Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Harpodon Borneo Vol. 14. No. 2.

Oktober 2021 ISSN : 2087-121X

EFEKTIFITAS BAKTERI NITRIFIKASI DAN DENITRIFIKASI PADA LIMBAH


ORGANIK BUDIDAYA UDANG VANNAMEI

THE EFFECTIVENESS OF NITRIFICATION AND DENITRIFICATION


BACTERIA ON ORGANIC WASTE OF VANNAMEI SHRIMP CULTIVATION

Abdul Haris Sambu1,Abdul Malik1,Asni Anwar1


1, 2,3
Dosen Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Muhammadiyah Makassar
*Email : malik@unismuh.ac.id,

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis konsentrasi senyawa nitrogen anorganik (NH3, NO2 dan
NO3) dengan memanfaatkan bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi. Penelitian dilakukan mulai
bulan Januari sampai Maret 2021 di laboratorium Program Studi Budidaya Perairan Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar. Percobaan menggunakan 3 perlakuan 4 kali
ulangan, sehingga berjumlah 12 percobaan, sampel yang digunakan yaitu limbah tambak.
Hasil yang didapatkan bahwa perlakuan bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi dapat menurunkan
kandungan senyawa amonia 0,15 mg/L dan senyawa nitrat menjadi 3,8 mg/L. Berdasarkan
uji regresi terdapat hubungan erat antara kandungan amonia, nitrit dan nitrat diawal dan akhir
penelitian.

Kata kunci: Bioremediasi, Bakteri, Mikroorganisme, Limbah.

ABSTRACT
This study aims to analyze the concentration of inorganic nitrogen compounds (NH3, NO2,
and NO3) using nitrifying and denitrifying bacteria. The research was conducted from
January to March 2021 in the laboratory of Aquaculture Study Program, Faculty of
Agriculture, University of Muhammadiyah Makassar. The experiment used three treatments
with four replications, so there were 12 trials, the sample used is pond waste. The results
obtained that the treatment of nitrifying and denitrifying bacteria can reduce the content of
ammonia compounds 0,15 mg/L and nitrate compound to 3.8 mg/L. Based on the regression
test, there is a close relationship between the content of ammonia, nitrite, and nitrate at the
beginning and the end of the study.

Keywords: Bioremediation; Bacteria; Microorganisms; Waste

PENDAHULUAN windu (Azmi et al., 2017), baik yang


Udang vannamei masuk ke dikelola secara tradisional maupun intensif
Indonesia, diintroduksi dan dibudidayakan meskipun telah menerapkan teknologi
mulai awal tahun 2000-an dengan tinggi dengan fasilitas yang lengkap. Daya
menunjukkan hasil yang menggembirakan. tarik udang vannnamei sebagai udang
Masuknya udang vannamei ini telah budidaya karena tahan terhadap penyakit
menggairahkan kembali usaha dan produktifitasnya yang tinggi ,serta
pertambakan Indonesia yang mengalami tersedia teknologi produksi induk atau
kegagalan budidaya akibat serangan benih bebas penyakit serta kebutuhan
penyakit, terutama bintik putih (white spot) kandungan protein pakan yang relatif
telah menyerang tambak-tambak udang rendah (Sudrajat dan Wedjatmiko 2010).

© Hak Cipta Oleh Jurnal Harpodon Borneo Tahun 2021 102


Efektifitas Bakteri Nitrifikasi Dan Denitrifikasi………………………………… (Sambu dkk)

Di Lampung, udang vannamei mulai senyawa nitrogen anorganik, baik yang


menjadi spesies alternatif bagi petambak berasal dari metabolisme (ekskresi) udang,
untuk dibudidayakan (Putri et al., 2020). sisa –sisa pakan (un eaten feed), kotoran
Beberapa perusahaan besar yang bergerak (feses) udang, alga yang mati dan bahan-
dalam agrobisnis udang mulai mencoba bahan organik lainnya (Durborow, et
membudidayakan udang vannamei untuk al.,1997). Kondisi ini menyebabkan
meningkatkan produktifitas tambaknya, terjadinya akumulasi kandungan senyawa
begitu juga dengan tambak-tambak amonia (NH3), nitrit (NO2) dan nitrat
tradisional dan semi intensif mulai (NO3), yang pada konsentrasi tertentu
mengalihkan jenis spesies yang bersifat toksik pada udang (Wulandari et
dibudidayakan dengan udang vannamei al., 2015). Kualitas air yang rendah juga
(Purnamasari et al., 2017; Hermawan et akan menjadi stressor munculnya serangan
al., 2020; Husada, 2020; dan Priyono, beberapa penyakit bakterial maupun viral
2020). yang dapat menyebabkan kematian udang
Udang vannamei mempunyai secara massal, sehingga dapat menurunkan
beberapa keunggulan dibanding spesies jumlah produksi udang.
udang lainnya yaitu, produktivitasnya Permasalahan tersebut dapat diatasi
mencapai lebih dari 13.600 kg/ha, dengan perbaikan kualitas air dari
produktivitas yang tinggi ini karena udang kontaminasi bahan organik atau anorganik
vannamei mempunyai beberapa menggunakan organisme hidup yang dapat
keunggulan dibanding spesies jenis menguraikan atau merombak limbah dalam
lainnya, antara lain: tingkat kelulushidupan tambak menjadi senyawa-senyawa yang
tinggi, ketersediaan benur yang tidak membahayakan udang dalam
berkualitas, kepadatan tebar tinggi, tahan menurunkan kualitas air, proses biologis
penyakit dan konversi pakan rendah. ini sering disebut bioremediasi. Salah satu
Tingkat kelulushidupan udang vannamei bahan yang digunakan untuk agen
bisa mencapai 80-100%, menurut Boyd bioremediasi ini yaitu mikroorganisme
dan Clay (2002), tingkat kelulusan seperti bakteri nitrifikasi (Nitrosomonas sp.
hidupannya mencapai 91%. Tingginya dan Nitrobakteri) dan bakteri denitrifikasi
tingkat kelulushidupan karena benih udang (Devaraja et al., 2002). Adanya bakteri
vannamei sudah dapat diperoleh dari induk nitrifikasi amonia yang bersifat toksik
yang sudah berhasil didomestikasi dapat dioksidasi menjadi nitrat(Yuka et al.,
sehingga benur yang dihasilkan tidak liar 2021). Selain itu nitrat dapat diambil
dan tingkat kanibalisme rendah, selain itu langsung oleh alga sebagai sumber nutrien.
kebutuhan kandungan protein pakan yang Pendekatan mekanisme bioremediasi yang
relatif rendah (Boyd dan Clay (2002) ; dilakukan adalah pengontrolan senyawa
Amri dan Kanna (2008) dan Sudrajat dan nitrogen anorganik pada sistem budidaya
Wedjatmiko (2010)). Akibat dari udang. Perkembangan bioteknologi
kepadatan yang tinggi, maka akan terjadi mikroba dalam sistem bioremediasi
akumulasi bahan organik yang tinggi juga pendekatannya banyak berlandaskan pada
dalam media budidaya udang (Syafaat et aktivitas mikroba yang berperan pada
al., 2012)Syah et al., 2014). Hal ini dapat siklus nitrogen (Naskah, 2019).
menyebabkan penurunan kualitas air Proses pengendalian senyawa
sebagai akibat dari tingginya kandungan nitrogen diperairan (amonia, nitrit dan

103 © Hak Cipta Oleh Jurnal Harpodon Borneo Tahun 2021


Jurnal Harpodon Borneo Vol. 14. No. 2. Oktober 2021 ISSN : 2087-121X

nitrat) dengan aktivitas mikroba tersebut Prosedur Percobaan


tidak menghasilkan produk samping N2O Prosedur percobaan adalah sebagai
yang akan berdampak negatif bagi berikut: pertama, Limbah tambak dan air
lingkungan. Salah satu produk akhir dari laut pengencer segera diukur kadar
reduksi nitrat ditentukan oleh keberadaan ammonia, nitrit dan nitrat di laboratorium;
dan dominasi bakteri agen bioremediasi kedua, Air laut pengencer disterilisasi
pada lingkungannya. Penelitian ini untuk media perlakuan kontrol dan diukur
bertujuan menganalisis konsentrasi kadar ammonia, nitrit dan nitrat; ketiga,
senyawa nitrogen anorganik (NH3, NO2 Pengenceran limbah tambak dilakukan
dan NO3) dengan memanfaatkan bakteri untuk membuat perlakuan T0 (limbah
nitrifikasi dan denitrifikasi. tambak diencerkan dengan air laut steril
mikroba dengan kadar TSS 100 ppm), dan
METODE PENELITIAN perlakuan A1 – C3 dengan kadar TSS
Waktu dan Tempat dalam media percobaan: 100, 200 dan 300
Penelitian dilakukan mulai bulan ppm; keempat, Kemudian ditempatkan
Januari sampai Maret 2021 di laboratorium dalam 12 wadah terbuka dengan volume
Program Studi Budidaya Perairan Fakultas total 360 liter dan diberikan aerasi dengan
Pertanian Universitas Muhammadiyah 72 unit aerator; kelima, Pengambilan
Makassar, sedangkan analisis kualitas air contoh dimulai setelah 3 hari percobaan
dilakukan di Laboratorium Kualitas Air, dilakukan untuk melihat apakah sudah
Universitas Hasanuudin. terjadi proses nitrifikasi atau belum. Pengu
Alat dan Bahan kuran kadar ammonia, nitrit dan nitrat
Alat dan bahan yang digunakan dilakukan sebanyak 2 kali dalam waktu 7
dalam percobaan nitrifikasi dan hari untuk mengetahui laju nitrifikasi,
denitrifikasi adalah: limbah tambak udang kemudian dilakukan kembali percobaan
intensif 30 liter, reagen untuk analisis untuk melihat efektivitasnya membentuk
kualitas air laut dan limbah tambak, reagen senyawa nitrat dalam media steril limbah
untuk pengujian mikroba air laut sebagai tambak yang diencerkan dengan air laut
pengencer 360 liter, limbah tambak, steril.
tepung agar dan nutrient untuk media Metode Pengukuran Sampel
pertumbuhan mikroba. Sedangkan alat Pengukuran parameter suhu dan
yang digunakan adalah: wadah percobaan salinitas menggunakan Water Quality
12 buah (kapasitas 30 liter), aerator 72 Checker Horiba U-10 (Jepang).
unit, botol contoh 12 buah (250 ml), Pengamatan dilakukan secara in-situ pada
autoklaf, filter membran, pompa vakum, saat pengambilan contoh air. Sedangkan
furnacer, gelas ukur, erlenmeyer, pipet untuk kandungan senyawa amonia, nitrit
tetes dan volumetrik, tabung ulir, cawan dan nitrat dilakukan di laboratirum
petri, neraca sartorius, spektrofotometer, Kualitas Air, Universitas Hasanuddin.
mikroskop, inkubator, mikrogen GN-ID Populasi bakteri heterotrofik
dan buku identifikasi bakteri. Limbah dihitung menggunakan perhitungan cawan
tambak yang digunakan dalam percobaan tebar dengan pengenceran bertingkat pada
nitrifikasi ini diambil dari 3 lokasi media SWCA (Sea Water Complete Agar).
budidaya udang intensif di Kabupaten
Pangkep.

© Hak Cipta Oleh Jurnal Harpodon Borneo Tahun 2021 102


104
Efektifitas Bakteri Nitrifikasi Dan Denitrifikasi………………………………… (Sambu dkk)

Analisis Amonia [NIT - NIK]


Pengukuran konsentrasi amonia [PNI] % = x 100
digunakan dasar kolorimetri, metode [AK - AP]
phenate (Cleseri et al. 1989). Senyawa Keterangan :
amonia dalam larutan basa akan dioksidasi PNI : Presentase jumlah nitrit yang
oleh hipoklorit membentuk monokloramin. terbentuk
Senyawa tersebut akan bereaksi dengan NIT : Kandungan nitrit pada suspensi
fenol, yang dikatalis oleh nitroprusid perlakuan
menjadi indofenol yang berwarna biru dan NIK : Kandungan nitrit pada kontrol
dapat diukur dengan spektrofotometer pada AK : Kandungan amonia pada kontrol
panjang gelombang 640 nm. AP : Kandungan amonia pada suspensi
Presentase jumlah amonia yang perlakuan
teroksidasi dan senyawa nitrat atau nitrit
Analisis Nitrat
yang terbentuk dihitung dengan rumus
Metode yang digunakan untuk
sebagai berikut : analisis senyawa nitrat adalah metode
[AK-AP] brusin (Cleseri et al. 1989). Senyawa
[AO] % = x 100 nitrat akan dehidrasi oleh H2SO4 pekat,
[AK] membentuk nitrit yang bersifat elektrofilik
Keterangan : reaktif. Senyawa tersebut akan bereaksi
AO : Presentase amonia yang teroksidasi dengan brusin (C23H25N2O4) membentuk
AK : Konsentrasi amonia (media kontrol) gugus kromofor (N-NO2), yang akan
AP : Konsentrasi amonia pada media yang memberi warna kuning pada brusin
diinokulasi bakteri (Merck, Jerman) dan dapat diukur dengan
Analisis Nitrit spektrofotometer pada panjang gelombang
Metode yang digunakan untuk 420 nm.
analisis nitrit adalah metode sulfanilamide Jumlah nitrat (NT) yang terbentuk
(Cleseri et al. 1989). Penetapan senyawa adalah jumlah nitrat pada suspensi
nitrit didasarkan pada reaksi diazotasi, perlakuan dikurangi dengan jumlah nitrat
dimana nitrit dengan amina aromatik pada yang terdapat pada suspensi kontrol.
sulfanilamide akan membentuk diazonium. Presentase jumlah nitrat yang terbentuk
Senyawa tersebut dengan NED (N-1 (PNA) dihitung dengan rumus sebagai
Naphtyl ethylene diamine dihydrochloride) berikut :
membentuk gugus kromofor yang [NT - NK]
berwarna merah muda dan dapat diukur [PNA] % = x 100
dengan spektrofotometer pada panjang [AK - AP]
gelombang 540 nm. Keterangan :
Jumlah nitrit (NI) yang terbentuk PNA : Presentase jumlah nitrat
adalah jumlah nitrit pada suspensi NT : Kandungan nitrat (suspensi perlakuan)
perlakuan dikurangi dengan jumlah nitrit NK : Kandungan nitrat pada kontrol
yang terdapat pada suspensi kontrol. AK : kandungan amonia pada kontrol
Persentase jumlah nitrit yang terbentuk AP : Kandungan amonia pada suspensi
(PNI) dihitung dengan rumus sebagai perlakuan
berikut :

105 © Hak Cipta Oleh Jurnal Harpodon Borneo Tahun 2021


Jurnal Harpodon Borneo Vol. 14. No. 2. Oktober 2021 ISSN : 2087-121X

HASIL DAN PEMBAHASAN salinitas dan suhu. Hasil pengukuran


Kualitas air kualitas air disajikan pada Tabel 1.
Hasil yang didapatkan dalam
penelitian ini yaitu data kualitas air seperti
Tabel 1. Hasil pengukuran salinitas dan suhu selama penelitian.
Salinitas (‰) Suhu (0C)
Sampel
Awal Akhir Awal Akhir
A1 30 32 27 27
A2 30 32 27 27
A3 30 32 27 27
rerata 30 32 27 27
B1 30 32 27 27
B2 30 32 27 27
B3 30 32 27 27
rerata 30 32 27 27
C1 30 32 27 27
C2 30 32 27 27
C3 30 32 27 27
rerata 30 32 27 27

Parameter kualitas air seperti suhu tidak sempurna, akan tetapi udang masih
relatif baik untuk pertumbuhan udang dan relatif baik untuk pertumbuhan udang.
bakteri pada semua perlakuan. Sedangkan Parameter amonia nitrit, dan nitrat
salinitas air yang tinggi disebabkan oleh yang dilakukan dua kali pengukuran yaitu
penguapan dan sistem pergantian air yang diawal dan akhir penelitian yang disajikan
pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil pengukuran amonia,nitrit dan nitrat selama penelitian
Nitrit (mg/L) Nitrat(mg/L) Amonia (mg/L)
Perlakuan
Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir
A1 0,52 0,01 1,41 1,08 0,14 0,14
A2 0,52 0,44 1,41 1,08 0,14 0,13
A3 0,52 0,63 1,41 0,71 0,14 0,11
rerata 0,52 0,36 1,41 0,96 0,14 0,13
B1 0,45 0,61 1,31 0,96 0,23 0,08
B2 0,64 0,12 1,16 1,26 0,04 0,11
B3 0,34 0,00 1,04 0,66 0,13 0,08
rerata 0,48 0,25 1,17 0,96 0,14 0,09
C1 0,59 0,00 1,91 1,05 0,14 0,09
C2 0,51 0,63 0,65 0,97 0,14 0,07
C3 0,51 0,27 1,10 1,20 0,17 0,02
rerata 0,54 0,30 1,22 1,07 0,15 0,06

© Hak Cipta Oleh Jurnal Harpodon Borneo Tahun 2021 102


106
Efektifitas Bakteri Nitrifikasi Dan Denitrifikasi………………………………… (Sambu dkk)

Nitrit Y=2.993X+0.018 dan R2=0.995 atau


Berdasarkan Tabel 2 disajikan sebesar 99,5%, ada keeratan antara
bahwa dari semua perlakuan yaitu A, B, kandungan nitrit dengan bakteri diawal dan
dan C kandungan nitrit pertama akhir, dan 0,5% dari faktor lain.
pengukuran cenderung lebih besar Senyawa nitrit digunakan sebagai
dibanding pada pengukuran yang kedua. salah satu target yang harus dihilangkan
Kisaran nitrit awal berkisar antara 0.48- atau dikurangi dari sistem perairan tambak
0.54 atau nilai rata-rata sekitar 0.51, yang udang, menurut SNI (2006) konsentrasi
menunjukkan bahwa perlakuan awal nitrit dalam media budidaya udang adalah
dengan limbah organik awal adalah sama. < 0,01 mg/L dan bila melebihi 0,5 mg/l
Pada pengukuran yang kedua terjadi akan bersifat racun (Romadhona et al.,
penurunan sebesar 0.2 yaitu menjadi 0,30. 2016), dimana senyawa nitrit banyak
Hasil pengukuran nitrit awal dan akhir terakumulasi pada sistem sedimen atau
penelitian dapat dilihat pada Gambar 1 dan bagian air yang menggenang (Widiyanto,
2. 2005). Kemampuan bakteri nitrifikasi
dalam mengoksidasi amonia hampir sama,
hal ini ditunjukkan oleh berkurangnya
amonia pada pengukuran akhir penelitian.
Nitrat
Berdasarkan Tabel 2, disajikan
bahwa dari semua perlakuan yaitu A, B,
dan C kandungan nitrat pertama
pengukuran cenderung lebih besar
dibanding pada pengukuran yang kedua.
Kisaran nitrat awal berkisar antara 0.65-
Grafik 1. Slope data hasil pengukuran
1.91 atau nilai rata-rata sekitar 1.22-1.41.
nitrit pada awal penelitian
Pada pengukuran yang kedua terjadi
penurunan sebesar dengan nilai sebesar
0.66-1.26 yaitu rata-rata 0.96-1.07 dengan
besar penurunan sebesar 0.2. Hasil
pengukuran nitrat pada penelitian dapat
dilihat pada Gambar 3.

Grafik 2. Slope data hasil pengukuran


nitrit pada akhir penelitian
Gambar 3. Slope data hasil pengukuran
Grafik slope pengukuran nitrit yang nitrat pada akhir penelitian
pertama dengan persamaan

107 © Hak Cipta Oleh Jurnal Harpodon Borneo Tahun 2021


Jurnal Harpodon Borneo Vol. 14. No. 2. Oktober 2021 ISSN : 2087-121X

Grafik slope pengukuran nitrat


dengan persamaan Y=0.676X+0.006 dan
R2=0.999 atau sebesar 99,9%, ada keeratan
antara kandungan nitrat dengan bakteri
diawal dan akhir, dan 0,1% dari faktor lain.
amonia yang teroksidasi diubah menjadi
senyawa nitrat. Hal ini dilihat
terbentuknya senyawa nitrat pada media,
walaupun senyawa nitrat yang terbentuk
masih relatif rendah. Senyawa nitrat pada
Gambar 5. Slope data hasil
umumnya dihasilkan oleh bakteri
pengukuran amonia pada akhir
nitrifikasi yang berasal dari media
penelitian
penelitian.
Grafik slope pengukuran amonia
Amonia
dengan persamaan Y=0.9834X+0.0068
Berdasarkan Tabel 2, disajikan
dan R2=0.9994 atau sebesar 99,94%, ada
bahwa dari semua perlakuan yaitu A, B,
keeratan antara kandungan amonia dengan
dan C kandungan amonia pertama
bakteri diawal dan akhir, dan 0,06% dari
pengukuran cenderung lebih besar
faktor lain. Hal tersebut sejalan dengan laju
dibanding pada pengukuran yang kedua.
mineralisasi perubahan amonia menjadi
Kisaran amonia awal berkisar antara 0.14-
nitrit oleh jenis bakteri nitrifikasi.
0.17 atau nilai rata-rata 0,15. Pada
Koloni bakteri
pengukuran yang kedua terjadi penurunan
Dalam penelitian ini bakteri yang
sebesar dengan nilai sebesar 0.02-0,09
digunakan adalah probiotik komersial
yaitu rata-rata 0.06 dengan besar
dengan merk dagang EM4 yang diproduksi
penurunan sebesar 0.09.
oleh PT Songgo Langit Persada. Dengan
Hasil pengukuran amonia awal dan
komposisi setiap 1 liter mengandung
akhir penelitian dapat dilihat pada Gambar
bakteri Lactobacillus casei, minimum 2
4 dan 5.
juta sel/ml, Saccharomyces cerevisiae,
minimum 3,5 juta sel/ml. Total bakteri
keduanya adalah 5.5 x 10-11. Hasil
perhitungan bakteri selama penelitian
dilakukan 2 kali, pertama ketika awal
penelitian dan akhir penelitian.

KESIMPULAN
Perlakuan bakteri nitrifikasi dan
Gambar 4. Slope data hasil pengukuran denitrifikasi dapat menurunkan kandungan
amonia pada awal penelitian senyawa amonia 0,15 mg/L dan senyawa
nitrat menjadi 3,8 mg/L. Berdasarkan uji
regresi terdapat hubungan erat antara
kandungan amonia, nitrit dan nitrat diawal
dan akhir penelitian.

© Hak Cipta Oleh Jurnal Harpodon Borneo Tahun 2021 102


108
Efektifitas Bakteri Nitrifikasi Dan Denitrifikasi………………………………… (Sambu dkk)

DAFTAR PUSTAKA Adel, Y. S. (2020). Penerapan


Amri, K., & Kanna, I. (2008). Budidaya Teknologi Budidaya Udang
Udang Vanname: Secara (Litopenaeus vannamei) Semi
Intensif. Semi Intensif, dan Intensif Pada Tambak Udang
Tradisional. Tradisional. Jces (Journal of
Azmi, F., Faisal, T. M., Suransyah, A., Character Education Society), 3(3),
Sinaga, S., & Firli, A. (2017). 460-471.
Identifikasi Penyebab Kegagalan Husada, R. H. S. Y. (2020). Analisis Usaha
Panen Petani Tambak: Inventory, Udang Vaname (Liopenaeus
Dan Implikasi Biosecurity vannamei) Tambak Tradisional
Perikanan Kota Langsa. Jurnal dengan Sistem Monokultur di
Ilmiah Samudra Akuatika, 1(2), 26- Kecamatan Sedati Kabupaten
36. Sidoarjo (Doctoral dissertation,
Alexander M. 1999. Introduction to soil Universitas Airlangga).
microbiology. 2nd Edition. John Putri, D. S., Affandi, M. I., & Sayekti, W.
Wiley and Sons. Cornell D. (2020). Analisis Kinerja Usaha
University. New York. dan Risiko Petambak Udang
Boyd AW. 1990. Water quality in pond Vaname Pada Sistem Tradisional
for aquaculture. AuburnUniversity. dan Sistem Semi Intensif di
Birmingham Publishing Co. Kecamatan Labuhan Maringgai
Alabama 147p. Kabupaten Lampung Timur. JIIA
Bullock GL. 1971. Identification of fish (Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis), 8(4),
pathigenic bacteria. T.F.H. 625-632.
Publication. Inc West Sylvania Purnamasari, I., Purnama, D., & Utami, M.
Avenue. 41p. A. F. (2017). Pertumbuhan udang
Burford MA, Preston NP, Gilbert PM, vaname (litopenaeus vannamei) di
Dennison WC. 2002. Tracing the tambak intensif. Jurnal
fate of 15N-enriched feed in an Enggano, 2(1), 58-67.
intensive shrimp system. PRIYONO, S. B. (2020). Daya Dukung
Aquaculture 206: 199-216. Lahan Pasir Pesisir di Kabupaten
Cleseri LS, Greenberg AE, Trussel RR. Bantul Untuk Budidaya Intensif
1989. Standard methode for the Berkelanjutan Udang Vaname
examination of water and
(Litopenaeus vannamei Boone,
wastewater. Port city Press.
Baltimore. 1931) (Doctoral dissertation,
Devaraja TN, FM yusoff, M. Shariff. 2002. Universitas Gadjah Mada).
Changes in bacterial population and Naskah (2019). Pengaruh Selang Waktu
shrimp production in pond treated Pemberian Probiotik Terhadap
with commercial microbial Konsentrasi NH3 Media Budidaya
products. Aquculture. 206 : 245 – Udang Vannamei Di Bak
256.
Terkontrol.Skripsi. Universitas
Dugan PR. 1972. Biochemical ecology of
water pollution. Plenum Press. Hasanuddin.
New York 159p. Romadhona, B., Yulianto, B., & Sudarno,
Durborow RM, Crosby DM, Brunson MW. S. (2016). Fluktuasi Kandungan
1997. Ammonia in fish ponds. Amonia Dan Beban Cemaran
Southern Regional Aquaculture Lingkungan Tambak Udang
center. SRAC Publ. No 463. Vaname Intensif Dengan Teknik
Hermawan, R., Wahyudi, D., Akbar, M.,
Panen Parsial Dan Panen
Tanod, W. A., Salanggon, A. M., &

109 © Hak Cipta Oleh Jurnal Harpodon Borneo Tahun 2021


Jurnal Harpodon Borneo Vol. 14. No. 2. Oktober 2021 ISSN : 2087-121X

Total. Saintek Perikanan: pakan. Inovasi Teknologi


Indonesian Journal of Fisheries Akuakultur, 487-493.
Science and Technology, 11(2), 84- Sudrajat A dan Wedjatmiko. 2010.
93. Budidaya Udang di Sawah dan
Sitorus, H., Widigdo, B., Lay, B. W., & Tambak. Penebar Swadaya. Jakarta
Soewardi, K. (2005). Nitrifikasi Widiyanto, T. 2005. Seleksi bakteri
Dalam Biodegradasi Limbah nitrifikasi dan denitrifikasi untuk
Tambak. Jurnal Ilmu-Ilmu bioremediasi di tambak udang.
Perairan dan Perikanan Disertasi Sekolah Pascasarjana.
Indonesia, 12(1), 59-67. Institut Pertanian Bogor.
Standar Nasional Indonesia. 2006. Wulandari, T., Widyorini, N., & Purnomo,
Produksi udang vaname P. W. (2015). Hubungan
(Litopenaeus vannamei) ditambak pengelolaan kualitas air dengan
dengan teknologi Intensif. Badan kandungan bahan organik, NO2
Standarisasi Nasional. SNI 01- dan NH3 pada budidaya udang
7246- 2006. vannamei (Litopenaeus vannamei)
Syah, R., Makmur, M., & Undu, M. C. di Desa Keburuhan
(2014). Estimasi beban limbah Purworejo. Management of Aquatic
nutrien pakan dan daya dukung Resources Journal
kawasan pesisir untuk tambak (Maquares), 4(3), 42-48.
udang vaname superintensif. Jurnal Yuka, R. A., Supono, S., & Setyawan, A.
Riset Akuakultur, 9(3), 439-448. (2021). Identifikasi Bakteri
Syafaat, M. N., Mansyur, A., & Tonnek, S. Bioremediasi Pendegradasi Total
(2012). Dinamika kualitas air pada Ammonia Nitrogen (TAN). Jurnal
budidaya udang vaname Kelautan: Indonesian Journal of
(Litopenaeus vannamei) semi- Marine Science and
intensif dengan teknik pergiliran Technology, 14(1), 20-29.

© Hak Cipta Oleh Jurnal Harpodon Borneo Tahun 2021 102


110

Anda mungkin juga menyukai