Pengajiran tumbuhan yakni penopangan tumbuhan semoga tumbuhan tetap berdiri tegak dan
mendapat sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhannya.
Pengajiran bertujuan semoga tumbuhan mendapat sinar matahari secara maksimal dengan cara
menopang tumbuhan sedemikian rupa sehingga memperoleh sinar matahari yang cukup untuk
pertumbuhannya. Hampir semua tumbuhan sayuran daun mempunyai postur badan batang yang
rendah sehingga tidak perlu diajir. Hanya ada beberapa tumbuhan yang perlu diajir menyerupai
tumbuhan melinjo pada ketika penanamannya semoga sanggup tegak lurus juga katuk dan
tumbuhan labu siam yang diambil pucuk daunnya.
Ajir harus dipasang sedini mungkin yaitu dimulai pada ketika tanam, pemasangan ajir yang
terlambat akan menjadikan akar tumbuhan rusak, ajir dipasang 4 cm dimuka tajuk tumbuhan terluar.
b. Bambu aur
banyak tumbuh dipematang-pematang sawah dan tanah daratan dipinggiran pegunungan. Bambu
ini mempunyai ciri jarak antar bukunya relatif lebih pendek dan tanamannya tumbuh relatif lebih
pendek. Bambu jenis ini biasa rebungnya banyak dimakan orang dibentuk sayur lodeh. Bambu jenis
ini jarang dipergunakan untuk ajir, kecuali untuk tumbuhan yang diusahakan dalam sekala kecil dan
bersahabat dengan lahan tumbuhan yang dibudidayakan.
c. Bambu tali
Bambu jenis ini sanggup banyak orang dimanfaat untuk
tali sehingga jarang dipergunakan untuk ajir alasannya yakni dagingnya relatif tipis juga dibentuk tali
lebih menguntungkan. Dan bambu ini juga banyak dipergunakan untuk materi bangunan di
pedesaan.
d. Bambu gombong
jenis bambu ini selain diameternya lebih besar dan dagingnya lebih tebal tanamannya lebih tinggi/
panjang sehingga banyak dipergunakan orang untuk materi bangunan dan sangat cocok untuk
materi pembuatan ajir.
Teknik Pengajiran
Sistem pemasangan ajir sanggup dilakukan dengan dua cara, yaitu sistem ajir miring dan sistem ajir
tegak.
Pada umumnya dengan alasan efisiensi, sistem ajir tegak menerapkan teladan pemasangan satu
ajir dengan satu tanaman. Ajir dipasang diantara tumbuhan dalam satu baris.(tidak disetar
tanaman). Untuk keperluan ini dibutuhkan ajir yang berukuran lebih tinggi 1.25-1,5 m, lebar 4 cm,
dan tebal 2,5 cm.
Antara ajir dihubungkan dengan gelagar berukuran panjang minimal 6 m (tergantung keperluan),
lebar 3 cm dan tebal 2 cm. Bila tidak memakai gelagar maka sanggup diganti dengan tali rafia. Jarak
gelagar dengan permukaaan bedengan antara 30-35 cm, persis diantara batang utama dengan
percabangan pertama. Batang tumbuhan diikatkan pada ajir atau tali rafia atau tali lain. Antara
ajirdan gelagar diikat dengan tali rafia atau tali kawat kecil.
Pada kondisi tumbuhan yang subur dibutuhkan gelagar pelengkap untuk menopang percabangan,
pemasangan gelagar ini jangan hingga merusak tanaman.
Pemasangan ajir
1). Ajir (lanjaran) terbuat dari bambu atau kayu dengan panjang antara 100-175 cm.
2). Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin, ketika tumbuhan masih kecil akar masih pendek,
sehingga akar tidak putus tertusuk ajir. Akar yang luka akan memudahkan tumbuhan terjangkit
penyakit yang masuk lewat luka. Jarak ajir dengan batang tumbuhan ± 10-20 cm.
3). Cara memasang ajir bermacam-macam, contohnya ajir dibentuk tegak lurus atau ujung kedua
ajir diikat sehingga membentuk segitiga. Agar tidak dimakan rayap, ajir diolesi dengan ter atau
minyak tanah.
4). Tanaman melinjo yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir.
Pengikatan jangan terlalu erat yang penting tumbuhan sanggup berdiri.
Pengertian Pengajiran Tanaman, Jenis, Bahan, dan Tekniknya
Pengajiran tanaman adalah penopangan tanaman agar tanaman tetap berdiri tegak dan mendapat
sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhannya.
Pengajiran bertujuan agar tanaman mendapatkan sinar matahari secara maksimal dengan cara
menopang tanaman sedemikian rupa sehingga memperoleh sinar matahari yang cukup untuk
pertumbuhannya. Hampir semua tanaman sayuran daun memiliki postur tubuh batang yang rendah
sehingga tidak perlu diajir. Hanya ada beberapa tanaman yang perlu diajir seperti tanaman melinjo
pada saat penanamannya agar dapat tegak lurus juga katuk dan tanaman labu siam yang diambil
pucuk daunnya.
Ajir harus dipasang sedini mungkin yaitu dimulai pada saat tanam, pemasangan ajir yang terlambat
akan mengakibatkan akar tanaman rusak, ajir dipasang 4 cm dimuka tajuk tanaman terluar.
b. Bambu aur
banyak tumbuh dipematang-pematang sawah dan tanah daratan dipinggiran pegunungan. Bambu
ini mempunyai ciri jarak antar bukunya relatif lebih pendek dan tanamannya tumbuh relatif lebih
pendek. Bambu jenis ini biasa rebungnya banyak dimakan orang dibuat sayur lodeh. Bambu jenis ini
jarang dipergunakan untuk ajir, kecuali untuk tanaman yang diusahakan dalam sekala kecil dan
dekat dengan lahan tanaman yang dibudidayakan.
c. Bambu tali
Bambu jenis ini bisa banyak orang dimanfaat untuk
tali sehingga jarang dipergunakan untuk ajir karena dagingnya relatif tipis juga dibuat tali lebih
menguntungkan. Dan bambu ini juga banyak dipergunakan untuk bahan bangunan di pedesaan.
d. Bambu gombong
jenis bambu ini selain diameternya lebih besar dan dagingnya lebih tebal tanamannya lebih tinggi/
panjang sehingga banyak dipergunakan orang untuk bahan bangunan dan sangat cocok untuk
bahan pembuatan ajir.
Teknik Pengajiran
Sistem pemasangan ajir dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sistem ajir
miring dan sistem ajir tegak.
Pada umumnya dengan alasan efisiensi, sistem ajir tegak menerapkan pola pemasangan satu ajir
dengan satu tanaman. Ajir dipasang diantara tanaman dalam satu baris.(tidak disetar tanaman).
Untuk keperluan ini diperlukan ajir yang berukuran lebih tinggi 1.25-1,5 m, lebar 4 cm, dan tebal 2,5
cm.
Antara ajir dihubungkan dengan gelagar berukuran panjang minimal 6 m (tergantung keperluan),
lebar 3 cm dan tebal 2 cm. Bila tidak menggunakan gelagar maka dapat diganti dengan tali rafia.
Jarak gelagar dengan permukaaan bedengan antara 30-35 cm, persis diantara batang utama
dengan percabangan pertama. Batang tanaman diikatkan pada ajir atau tali rafia atau tali lain.
Antara ajirdan gelagar diikat dengan tali rafia atau tali kawat kecil.
Pada kondisi tanaman yang subur diperlukan gelagar tambahan untuk menopang percabangan,
pemasangan gelagar ini jangan sampai merusak tanaman.
Pemasangan ajir
1). Ajir (lanjaran) terbuat dari bambu atau kayu dengan panjang antara 100-175 cm.
2). Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin, ketika tanaman masih kecil akar masih pendek,
sehingga akar tidak putus tertusuk ajir. Akar yang luka akan memudahkan tanaman terserang
penyakit yang masuk lewat luka. Jarak ajir dengan batang tanaman ± 10-20 cm.
3). Cara memasang ajir bermacam-macam, misalnya ajir dibuat tegak lurus atau ujung kedua ajir
diikat sehingga membentuk segitiga. Agar tidak dimakan rayap, ajir diolesi dengan ter atau minyak
tanah.
4). Tanaman melinjo yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir.
Pengikatan jangan terlalu erat yang penting tanaman dapat berdiri.