Anda di halaman 1dari 28

PENGAJIRAN

 Oleh :Ir. Iwan Suwarman Sw.


TUJUAN PENGAJARAN

 Tujuan Pengajiran Umum :


 Peserta diklat setelah mempelajari
modul ini diharapkan mampu
menerapkan pengajiran dengan
pertimbangan kepada penggunaan
ajir yang efektif dan efisien sehingga
tanaman atau cabang-cabang serta
rantingnya tidak rebah dan
menghasilkan produksi yang
berkualitas baik.
 Tujuan Khusus :

 Menjelaskan Tujuan dan Manfaat Pengajiran


 Menje;askan Idewntifikasi Bahab Ajir
 Menghitung Kebutuhan Bahan Ajir
 Menjelaskan cara dan Kontruksi Pengajiran
A. TUJUAN DAN MANFAAT
PENGAJIRAN
 Tujuan pengajiran ditujukan kepada
pemberian perlakuan pada tanaman agar
bisa tumbuh tegak dan cabangnya tidak
patah sehingga menghasil buat yang
lebat dan berkualitas baik.
 Manfaat Pengajiran : Menjaga
tanamanm agar. Tanaman tidak rebah,
Cabangnya tidak patah. Buahnya
berkualitas baik
B.MENGIDENTIFIKASI
BAHAN AJIR
 Pada umumnya tanaman cabe besar
dan cabe keriting mempunyai banyak
cabang yang mempunyai tunas produktif
meskipun sudah dilakukan pemangkanan
tunas, tetapi masih banyak lagi yang
tumbuh sehingga memerlukan pengajiran
yang kokoh dan berdiri sesuai dengan
beban dari cabang-cabang dan buahnya
tersebut.
Jenis Jenis Bahan

 Ada beberapa jenis bahan ajir yang


sudah umum digunakan petania di
antaranya :

1. Bahan ajir dari tanaman kayu


2. Bahan ajir dari tanaman kaso
3. Bahan ajir yang berasal tanaman bambu
4. Bahan ajir yang beras dari benang dan
kawat
1.Bahan Ajir dari Tanaman Kayu

 Bahan ini bisa didapat dari


cabang-cabang tanaman
penghasil kayu sesebagai hasil
samping dari pemangkasan
cabang yang tidak berguna
atau berfungsi atau tidak
produktif. Kelemahan dari
bahan ini selain mudah
diserang rayap juga
persediaannya terbatas.
2.Bahan Ajir dari Tanaman Kaso

 Bahan ini berasah dari tanaman kaso dan


biasanya tumbuh di pinggir-pinggir kali
batangnya berbukuku mirip tanaman tebu
tetapi diameter batangnya relatif kecil-kecil.
Biasanya ajir ini sering dilakukan oleh
petani untuk tanaman kacang panjang yang
mempunyai beban yang agak ringan.
Kelemahan dari bahan ini kaso ini mudah
patah dan tidak kuat menanggung bahan
yang berat sehingga mudah rusak dan
hanya bisa dipergunakan satu musim saja.
dan tanaman yang berumur tidak lebih dari
tiga bulan.
3. Bahan Ajir Dari Tanaman Bambu

 Beberapa jenis bambu yang


yang semuanya bisa
dipergunaka sebagai bahan ajir,
di antaranya :
a. Bambu Kuning
b. Bambu aur
c. Banbu Tali
d. Bambu Gombong
e. Dan Banyak tanaman bambu
lainnya seperti bambu Pagar
a. Bambu Kuning
 Bambu kuning biasanya banyak
orang dipelihara di pekarangan-
pekarangan rumah atau di
taman-taman sebagai tanaman
hias, karena warna kuning
sehingga indah di pandang.
Tanaman yang sudah tua bisa
dibelah-belah dan dipotong
untuk ajir.
b. Bambu Aur
 banyak tumbuh dipematang-pematang
sawah dan tanah daratan dipinggiran
pegunungan. Bambu ini mempunyai ciri
jarak antar bukunya relatif lebih pendek
dan tanamannya tumbuh relatif lebih
pendek. Bambu jenis ini biasa rebungnya
banyak dimakan orang dibuat sayur lodeh.
Baambu jenis ini jarang dipergunakan
untuk ajir, kecuali yang kecuali tanaman
yang diyusahakannya dalam sekala sempit
dan dekat dengan lahan tanaman yang
dibudidayakannya.
C. Bambu Tali

