen jagung kombinasi yaitu, tanaman
jagung dikait dengan reel dan dipotong pada bagian batang pohon jagung
dengan cutter bar, kemudian batang pohon jagung dan buah jagung dibawa
oleh transporter ke bagian perontok (thresher) untuk dirontokkan. Kemudian
masukkan semua bagian tanaman jagung (batang, daun, jagung, dan klobot) ke
unit perontok untuk dirontokkan. Bagian sampah sisa hasil perontokan akan
keluar melalui bagian pengeluaran sampah (chaff outlet). Pipilan jagung, dan
kotoran kecil akan disalurkan ke bagian pembersih dengan mekanisme separator
menggunakan kipas/blower yang dapat diatur kecepatan anginnya. Kotoran kecil
akan keluar tertiup oleh kipas/blower sedangkan pipilan jagung akan masuk ke
penampungan sementara (hopper) siap dimasukan ke dalam karung. Diagnosis
kinerja header pada kondisi mesin pemanen existing yaitu mesin pemanen untuk
tanaman padi. Mesin pemanen padi ini karena dipergunakan untuk memanen
padi, maka diperlukan beberapa penyesuaian dan modifikasi agar bisa digunakan
untuk memanen tanaman jagung. Diagnosis fungsi header pada kondisi existing,
dilihat dari fungsi header dalam proses panen tanaman padi dan tanaman jagung,
maka dilakukan modifikasi terhadap bagian header dengan menyesuaikan kondisi
dan karaketeristik tanaman jagung. Header yang terpasang pada kondisi existing
mesin pemanen CCH 7130 HORNET adalah untuk tanaman padi. Berdasarkan
karaktersistik tanaman jagung maka beberapa modifikasi dan pengaturan dilakukan
pada bagian sub assy pengarah, reel serta pengaturan posisi reel. Tinggi tanaman
jagung hibrida (bukan jagung manis) tergantung dari jenis varietas tanaman jagung
yang ditanam. Pada bagian header terutama reel, ketinggian tanaman jagung
dari tanah sampai ujung batang sangat mempengaruhi kinerja reel sehingga
pengaturan posisi ketinggian reel pada header harus dilakukan. Fungsi reel pada
unit header adalah untuk memegang tanaman agar dapat dipotong oleh cutter
bar. Pada bagian reel, sebelum dilakukan modifikasi terpasang empat set reel bar.
Pada penelitian sebelumnya, jumlah reel bar yang dipasang menjadi tiga set. Saat
dilakukan pengujian, dari pengamatan secara visual dan perhitungan kecepatan
laju kendaraan dengan kecepatan putaran reel, diketahui bahwa jagung yang dapat

ALAT MESIN PERTANIAN 147


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

diraih oleh reel bar lebih sedikit daripada saat digunakan keempat batang reel
bar, sehingga jumlah reel bar yang dipasang dikembalikan menjadi empat batang.
Bagian lain yang dimodifikasi yaitu pada bagian pengarah. Letak pengarah berada
pada bagian depan unit header yang berfungsi untuk mengatur dan mengarahkan
batang tanaman untuk dipotong oleh cutter bar. Pada kondisi existing saat mesin
ini dipergunakan untuk memanen padi, dimensi pengarah lebih pendek

Gambar 8.11 Bentuk pengarah pada mesin existing sebelum modifikasi

E. Melakukan Modifikasi Alat Mesin Pascapanen Pengupas


Alat Pengupas Kulit Kopi Mekanis
Pada alat pengupas sebelumnya menggunakan dua tenaga penggerak,
yaitu menggunakan pengerak semimekanis menggunakan tangan dan mekanis
mengunakan motor bakar. Namun pada alat pengupas kulit kopi ini dioperasikan
dengan tenaga mekanis, menggunakan motor berbahan bakar bensin. Tujuan
menggunakan motor bakar ini untuk memperingan dan mempercepat waktu kerja
pengupasan kulit kopi. Rangka alat dipilih dari besi siku dengan tujuan mampu
mendukung atau menyokong beban yang dikenakan pada saat pengupasan kulit
kopi. Ukuran kerangka disesuaikan dengan kebutuhan tempat akan alat-alat
yang dirancang, karakteristik pengguna (operator), dan bentuk maupun ukuran
komponen lainnya. Saluran masuk (hopper) dipilih berbentuk prisma dan terbuat
dari plat besi. Alasan pemilihan bentuk prisma karena dapat menampung kopi
dalam jumlah banyak (Hermawan, 2011). Alasan lain karena hopper yang berbentuk
prisma memiliki dimensi yang lebih besar di atas daripada di bawah sehingga ketika
hopper penuh, kopi yang akan dikupas memiliki tekanan yang lebih besar pada
bagian bawah hopper. Hal ini mengakibatkan kopi lebih mudah bergerak menuju
pintu masuk kopi dan terdorong menuju rotor dan stator. Kotak rotor dan stator

