Anda di halaman 1dari 13

MODUL

2
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................. 2


1. Tujuan Pembelajaran ......................................................................... 3
2. Deskripsi ............................................................................................. 3
3. Uraian Materi Pembelajaran .............................................................. 3
1. Manfaat Pengajiran dan Kegunaannya ...................................... 3
2. Mengidentifikasi Bahan Ajir ........................................................ 4
3. Menghitung Kebutuhan Bahan Ajir ............................................ 8
4. Menerapkan Bentuk dan Cara Pengajiran sesuai
Komoditas yang diusahakan ....................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11

3
1. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan mampu menjelaskan Teknik


pengajiran yang meliputi: Tujuan dan Manfaat Pengajiran, Mengidentifikasi Bahan
Ajir, Menghitung Kebutuhan Bahan Ajir, Menerapkan Bentuk dan Cara Pengajiran
sesuai Komoditas yang diusahakan dengan benar

2. Deskripsi

Bahan ajar ini membahas tentang materi: memahami manfaat pengajiran dan
kegunaannya, memahami tujuan pengajiran, menghitung kebutuhan bahan ajir,
menerapkan bentuk dan cara pengajiran sesuai komoditas yang diusahakan.

3. Uraian Materi

1. Tujuan dan Manfaat Pengajiran

Peningkatan pengetahuan dan kompetensi pengajiran tidak kalah pentingnya dalam


hal pemeliharaan pertumbuhan tanaman. Karena untuk menjaga produksi dan
kualitas hasil dari tanaman tersebut. Jika tanaman tersebut tidak dilakukan
pengajiran maka tanaman tersebut bila terkena angin dan berbuah lebat akan rebah
dan patah-patah cabangnya sehingga tanaman tersebut terkena tanah dan buahnya
akan terkena penyakit dan busuk. Hal ini akan menyebabkan selain hasil produksi
menurun juga kualitasnya tidak bagus. Untuk itu juga pengajiran yang efisien dan
efektif perlu diperhatikan untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan, dalam hal ini
pemilihan bahan ajir yang tepat dan bentuk yang sesuai. Pada umumnya tanaman
cabai besar dan cabai keriting mempunyai banyak cabang yang mempunyai tunas
produktif meskipun sudah dilakukan pemangkanan tunas, tetapi masih banyak lagi
yang tumbuh sehingga memerlukan pengajiran yang kokoh dan berdiri sesuai
dengan beban dari cabang-cabang dan buahnya tersebut.

Gambar 8.1 Ajir yang terbuat dari tali rafia atau benang katun putih

4
Oleh sebab itu Tujuan pengajiran ditujukan kepada pemberian perlakuan pada
tanaman agar bisa tumbuh tegak dan cabangnya tidak patah sehingga menghasil
buat yang lebat dan berkualitas baik.

2. Mengidentifikasi Bahan Ajir

Pada umumnya tanaman cabai besar dan cabai keriting mempunyai banyak cabang
yang mempunyai tunas produktif meskipun sudah dilakukan pemangkasan tunas,
tetapi masih banyak lagi yang tumbuh sehingga memerlukan pengajiran yang kokoh
dan berdiri sesuai dengan beban dari cabang-cabang dan buahnya tersebut. hanya
tanaman cabai paprika yang diusahakan di dalam green house yang hanya
dipelihara cabang utamanya saja, sehingga diberikan bahan pengajiran dari bahan
benang yang diikatkan pada kawat yang dibentangkan di atas di dalam green hous
sesuai barisannya. Tujuan pengjiran Harus disesuaikn dengan Komoditas yang
diusahakan sehingga bentuk dan bahan harus dipilih sesuai dengan keefisienan
ajir/lanjaran/turus. Sedangkan untuk cabai besar yang dibudidayakan di lahan
perkebunan diperlukan bahan ajir yang kokoh dan kuat yang bisa efisien dan efektif

Jenis-Jenis bahan ajir yang bisa digunakan diantaranya :

1. Bahan yang berasal dari cabang-cabang kayu yang lurus

2. Bahan yang berasal dari Kaso

3. Bahan yang berasal dari bambu

4. Bahan yang berasal dari benang dan kawat

1. Bahan yang berasal dari cabang kayu :

Bahan ini bisa didapat dari cabang-cabang tanaman penghasil kayu sebagai
hasil samping dari pemangkasan cabang yang tidak berguna atau berfungsi
atau tidak produktif. Kelemahan dari bahan ini selain mudah diserang rayap
juga persediaannya terbatas.

5
. Gambar.8.2 cabang cabang pohon yang yang bisa digunakan ajir

2. Bahan yang berasal dari kaso :

Bahan ini berasah dari tanaman kaso dan biasanya tumbuh di pinggir-pinggir
batangnya berbuku mirip tanaman tebu tetapi diameter batangnya relatif kecil-
kecil. Biasanya ajir ini sering dilakukan oleh petani untuk tanaman kacang
panjang yang mempunyai beban yang agak ringan. Kelemahan dari bahan ini
kaso ini mudah patah dan tidak kuat menanggung bahan yang berat sehingga
mudah rusak dan hanya bisa dipergunakan satu musim saja. dan tanaman
yang berumur tidak lebih dari tiga bulan.

Gambar. 8.3 Tanaman Kaso

3. Bahan yang berasal dari bambu :

Beberapa jenis bambu yang yang semuanya bisa dipergunakan sebagai bahan
ajir, di antaranya :

1. Bambu kuning biasanya banyak orang dipelihara di pekarangan-pekarangan


rumah atau di taman-taman sebagai tanaman hias, karena warna kuning

6
sehingga indah di pandang. Tanaman yang sudah tua bisa dibelah-belah dan
dipotong untuk ajir.

Gambar. 8.4. Tanaman bambu yang dapat dijadikan sebagai ajir

2. Bambu aur; banyak tumbuh dipematang-pematang sawah dan tanah daratan


dipinggiran pegunungan. Bambu ini mempunyai ciri jarak antar bukunya
relatif lebih pendek dan tanamannya tumbuh relatif lebih pendek. Bambu jenis
ini biasa rebungnya banyak dimakan orang dibuat sayur lodeh. Baambu jenis
ini jarang dipergunakan untuk ajir, kecuali yang kecuali tanaman yang
diusahakannya dalam sekala sempit dan dekat dengan lahan tanaman yang
dibudidayakannya.

Gambar. 8.5. Tanaman bambu yang dapat dijadikan sebagai ajir

3. Bambu Tali; Bambu jenis ini bisa banyak orang dimanfaat untuk tali sehingga
jarang dipergunakan untuk ajir karena dagingnya relatif tipis juga dibuat tali
lebih menguntungkan. Dan bambu ini juga banyak dipergunakan untuk bahan
bangunan di pedesaan.

7
4. Bambu gombong: jenis bambu ini selain diameternya lebih besar dan
dagingnya lebih tebal tanamannya lebih tinggi/panjang sehingga banyak
dipergunakan orang untuk bahan bangunan dan sangat cocok untuk bahan
pembuatan ajir.

Gambar. 8.6. bambu Gombong

5. Dan banyak lainnya tanaman bambu untuk pagar yang mempunyai diameter
relatif lebih kecil yang mempunyai diameter kurang lebih 2-3 cm. Banyak
orang dipergunakan untuk pagar hidup, cocok untuk ajir cuman agar susah
didapat.

Bahan ajir dari jenis bambu gombong ini relatif kuat asal pembagianya tidak
terlalu kecil. Pembelahannya mudah dan bisa merata. Dan bisa
dipergunakan sampai beberapa musim asal penyimpanannya tidak terkena air
hujan dan percikan tanah yang akan menimbulkan tumbuhnya rayap. Lebih
baik lagi sebelum dipergunakan atau disemprot anti rayap.

4. Bahan yang berasal dari kawat dan benang kasur.

Bahan untuk ajir ini banyak dipergunakan untuk pengajiran di dalam green
hous untuk tanaman tanaman yang dipelihara satu cabang utamanya saja,
seperti cabai paprika, tanaman melon, timun dan tomat. Pengajiran ini
dilakukan dengan cara kawat dibentangkan secara horizontal diatas barisan
tanaman setinggi kurang lebih 2 m dan benang diikatkan pada kawat diatas
masingmasing tanaman sehingga benang berfungsi sebagai lanjaran
penopang tanaman.
8
3. Menghitung Kebutuhan Bahan Ajir

Perhitungan bahan ajir dilakukan pada keefisienan pembelian bahan sehingga dalam
hal pembelian tidak kelebihan dan tidak kekurangan sehingga tidak melipatkan
gandakan transportasi dan bila kelebihan tidak akan akan mengeluarkan dana
ekstra. Dalam usaha budidaya tanaman cabai menggunakan bahan
Ajir/lanjaran/turus biasa menggunakan bahan yang berasal dari tanaman bambu,
bambu yang digunakan biasa jenis bambu besar besar (gombong) yang mempunyai
diameter kurang lebih 10 cm, hal ini dikarenakan jenis bambu besar selain
mempunyai ketebalan dan panjang yang lebih bila dibandingkan dengan bambu
biasa, sehingga dapat dibelah menjadi beberapa bagian dan dan akan lebih tahan
lama.

Perhitungan keperluan biasa dilakukan pada bahan berapa batang/pohon bambu


yang harus dibeli dan dapat dibagi berapa bagian sehingga ajir tersebut bisa lebih
banyak, kuat dan tahan lama sehingga bisa digunakan lagi dalam musim yang akan
datang.

Jumlah ajir bisa dihitung sesuai dengan jumlah tanaman yang tumbuh dan perlu
diberikan pengajiran serta berapa batang belahan bambu untuk palang ajir( Gelagar)
yang harus dibuat atau dipersiapkan. Berikut ini :

Berapa pohon bambu yang dibutuhkan jika bambu itu panjangnya 12 meter dan
mempunyai diameter bisa dibagi menjadi 8 atau 12 bagian ,sehingga mendapat
sejumlah ajir dan lagar yang diperlukan berapa tahap dengan panjang yang
ditentukan.

Hal ini perlu dihitung juga panjang baris dari setiap bedengan dan jumlah tanaman
yang diperlukan

9
Gambar. 8.7. Panjang Lager/ Panjang Ajir

4. Menerapkan Bentuk dan Cara Pengajiran sesuai Komoditas yang


diusahakan

Pemasangan ajir, untuk menopang pertumbuhan tanaman perlu dipasang ajir. Ajir
harus dipasang sedini mungkin yaitu dimulai pada saat tanaman atau maksimal 1
bulan setelah penanaman, pemasangan ajir yang terlambat akan mengakibatkan
akar tanaman rusak, ajir dipasang 4 cm dimuka tajuk tanaman terluar. Sistem
pemasangan ajir dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :

1. Sistem ajir miring

Sistem ajir miring sesuai dengan namanya, pada sistem ini tanaman tanaman
ditopang dengan ajir yang ditancapkan miring. Ajir miring ini dipasang satu ajir
untuk 1 tanaman. Kemiringan ajir membentuk sudut 45 dengan batang
tanaman. Ajir dimasukkan ke tengah-tengah percabangan, pertama, kemudian
diikat dengan tali rafia atau tali yang lain. Ukuran ajir yakni panjang 1,25-1,5 m
lebar 4 cm, dan tebal 2,5 cm. Sisi ajir perlu dihaluskan untuk mengurangi
kerusakan mekanis akibat gesekan antara tanaman dengan ajir. Pada ujung ajir
yang menghadap keluar dibuat lekukan kecil. Lekukan ini untuk mengikat ajir
dengan potongan kain yang menghubungkan ajir satu dengan ajir lainnya.

Kelemahan dari sistem ajir miring adalah diperlukan ajir kecil terlebih dahulu
pada saat tanaman masih muda. Baru setelah tanaman memiliki cabang utama,
ajir miring dipasang.

10
Gambar. 8.8. Ajir Miring

2. Sistem ajir tegak

Sistem ajir tegak dapat dilakukan dengan dua cara. Pemasangan ajir dapat
dilakukan pada setiap batang batang tanaman atau setiap 3 tanaman, dengan
ukuran ajir yang sedikit berbeda. Untuk setiap tanaman diperlukan ajir dengan
ukuran tinggi 1,25 m lebar 3 cm, dan tebal 1,5 cm.

Pada umumnya dengan alasan efisiensi, sistem ajir tegak menerapkan pola
pemasangan satu ajir dengan satu tanaman. Ajir dipasang diantara tanaman
dalam satu baris.(tidak disetar tanaman). Untuk keperluan ini diperlukan ajir yang
berukuran lebih tinggi 1.25-1,5 m, lebar 4 cm, dan tebal 2,5 cm.

Antara ajir dihubungkan dengan gelagar berukuran panjang minimal 6 m


(tergantung keperluan), lebar 3 cm dan tebal 2 cm. Bila tidak menggunakan
gelagar maka dapat diganti dengan tali rafia. Jarak gelagar dengan permukaaan
bedengan antara 30-35 cm, persis diantara batang utama dengan percabangan
pertama. Batang tanaman diikatkan pada ajir atau tali rafia atau tali lain. Antara
ajir dan gelagar diikat dengan tali rafia attau tali kawat kecil.

Pada kondisi tanaman yang subur diperlukan gelagar tambahan untuk menopang
percabangan, pemasangan gelagar ini jangan sampai merusak tanaman.

11
Gambar. 8.9. Gambar Ajir tegak

3. Pengikatan ajir dengan tanaman

Pengikatan ajir pada tanaman dilakukan dengan sistem angka delapan sehingga
akan lebih kuat dan tidak merusak batang atau cabag tanaman . Pengikatan bisa
diikatkan dari ajirnya langsung pada batang tanaman dan cabangnya dikaitkan
pada ajir atau lagernya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Cahyono, 2003. Timun. Anggota Ikapi. Aneka Ilmu Semarang

Hareprihmantoro. Dkk, 2003. Budidaya Cabai Paprika, 2003. Penebar Swadaya,


Cimanggis Bogor.

Hari Tugiyono 2005. Bertanam Tomat. Seri Agribisnis, Penebar Swadaya, Pasar Minggu
Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai