Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIK UNIT 1

KODE MATA KULIAH: LUHT4344


MATA KULIAH : BUDI DAYA TANAMAN PANGAN UTAMA
KEGIATAN PRAKTIK : TEKNIK PENANAMAN

NAMA : MEGARIA ZEGA


NIM : 042784742
UPBJJ-UT : MEDAN-PRAWIRA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Dengan adanya pangan maka
manusia dapat menjalankan kehidupannya dengan baik. Karena pangan berperan dalam
menyediakan makanan bagi tubuh yang nantinya dapat menghasilkan energi yang berguna
bagi tubuh. Salah satu pangan ialah nasi. Nasi memiliki sumber zat gizi berupa karbohidrat
yang merupakan sumber utama energi bagi tubuh. Selain itu, makanan pangan yang
memiliki kandungan zat karbohidrat adalah ubi kayu. Tanaman ubi kayu ini menghasilkan
makana berupa umbi yang disimpan dalam tanah. Dalam hal ini, ubi kayu bisa menjadi salah
satu pengganti sumber energi dalam tubuh selain nasi. Ubi kayu ini dapat dibudidayakan
dengan berbagai cara.
Ubi kayu merupakan tanaman tahunan yang tersebar diwilayah tropic maupun
subtropik, tanaman ubi kayu dalam bahasa latin (Manihot utilissima) tanaman ini
berasal dari Euphorbiaceae, ubi kayu memiliki nama lain yakni ketela pohon atau ubi kayu
yang umum ada di Indonesia. Tanaman ubi kayu dikenal sangat luas sebagai makanan pokok
penghasil karbohidrat dan daunya sebagai sayuran.
Tanaman ubi kayu dapat dibudidayakan dilahan sawah maupun kebun atau
perkarangan rumah. Untuk melakukan budidaya tanaman ubi kayu kita harus menentukan
lokasi budidaya yang tepat sehingga dicapai produkis optimal. Ubi kayu merupakan tanaman
tropis, tetapi dapat pula beradaptasi dan tumbuh dengan baik di daerah sub-tropis. Tanaman
ubi kayu tidak menuntut iklim yang spesifik untuk pertumbuhannya. Secara umum, ubi kayu
dapat tumbuh dengan baik pada iklim dengan curah hujan: 1500-2.500 mm/thn. Sinar
matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ubi kayu sekitar 10 jam/hari terutama untuk
kesuburan daun dan perkembangan umbinya. Tanaman ubi kayu dapat tumbuh pada
ketinggian 2000 m dari permukaan air laut atau di sub-tropis dengan suhu rata-rata 16 C˚.
Pada ketinggian tempat sampai 300 m dpl, tanaman ubi kayu dapat menghasilkan umbi
dengan baik, akan tetapi tidak menghasilkan bunga. Sedangkan pada ketinggian tempat
mencapai 800 m dpl tanaman ubi kayu mampu menghasilkan bunga dan biji. Bahan baku
ubi kayu yang didapat dari daerah dataran tinggi akan menghasilkan rendemen yang tinggi
dibandingkan ubi kayu dari dataran rendah. Ubi kayu yang ditanam pada daerah yang curah
hujannya rendah memiliki kadar air yang lebih rendah dibandingkan dengan ubi kayu yang
ditanam pada daerah dengan curah hujan yang tinggi.
Klasifikasi tanaman ketela pohon adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae atau tumbuh-tumbuhan
Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub Divisi : Angiospermae atau berbiji tertutup
Kelas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua \
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima

B. Tujuan
Praktik lapangan ini dilakukan dengan tujuan antara lain yaitu :
1. Agar mahasiswa mampu mengetahui teknik penanaman tanaman ubi kayu dengan
baik dan benar
2. Agar mahasiswa mampu melakukan dan melaksanakan teknik penanaman yang baik
dan benar dilahan sendiri.
3. Agar mahasiswa mampu memberikan penyuluhan yang baik dan benar tentang teknik
penanaman ubi kayu setelah menyelesaikan perkuliahan.