148 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

merupakan tempat pengupasan kulit kopi. Kotak ini terbuat dari plat besi dimana
di dalamnya terdiri dari silinder yang berputar (rotor) dan permukaan pisau yang
diam (stator). Rotor memiliki dimensi diameter 18 cm danpanjang 20 cm. Rotor
ini terbuat dari pipa bulat dan dilapisi dengan stainless stell yang telah dibentuk
memiliki tonjolan atau sering disebut bubble plate (Budiman, 2012). Tonjolan-
tonjolan ini berfungsi untuk menekan kopi sehingga terdorong menuju stator.
Stator terbuat dari plat besi yang memiliki bentuk setengah lingkaran. Hal ini
disebabkan untuk menyesuaikan dengan bentuk rotor yang berbentuk lingkaran.
Pada bagian atas stator dilapisi stainless stell yang telah memiliki tonjolan sebagai
permukaan yang mengupas dan menekan buah kopi sehingga biji kopi keluar dari
kulitnya. Sedangkan bagian bawah stator dibuat seperti jaring-jaring dengan jarak
7 - 8 m yang bertujuan untuk memisahkan saluran pengeluaran biji kopi dan kulit
kopi yang sudah terkupas. Biji kopi yang sudah terkupas akan menembus jaring-
jaring dan terjatuh pada saluran biji kopi. Sedangkan kulit kopi yang memiliki
ukuran lebih besar dari 7-8 m tidak lolos dari jaring-jaring akan terdorong ke bagian
belakang stator menuju saluran kulit buah. Pada alat penupas kopi ini, jarak celah
antara rotor dan stator sangat berpengaruh terhadap hasil pengupasan kulit kopi.
Jika jarak celah antara rotor dan stator terlalu renggang akan mengakibatkan buah
kopi tidak terkupas atau tidak terpisah antarabiji dan kulit buah kopi. Sementara
jika jarak celah antara rotor dan stator telalu sempit akan mengakibatkan biji kopi
yang rusak atau pecah. Alat ini menggunakan karet untuk mengurangi getaran pada
mesin, sehingga pada waktu mesin beroprasi mesin tidak bergetar begitu kuat.
Penyambungan baut dan mur juga bertujuan agar rotor dan stator mudah untuk
dibongkar dan dipasang. Dengan penyambungan ini alat mudah untuk diperbaiki
ketika rusak. Alat juga mudah dibersihkan setelah pemakaian alat sehingga
memperpanjang umur ekonomis alat
Prinsip Kerja Alat Pengupas Kopi
Untuk menggerakkan alat ini digunakan dua puli, yaitu puli pengupas dan
puli dihoper. Mekanisme alat ini ketika alat digerakkan oleh tenaga motor bakar
maka puli pengupasan dan puli di hoper berputar dengan bersamaan. Puli di hoper
berfungsi untuk memperlancar masuknya buah kopi kedalam rotor sehingga tidak
terjadi penumpukan buah di pintu masuk. Sedangkan puli pengupas berfungsi
memutar rotor yang dihubungkan oleh sabuk V dan mendorong buah ke stator,
sehingga buah terkupas dan masuk ke jaring-jaring (mes) untuk memisahkan bji
dan kulit, kemudian keluar melalui saluran pengeluaran dan saluran biji. Mata pisau
(bubble) yang digunakan pada alat ini berbentuk U dan tersusun rapi sehingga pada
waktu proses pengupasan kulit akan semakin besar rekanan yang akan diberikan
di rotor ke permukaan buah kopi sehingga proses pengupasan lebih cepat dan
hasilnya lebih bagus. Seperti yang dinyatakan Widyonto (2010) Komponen
bubble yang berada di permukaan silinder pengupas (rotor) akan memberikan
tekanan serta sobekan pada permukaan kulit buah agar proses pengupasan dapat
berlangsung lebih cepat dan hasil yang baik. Tinggi rendahnya persentase biji
pecah yang diperoleh dari proses pengupasan kulit buah dapat disebabkan oleh
perbedaan karakteristik fisik (Widyotomo, 2010).

ALAT MESIN PERTANIAN 149


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 8.12 Mesin pengupas kopi basah

Fungsi mesin mengupas kulit biji kopi basah


Kapasitas 75-100 kg / jam
Tipe mesin : KKB-100
Kapasitas : 75-100 Kg/jam
Power : 5,5 HP
Dimensi : 85x60x130 cm

150 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

CAKRAWALA

Rangkaian pengumpul dan rangkaian meja potong pada mesin pemanen


jagung dengan kombinasi (Combine Harvester) dilakukan modifikasi. Modifikasi
mengacu kepada kinerja mesin pemanen padi dengan kombinasi pada model
CCH 7130 yang digunakan untuk memanen jagung. Mesin pemanen untuk padi
tidak dapat langsung digunakan untuk melakukan pemanenan jagung sehingga
diperlukan modifikasi dan penyesuaian. Karateristik lahan dan tanaman jagung
dipelajari untuk mendapatkan modifikasi yang sesuai pada bagian rangkaian
meja pengumpul dan meja potong. Modifikasi diimplementasikan pada sub
komponen pengarah yang terdapat pada meja potong.
Pada rangkaian pengumpul dilakukan penyesuaian ketinggian serta
pengaturan arah kuku pengumpul. Uji coba kinerja pada desain rangkaian
pengumpul dan meja potong untuk pemanenan jagung dianalisis. Setelah
dilakukan modifikasi terjadi peningkatan produktivitas pemanenan jagung,
dimana jumlah jagung yang jatuh ke tanah dari rangkaian pengumpul
dapat berkurang. Bahasan ini diharapkan dapat menjadi contoh kasus bagi
pengembangan atau modifikasi mesin pemanen padi menjadi mesin pemanen
jagung untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada mekanisasi alat
pertanian.

JELAJAH INTERNET

Lakukan browsing yang berkaitan dengan laman berikut


ini
https://search.mysearch.com/web?apn_uid=119B395D-
0CAC-424F-B82A-

ALAT MESIN PERTANIAN 151


ALAT MESIN PASCA
PANEN

RANGKUMAN

Desain modifikasi sebuah mesin perontok padi. Mesin perontok padi


digerakkan dengan menggunakan motor torak berdaya 5 PK dan putaran
disalurkan dengan menggunakanpulleydanbelt. Motor torak berfungsi untuk
memutardrum, padadrumterdapat topangan kayu memanjang yang dilengkapi
dengan paku baja. Paku baja berfungsi sebagai perontok butiran gabah dari batang
padi yang selanjutnya butiran gabah jatuh ke bawah dan melewati ayakan untuk
memisahkan antara gabah dan kotoran potongan jerami. Model drum perontok
sesudah dimodifikasi mempunyai 12 barisan paku beton sebagai perontok yang
ditumpu pada kayu sebanyak 16 dan ditata mengelilingi drum. Dengan pisau
perontok menggunakan paku, membuat mesin menjadi lebih mudah dalam
merontokkan gabah, sehingga putaran mesin yang diguanakan semakin rendah
pulayang akan membuat hemat bbm.
Pemipilan secara manual mempunyai beberapa keuntungan, antara
lain persentase biji rendah dan sedikit kotoran yang tercampur dalam biji.
Kapasitas pemipilannya sangat rendah yaitu 10 - 20 kg/jam/orang, sehingga
dibutuhkan waktu 8,33 hari untuk memipil satu ton jagung. Lamanya waktu
pemipilan menyebabkan penundaan proses selanjutnya, sehingga mempercepat
berkembangnya aflatoksin.
Pemipilan secara semi mekanis yaitu dengan menggunakan mesin pemipil
jagung (corn sheller). Keuntungan dari penggunaan mesin adalah kapasitas
pemipilan lebih besar dari cara manual. Namun apabila cara pengoperasiannya
tidak benar dan kadar air jagung yang di pipil tidak sesuai, maka akan
mempengaruhi viabilitas benih.
Mesin pemanen jagung kombinasi adalah mesin pemanen yang dapat
melakukan beberapa tahapan proses sekaligus dalam satu mesin, yaitu proses:
memotong, merontokkan dan membersihkan jagung. Mesin pemanen jagung
kombinasi terdiri atas beberapa bagian utama yaitu bagian header meliputi bagian
pengait dan pengarah (reel guider) yang disebut dengan rangkaian pengumpul,
pemotong batang jagung (cutter bar) yang disebut rangkaian pemotong,
pembawa hasil potongan tanaman jagung dan buah jagung (transporter), bagian
perontok (thresher), bagian pembersih (separator), bagian pengeluaran batang,
daun dan klobot jagung (chaff outlet), bagian penampung pipilan jagung (hopper),
bagian pengeluaran hasil (grain outlet), bagian rangka kendaraan (main chassis),
bagian hidrolik untuk mengatur ketinggian header, bagian engine, dan bagian
pengendali (controller).

TUGAS MANDIRI

Buatlah rangkuman mengenai materi modifikasi alat mesin pascapanen!

152 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar!


1. Jelaskan cara menganalisis alat mesin pascapanen !
2. Berikan contoh modifikasi alat mesin pascapanen !
3. Jelaskan prinsip kerja alat pengupas kulit kopi mekanis !
4. Jelaskan cara kerja alat pemipil jagung semi mekanis !
5. Jelaskan keuntungan dan kerugian pemipilan jagung secara manual !
6. Jelaskan yang kalian ketahui tentang modifikasi alat mesin pascapanen !
7. Jelaskan yang dimaksud pemipilan jangung secara manual !
8. Jelaskan yang dimaksud dengan penggerak semimekanis dan mekanis !
9. Jelaskan prinsip kerja alat pengupas kopi !
10. Jelaskan mekanisme penggetar ayakan pada mesin perontok padi !

REFLEKSI

Setelah mempelajari uraian materi mengenai analisis modifikasi alat mesin


pascapanen, siswa dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain: Siswa dapat
menganalisis modifikasi alat mesin pascapanen.

ALAT MESIN PERTANIAN 153


ALAT MESIN PASCA
PANEN

BAB MENGEVALUASI PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT MESIN


IX PASCAPANEN (PERONTOK/PEMIPIL/PEMISAH/PEMINDAH/PENGUPAS)

BAB IX Mengevaluasi Perawatan dan Perbaikan Alat Mesin Pascapa-


nen

TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa mampu melakukan evaluasi, perawatan dan perbaikan alat mesin


pascapanen

PETA KONSEP

PENDAHULUAN

TUJUAN M E N G E VA LU A S I MELAKUKAN
PERAWATAN ALAT ALAT MESIN PERAWATAN DAN
MESIN PASCAPANEN PERBAIKAN ALAT
PASCAPANEN MESIN PASCAPANEN

KATA KUNCI

Mesin traktor, Mesin Pemipil Jagung, Penggilingan padi

154 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PENDAHULUAN

Bacalah teks berikut ini !


Jenis-jenis Maintenance (Perawatan) Mesin/Peralatan Kerja
Yang dimaksud dengan maintenance adalah suatu kegiatan untuk merawat atau
memelihara dan menjaga mesin/peralatan dalam kondisi yang terbaik supaya dapat
digunakan untuk melakukan produksi sesuai dengan perencanaan. Dengan kata lain,
maintenance adalah kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan (retaining) dan
mengembalikan (restoring) mesin ataupun peralatan kerja ke kondisi yang terbaik
sehingga dapat melakukan produksi dengan optimal.
Dengan berkurangnya tingkat kerusakan mesin dan peralatan kerja, kualitas,
produktivitas dan efisiensi produksi akan meningkat dan menghasilkan profitabilitas
yang tinggi bagi perusahaan.
Pada dasarnya maintenance atau perawatan mesin/peralatan kerja memerlukan
beberapa kegiatan seperti di bawah ini :
1. Kegiatan Pemeriksaan/Pengecekan
2. Kegiatan Meminyaki (Lubrication)
3. Kegiatan Perbaikan/Reparasi pada kerusakan (Repairing)
4. Kegiatan Penggantian Suku Cadang (Spare Part) atau Komponen

Tujuan Maintenance (Perawatan/Pemeliharaan)


Tujuan-tujuan melakukan maintenance diantaranya adalah :
1. Mesin dapat menghasilkan Output sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan.
2. Kualitas produk yang dihasilkan oleh mesin dapat terjaga dan sesuai dengan
harapan.
3. Mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya perbaikan yang
lebih tinggi.
4. Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja yang menggunakan mesin yang
bersangkutan.
5. Tingkat ketersediaan mesin yang maksimum (berkurangnya downtime)
6. Dapat memperpanjang masa pakai mesin atau peralatan kerja.

MATERI PEMBELAJARAN

A. Mesin Traktor
Traktor yang dirawat dengan baik mampu berfungsi sampai bertahun-
tahun. Namun, ada perbedaan mendasar dalam perawatan traktor dibandingkan
kendaraan lain. Selain itu, ada banyak jenis dan merek traktor sehingga tidak ada
panduan perawatan traktor komprehensif yang bisa diterapkan secara universal
pada semua jenis traktor. Namun, langkah-langkah di bawah ini dapat membantu
Anda.
1. Jadwal Perawatan
Jadwal perawatan ini memberi tahu interval perawatan rutin, termasuk
pelumasan sasis, penggantian oli mesin, transmisi, dan hidrolik, penggantian

ALAT MESIN PERTANIAN 155


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

filter, dan perawatan lainnya. Spesifikasi Informasi ini berupa tabel yang
memberi tahu jenis cairan transmisi, sistem hidrolik, rem dan pendingin
mesin, serta kapasitasnya. Inflasi ban, torsi baut, dan informasi lainnya dapat
dilihat di bawah spesifikasi atau bagian lain di buku panduan. Lokasi titik
pelumasan (grease fitting), tongkat pengecek oli, atau sight glass, dan instruksi
pembersihan filter udara dan bahan bakar. Panduan pengoperasian dasar dan
informasi khusus lainnya untuk traktor.
2. Kunci
Perawatan traktor membutuhkan berbagai kunci inggris dan peralatan
berukuran besar lainnya dibandingkan perawatan kendaraan biasa. Oleh
karenanya, beli atau pinjam peralatan yang dibutuhkan.

Gambar 9.1

3. Pelindung
Lindungi traktor dari berbagai unsur. Oleh karena kebanyakan sawah
atau kebun kecil tidak memilki kabin untuk melindungi tempat duduk, panel
instrumen, dan komponen logam, sebaiknya simpan traktor di dalam gubuk
atau garasi. Kalau tidak bisa, usahakan sistem knalpot tidak terkena hujan dan
tutupi tempat duduk dan instrumen traktor.

