A. Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Dengan adanya pangan maka
manusia dapat menjalankan kehidupannya dengan baik. Karena pangan berperan dalam
menyediakan makanan bagi tubuh yang nantinya dapat menghasilkan energi yang berguna
bagi tubuh. Salah satu pangan ialah nasi. Nasi memiliki sumber zat gizi berupa karbohidrat
yang merupakan sumber utama energi bagi tubuh. Selain itu, makanan pangan yang
memiliki kandungan zat karbohidrat adalah ubi kayu. Tanaman ubi kayu ini menghasilkan
makana berupa umbi yang disimpan dalam tanah. Dalam hal ini, ubi kayu bisa menjadi salah
satu pengganti sumber energi dalam tubuh selain nasi. Ubi kayu ini dapat dibudidayakan
dengan berbagai cara.
Ubi kayu merupakan tanaman tahunan yang tersebar diwilayah tropic maupun
subtropik, tanaman ubi kayu dalam bahasa latin (Manihot utilissima) tanaman ini
berasal dari Euphorbiaceae, ubi kayu memiliki nama lain yakni ketela pohon atau ubi kayu
yang umum ada di Indonesia. Tanaman ubi kayu dikenal sangat luas sebagai makanan pokok
penghasil karbohidrat dan daunya sebagai sayuran.
Tanaman ubi kayu dapat dibudidayakan dilahan sawah maupun kebun atau
perkarangan rumah. Untuk melakukan budidaya tanaman ubi kayu kita harus menentukan
lokasi budidaya yang tepat sehingga dicapai produkis optimal. Ubi kayu merupakan tanaman
tropis, tetapi dapat pula beradaptasi dan tumbuh dengan baik di daerah sub-tropis. Tanaman
ubi kayu tidak menuntut iklim yang spesifik untuk pertumbuhannya. Secara umum, ubi kayu
dapat tumbuh dengan baik pada iklim dengan curah hujan: 1500-2.500 mm/thn. Sinar
matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ubi kayu sekitar 10 jam/hari terutama untuk
kesuburan daun dan perkembangan umbinya. Tanaman ubi kayu dapat tumbuh pada
ketinggian 2000 m dari permukaan air laut atau di sub-tropis dengan suhu rata-rata 16 C˚.
Pada ketinggian tempat sampai 300 m dpl, tanaman ubi kayu dapat menghasilkan umbi
dengan baik, akan tetapi tidak menghasilkan bunga. Sedangkan pada ketinggian tempat
mencapai 800 m dpl tanaman ubi kayu mampu menghasilkan bunga dan biji. Bahan baku
ubi kayu yang didapat dari daerah dataran tinggi akan menghasilkan rendemen yang tinggi
dibandingkan ubi kayu dari dataran rendah. Ubi kayu yang ditanam pada daerah yang curah
hujannya rendah memiliki kadar air yang lebih rendah dibandingkan dengan ubi kayu yang
ditanam pada daerah dengan curah hujan yang tinggi.
Klasifikasi tanaman ketela pohon adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae atau tumbuh-tumbuhan
Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub Divisi : Angiospermae atau berbiji tertutup
Kelas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua \
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima
B. Tujuan
Praktik lapangan ini dilakukan dengan tujuan antara lain yaitu :
1. Agar mahasiswa mampu mengetahui teknik penanaman tanaman ubi kayu dengan
baik dan benar
2. Agar mahasiswa mampu melakukan dan melaksanakan teknik penanaman yang baik
dan benar dilahan sendiri.
3. Agar mahasiswa mampu memberikan penyuluhan yang baik dan benar tentang teknik
penanaman ubi kayu setelah menyelesaikan perkuliahan.
C. Manfaat
Manfaat dari praktik ini diakukan yaitu antara lain :
1. Mampu mengetahui teknik penanaman tanaman ubi kayu dengan baik dan benar.
2. Mampu memberikan penyuluhan yang baik dan benar tentang teknik penanaman ubi
kayu.
3. Mampu memberikan pengarahan kepada masyarakat agar mendapatkan hasil
yangbaik pada tanaman ubi kayu
D. Lokasi
Pada pelaksanaan pratikum tentang Teknik Penanaman ubi kayu ini, tentunya
dilakukan ditempat yang sebagian besarnya masyarakat membudidayakan tanaman ubi
kayu yaitu di Desa Lawira Satua, Kecamatan Lotu, Kabupaten Nias Utara pada hari
Jumat, 28 April 2022 pukul 14.00-18.00 WIB dengan nama lahan pertanian yaitu
Kelompok Tani Arastamar yang diketuai oleh Sdra. Destanarman Nazara, S.Pd.
BAB II
PELAKSANAAN
A. Sarana/Alat/Instrumen
Dalam pembelajaran kali ini, mahasiswa diarahkan untuk melakukan praktek
tentang teknik penanaman beberapa pilihan tanaman dan tentunya jika dilihat dari
pendahuluan maka jelas bahwa dalam laporan ini salah satunya dipilih yaitu teknik
penanaman ubi kayu. Tentunya ada beberapa hal yang dilakukan pada proses pelaksanaannya
dan beberapa hal juga yang perlukan dalam memproses penanaman tersebut.
Untuk bagian ini dibahas tentang sarana/alat/instrumen, maka hal itu di bahas pada
bagian bawah ini, yaitu :
1. Lahan/tanah adalah tempat/sarana dimana tanaman ubi kayu ini akan ditananam, dan
perlu diperhatikan luas lahannya karena harus sesuai dengan banyaknya bibit yang akan
ditanam juga diperhatikan bagaimana keadaan tanah karena sangat berpengaruh pada
hasil.
2. Dalam hal ini ada beberapa alat yang digunakan dalam penanaman ibu kayu antara lain
yang digunakan pada saat praktek adalah cangkul untuk mencangkul tanah agar gembur,
parang untuk menebas rumput disekitar lahan, ember untuk merendam bibit ubi kayu
dalam air yang berisikan zat perangsang tumbuh akar, tali plastik untuk mengatur
kelurusan bibit ubi kayu ketika ditanam agar terlihat rapi dan bagus dan tentunya ada
penggunaan alat ukur, pisau untuk melukai batang bibit ubi kayu yang akan direndam.
3. Instrumen yang saya gunakan juga adalah lembar tanya jawab beserta pulpen untuk
memastikan apa yang akan saya kerjakan dan menuliskan apa saya informasi yang bisa
didapatkan dari petani yang saya lakukan tanya jawab. Kemudian pada pelaksanaan saya
menggunakan handphone untuk mengambil dokumentasi, memvideokan bahkan
merekam pembicaraan dan menghitung hal-hal yang memang dibutuhkan untuk
perhitungan.
4. Dan hal yang tidak boleh tidak ada adalah bibit tanaman ubi kayu sebagai yang dipilih
dengan memastikan beberapa hal diantaranya adalah bibit yang dimaksud harus dari
batang ubi kayu yang bagus dan baik, dan memiliki varietas unggul, ubi kayu yang
berasal dari tanaman induk dengan umur 10-12 bulan dan cukup tua. Batang ubi kayu
yang akan ditanam telah berkayu dan memiliki diameter kurang lebih 2,5 cm dan lurus,
serta belum tumbuh tunas yang baru.
5. Zat penumbuh akar juga digunakan agar bibit yang ditanam dapat dengan cepat
menumbhkan akar dan bertunas lebih cepat.
B. Langkah-Langkah Praktik
Adapun beberapa langkah praktik yang saya lakukan pada saat melakukan praktek
lapangan yaitu :
1. Persiapan
- mempelajari materi tentang teknik penanaman ubi kayu yang terdapat dalam BMP
dengan seksama.
- Melapor ke UPBJJ-UT via WA saya akan melaksanakan praktik
- Menentukan lokasi praktek.
- Menemui kelompok tani atau petani, yang mengusahakan tanaman ubi kayu dan
meminta izin pelaksanaan praktik.
- menyepakati jadwal praktik dengan kelompok tani atau petani.
- menyiapkan jadwal kunjungan ke kelompok tani atau petani dan gunakan daftar
checklist.
2. Pelaksanaan
- Datang ke kelompok tani atau petani sesuai jadwal yang disepakati.
- melakukan pengamatan, tanya jawab langsung serta mengisi checklist, dan ikut praktik
langsung kegiatan teknik penanaman ubi kayu dengan melakukan beberapa hal yaitu :
menyiapkan bibit/benih
melakukan perlakuan pada benih/bibit ubi kayu yaitu dengan merendam
benih/bibit ubi kayu kedalam air yang sudah dicampur zat penumbuh akar yang
sebelumnya batang benih sudah dilukai.
mengukur lahan dan melihat keadaan tanah yang baik
membuka dan membersihkan sebagian lahan dari rerumputan yang sebelumnya
sudah disemprot dengan bahan pestisida (lebih tepatnya luas lahan di sesuaikan
untuk bisa saya lakukan praktik saat itu)
mengukur bedengan dan menganalisi keadaan bedengan
membuat bedengan
menanam bibit/benih ubi kayu sampai selesai yang sesuai penanaman pada hari
itu.
Meminta waktu kepada kelompok tani guna memohn izin suatu saat datang lagi
ketempat praktek.
Menyimpan berbagai informasi baik dalam lembar tanya jawab maupun informasi
yang di dalam handphone.
C. Hasil Pengamatan
Hasil
No Jenis pengamatan/
Keterangan
. pertanyaan wawancara
Jenis Jenis varietas yang ditanam
1. varietas Varietas yang di
yang tanam adalah
ditanam tanaman ubi kayu
Diketahui oleh :
Kelompok Tani
DTO
BAB III
PEMBAHASAN
A. Ubi Kayu
Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu sumber karbohidrat yang berasal
dari umbi. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Bagian Tanaman Ubi
Kayu / Singkong Bagian tubuh tanaman singkong terdiri atas batang, daun, bunga,umbi,
dan kulit umbi.
Batang tanaman singkong berkayu, beruas – ruas, dengan ketinggian bisa
mencapai lebih dari 3 m. Warna batang bervariasi, ketika masih muda umumnya
berwarna hijau dan setelah tua menjadi keputih – putihan, kelabu, atau hijau kelabu.
Susunan daun singkong berurat, menjari dengan cangap 5 – 9 helai. Daun singkong,
terutama yang masih muda mengandung racun sianida, namun demikian dapat
dimanfaatkan sebagai sayuran. Bunga tanaman singkong berumah satu dengan
penyerbukan silang sehingga jarang berbuah. Umbi yang terbentuk merupakan akar yang
menggelembung dan berfungsi sebagai tempat penampung makanan cadangan. Bentuk
umbi biasanya bulat memanjang, terdiri atas kulit luar tipis berwarna kecoklat –
coklatan, kulit dalam agak tebal berwarna keputih – putihan, dan daging berwarna putih
atau kuning (tergantung varietasnya) yang mengandung sianida dengan kadar yang
berbeda. Umur Panen Ubi Kayu biasanya bekisar 7 – 10 bulan.
http://indoagrow.wordpress.com/2012/02/10/budidaya-ubi-kayu/
Danarti dan Sri Najiyati. 1998. Palawija, Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Penerbit
Swadaya, Jakarta.
Widodo Drajad W dan Setijorini L., 2020. Tangerang Selatan, Budi Daya Tanaman Pangan
Utama. Penerbit Universitas Terbuka