Anda di halaman 1dari 10

Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 7, Nomor1,Juli 2016 ISSN : 2087-118X

PEMANFAATAN PROBIOTIK DI TAMBAK UDANG WINDU (Panaeus monodon, F)


UNTUK MENGATASI PENYAKIT UDANG ³White Spot Syndrome Virus´ WSSV) DI DESA
SROWO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK JAWA TIMUR

Aniek Sulestiani1, Ali Musa Pasaribu2, Agus Subianto3, M.Kh.Huda4


1 FTIK Universitas Hang Tuah, 2,3 FISIP Universitas Hang Tuah, 4 F Hukum UHT

Ringkasan Eksekutif
Budidaya udang windu (P enaeus monodon, F) di Indonesia sampai sekarang mengalami masalah
yang sangat serius, dimana produktivitasnya mengalami penurunan dari tahun 1990 sampai
sekarang yang disebabkan masalah penyakit white spot syndrome virus (WSSV) yang terjadi pada
manajemen tehnologi yang intensif, semi intensif dan ekstensif.. Sementara penanggulangannya
hama dan penyakit mengandalkan pada antibiotik dan disinfektan sudah tidak efektif lagi sehingga
negara tujuan ekspor banyak yang menolak, produk udang Indonesia. Tujuan penerapan tehnologi
budidaya udang tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas air dengan standar baku mutu air budi
daya tehnologi ekstensif dan semi intensif. Terwujudnya penerapan paket tehnologi dengan
menggunakan bakteri probiotik melawan bakteri vibrio (bakteri) dalam penanggulangan penyakit
udang, dengan cara kultur penggunaan bakteri probiotik dalam jumlah yang banyak sesuai dengan
kebutuhan tambak dengan cara fermentasi sehingga kepadatan bakteri mencapai 10 11 ± 10 12 CPU
dengan metode dasar sebagai berikut: 1) Memasak 1000 gram dedak halus dan 400 gram tepung
ikan dengan menggunakan 20 liter air tambak dalam panci stainlesstell sambil terus diaduk sampai
mendidih dalam beberapa menit., 2). Matikan api, masukkan ragi roti sebanyak 100 gram sambil
terus diaduk merata, masukkan melase 500 gram ( sekitar 375 mili liter ) sambil terus diaduk,
dianginkan campuran tersebut dengan cara merendam panci kedalam tambak atau membaginya
kebeberapa tempat atau beberapa ember agar cepat dingin, setelah dingin dibagikan dua ember
volume 20 liter disesuaikan dengan jumlah yang akan dibagi, masukkan bakteri probiotik 50-100
mililiter per ember (masing-masing jenis bakteri probiotik yang dikultur). Selanjutnya di airasi
secara terus menerus dengan air rator (AC/DC) dan selanjutnya dikultur 4-5 hari, airasi dimatikan
dan bakteri siap digunakan dikolam tambak udang. Standar RICA I, RICA II dan RICA III pada
padat penyebaran 10 ekor per m2, dan 20 ekor per m 2 dengan kedalam air masing-masing 75 cm
dan 100 cm setiap petak. Hasil aplikasi penerapan bakteri probiotik tersebut dapat menghasilkan
survival rate 70 % dari jumlah benur yang ditebar sejak awal dan size panen rata-rata 40 ekor per
kg produk udang, yaitu 145.000 ekor yang hidup 70% menjadi 101.500 ekor dibagi 40 ekor menjadi
2. 537, 50 kg diperoleh revenue 304.500.000. untuk rata-rata satu siklus budi daya udang.

Kata kunci : WSSV., probiotik

Executive summary
Tiger shrimp ( Penaeus monodon , F ) in Indonesia until now experiencing a very serious problem ,
where productivity has decreased from 1990 - now caused problems of white spot disease syndrome
virus ( WSSV ) that occur in technology management intensive , semi- intensive and ekstensive .
While mitigation of pests and diseases rely on antibiotics and had no efektive disenfektan longer so
much the destination countries refused , Indonesian shrimp products . The purpose of the
application of the shrimp farming technology is to improve the water quality standard water quality
standards ekstensive cultivation and semi- intensive technology . The realization of the application
of the technology package using probiotic bacteria against Vibrio bacteria ( bacteria ) in the
prevention of diseases of shrimp , by the use of probiotic bacteria cultures in significant amounts in
accordance with the needs of the farm in a way so that the density of bacterial fermentation reached
10 11-10 12 CFU with basic methods as the following : 1) Fine bran cooking 1000 grams and 400
grams of fish meal with using 20 liters of pond water in a saucepan stenlesstell stirring constantly
100
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 7, Nomor1,Juli 2016 ISSN : 2087-118X

until boiling in a few minutes. 2) 2 . Turn off the heat , add as much as 100 grams of baker's yeast ,
stirring constantly evenly , enter melase 500 grams ( about 375 milli liters ) , stirring constantly ,
aerate the mixture into the pan by soaking ponds or divided to several places or several buckets of
cold so quickly , after cold distributed two buckets of 20 liters volume adjusted to the amount to be
divided , probiotic bacteria enter 50-100 milliliters per bucket (of each type of probiotic bacteria
are cultured ) . Furthermore, in airasi continuously with water curator (AC / DC) and subsequently
cultured 4-5 days , airasi turned off and ready to use bacteria shrimp farm pond . Standard RICA I,
II and RICA RICA III on the solid spread of 10 individuals per m2 , and 20 birds per m 2 with water
into each of 75 cm and 100 cm in each plot . The results of the application of the application of
probiotic bacteria can produce a survival rate of 70 % of the number of fry stocked since the
beginning of the harvest and the size average of 40 birds per kg of shrimp products , which is the
tail that lived 145,000 70 % to 101,500 head divided into 2 tails 40 . 537 , 304 500 000 50 kg
obtained revenue . for an average of one cycle of farmed shrimp.

Key word : WSSV, probiotik

A. PENDAHULUAN perikanan nasional yang diekspor sebagai


Udang merupakan sumberdaya hayati devisa negara pada tahun 2007 berasal dari
perairan yang mempunyai peranan penting Jawa Timur. Produksi perikanan nasional
dalam menunjang peningkatan devisa Negara, yang diekspor mencapai nilai lebih dari 2
serta pendapatan dan kesejahteraan petani milyar 230 juta US $. (Diskanlut Jatim,
tambak. Komoditi tersebut disamping untuk 2008).
konsumsi juga merupakan prioritas utama Dalam kurun waktu tahun 1990 hingga
komoditi non-migas dari sub-sektor perikanan sampai sekarang usaha budidaya udang
dan kelautan.Budidaya udang windu di teknologi intensif telah berkembang pesat,
Indonesia saat ini mengalami masalah yang pada tahun 1990 sampai tahun 1997, dan
sangat serius,dimana produksinya mengalami ditandai oleh penebaran tinggi (high dencity)
penurunan dari tahun ke tahun akibat menyebabkan limbah organik yang berasal
gangguan penyakit.Serangan penyakit bukan dari sisa-sisa pakan dan feses udang
hanya terjadi pada tambak-tambak yang terakumulasi di dasar tambak sehingga
intensif tetapi juga yang dikelola secara menyebabkan terbentuknya H2S berdampak
tradisional (Rukyani, 1991). Sementara itu kepada kondisi kualitas air melewati saluran
penanggulanganhama dan penyakit yang pembuangan tambak ke perairan menjadi
selama ini bertumpu pada antibiotik dan tercemar sehingga menimbulkan berbagai
desinfektan dirasakan sudah tidak efektif lagi penyakit yang disebabkan oleh virus
karena membawa dampak negatif seperti jalur monodon. Secara umum dampaknya bahkan
patogen dan pencemaran terhadap di Indonesia terjadi penurunan produksi
lingkungan. tambak udang windu menurun padahal
Provinsi Jawa Timur memiliki sumberdaya negara-negara importir udang seperti Jepang
perikanan dan kelautan yang sangat beragam, dan USA permintaannya cukup tinggi untuk
dengan panjang garis pantai 1900 km, luas memenuhi kebutuhan tersebut pasar
laut 208,097 km2 meliputi Laut Jawa, Selat internasional melirik produsen udang windu
Madura, Selat Bali, dan Samudra Indonesia kepada negara-negara tetangga VIETNAM,
dengan jumlah pulau-pulau kecil sebanyak THAILAND, dan FILIPINA.
446 buah. Hasil yang membanggakan dari
provinsi Jawa Timur adalah 25,7% produksi 1. Profil dan kebutuhan Industri Mitra
101
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 7, Nomor1,Juli 2016 ISSN : 2087-118X

a. Budidaya udang windu yang telah masyarakat pesisir, upaya


dilaksanakan oleh PT. Lumbung pengembangan kesejahteraan
Kalimantan selama ini terus masyarakat pesisir sangat relevan
mengalami penurunan hasil produksi dengan Rencana Induk Pengembangan
udang windu, seiring dengan semakin atau Road Map penelitian Universitas
menurunnya kualitas air di lingkungan Hang Tuah, sebagaimana yang telah
wilayah Kabupaten Gresik, ditetapkan dalam Rencana Induk
pertambakan udang yang selama ini Penelitian tersebut. Sehingga melalui
dilakukan tidak menunjukkan hasil kerja sama Hi-Link ini dapat
yang memuaskan sehingga industri meningkatkan produktifitas tambak
mitra sangat membutuhkan aplikasi milik mitra industri pengguna
teknologi baru berupa, peningkatan teknologi dan para petambak di
kualitas air dengan standart baku mutu kawasan sekitarnya, melalui program
untuk budidaya udang windu di penyuluhan teknologi probiotik RICA
tambak tradisional plus, semi 1, RICA 2 dan RICA 3 (Riset Institut
intensif,dan intensif. Melalui kerja Hi- Coastal Agricultural) Maros, yang
Link ini diharapkan kebutuhan nantinya bila pola penerapan
tersebut dapat dipenuhi. teknologi ini berhasil dan dapat
b. Pemda Gresik adalah pemerintahan memberikan manfaat dalam
yang memiliki wilayah pesisir yang peningkatan industri udang di wilayah
sangat luas di pantai utara Pulau Jawa tersebut akan dipatenkan untuk
Timur, banyak wilayahnya yang kepentingan lembaga yaitu
terdiri dari wilayah tambak baik untuk Universitas Hang Tuah Surabaya.
tambak udang maupun tambak
bandeng. Sehingga untuk 2. Prospek kemandirian dan keberlanjutan
meningkatkan pembangunan dan program Hi-Link.
kesejahteraan rakyat setempat Potensi sumberdaya perikanan tambak di
pengembangan industir berbasis wilayah mitra Pemda Kabupaten Gresik
pertambakan ini sangat memiliki potensi yang cukup besar, luas
menguntungkan bagi masyarakat di wilayah tambak air payau mencapai 100.000
wilayah Kabupaten Gresik maupun Ha, dengan produksi udang 10 ton dengan
bagi kepentingan keberhasilan nilai Rp. 10.000.000,- dan dikelola oleh
pembangunan di wilayah kabupaten Sumber Daya Manusia sebesar 15.000 orang
tersebut. Karena melalui program (RTP). Apabila program ini berhasil
kerja sama Hi-Link ini, juga akan diapliksikan teknologi probiotik, maka
dilakukan transfer teknologi dengan kesinambungan (sustainability) program Hi-
memberikan petunjuk teknis dan Link akan meluas, setelah 3 (tiga) tahun
secara pendampingan pada mitra berjalan, mengingat populasi petani tambak
industri pengguna probiotik, dan di yang berusaha tambak udang windu cukup
sosialisasikan serta didesiminasikan potensial, sehingga program tersebut tetap
kepada masyarakat petani tambak di berjalan dalam jangka panjang.
wilayah tersebut.
c. Universitas Hang Tuah adalah 3. Jumlah Temuan Teknologi dan
universitas yang memiliki Pola Ilmiah Pembagian Keuntungan.
Pokok berbasis kelautan dan
102
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 7, Nomor1,Juli 2016 ISSN : 2087-118X