Gambar 9.2

156 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

4. Periksa oli dan cairan lain secara teratur


Penggunaan traktor diukur dalam hitungan jam bukan kilometer sehingga
banyak orang salah menakar jumlah penggunaannya. Kebocoran pada
komponen dapat menyebabkan suku cadang traktor yang mahal menjadi rusak.
Bacalah buku panduan penggunaan traktor untuk mengetahui cara mengecek
setiap cairan.
a. Periksa oli mesin.
b. Periksa oli transmisi.
c. Periksa cairan pendingin radiator.
d. Periksa oli hidrolik.
e. Periksa air aki (elektrolit baterai).

Gambar 9.3

5. Periksa tekanan ban


Ban traktor yang kempes tidak terlihat jelas akibat bentuk dari ban. Ban
belakang biasanya memiliki tekanan antara 1 sampai 1,5 kg/cm kuadrat, dan
ban depan memiliki tekanan sampai 2 kg/cm kuadrat. Ban belakang traktor
sawah harus diisi balas, terutama jika traktor menarik perangkat tambahan
sehingga dibutuhkan daya tarik maksimal. Biasanya, balas ini berupa air dengan
tambahan larutan antibeku.

Gambar 9.4

ALAT MESIN PERTANIAN 157


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

6. Pantau sabuk dan slang


Jika tidak dilengkapi sistem hidrolik, traktor memiliki tekanan slang dan/
atau pipa yang tinggi. Kerusakan pada saluran cairan dapat turut merusak
komponen (pompa hidrolik), hilangnya kontrol setir, dan masalah lainnya. Jika
fiting atau sambungannya bocor, kencangkan atau ganti segelnya.

Gambar 9.5

7. Jaga sambungan rem tetap terlumasi dengan baik, dan pastikan remnya turut
disesuaikan
Banyak traktor memiliki rem mekanis yang dioperasikan oleh
sambungan dan sistem CAM alih-alih sistem cairan master/budak. Rem ini
berada di gandar belakang, dan berfungsi secara independen sehingga bisa
digunakan untuk menyetir traktor di sudut sempit atau bergerak mundur.
Pedal-pedal rem akan berpaut saat traktor berjalan sehingga mencegah salah
satu pedal tanpa sengaja aktif dan traktor tidak berputar saat melaju dalam
kecepatan tinggi.

Gambar 9.6

158 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

8. Pantau meteran
Perhatikan meteran suhu, tekanan oli, dan takometer. Meteran suhu
juga seharusnya memiliki tanda rentang suhu operasional normal, tetapi setiap
kali meteran menunjukkan suhu melebihi 104 derajat Celsius, artinya mesin
sudah terlalu panas. Jika traktor memiliki mesin disel, tekanan oli harus berada
antara 3-4 kg/cm kuadrat. Takometer menunjukkan banyaknya revolusi per
menit pada putaran crankshaft (poros engkol). Mesin disel dirancang untuk
memiliki RPM lebih rendah dan torsi lebih tinggi dibandingkan mesin bensin,
dan tidak disarankan untuk “menginjak gas terlalu keras” (over-rev), atau
mengoperasikannya pada RPM maksimum.

Gambar 9.7

9. Cek filter secara teratur


Kebanyakan sistem pada traktor dilengkapi filter untuk melindunginya
dari kotoran, air, atau kontaminan lain yang dapat merusak komponen. Cek
filter bahan bakar untuk melihat genangan air. Sebagian besar mesin disel
memiliki filter air yang terpisah karena bahan bakar disel dapat mengundang
kelembapan. Cek filter udara sesering mungkin. Traktor sering kali beroperasi
di lingkungan berdebu, dan dalam sebagian kasus, filternya harus dibersihkan
setiap hari atau minggu. Bersihkan filter udara dengan shop vacuum atau udara
terkompresi, dan jangan pernah mencucinya. Ganti filter udara jika sudah tidak
bisa dibersihkan sampai tuntas, atau telah rusak.

Gambar 9.9

ALAT MESIN PERTANIAN 159


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

10. Periksa layar radiator


Saat traktor beroperasi, biasanya banyak puing-puing menumpuk di
radiator sehingga lazimnya radiator memiliki layar atau grill (kisi) depan untuk
mencegah sumbatan akibat tumbuhan, serangga, atau serbuk sari.

Gambar 9.10

11. Lumasi traktor Anda


Traktor memiliki banyak bagian bergerak yang membutuhkan lebih
banyak pelumasan dari pada mobil biasa. Jika Anda melihat bagian traktor
yang bergerak, cari fiting minyak, dan lumasi. Gunakan pistol pelumas,
bersihkan fiting, pasang slang, dan pompa minyak sampai segel terkait mulai
mengembang, atau minyak tampak meluber dari bagian yang dilumasi. Cari
fiting minyak di komponen sambungan setir, rem, dan kopling, serta titik pivot
hitch tiga titik. Traktor tua membutuhkan pelumas khusus di kotak roda giginya.
Biasanya, sistem hidrolik dan poros transmisi (transaxle) saling berbagi cairan,
dan traktor bisa rusak serius jika menggunakan cairan yang salah.

Gambar 9.11

160 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

12. Jangan buat traktor kelebihan muatan


Jika Anda menggunakan traktor untuk memanen atau menyiangi,
patuhilah ukuran beban yang disarankan produsen sesuai pekerjaan yang
dilakukan. Misalnya, jangan tarik alat penyiang ukuran 2,5 meter dengan
traktor 35 tenaga kuda.

Gambar 9.12

13. Jaga kebersihan traktor


Hal ini akan membantu Anda menemukan komponen rusak dan kebocoran,
serta sampah dan puing yang perlu dibersihkan.

Gambar 9.12

B. Mesin Pemipil Jagung


Mesin pemipil jagung atau mesin perontok jagung merupakan
mesin atau alat yang digunakan untuk memipil dan merontokkan biji jagung  agar
bisa digunakan untuk bahan pembuatan makanan seperti nasi jaung, popcorn,
tepung jagung, dadar jagung dan banyak lagi masakan olahan yang menggunakan
jagung.

