Anda di halaman 1dari 5

Ini Dia Tahapan Jitu Budidaya Serai (Bagian 1)

Serei yang banyak dijumpai di Indonesia adalah dari species yang dikenal
sebagai West Indian Lemongrass
22 April 2015 13:32 WIB

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Siapa yang mengenal sosok tanaman satu ini, serai. Ya, serai atau biasa
disebut sereh juga merupakan tanaman herbal yang relatif umum dijumpai ditanam di pekarangan rumah
atau kebun-kebun penduduk. Tanaman serei atau sering juga disebut serei wangi, serei dapur,
merupakan keluarga Gramineae.

Nama botani untuk serei adalah Cymbopogon citratus (DC.) Stapf. Tanaman serei yang banyak dijumpai di
Indonesia adalah dari species yang dikenal sebagai West Indian Lemongrass. Tanaman ini diperkirakan
merupakan tanaman asli di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Tanaman ini banyak dibudidayakan
di Indonesia, juga di India bagian selatan, Srilangka, dan Malaysia. Cymbopogon citratus adalah tanaman
menahun dengan tinggi antara 50-100 cm. Memiliki daun tunggal berjumbai yang dapat mencapai panjang
daun hingga 1 m dan lebar antara 1,5 - 2 cm. Tulang daun sejajar dengan tekstur permukaan daun bagian
bawah yang agak kasar. Batang tidak berkayu dan berwarna putih keunguan. Memiliki perakaran serabut.
Tanaman ini tumbuh berumpun.
Aspek manfaat terhadap lingkungan dari tanaman serei tidak dapat dianggap remeh. Tanaman serei
dapat hidup dalam kondisi ekstrim seperti tanah yang miskin hara, tanah basa, lereng terjal, dan hutan
yang terdegradasi. Akarnya mampu menahan tanah sehingga banyak direkomendasikan sebagai tanaman
pencegah erosi. Tanaman ini termasuk dalam daftar klasifikasi tanaman pelindung tanah atau tanaman
konservasi lahan. (Baca juga Serai, Herbal Serbaguna Kaya Khasiat)
Potensi manfaat yang dihasilkan tanaman ini cukup banyak, baik untuk konsumsi, farmakologi, pestisida,
maupun aroma. Sehingga budidaya tanaman serei merupakan potensi ekonomi bagi petani. Nah, bagi
Anda yang tertarik mencoba membudidayakan tanaman serei ini, berikut JITUNEWS uraikan tahapannya :
Syarat Lokasi. Serei termasuk jenis tanaman perenial yang tumbuh dengan cepat (fast growing). Tinggi
tanaman dewasa dapat mencapai sekitar 1 meter. Tanaman tropis ini dapat tumbuh dengan baik pada
kisaran suhu antara 10-33 °C dengan sinar matahari yang cukup. Pertumbuhan tanaman yang baik
dapat dipereoleh pada daerah dengan curah hujan berkisar antara 700-3000 mm dengan hari hujan
tersebar cukup merata sepanjang tahun. Tanaman serei dari species Cymbopogon citratus dapat tumbuh
dengan optimal hingga ketinggian 1000 meter dpl. Penanaman pada tanah dengan pH antara 5-7
dan memiliki drainase yang baik merupakan kondisi yang cukup ideal bagi serei.
Penanaman. Tanaman serei yang ditanam sebaiknya menggunakan rumpun serei berkualitas. Bibit yang
ditanam berupa stek anakan yang didapat dengan cara memecah rumpun yang berukuran besar.
Tanaman yang akan distek dipotong daunnya hingga sekitar 3- 5 cm dari pelepah daun. Demikian pula
dengan akar, dikurangi dengan pemotongan hingga menyisakan sekitar 2,5 cm di bawah leher akar. Bibit
serei sebaiknya ditanam pada bedeng yang ditutupi mulsa plastik dan tanpa penutupan mulsa. Jarak
tanam adalah 75 cm antar baris dan 50 cm antar tanaman dalam satu baris.
Penyulaman. Penyulaman tanaman serei dapat dilakukan sekitar 2-3 minggu setelah tanam pada saat
dilakukan pengontrolan kondisi tanaman. Tanaman yang tumbuh kurang sempurna atau layu dapat
disulam dengan stek tanaman yang baru untuk menjaga hasil produksi nanti. Penyiraman sebaiknya
dilakukan secukupnya untuk menjaga tanaman tetap tumbuh dengan normal. Serei dapat tumbuh
cukup optimal di daerah-daerah lahan kering dengan curah hujan per tahun antara 700 hingga 3000 mm.
(bersambung)
Selanjutnya Ini Dia Tahapan Jitu Budidaya Serai (Bagian 2-Habis)

@jitunews http://www.jitunews.com/read/12803/ini-dia-tahapan-jitu-budidaya-serai-bagian-
1#ixzz4FENaLDeH Ini Dia Tahapan Jitu Budidaya Serai (Bagian
2-Habis)
Panen pertama tanaman serei dapat dilakukan sekitar 6 bulan setelah
waktu tanam
22 April 2015 13:35 WIB

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Aspek manfaat terhadap lingkungan dari tanaman serei tidak dapat
dianggap remeh. Selain itu, potensi manfaat yang dihasilkan tanaman ini cukup banyak, baik untuk
konsumsi, farmakologi, pestisida, maupun aroma. Sehingga budidaya tanaman serei merupakan potensi
ekonomi bagi petani. (Baca juga Cara Jitu Menanam Serai dari Potongan Umbi)

Nah, bagi Anda yang tertarik mencoba membudidayakan tanaman serei ini, berikut JITUNEWS uraikan
tahapan budidaya serai berikutnya, selamat menyimak yah..
Pembersihan dan Pengendalian Hama. Pembersihan gulma cukup dilakukan secara manual. Umumnya
hanya dilakukan 2 sampai 3 kali dalam satu tahun. Terutama pada permulaan musim hujan dan akhir
musim hujan saat gulma tumbuh dengan subur. Cara ini memungkinkan budidaya tanaman serei yang
ramah lingkungan karena tidak menggunakan zat kimia.
Pengendalian hama dapat dilakukan dengan metode ramah lingkungan pula. Sebagai contoh, apabila
terdapat serangan ulat pada batang bawah serei maka rumpun yang terserang segera dicabut dan
dimusnahkan. Serangan hama cacing tanah dapat diatasi dengan melapisi guludan dengan plastik selama
beberapa hari sehingga efek panas yang terjadi dapat membunuh hama cacing ini. Pengendalian hama
cacing juga dapat dilakukan dengan menanam tanaman kemitir/gumitir/kenikir yang dapat mengontrol
keberadaan cacing tanah.
Panen. Panen pertama tanaman serei dapat dilakukan sekitar 6 bulan setelah waktu tanam. Selanjutnya
bila tanaman sudah memasuki umur produktif maka dapat dilakukan panen setiap 3-4 bulan sekali.
Tanaman yang telah siap panen memiliki ciri fisik jumlah daun tua 6-8 lembar pada setiap rumpunnya.
Biasanya memiliki daun warna hijau tua. Apabila daun diremas, maka akan tercium aroma wangi yang
kuat.
Tanaman serei dipanen dengan cara memangkas tanaman secara manual. Pemangkasan dilakukan
dengan menyisakan 2 -3 cm dari pangkal daun. Pemangkasan yang terlalu pendek dapat menghambat
pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Sebaiknya panen dilakukan pada pagi hari dan cuaca cerah
untuk mempertahankan kandungan minyak esensial pada tanaman. Kandungan minyak paling optimal
terdapat pada bagian daun.
Pasca Panen. Minyak atsiri dari daun serei merupakan produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Beberapa manfaat produk olahan dari minyak atsiri serei cukup beragam, diantaranya untuk kosmetik,
farmakologi, anti bakteri, maupun anti serangga. Untuk memperoleh minyak serei dalam jumlah
maksimal, kualitas atsiri yang optimal, serta biaya produksi atsiri yang ekonomis, daun yang telah dipanen
perlu untuk dikeringkan. Proses pengeringan daun yang baik adalah dengan kering angin dan
menghindari sinar matahari untuk memperoleh kualitas minyak atsiri yang baik. Daun serei perlu dibolak-
balik secara kontinyu selama proses pengeringan yang membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari untuk
memperoleh kondisi kering daun yang merata dan optimal.

Sisakan 2-3 cm daun dari ujung batang. Daun yang telah kering selanjutnya dapat diambil minyaknya
dengan alat penyuling. Untuk memudahkan proses penyulingan dan mengoptimalkan perolehan minyak,
daun yang telah kering dapat dicacah terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam ketel penyulingan.
Tujuan dari pencacahan ini adalah untuk mengoptimalkan pengisian ketel penyulingan sehingga dapat
menghemat pemakaian bahan bakar yang diperlukan dalam proses ini. Selama proses penyulingan ini,
uap air dan minyak serei akan terpisah karena perbedaan berat jenis. Uap minyak serei yang lebih ringan
akan mengalir ke bagian atas tabung pemisah dan selanjutnya diembunkan untuk ditampung dalam botol.
(sumber: seafast IPB)

@jitunews http://www.jitunews.com/read/12804/ini-dia-tahapan-jitu-budidaya-serai-bagian-2-
habis#ixzz4FENwSwhT Cara Jitu Menanam Serai dari Potongan
Umbi
Pilih tanaman serai dewasa yang akan dijadikan bibit
22 April 2015 13:33 WIB


JAKARTA, JITUNEWS.COM – Serai atau sereh adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang
sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan. Selain itu, serai dikenal juga
sebagai herbal serba guna yang digunakan dalam pengobatan homeopati, dalam produk kecantikan dan
pembersih.

Menyoal budidaya, serai umumnya dikembangbiakkan dari umbi. Pada tahap awal, dianjurkan untuk
menanam umbi dalam pot agar lebih mudah diawasi perkembangannya. Setelah tanaman baru memiliki
akar yang kuat, serai bisa dipindahkan ke kebun atau halaman.
Berikut adalah cara menanam serai dari potongan umbi:
 Pilih tanaman serai dewasa yang akan dijadikan bibit. Longgarkan tanah di sekelilingnya
dengan sekop atau cangkul.
 Tempatkan sekop atau cangkul di bawah umbi dan angkat dari tanah dengan hati-hati.
 Cuci tanah yang menempel pada umbi dengan air.
 Gunakan pisau tajam untuk mengiris umbi dengan ukuran kira-kira 5 cm. Bungkus umbi
yang telah diiris dengan kain basah untuk mencegahnya dari kekeringan.
 Tanam kembali tanaman serai dewasa beserta sisa umbinya ke dalam lubang yang sama.
 Isi pot kecil (tinggi kira-kira 10 cm) dengan tiga bagian kompos organik dan satu bagian
kerikil halus.
 Letakkan potongan umbi pada permukaan kompos. Jika ingin menanam lebih dari satu
umbi beri jarak antar umbi setidaknya 5 cm.
 Taburi potongan umbi dengan campuran kompos hingga setebal 1 cm. Siram dengan air
sampai kompos menjadi lembab.
 Bungkus pot dengan kantong plastik bening. Letakkan pot di tempat yang sejuk dan hindari
sinar matahari langsung.
 Lepas bungkus plastik setelah tunas pertama mulai muncul.
 Pindahkan pot ke tempat yang lebih terang namun tetap hindari sinar matahari langsung.
Perciki pot dengan air secara teratur untuk menjaga kompos tetap lembab.
 Pindahkan bibit serai dari dalam pot dan tanam di halaman atau kebun setelah tunas
berukuran 5 cm sampai 8 cm.
Selamat mencoba yah!

@jitunews http://www.jitunews.com/read/12801/cara-jitu-menanam-serai-dari-potongan-
umbi#ixzz4FEO4hNi5

Anda mungkin juga menyukai