Pendahuluan
Gereja didirikan oleh Tuhan Yesus tidak di tempat yang kosong, tetapi di dunia
yang penuh tantangan, persoalan dan godaan. Kehadiran gereja ditengah dunia
bukan untuk larut dengannya, melainkan memperbaharuinya. Panggilan ini
melekat pada keberadaan gereja. Oleh karena itu dalam mewujudnyatakan
panggilan tersebut gereja dipanggil untuk melaksanakannya secara benar dan
bertanggungjawab.
Dalam rangka menjawab panggilan Tuhan, maka GKJW Jemaat Waru perlu
menata kegiatan pelayanannya secara tertib, teratur dan terorganisasi, supaya setiap
bagian persekutuan jemaat dapat menjalankan perannya dengan sebaik-baiknya.
Ortala (Organisasi Tata Laksana) ini adalah salah satu bentuk upaya untuk
memperlancar dan memaksimalkan pelayanan. Setidaknya setiap bagian
persekutuan mengerti tentang tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab ,
supaya tidak terjadi tumpang tindih pelayanan.
Kiranya Tuhan memberkati pelayanan kita.
2
Pengertian
3
Struktur dan Tugas PHMJ
A. Struktur :
Ketua
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Wakil Ketua III
Wakil Ketua IV
Sekretaris I
Sekretaris II
Bendahara I
Bendahara II
Pembantu umum:
1. Guru Injil (Exofficio)
2. Ketua Wilayah 1 – 12
B. Tugas-tugas
Ketua :
1. Bertindak untuk/dan atas nama Jemaat dalam pelayanan ke luar
2. Bertanggungjawab atas terlaksananya keputusan rapat PHMJ dan Sidang
Majelis Jemaat.
3. Mengambil keputusan penting yang mendesak dan mempertanggung-
jawabkan kepada PHMJ/ Majelis Jemaat.
4. Bersama sekretaris I menetapkan agenda rapat PHMJ dan sidang
majelis jemaat.
5. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas-tugas pelayanan.
Wakil Ketua I :
1. Menjadi koordinator di bidang Teologi : secara teratur mendampingi,
menyemangati, dan mengarahkan serta mengawasi pembinaan di bidang
Teologi.
4
2. Menjadi nara sumber di bidang Teologi pada rapat PHMJ dan Sidang
Majelis Jemaat.
3. Mewakili Ketua sesuai dengan bidangnya atas pendelegasian
Ketua/ PHMJ
4. Memimpin rapat PHMJ/Sidang Majelis Jemaat atas pelimpahan
kewenangan dari Ketua
5. Memimpin rapat koordinasi bidang Teologi
6. Bersama dengan sek2 dan komperlitbang bertanggungjawab dalam
pelaksanaan program dibidang Teologi.
7. Bertanggung jawab kepada Ketua
Wakil Ketua II :
1. Menjadi koordinator di bidang Persekutuan : secara teratur
mendampingi, menyemangati, dan mengarahkan serta mengawasi
pembinaan di bidang Persekutuan.
2. Menjadi nara sumber di bidang Persekutuan pada rapat PHMJ/
Sidang Majelis Jemaat.
3. Mewakili Ketua sesuai dengan bidangnya atas pendelegasian
Ketua/ PHMJ
4. Memimpin rapat PHMJ/Sidang Majelis Jemaat atas pelimpahan
kewenangan dari Ketua
5. Memimpin rapat koordinasi bidang persekutuan
6. Bersama dengan sek2 dan komperlitbang bertanggungjawab dalam
pelaksanaan program dibidang persekutuan.
7. Bertanggung jawab kepada Ketua
5
4. Memimpin rapat PHMJ/ Sidang Majelis Jemaat atas pelimpahan
kewenangan dari Ketua
Sekretaris I :
1. Berwenang menugasi karyawan (Kepala Tata Usaha / Karyawan) untuk
kelancaran di bidang kesekretariatan.
2. Bersama Waka IV membuat aturan kerja di bidang kesekretariatan dengan
mengacu kepada aturan kepegawaian Majelis Jemaat GKJW Waru.
3. Bertanggungjawab atas tersedianya data warga secara optimal.
4. Menyelenggarakan kegiatan administrasi Jemaat (Surat - menyurat), warta
jemaat dan jadwal pelayanan ibadah.
5. Bersama Sekretaris II menyiapkan laporan dan notula rapat PHMJ/Sidang
Majelis Jemaat.
6. Bersama Sekretaris II menyiapkan informasi jemaat untuk sidang Majelis
Daerah.
7. Bersama dengan Ketua menandatangani surat-surat penting.
6
Sekretaris II :
1. Bersama dengan waka dan komperlitbang bertanggungjawab
atas pelaksanaan PKT.
2. Bersama dengan waka dan komperlitbang bertanggungjawab
menyusun PKT.
3. Melaksanakan administrasi pelaksanaan program
4. Bersama Sek1 menyiapkan laporan dan notula rapat
PHMJ/Sidang Majelis Jemaat .
5. Bersama Sek1 menyiapkan informasi jemaat untuk sidang
Majelis Daerah
6. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan PKT
7. Bersama dengan Ketua menandatangani surat-surat penting
Bendahara I :
1. Bertanggungjawab terhadap penerimaan keuangan jemaat
2. Bertugas dalam hal penanganan administrasi keuangan.
3. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan sentralisasi kegiatan
administrasi keuangan di setiap lingkup pelayanan.
4. Melaporkan keadaan keuangan Jemaat pada setiap rapat PHMJ
maupun Sidang Majelis Jemaat.
5. Bertanggung jawab atas ketersediaan dan keberadaan (fisik
keuangan) kas kecil pada sekretariatan.
Bendahara II :
1. Bertugas sebagai pemegang fisik keuangan.
2. Bertanggungjawab atas keamanan fisik keuangan dan
pengelolaan administrasi keuangan Jemaat.
3. Bertugas melakukan pembayaran keuangan setelah ada
persetujuan bendahara 1
7
3. Memimpin rapat PHMJ atau Sidang Majelis Jemaat apabila diberi
mandat oleh Ketua.
4. Bertanggungjawab kepada Ketua PHMJ.
5. Guru injil selaku pembantu ExOfficio.
8
BADAN PEMBANTU MAJELIS JEMAAT
(Komisi, Kelompok Kerja (PokJa), dan Panitia)
KEANGGOTAAN
WEWENANG
PERTANGGUNGJAWABAN
1. Dalam menjalankan tugasnya Komisi/ PokJa/ Panitia
bertanggungjawab kepada Majelis Jemaat melalui PHMJ.
2. Laporan penggunaan keuangan oleh Komisi/ PokJa/ Panitia harus
disertai tanda bukti asli, dan dipertanggungjawabkan setidaknya 2
(dua) minggu setelah selesainya kegiatan dengan diketahui oleh
Wakil Ketua sesuai bidangnya.
9
Sebelum poin 2 terpenuhi Komisi/ PokJa/ Panitia tidak bisa mengajukan
anggaran untuk pelaksanaan program berikutnya.
KESEKRETARIATAN
10
URAIAN TUGAS MASING-MASING KOMISI
BIDANG I
TEOLOGI
11
BIDANG II
PERSEKUTUAN
Membantu Majelis Jemaat di bidang Pelayanan Anak dan Remaja sesuai dengan
ketentuan Pranata Bidang Persekutuan bab I pasal 1- 4 dan bab III pasal 7 dan
Pranata tentang Pelayanan Anak dan Remaja Bab I pasal 1-3. Tugas-tugasnya a.l.:
12
5. Memberdayakan Pemuda dan Mahasiswa dalam merancang dan
melaksanakan pelayanannya.
14
BIDANG III
KESAKSIAN DAN PELAYANAN CINTA KASIH
15
Dukungan Kesehatan Warga (DKW)
Tugas-tugasnya :
1. Menyelenggarakan kegiatan Pelayanan Kesehatan secara rutin.
2. Membantu meringankan beban warga jemaat yang sedang menjalani rawat
inap di rumah sakit maupun di rumah dengan pertimbangan-pertimbangan
khusus.
3. Mengadakan penambahan sarana-sarana untuk kebutuhan Pelayanan
Kesehatan.
4. Menghimpun dana dari warga jemaat dan penggunaannya atas persetujuan
Majelis Jemaat.
16
BIDANG IV
PENATALAYANAN
17
Panitia Hari Raya Gerejawi (Paskah-KesPel, Undhuh-unduh, HUT Jemaat,
Natal)
Membantu Majelis Jemaat dalam hal penyelenggaraan peringatan hari raya
gerejawi.
Tugas-tugasnya :
1. Merencanakan terselenggaranya kegiatan perayaan-perayaan hari besar
gerejawi secara tertib, teratur, dan berkesinambungan.
2. Membantu warga jemaat agar lebih dalam penghayatannya atas makna
hari raya gerejawi;
3. Memberdayakan peranan warga jemaat, baik anak maupun dewasa,
dalam melaksanakan kegiatannya.
18
LINTAS BIDANG
Membantu Majelis Jemaat di bidang Keuangan dan Harta Milik Gereja sesuai
dengan Peraturan Badan Pembantu Majelis Jemaat bab IV pasal 23.a.1 – 23.a.3.
Tugas-tugasnya:
1. Mengadakan Pengawasan dan Pemeriksaan terhadap pengamanan dan
penggunaan keuangan dan harta kekayaan gereja di Badan-badan
Pembantu Majelis Jemaat dan PHMJ.
2. Memberikan pertimbangan-pertimbangan untuk peningkatan
pengamanan dan ketepatgunaan penggunaan keuangan dan harta
kekayaan gereja kepada Majelis Jemaat.
3. Pelaksanaan tugas-tugas KP2J diuraikan dalam uraian tersendiri.
4. Melaporkan hasil pengawasan kepada Majelis Jemaat.
20
BAB III
WILAYAH
Struktur dan Uraian Tugas
Struktur
Ketua
Sekretaris
Bendahara
UP-UP
(Keterangan: Bila dipandang perlu wilayah dapat menambah struktur
organisasi sesuai dengan kebutuhan, misalnya: adanya Wakil Ketua
Wilayah atau Ketua Rayon.)
Uraian Tugas :
Ketua
Tugas-tugasnya :
1. Merencanakan dan melaksanakan program kerja di
wilayahnya bersama dengan Pengurus Wilayah dengan
mengacu pada PKT Jemaat.
2. Penanggungjawab atas terselenggaranya kegiatan di Wilayah.
3. Melaksanakan keputusan Sidang Majelis dan Rapat PHMJ
yang berkaitan dengan Wilayah
4. Mengadakan rapat-rapat di Wilayah
5. Melaksanakan tugas-tugas penggembalaan kepada warga
Jemaat di Wilayah bersama majelis jemaat/Pendeta Jemaat
6. Menghimpun laporan/ informasi Wilayah yang perlu
diketahui/ ditindaklanjuti oleh PHMJ/Majelis Jemaat.
7. Mengkoordinasi semua kegiatan di Wilayahnya
8. Bertanggungjawab kepada Majelis Jemaat melalui PHMJ
21
Sekretaris
Tugasnya :
1. Menyelenggarakan administrasi di Wilayah meliputi: surat-menyurat/
undangan; pendataan warga; laporan-laporan warga (kelahiran,
kematian, perkawinan) ke Jemaat; membuat laporan triwulan,
menyiapkan laporan kegiatan-kegiatan rutin di Wilayah kepada
Sekretaris PHMJ dengan terlebih dahulu ditandatangani oleh Ketua
Wilayah
2. Bertanggungjawab kepada Ketua Wilayah
Bendahara
Tugasnya :
1. Menyelenggarakan Administrasi Keuangan di Wilayah.
2. Membuat pembukuan penerimaan dan pengeluaran
3. Pengeluaran uang harus sepengetahuan Ketua Wilayah.
4. Membuat laporan dan menyetorkan keuangan kepada bendahara
jemaat setiap bulan dengan sepengetahuan Ketua Wilayah.
5. Mempersiapkan data keuangan tiap tiga bulan untuk kepentingan
pemeriksaan KP2J dan komperlitbang.
6. Menginformasikan laporan keuangan tersebut kepada warga Wilayah.
7. Bertanggungjawab kepada Ketua Wilayah.
22
BADAN PEMBANTU WILAYAH
Tugasnya :
1. Mendata para warga yang belum memiliki Alkitab/Kitab Suci
dan melaporkannya kepada Ketua Wilayah untuk
pengadaannya
2. Menjemaatkan buku-buku/majalah terbitan GKJW (Pancaran
Air Hidup, Rancangan Khotbah, Tuntunan Ibadah Anak &
Remaja)
3. Mengamati dan melaporkan kepada Ketua Wilayah tentang
warga yang undur dari persekutuan.
4. Mendata dan mendorong warga anak yang sudah saatnya sidi
untuk mengikuti katekisasi sidi
5. Melaporkan kepada Ketua Wilayah bila ada simpatisan
Kristen.
6. Mengamati adanya perkembangan Teologi warga Jemaat dan
melaporkan kepada Ketua Wilayah
7. Mengatur ibadah Wilayah di rumah warga secara bergantian.
Dalam hal ini perlu dilaksanakan persiapan diantaranya
menghubungi warga yang akan menjadi tuan rumah dan
penetapan pelayan firmannya.
8. Mengupayakan adanya sarasehan firman / Alkitab di Wilayah
maupun di jemaat.
9. Membuat jadwal pelayanan ibadah Pemahaman Alkitab dan
Persekutuan Doa di Wilayah
10. Bertanggungjawab kepada Ketua Wilayah
Tugasnya:
1. Meningkatkan gairah warga untuk memuliakan Tuhan, a.l.
melalui Kesenian Gerejawi.
2. Menjadwalkan kegiatan yang telah terbentuk untuk mengisi
ibadah dan pelayanan lainnya.
3. Bertanggungjawab kepada ketua wilayah
23
Urusan Pembinaan Anak dan Remaja (UPAR)
Tugasnya :
1. Mencatat/mendata warga anak dan remaja.
2. Menghimbau para orang tua untuk membimbing anak-anaknya
mengikuti ibadah di Wilayah maupun di Gereja.
3. Mendorong warga untuk bersedia menjadi Pamong/Guru di Ibadah
Anak.
4. Mengusahakan sarana dan prasarana Ibadah Anak & Remaja di
Wilayah jika diperlukan.
5. Mengatur kegiatan Pelayanan untuk Anak dan Remaja di luar hari
Minggu yang bersifat pembinaan.
Tugasnya:
1. Mencatat/mendata warga pemuda dan mahasiswa.
2. Mendorong pemuda dan mahasiswa agar mengikuti kegiatan di Jemaat
dan di Wilayah.
3. Memberi peran kepada pemuda dan mahasiswa dalam pelayanan di
Wilayah.
Tugasnya :
1. Mencatat/ mendata jumlah wanita.
2. Mengadakan kegiatan wanita di Wilayahnya sesuai dengan program
KPPW.
3. Memotivasi wanita untuk turut dalam kegiatan kesejahteraan/ pastoral.
24
Urusan Pembinaan Kesaksian dan Pelayanan Cinta Kasih (UPK dan
UPCK)
Tugasnya :
1. Mengadakan kegiatan kesaksian berupa sarasehan untuk lebih
memahami dan mewujudkan makna kesaksian.
2. Memberi perhatian kepada warga yang baru menerima
baptisan dewasa.
3. Memberi perhatian kepada warga yang membutuhkan
perhatian khusus.
Tugasnya:
1. Mendata warga jemaat di Wilayah yang perlu dibantu
kesejahteraannya
2. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran warga tentang
diakonia
3. Mengadakan kegiatan cinta kasih kepada warga jompo, janda,
sakit, dan lemah ekonomi di Wilayahnya.
4. Mengadakan gerakan orang tua asuh untuk anak warga di
Wilayah.
25
Urusan Pembinaan Penatalayanan (UPPL)
Tugasnya:
1. Memotivasi warga untuk memahami pentingnya tertib
administrasi bergereja.
2. Membantu peningkatan persembahan warga di Wilayah.
3. Mengajak warga untuk memelihara barang milik gereja baik
di Wilayah maupun Jemaat.
4. Mengajak warga untuk menambah inventaris yang diperlukan.
5. Menginventarisir segala milik gereja terutama yang ada di
Wilayah.
26
BAB IV
RAPAT – RAPAT
HAKEKAT DAN FUNGSI RAPAT – RAPAT
27
RAGAM RAPAT
1. Sidang Majelis Jemaat Waru dan rapat – rapat seksi yang merupakan
bagiannya, diadakan sekali setiap tiga bulan. Hal – hal lain mengenai
Sidang Majelis Jemaat Waru, diatur dalam tata tertib Persidangan.
28
BAB V
PELIMPAHAN WEWENANG
Pelayanan Harian Majelis Jemaat
29
BAB VI
Ketentuan Peralihan dan Penutup
Ketua Sekretaris
30
Lampiran 1
KETENTUAN TENTANG
ADMINISTRASI -SEKRETARIAT
2. Pencatatan Kelahiran
a. Menyerahkan 1 lembar foto copy Surat Keterangan Lahir dari
RS/Bidan/Kelurahan atau Akte Kelahiran
b. Menyerahkan 1 lembar foto copy surat baptis ke dua orang
tuanya/Surat Nikah Gereja
c. Mengisi blangko pendaftaran yang telah disediakan di Sekretaris
Wilayah, setelah ditandatangani oleh Ketua Wilayah diserahkan
kepada Sekretaris PHMJ
d. Diberitakan di Warta Jemaat berturut-turut 2 kali hari Minggu
e. Yang Bersangkutan diberi Surat Tanda Warga
3. Baptis Anak
a. Menyerahkan foto copy Surat Tanda Warga orang tua
b. Menyerahkan foto copy Surat Pemberkatan Perkawinan orang tua
c. Bagi warga dari Jemaat/gereja lain yang ingin membaptiskan
anaknya harus ada surat penitipan dari Jemaat/ gereja asal.
d. Mengisi blangko pendaftaran Baptis Anak yang telah disediakan di
Sekretaris Wilayah.
31
e. Mengembalikan blangko pendaftaran Baptis Anak yang telah ditanda
tangani oleh Ketua Wilayah dan dilampiri foto copy Akte Kelahiran Anak.
f. Apabila salah satu atau keduanya bukan beragama Kristen maka harus ada
yang bertanggungjawab dan dinyatakan dalam surat penyerahan.
4. Baptis Dewasa
a. Mengisi blangko pendaftaran sebagai calon warga yang telah disediakan di
Sekretaris Wilayah.
b. Membuat surat pernyataan diatas materai yang cukup yang berisi tentang
tidak adanya paksaan dan menyerahkan surat tersebut ke Sekretaris PHMJ
c. Mengikuti ketekisasi calon warga
5. Sidi
a. Mengisi blangko pendaftaran sebagai calon sidi yang telah disediakan di
Sekretaris Wilayah dan menyerahkan ke Sekretaris PHMJ melalui Ketua
Wilayah.
b. Menyerahkan foto copy Akte Kelahiran
c. Menyerahkan Surat Tanda Warga (“surat baptis”) asli, yang akan
dikembalikan setelah pelaksanaan sidi.
d. Bagi warga dari Jemaat/gereja lain harus menyerahkan surat penitipan dari
Jemaat asal.
e. Mengikuti katekisasi sidi sampai dengan persiapan dan pelaksanaan.
6. Perjamuan Kudus
a. Sedikitnya diberitakan berturut-turut 2 kali hari Minggu di Warta Jemaat
tentang pelaksanaan Perjamuan Kudus.
b. Dipersiapkan kartu Perjamuan Kudus untuk warga dewasa
c. Dipersiapkan buku tamu perjamuan kudus untuk mengantisipasi apabila
ada warga jemaat/gereja lain yang mengikuti perjamuan di GKJW Jemaat
Waru.
9. Atestasi
a. Pemberian Surat Pindah ke Jemaat/ Gereja lain: Ybs. membawa
Surat Tanda Warga Asli dengan memberitahukan alamat jemaat/
gereja yang dituju. Kemudian jatidiri yang bersangkutan dicoret
dari Buku Induk Jemaat dan perubahan status pada komputer
datawarga.
b. Pencatatan warga yang pindah dari Jemaat/ Gereja lain: yang
bersangkutan harus menyerahkan Surat Atestasi dari Jemaat/
Gereja dan Surat Tanda Warga/ Surat Baptis Asli.
c. Baik atestasi keluar maupun atestasi masuk diberitakan di Warta
Jemaat berturut-turut 2 kali hari Minggu.
d. Pencatatan warga yang meninggalkan Jemaat untuk sementara
waktu ke tempat lain (a.l.: karena study, pekerjaan) dapat
diberikan surat keterangan penitipan.
33
11. Pencatatan arsip/ dokumen meliputi :
a. Surat masuk/ keluar
b. Notula, perjanjian kerja-sama dan dokumen-dokumen.
c. Perencanaan, pelaksanaan, pelaporan pertanggungjawaban tugas-tugas
Majelis.
d. Kegiatan ibadah-ibadah (Ibadah Minggu, Ibadah Rumah Tangga, Ibadah
Syukur, dll).
e. Keikutsertaan warga jemaat dalam persekutuan se daerah dan se Jawa
Timur (se GKJW) yang meliputi: Pengiriman data-data Jemaat, Pemberian
informasi, Laporan-laporan/ usulan ke Majelis Daerah atau Majelis Agung
di Jemaat.
f. Periode kerja Majelis Jemaat, nama-nama, alamat, dan jabatan/
kedudukannya
g. Perjanjian/ kontrak kerja/ Surat Keputusan.
h. Pengadaan dan penggunaan dana dan sarana
i. Jatidiri warga dicatat di Buku Kewargaan yang terdiri dari: Buku
Kelahiran, Buku Baptis Anak, Buku Baptis Dewasa, Buku Katekisasi
Anak, Buku Katekisasi Calon Sidi, Buku Katekisasi warga calon, Buku
Mutasi, dan Buku Induk.
j. Pencatatan kewargaan selain dilakukan pada buku juga dilakukan pada
komputer database warga, dengan demikian setiap warga masuk
diwajibkan mengisi formulir data warga.
k. Pengelolaan pencatatan dikoordinasi oleh KTU (Kepala Tata Usaha)/
Sekretaris
34