ALAT MESIN PERTANIAN 161


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Alat atau mesin pemipil jagung ini memisahkan jagung dari


bonggolnya dengan cara mengiris, untuk jenis jagung segar dan merontokkan
jagung dari bonggolnya untuk jagung kering. Untuk  model pengirisan biasanya
digunakan untuk jagung segar, jagung manis maupun jagung beku. Kedalaman
pengirisan untuk jagung segar ini bisa diatur kedalamannya sehingga bisa bebas
ditentukan seberapa dalam jagung diiris. Untuk jagung kering menggunakan
selama perontokan.
Keuntungan menggunakan mesin pemipil dan perontok jagung :
1. Sangat cepat dan sangat efisien karena alat ini mampu memipil dan
merontokkan jagung hingga 500kg per jam nya sehingga lebih efektif dan
efisien dalam memproses perontokan jagung baik jagung kering maupun
basah.
2. Hasil lebih bagus. Dengan menggunakan mesin dalam memipil dan merontokkan
jagung akan dihasilkan jagung dengan kualitas yang rapi dan bagus.
Berikut jenis mesin pemipil jagung :

 
Gambar 9.13

Perawatan mesin pemipil jagung ini juga sangat mudah, cukup


dipersihkan setiap selesai digunakan.
Setiap komponen dari mesin ini dibuat oleh mesin pabrik secara masal
sehingga sangat presisi yang kemudian bisa mengurangi gesekan di bagian
mekanik sehingga mesin bekerja lebih tenan dan lebih awet.

162 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

C. Penggilingan Padi
Mekanisme Kerja Penggilingan Padi. Untuk menjalankan rangkaian
penggilingan padi diperlukan rangkaian mesin/alat yang keselurahannya disebut
sistem penggilingan padi. Rangkaian mesin-mesin berfungsi mengupas kulit
gabah (sekam), memisahkan gabah yang belum terkupas dengan beras yang telah
terkupas (beras pecah kulit), melepaskan lapisan bekatul dari beras pecah kulit dan
yang terakhir memoles beras hingga siap dikonsumsi dan memiliki penampakan
yang menarik. Mesin-mesin yang dipakai dalam sistem penggilingan padi dapat
berupa rangkaian yang lengkap atau hanya rangkaian beberapa buah mesin.
Kelengkapan rangkaian mesin akan mempengaruhi kualitas akhir penggilingan.
Proses Pecah Kulit Padi
Proses pertama yang dilakukan dalam penggilingan gabah menjadi
beras putih adalah proses mengupaskulit gabah/rubber roll terlebih dahulu. Syarat
utama dari proses pengupasan gabah adalah keringnya kadarairgabah yang akan
digiling. Dalam proses ini kadar air gabah yang diperlukan harus sesuai dengan
standar SNI gabah yaitu dengan kadar air maksimal 14 %. Pada kadar air ini gabah
akan lebih mudah dalam proses penggilingan atau pengupasan kulit gabah(Warisno,
2014).Ada dua prinsip pemecahan atau pengupasan kulit gabah yaitu mesin-mesin
yang memakaiprinsip pemecahan kulit dengandua tegangan geser berlawanan
yang disebut kelompok friksional, dimana dinding bahan penggesek memberikan
gaya gesekan pada sisi-sisi gabah.Sedangkan yang memakai prinsip pemecahan
dengan satu tegangan geser disebut kelompok sentrifugal. Pada kelompok
sentrifugal , untuk menimbulkan tegangan geser yang cukup untuk pengupasan,
gabah dibenturkan dengan kecepatan tinggi. Ada beberapa jenis pemecah kulit
(husker) antara lain engelberg husker, under-runner disc husker, rubberroll husker,
impact husker, impeller husker, dan vacum husker, dan yang digunakan pada
penggilingan padi berjalan adalah pemecah kulit tipe rubberroll husker. Mesin
pemecah kulit tipe rol karet (rubber roll husker) memecahkan sekam dengan dua
buah rol karet yang dipasang berdekatan. Kedua rol karet tersebut diputar dengan
kecepatan yang berbeda dan arah yang berlawanan. Untuk mendapatkan hasil
pengupasan yang baik, jarak antar kedua rol diatur sekitar 0.5-0.8 mm, yaitu lebih
kecil daripada ketebalan satu butir gabah. Rol yang berputar dengan kecepatan
tinggi dinamai rol utama, sedangkan rol lainnya dinamakan rol pembantu. Rol utama
juga disebut fixed roll karena dipasang pada suatu poros stasioner, sedangkan rol
pembantu disebut movable roll karena posisinya dapat digeser untuk mengatur
jarak antara kedua rol. Rol utama berputar dengan kecepatan sudut 1050 rpm,
sedangkan rol pembantu berputar dengan kecepatan800 rpm, atau kira-kira
24% lebih lambatdaripada rol utama. Kedua rol mempunyai diameter yang sama,
berkisar antara 150-250 mm tergantung kapasitas yang direncanakan. Tebalnya
berkisar antara 60 mm sampai 250 mm. Mekanisme pemecahan kulit oleh rol karet
(Patiwiri, 2006).
Prinsip kerja dari proses pecah kullit padi adalah memanfaatkan daya tekan rol
karet yangterpasang sebanyak dua buahdengan posisi berdampingan,rol karet
yang berputar berlawanan arah, masing-masing berputar ke arah dalam.Kedua
rol duduk pada dua poros terpisah satu sama lain yang sejajar secarahorizontal.

ALAT MESIN PERTANIAN 163


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

Setelah gabah dimasukan dalam penampungan (hopper), gabah akan turun dari
pintu bak penampungan dan jatuh diantara dua buah silinder karet yang telah
disetel jarak renggangnya. Gabah dengan ukuran tertentu akan terjepit diantara
kedua silinder tersebut, kulitnya akan terkoyak sehingga gabah akan terkupas dari
kulitnya dan menghasilkan beras pecah.
Menurut (warisno, 2014) Terkoyaknya kulit gabah karena adanya
perbedaan kecepatan putar dari kedua rol karet tersebut. Arah putaran tersebut
tidak boleh terbalik, artinya kedua rol tidak boleh berputar ke arah luar. Gesekan
gabah dan rol karet akan menimbulkan panas yang dapat menyebabkan karet
lembek, hingga memperbesar pengausan rol. Ruang untuk mengalirkan udara
perlu di dalam ruang pengupasan gabah agar dapat membantu mendinginkan rol
karet. Aliran angin yang disalurkan ke bagian ini juga dapat berfungsi menyebarkan
gabah yang turun dari bak penampungan serta beras pacah kulit dan sekam yang
jatuh dari sela-sela rol karet. Beras yang dihasilkan dari putaran rol mesin pemecah
kulit yang seimbang dan tidak terlalu tinggi akan menghasilkan mutu yang lebih
baik, demikian juga dengan silinder mesin penyosoh. Selain itu kelengkapan
dankondisi lingkungan yang baik akan memberi peluang untuk menghasilkan beras
yang bermutu baik. Sebaliknya apabila putaran terlalu besar akan berpengaruh
terhadap hasil beras giling. Jika tekanan dan deraan rol pemecah kulit dan silinder
penyosoh serta putaran yang tinggi maka akan banyak menghasilkan butir beras
patah dan butir menir (Umar, 2011).

Pemisahan Sekam
Pemisahan sekam dilakukan setelah pemecahan kulit. Tujuan pemisahan
sekam adalah memisahkan sekam dari beras pecah kulit dan gabah utuh yang
belum terkupas selama proses pemecahan kulit. Sekam harus dipisahkan karena
penyosohan tidak akan berfungsi baik apabila beras pecah kulit masih bercampur
sekam. Disamping itu, tanpa pemisahan sekam persentase beras patah pada
penyosohan akan lebih tinggi dan kualitas beras sosoh akan menjadi rendah.
Mesin yang digunakan untuk pemisahan ini disebut husk aspirator atau aspirator.
Prinsip pemisahan sekam sangat sederhana, yaitu memisahkan sekam dari beras
pecah kulit dan gabah utuh berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Pada umumnya
mesin pemisah sekam dilengkapi dengan kipas untuk menghisap sekam dan debu.
Beras pecah kulit dan gabah akan tetapmengalir ke bawah karena tidak terisap
oleh kipas akibat daya beratnya. Beberapa mesin pemisah sekam juga dilengkapi
ayakan bergetar untuk memisahkan beras pecah kulit dan dedak kasar sebelum
proses pemisahan sekam. Hal ini perlu dilakukan karena beras patah dan dedak
kasar memiliki nilai ekonomis.
Pada mesin penggiling padi tipe single pass mesin pecah kulit dan
mesin penyosoh menjadi satu bagian, sehingga seteleah proses pecah kulit dan
pemisahan sekam, gabah akan otomastis masuk dalam mesin penyosoh. Proses
pemindahan dari mesin pecah kulit ke mesin penyosoh dapat terlihat dengan jelas,
karena pintu keluar dari mesin pecah kulit dan pintu masuk pada mesin penyosoh
terdapat dibagian pinggir mesin penggilingan. Hal ini biasanya dimanfaatkan oleh
operator sebagai indikator untuk melihat persentase pecah kulit pada gabah,

164 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

MATERI PEMBELAJARAN

jika persentase terkupasnya kulit gabah dirasa masih rendah maka operator akan
mengatur jarak roll pemecah kulit gabah.

Proses Penyosoh Beras


Beras pecah kulit yang dihasilkan oleh mesin pengupas gabah akan
menghasilkan butiran beras berwarna gelap kotor, kurang bercahaya karena di
bagian luarnya masih dilapisi oleh lapisan kulit ari. Kulit ari atau lapisan bekatul
(dedak halus) dapat dilepaskan dari beras pecah kulit ini, sehingga berasnya akan
nampak lebih putih, bersih dan bercahaya. Proses pembersihan beras pecah kulit
dengan menghilangkan lapisan bekatulnya menjadi beras sosoh disebut proses
penyosohan atau pemutihan beras. Akhir dari proses ini adalah beras sosoh dengan
hasil samping berupa bekatul atau dedak halus (Warisno, 2014)
Prinsip kerja pada proses penyosohan sangatlah sederhana, beras
pecah kulit yang dimasukan ke dalam ruang penyosohan akan mengalami proses
gesekan oleh silinder penyosoh, dinding dalam ruang penyosohan beras pecah
kulit akan mengalami gesekan antara beras dengan beras dan melepaskan lapisan
bekatulnya. Semakin lama beras berada dalam ruang penyosohan dengan proses
gesek-menggesek semakin tersosoh dan lapian bekatulnya makin banyak yang
terpisahkan. Silinder penyosoh dapat terbuat dari besi ataupun dari batu yang
dicetak (gerinda). Sebagian beras akanpecah ataupun patah baik disebabkan oleh
faktor mekanis maupun dari fisik gabah itu sendiri. Banyaknya beras patah dihitung
dalam % yaitu besarnya persentase beras patah (broken rice) yang terdapat dalam
beras sosoh (Hardjosentono dkk,2000)

ALAT MESIN PERTANIAN 165


ALAT MESIN PASCA
PANEN

CAKRAWALA

Maintenance dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara


atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan
atau penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat
suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang
direncanakan. Sedangkan menurut Heizer dan Render (2011:356), “Pemeliharaan
(maintenance) adalah mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan menjaga
semua peralatan sistem agar dapat tetap bekerja.”
Pengertian maintenance menurut Harsanto (2013:107),“Pemeliharaan
adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga agar fasilitas atau peralatan
senantiasa dalam keadaan siap pakai.” Setelah mengetahui pengertian
maintenance dari beberapa para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
maintenance adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau
peralatan agar dapat tetap bekerja dan senantiasa dalam keadaan siap pakai.

JELAJAH INTERNET

Lakukan Browsing yang berkaitan dengan laman berikut


ini
https://search.mysearch.com/web?apn_
uid=119B395D-0CAC-424F-B82A

RANGKUMAN

Yang dimaksud dengan Maintenance adalah suatu kegiatan untuk merawat


atau memelihara dan menjaga mesin/peralatan dalam kondisi yang terbaik supaya
dapat digunakan untuk melakukan produksi sesuai dengan perencanaan. Dengan
kata lain, Maintenance adalah kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan
(retaining) dan mengembalikan (restoring) mesin ataupun peralatan kerja ke
kondisi yang terbaik sehingga dapat melakukan produksi dengan optimal.
Pada dasarnya maintenance atau perawatan mesin/peralatan kerja
memerlukan beberapa kegiatan seperti, kegiatan pemeriksaan/pengecekan,

166 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

RANGKUMAN

kegiatan meminyaki (Lubrication), kegiatan perbaikan/reparasi pada kerusakan


(Repairing), kegiatan penggantian suku cadang (Spare Part) atau komponen.
Tujuan Maintenance (perawatan/pemeliharaan) diantaranya adalah : mesin
dapat menghasilkan Output sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan, kualitas
produk yang dihasilkan oleh mesin dapat terjaga dan sesuai dengan harapan,
mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya perbaikan yang
lebih tinggi, untuk menjamin keselamatan tenaga kerja yang menggunakan mesin
yang bersangkutan, tingkat ketersediaan mesin yang maksimum (berkurangnya
downtime), dapat memperpanjang masa pakai mesin atau peralatan kerja.
Mesin pemipil jagung atau mesin perontok jagung merupakan mesin
atau alat yang digunakan untuk memipil dan merontokkan biji jagung  agar bisa
digunakan untuk bahan pembuatan makanan seperti nasi jaung, popcorn, tepung
jagung, dadar jagung dan banyak lagi masakan olahan yang menggunakan jagung.

