ACARA V
PEMBIAKAN VEGETATIF
Oleh:
Azriel Fariz Hiramsyah
NIM. A0A023095
Kelompok 4
I. PENDAHULUAN ..................................................................................................3
A. Latar belakang ......................................................................................................3
B. Tujuan ...................................................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................................4
III. METODE PRAKTIKUM..................................................................................6
A. Alat dan bahan ......................................................................................................6
B. Prosedur kerja .......................................................................................................6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................................8
A. Hasil .......................................................................................................................8
B. Pembahasan ......................................................................................................... 13
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 15
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................................... 15
VI. DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 16
VII. LAMPIRAN ..................................................................................................... 17
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
Tujuan dari dilakukannya kegiatan praktikum ini yakni untuk mempelajari cara
pembiakan vegetatif pada tanaman yang di budidayakan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
3. Okulasi
Okulasi adalah teknik memperbanyak tanaman secara vegetatif dengan cara
menggabungkan dua tanaman atau lebih. Penggabungan dilakukan dengan cara
mengambil mata tunas dari cabang pohon induk, lalu dimasukkan atau
ditempelkan di bagian bawah yang Sebagian kulitnya telah dikelupas.
Tempelan kedua tanaman tanaman tersebut diikat selama beberapa waktu samai
kedua bagian tanaman bergabung dan menjadi tanaman baru. Penyatuan kedua
tanaman ini terjadi setelah tumbuh kalus dari kedua tanaman tersebut. Akibat
pertumbuhan kalus ini akan terjadi penyambungan yang kuat. Contoh tanaman
yang dapat diperbanyak dengan okulasi yaitu mangga (Mangifera Indica),
rambutan (Nephelium lappaceum), sirsak (Annona Muricata) dan jeruk (Citrus
Sp.). (Hartmann, dkk. 2013).
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembiakan vegetatif secara
buatan adalah sebagai berikut:
A. Faktor intern
1. Dormansi bahan tanam. (dapat dipecahkan dengan pemberian kelembapan
tinggi).
2. ZPT. (dapat memicu pertumbuhan akar dan tunas).
B. Faktor Ekstern
1. Suhu. (bahan tanam kebanyakan tidak tahan dengan suhu yang tinggi).
2. Kelembapan. (pada awal musim tanam diperlukan kelembapan yang tinggi).
3. Cahaya. (pada awal petumbuhan tunas dan akar dibutuhkan cahaya yang
seimbang, maka perlu diberi naungan.)
4. Jamur dan bakteri. (biasanya sangat peka terhadap keadaan yang lembap.
Bahan tanam yang terlukai sangat rawan terhadap serangan jamur dan
bakteri sehingga menyebabkan kerusakan.) (Mangoendidjojo, 2012).
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yakni tanaman yang akan di
cangkok, ZPT, media tanam berupa tanah, dan batang tanaman.
Sedangkan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cutter/pisau,
penggaris, tali, polybag, alat tulis, kertas label dan plastik.
B. Prosedur kerja
2. Menyambung
Prosedurnya yakni:
a. Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
b. Memotong setengah batang tanaman dengan menggunakan cutter
c. Membelah ujung batang yang sudah dipotong untuk proses
penyambungan.
d. Lalu, sambung pucuk batang yang sudah dipotong dengan batang lainnya.
e. Bungkus dengan plastik dan siram.
3. Okulasi
Prosedurnya yakni:
a. Memilih anak batang tanaman dengan cara dipotong menggunakan cutter
b. Menyayat kulit batang tanaman untuk memulai proses okulasi
c. Menempelkan anak batang ke batang yang sudah di sayat tadi
d. Setelah di tempel, ikat anak batang tersebut dengan plastik
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Zat pengatur tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik bukan hara tetapi dapat
merubah proses fisiologis tumbuhan. Seringkali pemasokan zat pengatur
tumbuhsecara alami berada di bawah optimal dan dibutuhkan sumber dari luar
untuk menghasilkan respon yang dikehendaki. Pada tahapan pembibitan secara
vegetatif(metode stek), aplikasi zat pengatur tumbuh secara langsung dapat
meningkatkan kualitas bibit serta mengurangi jumlah bibit yang
pertumbuhannya abnormal.
Terkait dengan aplikasi ZPT eksternal untuk penyetekan, beberapa faktor
seperti macam dan konsentrasi perlu diperhatikan. Penggunaan tidak boleh
sembarangan karena penggunaan ZPT eksternal yang berlebihan justru
dapat menghambat pertumbuhan. Berdasarkan sumbernya, ZPT dapat
diperoleh baik secara alami maupun sintetik. Umumnya ZPT alami langsung
tersedia di alam dan berasal dari bahan organik, contohnya air kelapa, urin sapi,
dan ekstraksi dari bagian tanaman.Zat pengatur tumbuh bersumber bahan
organik lebih bersifat ramah lingkungan,mudah didapat, aman digunakan, dan
lebih murah (Leovici et al., 2014).
Menurut penulis sebelum melakukan pencangkokan, dilakukan
pemilihan cabang pohon yang akan dicangkok. Cabang pohon yang dipilih
adalah cabang autotrop yang telah berkayu. Media yang akan digunakan dalam
cangkok juga harus media yang sesuai untuk mendukung tumbuhnya akar
dari batang. Pemberian ZPT juga diperlukan untuk merangsang
pertumbuhan akar. Syarat yang dapat digunakan dalam stek yaitu bagian
tanaman yang akan di stek sehat, media tanam sesuai, pemberian ZPT, kondisi
lingkungan yang sesuai, dan teknik pelaksanaan.
A. Kesimpulan
B. Saran