Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM DASAR AGRONOMI

ACARA V
PEMBIAKAN VEGETATIF

Oleh:
Azriel Fariz Hiramsyah
NIM. A0A023095
Kelompok 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
da2023
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ..................................................................................................3
A. Latar belakang ......................................................................................................3
B. Tujuan ...................................................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................................4
III. METODE PRAKTIKUM..................................................................................6
A. Alat dan bahan ......................................................................................................6
B. Prosedur kerja .......................................................................................................6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................................8
A. Hasil .......................................................................................................................8
B. Pembahasan ......................................................................................................... 13
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 15
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................................... 15
VI. DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 16
VII. LAMPIRAN ..................................................................................................... 17
I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perbanyakan tanaman merupakan serangkaian kegiatan yang diperlukan untuk


menyediakan materi tanaman baik untuk kegiatan penelitian maupun untuk
program budidaya.
Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan du acara secara generatif dan
secara vegetatif. Perbanyakan tanaman secara vegetatif dan generatif merupakan
salah satu bagian yang pentong dalam kegiatan budidaya tanaman. Keduanya
memeiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing untuk diaplikasikan dalam
kegiatan perbanyakan tanaman. Perbanyakan tanaman secara vegetatif adalah
perbanyakan tanaman tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji dari
tanaman induk yang terjadi secara alami tanpa bantuan campur tangan manusia.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif alamiah dapat terjadi melaui tunas, umbi,
rizoma, dan geragih. Perbanyakan tanaman secara vegetatif juga dapat dilakukan
secara buatan yaitu perbanyakan tanaman tanpa melalui perkawinan atau tidak
menggunakan biji dari tanaman induk yang terjadi secara buatan dengan bantuan
tangan manusia.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif sering dipilih oleh para petani karena
memiliki beberapa keuntungan khususnya bagi jenis tanaman yang pertumbuhan
dan daya berbuahnya lebih rendah ketika diperbanyak secara generatif. Alasan
lain dipilihnya perbanyakan secara vegetatif karena hasil perbanyakan vegetatif
relatif sama dengan sifat induknya.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif sering dipilih oleh para petani karen
amemiliki beberapa keuntungan khususnya bagi jenis tanaman yang pertumbuhan
dan daya berbuahnya lebih rendah ketika diperbanyak secara generatif. Alasan lain
dipilihnya perbanyakan secara vegetatif karena hasil perbanyakan vegetative relatif
sama dengan sifat induknya.

B. Tujuan

Tujuan dari dilakukannya kegiatan praktikum ini yakni untuk mempelajari cara
pembiakan vegetatif pada tanaman yang di budidayakan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Perbanyakan vegetatif buatan adalah perbanyakan tanaman tanpa melalui


perkawinan atau tidak menggunakan biji dari tanaman induk yang terjadi secara
buatan dengan bantuan tangan manusia. Tanaman yang biasa diperbanyak dengan
cara vegetatif buatan yakni tanaman yang berkambium. Tanaman yang tida
berkambium atau biji berkeping satu (monokotil) umumnya tidak dapat
diperbanyak dengan cara vegetatif buatan. (Rochiman 2014).

Macam-macam dari perbanyakan vegetatif buatan adalah sebagai berikut:


1. Cangkok
Cangkok adalah perbanyakan tanaman dengan cara menguliti suatu bagian
batang tanaman yang ada, kemudian dibungkus dengan tanah aga akarnya dapat
tumbuh dan kemudian ditanam pada media tanam yang lain.
Teknik cangkok banyak dilakukan untuk memperbanyak tanaman hias atau
tanaman buah yang sulit diperbanyak dengan cara lain. Seperti stek, biji atau
sambung. Tanaman yang biasa di cangkok umumnya memiliki kambium atau
zat hijau daun. Seperti magga (Mangifera Indica), Jeruk nipis (Citrus
aurantifolia), dan alpukat (Persea Americana).
2. Stek

Penyetekan merupakan suatu perlakuan pemisahan, pemotongan beberapa


bagian tanaman seperti; akar, batang, daun dan tunas dengan bertujuan agar
bagian-bagian tanaman tersebut menghasilkan tanaman baru. Teknisnya sangat
mudah, perbanyak dengan stek umumnya dilakukan pada tanaman dikotil. Stek
dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak walaupun bahan
tanaman yang tersedia terbatas dan dapat menghasilkan tanaman yang sifatnya
sama dengan induknya. Untuk mempercepat pertumbuhannya, dapat diberikan
zat pengatur tanaman (ZPT). (Handoyo, 2005).

3. Okulasi
Okulasi adalah teknik memperbanyak tanaman secara vegetatif dengan cara
menggabungkan dua tanaman atau lebih. Penggabungan dilakukan dengan cara
mengambil mata tunas dari cabang pohon induk, lalu dimasukkan atau
ditempelkan di bagian bawah yang Sebagian kulitnya telah dikelupas.
Tempelan kedua tanaman tanaman tersebut diikat selama beberapa waktu samai
kedua bagian tanaman bergabung dan menjadi tanaman baru. Penyatuan kedua
tanaman ini terjadi setelah tumbuh kalus dari kedua tanaman tersebut. Akibat
pertumbuhan kalus ini akan terjadi penyambungan yang kuat. Contoh tanaman
yang dapat diperbanyak dengan okulasi yaitu mangga (Mangifera Indica),
rambutan (Nephelium lappaceum), sirsak (Annona Muricata) dan jeruk (Citrus
Sp.). (Hartmann, dkk. 2013).
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembiakan vegetatif secara
buatan adalah sebagai berikut:

A. Faktor intern
1. Dormansi bahan tanam. (dapat dipecahkan dengan pemberian kelembapan
tinggi).
2. ZPT. (dapat memicu pertumbuhan akar dan tunas).

B. Faktor Ekstern
1. Suhu. (bahan tanam kebanyakan tidak tahan dengan suhu yang tinggi).
2. Kelembapan. (pada awal musim tanam diperlukan kelembapan yang tinggi).
3. Cahaya. (pada awal petumbuhan tunas dan akar dibutuhkan cahaya yang
seimbang, maka perlu diberi naungan.)
4. Jamur dan bakteri. (biasanya sangat peka terhadap keadaan yang lembap.
Bahan tanam yang terlukai sangat rawan terhadap serangan jamur dan
bakteri sehingga menyebabkan kerusakan.) (Mangoendidjojo, 2012).
III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini yakni tanaman yang akan di
cangkok, ZPT, media tanam berupa tanah, dan batang tanaman.
Sedangkan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cutter/pisau,
penggaris, tali, polybag, alat tulis, kertas label dan plastik.

B. Prosedur kerja

Prosedur kerja pada praktikum acara 5 ini yakni:


1. Cangkok
Prosedurnya yakni:
a. Alat dan bahan disiapkan
b. Memilih batang yang sehat dan bagus.
c. Batang disayat melingkar menggunakan cutter di bagian atas dan bawah
dengan panjang -+ 10 cm. disesuaikan dengan ukuran batang yang ada.
d. Kambium pada bagian yang disayat di kerok dengan cutter hingga bersih.
e. Setelah itu, bagian yang di sayat di oleskan dengan ZPT.
f. Bungkus bagian yang telah disayat tersebut dengan menggunakan plastik
yang berisi tanah.

2. Menyambung
Prosedurnya yakni:
a. Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b. Memotong setengah batang tanaman dengan menggunakan cutter
c. Membelah ujung batang yang sudah dipotong untuk proses
penyambungan.
d. Lalu, sambung pucuk batang yang sudah dipotong dengan batang lainnya.
e. Bungkus dengan plastik dan siram.

3. Okulasi
Prosedurnya yakni:
a. Memilih anak batang tanaman dengan cara dipotong menggunakan cutter
b. Menyayat kulit batang tanaman untuk memulai proses okulasi
c. Menempelkan anak batang ke batang yang sudah di sayat tadi
d. Setelah di tempel, ikat anak batang tersebut dengan plastik
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 5.1 Vegetatif Buatan Menyambung (Tanaman Durian)


No. Dokumentasi Keterangan
1 Bahan dan alat yang digunakan yakni
batang tanaman durian, tanah
secukupnya, plastik, polybag, dan cutter.

2 Kegiatan di samping yakni memotong


setengah batang tanaman durian untuk proses
menyambung dengan menggunakan cutter.

3 Proses pemotongan ujung dari batang


tanaman durian agar dapat di sambung.
4 Penyambungan pucuk batang tanaman durian
dengan batang lainnya.

5 Proses pembungkusan batang tanaman


durian dengan menggunakan plastik.

Tabel 5.2 Vegetatif Buatan okulasi (Tanaman Alpukat)


N0. Dokumentasi Keterangan
1 Persiapan alat dan bahan
yang digunakan untuk
praktikum okulasi yakni
batang tanaman alpukat,
plastik, cutter, media tanam
dan karet.

2 Pengambilan anak batang


tanaman alpukat dengan cara
dipotong dengan
menggunakan cutter.
3 Pemotongan kulit batang
tanaman alpukat untuk
dilakukannya proses okulasi
dengan anak batang tanaman
alpukat.

4 Pengikatan anak batang


tanaman alpukat ke batang
utama dengan menggunakan
plastik.

5 pembungkusan tanaman yang


sudah di okulasi dengan
menggunakan plastik dan
karet.

Tabel 5.3 Vegetatif Buatan Stek batang (Tanaman lada)


N0. Dokumentasi Keterangan
1 Alat dan bahan yang digunakan
yaitu media tanam, cutter, plastik,
batang tanaman sirih, karet gelang
dan cairan khusus.
2 Pemotongan pucuk batang tanaman
sirih dengan menggunakan cutter
sehingga pucuk siap untuk di celup.

3 Proses penyelupan ujung batang


tanaman sirih ke cairan khusus.

4 Penanaman batang tanaman sirih ke


media tanam berupa tanah yang
diwadahi dengan polybag.

5 Pemotongan daun dengan cutter


sesuai dengan prosedur stek.

6 Pembungkusan batang tanaman


sirih yang sudah di tanam dengan
menggunakan plastic lalu diikat
dengan karet gelang.
Tabel 5.4 Vegetatif buatan Cangkok (Tanaman jambu merah)
No. Dokumentasi Keterangan
1 Alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu tanah secukupnya,
cutter, cairan khusus, plastik, karet
gelang dan pohon jambu bji.

2 Pemotongan kulit pada salah satu


dahan pohon jambu untuk memulai
proses pencangkokan.

3 Pengambilan tanah dan pencairan


tanah menggunakan air secukupnya.

4 Pengolesan cairan pada dahan dari


pohon jambu biji sebagai tempat
dilakukannya proses pencangkokan.

5 Proses mencangkok dengan cara


memasang tanah yang sudah dicairkan
atau dilunakan ke dahan yang sudah di
kupas dan di olesi cairan.

6 Pengikatan dilakukan setelah tanah


tadi di pasang di dahan menggunakan
plastik dan setelah itu tunggu hingga
hasilnya keluar.
B. Pembahasan

Zat pengatur tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik bukan hara tetapi dapat
merubah proses fisiologis tumbuhan. Seringkali pemasokan zat pengatur
tumbuhsecara alami berada di bawah optimal dan dibutuhkan sumber dari luar
untuk menghasilkan respon yang dikehendaki. Pada tahapan pembibitan secara
vegetatif(metode stek), aplikasi zat pengatur tumbuh secara langsung dapat
meningkatkan kualitas bibit serta mengurangi jumlah bibit yang
pertumbuhannya abnormal.
Terkait dengan aplikasi ZPT eksternal untuk penyetekan, beberapa faktor
seperti macam dan konsentrasi perlu diperhatikan. Penggunaan tidak boleh
sembarangan karena penggunaan ZPT eksternal yang berlebihan justru
dapat menghambat pertumbuhan. Berdasarkan sumbernya, ZPT dapat
diperoleh baik secara alami maupun sintetik. Umumnya ZPT alami langsung
tersedia di alam dan berasal dari bahan organik, contohnya air kelapa, urin sapi,
dan ekstraksi dari bagian tanaman.Zat pengatur tumbuh bersumber bahan
organik lebih bersifat ramah lingkungan,mudah didapat, aman digunakan, dan
lebih murah (Leovici et al., 2014).
Menurut penulis sebelum melakukan pencangkokan, dilakukan
pemilihan cabang pohon yang akan dicangkok. Cabang pohon yang dipilih
adalah cabang autotrop yang telah berkayu. Media yang akan digunakan dalam
cangkok juga harus media yang sesuai untuk mendukung tumbuhnya akar
dari batang. Pemberian ZPT juga diperlukan untuk merangsang
pertumbuhan akar. Syarat yang dapat digunakan dalam stek yaitu bagian
tanaman yang akan di stek sehat, media tanam sesuai, pemberian ZPT, kondisi
lingkungan yang sesuai, dan teknik pelaksanaan.

Menumbuhkan stek yang disemaikan perlu dipersiapkan lahan yang


memenuhi syarat-syarat khusus, sehingga tercipta kondisi lingkungan mikro
danmakro yang baik untuk pertumbuhan stek tanaman. Pembiakan vegetatif
denganstek mudah pemeliharaan dan mudah pengadaan seleksi. Pembibitan
melalui stek mempunyai arti penting dalam rangkaian budidaya tanaman,
karena pembibitan ini dapat menyiapkan calon tanaman. Bibit itu siap ditanam
di lapangan dalamupaya menghadapi berbagai pengaruh dari luar seperti
kelemlabapan, suhu, dansinar dengan intensitas yang tinggi. Perbanyakan stek
dilakukan menggunakan bagian-bagian vegetatif yang dipisahkan dari pohon
tanaman induknya, kemudian ditanam atau disernai dengan kondisi yang
menguntungkan, sehingga dapat beregenerasi serta dapat berkembang
rnenjadi tanaman yang sempurna dengan sifat-sifat yang sama dengan
tanaman induknya (Wudianto, 2003).