C. Manfaat
Manfaat dari praktik ini diakukan yaitu antara lain :
1. Mampu mengetahui teknik penanaman tanaman ubi kayu dengan baik dan benar.
2. Mampu memberikan penyuluhan yang baik dan benar tentang teknik penanaman ubi
kayu.
3. Mampu memberikan pengarahan kepada masyarakat agar mendapatkan hasil
yangbaik pada tanaman ubi kayu

D. Lokasi
Pada pelaksanaan pratikum tentang Teknik Penanaman ubi kayu ini, tentunya
dilakukan ditempat yang sebagian besarnya masyarakat membudidayakan tanaman ubi
kayu yaitu di Desa Lawira Satua, Kecamatan Lotu, Kabupaten Nias Utara pada hari
Jumat, 28 April 2022 pukul 14.00-18.00 WIB dengan nama lahan pertanian yaitu
Kelompok Tani Arastamar yang diketuai oleh Sdra. Destanarman Nazara, S.Pd.
BAB II
PELAKSANAAN
A. Sarana/Alat/Instrumen
Dalam pembelajaran kali ini, mahasiswa diarahkan untuk melakukan praktek
tentang teknik penanaman beberapa pilihan tanaman dan tentunya jika dilihat dari
pendahuluan maka jelas bahwa dalam laporan ini salah satunya dipilih yaitu teknik
penanaman ubi kayu. Tentunya ada beberapa hal yang dilakukan pada proses pelaksanaannya
dan beberapa hal juga yang perlukan dalam memproses penanaman tersebut.
Untuk bagian ini dibahas tentang sarana/alat/instrumen, maka hal itu di bahas pada
bagian bawah ini, yaitu :
1. Lahan/tanah adalah tempat/sarana dimana tanaman ubi kayu ini akan ditananam, dan
perlu diperhatikan luas lahannya karena harus sesuai dengan banyaknya bibit yang akan
ditanam juga diperhatikan bagaimana keadaan tanah karena sangat berpengaruh pada
hasil.
2. Dalam hal ini ada beberapa alat yang digunakan dalam penanaman ibu kayu antara lain
yang digunakan pada saat praktek adalah cangkul untuk mencangkul tanah agar gembur,
parang untuk menebas rumput disekitar lahan, ember untuk merendam bibit ubi kayu
dalam air yang berisikan zat perangsang tumbuh akar, tali plastik untuk mengatur
kelurusan bibit ubi kayu ketika ditanam agar terlihat rapi dan bagus dan tentunya ada
penggunaan alat ukur, pisau untuk melukai batang bibit ubi kayu yang akan direndam.
3. Instrumen yang saya gunakan juga adalah lembar tanya jawab beserta pulpen untuk
memastikan apa yang akan saya kerjakan dan menuliskan apa saya informasi yang bisa
didapatkan dari petani yang saya lakukan tanya jawab. Kemudian pada pelaksanaan saya
menggunakan handphone untuk mengambil dokumentasi, memvideokan bahkan
merekam pembicaraan dan menghitung hal-hal yang memang dibutuhkan untuk
perhitungan.
4. Dan hal yang tidak boleh tidak ada adalah bibit tanaman ubi kayu sebagai yang dipilih
dengan memastikan beberapa hal diantaranya adalah bibit yang dimaksud harus dari
batang ubi kayu yang bagus dan baik, dan memiliki varietas unggul, ubi kayu yang
berasal dari tanaman induk dengan umur 10-12 bulan dan cukup tua. Batang ubi kayu
yang akan ditanam telah berkayu dan memiliki diameter kurang lebih 2,5 cm dan lurus,
serta belum tumbuh tunas yang baru.
5. Zat penumbuh akar juga digunakan agar bibit yang ditanam dapat dengan cepat
menumbhkan akar dan bertunas lebih cepat.
B. Langkah-Langkah Praktik
Adapun beberapa langkah praktik yang saya lakukan pada saat melakukan praktek
lapangan yaitu :
1. Persiapan
- mempelajari materi tentang teknik penanaman ubi kayu yang terdapat dalam BMP
dengan seksama.
- Melapor ke UPBJJ-UT via WA saya akan melaksanakan praktik
- Menentukan lokasi praktek.
- Menemui kelompok tani atau petani, yang mengusahakan tanaman ubi kayu dan
meminta izin pelaksanaan praktik.
- menyepakati jadwal praktik dengan kelompok tani atau petani.
- menyiapkan jadwal kunjungan ke kelompok tani atau petani dan gunakan daftar
checklist.
2. Pelaksanaan
- Datang ke kelompok tani atau petani sesuai jadwal yang disepakati.
- melakukan pengamatan, tanya jawab langsung serta mengisi checklist, dan ikut praktik
langsung kegiatan teknik penanaman ubi kayu dengan melakukan beberapa hal yaitu :
 menyiapkan bibit/benih
 melakukan perlakuan pada benih/bibit ubi kayu yaitu dengan merendam
benih/bibit ubi kayu kedalam air yang sudah dicampur zat penumbuh akar yang
sebelumnya batang benih sudah dilukai.
 mengukur lahan dan melihat keadaan tanah yang baik
 membuka dan membersihkan sebagian lahan dari rerumputan yang sebelumnya
sudah disemprot dengan bahan pestisida (lebih tepatnya luas lahan di sesuaikan
untuk bisa saya lakukan praktik saat itu)
 mengukur bedengan dan menganalisi keadaan bedengan
 membuat bedengan
 menanam bibit/benih ubi kayu sampai selesai yang sesuai penanaman pada hari
itu.
 Meminta waktu kepada kelompok tani guna memohn izin suatu saat datang lagi
ketempat praktek.
 Menyimpan berbagai informasi baik dalam lembar tanya jawab maupun informasi
yang di dalam handphone.
C. Hasil Pengamatan
Hasil
No Jenis pengamatan/
Keterangan
. pertanyaan wawancara
Jenis Jenis varietas yang ditanam
1. varietas Varietas yang di
yang tanam adalah
ditanam tanaman ubi kayu

Asal usul benih


2. (bersertifikat Benih tidak
atau tidak) bersertifikat
Perlakuan benih - Memilih benih ubi Perlakuan benih sebelum ditanam
3. sebelum ditanam yang baik.
- Benih di potong-
potong
menggunakan
parang/pisau
sepanjang 25-30
cm
- Melukai bagian
bawah benih ubi
kayu
menggunakan
pisau. Sekitar 3-5
cm dari bagian
bawah benih.
- Merendam bibit
yang telah dilukai
pada air yang
dicampur zat
penumbuh akar.
Selama 15-30
menit guna
pemerataan.
- Setelah
perendaman, bibit
ditanam.
4. Perlakuan tanah Perlakuan tanah Perlakuan terhadap tanah sebelum
sebelum ditanami, sebelum ditanami ditanami
apakah dibajak benih ubi kayu yaitu
dan dipupuk lebih dengan melakukan
dahulu. Bila pencangkulan pada
dibajak, dilakukan tanah, tentunya
berapa hari sebelum itu sudah
sebelum tanam, dilakukan
bila dipupuk, pembersihan dari
sebutkan jenis rumput dan gulma 4
pupuk, dosis, hari sebelum tanah
waktu, dan dicanggkul guna
caranya. untuk memastikan
bahwa tidak ada
rumput yang
menghambat
pertumbuhan
tanaman. Tanah
dicangkul 2 kali
dengan kedalaman
20 cm.
5. Bila ada tidak ada Penanaman langsung
kegiatan penyemaian,
penyemaian, tanaman ditanam
ceritakan dengan penanaman
langkah- langsung karena
langkahnya tanah yang telah
dipastikan adalah
tanah yang subur

6. Bila ada Setelah melakukan Foto bedengan yang dibuat


pembuatan pengolahan lahan,
bedengan, proses berikutnya
ceritakan cara adalah membuat
pembuatann bedengan yaitu
ya, dan dengan menyiapkan
ukurannya bahan dan alat yang
digunakan,
membuang rumput
yang ada dilokasi
pembuatan
bedengan, setelah
itu dicangkuli, lalu
dibuatlah bedengan
dengan sambil
menggemburkan
tanah tersebut.
Ukuran bedengan
pada lahan lebar
100 cm. panjangnya
disesuaikan dengan
kondisi tanah, tinggi
bedengan kurang
lebih 20 cm, dan
jarak antar
bedengan 100 cm.
7. Bila Saudara Cara penanaman Foto petakan ubi kayu
memilih ubi kayu dilakukan
komoditas padi, dengan membuat
maka tentukan ujung bawah
lebih dahulu batangnya lebih
termasuk padi runcing, kemudian
sawah atau tadah tanamkan sedalam
hujan (gogo), 5-10 cm atau
selanjutnya kurang lebih 1/3
ceritakan cara bagian batang dapat
penanaman, tertimbun tanah.
jarak tanam, dan Ubi kayu ditanam
kerapatan sebar secara baris ganda
benih, dengan jarak
sedangkan bila tanam (60×70) x
Saudara memilih 260 cm.
komoditas padi,
jagung, kedelai,
kacang tanah,
kacang hijau, ubi
kayu, ubi jalar,
Saudara bisa
langsung
menceritakan
cara penanaman,
jarak tanam,
serta penanaman
benih tiap
lubang

Diketahui oleh :
Kelompok Tani

DTO

DESTANARMAN NAZARA, S.Pd


Ketua

BAB III
PEMBAHASAN
A. Ubi Kayu
Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu sumber karbohidrat yang berasal
dari umbi. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Bagian Tanaman Ubi
Kayu / Singkong Bagian tubuh tanaman singkong terdiri atas batang, daun, bunga,umbi,
dan kulit umbi.
Batang tanaman singkong berkayu, beruas – ruas, dengan ketinggian bisa
mencapai lebih dari 3 m. Warna batang bervariasi, ketika masih muda umumnya
berwarna hijau dan setelah tua menjadi keputih – putihan, kelabu, atau hijau kelabu.
Susunan daun singkong berurat, menjari dengan cangap 5 – 9 helai. Daun singkong,
terutama yang masih muda mengandung racun sianida, namun demikian dapat
dimanfaatkan sebagai sayuran. Bunga tanaman singkong berumah satu dengan
penyerbukan silang sehingga jarang berbuah. Umbi yang terbentuk merupakan akar yang
menggelembung dan berfungsi sebagai tempat penampung makanan cadangan. Bentuk
umbi biasanya bulat memanjang, terdiri atas kulit luar tipis berwarna kecoklat –
coklatan, kulit dalam agak tebal berwarna keputih – putihan, dan daging berwarna putih
atau kuning (tergantung varietasnya) yang mengandung sianida dengan kadar yang
berbeda. Umur Panen Ubi Kayu biasanya bekisar 7 – 10 bulan.

B. Budidaya Ubi Kayu


Budidaya tanaman ubi kayu ini tergolong mudah dan tidak memerlukan
pekerjaan yang ekstra. Pertama yang harus dilakukan dalam melakukan budidaya ubi
kayau yaitu melakukan pengolahan lahan agar lahan lebih gembur dan dapat juga
sekaligus dilakukan pemberian pupuk dasar agar tanaman dapat memenuhi nutrisinya.
Kemudian tanah didiamkan selama satu minggu.
Sebelum dilakukan penanaman, terlebih dahulu menyiapkan bibit yang akan
ditanam. Pemilihan bibit terbaik yang merupakan varietas tahan dapat juga
meningkatkan nilai produksi dari ubi jalar. Penanaman dilakukan dengan jarang tanam
30 cm x 30 cm dengan cara menancapkan bibit ubi kayu ke dalam tanah dengan
kedalaman sekitar 5-10 cm.
Untuk perawatan tanaman ubi kayu ini cukup mudah. Tanpa perawatan pun
tanaman ubi kayu ini juga mampu bertahan hidup dan menghasilkan ubi meskipun
hasilnya tidak terlalu baik. Perawatan yang biasanya dilakukan pada tanaman ubi kayu
yaitu penyiangan, pemupukan, dan penyiraman. Penyiangan dilakukan dengan interval 1
minggu sekali. Penyiangan tersebut dilakukan dengan tujuan agar tidak ada persaingan
nutrisi di lahan tersebut. Pemupukan dilakukan satu kali ketika usia tanaman 3 minggu.
Untuk penyiraman atau pengairan pada tanaman ubi kayu ini dilakukan ketika
dibutuhkan saja. Karena dapat diketahui bahwa ubi kayu merupakan tanaman yang tahan
terhadap cekaman air. Untuk pemanenan ubi kayu dilakukan dengan menggali disekitar
tanaman kemudian tanaman dicabut. Bagian yang diambil yaitu bagian umbi dari ubi
kayu tersebut. Kriteria panen dari ubi kayu dapat dilihat dari daunnya yang sudah mulai
kering dan layu. Biasanya memasuki usia tanaman sekitar 8-10 bulan.
Kendala yang dihadapi selama melakukan budidaya ubi kayu sebenarnya sangat
sangat sedikit. Namun ketika pelaksanaan di lapangan terjadi drainase lahan yang buruk
sehingga membuat lahan tersebut tenggelam dan harus dilakukan menyedotan dengan
menggunakan diesel. Kemudian curah hujan yang tinggi juga dapat menyebabkan
tanaman busun. Namun untungnya tidak ada masalah pada tanaman yang diakibatkan
dari kejadian tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon
tahunan tropika dan subtropika. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil
karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Merupakan umbi atau akar pohon yang
panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung
dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-
kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin.
Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya cairan berwarna biru gelap yang bersifat
racun bagi manusia.
Dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi ubikayu serta pendapatan
petani, penerapan teknologi ubikayu ditingkat lapang perlu diterapkan dengan tepat
dengan menerapkan paket teknologi yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing
daerah (spesifik lokasi). Dengan melakukan budi daya ubi kayu langsung di lapangan
mahasiswa akan mengetahuia berbagai masalah serta cara menyelesaikannya .
DAFTAR PUSTAKA

http://indoagrow.wordpress.com/2012/02/10/budidaya-ubi-kayu/
Danarti dan Sri Najiyati. 1998. Palawija, Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Penerbit
Swadaya, Jakarta.
Widodo Drajad W dan Setijorini L., 2020. Tangerang Selatan, Budi Daya Tanaman Pangan
Utama. Penerbit Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai