Anda di halaman 1dari 15

Majalah INFO ISSN : 0852 – 1816

Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

TEKNOLOGI BUDIDAYA LELE DUMBO SUPER INTENSIF DENGAN


APLIKASI PROBIOTIK DAN BIOFLOK UNTUK PENINGKATAN
PRODUKSI DAN PENDAPATAN PEMBUDIDAYA IKAN
KECAMATAN MUNGKID, KABUPATEN MAGELANG
D. Chilmawati, Suminto, I. Samijan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
email korespondensi : dianachilmawati@yahoo.com

ABSTRAK

Erupsi Gunung Merapi mengakibatkan rusaknya sarana dan prasarana budidaya perikanan
serta kuantitas dan kualitas air yang menurun di Kabupaten Magelang. Tujuan dari kegiatan
Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini adalah penerapan teknologi budidaya ikan lele dumbo
secara super intensif melalui aplikasi probiotik pada pakan dan penumbuhan bioflok pada
media pemeliharaan. Program di bidang Budidaya Perikanan ini perlu dilakukan melalui
kerjasama dengan dua mitra yaitu Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Sentosa di Desa
Bojong dan Kelompok Pembudidaya Ikan Mitra Mina di Desa Ngrajek, Kecamatan
Mungkid, Kabupaten Magelang. Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan IbM ini setelah
dilakukan perbaikan fisik dan non fisik adalah a) Peningkatan IPTEKS Kelompok
Pembudidaya Ikan (Pokdakan) pembesaran lele dari tingkat teknologi sederhana menjadi
teknologi intensif-super intensif dengan aplikasi probiotikdan biofok; b) Peningkatan
kelulushidupan (SR) menjadi 95% dan penurunan FCR dari 1,1 menjadi 0,8; 3; c)
Peningkatan produksi dan nilai produksi dari 10-15 kg/m3 menjadi 50-60 kg/m3 dan d)
Peningkatan keuntungan dan pendapatan sebesar 445%. Oleh karena itu perlu sosialisasi
penerapan teknologi ini ke pokdakan lain melalui program Minapolitan di Kabupaten
Magelang dan perlunya pendampingan dan pembinaan kerjasama antara pembenih,
pembesar, penanganan pasca panen dan pemasaran oleh dinas terkait.

Kata Kunci : Aplikasi probiotik, bioflok, budidaya lele, super intensif

Edisi Februari 2015 13


Majalah INFO ISSN : 0852 – 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

ABSTRACT

Volcanic eruption of Mount Merapi caused damage in aquaculture facilities and


infrastructure also quantity and water quality are declining in Magelang District. The
purpose of the science and technology activities for the Community is the application of
technology dumbo catfish as super-intensive through the application of probiotics in feed
and bioflok in preservation media. Program in this Aquaculture field needs to be conducted
in cooperation with two partners namely Mina Sentosa Fish Farmers Group in Bojong
Village and Mitra Mina Fish Farmers Group in Ngrajek Village, Mungkid Sub-District,
Magelang District. The resultsthat achieved in this activity after physical and non-physical
improvement are a) Increased Science and Technology catfish enlargement Fish Farmers
Group from simple technologies into a super-intensive intensive technology with probiotics
and biofloc application; b) Increased survival rate (SR) to 95% and decrease FCR from 1.1
to 0.8; 3; c) The increase in production and production value of 10-15 kg / m3 to 50-60 kg /
m3 and d) Increased profit and revenue by 445%. Therefore it is necessary to socialize this
technology application to other fish farmer group through Minapolitan program in Magelang
District and the need for mentoring and coaching cooperation between fish farmer,
magnifying, post-harvest handling and marketing by relevant agencies.

Keyword: Probiotic application, biofloc, catfish culture, super-intensive

PENDAHULUAN juga terjadi limbah lahar dingin ke


Kabupaten Magelang seluruh wilayah Kabupaten Magelang,
berkontribusi produksi ikan air tawar maka mengakibatkan kematian massal
sebanyak 4.080 ton/tahun atau 11% ikan-ikan konsumsi di Kabupaten
dari total produksi ikan air tawar di Magelang. Material-material yang
Jawa Tengah (Perikanan Kabupaten dikeluarkan gunung Merapi masuk ke
Magelang Dalam Angka, 2010). dalam sumber mata air yang biasa
Namun sejak terjadinya Gunung digunakan untuk keperluan budidaya
Merapi yang meletus pada tanggal 26 ikan, sehingga sumber air tercemar
Oktober 2010 lalu sampai sekarang berupa material padatan maupun

Edisi Februari 2015 14


Majalah INFO ISSN : 0852 – 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

berupa suspensi tanah di kolam ikan di Desa Ngrajek, Kecamatan


maupun kegiatan budidaya ikan di Mungkid, Kabupaten Magelang
persawahan. Hal ini tidak hanya merupakan kelompok pembudidaya
mengakibatkan tersumbatnya insang ikan yang masih berjalan dan sangat
ikan dan akhirnya terjadi kematian membutuhkan informasi dan teknologi
massal pada ikan-ikan budidaya tetapi dari kegiatan IbM yang akan
juga merusak berat sarana dan dilaksanakan guna peningkatan
prasarana budidaya perikanan di produksi dan efisiensi biaya produksi.
wilayah ini. Peristiwa ini telah Dari hasil observasi dan
merusak kegiatan sumberdaya wawancara dengan mitra dan analisis
perikanan dan kolam-kolam situasi maka dapat dikemukakan
masyarakat pembudidaya di daerah beberapa permasalahan mitra yaitu
aliran sungai Kabupaten Magelang melemahnya semangat usaha
yang menyebar di 8 (delapan) budidaya, kualitas sumber air yang
Kecamatan. Dan juga mengakibatkan menurun, kurangnya IPTEKS
terjadinya penurunan produksi dan budidaya lele intensif, kurang
pendapatan pembudidaya. optimalnya produksi per satuan luas,
Pada awal survei perencanaan padat tebar yang digunakan masih
untuk kegiatan IbM ini, mitra yang rendah dan masih rendahnya
akan digunakan adalah Pokdakan kelulushidupan, serta tingginya FCR.
Mina Sejahtera dan Mitra Mina. Tujuan dalam kegiatan ini
Namun ketika kegiatan pengabdian adalah adanya peningkatan motivasi,
akan dilaksanakan ternyata Pokdakan transfer ilmu pengetahuan, teknologi
Mina Sejahtera sudah tidak berjalan (knowledge) dan ketrampilan
sehingga tim memutuskan untuk (behaviour) dalam perbaikan teknologi
mengganti mitra kegiatan yaitu budidaya pembesaran ikan lele dumbo
Pokdakan Mina Sentosa. Pokdakan dengan teknologi semi intensif ke
Mina Sentosa yang berlokasi di Desa
teknologi intensif atau super intensif
Bojong dan Mitra Mina yang berlokasi serta manajemen hasil produksi dan

Edisi Februari 2015 15


Majalah INFO ISSN : 0852 – 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

nilai produksi didalam usaha budidaya maupun pakan alami seperti cacing
pembesaran lele yang dilakukan oleh sutera, rotifer, copepoda dan daphnia.
kedua mitra kerja. Kerja probiotik adalah meningkatkan
pertumbuhan kultivan lele dengan
Kegiatan yang dilakukan ini
peningkatan nilai nutrisi pakan melalui
akan menghasilkan produk non fisik
peningkatan enzim pencernaan di
berupa meningkatnya semangat dan
saluran pencernakan ikan lele.
pengetahuan manajemen usaha
Sedangkan bioflok merupakan
budidaya dan transfer IPTEKS
teknologi dengan cara mereduksi
budidaya pembesaran lele dumbo
bahan-bahan organik dan senyawa
super intensif dengan aplikasi
beracun yang terakumulasi dalam air
probiotik dan bioflok. Sedangkan
pemeliharaan ikan. Metode
produk fisik yang dihasilkan berupa
pendekatan pelaksanaan dilakukan
perbaikan kolam permanen dan
dengan melaksanakan penyuluhan dan
pembuatan konstruksi kolam
pelatihan yang meliputi pengenalan
plastik/terpal serta pembuatan instalasi
teknik-teknik dasar dalam budidaya
budidaya sistem probiotik dan bioflok
lele di kolam terpal dan kolam
(berupa bakteri probiotik, peralatan
permanen, manajemen pemberian
pakan berprobiotik, aerator dan
pakan, manajemen kualitas air dan
instalasi listrik).
kesehatan ikan serta analisis usahanya.
Solusi yang diterapkan adalah
METODE PEMECAHAN
melakukan program penyuluhan dan
MASALAH
pelatihan tentang penggunaan
Metode yang digunakan yaitu
probiotik dan bioflok pada budidaya
metode pendekatan teoritis dan
lele dumbo dengan teknologi budidaya
metode pendekatan pelaksanaan.
secara super intensif. Rincian
Pemberian bakteri probiotik didalam
kegiatan yang akan dilakukan antara
akuakultur dapat diberikan melalui
lain meliputi penyuluhan dan pelatihan
pakan buatan, media pemeliharaan
tentang pentingnya berusaha di bidang

Edisi Februari 2015 16


Majalah INFO ISSN : 0852 – 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

budidaya ikan dan inovasi untuk HASIL DAN PEMBAHASAN


meningkatkan produktivitas usaha - Kondisi Budidaya Lele Sebelum
serta memotivasi agar dapat Pelaksanaan Program IbM
mengembalikan kepercayaan diri dan Berdasarkan hasil wawancara
terus bersemangat dalam usaha yang dilakukan kepada pembudidaya
budidaya, tentang penggunaan lahan di kedua Pokdakan mitra dalam
yang terbatas dan penggunaan kolam kegiatan IbM, 60% anggotanya
terpal yang terbuat dari plastik sebagai berusaha di bidang pembesaran lele
wadah budidaya ikan lele, penerapan dan 40% selain berusaha di bidang
teknologi yang menggunakan pembesaran lele juga mempunyai
probiotik pada pakan, menumbuhkan kegiatan pembenihan lele. Konstruksi
bioflok pada media pemeliharaan ikan, kolam pembesaran lele terdiri dari
penggunaan padat tebar yang tinggi 70% kolam tanah, 20% kolam tanah
3
(500 ekor/m air), dan pemberian berlapis plastik/terpal, dan 10% kolam
aerasi pada media pemeliharaan, semen. Bentuk kolam semuanya
pengelolaan air media pemeliharaan benbentuk empat persegi panjang,
dilakukan dengan memasukkan bakteri dengan ukuran yang berfluktuatif
probiotik dan zat sebagai prebiotik antara luas 4–200 m2 dan pada
seperti molase dan atau tepung tapioka umumnya ukuran kolam yang
kedalam media pemeliharaan ikan lele. berkonstruksi semen/permanen
Selain itu juga diberikan ukurannya relatif tidak luas
pelatihan dan pembuatan kolam dibandingkan dengan kolam tanah
percontohan berupa kolam maupun kolam tanah berlapis
plastik/terpal dan perbaikan kolam terpal/plastik yaitu berkisar antara 4–
semen atau kolam permanenen yang 16 m2 per kolamnya. Setiap anggota
telah ada untuk budidaya lele super juga mempunyai luas kolam yang
intensif dengan pemberian bakteri bervariatif yaitu berkisar antara 16–
probiotik dan bioflok. 1000 m2. Kondisi konstruksi kolam
banyak yang kurang terawat atau

Edisi Februari 2015 17


Majalah INFO ISSN : 0852 – 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

terlihat tidak digunakan secara berhasil dibandingkan dari anggota


kontinyu untuk budidaya ikan. Berikut lainnya dalam usaha pembesaran lele
ini beberapa data yang diambil dari yang dilakukan sebelum program IbM
hasil wawancara dari 2 (dua) orang diujicobakan di kedua Pokdakan
anggota Pokdakan yang cukup (Tabel 1).
Tabel 1. Hasil Pengukuran Variabel Budidaya Lele Dengan Teknologi
Sederhana Tanpa Menggunakan Probiotik dan Bioflok
KOLAM
Tanah
Tanah
No. Nama Uraian Variabel Tanah Tanah Dilapisi
Dilapisi
A B Terpal
Terpal A
B
1. Muhyidin - Luas Kolam (m2) 50 60 - -
- Kedalaman Air (m) 0,6 0,6 - -
- Volume Air (m3)
30 36 - -
- Padat Tebar (ekor)
- Ukuran Benih (cm) 4500 5500 - -
- Lama Pemeliharaan (hari) 5-7 5-7 - -
- Kematian (ekor) 100 100 - -
- Kelulushidupan (%)
150 230 - -
- Total Pakan (kg)
- Produksi / Hasil Panen (kg) 96,6 95,8 - -
- FCR (rasio jumlah pakan yang 450 540 - -
diberikan dan hasil produksi) 425 511 - -
1,06 1,06 - -

2. Ari Santoso - Luas Kolam (m2) - - 20 25


- Kedalaman Air (m) - - 0,6 0,6
- Volume Air (m3)
- - 12 15
- Padat Tebar (ekor)
- Ukuran Benih (cm) - - 1500 1500
- Lama Pemeliharaan (hari) - - 5-7 5-7
- Kematian (ekor) - - 95 95
- Kelulushidupan (%)
- - 76 60
- Total Pakan (kg)
- Produksi / Hasil Panen (kg) - - 94,9 96
- FCR (rasio jumlah pakan yang - - 136 137
diberikan dan hasil produksi) - - 127 129
- - 1,07 1,06

Edisi Februari 2015 18


Majalah INFO ISSN : 0852 – 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

Keterangan :
- Kolam tanah A dan B masing-masing diisi air 30 m3 dan 36 m3, dengan padat
tebar 150 ekor dan 153 ekor per m3 air pemeliharaan.
- Kolam tanah dilapisi terpal A dan B masing-masing diisi air 12 m3 dan 15 m3,
dengan padat tebar 125 ekor dan 100 ekor per m3 air pemeliharaan.

- Pelaksanaan Program IbM dan prospek budidaya lele super


melalui Budidaya Lele Super intensif dengan aplikasi probiotik dan
Intensif bioflok untuk peningkatan produksi
Program pengabdian Ilmu dan pendapatan bagi para
Pengetahuan dan Teknologi bagi pembudidaya ikan. Didalam
Masyarakat (IbM) di Kecamatan pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan
Mungkid, Kabupaten Magelang telah diberikan secara detail cara
melalui budidaya lele super intensif budidaya lele super intensif dan
dengan menggunakan probiotik dan penggunaan probiotik pada pakan dan
bioflok dilakukan dengan 2 (dua) penumbuhan bioflok di air kolam
pendekatan perbaikan yaitu perbaikan pemeliharaan ikan lele. Demikian pula
non fisik dan perbaikan fisik. untuk pelatihan yang dilakukan sesuai
Perbaikan non fisik yang dilakukan dengan teknis pelaksanaan kegiatan
adalah sosialisasi kegiatan IbM, budidaya super intensif, termasuk
kegiatan penyuluhan dan pelatihan mengenai perhitungan analisa
teknologi budidaya lele dumbo super usahanya secara sederhana, seperti
intensif dengan aplikasi probiotik dan biaya investasi, biaya operasional, dan
bioflok untuk peningkatan produksi perhitungan rentabilitas atau
dan pendapatan pembudidaya ikan, keuntungan usaha, sehingga para
serta pendampingan selama proses peserta pelatihan dapat menghitung
budidaya lele super intensif dan menganalisa usaha pembesaran
berlangsung. Didalam sosialisasi lele dengan penerapan sistem super
kegiatan IbM telah diberikan motivasi intensif dan penggunaan probiotik dan

Edisi Februari 2015 19


Majalah INFO ISSN : 0852 – 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

bioflok secara efektif dan efisien. menggunakan 2 (dua) buah kolam


Hasil yang dicapai sampai saat ini, yang terbuat dari semen/kongkrit
terlihat sikap dan perilaku dengan luas kolam dan ketinggian
pembudidaya meningkat semangatnya airnya masing-masing 8 m2 dan 0,6 m.
untuk bangkit kembali dalam Pelatihan pembuatan instalasi pompa
melakukan kegiatan usahanya di air dan aerator, agar dapat
bidang pembesaran lele, mengikuti memberikan aerasi pada air kolam
penyuluhan-penyuluhan dan pelatihan- selama pemeliharaan lele berlangsung.
pelatihan yang diselenggarakan oleh Instalasi tersebut terdiri dari pipa
program IbM, dan ikut serta secara peralon, kabel listrik, dan pompa air
aktif dalam proses pelaksaan budidaya dengan kekuatan 1,5 m dan 3 m.
lele super intensif melalui kolam Setiap kolam diberikan 2 buah pompa
percontohan di masing-masing yang berkekuatan 1,5 m dan 1 buah
Pokdakan. untuk pompa yang berkekuatan 3 m.
Pendekatan perbaikan fisik, Pompa air ini untuk menghidupkan
kegiatan yang telah dilasanakan adalah aerasi agar penambahan oksigen
teknis menggunakan bakteri probiotik terlarut kedalam air kolam bisa
dengan cara yang baik, pembuatan ditambahkan selama proses
konstruksi kolam terpal dan pemeliharaan. Bakteri probiotik yang
pembersihan kolam semen untuk digunakan terdiri dari Bacillus (2
budidaya lele dengan menggunakan species), Lactobacillus casei, dan
probiotik dan bioflok sebagai kolam Sacharomyces cereviceae dengan
percontohan dan ujicoba penerapan kepadatan masing-masing sebanyak
teknologi super intensif. Pokdakan 1010, 109, dan 108 CFU/ml. Probiotik
Mina Sentosa telah menggunakan 2 ini diproduksi oleh Tim Pengabdian
(dua) buah kolam terpal yang masing- yang dibuat berdasarkan hasil
masing berukuran luas 6 m2 dengan penelitian di laboratorium Budidaya
ketinggian air 1 m, demikian juga Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
untuk Pokdakan Mitra Mina telah Kelautan, Universitas Diponegoro.

Edisi Februari 2015 20


Majalah INFO ISSN : 0852 – 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

Cara penggunaannya adalah dengan akan dimasukkan. Konsep kesetabilan


mengambil 10-15 ml bakteri probiotik suhu kultivan lele didalam kolam
dicampurkan kedalam air biasa sangat diperhatikan, sehingga kolam
sebanyak 300 ml kemudian terpal akan lebih baik 40-50 %
disemprotkan ke pakan buatan (pellet) ketinggiannya tertanam kedalam
sebanyak 1 kg secara merata. Pakan tanah. Demikian instalasi saluran air
setelah disemprotkan probiotik masuk dan keluar menggunakan pipa
tersebut, dimasukkan kedalam tabung peralon dengan dasar kolam dibuat
plastic dan ditutup rapat dan dibiarkan mengerucut di tengah atau dibuat
selama 2-3 hari pada kondisi suhu rendah ke suatu ujung sisinya untuk
kamar dan tidak boleh terkena sinar dipasang saluran pembuangan dari
secara langsung. Setelah diinkubasi peralon, agar sewaktu melakukan
selama 2-3 hari, pakan tersebut siap pengurangan/pergantian air atau
untuk digunakan sebagai pakan lele. pemanenan air dapat mengalir dengan
Sedangkan untuk pembuatan bioflok, cepat dan kotoran organic yang
diambil probiotik sebanyak 25-30 ml mengendap didasar kolam dapat
untuk 1 m3 air budidaya, kemudian dibuang dengan lancar dan bersih.
diaerasi selama 4-6 hari, baru air Penumbuhan plankton dapat dilakukan
kolam siap untuk ditebar bibit ikan bersamaan dengan pembentukan
lele yang akan dipelihara. Pembuatan bioflok di kolam, dengan memberikan
konstruksi kolam terpal dilakukan pupuk N, P, dan K 5-10 gram/m3 air
dengan menggunakan kerangka pemeliharaan dengan 40-60 %
bamboo dengan kawat keliling, penyinaran sinar matahari secara
sedemikian agar mempunyai kekuatan langsung.
beban sesuai dengan volume air yang

Edisi Februari 2015 21


Majalah INFO ISSN : 0852 – 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

Tabel 2. Hasil Pengukuran Variabel Budidaya Lele Teknologi Super Intensif


Dengan Probiotik dan Bioflok

KOLAM
Jenis
No. Konstruksi Uraian Variabel Terpal Terpal Semen Semen
Kolam A B C D

1. Terpal / - Luas Kolam (m2) 5x6 5x6 - -


Plastik - Kedalaman Air (m) 1 1 - -
- Volume Air (m3)
6 6 - -
- Padat Tebar (ekor)
- Ukuran Benih (cm) 3000 3000 - -
- Lama Pemeliharaan (hari) 5-7 5-7 - -
- Kematian (ekor) 85 85 - -
- Kelulushidupan (%)
114 126 - -
- Total Pakan (kg)
- Produksi / Hasil Panen (kg) 96,2 94,8 - -
- FCR (rasio jumlah pakan yang 225 225 - -
diberikan dan hasil produksi) 281 284 - -
0,80 0,79 - -

2. Semen - Luas Kolam (m2) - - 8 8


- Kedalaman Air (m) - - 0,6 0,6
- Volume Air (m3)
- - 4,8 4,8
- Padat Tebar (ekor)
- Ukuran Benih (cm) - - 2500 2500
- Lama Pemeliharaan (hari) - - 5-7 5-7
- Kematian (ekor) - - 85 85
- Kelulushidupan (%)
- Total Pakan (kg) - - 160 29
- Produksi / Hasil Panen (kg) - - 93,6 98,84
- FCR (rasio jumlah pakan yang - - 180 180
diberikan dan hasil produksi) - - 226 234
- - 0,80 0,77

Keterangan : - Kolam Terpal/Plastik A dan B dikelola oleh Kelompok Pembudidaya


Ikan Mina Sentosa, Desa Bojong, Kecamatan Mungkid, Kabupaten
Magelang

- Kolam Semen C dan D dikelola oleh Kelompok Pembudidaya Ikan


Mitra Mina, Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, Kabupaten
Magelang

Edisi Februari 2015 22


Majalah INFO ISSN : 0852 – 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

Hasil data dari pengukuran variabel 47,0 kg dan 49,6 kg/m3 air
budidaya lele teknologi super intensif pemeliharaan. Apabila dibandingkan
dengan menggunakan probiotik dan dengan hasil produksi kolam sebelum
bioflok pada program IbM sebagai program IbM dilakukan, maka hasil
kolam percontohan/ujicoba telah budidaya lele super intensif dengan
digunakan 2 (dua) kolam yang terbuat menggunakan probiotik dan bioflok
dari terpal dan 2 (dua) kolam semen ini menjadi 4-5 kali lebih banyak dari
(Tabel 2). Kolam terpal dan semen budidaya dengan teknologi sederhana
masing-masing mempunyai luas (sebelum program IbM dilakukan).
kolam 6 m2 dan 8 m2, serta ketinggian Pada Tabel 2, ditunjukkan bahwa
air kolam masing-masing 1 m dan 0,6 terjadi nilai FCR yang cukup rendah
m, sehingga volume air kolam terpal berkisar 0,77-0,80 dengan nilai rata-
sebanyak 6 m3 dan kolam semen rata 0.79. Nilai rata-rata FCR kurang
3
sebanyak 4,8 m . Padat tebar benih dari 0,8 ini memberikan arti bahwa
lele berkisar 500–520 ekor/m3 air untuk memproduksi setiap daging ikan
kolam dengan ukuran bibit lele 5–7 lele sebanyak 1 kg dibutuhkan pakan
cm. Lama pemeliharaan di semua 0,79 kg (kurang dari 8 ons pakan).
kolam percontohan selama 85 hari, Dengan demikian biaya untuk pakan
dengan tingkat kelulushidupan dapat dilakukan penghemat sekitar
berkisar 93,6–98,8% (nilai rata-rata 25% dari kebutuhan total pakan.
95,8%). Nilai kelulushidupan yang Dengan kata lain bahwa kemampuan
rata-rata diatas 95% ini dilihat dari luasan kolam budidaya lele dapat
segi teknis budidaya termasuk dioptimalkan produksinya dan
kegiatan pembesaran lele yang baik ditingkatkan efisiensi pemanfaatan
dan berhasil. Hasil produksi sangat pakan atau mengurangi penggunaan
tinggi, dimana kolam terpal pakan apabila dilakukan penerapan
menghasilkan produksi lele 46,8 kg teknologi super intensif dengan
dan 47,3 kg/m3 air pemeliharaan, menggunakan probiotik dan bioflok.
sedangkan kolam semen menghasilkan

Edisi Februari 2015 23


Majalah INFO ISSN : 0852 – 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

- Estimasi Peningkatan melalui penggunaan probiotik dan


Pendapatan bioflok menjadi lebih besar
Hasil keuntungan dan pendapatan dibandingkan dari keuntungan usaha
pembudidaya akan dipengaruhi oleh budidaya cara lama dengan teknologi
biaya investasi dan biaya produksi sederhana. Perhitungan biaya-biaya
selama proses produksi budidaya lele produksi dan hasil dari volume dan
berlangsung dan akan terjadi apabila nilai produksi dapat ditunjukkan pada
hasil keuntungan usaha budidaya cara Tabel 3 dan 4.
baru dengan teknologi super intensif
Tabel 3. Perhitungan Biaya Produksi dan Hasil Produksi Budidaya Lele
Dengan Teknologi Sederhana Tanpa Menggunakan Probiotik dan
Bioflok
Biaya Faktor Produksi/Musim Tanam (Rp)
No Uraian Variabel Biaya/Hasil Produksi Kolam Kolam Kolam Kolam
Tanah A Tanah B Terpal A Terpal B
1. Penyusutan konstruksi kolam tanah 800.000 960.000 285.000 340.000
atau tanah lapis terpal
2. Pembelian bibit lele (5-7 cm) 787.500 962.500 262.500 262.500
3. Penyusutan saluran air dan perawatan 40.000 40.000 15.000 15.000
4. Peralatan penunjang habis pakai 25.000 25.000 10.000 10.000
5. Pembelian pakan ikan @9300/kg 4.185.000 5.022.000 1.264.000 1.274.000
6. Tenaga kerja Rp.1.200.000,-/bulan*) 2.100.000 2.520.000 792.000 990.000
7. Pemanenan, pengemasan & 250.000 300.000 100.000 125.000
8. pemasaran 6.087.500 7.309.500 1.664.500 1.742.500
9. Total biaya diluar tenaga kerja 8.187.500 9.829.500 2.728.500 3.016.500
10. Total biaya termasuk tenaga kerja 425 511 127 129
11. Hasil Produksi (kg) 6.162.500 7.409.500 1.841.500 1.870.500
12. Nilai Produksi (Rp.14.500,-/kg) 75.000 100.000 177.000 128.000
Keuntungan kotor/musim tanam (3-
13. 3,5 bulan) 176,5 195.7 1.397 992.2
Keuntungan kotor setiap
memproduksi 1 kg ikan lele (Rp./kg
produksi ikan lele)
Keterangan : Rata-rata keuntungan kotor setiap memproduksi 1 kg ikan lele pada
budidaya lele teknologi sederhana sebesar Rp. 690,-

Edisi Februari 2015 24


Majalah INFO ISSN : 0852 – 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

Hasil data penghitungan biaya produksi kolam tanah dilapisi terpal


produksi dan hasil produksi budidaya berkisar antara 127–129 kg dengan
lele dengan teknologi sederhana tanpa keuntungan kotor/musim tanam
menggunakan probiotik dan bioflok berkisar Rp 177,000,- hingga Rp
menunjukkan bahwa hasil produksi 128.000,-. Dari data tersebut di atas
kolam tanah berkisar antara 425–511 dapat disimpulkan bahwa rata-rata
kg dengan keuntungan kotor/musim keuntungan kotor setiap memproduksi
tanam berkisar Rp 75,000,- hingga Rp 1 kg ikan lele pada budidaya lele
100.000,-. Sedangkan untuk hasil teknologi sederhana sebesar Rp. 690,-

Tabel 5. Perhitungan Biaya Produksi dan Hasil Produksi Budidaya Lele


Teknologi Super Intensif Dengan Menggunakan Probiotik dan
Bioflok
Biaya Faktor Produksi/Musim Tanam (Rp)
No Uraian Variabel Biaya/Hasil Produksi Kolam Kolam Kolam Kolam
Tanah A Tanah B Semen A Semen B
1. Penyusutan konstruksi kolam terpal 250.000 250.000 160.000 160.000
/kolam semen
2. Pembelian bibit lele (5-7 cm) 525.000 525.000 437.500 437.500
3. Penyusutan saluran air dan perawatan 25.000 25.000 20.000 20.000
4. Penyusutan aerator 100.000 100.000 100.000 100.000
5. Energi listrik 90.000 90.000 90.000 90.000
6. Penyusutan peralatan penunjang 15.000 15.000 15.000 15.000
7. Pembelian probiotik 125.000 125.000 100.000 100.000
8. Pembelian pakan ikan @9300/kg 2.092.500 2.092.500 1.674.000 1.674.000
9. Tenaga kerja Rp.1.200.000,-/bulan*) 216.000 216.000 172.800 172.800
10. Pemanenan, pengemasan & pemasaran 75.000 75.000 60.000 60.000
11. Total biaya diluar tenaga kerja 3.297.500 3.297.500 2.656.500 2.656.500
12. Total biaya termasuk tenaga kerja 3.513.500 3.513.500 2.829.300 2.828.300
13 Hasil Produksi (kg) 281 284 226 234
14. Nilai Produksi (Rp.14.500,-/kg) 4.074.500 4.118.000 3.277.000 3.393.000
15. Keuntungan kotor/musim tanam (3-3,5 777.000 820.500 620.500 909.300
bulan)
16. Keuntungan kotor setiap memproduksi 1 2.765,1 2.889,1 2.745,6 3.885,9
kg ikan lele (Rp./kg produksi ikan lele)

Keterangan : Rata-rata keuntungan setiap memproduksi 1 kg ikan lele sebesar Rp.


3.071,-

Edisi Februari 2015 25


Majalah INFO ISSN : 0852 – 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

Hasil penghitungan biaya KESIMPULAN DAN SARAN


produksi dan hasil produksi budidaya Kesimpulan yang dapat
lele teknologi super intensif dengan diambil adalah bahwa target dan
menggunakan probiotik dan bioflok luaran dalam kegiatan ini yakni berupa
menunjukkan bahwa hasil produksi motivasi, transfer ilmu pengetahuan
kolam tanah berkisar antara 281-284 dan teknologi (knowledge) dan
kg dengan keuntungan kotor/musim ketrampilan (behaviour) dalam
tanam Rp 777.000,- hingga Rp perbaikan teknologi budidaya
820.500,- . Sedangkan untuk kolam pembesaran ikan lele dumbo dengan
semen, hasil produksi berkisar antara teknologi semi intensif ke teknologi
226-234 kg dengan keuntungan intensif atau super intensif serta
kotor/musim tanam berkisar antara Rp manajemen hasil produksi dan nilai
620.500,- hingga Rp 909.300,-. Dari produksi didalam usaha budidaya
data tersebut di atas diperoleh rata-rata pembesaran lele yang dilakukan oleh
keuntungan setiap memproduksi 1 kg kedua mitra kerja telah tercapai. Hal
ikan lele pada budidaya lele teknologi ini ditunjukkan dengan terjadinya
super intensif menggunakan probiotik peningkatan IPTEK pokdakan
dan bioflok adalah sebesar Rp. 3.071,-. pembesaran lele (dari tingkat
Berdasarkan hasil teknologi sederhana menjadi teknologi
penghitungan biaya produksi dan hasil
intensif-super intensif dengan
produksi budidaya lele teknologi probiotik & bioflok); peningkatan
sederhana dibandingkan dengan Kelulushidupan (menjadi 95%) dan
teknologi super intensif menggunakan penurunan FCR (dari 1,1 menjadi 0,8);
probiotik dan bioflok, dapat diambil peningkatan produksi dan nilai
kesimpulan bahwa terjadi peningkatan produksi (dari 10-15 kg/m3 menjadi
keuntungan dan pendapatan sebesar 50-60 kg/m3) dan peningkatan
445%. keuntungan dan pendapatan sebesar
445%.

Edisi Februari 2015 26


Majalah INFO ISSN : 0852 – 1816
Edisi XVII, Nomor 1, Pebruari 2015

Oleh karena itu maka perlu DAFTAR PUSTAKA


sosialisasi penerapan teknologi ini ke Anonimous, 2010a. Kabupaten
pokdakan lain melalui program Magelang Dalam Angka.
Minapolitan di Kabupaten Magelang
dan perlu pendampingan serta Anonimous, 2010b. Perikanan
Kabupaten Magelang Dalam
pembinaan kerjasama antara Angka.
pembenih, pembesar, penanganan
pasca panen dan pemasaran oleh dinas Anonimous, 2010c. Bioflok sistem
terkait. budidaya ikan lele padat tebar
tinggi.

UCAPAN TERIMA KASIH


Irianto, A. 2003. Probiotik
Kegiatan budidaya lele Akuakultur Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
superintensif dengan aplikasi probiotik
dan bioflok initelah melibatkan
Verschuere, L., Rombaut G.,
banyak pihak meliputi penyandang
Sorgeloos P., and W. Verstraete.
dana, penanggung jawab (institusi) 2000. Probiotic bacteria as
biological control agents in
dan mitra kerja. Terima kasih kepada
aquaculture. Microbiol Mol Biol
DITLITABMAS DIKTI yang telah Rev 64:655-671
mendanai kegiatan ini, LPPM Undip
yang telah membantu dan
memfasilitasi setiap kegiatan untuk
kelancaran pelaksanaan pengabdian.
Dan terima kasih atas kerjasama yang
baik antara tim pelaksanan pengabdian
dengan Pokdakan Mina Sentosa dan
Mitra Mina Magelang.

Edisi Februari 2015 27

Anda mungkin juga menyukai