Hasil temuan aplikasi teknologi probiotik internasional akan mendapatkan devisa


untuk meningkatkan kualitas air dari tambak negara melalui ekspor udang ke luar negeri.
akan berdampak sangat luas di masyarakat
petani tambak, sehingga dibutuhkan paten 6. Mahasiswa akan terdorong menjadi jiwa
teknologi spesifik lokasi, untuk wilayah kerja mandiri, orang wirausahawan merupakan
mitra Pemda agar terlindungi dari temuan lapangan usaha baru yang menjanjikan.
teknologi tidak menguntungkan orang lain. Usaha ± usaha mahasiswa yang selama ini
Hak intelektual (HAKI) yang menerapkan telah berjalan hingga nantinya keberadaan
dijiplak oleh orang-orang yang tidak usaha ini turut mendukung Tridharma
bertanggung jawab. Perguruan Tinggi seperti pengabdian kepada
masyarakat di mana di setiap fakultas yang
Sedangkan keuntungan keberhasilan produksi ada, mahasiswa yang masih belajar ataupun
udang setelah ada nilai produksi dari pasaran lulus nanti tetap masih dapat menjalankan
berupa Total Revenue (TR) dikurangi Total entrepreneurnya di masing ± masing bidang.
Cost (TC), dapat dibagi 3 (tiga) bagian
masing-masing: Industri Mitra Sebesar 40%, 7. Terealisasi judul publikasi dalam jurnal
PT (UHT) sebesar 30% dan Mitra Pemda nasional dan internasional oleh ketua,
sebesar 30%, diberlakukan pada Pemda pada anggota tim pengusul berdampak pada
tahun ke 2, sedangkan tahun ke 1 bulatan peningkatan kredit point Tri Dharma
pembagi yang sesuai. Perguruan Tinggi.
8. Dipatenkan hasil aplikasi teknologi
4. Peningkatan Kinerja Industri Mitra. probiotik udang windu ini pada tahun ke
Keberhasilan aplikasi teknologi peningkatan IV di kementerian Hukum dan HAM RI
kualitas air ditambak mitra industi akan di Jakarta.
meningkatkan produktivitas udang di tambak 9. Peningkatan kapasitas Universitas Hang
mitra akan memberikan rangsangan kinerja Tuah ( UHT ) khususnya dalam kebijakan
(reward) manajemen internal industri mitra publik konsentrasi kebijakan maritim dan
PT. Lumbung Putra Kalimantan, dalam program studi perikanan budidaya
berusaha yang optimal. perairan (FTIK).
5. Manfaat yang diterima oleh kelompok 10. Terciptanya daya saing mitra kerja sama
masyarakat petani tambak di sekitarnya PT Lumbung Putra Kalimantan dalam
dan Pemda Mitra. mengelola oprasional tambak udang.
Terwujudnya hasil penerapan paket teknologi 11. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat
perbaikan kualitas air di tambak untuk petani tambak sekitarnya dengan
membebaskan petani udang bebas dari meningkatnya pendapatan usaha tani
ancaman penyakit udang white spot syndrom tambak berasal dari produksi udang.
virus ( WSSV) sebagai musuh bersama petani
tambak saat ini.Sasarannya adalah kelompok B. SUMBER INSPIRASI
petani tambak udang di Kabupaten Gresik, Penerapan teknologi pada industri mitra
dapat mengadopsi teknologi peningkatan dan masyarakat sejak tahun pertama. Luas
mutu air melalui industri probiotik, sehingga areal tambak yang di gunakan adalah 1,3 ha,
produktivitas udang windu di tambak menjadi masing masing 1ha untuk tambak tradisional
meningkat pula. Selain produksi udang dapat yang diterapkan dengan padat penebaran
meningkat, maka melalui retribusi udang 100.000 benih udang dan pada tambak
windu di TPJ-TPJ dan ekspor Udang ke pasar semiintensif dietbarkan sebanyak 45.000
103
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 7, Nomor1,Juli 2016 ISSN : 2087-118X

benih udang. Selanjutnya untuk petakan semi o Hasil produksi udang direncanakan
intensif dipasang 2 unit kincir air serta dipanen pada ukuran udang 40
ekstensif tanpa kincir, .pengantian air ekor/kg, dengan harapan tahun
dilakukan 40% setiap harinya dengan kelulusan hidup bener 0,70% (70%).
menggunakan pompa mesin, baik semi o Pembesaran udang windu dilakukan 2
intensif maupun ekstensif. Penerapan siklus masa budidaya (dalam 1 tahun)
teknologi pada industri mitra dan masyarakat Juni-Agustus siklus ke 1, pada
dilakukan sejak tahun pertama. Oktober-Desember siklus ke 2.

Tahun Pertama (I): Cash Flow Implementasi Program Tahun


o Aplikasi budidaya udang windu 2013 ± 2015.
dilaksanakan pada luas tambak pada Asumsi dalam aplikasi teknologi
areal 1,3 ha (12.250m²), masing- Budidaya Udang
masing di buat konstruksi tambak 1 ha 1. Extenxif plus : 100.000 ekor / ha
di petak-petak menjadi 2 petak 2. Semi intensif : 45.000 ekor / ha
tambak. 3. FCR : 1,2 (semi intensif dan intensif)
o Benur udang windu post larva (PL) 22 4. Survive Rate (SR) : 0,70 %
ditebar pada setiap lahan dengan 5. Size / kg : 40 ekor / kg udang
perlakuan teknologi sebagai berikut: 6. Dalam 1 tahun : dilaksanakan 1 siklus
o Semi intensif 45.000 ekor/ha butiran masa tanam(bulan Desember ± April
diberikan FCR (Feeding Convertion) : 2014 dilaksanakan ke 1)
1,2, artinya setiap 1 kg udang dewasa 7. Penyusutan investasi alat,
membutuhkan pelet 1,2 kg. dilaksanakan 1 tahun ( 1 siklus) dalam
o Ekstensif 100.000 ekor/ ekor (10 3 tahun (Tabel.1)
ekor/meter)
No. Uraian ± biaya 2013(Rp) 2014(Rp) 2015(Rp)

A Biaya
1. Penyusutan alat/mesin/listrik 42.816.667 42.816.667 42.816.667
2. Pakan udang 252.000.000 252.000.000 252.000.000
3. Benur udang windu 60.000.000 60.000.000 60.000.000
4. Pupuk organic (petroganic) 3.000.000 3.000.000 3.000.000
5. Pupuk kimia (urea + sp 3 L) 3.200.000 3.200.000 3.200.000
6. Bahan utama Probiotik 3.000.000 3.000.000 3.000.000
7. Upah tenaga kerja dan mahasiswa 21.900.000
21.900.000 21.900.000
B. Revenue
1. Pendapatan kotor udang
(21.000 kg a Rp 60.000 per kg) 1.260.000.000 1.260.000.000 1.260.000.000

2. Keuntungan sebelum pajak 874.083.333 874.083.333 874.083.333


3. R/C ratio :1.260.000.000=
385.916.667 3,27 % 3,27 % 3,27 %
3,27

C. METODE a. Sebelum diberikan pupuk organik


1. Metode Kultur Pakan Alami (petroganik) dilakukan pengolahan
104
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 7, Nomor1,Juli 2016 ISSN : 2087-118X

tanah dengan traktor dan dijemur b. Matikan api. Masukkan ragi roti
dengan terik matahari agar NH3 sebanyak 100 g sambil terus diaduk
(Amoniak) bisa hilang merata.
b. Setelah 1 minggu langsung dijemur, c. Kemudian masukkan molase 500 g
maka dilakukan dengan pupuk organik (sekitar 375 ml ) sambil terus diaduk.
(petroganik) sebagai pupuk dasar semi d. Dinginkan campuran tersebut dengan
intensif 35kg dan ekstensif 100 kg cara merendam panci ke dalam
diberikan setelah 10 hari maka diberikan tambak atau membaginya ke beberapa
pupuk susulan dengann dosis yang tempat agar cepat dingin.
berulang untuk mengembalikan unsur e. Setelah dingin dibagi ke dalam 2 (dua)
hara kesuburan tanah tambak tersebut. ember volume 20 liter disesuakan
c. Selanjutnya diisi air untuk semi Intensif dengan jumlah yang akan dibagi.
tinggi volume 100 cm dan ekstensif f. Masukkan bakteri prebiotik sebanyak
75cm, baru setelah 1 minggu direndam 50 ± 100 ml per ember (untuk masing
dengan air di pelataran, baru diberikan ± masing jenis bakteri prebiotik yang
pupuk kimia dan berupa nitrogen (urea akan dikultur).
+ SP36 dengan perbandingan 2 urea dan g. Diaerasi secara terus ± menerus
1 SP36) dengan aerator AC/DC.
d. Setelah 1 minggu maka tumbuh h. Setelah dikultur 4-5 hari, aerasi
plankton dan kelekap, baru benur dimatikan dan bakteri prebiotik siap
dilepas. Masing ± masing untuk semi digunakan (Sumber: Balai Riset
intensif 20 ekor/m2 dan ekstensif 10 Perikanan Budidaya Air Payau).
ekor/m2 , sehingga jumlah populasi
benur 45.000 ekor untuk semi intensif 3. Teknik Aplikasi Bakteri
dan ekstensif 100.000 ind Perekatan bakteri pada pakan, perekatan
e. Pemberian pakan buatan pabrik hanya bakteri dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu:
diberikan pada semi intensif 3 kali a. Perekatan sebelum menjadi pellet
sehari, pagi, siang, dan sore sedangkan Sebanyak 1 kg pakan pelet dihancurkan
ekstensif hanya mengandalkan pakan kemudian ditambahkan 2,4 ml bakterin, 5
alami yang dikultur. g perekat progol dan 0,5 ml vitamin C,
diaduk sampai homogen kemudian
2. Cara Kultur dicetak kembali dalam bentuk pelet.
Penggunaan bakteri prebiotik dalam b. Perekatan setelah pakan jadi pellet
jumlah yang banyak sesuai kebutuhan pada Perekat progol 5g dicampurkan ke dalam
tambak budidaya harus dilakukan dengan cara 2,4 ml bakterin, 0,5 ml vitamin C, 250 ml
fermentasi sehingga kepadatan bakteri garam fisiologis, dan diaduk sampai
mencapai 1011 ± 1012 cfu/mL. Kultur dengan homogen, kemudian disemprotkan secara
fermentasi tersebut dilakukan dengan cara merata pada 1 kg pakan, lalu dikeringkan.
dasar sebagai berikut. Perendaman benur dalam bakterin sebelum
a. Masak 1000 g dedak halus dan 400 g penebaran
tepung ikan dengan menggunakan 20 Sebelum benur ditebar terlebih dahulu
liter air tambak dalam panci stainless direndam dalam wadah berisi larutan
sambil terus diaduk hingga mendidih bakterin 2,4 ml dan 0,5 ml vitamin C per
selama beberapa menit. liter air media selama 15 menit. Cara lain

105
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 7, Nomor1,Juli 2016 ISSN : 2087-118X

dapat dilakukan dalam kantong benur VDOLQLWDV Å S+ DLU SSP WHPSHUDWXU


selama pengangkutan. air = 310 C
Aplikasi bakterin selama pemeliharaan
Vaksinasi lanjutan berupa pemberian Sintasan
pakan berbakterin mulai dilakukan pada Rata ± rata sintasan (survival rate) SR
hari ke-12 pemeliharaan selama 3 hari pada kedua petakan semi intensif adalah
berturut ± turut, selanjutnya diulangi 72,84 % dan pada petak pemeliharaan
dengan interval waktu 12 hari sampai ekstensif sebesar 70 % dalam rincian pada
panen (Sumber: Balai Riset Perikanan tabel di bawah ini.
Budidaya Air Payau)
D. KARYA UTAMA Tabel 2 sintasan udang windu pada ahli
penerapan probiotik ditambah Hi-
Link di Desa Srowo, Kecamatan
Persiapan Lahan Petak Budidaya
Sidayu, Kabupaten Gresik
1. Sebelum ditebar pelataran tambak semi
Teknologi Populasi Sintasan
intensif dan ekstensif direklamasi pada Semi Intensif 45.000 ekor 72,84 %
terik matahari dan dilakukan pembajakan Ekstensif 100.000 70,00 %
dengan traktor selama 5 hari, masing ± (Tradisional) ekor
masing semi intensif 2 HOK (Hari Orang Sumber : Hasil pengamatan di lokasi aplikasi.
Kerja) dan ekstensif 3 HOK (Hari Orang
Kerja). Hal ini menunjukkan bahwa probiotik
2. Semi Intensif seluas 2.250 m2 ditebar BL542 selain dari pada menekan bakteri
45.000 ekor atau 1 m2ditebar 20 ekor dan pathogen juga dapat membantu proses
ekstensif 10 m2 ditebar 10 ekor. pencernaan pada udang yang pada akhirnya
3. Untuk memusnahkan pakan alami pada dapat meningkatkan pertumbuhan. Hal ini
populasi semi intensif dan ekstensif sama dengan pendapat Irianto (2003), bahwa
diberikan pupuk dasar dengan pupuk probiotik dapat mempengaruhi enzim yang
organik (probiotik) masing ± masing semi dapat memenuhi daya cerna udang.
intensif 50 kg dan ekstensif 100 kg
selama 10 hari diberikan pupuk susulan Populasi bakteri Vibrio Sp.
dengan dosis yang sama. Berdasar hasil pengamatan
perkembangan populasi bakteri Vibrio sp.
Pada petakan tambak semi intensive Dalam media air budidaya udang windu.
apabila digunakan maka perlu dipasang Tampak bahwa jumlah populasi bakteri sp.
kincir air agar oksigen dapat berputar untuk Pada semua petakan tambak semi intensif dan
seluruh luas tambak semi intensive dan benur ekstensif berlangsung cenderung mengalami
cepat besar pertumbuhan tanaman air yang peningkatan pada setiap sampling kecuali
mengganggu pertumbuhan benur tidak pada minggu ke-3.
ada.Tahap awal persiapan lahan tambak, Total bakteri Vibrio sp. Selama aplikasi
dengan pengeringan selama 2 (dua) hari, prebiotik dipetak semi intensif kisaran
pengolahan tambak dengan hand tractor, populasinya 5,09 x 105 sampai 9,12 x 105 dan
pemberian pupuk dasar dengan pupuk organic terendah pada petakan ekstensif dalam kisaran
(petroganik), setelah 10 hari kemudian diberi 1,07 x 105 sampai 6,71 x 105 . Tingginya
pupuk susulan , diairi dengan tinggi air 70 cm bakteri Vibrio sp pada petakan ekstensif
dengan pupuk kimia (urea dan SP 36). disebabkan waktu reklamasi tambak kurang
Ketersediaan air dengan NH3 = 4.000 ppm, waktunya karena sudah memasuki musim
106
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 7, Nomor1,Juli 2016 ISSN : 2087-118X

hujan dan NH3 masih tinggi: 2,5130 ppm.


Pernyataan Moriaty (1998) bahwa bakteri
probiotik dapat meningkatkan kesehatan
udang dengan mengambil bakteri pathogen
dan meningkatkan kualitas air, Vasechara
(2004). Kepadatan koloni bakteri atau koloni
per unit (CPU) pada tanah semi intensif
nilainya 4,3 x 102CPU/ml dan pada tambak
tradisional nilainya 3,0 x 102 CPU/ml, untuk Gambar 1. Melakukan sampling udang umur 15 hari
media air tambak semi intensive 1,3 x 102
CPU./ml dan tambak tradisional nilainya 1,5
x 102 CPU/ml Berdasarkan hasil identifikasi
total nilai bakteri yang diperoleh selama 15
hari pemeliharaan menunjukkan masih dalam
keadaan aman untuk bakteri Vibrio sp yang
biasa memicu timbulnya penyakit Vibrio sp
dan virus WSSP (white spot baculovirus),
warna air kedua petak warnanya coklat hal ini Gambar 2. Melakukan sampling plankton untuk
perlu dinaikkan aplikasi dosis probiotik II Mengukur pertumbuhan plankton di tambakdengan net
plankton
pada minggu depan. Hal ini disebabkan
musim hujan masih berlangsung, berdasarkan
hasil menunjukkan bahwa pemanfaatan
probiotik sudah berjalan sesuai dengan
fungsinya sebagai penekan bakteri pathogen
untuk menambah kekebalan di tambak.
Berdasarkan hasil pengamatan plankton
pada kedua petak (A dan B) menunjukkan
bahwa fitoplankton tidak diperoleh kecuali
beberapa jenis zooplankton disebabkan Gambar 3. Mengukur tinggi air di petakan tambak
karena banyaknya tanaman air seperti lumut (untuk tambak semi ntensive)selalu dijaga ketinggian
air 100 cm untuk kesinambungan pertumbuhan
yang tumbuh didasar sampai permukaan air
tambak. Kurangnya tumbuh fitoplankton
disebabkan unsur hara tidak kebagian oleh
fitoplankton yang ada di perairan karena telah
diserap habis untuk pertumbuhan tanaman air.
Disamping itu fitoplankton yang masih ada
telah dimakan zooplankton. Zooplankton
yang diperoleh terdiri dari 3 (genera)
termasuk kelas Krustacea yakni
Echinocamptus, Nitocro dan Naupli Kopeoda
dan 1 jenis dari kelas Rotatoria yakni Gambar 4. Untuk mengukur pH air kedua petakan
(tradisional dan semi intensive)
Brachionus. Kepadatan zooplankton yang
didapatkan relatif kurang karena kurang
fitoplankton yang tumbuh sebagai
makanannya.
107
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 7, Nomor1,Juli 2016 ISSN : 2087-118X

probiotik, cara memasak dan mengkultur


probiotik serta penerapannya dalam tambak ±
tambak petani atau tambak pelatihan milik
Dinas Perikanan Gresik.Pelatihan ini
bermaksud untuk menumbuhkan kepercayaan
masyarakat petani untuk membudidayakan
udang windu lagi yang selama ini telah
Gambar 5. Melakukan tes pertumbuhan bakteri ditinggalkan oleh masyarakat Gresik.Selain
patogen melawan bakteri probiotik itu juga memberikan penyuluhan pelatihan
cara pengelolaan lahan tambak yang lebih
E. ULASAN KARYA baik agar bakteri, ganggang tidak meracuni
Dengan adanya keberhasilan aplikasi udang yang telah ditebar, diantaranya
teknologi budidaya udang windu, maka perlu pengelolaan pengairan yang baik agar kotoran
dilakukan pelatihan dan udang dapat terbuang ke saluran yang benar
desiminasi.Diseminasi (edukasi) teknologi dan air yang masuk ke tambak selalu bersih
dilaksanakan pada kelompok petani tambak di atau bebas dari bakteri yang dapat mematikan
kawasan lokasi yang terdekat, misalnya udang tersebut. Selain itu pemeliharaan yang
Kecamatan Duduk Sampeyan, Kecamatan bagus dari penjaga turut menjamin
Sidayu, dan Kecamatan Ujung Pangkah. terlaksananya budidaya udang yang benar.
Syarat yang dibutuhkan daerah tersebut harus
mempunyai temperatur air 300C, pH air = 7
SSP 6DOLQLWDV Å GDQ 1+3 rendah.
Keberhasilan dari penggunaan probiotik
RICA1, RICA2, dan RICA3 dapat
mempengaruhi tinginya produksi udang
windu disebabkan mengalami kekebalan
terhadap penyakit WSSV, atau melawan
timbulnya penyakit Vibrio sp. Perlunya
pelatihan petani tambak untuk
Gambar 6. Memasak bakteri probiotik untuk
mengembangkan program probiotik dan difermentasi dengan bahan dedak halus,tepung
menumbuhkan rasa percaya diri dari petani ikan,gulatetes,fermipan dan vitamin C
membudidayakan program udang windu yang
merupakan kejayaan daerah Gresik dan
meningkatkan pendapatan dan mengaktifkan
kembali tambak yang tidur menjadi produktif
kembali. Bekerjasama dengan pemerintah
daerah Gresik untuk pengembangan kembali
udang windu di lingkungan tambak sekitarnya
yang telah berubah kebutuhan.
Pelatihan akan dilakukan dengan
bekerjasama Dinas Perikanan Gresik yang
Gambar 7.Melakukan sampling pakan lewat tampah
telah mempunyai anggota pelatihan atau untukmengetahui apakahpakan tersebut di makan
masyarakat tambak serta anggota dari mitra udang
yang terdiri dari masyarakat disekitar
lingkungan mitra.Pelatihan penggunaan
108
Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume 7, Nomor1,Juli 2016 ISSN : 2087-118X

mendatang. Pemeliharaan unsurhara tambak


demi kelangsungan hidup petambak ±
petambak sehingga penyakit dapat diberantas
dengan cepat.

H. DAFTAR PUSTAKA
BRPBPAP Maros. (2012).Laporan hasil
pengkajian penanggulangan
penyakit padausaha budidaya udang
Gambar 8.udang hasil sampling sebanyak 6 ekor
windu dengan probiotik, Maros.
(belum diberi pakan buatan masih mengandalkan
pakan alami dan pakan halus strater) umur 1bulan 1 Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur.
minggu,Udang umur 1 bulan panjang 11,4cm berat 10 (2008). Statistik Jawa Timur dalam
gr angka,Surabaya.
Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur.
(2010). Jawa Timur dalam angka,
2010,Surabaya.
Rukyani, A. (1991). Pengelolaan Kesehatan
Ikan. Jakarta: Badan Penelitian
Pengembangan Pertanian. Pusat
Penelitian dan Pengembangan
Perikanan.
Sahut Hutagalung. Dirjen
Gambar 9.Udang umur 1 bulan panjang 11,4cm berat
P2HPKKP.(2012)Informasi
10 gr Perdagangan InternasionalUdang di
Indonesia. Jakarta.
F. KESIMPULAN Thomas Darmawan.(2012). Asosiasi Produk
Dengan adanya sintasan semi intensive Perikanan di Indonesia, Jakarta.
72,48 % dan ektensive 70,00 % dapat
I. PERSANTUNAN
dikategorikan berhasil sesuai dengan aturan.
Terima kasih kami ucapkan atas dukungan
Bakteri Probiotik belum sepenuhnya menekan
dana dari program Hi- Link Direktorat
bakteri pathogen karena tingginya tingkat
Penelitian dan Pengabdian Kepada
amoniak atau NH3.
Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan dan
G. DAMPAK DAN SARAN
Kebudayaan, Universitas Hang Tuah, Dinas
Disarankan kepada Pemerintah
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gresik,
Kabupaten Gresik untuk melakukan
PT Lumbung Putra Kalimantan.
pembenahan pengembangan saluran
pembuangan air dan pemasukan air karena
merupakan sarana utama untuk budidaya
udang windu kepentingan ekspor.
Memberikan penyuluhan dan memberikan
program penanganan penyakit udang dengan
probiotik RICA1, RICA2 dan RICA3 di
daerah Gresik dan sekitarnya, untuk
mahasiswa memberikan ketrampilan dan
pengetahuan baru mengenai probiotik tersebut
untuk pembudidayaan udang windu di masa

109

Anda mungkin juga menyukai