TUGAS MANDIRI

Buatlah rangkuman mengenai materi perawatan dan perbaikan alat mesin


pascapanen!

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar!


1. Jelaskan tujuan perawatan malat mesin pascapanen !
2. Jelaskan cara perawatan traktor !
3. Jelaskan cara perawatan mesin pemipil jagung !
4. Ketika mesin lagi di operasikan tiba - tiba mesin mati, apa yang harus kita
lakukan?
5. Jelaskan tujuan perawatan alat mesin pascapanen !
6. Mengapa sebelum alat mesin akan di operasikan harus diperiksa terlebih
dahulu?
7. Jelaskan cara perawatan mesin pemipil jagung !
8. Jelaskan proses kerja mesin penggilingan padi !

REFLEKSI

Setelah mempelajari uraian materi mengenai perawatan dan perbaikan Alat


Mesin Pascapanen, siswa dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain : Siswa
dapat mengevaluasi, merawat dan memperbaiki alat mesin pascapanen.

ALAT MESIN PERTANIAN 167


ALAT MESIN PASCA
PANEN

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP

Kerjakan soal-soal di bawha ini dengan baik dan benar !


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Reaper !
2. Jelaskan sistem kerja thresher padi !
3. Jelaskan yang dimaksud dengan pedal thresher (thresher semimekanis) power
thresher (thesher mekanis) !
4. Gambar dan jelaskan komponen-komponen traktor tangan !
5. Jelaskan yang dimaksud dengan waktu per hektar teoritis !
6. Jelaskan yang dimaksud dengan waktu kerja efektif !
7. Jelaskan yang dimaksud dengan kapasitas lapang efektif !
8. Jelaskan yang dimaksud dengan efisiensi lapang !
9. Jelaskan yang dimaksud dengan efisiensi kinerja !
10. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen perontok !
11. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen pemipil !
12. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen pemisah !
13. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen pemindah !
14. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen pengupas !
15. Jelaskan yang kalian ketahui tentang modifikasi alat mesin pascapanen !
16. Jelaskan yang dimaksud pemipilan jangung secara manual !
17. Jelaskan yang dimaksud dengan penggerak semimekanis dan mekanis !
18. Jelaskan prinsip kerja alat pengupas kopi !
19. Jelaskan mekanisme penggetar ayakan pada mesin perontok padi !
20. Jelaskan tujuan perawatan alat mesin pascapanen !
21. Mengapa sebelum alat mesin akan dioperasikan harus diperiksa terlebih
dahulu?
22. Jelaskan cara perawatan mesin pemipil jagung !
23. Jelaskan proses kerja mesin penggilingan padi !

168 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1982. Sub Direktorat Pengambangan Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat
Bina Produksi Tanaman Pangan, Direktorat Jendral Tanaman Pangan,
Departeman Pertanian.
Anonim. 1986. Komisi Pengujian Alat dan Mesin Pertanian. Departemen Pertanian.
Badan Litbang Pertanian. 2000. Analisis Kebijaksanaan Peningkatan Produksi
Mendukung Ketahanan Pangan. Rapat kerja Badan Litbang Pertanian. Bogor,
22 – 24 Mei 2000. Balai Penelitian Tanaman Padi (Balitpa), Sukamandi, 1997,
Laporan Tahunan 1997/1998, Pulitbangtan 1998, p 71 – 72.
Handaka. 2007. Sistem Kontrak Kerja dan Pilihan Mekanisasi Pascapanen Padi. Seminar
dan Diskusi Pascapanen Padi. BBP Mektan. Serpong, 31 Oktober 2007.
Harbi.A, Tamrin, dan Lanya. B. 2012. Modifikasi Alat Perontok Padi Tipe Hammer Thresher.
Jurnal teknik pertanian Lampung-vol.1, No.1, Oktober 2012. Halaman 23-28.
Herawati.H .2008. Mekanisme dan Kinerja Pada Sistem Perontokan Padi. Jurnal Litbang
Provinsi Jawa Tengah, Vol.6 No.2 - Desember 2008. Halaman 195-203.
Koes_Sulistiadji. 1988. Pengolahan Padi. Fakultas Pascasarjana, IPB, Bogor, Indonesia.
Koes_Sulistiadji, 1996. Perancangan dan Pembuatan Mesin Penyisir Padi. Makalah
pada Pelatihan Pembuatan dan Operasi Mesin Penyisir Padi. Sukamandi 12-
13 Agustus 1996.
Munaf.R.D, Thomas.S, Rizaldi.I.J, Aulia M.B. 2008. Peran Teknologi Tepat Guna untuk
Masyarakat Daerah Perbatasan. Jurnal Sosioteknologi Edisi 13, April 2008.
Halaman 329-333.
Purwadaria, H.K. Pengantar Studi Pengembangan Mesin Pemanen Padi Tipe Sisir.
Makalah pada Seminar Pengembangan Mesin Pemanen Padi Tipe Sisir, Bogor
27 Nopember 1996.
Ridwan Tahir, Sutrisno, Hadi K. Purwadaria dan Koes Sulistiadji. Kinerja Mesin Penyisir
Padi, Makalah pada Seminar Pengembangan Mesin Pemanen Padi Tipe Sisir.
Bogor 27 Nopember 1996.
Satriawan.K, Setiyo.Y, dan Tuningrat.I. A. 2010. Pelatihan Pemanfaatan Power Thresher
dan Manajemen Usaha Bagi Kelompok Usaha Panen Padi Pemula di Desa
Subak Kabupaten Gianyar. Jurnal Udayana Mengabdi. Volume 9, Nomor 2,
Halaman 88-91. ISSN: 1412-0925.
Setyono, A. , Sutrisno dan S Nugroho. 2000. Pemanenan Padi sistem Kelompok dengan
Memanfaafkan Kelompompok Jasa Pemanen dan Jasa Perontok. Disampaikan
pada Apresiasi Seminar Hasil Penelitian Balitpa. Sukamandi 10-11 Nop.
2000.
Setyanto, A. 2010. Perbaikan Teknologi Pascapanen dalam Upaya Menekan Kehilangan
Hasil Padi. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian 3(3). Balai besar
penelitian tanaman padi, Halaman: 212-226. Dikutip dari Solopos edisi
21 Desember 2014. Kecamatan Eromoko siap menjadi wilayah cadangan
lumbung pangan.

ALAT MESIN PERTANIAN 169


ALAT MESIN PASCA
PANEN

GLOSARIUM GLOSARIUM

Batch dryer : Alat pengering biji-bijian secara mekanis


Blower : Alat untuk membersihkan kotoran yang lebih ringan dari biji yang
dikehendaki dengan hembusan udara.
Clod stroge : Ruang penyimpanan bersuhu dingin dan dapat dikendalikan
Custummer : Orang yang menggunakan produk hasil suatu pekerjaan orang lain.
Corn sheller : Alat pemipil jagung secara mekanis
Drum thresher : Alat perontok padi secara mekanis menggunakan tenaga listrik
Elevator : Alat untuk mengangkut benda dari suatu tempat ke tempat tertentu
secara stasioner.
Grading : Memisahkan hasil panen berdasarkan tingkatan mutu.
Hopper : Corong pemasukan gabah
Index panen : Untuk mengetahui tingkat ketuaan/ kematang an suatu hasil
pertanian.
Mesin binder : Alat panen padi secara mekanis
Pedal thresher : Alat perontok padi secara mekanis dengan menggunakan tenaga
manusia/mesin.
Production based training : Pembelajaran melalui kegaitan produksi (belajar pada lini
produksi)
Refrigerant : Zat/cairan dengan titik didih sangat rendah yang digunakan pada
alat pendingin.
Melakukan Panen dan Pascapanenvii
Scalper : Alat pemisah kotoran gabah yang terdiri dari sisa daun dan batang
Sortasi : Memisahkan hasil panen yang baik dengan benda asing (selain
bahan utama).
Student Centered Learning : Pembelajaran berorientasi pada bagaimana siswa belajar,
bukan bagaimana guru mengajar.
Supplayer : Orang yang memberikan pasokan benda kerja hasil pekerjaannya
kepada rekannya yang akan menggunakan benda kerja tersebut
dalam siklus prosuksi suatu barang.
Winower : Alat pembersih gabah dengan tenaga manusia

170 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

BIODATA PENULIS BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS 1

Nama Lengkap : SURATMAN, ST


Telepon HP/Wa : 081254297673
Email : suratmanadelia@gmail.com
Alamat Kantor : SMKN 3 Penajam Paser Utara
Jl. Provinsi KM 47 Babulu Darat,
Kecamatan Babulu
Kabupataen Penajam Paser Utara.
Provinsi Kalimantan Timur
Program Keahlian : TeknikPertanian
KompetensiKeahlian : AlatMesinPertanian

Riwayat Pekerjaan :
1. Guru SMKN 3 PPU Sampaidengansekarang

Riwayat Pendidikan :
1. S1 TeknikMesin UNIVERSITAS SUNAN GIRI (Surabaya)

Informasi lain Penulis :


Tinggal di Jalan Transosial Rt.09 Desa Babulu Darat Kec. Babulu Kab
Penajam Paser Utara Prov.KAL-TIM Lahir di Kertabuana, 21 Mei 1982. Sekolah di
SDN 027 Tenggarong Kutai Kartanegara, SMP N1 Tenggarong Seberang, SMA Negeri
1 Tenggarong Seberang. Kemudian Melanjutkan kuliah di UNSURI Surabaya Lulus
Tahun 2008 Jurusan teknik Mesin dan Menjadi Guru SMK Negeri 3 PPU Sejak Tahun
2011 hingga sekarang

ALAT MESIN PERTANIAN 171


ALAT MESIN PASCA
PANEN

BIODATA PENULIS

BIO DATA PENULIS 2

Nama Lengkap : SUKARNYOTO, S.P


Telepon /HP/WA : 082298817778
Email : sukarnyoto@gmail.com
Akun Facebook : Haidar Prabu
Alamat Kantor : SMKN 3 PPU
Jl. Provinsi KM 47 Babulu Darat,
Kecamatan Babulu
Kabupataen Penajam Paser Utara
Provinsi Kalimantan Timur
Program Keahlian : Teknik Pertanian
Kompetensi Keahlian: Alat Mesin Pertanian

Riwayat Pekerjaan
1. Guru ProduktifSMKN 3 PPU Sampai dengan sekarang

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. S1 Agribisnis Pertanian, STIPER MUHAMMADIYAH TANA PASER (Lulus tahun 2017)

Informasi Lain Penulis


Tinggal di Desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU, Provinsi
Kalimantan Timur.Lahir di Tulungagung, 15Juni 1981. Sekolah Dasar dilalui di SDN 02
Tulungagung dan SLTP Negeri Karangrejo Tulungagung dan SMA Tulungagung. Tahun
2013 kuliah Di STIPER MUHAMMADIYAH TANA PASER, lulus tahun 2017. Tahun 2017
Menjadi guru di SMKN 3 PPU, Sampai sekarang.

172 ALAT MESIN PERTANIAN


ALAT MESIN PASCA
PANEN

BIODATA PENULIS

BIO DATA PENULIS 3

Nama Lengkap : DIDIK HARYANTO, SP


Telepon /HP/WA : 0852 1575 8882
Email : didievan8@gmail.com
Akun Facebook : DidikHaryanto
Alamat Kantor : SMKN 3 PPU
Jl. Provinsi KM 47 Babulu Darat,
Kecamatan Babulu
Kabupataen Penajam Paser Utara
Provinsi Kalimantan Timur
Program Keahlian : Teknik Pertanian
Kompetensi Keahlian : AlatMesin Pertanian

Riwayat Pekerjaan
1. Guru SMKN 3 PPU Sampai dengan sekarang

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. D3 Agribisnis Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman (Lulus Tahun 2007)
2. Akta Mengajar, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (Lulus Tahun 2007)
3. S1 Agribisnis Pertanian, Universitas Kutai Kartanegara (Lulus tahun 2010)

Informasi Lain dari Penulis


Tinggal di Desa Rawa Mulia, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU, Provinsi
Kalimantan Timur. Lahir di TulungAgung, 16April 1985. Sekolah Dasar dilalui di SD 030
Rawa Mulia dan SLTP Negeri 2 Waru dan SMK N 2 Tanah Grogot. Tahun 2004 kuliah
di Universitas Jenderal Soedirman, lulus tahun 2007. Tahun 2007 melanjutkan kuliah
Akta Mengajar di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Menjadi guru di SMKN 3
PPU, dari tahun 2008 - sekarang.

ALAT MESIN PERTANIAN 173

Anda mungkin juga menyukai