 Bambu jenis ini bisa banyak


orang dimanfaat untuk tali
sehingga jarang dipergunakan
untuk ajir karena dagingnya
relatif tipis juga dibuat tali lebih
menguntungkan. Dan bambu
ini juga banyak dipergunakan
untuk bahan bangunan di
pedesaan
4. Baqmbu Gombong

 Bambu gombong: jenis bambu ini


selain diameternya lebih besar
dan dagingnya lebih tebal
tanamannya lebih tinggi/panjang
sehingga banyak dipergunakan
orang untuk bahan bangunan dan
sangat cocok untuk bahan
pembuatan ajir.
c. Bambu Lainnya.

 Banyak tanaman bambu lainnya untuk


pagar yang mempunyai diameten relatif
lebih kecil yang mempunyai diameter
kurang lebih 2-3 cm. Banyak orng
dipergunakan untuk pagar hidup, cocok
untuk ajir cuman agar susah didapat,
dalam sekala banyak.
4. Bahan Yang Berasal dari
Kawat dan Benang
 Bahan untuk ajir ini banyak
dipergunakan untuk pengajiran di
dalam green hous untuk tanaman
tanaman yang dipelihara satu cabang
utamanya saja, seperti cabe paprika,
tanaman melon, timun dan tomat.
Pengajiran ini dilakukan dengan cara
kawat dibentangkan secara horizontal
diatas barisan tanaman setinggi kurang
lebih 2 m dan benang diikatkan pada
kawat diatas masingmasing tanaman
sehingga benang berfungsi sebagai
lanjaran penopang tanaman.
D. MENGHITUNG
KEBUTUHAN AJIR
 Perhitungan keperluan biasa dilakukan pada
bahan berapa batang/pohon bambu yang harus
dibeli dan dapat dibagi berapa bagian sehingga
ajir tersebut bisa lebih banyak, kuat dan tahan
lama sehingga bisa digunakan lagi dalam musim
yang akan datang.
 Jumlah ajir bisa dihitung sesuai dengan
jumlah tanaman yang tumbuh dan perlu diberikan
pengajiran serta berapa batang belahan bambu
untuk palang ajir( Gelagar) yang harus dibuat atau
dipersiapkan. Berikut ini :
Contoh :

 Berapa pohon bambu yang dibutuhkan jika


bambu itu panjangnya 12 meter dan
mempunyai diameter bisa dibagi menjadi 8
atau 12 bagian ,sehinga mendapat sejumlah
ajir dan lagar yang diperlukan berapa tahap
dengan panjang yang ditentukan.
 Hal ini perlu dihitung juga panjang baris dari
setiap bedengan dan jumlah tanaman yang
diperlukan
Gambar : Lager Dan Ajir
sistem miring (Segitiga sama kaki)
D. Menerapkan Bentuk dan
Cara Pengajiran Sesusuai
Komoditas yang Diusahakan
1. Kontruksi Pengajiran

 Pemasangan ajir, untuk menopang pertumbuhan


tanaman perlu dipasang ajir. Ajir harus dipasang
sedini mungkin yaitu dimulai pada saat tanaman atau
maksimal 1 bulan setelah penanaman, pemasangan
ajir yang terlambat akan mengakibatkan akar
tanaman rusak, ajir dipasang 4 cm dimuka tajuk
tanaman trluar. Sistem pemasangan ajir dapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu sistem ajir miring
dan sistem ajir tegak.
a. Pengajiran Kontruksi Miring

 Sistem ajir miring sesuai dengan namanya, pada sistem ini


tanaman tanaman ditopang dengan ajir yang ditancapkan miring.
Ajir miring ini dipasang satu ajir untuk 1 tanaman. Kemiringan ajir
membentuk sudut 45 dengan batang tanaman. Ajir dimasukkan
ke tengah-tengah percabangan, pertama, kemudian diikat dengan
tali rafia atau tali lain. Ukuran ajir yakni panjang 1,25-1,5 m lebar
4 cm, dan tebal 2,5 cm. Sisi ajir perlu dihaluskan untuk
mengurangi kerusakan mekanis akibat gesekan antara tanaman
dengan ajir. Pada ujung ajir yang menghadap keluar dibuat
lekukan kecil. Lekukan ini untukmengikat ajir dengan potongan
kain yang menghubungkan ajir satu dengan ajir lainnya.
 Kelemahan dari sistem ajir miring adalah diperlukan ajir kecil
terlebih dahulu pada saat tanaman masih muda. Baru setelah
tanaman memiliki cabang utama, ajir miring dipasang.
 Gambar sbb :
Gambar : Ajir Kontruksi Miring
b. Ajir Kontruksi Tegak

 Sistem ajir tegak dapat dilakukan


dengan dua cara. Pemasangan ajir
dapat dilakukan pada setiap batang
batang tanaman atau setiap 3
tanaman, dengan ukuran ajir yang
sedikit berbeda. Untuk setiap
tanaman diperlukan ajir dengan
ukuran tinggi 1,25 m lebar 3 cm, dan
tebal 1,5 cm.
Lanjutan

 Pada umumnya dengan alasan efisiensi, sistem ajir tegak


menerapkan pola pemasangan satu ajir dengan satu tanaman. Ajir
dipasang diantara tanaman dalam satu baris.(tidak disetar
tanaman). Untuk keperluan ini diperlukan ajir yang berukuran
lebih tinggi 1.25-1,5 m, lebar 4 cm, dan tebal 2,5 cm.
 Antara ajir dihubungkan dengan gelagar berukuran panjang
minimal 6 m (tergantung keperluan), lebar 3 cm dan tebal 2 cm.
Bila tidak menggunakan gelagar maka dapat diganti dengan tali
rafia. Jarak gelagar dengan permukaaan bedengan antara 30-35
cm, persis diantara batang utama dengan percabangan pertama.
Batang tanaman diikatkan pada ajir atau tali rafia atau tali lain.
Antara ajir dan gelagar diikat dengan tali rafia attau tali kawat kecil.
Gambar : Ajir Kontruksi Tegak
Lanjutan :

 Pada kondisi tanaman yang subur


diperlukan gelagar tambahan untuk
menopang percabangan, pemasangan
gelagar ini jangan sampai merusak
tanaman.
2. Pengikatan Tanaman
 Pengikatan ajir pada tanaman dilakukan
dengan sistem angka delapan sehingga akan
lebih kuat dan tidak merusak batang atau
cabag tanaman . Pengikatan bisa diikatkan
dari ajirnya langsung pada batang tanaman
dan cabangnya dikatkan pada ajir atau
lagernya.
 Bahan Ajir dapat digunakan tali rafia
 Periode Pengiktan biasa dilakukan setiap dua
minggu 1 kali.
Tugas :
 Lakukan perhitungan terhahadap bahan ajir (Bambu besar) yang
yang mempunyai panjang 12 m untuk dibuat ajir dan lager.

 1. jika dalam penanamana cabe terdapat pohon sejumlah 15.000
tanaman berapa jumlah bambu yang dibutuhkan ? panjang ajir 1,5
dan diameter bambu besar dapat dibagi 8 buah

 2. Jika dalam satu hektar, terdapat 42 bedengan dengan panjang


bedengan rata-rata 6 m serta memerlukan lager 3 buah karena
menggunakan penanaman sistem doube row. Berapa lager yang
dibutuhkan dan berapa jumlah bahan bambu yang dibutuhkan.
Diameter bambu sama dengan yang diatas tetapi untuk lager
dapat dibagi 16.
 Terima Kasih atas perhatiannya.
 Mudah-mudahan materi pengajiran
ini bisa bermanfaat bagi petani cabe
khususnya dan umumnya untuk
semua yang memerlukan informasi
pengajiran

 Wasallam

Anda mungkin juga menyukai