ahan cangkok sebaiknya dari pohon induk yang terpilih: unggul


yangnampak kuat, subur, memiliki penampilan fenotipa bagus, tidak terserang
hamapenyakit, dan cukup umur. Pohon induk sebaiknya tidak terlau muda dan
jugatidak terlalu tua. Pohon jika terlalu tua, relatif sulit untuk
didapatkan bahan cangkok yang memenuhi syarat, sedangkan pohon
yang terlalu muda belum diketahui kualitas pohonnya dengan jelas. Cabang
yang ortotrop yang berukuran diameter 2-5 cm, sehat, segar dan telah berkayu
merupakan cabang yang cukup ideal untuk dicangkok. Cabang yang terlalu
muda, hanya mempunyai sedikit persediaan makanan, sehingga
pertumbuhan akar cangkok kurang optimal. Media cangkok digunakan media
porus, cukup air dan hara, sperti mos, serbuk sabutkelapa, pupuk kandang,
kompos. Hindari penggunaan tanah, terutama tanah mentah karena jika
kering tanah akan mengeras dan berat sehingga dapatmematahkan
cabang cangkokan (Wudianto, 2003).

Stek merupakan teknik pembiakan vegatatif dengan cara perlakuan


pemotongan pada bagian vegatatif untuk ditumbuhkan menjadi tanaman
dewasa secara mandiri dan terlepas dari tanaman induknya.
Penggolongan stek berdasarkan bahan tanaman terdiri dari: stek pucuk, stek
batang, dan stek akar.Faktor yang mempengaruhi perbanyakan stek
diantaranya: (a) bahan tanaman:asal bahan tanaman, umur tanaman, (b)
komposisi media perakaran, (c) kondisi lingkungan pertumbuhan, dan (d)
zat pengatur tumbuh dan (e) teknik pelaksanaannya. Asal bahan stek
berpengaruh terhadap kemampuan berakar stek dan pertumbuhan biakannya.
Tipe tunas dari bahan stek juga berpengaruh terhadap pertumbuhan stek
(Pramono, 2003).

Perbanyakan vegetatif merupakan suatu cara- cara perbanyakan atau


perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tanaman
sepertibatang, cabang, ranting, pucuk, daun, umbi dan akar, untuk
menghasilkan tanaman yang baru, yang sama dengan induknya. Prinsip
perbanyakan vegetatif adalah merangsang tunas adventif yang ada
dibagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman sempurna yang
memiliki akar, batang, dan daun sekaligus. Contoh dari perkembangan
vegetatif adalah stek, cangkok, dan okulasi.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan


denganmenggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk
ditumbuhkanmenjadi tanaman baru. Cangkok adalah cara perkembangbiakan pada
tumbuhandengan menanam batang atau dahan yang diusahakan berakar
terlebih dahulusebelum di potong dan di tanam di tempat lain. Tidak
semua tumbuhan bisadi cangkok. Tumbuhan yang bisa di cangkok hanyalah
tumbuhan dikotil dantumbuhan biji terbuka. Pembiakkan vegetatif baik
cagkok maupun stek harusmemperhatikan faktor-faktor yang menentukan
keberhasilannya sepertilingkungan, waktu, teknis, dan sebagainya. Hasil
praktikum menunjukkanpencangkokkan pada tanaman belum berhasil karena
belum tumbuh akar. Hasilpraktikum stek berhasil pada tanaman krokot, beringin
dolar, dan bunga sepatuserta gagal pada tanaman lada dan pucuk merah.

B. Saran

Pembiakan dengan stek menggunakan polybag sebagai tempat tumbuh. Stekini


perlu disiram setiap hari atau dijaga kelembapan tanahnya agar stek
dapattumbuh dan tidak layu sehingga dapat diamati dan data pengamatan akurat.
VI. DAFTAR PUSTAKA

Leovici, H., Kastono, D. & Putra, E. T. S. 2014. Pengaruh macam dan


konsentrasibahan organik sumber zat pengatur tumbuh alami terhadap
pertumbuhanawal tebu (Saccharum officinarum L.). Jurnal Vegetalika, 3 (1): 22-
34.
Wudianto, R. 2003. Membuat Setek, Cangkok dan Okulasi. Penebar
Swadaya.Jakarta.
Pramono, A. A. 2003. Produksi Bibit Benuang (Octomeles sumatrana) dari
Stek.Leaflet Balai Litbang Teknologi Perbenihan. Bogor.
Hartmann, H. T., Kester, D. E., Davies, F. T., & Geneve, R. L.
2014. PlantPropagation: Principles and Practices. Prentice Hall Inc. Engelwoods
Clifs.New Jersey.
VII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai