Anda di halaman 1dari 34

1

ORGANISASI DAN TATA LAKSANA


GKJW JEMAAT WARU

Pendahuluan

Gereja didirikan oleh Tuhan Yesus tidak di tempat yang kosong, tetapi di dunia
yang penuh tantangan, persoalan dan godaan. Kehadiran gereja ditengah dunia
bukan untuk larut dengannya, melainkan memperbaharuinya. Panggilan ini
melekat pada keberadaan gereja. Oleh karena itu dalam mewujudnyatakan
panggilan tersebut gereja dipanggil untuk melaksanakannya secara benar dan
bertanggungjawab.
Dalam rangka menjawab panggilan Tuhan, maka GKJW Jemaat Waru perlu
menata kegiatan pelayanannya secara tertib, teratur dan terorganisasi, supaya setiap
bagian persekutuan jemaat dapat menjalankan perannya dengan sebaik-baiknya.
Ortala (Organisasi Tata Laksana) ini adalah salah satu bentuk upaya untuk
memperlancar dan memaksimalkan pelayanan. Setidaknya setiap bagian
persekutuan mengerti tentang tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab ,
supaya tidak terjadi tumpang tindih pelayanan.
Kiranya Tuhan memberkati pelayanan kita.

2
Pengertian

1. Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) adalah serangkaian ketentuan


yang mengatur struktur, uraian tugas, dan hubungan kerja di lingkup
GKJW Jemaat Waru.
2. Majelis Jemaat adalah pengambil keputusan tertinggi di Jemaat
(Pranata tentang Majelis-majelis bab I ps. 1-3 dan tentang Majelis
Jemaat bab II ps. 4-5).
3. Pelayan Harian Majelis Jemaat (PHMJ) adalah perangkat yang dibentuk
oleh Majelis Jemaat untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sehari-
hari di Jemaat.
4. Badan Pembantu (Komisi/ Kelompok Kerja/ Panitia) adalah perangkat
yang dibentuk oleh Majelis Jemaat untuk menangani tugas di bidang
tertentu.
5. Wilayah adalah bagian dari persekutuan jemaat yang berada di tempat
tertentu yang dibentuk oleh Majelis Jemaat demi kelancaran
pelaksanaan pelayanan.

3
Struktur dan Tugas PHMJ

A. Struktur :
Ketua
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Wakil Ketua III
Wakil Ketua IV
Sekretaris I
Sekretaris II
Bendahara I
Bendahara II
Pembantu umum:
1. Guru Injil (Exofficio)
2. Ketua Wilayah 1 – 12

B. Tugas-tugas
Ketua :
1. Bertindak untuk/dan atas nama Jemaat dalam pelayanan ke luar
2. Bertanggungjawab atas terlaksananya keputusan rapat PHMJ dan Sidang
Majelis Jemaat.
3. Mengambil keputusan penting yang mendesak dan mempertanggung-
jawabkan kepada PHMJ/ Majelis Jemaat.
4. Bersama sekretaris I menetapkan agenda rapat PHMJ dan sidang
majelis jemaat.
5. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas-tugas pelayanan.

Wakil Ketua I :
1. Menjadi koordinator di bidang Teologi : secara teratur mendampingi,
menyemangati, dan mengarahkan serta mengawasi pembinaan di bidang
Teologi.

4
2. Menjadi nara sumber di bidang Teologi pada rapat PHMJ dan Sidang
Majelis Jemaat.
3. Mewakili Ketua sesuai dengan bidangnya atas pendelegasian
Ketua/ PHMJ
4. Memimpin rapat PHMJ/Sidang Majelis Jemaat atas pelimpahan
kewenangan dari Ketua
5. Memimpin rapat koordinasi bidang Teologi
6. Bersama dengan sek2 dan komperlitbang bertanggungjawab dalam
pelaksanaan program dibidang Teologi.
7. Bertanggung jawab kepada Ketua

Wakil Ketua II :
1. Menjadi koordinator di bidang Persekutuan : secara teratur
mendampingi, menyemangati, dan mengarahkan serta mengawasi
pembinaan di bidang Persekutuan.
2. Menjadi nara sumber di bidang Persekutuan pada rapat PHMJ/
Sidang Majelis Jemaat.
3. Mewakili Ketua sesuai dengan bidangnya atas pendelegasian
Ketua/ PHMJ
4. Memimpin rapat PHMJ/Sidang Majelis Jemaat atas pelimpahan
kewenangan dari Ketua
5. Memimpin rapat koordinasi bidang persekutuan
6. Bersama dengan sek2 dan komperlitbang bertanggungjawab dalam
pelaksanaan program dibidang persekutuan.
7. Bertanggung jawab kepada Ketua

Wakil Ketua III:


1. Menjadi koordinator di bidang Kesaksian dan Pelayanan Cinta
Kasih : secara teratur mendampingi, menyemangati, dan
mengarahkan serta mengawasi pembinaan di bidang Kesaksian
dan Pelayanan Cinta Kasih
2. Menjadi nara sumber di bidang Pelayanan Cinta Kasih pada rapat
PHMJ/ Sidang Majelis Jemaat.
3. Mewakili Ketua sesuai dengan bidangnya atas pendelegasian
Ketua/ PHMJ

5
4. Memimpin rapat PHMJ/ Sidang Majelis Jemaat atas pelimpahan
kewenangan dari Ketua

5. Memimpin rapat koordinasi bidang Kesaksian dan Pelayanan Cinta Kasih.


6. Bersama dengan sek2 dan komperlitbang bertanggungjawab dalam
pelaksanaan program dibidang Kesaksian dan Pelayanan Cinta Kasih.
7. Bertanggung jawab kepada Ketua

Wakil Ketua IV:


1. Menjadi koordinator di bidang Penatalayanan : secara teratur
mendampingi, menyemangati, dan mengarahkan serta mengawasi
pembinaan di bidang Penatalayanan .
2. Menjadi nara sumber di bidang Penatalayanan pada rapat PHMJ/ Sidang
Majelis Jemaat.
3. Mewakili Ketua sesuai dengan bidangnya atas pendelegasian Ketua/
PHMJ
4. Memimpin rapat PHMJ/ Sidang Majelis Jemaat atas pelimpahan
kewenangan dari Ketua
5. Memimpin rapat koordinasi bidang Penatalayanan.
6. Bersama dengan sek2 dan komperlitbang bertanggungjawab dalam
pelaksanaan program dibidang Penatalayanan.
7. Bertanggung jawab kepada Ketua

Sekretaris I :
1. Berwenang menugasi karyawan (Kepala Tata Usaha / Karyawan) untuk
kelancaran di bidang kesekretariatan.
2. Bersama Waka IV membuat aturan kerja di bidang kesekretariatan dengan
mengacu kepada aturan kepegawaian Majelis Jemaat GKJW Waru.
3. Bertanggungjawab atas tersedianya data warga secara optimal.
4. Menyelenggarakan kegiatan administrasi Jemaat (Surat - menyurat), warta
jemaat dan jadwal pelayanan ibadah.
5. Bersama Sekretaris II menyiapkan laporan dan notula rapat PHMJ/Sidang
Majelis Jemaat.
6. Bersama Sekretaris II menyiapkan informasi jemaat untuk sidang Majelis
Daerah.
7. Bersama dengan Ketua menandatangani surat-surat penting.

6
Sekretaris II :
1. Bersama dengan waka dan komperlitbang bertanggungjawab
atas pelaksanaan PKT.
2. Bersama dengan waka dan komperlitbang bertanggungjawab
menyusun PKT.
3. Melaksanakan administrasi pelaksanaan program
4. Bersama Sek1 menyiapkan laporan dan notula rapat
PHMJ/Sidang Majelis Jemaat .
5. Bersama Sek1 menyiapkan informasi jemaat untuk sidang
Majelis Daerah
6. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan PKT
7. Bersama dengan Ketua menandatangani surat-surat penting

Bendahara I :
1. Bertanggungjawab terhadap penerimaan keuangan jemaat
2. Bertugas dalam hal penanganan administrasi keuangan.
3. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan sentralisasi kegiatan
administrasi keuangan di setiap lingkup pelayanan.
4. Melaporkan keadaan keuangan Jemaat pada setiap rapat PHMJ
maupun Sidang Majelis Jemaat.
5. Bertanggung jawab atas ketersediaan dan keberadaan (fisik
keuangan) kas kecil pada sekretariatan.

Bendahara II :
1. Bertugas sebagai pemegang fisik keuangan.
2. Bertanggungjawab atas keamanan fisik keuangan dan
pengelolaan administrasi keuangan Jemaat.
3. Bertugas melakukan pembayaran keuangan setelah ada
persetujuan bendahara 1

Pembantu Umum PHMJ :


1. Menyampaikan informasi tentang keadaan di wilayah yang
perlu diketahui dan ditindaklanjuti oleh PHMJ/ Majelis Jemaat.
2. Mensosialisasikan dan melaksanakan keputusan PHMJ/ Majelis
Jemaat yang berkaitan langsung dengan wilayah.

7
3. Memimpin rapat PHMJ atau Sidang Majelis Jemaat apabila diberi
mandat oleh Ketua.
4. Bertanggungjawab kepada Ketua PHMJ.
5. Guru injil selaku pembantu ExOfficio.

8
BADAN PEMBANTU MAJELIS JEMAAT
(Komisi, Kelompok Kerja (PokJa), dan Panitia)

KEANGGOTAAN

1. Komisi beranggotakan 5 orang atau lebih, terdiri dari: seorang


ketua, seorang wakil ketua, seorang sekretaris dan dua orang
anggota. Khusus untuk Komisi Pengawasan dan Pemeriksaan
Keuangan Jemaat jumlah anggotanya sebanyak 3 (tiga) orang,
terdiri dari: seorang convener, dan dua orang anggota.
2. Jumlah keanggotaan Kelompok Kerja dan Panitia disesuaikan
menurut kebutuhan.
3. Di antara anggota Komisi/PokJa/Panitia harus ada anggota Majelis
Jemaat
4. Ketua Komisi harus anggota Majelis Jemaat.

WEWENANG

1. Komisi/PokJa/Panitia berwenang untuk mengelola dan


menggunakan anggaran PKT Majelis Jemaat sesuai bidangnya dan
dalam pelaksanaanya memperhatikan realitas keuangan yang ada.
2. Komisi/PokJa/Panitia berwenang mengajak keterlibatan warga
jemaat dalam melaksanakan program serta berkoordinasi terlebih
dahulu dengan PHMJ.
3. Komisi berwenang untuk mengusulkan kepada Majelis Jemaat
melalui PHMJ perihal pembentukan Panitia sesuai dengan
kebutuhannya.

PERTANGGUNGJAWABAN
1. Dalam menjalankan tugasnya Komisi/ PokJa/ Panitia
bertanggungjawab kepada Majelis Jemaat melalui PHMJ.
2. Laporan penggunaan keuangan oleh Komisi/ PokJa/ Panitia harus
disertai tanda bukti asli, dan dipertanggungjawabkan setidaknya 2
(dua) minggu setelah selesainya kegiatan dengan diketahui oleh
Wakil Ketua sesuai bidangnya.

9
Sebelum poin 2 terpenuhi Komisi/ PokJa/ Panitia tidak bisa mengajukan
anggaran untuk pelaksanaan program berikutnya.

KESEKRETARIATAN

1. Sebelum menjalankan programnya, Komisi/PokJa/Panitia diharuskan


mengisi formulir pengajuan pelaksanaan program dalam rapat kooordinasi
bersama waka sesuai bidangnya.
2. Waka menyampaikan hasil rapat koordinasi tentang isian formulir
pengajuan dan pelaksanaan program pada rapat PHMJ.
3. Surat/undangan dari Komisi/Panitia/PokJa yang ditujukan kepada anggota
Komisi yang bersangkutan ditangani oleh Komisi yang bersangkutan;
4. Surat/undangan dari Komisi/Panitia/Pokja yang ditujukan kepada lintas
Komisi harus diketahui oleh Wakil Ketua bidang.
5. Surat/undangan dari Komisi/Panitia/Pokja yang ditujukan kepada Wilayah/
UP Wilayah harus diketahui oleh PHMJ.
6. Surat/ undangan dari Komisi/Panitia/Pokja yang ditujukan kepada Jemaat/
lembaga lain dibuat oleh PHMJ.

10
URAIAN TUGAS MASING-MASING KOMISI

BIDANG I
TEOLOGI

Komisi Pembinaan Teologi (KPT)

Membantu Majelis Jemaat di bidang Teologi sesuai dengan ketentuan


Pranata Bidang Teologi bab IV pasal 22. ay. 1.
Tugas-tugasnya :
1. Membuat jadwal pelayanan ibadat Minggu dan ibadat-ibadat
khusus untuk 1 (satu) tahun.
2. Menyiapkan liturgi-liturgi khusus untuk lingkup jemaat dan
wilayah .
3. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan Teologi baik untuk warga
jemaat dan anggota Majelis Jemaat, antara lain : sarasehan -
sarasehan untuk pelayanan khotbah maupun Pemahaman Alkitab,
katekisasi anak, remaja, calon sidhi, calon warga dewasa, maupun
persiapan perkawinan.
4. Menyediakan buku-buku bacaan Teologi untuk peningkatan
wawasan Teologi warga jemaat.
5. Bersama dengan pokja ibadat mengatur pelayan dan liturgi ibadat.

Komisi Pembinaan Kesenian Gerejawi (KPKG)

Membantu Majelis Jemaat dalam memberdayakan dan mengembangkan


potensi warga di bidang Kesenian Gerejawi.
Tugas-tugasnya.:
1. Menghimpun, membina dan memberdayakan warga jemaat yang
memiliki talenta di bidang Kesenian Gerejawi.
2. Menghidupkan dan membina warga jemaat yang mempunyai
talenta seni.
3. Bersama dengan pokja ibadat menata pelayan organis, pemandu
pujian, paduan suara/ vokal group atau seni yang lain dalam ibadat
.

11
BIDANG II
PERSEKUTUAN

Komisi Pembinaan Peranan Anak dan Remaja (KPAR)

Membantu Majelis Jemaat di bidang Pelayanan Anak dan Remaja sesuai dengan
ketentuan Pranata Bidang Persekutuan bab I pasal 1- 4 dan bab III pasal 7 dan
Pranata tentang Pelayanan Anak dan Remaja Bab I pasal 1-3. Tugas-tugasnya a.l.:

1. Menghimpun anak-anak dalam pelayanan ibadat Minggu, baik di wilayah,


maupun di gereja.
2. Mengkoordinir pelayanan tentang Anak dan Remaja di wilayah melalui
Ketua wilayah.
3. Menyelenggarakan kegiatan yang menumbuhkan pada diri anak cinta
kepada Tuhan, Gereja, dan Lingkungan.
4. Menyelenggarakan kegiatan yang menjadikan anak semakin akrab dengan
Alkitab.
5. Menyelenggarakan kegiatan yang melengkapi bekal Pamong dalam
mendampingi anak-anak.
6. Memberdayakan peranan anak dalam merancang dan melaksanakan
pelayanannya.

Komisi Pembinaan Pemuda dan Mahasiswa (KPPM)

Membantu Majelis Jemaat di bidang Pelayanan Pemuda dan Mahasiswa sesuai


dengan ketentuan Pranata Bidang Persekutuan bab I pasal 1-4 dan bab III pasal 7
dan Pranata tentang Pelayanan Pemuda dan Mahasiswa Bab I pasal 1-3. Tugas-
tugasnya :
1. Menghimpun Pemuda dan Mahasiswa dalam pelayanan ibadat Minggu,
baik di wilayah, maupun di gereja.
2. Mengkoordinir pelayanan tentang Pemuda dan Mahasiswa di wilayah
melalui Ketua Wilayah.
3. Menyelenggarakan ibadat Pemuda dan Mahasiswa secara rutin.
4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang melengkapi Pemuda dan
Mahasiswa mampu menghadapi perubahan jaman tanpa kehilangan jatidiri
imannya.

12
5. Memberdayakan Pemuda dan Mahasiswa dalam merancang dan
melaksanakan pelayanannya.

Komisi Pembinaan Peranan Wanita (KPPW)

Membantu Majelis Jemaat di bidang Pelayanan Wanita sesuai dengan


ketentuan Pranata Bidang Persekutuan bab I pasal 1- 4 dan bab III pasal 7
dan Pranata tentang Pelayanan Wanita Bab I pasal 1-3.
Tugas-tugasnya :
1. Menghimpun peranan Wanita dalam pelayanan ibadat Minggu,
baik di wilayah, maupun di gereja.
2. Mengkoordinir pelayanan tentang peranan Wanita di wilayah
melalui Ketua Wilayah.
3. Menyelenggarakan kegiatan Persekutuan Wanita jemaat secara
rutin.
4. Menyelenggarakan kegiatan yang kreatif dan menyehatkan untuk
menumbuhkan semangat kekeluargaan di antara wanita jemaat.
5. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menampung dan
menyalurkan kreatifitas wanita jemaat untuk peningkatan
kesejahteraan keluarga.

Komisi Hubungan Antar Umat/Komisi Hubungan Umum dan


Oikumene (KAUO)

Membantu Majelis Jemaat dalam menjalin Hubungan Antar Umat dan


Antar Gereja.
Tugas-tugasnya :
1. Menjajagi dan mengembangkan hubungan baru dengan
komunitas keagamaan di Kabupaten Sidoarjo
2. Membina dan mendorong warga jemaat agar berperan aktif
dalam kegiatan lintas agama
3. Mendorong Paguyuban GKJW Kabupaten Sidoarjo agar lebih
berperan dalam hubungan antar umat di wilayah Kabupaten
Sidoarjo.
4. Meningkatkan kegiatan yang bersifat Oikomenes.
13
Kelompok Kerja Hukum (Pokja Hukum)

Membantu Majelis Jemaat dalam mendampingi dan menyelesaikan masalah


hukum yang dihadapi warga jemaat. Tugas-tugasnya a.l:
1. Menghimpun warga jemaat yang berprofesi dan berpotensi dibidang
hukum.
2. Mengamati dan mempelajari persoalan – persoalan hukum yang dihadapi
warga jemaat.
3. Membuka kesempatan konsultasi hukum untuk warga jemaat.
4. Menjalankan pendampingan khusus kepada warga jemaat yang sedang
menjalani proses hukum atas penugasan dari PHMJ.

Komisi Pelayanan Adi Yuswa (KPAY)

Membantu Majelis Jemaat dalam melayani warga Adi Yuswa.


Tugas-tugasnya :
1. Menyelenggarakan ibadah Adi Yuswa secara rutin.
2. Menyelenggarakan pendampingan terkait pergumulan usia lanjut.
3. Melibatkan Adi Yuswa dalam pelayanan.
4. Menghimpun warga Adi Yuswa untuk terlibat dalam kegiatan.

14
BIDANG III
KESAKSIAN DAN PELAYANAN CINTA KASIH

Komisi Pembinaan Kesaksian (KPK)

Membantu Majelis Jemaat di bidang Kesaksian sesuai dengan ketentuan


Pranata Bidang Kesaksian bab I pasal 1- 4 dan bab II pasal 5.
Tugas-tugasnya :
1. Memikirkan dan mengusahakan adanya kegiatan yang
mendorong warga jemaat untuk berani memperkenalkan Yesus
Kristus sebagai Juru Selamat.
2. Mengajak warga jemaat untuk mendalami budaya-budaya yang
ada di Indonesia dan etnis lainnya sebagai sarana pemberitaan
Injil Yesus Kristus.
3.

Komisi Pembinaan Pelayanan Cinta Kasih (KPPCK)

Membantu Majelis Jemaat di bidang Pelayanan Cinta Kasih dengan


ketentuan Pranata Bidang Pelayanan Cinta Kasih bab I pasal 1-4 dan bab II
pasal 6.
Tugas-tugasnya :
1. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat mendorong warga
jemaat untuk mewujudkan kepedulian kepada sesama, baik
dilakukan secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
2. Mengadakan kunjungan pastoral bagi warga yang
membutuhkan.

15
Dukungan Kesehatan Warga (DKW)

Membantu Majelis Jemaat di bidang Pelayanan Cinta Kasih sesuai dengan


ketentuan Pranata Bidang Pelayanan Cinta Kasih bab I pasal 1-4 dan bab III pasal
7.2.b -7.2.d.

Tugas-tugasnya :
1. Menyelenggarakan kegiatan Pelayanan Kesehatan secara rutin.
2. Membantu meringankan beban warga jemaat yang sedang menjalani rawat
inap di rumah sakit maupun di rumah dengan pertimbangan-pertimbangan
khusus.
3. Mengadakan penambahan sarana-sarana untuk kebutuhan Pelayanan
Kesehatan.
4. Menghimpun dana dari warga jemaat dan penggunaannya atas persetujuan
Majelis Jemaat.

Paguyuban Tuwuh Tresna ( PTT )

Membantu Majelis Jemaat di bidang pendidikan


Tugas-tugasnya :

1. Menghimpun dan mengupayakan dana yang akan dipergunakan untuk


membantu kesulitan warga yang tidak mampu untuk melanjutkan
pendidikan sampai jenjang yang lebih tinggi.
2. Berkoordinasi dengan ketua wilayah mendata dan menverifikasi warga
yang membutuhkan bantuan biaya pendidikan.

Paguyuban Pangrukti Layon (PAPALA)

1. Membantu warga yang sedang berduka dalam hal mempersiapkan


sekaligus pelaksanaan pemakaman.
2. Menghimpun iuran dari warga untuk pelayanan pemakaman.
3. Teknis pelaksanaanya diatur dalan peraturan tersendiri.

16
BIDANG IV
PENATALAYANAN

Komisi Pembinaan Penatalayanan (KPPL)

Membantu Majelis Jemaat di bidang Penatalayanan sesuai dengan


ketentuan Pranata Bidang Penatalayanan bab I pasal 1- 4 dan bab III
pasal 6.
Tugas-tugasnya :
1. Menyelenggarakan pembinaan untuk pengenalan menejemen/
organisasi gereja.
2. Memikirkan peningkatan mutu SDM, Dana, Sarana dan
prasarana.
3. Menginventarisir sarana dan prasarana gereja.
4. Mengupayakan pemeliharaan harta milik gereja .
5. Bersama dengan pokja ibadat menyediakan sarana peribadatan.

Komisi Urusan Rumah Tangga Gereja (KURTG)

Membantu Majelis Jemaat dalam hal memelihara dan mengatur


perlengkapan kerumahtanggaan Jemaat.
Tugas-tugasnya :
1. Menyiapkan tempat, akomodasi, dan konsumsi ketika jemaat
menjadi tuan rumah untuk pertemuan atau rapat-rapat.
2. Menyediakan akomodasi dan konsumsi rapat-rapat jemaat.
3. Mengusahakan keindahan, kenyamanan dan keasrian gedung/
kantor/ tempat ibadah milik gereja.
4. Menangani kelancaran ibadah Perjamuan Kudus dalam hal
kebutuhan peralatannya (roti, anggur, sloki dll).
5. Bersama dengan pokja ibadat menyediakan kelengkapan ibadat.
6. Menginventarisir perlengkapan rumah tangga gereja.

17
Panitia Hari Raya Gerejawi (Paskah-KesPel, Undhuh-unduh, HUT Jemaat,
Natal)
Membantu Majelis Jemaat dalam hal penyelenggaraan peringatan hari raya
gerejawi.
Tugas-tugasnya :
1. Merencanakan terselenggaranya kegiatan perayaan-perayaan hari besar
gerejawi secara tertib, teratur, dan berkesinambungan.
2. Membantu warga jemaat agar lebih dalam penghayatannya atas makna
hari raya gerejawi;
3. Memberdayakan peranan warga jemaat, baik anak maupun dewasa,
dalam melaksanakan kegiatannya.

18
LINTAS BIDANG

Komisi Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Komperlitbang)

Membantu Majelis Jemaat dalam hal Perencanaan, Penelitian dan


Pengembangan jemaat sesuai dengan Peraturan Badan Pembantu Majelis
Jemaat bab IV ps 23.b.1 – 23.b.9.
Tugas-tugasnya :
1. Merencanakan Program Kegiatan Tahunan Jemaat dengan cara:
a. Mengumpulkan usulan program dari Komisi-komisi
Jemaat.
b. Mengolah dan merangkumnya menjadi usulan Program
Kegiatan Tahunan Jemaat yang disampaikan ke Sidang
Majelis Jemaat untuk disahkan menjadi Program
Kegiatan Tahunan Jemaat.
2. Memantau pelaksanaan Program Kegiatan Tahunan Jemaat
dengan cara:
a. Mengamati pelaksanaan Program Kegiatan Tahunan
Jemaat itu di Komisi-komisi Jemaat.
b. Mencatat semua keberhasilan dan ketidakberhasilan
dan mencari sebab-sebabnya.
3. Memberi saran untuk memperbaiki pelaksanaan Program
Kegiatan Tahunan yang sedang berjalan, maupun yang akan
datang kepada Komisi-komisi maupun PHMJ.
4. Mengumpulkan data secara benar (akurat) tentang kegiatan di
bidang-bidang Teologi, Persekutuan, Kesaksian, Cinta Kasih
dan Penatalayanan di Jemaat dan kemudian mengolahnya untuk
mengetahui tingkat kemandirian Jemaat di bidang Teologi,
Daya dan Dana
5. Membuat peta Jemaat dengan cara:
a. Mengumpulkan data yang benar (akurat) tentang
warga, sarana (tanah, gedung, dll), data sosial
kemasyarakatan di Jemaat (prosentase, sosial ekonomi,
kecenderungan pengembangan di depan, dll)
b. Mendeteksi kekuatan dan kelemahan Jemaat dalam
menghadapi kenyataan lingkungan, baik ke dalam
maupun ke luar.
19
c. Membuat perkiraan pertumbuhan/pengembangan Jemaat.
6. Bekerjasama dengan Komisi-komisi yang lain untuk menopang
pelaksanaan tugas Majelis Jemaat.

Komisi Pengawas dan Pemeriksa Keuangan Jemaat (KP2J)

Membantu Majelis Jemaat di bidang Keuangan dan Harta Milik Gereja sesuai
dengan Peraturan Badan Pembantu Majelis Jemaat bab IV pasal 23.a.1 – 23.a.3.
Tugas-tugasnya:
1. Mengadakan Pengawasan dan Pemeriksaan terhadap pengamanan dan
penggunaan keuangan dan harta kekayaan gereja di Badan-badan
Pembantu Majelis Jemaat dan PHMJ.
2. Memberikan pertimbangan-pertimbangan untuk peningkatan
pengamanan dan ketepatgunaan penggunaan keuangan dan harta
kekayaan gereja kepada Majelis Jemaat.
3. Pelaksanaan tugas-tugas KP2J diuraikan dalam uraian tersendiri.
4. Melaporkan hasil pengawasan kepada Majelis Jemaat.

20
BAB III

WILAYAH
Struktur dan Uraian Tugas

Struktur

 Ketua
 Sekretaris
 Bendahara
 UP-UP
(Keterangan: Bila dipandang perlu wilayah dapat menambah struktur
organisasi sesuai dengan kebutuhan, misalnya: adanya Wakil Ketua
Wilayah atau Ketua Rayon.)

Uraian Tugas :

Ketua
Tugas-tugasnya :
1. Merencanakan dan melaksanakan program kerja di
wilayahnya bersama dengan Pengurus Wilayah dengan
mengacu pada PKT Jemaat.
2. Penanggungjawab atas terselenggaranya kegiatan di Wilayah.
3. Melaksanakan keputusan Sidang Majelis dan Rapat PHMJ
yang berkaitan dengan Wilayah
4. Mengadakan rapat-rapat di Wilayah
5. Melaksanakan tugas-tugas penggembalaan kepada warga
Jemaat di Wilayah bersama majelis jemaat/Pendeta Jemaat
6. Menghimpun laporan/ informasi Wilayah yang perlu
diketahui/ ditindaklanjuti oleh PHMJ/Majelis Jemaat.
7. Mengkoordinasi semua kegiatan di Wilayahnya
8. Bertanggungjawab kepada Majelis Jemaat melalui PHMJ

21
Sekretaris
Tugasnya :
1. Menyelenggarakan administrasi di Wilayah meliputi: surat-menyurat/
undangan; pendataan warga; laporan-laporan warga (kelahiran,
kematian, perkawinan) ke Jemaat; membuat laporan triwulan,
menyiapkan laporan kegiatan-kegiatan rutin di Wilayah kepada
Sekretaris PHMJ dengan terlebih dahulu ditandatangani oleh Ketua
Wilayah
2. Bertanggungjawab kepada Ketua Wilayah

Bendahara
Tugasnya :
1. Menyelenggarakan Administrasi Keuangan di Wilayah.
2. Membuat pembukuan penerimaan dan pengeluaran
3. Pengeluaran uang harus sepengetahuan Ketua Wilayah.
4. Membuat laporan dan menyetorkan keuangan kepada bendahara
jemaat setiap bulan dengan sepengetahuan Ketua Wilayah.
5. Mempersiapkan data keuangan tiap tiga bulan untuk kepentingan
pemeriksaan KP2J dan komperlitbang.
6. Menginformasikan laporan keuangan tersebut kepada warga Wilayah.
7. Bertanggungjawab kepada Ketua Wilayah.

22
BADAN PEMBANTU WILAYAH

Urusan Pembinaan Teologi (UPT)

Tugasnya :
1. Mendata para warga yang belum memiliki Alkitab/Kitab Suci
dan melaporkannya kepada Ketua Wilayah untuk
pengadaannya
2. Menjemaatkan buku-buku/majalah terbitan GKJW (Pancaran
Air Hidup, Rancangan Khotbah, Tuntunan Ibadah Anak &
Remaja)
3. Mengamati dan melaporkan kepada Ketua Wilayah tentang
warga yang undur dari persekutuan.
4. Mendata dan mendorong warga anak yang sudah saatnya sidi
untuk mengikuti katekisasi sidi
5. Melaporkan kepada Ketua Wilayah bila ada simpatisan
Kristen.
6. Mengamati adanya perkembangan Teologi warga Jemaat dan
melaporkan kepada Ketua Wilayah
7. Mengatur ibadah Wilayah di rumah warga secara bergantian.
Dalam hal ini perlu dilaksanakan persiapan diantaranya
menghubungi warga yang akan menjadi tuan rumah dan
penetapan pelayan firmannya.
8. Mengupayakan adanya sarasehan firman / Alkitab di Wilayah
maupun di jemaat.
9. Membuat jadwal pelayanan ibadah Pemahaman Alkitab dan
Persekutuan Doa di Wilayah
10. Bertanggungjawab kepada Ketua Wilayah

Urusan Pembinaan Kesenian Gerejawi (UPKG)

Tugasnya:
1. Meningkatkan gairah warga untuk memuliakan Tuhan, a.l.
melalui Kesenian Gerejawi.
2. Menjadwalkan kegiatan yang telah terbentuk untuk mengisi
ibadah dan pelayanan lainnya.
3. Bertanggungjawab kepada ketua wilayah
23
Urusan Pembinaan Anak dan Remaja (UPAR)

Tugasnya :
1. Mencatat/mendata warga anak dan remaja.
2. Menghimbau para orang tua untuk membimbing anak-anaknya
mengikuti ibadah di Wilayah maupun di Gereja.
3. Mendorong warga untuk bersedia menjadi Pamong/Guru di Ibadah
Anak.
4. Mengusahakan sarana dan prasarana Ibadah Anak & Remaja di
Wilayah jika diperlukan.
5. Mengatur kegiatan Pelayanan untuk Anak dan Remaja di luar hari
Minggu yang bersifat pembinaan.

Urusan Pembinaan Pemuda dan Mahasiswa (UPPM)

Tugasnya:
1. Mencatat/mendata warga pemuda dan mahasiswa.
2. Mendorong pemuda dan mahasiswa agar mengikuti kegiatan di Jemaat
dan di Wilayah.
3. Memberi peran kepada pemuda dan mahasiswa dalam pelayanan di
Wilayah.

Urusan Pembinaan Peranan Wanita (UPPW)

Tugasnya :
1. Mencatat/ mendata jumlah wanita.
2. Mengadakan kegiatan wanita di Wilayahnya sesuai dengan program
KPPW.
3. Memotivasi wanita untuk turut dalam kegiatan kesejahteraan/ pastoral.

24
Urusan Pembinaan Kesaksian dan Pelayanan Cinta Kasih (UPK dan
UPCK)

Tugasnya :
1. Mengadakan kegiatan kesaksian berupa sarasehan untuk lebih
memahami dan mewujudkan makna kesaksian.
2. Memberi perhatian kepada warga yang baru menerima
baptisan dewasa.
3. Memberi perhatian kepada warga yang membutuhkan
perhatian khusus.

Urusan Pelayanan Kematian dan Pelayanan Cinta Kasih


(Pelayanan Duka)
Tugasnya :
1. Menerima laporan dari keluarga yang berduka.
2. Bersama ketua wilayah menyampaikan berita duka kepada
warga se Wilayahnya.
3. Melaporkan kematian kepada PAPALA Jemaat.
4. Membantu meringankan beban material kepada keluarga yang
sedang berduka.
5. Bersama dengan PAPALA jemaat melakukan tugas “pangrukti
layon” (merawat jenasah) keluarga yang berduka.
6. Mengatur ibadat penghiburan.

Urusan Pelayanan Kesejahteraan

Tugasnya:
1. Mendata warga jemaat di Wilayah yang perlu dibantu
kesejahteraannya
2. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran warga tentang
diakonia
3. Mengadakan kegiatan cinta kasih kepada warga jompo, janda,
sakit, dan lemah ekonomi di Wilayahnya.
4. Mengadakan gerakan orang tua asuh untuk anak warga di
Wilayah.
25
Urusan Pembinaan Penatalayanan (UPPL)

Tugasnya:
1. Memotivasi warga untuk memahami pentingnya tertib
administrasi bergereja.
2. Membantu peningkatan persembahan warga di Wilayah.
3. Mengajak warga untuk memelihara barang milik gereja baik
di Wilayah maupun Jemaat.
4. Mengajak warga untuk menambah inventaris yang diperlukan.
5. Menginventarisir segala milik gereja terutama yang ada di
Wilayah.

26
BAB IV
RAPAT – RAPAT
HAKEKAT DAN FUNGSI RAPAT – RAPAT

1. Rapat – rapat dalam Greja Kristen Jawi Wetan adalah bagian


dari perwujudnyataan diri Greja Kristen Jawi Wetan sebagai
salah satu tubuh dan satu keluarga Tuhan Allah yang para
anggotanya terpanggil untuk hidup bersama dengan sehati dan
berpikir.

2. Fungsi rapat rapat dalam Greja Kristen Jawi Wetan adalah :

a. Menjadi tempat untuk bersama – sama berdoa dan mencari


kehendak Tuhan Allah.
b. Menjadi tempat untuk berkomunikasi, bermusyawarah dan
mengambil keputusan bersama menghadapi tugas – tugas
dan masalah – masalah yang timbul dalam rangka
pelaksanaan Panggilan Gereja.
c. Menjadi tempat bagi para pesertanya untuk saling
membina dan saling menggembalakan.

CIRI – CIRI POKOK

Sesuai dengan hakekat dan fungsi pokoknya, rapat – rapat dalam


Greja Kristen Jawi Wetan mempunyai ciri – ciri pokok :

a. Pelaksanaannya mengungkapkan wibawa, daya kekuatan,


kasih, ketertiban dan pengendalian diri sebagai isyarat – isyarat
kehadiran Roh Kudus.
b. Keputusan – keputusannya mencerminkan hasrat bersama
untuk dengan setia mengikuti jalan – jalan yang ditunjukkan
Tuhan Allah dan merupakan hasil permufakatan yang didukung
semua peserta.

27
RAGAM RAPAT

Dalam rangka pelaksanaan Panggilan dan Kegiatan – kegiatan pelayanannya.


Greja Kristen Jawi Wetan Majelis Jemaat Waru, menyelenggarakan rapat –
rapat yang terdiri atas :

1. Sidang Majelis Jemaat Waru dan rapat – rapat seksi yang merupakan
bagiannya, diadakan sekali setiap tiga bulan. Hal – hal lain mengenai
Sidang Majelis Jemaat Waru, diatur dalam tata tertib Persidangan.

2. Rapat Pelayan Harian Majelis Jemaat, diselenggarakan 1 (satu) kali


dalam seminggu dengan pengaturan sesuai dengan kesepakatan (
Pranata sedikitnya 1 x setiap 2 minggu ).

3. Rapat koordinasi, diselenggarakan sedikitnya satu kali dalam satu bulan


( Minggu ke- 4.) yang dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris Badan –
badan Pembantu Majelis Jemaat, penyelenggara Rapat Koordinasi
adalah Pelayan Harian Majelis Jemaat dan atau Koordinator Bidang .

4. Rapat Komisi, diselenggarakan sedikitnya satu kali setiap dua bulan.

28
BAB V

PELIMPAHAN WEWENANG
Pelayanan Harian Majelis Jemaat

Sejalan dengan fungsinya sebagaimana diatur dalam pranata tentang


Majelis – majelis Bab II pasal 6 maka untuk kelancaran pelaksanaan
kegiatan pelayanan, Pelayanan Harian Majelis Jemaat Waru juga diberi
wewenang :

1. Pengawasan dalam arti “ pengendalian “ pelaksanaan program dan


segala kegiatan Majelis Jemaat termasuk kegiatan yang berkaitan
dengan masyarakat.

2. Mengambil keputusan untuk masalah – masalah yang memerlukan


penanganan segera, kemudian melaporkan kepada Sidang Majelis
Jemaat untuk mendapatkan pengesahan, dengan tetap menjaga
kelancaran kegiatan pelayanan di Majelis Jemaat Waru yang telah
diprogramkan.

29
BAB VI
Ketentuan Peralihan dan Penutup

1. Organisasi dan Tatalaksana ( ORTALA ) Greja Kristen Jawi Wetan


Majelis Jemaat Waru ini berlaku sejak tanggal diumumkan.

2. Dengan berlakunya Organisasi dan Tatalaksana ( ORTALA ) Greja


Kristen Jawi Wetan Majelis Jemaat Waru ini, maka segala ketentuan
lama sejauh telah di atur dalam ORTALA ini, dinyatakan tidak berlaku
lagi

3. Segala perubahan, penambahan dan pembaharuan hanya dapat


dilakukan dengan keputusan Sidang Majelis Jemaat Waru

Disahkan pada Sidang ke 2


Majelis Jemaat GKJW Waru

Hari, tgl : Selasa Nopember 2009


Waktu : Pkl. WIB

Ketua Sekretaris

Adi Sanyoto, S.Th Siswo Martono, S.Kom., MM.


Pendeta Penatua

30
Lampiran 1

KETENTUAN TENTANG
ADMINISTRASI -SEKRETARIAT

1. Pengelolaan Surat-menyurat/ laporan


a. Pengelolaan administrasi dan surat-menyurat
b. Semua surat yang ditujukan ke luar GKJW Jemaat Waru dibuat
oleh PHMJ.
c. Semua surat yang berisi pelaporan untuk pemuatan dalam Warta
Jemaat supaya diserahkan ke sekretariat paling lambat hari Kamis
atau dalam rapat PHMJ.
d. Surat dari Komisi untuk Urusan Pembinaan (UP) Wilayah
diketahui oleh PHMJ.
e. Laporan Ketua Wilayah dan Komisi/ PokJa kepada PHMJ harus
memberi tembusan kepada Komperlitbang.
f. Pengelolaan dikoordinasi oleh KTU (Kepala Tata Usaha)
/ Sekretaris jemaat.

2. Pencatatan Kelahiran
a. Menyerahkan 1 lembar foto copy Surat Keterangan Lahir dari
RS/Bidan/Kelurahan atau Akte Kelahiran
b. Menyerahkan 1 lembar foto copy surat baptis ke dua orang
tuanya/Surat Nikah Gereja
c. Mengisi blangko pendaftaran yang telah disediakan di Sekretaris
Wilayah, setelah ditandatangani oleh Ketua Wilayah diserahkan
kepada Sekretaris PHMJ
d. Diberitakan di Warta Jemaat berturut-turut 2 kali hari Minggu
e. Yang Bersangkutan diberi Surat Tanda Warga

3. Baptis Anak
a. Menyerahkan foto copy Surat Tanda Warga orang tua
b. Menyerahkan foto copy Surat Pemberkatan Perkawinan orang tua
c. Bagi warga dari Jemaat/gereja lain yang ingin membaptiskan
anaknya harus ada surat penitipan dari Jemaat/ gereja asal.
d. Mengisi blangko pendaftaran Baptis Anak yang telah disediakan di
Sekretaris Wilayah.
31
e. Mengembalikan blangko pendaftaran Baptis Anak yang telah ditanda
tangani oleh Ketua Wilayah dan dilampiri foto copy Akte Kelahiran Anak.
f. Apabila salah satu atau keduanya bukan beragama Kristen maka harus ada
yang bertanggungjawab dan dinyatakan dalam surat penyerahan.

4. Baptis Dewasa
a. Mengisi blangko pendaftaran sebagai calon warga yang telah disediakan di
Sekretaris Wilayah.
b. Membuat surat pernyataan diatas materai yang cukup yang berisi tentang
tidak adanya paksaan dan menyerahkan surat tersebut ke Sekretaris PHMJ
c. Mengikuti ketekisasi calon warga

5. Sidi
a. Mengisi blangko pendaftaran sebagai calon sidi yang telah disediakan di
Sekretaris Wilayah dan menyerahkan ke Sekretaris PHMJ melalui Ketua
Wilayah.
b. Menyerahkan foto copy Akte Kelahiran
c. Menyerahkan Surat Tanda Warga (“surat baptis”) asli, yang akan
dikembalikan setelah pelaksanaan sidi.
d. Bagi warga dari Jemaat/gereja lain harus menyerahkan surat penitipan dari
Jemaat asal.
e. Mengikuti katekisasi sidi sampai dengan persiapan dan pelaksanaan.

6. Perjamuan Kudus
a. Sedikitnya diberitakan berturut-turut 2 kali hari Minggu di Warta Jemaat
tentang pelaksanaan Perjamuan Kudus.
b. Dipersiapkan kartu Perjamuan Kudus untuk warga dewasa
c. Dipersiapkan buku tamu perjamuan kudus untuk mengantisipasi apabila
ada warga jemaat/gereja lain yang mengikuti perjamuan di GKJW Jemaat
Waru.

7. Laporan Perkawinan Tahap 1


a. Mengisi blangko Laporan Perkawinan tahap I yang telah di sediakan di
Sekretaris Wilayah dan menyerahkan ke Sekretaris PHMJ melalui Ketua
Wilayah selambat-lambatnya 90 hari sebelum pelaksanaan pemberkatan
b. Laporan Perkawinan tahap I ini selanjutnya diberitakan dalam Warta
Jemaat berturut-turut 2 (dua) kali hari Minggu.
32
c. Bagi warga Jemaat lain yang calonnya berasal dari Jemaat/ gereja
lain harus menyerahkan surat pelimpahan dari Jemaat asal.

8. Laporan Perkawinan Tahap 2


a. Menyerahkan surat kelengkapan perkawinan (daftar surat-surat
yang diperlukan dapat di minta di Sekretariat Gereja), sebelum
perkawinan dilaksanakan.
b. Menyerahkan formulir Laporan II minimal 21 hari sebelum
pelaksanaan pemberkatan.
c. Laporan perkawinan Tahap 2 diberitakan di Warta Jemaat
berturut-turut 2 (dua) kali hari Minggu sebelum hari pemberkatan

9. Atestasi
a. Pemberian Surat Pindah ke Jemaat/ Gereja lain: Ybs. membawa
Surat Tanda Warga Asli dengan memberitahukan alamat jemaat/
gereja yang dituju. Kemudian jatidiri yang bersangkutan dicoret
dari Buku Induk Jemaat dan perubahan status pada komputer
datawarga.
b. Pencatatan warga yang pindah dari Jemaat/ Gereja lain: yang
bersangkutan harus menyerahkan Surat Atestasi dari Jemaat/
Gereja dan Surat Tanda Warga/ Surat Baptis Asli.
c. Baik atestasi keluar maupun atestasi masuk diberitakan di Warta
Jemaat berturut-turut 2 kali hari Minggu.
d. Pencatatan warga yang meninggalkan Jemaat untuk sementara
waktu ke tempat lain (a.l.: karena study, pekerjaan) dapat
diberikan surat keterangan penitipan.

10. Pencatatan Keuangan


a. Pencatatan keuangan mengacu kepada Buku Pedoman Sistem
Akuntansi & Keuangan GKJW Jemaat Waru
b. Semua penyetoran keuangan kepada Bendahara Jemaat atau
Karyawan Tata Usaha Urusan Administrasi Keuangan disiapkan
formulir khusus. Penyetor harus menerima tembusan.

33
11. Pencatatan arsip/ dokumen meliputi :
a. Surat masuk/ keluar
b. Notula, perjanjian kerja-sama dan dokumen-dokumen.
c. Perencanaan, pelaksanaan, pelaporan pertanggungjawaban tugas-tugas
Majelis.
d. Kegiatan ibadah-ibadah (Ibadah Minggu, Ibadah Rumah Tangga, Ibadah
Syukur, dll).
e. Keikutsertaan warga jemaat dalam persekutuan se daerah dan se Jawa
Timur (se GKJW) yang meliputi: Pengiriman data-data Jemaat, Pemberian
informasi, Laporan-laporan/ usulan ke Majelis Daerah atau Majelis Agung
di Jemaat.
f. Periode kerja Majelis Jemaat, nama-nama, alamat, dan jabatan/
kedudukannya
g. Perjanjian/ kontrak kerja/ Surat Keputusan.
h. Pengadaan dan penggunaan dana dan sarana
i. Jatidiri warga dicatat di Buku Kewargaan yang terdiri dari: Buku
Kelahiran, Buku Baptis Anak, Buku Baptis Dewasa, Buku Katekisasi
Anak, Buku Katekisasi Calon Sidi, Buku Katekisasi warga calon, Buku
Mutasi, dan Buku Induk.
j. Pencatatan kewargaan selain dilakukan pada buku juga dilakukan pada
komputer database warga, dengan demikian setiap warga masuk
diwajibkan mengisi formulir data warga.
k. Pengelolaan pencatatan dikoordinasi oleh KTU (Kepala Tata Usaha)/
Sekretaris

34

Anda mungkin juga menyukai